**)BANDA ACEH DAN SEKITARNYA *)LHOKSEUMAWE DAN SEKITARNYA
ZUHUR **)12:50 *)12:43 MAGRIB **)18:51 *)18:45
www.harianrakyataceh.com
Spirit Baru Membangun Nanggroe
JUMAT 14 JULI 2017 | 20 Syawal 1438 H
SUBUH **)05:32 *)05:24 ASAR **)16:05 *)16:58 ISYA **)19:59 *)19:52
Eceran
Rp3.000
Polisi Amankan 2,5 Ton Ganja Sopir Truk Kabur ke Hutan SIGLI (RA)-Tim gabungan Mabes Polri, Polda serta Polres Pidie amankan truk bermuatan ganja di Gampong Gumpueng, Kecamatan Tiro, Kabupaten Pidie sekitar pukul 15.00 WIB, Kamis (13/7). Ganja kering yang diperkirakan seberat 2,5 ton itu, diduga berasal dari Lamteuba, Kabupaten Aceh Barat tersebut ditemukan di depan Masjid Aljihad, gampong setempat. Polisi telah mengintai pergerakan truk tersebut, awalnya, polisi berencana menyergap di jalan negara Banda Aceh-Medan. Namun tersangka berhasil mengelabui petugas dengan melintas jalan pedalaman.
Dua tersangka yang berada dalam truk, berhasil meloloskan diri dari pengejaran polisi. Sementara truk dan beserta barang bukti telah diamankan di Mapolres Pidie. Amatan Rakyat Aceh, ganja sudah dibungkus 107 kota besar di dalamnya ada 14 hingga 20 bal siap edar. Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Mabes Polri, Kombes John Truman Panjaitan, menjelaskan mengintai peredaran narkoba tersebut selama dua hari. Setelah memastikan informasi barang haram tersebut, pihaknya langsung melakukan pengejaran.
Baca POLISI Hal 2
TRUK BERMUATAN GANJA
ZIAN MUSTAQIN/RAKYAT ACEH
DIAMANKAN: Personel Polisi gabungan Mabes Polri, Polda Aceh dan Polres Pidie, berhasil mengamankan 2,5 ton ganja siap edar di Gampong Gumpueng, Kecamatan Tiro, Kabupaten Pidie, Kamis (13/7). Ganja tersebut diduga akan dibawa ke Jakarta melalui jalur Medan.
111 Kilogram Ganja Dibakar BANDA ACEH (RA) – Peringati Hari Anti Narkoba Internasional (HANI), pemerintah Aceh bersama BNNP Aceh, Polri, TNI, serta sejumlah instansi terkait membakar 111 kilogram ganja dan memusnahkan
sabu-sabu seberat 2.193,11 gram. Saat pemusnakan barang bukti di depan kantor Gubernur Aceh itu, turut pula dihadirkan dua tersangka kasus sabu. Wakil Gubernur Aceh, Nova Irian-
syah menyebutkan kondisi Aceh saat ini sangat memprihatinkan akibat meningkatnya peredaran narkoba. “Pemerintah akan lebih giat lagi dalam memberantas narkoba. Kita akan berbicara den-
Realisasi DAK Simeulue Hanya 45 Persen SIMEULUE (RA)-Realisasi kegiatan yang bersumber dari anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2017, untuk Kabupaten Simeulue sebanyak Rp133.3 miliar, baru mencapai 45 persen. Dikhawatirkan apabila Pemerintah Kabupaten Simeulue, tidak mampu mengejar target realisasi sebanyak 75 persen dari anggaran tersebut, dengan batas waktu hingga pertanggal 31 Juli, maka dana DAK tersebut akan diblokir dan hangus. Adapun alokasi anggaran DAK yang bersumber dari pemerintah pusat pada Kabupaten Sim-
eulue sebesar Rp133.360.380.000. Dan dari dana tersebut, sebanyak Rp39.677.735.000. Telah disetor pemerintah pusat ke kas daerah Simeulue. Dana itu sebagai modal awal untuk pelaksanaan kegiatan pelaksanaan tender proyek fisik maupun non fisik dan telah terealisasi sebanyak Rp17.723.066.975. Sehingga capaian realisasi yang telah terlaksana hanya 45 persen. “Kita sangat khawatir, anggaran DAK itu akan diblokir dan hangus karena target realisasi kegiatan per tanggal 31 Juli 2017, harus sudah mencapai
gan semua unsur yang terlibat, juga ulama dan orang tua, Imannya kita tekan dulu,” sebutnya. Menurutnya, pemerintah telah
Baca 111 KILOGRAM Hal 2
Kita sangat khawatir, anggaran DAK itu akan diblokir dan hangus karena target realisasi kegiatan per tanggal 31 Juli 2017, harus sudah mencapai 75 persen, tapi kondisinya saat ini baru mencapai 45 persen, dan hanya hitungan hari lagi sudah berakhir bulan Juli,”
Baca REALISASI Hal 2
Polisi berencana menyergap di jalan negara Banda Aceh-Medan. Namun tersangka berhasil mengelabui petugas dengan melintas jalan pedalaman. Dua tersangka yang berada dalam truk, berhasil meloloskan diri dari pengejaran polisi. Sementara truk dan beserta barang bukti telah diamankan di Mapolres Pidie. Barang tersebut berasal dari Lamteuba, Aceh Besar, direncanakan akan dibawa ke Jawa melalui jalur Sumatera Utara.
RS Fakinah Laporkan BPJS Kesehatan BANDA ACEH (RA) - Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Wilayah Aceh, dilaporkan penasehat hukum dari Kantor Hukum Hadi Simbolon & Rekan, Herni Hidayati, S.H. karena melakukan pemutusan hubungan kerja sepihak dengan RS Teuku Fakinah Banda Aceh. Laporan itu diterima asisten pratama Mirza Saputra dan Sandi, Kamis (13/7). Herni mengungkapkan, keputusan BPJS Kesehatan telah merugikan masyarakat mendapatkan layanan kesehatan di RS Teungku Fakinah Banda Aceh. Padahal BPJS Kesehatan sempat merilis hampir 99 % penduduk Aceh terdaftar gunakan BPJS. Selain itu, ia juga menyebutkan pemerintah Aceh dirugikan atas aset dan fasilitas yang dimiliki penggunaannya oleh RS Teungku Fakinah merupa-
kan milik Pemda. Kerugian lainnya, pihak RS Teungku Fakinah tidak dapat menerima rakyat Aceh untuk berobat dengan BPJS Kesehatan. “Pajak yang disetorkan sebesar Rp400 juta ke pihak Pemda Aceh oleh pihak yayasan Teungku Fakinah, sebagai wajib pajak yang baik,” katanya. Akibat pemutusan Perjanjian Kerja Sama (PKS) sepihak oleh BPJS Kesehatan Aceh terhadap RS Teungku Fakinah, telah menyebabkan pengangguran besar-besaran yang terjadi bagi karyawan/wati, tidak bergajinya paramedis/medis, serta sekitar 300 tenaga kerja Aceh yang dirumahkan. “Disaat kami menanyakan mengapa terjadi Pemutusan Kerja Sama sepihak ini, dijawab oleh staf bagian hukum (pihak BPJS) suka-suka dan terserah kami,” kata Herni. (adi/mai)
Hasbi Endra
Doa dan Gerobak Untuk Kamarudin Kamarudin Situmorang (24) hanya bisa berbaring. Kemiskinan yang melilit keluarganya, memaksa remaja ini jalani hari dalam gerobak sorong. IDRUS SAPUTRA-Singkil
IDRUS/RAKYAT ACEH
BERTAHAN HIDUP: Kamarudin terbaring di kediamannya di Buluh Sema Kecamatan Suro, Kabupaten Aceh Singkil, Rabu (12/7).
www.harianrakyataceh.com
HAMPIR 14 tahun sudah warga Desa Bulusema, Kecamatan Suro, Kabupaten Aceh Singkil ini tak keluar rumah selain pekarangan. Para medis simpulkan Kamarudin derita paresis dan plegia (kelumpuhan). Jangankan bersekolah, sekedar bermain saja, ia berharap kunjungan teman sebagaya. Pasalnya, ia sama sekali tak mampu berdiri sejak umur 10 tahun. Pahitnya lagi, Nanak (56) ibunya
Baca DOA Hal 2
metro aceh @gmail.com