Harian Borneo Tribune 18 januari 2013

Page 7

karang

n yang k terseproses

tempat n tidak

asakan harus

u yaitu rsebut

Maung dahkan upaten

Jumat, 18 Januari 2013

Inspirasi

Menunggu Kekuatan Hukum Oleh: Yusriadi

Tiga orang lelaki sedang mendiskusikan sikap tetangga mereka yang tidak mau memberi tanah untuk pelebaran jalan. Mereka “mengatai” tetangga itu dengan geram. Seorang di antara mereka memberi usul, agar Pak RT setempat memberi sanksi. Dikucilkan. “Jangan dilayan kalau dia berurusan”. Seorang lagi mengusulkan agar rumah tetangga itu didatangi ramai-ramai. “Kita demo”. Sedangkan yang satunya lagi, mengusulkan agar rumah orang itu dipagar, hingga dia tidak bisa melewati gang yang jalannya tidak boleh dilebarkan. “Kita harus buat dia seperti Pak Wali dulu di Vigor. Sama-sama keras. Jalan dipagare’, baru dia tahu rasa. Ngalah juga akhirnya”. Saya mendengar dialog itu dengan antusias. Menarik mencermati bagaimana mereka membicarakan soal tetangga dan soal publik. Ide-ide mereka, sekalipun terdengar agak nyeleneh, kurang pas, namun, memberikan inspirasi juga. Setidaknya, inspirasi saya untuk menulis kali ini. Memang, dalam kehidupan sering kali kita berhadapan dengan orang yang seperti tetangga itu, yang tidak mau memikirkan kepentingan umum. Kepentingan pribadi terlalu berat dibandingkan kepentingan umum. Cerita ini mengingatkan kita pada kejadian di Vigor dahulu, saat Walikota Sutarmidji mengambil sikap tegas: menutup jalan di di depan Vigor hingga pihak pengelola bersedia merobohkan tembok pembatas jalan ke komplek pertokoan A Yani Mega Mall. Walikota bersikap tegas. Lalu, kita juga ingat bagaimana pembangunan pelebaran jalan di Kota Baru. Dahulu, ada beberapa bagian yang tertunda pembangunannya karena ada pemilik yang tidak mau serta merta melepaskan bagian tanah mereka untuk jalan. Pembangunan jalan di kawasan Tabrani Ahmad, serupa juga ceritanya. Sesungguh hal seperti ini membuat kita prihatin. Ternyata banyak sekali orang di sekitar kita yang belum dapat mengedepankan kepentingan sendiri di atas kepentingan kepentingan umum. Mereka tidak memikirkan kepentingan orang lain. Tetapi, kadang kala juga, di sisi yang lain, kita menemukan orang-orang yang pandai sekali mengatasnamakan kepentingan umum, padahal apa yang dilakukan adalah untuk kepentingannya sendiri.

KEHILANGAN

KEHILANGAN

STNK, KB 2625 LG NK: MH314D003AK843726 NS: 14D-843497 AN: LILING Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi. NGL

STNK, KB 4523 LK NK: MH314D205BK279833 NS: 14D-1278408 AN: MAT LINAN Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi. NGL

HO TEL HOTEL

Landak-Sanggau Borneo T Tribune

7

Ribuan Ikan Mas Mati Borneo Tribune, Ngabang Ribuan ikan mas masti terapung dalam keramba milik Mundus, di Desa Mamek, Jalan PPL Tamang, Kecamatan Menyuke, Kamis (17/1). Hingga saat ini, belum diketahui penyebabnya. “Matinya ikan mas yang kurang lebih 10 ribu ekor, belum diketahui pasti penyebabnya, tapi dugaan sementara disebabkan oleh diracunnya ikan mas tersebut oleh orang yang tidak bertanggung jawab,” papar Jojon, penjaga keramba Mundus. Dikatakan Jojon sebelum melihat ikan mas mati, sore harinya sekitar pukul 18:00 ia mengontrol keadaan air serta melihat ikan masih berenang seperti biasa. Sesudah itu ia kembali ke rumah. Pagi hari sekitar pukul 05:30 wib istri Jojon melihat keadaan air di sekitar sepertinya keruh tidak seperti biasa. Dengan perasaan yang kurang nyaman, karena tidak seperti biasa, ia menyuruh Jojon, suaminya, untuk melihat ikan yang ada di keramba tersebut. Setelah diberitahukan oleh istrinya , Jojon pun langsung pergi ke keramba. Sesampainya di keramba, Jojon membuka pintu keramba dan melihat ikan semuanya sudah terapung mati. Jojon menambahkan, kejadian yang aneh tanpa diketahui dengan pasti sebab dan akibat matinya ikan mas yang diperkirakan 5 ratus kilo. Supriadi Kades Mamek ketika melihat ikan yang ribuan mengapung mati di keramba tersebut mengu-

Ikan Mas mati terapung di dalam Keramba milik Mundus. Foto Yohanes/Borneo Tribune. tuk keras ulah manusia kalau ikan yang mati disebabkan oleh manusia. “Saya belum bisa memastikan sebab dan akibat matinya ikan mas itu,”ucap Supriadi. Di tempat kejadian perkara (TKP), pada saat Jojon memberitahukan Polsek Menyuke. Juntak, Kapolsek Menyuke beserta dengan anggota mendatangi tempat kejadian perkara. Juntak ketika dikonfirmasi di tempat olah perkara, mengatakan dia belum

bisa memberi keterangan terkait ikan yang mati mengapung di keramba. “ Saya belum bisa memastikan penyebab kematian ikan mas tersebut, tapi nanti kita akan ambil sample untuk alat bukti berupa ikan, pakan ikan, dan air, sebab dengan adanya alat bukti seperti mengambil sample, nantinya akan diuji di laboratorium dan baru akan tahu apa penyebab matinya ikan tersebut,” katanya. ( Yohanes.j)

Sertijab Kasi Pidum Kejari Sanggau Ratna Sari BorneoTribune, Sanggau Kejaksaan Negeri (Kejari) Sanggau, Selasa (15/1) melakukan serah terima jabatan (sertijab) Kepala Seksi (Kasi) Pidana Umum (Pidum)

Kejari Sanggau. Sertijab tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Kejari Sanggau, Tito Prasetyo. Indra Effendi yang sebelumnya menjabat sebagai Kasi Pidum Kejari Sanggau digantikan oleh Heni Kurniana yang sebelumnya bertugas di Kejari Pontianak.

Indra Effendi akan bertugas di Kejari Barabai Kalimantan Selatan yang menjabat sebagai Kasi Pidana Khusus (Pidsus). Selama 2,8 tahun, Indra melaksanakan tugasnya di Kejari Sanggau. Kajari Sanggau, Tito Prasetyo mengatakan bahwa, dirinya telah

memberi tahu kepada Kasi Pidum yang baru terkait atensi dari Kejari Sanggau. Begitu juga untuk kasus-kasus yang sebelumnya ditangani Kasi Pidum yang lama, akan dilanjutkan oleh Kasi Pidum yang baru. ”Termasuk pemusnahan 300 karung gula ilegal yang rencananya akan kita musnahkan bersama Kasi Pidum yang lama. Tapi karena harus pindah, pemusnahan akan kita lakukan bersama Kasi Pidum yang baru,” ujarnya. Tito menuturkan, untuk

penanganan kasus pidana umum ini harus lebih profesional, pengawalannya harus hati-hati, karena penanganan perkaranya lebih konvensional. Sementara itu, sebelum pindah ke Kejari Sanggau, Heni Kurniana bertugas di Kejari Pontianak selaku jaksa fungsional. Heni memulai karirnya di tahun 1998 di Singkawang. Tahun 2001 di Kejari Mempawah sebagai Kasubsi PPH (perlindungan dan pemulihan hak) di Seksi Datun dan di Kejari Pontianak.

KEHILANGAN

KEHILANGAN

STNK, KB 4603 LI NK: MH328D40CBJ073517 NS: 28D-3073306 AN: GUSIK Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi.

STNK, KB 3621 LG NK: MH328D20CAJ957029 NS: 28D-1957129 AN: FAJAR HERDHANY Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi.

KEHILANGAN

KEHILANGAN

STNK, KB 4765 LJ NK: MH35D9003AJ901371 NS: 5D9-901495 AN: SABIRIN Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi.

STNK, KB 4795 LJ NK: MH331B004BJ933003 NS: 31B-933050 AN: SAWALULUDIN Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi.

KEHILANGAN

KEHILANGAN

NGL

NGL

STNK, KB 3154 LI NK: MH1JBE113BK066174 NS: JBE1E-1066260 AN: SUBANDI Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi. NGL

KEHILANGAN

NGL

NGL

STNK, KB 3298 LI NK: MH328D30CBJ832657 NS: 28D-2832603 AN: TEDI Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi. NGL

KEHILANGAN

STNK, KB 4055 LM NK: MH1JBE116CK368169 NS: JBE1E-1360722 AN: SANINUS Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi. NGL

STNK, KB 2411 LI NK: MH8BE4DTABJ-111299 NS: E470-ID-196670 AN:AMIDIN Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi. NGL

KEHILANGAN

KEHILANGAN

STNK, KB 4214 LH NK: MH1JBC217BK631058 NS: JBC2E-161396 AN: IBRAHIM Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi.

STNK, KB 5363 LH NK: MH1JBB217BK099062 NS: JBB2E-1099266 AN: DINO WAHYUDI Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi.

NGL

NGL


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.