mesin
www.richardmannorckenya.com
baru,
sekitar 800 s/d 900
meningkatkan
ribu ton, dengan
kapasitas
memasukkan
giling.
Keterbatasan mesin
kebutuhan
menyebabkan rata-
industri makanan
rata hari giling
dan
pabrik
berskala
lebih
untuk
minuman kecil
panjang. Kondisi
kelas
rumah
ini
tangga
sebagai
menyebabkan
rendemen
turun
konsumennya.
karena tebu terlalu
Kenyataannya
di
lama menunggu di
lapangan, industri
pabrik. Saat ini
kecil kelas rumah
rendemen baru mencapai 7 persen dan target
tangga tidak menggunakan gula rafinasi
setelah revitalisasi menjadi delapan persen.
sebagai bahan bakunya, tetapi gula lokal atau gula mangkok (berbahan baku tebu, aren dan
Bagaimana Perkembangan Harga Gula
kelapa). Kelebihan gula rafinasi tersebut dijual
Saat Ini?
secara bebas ke sejumlah pasar swalayan
Memasuki musim giling tahun ������ 2008,
63
dalam kemasan 1-2 kg.
harga gula di pasar domestik mengalami
Jatuhnya harga gula tidak hanya
penurunan luar biasa yaitu sekitar Rp 4.500/
disebabkan oleh merembesnya penjualan gula
kg, di bawah dana talangan yang diberikan
rafinasi seperti disebutkan di atas, tetapi juga
investor yaitu Rp 5.000/kg. Rendahnya harga
karena kelebihan stok sisa produksi gula tahun
gula lokal
dipengaruhi oleh melimpahnya
2007 yang berjumlah 450 ribu ton yg belum
stok dalam negeri dan akibat tidak efektifnya
diserap pasar yang menumpuk di gudang
larangan perdagangan gula rafinasi yang
pabrik gula BUMN. Sedangkan produksi gula
seharusnya hanya untuk bahan baku industri,
hasil giling tahun 2008 yang berdasarkan
tetapi dalam praktek diperdagangkan sebagai
taksasi bulan september berjumlah 1,7 juta
kompetitor gula lokal berbahan baku tebu.
ton sudah menyusul untuk segera dilepas ke
Terlihat selama 5 tahun terakhir
pasar. Akibatnya pasar gula lokal menjadi jenuh,
produksi gula dalam negeri maupun impor
harga gula jatuh di bawah dana talangan. Jika
cenderung
sehingga
kondisi tersebut dibiarkan berlarut larut, tentu akan
penyediaan gula secara nasional meningkat.
menjadi ancaman potensial bagi kelangsungan
Peningkatan tajam terjadi pada tahun 2007
hidup industri gula nasional.
terus
meningkat,
dimana penyediaannya mencapai 5,4 juta ton,
Selanjutnya petani tidak lagi tertarik
jauh melebihi kebutuhan nasional yang hanya 4,0
menanam tebu begitu usahanya tidak lagi
juta ton. Penyediaan yang melebihi kebutuhan
menguntungkan.
berakibat buruk terhadap terbentuknya harga
terlanjur di revitalisasi dengan investasi besar akan
di tingkat produsen. Terjadi penggelembungan
kekurangan bahan baku, sehingga beroperasi
data konsumsi gula rafinasi untuk industri
dengan kondisi merugi, sehingga banyak sekali
GL
BAL JUSTICE UPDATE
edisi 3 / des 2008
Pabrik
gula
yang
sudah