Gufron Sumariyono - Riwayat Hidup Saya Jilid 3

Gufron Sumariyono Riwayat Hidup Saya

Jilid 3

Gufron Sumariyono Riwayat Hidup Saya

Jilid 3 Karya: Gufron Sumariyono

Tim Produksi: Ida S. Widayanti Ade Damayanti Noviyanti Utaminingsih

Daftar Isi

bagian 1 Laringitis —1 1.

2.

3.

4.

5.

6.

Romo Ciput Sakit Laringitis—2 Pita Suara Tidak Berfungsi—9 Terapi Vocal-Rest—13 Persiapan Evakuasi di Malang—21 Evakuasi dari RS Panti Nirmala Malang ke RS Siloam Jakarta—27 Normal Kembali—32

1.

2.

Six Articles of Faith—42 Akad Nikah Speech—51

Bagian 2 Mualaf from Germany—41

iii

Bagian 3 Trip ke Raja Ampat—59 1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

Sorong yang Sudah Maju—60 Dari Sorong ke Waisai—65 Operasi Mioskon—70 Ondo Sirait Berjasa Membuat Petualangan Ini Sukses—78 Kegiatan LSM di Pulau Sayang—99 Kisah di Hari Minggu—103 Tahun Baru 1 Januari 2013 di Raja Ampat—115 Ber-snorkeling di Raja Ampat—121 Menyatu dengan Alam—131 Mendaki Gunung Koral yang Panas, Tajam, dan Sadis—141 Srikandi Berpetualang di Raja Ampat—145

1.

2.

Aceh-Pantai Weh, ekosistimnya sangat baik, pantainya cantik sekali—156 Sabang, Mutiara yang Terpendam—160

Bagian 4 Trip ke Aceh—155

iv — Gufron Sumariyono

Bagian 5 Trip ke Pulau Komodo—165 1.

2.

3.

Trekking di Pulau Rinca—166 Snorkeling—173 Trekking di Pulau Komodo—176

1.

2.

3.

4.

5.

Pulau Derawan—184 Pulau Maratua—191 Pulau Kakaban—194 Snorkeling di Derawan—208 Penyu Hijau di Sangalaki—214

1.

2.

3.

Mengunjungi Pabrik Lamborghini di Agata, Italia—218 Chamonix, Tempat Eksotik Berhawa Segar dan Damai—223 Mantan Ratu Kebaya yang Hobi Memasak—228

Bagian 6 Trip ke Tarakan dan Pulau Derawan—183

Bagian 7 Istriku­—217

Daftar Isi — v

vi — Gufron Sumariyono

bagian 1

Laringitis

Tulisan di bawah ini adalah tentang sakit yang diderita adik bungsu saya (adik ke-12), Romo Michael Agung Christiputra O.Carm atau biasa dipanggil Romo Ciput.

1 Romo Ciput Sakit Laringitis

Kamis 28 September 2012, kamar 411 Rumah Sakit Panti Nirmala (RSPN) Malang heboh ‌.

Romo Ciput mogok makan dan minum obat. Romo Ciput yang sedang dirawat di RSPN Malang, sudah menginap se­ lama 15 hari. Romo Ciput tidak mau diinfus. Romo Ciput tidak mau minum obat. Romo Ciput tidak mau makan, tidak mau apa-apa.

Sudah dua pekan Romo Ciput menjalani terapi vocalrest, tidak boleh berbicara, tidak boleh menggunakan pita suara. Pita suara Romo Ciput sedang bengkak dan meradang sehingga tidak berfungsi. Pada kasus Romo Ciput, suaranya menjadi sangat lemah sehingga tidak terdengar. Kalau dipaksakan berbicara akan batuk, membuat dada Romo Ciput sakit.

Suster perawat panik. Mereka berusaha menginfus Romo Ciput, tetapi ditolak oleh Romo Ciput. Mereka men­ coba memberikan obat yang harus ditelan, juga ditolak.

Makanan yang dihidangkan untuk makan pagi juga tidak mau dimakan. Romo Ciput hanya diam seribu bahasa.

Suster perawat pun melapor ke dokter jaga dan dokter yang merawat Romo Ciput.

2

Siapakah Romo Ciput?

Romo Ciput adalah adik saya nomor 12. Nama lengkap­ nya adalah Romo Michael Agung Christiputra O.Carm. Adik bungsu ini sangat disayangi dan dihormati oleh seluruh keluarga: kakak-kakaknya, ipar-ipar, keponakan, dan cucu keponakan. Karakternya sangat spiritualis. Orangnya cool, percaya diri, selalu tersenyum dan kalau berbicara sopan dan membuat pendengar tenteram. Peranan di keluarga sangat baik karena ketika keluarga membutuhkan bantuan spiritualis dari Romo Ciput, ia selalu siap membantu dan mendukung.

Laringitis — 3

Jabatan Romo Ciput adalah Rektor Universitas Katolik Widya Karya Malang. Usianya 49 tahun. Periode pertama (2006-2011) masa jabatan rektor selama lima tahun telah dilalui dengan sangat baik. Performance selama lima tahun pertama dinilai luar biasa. Banyak masalah internal di universitas yang dapat diselesaikan. Keharmonisan pengurus yayasan dan pengurus universitas bertambah baik sekali.

Program-progamnya lebih difokuskan ke konsolidasi. Sambil memajukan universitas, baik dari segi akademis, birokrasi maupun popularitas. Oleh karena itu, Universitas Widya Karya di Malang menjadi salah satu universitas alternatif yang banyak diminati lulusan SMA untuk menimba ilmu.

Romo Ciput dinilai mempunyai tangan dingin untuk memimpin Universitas Katolik Widya Karya (UKWK).

4 — Gufron Sumariyono

Periode kedua dimulai 2011 - 2016. Pada periode ini banyak program yang bertujuan untuk memajukan UKWK agar maju dan menjadi lebih baik dari segi akademis, lebih baik dari segi birokrasi dan lebih populer di kalangan anakanak lulusan SMA di Malang dan sekitarnya. Romo Ciput bekerja keras untuk mewujudkan cita-citanya memajukan UKWK. Banyak melakukan rapat, diskusi, dan mendatangi seminar, baik sebagai pembicara mapun peserta yang aktif.

Laringitis — 5

Sewaktu Wisuda Sarjana bulan Juli 2012 yang lalu, Romo Ciput sukses mengundang Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro. Menteri Purnomo datang ke kampus UKWK lengkap dengan semua Deputi. Hal ini membuat kaget dan heboh pejabat militer dan sipil di Malang. Surprised.

Mereka tidak menyangka bahwa UKWK mampu dan sukses mendatangkan Menteri Purnomo.

Hubungan Romo Ciput dengan tokoh Islam di Malang pun bagus sekali. Pada hari raya Idul Fitri bulan Agustus 2012 yang lalu, telah diselenggarakan Shalat Id di halaman Kathedral Malang. Berita dan fotonya terpampang di koran luar negeri dan disiarkan di BBC News. Koran New York Times memuat berita dan foto Shalat Id di Kathedral Malang, artinya berita ini menyebar ke seluruh dunia.

Indonesia mendapat poin tambahan karena terbukti mampu melaksanakan toleransi beragama.

6 — Gufron Sumariyono

Romo Michael Agung Christiputra (Rektor Universitas Katolik Widya Karya) alumni ESQ angkatan Juni 2009 di Menara 165.

“Misi yang diemban oleh ESQ ini tidak jauh berbeda dengan misi yang diemban pendidikan, terutama keprihatinan saya tentang moralitas. Membangun generasi muda tidak hanya di bidang intelektual saja, tapi juga terutama kepribadiannya. Jadi nilai-nilai spiritualitas yang harus ditanamkan.”

“Setelah saya mengikuti ini, pertama saya kagum dengan cara training ini, yakni memakai multimedia audio visual sehingga lebih mudah dicerna. Kedua, membangun, mencoba untuk menginternalisasi nilai-nilai 7 Budi Utama yang diemban ke dalam diri peserta dengan metode yang sangat variatif. Ketiga, saya mengharapkan apa yang terjadi di training ini memang betul-betul mengalami pertobatan,” ungkapnya.

“Keberhasilan training ini tidak berhenti ketika selesai training, tetapi bagaimana kita mencoba Laringitis — 7

menginternalisasi nilai-nilai yang didapat. Training ini meyakinkan saya, kalau kita ingin membangun moral harus diawali dengan membangun dirinya sendiri. Training ini sebetulnya membangkitkan kembali potensi yang sudah ada supaya kita menjadi yakin dan menambahkan aspek kebersamaan yang tidak menekankan pada suatu perbedaan.� “Harapan saya adalah ESQ itu bisa menjadi jembatan, terutama bagi bangsa Indonesia yang majemuk untuk menjadi bangsa yang saling menghargai toleransi,� tutur Romo Michael peserta Eksekutif Training ESQ Juni 2009 di Menara 165 Jakarta. (ESQnews.com)

8 — Gufron Sumariyono

2 Pita Suara Tidak Berfungsi

Laringitis adalah peradangan yang terjadi pada pita suara.

Bagi Romo Ciput, pita suara yang sehat merupakan andalan dan modal utama Romo Ciput untuk bekerja.

Romo Michael Agung Christiputro atau dipanggil Romo Ciput, sudah sering periksa ke dokter THT Malang, karena menderita iritasi pada pita suaranya. Dokter THT yang memeriksa mendiagnosa adanya infeksi. Akhir-akhir ini, iritasi tersebut semakin sering kambuh di pita suaranya.

Dokter mengategorikan laringitis yang kronis, bukan akut karena laringitis akut, biasanya hanya terjadi akibat virus yang menyerang pita suara.

Pita Suara Itu Apa?

9

Pita suara adalah salah satu bagian dari ‘paket luar biasa’ ciptaan Allah, yang susunannya terdiri dari tulang rawan, otot, dan membran mukosa yang membentuk pintu masuk ke sebuah kotak, bagian dari batang tenggorok. Di dalam kotak suara, terdapat pita suara—dua buah membran mukosa yang terlipat dua membungkus otot dan tulang rawan. Luar biasa sempurnanya.

Normalnya, pita suara akan membuka dan menutup dengan otomatis, sistematis, dan terkontrol oleh otak kita, akan mengeluarkan suara melalui pergerakan dan getaran dari membran mukosa yang terbentuk. Bisa lembut, nyaring, atau keras sekali, tergantung kita. Tapi bila terjadi laringitis, pita suara akan meradang atau terjadi iritasi pada pita suara.

Jika kotak pita suara tersebut membengkak me­ nyebabkan perubahan suara yang diproduksi oleh udara yang lewat melalui celah di antara keduanya, suara akan terdengar serak. Pada beberapa kasus laringitis, suara akan menjadi sangat lemah sehingga tidak terdengar.

Laringitis yang diderita Romo Ciput sering kali membuat Romo harus berulang kali berdeham untuk membersihkan tenggorokan. Suara Romo semakin lama semakin serak, semakin pelan, ada rasa gatal dan kasar di tenggorokan, ada rasa sakit di tenggorokan dan ditambah tenggorokan Romo kering dan batuk kering.

Laringitis akut yang diderita Romo Ciput ini biasanya terjadi saat Romo sembuh dari penyakit flu. Romo berkonsultasi ke dokter ahli paru-paru untuk mengecek apakah ada radang paru-paru karena suara Romo semakin lama semakin serak. Lalu, Romo memeriksakan ke dokter ketiga yang merupakan dokter ahli penyakit dalam, 10 — Gufron Sumariyono

barangkali ada asam dari perut yang mengalir kembali ke dalam kerongkongan dan tenggorokan. Istilah kedokteran gangguan ini disebut gastroesophageal reflux disease (GERD).

Tanda-tanda utama terjadinya laringitis adalah suara serak. Romo tahu, Romo Ciput sudah menderita sakit suara serak, sembuh, lalu sakit lagi, sembuh lagi selama bertahuntahun. Perubahan pada suara Romo dapat bervariasi tergantung pada tingkat infeksi atau iritasi, biasanya hanya sedikit serak, tetapi pernah juga suara Romo hilang total. Sebagai pastor, suara yang hilang total akan sangat mengganggu tugas sehari-hari, tidak mampu memimpin misa, tidak mampu menikahkan pengantin. Sebagai rektor pun, suara serak sangat mengganggu karena tugas rektor mengoordinasi banyak pekerjaan dan harus berhubungan dengan banyak orang.

Dulu, Romo memang seorang perokok ringan, tetapi sekarang sudah berhenti. Dokter sudah tahu kalau Romo menggunakan pita suara itu biasa-biasa saja. Masih normal.

Romo memimpin menyanyi waktu mempersembahkan misa, yang dilakukan dengan normal. Kalau Romo berbicara pun tidak pernah berteriak. Ringkas ceritanya bahwa biang keladi yang menyebabkan iritasi pada pita suara Romo bukan dari menyanyi atau berteriak. Pasti ada penyebab lain.

Tanggal 13 September 2012, Romo Ciput memutuskan masuk Rumah Sakit Panti Nirmala di Jalan Soegijono, Malang untuk mencari biang keladi penyebab suara serak.

Romo Ciput ingin mengembalikan suara yang menghilang agar menjadi suara yang normal sehingga para pendengar khotbah dan rekan kerjanya merasa nyaman. Agar Romo dapat memberikan seminar dengan suara yang jelas, memimpin rapat di UKWK dengan suara normal, Laringitis — 11

memberikan khotbah yang menyenangkan. Selain isi khotbah bagus, suaranya bagus, menyanyi pun bagus. Ini bukan penampilan fisik. Ini adalah bagian dari kekuatan Romo dalam berkomunikasi.

Romo Ciput sangat yakin bahwa komunikasi adalah kekuatan dahsyat yang mampu membuat orang sukses.

Sekarang ini banyak hal penting yang yang harus dipahami, yang harus dipelajari, dan yang harus dijalani dalam kehidupan ini. Kesuksesan adalah rangkaian pencapaian yang membutuhkan kemampuan dalam mengomunikasikan diri, baik internal maupun eksternal. Romo Ciput sangat yakin bahwa kalau seseorang dapat berkomunikasi dengan baik dan cerdas maka kesuksesan pun akan mendekat.

Masa jabatan Rektor I 2007-2012 sukses dan lancar.

Maka tantangan berikutnya masa jabatan ke II 2012-2017 direncanakan akan lancar. Suara yang enak didengar, yang normal dan membuat nyaman pendengar adalah dambaan Romo Ciput. Bukan suara yang serak, yang tidak nyaman didengar.

Ahli THT dan ahli paru-paru di RSPN Malang mendapat tantangan yang serius. Pada awalnya, tim dokter mencurigai bahwa Romo Ciput menderita sariawan pada pita suara, atau ada semacam bisul (polip atau nodules) pada pita suara, atau mungkin adanya tumor pada paru-paru. Dengan alat yang paling baik yang ada di RSPN, para ahli spesialis di RSPN Malang bekerja keras mencari penyebab suara serak.

Faktor usia pun bisa menyebabkan suara serak, karena pita suara sudah kendur.

12 — Gufron Sumariyono

3 Terapi Vocal-Rest

Terapi vocal-rest artinya tidak boleh berbicara dan tidak boleh menggunakan pita suara. Terapi membisu. Komunikasi dilakukan dengan bahasa tubuh, atau menulis di kertas, atau menulis di iPad, menulis di BBM dan dan melalui internet.

Secara fisik, Romo sangat sehat karena rajin berenang dan olahraga. Jalan pun masih gagah. History kesehatan Romo Ciput bahwa 6 bulan terakhir ini, kira-kira dari Januari 2012, Romo Ciput mempunyai masalah dengan telinganya.

13

Ada suara berdenging yang tidak henti-hentinya, rasa gatal yang terus menerus dan kesulitan menangkap pembicaraan orang lain, istilahnya setengah tuli.

Sudah beberapa kali ke dokter spesialis THT dan sudah menelan bermacam-macam obat. Terakhir, menjalani terapi BIOCOM sampai 3 kali oleh dokter spesialis THT, penyakit dapat sembuh tanpa meminum obat. Wah ... gembiranya bukan main. Namun kegembiraan itu tidak berlangsung lama. Kambuh lagi ... berobat lagi … sembuh. Dokter THT mencurigai Romo alergi terhadap debu, es, udara dingin dan mungkin ada “spesial virus” baru yang tidak dikenal dan belum diketahui identitasnya.

Bahwa sebulan sebelum masuk RSPN, Romo menderita batuk serius. Batuk yang kering dan aneh. Setelah serangan batuk, leher seperti tercekik. Riaknya menjadi kental dan Romo merasakan ada sesuatu yang mengganjal di ke­ rongkongan­nya.

Suara Romo Ciput menjadi parau dan dadanya sesak.

Bahkan, suara Romo pernah hilang sesudah serangan batuk.

Selama serangan batuk, badan Romo demam dan pernah panas tinggi. Waktu masuk RSPN tanggal 13 September 2012, suhu 37,5oC.

Pemeriksaan X Foto Thorax PA, tampak infiltrate tipis parakardial kanan. Pada daerah upper thorax dextra tampak seperti massa.

Pemeriksaan CT Scan Thorax hasilnya dalam batas normal.

Pemeriksaan CT Scan cervical hasil didapatkan pem­ besaran kelenjar submandibular dextra dan masseter dextra.

14 — Gufron Sumariyono

USG Leher, 3 hari sesudah terapi antibiotik, hasil tidak ada kelenjar thyroid, kel submandibular dextra mengecil homogen.

Hasil lab darah waktu masuk RSPN umumnya masih dalam batas normal.

Setelah sepekan di RSPN, Romo kembali berkonsultasi ke dokter spesialis THT, karena suara masih serak. Padahal Romo sudah vocal-rest selama sepekan, sama sekali tidak berbicara, pita suara benar-benar istirahat total. Tandatanda bahwa penyakit radang pita suara akan diangkat dari tubuh Romo belum kelihatan. Pita suara masih belum berfungsi normal. Suara masih serak, masih parau dan nyaris menghilang. Keluhan masih sama dengan awal kedatangan di RSPN. Pemeriksaan FOL di RSU Dr Saiful Anwar Malang di­ dapatkan cyste di chorda vocalis sinistra.

Konsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam, karena ada keluhan hiccup dan kenaikan creatinin menjadi 1,28.

Waktu masuk RSPN masih normal yaitu 1,05.

Jawabannya: Hiccup oleh karena dyspepsia ec. obatobatan steroid. Kenaikan creatinin mash dalam batas normal (<25% baseline nilai absolut <1,5)

Yang mengejutkan pemeriksaan lab darah Rabu 26 September 2012, leukositosis menjadi 20.000 Romo panik.

Romo Ciput dikenal memiliki karakter empati yang baik sekali. Setiap hari Romo selalu memperlihatkan rasa ber­empati kepada orang lain. Karena Romo yakin empati membuat komunikasi menjadi sehat. Empati mampu menyebarkan energi-energi positif. Ucapan maupun Laringitis â&#x20AC;&#x201D; 15

tindakan berjalan searah sehingga mampu memberikan kedamaian dan kesejukan bagi orang lain. Romo yakin bahwa empati itu mampu membaca pikiran dari sudut pandang orang lain, mampu menyelaraskan diri dengan orang lain, meskipun sebenarnya keinginan kita berbeda dengan mereka.

Selama dua pekan diinfus terus menerus menyebabkan ada bercak-bercak hitam di tangan Romo. Setiap hari selama dua pekan sudah bermacam-macam obat dicampurkan dengan infus atau ditelan biasa. Sudah dua pekan berpuasa tidak berbicara. Sudah dua pekan berbaring tidak meng­ hasilkan karya apa-apa. Sudah dua pekan suaranya serak dan nyaris menghilang.

Surprised. Rasa keikhlasan dan kesabaran yang dimiliki oleh Romo, kok tiba-tiba turun. Kecerdasan EQ termasuk ikhlas dan sabar, yang selalu diperlihatkan Romo, sekarang ini diuji. Biang keladinya karena leukositnya naik menjadi 20.000. Adik ipar saya, suaminya Mawar, yang bernama Dik Pri, mengatakan bahwa Romo Ciput mengalami kekecewaan yang plus ... plus â&#x20AC;Ś. Turunnya keikhlasan dan kesabaran hanya sementara. Perlahan tetapi pasti, emosi dapat diatur dan dikendalikan walau belum 100% normal.

Romo Ciput mampu menata kembali kemampuan khusus­nya, yaitu berakal sehat, Kemampuan memahami dengan spontan apa yang diinginkan, kemampuan untuk tidak terpengaruh oleh tekanan. Kontrol emosinya masih bagus, masih memiliki sikap hati-hati sehingga tidak terjebak pada hal-hal yang merugikan diri. Walau kondisinya vocal-rest namun masih mampu berjuang untuk selalu berpikir jernih dan bersikap dewasa. Luar biasa.

16 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

Kamis adalah hari tersibuk … heboh, namun masih terkendali. Hebohnya terjadi dikamar 411. Bukan suara yang keras, karena memang tidak ada pengeras suara.

Namun total action Romo Ciput yang dilakukan sungguh menakjubkan.

Pertama, Romo Ciput memanggil Romo Provincial Kamelit dari Biara. Romo Provincial Kamelit, Romo Djoko, bertemu dengan salah satu dokter spesialis RSPN yang rupanya kawan di Dempo. Pimpinan Kamelit memahami kondisi kesehatan Romo Ciput. Pimpinan Kamelit sudah yakin bahwa segala kemampuan dokter-dokter spesialis RSPN di Malang sudah dioptimalkan. Pimpinan Karmelit puas dan keputusan diambil Jumat 28 September 2012, setelah melapor ke Keuskupan Malang. Berita bahwa Ciput boleh dievakuasi disampaikan ke adik nomor sembilan, Andre di Jakarta. Hari Jumat pukul 22:00, saya dan Dik Pri menghadap Pimpinan Kamelit di Dempo Malang. Urusan dengan ordo dapat terselesaikan dengan baik dan mulus.

Kedua, Romo Ciput memanggil semua dokter RSPN yang menangani sakitnya melalui suster perawat. Agak susah mengundang mereka untuk mendiskusikan penyakitnya.

Masing-masing dokter spesialis sibuk atau praktik untuk menolong pasien-pasien yang lain. Alhamdullilah, hari Kamis Romo Ciput memimpin sendiri pertemuan dengan para dokter. Romo mengekspresikan kekecewaannya yang plus … plus ….

Hasilnya bagus, para dokter spesialis berjanji untuk me­menuhi permintaan pasien. Diskusi dokter-dokter spesialis di kamar 411, dipimpin pasien yang mendengar langsung. Pasien tidak bisa ikut bicara, karena vocal-rest.

Seru sekali. Hasil pertemuan dengan para dokter spesialis Laringitis — 17

bahwa pemeriksaan sudah optimal dan maksimal. Beberapa obat dihentikan, karena leukositosis naik ke 20.000. Obat batuk diganti obat batuk yang baru sampai batuk hilang.

Ketiga, Rabu 26 September 2012, Romo Ciput pun memberikan kabar buruk lewat BBM, bahwa leukosit naik 20.000. Keluarga di Jakarta kaget, segera berembuk dan memutuskan, yaitu akan mengevakuasi Romo Ciput dari RSPN Malang ke RS di Jakarta. Cerita evakuasi pasien dari Malang ke Jakarta akan diceritakan di bab selanjutnya.

Saya membayangkan apa yang terjadi di pertemuan khusus di kamar 411, antara Romo Provinsial dengan pihak rumah sakit yang terkait, pasti seru. Karena, tidak sepatah kata pun bisa keluar dari pita suara Romo Ciput. Suaranya waktu itu serak hampir hilang. Komunikasi lewat tulisan di kertas. Tulisan di iPad. Lewat bahasa tubuh, mulai tangan, kepala yang bisa digeleng-gelengkan ke kiri ke kanan, melalui mata yang bisa berkedip-kedip. Pokoknya apa saja yang dimiliki Romo Ciput dipergunakan.

Intinya dalam diskusi ini, kepada RSPN, Romo Ciput bertanya apa penyebab dari sakit 'kehilangan suara'? Obat apa saja yang sudah dimasukkan kedalam tubuhnya? Lalu, tindakan selanjutnya dari RSPN Malang itu apa? Ada empat dokter ahli spesialis RSPN Malang yang menangani. Romo Ciput yakin bahwa kemampuan para dokter spesialis telah dikerahkan dengan sungguh-sungguh. Memang ada silang pendapat, namun masih dalam batas wajar dan normal.

Bayangkan si pasien itu vocal-rest dan ikut berdiskusi.

Selama hidup baru kali ini terjadi.

Sebenarnya sampai Kamis malam jawaban para dokter RSPN Malang, yang sudah bekerja sungguh-sungguh 18 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

dan serius, belum memuaskan Romo Ciput. Biang keladi penyebab penyakit radang pita suara belum ketahuan.

Masih gelap. Masih misterius. Masih harus dicari. Semua alat radiolog dan teknologi akhir di Malang sudah dipergunakan.

Obat yang baru keluar, yang modern, yang masih paten terakhir sudah ditelan Romo Ciput.

Akhirnya dengan sangat berhati hati, Romo Ciput meminta izin untuk pengobatan selanjutnya akan dialih­ kan dari RSPN Malang ke RS di Jakarta. Keinginan ini di­ sampai­kan Romo Ciput ke pihak RS dan hasil bagus sekali.

Keinginan Romo disetujui. Rumah Sakit ikhlas dan meng­ izinkan evakuasi ke Jakarta.

Romo Provinsial pun legowo melepas Romo ke Jakarta.

Bahkan Uskup Malang pun legowo, beliau masih menambah komitmen dengan menyatakan bahwa Keuskupan Malang memberi izin dan mensponsori pengobatan Romo Ciput ke Singapura. Luar biasa.

Laringitis — 19

Di sini saya angkat topi â&#x20AC;Ś. Adikku yang nomor 12, Romo Ciput memiliki karakter dan kemampuan yang luar biasa. Dari sini, saya sadar bahwa sukses secara dominan dipengaruhi dan bergantung pada kemampuan diri sendiri dalam memahami dan memperlakukan komunikasi.

Komunikasi adalah kekuatan dahsyat yang akan membuat manusia menjadi spektakuler.

20 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

4 Persiapan Evakuasi di Malang

Kamis 27 September 2012, Keluarga besar Soegijono di Jakarta menerima kabar yang negatif bahwa leukosit Ciput naik dari 10.000 ke 20.000. Berita negatif ini menggerakkan suara hati seluruh anggota keluarga besar Soegijono untuk berbuat sesuatu.

Kasih sayang merupakan kekuatan dasar yang mem足 bimbing keluarga besar Soegijono untuk selalu hidup dalam rasa kasih sayang. Kami memang dididik oleh almarhum Ayahanda tercinta Soegijono agar berusaha dengan sungguhsungguh untuk hidup yang bermakna. Tanpa di komando, tanpa disuruh, semua anggota keluarga ingin action dan menolong adik nomor 12, Romo Ciput.

21

Adik nomor lima, Dik Ien mengoordinir dengan sungguh-sungguh. Dia ini hebat. Sebagai adik perempuan ter­tua, ibu rumah tangga dan dia mempunyai waktu untuk mengurus keluarga besar Soegijono dengan baik. Dik Ien berperan sebagai wakil Ibunda tercinta yang sudah sepuh, saat itu usianya 87 tahun. Koordinasi oleh Dik Ien ini dilakukan mulai saat Ciput masuk RSPN Malang. Dik Ien memonitor sakitnya Ciput dengan sungguh-sungguh.

Kepeduliannya sangat luar biasa. Tugas yang hebat tanpa dikomando sebab Dik Ien memang pengalaman dan memiliki rasa tanggung jawab besar kepada keluarga besar Soegijono, ia melakukan dengan ikhlas. Luar biasa.

Ciput menjalani terapi bisu, komunikasi yang dilakukan di bawah standar. Alat yang dipakai BBM dan email. Hal ini mem­buat keluarga di Jakarta frustrasi dan gregeten. Pasien tidak bisa diajak bicara, pesan SMS yang diterima keluaga Jakarta pun singkat sekali. Dokter tidak bisa ditelepon, tidak bisa memberi tahu permasalahan. Serba gelap. Serba misterius.

Saya baru sadar bahwa komunikasi merupalan kekuatan dahsyat. Keluarga Soegijono menghadapi kendala sangat serius. Rasa empati keluarga Soegijono membentur tembok.

Simpati dan empati tu beda tipis. Simpati terbatas pada merasakan apa yang dirasakan orang lain. Empati itu diikuti tindakan nyata. Kondisi itu semua membuat hati cemas dan waswas. Berbagai asumsi negatif pun lantas otomatis keluar dari masing-masing anggota keluarga.

Kami sepakat untuk mengevakuasi Ciput ke Jakarta.

Secepat mungkin. Sesegera mungkin. Rencana awal untuk mengevakuasi Ciput, Senin 1 Oktober 2012, akan dieksekusi oleh Dik Ien, yang bersuamikan Dik Bowo dari Malang.

22 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

Dokter yang akan menangani Ciput di Jakarta adalah dr Marlinda A. Yudharto spTHT-KL(K)Onk. Rumah Sakitnya dipilihkan MRCCC Siloam Hospitals Semanggi.

Persiapan keluarga besar Soegijono di Jakarta dikontrol dengan baik sekali oleh adik Dik Ien. Diskusi Dik Ien dengan dr Marlinda lancar dan terkontrol. Pertanyaan Dik Ien telah dijawab dengan memuaskan oleh dr Marlinda. Apa apa ditanyakan, mulai penyebab hilangnya suara, hasil pe­ meriksaan di Malang yang dikirim lewat BBM oleh Ciput, antara lain apa benar ada cysta di chorda vocalis sinistra, bagaimana soal theroid, bagaimana soal obat antibiotik yang masuk melalui infus. Mengapa Leukosit Ciput naik ke 20.000? Untuk menjawab pertanyaan itu, satu-satunya jalan Ciput harus ke Jakarta.

Romo Ciput mempunyai keinginan yang kuat untuk mewujudkan sesuatu dan punya sikap positif yang akan melejitkan pada pencapaian keinginan.

Laringitis â&#x20AC;&#x201D; 23

Saya berangkat Jumat 28 September 2012, kegiatan saya di hari Jumat saya geser ke hari lain. Rencana ini memang mendadak, yang digerakkan oleh suara hati. Suatu bentuk kepedulian yang diajarkan oleh almarhum Bapak Soegijono ke putra-putrinya. Rasa kepedulian yang dapat muncul secara spontan, yang menjadi ciri dan karakter keluarga besar Soegijono.

Pertemuan yang surprised terjadi menjelang boarding di terminal I-B Cengkareng, saya bertemu adik nomor 11, Dik Titiek dan adik ipar nomor delapan, Dik Pri. Masing masing ada pengawalnya satu orang. Kaget. Tetapi hati senang. Kelima-limanya merencanakan akan ke Malang, untuk menengok Romo Ciput, yang sudah diopname dua pekan di RSPN Malang. Pesawat Batavia mendarat di Malang pukul 16.00 dan kami tiba di RSPN pukul 17.30.

Kami ingin membantu Ciput dari segi moril, kami ingin menaikkan semangat Ciput agar tidak down. Sudah dua pekan suara Ciput hilang, karena pita suaranya tidak ber­ 24 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

fungsi. Sudah dua pekan Ciput terapi vocal-rest alias bisu.

Saya membayangkan bahwa terapi ini pasti memberatkan dan menyusahkan Ciput. Saya membayangkan bahwa Ciput tidak berkutik, tidak berdaya, tidak bisa berbuat apa-apa.

Pasrah â&#x20AC;Ś dan manut.

Pukul 19.00, saya menghubungi Pak Ary Ginanjar di Jakarta untuk minta bantuan ESQ Malang. Direkomendasi nama dokter Endang Sadi, alumni ESQ Malang, pemilik Rumah Sakit Mitra di Batu, Malang. Dokter Sadi langsung menolong saya sesuai pesan Pak Ary. Beliau menghubungi Pimpinan RSPN dan berhasil. Pasien Ciput boleh check out kapan saja. Dokter Sadi menghubungi suster kepala perawat RSPN untuk minta tolong menyiapkan semua medical records Ciput, yang langsung dikerjakan malam itu juga.

Dokter Sadi ESQ lalu menghubungi dr Henny dan dr Irene yang merawat Ciput selama di RSPN. Permintaan check out disetujui. Permintaan Surat rujukan disetujui dan akan disiapkan dr Henny. Permintaan Kronologis Penyakit Ciput disetujui, akan ditulis oleh tim dokter RSPN.

Dokter Sadi ESQ memesan tiket Sriwijaya untuk hari Sabtu pukul 14.30 untuk Ciput dan malam pukul 23.00, tiket difaks ke RSPN. Beres.

Pukul 21.00, saya dan Dik Pri ke Dempo menemui Romo Projo. Pertemuan sangat positif. Romo Projo legowo untuk melepas Ciput ke Jakarta. Uskup Malang pun legowo melepas Ciput ke Jakarta, malahan komitmen Uskup ditambah bahwa kalau perlu Ciput dibawa saja ke Singapura dan soal biaya ditanggung oleh ordo.

Saya menghubungi Pak Yan Pribadi, teman dari Pati yang kebetulan berada di Malang, meminta tolong meminjam Laringitis â&#x20AC;&#x201D; 25

mobilnya untuk proses evakuasi dari RSPN ke bandara Malang. Disetujui, dan kemudian Pak Yan Pribadi mengirim Kijang Inova pada Sabtu pagi.

Bayangkan bahwa saya, Dik Titik, dan Dik Pri pe­ ngetahuan­nya nihil, artinya kami tidak tahu sama sekali cara mengurus evakuasi Ciput. Alhamdullilah, dalam tempo singkat, Allah menolong kami. Kami berlima telah menjadi Tim Evakuasi. Rencana evakuasi menjadi jelas berkat keikhlasan, termasuk persiapan administrasi. Persiapan evakuasi yang mulus dan lancar ini pasti karena pertolongan Allah. Alhamdullilah.

Pukul 00.00 saya baru mandi, lalu shalat. Pukul 01.00 tidur di kamar 411 RSPN.

26 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

5 Evakuasi dari RS Panti Nirmala Malang ke RS Siloam Jakarta

Sabtu 29 September 2012. Kamar 411 RS Panti Nirmala Malang.

Saya bangun karena mendengar azan Subuh dari masjid dekat RSPN. Sesudah shalat Subuh, saya langsung ke lantai bawah untuk membeli kopi panas dan soto ayam.

27

Saya merasa lapar, rupanya semalam belum makan malam.

Bunyi sendok dan piring di kamar 411 membangunkan Ciput. Dia bangun dan langsung memanggil suster perawat, Ciput minta diinfus pukul 5 pagi agar pukul 10 sudah selesai. Infus yang lama Avelox dihentikan dan diganti infus yang baru Doribax 2 x 1 gr, alasannya leukosit Ciput naik ke 20.000. Ciput menulis Rp1,5 juta / tab infus di kertas dan ditunjukkan ke saya. Mahal sekali. Ditulis: terbaru, termodern, terbagus 4 hari, 2 x sehari.

Terenyuh dan terharu menyaksikan adegan pagi-pagi buta. Fisik sehat, wajah senyum, tulisan masih bagus, berjalan masih gagah, tetapi bisu. Suaranya menghilang.

Yang dipegang segepok kertas dan pulpen hitam murahan.

Sudah 17 hari adikku Ciput menjalani terapi bisu alias vocalrest. Pita suaranya tidak berfungsi normal. Tidak ada suara yang keluar. Benar benar tidak keluar.

Yang saya lihat dari wajahnya adalah harapan, semangat, dan optmis. Semua itu adalah energi positif. Tidak ada stres di wajahnya, karena Ciput yakin bahwa stres merupakan gangguan psikis yang mengganggu ketenteraman. Dia yakin bahwa stres bisa menjadi beban mental. Dia sangat yakin stres bisa mengurangi semangat hidup dan harapan sembuh. Ciput terlihat sangat tegar. Saya cemburu kepada karakter Ciput yang satu ini.

Karena kami hanya berdua. Saya juga tidak mau kalah.

Saya juga harus bisa bersikap tegar.

28 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

Pukul 06.00 pagi, saya dan Dik Titik keluar RS untuk makan pagi. Menikmati pecel kawi di Kawi Atas yang terkenal di Malang. Menikmati cwi mie, masakan andalan Malang, sebagai sarapan kedua. Mencari oleh-oleh di Pusat Mie Gloria di Ruko Zainal Arifin Malang.

Pukul 09.00 pagi saya kembali ke RS. Satu demi satu, apa-apa yang direncanakan semalam terlaksana. Mobil angkutan pinjaman dari Pak Yan sudah menunggu. Surat rujukan, medical records dari RS sudah ada. Surat kronologi penyakit selama di RSPN sudah ada. Kami senang dokter Henny yang mengantar dokumen-dokumen ke kamar 411.

Kami sangat yakin bahwa dokter-dokter di RSPN Malang sudah bekerja sungguh-sungguh.

Laringitis â&#x20AC;&#x201D; 29

Para staf Tim Rektorat dari UKWK berdatangan, dan ada suster senior dalam rombongan UKWK membesuk Ciput. Mereka membawa pesan khusus agar Romo Ciput tidak memikirkan permasalahan di kampus UKWK. Mereka meminta agar Romo Ciput fokus kepada kesehatan. Tim Rektorat akan me-manage kegiatan UKWK dengan sungguhsungguh. Suster yang senior ini lalu memimpin doa bersama di kamar 411 dan pukul 11.00, rombongan keluar dari RSPN menuju Biara Kamelit. Lancar â&#x20AC;Ś mulus â&#x20AC;Ś Alhamdullilah.

Ciput menyiapkan sendiri pakaian yang akan dibawa ke Jakarta dalam koper besar. Sebelum sampai di bandara Malang, makan siang dulu di restoran. Pesawat Sriwijaya delay 3 jam, ETD lama 14.30, ETD baru jam 16.30. Sriwijaya Air tinggal landas dengan sukses.

Pesawat Sriwijaya berhasil landing di Cengkareng dengan lancar. Rombongan jemputan sudah menunggu di area arrival di terminal I-B. Romo Ciput dan saya naik mobil Fortuner, milik pak Yan Pribadi, saudara Yenny Thomas.

30 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

Di MRCCC Siloam Hospitals Semanggi sudah menunggu Dik Ien, Dik Nunuk, dan Dik Mawar. Romo Ciput langsung dibawa ke IGD untuk persiapan awal sesuai prosedur. Tidak lama kemudian, Romo Ciput dipindah ke kamar 3514.

Romo Ciput senang, walau masih bisu, walau suara belum bisa keluar. Harapan untuk sembuh naik. Turun dari mobil Fortuner jalan Romo Ciput masih gagah. Keluarga besar Soegijono senang karena keinginan untuk membantu menyembuhkan adik bungsu, Romo Ciput, yang disayangi dan sangat dicintai oleh keluarga berjalan mulus. Keluarga Soegijono senang karena dapat memulai tiga hari lebih awal.

Rencana awal evakuasi akan diadakan Senin 1 Oktober.

Kenyataannya Sabtu 29 September sudah bisa dimulai.

Alhamdullilah.

Laringitis â&#x20AC;&#x201D; 31

6 Normal Kembali

Romo Ciput sudah dirawat selama sepekan di RS Siloam, Semanggi. Pada hari Jumat, 5 Oktober 2012, pukul 08.00 pagi saya besuk Ciput di kamar 3514 MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, setelah selesai berolahraga Tai Chi di Senayan.

Surprised. Baru masuk kamar 3511 terdengar ucapan, “Selamat pagi, Mas Yono.” Saya kaget sekali. Suara yang saya kenal sekali, yaitu suara Ciput. Memang masih lirih, memang masih pelan tetapi suara itu tidak parau, tidak serak. Benar-benar suara Ciput yang normal yang lemah.

Alhamdullilah … terima kasih ya Allah, Engkau telah menolong adik kami nomor 12, Romo Ciput. Persis satu pekan di RS Siloam Semanggi, penyakit Ciput sudah sembuh.

Kami berdua berpelukan erat sekali. Yang terdengar dari mulut Ciput adalah, “Terima kasih Mas Yono.” Saya tidak langsung menjawab karena sangat gembira. Kami berdua hanya berpandang-pandangan. Saya memandang wajah Ciput. Saya lihat bola matanya yang masih berkacakaca. Saya melihat senyum yang ramah, yang ikhlas, yang memberikan rasa damai dan sejuk.

Saya sangat yakin Allah telah menolong Ciput.

Bagaimana ceritanya dari Sabtu 29 September sampai Jumat 5 Oktober ? Apa saja yang telah terjadi ? Inilah kisahnya.

32

Hari pertama di RS Siloam, suara belum keluar. Sabtu 29 September malam, Ciput masuk RS Siloam. Kondisinya suara Ciput belum bisa keluar.

Hari kedua di RS Siloam, suara belum keluar. Minggu 30 September siang pukul 13.00, saya besuk Ciput. Dan ada Ibunda tercinta duduk di kursi roda di sebelah Ciput yang gagah fisiknya, kadang Ciput duduk di ranjang dan membisu tidak bisa bersuara. Ciput dan Ibunda berpegangan tangan, sekali-sekali Ciput menciumi tangan Ibunda tanpa mengeluarkan suara. Terenyuh dan haru melihatnya. Hampir semua anggota keluarga besar Soegiyono ada di kamar 3511 RS Siloam, bergantian masuk dan keluar kamar. Tidak ada canda di antara keluarga besar Soegijono. Kami semua berempati kepada penyakit laringitisnya Ciput.

Pukul 14.00, ada pemeriksaan endoscopy oleh dr Marlinda. Hasilnya hampir sama dengan laporan medis dari RSPN Malang. Intinya adalah pita suara sebelah kiri normal. Pita suara sebelah kanan tertutup radang dan Laringitis â&#x20AC;&#x201D; 33

tidak kelihatan jelas. Dokter Marlinda tidak melihat adanya Cysta di Chorda Vocalis Sinistra. Tidak jelas. Pita suara sebelah kanan meradang ‘misterius’. dokter Marlinda perlu memeriksa pita suara dengan lebih teliti, yaitu melalui operasi Laringoscopy. Dan selama operasi Laringoscopy rencananya Ciput akan dibius. Operasi Laringoscopy ini untuk melihat chorda vocalis sinistra. Dan untuk mengambil contoh kelenjar di tiga tempat atau dibiopsi.

Rencana operasi Laringoscopy akan dilaksanakan pada hari Rabu 3 Oktober 2012 pagi.

Ibunda Soegijono yang berumur 87 tahun hari itu diajak besuk Romo Ciput. Ibunda kami yang sangat kami sayangi duduk di kursi roda, terlihat sudah ‘sepuh’ sekali dan ingin memberikan spirit yang besar kepada Romo Ciput. Bahasa tubuh Ibunda dan putranya yang ke-12, yaitu Romo Ciput sudah memperlihatkan betapa Ibunda dan Romo Ciput saling menyayangi. Romo Ciput yakin betapa sangat mulia kedudukan Ibunda tercinta di sisi Allah. Romo Ciput sadar 34 — Gufron Sumariyono

dan yakin bahwa perintah untuk memuliakan orangtua disejajarkan dengan perintah ibadah dan meng-esa-kan Allah. Banyak ayat yang memerintahkan supaya manusia menyembah hanya kepada Allah dan berbuat bakti serta berbuat baik dan menghormati bapak-ibu dengan sebaikbaiknya. Seorang ibu akan selalu mendoakan kebaikan untuk anaknya. Romo Ciput yakin bahwa doa ibu menjadi amat dahsyat karena kesucian dan kemuliaan, khususnya doa ibu di sisi Allah. Kalau anak amat bakti kepada Ibundanya, para malaikat akan rela membantu karena takzim kepadanya.

Kekuatan dari energi bakti kepada orangtua sangat luar biasa.

Hari ketiga, Senin 1 Oktober, Ciput masih belum bisa bersuara. Sudah tiga hari di Siloam Hospital Senayan dan belum ada perubahan.

Hari keempat di RS Siloam, Selasa 2 Oktober belum ada perubahan, belum bisa bersuara. Sudah 4 hari, belum bisa bersuara.

Laringitis â&#x20AC;&#x201D; 35

Hari kelima di RS Siloam, Rabu 3 Oktober sudah 5 hari di RS. Pagi pukul 0800 saya besuk Ciput. Suara Ciput belum keluar.

Awalnya, rencana operasi Laringoscopy akan diadakan pukul 08.00, tetapi dr Daniel, dokter spesialis penyakit dalam memutuskan menunda hingga pukul 19.00 karena SGPT tinggi, leukosit tinggi, dan tes hepatitis B belum keluar dari laboratorium.

Malamnya, Dik Ien, Dik Bowo, Dik Titik, saya, dan Nur menunggu operasi Laringoscopy. Operasi sukses.

Dokter Marlinda yang mengoperasi Ciput langsung menginformasikan bahwa tidak ada yang serius. Tidak ada cysta di Chorda Vocalis Sinistra. Yang ada semacam jamur di daerah pita suara. Dokter Marlinda mengambil jamur di tiga tempat, yaitu di mukosa, di otot, dan di tulang rawannya.

Jamur akan dikembangbiakkan, dan hasilnya baru diketahui lima hari kemudian. Pita suara tidak perlu diangkat. masih bisa dipertahankan. Laringitis yang menyerang Ciput masih bisa disembuhkan dengan obat yang normal.

Hari keenam, Kamis 4 Oktober 2012 sudah 6 hari di RS, pagi hari pukul 08.00, saya membesuk Ciput. Dia masih kliyengan karena pengaruh obat bius yang dimasukkan selama operasi Laringoscopy semalam. Ciput masih berbaring dan diinfus. Suara Ciput masih belum bisa keluar.

Belum bisa berbicara.

Hari ketujuh, Jumat 5 Oktober 2012 sudah 7 hari di RS, pukul 08.00 pagi saya membesuk Ciput dan terkejut tapi senang mendengar suara Ciput yang sudah normal, tidak serak, tidak parau, namun masih lemah.

36 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

Ciput minta tolong saya untuk mengurus check out besok sabtu. Lalu, saya mengirim SMS ke semua anggota keluarga Soegijono.

Reaksinya macam-macam. Sebagian besar menjawab dengan positif, bersyukur dan senang. Selama bertemu Ciput di hari Jumat, saya hanya ngomong 10% dan yang 90 % Ciput yang nyerocos. Bayangkan sudah 22 hari Ciput terapi bisu alias vocal-rest. Ciput mau balas dendam dengan cara ngomong banyak. Saya sebagai pendengar. Ya, tidak apa apa.

Keluarga besar Soegijono memang dinamis dan meriah kalau bertemu, biasanya anggota keluarga besar Soegijono saling melempar energi positif, namun kadangkadang keluar juga lemparan atau menginjeksi energi negatif. Nostalgia sewaktu kecil di Pati dalam mengerjakan pekerjaan di rumah, menyapu, mengepel, mengisi jeding, membungkus wenter, membungkus es mambo.

Kalau sudah begini, saya jadi teringat almarhum Ayahanda tercinta yang mendidik dan membesarkan 12 orang putra-putrinya dengan kasih sayang dan penuh tanggung jawab. Saya juga ingat bagaimana bapak dan ibu pontang panting jualan wenter dan es mambo untuk Laringitis â&#x20AC;&#x201D; 37

membiayai hidup dan membiayai sekolah 12 orang putraputrinya. Orangtua saya memang luar biasa.

Ayah saya, Pak Giek, mendirikan SMP Negeri di Pati tahun 1942 di zaman Jepang. Satu-satunya SMP di Karesidenan Pati. Sampai pensiun di akhir 1970. Ayah adalah guru di sekolah dan guru bagi ke 12 putra-putrinya. Kami sangat hormat dan sayang kepada almarhum Ayahanda.

Saya ingat juga bagaimana adik nomor delapan, Dik Andre, berboncengan sepeda dengan adik nomor sembilan, Dik Kris, mengantar termos isi es mambo ke warung-warung dekat rumah di Pati, lalu sore diambil kembali dengan uang dari es mambo yang sudah laku.

Hari ke delapan, Sabtu 6 Oktober 2012 pagi jam 0800 saya besuk Ciput. Suara Ciput sudah pulih normal, tidak serak, tidak parau dan tidak lirih, alias normal sekali.

38 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

Alhamdullilah. Sabtu malam, pukul 19.00 Ciput check out dari MRCCC Siloam Hospital Semanggi.

Ciput dirawat di RS Siloam Jakarta 8 hari dan berhasil sembuh. Alhamdullilah. Ciput berobat jalan 7 hari dan selama berobat jalan Ciput menginap di rumah adik nomor delapan, Dik Andre.

Tujuh hari berobat jalan, Jumat 12 Oktober Romo Ciput kembali ke Malang.

Minggu 14 Oktober 2012 Romo Ciput sudah kembali bekerja di UKWK Malang. Romo Ciput meresmikan pe­ makaian Aula St Thomas Aquinas yang baru direnovasi bersama Uskup Malang Mgr H.J.S.Pandoyoutomo O.Carm selaku Pembina Utama Yayasan.

Laringitis â&#x20AC;&#x201D; 39

40 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

Bagian 2

Mualaf from Germany

1 Six Articles of Faith

Sudah ada dua orang kawan SMA saya dari Pati yang meminta tolong kepada saya untuk membantu putri-putri mereka menjaga Iman-Islam mereka. Kedua putri Indonesia anak dari kawan SMA saya itu menikah dengan laki-laki dari Jerman. Beda kota dan beda waktu, namun mempunyai kesamaan, yaitu keduanya mualaf. Kedua laki-laki Jerman itu telah mengucapkan kalimat syahadat, artinya kedua laki-laki Jerman itu sudah resmi masuk Islam, dan kedua pasangan itu menikah secara Islam, keduanya direstui oleh orangtua masing-masing.

Saya bukan uztadz. Saya juga bukan ahli agama Islam.

Saya bukan pendakwah Islam. Saya setuju akan membantu kedua kawan SMA saya dengan ikhlas, hanya mengharapkan ridha dari Allah. Apa yang saya tahu tentang Islam akan saya share kepada kedua orang mualaf Jerman yang telah mengawini muslimah Indonesia.

Ilmu Islam itu dasarnya Al-Qur'an dan Hadits. Mem足 pelajari Islam dari Al-Qur'an dan Hadits itu, masya Allah, luas sekali, besar sekali, dan tidak ada batasannya. Semakin lama mempelajari Islam, semakin tahu betapa manusia itu kecil sekali seperti sebutir pasir di padang pasir. Literatur 42

Al-Qur'an itu luar biasa banyaknya, luar biasa jumlahnya, dan luar biasa luasnya. Ada yang dibahas dari segi science, segi art, segi filosofi, ada yang memakai riset dan kemudian dianalisa, ada yang dari segi theology, dari segi ethics dan lain-lainnya.

Ini tulisan saya yang pertama, tentang Enam Rukun Iman, yang saya tulis ketika Radip dan Dina menikah di bulan Oktober 2007 yang lalu. Pengetahuan yang sangat mendasar dari Islam, yang wajib diyakini oleh semua Muslim. Sekarang dikenal dengan nama â&#x20AC;&#x2DC;165â&#x20AC;&#x2122;, yaitu Satu Ihsan, Enam Rukun Iman dan Lima Rukun Islam.

Adat Jawa

Mualaf from Germany â&#x20AC;&#x201D; 43

Pernikahan adat Jawa

dr Suginem Mudjiantoro SpRad

44 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

Speech, after the Ritual of Testimony of Faith (Kalima) Saturday, October 2007 at 10:00 a.m.

Bismillahhirrohmaanhirrohim.

Assalamu’allaikumWarahmatullah Wabarakatuh.

All the praise and thanks be to Allah, the Lord of ‘Alamin (Mankind, Jinns and all the exists) and peace be upon the Master of the Messengers, Nabi Mohammad SAW the last of the prophets and upon his brothers and whoever follows him with benevolence until the Day of Resurrections. .

My name is Gufron, I am classmate of Ibu dokter Suginem Ugi, I was Rome Catholiek before. I converted to muslim in 1973, in front of Buya Hamka. Buya was my first guru, mentor and supervisor. He changed my original name Gabriel Sumariyono to new name Gufron Sumariyono.

People now call me Gufron. I am very happy and very proud with my new name Gufron Sumariyono.

Ladies and Gentlemen, I am highly honoured to give a speech in this special occasion “The Ritual of Testimony of Faith of Mr Sudip Masoji.

The objective of this ritual is a verbal declaration of Mr Sudip Masoji to believe in Allah and makes obedience to Him a duty. The Muslim concept of worship is very broad.

Muslims consider everything they do in life to be act of worship, if it is done according to Allah’s guidance. To strengthen a muslim faith and obedience there are five of pillars of worships. We called it in bahasa Indonesia 5 Rukun Islam.

Mualaf from Germany — 45

1. Testimony of faith (Kalima) 2. Prayer (Salat) 3. Fasting (Sawm) 4. Almsgiving (Zakat) 5. Pilgrimage (Hajj) What do Muslims believe about God, prophets, the afterlife, etc.?: The basic beliefs of Muslims fall into six main categories, which are known as the “Articles of Faith”: • Faith in the unity of God • Faith in angels • Faith in prophets • Faith in the holly books.

• Faith in an afterlife • Belief in Predestination. (That Allah has already decided what will happen. Muslims believe that this doesn’t stop human beings making free choices.)

Please allow me to explain in a very short time The six main categories of Articles of Faith.

Articles of Faith 1. Faith in the unity of God. A Muslim believes in One God, Supreme and Eternal, Infinite and Mighty, Merciful and Compassionate, Creator and Provider.

God has no father nor mother, no sons nor daughters. He has not fathered anyone nor was He fathered. None equal to Him. He is God of all mankind, not of a special tribe or race.

46 — Gufron Sumariyono

God is High and Supreme but He is very near to the pious thoughtful believers; He answers their prayers and helps them. He loves the people who love Him and forgives their sins. He gives them peace, happiness, knowledge and success.

God is the Loving and the Provider, the Generous and the Benevolent, the Rich and the Independent, the Forgiving and the Clement, the Patient and the Appreciative, the Unique and the Protector, the Judge and the Peace. Godâ&#x20AC;&#x2122;s attributes are mentioned in the Quran.

God creates in man the mind to understand, the soul and conscience to be good and righteous, the feelings and sentiments to be kind and humane. If we try to count His favours upon us, it is imposible, we cannot do that, because they are countless.

In return for all the great favours and mercy, God does not need anything from us, because he is Needless and Independent.

God asks us to know Him, to love Him and to enforce His Law for our own benefit and our own good.

2. A Muslim believes in the angels of God. They are purely spiritual and splendid beings created by God. They require no food or drink or sleep. They have no physical desires nor material needs.

Angels spend their time in the service of God. Each charged with a certain duty. Angels cannot be seen by the naked eyes. Knowledge and truth are not entirely confined to sensory knowledge or sensory perception alone.

Mualaf from Germany â&#x20AC;&#x201D; 47

3. A Muslim believes in all the Messengers and Prophets of God without any discrimination.

All messengers were mortals, human beings, endowed with Divine revelations and appointed by God to teach mankind. The Holy Quran mentions the names of 25 messengers and prophets and states that there are others.

These include Noah, Abrahim, Ishmael, Isaac, Moses, Jesus, and Muhammad. Their message is the same and it is Islam and it came from One and the Same Source; God, and it is to submit to His will and to obey his law, ie, to become a Muslim.

4. A Muslim believes in all books, scriptures and revelations of God, as they were complete and in their original versions.

Revelations were given to guide the people to the right path of God. The Quran refers to the books revealed to Abrahim, Moses, David, Jesus and Muhammad.

Today, the books before the Quran do not exist in their original form. They are lost or corrupted or concealed.

Weakness in the early period of Judaism and Christianity are partly responsible.

Today the Quran is the only authentic and complete book of God. No scholar has questioned the fact that the Quran today is the same as it was more than 1400 years ago.

Muslims till today memorize the Quran word by word as a whole or in part.

God who revealed the Quran is protecting it from being lost, corrupted, or concealed.

48 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

5. A Muslim believes in afterlife and the day of Judgement.

This world as we know it will come to an end and the dead will rise to stand for their final and fair trial. Everything we do, say, make, intend and think are accounted for and kept in accurate records. They are brought up on the day of Judgement.

People with good records will be generously rewarded and warmly welcomed to God’s Heaven. People with bad records will be fairly punished and cast into Hell.

The real nature of Heaven and Hell are known to God only, but they are described by God in man’s familiar terms in the Quran.

If some good deeds are seen not to get full appreciation and credit in this life, they will receive full compensation and be widely acknowledged on the Day of Judgement.

If some people who commit sins, neglect God and indulge in immoral activities seem superficially successful and prosperous in this life, absolute justice will be done to them on the Day of Judgement.

The time of the Day of Judgement is only known to God and God alone.

6. Belief in Predestination. Muslim believes in “Qadaa” and “Qadar”.

That Allah has already decided what will happen. “Qadaa” and “Qadar” means the Timeless Knowledge of God and His power to plan and execute His plans. God is not indifferent to this world nor is He neutral to it.

Mualaf from Germany — 49

God is Wise, Just and Loving and whatever He does must have a good motive, although we may fail sometimes to understand it fully.

We should have strong faith in God and accept whatever He does because our knowledge is limited and our thinking is based on individual consideration, whereas His knowledge is limitless and He plans on a universal basis.

Man should think, plan, and make sound choices, but if things do not happen the way he wants, he should not lose faith and surrender himself to mental strains or shattering worries.

May Allah guide us and other Muslim brothers to follow the Pleasure of Allah. Praise be to the Lors of the ‘Allamin (Mankinds, Jinns and all that exists) Wassalamu’allaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

Thank you. (Gufron Sumariyono) To be presented during the Ritual and Traditionil Ceremony on Saturday October 27, 2007. The wedding of : Miss Dina Ardina Rahmadewi (daughter of Mr. H.W.I.Mudjiantoro and Mrs Dokter Ugi Suginem Mudjiantoro Sp.Rad) and Mr Sudip Masoji (son of Dr Sumant Masoji and Mrs. Helga)

50 — Gufron Sumariyono

2 Akad Nikah Speech

Kostum Jawa

51

Dina - Indonesia

Sudip - Jerman

52 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

Speech by Gufron Sumariyono Bismillahhirrohmaanhirrohim.

Assalamu’allaikumWarahmatullah Wabarakatuh.

All the praise and thanks be to Allah, the Lord of ‘Alamin (Mankind, Jinns and all the exists) and peace be upon the Master of the Messengers, Nabi Mohammad SAW the last of the prophets and upon his brothers and whoever follows him with benevolence until the Day of Resurrections. .

My name is Gufron Sumariyono, I am high school classmate of Ibu dokter Ugi, 1960-1963 in my home town Pati, Central Java.

On behalf of Mr. H.W.I.Mudjiantoro, Dr.Hj.Ugi Suginem Mudjiantoro, Miss Dina Ardina Rahmadewi and all family Dr Sumant Masoji, Mrs. Helga Masoji and Mr Sudip Masoji and family we warmly welcome you all.

I have been asked to speak a few words for this joyful occasion of the wedding of Sudip and Dina. Indeed, my very best wishes and prayers are for them, that they have chosen each other wisely The goal of married life in Islam is much greater than just two muslim people trying to live successfully together.

As Muslims, we are requested by Allah to do our utmost to create happy, pious, content and secure households, following the sunnah of our Prophet When the Prophet’s Mualaf from Germany — 53

wife Aishah was asked about the way the Prophet lived at home, she replied simply: ‘His way of life is the Qur’an.’

He was exactly the same beloved person, noble and compassionate, within the privacy of his home as he was in public outside it!

Dina and Sudip, the first and main aim of your Muslim marriage should be ibadah, your worship of Allah. By this, I don’t mean you should spend hours praying together, but something rather different. Ibadah to me means believing without question that Allah is Lord, and is aware of every thought, intention and action that passes between you, and that everything you have been granted in this life, even your next breath, is a gift – which could be withdrawn at any moment should Allah so wish.

You do not know how long you will have together on this earth, or when you or the one you love will be snatched away.

The second aim is to respond to the basic biological instincts and needs for sexual fulfilment, personal companionship, safety and security, and procreation – to do your utmost to create the most wholesome and happy atmosphere for each other, and for bringing up the new human beings who may, insha’Allah, be brought into this world by you.

Every job, every walk of life needs skills. Most skills do not just come to us naturally – we have to take the trouble to learn them. Exactly the same is true for marriage in general, and for newly-weds.

You will also need tolerance and patience, and to realise that you do not have the right to be loved or respected.

54 — Gufron Sumariyono

These things are not rights – they have to be earned. You need to remember that fathers and mothers (God willing) love their children without reservations, and forgive them all sorts of awful conduct, and plead for them, and make allowances for them. Even if their children are awful, they (God willing) never cease to love them.

Sudip and Dina, your parents love you and make allowances for you simply because they are your parents.

They will excuse every failing, stick up for you through thick and thin, and love you even though you might be a completely horrible person.

Nobody has the right to be loved if they are not making themselves lovable. You cannot force someone to love you. You cannot force someone to respect you. Love and respect have to be earned – both from your chosen lifepartner, and also from your in-laws (who will not see you in the same light as your own parents).

Sudip, a new husband needs to remember that his wife is not his mother – Dina, may not ever cook like your mother, or do for you the things your mother did, or think like your mother, or make allowances for you like your mother.

Dina, a new wife needs to remember that her husband is not her father – Sudip, may never think like your father, make allowances for you like your father, guard and guide you like your father, do the things your father did, or have any of the same skills that your father had.

Mualaf from Germany — 55

And if there is love between you now, remember it is a precious thing, like a very expensive pot-plant; it will not grow if you don’t look after it. If you don’t treat it right, it will soon fizzle out, dry up and rot away. Once that has happened, it is a mighty difficult task to get it going again.

Remember, you are younger people. And nobody is perfect. Don’t be too critical of each other when you start discovering all the ‘faults’. It is pointless expecting a young bride or groom to have all the skills and talents and expertise when they start out that it took their parents years to learn.

I can tell you now what the most frequent complaints are of men and women who are struggling to live together – the most frequent complaint of women about men is that they never listen, and the most frequent complaint of men about women is that they are always trying to change them.

I suppose you will try to change each other – but be warned. If you think your partner has any faults now, which you hope you might be able to put right later on – think again. Any irritants only become worse with age, and even more irritating. If you spend all your time trying to stop your partner being what he or she is, you will get as much pleasure out of it as banging your head against a brick wall. The only thing you can successfully adjust is your own attitude to it.

So, be noble, be kind, be tolerant, compassionate and generous as possible in all your dealings, and perform as nobly as possible in your marriage all the promises regarding sexual fulfilment and companionship. And may Allah bless you and keep your souls safe in His hands, and send his angels to guard you and guide you, and keep away from you all harm of those things that would harm

56 — Gufron Sumariyono

you, and bless your marriage with trust, and joy, and every good thing – we ask it, O Lord, because we know that You love us and want only the best for us. Help us to be aware of Your presence always. Amin.

May Allah guide us and other Muslim brothers to follow the Pleasure of Allah. Praise be to the Lors of the ‘Allamin (Mankinds, Jinns and all that exists) Wassalamu’allaikum Warahmatullah Wabarakatuh. Thank you. (Jakarta, October 2007)

Mualaf from Germany — 57

58 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

Bagian 3

Trip ke Raja Ampat

1 Sorong yang Sudah Maju

Hari Kamis 27 Desember 2012 pukul 05:00 WIB, pesawat Merpati yang kami tumpangi tinggal landas dari Bandara Soekarno-Hatta.

Pukul 14.00 WIT, pesawat mendarat di Bandara Sorong.

Bandara Dominik Eduard Osok. Kaget juga saya melihat kemajuan di Sorong. Tidak jauh dari Bandara Sorong, ada pangkalan ojek dengan pemuda-pemuda Papua berkulit legam dan berkaos kutung, duduk berlindung menjauh dari sengatan mentari. Tampak pula wajah-wajah dari etnis lain, yang berambut lurus-lurus seperti dari Jawa, Makassar, dan Ambon. Masyarakat Papua Barat mampu berbaur harmonis. Lambaian tangan dan senyuman adalah sinyal adanya persahabatan.

Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat letaknya di kepala burung Pulau Papua. Sorong yang saya kenal di tahun 1993-1997 tidak seperti Sorong sekarang ini. Dulu Sorong masih sebagai Kabupaten, bagian dari Provinsi Irian Barat. Sekarang bagian dari Papua Barat.Tidak seorang pun dari manajer di Barito Pacific Sorong menyebutkan tempat indah Raja Ampat. Padahal Pak Setienven itu sering mampir ke kantor saya di Wisma Antara, Jalan Merdeka Selatan. Ya 60

memang dimaklumi, karena Raja Ampat baru dikenal setelah National Geographic Edisi September 2007 menceritakan keindahan alam bawah airnya yang luar biasa.

Kedekatan emosi saya dengan Kota Sorong dimulai waktu saya menjadi Dirut di Humpuss Trading tahun 1993. Setiap bulan kapal tanker PT Humpuss Intermoda yang dikomandani Pak Subroto, eks IBMer. Komoditi yang diangkut adalah methanol sebanyak 2.000 MT kadangkadang sampai 5.000 MT dikirim ke Pabrik plywood milik Barito

Pacific, yang dimiliki oleh Taipan Prayogo Pangestu.

Selama 4 tahun, dari 1993 â&#x20AC;&#x201C; 1997, pabrik Plywood Barito Pacific menjalin kerja sama yang erat dan sangat apik.

Mereka khawatir, Humpuss Trading memberikan jatah methanol dibawah kapasitas pabriknya. Harga plywood tahun 1993-1996 sedang bagus-bagusnya, yaitu FOB USD 400 per MT. Bandingkan dengan sekarang yang hanya berharga FOB USD 200 per MT, kadang kurang. Salah satu sebabnya karena kayu logs Indonesia bagian timur dicuri besar-besaran oleh gerombolan bandit dan bajingan internasional yang dipimpin china-china dari Malaysia.

Trip ke Raja Ampat â&#x20AC;&#x201D; 61

Pabrik plywood di China berkembang dengan pesat sejak 1998, sejak zaman reformasi. Bahan baku 100% dari Indonesia. Sesuai dengan MoU yang diteken oleh Soeharto dengan IMF. Antara lain ekspor logs dibuka kerannya, diturunkan pajak ekspornya secara drastis. Membuat rakyat Indonesia gigit jari. Kalau dulu Prayogo, Bob Hasan dan siapa pun yang berdagang plywood dan bergerak di bidang perkayuan itu sering disebut sebagai orang ‘jahat’ yang merusak hutan dan lingkungan, maka sekarang ‘orang asing’ itu jauh lebih jahat, lebih tamak, lebih berjiwa perampok.

Saya mengulas diwordpress.com bahwa “orang kita” belum ada apa-apanya dalam menggarong sumber daya alam.

Yang kedua, saya punya sahabat alumni ESQ dan saudara spiritual, Beliau bernama Ustadz Fadzlan Rabbani Al-Garamatan, asli orang Irian, berkulit gelap, berjenggot, ke mana-mana membalut tubuhnya denghan jubah, tinggalnya di Fak-Fak, Papua Barat. Sangat sering ke Sorong. Markas organisasinya Al Fatih Kaafah Nusantara disingkat AFKN. 62 — Gufron Sumariyono

Alumni ESQ yang sangat aktif dan kami dari ESQ sangat mendukung program beliau.

Sesudah lulus Sarjana Ekonomi, beliau lebih memilih untuk bekerja sebagai Daâ&#x20AC;&#x2122;i penyeru agama Islam. Ustadz Fadzlan memang dari keluarga Islam. Misinya ingin mengangkat harkat dan martabat orang Papua Fak-Fak, Asmat, dan orang Papua lainnya. Beliau tidak sudi dan tidak rela orang Papua dibiarkan tidak berpendidikan, telanjang, mandi hanya tiga bulan sekali, berlumur lemak babi sepanjang masa, tidur dengan babi. Bagi Ustadz Fadzlan, semua itu adalah penghinaan. Penghinaan yang mengatasnamakan budaya dan pariwisata. Beliau berjuang dan berdakwah untuk semua itu.

Kali ini saya membawa empat buah bola untuk olahraga sepakbola. Saya harap bisa dipakai untuk rekreasi anak-anak asuh Ustadz Fadzlan di LK AFKN.

Raja Ampat adalah keajaiban. Keajaiban alam dan panorama di bawah laut.

Terkuaknya panorama alam bawah Laut Raja Ampat yang tadinya cuma gugusan pulau yang sebagian besar tak berpenghuni dan kemudian menjadi perhatian dunia tak lepas dari kedatangan Max Ammer, seorang petualang pemburu harta karun kelahiran Belanda yang besar di Nigeria. National Geographic edisi September 2007 mengulas tentang saat tahun 1990 Max ke Raja Ampat untuk memburu harta karun kapal dan pesawat yang karam pada masa Perang Dunia II. Max ini kemudian menjadi legenda Raja Ampat, karena melupakan niat awalnya akibat terpesona dengan keindahan alam bawah laut. Dia menjadi bagian penting dari konservasi lingkungan, melibatkan Trip ke Raja Ampat â&#x20AC;&#x201D; 63

pemuda-pemudi lokal Papua untuk mencari nafkah sambil menjaga lingkungannya. Sayangnya kami tidak sempat bertemu dengan Max yang menurut warga Raja Ampat adalah orang yang paling tahu tentang wisata bahari Ampat.

Tahun 1998, Max melakukan penyelaman dengan didampingi Gerald (Gerry) Allen, seorang ahli perikanan dari Australia. Dalam satu kali penyelaman, Gerry terkejut karena menciptakan rekor menemukan dan menghitung 283 spesies ikan. Tahun 2002, hasil survei lembaga konservasi dunia Conservation International dan The Nature Conservation menemukan bahwa Raja Ampat memiliki 75% spesies karang dunia, yang tidak dimiliki tempat-tempat yang lain.

Hal ini disebabkan karena Raja Ampat merupakan jantung dari segitiga koral dunia yang terletak di antara Negara Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Filipina, Pulau Solomon, dan Timor-Leste. Kondisi ini yang kemudian membuat para ilmuwan dan penikmat keindahan bawah laut menjadikan Raja Ampat sebagai sesuatu yang wajib dikunjungi. Terbagus, terbaik, terindah dan tidak ada duanya. Kepulauan Raja Ampat bisa ditempuh dari Halmahera dengan perjalanan yang lebih lama, tetapi lebih murah.

64 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

2 Dari Sorong ke Waisai

Ibu kota Kabupaten Raja Ampat adalah Waisai. Rombongan tur kami meninggalkan Sorong dengan naik kapal speedboat Ugelan menuju Kota Waisai pada pukul 15.00 setelah selesai menyantap makan siang di restoran ayam goreng.

Lumayanlah untuk mengganjal lapar. Selama terbang dengan Merpati, kami mendapat suguhan sepotong roti dan segelas air minum. Saat penerbangan Makassar-Sorong, kami juga mendapat suguhan boks berisi nasi, ayam dan sayur, Alhamdullilah.

65

Kapten kapal speedboat Ugelan bernama Husein, orang Ternate. Obrolan saya dengan Pak Husein akan saya tulis di episode lain.

Udara Kota Sorong panasnya minta ampun. Bang Ondo bilang bahwa suhu udara mencapai 37 derajat Celcius.

Kapal speedboat Ugelan berukuran 3,5 x 21 meter dan mesin Yamaha ganda @ 200 PK, sudah siap di dermaga.

Kami langsung naik ke speedboat Ugelan, yang mampu meluncur ngebut di air laut dari kepala burung Sorong menuju Waisai di Pulau Waigeo. Ngebutnya kencang sekali.

Kecepatannya bak Lamborghini lari diatas tol. Kapten kapal Pak Husein amat berpengalaman mengendarai speedboat yang tenaganya 2 x 200 PK. Udara panas 37 derajat celcius, angin panas menerpa wajah kami yang masih terbiasa dengan AC. Kami syok. Kami kaget. Inikah caranya Raja Ampat mengucapkan “Selamat Datang”? Kok ganas sekali.

Kok tidak manusiawi. Dua puluh menit pertama sangat tidak nyaman.

66 — Gufron Sumariyono

Sesudah 20 menit baru saya bisa menyesuaikan, Alhamdullilah. Dua jam waktu yang ditempuh oleh speedboat Ugelan. Langit di atas terang dengan sedikit awan, bahkan banyak warna biru. Warna air laut juga biru. Udara yang kami hirup sangat berbeda dengan udara Jakarta. Di sini bersih dan bersih. Luar biasa. Hijaunya daun dari pohon hutan di disepanjang Pulau Waigeo, dikombinasi birunya warna langit dan birunya warna air laut, sungguh mendatangkan rasa damai dan tenteram. Kebesaran Allah sudah dirasakan dan dilihat di sini.

Kapal Ugelan mendarat di Dermaga Waisai pukul 17.00.

Orang-orang dan barang-barang langsung dibawa ke Waisai Beach Hotel. Hotel ini milik Pemda Raja Ampat. Lumayan bersihnya, selayaknya hotel berbintang 2. Di depan hotel, ada pantai WTC, singkatan Waisei Tourist Center.

Bosnya namanya Ade Setianto, Sarjana Sains, lulusan Geografi UGM.

Makan malam di hari pertama kami disuguhi ikan bakar.

Ikan yang segar baru yang diambil dari laut, dengan saus kecap manis, cabe, dan tomat. Sayur kangkung dicampur bunga pepaya dan ditambah sambal terasi ikan teri, yang saya bawa dari rumah. Botolnya pecah dan tumpah ke tas hitam dan mengakibatkan pakaian yang ada di dalamnya berbau terasi dan kotor. Dalam sekejap apa yang disiapkan Hotel Waisai habis semua. Teman-teman makan dengan lahap.

Trip ke Raja Ampat â&#x20AC;&#x201D; 67

Selesai makan malam, briefing oleh Ondo, Tour Leader kami. Nama perusahaannya Stalagmite Adventure. Ia memberi penjelasan tentang program untuk keesokan hari tanggal 28 Desember 2012. Rencananya akan diadakan program pemanasan dengan empat kali snorkeling, dan keliling Pulau Waigei. Even pertama ini dinamai Eksplorasi Mioskon. Selesai briefing, langsung masuk kamar dan tidur.

68 — Gufron Sumariyono

Trip ke Raja Ampat — 69

3 Operasi Mioskon

Kisah hari Jumat 28 Desember 2012 Ada empat tempat yang dikunjungi, yaitu pantai di Pulau Saonek, dekat pelabuhan. Bang Ondo menjelaskan ini adalah sebagai pemanasan snorkeling, karena masih banyak yang tidak tahu, tidak pernah, dan perlu kursus kilat. Teori dan langsung praktik. Saya turun dari kapal ke dermaga kayu dengan alat yang lengkap sekali. Memakai life jacket kapal yang dibagi Bang Ondo di kapal, menenteng mask lengkap dengan kaki katak. Setelah terpasang semuanya, saya berjalan menuju laut dengan cara mundur, karena saya akan jatuh kalau berjalan normal. Kok ora iso ... iso ... padahal pantainya landai, air nya sangat bening dan jernih, dan sebatas dada, tidak ada ombak.

70

Saya mencoba snorkeling ... mencoba lagi ... mencoba lagi lama-lama bisa juga. Mencoba ke tengah yang lebih dalam, kira-kira dua meter dalamnya. Sudah bisa melihat ikan-ikan hias yang berenang berseliweran di sekeliling saya.

Senengnya bukan main. Ikannya banyak, warna-warni, ada yang hitam bergaris, biru berbelang-belang putih dan lainlain. Nama ikan tidak satu pun yang saya tahu. Pokoknya bagus. Saya juga melihat Karang sudah ada, tetapi kok biasa-biasa saja.Namun karena harus berkonsentrasi untuk napas melalui mulut â&#x20AC;Ś tiba-tiba ada air laut yang masuk mulut, keselek air laut, karena tidak kuat menggigit alat napas dengan kencang, dan masih kacau teknis bernapasnya. Sesudah kira-kira satu jam berhenti, minggir ke pantai, mencopot semua perlengkapan snorkeling. Duduk-duduk di bawah pohon rindang sambil melihat kawan lain bersnorkeling, Ada tiga orang yang jago snorkeling, Thabrani, Bang JH, dan Bang Ondo. Cewek-cewek yang snorkeling cuma Uta, Cecile, dan Yana. Yang lain kira-kira sama dengan saya.

Nunuk Waluyo kelihatan sangat bergembira sekali, mulai bisa snorkeling. Hebat nenek sahabat saya ini, cucu 11 anak, dan tetap energetik.

Trip ke Raja Ampat â&#x20AC;&#x201D; 71

Tempat kedua namanya Mioskon. Kapal bergerak di antara pulau-pulau kecil. Wow ... sangat indah. Apalagi cuaca sangat mendukung. Ada awan biru yang indah, seperti dilukis. Ada air yang bersih, jernih, dan bening berwarna biru. Ada pulau kecil mungil yang mencuat ke atas seakanakan muncul dari laut dengan hutan kayu perdu yang lebat berwarna hijau. Subhanallah, indah sekali. Kombinasi biru – biru – hijau – air bening nan jernih – angin sepoi-poi .

Begitu masuk di antara dua lagoon, jalannya diperlambat, mesin dimatikan …. Wow … subhanallah indah sekali, hening sekali, dan sensasional sekali. Arus air laut terlihat deras mengalir diantara dua lagoon. Airnya bersih dan jernih sekali, dalam sekali kira-kira lebih dari 10 meter. Kapal oleng ke kiri dan ke kanan karena membawa 12 galon air minum, membawa 20 tamu, dan awak kapal serta guide, total 30 orang. Kami diminta kapten kapal untuk tidak bergerak karena beban bawaan yang banyak dan berat. Di lagoon yang kedua, kapal berhenti total. Jangkar diturunkan. Bang Ondo mengumumkan bahwa acaranya adalah berenang di air laut di antara lagoon. Yang turun pertama si bule Nico dan sahabat saya Thabrani. Mereka melompat dari atas kapal.

72 — Gufron Sumariyono

Saya dan sebagian teman-teman kagum atas keberanian Nico dan Thabrani. Nico berasal dari Inggris berusia 31 tahun, masih pengantin baru. Istrinya, Firsta, orang Solo kerja di IBM Indonesia. Kami punya tontonan Nico, Bang JH, dan Thabrani yang berenang melawan arus yang lumayan deras. Menyusul Bang Ondo, si Yudi SBK, dan Pak Husein, staf LSM dari CI. Sambil menonton, kami sarapan pagi, nasi goreng dengan telur mata sapi goreng dibungkus di kertas coklat.

Kapal mampir di Kampung Salpele, Waigeo Barat untuk memberikan sumbangan buku. Ini adalah kegiatan CSR. Yana dan Lucy (batal berangkat) membagi buku tulis untuk anak anak sekolah, yang tinggal di Kampung Salpele.

Saya membagi permen Papiko rasa kopi dan chewy mintys, doublemint, soft layered candy. Seorang anak dapat dua permen, teman lain membagi biskuit masing-masing satu bungkus. Anak-anak Papua yang hitam, kulit yang terbakar matahari, dengan rambut keriting dan sebagian ada yang berwarna blonde, warna kuning emas. Anak-anak yang Trip ke Raja Ampat â&#x20AC;&#x201D; 73

patut untuk ditolong, diangkat derajatnya, agar mampu mengelola bumi Papua yang kaya raya. Bukan untuk objek pariwisata dan budaya saja. Mereka harus sekolah baikbaik. Sebelum meninggalkan Kampung Salpele, rombongan berfoto bersama anak-anak Papua.Â

Setelah itu kami menuju Kampung Friwen. Sayang­nya penjaga pantai yang merupakan orang Papua, galak dan tegas. Dilarang snorkeling. Dilarang mengganggu ikan. Hanya diizinkan memotret saja.

Tempat keempat, Batu Lima. Letaknya di tengah laut, di pinggir pulau kecil tempat terdapat puluhan, bahkan ratusan pulau kecil yang muncul bak permata coklat dari dalam laut.Â

74 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

Air lautnya biru tua, tanda bahwa lautnya dalam sekali, barangkali 40 – 50 meter dalamnya. Yang terjun dari atas Nico, Firsta, Rosie (ibunya Nico), Thabrani serta Bang Ondo. Sekitar 15 menit kemudian mereka teriak teriak ada ubur-ubur, ada jelly fish …. Dalam sekejap semuanya naik perahu dan mengeluh kegatalan karena disengat anak panah beracun yang dilepaskan ubur-ubur. Mereka sudah siap dengan lotion/salep untuk menghilangkan gatal akibat disengat jelly fish.

Trip ke Raja Ampat — 75

Tempat ke lima, kapal menuju ke sebuah pulau, dan rombongan makan siang di pulau, asyik sekali. Saat itu waktu menunjukkan pukul 13:00 WIT. Perut memang sudah lapar. Makan siang sambil diterpa angin, mata disuguhi pemandangan air laut biru, langit yang biru dengan awan sedikit, dan hutan yang berwarna hijau. Indah sekali.

Ada dua kapal, yang satu bertuliskan SAR jenis perahu karet, dengan lima penumpang. Yang satu speedboat kecil menurunkan sepasang bule masih muda.

Tempat kelima, Raja Ampat Dive Resort. Pemiliknya Agus Susanto dan Andy Chandrawinata. Dikenal juga dengan nama Marino Raja Ampat Protected Area. Persis di ujung dermaga kayu ada bungalow, dengan 15 tangki oksigen dan bak air tempat mencuci alat-alat selam. Kata Bang Ondo, bahwa agar alat selam awet dan terus bisa berfungsi, air garam yang melekat harus segera dihilangkan. Caranya mudah sekali, harus direndam air tawar disikat lembutlembut dengan sikat lembut, direndam lagi, kemudian baru disimpan. Kami minum kopi dan duduk-duduk di 76 — Gufron Sumariyono

coffee shop atau ‘warung mereka’. Rasa lapar menghinggapi beberapa teman, maka super mie satu-satunya yang tersedia di warung pinggir pantai, dipesan. Alhamdullilah.

Berapa rate untuk tinggal di sini?

Untuk 9D/8N yang berarti 7 hari tinggal di Resort, 3 kali makan masakan Indonesia, biayanya Euro 645 (2 orang sekamar) dan Euro 750 (1 orang sekamar). Harga ini adalah harga per hari per orang. Total biaya 9 x Euro 645 = Euro 5.805 yang termurah, dan Euro 6.750. Mahal sekali. Sasaran market mereka adalah orang kaya dari luar negeri.

Trip ke Raja Ampat — 77

4 Ondo Sirait Berjasa Membuat Petualangan Ini Sukses

Pada petualangan di hari pertama, saya sebut sebagai pemanasan. Kami diajak melihat panorama disekitar Pulau Waigeo dan belajar serta praktik ber-snorkeling. Bagi kami itu sudah indah dan memesona. Di episode Raja Ampat (4) ini saya bercerita tentang orang yang berjasa membuat trip petualangan ke Raja Ampat ini sukses besar dan persiapan yang sangat vital.

Kisah di hari Sabtu, 29 Desember 2012

Pukul 05:00 pagi, Bang Ondo, Mas Ade, Pak Husein dari LSM CI, dan beberapa karyawan Hotel Waisai Beach terlihat sibuk sekali. Semalam Tim Stalagmite Adventure telah bekerja keras sampai jauh malam, bahkan ada yang sampai pagi. Logistik yang diperlukan untuk berpetualang di luar Waisai, (artinya di luar Pulau Waigeo,) harus benarbenar lengkap. Makanan dan minuman untuk peserta dan kru selama 4D/3N harus cukup untuk 30 orang, bahkan lebih. Yang dibawa beras 2 karung @50 kg, kecap, cabe, tomat, air minum 12 galon, kompor besar (2), panci besar (2), piring dan gelas plastik, tenda besar (5), terpal.

78

Barang bawaan 20 peserta petualang untuk 4D/3N, seperti misalnya baju ganti, pakaian renang, alat snorkeling, tustel, film camera, sepatu trekking, sandal sudah dipak di tas masing-masing. Umumnya di tas ransel. Barang yang tidak dibawa ditinggal di hotel. Ternyata barang bawaan peserta petualang Raja Ampat itu seabrek-abrek, alias banyak sekali. Semua itu diangkut dengan mobil taksi Avanza yang masih baru, dari Hotel Waisai Beach ke dermaga. Kapal Ugelan rupanya termasuk berukuran besar, ukurannya 3,5 m x 21,5 m, dengan motor Yamaha 2 x 200 PK. Kapal itu mampu memuat semua barang-barang itu.

Dek paling atas untuk panci-panci besar, 12 galon air dan alat snorkeling. Ruang di dalam tempat duduknya penuh, tas-tas ransel dengan macam-macam makanan, sudah lengkap dibawa masing-masing peserta Trip Adventure.

Semua orang bergembira. Semua exited. Semua disiplin.

Kami akan bergerak kalau sudah ada instruksi dari Bang Ondo, pemimpin petualang â&#x20AC;&#x2DC;Stalagmite Adventureâ&#x20AC;&#x2122;.

Trip ke Raja Ampat â&#x20AC;&#x201D; 79

Siapakah Bang Ondo Sirait ?

Dia ini mirip Ben Fogle yang sering ditayangkan Indovision dalam program bernama Adventures with Ben Fogle di BBC Knowledge.

Ondo Sirait adalah Sarjana Geografi dari Universitas Gadjah Mada, angkatan 1997. Umur sekitar 30 tahun.

Masih bujangan. Kulit hitam akibat terbakar sinar matahari. Mampu berbahasa Jawa halus dengan logat Batak yang kental. Sangat lucu kalau mendengarkan Bang Ondo ngomong Jawa. Orangnya sangat komunikatif, selalu melempar energi positif, selalu tersenyum, selalu siap membantu para peserta trip Petualang Stalagmite Adventure. Ondo Sirait baru setahun membuka Usaha Biro Perjalanan Stalagmite Adventure. Biro perjalanan ini mengkhususkan pada perjalanan petualangan seperti trip ke Kepulauan Seribu, Kepulauan Karimun Jawa, Pulau Komodo, Raja Ampat, Gunung Bromo, Gunung Krakatau.

Jadwal trip dikomunikasikan lewat email ke orang per orang 80 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

yang sudah dikenal dan sudah pernah ikut trip adventure yang dipimpin Bang Ondo. Untuk trip ke Raja Ampat, kami membayar Rp7 juta. Bila ditambah tiket Jakarta ke Sorong (Rp3,2 juta) menjadi Rp10 atau Rp11 juta. Bagi wisatawan domestik uang sebanyak itu dinilai mahal. tetapi dibanding dengan paket trip ke Raja Ampat dari biro lainnya, biaya itu sudah murah sekali. Biro perjalanan lainnya men-charge rata-rata Rp20 juta-an per orang untuk 7D/6N. Jangan heran karena harga tiket kapal, akomodasi hotel atau resort sangat mahal. Jadwal trip petualangan Bang Ondo ada di bawah ini :

Trip Schedule:

- FunCaving @ Bumiayu Sukabumi, 11 – 13 Jan 2013 – FunRafting @ Cicatih, 19 Jan 2013

- FunDiving @ Bunaken, 23 – 27 Jan 2013 - FunTrip to Sawarna, 8 – 10 Feb 2013

- Terbang Tandem Paralayang, 16 Feb 2013

- FunTrip to Singkawang (special Cap Go Meh), 21 – 25 Feb 2013 – FunTrip to Kiluan (hunting dolphin), 1 – 3 Mar 2013

- FunTrip to Derawan, 9 – 12 Mar 2013

- FunTrip to Bromo – Madakaripura – Peklaen, 15 – 17 Maret 2013 - FunTrip to Karimun Jawa, 11 – 15 April 2013

- FunTrip to Raja Ampat – Papua, 18 – 23 April 2013 Partner bang Ondo adalah Ade Setiabudi.

Trip ke Raja Ampat — 81

Siapakah Ade Setiabudi? Â

Ade Setiabudi adalah Sarjana Geografi lulusan Universitas Gadjah Mada, angkatan 1999. Umurnya sekitar 30 tahun. Masih bujangan. Orangnya pendiam, bertampang ilmiah, kalau bicara sangat irit sekali, kulitnya hitam karena terbakar matahari. Mas Ade ini tidak jaim, tetapi orangnya memang kelihatan serius. Ade lahir di Sorong dan mendapat beasiswa PMDN dari Kabupaten Sorong untuk kuliah di Fakultas Geografi UGM, Yogyakarta. Ade adalah partner yang penting buat Bang Ondo untuk trip petualangan ke Raja Ampat. Jaringan dan kenalan Ade di Raja Ampat sangat luas. Raja Ampat sedikit daratan, hampir semuanya laut, tidak ada sinyal telepon, itu semuanya membuat sulit orang kota yang dimanja oleh alat telekomunikasi yang canggih.

Sinyal hanya ada di Waisai, di Laut Raja Ampat tidak ada.

Ade sangat menyukai lingkungan dan waktu saya ngobrol dengan Ade, dia berniat ikut aktif melestarikan kekayaan fauna dan flora di Papua Barat. Ade juga sangat teliti. Sebagai manajer di Hotel Waisai Beach, Ade mempunyai kewenangan untuk membawa panci yang besar-besar, dan peralatan dapur lainnya. Selain itu, Ade juga menginstruksikan dua 82 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

staf memasak dari hotel untuk menyertai rombongan.

Persiapan itu membuat peserta petualang nyaman. Sudah ada yang ngurus makan, minum, tidur di lapangan (tenda lapangan). Kami tinggal bersenang-senang.

Kru kapal juga lengkap. Kapten Husein, asal Ternate, mengatakan kepada saya bahwa dia ingin mem­ buat kami, tamu-tamunya, merasa senang dan bahagia se­lama tinggal di Raja Ampat. Kapten Husein memang men­ demonstrasikan sebagai kapten yang bertanggung jawab.

Ada dua ABK yang membantu Pak Kapten Husein, Yudi dan anak muda yang ‘gayanya gaul’ bernama Iwan.

Trip ke Raja Ampat — 83

Pak Husein (namanya sama dengan kapten kapal) dari LSM CI juga sangat concern dengan kami. Beliau sudah bekerja di LSM sejak 1990. Waktu tahun 1990-an penangkapan ikan di Raja Ampat sangat brutal, kacau, dan bebas. Kapal ikan dengan pukat yang besar, menangkap semua ikan, Jumlah kapalnya banyak dari dalam negeri maupun kapal asing. Penduduk menangkap ikan dengan mengebom. Tahun 1990, LSM CI turun tangan membantu pemerintah untuk menghentikan semuanya. Baru tahun 2003 kegiatan menangkap ikan bisa dihentikan. Semua kapal ikan dilarang masuk ke Kabupaten Raja Ampat. Penduduk asli dilarang mengebom ikan atau meracuni ikan. Mereka hanya diizinkan memancing di lokasi tertentu. Patroli ditingkatkan. Dana disediakan oleh LSM CI dan pemda.

Banyak pemuda lokal yang direkrut, antara lain Pak Husein dan tiga pemuda Papua bertampang sangar, mirip preman Tanah Abang. Mereka bertigalah yang melarang kami bersnorkeling di Pulau Friwen kemarin.

84 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

Petualangan kami 4D/3N sudah dipersiapkan dengan maksimal. Jadi apa lagi? Dari peserta yang jumlahnya 20 orang tidak ada yang komplain, semuanya nrimo, semuanya pasrah, semuanya manut kepada perintah Bang Ondo. Kita sudah diberi tahu bahwa selama 4D/3N, waktu dua malam pertama akan tidur di tenda di tepi pantai dan malam ketiga tepat pada malam tahun baru akan berada di perkampungan penduduk dan tidur di rumah penduduk. Setiap hari akan ada acara snorkeling di laut terbuka, di antara pulau pulau kecil untuk melihat terumbu karang yang sudah terkenal ke seluruh dunia berkat National Geographic edisi september 2009. Ratusan reseacher dan ribuan turis asing berdatangan ke Raja Ampat, surganya penyelam dan surganya penikmat terumbu karang dan ikan berwarna-warni. Menurut laporan dua LSM berkelas dunia, yakni The Nature Conservancy and the Conservancy International, di Laut Raja Ampat ada 75% spesies ikan di dunia bisa ditemui di Laut Raja Ampat, dan ribuan spesies terumbu karang berada di Laut Raja Trip ke Raja Ampat â&#x20AC;&#x201D; 85

Ampat. Benar-benar surga dunia, benar-benar pulau yang menakjubkan. Kami membawa alat snorkeling untk melihat dengan mata kepala sendiri 537 koral dan karang beraneka warna dan 639 spesies koral yang lunak. Dengan snorkeling, kita bisa menikmati keindahan bawah laut. Merupakan surga bawah laut yang luas dan indah yang tidak terdapat di perairan lain di Indonesia.

Â

Saking indahnya banyak yang bilang kalau pe­ mandangan Raja Ampat seperti dalam mimpi. Benar-benar ke­indahan alami yang luar biasa. Pesona bawah lautnya sangat memukau dan sekarang bahkan terpilih sebagai 10 perairan dunia terbaik untuk diving. Dinding bawah laut yang vertikal yang ratusan banyaknya bisa ditemui di setiap pulau kecil, yang penuh dengan aneka koral dan karang yang warna-warni dan ikan besar dan kecil yang warna-warni. Mereka berenang hilir mudik seolah-olah menjaga wilayahnya.

Tidak perlu ungkapan keindahan langit biru. Tidak perlu ungkapan keindahan warna air nan bening warna 86 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

biru. Tidak perlu ungkapan keindahan warna hijau daundaun hutan di semua ratusan pulau pulau kecil di Laut Raja Ampat. Tidak bisa diungkapkan keindahan di bawah laut.

Semua mengatakan kepada kami, â&#x20AC;&#x153;Selamat Datang di Raja Amapat. Inilah surga keanekaragaman hayati laut tropis yang terkaya, yang terindah, yang memesona dunia pada saat ini.â&#x20AC;?

Trip ke Raja Ampat â&#x20AC;&#x201D; 87

Snorkling

Tiada hari tanpa snorkeling. Sehari bisa mendatangi tiga bahkan empat tempat untuk snorkeling, untuk menikmati keindahan ikan dan karang yang berwarna-warni di Laut Raja Ampat. Pada awal snorkeling saya belum mahir, tetapi setelah berlatih dengan didampingi Bang Ondo, diberi tahu teknik memasang alat kacamata, bagaimana bernapas melalui mulut agar air tidak masuk, bagaimana berenang â&#x20AC;Ś lama-lama saya bisa menguasai teknik dasar snorkeling.

Saya tidak mempunyai kamera untuk memotret di air. Boks wadah kamera yang saya bawa bocor, jadi saya menunggu teman yang memotret di bawah air yang berjanji akan mengkopikan foto-foto di bawah air buat saya.

88 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

Wayag sebagai Icon Raja Ampat

Trip ke Raja Ampat — 89

Nunuk Waluyo panik .…

Nunuk Waluyo sahabat dan teman kerja di IBM sejak 1970-an, adalah seorang nenek yang masih cantik dan energik yang mempunyai lima orang cucu, usianya terpaut dua tahun di bawah saya. Dia panik karena kehilangan tas. Dicari di kapal tidak ditemukan. Dicari di mobil tidak juga ditemukan. Sopir Avanza yang ditumpangi bilang sudah dikeluarkan dan dibawa ke kapal, mobilnya sudah kosong. Tidak ada tas yang ketinggalan. “Wah ke mana tas saya?” kata Nunuk yang wajahnya pucat. Beberapa teman peserta tur petualang Raja Ampat ikut membantu mencari tas Nunuk. Kata Nunuk, isin tasnya adalah harta dia yang berharga, semua uang yang dibawa ada di situ, ditambah ada ponsel, dompet berisi kartu kredit. Berkali-kali Nunuk bilang semua harta berharga ada di tas itu.

Jam sudah menunjukkan pukul 07:30, sudah waktunya berangkat. Dan tasnya Nunuk belum kelihatan juga. Bang Ondo dan Mas Ade paling sibuk, paling stress juga. Aneh bin ajaib. Sesudah satu jam tas Nunuk ditemukan di mobil lain, bukan yang ditumpangi Nunuk, terselip di kursi bagian 90 — Gufron Sumariyono

tengah. Bukan ditaruh di bagian bagasi belakang, karena sudah penuh kata sopirnya. Saya bilang ke Nunuk, agar Nunuk segera berinfak dan bersedekah, untuk mensyukuri tasnya yang sudah kembali.

Kapal akhirnya berangkat pukul 08.30 lebih, dengan tujuan pertama Teluk Kabui. Rombongan tur diajak naik pulau karang kecil menyerupai batu karang untuk pemanasan. Bukit gunung yang didaki tidak tinggi, dan pemandangannya mirip di Wayag, hanya kurang sedikit gunung pulaunya. Trail-nya tidak terlalu parah. Ada tangga yang diturunkan dari kapal. Saya tidak ikut pemanasan, menunggu di bawah sambil berfoto ria.

Sebenarnya sekeliling kami sudah indah, sudah bagus, sudah memberikan kesan baik buat orang kota. Hanya saja kurang tinggi, maka kami disuruh naik ke bukit yang tidak terlalu tinggi.

Trip ke Raja Ampat â&#x20AC;&#x201D; 91

Dari sejak meninggalkan Waisai, pemandangan lautnya yang biru, langit yang sangat biru dan pulau kecil-kecil yang timbul di air seperti zamrud hijau, pohon nan hijau yang tumbuh di pulau ... sungguh sangat spektakuler. Subhanallah.

Jepretan foto dari kamera semua peserta membuat suasana hening, sepi. Semua kagum. Semua tersihir dengan keajaiban yang indah. Semua memuji keindahan alam yang baru pertama kali dilihat. Yang pasti tidak ada duanya di dunia.

Halong Bay di Vietnam yang pernah saya lihat, bukan apaapanya. Keindahan Halong Bay kalah jauh dengan kemolekan di Raja Ampat.

Di tempat kedua, kami mengunjungi Diving Centre di PEF Island, milik gadis bule asal Switzerland bernama Maya, yang tingginya 1,8 m, masih muda, masih gadis dan berparas OK. Di pulau PEF hanya ada 7 cottage, terbuat dari kayu dan atap daun pohon siwalan (lontar) dan dinding dari daun pohon siwalan juga. Di wilayah diving PEF Island ini, kami dilarang memotret. Alasannya karena ini resort 92 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

pribadi dengan tamu-tamunya yang istimewa, orang kaya asal Eropa, orang berduit tebal yang tidak suka publikasi.

Sampai Mei 2013, kata Maya, cottage sudah fully booked.

Harganya USD 3,000 per 6D/5N, hanya untuk makan dan tidur. Diving bayar lagi. Transport ke Sorong bayar lagi sebesar USD 200. Gadis bule itu sendirian mengelola Diving Resort, di sini ada restoran dengan harga sangat mahal, ada butik menjual kaus dan pakaian yang sangat mahal. Satu kaus harganya Rp200.000.  Coca Cola Rp30.000 dan kopi tubruk Rp20.000. Dalam sekejap, dagangan kausnya laku puluhan lembar, termasuk saya membeli satu.

Sepanjang perjalanan, kami disuguhi pemandangan laut nan biru, langit nan biru dengan awan sedikit, daun yang hijau yang menempel di pulau kecil-kecil yang mencuat dari air. Air yang tenang tidak berombak. Luar biasa.Â

Hari berjalan sangat cepat, tahu-tahu sudah pukul 13.00. Kami makan siang nasi bungkus pakai telur ceplok di atas kapal. Mesin kapal dihentikan di antara dua pulau yang selatnya sempit dan kedua pohonnya rindang. Arus Trip ke Raja Ampat â&#x20AC;&#x201D; 93

air deras sekali. Nyali Nico yang bule, Thabrani yang selalu senyum, Bang JH dan Firsta cewek IBM istri Nico, memang luar biasa hebat. Mereka berani terjun dari kapal ke air laut, dan berenang ke pinggir, padahal arusnya deras. Bang JH menemui hambatan di air, langsung Bang Ondo nyemplung diikuti Yudi ABK dan menurunkan pelampung kapal untuk menolong Bang JH yang terseret arus laut yang deras.

Rupanya tidak apa-apa, Bang JH memang sengaja istirahat di air untuk ngaso, katanya. Setelah puas berenang, rombongan meneruskan perjalanan menuju Wayag.

Wayag itu apa?

Wayag itu nama kepulauan, terdiri dari pulau kecilkecil yang jumlahnya ratusan. Pemandangan di Wayag telah dijadikan icon foto promosi Raja Ampat. Ada satu pulau di Kepulauan Wayag, namanya Pulau Sayang. Di pulau Sayang ini didirikan kamp oleh Pemerintah RI dengan partnernya LSM dari luar negeri. Ada sembilan orang staf LSM yang 94 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

tinggal di Pulau Sayang. Setiap hari mereka harus melakukan patroli, untuk mengawasi keluar masuknya kapal-kapal.

Kapal penangkap ikan dilarang keras masuk area ini.

Mereka akan diusir dengan ‘kasar’, kalau masih bandel akan dikirim ke pengadilan, kapalnya disita, orangnya langsung dimasukkan ke penjara. Kapal turis akan dicek izinnya.

Raja Ampat terletak di khatulistiwa. Wayag terletak di lintang utara 0 derajat sekian sekian sekian. Bang JH bisa menghitung melalui GPS Nokia.

Setelah dua jam berlayar, disuguhi pemandangan yang spektakuler dan dahsyat, lihat ke kiri dan kanan adalah gunung kecil-kecil yang mencuat ke udara dari dasar laut.

Membuat pemandangan menjadi sangat indah.

Sampailah kami ke lokasi pendakian. Sebuah gunung tingginya 300 meteran, dengan kecuraman yang ‘berbahaya’ yaitu 45 derajat, kadang ada yang 60 – 70 derajat. Medan untuk naik sangat payah. Semua batu karang lancip-lancip, ada lagi yang tajam-tajam. Ada pepohonan yang kecil yang bisa dipakai sebagai pegangan yang membantu tangan untuk bertumpu. Saya memakai sepatu karet yang biasa.

Baru dipakai mendaki 10 menit, kira-kira baru 30 meter, karet alasnya terlepas semua,karena lama tidak dipakai.

Saya mengikat dengan tali rapiah yang saya bawa, tetapi tidak menolong. Di tengah jalan, pemandu yang selalu mendampingi saya, saya suruh untuk menarik agar terlepas.

Untung masih ada lapisan kedua.

Untuk naik ke atas, saya harus memegang batu karang nan tajam tanpa sarung tangan. Kaki saya diarahkan oleh pemandu, melangkah ke atas, ke kiri, dan ke kanan. Setapak demi setapak, selangkah demi selangkah. Napas saya Trip ke Raja Ampat — 95

cepat naik alias ngos-ngosan. Berhenti lima menit untuk mengatur napas, lalu naik lagi 10 menit. Berhenti lagi lima menit mengatur napas yang ngos-ngosan. Sesudah sejam climbing di batu karang nan tajam, akhirnya saya sampai di puncak. Keringat saya bercucuran banyak sekali. Kaus yang saya pakai basah kuyup.Â

Kecapaian yang saya derita terbayar dengan hidangan pemandangan Wayag. Inilah pemandangan yang menjadi icon Raja Ampat. Luar biasa indahnya. Luar biasa bagusnya.

Keindahannya sukar dan tak mungkin dituliskan, harus lihat gambarnya, harus lihat fotonya. Yang paling bagus ya datang sendiri dan melihat sendiri.

Bak zamrud hijau yang muncul dari laut nan biru. Air laut nan biru yang sangat tenang. Tidak ada ombak. Yang ada angin yang bertiup sangat lembut. Sangat sopan menerpa wajah saya yang basah kuyup oleh keringat.

Inilah puncak petualangan saya di Raja Ampat. Mendaki bukit karang nan tajam dengan kemiringan 45 derajat, 96 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

bahkan ada yang 70 derajat. Risiko jatuh ke bawah ada. Dan kalau jatuh pasti akan menderita luka berat. Semua peserta yang berjumlah 20 orang mampu naik ke atas. Saya nomor 19 (nomor 2 dari bawah) dan Debby nomer 20 alias paling buncit. Tim dari Stalagmite Adventure dibantu ABK, juru masak, staf LSM CI turun tangan, Semua bergerak menjaga dan menuntun kami agar selamat. Luar biasa.

Pemandangan dari puncak Bukit Wayag pertama sangat spektakuler. Terlihat puluhan gunung kecil mencuat dari laut tidak beraturan. Indah sekali. Besok akan naik bukit Wayag yang kedua.

Turun dari puncak, relatif lebih mudah. Namun saya tetap didampingi oleh staf Stalagmite agar selamat dan membantu mengarahkan kaki. Bayangkan kemiringan dindingnya ada yang 70 derajat. Yang lain 45 derajat. Batu karangnya runcing, tajam, keras, mudah melecetkan kaki yang mulus.

Setengah jam sudah sampai di pantai. Langsung buka kaus dan berendam di laut untuk mendinginkan kaki dan badan.

Kacamata Cecile yang jatuh ke laut akhirnya bisa ditemukan. Setelah sore sekali, hampir magrib kapal kembali ke Pulau Sayang, di pulau ini kami akan berkemah. Malam ini saya siap-siap untuk tidur di tenda. Kenyataannya semalaman saya tidak bisa tidur. Saya angkat sleeping bag dari tenda dan saya gelar di dermaga kayu di samping Thabrani. Masih juga tidak bisa tidur, malahan ada rintikrintik hujan. Saya angkat kembali sleeping bag dan saya kembali ke tenda. Saya ambil Pop Mie kepunyaan Thabrani dan dapat air panas sisa minum sore tadi. Masih belum Trip ke Raja Ampat â&#x20AC;&#x201D; 97

bisa tidur. Pemandangan malam di tenda nan sepi, hanya bunyi serangga dan nyamuk yang lumayan ada. Namun yang membuat ngeri adalah ada semut merah atau semut api yang mengelilingi tenda. Satu dua sudah ada yang masuk ke dalam, namun belum menggigit saya.

98 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

5 Kegiatan LSM di Pulau Sayang

Pulau Sayang tidak berpenghuni. Terletak di paling ujung arah ke barat dari Kabupaten Raja Ampat. Lokasinya sangat remote, terisolir, dan sepi. Butuh waktu lima jam untuk ber-speedboat dari Waisai, ibu kota Kabupaten Raja Ampat menuju Pulau Sayang. Ada sembilan anak muda yang tinggal di Pulau Sayang. Mereka staf karyawan LSM yang menjaga Pulau Sayang dan sekitarnya agar tidak dimasuki kapal penangkap ikan. Ada fasilitas berupa rumah kayu untuk kantor LSM CI, tempat tinggal sembilan orang staf LSM CI dan masih ada satu bungalow untuk tamu LSM CI, dari kayu yang eksotik dan sangat menawan, indah sekali. Artistik sekali. Ada dua parabola, ada lapangan voli, ada genset yang besar, ada dua speedboat untuk tugas mengawasi Kepulauan Raja Ampat.

Kami datang ketika tidak ada tamu, maka bungalow itu disewa oleh ibu-ibu dengan membayar sejuta rupiah.

Lumayan, sembilan orang ibu dipimpin Ibu Debby tidak tidur di tenda yang dipasang di lapangan voli. Saya tidur di tenda bersama Thabrani. Tenda kedua Bang JH, Mpok Cecile. Tenda ketiga Rosie, Nico, Firsta istrinya Nico. Tenda 99

keempat cewek non IBM. Rupanya ada tiga cewek non IBM yang tidurnya di dermaga, di sebelah kapal Ugelan.

Kenyataannya Thabrani, Bang Ondo dan Mas Ade memilih untuk tidur di dermaga, beratap langit yang penuh bintangbintang dan muncul bulan yang bulat penuh, yang purnama, karena tepat pada tanggal 15.

Di dermaga Pulau Sayang banyak ikan yang ukurannya sedang dan jinak, ada juga saya lihat tiga ekor ikan hiu seukuran lengan laki-laki yang berenang di antara ikan jinak, karena makanan roti dan indomie yang ditebarkan oleh kami. Pantainya â&#x20AC;Ś wah indah sekali, warnanya putih nan bersih, tidak ada sampah plastik maupun kotoran lain.

Air yang bening nan jernih menggoda kami untuk berenang atau sekadar nyemplung mendinginkan badan dan kaki yang kepanasan.

100 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

Quote: Sebanyak tujuh buah kapal ikan ilegal asal Halmahera, Maluku Utara, mencuri ikan hiu secara ilegal di perairan Pulau Sayang, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat.

Peristiwa ini terjadi bulan Mei 2012. Mengapa? Hal itu terjadi karena mereka menganggap Pulau Sayang merupakan bagian dari Maluku Utara, padahal Pulau Sayang masih bagian dari daerah teritorial Kabupaten Raja Ampat.

Melihat pelanggaran itu, Sekretariat Bersama Forum LSM, seperi CI, TNC, dan WWF, yang beroperasi di bentang kepala Burung, menyurati Gubernur Papua Barat, Abraham O Atururi, untuk menindak tegas para pelaku pencurian ikan secara ilegal itu. Pada Rabu (2/5) surat yang ditandatangani Pieter Wamea selaku Partnership BHS dan DR. Karel Philip Erari selaku senior Marine Policy dan Adviser CI, TNC, dan WWF mengirim surat yang menyatakan bahwa Pulau Sayang merupakan bagian dari wilayah Kawasan Konservasi Perikanan Nasional (KKPN) Kawe, yang tidak boleh diganggu gugat untuk dilakukan penangkapan secara ilegal tanpa izin.

Bulan mei 2012 yang lalu, masyarakat adat Kampung Selpele Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat, bersama aktivis lembaga swadaya masyarakat dari Conservasi International (CI) serta tim patroli TNI Angkatan Laut menangkap tujuh kapal berisi 33 nelayan yang mencuri biota laut secara ilegal di Pulau Sayang, Kabupaten Raja Ampat.

Pelaku dibekuk saat beroperasi pada kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) Waigeo Barat, Taman Nasional Raja Ampat.

Trip ke Raja Ampat â&#x20AC;&#x201D; 101

Menurut keterangan Advision Senior Marine Policy CI, TNC, WWF (tiga LSM internasional yang berkolaborasi dalam program konservasi bentang laut kepala burung), Phil Erari, kapal itu diketahui membawa udang lobster, teripang, dan hiu yang sudah diambil siripnya. â&#x20AC;&#x153;Mereka juga membawa dua unit kompresor selam, longline hiu atau tali rawai,â&#x20AC;? kata Erari.

Tujuh kapal itu terdiri dari satu kapal ikan asal Buton, dua kapal ikan dari Sorong, dan empat kapal ikan asal Kampung Yoi, Halmahera.

Aktivitas pelaku mulai tercium tim Patroli pada 28 April 2012. Saat akan ditangkap, kapal-kapal ini sempat mengintimidasi kapal Tim Patroli dengan cara menjepit speed Patroli Kawe. Pasca insiden itu, Tim Patroli Kawe kemudian melaporkan ke kantor CII (Conservasi Internasional Indonesia) di Sorong melalui email, dan diteruskan ke Angkatan Laut di Waisai, Raja Ampat.

Pada 30 April 2012 pagi, petugas patroli Pos Angkatan Laut Waisai bergerak ke KKPN Waigeo Barat dan menangkap tujuh kapal ikan di Pulau Sayang. Seluruh dokumen kapal, alat- tangkap dan hasil tangkapan disita sebagai barang bukti untuk dibawa ke Waisai.

Sumber: Conservation International Indonesia.

102 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

6 Kisah di Hari Minggu (30 Desember 2012)

Saya blusukan masuk ke kantor LSM Raja Ampat, saya memotret map/gambar/data yang tergantung di dinding.

Saya pelajari bahwa lokasi Pulau Sayang, tempat kami berkemah rupanya terletak paling ujung dari Kabupaten Raja Ampat. Wayag terdiri dari pulau, pulau, dan pulau.

Semuanya berukuran kecil mungil. Semua pulau kecil di Kepulauan Wayag tidak berpenghuni, bahkan tidak punya nama. Pulau Sayang juga tidak dihuni oleh penduduk asli Papua. Kosong melompong. Yang hilir mudik di perairan laut di Wayag adalah kapal speedboat yang dinaiki turis domestik dan turis asing. Jumlah speedboat dihitung dan dicatat setiap hari di white board di dinding oleh sembilan petugas yang masih muda-muda. Saya sempat bertemu dengan mereka, dikenalkan oleh Pak Husein dari LSM. Lima anak muda berkulit hitam, berambut keriting, dan asli Papua. Mereka bangga menjadi pegawai LSM CI yang tugasnya menjaga kelestarian di Wayag. Bukan main semangat mereka benarbenar masih bagus dan tulus.

103

104 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

Saya memotret rumah kayu yang berfungsi sebagai kantor LSM, di sebelahnya ada rumah kayu untuk tamu, dan di belakang ada rumah kayu untuk tempat tinggal sembilan orang pegawai LSM CI. Desain rumah kayu sangat eksotik, modis, dan indah. Saya menjumpai ada dua parabola yang Trip ke Raja Ampat â&#x20AC;&#x201D; 105

terpasang. Ada panel untuk pembangkit listrik tenaga surya.

Di dalam keterbatasan sumber daya energi yang tersedia dan yang tidak dapat diperbarui, energi surya di Pulau Sayang menjadi pilihan utama. Saya tahu bahwa pembangkit listrik tenaga surya itu ramah lingkungan, hemat, dan dapat diperbarui. Tidak perlu batu bara, tidak perlu diesel dan tidak akan mengeluarkan CO2. Biaya konstruksi rendah dan cepat selesai. Pemeliharaannya mudah, aman, tahan lama, dan lain-lain.

Area Pulau Sayang bersih sekali. Keasrian pulau terjaga, wisatawan dan tamu yang datang tidak boleh sembarangan membuang sampah. Pagi-pagi sudah ada yang menyapu mengumpulkan daun yang berjatuhan. Kami sarapan pagi dengan lauk mie rebus dan telur dadar. Kopi dan teh tersedia cukup untuk kami. Pukul 04:00 pagi, saya melihat bahwa dua tukang masak yang dibawa dari Hotel Waisai Beach telah bekerja di dapur yang bersebelahan dengan tenda kami.

Setelah makan pagi, Bang Ondo dibantu tim Stalagmite dan Bang Iwan membongkar tenda. Udara Pulau Sayang pagi-pagi sudah panas, benar-benar minta ampun panasnya. Keringat saya bercucuran. Beruntung air tawar di Pulau Sayang banyak, mampu memenuhi kebutuhan kami. Suasana malam pertama di pasir sangat bagus, sangat eksotik.

Deburan suara ombak menambah syahdunya malam. Saya sangat menikmati suasana malam di Pulau Sayang. Saya ketagihan. Kalau ada kesempatan saya akan kembali lagi melihat Wayag. Insya Allah.

Kapal meninggalkan Pulau Sayang dan langsung menuju TKP pendakian kedua. Medannya sama, pulau batu karang yang mencuat ke laut, dengan ketinggian 150 meter, kecuraman 60 derajat sampai 70 derajat. Jarang 106 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

ada pohon di pulau ini. Para pendaki berpegangan ke batu karang nan tajam, nan lancip dan tidak bersahabat, batu karang nan lancip dan tajam menjadi andalan utama agar bisa merangkak naik keatas. Saya dan Bang JH serta Mbak Elizabeth memilih menunggu di kapal. Hampir semua cewek memutuskan untuk naik bukit berbatu karang nan tajam dan runcing-runcing. Semangat mereka dahsyat.

Jiwa cewek-cewek ini memang petualang sejati. Tidak terlihat rasa lelah setelah kemarin mendaki bukit di TKP pendakian pertama. Beruntunglah pria yang bersuamikan mereka. Cewek-cewek ini tahan banting. Mereka tidak cengeng. Mereka tidak lekas putus asa. Mereka berbadan sehat. Mereka bergembira sepanjang perjalanan. Terus terang saya merasa malu karena tidak ikut naik bukit batu karang nan tajam nan runcing yang kedua. Saya tahu diri.

Saya masih lelah. Tenaga yang terkuras kemarin, di TKP pendakian pertama, masih belum bisa pulih 100%. Ditambah semalaman saya tidak bisa tidur. Ini yang membuat saya untuk tidak mengambil risiko. Andaikata saya bisa tidur, andaikata tenaga saya sudah pulih normal, saya pasti akan ikut naik bukit itu.

Trip ke Raja Ampat â&#x20AC;&#x201D; 107

Setengah jam mendaki bukit kedua, satu jam di atas dan setengah jam turun kembali ke kapal. Setelah selesai mendaki bukit karang nan tajam dan runcing, saya perhatikan cewek-cewek ini tidak ada yang mengeluh capai, tidak ada yang mengeluh negatif, semua bilang bagus, semua bilang indah sekali, semua bilang luar biasa. Mereka berbicara akan saling tukar-menukar foto sesampainya di Jakarta. Salut ... salut .... Mereka benar-benar srikandi zaman sekarang.

Mbak Firsta, putri Solo, karyawan IBM yang masih aktif, yang baru menikah dengan Nico setahun yang lalu pun terlihat riang gembira. Mbak Firsta ini jago berenang dan berani. Naik bukit nan runcing dan tajam sangat cepat sekali, dalam waktu 15 â&#x20AC;&#x201C; 20 menit sudah sampai di puncak.

Hebat, Mbak Firsta.

Udara tetap panas, diperkirakan suhunya 33 derajat.

Kapal meninggalkan TKP Pendakian kedua menuju ke pulau yang paling ujung, yang tidak berpenghuni, karena kita akan berkemah di pulau sepi itu.

108 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

Pemandangan tetap bagus sekali. Wayag memang benarbenar icon dari Raja Ampat. Foto-foto Wayag sudah pernah saya akses dari google dan dari youtube sebelum ikut trip.

Ya seperti inilah. Saya sungguh beruntung, saya sungguh bahagia mendapat kesempatan untuk melihat dengan mata kepala sendiri. Saya menjadi saksi bahwa pemandangan di Wayag, Raja Ampat memang benar-benar spektakuler, indah, dan dahsyat. Biaya yang keluar sebanding dengan yang saya dapat. Saya ketagihan, pengin ke Wayag lagi.

Kata Bang JH, bahwa TKP pertama dan TKP kedua itu hampir sama. Kalau yang pertama lebih di luar kepulauan dan waktunya sudah agak sore. Pulau-pulau yang dilihat di TKP pertama lebih banyak dan hasil foto di TKP pertama pasti lebih bagus karena pencahayaannya mendukung sekali.

Di TKP kedua, lokasi bukit lebih ke dalam, pulau-pulau yang di-cover lebih sedikit, dan sinar matahari sangat terik akan membuat hasil foto menjadi kurang bagus dibanding kemarin, terlalu banyak pencahayaan. Analisa Bang JH ini benar sekali. Pinter juga Bang JH ini ya dalam hal foto memfoto.

Kapal Ugelan tetap ngebut di Laut Wayag, Raja Ampat.

Anginnya keras sekali, suhu udaranya panas sekali, tidak bersahabat, tidak nyaman. Namun tidak ada yang mengeluh.

Semua seperti tersihir menyaksikan pemandangan yang luar biasa. Beruntunglah Bang Ondo membawa air minum 12 galon. Semua peserta petualang minum ... minum ... dan minum ... sepanjang perjalanan.

Kapal menuju ke pulau yang ada penduduknya. Yana membagikan 50 buku tulis kepada anak-anak di pulau itu lewat Kepala SD. Saya membagi permen. Dan cewek cewek lain membagi biskuit yang dibawa dari Jakarta. Ramai dan Trip ke Raja Ampat â&#x20AC;&#x201D; 109

meriah. Sesudah itu disambung acara berfoto ria bersama anak-anak Papua yang sebagian tidak berpakaian, yang kulitnya hitam, yang innocent. Wajah yang masih belum terkontaminasi. Anak anak ini perlu ditolong. Anak-anak ini perlu dibantu. Di pulau itu hanya satu SD dan dua guru.

Sekolahnya tandem dan bergantian. Saya langsung teringat Uztadz Fadzlan, sahabatku asli Papua. Dia sekarang fokus ke pendidikan anak Papua. Sudah puluhan anak anak Papua diusung ke Pulau Jawa untuk disekolahkan. Banyak Organisasi yang membantu, antara lain Hidayatullah, ESQ, dan Husnayain. Puluhan bahkan ratusan anak Papua dididik di pesantren-pesantren seantero Jawa. Beberapa yang pandai diberi beasiswa untuk kuliah. Sekarang hasilnya sudah mulai terlihat. Ada yang sudah S-1, bahkan ada yang sudah S-2. Subhanallah.

Di tengah perjalanan ke Pulau Yeben kecil, ABK memancing dahulu. Luar biasa. Dalam waktu 10 menit satu ikan sudah didapat. Ukurannya besar beratnya diperkirakan 10 kg, namanya ikan mubarak. Ikan kedua dan ketiga pun 110 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

diperoleh dalam waktu singkat. Ketiga ikan akan disantap untuk makan malam. Satu ekor di gulai. Dua ekor dibakar.

Kapal akhirnya sampai di Pulau Yeben kecil, pulau yang tidak ada penduduknya, kosong, sepi, pasirnya putih bersih jernih â&#x20AC;Ś masya Allah â&#x20AC;Ś bening sekali air lautnya. Di sinilah kami akan berkemah. Ini kemah kedua. Tidak ada penduduk. Tidak ada cottage. Tidak ada bungalow. Jadi semuanya harus menginap di tenda. Jumlah tenda ada 5 buah. Di tepi pantai. Dipinggir hutan nan lebat. Tidak ada toilet. Kalau mau buang air besar tempatnya ya dipantai, digali dulu dan ditutup dengan pasir setelah hajat selesai.

Alternatif lain tidak ada. Secara mental, cewek cewek kota ini sudah siap. Namun begitu melihat TKP, timbul keraguraguan. Apa bisa? Apa sanggup? Kenyataannya bisa. Perginya berrombongan bertiga atau berdua. sangat lucu dan sangat seru, pengalaman di hari tua ... ha ... ha ... ha â&#x20AC;Ś.

Trip ke Raja Ampat â&#x20AC;&#x201D; 111

 Tim Stalagmite Adventure memang hebat. Mereka memasang tenda dari terpal warna biru dengan tiang kayu yang dipotong dari hutan. Tenda terpal biru ini untuk tempat memasak nasi dan gulai ikan. Peralatan seperti kompor, panci, termos, gelas, piring, sendok, dan bahan-bahan seperti cabai, kecap, juga air minum, kopi, dan teh disiapkan di tenda biru. Lalu Bang Ondo dibantu Astrid, memasang 5 tenda kemah nan hijau, yang akan dipakai untuk tidur. Pak Husein dan Pak Iwan menyiapkan perapian untuk membakar 2 ekor ikan yang baru ditangkap. Ikannya besar sekali, beratnya diperkirakan 8-10 kg, butuh dua orang untuk membalikbalikkan ikan. Kayu bakar banyak, tinggal dipungut. Bakar ikan menjadi acara yang khusus. Bayangkan ada dua ekor ikan besar dibakar di pantai nan sepi dan indah, disaksikan orang kota macam kami. Perpaduan alam laut, alam pantai, alam hutan, pasir putih nan bersih. Luar biasa suasananya.

Tempat jemuran dibuat dengan memotong kayu hutan oleh Yudhi ABKÂ dibantu Pak Iwan dan Pak Husein. Setelah jadi 112 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

tempat jemuran menambah eksotik. Wah ... hebat .... Sangat sensasional. Saya shalat di pinggir tenda nan hijau. Sampai menitikkan air mata, melihat kebesaran Allah SWT. Melihat sendiri ciptaan Allah yang tidak ada bandingnya. Semua ciptaan Allah menyatu, saling menunjang dan tidak ada yang merusak. Subhanallah.

Panorama sunset juga luar biasa indahnya. Kami benar-benar tersihir dengan suasana yang spektakuler, yang dahsyat, yang indah, yang eksotik, yang sensasional.

Saya kehabisan kata-kata, tidak mampu menggambarkan suasana di Pulau Yeben.

Setelah gelap, mesin genset kecil yang dibawa mulai dihidupkan. Suaranya keras, tidak indah, tidak selaras dengan alam, tidak nyaman. Namun kita semua butuh penerangan, mau apa lagi. Ya nrimo dan menyerah saja.

Daripada gelap, kita semua menolerir suara genset Yamaha yang kecil ukurannya, tetapi gemuruh dan kasar suaranya.

Makan malam bersama di tepi pantai diiringi suara genset. Saya memperhatikan wajah-wajah yang ceria dan gembira terpampang di semua peserta. Kami duduk di atas tenda biru yang digelar di pasir nan putih di tepi pantai.

Nasi yang panas, ikan bakar yang pedas dan harum dan gulai ikan yang berkuah dan pedas, membuat saya merasa muda. Hilang lenyap rasa lelah. Yang ada gembira, happy dan sangat menikmati suasana. Rasa daging ikannya manis.

Dicocol dengan kecap, cabai dan tomat â&#x20AC;Śhem â&#x20AC;Ś sempurna .â&#x20AC;Ś Satu ekor ikan bakar tidak bisa habis. Masih ada satu ekor ikan bakar yang masih utuh, belum dimakan. Kami semua kenyang, senang, dan gembira. Ditutup dengan minum kopi dan teh. Luar biasa.

Trip ke Raja Ampat â&#x20AC;&#x201D; 113

Acara sebelum tidur adalah main gaple. Saya tidak ikut main gaple. Saya memilih masuk tenda, untuk mencoba tidur, karena malam sebelumnya saya sama sekali tidak bisa tidur.

Saya harus menjaga kondisi badan saya, agar jangan sakit.

Maklum faktor usia. Saya yang paling senior di rombongan ini, disusul Bu Elizabeth, lalu Nunuk Waluyo, dan Bang JH. Keempat orang ini usianya sudah kepala enam.

114 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

7 Tahun Baru 1 Januari 2013 di Raja Ampat

Pada Senin 1 Januari 2013, saya bertahun baru di Raja Ampat. Saya bangun pagi sekali, kira-kira pukul 04.00 pagi, badan terasa ringan, terasa lebih sehat, terasa sangat segar. Berkat matras yang saya pindahkan dari gudang homestay ke kamar, saya bisa nyenyak sekali tidurnya.

Alhamdullilah. Memperoleh tidur yang cukup sangatlah 115

penting bagi saya, karena jika mendapatkan jam tidur yang kurang, akan sangat memengaruhi kondisi kesehatan saya. Saya tahu bahwa kurang tidur dapat menyebabkan masalah, kemurungan, tidak bersemangat, fungsi organ bisa terganggu, maklum umur sudah kepala 6, persisnya 68 tahun, dan saya jaga agar tubuh bugar tidak rentan kena penyakit. Saya tidurnya nyenyak, sampai mendengkur kata Bang JH, saya bangun di malam tahun baru baru, 31 Desember 2012, ikut merayakan di homestay di Desa Sawinggrai, Raja Ampat, Papua Barat.

Di homestay di kampung itu ada kamar dan toilet, lokasi di daratan berjarak 100 meter dari homestay. Dengan semangat, saya datangi, karena masih sepi. Selesai shalat, saya bikin kopi cap Kapal Api yang dibawa dari Jakarta, lalu menyeduh Pop Mie yang ada di meja. Uenaknya sangat dahsyat. Menikmati matahari timbul sambil memandang ikan hias warna-warni yang berenang di sekitar homestay.

116 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

Ada jendela kebahagiaan di homestay. Alhamdullilah.

Sebagian teman sudah siap mau melihat burung cendrawasih, bang Ondo bilang bahwa kalau untung bisa melihat. Saya tidak ikutan trekking ke gunung. Mau menghemat tenaga, rencana mau snorkeling menikmati ikan-ikan di dermaga Sawinggrai. Waktu kembali ke homestay, teman-teman bilang ada satu burung cendrawasih jenis cokelat, tetapi berada di puncak pohon yang tinggi.

Kelihatan kecil.

Saya mengambil roti dan indomie dan memberikannya ke ikan-ikan di dermaga. Roti saya jepitkan di kaki, lalu kaki saya celupkan ke air laut sambil duduk di anak tangga dermaga .... Masya Allah … ikan-ikan berdatangan dan mematuk-matuk kaki saya … geli sekali … Karena senang dan baru pertama kali, maka saya lakukan berkali-kali sampai rotinya habis. Indomie saya kremes kremes sampai hancur dan saya tebarkan ke laut dan segera dimakan ikan-ikan … subhanallah .…

Trip ke Raja Ampat — 117

Kemudian, saya snorkeling di sekitar dermaga bersama Nico, Firsta, dan Bang JH. Ikan yang jinak-jinak tidak takut kepada manusia. Kok bisa ya .…

Pagi yang sangat indah ... subhanallah. Sesudah semalam, ada ‘Old and New Year Party’. Semua peserta petualang hadir. Ada yang bernyanyi, sambutan dari Bang JH, pemberian tip untuk kapten dan semua kru serta tukang masak. Mereka telah bekerja optimal dan sukses membuat kami ringan kerja, hampir tidak kerja, hanya membantubantu sedikit. Pokoknya trip ini sukses besar.

Dari Sawinggrai, rombongan petualang Raja Ampat menuju Dive Lodge, yang dimiliki oleh orang Bali. Di sini snorkeling lagi, ikan nya lebih banyak dan ada clown fish atau lebih dkenal dengan sebutan ikan Nemo karena film animasi Finding Nemo. yang sudah dua hari kami cari-cari. Dipotret oleh Debby dan Bang JH. Hasil foto saya tampilkan di cerita ini. Kata Debby, boleh asal mencantumkan juru potretnya sebagai pemegang hak cipta ….. Terima kasih, Debby

118 — Gufron Sumariyono

Rombongan tim petualang Raja Ampat yang dikoordinir Stalagmite Adventure akhirnya kembali ke Waisai, ibu kota Kabupaten Raja Ampat. Waisai Beach Hotel kembali ramai. Persediaan air tawar banyak. Teman-teman sibuk mencuci alat-alat snorkeling dan pakaian yang bau dan kotor. Selesai mandi beberapa teman jalan-jalan ke Kota Waisai, ada yang mau ke ATM, ada yang mau sight seeing.

Saya membeli kaus bergambar â&#x20AC;&#x2DC;Raja Ampatâ&#x20AC;&#x2122; dari toko yang dimiliki oleh orang Buton. Terus ke Pasar Waisai, Debby membeli sayuran, lumayan banyak dan tempe, rencananya mau bikin lalapan untuk makan malam. Saya membeli sirih lengkap dengan pinang dan kapur putih, lalu penjualnya mendemonstrasikan bagaimana membelah pinang, lalu memakan isinya, dicampur buah sirih dan terakhir buah sirih dicocolkan ke kapur. Ibu penjualnya bilang bahwa pinang dan sirih ini sehat sekali, dan mampu mengatasi berbagai penyakit, seperti bau mulut, ambeien, dan keputihan. Saya tahu bahwa sirih mengandung alkoloid yang bisa menjadi antioksidan yang sangat ampuh dan mujarab.

Saya teringat nenek di kampung di Djuwana, almarhum suka memakan sirih, pinang, dan kapur. Rupanya bukan hanya masyarakat jawa yang suka, masyarakat di Papua sampai sekarang masih melaksanakan kebiasaan makan pinang dan Trip ke Raja Ampat â&#x20AC;&#x201D; 119

sirih, oleh pria maupun wanita, tua maupun muda. Gigi ibu penjualnya merah, kelihatan dia biasa-biasa saja, tetap PD.

Makan malam di malam yang keenam, yang terakhir di Raja Ampat diadakan di hotel. Persisnya di Waisai Beach Hotel, sangat mengesankan. Selain ikan goreng, ada gulai ikan, sayur kangkung dicampur bunga pepaya, ditambah lalapan sumbangan Debby, serta sambal terasi dan tempe goreng. Yang habis duluan tempe goreng, sampai Nico dan Firsta ke pasar untuk membeli tempe berboncengan sepeda motor. Rasa tempe kok beda ya, mungkin pembuatannya lebih baik. karena air yang dipakai lebih bersih dan lebih alami. Bukan air dari sungai yang sudah tercemar.

Di pasar sore tadi, saya membeli sagu kotak asli Papua, sagu yang masih mentah, bahan untuk papeda dan terasi waisai, yang dipromosikan penjualnya sebagai terasi terbaik di Papua. Katanya terasi waisai dibuat dari udang asli 100%, tidak dicampur bumbu masak MSG. Tenyata betul. Sambal terasi yang dibuat di rumah lebih ... uenak dan harum.

Dari Waisai, rombongan dibagi dua, karena propelar speedboat Ugelan masih belum selesai. Rombongan pertama naik Sriwijaya dan rombongan kedua naik Merpati. Penerbangan yang lancar, yang smooth, yang mulus. Rombongan kedua, jumlahnya 11 orang, eks IBM dan non IBM, kami tiba di Jakarta dengan selamat, tanpa ada halangan, tanpa ada yang sakit, tanpa ada yang hilang barangnya. Alhamdullilah.

120 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

8 Ber-snorkeling di Raja Ampat

Saya bukan penyelam. Saya bukan penggemar olahraga laut. Saya tidak bisa ber-snorkeling. Saya bisa berenang, tetapi hanya di kolam renang. Waktu anak-anak masih kecil, kami beberapa kali ke Ancol, tidak untuk berenang di laut karena air laut Ancol kotor, kami berenangnya di kolam renang air tawar.

7D6N di akhir Desember 2012, saya berpetualang di Raja Ampat. Tim petualang Raja Ampat yang unik. Peserta petualang 20 orang, 5 cowok dan 15 cewek. Ada opa-opa, oma-oma, oom-oom, tante-tante, ada pria muda jomblo dan ada cewek-cewek yang masih gadis. Lebih dari separuh peserta tidak bisa atau belum pernah ber-snorkeling.

Hari pertama petualang di Raja Ampat diisi dengan kursus teori dan praktik snorkeling di Pulau Saonek, tidak jauh dari Pelabuhan Waisai. Pantai Saonek sangat indah sekali, pasirnya lembut warna putih sekali dan bersih tidak ada kotoran, tidak ada sampah, sepi tidak ada orang, hanya anak-anak lokal Papua yang ada di situ. Kami turun dari speedboat Ugelan, yang kami sewa 7D6N selama di Raja 121

Ampat. Pakaian tempur yang lengkap, ada life jacket, mask dan pipa U untuk napas dan kaki katak. Pelajaran pertama bagaimana memasang mask dan alat napas, bagaimana memasang kaki katak, lalu jalan mundur agar tidak jatuh.

Setelah air laut mencapai sedada, mulai praktek snorkeling.

Napas dengan mulut, mata memandang air laut yang bersih nan jernih.

Wowâ&#x20AC;Ś fantastik sekali. Ada ikan kecil yang jinak dan tidak takut manusia; ada pasir bergelombang putih nan bersih; dan air lautnya tenang tidak berombak. Dari situ saya sudah tersihir, sudah terhipnotis, terpesona dengan panorama di Laut Saonek. Baru sebatas pantai, pasir, terumbu kerang yang sehat, ikan kecil yang banyak jumlahnya â&#x20AC;Ś saya sudah senang setengah mati.

122 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

Pasir yang lembut, yang putih nan bersih, air laut yang jernih sekali

Trip ke Raja Ampat â&#x20AC;&#x201D; 123

Ikan kecil banyak dan jinak berenang di sekitar kami

Rumput yang sehat dan bersih

124 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

Terumbu karang yang sehat, yang dipelihara dan dijaga

Setelah sejam nyemplung di air laut, ada kemajuan yang sangat berarti bagi saya. Maklum umur sudah kepala enam. Bagaimana belajar bernapas dengan mulut, dan bagaimana menikmati pemandangan di bawah air laut, bagaimana berenang dengan life jacket atau tanpa life jacket, bagaimana mengatur semuanya agar air laut tidak masuk mulut. Asyik dan ini tantangan bagi saya. Akhirnya ada kemajuan. Alhamdullilah.

Trip ke Raja Ampat â&#x20AC;&#x201D; 125

Sudah mahir ber-snorkeling, sesudah sejam latihan.

Selama tujuh hari kami berpetualang di Raja Ampat, setiap hari ada tiga kali, bahkan kadang empat kali bersnorkeling di tempat yang berbeda-beda. Speedboat Ugelan, memiliki mesin Yamaha dua, masing-masing berkapasitas 200 PK. Kami sewa selama tujuh hari, berkeliling kepulauan Raja Ampat, yang terdiri dari 80% laut dan 20 % pulau kecilkecil. Pulau yang berpenduduk hanya lima pulau dengan jumlah penduduk 42.500 orang.

Beberapa foto yang kami abadikan setelah kami mahir ber-snorkeling. Pemandangan panorama bawah laut di Laut Raja Ampat sangat indah. Kami petualang Raja Ampat, benar-benar tersihir dan terhipnotis dengan indahnya terumbu karang, warna-warni ikan yang kecil, yang sedang, dan yang besar ... dan jinak sekali. Tidak takut kepada manusia.

126 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

Siap untuk ber-snorkeling

Saya memberikan makanan roti ke ikan di Sawinggrai Village. Roti saya jepit di ibu jari kaki, lalu kaki saya celupkan ke air laut, sambil duduk di tangga di dermaga …. masya Allah …. ikan-ikan itu makan roti dari jari kaki. Kaki saya dipatuk-patuk oleh ikan warna-warni. Saya gembira dan senang sekali dan merasakan geli yang sensasional sekali….

Baru sekali merasakan, uenaknya pol sekali, nikmat yang membuat merinding.

Ikan makan roti dari jari kaki

Trip ke Raja Ampat — 127

Dinding kemiringan 90 derajat yang penuh terumbu karang warna-warni, bagus sekali. Kemiringan dinding 90 derajat yang penuh terumbu karang warna-warni, bagus sekali

Di Diving Lodge, sebuah resort di laut Raja Ampat yang mewah dan mahal sekali, pemiliknya ternyata orang melayu.

Beliau orang Bali, dan memberikan izin rombongan kami, untuk ber-snorkeling ria. Dermaga kayu yang indah eksotik di Lodge yang mewah itu menjadi pusat kumpul rombongan dan tempat makan siang. Terima kasih Pak Made.

Waktu kami snorkeling di laut, saya melihat clown fish atau sering disebut ikan Nemo dari film animasi Finding Nemo yang berwarna putih-oranye, wow .. sangat indah.

Ikan Nemo yang kami cari-cari selama beberapa hari. Indah sekali ikan Nemo, berenang di sekitar rumahnya, terumbu karang berwarna kehijauan. Terumbu warna hijau yang elastis dan lemas itu bisa bergerak-gerak mengikuti arus ombak air laut.

Fantastik ... dan indah sekali ... subhanallah.

128 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

Fantastic snorkeling placeâ&#x20AC;Ś dahsyat ..indah ..

Trip ke Raja Ampat â&#x20AC;&#x201D; 129

Di Painemo, kami ber-snorkeling di antara dua bukit pulau yang airnya sangat jernih. Ada sedikit arus di bawah air, namun tidak berbahaya. Dinding bukit pulau itu menghunjam ke dasar laut sedalam 10 â&#x20AC;&#x201C; 15 meter. Dan di dinding yang kemiringan 90 derajat itu, mirip dinding tembok pulau. Pemandangannya sangat menakjubkan, sangat indah, sangat spektakuler, sangat dahsyat. Di seluruh dinding tembok, tumbuh terumbu kerang warna-warni â&#x20AC;Ś dan di sela-sela terumbu karang berseliweran ikan hias warna-warni yang indah sekali. Ada spesies terumbu karang yang bisa geal-geol, ada yang panjang, ada yang pendek, ada yang kaku warna-warni. Banyak macam bisa dilihat di dinding pulau itu. Subhanallah â&#x20AC;Ś indah sekali.

130 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

9 Menyatu dengan Alam

Selama tiga malam, saya tidur menyatu dengan alam, dua malam di tenda di Kepulauan Raja Ampat dan malam ketiga terakhir di rumah homestay milik penduduk. Pindah dari satu pulau ke pulau lain, dengan speeedboat Ugelan.

Yang saya jelajahi hanya bagian Timur Laut saja, baru 1/3 dari total laut Kepulauan Raja Ampat, yang 80% adalah laut.

Masing-masing tempat ada karakteristik sendiri-sendiri.

Semuanya memilik kesamaan, yaitu berada di tengah alam, berada di tepi pantai yang bersih nan jernih airnya, dan yang putih lembut nan bersih pasirnya.

131

Tenda Pertama di Pulau Sayang Tenda yang pertama ini di Pulau Sayang. Di Pulau sayang ada dermaga pendek, ada empat rumah kayu untuk kantor, guest house, tempat tinggalnya sembilan staff LSM CI, ada lapangan voli, ada dua kamar dan genset. Lengkaplah.

Tenda pun didirikan di lapangan voli. Makan malam di meja panjang di belakang mess pegawai LSM CI. Sampai di sini masih nyaman. Terus terang saya tidak bisa tidur dengan nyenyak, karena tenda dan alas tidak nyaman. Bolak-balik badan di tenda nan panas dan keras alasnya, pasir di bawah alas terasa keras ditambah beberapa batu, membuat tidak nyaman di punggung. Sudah biasa tidur di atas matras. Tas saya pakai sebagai bantal. Namun tetap saja mata tidak mau terpejam, melek dan melek terus. Nyamuk memang tidak ada, serangga pun tidak ada. Suara berbagai serangga malam yang terdengar.

Saya sendirian ditenda, Thabrani teman setenda, sudah mendengkur di dermaga beratap langit, dan ditiup angin laut yang segar, diterangi bulan purnama. Wah.. memang kok eksotik sekali. Maka saya pindahkan sleeping bag dari tenda dan saya gelar di sebelah Thabrani di atas dermaga kayu. Di dermaga kayu yang lebar sudah ada tujuh orang yang tidur, menggeletak dan mendengkur, mungkin karena kelelahan. Bolak-balik dan saya tetap tidak bisa tidur. Badan terasa pegal sekali setelah sore tadi menaiki bukit pulau karang nan tajam untuk menyaksikan keindahana icon Raja Ampat dari atas, setinggi 300 meter. Sampai pagi, saya tidak tidur. Alamak, sengsara sekali malam itu.

132 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

Trip ke Raja Ampat â&#x20AC;&#x201D; 133

Tenda Kedua di Pulau Yeben Kecil Tenda yang kedua di Pulau Yeben Kecil. Pulaunya kecil, tidak berpenghuni, pasirnya sangat-sangat indah, bersih dan putih. Lautnya tenang sekali, tidak berombak.

Kami snorkeling menikmati keindahan ikan warna-warni.

Ada lima tenda warna hijau muda yang sangat indah, dipadu hijaunya daun hutan di belakang tenda dengan air biru 134 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

nan bersih. Ada tenda biru besar untuk mempersiapkan makanan, ada kompor untuk masak nasi. Ada api pem­ bakaran dua ikan besar yang kami pancing. Ada jemuran baju di sebelah tenda. Ada tenda besar warna biru digelar untuk makan dan tempat duduk-duduk. Semua terhampar menyatu dengan alam.

Saya menikmati sewaktu Pak Husein LSM, Yudi serta Pak Iwan membakar ikan. Kayu dikumpulkan dan dibuat perapian yang unik. Mereka memang pengalaman, mereka memang sudah mahir dalam membakar ikan besar. Bau sedap dari bumbu kecap, cabe yang dioleskan ke ikan menimbulkan nafsu untuk makan. Hari semakin gelap dan pemandangan sunset yang dipadu air Laut Raja Ampat, debur ombak kecil, angin sepoi yang bertiup â&#x20AC;Ś. sungguh saya takjub dan saya tersihir oleh keindahan ciptaan Allah SWT. Saya shalat di sebelah tenda sampai menitikkan air mata. Terharu, terkagum-kagum, terpesona, tersihir oleh keindahan panorama Raja Ampat. Subhannallah .â&#x20AC;Ś Trip ke Raja Ampat â&#x20AC;&#x201D; 135

136 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

Tenda Ketiga di Rumah Warga Tenda ketiga diganti dengan rumah penduduk yang disulap menjadi homestay. Ada bangunan dari kayu, ber­ dinding daun lontar, beratap daun lontar jua, berdiri di atas Trip ke Raja Ampat â&#x20AC;&#x201D; 137

air di ujung dermaga. Sangat eksotik dan menawan. Di dalam ada lima kamar yang cukup untuk rombongan tim petualang Raja Ampat. Setelah dua malam tersiksa tidak tidur dengan cukup, maka malam ketiga saya bisa tidur nyenyak sekali..

138 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

Trip ke Raja Ampat â&#x20AC;&#x201D; 139

140 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

10 Mendaki Gunung Koral yang Panas, Tajam, dan Sadis

Sebenarnya bukan Gunung Raja Ampat. Bingung menyebut­ nya. Karena koral-koral itu muncul dari Laut Raja Ampat, menjulang ke langit, jumlahnya banyak, tingginya mulai 100 m sampai 300 m, tidak ada pantainya, tidak ada pasir yang mengelilingi. Gunung-gunung koral ini tumbuh dari dasar laut yang kedalamannya kira-kira 100 meteran.

Sangat indah kalau dilihat dari atas. Satu-satunya jalan untuk menikmati panorama, tim petualang diajak untuk naik salah satu gunung koral di Laut Raja Ampat, untuk me­nyaksikan dari atas.

Gunung itu dari batu karang koral, yang runcing, yang tajam, yang keras dan panas karena sengatan matahari.

Dipilih yang tingginya 300 m, dan berada di tengah Pergunungan Raja Ampat.

Dan betul apa yang dijelaskan pemandu kami, Bang Ondo … luar biasa … panorama dari puncak Gunung Koral.

Hilang rasa lelah, dan diobati dengan pemandangan yang tidak ada duanya di dunia … Subhanallalh.

141

Bagian pertama, pendakian ke puncak gunung koral di Raja Ampat. Kemiringan 70 derajat sampai 90 derajat.

142 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

Gunung kedua yang didaki di Wayag-2. Lebih pendek, tetapi lebih ganas karena tidak ada pegangan pohon,dan batu karangnya kalau dipegang panasnya minta ampun.

Trip ke Raja Ampat â&#x20AC;&#x201D; 143

Bagian kedua, luapan kegembiraan tim petualang Raja Ampat setelah sampai di puncak.

144 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

11 Srikandi Berpetualang di Raja Ampat

Dari 20 peserta petualang Raja Ampat, yang laki-laki hanya 5 orang, sedang perempuan nya 15 orang.

Setiap hari saya mengamati cewek cewek yang 15 orang itu, timbul rasa kagum dan hormat. Mereka adalah kelompok hebat. Inilah yang disebut srikandi sejati. Nunuk, 62 tahun, terpaut dua tahun lebih muda dari saya, seorang nenek cantik nan energik, sangat hebat daya tahan mental dan tubuhnya. Elizabeth, 63 tahun, berusia setahun lebih muda dari saya sangat kuat mental dan fisiknya. Ada Cecille, Rosie, Endang, Uta, Ida. Mereka hebat fisik dan mentalnya.

Apalagi yang muda seperti Lisna, Marleem, Astrid, Nita, Debby, Ida, Firsta, Yana â&#x20AC;Ś. Mereka adalah srikandi petualang sejati, wow ....

145

Mental mereka jauh di atas rata-rata, fisiknya bagus sekali. Kekuatan untuk memanjat tebing terjal kemiringan 70 derajat setinggi 200-300 meter sebanyak tiga kali, dilakukan dengan gembira, dengan semangat. Tidurnya ditenda, di rumah penduduk, di Hotel Waisai milik pemerintah, tidak menjadi masalah. Mereka juga tidak mengeluh.

Berjemur matahari selama tujuh hari mereka nikmati, karena telah tersihir panorama yang indah sekali. Para srikandi tidak mengeluh walau wajah gosong terbakar sengatan sinar matahari yang teriknya 40 C, kulit kaki berdarah-darah saking tajam gunung yang didaki yang terdiri dari batu karang nan tajam dan runcing. Mereka anggap tantangan bukan hambatan.

Para srikandi petualang Raja Ampat siap untuk recovery mengembalikan kecantikan agar pulih seperti sedia kala di salon-salon kecantikan di Jakarta. Saya mendengar diskusi di antara mereka, mengevaluasi salon yang bagus untuk perawatan kulit yang terbakar, kuku yang seminggu tidak dirawat, rambut yang selalu kena air asin di Laut Raja 146 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

Ampat. Kata Debby, biaya perawatan recovery lebih mahal dari ongkos berpetualang ke Raja Ampat. Ah Debby bisa saja. Mereka melakukan manicure, pedicure, hair treatment, coloring, smoothing, make up, mandi lulur dan lain â&#x20AC;&#x201C; lain.

Luar biasa.

Mbak Endang dan Mbak Yana di puncak bukit karang, tidak terlihat rasa lelah sedikit pun. Padahal, baru saja Trip ke Raja Ampat â&#x20AC;&#x201D; 147

mendaki bukit tajam nan panas dan runcing saat terik matahari 40 derajat. Bagaimana cowoknya?

Yang cowok pun kuat dan sangat menjaga stamina.

Walau umur saya dan Bang JH sudah kepala enam, umur Thabrani kepala lima. Nico dan Bang Ondo kepala tiga.

Kami berlima menjaga agar penampilan tidak loyo, menjaga semangat, menjaga kesehatan, menjaga keselamatan tim petualang Raja Ampat.

Saya tidak mengalami kesulitan selama 7D6N, saya tidak mempunyai keluhan selama berpetualang. Alhamdullilah.

Mungkin karena latihan taichi chuan yang saya lakukan di Senayan Pintu 9. Sedangkan Bang JH karena latihan outdoor dan cano selama di Kanada. Thabrani, dijuluki ikan duyung dari Bangka, selalu nyebur ke laut duluan. Kuat berenang, kuat ber-snorkeling. Saya sekamar dengan Thabrani, teman kamar yang menyenangkan. Alhamdullilah.

Selain itu, saya punya teman bule baru, bertemu pertama kali di Sorong, menjelang naik speedboat menuju Waisai. Namanya Nicolas Prins, tinggalnya di Jalan Surabaya, Jakarta. Dia asli Inggris. Istrinya, Firsta, cantik, putri dari Solo yang dinikahi Desember 2011.

148 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

Saya memperhatikan Nico, istrinya, Firsta dan Bu Rosie. Selama berpetualang di Raja Ampat, mereka sangat menikmati. Lihatlah gambar dan foto yang dijepret oleh istrinya. Saya salut bahwa Nico dan ibunya, Rosie dapat menyesuaikan 100% dengan kami, orang lokal melayu.

Mereka makan apa yang kami makan, mereka tidak pernah mengeluh, tidak pernah komplain. Mereka berbaur dengan bagus sekali. Selama petualangan, mereka selalu memperlihatkan wajah yang riang, yang gembira, yang semangat, yang sehat, yang mensyukuri kenikmatan yang sedang dialami. Luar biasa.

Trip ke Raja Ampat â&#x20AC;&#x201D; 149

Tim petualang Raja Ampat

Oma Elizabeth, Oma Rosie dan Oma Cecille.

150 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

Blue Barbara fish

Trip ke Raja Ampat — 151

Speed boat Ugelan we used it for a week with rate Rp8 mill perday. Enough for 20 pax. Plus all logistics and 3 crew and 2 cook. Fantastic arrangement. Very safe. One NGO staff joined us, acted as guide and life guard during snorkelling.

Raja Ampat fish, 10 kgs, organic and free of charge ..

152 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

Raja Ampat fish siap dibakar .

Grilled during our outdoor trip to Raja Ampat, Indonesia

Tiga ikan ini benar-benar ikan kualitas nomor satu, dipancing di sekitar tempat berkemah, 2 â&#x20AC;&#x201C; 3 jam kemudian lalu dibakar. Aroma ikan ketika dibakar fantastik, sedap Trip ke Raja Ampat â&#x20AC;&#x201D; 153

baunya, wangi yang teramat wangi, semua unsur organik masih utuh dan lengkap. Waktu dimakan ... hemm ... rasa daging ikannya luar biasa enaknya, luar biasa wanginya, teksturnya kelas satu, manisnya … hemmm tidak ada duanya, liatnya .. pas dengan selera. Saya yakin bahwa enaknya daging ikan ini berkualitas tinggi karena belum masuk freezer. tidak dicampur dengan formalin. Memang enak sekali … subhanallah … alhamdullilah .…

Trio senior eks IBM ber petualang 7D6N di Raja Ampat, akhir Des 2012. Enjoy, sehat, senang dan ingin kembali lagi ....

154 — Gufron Sumariyono

Bagian 4

Trip ke Aceh

1 Aceh-Pantai Weh, ekosistimnya sangat baik, pantainya cantik sekali

Pulau Weh, ibu kotanya Sabang, ekosistemnya sangat baik, pantainya cantik sekali. Pulau Weh merupakan sebuah pulau vulkanik, sebuah pulau atol (pulau karang) yang proses terjadinya mengalami pengangkatan dari permukaan laut.

Proses terjadinya dalam tiga tahapan, terbukti dari adanya tiga teras yang terletak pada ketinggian yang berbeda.

Pulau kecil terletak di ujung-ujung utara Pulau Sumatra dan terpisah oleh laut dari Sumatra waktu gunung berapi meletus jutaan tahun yang lalu. Di situ ada Kota Sabang, sebuah kota kecil, tetapi bersih dan damai. Walau termasuk Provinsi Aceh, tetapi tidak ada GAM. Pulau Weh sangat terkenal ekosistemnya.

156

Air lautnya bersih sekali, tidak boleh memancing, tidak boleh menjala ikan, tidak boleh menebang kayu di hutan lindungnya, walau kayunya besar-besar. Untuk menuju Pulau Weh harus lewat Banda Aceh, lalu menyeberang dari Pelabuhan Ulee Lheu di Kota banda Aceh menuju Pelabuhan Balohan di Kota Sabang di Pulau Weh. Trip ke Aceh â&#x20AC;&#x201D; 157

Pulau ini bergunung-gunung, maka sore setibanya di pulau kami naik ke atas puncak` gunung menikmati indahnya pantai Pulau Weh. Pemandangan sunset yang bagus sekali di Pulau Weh. Lalu, kami menuju ke Pantai Sumur Tiga, menginap di cottage.

Pantai yang indah ada tiga, yaitu Pantai Sumur Tiga, cottage-nya dikelola Freddy, orang Belanda warga Negara Afrika Selatan dengan anak laki-laki dan pacarnya. Di sini banyak tamu Belanda dan Eropa yang menginap. Cottagenya mirip cottage di Anyer Badui yang dulu dikelola orang Jerman, sekarang Hotel Badui itu sudah dibongkar. Walau semuanya terbuat dari kayu kelapa yang eksotik, tetap dijaga kebersihannya terutama kamar mandi. Pantainya bagus, masih ada bunker pertahanan sisa pertahanan tentara Jepang di tepi pantai. Belum terlalu dieksplorasi, banyak pohon kelapa yang tua-tua, hutan yang kayunya besar. Pokoknya asri, masih hijau, dan terasa adem walau siang hari.

Pantai kedua yang indah sekali adalah Pantai Iboih. Di sini dikelola orang lokal. Tamu-tamu dari luar negeri banyak.

Cottage-nya eksotik, dibangun di atas batu mengarah ke laut. Lautnya banyak ikan hias yang indah sekali, bisa untuk snorkeling. Agak jauh sedikit ada pulau kecil sekali yang ada karang warna-warni dengan ikan hias yang bagus-bagus.

Kami menginap di cottage yang dikelola orang lokal. Bagus juga sih, tetapi masih di bawah manajemennya Freddy di Pantai Sumur Tiga. Kami snorkeling dua kali, pertama di sore ketika baru tiba, kami berperahu ke Pulau kecil Robiah yang ditempuh 10 menit dengan kapal dan kedua di pagi berikutnya sekitar pukul tujuh, laut yang biru jernih di sekitar cottage, jadi tinggal nyemplung. Dua kali saya 158 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

menikmati indahnya laut yang sangat bersih dan ikan-ikan warna-warni dengan snorkeling.

Pantai ketiga di Pantai Gapang, untuk mereka yang suka diving, inilah surganya kaum divers. Dikelola oleh Grup Diving Company dari Belanda yang sudah 15 tahun di situ. Divers-nya kebanyakan orang asing, dengan instruktur orang Belanda dan asistennya orang Sabang yang dilatih oleh mereka.

Begitu bagusnya tempat diving di Pantai Gapang ini sehingga di majalah Divers dinobatkan sebagai satu dari 10 tempat diving yang bagus di dunia yang patut dikunjungi. Semua karena paket wisatanya bagus, manajemen bagus, organisasi yang mengelola bagus, dan iklan-iklannya bagus, baik melalui majalah luar negeri maupun yang melalui internet.Â

Trip ke Aceh â&#x20AC;&#x201D; 159

1 Sabang, Mutiara yang Terpendam

Bayangan saya, begitu tiba di Sabang akan disuguhkan dengan lalu lalang mobil mewah bekas Singapura. Nihil.

Sama sekali tidak ada kesan hiruk pikuk. Sepi ... sepi .... Hanya senyum ramah warga menyambut kami. Kota Sabang yang terletak di Pulau Weh. Sebelum Perang Dunia ke II, Sabang lebih terkenal dan populer dari Singapura. Banyak kapal singgah di Pelabuhan Sabang. Sabang adalah pelabuhan alam yang oleh pemerintah kolonial Belanda dikenal sebagai â&#x20AC;&#x2DC;vrij havenâ&#x20AC;&#x2122; atau pelabuhan bebas.

160

Sejak dinyatakan sebagai pelabuhan bebas oleh Belanda di tahun 1881, Sabang menjadi ramai disinggahi kapal-kapal yang melewati Selat Malaka. Banyak sarana penunjang sebagai pelabuhan bebas yang dibangun oleh Belanda. Lokasi pulaunya sangat strategis. Tahun 1942, Sabang dan Pulau Weh diduduki Jepang dan dipakai sebagai pelabuhan militer Jepang. Tahun 1945, sekutu mengebom Sabang sampai hancur dan rusak. Setelah merdeka, Sabang ditetapkan sebagai pelabuhan maritim AL RI dan pelabuhan bebas yang berlangsung dari 1945 sampai 1985.

Sabang dimatikan sebagai pelabuhan bebas di tahun 1985.

Mengapa? Karena Batam akan dibangun untuk menyaingi Singapura. Ketua Otorita Batam adalah Habibie dan wakilnya adalaha familinya sendiri. Tahun 2000, Sabang dikembalikan sebagai pelabuhan bebas di masa kepemimpinan Gus Dur, tetapi masih setengah-setengah karena peraturan penunjang tidak keluar- keluar. Berbagai upaya telah dilakukan agar mengembalikan pamor Sabang.

Di tahun 1997 di Pantai Gapang diadakan Jambore Ilmu Pengetahuan dan Teknologi diprakarsai BPPT. Tahun Trip ke Aceh â&#x20AC;&#x201D; 161

1998 ditetapkan sebagai Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu oleh BJ Habibie. Tahun 2000 sebagai Kawasan Perdagangan Bebas oleh Abdurrahman Wahid. Tetapi 2004 semua kegiatan terhenti karena Aceh ditetapkan sebagai Daerah Darurat Militer. Sampai musibah tsunami datang 26 Desember 2004 baru semua pihak tersentak kaget. Untunglah palung-palung di Teluk Sabang sangat dalam sehingga Sabang selamat dari hantaman gelombang tsunami. Dan Sabang menjadi pelabuhan transit bantuanbantuan untuk korban tsunami Aceh. BRR menetapkan Sabang sebagai pelabuhan transit materi konstruksi untuk pembangunan rehabilitasi daratan Aceh. Bagaimana kondisi Pelabuhan Sabang sekarang? Yang saya lihat masih sepi, masih sunyi, gudang-gudang kosong melompong, tidak ada kapal barang yang membongkar muatan, tidak ada truk yang memuat barang, tidak ada manusia yang bekerja. Yang ada orang Aceh yang sedang menikmati kopi Aceh â&#x20AC;Ś.

Sabang sebuah mutiara yang terpendam.

162 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

Yang hebat dan yang indah adalah alam di Sabang, menakjubkan. Apalagi pantainya, sungguh indah sekali.

Trip ke Aceh â&#x20AC;&#x201D; 163

164 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

Bagian 5

Trip ke Pulau Komodo

1 Trekking di Pulau Rinca

166

Trip ke Pulau Komodo â&#x20AC;&#x201D; 167

168 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

Setelah semalam istirahat di hotel di Labuhan Bajo, pagi harinya pukul 09:00 rombongan dibawa ke Pelabuhan Labuhan Bajo. Kami naik Kapal Pinisi yang diubah menjadi mini hotel dengan 6 kamar, di tengah ada tempat berkumpul, tempat makan dan tempat bercengkerama, paling atas atap yang disulap menjadi tempat mencari angin di waktu malam.

Kemudi kapal ada di bagian paling atas.

Pukul 11:00, kami tiba di Pulau Rinca. Ada empat ranger yang akan mengawal 16 orang rombongan eks IBM untuk trekking. Kalau menjumpai komodo di alam bebas, kami dilarang berbicara keras. Dilarang bercanda. Gerakan harus sesedikit mungkin. Kalau bisa jangan jauh-jauh dari ranger yang ditugaskan mengawal kami.

Pulau Rinca, mempunyai 2.300 komodo. Kami me­ lakukan trekking, berjalan menyusuri hutan kering alias pohonnya menanggas, untuk melihat komodo dan berbagai macam binatang liar seperti rusa, babi hutan, monyet, banteng dan aneka ragam burung. Baru melangkah 1 km sudah menemukan beberapa komodo yang berada di bawah rumah yang dihuni ranger.

Trip ke Pulau Komodo â&#x20AC;&#x201D; 169

Terus mulai menaiki bukit gersang panas karena matahari. Bertemu seekor kerbau yang sedang berkubang di air, dengan luka bekas gigitan komodo di kaki belakang dan punggungnya. Kerbau ini akan mati dalam waktu kurang dari seminggu karena bisa komodo. Â Pesta menyantap kerbau oleh beberapa komodo akan dimulai kalau kerbau sudah mati.

Kami naik ke bukit dan melihat seekor komodo sedang di bawah pohon. Ngeri juga melihatnya. Adrenalin kami naik.

Naik terus ke puncak bukit untuk melihat pemandangan laut dan pantainya yang indah dari atas. Panasnya bukan main. Keringat menetes sampai kaus kami basah kuyup.

Setelah selesai memotret, kami turun lewat jalan lain.

Sampai di bawah di tempat kantor ranger, kami baru bisa beristirahat. Lalu, kami ke dermaga, naik ke Pinisi. dan makan siangâ&#x20AC;Ś.. Nikmat sekali makan siang. Menunya seperti hotel. Capcai, ayam goreng, tahu goreng dicampur sayur dan ada nanas plus ditambah bawaan dari Jakarta. Nikmat sekali.

Lima eks IBMer di Komodo Island. Keren

170 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

Trip ke Pulau Komodo â&#x20AC;&#x201D; 171

Trekking di Pulau Richa

172 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

2 Snorkeling

Acara selanjutnya adalah snorkeling di dua pantai yang pasirnya bersih dan airnya jernih. Salah satunya yang unik adalah di Pink Beach. Pantainya benar-benar berwarna pink atau merah jambu. Apa yang sebenarnya terjadi?

Pink Beach atau Pantai Merah Muda adalah salah satu pantai yang ada di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur.

Pantai ini disebut Pink Beach dikarenakan pasir pantainya yang berwarna pink, kesannya romantis. Warna pink dari pantainya merupakan campuran dari warna pantai pasir putih yang bercampur dengan serpihan karang, cangkang kerang, serta kalsium karbonat dari invertebrata laut yang berukuran sangat kecil, dan juga foraminifera, ameba mikroskopis yang memiliki cangkang tubuh berwarna merah. Pantai seperti ini hanya ada tujuh lho di dunia.

Jadi kita harus bangga mempunyai salah satu pantai yang berwarna pink ini.

Di Pink Beach ini terdapat begitu banyak biota lautnya meliputi 1000 spesies ikan, 260 spesies terumbu karang, dan 70 spesies spong. Dengan adanya biota laut yang begitu banyak, kami menikmati sebagai tempat snorkeling. Arus di pantai ini cukup kuat. Hal itu dikarenakan adanya pertemuan 173

air laut tropis dari utara dan air laut dari selatan. Ada satu teman putri terseret arus keras, dan dibantu oleh pemandu kami yang jago berenang. Alhamdullilah.

 Â

174 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

Trip ke Pulau Komodo â&#x20AC;&#x201D; 175

3 Trekking di Pulau Komodo

176

Trip ke Pulau Komodo â&#x20AC;&#x201D; 177

Kami tidur di kapal cruise pinisi enam kamar ini, wah ributnya suara mesin. Ditambah bau solar benar-benar mengganggu kenyamanan tidur. Tiada masalah sih bagi kami berdua tetapi banyak yang memilih mengungsi tidur di dek kapal. Pukul 04:00 saya sudah bangun untuk shalat. Kapal berhenti sepanjang malam selama kami tidur, berlainan dengan kapal cruise yang malah berlayar ketika kami beristirahat. Jadi kapal Indonesia solider dengan manusianya, sama-sama istirahat di malam hari.

Ada satu fenomena alam yang menarik hati yang diperkenalkan Bang Ondo. Terbangnya sejuta kalong keluar dari sarangnya di senja hari setelah matahari terbenam.

Ratusan kalong terus keluar seperti semburan air selama 20 menit tak berhenti sedetik pun, kapal kemudian berjalan lagi mendekati Pulau Komodo. Kami mulai trekking setelah selesai sarapan pagi, yakni pukul 07:00 teng. Anak-anak IBM memang tepat waktu dan mudah diatur. Kapal pinisi ini tak kalah dengan kapal cruise pelayanannya, yakni mereka juga punya tender, sekoci untuk mengangkut penumpang dari kapal ke pantai pergi-pulang.

Trekking di Pulau Komodo ini hasilnya lumayan daripada di Pulau Rinca kemarin, sebab kami berjumpa dengan dua ekor komodo yang sedang melakukan pe­ nyamaran, pura-pura jadi batang pohon mati, tak bergerak, namun siap mengintai mangsanya kalau-kalau ada yang men­dekat. Akan halnya bau manusia, apalagi kakek-nenek uzur yang alot, bukanlah makanan bagi mereka. Trekking hari ini mengambil rute yang medium, tidak terlalu berat, tidak terlalu sulit medannya.

Snorkeling site ketiga ini memang top markotop se­ lain mudah aksesnya, artinya beberapa meter saja dari 178 — Gufron Sumariyono

pantai, taman lautnya sungguh aduhai. Namun arusnya memang deras dan terasa sekali ketika hari semakin siang. Ongkos trip ke Kepulauan Komodo terbayar lunas disuguhi pemandangan. Kami berenang di pantai itu dan melihat ke bawah seperti sedang ada di akuarium raksasa.

Puluhan jenis ikan berwarna-warni yang indah serta terumbu karang yang hidup menerpa mata dari spot yang satu ke spot yang lain.

Setelah sekitar dua jam snorkeling, kami kembali ke kapal untuk makan siang bersama. Di pinisi ini, bermacam makanan lauk dimasak ABK. Menu makan siangnya, chicken snitzel alias ayam goreng tepung, sayur gocai yakni sekitar lima macam sayuran dicah, tahu tempe masak tomat, ikan teri asin pakai cabai, yang terakhir bukan disiapkan chef kapal, tapi dibawa salah satu dari kami.

Setelah makan, snorkeling kembali. Kali ini di dekat Pulau Sebayur dan Kanawa Resort. Resort ini sederhana tampaknya dibandingkan dengan yang di Raja Ampat dan menurut Bang Ondo, kepunyaan orang Italia. Jelas tamunya yang terlihat di sana-sini bule semuanya. Kata Bang Ondo lagi, ongkos nginap di resort tersebut cuma Rp200 ribu/ orang/malam. Snorkeling di pantai resort ini so-so untuk ukuran Kepulauan Komodo.

Pukul 07:00 malam, makan malam nasi dengan lauk pauk ikan bakar, terong cah tomat dan bawang serta bakmi goreng dan sayur urap. Tiada appetizer dan dessert, chef kapal Padaelo sudah kelelahan. Sebagai gantinya, kami isi dengan gosip-gosip anak-anak exIBM yang tidak ikutan trip, termasuk mantan bos-bos kami yang lucu-lucu, termasuk bos bule-bule kami.

Trip ke Pulau Komodo — 179

180 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

Trip ke Pulau Komodo â&#x20AC;&#x201D; 181

182 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

Bagian 6

Trip ke Tarakan dan Pulau Derawan

1 Pulau Derawan

Kami berkumpul di pelabuhan Tengkayu menunggu kapal yang akan membawa rombongan ke Kepulauan Derawan.

Sebuah pelabuhan yang sibuk dengan kapal speedboat membawa manusia dan barang keluar masuk Tarakan.

Sedikit Sejarah Tarakan

Pada saat pendaratan sekutu di tahun 1945, angkatan Jepang di Tarakan berjumlah 2.200 orang yang didatangkan dari AD Kekaisaran Jepang dan AL Kekaisaran Jepang. Satuan terbesar adalah Batalion Infantri Independen ke-455 yang berkekuatan 740 orang yang dikomandoi oleh Mayor Tadai Tokoi. Sebanyak 150 pasukan pendukung AD juga ada di Tarakan. Sumbangan AL kepada garnisun

Tarakan tersusun atas 980 pelaut yang dikomandoi oleh Komandan Kaoru Kaharu. Satuan laut utama adalah Angkatan Garnisun Laut ke-2 yang berkekuatan 600 orang.

Satuan laut ini dilatih bertempur sebagai infantri dan mengoperasikan beberapa senapan pertahanan pesisir. 350 pekerja minyak sipil Jepang juga diharapkan bertempur pada saat serangan sekutu. Angkatan Jepang termasuk sekitar 50 orang Indonesia yang berdinas di satuan pengawal pusat.

184

Mayor Tokoi mengarahkan keseluruhan pertahanan Tarakan, meskipun hubungan antara AL dan AD buruk. Angkatan Jepang dipusatkan di sekitar Lingkas, pelabuhan utama Tarakan dan tempat satu-satunya pantai yang cocok untuk pendaratan pasukan. Pembela itu telah menghabiskan waktu beberapa bulan sebelum serangan yang menyusun posisi bertahan dan menanam ranjau. Pertahanan yang diatur itu banyak dipakai selama pertempuran, dengan taktik Jepang yang difokuskan pada posisi bertahan pra-persiapan yang kuat. Jepang tak melakukan kontra-serangan besar apa pun, dan kebanyakan gerakan menyerang terbatas pada beberapa pihak penyerang yang mencoba menyelusup garis Australia.

Mendapatkan ladang minyak Tarakan adalah satu tujuan awal Jepang selama Perang Pacifik. Jepang menyerang Tarakan pada 11 Januari 1942 dan mengalahkan garnisun Belanda, yang kecil dalam pertempuran 2 hari dan separuh pasukan Belanda gugur. Saat ladang minyak Tarakan berhasil disabotase oleh Belanda sebelum penyerahannya, Jepang bisa dengan cepat memperbaikinya agar bisa menghasilkan lagi dan 350.000 barel diproduksi tiap bulan dari awal tahun 1944.

Menyusul penyerahan Belanda, 5.000 penduduk Tarakan amat menderita akibat Jepang. Banyaknya pasukan Jepang yang ditempatkan di pulau ini mengakibatkan penyunatan bahan makanan dan sebagai akibatnya banyak orang Tarakan yang kurang gizi. Selama pendudukan itu, Jepang membawa sekitar 600 buruh ke Tarakan dari Jawa. Jepang juga memaksa sekitar 300 wanita Jawa untuk bekerja sebagai jugun ianfu (pelacur) di Tarakan setelah membujuk mereka dengan janji palsu mendapatkan kerja sebagai juru tulis maupun membuat pakaian.

Trip ke Tarakan dan Pulau Derawan — 185

Arti penting Tarakan bagi Jepang makin menguap dengan gerak maju cepat angkatan sekutu ke daerah itu.

Tanker minyak Jepang yang terakhir meninggalkan Tarakan pada bulan Juli 1944, dan serangan udara sekutu yang hebat pada tahun-tahun itu menghancurkan produksi minyak dan fasilitas penyimpanan di pulau itu. Serangan ini juga membunuh beberapa ratus penduduk sipil Indonesia.

Speedboat kami meninggalkan Pelabuhan Tengkayu menuju ke Derawan. Dientrog-entrog ombak yang tingginya semeter semeter sakitnya bukan main. Anginnya kencang sekali. Kami memakai pelampung. Takutnya kalau ada apaapa di laut, kami bisa terapung-apung. Angin yang keras sekali, ditambah speedboat yang memukul-mukul laut dan bau bensin dari speedboat membuat kami diam tidak ada yang bicara. Selama dua jam lebih kami tidak menikmati perjalanan ini.

186 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

Tiba di KepulauanDerawan kami disuguhi dengan pe­mandangan resort yang berdiri diatas laut. Indah sekali resort itu. berwarna-warni. dan eksotik.

Trip ke Tarakan dan Pulau Derawan â&#x20AC;&#x201D; 187

188 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

Trip ke Tarakan dan Pulau Derawan — 189

190 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

2 Pulau Maratua

Menjelajah Pulau Maratua mengasyikkan sekali. Banyak resort berdiri di atas air laut. Berwarna-warni. Pasirnya putih bersih sekali. Inilah Indonesia tanah dan airku.

Inilah keindahan pulau yang tersebar di seluruh Indonesia.

Dermaga kayu menjorok ke laut. Resort kayu diberi cat warna-warni. Angin sepoi sepoi. Warna air laut yang biru dan jernih sekali. Ikan ikan kelihatan dari atas. Alangkah indahnya.

191

192 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

Trip ke Tarakan dan Pulau Derawan — 193

3 Pulau Kakaban

Pulau Kakaban ini tak berpenduduk. Sangat terkenal karena mempunyai danau yang airnya merupakan air laut yang terperangkap. Ditambah air dari dalam tanah dan air hujan, dan itu berlangsung selama ribuan tahun. Apa istimewanya? Di dalam danau terdapat ribuan atau jutaan ubur-ubur stingless jellyfish, yaitu ubur-ubur yang tidak menyengat. Ubur-ubur ini terjadi akibat adanya proses evolusi selama ribuan tahun. Air danau disini menjadi lebih tawar dibandingkan air laut yang ada di sekitarnya. Spesies ini hanya bisa ditemukan di dua tempat di dunia yaitu di Pulau Kakaban dan di Pulau Palau di Micronesia.

194

Trip ke Tarakan dan Pulau Derawan — 195

196 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

Dari dermaga kapal, kami harus trekking naik turun tangga yang cukup licin karena hujan. Naiknya curam dan turun ke danau juga curam, lumayan untuk orang setua saya. Sampai di danau ya lantas nyemplung saja. Tunggu apa lagi. Ubur-ubur di dalam danau tidak menyengat, pertama kali geli. Warna trasparan putih. Jumlahnya ribuan, bahkan mungkin jutaan. Berenang bersama ubur-ubur ini lama-lama menyenangkan. Saya menikmati sekali.. Inilah keajaiban dunia yang terdapat di Pulau Kakaban. Atraksi wajib kalau berkunjung ke Derawan. Kami memegang ubur-ubur hidup tanpa takut disengat. Luar biasa. Subhanallah.

Medan yang sulit, berbahaya dan tidak adanya tempat berlabuh di Pulau Kakaban menjadikan lokasi selam ini penuh tantangan. Catatan para penyelam juga memberikan gambaran, hewan-hewan yang ada di danau ini mempunyai cahaya lebih berwarna-warni.

Namun sayangnya secara nasional dan internasional, Pulau Kakaban ini sudah dikenal oleh dunia kerena Trip ke Tarakan dan Pulau Derawan â&#x20AC;&#x201D; 197

banyaknya kunjungan wisata yang datang hanya untuk melihat keindahan Danau Kakaban yang terkenal dengan empat jenis ubur-ubur yang mungil dan tercatat sebagai ubur-ubur yang hanya ada di dua lokasi di dunia tidaklah seperti apa yang kita bayangkan.

Ada delapan jenis ikan di Danau Kakaban, empat di antaranya adalah serinding (apogon lateralis), puntang (Exyrias puntang), teri karang (antherinomorus endrachtensis) dan ikan julung-julung (zenarchopterus dispar). Pada akar rhizopora yang terbenam di tepian Danau Kakaban banyak ditemukan alga halimeda dan caulepa, yang mirip anggur kecil berwarna hijau. Kakaban bisa dikatakan sebagai benteng terakhir tempat biota laut di kawasan terlindung dari serbuan manusia yang populasinya sudah kian meningkat.

Sisi luar Pulau Kakaban merupakan tebing yang tinggi dan curam yang langsung masuk ke laut, dengan terumbu karangnya yang sangat indah, bergua-gua dan lorong-lorong, menjadi surga bagi penyelam.

Siapapun yang menjelajahi Danau Kakaban dengan perlengkapan selam/snorkel, atau menonton dokumentasi video bawah air akan memahami mengapa Kakaban patut menjadi sumber kebanggaan nasional dan bahkan internasional.

198 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

Dunia penyelaman telah mengenal beberapa titik penyelaman disekitar Pulau Kakaban yaitu Barracuda Point, The Drift, Cabbage Patch, The Wall, Blue Light Cave, The Plateau, Rainbow Run, Diver’s Delight dan The North Face. Variasi dari

berbagai tipe lokasi penyelaman ini sangat menarik bagi para penyelam pemula sampai yang berpengalaman.

Trip ke Tarakan dan Pulau Derawan — 199

200 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

Trip ke Tarakan dan Pulau Derawan — 201

202 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

Trip ke Tarakan dan Pulau Derawan — 203

204 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

Trip ke Tarakan dan Pulau Derawan — 205

206 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

Trip ke Tarakan dan Pulau Derawan — 207

5 Penyu Hijau di Sangalaki

Sangalaki cukup terkenal dengan tempat bertelurnya para penyu. Kami mengunjungi Pulau Sangalaki di siang hari, kami hanya dapat bermain dengan tukik, anak penyu yang baru lahir, Â yang dipelihara oleh pegawai konservasi.

Bermain dengan tukik, melihat birunya laut sudah cukup memberikan kesenangan bagi kami.

208

4 Snorkeling di Derawan Snorkeling di perairan Kepulauan Derawan sangat mengasyikkan. Air lautnya bersih, jernih. Ikan-ikan warnawarni pun banyak sekali. Ditambah ada penyu laut yang sering ditemui di bawah laut.

Pemandangan bawah air bisa dilihat sambil berenang dengan wajah menghadap ke permukaan air dan bernapas melalui snorkel. Saya bisa mengambil napas dalam-dalam sebelum menyelam ke bawah air. Kegiatan snorkeling bisa dilakukan semua orang. Penyelam yang tidak bisa berenang atau tidak bisa mengapung bisa mengenakan baju pelampung. Â Ketika menyelam di air bersuhu rendah, bisa memakai baju selam. Baju selam merupakan pelindung tubuh dari luka tergores terumbu karang atau sengatan ubur ubur. Selain menguasai cara bernapas dengan mulut melalui snorkel, kegiatan snorkeling tidak memerlukan pendidikan khusus. Pemula yang belum pernah melakukan snorkeling bisa mempelajarinya dalam waktu singkat dari pemandu selam. Cara mengenakan masker, snorkel, dan kaki katak bisa dipelajari dari pemandu selam, toko selam, atau tempat penyewaan alat selam di pinggir pantai. Walaupun demikian, seperti halnya selam scuba, Â kegiatan snorkeling tidak untuk dilakukan seorang diri, melainkan bersama teman atau secara berkelompok.

209

Trip ke Tarakan dan Pulau Derawan — 210

Snorkeling adalah kegiatan rekreasi  air yang popular.

Di resort Pantai Derawan kami melakukan setiap hari di dua atau tiga tempat yang berbeda. Saya bisa mengamati beraneka ragam flora dan fauna bawah laut, terumbu karang warna-warni, ikan, kerang, bintang laut, rumput laut, udan Trip ke Tarakan dan Pulau Derawan â&#x20AC;&#x201D; 211

dan penyu. Di Kakaban yang berair tawar atau payau kami melakukan snorkeling juga.

Trip ke Tarakan dan Pulau Derawan â&#x20AC;&#x201D; 212

Trip ke Tarakan dan Pulau Derawan — 213

214 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

215 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

216 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

Bagian 7

Istriku

1 Mengunjungi Pabrik Lamborghini di Agata, Italia Mobil Lamborghini dengan atap terbuka (spyder) mungkin tidak cocok untuk iklim Indonesia. Namun di Indonesia mobil ini laku, pembelinya adalah mereka yang benarbenar ingin tampil beda. “Baby Lambo” ini bersaing dengan Ferrari California serta Ferrari F430 Spyder. Dari data yang disodorkan Lamborghini Jakarta, sejak Februari 2009 lalu mobil Lamborghini di Indonesia sudah terjual 10 unit (termasuk inden). Berarti, target 12 unit hingga akhir tahun 2009 dari Lamborghini Jakarta tinggal menunggu waktu. Mesin berkapasitas 5.200 cc,V10 dan mempunyai tenaga 560 dk pada putaran 8.000 rpm. Akselerasi 0–100 km, hanya 4 detik. Klaim kecepatan maksimum 324 km/ jam. Spesifikasi ini akan bersaing dengan Ferrari California dan Ferrari F430 Spyder.

218 — Gufron Sumariyono

Lamborghini Diablo SV

Bulan Juli tahun 1995 saya dan istri serta beberapa eksekuif dari perusahaan mengunjungi pabrik mobil Lamborghini di Agata, Italia.

Ini dia ceritanya.

Istriku â&#x20AC;&#x201D; 219

Pabrik mobil sport Italia ini terletak di suatu desa kecil bernama â&#x20AC;&#x2DC;Sant Agata Bologneseâ&#x20AC;&#x2122; dekat Kota Bologna. Saya dan istri diundang oleh President Director Lamborghini, Mr Mike Kimberley. Dimulai dari sama-sama makan siang di restoran Italia di Bologna, disambung meninjau pabrik mobil Lamborghini di Bologna. Bahwa saham Lamborghini waktu itu dimiliki oleh grup Megatech dan grup Humpuss dari Indonesia. Tahun 2000, saham Lamborghini dijual ke grup Volkswagen dari Jerman.

Sampai di pabrik Lamborghini, acara pertama adalah presentasi. Lalu, rombongan kami diajak untuk keliling melihat proses pembuatan mobil sport Lamborghini, dari awal sampai akhir. Di sini tidak ada robot-robot yang lazim ditemui di pabrik Toyota di Sunter, Jakarta, tidak ada robot untuk mengelas, tidak ada robot untuk mengecat dan tidak ada robot untuk macam-macam pekerjaan lainnya.

Pekerjanya juga sedikit, sekitar puluhan orang saja. Semua proses di dalam pembuatan mobil sport dilakukan secara manual. Mulai dari pemasangan gardan, pembuatan mesinmesin yang menjelimet, mengelas, mengecat, pembuatan kursi mobil dan lain-lain. Maka dari itu, jumlah yang diproduksi setiap tahun hanya ratusan unit. Lalu, satusatu mobil yang sudah jadi, diperiksa kualitasnya dan dites. Harga mobil Lamborghini di pabrik waktu itu adalah USD$200.000,â&#x20AC;&#x201C;. Yang mahal adalah pajak-pajak dan servisservisnya. Penjualan rata-rata 400 unit per tahun. Harga di Jakarta Rp5,6 miliar, dan sudah ada pembelinya.

220 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

Pabrik Lamborghini di Agata, Italia

Dikerjakan secara manual

Selesai keliling, saya ditawari untuk naik mobil yang akan dites. Suara mesinnya meraung-raung keras sekali.

Mobil Lamborghini model Diablo SV yang eksklusif desainnya itu keluar dari halaman pabrik, menyusuri jalan desa dengan kecepatan seperti setan. Saya takut sekali.

Kecepatannya sudah tidak bisa saya tahu, pokoknya bagi Istriku â&#x20AC;&#x201D; 221

saya, sangat cepat. Saya benar-benar takut. Saya bukan pembalap ataupun pereli, tidak biasa naik mobil dengan kecepatan seperti setan. Kaki saya sudah menginjak bagian bawah lantai mobil. Keringat dingin menetes di dahi dan leher belakang. Semua mobil disalip. Yang menakutkan ketika mau menyalip bus, dan tepat di depan ada truk membawa kontainer. Hitungan saya tidak bisa masuk, eh sopirnya nekat. Mula-mula disaliplah bus itu, lalu dibanting setirnya ke kiri menghindari tabrakan dengan truk kontainer.

Persis bisa lewat, hanya hitungan inchi atau sentimeter.

Jantung saya seperti mau copot. Setelah kira-kira hanya 15 menit, mobil mengambil u-turn kembali ke pabrik menyusuri jalan kampung yang sama. Kembalinya ke pabrik masih cepat sekali, semua mobil di depan disalip. Hanya tidak seberbahaya seperti tadi. Turun dari mobil, wajah saya pucat sekali. Keringat dingin masih menetes di dahi dan leher. Dasar wong ndeso.

Istri saya pun ditawari naik mobil Lamboghini. Semula saya melarang, tapi istri saya mau sekali. Istri saya naik Lamborghini merah disopiri oleh Direktur Marketing, seorang perempuan Inggris. Dengan berdebar-debar, saya lepaskan istri dengan berdoa memohon keselamatan. Suara mobil meraung-raung dan lepas dari area pabrik dengan kecepatan tinggi. Kira-kira setelah 20 menit, terdengar raungan mesin yang keras dan tahu-tahu mobil sudah di halaman pabrik. Istri saya bilang enak kok. Nikmat sekali kok. Sambil tertawa dan gembira sekali. Tidak ada rasa takut di wajahnya. Baru sekali itu istri melaju dengan mobil sport dengan kecepatan lebih dari 150 km/jam di jalan desa, istri senang sekali. Pengalaman yang tidak pernah saya lupakan.

222 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

2 Chamonix, Tempat Eksotik Berhawa Segar dan Damai Saya dan istri pernah pergi ke kota kecil Chamonix, daerah peristirahatan di Prancis. Terletak di daerah Pegunungan Mont- Blanc yang dekat perbatasan Swiss dan Italia. Kami berangkat dari Genewa, kemudian sampai di Swiss naik van.

Daerah peristirahatan ini adalah pusat kegiatan olahraga musim dingin, ski, seluncur es, dan yang berhubungan dengan salju. Akan tetapi, ketika musim panas pun, daerah pegungan ini tetap banyak dikunjungi orang dari berbagai negara. Hampir sepanjang musim, selalu ada para turis, baik dari dalam negeri Prancis sendiri maupun dari negeri asing.

Istriku â&#x20AC;&#x201D; 223

Chamonix

224 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

Chamonix

Pada bulan Mei dan November, orang-orang Chamonix beristirahat, libur kerja, sehingga daerah tersebut cukup sepi. Bulan Mei mereka menghadapi musim panas, yang turis dan pendatangnya akan sangat ramai. Begitupun pada bulan November, mereka bersiap-siap buat menghadapi musim dingin, puncak ramainya turis dan pendatang hingga beberapa hari atau beberapa minggu di daerah itu.

Pada musim panas, Juni sampai Agustus, hotel-hotel, motel, foyer ( sejenis asrama ) akan penuh sesak. Begitupun pada musim dingin antara Desember sampai April, juga tak kalah ramainya dengan musim dingin. Bahwa Chamonix lebih ramai dan lebih meriah pada musim dingin daripada musim panas, memang ada benarnya. Banyak sekali turis datang. Kami antre naik telacabine ke puncak gunung. Suhu di puncak gunung wuih ... dingin sekali, kira-kira -3o C. Berangin lagi. Telacabine ke puncak gunung sangat ramai.

Daerah Mont-Blanc sangat terkenal di segitiga tanah Prancis, Swiss, dan Italia. Pegunungan Mont-Blanc memang Istriku â&#x20AC;&#x201D; 225

menjulur dan menjalar melingkari daerah sepanjang tiga negara itu. Karena itu, para turis dan pendatang sangat menarik dan sangat tertarik satu sama lain mengenai berbagai hal dan peristiwa. Banyak bahasa yang digunakan.

Pada umumnya, orang-orang yang berdiam di daerah ini tahu dan mengerti beberapa bahasa, tidak seperti daerah lainnya di Prancis atau kebanyakan orang Prancis yang hanya mengerti dan hanya mau menggunakan bahasanya sendiri bila berkomunikasi dengan orang lain. Daerah wisata musim dingin ini sebenarnya cukup besar dan luas.

Tetapi, pemusatan yang sangat ramainya adalah di sekitar kota kecil Chamonix itu. Keindahan sekitar pegunungan dengan hutan-hutan, lembah, tali-air, aliran air, gantole, melingkari dan mengelilingi beberapa pedesaan dan kotakota kecil lainnya..

Mengapa dikatakan Mont-Blanc, barangkali karena puncak pegunungannya selalu memutih oleh salju sepanjang musim, teristimewa pada musim dingin. Dari Chamonix bisa naik cable car menuju Mont Blanc, ketinggian puncak pegunungannya sekitar 4,800 meter. Cable Car yang kami naiki sangat tajam naiknya, istri saya tidak berani karena ngerinya.

226 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

Mont blanc

Letak Mont-Blanc, karena luas dan melingkar dan menjalar, jarak antara satu tempat dengan tempat lain menjadi tergantung dari mana dan mau ke mana. Dari Paris menuju Chamonix, lebih jauh daripada Paris â&#x20AC;&#x201C; Amsterdam. Paris â&#x20AC;&#x201C; Amsterdam berjarak 580 km, sedangkan Paris â&#x20AC;&#x201C; Chamonix sekira 700 km lebih. Padahal secara kewilayahannya masih tetap berada di daerah Prancis, Eropa Barat. Prancis memang yang paling luas daerahnya, apalagi Prancis punya beberapa pulau. Dibandingkan dengan Indonesia, tentu saja Prancis itu hanya sebesar daerah Lampung atau Jawa Barat.

Kami tinggal di Chamonix. Hawa pegunungan yang sangat segar, bebas polusi, bersih dan dengan orangorangnya yang ramah. Mereka adalah orang-orang pedesaan dan pegunungan. Air pipa ledeng di Chamonix bisa langsung diminum, dan bukan main segar dan jernihnya, karena memang sumbernya dari Pegunungan Mont-Blanc. Pada musim apa pun terasa sejuk, segar dan seakan-akan manis dan enak. Tentang rasa air, sangat memengaruhi kehidupan dan kesehatan. Lalu yang sangat terasakan adalah kehidupan yang tenang, aman, dan damai.

Istriku â&#x20AC;&#x201D; 227

3 Mantan Ratu Kebaya yang Hobi Memasak Setelah lima tahun kami menikah, saya menemukan album foto pribadi milik istri saya. Ada foto yang menarik, yaitu panggung di Makassar dan ada yang sedang menerima hadiah. Baru saya tahu bahwa istri saya itu dulu waktu di Makassar pernah ikut Kontes Kebaya, dan menang. Menjadi Juara 1, bukan juara Umum, Ratu Kebaya di Makasar. Inilah beberapa foto yang saya ambil dari album foto istri saya.

228 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

Istri saya suka memasak, dia pandai sekali memasak.

Di awal usia perkawinan ketika di Jakarta, berbagai macam kursus memasak diikuti dan dipelajari. Pada 1975 â&#x20AC;&#x201C; 1977, istri saya ikut kursus IWAPI pimpinan Dewi Motik, memilih jurusan kursus katering selama setahun, dan hasilnya Ijasah IWAPI bagian Antaboga (katering) dan berbagai sertifikat untuk mendirikan perusahaan katering. Rencananya pada 1977, dia akan mendirikan perusahaan katering, namun gagal. Karena baru dimulai Juni 1977, kami harus Istriku â&#x20AC;&#x201D; 229

meninggalkan Jakarta pindah ke Bangkok. Padahal peralatan sudah terlanjur dibeli. Ketika kami tinggal di Bangkok, 1977 â&#x20AC;&#x201C; 1979, istri saya juga ikut les memasak untuk masakanmasakan Thailand. Enak dan mirip dengan masakan Indonesia. Waktu kami tingal di Hongkong di tahun 1980, dia juga ikut kursus memasak, yang dipelajari masakan barat.

Pokoknya dalam soal memasak dia sangat senang sekali.

Salah satu tujuannya adalah agar suami dan anak anak sehat karena mendapat makanan yang dimasak dengan benar, dengan bersih dan dan didoakan oleh istri saya, subhannallah. Kalau memasak selalu menggunakan bahanbahan yang banyak anti oksidannya seperti bawang merah, bawang bombai dan bawang putih.

Terima kasih ya Allah, engkau memberikan saya jodoh yang baik, yang islami dan yang benar-benar melakukan tugas dan kewajiban sebagaimana tertulis di dalam hadis dan kitab suci Al-Qurâ&#x20AC;&#x2122;an.

230 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono

Kesenangan memasak telah menurun ke cucu perempuan saya, Aisha. Di usia yang masih dini (3 tahun), dia sangat senang sekali membantu neneknya di dapur.

Istriku â&#x20AC;&#x201D; 231

232 â&#x20AC;&#x201D; Gufron Sumariyono