mengubah fibrinogen menjadi benang-benang fibrin. Luka akan ditutup oleh benang fibrin yang berupa benang-benang halus, sehingga darah berhenti keluar. Luka
Trombosit
Protrombin
Gambar 5.5
Fibrinogen
pecah, mengeluarkan Trombokinase mengaktifkan
dibantu ion Ca+ Trombin dibantu ion Ca+
mengaktifkan
Skema pembentukan benang fibrin saat penutupan luka.
Benang fibrin
Luka tertutup
2. Golongan Darah Pernahkah kamu mendengar tentang golongan darah? Tahukah kamu golongan darah apa yang kamu miliki? Apabila kamu belum mengetahui golongan darahmu kamu bisa ke dokter untuk memeriksakan golongan darahmu. Salah satu sistem penggolongan darah yang banyak digunakan adalah sistem ABO. Berdasarkan sistem ini darah dikelompokkan menjadi 4 golongan darah, yaitu golongan darah A, B, AB, dan O. Dasar penggolongan darah sistem ABO adalah keberadaan aglutinogen pada permukaan sel darah merah. Darah yang sel darah merahnya mengandung aglutinogen A disebut bergolongan darah A; darah yang sel darah merahnya mengandung aglutinogen B disebut bergolongan darah B; darah yang sel darah merahnya mengandung aglutinogen A dan aglutinogen B disebut bergologan darah AB; dan darah yang sel darah merahnya tidak mengandung aglutinogen A maupun aglutinogen B disebut bergolongan darah O. Golongan darah sangat penting untuk transfusi darah. Jika seseorang mendapatkan transfusi darah yang golongan darahnya berbeda hal ini bisa menimbulkan bahaya. Sebab hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya pembekuan atau penggumpalan darah. Golongan darah AB merupakan golongan darah yang dapat menerima transfusi dari golongan darah lain. Oleh karena itu, golongan darah AB disebut dengan resipien universal (penerima). Sebaliknya golongan darah O
74
Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VIII