Seminar Hasil | Dwina Syafitrie Robustina | 210606110057
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2024
LAPORAN PERANCANGAN TUGAS AKHIR
Tanaga Raharja: Rusunami Low Eco-nergy
untuk Low-Middle Society di Kota Bogor
DWINA SYAFITRIE ROBUSTINA - 210606110057
Dr. AULIA FIKRIARINI MUCHLIS, M.T.
M. IMAM FAQIHUDDIN, M.T.
this page is intentionally left blank
ii. . DDAFTAR AFTAR IIS S
i. DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 RUANG LINGKUP
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN PERANCANGAN
1.4 TINJAUAN PRESEDEN
1.5 KAJIAN PENDEKATAN
1.6 STRATEGI PERANCANGAN
BAB 2 KONSEP
PPROJECT ROJECT OVERVIEW OVERVIEW
Proyek ini berfokus pada perancangan Rumah Susun Sederhana Milik (Rusunami) di Kota Bogor bagi masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah, untuk menciptakan hunian yang murahbiayaoperasional,serta efisiendalampenggunaanenergidanair.
Proyek ini selaras dengan program pemerintah Kota Bogor dalam menyediakan hunian vertikal yang terjangkau, mendukung isu keterbatasan lahan, ketidakterjangkauan daya beli rumah,dankerusakanlingkungan.
Perancangan rusunami berada pada Jl. Sholeh Iskandar Nomor 47, RT 04/RW 09, Kedungbadak, Kec Tanah Sereal, Kota Bogor, Jawa Barat, meliputi lahan seluas 2,6 hektar yang berbatasan dengan permukiman penduduk kepadatan sedang danfasilitaskomersilpenunjang.
PPERANCANGAN ERANCANGAN
Tanaga Raharja
Rusunami Low Eco-nergy di Kota Bogor
Rusunami akan mencakup bangunan hunian utama, bangunan pengelola, omersil dan peribadatan, serta lanskap omunal dan sirkulasi. Lokasi tersebut dipilih karena berdekatan dengan akses modadantransportasiumum
Hunian vertikal yang terjangkau, nyaman, solutif, dan efisien.
Dalam mengurangi biaya operasional, emisi karbon, peningkatan keberlanjutan lingkungan, dan meningkatkan kualitas hidup
SSTRATEGI TRATEGI PPERANCANGAN ERANCANGAN
Dalam perancangan rusunami low-econergy di Kota Bogor, strategi perancangan difokuskan pada upaya mengurangi biaya operasional bangunan dan meningkatkan efisiensi energi menggunakan pendekatan low-energy architecture. Untuk mencapai tujuan tersebut, digunakan berbagaistrategidesain,sepertiyangdapatdilihatmelaluibaganberikut:
AnalysisPhase
OptimizationPhase
Biaya Operasiona
PRINCIPLES
Bu
Su
Shading
PENELUSURAN KONSEP PENELUSURAN KONSEP
PPERANCANGAN ERANCANGAN
2.0 SSCHEME CHEME OVERVIEW OVERVIEW
11. .
ANALISIS FUNGSI
FungsiPerancangan
AnalisisPengguna
AnalisisAktivitas
AnalisisKebutuhandanBesaranRuang
ANALISIS TAPAK DAN BENTUK
22. .
DataIklimdanKonteksKawasan
AnalisisTopografidanRegulasi
AnalisisPembayangan
AnalisisSunpath
AnalisisAngin
33. .
44. .
55. .
Zoning and Massing
Building Orientation
Shaping
Shading Device and Daylight Potential
ANALISIS RUANG DAN BUKAAN
OrientasiBukaandan Natural
Natural Ventilation
Window-to-wall Ratio
ANALISIS STRUKTUR DAN UTILITAS
Insulation
Rain Water Harvesting
Solar Panel
Sub Structure
Middle Structure
Upper Structure
KONSEP PERANCANGAN
KonsepDasar
KonsepTapak
KonsepBentuk
Plumbing, Electricity, and Fire Protection Transportasi,Keamanan,danEvakuasi ManajemenSampah
KonsepRuang
KonsepUtilitas
KonsepStruktur
2.1.1
RUSUNAMI LOW ECO-NERGY
Fungsi dari Rusunami Low Eco-nergy adalah mewadahi masyarakat Kota Bogor khususnya masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah dengan menyediakan hunian layak dan terjangkau, serta menjadi tempat berkembang baik raga maupun jiwa Kesejahteraan penghuni didukung melalui unit hunian yang terjangkau dan hema energi,fasilitaspengembanganekonomi,sertafasilitaspendukung,pengelola,danservis.
Penggunaan per hari adalah 13,91 kWh per bulan adalah 417,3 kWh dengan daya 900 Va, tarif harga listrik subsidi per kWh berkisar Rp605,00, maka biaya listrik per bulan adalah Rp252.466,50
ANALISIS PENGGUNAAN AIR
Penggunaan per hari adalah 0,492 m³ per bulan adalah 14,76 m³ dengan kategori IIIA b, harga air per kubik berkisar Rp4.700,00, maka biaya air per bulan adalah Rp69.466,00 Alat
Penggunaan per hari adalah 21,11 kWh per bulan adalah 633,3 kWh dengan daya 900 Va, tarif harga listrik subsidi per kWh berkisar Rp605,00, maka biaya listrik perbulan adalah Rp383.146,50
Penggunaan per hari adalah 0,738 m³ per bulan adalah 22,14 m³
dengan kategori IIIA b, harga air per kubik berkisar Rp5.500,00, maka biaya air per bulan adalah Rp121.770,00
PPERANCANGAN ERANCANGAN
KONSEP DASAR
T NAGA RAHARJ a a
Tanaga; mempertimbangkan segala penggunaan energi dalam bangunan
Raharja; dengan mempertimbangkan kesejahteraan bagi pengguna, bangunan, dan alam.
EFFICIENT CONNECTED FLEXIBLE
Resolute low energy-water use minimizes demand on resources & low energy-water bills
Flexible module to maximized space reduced energy use
Connecting the occupants with environment
HEALTHY
Providing healthy living for the occupants
Menghadirkan ruang hijau publik untuk integrasi dengan masyarakat luar
Menggunakan solar panel pada atap untuk sumber energi terbarukan
Area RTH untuk rain water harvesting yakni sumber air terbarukan non konsumsi
Penyediaan fasilitas olahraga di area tapak
Bentuk bangunan memanjang timur-barat dengan bukaan menghadap utara-selatan dilengkapi shading device
Koridor semi-terbuka untuk menghubungkan ruang dalamluar
Desain skylight untuk mengurangi kebutuhan pencahayaan di siang hari
Menggunakan material low embodied energy
Menggunakan grid struktural untuk fleksibilitas ruang dan kemudahan konstruksi
Menghadirkan bukaan pada setiap ruang untuk penghawaan dan pencahayaan alami
Memanfaatkan ruang sirkulasi sebagai area multifungsi penghuni
Menggunakan efficient water feature dan water conservation untuk efisiensi air
Menggunakan pencahayaan LED sensor untuk hemat energi
Konsep Tapak
Konsep Bentuk
Konsep Ruang
Konsep Struktur
Konsep Utilitas
Healthy
Penyediaan fasilitas olahraga di area tapak
KONSEP TAPAK
Connected
Menghadirkan ruang hijau komunal publik di bagian depan tapak untuk integrasi dengan masyarakat luar
Unit Tipe 36 Unit Tipe 24
Efisiensi panel surya 18% diperoleh energi 536.25 kWh per hari
Menggunakan solar panel pada atap untuk sumber energi terbarukan Efficiency
AKSESIBILITAS
Penunjang
Area RTH menjadi rain water harvesting untuk sumber air terbarukan non konsumsi Efficiency
Aksesibilitas pejalan kaki menggunakan paving block yang tersebar di seluruh tapak
Aksesiibilitas kendaraan berupa aspal yang mengelilingi tapak
ENTRANCE DAN EXIT
EntranceKendaran
VEGETASI TAPAK
Pohon mahoni sebagai penyaring polutan
Pohon kersen (ceri) sebagai peneduh
Rumput jepang sebagai penutup tanah
Exit Kendaraan
Halte Bus dan Jalur Pejalan Kaki
KONSEP BENTUK
Efficiency
Bentuk bangunan memanjang timur-barat dengan bukaan menghadap utaraselatan dilengkapi shading device
Connected
Koridor semi-terbuka untuk menghubungkan ruang dalam-luar
Unit Tipe 24
Horizontal louvers untuk memanfaatkan pencahayaan dan penghawan alami
Bata ekspos untuk penanda tangga darurat
Efficiency
Desain skylight untuk mengurangi kebutuhan pencahayaan di siang hari
Unit Tipe 36
KONSEP BENTUK
Efficiency
Penunjang
Efficiency
Desain trellis pada fasad untuk mengurangi paparan radiasi matahari dan menciptakan penampilan
White concrete dengan sifat reflektif tinggi
KONSEP RUANG
Healthy
Menghadirkan bukaan dengan proporsi inlet lebih kecil pada setiap ruang untuk penghawaan dan pencahayaan alami
Flexibility
Memanfaatkan ruang sirkulasi sebagai area multifungsi penghuni
Efficiency
Menerapkan cross ventilation dan void pada balkon dengan posisi ketinggian inlet dan outlet berbeda untuk distribusi penghawaan alami
White concrete dengan tingkat refleksi cahaya yang lebih tinggi
Material kayu dengan embodied energy sebesar 8 5 KJ/m³
Efficiency
Menggunakan lampu LED sensor pada balkon dan selasar
Struktur solar panel dan atap pelana dengan rangka baja
Instalasi skylight dengan rangka baja dan kaca stopsol (8 5 MJ/kg)
UPPER STRUCTURE
MIDDLE STRUCTURE
Dilatasi struktur setiap 30m untuk kekuatan struktur bidang panjang
SUB STRUCTURE
KONSEP STRUKTUR
Material atap galvalum dengan low embodied energy 35 MJ/kg Efficiency
Menggunakan insulasi alumunium foil
Dinding beton interior dengan low embodied energy sebesar 2 MJ/kg Efficiency
Dinding batu bata eksterior dengan low embodied energy sebesar 2 5 MJ/kg
Penggunaan pondasi footplat untuk efisiensi konstruksi dan meminimalisir penurunan tanah
Menggunakan grid struktural untuk fleksibilitas ruang dan kemudahan konstruksi Flexible
TPS
Diletakkan diantara
hunian dan searah jalur keluar agar mudah pengangkutannya
Sumur Resapan
Bak Kontrol
Efficiency
Septic Tank
KONSEP UTILITAS
Efficiency
Penerapan water efficient feature untuk efisiensi air
Showerhead dengan debit air 8L/menit
Double Flush Closet untuk efisiensi penyiraman toilet
Efficient Faucet penggunaan kran air dengan aerator yang meminimalisir penggunaan air
Elektrikal
Panel distribusi listrik utama, kemudian dialirkan ke seluruh bangunan
Rain Water
Harvesting
Penerapan drainase di antara jalur kendaraan dan pejalan kaki pada tapak
Penerapan sistem daur ulang air hujan untuk kebutuhan non konsumsi
Fire Protection
Hydrant diantara bangunan hunian dan fasilitas umum, serta penyebaran sprinkler dan alat pemadam portable di dekat tangga darurat
Air Bersih
Berasal dari sumur bor kemudian dialirkan menuju ground tank, menuju roof tank, lalu menuju setiap hunian dan fasilitas rusun
iii. i. DDAFTAR AFTAR PPUSTAKA USTAKA
[1] Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan KawasanPermukiman,Indonesia:KementerianHukumdanHakAsasiManusia,2011
[2] M. Yusuf Harun, M.A., et.al., Tafsir Ibnu Katsir, vol. 5, 1st ed., Bogor: Pustaka Imam asySyafi'i,2003,p.91.
[3] Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 6 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bogor Tahun 2011-2031, WaliKotaBogor,2021
[4] Badan Pusat Statistik Kota Bogor, "Kepadatan Penduduk (orang/km²)," Badan Pusat Statistik Kota Bogor. [Online]. Available: https://bogorkota.bps.go.id/id/statisticstable/2/NTUjMg==/kepadatan-penduduk--orang-km-persegi-.html.[Accessed:July.19,2024].
[5] Badan Pusat Statistik Kota Bogor, "Banyaknya Rumah Tangga Menurut Status Penguasaan Bangunan, 2012-2016," Badan Pusat Statistik Kota Bogor [Online] Available: https://bogorkota bps go id/id/statistics-table/1/MTE2IzE=/banyaknya-rumah-tangga-menurutstatus-penguasaan-bangunan--2012-2016.html.[Accessed:July.19,2024].
[6] Badan Pusat Statistik Kota Bogor, "Garis Kemiskinan di Kota Bogor (Rupiah), 2024," Badan Pusat Statistik Kota Bogor. [Online]. Available: https://bogorkota.bps.go.id/id/statisticstable/2/NTA3IzI=/garis-kemiskinan-di-kota-bogor--rupiah- html [Accessed:July 19,2024]
[7] M Yusuf Harun, M A , et al , Tafsir Ibnu Katsir, vol 1, 4th ed , Bogor: Pustaka Imam asySyafi'i,2005,p.401.
[8] Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 7 Tahun 2009, Rencana Pembangunan Jangka Panjang DaerahKotaBogorTahun2005-2025,Bogor,Indonesia:PemerintahKotaBogor,2009.
[9] D Bergman, Sustainable Design: A Critical Guide New York, NY, USA: Princeton Architectural Press,2012
[10] K. A. Al-Sallal, Low Energy Low Carbon Architecture: Recent Advances & Future Directions. BocaRaton,FL,USA:CRCPress,2016.
[11] EDGE User Guide, Version 3.0. Washington, D.C., USA: International Finance Corporation (IFC),2021.