









Fresh Graduated Architecture
PERJALANAN BELAJAR DIPLOMA
Bercita - cita menjadi arsitek sudah saya miik ketika duduk di bangku Sekolah Menengah Kejuruan, jurusan Teknik Gambar Bangunan Melanjutkan cita - cta, setelah lulus mengawali pendidikan dasar arsitektur dengan mengambil enang Diploma 3 di Akademi Teknik Arsitektur YKPN Yogyakarta, sehingga pada periode in saya mendalami dasar - dasar teknis dalam perancangan arsitektur.
Seain beaar dar dosen pengampu, dluar kampus juga beaar dari karya - karya arsitektur, bertemu angsung dengan arsitek maupun penghuninya, untuk berdiskusi. Saah satunya ketika menjad ekspeditor (YogyakartaJawa Tengah) bersama tim kurator Pavilion Indonesa "Sunyata : The Poetic of Emptness" Sedangkan kompetisi arsitektur dikut untuk memperdalam dan menstrukturkan kemampuan design thinking.
PERJALANAN BELAJAR SARJANA
Meanutkan pendidikan dasar arsitektur untuk memupuk kemampuan design thinking dengan mengambi jenjang
Sarjana di Universitas Mercu Buana Jakarta Djaan sekaigus bekerja sebagai desainer interior di Archpeago In erior and Construction, yang kemudian berlanjut menadi periset dan penulis arsitektur d Omah Lbrary Waktu banyak dihabiskan dengan berdiskusi bersama dosen pengampu Saah satunya dengan pak Yulianto Sumalyo, tentang menyikapi kekayaan budaya, material, dan ketrampilan ketukangan loka di Nusantara, dari arsitek - arsitek Hindia Belanda
Memula penddikantekns menggambarBangunand SMKNeger 1Madiun
Melanjutkanpendidkanformal arstektur(S1)d Universitas MercuBuanaJakarta
Diskusi tersebut mengantarkan pada kesempatan mengerakan proses penerbitan (mendesan) naskah "Sejarah, Tata Ruang, dan Arsitektur Keraton Yogyakarta". Setahun kemudian mengerakan penerbtan (mendesain) naskah "Arsitektur Hindia Belanda" dbawah naungan OMAH Lbrary Daam perode yang sama menjadi koordinator webinar diskursus arsitektur terkait, dan menuls buku berjudu "Alvar Aalto : the magic of architect's life" Dan yang terakhir menu s dan mendesan buku "Begawan Padmanaba : Mohammad Danisworo"
LEGENDA
Memulaipenddkan orma arstektur(D3)d Akadem TeknikArsitekturYKPN Yogyakarta
Ekspeditord daerahYogyakartadan JawaTengahunukPavl onIndonesa, VeniceArchitectureBiennae2018 "Sunyata:ThePoeticofEmptness"
DesainerInteriord Archipelago nero andConsructonuntuk proyek-proyek perkantoran retail danresdensa
Merencanakan rev a sas "Kampung Batk"diKampung Krapyak,Pekalongan
TmdrafterPT Waskta Karyauntukproyekto Pemalang-Batang
Ekskursimempeaari karya-karyaarstekyang adad Jakarta,Bandung, danSurabaya
PENDIDIKAN PEKERJAAN KONTRIBUTOR KOMPET SI EKSKURSI
"UnexpectedSpace"(2018) Perpustakaanditepian sungaiCode
"PodomoroDesgnFesival30"(2020) Pasarbarangkonsumsipasca pandemiCOVID-19diKemang
mengerakanpekerjaanliterasi sebagaipenulsdanperiset d OmahLbrary
Relawan(Menuis) bersamaOmahLibrary
Mendrkan rmaarstektur d Madun
Ekskurs keJawa (Yogyakarta, Katen, Kedri danSurabaya) untukmempelajarikarya -karyaarstekHindia BelandadanRomo Mangunwiaya
Ekskurs keBa untuk mempelajariarsitektur vernakularhngganeovernakular
TAMAN BUDAYA SLEMAN
Jalan Temon, Desa Pandowoharjo, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
Mentor :
Dr. Ir. M. Syarief Hidayat, M. Arch
Ir. Andjar Widajanti, M. Arch
Rona Fika Jamila, ST., MT
ABSTRAK
Kawasan Taman Budaya Seman ni dirancang sebagai tempat dengan pengalaman ruang yang otentik terhadap ngkungan yang spesifik Inovasinya adalah terknya sinar matahari tropis direduksi dengan strategi pembayangan melalu rekayasa voume dan tata etak bok bangunan Karena ada kemungkinan penghubung antar bangunan akan terasa sangat terik, impementasi dinding tebal dan tinggi (compound) menad solusi dalam upaya memberikan kenyamanan termal yang dea dalam skaa kawasan Sedangkan untuk menekan t ngginya suhu udara yang terasa menyengat, mengmplementasikan materal berbass tanah liat (bata) daam upaya mengoptimakan potens ketukangan dan material lokal. Seain u konteks dua periode musim (hujan - kumarau) merupakan urgens dalam menejemen sumber daya air, sehngga beberapa bok bangunan yang terpapar sinar matahari secara langsung, ddesain untuk menangkap air hujan (rain harvesting)
LEGENDA :
1 Gate
2 Parkir Pengunjung (Bus - Mobil)
3 Parkir Pengunjung (Sepeda - Motor)
4 Gedung Penerima
5 Pendopo
6 Auditorium
7 Ruang Utilitas
8 Security Check
9 Galeri
10 Workshop Kesenian
11 Amphiteater
12 Backstage
13 Mushalla
14 Gedung Literasi
15 Restoran + Cenderamata
16 Resepsionis Homestay
17 Aula
18 Unit Homestay

19 Pusat Komunitas Agraria
20 Sekretariat Bersama
21 Unit Pengelola Terpadu
22 Parkir Kendaraan Pengelola
Analisa Makro (Skenario Pencapaian ke Taman Budaya)
Skenario Pencapaian Taman Budaya mempertimbangkan jenis infrastruktur jalan yaitu Jalan Provinsi, Jalan Kabupaten, dan Jalan Desa Sehingga rancangannya direkayasa agar sirkulasi keluar / masuk pengunjung tidak mengganggu lalu lintas
LEGENDA :
Jalan dengan intensitas kepadatan tnggi (Jalan Provinsi)





Jalan dengan intensitas kepadatan sedang (Jaan Kabupa en)
Jalan dengan intensitas kepadatan rendah (Jalan Desa)
Skema jalan satu arah
Skema jalan dua arah
Simpang tiga
Simpang empat

Analisa Mikro (Potensi Persil)
Di sekitar persil memiliki potensi untuk mengoptimalkan performa rancangan salah satunya persawahan, sungai, air terjun, dan simpul dua kelompok infrastruktur yaitu jalan kabupaten dan jalan desa


Terdapatarterun d sunga bagan mur pers ,suaranya terdengarhingga radus100meter Ar terun n erad karenaeevasisunga maknkeseaanmakinmenurun


Terdapatsimpangempatpadaposs hook persi,namun erhaangoehbangunanrumah tngga yangbukanperslTamanBudaya
erhubungdenganpers baganutara



terhubungdenganpers baganbara
persawahandengan ata beakangpepohonon rmbuntepansunga
Simpang Empat Jalan Kabupaten Jalan Desa JaanKabupatenselebarduakendaraanbesar, Jaandesaseebarsatukendaraanbesar, Sungai Jenis Curam Area Persawahan Air Terjun Jenissunga cenderungseperi ebng,cukup curamdansultdaksessecarafsk PemandangankearahpersladalahareaKONSEP (Tata Ruang - Tata Letak)
Alur Kendaraan Bermesin - Pola Tata Ruang
Skenario sirkulasi kendaraan bermesin diletakkan di bagian terluar persil sehingga tidak akan mengganggu aktivitas pengunjung Sedangkan pola tata ruang dirancang dengan alur sirkulasi linier (sekuensial), selaras dengan bentuk persil yang memanjang.
Tata Letak Bangunan
LEGENDA :
Tata Ruang Kawasan
LEGENDA : Skenario sirkulas pengunung (satu arah)
Skenaria srkulas pengeola (dua arah)
Sumbu Imajner
Peletakan zona dan bangunan mengoptimalkan pemandangan sungai dan persawahan di timur dan persawahan di barat. Sedangkan Volume bangunan di desain untuk kenyaman termal dengan merekayasa sinar matahari melalui strategi pembayangan.
LEGENDA :
Zona Penerima
Zona Fungsi Utama
Zona fungs pengeola
Gedung Penerima : Drop Off, Lobi dan Resepsonis
Lingkungan Pendopo : Pendopo / Ruang Pertunjukan dan Ruang Ras
Gedung Pertunjukan : Audtorum, Studo dan Retail Musik, Kafetaria, dan Lavator
Gedung Pameran : Galeri Sen Rupa, Workshop Kesenian, Amphiteater, Mushalla, Resto, dan Homestay

Gedung Literasi : Perpustakaan dan Diorama
Gedung Pengelola : Unit Pengeloa Terpadu dan Sekretarat Bersama
Museum : Pusat Komunitas Agrara
Jalur pejalan kaki didesain untuk tidak bersinggungan dengan jalur kendaraan bermesin, dengan mempertimbangkan bahwa tiap blok bangunan mudah dijangkau terkait pengelolaan dan perawatan Sedangkan dinding compound didesain untuk mereduksi teriknya sinar matahari sekaligus beban angin terhadap blok bengunan.



LEGENDA :
Jalur kendaraan bermesin untuk pengeloa
Jalur kendaraan bermesin untuk pengunjung
Jalur pealan kaki pengunjung
Dnding compound
Taman Budaya SlemanKonsep (Rain Harvesting - Pembayangan)


Unt pengeola terpadu
Sekretara bersama
Pusat komuntas agraria
Zona penerima

Zona fungs utama
Zona pengeoa
Dinding compound
Iklim tropis lembab yang terdiri dari musim hujan dan kumarau direkayasa melalui metode rain harvesting. Dimana air hujan ditampung di kolam, lalu difilter dan didaur ulang hingga layak didistribusikan ke lavatori dll Sedangkan kenyamanan termal dioptimalkan melalui strategi pembayangan dan stack effect, sekaligus mengoptimalkan potensi pemandangan
Parkir pengunung
Parkr pengeloa
Alur kendaraan pengunjung
Alur kendaraan pengeloa
Alur pengunjung pejaan kak
Alur pengeola pejalan kaki
LEGENDA :
1 Ruang Tunggu Ojek
2 Gerbang Masuk Kawasan
3 Parkir Pengunjung (Mobil)
4 Parkir Pengunjung (Bus)
5 Parkir Pengunjung (Sepeda dan Motor)
6 Gedung Penerima
7 Lingkungan Pendopo
8 Pendopo
9 Kolam
10 Hall Auditorium (Terbuka)
11 Audotorium
12 Ruang Utilitas
13 Pos Penjagaan
14 Galeri
15 Workshop Kesenian
16 Amphiteater
17 Backstage
18 Mushalla
19 Gedung Literasi
20 Restoran & Cenderamata
21 Kolam
22 Hall UPT dan SEKBER (Terbuka)
23 Gedung Unit Pengelola Terpadu
24 Gedung Sekretariat Bersama

25 Gedung Komunitas Agraria
26 Resepsionis
27 Homestay
28 Lingkungan Homestay
29 Aula
30 Parkir Pengelola
LEGENDA :
1 Ruang Tunggu Ojek
2 Gerbang Masuk Kawasan
3 Parkir Pengunjung (Mobil)
4 Parkir Pengunjung (Bus)
5 Parkir Pengunjung (Sepeda dan Motor)
6 Gedung Penerima
7 Lingkungan Pendopo
8 Pendopo
9 Kolam
10 Hall Auditorium (Terbuka)
11 Audotorium
12 Ruang Utilitas
13 Pos Penjagaan
14 Galeri
15 Workshop Kesenian
16 Amphiteater
17 Backstage
18 Mushalla
19 Gedung Literasi
20 Restoran & Cenderamata
21 Kolam
22 Hall UPT dan SEKBER (Terbuka)
23 Gedung Unit Pengelola Terpadu
24 Gedung Sekretariat Bersama

25 Gedung Komunitas Agraria
26 Resepsionis
27 Homestay
28 Lingkungan Homestay
29 Aula
30 Parkir Pengelola
Kolam Kolam
Storytelling - Potongan A
Pengunjung masuk melau gerbang kawasan melewat area parkr dengan beberapa pohon peneduh untuk mencapa gedung penerima Di dalamnya termasuk lobi, beranda, ruang nformas, dan kordor yang mengantarkan pengunjung ke lingkungan pendopo. Pendopo berfungs sebagai ruang pertunukan atau bersantai Memilki koam penampungan air huan d sekellingnya Sedangkan Auditorium adalah ruang sen pertunukan yang dilengkapi fasltas penunjang berupa studio, retal, dan kafetara di bagian atapnya
Seteah meaui auditorium, pengunung akan menemui lingkungan amphiteater D dalamnya termasuk blok bangunan yang terpadu yaitu amphteater, gaer sen rupa, dan workshop kesenian Terhubung dengan gedung literasi mealui koridor Sedangkan gedung iterasi merupakan bangunan di tengah area persawahan Di dalamnya termasuk ruang perpustakaan, koleksi, dan dorama. memiik fitur atap hijau yang bisa dakses pengunjung. Kedua blok bangunan ini dlengkapi fasiltas perbadatan berupa mushalla
Storytelling
Setelah gedung literasi, sekuen berikutnya adaah gedung restoran & cenderamata. Gedung ini mei k pemandangan persawahan Orentasi menghadap barat, sehngga teriknya sinar matahari d fiter dengan ar yang terun melau atap berundak - turun ke kolam penampungan Sedangkan d balknya adaah lingkungan homestay Ornentasi menghadap timur untuk memaksimakan snar matahar pag yang menyehatkan Memi k ftur alun - alun, pemandangannya sungai dan sawah







Storytelling - DETAIL RAIN HARVESTING

Konds perpindahan musim kumarau dan hujan yang tdak menentu merupakan faktor utama munculnya ide Rain Harvestin, yaitu menampung ar huan untuk dmanfaatkan sebagai fitur bangunan Air hujan yang jatuh ke atap dialrkan ke kolam penampungan meaui talang, ar dari kolam dalirkan kan ke ruang pompa yang ada di Gedung Auditorium untuk difilter dan dipompa, kemudian sebagian ar dismpan di tangki air untuk
memenuh kebutuahan ketka musim kumarau panjang, dan sisanya didistribusikan ke titk - titk yang
membutuhkan air seperti lavatori, mushalla, homestay, hngga restoran
POLA MATERIAL







Dalam skala kawasan, aspal digunakan untuk permukaan yang dipijaki oleh kendaraan, beton digunakan untuk permukaan yang dipijaki oleh pejalan kaki, rumput sebagai permukaan area hijau, sedangkan bata untuk dinding compound Sedangkan dalam skala arsitektur menggunakan material bata, beton, kaca, dan kayu
Dinding (Compound)

Pedestrian
