Detik 107

Page 1

SIAPA PENYEBAB CELAKA BINTARO

API DI VILA PROBO

ANIES BASWEDAN SIAP MELAWAN BERKEBUN DI BULAN EDISI 107 | 16 - 22 DESEMBER 2013


DAFTAR ISI

TAP PADA KONTEN UNTUK MEMBACA ARTIKEL

EDISI 107 16 -­ 22 DESEMBER 2013

FOKUS

BAMBU RUNCING & MOLOTOV DI LADANG PROBO Warga Megamendung membakar Vila Orange, yang disebut-sebut sebagai properti Probosutedjo. Mereka masih menyimpan dendam kepada pengusaha itu.

HUKUM

NASIONAL

Q SAAT POLISI SULIT TEMUKAN FLO Q SIAPA PENYEBAB CELAKA BINTARO Q MERINDU HALUAN BARU

KRIMINAL

INTERNASIONAL

EKONOMI

Q BEREBUT SUARA TENTARA Q AMUK DI NEGERI SINGA

Q KESETRUM KORUPSI DI BELAWAN Q ATURAN REMANG INDUSTRI TAMBANG

INTERVIEW

BISNIS

Q ANIES BASWEDAN

Q PESANAN PESAWAT TAK MAMPIR KE BANDUNG Q MIMPI JADI PEMAIN MINYAK GLOBAL

KOLOM Q DENDA TINGGI PENEROBOS PALANG PINTU KERETA

Q KE IBU KOTA, SITI MALAH BUTA

LENSA

DARI REDAKSI

Q 11.12.13. SEA GAMES MYANMAR DIMULAI

SPORT

WKWKWK Q KAMEN RIDER JANGAN ‘KESIANGAN’

SAINS Q MARI ‘BERKEBUN’ DI BULAN

Q DARAH MUDA LA MASIA

PEOPLE

SENI HIBURAN

Q MAUDY KOESNAEDI Q BUDIMAN SUDJATMIKO Q ADINIA WIRASTI Q CERITA TENUN DARI NEGERI SABANA Q BUNG DALAM KARYA PUNCAK HANUNG

GAYA HIDUP

Q FILM PEKAN INI Q AGENDA

Cover: Ilustrasi: Kiagus Auliansyah

@majalah_detik

majalah detik

Q MENCARI DAMAI DI AUCKLAND Q MACHO DENGAN TRANSPLANTASI BEREWOK Q DI SINI, KEHIDUPAN TAK PERNAH BERAKHIR

Pemimpin Redaksi: Arifin Asydhad Wakil Pemimpin Redaksi: Iin Yumiyanti Redaksi: Dimas Adityo, Irwan Nugroho, Mulat Esti Utami, Nur Khoiri, Sapto Pradityo, Sudrajat, Oktamandjaya Wiguna, Arif Arianto, Aryo Bhawono, Deden Gunawan, Hans Henricus, Silvia Galikano, Nurul Ken Yunita, Kustiah, M Rizal, Budi Alimuddin, Pasti Liberti Mappapa, Monique Shintami, Isfari Hikmat, Evi Tresnawati S, Bahtiar Rifai Bahasa: Habib Rifa’i, Rahmayoga Wedar Tim Foto: Dikhy Sasra, Ari Saputra, Haris Suyono, Agus Purnomo Product Management: Rohalina Gunara, Sena Achari, Eko Tri Hatmono Creative Designer: Mahmud Yunus, Kiagus Aulianshah, Galih Gerryaldy, Desy Purwaningrum, Suteja, Mindra Purnomo, Zaki Al Farabi, Edi Wahyono Kontak Iklan: Arnie Yuliartiningsih, Email: sales@detik.com Telp: 021-79177000, Fax: 021-79187769 Direktur Utama: Budiono Darsono Direktur: Nur Wahyuni Sulistiowati, Heru Tjatur, Warnedy Kritik dan Saran: appsupport@detik.com Alamat Redaksi: Gedung Aldevco Octagon Lantai 2, Jl. Warung Jati Barat Raya No.75 Jakarta Selatan, 12740 Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472 Email: redaksi@majalahdetik.com Majalah detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp.


dari redaksi

ultah ke-2 majalah detik epat

pukul 20.00 WIB, kami, semua awak redaksi majalah detik, berkumpul. Jumat malam menjadi malam yang istimewa bagi kami. Di meja sudah tertata nasi tumpeng, tar, dan jajanan. Malam itu kami merayakan ulang tahun ke-2 majalah detik. Sederhana Majalah detik 16 - 22 desember 2013


bisnis

saja. Namun tidak mengurangi rasa syukur kami. Majalah detik 9 - 15 desember 2013 Dalam usia yang ke-2, majalah detik mencapai kemajuan yang luar biasa. Downloader majalah detik meningkat signifikan. Pada 2012, tahun pertama, jumlah pengunduh sekitar 4 juta. Tahun 2013, downloader majalah ini mencapai 5,5 juta. Selain itu, jumlah iklan di majalah digital ini pun semakin banyak. Dalam momen yang bahagia ini, kami mengucapkan terima kasih kepada para pembaca setia dan semua mitra kerja selama ini. Kami akan terus melakukan inovasi agar majalah detik tetap menjadi majalah digital terdepan dan tentunya bisa memenuhi kebutuhan serta memuaskan para pembaca. Salam.

Majalah detik Desember 2013 Majalah detik 1616 - 22- 22 desember 2013



LENSA

11.12.13.

SEA GAMES MYANMAR DIMULAI

TAP UNTUK MELIHAT FOTO UKURAN BESAR Pesta olahraga terbesar se-Asia Tenggara resmi dibuka di Wunna Theikdi Sport Stadium, Naypyidaw, Myanmar, Rabu, 11 Desember 2013. Mengusung tema “Green, Clean, Friendship”, upacara pembukaan itu berlangsung meriah. MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


Para penari beraksi dalam upacara pembukaan SEA Games ke-27. Hajatan regional ini akan berlangsung hingga 22 Desember mendatang. (GETTY IMAGES/Suhaimi Abdullah)


Pesta kembang api turut meramaikan pembukaan SEA Games ke-27. Upacara pembukaan ini diikuti lebih dari 6.000 atlet dan ofisial dari 11 negara peserta. (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo)


Seorang penari berjalan di papan pertunjukan saat pembukaan. SEA Games 2013 menyediakan total 460 medali emas dari 33 cabang olahraga. (REUTERS/Soe Zeya Tun)


Salah satu kreasi pembukaan yang menggabungkan tata lampu, teater, dan musik. Upacara pembukaan diresmikan oleh Wakil Presiden Myanmar U Nyan Tun. (GETTY IMAGES/Suhaimi Abdullah)


Bendera negara-negara peserta SEA Games dikirab di tengah lapangan. (GETTY IMAGES/Suhaimi Abdullah)


Seorang polisi berjaga di kompleks Naypyidaw, Myanmar. Myanmar pernah menjadi tuan rumah SEA Games pada 1961 dan 1969. (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo)



Puspa Perwitasari/ANTARA

nasional

Siapa Penyebab Celaka Bintaro Sofyan Hadi, salah satu korban tewas, sempat memperingatkan penumpang bahwa kereta akan menabrak. Warga mengakui adanya “pak ogah�, yang membantu pengguna jalan menerobos pintu perlintasan Bintaro.

Majalah detik 16 - 22 desember 2013


nasional

T

Tiga jenazah awak kereta korban dalam tabrakan KRL dengan truk pengangkut BBM disemayamkan di Stasiun Gambir, Jakarta, Selasa (10/12). Dhoni Setiawan/antara

abrakan kereta rel listrik Commuter Line dengan truk pengangkut bahan bakar minyak di pintu perlintasan sebidang di Jalan Bintaro Permai, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin, 9 Desember 2013, tak bakal terhapus dari ingatan Julie. Apalagi wanita berusia 54 tahun itu menyaksikan betul detik-detik kejadian mengerikan tersebut. Julie adalah salah satu penumpang KA 1131 rute Serpong-Tanah Abang itu. Dia duduk di pojok belakang gerbong khusus wanita, yang berada paling depan. Beberapa saat menjelang kereta menghantam truk yang mengangkut 24 ribu liter Premium itu, Julie melihat seorang pria membuka pintu ruang masinis. Ia berteriak bahwa kereta akan menabrak. Setelah memperingatkan penumpang, pria tersebut masuk kembali ke ruang masinis. Namun ia tidak menutup pintu. Dari jendela ruang masinis yang pintunya terbuka itulah Julie melihat saat-saat kereta akan menabrak truk yang tengah menyeberang perlintasan. “Saya lihat truk warna merah-putih dari kejauhan, semakin cepat mendekat, dan blarrr... kereta berguncang,� kata Julie saat ditemui di ruang perawatan Rumah Sakit Suyoto, Jalan RC Veteran, Bintaro, Kamis, 12 Desember 2013. Setelah menabrak, kereta terguling. Puluhan penumpang di gerbong itu berjatuhan, dan menjerit ketakutan. Api berkobar hebat di bagian depan kereta. Asap panas pun segera menyergap gerbong yang semua penumpangnya perempuan itu. “Semua panik, lampu juga mati,� ujarnya. Majalah detik 16 - 22 desember 2013


nasional

Evakuasi korban serta upaya pemadaman api dilakukan petugas dibantu warga. detik foto

Namun, nasib baik masih berpihak pada Julie. Meski terjatuh dan kakinya terjepit serta melepuh akibat terbakar, Julie masih bisa diselamatkan petugas dibantu warga setempat, yang memecahkan kaca gerbong. Belakangan, lewat televisi, dia tahu pria yang keluar dari ruang masinis itu adalah petugas mekanik kereta, Sofyan Hadi, salah satu korban tewas dalam tabrakan maut tersebut. “Coba kalau dia enggak balik lagi (ke ruang masinis), mungkin selamat,� tutur karyawati sebuah perusahaan di kawasan Jalan Sudirman, Jakarta, ini dengan mata berkaca-kaca. “Mungkin dia solider sama masinis,� ucapnya lirih. Tubrukan kereta dengan truk tangki BBM itu menelan korban tujuh orang tewas, termasuk tiga awak kereta, yaitu masinis Darman Prasetyo, asisten masinis Agus Suroto, dan Sofyan Hadi. Sementara itu, 78 korban mengalami luka berat dan ringan serta trauma. Dugaan sementara, truk BBM bernomor polisi B-9265-SEH milik PT Pertamina itu berupaya menerobos palang pintu perlintasan yang akan ditutup. Majalah detik 16 - 22 desember 2013


nasional

“Pak Ogah” biasa membantu pengguna jalan menerobos palang pintu kereta dengan imbalan Rp 500-1000.

Senin siang itu, pukul 11.15 WIB, saat kereta dipadati penumpang, tabrakan maut tak terelakkan. Soal kebiasaan pengguna jalan yang nekat menerobos palang pintu perlintasan Jalan Bintaro Permai ini diakui oleh Binsar, salah satu korban luka. Saat kejadian, pria 69 tahun ini sedang duduk-duduk di kafe milik anaknya yang tak jauh dari rel. “Saya terpental dan merasakan panas yang hebat,” kata pensiunan Kementerian Luar Negeri ini saat ditemui di ruang unit gawat darurat Rumah Sakit Suyoto, Jakarta. Sudah menjadi pemandangan sehari-hari, saat sirene di pos penjaga pintu perlintasan itu berbunyi, dan palang pintu perlintasan sudah ditutup, para pengguna jalan berebut menerobos. Kata Binsar, memang ada beberapa pria yang berdiri mengatur lalu lintas di tempat itu. Mereka inilah yang memberi jalan dengan membuka paksa palang pintu. Mereka akan diberi imbalan Rp 5001.000 oleh para pengguna jalan. “Itu biasa, orang sudah tahu,” ujarnya. Seorang ibu dua anak warga Bintaro membenarkan ucapan Binsar. Beberapa kali wanita itu memberikan uang seribu perak kepada “pak ogah” itu agar bisa menerobos perlintasan. “Saya buru-buru soalnya,” tuturnya. Ia berdalih melakukan hal tersebut lantaran lalu lintas di perlintasan kereta di kawasan itu terbilang padat. Kemacetan bisa mengular hingga beberapa kilometer. Di perlintasan itu ada tiga jalan yang bertemu di satu titik, yakni Jalan Ulujami, Bintaro, dan menuju Pesanggrahan. Namun Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi I, Sukendar Mulya, enggan berspekulasi mengenai penyebab kecelakaan. “Kita tunggu saja hasil penyelidikan KNKT,” ucapnya. “Saya tidak akan menyebutkan institusi atau orang.” Majalah detik 16 - 22 desember 2013


nasional

Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar ari saputra/detik foto

Tap/klik untuk berkomentar

Menurut Sukendar, siapa pun yang melakukan pelanggaran pasti akan dikenai hukuman. Apalagi muncul banyak versi mengenai penyebab kecelakaan. “Masyarakat di sekitar situ tahu, ada banyak fakta. Ini semua harus dikumpulkan dan dikaji,” ujarnya. PT KAI masih berfokus pada perbaikan listrik dan rel pascakecelakaan tersebut serta perawatan para korban. Korban luka akan dibiayai hingga selesai perawatan. “Semua yang dirawat ditanggung KAI dan (asuransi) Jasa Raharja,” ujarnya. Vice President Corporate Communication PT Pertamina, Ali Mundakir, menyebut pihaknya juga akan memberikan santunan kepada semua korban, termasuk Chosimin dan Mujiono, pengemudi serta kernet truk pengangkut BBM, yang kini dirawat di RS Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta Selatan. “Makanya kami siagakan RSPP sebagai salah satu rumah sakit rujukan para korban.” Menanggapi rencana PT KAI yang hendak menuntut Pertamina, Ali mengatakan pihaknya tidak akan memberikan komentar, “Sebelum ada hasil resmi penyelidikan.” Sementara itu, kepolisian, bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), masih menggelar penyelidikan atas kasus tabrakan maut tersebut. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Markas Besar Polri, Brigadir Jenderal Polisi Boy Rafli Amar, menyebut pihaknya akan menganalisis kasus itu menggunakan metode traffic accident analysis. “Belum sampai pada kesimpulan akhir, dan belum ada siapa tersangka,” kata Boy di kantornya, Kamis, 12 Desember 2013. ■ M. Rizal, Kustiah | Dimas.

Majalah detik 16 - 22 desember 2013


nasional

‘Neraka’ di Lintasan Kereta

P

erlintasan kereta api sebidang di Jalan Bintaro Permai, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin siang, 9 Desember 2013, bak neraka. Ledakan dan api berkobar hebat, setelah kereta rel listrik Commuter Line KA 1131 rute Serpong-Tanah Abang, menabrak truk pengangkut bahan bakar minyak bernomor polisi B 9265 SEH, milik PT Pertamina. Truk diduga berupaya menerobos palang pintu lintasan kereta yang hendak ditutup. Saat bagian badan truk masih di tengah rel, kereta padat penumpang itu melintas. Dan, tabrakan pun terjadi. Para penumpang menjerit dan berteriak panik. Tujuh orang tewas, termasuk tiga awak kereta. Lebih dari 70 orang terluka.

10.30 WIB KA 1131 diberangkatkan dari Stasiun Serpong. 10.55 WIB Kereta tiba di Stasiun Sudimara, lebih lambat dari jadwal yang seharusnya pukul 10.36 WIB. 11.09 WIB â—?K ereta tiba di Stasiun Pondok Ranji, Tangerang Selatan, dan diberangkatkan kembali menuju Stasiun Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. â—?M enjelang perlintasan Bintaro, para penumpang sempat merasakan masinis mengerem laju kereta sebanyak tiga kali. 11.15 WIB KA 1131 menabrak truk pengangkut BBM. Gerbong pertama (gerbong khusus wanita, termasuk ruang masinis) dan gerbong kedua terguling. Truk pembawa 24 ribu liter BBM itu pun meledak. Api berkobar hebat dan menghanguskan truk serta bagian depan KRL.

11.25 WIB Petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi. Tegangan listrik di atas kereta dimatikan. Petugas dan warga bahu-membahu mengevakuasi para penumpang, terutama di gerbong paling depan. BAHAN: DIMAS infografis: suteja

Majalah detik 16 - 22 desember 2013


KOLOM

Denda Tinggi Penerobos Palang Pintu Kereta OLEH: DJOKO SETIJOWARNO

NILAI DENDA ATAU HUKUMAN HARUS LEBIH TINGGI DARI DENDA PENEROBOS JALUR BUSWAY.

K

BIODATA

EJADIAN kecelakaan lalu lintas di perlintasan sebidang sebenarnya sudah menjadi hal biasa di Jakarta. Data menunjukkan, dalam kurun waktu Januari hingga November 2013, terjadi 79 kali kecelakaan. Artinya, setiap minggu rata-rata terjadi 1,5 kali peristiwa kecelakaan lalu lintas. Penyebab utamanya adalah seringnya pengendara kendaraan bermotor melanggar atau tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Hal lain yang perlu dikemukakan, kecelakaan di perlintasan sebidang akibat pelanggaran pengendara kendaraan bermotor seperti yang terjadi di Bintaro pekan lalu bukan merupakan kecelakaan KA. Kecelakaan kereta hanya ada dua, yakni tabrakan kereta dengan keretadan kereta anjlok atau terguling. Kecelakaan kereta di Indonesia dalam selang waktu 4 tahun terakhir menurun drastis. Data dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyebutkan, tahun 2007-2012 sebesar 30 persen. Sedangkan angka kecelakaan kereta api pada 2007 sebesar 2,99 persen, tetapi pada 2012 menjadi 0,47 persen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian, keselamatan perkeretaapian menjadi tanggung jawab semua pihak, baik regulator, operator, maupun masyarakat. Undang-undang tersebut juga menyatakan: (1) perpotongan antara jalur KA dan jalan dibuat tidak sebidang; (2) pembangunan jalan yang memerlukan perpotongan dan/atau persinggungan dengan jalur KA umum harus dilaksanakan dengan ketentuan untuk kepentingan umum dan tidak membahayakan perjalanan KA; (3) pembangunan perpotongan sebidang wajib mendapat izin dari pemilik prasarana perkeretaapian; (4) untuk keselamatan perjalanan KA dan pemakai jalan, perlintasan sebidang yang tidak mempunyai izin harus ditutup; (5) penutupan perlintasan sebidang dilakukan oleh pemerintah atau pemerintah daerah; (6) pada perpotongan sebidang (perlintasan) antara jalur KA dan jalan, pemakai jalan wajib mendahulukan perjalanan KA. Sementara itu, dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, antara lain menyatakan: (1) pada perlintasan sebidang antara jalur KA dan jalan, pengemudi kendaraan wajib (a) berhenti ketika sinyal sudah berbunyi, palang pintu kereta api sudah mulai ditutup dan/atau ada isyarat lain; (b) mendahulukan kereta api; dan (c) memberikan hak utama kepada kendaraan yang lebih dahulu melintasi rel; (2) setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor pada perlintasan antara kereta api dan jalan yang tidak berhenti ketika sinyal sudah berbunyi, palang pintu kereta api sudah mulai ditutup, dan/ atau ada isyarat lain dapat dipidana dengan pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda pa-

Nama:

Djoko Setijowarno

Tempat/Tanggal Lahir:

Pangkalpinang, 14 Mei 1964

Pendidikan: Q Lulusan 1987 Jurusan Fisika IKIP Semarang Q Lulusan 1991 Jurusan Teknik Sipil (S-1) Undip Semarang Q Lulusan 1998 Jurusan Rekayasa Transportasi (S-2) ITB Bandung

Organisasi: Q Ketua Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi Q Ketua Forum Perkeretaapian MTI (Masyarakat Transportasi Indonesia) Q Juri Wahana Tata Nugraha sektor

transportasi. Karya:

Kebijakan Transportasi: Kenyataan dan Harapan, 2004

Tabel Data kecelakaan di perlintasan sebidang Korban Meninggal Luka berat Luka ringan Jumlah

2004 71 46 26 143

2005 30 75 99 204

2006 26 27 1 54

2007 26 26 27 79

Tahun 2008 30 46 14 90

2009 51 47 29 127

2010 36 35 7 78

2011 35 22 4 61

2012* 17 15 13 45

Jumlah 322 339 220 881

ling banyak Rp 750.000,00 (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah). Meski aturan sudah demikian terang-benderang, namun dalam prakteknya di lapangan, selama ini telah terjadi pembiaran terhadap penerobos palang pintu perlintasan. Belum ada sejarah, polisi menindak serius mereka, yang dengan sengaja menerobos palang pintu. Belum lagi kalau dicermati, kondisi kelas jalan apakah sesuai atau diizinkan kendaraan berat sekelas truk pengangkut BBM 24 ribu liter lewat. Jika jalur tersebut sudah merupakan jalur truk dan ternyata tidak sesuai dengan kelas jalan, artinya selama ini juga terjadi pembiaran. Para penegak hukum kurang bekerja maksimal untuk mengawasi gerak angkutan barang melintas di jalan yang seusia dengan kelas jalannya. Polisi lalu lintas perlu melakukan tindakan penilangan dengan denda setinggi-tingginya supaya ada efek jera terhadap pelanggar. Denda tinggi buat penerobos palang pintu perlintasan sudah saatnya diterapkan. Selama ini, penegakan hukum (law enforcement) masih sangat lemah. Nilai denda atau hukuman harus lebih tinggi dari denda penerobos busway. Pasalnya, perbuatan menerobos palang pintu itu, selain melanggar disiplin berlalu lintas, juga membahayakan keselamatan orang lain. Keberadaan palang pintu perlintasan, selain menyelamatkan perjalanan kereta api, juga memberikan keselamatan bagi pengguna jalan. Dahulu, keberadaan palang pintu itu untuk menghalangi hewan agar tidak melintasi jalan rel, ketika ada kereta lewat. Namun, sekarang kita sebagai manusia tidak bersabar. Ketika palang pintu kereta menutup, kita berupaya menerobos. Janganlah melebihi perilaku hewan, yang rugi kita sendiri. Karena, akibat kelalaian, nyawa kita atau orang lain bisa melayang. Q

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


GETTY IMAGES

NASIONAL

MERINDU

HALUAN BARU PERDEBATAN SOAL PERLUNYA HALUAN DALAM SISTEM KETATANEGARAAN MENGEMUKA DALAM KONGRES KEBANGSAAN YANG DIGELAR FORUM PEMRED. AMENDEMEN UUD DIPERLUKAN JIKA GBHN INGIN DIHIDUPKAN KEMBALI.

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


NASIONAL

K Ketua MPR Sidarto Danusubroto ANTARA

ETUA Majelis Permusyawaratan Rakyat Sidarto Danusubroto “mengadu” di depan ratusan peserta Kongres Kebangsaan yang digelar Forum Pemimpin Redaksi (Forum Pemred) di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu, 11 Desember 2013. Politikus senior dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini mengaku pernah didatangi lima kelompok yang mengeluhkan sistem ketatanegaraan negeri ini. Tiga dari lima kelompok itu, kata Sidarto, salah satunya adalah mereka yang menginginkan kembali ke naskah awal Undang-Undang Dasar 1945, tapi yang sudah memasukkan klausul masa kekuasaan presiden maksimal 10 tahun atau dua periode. Kelompok lainnya berasal dari kalangan Dewan Perwakilan Daerah, serta mereka yang gelisah lantaran dituduh telah membuat kesalahan dengan mengamendemen UUD 1945. “Padahal, yang salah sebenarnya bukan UUD 1945 yang kita amendemen. Tapi undangundang turunannya,” kata Sidarto dalam kongres bertajuk “Menggagas Kembali Haluan Bangsa Menuju 100 Tahun Indonesia Merdeka” itu. Kongres tersebut dihadiri para pemimpin lembaga tinggi negara serta pemerintahan. Panglima TNI Jenderal Moeldoko, yang juga sebagai pembicara, menilai negara perlu memperbaiki sistem pemerintahan dan politik. Jika tidak, bisa memunculkan anomali politik. “Indonesia memiliki sistem pemerintahan presidensial, namun dilakukan dengan banyak partai yang mengakibatkan mahalnya biaya politik di Indonesia,” ujarnya. MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


NASIONAL

Jenderal TNI Moeldoko RENGGA SANCAYA/DETIKFOTO

Moeldoko menyebut, akibat anomali politik itu, dua ribuan calon legislator, baik di tingkat kabupaten, kota, provinsi, maupun pusat, terlibat masalah hukum. Sebanyak 309 kepala daerah diproses hukum lantaran tersandung kasus korupsi, baik yang berstatus tersangka, terdakwa, maupun terpidana. Sekitar 94 persennya, kepala daerah dan wakilnya “pecah kongsi”. Badan Pekerja Forum Pemred Yudi Latif mengatakan kondisi politik bergantung pada sistem pemerintahan. Sebagian besar partai politik dan lembaga negara sepakat bahwa negara perlu melakukan perbaikan terhadap sistem politiknya. Ia pun menyinggung soal Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM). Menurut Yudi, RPJP dan RPJM, yang menggeser Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN), merupakan produk inkonstitusional. Sebab, selain tidak bisa menjadi alat ukur dan kontrol pemerintah, produk itu tidak melibatkan banyak pihak. “Bandingkan dengan GBHN, yang merupakan produk MPR dan disusun bersama dengan berbagai perwakilan,” tuturnya. Yudi mengakui, GBHN di masa lalu memang belum sempurna. Namun ada beberapa aspek positif di GBHN yang bisa diakomodasi. Perdebatan soal perlunya haluan dalam sistem pemerintahan dan politik negeri ini, mengemuka dalam kongres selama dua hari (Selasa-Rabu) itu. Ketua Forum Pemred Nurjaman Mochtar berharap persamuhan itu menjadi momentum untuk mengemukakan sejumlah persoalan dan pendapat dari para pemangku kepentingan politik. Pemimpin redaksi sebuah stasiun televisi swasta ini tak menyampaikan pendapat secara spesifik. Ia beralasan, masalah yang dihadapi bangsa ini perlu dibahas bersama. “Kami sebagai meMAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


NASIONAL

Ketua DPR Marzuki Alie membuka acara Kongres Kebangsaan. RENGGA SANCAYA/DETIKFOTO

dia men-trigger. Bukan tugas kami mengatakan perlu ini, dan tidak perlu itu,” ucap Nurjaman. Pakar hukum tata negara Universitas Gadjah Mada, Fajrul Falaakh, menilai tidak ada masalah jika GBHN akan dihidupkan kembali. Namun ia tak sependapat dengan Yudi, yang menyebut RPJP dan RPJM inkonstitusional. Sebab, sistem penyelenggaraan negara itu juga disusun pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat, yang diatur oleh undang-undang. “Para elitenya saja yang tidak mau bersepakat. Bukan RPJP dan RPJM-nya yang salah,” katanya. Jika haluan itu dianggap bermasalah, kata Fajrul, DPR bisa saja melakukan revisi. Dan, jika GBHN ingin dimunculkan lagi, jawabannya adalah harus dilakukan melalui amendemen UUD 1945 kelima. “Kalau GBHN ada, wadah hukumnya apa? Silakan itu dipikirkan,” ujar Fajrul. Dulu GBHN digunakan sebagai pegangan untuk menyelenggarakan negara, yang ditetapkan oleh MPR untuk jangka waktu 5 tahun. Namun, sejak dilakukanMAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


NASIONAL

nya amendemen UUD 1945, di mana terjadi perubahan peran MPR dan presiden, GBHN tidak berlaku lagi. Sebagai gantinya, UU Nomor 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mengatur penyelenggaraan negara dituangkan dalam bentuk RPJP yang memiliki jangka waktu 20 tahun, serta RPJM dengan skala waktu 5 tahun. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang menutup kongres tersebut, mengatakan memang tak mudah melakukan perubahan dalam waktu singkat. Menurut dia, selalu ada benturan di antara dua kubu yang menginginkan perubahan dengan yang antiperubahan. “Yang senang (perubahan) inginnya mengubah dan mengubah. Sementara tipe kedua sebalikYang senang nya. Selalu ada benturan di antara dua kubu (perubahan) inginnya ini, terutama yang ekstrem,” tuturnya. Kongres itu diakhiri dengan melahirkan mengubah dan delapan kesepakatan atau “Komitmen mengubah. Sementara Jakarta”, yang diserahkan kepada Presitipe kedua sebaliknya. den Yudhoyono. Salah satu poinnya adaSelalu ada benturan lah menyepakati pentingnya keberadaan di antara dua kubu ini, haluan negara yang menjadi arah utama terutama yang ekstrem. kebijakan pembangunan jangka panjang. Haluan itu disusun dengan melibatkan lembaga-lembaga perwakilan dan pemangku kepentingan, untuk menjamin gerak pembangunan yang lebih terencana, terpadu, dan berkesinambungan. Perubahan, menurut Yudhoyono, adalah suatu keniscayaan sepanjang untuk kebaikan. Meskipun konsekuensinya akan selalu ada resistansi terhadap ide-ide yang berkembang. “Kita tidak boleh menghalangi hukum alam, bahwa perubahan itu senantiasa dilakukan,” ucap Presiden. Q KUSTIAH | DIMAS

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013 MAJALAHDETIK DETIK16 9 - 15 MAJALAH 22 DESEMBER 2013



HUKUM

SAAT POLISI SULIT TEMUKAN

FLO

KASUS PERUSAKAN RUMAH DAN MOBIL VIKA DEWAYANI YANG DIDUGA DILAKUKAN ANASTASIA FLORINE LIMASNAX ATAU FLO, AKHIRNYA DISETOP. KEPUTUSAN POLISI MENGELUARKAN SP-3 DINILAI JANGGAL.

A

NASTASIA Florine Limasnax atau Flo hingga kini tidak jelas keberadaannya. Pascaperusakan rumah dan mobil milik Vika Dewayani, istri kedua Adiguna Sutowo, pada Sabtu dini hari, 26 Oktober 2013, istri Piyu, gitaris grup band Padi, itu raib entah ke mana. Polisi sudah mencari dan menetapkannya sebagai tersangka berdasarkan MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


HUKUM

Komisaris Besar Rikwanto ARI SAPUTRA/DETIKFOTO

laporan Vika. Apalagi, dari keterangan Daryono, sopir Adiguna, dipastikan Flo pelakunya. Namun, belum juga Flo ditemukan dan diperiksa, polisi sudah menutup kasus tersebut dengan mengeluarkan surat perintah penghentian penyidikan atau SP-3. Alasannya, Vika selaku pelapor mencabut laporan tersebut. Selain itu, polisi kesulitan menemukan anak pengusaha Frans Limasnax itu. Vika mencabut laporannya setelah keluarga Flo meminta maaf dan berjanji akan mengganti biaya perbaikan kerusakan yang dialami Vika, baik rumahnya di kawasan Pulomas Barat, Jakarta Timur, tersebut maupun mobil. Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto beralasan kasus perusakan sifatnya delik aduan. Perkara itu juga merupakan masalah rumah tangga. Lagi pula pelapor sibuk sehingga memilih mencabut laporan. “Untuk kepastian hukum, kepentingan pelapor, sulitnya pencarian, dan agar kasusnya tidak terkatung-katung,” ujarnya. Tapi penerbitan SP-3 yang dikeluarkan Polda Metro Jaya pada 2 Desember 2013 itu langsung menuai reaksi miring dari sejumlah pihak. Mereka menganggap penghentian penyidikan kasus ini janggal. “Ini hal teraneh dalam proses penyidikan yang pernah ada,” ujar komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Hamidah Abdurrahman. Menurut Hamidah, alasan yang dipakai penyidik Polda Metro dalam mengeluarkan SP-3 atas perkara tersebut sangat tidak masuk akal, yakni tidak bisa menemukan keberadaan Flo. “Sehebat apa Flo sampai tidak bisa ditemukan atau jangan-jangan polisi yang tidak mencari,” tuturnya. MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


HUKUM

Hamidah Abdurrahman DOK. PRIBADI

Hamidah mencontohkan, dalam beberapa kasus, polisi berhasil menangkap pelaku kasus kejahatan yang rumit, seperti pembunuhan Holly Angela Hayu di Apartemen Kalibata City beberapa waktu lalu serta kasus mayat dalam koper yang hanyut di sungai. Tapi entah mengapa polisi kesulitan mencari Flo. Hamidah melihat, sejak awal kasus ini memang direkayasa akan dihentikan polisi. Misalnya dengan memasukkan kasus perusakan itu dalam delik aduan. Sehingga, ketika laporan dicabut oleh pihak yang merasa dirugikan, proses penyidikan bisa langsung dihentikan. Padahal kasus ini tidak bisa digolongkan delik aduan, melainkan menggunakan delik umum. Kendati pihak yang merasa dirugikan mencabut laporan, proses penyidikan tetap harus berjalan. “Delik aduan itu untuk kasus perzinaan dan masalah keluarga. Di kasus ini kan jelas ada perusakan yang dilakukan oleh Flo, ada tindakan kriminal yang dilakukan. Jadi seharusnya masuk delik umum,� Hamidah menjelaskan. Karena kejanggalan itulah Kompolnas kemudian meminta Badan Pengawas Internal Polri segera memeriksa penyidik yang menangani kasus Flo. Sementara itu, pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar mengatakan seharusnya kepolisian berhati-hati dan cermat dalam melakukan penyidikan dan mengeluarkan SP-3. Sebab, kasus itu sudah diketahui umum, yang menduga bahwa alat buktinya cukup. Semestinya, kata dosen di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian ini, sebelum mengeluarkan SP-3, polisi hendaknya melakukan gelar perkara dengan mengundang ahli agar keputusan itu tidak keliru. Dengan mengundang para ahli hukum pidana, akan diketahui dan dipastikan kasus perusakan itu layak atau tidak dihentikan. MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


HUKUM

Dengan mengundang para ahli hukum pidana, akan diketahui dan dipastikan kasus perusakan itu layak atau tidak dihentikan.

Bambang meyakini polisi tidak melakukan gelar perkara yang melibatkan ahli hukum pidana. “Tindakan penyidik harus benar dan hati-hati, jangan sampai dinilai tidak obyektif atau tidak independen karena terpengaruh oleh sesuatu,” ucapnya, sembari menyebutkan munculnya SP-3 kasus Flo ini bisa berdampak buruk bagi korps baju cokelat tersebut. Anggapan miring terhadap penyidikan yang dilakukan dalam kasus perusakan yang diduga melibatkan Flo mendorong Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Markas Besar Kepolisian RI Brigadir Jenderal Polisi Boy Rafli Amar angkat bicara. Menurut Boy, sekalipun sudah dikeluarkan SP3, penyidik bakal terus mencari keberadaan Flo sebagai tersangka kasus perusakan tersebut. Boy menambahkan, perkara ini masih menjadi kewenangan Polda Metro Jaya. Namun Mabes Polri akan memantaunya sebagai salah satu kasus menonjol. “Kami akan berupaya meminta keterangan kepada semua yang terlibat. Akan kami berikan fakta semuanya. Selain itu, penyidik akan melakukan cross check kepada pihak-pihak yang terkait dengan peristiwa itu,” katanya. Selain kepada pihak Adiguna, penyidik akan melakukan cek ulang kepada sejumlah saksi lainnya, seperti pihak keluarga, pemilik rumah, petugas sekuriti, dan orang lain yang mengetahui kejadian tersebut. Boy juga menilai keterangan Flo sangat dibutuhkan. Apalagi jika ia dianggap menjadi bagian dari fakta perusakan rumah Vika Dewayani. Namun, sejak kasus ini dihentikan, Polda Metro otomatis menyetop pencarian terhadap Flo. Status tersangka yang disandang Flo dianggap gugur. Keberadaannya pun semakin tak terendus. Q DEDEN GUNAWAN, M. RIZAL | DIMAS

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


KRIMINAL

KE IBU KOTA, SITI MALAH BUTA SEORANG PEKERJA RUMAH TANGGA ASAL PEMALANG DIDUGA DISIKSA MAJIKANNYA HINGGA BUTA. GAJI LIMA BULAN BEKERJA PUN NYARIS TAK BERSISA. ILLUSTRASI: EDI WAHYONO

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


KRIMINAL

T

Siti Nur Amalah DOK. PRIBADI

ONGKAT kayu kini menjadi teman sehari-hari Siti Nur Amalah. Gadis 18 tahun asal Pemalang, Jawa Tengah, itu kini buta. Matanya tak lagi bisa melihat lantaran sering disiksa oleh si majikan. Siti kini hanya bisa meratapi nasib. “Sampai kapan saya hidup seperti ini,” kata Siti kepada Miranda Butarbutar, salah satu kuasa hukumnya, beberapa waktu lalu. Kisah penyiksaan terhadap Siti terjadi sejak perempuan tersebut menjadi pekerja rumah tangga di rumah keluarga U, 48 tahun, di Jalan Jatinegara Barat, RT 11 RW 03, Jatinegara, Jakarta Timur. Di rumah itu, ia bekerja sejak September 2012 sampai Januari 2013. Siti bekerja pada keluarga U melalui Yayasan Eka Karya, penyalur PRT, yang berkantor di Mangga Dua, Jakarta. Saat disalurkan, Siti dalam kondisi sehat walafiat. “Kalau tidak sehat, tentu tidak akan dipekerjakan yayasan,” ujar Miranda saat ditemui majalah detik di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, pekan lalu. Sejak di bangku sekolah menengah pertama, Siti memang berniat bekerja di Jakarta. Apalagi banyak teman sebayanya yang bekerja di kota metropolitan ini. Namun niatnya itu baru kesampaian setelah ia lulus SMP. Ia menginjakkan kaki di Jakarta ditemani Nur Fadhilah, 24 tahun, kakaknya, yang lebih dulu bekerja di Ibu Kota. Lewat sang kakak pula Siti dititipkan ke sebuah yayasan penyalur PRT di Cengkareng, Jakarta Barat. Namun, baru empat hari di yayasan itu, Siti diajak temannya pindah ke Yayasan Eka Karya, yang kemudian menyalurkannya ke keluarga U. Keluarga ini membuka usaha jasa boga di rumahnya. Tapi, siapa sangka, niat Siti mencari uang di Ibu Kota justru berbuah derita. Ia sering mendapat siksaan, baik oleh U maupun L, 44 tahun, istrinya. Padahal penyebabnya masalah sepele, seperti piring yang diMAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


KRIMINAL

cuci kurang bersih atau ia tidak sengaja menjatuhkan piring. Setiap kali Siti melakukan kesalahan, siksaan langsung dia terima, mulai kepala dibenturkan ke tembok, tangan dipaksa menyentuh wajan panas, hingga muka dibenamkan ke dalam bak air. Ia juga diperlakukan bak binatang. Beberapa kali Siti dijejali kotoran anak pasangan suami-istri tersebut yang masih balita. Bekas-bekas penyiksaan itu masih tersisa pada tubuh Siti hingga saat ini, seperti beberapa luka bakar di kedua tangannya. Rupanya, bukan hanya siksaan, kata Miranda, kliennya juga mengaku sempat mendapat kekerasan seksual, baik oleh U maupun bapaknya, yang tinggal seatap dengan pasangan tersebut. Sebenarnya penyiksaan terhadap Siti sempat dicurigai seorang petugas Satuan Perlindungan Masyarakat (Linmas) di kelurahan tempat tinggal keluarga U akhir tahun lalu. Waktu itu si petugas berpapasan dengan Siti, yang baru pulang dari pasar. Wajah gadis itu penuh luka lebam. Karena curiga, petugas Linmas pun melapor kepada ketua rukun warga setempat. “Petugas ini curiga telah terjadi penyiksaan yang dilakukan keluarga U terhadap Siti,� tutur Miranda. Namun, ketika ketua RW mendatangi rumah majikan Siti, istri U membantah telah melakukan penyiksaan. L beralibi wajah Siti membiru karena terjatuh. Namun penyiksaan itu akhirnya terungkap ketika Siti buta. Penglihatan Siti mulai kabur sejak Januari 2013. Selang beberapa hari kemudian, matanya buta. Masalah Siti tidak berhenti sampai di situ. Karena Siti buta, sang majikan langsung memulangkannya kepada penyalur. Siti pun cuma dibayar Rp 1,2 juta

Petugas ini curiga telah terjadi penyiksaan yang dilakukan keluarga U terhadap Siti.

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


KRIMINAL

Siti (kiri) bersama pengacaranya, Miranda Butar-Butar DOK. PRIBADI

meski bekerja lima bulan di sana. Padahal, berdasarkan kesepakatan, Siti digaji Rp 750 ribu per bulan. Seharusnya ia mengantongi Rp 3 juta sebagai upah kerjanya. Sang majikan memotong gajinya Rp 1 juta sebagai biaya pengganti piring yang dipecahkan. Belum lagi potongan dari pihak yayasan sebesar Rp 800 ribu sebagai jasa penyalur. Praktis, selama bekerja di rumah U, Siti cuma mengantongi Rp 1,2 juta, plus luka memar dan kebutaan. Keluarga Siti kaget ketika dia pulang dalam kondisi buta. Mereka pun melaporkan pasangan U dan L ke Kepolisian Resor Jakarta Timur pada Juni 2013. Namun belum ada perkembangan berarti. “Visum yang dilakukan kepolisian, hasilnya tidak diberitahukan kepada keluarga Siti,” ucap Miranda. Akhirnya keluarga Siti mengadu ke Lembaga Bantuan Hukum Mawar Saron pada 27 November 2013. Setelah itu, polisi baru bergerak cepat dengan menetapkan U dan L sebagai tersangka. Keduanya juga telah ditahan. “Setelah diperiksa intensif, keduanya sudah berstatus tersangka,” ucap Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Jakarta Timur Ajun Komisaris Polisi Endang Sri Lestari saat dihubungi secara terpisah. MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


KRIMINAL

Markas Polres Jakarta Timur DETIKCOM

Endang mengatakan, yang dilakukan suami-istri tersebut telah memenuhi unsur Pasal 44 ayat 1 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga yang mengakibatkan korban luka berat. Kedua tersangka juga bakal dijerat dengan pasal dalam UU Perlindungan Anak karena, saat kejadian, Siti baru berusia 17 tahun. “Saat kejadian, korban masih di bawah umur,” katanya. Endang menambahkan proses pengaduan Siti berjalan lambat karena butuh bukti-bukti pendukung. Sementara itu, pengacara U dan L, Fahmi Lubis, membantah anggapan kliennya sering melakukan penyiksaan. Menurut Fahmi, kliennya hanya sering menegur Siti karena ceroboh, seperti memecahkan piring. “Tidak benar itu pemberitaan di media yang menyebut klien saya menyiksa dan melakukan kekerasan seksual terhadap Siti,” ujarnya saat dihubungi secara terpisah. Meski begitu, Fahmi mengatakan kliennya akan mengikuti proses penyidikan, sembari mengupayakan mediasi dengan korban. Fahmi pun berjanji pihaknya akan proaktif dengan kepolisian agar proses hukum segera selesai. Proses hukum kelak berakhir. Tapi, penderitaan Siti, entah kapan bakal berakhir. Q KUSTIAH | DEDEN

TAP/KLIK UNTUK BERKOMENTAR

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013



PEMBONGKARAN FOKUS VILA MEWAH PUNCAK

Bambu Runcing & Molotov di Ladang Probo Warga Megamendung membakar Vila Orange, yang disebut-sebut sebagai properti Probosutedjo. Mereka masih menyimpan dendam kepada pengusaha itu. ilustrator: kiagus aulianshah

Majalah detik 16 - 22 desember 2013


PEMBONGKARAN FOKUS VILA MEWAH PUNCAK

B Zaman Probo ditakar banget. Pernah digaji seribu rupiah sewaktu harga beras Rp 100 seliter.

au sangit masih terasa menusuk hidung di Vila Orange, Blok Cipandawa Kampung Sirnagalih, Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Vila yang dikenal warga sebagai vila Probosutedjo itu hanya menyisakan puing-puing. Vila itu dulunya adalah kantor PT Buana Estate milik Probo. Tidak mengherankan jika warga selalu menyebut vila itu sebagai vila adik tiri mantan Presiden Soeharto itu. Jumat, 13 Desember 2013, sisa huru-hara membuat vila itu luluh-lantak. Gentingnya rontok dan temboknya hangus terbakar. Kolam renang di depan bangunan hancur. Batang pohon dan sisa bakaran ban memenuhi jalan masuk menuju vila. Sehari sebelumnya, amarah membara di Blok Cipandawa. Menjelang siang, ratusan penjaga vila dan warga menghadang petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemerintah Kabupaten Bogor yang datang membawa alat berat. Sudah dua pekan belakangan mereka resah. Pemkab Bogor sedang gencar-gencarnya membongkar vila di Blok Cipandawa kawasan Megamendung. “Hari ini targetnya 33 pemilik dengan 50 bangunan yang akan dibongkar,� kata Kepala Satpol PP Kabupaten Bogor Dace Supriadi. Warga dan penjaga vila tidak mau nafkah mereka dihabisi oleh mesin backhoe Pemkab Bogor. Mereka melawan dengan bersenjatakan bambu runcing dan bom molotov. Petugas terlalu kuat. Dace membawa anak buah sebanyak 600 orang. Mereka merangsek menembus kerumunan. Dalam sekejap, petugas Satpol PP dengan mudah melintasi sisa bakaran ban dan batang pohon yang sengaja dipasang. Warga dan penjaga vila kian kesal. Majalah detik 16 - 22 desember 2013


PEMBONGKARAN FOKUS VILA MEWAH PUNCAK

Tap untuk melihat Video

Amarah pun beralih. Mereka menyasar orang yang dianggap sebagai biang keladi penggusuran, Probo. Kabar dari mulut ke mulut menyebutkan Probo masih memiliki vila itu, Vila Orange. Mereka lantas mengarahkan bambu runcing dan molotov ke vila itu. Sekejap, api membara membakar Vila Orange. Mereka merangsek masuk, merusak, dan terus melempari vila dengan bom molotov hingga menyisakan puing. Polisi tidak tinggal diam atas pembakaran ini. Kepala Kepolisian Sektor Megamendung, Ajun Komisaris Polisi Asyikin, menangkap satu orang yang diduga sebagai provokator dan menetapkan enam orang sebagai buron atas pembakaran itu. Aksi ini didominasi oleh penjaga vila. Kepolisian masih akan memeriksa beberapa orang yang terlibat langsung dalam pembakaran itu. “Nanti kami lihat setelah ada pemeriksaan lagi. Kami masih bergerak sekarang,” jelasnya. ✩✩✩

Majalah detik 16 - 22 desember 2013


PEMBONGKARAN FOKUS VILA MEWAH PUNCAK

Puing-puing Vila Orange yang habis dilalap api akibat dilempari bom molotov oleh massa yang menolak pembongkaran. Grandyos Zafna/detik foto

Pada 1975, PT Buana Estate membuka lahan di Megamendung setelah mengantongi izin hak guna usaha (HGU) atas ­lahan seluas 136 hektare itu pada tahun yang sama. Lahan inilah yang sekarang disebut Blok Cipandawa. Probo memanfaatkan lahan ini untuk perkebunan cengkeh. Perusahaan ini mengeruk keuntungan besar karena pada tahun itu Indonesia masih mengimpor cengkeh. Probo sendiri mendapat keuntungan berlipat karena perusahaannya, PT Mercu Buana, juga mengantongi izin impor cengkeh dari Madagaskar dalam rentang waktu Mei 1972 sampai Juni 1987. Probo duduk sebagai salah satu pelaku monopoli cengkeh di Indonesia. Selain bergerak di sektor perkebunan cengkeh, Probo melakukan ekspansi pengelolaan lahan untuk peternakan. Probo mendirikan PT Cipendawa. Perusahaan ini bergerak dalam usaha peternakan ayam dengan memanfaatkan sela lahan cengkeh. Cerita pengelolaan lahan inilah yang menjadi pangkal dendam warga terhadap Probo. Mantan karyawan PT Buana Estate, Wawan, menyebutkan Probo tidak mau ambil pusing perihal kesejahteraan karyawan. Buruh perusahaan hanya diupah dengan 2,5 liter beras untuk kerja selama setengah hari. “Zaman Probo ditakar banget. Keluarga saya semua pernah di sini. Pernah digaji seribu rupiah sewaktu harga beras Rp 100 seliter,” ujarnya. Kesejahteraan buruh kian tidak keruan ketika harga cengkeh anjlok. Tetapi mereka tidak punya pilihan selain bekerja. Wawan sendiri baru berhenti bekerja pada 1990-an. Tahun 1998, izin HGU Probo habis. ­Lahan dibiarkan telantar begitu saja. Kebetulan saat itu gerakan reformasi di Jakarta berhasil menurunkan Presiden Soeharto. Majalah detik 16 - 22 desember 2013


PEMBONGKARAN FOKUS VILA MEWAH PUNCAK

Probosutedjo ari saputra/detik foto

Warga mengikutinya dengan menjarah tanah Probo. Sayangnya, penanaman yang dilakukan secara mandiri tidak berhasil. Lahan kian telantar hingga warga memutuskan untuk membagi-bagi sendiri lahan. Proses pembagian dilakukan dengan mendahulukan penggarap lahan bekas karyawan Probo. Pada tahun 2000, warga berdemons­ trasi ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bogor untuk meminta kepastian status lahan di Megamendung. Namun mereka tidak mendapat kepastian. Kepala Desa Megamendung Duduh Manduh mengakui status lahan desanya rentan. Pasalnya, dulu Probo memperoleh hak pengelolaan berupa izin HGU. Jika hak ini habis dan tidak diperpanjang, status tanah Desa Megamendung menjadi milik negara. Apalagi pada 2008, Pemkab Bogor mengeluarkan Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bogor Tahun 2005-2025. Perda ini menetapkan seluruh Desa Megamendung merupakan daerah konservasi dengan koefisien dasar bangunan (KDB) nol persen. Artinya, tidak boleh ada bangunan sama sekali di atas lahan desa tersebut. “Warga selama ini mungkin statusnya penggarap saja. Satu Desa Megamendung itu semuanya masuk kawasan hutan lindung. Bangunan di sini kena semua: hotel, Unilever Training Center, Pusdik Reserse Kriminal Polda Jawa Barat,” jelas Duduh. Karena itu, jika penggusuran vila dilakukan hanya di sebagian wilayah, warga beranggapan Pemkab Bogor “ada main” dengan Probo. Sebab, penggusuran seharusnya dilakukan secara menyeluruh. “Tapi saya enggak menduga-duga seperti itu. Tapi rangkaiannya mungkin ini ada kaitannya dengan konflik pertanahan PT Buana Estate milik Probosutedjo dengan masyarakat,” imbuhnya. Dugaan warga sah-sah saja. Sebab, selama ini Probo Majalah detik 16 - 22 desember 2013


PEMBONGKARAN FOKUS VILA MEWAH PUNCAK

Grandyos Zafna/detik foto

tidak mau begitu saja melepaskan penguasaan lahan yang dimilikinya. Terbukti, Probosutedjo memendam beberapa perkara sengketa lahan di sejumlah tempat. Pada Oktober 2012, Probo menang dalam sengketa lahan di tingkat Mahkamah Agung antara PT Buana Estate dan PT Genta Prana. Sengketa tersebut memperebutkan izin HGU atas tanah sekitar 2.117,5 hektare di Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Selain itu, Probo memendam perkara perebutan lahan seluas 5,5 hektare dengan warga Kompleks Srikandi RT 07 RW 03, Kelurahan Jatinegara Kaum, Pulogadung, Jakarta Timur. Warga diusir oleh PT Buana Estate setelah Pengadilan Negeri Jakarta Timur menetapkan perusahaan itu sebagai pemegang izin hak guna bangunan. Warga yang menempati lahan tersebut sejak 1995 mesti hengkang atas dasar keabsahan HGB yang dikeluarkan pada tahun 2001. Hingga berita ini diturunkan, Probosutedjo belum memberikan jawaban atas pertanyaan majalah detik. Rumahnya di Jalan Diponegoro Nomor 20, Menteng, Jakarta Pusat, sepi. Sedangkan PT Buana Estate masih bungkam ketika ditandangi di kantornya, Gedung Teja Buana Jalan Menteng Raya No. 29, Jakarta Pusat. Namun salah satu karyawan PT Buana Estate yang enggan disebutkan namanya menyebutkan perusahaannya sudah tidak memiliki kepentingan sama sekali atas tanah di Megamendung, Bogor. Dugaan warga tentu dapat memicu gegeran lainnya. Karena bangunan yang menyalahi peruntukan tanah dan tak berizin kemungkinan mencapai seribu bangunan. Satpol PP Kabupaten Bogor Dace mengaku baru menargetkan pembongkaran vila sebanyak 200 unit saja di tahun 2013 ini. Sedangkan Vila Orange yang dibakar warga sendiri bukan lagi milik Probo. Kabar terakhir yang diterima Satpol PP menyebutkan Probo sudah tak terdata sebagai Majalah detik 16 - 22 desember 2013


PEMBONGKARAN FOKUS VILA MEWAH PUNCAK

pemilik dan status bangunannya tak berizin. “Itu saya katakan, Dinas Tata Bangunan tidak melimpahkan berkas kepada kita. Sehingga kita kaget, oh ini kenapa tidak dibongkar,� jelasnya. Sampai hari ini sudah 175 vila yang ditertibkan di dua kecamatan, Megamendung dan Cisarua. Untuk kampung Sirnagalih (tempat Vila Orange) ada 54 pemilik vila yang masuk dalam daftar penertiban. ■Isfari Hikmat, Pasti Liberti, Bahtiar Rifai | Aryo Bhawono

Tap/klik untuk berkomentar

Arah rute penggusuran Satpol PP Kabupaten Bogor. Villa di sepanjang jalan ini dibongkar. Vila Orange yang dibakar massa. massa

Massa menebangi pohon di sepanjang jalan ini demi menghalangi petugas Satpol PP.

Mulut jalan blok Cipendawa tempat massa membakar ban.

Arah Cisarua

Asap Membubung di Megamendung Rencana membongkar 88 vila di Desa Megamendung, Cisarua, Bogor dihalangi massa pada Kamis, 12 Desember 2013.

Majalah detik 16 - 22 desember 2013


Grandyos Zafna/detik foto

PEMBONGKARAN FOKUS VILA MEWAH PUNCAK

Duit Jokowi

di Balik Gusuran Vila

Bogor menggelar penggusuran vila terbesar sepanjang sejarah. Jokowi menggelontorkan miliaran rupiah buat mengongkosinya. Vila purnawirawan jenderal luput dari pembongkaran.

Majalah detik 16 - 22 desember 2013


PEMBONGKARAN FOKUS VILA MEWAH PUNCAK

D Targetnya 200 vila dibongkar, terbesar sepanjang sejarah.

ace Supriadi bergidik kalau mengingat pembongkaran vila di Megamendung, Kamis, 12 Desember 2013. Saat itu Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bogor ini menemukan sebuah jeriken berisi air keras. Dia menduga cairan kimia itu bakal dipakai buat menyerang anak buahnya. “Kalau kena muka, habislah kami,� ujar Dace. Ketika ditemui majalah detik pada Jumat, 13 Desember 2013, ia tengah mengawasi penggusuran di bekas lahan perkebunan dan peternakan ayam milik pengusaha Probosutedjo. Nyaris tidak ada lagi vila yang berdiri tegak di kedua sisi jalan yang membelah lahan di Megamendung, Bogor, itu. Sehari sebelumnya, massa berupaya menghalangi mereka dengan menebangi pohon dan menyulut ban. Juga membakar vila yang dulu merupakan kantor perusahaan milik saudara tiri mantan presiden Soeharto itu. Namun tim penggusur maju terus. Mereka tidak menggubris pencegatan itu karena, menurut Kepala Seksi Pemeriksaan Satpol PP Kabupaten Bogor Edmond Thom, semua bangunan itu berdiri di bekas lahan hak guna usaha yang kini jadi daerah konservasi. Karena lahan itu merupakan kawasan konservasi, Edmond memastikan tidak ada bangunan di sana yang berizin. Di kawasan Sirnagalih atau oleh beberapa warga juga disebut Blok Cipandawa, ada 88 bangunan dari 46 pemilik yang jadi target diratakan dengan tanah. Total ada 239 vila di Kecamatan Cisarua dan Kecamatan Megamendung yang masuk rencana penggusuran oleh Pemerintah Kabupaten Bogor. Jumlah terbesar sepanjang sejarah penggusuran di kawasan Puncak. Dari jumlah itu, baru 175 yang bisa digusur. PemMajalah detik 16 - 22 desember 2013


PEMBONGKARAN FOKUS VILA MEWAH PUNCAK

Backhoe Satpol PP Kabupaten Bogor membongkar sebuah vila di Megamendung. Grandyos Zafna/detik foto

bongkaran vila yang dimulai pada September lalu itu memang tidak berjalan semulus yang direncanakan. Dace bercerita, kondisi medan yang berat membuat laju penggusuran tertahan. Di beberapa jalan yang curam, mobil mereka ngadat dan cuma backhoe yang sanggup mendaki perlahan. Kadang ada bangunan yang susah dirobohkan seperti yang mereka temui di daerah Puncak Pass. Di sana Dace menemukan vila yang konon butuh Rp 5 miliar buat membangunnya. “Kami sudah dua hari bekerja, tapi belum roboh juga bangunan itu,” ujarnya. Belum lagi ada serangkaian penghadangan oleh pemilik dan pekerja vila. Bahkan Dace mendapati ada kompleks vila di Desa Tugu Utara yang dijaga massa bayaran yang diupah Rp 100 ribu per orang. Pemilik memang meradang karena mereka mengklaim tidak diberi tahu. Bahkan Pemerintah Kabupaten Bogor dianggap menabrak tahapan penggusuran, yang semestinya dilakukan penyegelan sebelum pembongkaran. “Ini dibongkar tiba-tiba, langsung dirangsek aja,” kata Riyan, salah satu pemilik vila di Megamendung. Pemilik dan warga Puncak menuding Pemerintah Kabupaten pilih kasih dalam membongkar vila. Pusat pelatihan milik perusahaan multinasional dan vila milik tentara, polisi, serta institusi pemerintah seolaholah lolos. Kepala Desa Megamendung Duduh Manduh mengatakan hampir semua vila di daerahnya tidak punya izin mendirikan bangunan. “Ya, kalau mau adil, jangan Majalah detik 16 - 22 desember 2013


PEMBONGKARAN FOKUS VILA MEWAH PUNCAK

Barang-barang yang diselamatkan pemilik vila sebelum penggusuran. Grandyos Zafna/detik foto

tebang pilih,” kata Duduh. Namun yang paling jadi sorotan adalah tidak tersentuhnya kompleks belasan vila di Citamiang, Cisarua, yang rata-rata dimiliki pensiunan tentara berpangkat bintang di pundak. “Sudah jadi pengetahuan umum, di sana yang punya jenderal, seperti Wiranto,” kata Kepala Desa Tugu Utara Asep Ma’mun Nawawi. Dulu, kata Asep, Sutiyoso juga punya vila di sana, namun dibongkar sendiri ketika Jakarta banjir pada 2005. Adapun Wiranto emoh menanggapi kabar kepemilikan vila di Citamiang itu. “Ini lagi nanya vila, sudahlah, saya enggak mau ngomong,” kata calon presiden dari Partai Hanura ini. Beberapa petinggi Satuan Polisi Pamong Praja yang ditemui majalah detik menyatakan Citamiang tak masuk daftar mereka. Alasannya, belum ada perintah dari dinas bangunan buat meratakannya. Bupati Bogor Rachmat Yasin menampik berbagai tudingan pemilik vila. Menurut dia, sebelum digusur, vila itu lebih dulu diteliti izinnya dan, jika ternyata melanggar, pemilik akan diberi surat peringatan hingga tiga kali. Setelah itu, kata dia, pemilik ditawari untuk membongkarnya secara sukarela. “Panjang prosesnya, tidak hantam kromo,” ujarnya. Rachmat juga menyatakan tidak pandang bulu dalam membuldoser vila. Diakuinya, dulu memang rumah peristirahatan milik pembesar tidak tersentuh, namun kali ini penggusuran bukan lagi program daerah, melainkan kebijakan nasional untuk membereskan Majalah detik 16 - 22 desember 2013


PEMBONGKARAN FOKUS VILA MEWAH PUNCAK

ZABUR KARURU/antara

bangunan yang berdiri di wilayah resapan air. Yang dimaksud Rachmat adalah Peraturan Presiden tentang Penataan Ruang Kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, dan Cianjur, yang diterbitkan pada 2008. Kebijakan itu mulai digagas dalam rapat pembahasan banjir antara kepala daerah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten di kantor Wakil Presiden Jusuf Kalla pada 2007. Rachmat, yang menjabat bupati sejak 2008, mengatakan rencana penggusuran besar-besaran sebenarnya sudah disiapkan dua tahun lalu. “Saya capek, setiap musim hujan selalu disalahkan,” ujarnya. Namun rencana itu, kata dia, terus tertunda. Salah satu kendala yang dihadapi Rachmat adalah anggaran Bogor yang menurutnya kelewat cekak buat mengongkosinya. Menurut hitungan Pemkab Bogor, buat merobohkan satu vila, dibutuhkan dana sekitar Rp 10 juta. Selain menyewa alat berat dan dana operasional Satpol PP, “Ada uang saku TNI, Polri, dan Brimob buat pengamanan,” kata Dace Supriadi. Karena target penggusuran kali ini sekitar 200 bangunan, dana yang diperlukan sekitar Rp 2 miliar. Demi memenuhi kebutuhan dana itu, pertemuan tingkat kepala dinas pun digelar antara Bogor dan Jakarta. Puncaknya, pada Oktober tahun lalu kepala daerah di sekeliling Jakarta bertemu dalam acara Badan Kerja Sama Pembangunan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Cianjur. Seusai pertemuan yang dipimpin Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, yang jadi ketuanya, itu, dana pun mulai mengucur. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengeluarkan total 60 miliar. Menurut Gubernur Jakarta Joko Widodo, Kabupaten Bogor meMajalah detik 16 - 22 desember 2013


PEMBONGKARAN FOKUS VILA MEWAH PUNCAK

nerima Rp 8 miliar buat rupa-rupa program, termasuk pembongkaran vila yang didanai Rp 2,1 miliar. Jokowi menjelaskan, dana itu digelontorkan berdasarkan proposal yang diterima dari Kabupaten Bogor. Namun Rachmat membantahnya. Menurut dia, dana itu memang inisiatif dari Ibu Kota. “Kami tidak meminta-minta. Saya paling pantang memintaminta, apalagi kepada sesama daerah otonomi.” Meski demikian, Rachmat mengakui dana dari Jakarta itulah yang dipakai buat mengongkosi penggusuran di Puncak. Kawasan itu memang jadi target utama karena jadi daerah resapan air, yang jika rusak bisa membahayakan daerah yang lebih rendah, seperti Jakarta dan Bekasi. Dalam catatan Forest Watch Indonesia (FWI), daerah tangkapan air di kawasan hulu Sungai Ciliwung itu tinggal 12 persen saja. Itu pun terselamatkan karena berada di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun-Salak dan hutan milik BUMN, yakni Perum Perhutani. Koordinator Program FWI Markus Ratriyono menunjukkan data bahwa dalam kurun waktu 2001 hingga 2009, daerah resapan air di Puncak hilang sekitar 5.000 hektare atau nyaris seluas wilayah Jakarta Pusat. Ia menengarai pengurangan itu terus terjadi karena daerah hutan lindung juga mulai dirambah. Karena permukiman masyarakat di wilayah itu minim, Markus menduga, pembukaan hutan memang dipicu oleh pembangunan vila. “Kami melihat ada pembukaan lahan dan di sana mulai dibangun fondasi vila,” ujarnya. Pembangunan vila di puncak itu, kata dia, menyumbang besar terhadap naiknya debit air di Sungai Ciliwung jika turun hu­jan di hulu. Markus mengatakan, karena daerah resapan air berkurang, air semakin

Kami tidak memintaminta. Saya paling pantang meminta-minta, apalagi kepada sesama daerah otonomi.

Majalah detik 16 - 22 desember 2013


PEMBONGKARAN FOKUS VILA MEWAH PUNCAK

Bupati Bogor Rachmat Yasin lamhot aritonang/detik foto

cepat mengalir ke sungai sehingga debit air mendadak melonjak saat hujan. Karena itulah Jokowi memuji Bogor, yang kali ini melancarkan penggusuran besar-besaran. “Mereka benar-benar berani, lo,” ujarnya. “Kalau dulu paling yang kena vila kecil dan sedikit, sekarang ini yang besar dan ada ratusan.” Kabupaten Bogor juga bakal menerapkan program Nobat alias Nongol Babat agar tidak ada lagi vila di kawasan konservasi. “Semua disikat dan tindakan pasti ada risiko,” kata Rachmat Yasin. “Tapi saya yakin lebih banyak yang mendoakan saya dengan program ini. ”Sementara itu, la­han bekas vila, kata Camat Cisarua Teddy Pembang, bakal dihutankan kembali. Hasil penggusuran dan penghijauan kembali itu memang belum bisa dirasakan dalam waktu dekat. Bahkan, menurut Jokowi, “Nanti baru terasa pada 2025,” ujarnya. ■ Bahtiar Rifai, Pasti Liberti, Isfari Hikmat, Aryo Bhawono | Okta Wiguna

Majalah detik 16 - 22 desember 2013



PEMBONGKARAN FOKUS VILA MEWAH PUNCAK

JEBRET!

VILA MILIARAN RUPIAH TINGGAL KEPINGAN

ORANG-ORANG KAYA JAKARTA MEROGOH MILIARAN RUPIAH UNTUK MEMBANGUN PERISTIRAHATAN DI PUNCAK. KINI VILA-VILA MEWAH MEREKA RUNTUH DALAM SEKEJAP TERKENA PENERTIBAN. MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


PEMBONGKARAN FOKUS VILA MEWAH PUNCAK

JAFKHAIRI / ANTARA

S

UGENG sudah seminggu lebih kurang tidur. Pangkal musababnya, ia harus bolak-balik Jakarta-Bogor untuk mengawasi proses penggusuran vila milik abangnya, Tedjo Subagyo. Tedjo, perwira polisi berpangkat komisaris besar, terlalu sibuk mengajar di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian. Sejak dua bulan lalu, derit alat-alat berat Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Kabupaten Bogor penggusur vila di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, mulai terdengar. Senin, 1 Desember 2013, alatalat berat tersebut menjangkau Kelurahan Tugu Utara. Vila-vila yang tidak memiliki izin mendirikan bangunan (IMB) menjadi incaran. Kepala Desa Tugu Utara, Asep Ma'mun Nawawi, membeberkan, ada sekitar 300 vila yang berdiri di wilayahnya. Vila-vila itu dibangun di bekas lahan PT Sumber Sari Bumi Pakuan, yang izin hak guna usahanya (HGU) berakhir tahun 2000. Tanah yang kembali menjadi milik negara itu lalu digarap warga sekitar. Mereka mengolah tanah bekas kebun teh itu menMAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


PEMBONGKARAN FOKUS VILA MEWAH PUNCAK

Sudah enggak ada kompromi. ‘Pasukan’ datang. Jebret (semua dirobohkan)

jadi lahan pertanian. Sebagian lahan dikembangkan menjadi permukiman. Warga juga menjual tanahtanah itu kepada orang-orang luar untuk pembangunan vila. Seluruh lahan itu tidak bersertifikat. Dari sekian ratus vila, hanya dua yang memiliki IMB. “Itu pun baru keluar tahun 2012,” kata Asep kepada majalah detik. Tedjo menguasai sekitar 5.000 meter persegi tanah bekas HGU PT Sumber Sari di Tugu Utara itu, tepatnya di Caringin. Ia membeli dari warga penggarap pada tahun 2003. Tedjo menanami lahannya dengan jeruk. Sebuah tempat peristirahatan mewah ia bangun di tengah rindangnya “hutan” jeruk itu. Karena tidak memiliki IMB, vila mewah Tedjo terancam. Tidak lama kemudian, vilanya memang disegel Satpol PP. Tedjo yang gelisah meluncur ke Puncak. Ia melakukan lobi ke sana-kemari selama dua hari. Sebagai perwira menengah di kepolisian, Tedjo percaya diri mendatangi Bupati Bogor Rachmat Yasin. Namun upaya itu gagal total. “Kamis sudah enggak ada kompromi. ‘Pasukan’ datang. Jebret (semua dirobohkan),” ujar Sugeng. Kini vila kebanggaan Tedjo itu rata dengan tanah. Kolam renang alam yang diimpikannya juga hancurlebur. Sugeng mengaku kakaknya itu rugi hingga miliaran rupiah. Nilai tersebut dihitung dari harga tanah yang dibeli dan ongkos pembangunan vila. Menurut Sugeng, hampir 90 persen vila kakaknya itu dibangun dari kayu jati, termasuk pendapanya. Bagian lainnya dibangun dengan pelapis marmer. Sebuah kaca tebal juga dipasang untuk menambah nilai estetika vila. “Ditimpuki 10 kali, mental. Enggak pecah kaca itu,” katanya. Riyan, anak Syukur, pemilik vila di Sirnagalih, Megamendung, mengatakan, keluarganya merugi Rp 2 miliar akibat penggusuran. Tidak cuma bangunan MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


PEMBONGKARAN FOKUS VILA MEWAH PUNCAK

Sugeng di depan puing-puing vila milik kakaknya di Caringin, Bogor. BAHTIAR RIFAI / MAJALAH DETIK

yang dirobohkan, barangbarang berharga di vilanya juga diambil petugas Satpol PP. “Burung-burung kami diambilin. Ayamayam juga,” ujarnya saat ditemui majalah detik. Keluarga Riyan membeli tanah seluas 3.000 meter persegi di Megamendung itu seharga Rp 50 ribu per meter persegi. Seluruh proses sampai akhirnya vila berdiri memakan waktu hingga tahun 2005. Sekarang Riyan cuma bisa menatap puing-puing bangunan vila yang berantakan. Para pemilik vila di Megamendung kini memang hanya bisa tertunduk lesu. Jumat, 13 Desember 2013, orang-orang dari Jakarta itu memeriksa bekas gusuran di vila masing-masing. Salah seorang pemilik vila, Hendrik, menolak memberikan keterangan karena pikirannya sedang kusut. “Saya lagi stres. Enggak mau wawancara,” kata Hendrik kepada majalah detik. Para pemilik vila itu awalnya berontak terhadap kebijakan Pemkab Bogor yang didukung oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tersebut. Mereka meminta Rachmat Yasin menangguhkan penggusuran. Mereka juga meminta Pemkab Bogor membantu proses penerbitan IMB. Bahkan paguyuban pemilik vila di Megamendung menulis keluhan di rubrik surat pembaca media massa. Tak berhenti di situ, mereka juga berdemonstrasi di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bogor. Yusuf Handoko, Kepala Seksi Pidana Umum Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, sempat menolak penyegelan vilanya di atas tanah Megamendung seluas MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


PEMBONGKARAN FOKUS VILA MEWAH PUNCAK

Pemetaan vila di Megamendung yang akan dihancurkan oleh Satpol PP Bogor. OKTA MARFIANTO / MAJALAH DETIK

5.000 meter persegi. “Tapi kan sudah di-acc agar dibongkar,” ujar Ogi, adik Yusuf, kepada majalah detik. Sugeng melihat ada indikasi tebang pilih dalam penggusuran yang dilakukan Pemkab Bogor karena ada vila yang selamat dari penertiban tersebut. Dari informasi yang dia terima, vila yang tidak dirobohkan itu memiliki IMB. Namun, ia heran hal itu bisa terjadi. Sebab, status tanahnya sama, yakni lahan garapan milik negara. Sugeng juga menyesalkan penggusuran itu karena mengakibatkan masyarakat sekitar menganggur. Rachmat Yasin mengakui dilobi oleh para pemilik vila agar tak melakukan penggusuran. Mereka menggunakan alasan pertemanan sampai mengungkit jasa masa lalu terhadapnya. Sayang, ia tidak mau memberitahukan siapa saja yang melakukan lobi itu. Yang jelas, Rachmat Yasin tak peduli dengan semua celoteh pemilik vila tersebut “Saya tidak tahu (mereka) jenderal, tidak tahu pengusaha, saya tidak mau peduli dengan itu,” katanya kepada majalah detik. Menurut Rachmat Yasin, para pemilik vila, yang 99 persen warga Jakarta, itu sudah jelas melanggar aturan mendirikan bangunan di lahan milik negara dan tidak mengantongi IMB. Sudah begitu, lahan yang mereka kuasai merupakan kawasan hutan lindung dan serapan air, yang berfungsi menahan banjir di Jakarta. Ia ingin mengembalikan fungsi Puncak seperti dulu. Ia juga mengaku capek daerahnya selalu dijadikan kambing hitam bencana banjir di Jakarta. “Makanya saya senantiasa mendukung Satpol PP MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


PEMBONGKARAN FOKUS VILA MEWAH PUNCAK

Kerusakan lingkungan akibat berdirinya vila itu bukan hanya ditanggung Bogor, tapi juga Jakarta.

agar mau berbuat, bertindak keras atas dasar peraturan. Bukan kasar, tapi tegas,” ucapnya. Terkait dengan tudingan tebang pilih dalam penggusuran vila, Rachmat membantahnya. Menurut dia, semua hanya menunggu giliran, karena alat berat tidak bisa bekerja cepat dalam kondisi medan yang berbukit-bukit. Vila yang memiliki IMB juga bukan berarti aman. “Akan kita teliti dulu, asli atau tidak IMB-nya,” ucap Rachmat. Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mendesak masyarakat Ibu Kota yang memiliki vila di Puncak sadar. Kerusakan lingkungan akibat berdirinya vila itu bukan hanya ditanggung Bogor, tapi juga Jakarta. Ia memastikan penertiban vila di Puncak itu akan terus dilakukan. “Jakarta juga punya kepentingan. Mata air (sungai yang melintasi) Jakarta semua di daerah itu, seperti Megamendung. Kalau daerah tersebut tidak dijaga, air akan langsung ke Jakarta, banjir,” katanya. Q BAHTIAR RIFAI, ISFARI HIKMAT, PASTI LIBERTY | IRWAN NUGROHO

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


PEMBONGKARAN FOKUS VILA MEWAH PUNCAK

BUPATI BOGOR RAC H M AT YASIN:

SAYA TAK PEDULI VILA ITU MILIK JENDERAL “SAYA TIDAK MELIHAT LATAR BELAKANG PEMILIK VILA. SIAPA PUN MEREKA, YANG SAYA TAHU ADALAH PEMILIK-PEMILIK VILA YANG SUDAH MELANGGAR.”

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


PEMBONGKARAN FOKUS VILA MEWAH PUNCAK

S Saya tidak tahu jenderal, tidak tahu pengusaha, saya tidak mau peduli dengan itu.

EBANYAK 236 vila ilegal di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, akan dibongkar. Pembongkaran yang bertujuan mengembalikan Puncak sebagai kawasan konservasi ini tentu bukan perkara gampang. Ada penolakan hingga berujung bentrok dan rusuh. Pembongkaran pun dikritik dilakukan secara tebang pilih. Terlebih sejumlah pemilik vila adalah pejabat dan jenderal. Namun Bupati Bogor Rachmat Yasin menegaskan tidak akan pandang bulu dalam menertibkan vila di kawasan Puncak. “Saya tidak tahu jenderal, tidak tahu pengusaha, saya tidak mau peduli dengan itu,� katanya. Berikut ini wawancara Isfari Hikmat dari majalah detik dengan Bupati Bogor Rachmat Yasin di ruang kerjanya, Jumat, 13 Desember 2013.  Apa landasan penertiban vila di kawasan Puncak? Yang pertama, ini adalah tugas saya melakukan penegakan aturan atau law enforcement, baik yang bersifat peraturan nasional maupun peraturan daerah. Mengawali program saya ini kan harus sinkron dengan program kerja nasional. Dalam rangka melaksanakan program itu, tentu saya harus merujuk pada perintah presiden tentang sinkronisasi program antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota. Tentu, ketika Presiden memerintahkan semua program pemerintah di setiap tingkatan, pertama, harus berorientasi pro-poor (kemiskinan), pro-job (menciptakan lapangan kerja), pro-growth (pertumbuhan), dan yang keempat adalah pro-environment (lingkungan hidup). Yang tiga ini kan sudah rutin kita lakukan, maka yang keempat, yang berpihak pada pemeliharaan lingkungan, pun harus saya lakukan. Apa peranan kawasan Puncak sebenarnya? Kita sadar posisi (geografi) Bogor lebih tinggi dibanMAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


PEMBONGKARAN FOKUS VILA MEWAH PUNCAK

Bupati Bogor Rachmat Yasin LAMHOT ARITONANG/DETIKCOM

ding daerah sekitarnya, termasuk Bekasi, Tangerang, dan Jakarta. Maka tentu saja fungsi konservasi harus dikedepankan. Sebagian besar lahan kita memiliki fungsi konservasi, terutama yang berkaitan dengan daerah resapan air. Saya menemukan adanya pelanggaran-pelanggaran, walaupun itu terjadi jauh sebelum saya jadi bupati. Dari tahun 1970, vila itu sudah marak. Terus, apakah saya harus menyalahkan masa lalu? Kan, tidak. Sepanjang alam ini masih bisa diselamatkan, sepanjang fungsi konservasi ini masih bisa dinormalisasi, atau difungsikan kembali, atau direvitalisasi, akan saya lakukan itu. Apakah kondisi sekarang sudah sangat akut? Tidak ada kata terlambat untuk melakukan sesuatu yang positif. Karena itu, ketika melakukan hal tersebut (pembongkaran) terdapat benturan-benturan, terutama berkaitan dengan pemilik vila, juga dari penjaga MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


PEMBONGKARAN FOKUS VILA MEWAH PUNCAK

Jumlahnya (vila yang ditertibkan) cukup banyak, sehingga cukup signifikan dalam mengembalikan fungsi kawasan Puncak sebagai sumur resapan.

vila ataupun masyarakat, itu suatu hal yang biasa. Setiap kita melakukan penertiban atau pembenahan, pasti hal seperti itu akan selalu muncul. La, kalau kita tidak berani memulai, kapan kita akan memperbaiki alam ini? Kapan kita bisa mengembalikan fungsi konservasi di Kabupaten Bogor? Kan, nanti bisa melindungi supaya alam ini benar-benar akan bersahabat dengan kita. Karena itu, let’s do it, saya lakukan sekarang. Pemilik vila kebanyakan dari kalangan pejabat dan militer. Apakah Anda tidak takut? Keberanian saya termotivasi oleh dampak berkurangnya fungsi resapan. Ini menimbulkan dampak mudarat bagi banyak orang, terutama Jakarta sebagai ibu kota negara. Keberanian saya juga didorong oleh sebuah keinginan bahwa sesuatu yang tidak patut itu tidak boleh didiamkan. Makanya saya lakukan apa pun. Dan saya tidak melihat latar belakang pemilik vila. Siapa pun mereka, yang saya tahu adalah pemilik-pemilik vila yang sudah melanggar. Yang pertama, mereka melanggar karena membangun di atas tanah negara, bukan hak milik. Mereka mendirikan bangunan di kawasan yang dilindungi, yang zero KDB (koefisien dasar bangunan). Lalu mereka mendirikan bangunan tanpa IMB. Sekalipun ada IMB, tapi melanggar KDB. Apakah penertiban ini akan mampu mengembalikan fungsi Puncak? Jumlahnya (vila yang ditertibkan) cukup banyak, sehingga cukup signifikan dalam mengembalikan fungsi kawasan Puncak sebagai sumur resapan. Selain itu, kita ingin mengembalikan kawasan Puncak seperti awalnya, bahkan yang bisa menjadi ikon internasional nanti. Dana pembongkaran vila ini dari mana? Apakah MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


PEMBONGKARAN FOKUS VILA MEWAH PUNCAK

Petugas gabungan dari Satpol Pamong Praja dan TNI POLRI dari Kota Bogor melakukan pembongkaran Vila di kawasan Megamendung, Puncak, Bogor. GRANDYOS ZAFNA/DETIKCOM

benar meminta kepada DKI Jakarta? Tidak meminta. Jadi Jakarta punya program untuk membantu daerah sekitar, tidak hanya Bogor, tapi juga Tangerang, Bekasi, Depok, dan Cianjur. Bogor mendapatkan dana itu supaya risiko banjir tidak terlalu cepat sampai ke Jakarta. Itu perlu juga dilakukan normalisasi fungsi sungai, kemudian memelihara daerah sempadan sungai, memelihara situ-situ atau embung-embung. Karena juga sangat berkepentingan, DKI Jakarta mengalokasikan anggaran. Untuk apa? Untuk program-program seperti itu. Jadi kita tidak meminta-minta. Saya paling pantang memintaminta, apalagi kepada sesama daerah otonomi. Apakah dana dari DKI cukup? Ya, enggaklah, jauh sekali. Itu bangunan ada beberapa ratus. (Untuk) nyewa backhoe saja tidak cukup, apalagi untuk kegiatan operasional Satpol PP, yang juga harus makan dan dilindungi. Risikonya kan juga berdarah-darah, bisa saja ada yang mati. Apakah MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


PEMBONGKARAN FOKUS VILA MEWAH PUNCAK

Saya tidak tahu jenderal, tidak tahu pengusaha, saya tidak mau peduli dengan itu.

orang lain berpikir risikonya sejauh itu? Tapi apa pun tetap kita lakukan. Tidak takut dengan resistansi? Tidak, sampai hari ini tidak ada yang mengancamancam begitu. Hanya mengharapkan, meminta, tapi saya juga memberikan pengertian dengan sangat hati-hati bahwa ini untuk kepentingan orang yang lebih banyak. Saya bilang kepada bapak-bapak dan ibu-ibu yang punya vila, bangunan itu juga tidak dihuni setiap hari atau seminggu, bahkan tidak sebulan sekali. Tapi dampaknya bagi Bogor adalah selalu menjadi daerah yang menjadi kambing hitam, mengirim banjirlah atau menyebabkan daerah lain sering banjirlah. Ini juga, saya bilang, menyakitkan bagi masyarakat Kabupaten Bogor. Saya tegaskan, tidak ada orang Bogor yang punya vila. Karena udara Bogor sudah sejuk, sehingga tidak perlu vila. Yang punya vila itu 99 persen orang Jakarta. Bisa disebutkan siapa yang gencar melobi Anda? Jangan‌ jangan‌ tidak usah, itu urusan saya saja. Saya saja yang tahu. Saya tidak tahu latar belakang mereka. Identitas vila itulah yang jadi dasar. Yang terpenting, siapa pun yang mendirikan di tanah terlarang, dia melanggar peraturan. Saya tidak tahu jenderal, tidak tahu pengusaha, saya tidak mau peduli dengan itu. Saya tidak mau peduli dengan latar belakangnya. Banyak vila petinggi dan pejabat yang jadi target Anda? Saya tidak pernah peduli dengan latar belakang. Ada identifikasi, pendataan, ada penelitian, ada SP1, SP2, dan SP3, kemudian penyegelan. Baru, ketika kita tawarkan apakah mereka mau membongkar sendiri dan mereka tidak mau, baru kita bongkar. Panjang prosesnya, tidak serta-merta hantam kromo, ada peraturan daerah yang mengaturnya. Q ISFARI HIKMAT MAJALAH MAJALAH DETIK DETIK 16 16 -- 22 22 DESEMBER DESEMBER 2013 2013


PEMBONGKARAN FOKUS VILA MEWAH PUNCAK PEMBONGKARAN FOKUS VILA MEWAH PUNCAK

J O KOW I :

PEMILIK VILA DI BOGOR HARUS SADAR “MEREKA YANG MENDIRIKAN VILA HARUS SADAR BAHWA DAERAH ITU TIDAK BOLEH DIBANGUN. KALAU LINGKUNGAN DI SANA RUSAK, YANG KENA KITA SEMUA.” ARI SAPUTRA/DETIKFOTO

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


PEMBONGKARAN FOKUS VILA MEWAH PUNCAK

P

ENERTIBAN vila di kawasan Puncak, Bogor, didukung penuh oleh DKI Jakarta. Bahkan Gubernur Joko Widodo memberikan bantuan untuk kegiatan operasional kepada Pemerintah Kabupaten Bogor guna menggusur vila-vila itu. Jakarta jelas berkepentingan dengan upaya perobohan vila-vila mewah itu. Sebab, banjir Jakarta disebabkan oleh berkurangnya lahan resapan air karena berubah fungsi menjadi hunian, termasuk vila. Di satu sisi, Jokowi menggugah kesadaran warga Jakarta pemilik vila itu. Sebab, mereka mendirikan bangunan di lahan konservasi. “Kalau lingkungan di sana rusak, yang kena kita semua (Jakarta), bukan hanya daerah itu,� kata Jokowi. Berikut ini wawancara lengkap Aryo Bhawono dari majalah detik dengan Jokowi di Balai kota DKI Jakarta, Jumat, 13 Desember 2013.

Kalau lingkungan di sana rusak, yang kena kita semua (Jakarta), bukan hanya daerah itu.

Kata pejabat di Puncak, kalau tidak didukung DKI, penggusuran vila enggak sebesar sekarang. Dan Satpol PP Bogor menjadi berani. Tanggapan Anda? Memang itu sangat berani. Sebab, mata air Kali Ciliwung di situ. Keberanian Bogor menertibkan vila pantas dipuji. Itu kan bukan vila kecil, tetapi yang besar. Dan ada ratusan vila. Kalau dulu kan paling yang kena vila kecil dan jumlahnya sedikit. Tetapi sekarang ini besar ukurannya. Ya, saya harap semua bisa diselesaikan dengan baik. Karena pemerintah DKI Jakarta juga membutuhkan penataan yang baik di sana. Berapa bantuan yang diberikan Jakarta kepada Bogor? Jadi total bantuan DKI itu diberikan ke daerah-daerah sekeliling, seperti Kabupaten Bogor, Kota Bogor, MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


PEMBONGKARAN FOKUS VILA MEWAH PUNCAK

Banjir di Jakarta ARI SAPUTRA/DETIKFOTO

Tangerang, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Bekasi, dan Kota Bekasi. Totalnya Rp 60 miliar. Itu besar banget. Tetapi, untuk Kabupaten Bogor, kemarin kita berikan Rp 8 miliar, sedangkan Kota Bogor Rp 5 miliar. Dana-dana itu posnya dari dana bantuan daerah. Bisa diperinci peruntukan dana untuk Kabupaten Bogor? Itu macam-macam. Yang penertiban vila itu Rp 2,1 miliar. Lalu ada untuk biopori dan bioretensi, perlindungan daerah aliran Sungai Ciliwung, dan lainnya. Apa kepentingan Jakarta hingga memberikan bantuan demikian besar? Jakarta juga punya kepentingan. Mata air Jakarta semua di daerah itu, seperti Megamendung. Kan mata air Ciliwung di sana. Nah, kalau daerah tersebut tidak MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


PEMBONGKARAN FOKUS VILA MEWAH PUNCAK

dijaga, air akan langsung ke Jakarta, banjir. Makanya, kami memberi stimulan untuk kegiatan operasional. Tetapi daerah juga punya kepentingan menata lingkungan mereka. Jadi saling membantulah. Sebenarnya alur kerja sama ini seperti apa? Kabarnya mereka harus mengajukan proposal lebih dulu? Memang ada proposal. Tetapi bukan proposal begitu saja lalu disetujui. Awalnya, ini kan ada pertemuan antarkepala dinas. Nah, pertemuannya ini sudah lama, berkali-kali. Lalu ada forum komunikasi. Nah, dari situ ada obrolan, lalu kami memberi masukan. Jadi proposal yang diajukan itu diinformasikan, tetapi proposal itu tetap harus disesuaikan dengan kebutuhan Jakarta. Makanya peruntukannya jelas. Vila yang ditertibkan milik orang Jakarta. Ada juga milik pemerintah pusat. Anda enggak takut dimarahi? Lo, itu urusan daerah sana (Kabupaten Bogor). Tetapi ini kan bukan soal itu saja. Mereka yang mendirikan vila harus sadar bahwa daerah itu tidak boleh dibangun. Kalau lingkungan di sana rusak, yang kena kita semua, bukan hanya daerah itu. Makanya ada program ini. Bagaimana pertanggungjawabannya nanti? Ya, itu urusan inspektorat. Artinya, program ini akan terus dilanjutkan? Oh, iya. Ini kan bukan program jangka pendek. Lihat reboisasi dan pembuatan biopori, itu kan tidak bisa langsung jadi. Nanti kita nikmati hasilnya pada 2025, (saat itu) baru terasa. Makanya, ini harus terus dikembangkan. Q

Oh, iya. Ini kan bukan program jangka pendek. Lihat reboisasi dan pembuatan biopori, itu kan tidak bisa langsung jadi.

ARYO BHAWONO, IRWAN NUGROHO

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013



GAYA GAYA HIDUP HIDUP

MACHO dengan Transplantasi Berewok SETELAH OBAT OLES TAK AMPUH, TRANSPLANTASI RAMBUT DIPILIH UNTUK MENUMBUHKAN RAMBUT DI WAJAH. MACHO, BRO. FOTO-FOTO: THINKSTOCK

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


GAYA HIDUP

T

AMPIL macho dengan jenggot, kumis, dan cambang makin diidamkan banyak pria. Setelah berbagai obat oles tak sanggup menumbuhkan bulu-bulu di wajah, mereka pun mencoba cara lain. Metode yang saat ini digemari adalah transplantasi rambut di wajah, baik itu jenggot, kumis, maupun cambang. Tren ini berkembang pesat di beberapa negara, seperti Inggris, Amerika Serikat, dan Indonesia. Genius Beauty melansir, metode ini pertama kali diterapkan pada 1996 oleh Dr. Bessam Farjo, seorang dokter bedah terkemuka di Inggris. Sejak itu, metode ini kian diminati. Farjo mengklaim metodenya antialergi, antigatal, atau berisiko penyakit kulit. Hal itu karena ia tidak menggunakan bahan sintetis. “Rambut diambil dari rambut belakang pasien sendiri,� ujarnya. Sejak mengenalkan metode ini, dokter asal Irak itu telah menangani lebih dari 5.000 transplantasi rambut di wajah. Dia juga menangani lebih dari 20 ribu konsultasi tentang hair restoration. Bahkan, enam tahun terakhir, jumlah pasien meningkat enam kali lipat. Wow! Banyak pria berwajah mulus atau tanpa bulu mendatangi Farjo Hair Institute untuk menjalani cangkok rambut. Para pria itu ingin tampil macho bercambang layaknya selebritas dunia, macam Brad Pitt, Ewan McGregor, dan Ashton Kutcher. MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


GAYA GAYA HIDUP HIDUP

Dr. Farjo mencatat sebanyak 24 persen pasiennya ingin rambut wajah seperti milik Gary Barlow. Sedangkan 20 persen pasien menginginkan tampilan seperti pesebak bola keren, David Beckham. Aktor senior George Clooney ternyata juga masih mempesona. Terbukti sekitar 13 persen pasien Dr. Farjo ingin meniru berewoknya.

STEM CELL Tren ini ternyata juga mulai diminati di Indonesia. Bahkan, kira-kira lima tahun lalu, para pria mulai “ribut-ribut” mencari cara agar rambut di wajahnya bisa tumbuh. Ada satu merek obat oles yang banyak memasang iklan cukup laris saat itu. Namun beberapa pria mengaku tak puas dengan hasilnya. Arif misalnya. Pria 29 tahun itu terlahir tanpa bakat berambut. Kulit wajahnya terbilang mulus, paling hanya ada kumis, itu pun jarang-jarang. Padahal dia sangat ingin memiliki berewok. Arif sempat mencoba obat oles terkenal. Sudah sebulan lebih mencoba, tetap saja bulu di wajahnya tak juga tumbuh. “Cuma tiga rambut tumbuh di dagu,” kata bapak satu anak itu.

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


GAYA HIDUP

Pengalaman serupa juga dialami Doni. Obat oles yang sudah digunakan selama lebih dari enam bulan sama sekali tak bekerja. Bulu di wajahnya tak kunjung ada. “Akhirnya nyerah,” ujar pria 32 tahun ini. Meski sangat ingin punya rambut di wajah, Arif dan Doni belum ingin melakukan transplantasi rambut. Mereka masih ragu, apalagi biayanya tidak murah. Namun lain lagi dengan Ricko. Pria 28 tahun itu sudah sibuk mencari cara alternatif untuk menumbuhkan rambut di wajah setelah Metode ini berbeda obat oles tak mempan. Dia pun menjeladengan cangkok jah di Internet untuk mencari tahu. cara lama karena Dia kemudian menemukan Dr. Gumenggunakan stem nawan Budisantoso, Sp.KK, seorang ahli cell dari rambut transplantasi rambut di Indonesia. Dr. pasien sendiri. Gunawan melakukan cangkok rambut di wajah pertama kali pada 1997. “Saya mau cangkok rambut, meskipun kata orang sakit,” kata Ricko mantap. Sebenarnya Ricko tidak perlu khawatir dengan rasa sakit itu. Pasalnya, Dr. Gunawan telah mengembangkan metode hair stem cell transplantation, yaitu metode baru cangkok rambut yang nyaris tidak sakit. Metode ini berbeda dengan cangkok cara lama karena menggunakan stem cell dari rambut pasien sendiri. Dalam empat atau lima bulan, stem cell dari rambut daerah donor yang ditanam akan tumbuh. Impian memiliki rambut di wajah pun segera terwujud. Selain tidak menimbulkan rasa sakit, metode ini memungkinkan lebih banyak menanam rambut dalam satu kali treatment. Pembengkakan wajah akibat anestesi lokal juga nyaris tak ada. MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


GAYA HIDUP

HARVEST

SEPARATE

ACTIVATE

RETURN

RESULT

1

2

3

4

sejumlah kecil lemak 50-100 cc diambil dari daerah pinggang Anda

Sel induk dipisahkan dari sel-sel lemak

sel induk Anda diaktifkan dengan protein alami

Sel-sel induk yang diaktifkan disuntikkan ke kulit wajah

New Skin Layer Epidermis Dermis Sweat Gland Erector Muscle

Hair

Sebaceous Gland

Yang paling menyenangkan adalah cangkok rambut ini tidak akan mengurangi jumlah rambut di daerah donor, karena ini merupakan metode penggandaan. Karena itu, metode ini juga bisa dilakukan kepada orang dengan kebotakan yang sangat luas sekalipun. “Ini metode mutakhir yang saat ini tercanggih di dunia,” ujar Dr. Gunawan. Dokter yang berpraktek di daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara, ini juga mengklaim metodenya aman. “Asalkan dilakukan oleh dokter ahli yang berpengalaman, ini tidak ada efek sampingnya,” ujarnya. Selain di Jakarta, metode ini dilakukan di kota-kota besar dunia, seperti Maastricht, Amsterdam, London, dan Wina. Dr. Gunawan mengakui tren cangkok rambut wajah di Indonesia terus meningkat. Namun jumlahnya belum sebanyak di luar. Dalam setahun, setidaknya ada lima atau enam pasien datang. “Mereka bilang ingin lebih macho dengan rambut di wajah,” katanya. Berminat, Bro? Q

KEN YUNITA

MAJALAH DETIK 11 16 - 17 22 NOVEMBER DESEMBER 2013 MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013



Auckland

wisata

Mencari Damai di bekas Ibu kota Selandia Baru ini memang sepi. Sedikit membosankan. Tapi tetap ada banyak hal menarik yang bisa dinikmati di sini. foto-Foto: thinkstock

Majalah detik 16 - 22 desember 2013


wisata

S

epi. Begitu kirakira pendapat saya sewaktu menginjakkan kaki di Auck­land, bekas ibu kota Selandia Baru. Saya langsung berpikir bakal mati kebosanan saat harus tinggal di kota ini barang seminggu saja. Bandara di kota ini juga lengang. Padahal, di kota mana saja, bandara biasanya selalu ramai orang. Di jalanan juga tak banyak kendaraan berlalulalang. Nyaris mustahil mendengar bunyi klakson saat melintasi jalanan di Auckland. Saya lantas mencoba mampir ke salah satu pusat belanja, dan ternyata sama saja. Nyenyat. Tidak banyak orang hilir-mudik melihat-lihat barang yang dipamerkan. Saya sempat terheran-heran. Pemandangan ini jelas berbeda dengan mal-mal di Jakarta, yang selalu penuh pengunjung. Bila dibanding Jakarta, penduduk Auckland memang tidak ada apa-apanya. Populasi di Jakarta saat ini sudah lebih dari 10 juta. Sedangkan penduduk Auckland hanya sepersepuluhnya saja. Satu juta orang. Saya jadi maklum mengapa salah satu kota terbaik untuk ditinggali ini sepi. “La, wong yang tinggal sedikit Majalah detik 16 - 22 desember 2013


wisata

banget,â€? ujar rekan saya. Meski sepi dan membosankan, kota terbesar di Selandia Baru ini sebenarnya menyimpan pesona luar biasa. Terutama bagi wisatawan berkantong tebal. Bukan cuma pemandangannya yang fantastis, Auck­ land ternyata juga surga bagi para shopaholic dan pencinta kuliner. Mau berbelanja karya-karya desainer kelas atas atau kelas kaki lima, Anda tinggal pilih. Untuk memanjakan perut, ada banyak kafe dan restoran. Namun jangan sama­kan dengan Jakarta, ya. Tempat makan di kota ini rata-rata tutup pukul 20.00 waktu setempat. Jadi, kalau ingin makan malam, datanglah pukul 18.00 waktu setempat. Kalau ingin melanjutkan hanging out, ada beberapa bar di pusat kota, seperti di Wynyard Quarter, Viaduct Harbour, dan Britomart. Tapi bar-bar ini bakal tutup pada pukul 01.00 waktu setempat. Pengunjung bar di Auckland juga tidak ramai. Dalam satu malam, paling-paling hanya sepuluh orang. Menurut seorang pelayan bar, pengunjungnya biasa-

Majalah detik 16 - 22 desember 2013


wisata

nya itu-itu saja. “Orang yang datang ke sini biasanya sudah kenal satu sama lain,� katanya. Makan di Auckland juga relatif mahal. Untuk sekali makan di restoran biasa, kita harus merogoh kocek hingga Rp 200 ribu. Bayangkan jika kita ingin makan di restoran mewah, tentu lebih mahal. Untuk berkeliling kota, ada bus dan taksi yang bisa dijadikan pilihan. Taksi memang lebih nyaman, tapi ongkosnya jauh lebih mahal. Untuk perjalanan selama sekitar 45 menit, tarifnya bisa mencapai 90 NZD atau Rp 800 ribuan. Kalau mau lebih murah, silakan naik bus. Sangat nyaman meski kadang Anda harus mengkombinasikannya dengan berjalan kaki, karena bus di Auckland tidak berhenti sembarangan. Namun ongkos yang bisa dihemat lumayan, kok. Pilihan lainnya adalah menyewa mobil. Ini cara paling menyenangkan untuk berjalan-jalan menikmati Kota Auckland. Apalagi mobil di Auckland juga menggunakan setir kanan seperti di Indonesia. Jaminannya cuma kartu kredit. Tapi, kalau tidak punya, Anda diwajibkan membayar uang jaminan. Anda Majalah detik 16 - 22 desember 2013


wisata

juga wajib memiliki SIM internasional. Aturan berlalu lintasnya jauh lebih ketat dibanding Indonesia, jadi pastikan semua syarat terpenuhi. Seperti surat bukti kelaikan kendaraan yang masih berlaku. Di Auckland, semua mobil harus lulus pemeriksaan mekanik setiap enam bulan. Wah-wah!

Menyepi

Auckland memang bukan tempat bagi pencari ingarbingar. Tempat ini cocok untuk menyepi sambil menikmati keindahan alam. Mencari kedamaian. Satu yang tak boleh terlewatkan adalah pantainya yang cantik-cantik, mulai West Coast yang asyik untuk berselancar hingga Teluk Hauraki yang tenang. Laut dan segala daya tariknya membuat Auckland dijuluki Kota Layar (City of Sails). Majalah detik 16 - 22 desember 2013


wisata

Kalau ingin mencari suasana lain, silakan menuju pantai timur Semenanjung Coromandel, yang berjarak sekitar 175 kilometer dari pusat Kota Auckland. Ada pantai bernama Hot Water Beach. Untuk menikmati airnya yang hangat, Anda tinggal menggali lubang di pasirnya. Dan air hangat akan memenuhi “kolam” Anda. Mari menikmati spa alami buatan sendiri. Pantai ini juga menjadi favorit peselancar karena memiliki gelombang yang tinggi dari sebelah timur. Sayang, pantai ini tak aman untuk berenang. Bila ingin menjelajahi pulau, silakan ke Hauraki Gulf, terutama Waiheke Island. Hanya 40 menit naik feri dari pusat Kota Auckland, dan kita akan disuguhi hijaunya kebun anggur dan kebun zaitun. Atau hu­ tan dan pantai khas Selandia Baru. Sebanyak 48 kawah gunung berapi yang tersebar di sekitar Auckland juga menjadi tempat sempurna untuk piknik. Jangan lupa mampir ke Rangitoto Island, gunung berapi paling khas di Auckland. Hanya 25 menit naik feri dari Auckland, kok. Jika ingin memacu adrenalin, berkunjunglah ke Sky Tower. Kita bisa melompat dari atas gedung tertinggi di Selandia Baru ini. Benar-benar menegangkan. n RITA ULI, RACHEL VANNESYA | KEN YUNITA | www.new­ zealand.com | www.newzealandeducated.com

Majalah detik 16 - 22 desember 2013



KULINER

NAMANYA UNIK, MENGUNDANG UNTUK DICOBA. TEMPAT MAKAN PARA VEGETARIAN TERNYATA. FOTO-FOTO : RACHMAN HERIYANTO | DETIK FOTO

DI SINI,

KEHIDUPAN TAK PERNAH

BERAKHIR MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


KULINER

K

EHIDUPAN Tidak Pernah Berakhir”. Papan nama itu tampak mencolok di Jalan Pajajaran, Bandung, Jawa Barat. Di malam hari, restoran ini makin “terlihat” karena lampu-lampunya yang terang. Namanya cukup panjang, tapi unik. Awalnya, di sini menjadi tempat makan bagi mereka yang tidak menyantap daging alias vegetarian karena memang 100 persen menyediakan aneka hidangan bebas unsur hewani. MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


KULINER

Kini bukan cuma kaum vegan yang mampir, namun juga mereka pemakan segala. Namun, kini bukan cuma kaum vegan, tapi mereka yang sehari-hari menyantap segala makanan juga banyak yang mampir ke restoran ini. Sebuah kios penjual rumput laut goreng menjadi pembuka restoran ini. Biasanya pengunjung akan ditawari mencicipi rumput laut goreng (kerupuk kehidupan) yang renyah ini. Satu stoples harganya Rp 35 ribu. Kalau beli banyak, harganya bisa lebih murah. Area restoran ada di bagian belakang. Didominasi warna putih dan biru, baik bangku maupun temboknya. Sebagai pemanis, diletakkan hiasan bunga-bunga matahari berwarna kuning cerah di tepi-tepi meja dan kursi. Di salah satu sisinya terdapat rak-rak makanan atau menu yang bisa dipesan. MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


KULINER

Di sejumlah sudut terpasang pesawat televisi, menyiarkan semacam pengetahuan tentang gaya hidup vegetarian. Sejumlah poster bergambar artis atau selebritas vegetarian, seperti Mike Tyson, Christian Bale, dan Tobey Maguire, terpasang di dinding restoran. Lengkap dengan quote dari para selebritas vegetarian. Restoran buka mulai pukul 10.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB. Selalu ramai saat jam makan siang maupun makan malam. Saat hari libur, pengunjung membeludak. Antreannya sangat panjang. Restoran yang berdiri sejak Mei 2012 ini menggunakan sistem semiprasmanan. Pengunjung bisa memilih makanan yang ingin disantapnya di counter makanan, setelah itu tinggal membayar di kasir. MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


KULINER

Pengunjung tidak boleh membawa makanan dan minuman dari luar. Apalagi makanan dan minuman dengan kandungan unsur hewani, seperti susu, yogurt, atau puding susu.

Daging Aspal

Saya sempat kaget saat melihat daftar menunya. Katanya restoran vegetarian, tapi ada menu sate ayam, rendang, empal, juga ikan-ikanan. Ternyata semua itu daging imitasi. Daging-dagingan dan ikanikanan itu dibuat dari sari kacang kedelai dan jamur yang diolah sedemikian rupa kemudian dibentuk seperti daging atau ikan. Rasanya? Nyaris sama dengan daging atau ikan asli, sehingga banyak pengunjung menyangka itu benar-benar daging asli. “Rasanya benar-benar MAJALAH DETIK 16 18 - 22 24 DESEMBER NOVEMBER 2013


KULINER

seperti daging. Bentuk seratnya juga sangat mirip dengan daging,� ujar Risa, salah satu pengunjung. Harga makanan di sini cukup terjangkau. Salah satu yang menjadi rekomendasi adalah sate ayam. Harganya Rp 4.000 per tusuk. Ukurannya cukup besar, dan rasanya gurih-gurih nikmat. Makan dua tusuk saja rasanya cukup mengenyangkan. Buat pencinta pedas, cobalah rendang Padang. Harganya Rp 5.000 per iris. Atau boleh juga mencoba menu sapi lada hitam, pedasnya benar-benar menggoyang lidah. Harganya Rp 6.000 per porsi. Untuk menikmati aneka lauk itu, ada paket nasi sayur seharga Rp 6.000 dengan enam sayur pilihan, seperti cah kangkung, tumis brokoli, capcai, dan jamur. Dijamin mengenyangkan. Keistimewaan lain dari rumah makan ini adalah bumbuMAJALAH DETIK 16 18 - 22 24 DESEMBER NOVEMBER 2013


KULINER

bumbu khusus vegetarian dan tanpa MSG (monosodium glutamate). Semua bahan masakan juga dijamin alami tanpa pengawet. Sehat dan aman dikonsumsi, pastinya. Dan aman juga untuk anak-anak, bahkan balita. Wah! RACHEL VANNESYA | KEN

YUNITA

MAJALAH MAJALAHDETIK DETIK16 18 9 - 22 15 24 DESEMBER NOVEMBER 2013



FOTO - FOTO: GRANDYOS ZAFNA MANASE MESAH | DETIKFOTO | DETIKHOT

MAUDY KOESNAEDI BUDIMAN S U DJ AT M I K O

ADINIA WIRASTI

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013



PEOPLE

B

UDIMAN Sudjatmiko berterus terang mengakui alasan menerbitkan buku pertamanya, Anak-anak Revolusi, adalah untuk menambah biaya kampanye Pemilu 2014. Untuk biaya sekunder, katanya. Novel yang akan terbit dalam dua jilid ini hanyalah permulaan. Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini ingin terus menulis, tapi bukan fiksi. “Karena saya tak bisa berimajinasi,” ujarnya, di sela peluncuran buku Anak-anak Revolusi, Rabu, 4 Desember 2013. Mantan tahanan politik era Orde Baru ini ingin menuliskan pemikiran politiknya

dalam bahasa populer sehingga lebih mudah dipahami. “Dulu Bung Karno menulis, Bung Hatta menulis, Sjahrir menulis. Saya ingin menghidupkan tradisi itu,” tambahnya. Tradisi itu mati di masa Orde Baru, tapi belakangan mulai bersemi. Tapi susah enggak, sih, menulis? “Menulis itu jangan dianggap beban, anggap saja sebagai hiburan, maka akan mengalir begitu saja,” ujarnya. Dan, untuk novel Anak-anak Revolusi ini, ia tak meluangkan waktu khusus. Ia hanya "mencuri" waktu di tengah kesibukannya sejak Agustus tahun lalu. Satu-dua jam sehari, tahu-tahu terkumpul 1.000 halaman! Q ESTI UTAMI MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013

GRANDYOS ZAFNA MANASE MESAH | DETIKFOTO

BUDIMAN S U DJ AT M I K O


DETIKHOT

PEOPLE

MAUDY KOESNAEDI

M

EMERANKAN Inggit Garnasih (istri Presiden Sukarno, red) menjadi tantangan tersendiri bagi Maudy Koesnaedi. Ia tidak hanya harus melepaskan tokoh Zaenab, pacar si Doel dalam film Si Doel Anak Sekolahan, yang telanjur melekat pada dirinya. Ia juga melakukan riset mendalam demi menghidupkan karakter perempuan yang mampu “merebut” hati Bung Karno tetapi kemudian ditinggalkan demi perempuan lain itu. Berkat peran ini juga, Maudy bisa mengobati kerinduannya mengenakan kebaya tradisional lengkap dengan se-

tagen. Maklum, kebaya tradisional memang menjadi kostum wajib saat Maudy “menjadi” Inggit. None Jakarta 1993 ini berterus terang mengakui menikmatinya. “Aku sangat menikmati memakai ini, jadi bisa melepas kerinduan merasakan pakai setagen dan kebaya,” ujarnya di sela syuting, beberapa waktu lalu. Aktris berdarah Sunda kelahiran Jakarta, 8 April 1975, itu berharap film Soekarno besutan Hanung Bramantyo, yang mulai diputar pekan ini, mendapat tanggapan positif dari masyarakat luas. Iiih... jadi penasaran seperti apa, sih akting Maudy sebagai Inggit. Q PRIH PRAWESTI FEBRIANI MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


DETIKHOT

PEOPLE

ADINIA WIRASTI

A

DINIA Wirasti sempat gemetaran saat namanya disebut sebagai aktris terbaik dalam ajang Festival Film Indonesia (FFI) 2013, yang digelar di Semarang, Jawa Tengah. Ia tak percaya menerima gelar ini. Sebelumnya, ia malah lebih menjagokan aktris lain. “Sama sekali enggak nyangka. Aku malah lebih ke Imelda Therinne (Belenggu) dan Happy Salma,” katanya, sambil tersenyum lebar. Semringah. Adinia berhak memboyong Piala Ci-

tra lewat perannya sebagai Marsha di film Laura & Marsha, sebuah road movie besutan Dinna Jasanti. Perjuangan Adinia di film yang syutingnya banyak dilakukan di Eropa ini memang tak mudah. Ia harus mengatasi segala keterbatasan yang ada. Tapi penghargaan ini menebus semua kerja keras itu. Ini menjadi babak penting bagi Adinia, yang merintis karier di dunia akting lewat film Ada Apa dengan Cinta?. “(Jadi pemicu), saya harus lebih serius lagi di seni peran,” tutup perempuan 26 tahun itu. Q ADHIE ICHSAN | ESTI UTAMI MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013



interview

Anies Baswedan:

Konvensi Tak Fair, saya lawan “Apakah proses politik hanya untuk mereka yang tidak bersih, tidak berintegritas?�

Ilustrator: edi wahyono

Majalah detik 16 - 22 Desember 2013


interview

etelah menggulirkan gerakan “Indonesia Mengajar”, Anies Baswedan kembali menggagas gerakan baru: “Turun Tangan”. Kali ini terkait dengan keikutsertaannya dalam konvensi calon presiden melalui Partai Demokrat. Lewat gerakan ini, ia menyeru sekaligus menyatakan komitmen turun tangan secara aktif memperbaiki kehidupan negeri ini. “Kian banyak orang bersih yang mau terlibat dalam politik semakin bisa mendorong tumbuhnya pemerintahan bersih dan kepemimpinan politik yang bermanfaat,” kata cucu pahlawan nasional A.R. Baswedan ini saat berbincang dengan majalah detik di sekretariat Relawan Anies Baswedan, Jalan Ciasem, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin, 9 Desember 2013. Dengan ikut terjun ke politik, Anies bisa mengajak rakyat berbuat bersama melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Berbuat sesuatu jauh lebih mulia ketimbang hanya menggerutu dan menyesali keadaan. Lantas kenapa pilihannya melalui Partai Demokrat, yang kadernya banyak terlibat skandal korupsi? Bagaimana dia menggalang dana untuk mewujudkan cita-citanya itu? Berikut ini petikan perbincangannya. Apa yang membuat Anda bersedia ikut konvensi calon presiden Partai Demokrat? Politik di negeri yang kita cintai ini mengalami degradasi luar biasa, sehingga proses politik telah dipersepsikan menjadi sebuah arena yang kotor. Banyak sekali orang yang tidak benar, tidak bersih, justru bermain dengan bebas di arena itu. Mengapa itu tidak kita persoalkan? Apakah kita hanya ingin berkeluh kesah saja, tanpa berbuat? Mengapa ketika ada orang-orang yang berintegritas, kompeten, dan bersih justru dipertanyakan, dipermasalahkan? Apakah memang proses politik itu Majalah detik 16 - 22 Desember 2013


interview

Kian banyak orang bersih yang mau terlibat di politik makin bisa mendorong tumbuhnya pemerintahan yang bersih dan kepemimpinan politik yang bermanfaat.

Ari Saputra / detikfoto

Majalah detik 16 - 22 Desember 2013


interview

Anies di hadapan Komite Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat di Wisma Kodel, Jakarta, 27 Agustus 2013. Hasan Alhabshy/detikfoto

hanya untuk diikuti oleh mereka yang tidak bersih, yang tidak berintegritas? Kita selama ini sudah terlalu banyak diam dan hanya mengeluh ketika melihat kondisi yang tidak benar. Justru seharusnya ikut aktif terlibat? Justru harus lebih banyak orang bersih, berintegritas, dan kompeten yang masuk pemerintahan serta politik. Sebab, di sanalah keputusan menyangkut nasib orang banyak dibuat. Kalau tidak, siapa yang mengelola anggaran negara dari uang pajak kita? Kian banyak orang bersih yang mau terlibat di politik makin bisa mendorong tumbuhnya pemerintahan yang bersih dan kepemimpinan politik yang bermanfaat. Banyak kok orang bersih dan berintegritas di negeri ini yang bisa dijadikan contoh. Tapi bisa juga keikutsertaan Anda malah dipersepsikan negatif oleh publik? Ha-ha-ha‌. Saya tidak risau atau takut terhadap semua opini dan persepsi yang timbul saat ini. Saya justru takut pada pertanyaan yang akan diajukan Tuhan. Bila kelak nanti saya ditanya Tuhan, selama Majalah detik 16 - 22 Desember 2013


interview

ini Anda telah mengatakan semua hal tentang bangsa ini dari A hingga Z, lalu ketika Anda diberi kesempatan, mengapa hanya berdiam diri?

jika dalam proses ini perjalanannya tidak adil, saya akan mempermasalahkannya, saya akan melawannya.

Kenapa memilih Partai Demokrat sebagai kendaraan politik? Hari ini hanya Partai Demokrat yang menyelenggarakan konvensi dan mengundang warga negara biasa, bukan partisan, untuk ikut pencalonan. Ini sebuah penghargaan yang patut diapresiasi. Konvensi merupakan cara elegan dalam menentukan pemimpin bangsa berikutnya. Sejumlah kader Demokrat terbukti melakukan korupsi sehingga menggerogoti popularitas partai ini. Anda mempertimbangkan kondisi itu? Saat ini partai mana yang bebas dari kader korupsi? Kalau kita cermati, di berbagai lembaga, baik itu swasta maupun pemerintahan, praktek korupsi telah mewabah luar biasa. Jika Partai Demokrat kemudian disebut menjadi partai yang tidak populer karena berbagai kasus tersebut, itu sudah lumrah. Sebab, partai inilah yang sedang memerintah, sehingga perhatian semua orang tertuju padanya. Karena itu, saya berani tidak populer dengan mengambil keputusan memilih partai ini. Tapi keputusan saya itu bisa dipertanggungjawabkan. Banyak yang menduga Susilo Bambang Yudhoyono akan menentukan hasil konvensi dan cenderung menunjuk iparnya (Pramono Edhie Wibowo).... Lalu, apakah saya harus diam? Tidak! Saya memilih berjuang agar ada kejujuran dalam proses ini. Saya bisa saja menang ataupun kalah, tetapi saya tidak akan pernah menyerah. Bisa saja dalam proses ini satu preferensi menginginkan calon tertentu menang. Namun, jika dalam proses ini perjalanannya Majalah detik 16 - 22 Desember 2013


interview

tidak adil, saya akan mempermasalahkannya, saya akan melawannya. Keadilan dan kejujuran dalam proses ini harus terwujud. Sejauh ini Anda melihat prosesnya masih dalam koridor itu? Saya kira iya. Saya pejuang. Saya tidak ingin menjadi tipe pemimpin upacara atau parade yang semua sudah teratur atau diatur dengan rapi. Pemimpin yang baik adalah yang selalu berjuang untuk menuju yang lebih baik. Lisan dan tindakannya menjadi contoh. Perjuangan adalah berani menghadapi semua persoalan dan mencari penyelesaiannya. Jika nanti, saat hasil konvensi ditetapkan, ternyata yang ditawarkan kepada Anda adalah posisi calon wakil presiden? Jangan pernah berpikir seperti itu, seolah saya mengejar posisi dan jabatan. Ini adalah niat tulus. Alangkah rendahnya jika persoalan bangsa yang begitu besar hanya menjadi sarana untuk mendapatkan posisi, duduk di mana dan mendapatkan apa. Kita curiga sebagai bentuk kritis boleh-boleh saja, toh memang niat seseorang itu hanya dirinya dan Tuhan yang tahu. Tetapi, sekali lagi, niat saya ikut proses ini adalah untuk Indonesia yang lebih baik, mengajak berjuang seluruh masyarakat turun tangan. Bagaimana dengan basis massa yang menjadi dasar optimisme Anda? Alhamdulillah, hanya dalam hitungan pekan, ribuan orang mendaftarkan diri sebagai sukarelawan Majalah detik 16 - 22 Desember 2013


interview

(Anies Baswedan). Mereka tidak dibayar. Landasan mereka adalah iktikad baik untuk menuju Indonesia yang lebih baik, tidak ada atribut partai atau organisasi yang digunakan. Saya hanya memaparkan, ini visi saya, tujuan dan cita-cita perjuangan ini. Tekad kami menjadi identitas bagi kami, yakni demi negeri tercinta ini. Dan ini muncul karena kami mengajak mereka menjadi penentu, bahwa langkah aktif kita, partisipasi kita, sangat menentukan masa depan kita.

Anies, kamu tidak saya titipkan kepada orang siapa pun, tetapi kepada Allah.

Maksudnya? Saya tidak ingin membuat pendukung yang sekadar mendukung sesaat. Kalau itu yang diinginkan, bisa saja saya kumpulkan uang sebanyak-banyaknya. Kemudian saya bikin organisasi dan saya bayari dan kendalikan dari Jakarta. Praktek-praktek konvensional yang merugikan rakyat itulah yang ingin saya pangkas. Karena itu, saya mengajak mereka tidak memenangkan Anies Baswedan untuk diri Anies Baswedan. Memang Anies harus menang, tapi tujuan utama pemenangan itu adalah agar kita bisa bersama-sama mewujudkan Indonesia yang lebih baik. Ada tujuan yang jauh lebih mulia daripada sekadar menang. Menggalang dukungan tetap butuh dana. Dari mana Anda mengumpulkannya dan berapa besarnya? Macam-macam sumber dana kami. Contohnya kaus yang pertama kali kami gunakan. Itu dibuat di Malang, Jawa Timur, oleh sukarelawan kami, kemudian dikirim ke Jakarta. Begitupun yang lain-lain. Jadi, kalau dikuantifikasi dalam rupiah, itu ternyata cukup besar. Tapi, maaf, saya tidak hafal berapa persisnya dana itu. Yang pasti, itu bisa kami pertanggungjawabkan dan jelas. Majalah detik 16 - 22 Desember 2013


interview

Dukungan kalangan pengusaha lazimnya tidak gratis. Anda siap memberikan konsesi tertentu? Jangan berpikir negatif dulu. Kalangan pengusaha tentunya juga sudah sangat pintar bahwa, untuk menjadi besar, sudah tidak zamannya lagi dengan menggunakan lisensi-lisensi. Dalam era keterbukaan dan persaingan sehat, kekuatan atas dasar keunggulan diri adalah faktor penentu kemenangan, dan itu akan bersifat langgeng ketimbang yang menggunakan lisensi. Saya sudah berdiskusi dengan banyak orang. Yang mereka butuhkan adalah kesempatan yang sama dalam berusaha. Itu yang akan saya lakukan. Selama mengikuti konvensi, bagaimana dengan tugas Anda sebagai rektor? Saya cuti, dan mendelegasikan semua tugas keseharian kepada para pembantu rektor. Dukungan keluarga? Saya bicara dengan ibu dan ayah saya. Beliau berdua bilang, kalau benar, jalani, maju terus, jangan khawatir dengan kata orang. Bismillah. Bahkan ibu saya mengatakan, “Anies, kamu tidak saya titipkan kepada orang siapa pun, tetapi kepada Allah.� Itu yang menjadi sebuah semangat yang luar biasa pada diri saya. Begitupun dengan istri dan anak-anak saya. Mereka bahkan selalu hadir di mana pun saya berada. Melalui telepon dan media elektronik, saya selalu menyapa. Kalau pas lagi bertemu, saya sedang tidak di luar kota, saya utamakan kualitas pertemuan dengan mereka. Mereka sangat memahami apa yang tengah saya lakukan. Luar biasa. n ARIF ARIANTO Majalah detik 16 - 22 Desember 2013


interview

BIODATA Nama: Anies Rasyid Baswedan, PhD Tempat/Tanggal Lahir: Kuningan, Jawa Barat, 7 Mei 1969 Ayah: Drs Rasyid Baswedan, SU (mantan Wakil Rektor Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta) Ibu: Prof Dr Aliyah Rasyid, MPd (guru besar Universitas Negeri Yogyakarta) Istri: Fery Farhati, SPsi, MSc Anak: Mutiara Anissa, Mikail Azizi, Kaisar Hakam, Ismail Hakim Pendidikan • TK Masjid Syuhada di Kota Baru, Yogyakarta

• • • •

SD Laboratori Yogyakarta SMP Negeri 5 Yogyakarta SMAN 2 Yogyakarta Universitas Gadjah Mada (19891995) • Master bidang International Security and Economic Policy, Universitas Maryland, College Park • Departemen Ilmu Politik di Universitas Northern Illinois Pekerjaan • Peneliti di Pusat Antar Universitas Studi Ekonomi di UGM, Yogyakarta (1995) • National advisor bidang desentralisasi dan otonomi daerah di Partnership for Governance Reform, Jakarta (20062007) • Peneliti utama di Lembaga Survei Indonesia (2005-2007) • Rektor Universitas Paramadina, Jakarta (15 Mei 2007)

(Februari 2009) • Satu dari 20 tokoh pembawa perubahan dunia untuk 20 tahun mendatang versi majalah Foresight, Jepang (April 2010) Karya Ilmiah • “Political Islam: Present and Future Trajectory” dimuat di Asian Survey, sebuah jurnal yang diterbitkan oleh Universitas California • “Indonesian Politics in 2007: The Presidency, Local Elections, and The Future of Democracy” diterbitkan oleh BIES, Australian National University

Penghargaan • 100 Intelektual Publik Dunia versi majalah Foreign Policy (edisi April 2008) • Salah satu Young Global Leaders World Economic Forum

Ari Saputra / detikfoto

Majalah Majalah Majalah detik detik detik16 18 9- -22 15 24 Desember November 2013


INTERNASIONAL

BEREBUT SUARA TENTARA PERDANA MENTERI THAILAND YINGLUCK SHINAWATRA MENAWARKAN PEMILIHAN UMUM DIPERCEPAT PADA 2 FEBRUARI NANTI. TAK DIDUKUNG OPOSISI. ATHIT PERAWONGMETHA/GETTY IMAGES

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


INTERNASIONAL

I Polisi dan militer Thailand berjaga di depan kantor pemerintahan saat massa memasuki ruang bawah tanah, 3 Desember 2013. RUFUS COX/GETTY IMAGES

BARAT adu kuat dalam pertandingan tarik tambang, posisi Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra dan lawan politiknya masih relatif imbang. Posisi tambang dan kuda-kuda kedua belah pihak masih sama kokoh, belum terlihat terseret ke kiri atau ke kanan. Pekan lalu, ratusan ribu orang antipemerintah memadati jalan-jalan Kota Bangkok menuntut Yingluck lengser dari posisinya. Sehari kemudian, Perdana Menteri Yingluck menanggapinya dengan mengendurkan posisinya. Yingluck memutuskan membekukan parlemen dan menawarkan jalan keluar berupa percepatan pelaksanaan pemilihan umum pada 2 Februari nanti. Tapi dia menolak menyerahkan kursinya seperti diminta pemimpin kelompok oposisi, Suthep Thaugsuban. “Aku harus menjalankan tugas sebagai Perdana Menteri caretaker sesuai dengan konstitusi,� kata Yingluck, Selasa, 10 Desember 2013. “Aku sudah mun-

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


INTERNASIONAL

dur sejauh yang aku bisa, beri aku sedikit keadilan.” Proposal dari Yingluck didukung oleh Raja Bhumibol Adulyadej. Dua hari kemudian, Yingluck juga mengumumkan pembentukan forum yang diketuai oleh Tongthong Chandransu, sekretaris di Kantor Perdana Menteri Thailand. Dalam forum ini, menurut Yingluck, pemerintah hanya akan berfungsi sebagai fasilitator diskusi. Forum akan mengundang semua pihak yang berselisih guna mendiskusikan agenda-agenda reformasi politik. “Pemerintah berpikiran terbuka terhadap semua pendapat dan kami akan bergabung dalam diskusi untuk mencari jalan keluar terbaik,” ujar Yingluck. Tawaran dari Yingluck rupanya belum memuaskan Suthep dan penyokongnya. Suthep menolak mentah-mentah proposal Yingluck. Jika pemilihan digelar dua bulan lagi, hampir bisa dipastikan kubu Perdana Menteri Yingluck bakal menang kembali seperti pada pemilu sebelumnya. Mereka memiliki basis pendukung yang sangat kokoh di pedesaan di wilayah utara dan timur laut Thailand. “Aku akan melakukan semua cara untuk menghentikan pemilihan umum. Dan aku percaya aku mampu melakukannya,” kata Suthep kepada para pengusaha di Bangkok. Suthep tetap menghendaki Yingluck dan partai penyokongnya turun dari kekuasaan. Roda pemerintahan dan proses transisi selanjutnya, menurut Suthep, akan dijalankan oleh Dewan Rakyat. Dewan Rakyat, Suthep memaparkan, terdiri atas 300 perwakilan dari pelbagai kelompok dan 100 akademisi yang ditunjuk oleh kelompok oposisi, Komite Reformasi Demokrasi Rakyat. Merekalah yang akan

“Aku sudah mundur sejauh yang aku bisa, beri aku sedikit keadilan.”

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


INTERNASIONAL

Pemimpin unjuk rasa Suthep Thaugsuban saat menemui massa antipemerintah. REUTERS/DYLAN MARTINEZ

merancang seperti apa reformasi politik dan proses transisi politik di Negeri Gajah Putih setelah pengaruh keluarga Shinawatra disingkirkan. Setelah usai menuntaskan tugasnya, seluruh anggota Dewan dilarang berpolitik selama lima tahun. “Aku akan tiduran di Pulau Samui dan meninggalkan gelanggang politik,” Suthep berjanji. Bangkok mulai “memanas” setelah pemerintahan Yingluck mengajukan rancangan undang-undang amnesti politik ke parlemen. Yingluck berdalih undangundang itu dibutuhkan untuk menyatukan kembali Thailand, yang terbelah setelah kerusuhan politik tiga tahun lalu. “Sejak kami berkuasa, fokus kami adalah rekonsiliasi. Amnesti bukanlah melupakan pengalaman menyakitkan, tapi belajar dari pengalaman itu, sehingga MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


INTERNASIONAL

generasi mendatang tak mengulanginya kembali,” Yingluck membela diri sebulan lalu. “Jika rakyat belajar memaafkan, negara ini akan maju.” Lawan-lawan politiknya curiga, peraturan itu bakal membuka jalan bagi Thaksin Shinawatra untuk pulang dari pelariannya tanpa harus menjalani hukuman. Thaksin, yang digusur dari kursi perdana menteri pada 2006, diadili secara in absentia, tanpa kehadirannya, atas tuduhan korupsi dan diputus bersalah. Tiga pekan lalu, Senat Thailand menolak rancangan undang-undang tersebut. Namun usulan itu telanjur melukai kepercayaan terhadap pemerintahan Perdana Menteri Yingluck. Lawan-lawan politiknya menuding Yingluck hanyalah boneka sang kakak, Thaksin, yang kini tinggal di Dubai, Uni Emirat Arab. Sembari susah payah menahan air mata, kepada para wartawan di Bangkok, pekan lalu Yingluck mengatakan tak mengerti mengapa peran keluarganya selalu menjadi sumber silang-selisih di Thailand.

“Tolong dipahami, militer tak ingin terlibat langsung dalam politik, tapi kami menyokong setiap upaya menciptakan perdamaian di Thailand.”

O O O

Sadar tak mungkin menjatuhkan Perdana Menteri Yingluck sendirian, Suthep terus menggalang dukungan dari pelbagai kalangan. Pekan lalu, dia bersama sejumlah tokoh oposisi bertemu dengan kalangan pengusaha dan menjelaskan rencana politik mereka. Dia juga berencana menemui mantan perdana menteri Anand Panyarachun dan sejumlah akademisi. “Kami tidak arogan dan kami siap mendengarkan. Kami juga berencana menemui tokoh-tokoh penting untuk meminta nasihat,” kata Suthep. Satu yang tak boleh tertinggal adalah militer. Di Thailand, militer MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


INTERNASIONAL

Masa antipemerintah membentangkan bendera Thailand di depan kantor pemerintahan Bangkok, Thailand, 9 Desember 2013. REUTERS/DYLAN MARTINEZ

adalah pemain politik utama. Selama separuh abad terakhir, militer Thailand sudah 18 kali mengambil alih kekuasaan. Suthep sudah menghubungi Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Prayuth Chan-ocha dan Kepala Kepolisian Adul Saengsingkaew. Namun Jenderal Prayuth menyarankan Suthep meminta izin terlebih dulu kepada Panglima Militer Thailand Jenderal Thanasak Patimaprakorn. Kali ini, militer Thailand tampaknya berusaha berdiri di tengah. Mereka sangat berhati-hati bertindak supaya tak dianggap bersikap berat sebelah. “Aku akan berusaha dengan segala cara untuk mengakhiri konflik.... Tolong dipahami, militer tak ingin terlibat langsung dalam politik, tapi kami menyokong setiap upaya menciptakan perdamaian di Thailand,” kata Jenderal Prayuth. “Karena itu, kami harus bersabar, tenang, dan mengerjakan semuanya dengan hati-hati.” Setelah beberapa hari tak ada kabar soal rencana pertemuan Suthep dengan para petinggi militer, akhirnya muncul kepastian juga. Lewat satu perMAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


INTERNASIONAL

Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra setelah melakukan konferensi pers di Bangkok, 10 Desember 2013. REUTERS/ATHIT PERAWONGMETHA

nyataan tertulis, militer Thailand mengundang Suthep dan para pemimpin oposisi bergabung dalam satu “seminar” pada akhir pekan ini untuk membahas jalan keluar bagi pertikaian politik di Thailand. Seluruh petinggi militer akan hadir dalam acara itu. Panglima tertinggi militer Thailand, Jenderal Thanasak, akan menjadi penengah dalam acara tersebut. Tak jelas benar apakah kubu Perdana Menteri Yingluck Shinawatra juga diundang ke acara itu. Yingluck sendiri yakin militer tak akan tergoda mengambil alih kekuasaan seperti saat militer menggusur kakaknya, Thaksin Shinawatra, dari kursinya pada 2006. Sepertinya, “tarik tambang” di antara kedua kubu masih bakal bertahan lama. Q SAPTO PRADITYO, MONIQUE SHINTAMI | REUTERS | BANGKOKPOST | BBC

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


INTERNASIONAL

AMUK DI NEGERI SINGA RATUSAN BURUH MIGRAN INDIA DI SINGAPURA MENGAMUK. PEREDARAN MINUMAN KERAS DISETOP SEMENTARA.

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


INTERNASIONAL

L ASIA ONE

IMA tahun lalu, bisa dihitung jari jumlah toko minuman beralkohol di kawasan Little India, Singapura. Jumlah tenaga kerja asing yang tinggal dan bekerja di wilayah itu juga masih relatif sedikit. Tapi, di mana-mana hukum ekonomi berlaku: muncul permintaan, maka bakal ada pasokan. Perlahan, tenaga kerja asing membanjir ke Little India. Toko-toko kecil bermunculan, juga toko yang menjual minuman beralkohol. “Paling tidak jumlahnya bertambah 40 persen dalam dua tahun terakhir,� John Yeo, pemilik toko Yeo Buan Heng Liquor di Jalan Chander, menaksir. Sepanjang Jalan Chander saja, dari 23 toko, tujuh di antaranya menjual minuman keras. Melangkah beberapa puluh meter lagi, di sepanjang Jalan Race Course, dari 38 toko, hampir separuhnya menyediakan minuman memabukkan. Seorang pemilik toko, meng-

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


INTERNASIONAL

aku, pada hari Minggu bisa menjual minuman keras hingga Sin$ 6.000 atau Rp 57,6 juta. Padahal, pada hari biasa, dia hanya mendapat kurang dari seperenamnya saja. Pada Ahad, 8 Desember 2013, minuman beralkohol itu dituding menjadi “bahan bakar� amuk di sepanjang Jalan Race Course. Seperti biasa, Minggu malam adalah malamnya para pekerja asing di Little India. Pada malam itu, buruh-buruh dari India, Bangladesh, dan beberapa negara lain meriung melewatkan malam di sepanjang Jalan Race Course. Menikmati makanan, tak sedikit di antara mereka sembari menenggak minuman keras hingga teler. Sekitar pukul 09.20 waktu setempat, bus yang biasa mengantar para pekerja itu pulang ke asrama di daerah Tuas datang menjemput di persimpangan Jalan Race Course dan Jalan Hampshire. Dalam sekejap, bus itu sudah penuh sesak. Satu penumpang, Sakthivel Kumaravelu, 33 tahun, memaksa masuk sekalipun di dalam bus sudah berjubel penumpang. Kesulitan mengatur penumpang, sang sopir, Ah Huat, meminta bantuan Grace Wong Geck Woon. Grace, 38 tahun, sudah tiga tahun terakhir bekerja sebagai koordinator penumpang bus untuk para buruh migran setiap akhir pekan. Dia sudah biasa berurusan dengan rupa-rupa kelakuan penumpang. Malam itu, Sakthivel, pekerja dari India, rupanya sudah teler berat. Bahkan, di dalam bus, dia sempat berulah dengan memelorotkan celananya. Karena bus sudah kelewat penuh, Grace meminta Sakthivel turun. Sakthivel turun, pintu bus ditutup dan Grace berpaling ke deretan penumpang lain. Beres. Namun,

Mereka bersorak setelah membakar kendaraan, bahkan menari-nari di sekelilingnya.

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


INTERNASIONAL

REUTERS

alangkah terkejutnya Grace saat bus mulai bergerak, dia mendengar suara benda terlindas. Orang-orang mulai berteriak. Entah bagaimana, Sakthivel sudah terkapar di kolong bus. Orang-orang mulai berkerumun di sekeliling bus. Suasana mulai panas. “Busmu baru saja melindas orang,� teriak satu orang dari tengah kerumunan. Para pekerja asing itu menyuruh sang sopir turun. Grace, yang terdesak di antara kerumunan, terdorong masuk kembali ke dalam bus. Ah Huat, sang sopir, yang ketakutan, buru-buru menutup pintu bus. Orang-orang terus menggedor jendela dan pintu bus. Botol minuman dan batu mulai beterbangan ke arah bus. Sesudah itu, massa hilang kendali. Apa saja yang terpegang tangan dilempar. Sejumlah kendaraan, termasuk sepeda motor dan mobil polisi, dibakar dan digulingkan.

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


INTERNASIONAL

“Mereka bersorak setelah membakar kendaraan, bahkan menari-nari di sekelilingnya,” kata Sardol Singh. Dia menyaksikan kerusuhan itu dari apartemennya yang menghadap ke Jalan Race Course. Sardol menaksir, ada ratusan orang mengamuk malam itu. Pemilik Banana Leaf Apolo, rumah makan di Jalan Race Course, buru-buru menyuruh pelayannya mematikan lampu dan menutup pintu. “Masih ada 30 orang yang sedang menikmati makanan saat kami tutup pintunya,” kata Manikandan Ramalingam, pelayan Banana Leaf. Pada Rabu, 11 Desember 2013, jenazah Sakthivel diterbangkan ke India dan dimakamkan di kampungnya, Chattiram, sekitar 400 kilometer dari Kota Chennai. “Sakthivel orang yang sangat baik,” kata Kumar, teman seasramanya di Singapura.

Kita tak hanya mesti melihat kembali ketergantungan kita terhadap pekerja asing, tapi juga harus meninjau kembali seberapa baik kita memperlakukan mereka.

***

Sangat aman. Sangat tertib dan bersih. Fasilitas nomor satu. Dari luar, Singapura tampak seperti sebuah “surga”. Setelah sekian lama hidup damai, amuk pada Ahad itu menjadi berita besar di Negeri Singa. Kerusuhan terakhir di Singapura terjadi pada pertengahan 1969. Langit masih gelap ketika puluhan petugas polisi membangunkan pekerja-pekerja asing dari tidur mereka. Para pekerja diminta menanggalkan pakaian, sementara para polisi memeriksa tubuh mereka untuk mencari bekas luka yang mungkin tertinggal setelah kerusuhan di Little India. “Saya diminta menanggalkan kemeja dan mereka memeriksa goresan, luka-luka,” ujar Dharmaraj, 23 tahun, seorang pekerja MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


INTERNASIONAL

REUTERS

India yang tinggal di Avery Lodge. Avery Lodge tak lain adalah tempat tinggal Sakthivel Kumaravelu. Mereka yang tinggal di asrama itu bekerja untuk perusahaan konstruksi dan galangan kapal Heng Hup Soon. Sebagian besar berasal dari India, Bangladesh, Cina, dan Myanmar. Kepolisian Singapura sudah menetapkan 27 orang sebagai tersangka pelaku kerusuhan. Mereka diancam hukuman cambuk dan maksimum tujuh tahun penjara. Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong juga telah memerintahkan pembentukan komite khusus untuk menginvestigasi kerusuhan ini dan apa penyebabnya. “Mayoritas pekerja asing di Singapura taat pada hukum. Mereka berkontribusi terhadap perekonomian kita, bekerja keras untuk mencari penghasilan dan menghidupi keluarganya. Kejadian buruk ini tak boleh menodai cara pandang kita terhadap komunitas pekerja migran,” kata Perdana Menteri Lee pekan lalu. Di negeri yang luas wilayahnya tak beda jauh dengan Jakarta ini, ada sekitar 1 juta pekerja asing. Mereka sebagian besar bekerja di sektor konstruksi dan beberapa sektor lain, mengambil pekerjaan bergaji rendah yang tak diminati warga Singapura. Jeannette Chong-Aruldoss, Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Nasional, mengatakan kerusuhan oleh pekerja asing di Little India, juga mogok sopir bus setahun lalu, seharusnya menjadi peringatan bagi pemerintah Singapura. “Kita tak hanya mesti melihat kembali ketergantungan kita terhadap pekerja asing, tapi juga harus meninjau kembali seberapa baik kita memperlakukan mereka,” kata Jeannette. Diakui atau tidak, pandangMAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


INTERNASIONAL

an negatif terhadap para buruh migran yang sebagian besar berasal dari negara-negara di Asia Selatan tersebut masih hidup di benak sebagian warga Singapura. Lihat saja komentar-komentar di media sosial. “Ini hanyalah pucuk dari sebuah gunung es.... Kita butuh buruh migran untuk menopang pertumbuhan ekonomi, tapi tidak dengan mengorbankan keamanan,” kata Gayathiri, 30 tahun, warga Singapura. Pemerintah Singapura telah memberlakukan larangan sementara atas penjualan dan konsumsi minuman keras di Little India di akhir pekan. Menteri Kedua Dalam Negeri S. Iswaran mengatakan tidak ada bukti penyebab kerusuhan adalah masalah di

Ini hanyalah pucuk dari sebuah gunung es.

tempat kerja. “Ini adalah letusan spontan di lapangan. Kalaupun ada perselisihan, ada aturan dan (pekerja asing) tahu ada hukum yang berlaku dan mereka bisa mencari penyelesaian bagi setiap keluhan yang mereka miliki,” tuturnya. Wakil Presiden Kelompok Pekerja Migran, Alex Au, memperingatkan untuk tidak berspekulasi terlalu jauh. Meski ia tidak membantah kemungkinan permasalahan diskriminasi pekerja asing menjadi pemicu insiden ini. “Akan baik bagi pemerintah lebih memperhatikan keluhan tersebut, untuk mengurangi timbulnya kebencian dan mencegah insiden serupa terjadi lagi,” katanya. Q MONIQUE SHINTAMI, SAPTO PRADITYO | REUTERS | BBC I STRAIT TIMES | ASIAONE

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


SAINS

MARI ‘BERKEBUN’

DI BULAN NASA AKAN MEMBUAT EKSPERIMEN “KEBUN” DI BULAN. LANGKAH PERTAMA UNTUK MEMBANGUN KOLONI MANUSIA.

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


SAINS

L

EBIH dari lima puluh tahun lalu, pada 12 September 1962, Presiden Amerika Serikat John F. Kennedy berpidato di Rice Stadium, di muka ratusan peneliti dan anggota Kongres Amerika. Presiden Kennedy menekankan betapa cepatnya perubahan di dunia ilmu dan teknologi, termasuk eksplorasi antariksa, dalam seabad terakhir. “Eksplorasi antariksa akan jalan terus, tak peduli kita ikut di dalamnya atau tidak, dan akan menjadi petualangan terbesar sepanjang masa. Dan, setiap bangsa yang ingin menjadi pemimpin atas bangsa lain tak boleh tertinggal dalam perlombaan ke antariksa,” kata Presiden Kennedy kala itu. Dan target utama perlombaan di antariksa saat itu adalah bulan. “Kita memilih pergi ke bulan dan lainnya bukan karena mereka mudah dicapai, tapi justru karena sangat sulit,” kata Presiden Kennedy. Tujuh tahun setelah pidato itu, Neil Armstrong dan Edwin Aldrin berhasil menginjakkan kakinya di bulan. “Ini satu langkah kecil bagi seorang laki-laki, tapi sebuah langkah besar untuk umat manusia,” kata Neil Armstrong, Komandan Misi Apollo 11, beberapa saat setelah menginjakkan kaki di Sea of Tranquility, tak jauh dari Kawah Sabine dan Ritter di bulan. Ratusan juta orang di seluruh dunia menyimak siaran langsung detik-detik bersejarah itu. Selama tiga jam, Neil dan Edwin berjalan-jalan di bulan dan mengumpulkan sampel tanah. Pada 11 Desember 1972, Eugene Cernan dan Harrison Schmitt menginjakkan kakinya di Lembah TaurusLittrow, di bulan. Mereka berdualah manusia terakhir dari Bumi yang meninggalkan tapak kakinya di bulan,

Ini satu langkah kecil bagi seorang laki-laki, tapi sebuah langkah besar untuk umat manusia.

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


SAINS

NASA

setelah tiga tahun sebelumnya Neil Armstrong dan Edwin Aldrin melakukan hal serupa. Sudah 41 tahun tak ada lagi manusia dari Bumi yang pergi ke bulan. Sekarang Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), bersama-sama dengan beberapa perusahaan swasta, siap melompat lebih jauh. Tidak lagi sekadar datang, jalan-jalan sejenak di bulan dan pulang, tapi siap tinggal berbulan-bulan, bahkan mungkin beberapa tahun, di bulan. Bukan tak mungkin, suatu ketika nanti NASA, SpaceX, Bigelow Aerospace, atau perusahaan antariksa lain bisa membangun koloni manusia di bulan. Ini bukan mimpi kosong atau khayalan belaka. Bahkan, menurut Michael Gold, Direktur Bigelow Aerospace, sebagian besar teknologinya sudah ada. Yang jadi masalah memang biayanya. Mengirim 1 kilogram

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


SAINS

muatan ke bulan saja bisa memakan ongkos beberapa miliar rupiah. Karena itu, menurut Behrokh Khoshnevis, profesor astronomi di Universitas Southern California, tak semua kebutuhan barang untuk koloni di bulan atau Planet Mars harus dikirim dari Bumi. Sebagian kebutuhan itu mesti dibuat atau dihasilkan di sana, misalnya makanan dan air. Giacomo Certini, peneliti di Departemen Tanaman dan Ilmu Lingkungan, Universitas Florence, Italia, bersama Riccardo Scalenghe, peneliti di Universitas Palermo, telah memastikan bahwa permukaan bulan dan Planet Merah bisa menopang pertanian. Dua syarat utama itu, air dan nutrisi tanaman, bisa jadi ada dalam tanah di bulan. Wahana Moon Mineralogy Mapper milik NASA, yang diangkut oleh kendaraan antariksa Chandrayaan-1 milik India, mendeteksi keberadaan air di bulan beberapa bulan lalu. Beberapa pekan lalu, NASA mengumumkan akan menerbangkan proyek eksperimen ke bulan pada 2015. NASA akan “menitipkan” satu kotak di wahana pemenang lomba Google Lunar X-Prize 2015. Ini bukan kotak sembarang kotak. Lewat kotak itu, NASA akan meneliti kemungkinan membuat “kebun” di bulan.

Ini pertanyaan yang sampai sekarang belum ada yang tahu jawabannya.

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


SAINS

NASA

Menurut Robert Bowman, peneliti di Lockheed Martin dan NASA Ames Research Center, kotak ini memuat benih 10 biji lobak dan kemangi serta 100 biji bunga arabidopsis. Kotak kecil ini dirancang sebagai habitat tanaman lengkap dengan udara dan air yang tahan sekitar 10 hari hingga benih itu tumbuh. “Tujuan kami adalah menunjukkan bahwa, dalam waktu tertentu tanaman dari Bumi bisa berkembang di bulan,” kata Bowman. Proyek NASA ini bakal menjadi riset pertama menghidupkan tanaman di bulan, walaupun sebenarnya NASA sudah berulang kali mengerjakan riset serupa di Stasiun Antariksa Internasional. Seperti apa kira-kira tanaman yang tumbuh di antariksa ini? Apakah rasanya bakal sama persis dengan lobak dan kemangi yang tumbuh besar di kebun kita? “Ini pertanyaan yang sampai sekarang belum ada yang tahu jawabannya,” ujar Bowman. “Yang akan kami buktikan adalah tanaman ini bisa tumbuh normal di bulan, serupa dengan di Bumi.” Bowman dan temantemannya akan memantau seperti apa pertumbuhan tanaman di lingkungan bulan yang berbeda kondisi atmosfer dan gaya gravitasinya dengan Bumi. Apakah mereka akan tumbuh sama cepatnya? Dan seperti apa hasil tanamannya? Q SAPTO PRADITYO | NASA | SPACE | NPR

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013



SPORT

DARAH MUDA

LA MASIA LULUSAN-LULUSAN AKADEMI LA MASIA SIAP MENGGANTIKAN GENERASI MESSI. BELUM JADI PILIHAN UTAMA DI TIM SENIOR.

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


SPORT

S Kami hampir saja tak berangkat ke Barcelona.

IAPA yang bisa menolak Barcelona? Tiga tahun lalu, Ben Lederman, kala itu baru berumur 10 tahun, bersama ayahnya, Danny Lederman, menyaksikan Lionel Messi, Xavi Hernandez, dan timnya berlaga di kandangnya, Nou Camp. Mereka berdua terbang melintasi Samudra Pasifik dari rumah mereka di Los Angeles, Amerika Serikat. Seperti semua anak di dunia, Ben terpesona oleh “sihir” Lionel Messi. “Ayah, aku ingin bermain di sini suatu hari nanti,” Ben mengatakan kepada ayahnya. Sudah lama bocah itu memang nge-fans Azulgrana, julukan bagi tim dari Catalunya itu. Ketika dia mendapat hadiah bayi babi Guinea pada ulang tahunnya yang ke-8, Ben memberinya nama Messi. Ben tak perlu menunggu lama. Pemandu bakat yang dikirim oleh Carles Folguera, Direktur Akademi Sepak Bola Barcelona, terpikat oleh visi permainan dan kemampuan mengolah bola Ben saat menyaksikan tim sekolahnya bertanding. Dia diundang ke markas La Masia de Can Planes, Akademi Sepak Bola Barcelona, untuk menjalani uji coba. Hasilnya di luar dugaan, Ben lolos uji coba dan diminta bergabung ke La Masia, salah satu, bahkan mungkin, akademi sepak bola terbaik di dunia saat ini. “Aku tak bisa mendeskripsikan seperti apa wajahnya saat itu,” kata Danny Lederman. Walaupun sangat berat—Danny harus menjual usahanya, sementara istrinya melepas karier sebagai agen properti yang sukses—keluarga itu memutuskan boyongan ke Barcelona demi anaknya, demi La Masia. “Kami hampir saja tak berangkat ke Barcelona,” Tammy Lederman, sang ibu, menuturkan. Tapi, siapa yang kuasa menolak undangan Barcelona? Ben Lederman menjadi warga Amerika pertama MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


SPORT

yang menjadi “murid” di La Masia. Kini mereka sudah dua tahun di Barcelona dan Ben masih harus bersaing dengan 300-an siswa La Masia. Tak ada jaminan bahwa suatu ketika dia bakal bisa bermain di tim utama Azulgrana seperti sang idola, Lionel Messi. Setiap tahun, masih ada ribuan anak dari pelbagai negara yang mati-matian berusaha menembus seleksi La Masia dan bermimpi suatu ketika bisa berlaga di Nou Camp. ,,,

Ben Lederman NYTIMES

Barcelona punya utang besar kepada Johan Cruyff, legenda sepak bola asal Belanda. Cruyff, alumnus akademi sepak bola Ajax, sempat bermain bersama Barcelona selama lima musim pada pertengahan 1970-an. Dialah yang mengusulkan pembentukan La Masia kepada Josep Lluis Nunez, Presiden Barcelona kala itu. Cruyff pula—dia menjadi Manajer Azulgrana dari 1988 hingga 1996—yang memperkenalkan filosofi “total football” ke Nou Camp lewat “murid-murid”-nya, seperti Pep Guardiola. Setelah era Cruyff, tak bisa dibantah, generasi Lionel Messi, Andres Iniesta, Xavi Hernandez, dan Carles Puyol merupakan generasi emas La Masia. Dengan mengandalkan para alumnus La Masia, mereka merebut semua gelar juara di La Liga, Eropa, dan dunia

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


SPORT

bersama Pep Guardiola, sang manajer. Sekarang, generasi mereka sudah mendekati akhir masa kejayaannya. Carles Puyol sudah berumur 35 tahun, sementara Xavi, sang jenderal di lapangan tengah, sudah “berkepala tiga”. Usia Iniesta pun tahun depan sudah menginjak 30 tahun. Hanya Messi yang masih berada di usia emasnya. Namun “sumur” La Masia tak pernah kekeringan bakat. Bakat-bakat muda yang bakal menggusur Puyol, yang sudah mulai melambat; dan Messi, yang juga mulai didera cedera, sudah antre. Di tim utama Barcelona sekarang, ada beberapa pemain yang belum lama lulus dari Akademi La Masia. Di barisan belakang, ada Marc Bartra dan Martin Montoya. Di lapangan tengah, ada Isaac Cuenca, Sergi Roberto, dan Jonathan dos Santos. Satu lagi di barisan penyerang, ada Cristian Tello. Mereka semua masih di bawah 23 tahun. Selain mereka yang bermain di tim utama Azulgrana, masih ada beberapa pemain muda alumni La Masia yang tengah mencari pengalaman di klub lain. Rafa “Rafinha” Alcantara kini bermain di Celta Vigo dengan status dipinjamkan. Sedangkan Gerard Deulofeu menimba ilmu di liga seberang. Dia bermain untuk Everton di Inggris hingga akhir musim 2013/2014. Oscar Garcia, pelatih tim Barcelona B, percaya, dengan bermain di liga yang berbeda, gaya hidup berbeda, dan gaya bermain yang juga berbeda dengan La Liga, Gerard bakal semakin berkembang. “Ingat bagaimana Cesc Fabregas meninggalkan Barcelona untuk belajar di Liga Inggris dan kembali sebagai bintang besar. Demikian pula Gerard Pique,” kata Roberto Martinez, Manajer Everton.

Ingat bagaimana Cesc Fabregas meninggalkan Barcelona untuk belajar di Liga Inggris dan kembali sebagai bintang besar.

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


SPORT

Gerard Deulofeu INDEPENDENT

Sejauh ini, mereka semua memang belum menjadi pilihan utama Manajer Azulgrana, Gerardo “Tata” Martino. Namun bukan berarti Martino tak memberi kesempatan kepada para darah muda La Masia ini. Dua pekan lalu, Tata Martino menurunkan lima pemain muda alumni La Masia—Martin Montoya, Isaac Cuenca, Sergi Roberto, Marc Bartra, dan Cristian Tello—saat Barcelona menaklukkan Cartagena 4-1 di ajang Copa del Rey. Tata Martino juga membuat kejutan saat mengganti Alexis Sanchez di menit ke-77 dengan Jean Marie Dongou. Ini merupakan laga perdana bersama tim senior Barcelona di ajang resmi bagi pemuda 18 tahun asal Kamerun tersebut. Walaupun bermain kurang dari 15 menit, Dongou mencatatkan namanya di papan skor dengan mencetak gol penutup bagi Barcelona. Alumnus La Masia yang disebut-sebut sebagai bakal pengganti Samuel Eto’o ini sekarang bermain bersama tim Barcelona B di divisi Segunda. Hanya bermain lima musim bersama Azulgrana, Eto’o, yang juga berasal dari Kamerun, merupakan salah satu penyerang paling tajam yang pernah dimiliki Barcelona. “Masa depan anak ini tak terbatas selama dia terus mengembangkan diri,” Oscar Garcia memuji Dongou. Bulan lalu, Tata juga menurunkan darah muda MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


Adama-Traore/ALDIA

SPORT

Aku tak pernah membayangkan, ternyata sungguh gampang bermain bersama mereka.

alumnus La Masia lainnya, Adama Traore, kala mereka menghujani gawang Granada empat gol tanpa balas. Sama seperti Dongou, Adama, yang belum genap berumur 18 tahun, bermain di divisi Segunda. “Aku sangat bangga bisa bermain setelah bertahun-tahun di La Masia.... Aku tak pernah membayangkan, ternyata sungguh gampang bermain bersama mereka,” kata Adama. Di belakang Adama Traore dan Jean Marie Dongou, bintang-bintang belia tim juvenil Barcelona sudah berderet. Ada Wilfred Kaptoum, Munir el Haddadi, Rodrigo Tarin, Ayoub Abou Oulam, Sergi Samper, dan Carles Alena. “Sumur” La Masia tak pernah kekeringan bakat-bakat hebat. Q SAPTO PRADITYO | TELEGRAPH | MARCA | GOAL

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


SPORT

FC BARCELONA 2015-2016 Barangkali masih ada Neymar atau Alexis Sanchez di Nou Camp, tapi inilah alumni La Masia yang mungkin bakal menjadi tulang punggung Barcelona dua atau tiga tahun lagi.

ALEJANDRO GRIMALDO/ JORDI ALBA SERGI ROBERTO

MARC MUNIESA

VICTOR VALDES

CESC FABREGAS/ CRISTIAN TELLO

LIONEL MESSI

SERGIO BUSQUETS

GERARD DEULOFEU/ PEDRO RODRIGUEZ

GERARD PIQUE

MARTIN MONTOYA

Kiper: Oier Olazabal Bek: Marc Bartra Gelandang: Jonathan dos Santos Gelandang: Rafa Alcantara

ANDRES INIESTA

Gelandang: Sergi Roberto Penyerang: Isaac Cuenca Penyerang: Jean-Marie Dongou

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


WKWKWK

Kamen Rider, Jangan ‘Kesiangan ’

Ilustrator: Edi Wahyono

Kecelakaan udah kelar, baru datang sekarang

SEORANG PRIA BERKOSTUM KAMEN RIDER TIBA-TIBA NONGOL DI LOKASI KECELAKAAN MAUT KERETA REL LISTRIK DENGAN TRUK PENGANGKUT BBM DI BINTARO. DISORAKI “PAHLAWAN KESIANGAN” KARENA DATANG TERLAMBAT.

T

OKOH kesatria berkostum gagah berani Kamen Rider biasanya hanya bisa disaksikan dalam serial film. Tapi bagaimana jika tokoh rekaan asal Jepang itu tiba-tiba muncul di dunia nyata, dan seakan-akan mau memberikan pertolongan? Yang terjadi adalah kehebohan! Ya, mengendarai sepeda motor yang telah dimodifikasi sesuai dengan kostum sang pahlawan, si “Kamen Rider” pada Selasa, 10 Desember 2013, muncul di lokasi tabrakan maut kereta rel listrik dengan truk tangki pengangkut bahan bakar minyak di perlintasan Pondok Betung, Bintaro. Entah siapa yang berada di balik kostum sang tokoh. Yang jelas, kedatangannya langsung menyedot perhatian warga, terutama anak-anak. “Ada Kesatria Baja Hitam, ada Kesatria Baja Hitam,” ujar sejumlah bocah begitu melihat tokoh ini nongol di lokasi yang masih menjadi perhatian masyarakat pascakecelakaan maut pada Senin, 9 Desember 2013, itu. Kamen Rider duduk di sepeda motornya, dan dengan sabar meladeni permintaan anak-anak kecil yang ingin bersalaman dengannya. “Kamu dari mana?” beberapa warga bertanya. “Saya dari hutan, katanya di sini ada kecelakaan, ya?” jawab si Kamen Rider. Ia juga sempat turun dari tunggangannya itu dan melihat-lihat lokasi kejadian. Anak-anak terus membuntutinya. Ketika ditanya identitasnya, ia menolak menjawabnya. “Enggak perlu tahu nama saya siapa. Saya mau lihat-lihat saja, katanya di sini ada kecelakaan,” katanya. “Tidak mau nolongin?” seorang wartawan di lokasi tersebut ikut bertanya. “Tidak. Saya mau lihat-lihat saja,” jawabnya enteng. Sayang, sang pahlawan datang terlambat. Ia baru nongol sehari setelah kecelakaan. Sang Kamen Rider pun menuai olok-olok dari anak-anak sekolah dasar yang juga sedang menonton lokasi kecelakaan. “Kesorean, telat lu.... Pahlawan kesiangan. Kecelakaan udah kelar, baru datang sekarang,” teriak mereka. Namun orang yang berada di balik kostum ituʊkemungkinan besar priaʊtidak menanggapinya. Setelah melihat-lihat sekitar 10 menit, “pahlawan kesiangan” itu langsung tancap gas dengan sepeda motornya. Tentu saja tanpa memberikan pertolongan seperti di film-film. Ada-ada saja, nih. Q RINI FRIASTUTI | DIMAS

MAJALAH DETIK 20 - 26 MEI 2013 MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


EKONOMI

KESETRUM KORUPSI DI BELAWAN KEJAKSAAN AGUNG SEDANG MENGINCAR DUGAAN KORUPSI DI PROYEK PEMBANGKIT LISTRIK DI BELAWAN, SUMATERA UTARA. BOS PLN, NUR PAMUDJI, SEMPAT MENGANCAM MUNDUR KARENA 10 ANAK BUAHNYA DIJADIKAN TERSANGKA DAN TERDAKWA.

AGUNG PAMBUDI/DETIKFOTO

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


EKONOMI

S

AGUNG/DETIKFOTO

EBUAH pesan singkat dari Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara Nur Pamudji masuk ke telepon seluler Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan. Isi pesannya ringkas: Nur Pamudji meminta dicarikan pengganti memimpin perusahaan energi itu. Ia merasa tidak bisa melindungi 10 anak buahnya yang bertugas di Medan, yang dijerat pasal korupsi dalam pembelian suku cadang pembangkit listrik di Belawan. Dahlan, setelah melaporkan SMS ini kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, meminta mantan anak buahnya di PLN itu tidak mundur. Ia meminta Nur Pamudji berani membela anak buahnya jika memang benar telah bekerja sesuai standard operating procedure yang berlaku. “Kalau mereka enggak korupsi, bela sampai habis,� kata Dahlan. Masalah yang menjerat 10 anak eksekutif PLN itu terkait proyek memperpanjang usia pembangkit listrik tenaga gas di PT PLN Pembangkitan Sumatera Bagian Utara dan terbagi atas dua kasus. Mereka adalah kasus pembelian turbin gas pada tahun anggaran 2007-2009 serta kasus pekerjaan turun mesin untuk memperpanjang usia pakai pada 2012.

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


EKONOMI

Meski begitu, ternyata turbin itu berbeda dengan penggantinya, tidak sesuai dengan mesin pembangkit gas yang ada.

Menurut Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, dalam kasus pertama, negara rugi Rp 23,6 miliar. Kejaksaan Agung sudah menyeret lima bekas pejabat PT PLN Pembangkitan Sumatera Bagian Utara ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi di Medan. Para terdakwa itu adalah Albert Pangaribuan (bekas general manager), Edward Silitonga (bekas manajer perencanaan), Robert Manyuzar (bekas ketua tim pengadaan), Fahmi Rizal Lubis (bekas manajer produksi), dan Ferdinand Ritonga (bekas ketua tim pemeriksa mutu barang). Jaksa, dalam sidang seperti banyak dikutip sejumlah media, mengatakan kasus terjadi saat PLN membuat pengadaan turbin pada 2007. Tender itu dimenangi oleh CV Sri Makmur (direkturnya—hanya disebut oleh Kejaksaan Agung dengan nama pendek Yuni—sekarang jadi buron). Desember, turbin gas buatan Siemens itu sampai ke Belawan dan dinyatakan sudah sesuai. Meski begitu, ternyata turbin itu berbeda dengan penggantinya, tidak sesuai dengan mesin pembangkit gas yang ada. Nilai turbin Rp 23,6 miliar inilah, yang memiliki spesifikasi berbeda, yang disebut sebagai kerugian negara dan menjadikan mereka terdakwa. Dalam kasus kedua, Kejaksaan Agung sudah menetapkan lima orang sebagai tersangka. Mereka adalah Chris Leo Manggala (bekas General Manager PT PLN Pembangkitan Sumatera Bagian Utara), Surya Dharma Sinaga (Manajer PLN Sektor Labuan Angin), Supra Dekanto (bekas Direktur Utama PT Nusantara Turbin dan Propulsi dan sekarang menjadi Direktur Produksi PT Dirgantara Indonesia). Dua staf PLN Pembangkitan Sumatera Bagian Utara, Rodi Cahyawan dan Muhammad Ali, juga menjadi tersangka. Dalam kasus ini, Kejaksaan Agung menjerat mereka dengan dugaan melakukan korupsi dalam pengerjaan perpanjangan usia (lifetime extension) mesin. Dugaan MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


EKONOMI

Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara Nur Pamudji (kiri) ANTARA FOTO/DHONI SETIAWAN

korupsinya, menurut Kejaksaan Agung, adalah pekerjaan tidak sesuai kontrak, pekerjaan tidak digarap, harga kemahalan, hingga dugaan persekongkolan sehingga kontrak diubah (adendum) dari Rp 527 miliar menjadi Rp 554 miliar. Kejaksaan Agung belum menahan kelima tersangka. “Penahanan itu kewenangan penyidik dan tergantung kepentingan penyidikan,” ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Setia Untung Arimuladi. Para petinggi PLN, termasuk Nur Pamudji, secara bergantian dipanggil ke Kejaksaan Agung untuk bersaksi dalam kasus ini. Delapan direktur lain juga dipanggil bersaksi, mulai direktur perencanaan sampai direktur sumber daya manusia. “Pemeriksaan terkait terjadinya perubahan dari penunjukan langsung ke pemilihan langsung, persetujuan penetapan pemenang lelang, dan perubahan kebijakan penggunaan spare part dari original equipment manufacturer (OEM) menjadi non-OEM,” kata Untung. Meski Nur Pamudji sempat meminta dirinya diganti, ia tidak bersedia menjelaskan kasusnya. “Tidak ada wawancara, sori,” ujar Nur, menjawab lewat layanan pesan singkat. Pejabat PLN lain juga tutup mulut. Q HANS HENRICUS B.S. ARON

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


EKONOMI

ATURAN REMANG INDUSTRI TAMBANG KETIDAKJELASAN ATURAN TENTANG LARANGAN EKSPOR TAMBANG MINERAL MEMBUAT PERUSAHAAN TAMBANG BINGUNG. PEMBELI TIDAK MAU MENEKEN KONTRAK SEBELUM SEMUA JELAS. THINKSTOCK.COM

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


EKONOMI

B REUTERS/INA FASSBENDE/FILES

IJIH nikel itu siap diproduksi pertengahan bulan depan, kapal sudah disiapkan dekat pertambangan di Morowali, Sulawesi Tengah. Pembeli semestinya sudah siap, dari Cina. Tapi rencana mulus bisnis perusahaan tambang mineral yang masih baru, PT Mobi Jaya Persada, itu berantakan. Pembeli dari Tiongkok waswas mereka malah akan terjerat ketidakjelasan jika nekat membeli bijih nikel. Jangan-jangan, nanti uang sudah dikeluarkan, bijih nikel tertahan di pelabuhan Indonesia. “Yang sekarang terjadi di kita adalah ketakutan yang luar biasa dari buyer,” ujar Direktur Marketing PT Mobi Jaya Persada, Wira Budiman. “Mereka tidak berani menandatangani kontrak.” Para pembeli hasil tambang mineral Indonesia memang cemas akibat ketidakjelasan aturan tentang larangan ekspor bahan mentah, yang mulai diberla-

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


EKONOMI

Menteri Keuangan M. Chatib Basri ANTARAFOTO/FANNY OCTAVIANUS

kukan mulai 12 Januari 2014. Intinya adalah keinginan Indonesia agar mineral yang baru saja ditambang dilebur di Indonesia sebelum diekspor. Karena jumlah tempat peleburan masih terlalu sedikit, bulan lalu Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyatakan ada tenggang sampai 2017 bagi perusahaan tambang yang bisa memperlihatkan sudah membuat studi kelayakan dan berniat membangun smelter. Wira mengatakan masa transisi ini masuk akal karena mereka memiliki cukup waktu untuk mendirikan peleburan, yang membutuhkan waktu sekitar 3 tahun. Sedangkan untuk berproduksi normal, sesuai dengan kapasitas maksimal, dibutuhkan waktu minimal dua tahun dengan catatan ada kelancaran pasokan listrik. Tapi tiba-tiba saja awal bulan ini Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa merilis ralat dan menyatakan tenggang hanya diberikan kepada yang sudah memiliki smelter tapi kapasitas olahannya belum bisa memenuhi kebutuhan dan berencana menambah kapasitas produksi. Hatta mengatakan akan meminta Komisi Energi Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui kebijakan ini. Kalau belum memiliki peleburan sama sekali, kata Hatta, larangan ekspor tetap diberlakukan. “Kalau hanya janji mau membuat smelter kemudian dipersilakan mengekspor bahan mineral mentah, ya enggaklah,� katanya. Pemerintah bahkan sudah bersiap-siap dengan kebijakan ini. Menteri Keuangan M. Chatib Basri menjelaskan penerimaan negara dari ekspor mineral akan berkurang US$ 4,9 miliar (lebih dari Rp 50 triliun) pada tahun depan. Untuk mengganjal bolongnya pemasukan, Indonesia akan MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


EKONOMI

Pengunjung mengamati peralatan industri minyak dan gas dalam Oil & Gas Expo 2013 di JIExpo Kemayoran, Jakarta. ANTARA FOTO/YUDHI MAHATMA

meningkatkan ekspor bahan bakar nabati—terutama dari sawit—sebesar US$ 4 miliar (sekitar Rp 40 triliun) tahun depan. Amunisi lainnya adalah potensi kenaikan penerimaan dari melonjaknya pajak impor barang konsumsi dari 2,5 persen menjadi 7,5 persen, yang diperkirakan mencapai US$ 5 miliar (Rp 50 triliun). Tapi kerugian dalam jangka pendek bukan hanya soal bolongnya pemasukan dari ekspor. Masalah lain adalah bertambahnya jumlah penganggur karena tambang-tambang bijih besi, nikel, dan sebagainya akan memecat para karyawannya. Asosiasi Pengusaha Mineral Indonesia (Apemindo) mencatat, saat ini ada sekitar 680 perusahaan tambang pemegang izin usaha pertambangan, yang tersebar di wilayah Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, dan Maluku. Jika pemerintah berkeras melarang ekspor mineral mentah mulai 12 Januari 2014, diperkirakan 10 ribu MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


EKONOMI

Pengunjung mengamati contoh peralatan berat dalam Indonesia International Infrastructure Conference and Exhibition 2013 di Jakarta. ANTARA FOTO/YUDHI MAHATMA

orang akan kehilangan pekerjaan. Dampak tidak langsungnya, 3,8 juta orang akan kehilangan pendapatan. “Mereka antara lain berasal dari para supplier dan kontraktor,” ujar Ketua Apemindo Poltak Sitanggang. Mobi, misalnya, saat ini memiliki sekitar 1.000 karyawan. Ketidakjelasan aturan tentang larangan ekspor membuat perusahaan itu sudah merumahkan sekitar separuh atau 500 karyawan. Selain itu, investasi perusahaan sebesar US$ 20 juta (atau setara dengan Rp 200 miliar) untuk biaya eksplorasi, perizinan, dan pengadaan alat berat bakal terbuang percuma. ‘’Siapa yang mau balikin Rp 200 miliar?” ujarnya. “Memang bagi pemerintah itu angka kecil, tapi bagi pengusaha kan tidak.” Q HANS HENRICUS B.S. ARON

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


BISNIS

PESANAN PESAWAT TAK MAMPIR KE BANDUNG MASKAPAI PENERBANGAN LOKAL BERBELANJA PESAWAT BESAR-BESARAN. TAK ADA IMBALAN PESANAN BALIK (OFFSET) KE DIRGANTARA INDONESIA.

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


BISNIS

Karyawan PT Dirgantara Indonesia sedang bekerja di pabrik pesawat di Bandung. Meski maskapai penerbangan swasta menambah ratusan pesawat, PT DI tidak kebagian rezeki lewat sistem offset. GRANDYOS ZAFNA/DETIKFOTO

S

ASMITO melengkungkan helai logam campuran aluminum alloy sesuai dengan sejumlah peranti pengukur di dekatnya. Lempengan selebar meja tulis itu mesti dilengkungkan dengan tingkat ketepatan tinggi. Ia mesti serius dengan presisi kerjanya karena pegawai PT Dirgantara Indonesia itu sedang membuat suku cadang pesawat mutakhir dunia. “Ini untuk kerangka bahu pesawat Airbus 380,� ucap pegawai berusia 45 tahun tersebut di sela-sela kerjanya di pabrik pesawat yang semula bernama PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) itu pekan lalu. Airbus 380 adalah pesawat penumpang terbesar dunia, terbaru buatan Eropa, dan digadang-gadang bisa menggeser Boeing 747 untuk kelas pesawat 500 penumpang ke atas. Proyek bergengsi ini tidak didapatkan Dirgantara Indonesia sebagai kompensasi (offset) banyaknya pesanan pesawat penumpang dari maskapai dalam negeri ke Airbus atau Boeing. “Kami tidak mendapat offset, walau negara lain MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


BISNIS

Sonny Saleh GRANDYOS ZAFNA/DETIKFOTO

mendapatkannya, seperti Malaysia dan Korea Selatan,” kata Sonny Saleh Ibrahim, Kepala Komunikasi PT Dirgantara Indonesia. Proyek itu diperoleh Dirgantara Indonesia lewat proses bisnis normal, bukan offset. “Kami memenangi tender (pembuatan suku cadang).” IPTN, saat masih bernama PT Industri Penerbangan Nurtanio, pernah mendapat rezeki besar dari offset ini, yakni saat pemerintah Indonesia membeli 12 pesawat tempur F-16 Fighting Falcon pada 1986. Sebagai ganti pembelian Indonesia, Amerika memesan suku cadang pesawat dari Nurtanio senilai 35 persen harga satu skuadron pesawat tempur itu. Setahun silam, Kedutaan Indonesia di Amerika Serikat menyatakan Boeing akan memberi program offset atas pembelian pesawat-pesawat penumpang oleh Lion Air dan Garuda Indonesia sebesar 30 persen. Tapi, ternyata, dalam nota kesepahaman soal kerja sama industri pada September tahun lalu, tidak disebutkan soal offset pembuatan suku cadang pesawat oleh Dirgantara Indonesia. Humas Boeing, Jay Krishnan, lewat email tidak menyebut soal offset ini. Ia hanya mengatakan, "Kepentingan Boeing sangat seiring dengan kepentingan pemerintah Indonesia dan industri penerbangannya." Sonny mengatakan, untuk pembelian pesawat militer, Undang-Undang Pertahanan Tahun 2012 memang mengamanahkan Kementerian Pertahanan membelinya di dalam negeri. Jika terpaksa membeli ke luar negeri, Kementerian Pertahanan harus mengatur keterlibatan industri dalam negeri. Tapi urusan pembelian pesawat penumpang, oleh perusahaan swasta seperti Lion Air atau perusahaan publik Garuda Indonesia, menjadi berbeda. Tidak ada aturannya. “Padahal, di negara-negara lain, MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


BISNIS

Pesawat baru Lion Air, Boeing 737-900 ER, saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta bulan lalu. Lion memesan lebih dari 300 pesawat ke Boeing. MUHAMMAD IQBAL/ANTARA

pembelian seperti itu mengikutsertakan pemerintah,” katanya. Kementerian Luar Negeri, menurut Sonny, sudah berusaha agar Boeing memberi kompensasi sampai 30 persen dari nilai pesanan perusahaan Indonesia. “Tapi itu tidak jatuh ke PT Dirgantara Indonesia sampai hari ini,” ucapnya. Lion Air memesan lebih dari 300 pesawat kepada Boeing dan lebih dari 200 pesawat kepada Airbus. Jika sebagian pekerjaan itu dialihkan ke industri di Bandung itu, nilai yang dikerjakan diperkirakan mencapai Rp 100 triliun. Dirgantara Indonesia memang kadang mengerjakan suku cadang Boeing lewat offset. Tapi, ironisnya, bukan offset dari perusahaan Indonesia, melainkan offset Korea Selatan saat Korean Airlines membeli pesawat dari pabrik Amerika Serikat itu. Karena pabrik di Korea Selatan kewalahan, mereka mengalihkan order ke Bandung. “KAL (Korean Airlines) beli dari Boeing dan pemerintahnya mengatur offset itu,” ucapnya. Pihak maskapai penerbangan swasta tentu saja tidak tahu-menahu soal offset ini. Juru bicara Lion Air, Edward Sirait, mengatakan mereka tidak berbicara dengan Dirgantara Indonesia saat akan membeli pesawat. “Kami hanya business to business (swasta ke swasta, bukan pemerintah ke pemerintah),” katanya. “(Kami) tidak bicara kebijakan pemerintah (soal offset).” Saat perundingan dengan Boeing, Kementerian Perhubungan membentuk tim kecil untuk merumuskan kompensasi. Tapi juru bicara Kementerian Perhubungan, Bambang S. Ervan, tidak menjelaskan dengan pasti bagaimana perundingan berlangMAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


BISNIS

GRANDYOS ZAFNA/DETIKFOTO

sung. “Soal offset itu bisa ditanyakan langsung kepada PT DI (Dirgantara Indonesia),” katanya lewat pesan pendek. “Detailnya pembelian Lion Air itu B to B (business to business).” Bisnis pembuatan suku cadang atau bagian pesawat memang menjadi pemasukan utama Dirgantara Indonesia, lebih besar daripada memproduksi pesawat utuh seperti CN-235. Pembuatan pesawat utuh mendatangkan pemasukan Rp 250300 miliar per tahun. Angka ini setara dengan pesanan membuat bagian Airbus A380, yang kontraknya 10 tahun. Di luar proyek Airbus 380, Dirgantara Indonesia membuat sejumlah bagian pesawat lain—termasuk badan helikopter Super Puma MK II EC255 pesanan Eurocopter—sehingga total per tahun pemasukan dari membuat suku cadang dan bagian pesawat mencapai Rp 400 miliar. Pesanan ini dikerjakan sekitar 4.000 karyawan Dirgantara Indonesia. Tidak adanya pesanan tambahan, apalagi besar-besaran lewat offset, membuat jumlah karyawan tidak juga mendekati angka semula. Sebelum jumlahnya dipangkas Dana Moneter Internasional akibat krisis ekonomi, karyawan Dirgantara Indonesia mencapai 12 ribu. Kosongnya gedung Dirgantara Indonesia itu cukup terasa. Sejumlah gedung di kompleks pabrik di Bandung itu catnya pudar dan terkesan tidak terawat. Lantainya banyak yang rusak. Sejumlah ruangan berukuran lebih dari 2.000 meter persegi terlihat kosong. BUDI ALIMUDDIN MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


BISNIS

MIMPI JADI PEMAIN MINYAK GLOBAL SEJUMLAH PERUSAHAAN LOKAL MENCOBA MENCICIPI INDUSTRI MINYAK DAN GAS. SEBAGIAN BERAWAL DARI PERUSAHAAN KONSULTAN.

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


BISNIS

S

UASANA kantor PT Ametis Energi Nusantara, yang berada di tengah lantai 35 sebuah menara di Mega Kuningan, Jakarta Selatan, sangat santai dan penuh gelak tawa. Wajahwajah belasan anggota staf Ametis memperlihatkan usia mereka paling tua 35 tahun. Kantor ini memang masih sangat muda. Perusahaannya juga baru seumur jagung, berdiri tahun lalu. Tapi perusahaan yang didirikan para bekas eksekutif sebuah perusahaan minyak asing ini sangat ambisius. “Visi kami, dalam 30 tahun ke depan, Ametis Energi menjadi pemain utama energi di Indonesia maupun global,” ucap Direktur Utama Ametis, Ismail Zulkarnain, yang usianya tidak berbeda jauh dengan stafnya yang masih muda-muda itu. Di usia yang masih “balita” ini, mereka sedang menjajaki kerja sama operasi dengan PT Pertamina di sejumlah sumur minyak tua yang berada di beberapa tempat di Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. Mereka juga sedang mengeksplorasi kemungkinan memanen energi dari panas bumi yang tersedia di Gunung Galunggung, Jawa Barat. Perusahaan ini bukan satu-satunya pemain minyak dan gas lokal yang sedang merintis bisnis. Saat tender ladang-ladang minyak yang digarap Hess awal MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


BISNIS

bulan ini, misalnya, ada nama Valco Corp, yang didirikan pengusaha Lombok. Valco semula merupakan konsultan migas dan “kurang dikenal” masyarakat awam. Nama lain adalah PT Indrillco Bakti. Semula bekerja sebagai konsultan dan kontraktor teknis, seperti menyediakan anjungan minyak, sejak 2009 perusahaan ini terjun langsung di dunia eksplorasi, menjalin kerja sama operasi dengan PT Pertamina. Sebagai pemain yang relatif baru di dunia migas, nama-nama perusahaan itu masih cukup asing. Bahkan Kurtubi, orang yang paling sering dikutip media untuk urusan terkait minyak, mengatakan tidak pernah mendengar nama-nama itu. “Saya baru dengar itu dari Anda,” katanya. Sepanjang yang dia tahu, tidak ada perusahaan minyak dan gas lokal yang pernah menang tender blok eksplorasi di Indonesia. Pertumbuhan perusahaan migas lokal yang melakukan eksplorasi dan produksi sangat lambat. “Yang paling sering saya dengar ya Medco Energi,” ucapnya. Ahli industri minyak lain, Marwan Batubara, Direktur Eksekutif Indonesian

PERUSAHAAN-PERUSAHAAN MINYAK DAN GAS YANG MASIH KECIL INI HANYA MAMPU MENGELOLA LAPANGANLAPANGAN KECIL.

Ismail Zulkarnain FOTO: DOK INDRILLCO

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


BISNIS

Salah satu kantor Indrillco FOTO: DOK INDRILLCO

Resources Studies, mengatakan perusahaan energi lokal belum sanggup mengikuti tender blok karena masalah modal. Perusahaan-perusahaan minyak dan gas yang masih kecil ini hanya mampu mengelola lapangan-lapangan kecil yang tak memerlukan modal besar. “Perusahaan migas lokal berani mengerjakan sendiri kalau lapangannya kecil,� ucapnya. Perusahaan lokal ini kekurangan modal. Dari segi kemampuan, Marwan mencontohkan, Presiden Komisaris Ametis Energi, Darmawan Prasodjo, memilikinya, mulai regulasi hingga teknis pengelolaan migas. Ametis dipimpin dan didirikan para insinyur yang semula bekerja di salah satu raksasa minyak dunia. Darmawan dan Ismail adalah lulusan Texas A&M University di Amerika Serikat. Pendiri lain, Aan Akhmad Prayoga, yang menjabat Manajer Umum Operasi, adalah lulusan dari Institut Teknologi Bandung. MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


BISNIS

Karyawan Indrillco saat melakukan aktivitas di lapangan. FOTO: DOK INDRILLCO

Mereka bertiga awalnya tidak terjun di dunia minyak dan gas. Selepas dari perusahaan minyak dunia itu, mereka malah membuat koperasi bagi warga di sekitar tambang minyak tempat mereka bekerja di Riau. Koperasi ini mengelola tambak ikan. Dari tiga kolam, tambak menjadi 60 kolam dan menghidupi 18 keluarga di sana. Karena mereka memang orang minyak, akhirnya mereka membuat perusahaan Ametis Energi. Untung saja, mereka berkenalan dengan Ayep Zaki, pemilik perusahaan manufaktur PT Alphindo. Haji Ayep—demikian ia biasa dipanggil—bersedia menyediakan dana. “Kami saat itu meminta dana paling sedikit US$ 2 juta,” ucap Ismail. Modal ini memang tidak banyak dalam industri minyak. Tapi dana ini dijadikan modal mereka bereksplorasi di panas bumi dan sedang berusaha bekerja sama dengan Pertamina. Sedangkan Indrillco tidak didirikan dan langsung mendapat modal seperti Ametis. Indrillco sebenarnya perusahaan yang cukup lama berdiri, yakni pada 1980-an. Tapi perusahaan ini tidak memiliki ladang minyak sendiri. “Saat berdiri, kami menjadi konsultan manajemen eksplorasi PT Pertamina,” kata Presiden Direktur Indrillco, Muhammad Bawazeer. Karena tidak memiliki modal saat itu, Indrillco menjadi konsultan. Beberapa tahun kemudian, perusahaan menjadi kontraktor pengeboran. MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


BISNIS

FOTO: GETTYIMAGES

Baru sejak 2009 perusahaan ini bekerja sama dengan Pertamina—lewat model kerja sama operasi—mengembangkan lapangan semi-eksplorasi di Uno Dos Raya dekat Lubuk Linggau, Sumatera Selatan. Bawazeer mengklaim pihaknya mendapat gas cukup menarik dengan kandungan sekitar 10 mmscfd. Rencananya, kata Bawazeer, tahun ini lapangan tersebut akan mereka kembangkan sampai tahap komersialisasi. “Gasnya kami jual untuk kebutuhan listrik di sekitar daerah itu,” ucapnya. Setahun lalu, Indrillco juga menandatangani kontrak kerja untuk eksplorasi Blok South Lirik di Jambi, seluas 6.000 meter persegi. Ia mengklaim lapangan South Lirik benar-benar eksplorasi murni. Pasalnya, sumur ini, menurut Bawazeer, relatif dalam. “Kami melihat ini sumur sangat prospektif. Tahun depan kami mulai pengeboran,” ujarnya mantap. Saat ini karyawan Indrillco mencapai 250 orang, termasuk yang di lapangan. Bawazeer sudah berhitung untuk menjajaki lapangan minyak dan gas di Timur Tengah. “Sayang, ini agak tersendat akibat pergolakan di sana,” ucapnya. BUDI ALIMUDDIN

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


BUKU

Pulang: Kisah Tiga Revolusi

PARIS YANG INDAH TELAH MEMBERI KEHIDUPAN BARU. TAPI BAGI PARA EKSIL POLITIK ITU, PARIS HANYALAH TEMPAT SINGGAH. MEREKA TERUS MENYIMPAN OBSESI UNTUK PULANG.

“P

ENTINGKAH kita mencari akar jika sudah menjadi sebatang pohon yang kokoh?” Kutipan dari penulis terkenal Oscar Wilde ini digumamkan Lintang Utara yang sedang resah. Di depan makam Wilde yang mewah, di Pere Lachaise, Paris, Lintang mencari jawab bagi gelisah. Lintang adalah putri semata-wayang Dimas Suryo, seorang eksil politik Indonesia, yang sejak meletusnya G-30-S harus tinggal di Paris, Prancis. Tapi, bagi Dimas, Paris bukanlah rumah. Paris hanyalah tempat singgah. Seperti eksil dari negeri mana pun, Dimas mencoba bertahan di tanah pengasingan sambil terus menimbun obsesinya untuk pulang. Kembali ke Indonesia, Tanah Air yang dicintainya. Setiap tahun, ia selalu mengurus izin untuk pulang. Tapi selalu berbuah penolakan. Lintang-lah yang akhirnya justru ke Jakarta. Bukan untuk mencari akar, tapi untuk menyelesaikan film dokumenter tentang para korban G-30-S, yang menjadi syarat kelulusannya. Tapi, bukankah G-30-S yang membuat ayahnya menjadi eksil di Paris? Pada 1998 itu, saat Lintang ke Jakarta, suhu politik sedang memanas. Warga kian tak puas dengan kepemimpinan Presiden Soeharto, yang sudah lebih 30 tahun berkuasa. Demonstrasi mahasiswa hampir sepanjang hari terjadi. Dan reformasi itu meledak ketika Lintang berada di Jakarta. Di sela-sela tenggat menyelesaikan tugasnya, Lintang harus menyaksikan kota yang sangat dirindukan ayahnya itu bergolak. Ia pun merasakan sendiri sikap represif rezim yang telah mengusir ayahnya. Di situ, justru ia menemukan akar di mana separuh dari dirinya berasal. Lintang pun menjadi saksi tumbangnya rezim Orde Baru. Kejadian yang memungkinkan ayahnya, Dimas Suryo, “pulang”. Bukan untuk menghirup udara kebebasan Jakarta, melainkan untuk dimakamkan di Karet. OOO

Leila S. Chudori FOTO: LEILACHUDORI.COM

Novel Pulang karya Leila S. Chudori mengisahkan kisah tiga revolusi: G-30-S Jakarta September 1965, Revolusi Prancis Mei 1968, dan Jakarta Mei 1998. Novel ketiga Leila setelah 9 dari Nadira, dan ini bukan novel sejarah. Pulang adalah fiksi yang mengambil setting waktu tiga peristiwa besar itu. Tiga peristiwa besar yang menentukan kisah sang tokoh utama, Dimas Suryo, itu dijalin bukan dalam plot yang linier. Membuat Pulang tak terasa monoton. Pembacanya bolak-balik dibawa dari masa lalu Dimas ke peristiwa yang dialami dan dipikirkannya saat itu. Juga, dari satu tokoh ke tokoh lain. Sehingga kita akan terus menebak dan merangkai peristiwa yang sedang, sudah, dan akan terjadi, baik pada Dimas maupun tokoh-tokoh lain. Gaya penuturan orang pertama membuat karakter para tokoh tergambar kuat lewat sudut pandang masing-masing tokoh atas peristiwa yang terjadi. Pulang, yang dinobatkan sebagai pemenang Khatulistiwa Award 2013, juga berhasil memotret kekerasan panjang pasca-G-30-S. Tokoh utama, Dimas, adalah seorang wartawan tahun 1960-an yang sebenarnya tidak memihak ke salah satu kutub politik yang ada saat itu. Tapi, karena sebelum G-30-S meletus Kantor Berita Nusantara, tempatnya bekerja, terlalu kiri, hidup Dimas ikut berubah. Peristiwa itu membuat Dimas dan tiga temannya, yang saat kejadian sedang berada di luar negeri, tak bisa pulang ke Tanah Air. Setelah menjalani hari sebagai seorang “pelarian” di Santiago, Havana, serta Peking, Dimas dan kawan-kawan akhirnya memilih Paris sebagai persinggahan terakhir. Mencoba membangun kehidupan baru di sana. Dari tempat asing yang jauh itu, mereka mengirangira apa yang sebenarnya terjadi di Tanah Air. Menebak bagaimana nasib teman dan keluarga mereka. Mencoba membayangkan kekerasan yang dialami rekan mereka, yang oleh rezim baru harus diburu dan dimusnahkan. Dimas, yang asli Solo, hanya bisa membayangkan bagaimana Sungai Bengawan Solo bisa memerah karena darah korban. Atau makna darah kering yang masih menempel di cambuk pari, alat yang dipakai untuk memaksa mereka memberi pengakuan. Kekerasan itu terus berlangsung hingga berpuluh tahun kemudian. Lewat cap eks tapol, yang melekat tak hanya pada yang bersangkutan, tetapi juga pada keluarga, bahkan orang yang dinilai dekat. Juga berbagai bentuk pengucilan, yang baru terhenti setelah rezim Orde Baru tumbang. Saat akhirnya Dimas bisa pulang, dan mimpinya untuk dimakamkan di Karet menjadi kenyataan. Q ESTI UTAMI

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


PAMERAN

CERITA TENUN dari Negeri Sabana DI KAWASAN TENGGARA INDONESIA MASIH KITA TEMUI KAIN DENGAN MOTIF YANG SAMA SEJAK NENEK MOYANG DULU HINGGA YANG PALING KONTEMPORER. IDENTITAS KITA ADA DI SITU. FOTO-FOTO: SILVIA GALIKANO/DETIKFOTO

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


PAMERAN

Motif utama keng

E

MPAT ekor gajah—berhadapan sepasang-sepasang—jadi motif utama keng, sarung dari Alor bagian barat laut. Selebihnya adalah lajur-lajur tipis di atas dasar hitam. Sarung ini terdiri atas dua panel melintang yang masing-masing dua tepinya dihubungkan dengan jahitan tangan. Bahannya dari katun yang dipintal tangan, menggunakan pewarna alami, dan menggunakan teknik tenun ikat lungsi, yakni teknik ikat dan pencelupan hanya pada benang lungsi atau benang vertikal. Motif gajah di Alor baru lahir pada masa pendudukan Belanda, yakni dari pengaruh tekstil India. Kala itu, pejabat Belanda di Nusantara mengimpor tekstil India untuk diberikan pada tokoh-tokoh lokal tertentu. Seiring waktu, keng digunakan sebagai maskawin masyarakat lokal. Sekarang, kain ini dijual juga di toko-toko cendera mata khas Alor. Ada banyak lagi cerita yang melatarbelakangi lahirnya motif-motif cantik kain tenun di Nusa Tenggara dalam pameran "Pesona Tenun Indonesia Bagian Tenggara, dari Bali ke Timor". Acara ini digelar di Bentara Budaya Jakarta pada 5-14 Desember 2013. Kain tenun di daerahdaerah yang relatif sulit diakses, teknik, motif, dan pewarnaan tetap memelihara cara-cara kuno. Sebaliknya di daerah MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


PAMERAN

Tapo subanale

pesisir yang mudah diakses dikenal dengan inovasinya dan mendapat banyak bahan serta inspirasi dari daerah lain. Tapo subanale misalnya. Kain panjang dari Lombok Tengah ini dikenakan perempuan dan laki-laki sebagai kemban, di atas sehelai kain yang lebih panjang. Kata “subanale” berasal dari ekspresi Islam “subhanallah”, pujian kepada Yang Mahakuasa, yang diucapkan sebelum mulai menenun dan setelah berhasil menyelesaikan tenunan yang rumit ini. Bergeser ke timur dari Pulau Lombok, yakni Pulau Sumbawa, terasa adanya pengaruh Islam. Di kainkain kerajaan, jamak dijumpai motif ayam jantan, rusa bertanduk, kapal layar, hantu manusia, bouraq (kuda bersayap dengan wajah wanita), bunga teratai, dan sulur-suluran, tiga yang disebut terakhir itu mencerminkan pengaruh Islam. Hubungan yang akrab antarpulau juga menyebabkan penyebaran teknik tenun dan motif ke pulau-pulau lain. Ambil contoh brokat atau songket yang ada di Bali bagian tenggara masuk juga ke Timor. Atau teknik lompat lungsi dari Minahassa di Sulawesi Utara, berlayar ke Pulau Seram lalu ke Timor dan Sumba. Bali, Lombok, dan Sumbawa yang akarnya sama, mengembangkan tradisi tekstilnya sendiri-sendiri. Kain utama mereka adalah songket dengan pola benang metalik di atas dasar katun dengan motif bunga, MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


PAMERAN

Hinggi kombu, Nusa Tenggara Timur

wayang, dan payung. Sutra hanya dipakai dalam lingkungan istana di Bali dan Lombok bagian barat. Bali masih mempertahankan kain geringsing sebagai pakaian ritual. Teknik menenunnya rumit, bahkan terbilang paling jarang di dunia, yakni ikat ganda. Benang pakan dan benang lungsi terikat dalam pola dan pewarna yang terpisah satu sama lain tapi harus ditenun dalam sinkronisasi sempurna untuk membuat motif. Teknik ikat ganda yang dulu dikenal luas di Bali, kini hanya tersisa di Tenganan, yakni untuk keperluan upacara dan ritual. Corak gelap dengan pola elegan ditemui pada kain tenun Sawu dan Rote, dua pulau yang berada antara Timor dan Sumba. Bedanya motif kain di Rote lebih bebas dibandingkan di Sawu. Di Sumba bagian barat, warna-warna kainnya redup, seperti biru indigo dan putih polos dengan sedikit garis merah dan kuning atau dua corak garis indigo. Motifnya diambil dari benda mati, seperti bentuk omega berwarna emas. Di Sumba bagian timur, motifnya diambil dari obyek hidup, seperti kuda, ayam jantan, rusa, monyet, naga, dan figur manusia di pohon tengkorak, yakni pohon tempat menggantung kepala-kepala musuh yang tewas dalam pertempuran. Serupa dengan motif-motif lain, ragam hias pohon tengkorak adalah sublimasi dan catatan peradaban masyarakat niraksara Sumba atas perang antarsuku yang hingga kini masih terjadi. Peristiwa itu tak tertuMAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


PAMERAN

lis, tetapi terwacana dalam ekspresi visual tenun dan jadi simbolik estetik. Indonesia bagian tenggara, khususnya Nusa Tenggara Timur, hingga kini tetap bagai negeri dongeng. Langit Flores dan Sumba masih biru sebiru-birunya. Pada senja, berubahnya warna langit tetap berlangsung indah luar biasa, menciptakan siluet bocah-bocah yang memacu kuda serta kerbau yang berjalan pelan. Keadaan itu berulang-ulang setiap hari, melahirkan produk budaya menakjubkan. Tradisi tenun dan pembuatan kain-kain adat dengan teknologi serta pesan simbolik yang mencengangkan itu baru secuil. Masih banyak lagi yang patut dikenal dari Negeri Sabana, negeri yang juga menyimpan penggalan identitas kita. Q SILVIA GALIKANO

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


seni hiburan

FILM

Bung dalam Karya Puncak Hanung

main in a m k a t g n Hanu iopik menggaraopeb ilm F . o n r a k S kolosal okoh besar ini tentang tkan lengkap dia visual ntroversinya. dengan ko

Majalah detik 16 - 22 desember 2013


seni hiburan

FILM

esia Merdek a n o d In : o n r a Judul: Soek yo ung Bramant n a H : Sutradara g, Hanung n mbi o ih S n e Skenario: B Bramantyo , Mahak a s e r u t ic P P V Produksi: M ur Films Pictures, Dap

Punjabi Produser: Raam , Maudy Koesnaedi, Bayu a Pemain: Ario n Sardi, Tant ma k u L i, n Tik a Brava jiwo Tejo, u S , o r o c n u K Ginting, Agus Ferry Salim 17 menit am j 2 : rasi u D

“A

ku dikutuk seperti bandit dan dipuja bagai dewa. Biarlah sejarah yang membersihkan namaku.� Kalimat Sukarno dalam biografi Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia (1966) yang ditulis Cindy Adams itu kiranya cukup merangkum film Soekarno garapan Hanung Bramantyo. Bung Karno bukan hanya sebagai politisi andal dan negosiator hebat, tapi juga suami yang dicemburui istri serta laki-laki yang takut darah. Nama lahir Sukarno adalah Kusno. Dia lahir di Surabaya, Jawa Timur, pada 6 Juni 1901, saat fajar. Karena bocah ini sakit-sakitan, bapaknya, Raden Soekemi Sosrodihardjo (Sujiwo Tejo), mengganti nama Kusno jadi Sukarno. Inspirasinya dari tokoh pewayangan, Adipati Karno, dengan harapan kelak putranya itu jadi pejuang bagi negara. Harapan bapaknya terpenuhi. Pada umur 24 tahun, Sukarno (Ario Bayu) mengguncang podium, “Kita Majalah detik 16 - 22 desember 2013


seni hiburan

Tika Bravani

FILM

harus merdeka, sekarang!� Dia langsung diseret Belanda ke penjara dengan tuduhan menghasut dan memberontak, tapi keberanian Sukarno tidak pernah padam. Istrinya yang 12 tahun lebih tua, Inggit Garnasih (Maudy Koesnaedi), terus memberi semangat. Ketika Kusno-nya dipenjara di Penjara Banceuy (1929) dan Sukamiskin (1930), Inggit, dari pendapatan meramu jamu, menjamin kesejahteraan Sukarno di penjara. Dengan terlebih dulu menyelipkan uang ke sipir, Inggit dibolehkan membawa bukan hanya makanan untuk suaminya, tapi juga beberapa penerbitan koran, benda yang dilarang masuk penjara. Pleidoi “Indonesia Menggugat� yang dibacakan Sukarno di depan Landraad, Bandung, mengantarkannya ke pembuangan di Ende. Sukarno membawa Inggit serta putri angkat mereka, Ratna Djuami atau Omi. Di Ende, anak angkat pasangan ini bertambah lagi dengan kehadiran Kartika dan Riwu. Mereka semua ikut diboyong sewaktu Sukarno dipindahkan Belanda dari Ende ke Bengkulu. Majalahdetik detik16 9 - 22 15 desember 2013 Majalah


seni hiburan

FILM

Di Bengkulu, Sukarno mengenal Fatmawati (Tika Bravani), putri tunggal tokoh Muhammadiyah Bengkulu, Hassan Din (Mathias Muchus). Fatma juga teman main Omi. Pertemuan demi pertemuan menumbuhkan bibit cinta di hati Sukarno dengan Fatma, dan tentu tercium oleh Inggit. Kedatangan Jepang menggantikan Belanda menerbitkan harapan baru pada trio Sukarno, Hatta (Lukman Sardi), dan Sjahrir (Tanta Ginting) akan tercapainya kemerdekaan Indonesia. Caranya tidak bisa lagi seperti dulu yang grusa-grusu, melainkan harus cerdik. Hatta sepakat dengan Sukarno, tapi Sjahrir tidak. Kelompok pemuda bahkan mencemooh SukarnoHatta sebagai kolaborator Jepang. Hingga akhirnya kemerdekaan Indonesia yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945, benarkah hanya “upah atas kerja samaâ€? Sukarno selama ini dengan Jepang? Dalam durasi 2 jam 17 menit, Hanung menggambarkan Bung Karno yang memiliki kompleksitas sebagai manusia dengan visi jauh ke depan. Bukan dalam kisah pengultusan, pengerdilan, atau malah pembelokan sejarah. Bukan juga jadi mitos para pemuja ajaran Marhaen (kerakyatan). Sejarah, yang multitafsir, diletakkannya sebagai proses dialog. Hanung menyandarkan filmnya pada tiga buku yang jadi referensi utama, yakni Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indo­ oekarno: nesia (1966) oleh Cindy Adams, S Nederlandsch Onderdaan - Een Biografie 1901-1950 (1991) oleh Lambert J. Giebels,

Pertemuan demi pertemuan menumbuhkan bibit cinta di hati Sukarno dengan Fatma, dan tentu tercium oleh Inggit.

Maudy Koesnaedi

Majalah detik 16 - 22 desember 2013


seni hiburan

FILM

dan Soekarno: Founding Father of Indonesia (2002) oleh Bob Hering. Selain itu, buku-buku tentang Inggit Garnasih, Tan Malaka, dan Oemar Said Tjokroaminoto jadi pengaya. Dia juga menemui keluarga Bung Karno, terutama anak-anaknya, dan melakukan diskusi dengan sejarawan. Semarang, Ambarawa, Yogyakarta, hingga Bogor dijadikan lokasi syuting dengan melibatkan 3.000 pemain dan figuran. Rumah di Pegangsaan Timur 56 pun dibangun ulang, di Yogyakarta, dengan bentuk dan ukuran serupa dengan ongkos Rp 300 juta. Tak mengherankan jika pagu dana keseluruhan film ini mencapai Rp 20 miliar. Maudy Koesnaedi sangat baik memainkan karakter Inggit, perempuan bertubuh ringkih tapi bermental kuat dan berpendirian kukuh menolak dimadu. Untuk hal terakhir ini, Hanung memberi ruang “penyesalan� bagi Inggit ketika memilih mundur dari sisi Kusno-nya, pulang ke Bandung. Inggit dulu meninggalkan suaminya, Haji Sanusi, demi pemuda Kusno yang sudah beristri Oetari Tjokroaminoto. Maka tak berlebihan jika musik indah Wanita ciptaan Ismail Marzuki mengiring di banyak kemunculan Inggit di layar. Majalah detik 16 - 22 desember 2013


seni hiburan

FILM

Ferry Salim

Durasi yang panjang diisi terlalu banyak adegan pidato berikut riuh-rendah massa—yang selalu mengacungkan tangan. Memang Hanung sudah berupaya menggambarkan kedekatan Bung Karno dengan rakyat, misal membela pedagang Tionghoa yang dagangannya diambil Jepang, tapi tetap belum cukup meyakinkan bahwa tokoh ini hatinya bersama rakyat. Obrolan informal Bung Karno dengan tiga anak angkatnya juga minim tergali. Lebih banyak proses pendekatan Bung Karno dengan Fatma, gadis yang menolak pinangan seorang bujang dengan alasan cintanya cuma pada bapak kawannya itu. Akhirnya, inilah Sukarno, sosok yang punya banyak sisi. Kehebatannya justru karena banyak kekurangan, dan itu dia akui sepenuhnya. ■SILVIA GALIKANO

Majalah detik 16 - 22 desember 2013


SENI HIBURAN

S

FILM PEKAN INI

THE COUNSELOR EORANG

pengacara (Michael Fassbender), yang sedang membutuhkan banyak uang, terpaksa bekerja sama dengan Reiner (Javier Bardem), seorang penjual narkoba. Sang pengacara bermaksud melakukan transaksi narkoba bernilai jutaan dolar AS. Sejak awal, Reiner dan rekan bisnisnya, Westray (Brad Pitt), telah memperingatkan bahwa bisnis yang ia jalani sangat berbahaya. Masalah dimulai saat narkoba yang akan dikirimkan Michael hilang secara misterius. Kliennya menilai Michael adalah orang yang harus bertanggung jawab. Bukan hanya dirinya yang dalam bahaya, sang tunangan, Laura (Penelope Cruz), juga terancam.

JENIS FILM: DRAMA, THRILLER, CRIME PRODUSER: PAULA MAE SCHWARTZ, STEVE SCHWARTZ, RIDLEY SCOTT, NICK WECHSLER PRODUKSI: 20TH CENTURY FOX SUTRADARA: RIDLEY SCOTT DURASI: 117 MENIT

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


SENI HIBURAN

FILM PEKAN INI

99 CAHAYA DI LANGIT EROPA

F

ILM

ini menceritakan pengalaman nyata sepasang orang Indonesia di Eropa. Bagaimana mereka beradaptasi, bertemu dengan berbagai sahabat, hingga akhirnya menuntun mereka kepada rahasia besar Islam di Benua Eropa. Diangkat dari novel laris karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra, film ini mengambil lokasi di 4 negara: Austria, Prancis, Spanyol, dan Turki.

JENIS FILM: DRAMA PRODUSER: YOEN K., ODY MULYA HIDAYAT PRODUKSI: MAXIMA PICTURES SUTRADARA: GUNTUR SOEHARJANTO DURASI: 96 MENIT

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


SENI HIBURAN

E

FILM PEKAN INI

MPAT

polisi menyelidiki pembunuhan di pinggiran kota. Mereka tertumbuk pada petunjuk pembunuhan keluarga Sheng Ding Tian yang terjadi 12 tahun lalu. Saat penyelidikan berlangsung, para polisi menemukan fakta tentang masa lalu mereka yang dirahasiakan dan ini memaksa mereka memilih antara masa lalu dan kini. Setelah serangkaian pertikaian sengit mereka hadapi, sebuah fakta lain yang lebih mengejutkan terungkap.

THE FOUR 2

JENIS FILM: ACTION PRODUSER: GORDON CHAN, ABE KWONG MAN WAI, PAUL CHENG PRODUKSI: BEIJING ENLIGHT PICTURES SUTRADARA: GORDON CHAN, JANET CHUN DURASI: 117 MENIT

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


SENI HIBURAN

AGENDA

DESEMBER

DES

DES

PENTAS TARI: MAESTRO MAESTRO #8

MANEGES GUNUNG Temu Komunitas Lima Gunung Peresmian & Pementasan: Wayang Orang, Soreng, Kuda Lumping, Kembang Gunung. 17 DESEMBER 2013 PUKUL 18.00 WIB

18 DESEMBER 2013 PUKUL 14.00 WIB:

Dialog Maneges Gunung Bentara Budaya Jakarta

BIENNALE DESAIN DAN KRIYA INDONESIA 2013

TEATER KECIL, TAMAN ISMAIL MARZUKI SELASA-RABU, 17-18 DESEMBER 2013

Masterclass: SELASA, 17 DESEMBER

2013, PUKUL 11.00 WIB S.D. 17.00 WIB

Pertunjukan: RABU, 18 DESEMBER 2013

MENAMPILKAN:

Irawati Durban (Maestro Tari Sunda asal Bandung, Jawa Barat), Syamsuar Sutan Marajo (Maestro Tari Tan Bentan, Padang, Sumatera Barat), Amaq Raya (Maestro Tari Sasak, Lombok).

Kurator: Irfan Nu’man, dkk.

19 DESEMBER 2013 S.D. 19 JANUARI 2014 GALERI NASIONAL, JAKARTA

TRIO LESTARI SHOW

19 DESEMBER 2013 ISTORA SENAYAN, JAKARTA

DES

DES

PERGELARAN WAYANG KULIT PADAT

Dalang Ki Sih Agung dari Grabag, Magelang Lakon Kresna Duta (Petruk Nekat Dadi Ratu) RABU 18 DESEMBER 2013, PUKUL 20.00 WIB, BENTARA BUDAYA JAKARTA

MAJALAH DETIK 18 - 24 NOVEMBER 2013


DES

DES

INDONESIA KITA: ORDE OMDO Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki JUMAT-SABTU, 20-21 DESEMBER 2013 PUKUL 19.30 WIB HTM: Rp 500.000 | Rp 300.000 | Rp 200.000

| Rp 100.000

TIM KREATIF: Butet Kartaredjasa, Agus

Noor, Djaduk Ferianto PENDUKUNG: Happy Salma, Marwoto, Susilo Nugroho, Yu Ningsih, Cak Lontong, Kelompok Tari SAHITA dan TRIO GAM MUSIK: Djaduk Ferianto dan Sinten Remen

DRAMA ANAK-ANAK: BUKU JENDELA DUNIA

TEATER CORDOVA bersama SDN Kebon Kacang 03 Pagi Karya: Moh Bilal Basir Sutradara: Gusti Priabada S. Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki SABTU-MINGGU, 21-22 DESEMBER 2013, PUKUL 16.00 WIB

STAND UP COMEDY Oleh Iwel Sastra

21 & 22 DESEMBER 2013

Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia West Mall lt. 4, Jakarta

KOYAANISQATSI: LIFE OUT OF BALANCE

20 DESEMBER 2013, PUKUL 15.00 WIB S.D.

17.00 WIB, AP Photo Library, Surapati Core

DES

M32 lt. 1, Bandung

COBOY JUNIOR LIVE IN CONCERT

22 DESEMBER 2013, PUKUL 19.00 WIB

Tennis Indoor Senayan Jakarta Promotor: Rajawali Indonesia Communications MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


Alamat Redaksi : Aldevco Octagon Building Lt. 4 Jl. Warung Jati Barat Raya No. 75, Jakarta 12740 , Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472 Email: redaksi@majalahdetik.com Majalah detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp. @majalah_detik

majalah  detik

Tap untuk kembali ke cover


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.