Fokus akhir penilap rp 6 triliun
“
Rumah itu dibangun sejak 5 bulan lalu. Nasabah di sini menduga uang untuk membeli tanah dan membangun rumah itu dari uang koperasi.
Pasangan itu ditetapkan sebagai tersangka penggelapan dan penipuan dana nasabah Koperasi Langit Biru (KLB) yang ditaksir jumlahnya mencapai Rp 6 triliun. Komara, pendiri KLB, dan Testiawati yang ditangkap Selasa 21 Agustus 2012 itu kini mendekam di tahanan Mabes Polri. Nah, rumah yang terletak di Dusun Dua, Desa Sukadana, itu, diduga berasal dari dana yang digelapkan Komara. “Rumah itu dibangun sejak 5 bulan lalu. Nasabah di sini menduga uang untuk membeli tanah dan membangun rumah itu dari uang koperasi,” ujar Kepala Desa Sukadana Taska Effendi kepada majalah detik. Komara yang biasa juga dipanggil Pak Ustad datang ke desa yang penduduknya berjumlah 1.500 jiwa itu, setahun lalu. Saat datang pertama kali ke desa itu, bos KLB itu mengaku sebagai suami Testiawati. Pengakuan ini membuat warga bertanya-tanya. Soalnya, yang mereka tahu perempuan berusia 30 tahunan itu sudah punya suami yang tinggal di Jakarta. Suami Testiawati, menurut warga, bernama Rudi. Keduanya sudah dikarunia tiga orang anak, yakni Wu lan duduk di bangku SMP, Tiara duduk di kelas 4 SD, dan Nurul yang masih sekolah di taman kanak-kanak. “Saya dan warga tidak tahu apakah Komara menikah setelah Testiawati bercerai atau belum. Yang saya dengar suami Testiawati yang pertama adalah bekas karyawan Komara di KLB,” terang Effendi. Selain menikahi Testiawati, Komara juga mempromosikan KLB yang dibentuknya kepada penduduk setempat. Awalnya, yang diminta masuk koperasi hanya kerabat Testiawati. Berikutnya, lewat keluarga Testiawati ajakan itu meluas hingga ke luar batas desa. Paling tidak, di kecamatan Cibingbin dan wilayah Kuningan Timur ada 250 nasabah KLB. Yang paling banyak dari Desa Sukamaju dan Sukadana. Majalah detik 30 juli - 5 agustus 2012
“