Bab 5 - Menghargai Peninggalan Sejarah
memperdalam agama Islam di sana. Sesampai di tanah air ia sangat sedih. Tanah airnya diduduki bangsa asing. Bangsa asing itu adalah Bangsa Portugis. Niatnya mengusir Bangsa Portugis semakin kuat. Namun, Fatahillah tidak langsung menyerbu Sunda Kelapa. Mula-mula, ia pergi ke Banten. Di Banten, Fatahillah menyebarkan ajaran Islam. Ia tidak lama di Banten. Kemudian ia pindah ke Demak (Jawa Tengah) dengan maksud sama. Makin lama, kedudukan Fatahillah makin kuat. Akhirnya, ia memimpin pasukan Demak menyerbu Portugis. Peristiwa itu terjadi pada tanggal 22 Juni 1527 Pasukan Demak tidak gentar menghadapi musuh. Pertempuran hebat terjadi di pantai. Pasukan Demak berjuang dengan gagah berani. Mereka berjuang sampai titik darah penghabisan. Setiap jengkal tanah mereka pertahankan. Semangat untuk mengusir penjajah dari tanah air membakar dada pasukan kerajaan Demak.
Sumber: Ensiklopedi Indonesia Seri Geografi
Gambar 5.11 Museum Fatahillah di Jakarta. Museum ini diabadikan untuk menghormati Pangeran Fatahillah yang berjasa mendirikan kota Jakarta.
Akhirnya, pasukan Fatahillah menang. Portugis meninggalkan Sunda Kelapa. Kemudian Fatahillah berkuasa di Sunda Kelapa. Sejak itu, nama Sunda Kelapa diubah menjadi Jayakarta. Nama Jayakarta berarti kemenangan yang sempurna. Nama itu dipakai untuk mengenang kemenangan tentara Demak atas bangsa Portugis. Kemudian, tanggal 22 Juni 1527 ditetapkan sebagai hari lahir kota Jakarta. Nama Fatahillah sendiri diabadikan menjadi nama museum di Jakarta.
99