E-BOOKLET
KADER TERPADU
ASI Ekslusif
TERAMPIL


Terimakasih yang dalam kami sampaikan kepada Tuhan Yang
Maha Kuasa atas pernyertaan dan perlindungan-Nya sehinga kami dapat menyelesaiakan E-Booklet Kader Terpadu (Terampil, Paham dan Up to date) ASI Eksklusif.
E-Booklet ini dibuat untuk dapat dimanfaatkan oleh Kader dalam
memberikan edukasi dan informasi kepada ibu baru melahirkan dan ibu menyusui sehingga mereka memiliki komitmen yang kuat untuk
memberikan ASI saja kepada bayi sampai berusia 0-6 bulan.
Dengan memanfaatkan E-Booklet ini kader mengetahui tugas dan perannya sebagai kader, memiliki kemampuan dalam melakukan pendekatan dan berkomunikasi efektif kepada masyarakat, memahami pentingnya memberi ASI eksklusif serta mampu untuk melakukan pemantauan program kesehatan khususnya program ASI Eksklusif.
Medan, Juni 2024
Tim Penyusun
PENULIS :
Edy Marjuang Purba, S.K.M., M.P.H.
Dr. Saut Purba, M.Pd.
Laurena Ginting, SST, M.Kes
Dermawan, M.Pd.
EDITOR:
Junica Hizkia Adychya
Rizky Ramadhan Sibarani
Isaac Paul Hamonangan Banjarnahor
Judul E-Booklet
Kata Pengantar
Tim Penyusun
Daftar Isi
Apa itu Kader Kesehatan
Keterampilan Dasar Kader Posyandu Bayi dan Balita
Kader Terampil (Pilar I)
Pendekatan Kepada Ibu dan Keluarga
Teknik Pendekatan Ibu dan Keluarga
Apa Yang Harus Dilakukan Sebagai Kader ?
Komunikasi Efektif Bagi Kader
Membangun Komunikasi Yang Efektif
Teknik Untuk Meningkatkan Efektifitas
Berkomunikasi
Bagaimana Memotivasi Ibu Untuk Memberikan
ASI Eksklusif
Lembar Pantau ASI Eksklusif
Kader Paham (Pilar II)
Apa itu ASI Eksklusif
Periode Memberi Makanan Bagi Bayi dan
Anak
Pentingnya ASI Eksklusif
Manfaat ASI Eksklusif
Kapan Sebaiknya ASI Mulai Diberikan?
Apa itu Kolostrum
Bagiamana ASI Diproduksi
Bangun Kondisi Emosional Yang Positif
Posisi Ibu dan Bayi Saat Menyusui
ASI Eksklusif bagi Ibu Yang Bekerja
Cara Menyimpan ASI Perah
Mitos dan Fakta Dalam Menyusui
Kader Up To Date (Pilar III)
Apa Yang Perlu Dilakukan Agar Menjadi
Kader Up To Date
Daftar Pustaka
Kader adalah setiap orang yang dipilih oleh masyarakat dan dilatih untuk menggerakkan masyarakat dan berpartisipasi dalam pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan serta bekerja secara sukarela menangani masalahmasalah kesehatan baik perseorangan maupun masyarakat.
Setiap orang yang dipilih sebagai kader untuk terlibat dalam program ASI eksklusif dan telah dilatih untuk memiliki kemampuan TERPADU (Terampil, Paham, dan Up to date) sehingga menciptakan keluarga-keluarga yang sadar dan menerapkan ASI Eksklusif.
Seorang kader diharapkan mau dan mampu melaksanakan upaya-upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pelatihan dan pendampingan oleh petugas kesehatan.
1. Menjelaskan penggunaan Buku KIA bagian balita
2. Melakukan penyuluhan ASI Eksklusif, MP ASI Kaya
Protein Hewani sesuai umur
3. Melakukan penimbangan, pengukuran panjang/tinggi badan dan lingkar kepala serta lingkar lengan atas
4. Menjelaskan hasil pengukuran berat dan tinggi badan normal, kurang dan tindak lanjutnya
5. Menjelaskan stimulasi perkembangan, vitamin A, dan obat cacing sesuai umur
6. Menjelaskan layanan imunisasi rutin lengkap dan
Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi/ PD3I (Hepatitis, Difteri, Campak, Rubela, Diare)
7. Menjelaskan pemantauan tanda bahaya bayi dan balita
adalah kader yang mengetahui tugas
dan perannya sebagai kader, memiliki
kemampuan dalam melakukan pendekatan kepada masyarakat,
memiliki kemampuan dalam berkomunikasi efektif kepada sasaran
serta mampu untuk melakukan pemantauan program kesehatan khususnya program ASI Eksklusif.
Adalah suatu pendekatan yang memberdayakan potensi keluarga dalam menangani masalah kesehatan keluarga secara mandiri, dengan memperhatikan aspek fisik, biologis, sosial ekonomi dan budaya, terutama kesehatan ibu, bayi, balita, remaja, Pasangan Usia Subur, tenaga kerja, dan usia lanjut.
Dalam Pendekatan Keluarga perlu mengembangkan kemampuan ibu dan keluarga untuk berbuat dan bertindak atas keputusan yang berdasarkan informasi atau pengetahuan menyangkut pengasuhan kepada anggotanya, dengan menggunakan sumber dayanya sendiri atau dengan jalan mengakses sumber daya lainnya.
Pendekatan Ibu dan Keluarga
ternyata tidak bisa dilakukan secara asal-asalan loh! Terdapat beberapa
teknik yang harus dilakukan dalam hal ini! Mari simak penjelasannya!
Berikut beberapa teknik pendekatan :
S = SALAM
A = AJAK BICARA
J = JELASKAN DAN BANTU
I = INGATKAN
Ucapkan salam dengan ramah
Salam dan
Perkenalkan diri anda dan jelaskan maksud kunjungan anda.
Tanyakan apakah waktunya tepat dengan kunjungan anda?
Jika ya, ucapkan terima kasih
Jika tidak, tanyakan apakah ada waktu lain untuk menerima kunjungan anda?
Ajak Bicara
Tanyakan kabar si ibu dan bayinya, misalnya “Bagaimana keadaan bayinya? Apakah sehat?
Tanyakan apakah ibu mempunyai pertanyaan tentang kesehatan ibu sendiri atau bayinya?
Dengarkan dengan penuh perhatian atas apa yang diutarakan si ibu. (apakah ada kekawatiran)?
Jelaskan dan
Bantu
Berikan pengetahuan yang benar tentang ASI Eksklusif, manfaat ASI bagi bayi dan ibunya
Sampaikan bahwa ASI mengandung Kaya zat gizi yang dibutuhkan bayi dalam tumbuh kembangnya.
Berikan pengertian yang benar bahwa ketika umur bayi 0-6 bulan hanya ASI saja yang layak untuk dikonsumsi bayi.
Sampaikan kepada ibu cara menyusui yang benar dan perilaku yang dapat memperlancar ASI
Tanyakan apakah adalah masalah dan kendala yang dialami ibu dalam menjalankan ASI eksklusif dan bila ada berikan solusi yang dapat dilakukan ibu.
Bantu ibu untuk terus berkomitmen memberi ASI dengan mengisi lembar pantau setiap minggunya.
Diakhir kunjungan, yakinkan apakah pesan telah jelas dipahami dengan mengulang secara singkat.
Tanyakan apakah mereka mempunyai pertanyaan atau hal-hal yang kurang dipahami.
Tunjukkan bahwa anda peduli akan kesehatan bayinya.
Ucapkan terima kasih karena sudah menyediakan waktu untuk dikunjungi.
Manfaat
edukasi, informasi yang diberikan Kader, sebaiknya:
yaitu penjelasan mengenai
manfaat apabila sasaran melaksanakan pesan-pesan itu.
yaitu informasi yang diharapkan sasaran mau melaksanakannya.
Akibat
yaitu penjelasan mengenai
apa akibatnya apabila hal itu tidak dilaksanakan.
Adalah proses pertukaran pendapat, pemikiran atau
informasi melalui ucapan, tulisan maupun tanda-tanda yang dapat mencakup segala bentuk interaksi antara kader dengan orang lain sehingga kader dapat menggerakkan masyarakat sesuai dengan tujuan informasi yang diberikan
Komunikasi Verbal
Komunikasi berupa kata-kata, lisan maupun tulisan
Komunikasi Non Verbal
Komunikasi berupa bahasa tubuh (raut wajah, gerak kepala, gerak tangan, gerak-gerik tubuh), tanda (sign)
Komunikasi yang efektif dapat terjadi apabila pesan yang
dikirim oleh kader dapat diterima dengan baik dalam arti kata menyenangkan, aktual, nyata oleh masyarakat.
Kemudian penerima menyampaikan kembali bahwa pesan
telah diterima dengan baik dan benar. Dalam hal ini terjadi komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik.
Mengetahui siapa mitra bicara
Mengetahui apa tujuan komunikasi
Mengetahui budaya setempat
Mengetahui bahasa mitra bicara
Percayadiri
Ucapkan kata-kata dengan jelas dan perlahan-lahan.
Bicara dengan wajar, seperti biasanya, janganterkesansebagaipenyair
Atur irama dan tekanan suara dan jangan monoton.
Tarik napas dalam-dalam 2 atau 3 kali
untukmengurangiketegangan
Hindarisindrom:ehm,Ah,Au,anu
Membaca paragraf yang dianggap penting daritekstulisan.
Siapkan air minum untuk membasahi kerongkongan
Memberikan contoh
langsung melalui pemberian
ASI eksklusif pada keluarga kader sendiri agar mereka tergerak untuk meniru.
Pendekatan Masyarakat
Melakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat yang bisa
membantu menggerakkan atau memotivasi ibu.
Bagaimana Memotivasi Ibu Untuk
Memberikan ASI Eksklusif?
Pendekatan Individu
Melakukan pendekatan individu melalui kunjungan rumah dengan keramahan bukan dengan mengecam.
Kegiatan Posyandu
Mengembangkan kegiatankegiatan Posyandu secara menarik sehingga ibu-ibu terdorong untuk memberikan ASI eksklusif.
adalah kader yang memahami tentang ASI eksklusif, manfaat ASI Eksklusif, Cara menyusui, cara meningkatkan produksi ASI, cara penyimpanan ASI dan upaya untuk mempertahankan pemberian ASI saja kepada bayi sampai umur 6 bulan yang kemudian menyampaikan informasi tersebut kepada ibu baru melahirkan dan ibu menyusui sehingga program ASI eksklusif kepada bayi dapat diterapkan.
Apakah Bunda pernah mendengar kata ‘ASI Ekslusif’ ? Mari kita simak penjelasannya!
Apa itu Asi Ekslusif?
Bayi tidak perlu
diberikan air putih atau
makanan lainnya selama
periode 6 bulan pertama usianya
Apabila bayi diberi air putih atau cairan lainnya, bayi akan cepat merasa kenyang sehingga jarang menyusu.
ASI eksklusif yaitu
Pemberian ASI saja kepada bayi tanpa ada tambahan
makanan dan minuman lainnya (kecuali vitamin,
mineral dan obat-obatan), dan diberikan saat bayi
berumur 0 hingga 6 bulan.
Jika bayi jarang menyusu akan berisiko mengurangi produksi ASI. Selain itu, bayi yang diberikan air putih atau cairan lainnya bisa terkena diare.
Selama 6 bulan pertama
ASI merupakan sumber makanan terbaik dan terlengkap serta dapat memberikan perlindungan sehingga tidak mudah sakit.
ASI mengandung berbagai zat gizi yang dapat menunjang tumbuh kembang yang optimal.
ASI tepat untuk sistem pencernaan.
ASI aman, terjamin kebersihannya dan memiliki suhu yang tepat sehingga tidak perlu khawatir terlalu panas atau terlalu dingin.
ASI meningkatkan daya tahan tubuh
ASI meningkatkan ikatan (bonding) dengan ibu
Menyusui dapat mempercepat pemulihan kesehatan ibu dan membantu proses rahim kembali ke ukuran semula setelah melahirkan serta dapat mengurangi perdarahan setelah persalinan.
Mencegah perdarahan pasca persalinan
ASI memudahkan ibu karena tersedia pada suhu yang tepat untuk bayi.
Menyusui merupakan kontrasepsi alami untuk menunda kehamilan dan membantu penurunan berat badan setelah melahirkan.
Menyusui dapat mengurangi risiko kanker payudara.
Lebih hemat, tidak ada biaya untuk membeli susu formula dan perlengkapannya
Ibu dan bayi tidak mudah sakit sehingga meminimalisir pengobatan
Menghemat waktu karena tidak perlu waktu untuk menyiapkan susu
Meminimalisir jarak yang dekat dengan kehamilan berikutnya
ASI mulai diberikan kepada bayi segera setelah bayi lahir, yang diawali dengan
proses Inisiasi Menyusu Dini (IMD).
Apakah Pengertian “IMD”?
IMD adalah proses menyusu dimulai segera setelah lahir, dilakukan dengan cara kontak kulit antara bayi dan ibunya dalam waktu 1 (satu) jam setelah kelahiran dan berlangsung minimal 1 (satu) jam. IMD dilakukan pada ibu dan bayi dengan kondisi stabil sejak proses persalinan.
Kolostrum adalah ASI yang pertama kali keluar dari puting ibu setelah melahirkan. Warnanya kekuningan karena kaya akan vitamin A dan agak kental.
Kolostrum biasanya keluar pada hari pertama hingga hari ketiga setelah bayi lahir.
Kolostrum adalah bagian dari ASI yang sangat penting diberikan pada bayi di awal kehidupannya karena mengandung antibodi dan faktor pelindung lainnya bagi tubuh bayi yang mampu melindunginya dari berbagai infeksi.
Kolostrum tidak bisa digantikan dengan susu formula atau susu pertumbuhan lainnya.
”Bu,ASIyangpertamakalikeluaragar diberikankepadabayikarenaASItersebut adalahkolostrumyangsangatkayaakan vitamindanfaktorpelindungtubuhyang dapatmelindungidariberbagaiinfeksi”
terdapat 2 hormon
yaitu hormon Prolaktin dan Oksitosin
Semakin sering bayi mengisap maka semakin banyak ASI diproduksi
Bayi menyusu sampai melepaskan sendiri payudara ibu sebelum memberikan payudara yang lain agar bayi mendapatkan ASI awal (foremilk) yang mengandung lebih banyak cairan dan ASI akhir (hindmilk) yang kaya akan lemak, membuat bayi kenyang dan tidur pulas.
Ketika bayi mengisap payudara ibu memerah ASI akan menyebabkan rangsangan ke otak ibu sehingga hormon Prolaktin akan bekerja untuk memproduksi ASI dan hormon Oksitosin akan bekerja untuk mengalirkan ASI
Menyusui sebaiknya semau bayi dan dilakukan sepanjang hari pagi, siang maupun malam hari (8-12 kali/hari) karena malam hari hormon Prolaktin bekerja lebih efektif.
Kepala dan badan bayi
membentuk satu garis lurus
Wajah bayi menghadap ke payudara sehingga hidung berhadapan dengan puting
Badan bayi dekat ke tubuh ibu
(perut bayi menempel ke perut ibu)
Ibu menggendong/mendekap badan bayi secara utuh.
Bagi Ibu Yang Bekerja yang
tidak selalu bersama Bayi,
Meskipun ibu bekerja, penting bagi ibu untuk memastikan bahwa anak tetap mendapat asupan gizi yang cukup dengan tetap memberikan ASI. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk membantu ibu tetap mampu memberikan ASI bagi anaknya.
Bagi ibu yang berkomitmen memberikan ASI eksklusif, selama cuti melahirkan upayakan untuk belajar memerah ASI dan menyimpan ASI perah.
Ibu mengajarkan keluarga atau pengasuh cara memberikan ASI perah kepada bayi
Mintalah dukungan kepada suami dan keluarga untuk membantu memberikan ASI perah kepada bayi.
Simpan ASI perah di tempat yang
bersih dan tertutup serta perhatikan lama penyimpanan sesuai suhu.
Tutup wadah ASI perah
dengan baik.
Beri label waktu memerah pada
wadah untuk mengetahui ASI
yang baru diperah atau yang sudah beberapa hari diperah.
ASI perah yang masih segar (mendekati waktu memerah)
lebih baik diberikan kepada bayi
ASI yang pertama kali
keluar harus dibuang
karena merupakan ASI basi
dan tidak baik untuk bayi.
Bayi prematur, Bayi Berat
Lahir Rendah (BBLR) terlalu
kecil dan tidak bisa
menyusu.
Bayi sakit seperti diare tidak boleh diberikan ASI.
ASI yang pertama kali keluar disebut kolostrum yang mengandung antibodi dan faktor pelindung lainnya bagi tubuh bayi. Kolostrum berwarna kekuningan karena kaya akan Vitamin
A.
ASI ibu bayi prematur dan BBLR sesuai dengan kebutuhan bayinya. Bayi perlu sering berada dekat dengan ibu untuk melakukan kontak kulit ke kulit dan belajar menyusu.
ASI mengandung berbagai antibodi untuk membantu proses penyembuhan ketika sakit. Bayi perlu terus disusui, bila sulit menyusu dapat diberikan ASI perah dengan cangkir atau sendok
Menyusu perlu bergantigantian, sebentar di kanan dan kemudian di kiri karena payudara kanan mengandung makanan sedangkan payudara kiri mengandung minuman untuk bayi
Bayi terus menangis karena
lapar dan terkena sawan (gangguan makhluk halus)
Bayi perlu menyusu di satu payudara hingga bayi melepas sendiri payudara tersebut dan payudara ibu terasa kosong supaya bayi mendapatkan ASI awal (foremilk) yang muncul di awal-awal proses menyusui dan ASI akhir (hindmilk) yang keluar belakangan. Bila setelah ini bayi masih ingin menyusu lagi dapat ditawarkan ke payudara lainnya.
Bayi menangis dapat disebabkan karena banyak hal selain lapar seperti tidak nyaman karena popok basah, Lelah, sakit, atau kolik (sakit perut) yang biasanya muncul di waktu tertentu seperti sore hari.
adalah kader yang berupaya
memperbaharui pengetahuan dan keterampilannnya dalam menggerakkan masyarakat untuk
memberi ASI eksklusif kepada bayinya
melalui berbagai cara dan media baik
melalui pelatihan, penyuluhan, media massa, media elektronik, media sosial nya.
Baca E-booklet berulang-ulang sampai memahami isi E-booklet sehingga memiliki pengetahuan yang cukup untuk disampikan kepada sasaran yaitu ibu baru melahirkan atau ibu menyusui
Upayakan untuk berdiskusi dengan
petugas kesehatan secara
terjadwal di wilayahnya untuk mendapatkan informasi terbaru dan dukungan dari petugas kesehatan serta mencari solusi
untuk setiap masalah yang dijumpai di lapangan.
Carilah informasi tambahan mengenai program ASI eksklusif dari berbagai sumber yang tersedia seperti buku, jurnal, media cetak, media elektronik, media sosial dan yang lainnya.
Bagikan pengetahuan dan informasi terbaru tentang ASI eksklusif kepada masyarakat dan dukunglah mereka mensukseskan program ASI eksklusif.