DPS 24 Agustus 2012

Page 1

DENPOST MEMBEDAH JANTUNG DAN KEGELAPAN BALI

JUMAT, 24 AGUSTUS 2012 - NOMOR 4.523 TAHUN KE - 14 ECERAN RP 2.500 Online http://denpostnews.com

E-mail : denpostbali@yahoo.com

C. 1041

C. 541

Lima Ruko dan Motor Ludes Terbakar

DenPost/adhi wijaya

TINGGAL PUING - Lima ruko di Jl. Bisma, Denbar, kini tinggal puing-puing setelah dilalap api Rabu (22/8) malam lalu.

Denpasar, DenPost Kebakaran hebat terjadi saat warga tertidur lelap di Jl. Bisma, Denbar, Rabu (22/8) malam lalu. Api menghanguskan seisi lima ruko, lima sepeda motor, dan satu sepeda gayung. Akibat kejadian itu, pemilik toko mengalami kerugian ratusan juta rupiah. Untung saja dua mobil Daihatsu Xenia luput dari kobaran api, hanya kena bagian kiri depannya. Informasi yang diperoleh DenPost, Kamis (23/8) kemarin, ruko itu milik Anak Agung Wiranata. “Kalau mobilnya tidak terlalu parah karena hanya kena reruntuhan atap.

Sedangkan motor dan sepeda gayung, tinggal rangkanya saja,” kata saksi mata, Udin. Kebakaran terjadi sekitar pukul 23.45. Awalnya seorang warga melihat api muncul di lantai II ruko yang menjualan sparepart computer itu. Kebetulan saat itu angin bertiup kencang sehingga api terus membesar dan merembet ke ruko di sebelahnya. Api terus berkobar dan melalap ruko untuk pembayaran rekening listrik dan tiga ruko lainnya. Warga yang kebetulan melintas di sana segera berteriak minta tolong dan berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya.

Seorang warga lalu memberi tahu Wiranata, yang rumahnya terletak di belakang ruko, yang terbakar itu. Selain itu, ada yang menelepon Dinas Kebakaran. “Petugas sempat kesulitan memadamkan api karena api terus membesar dan menjalar ke lantai dua. Sekitar pukul 01.00 (Kamis), api baru bisa dipadamkan,” tambah Udin. Namun sekitar pukul 04.00, kobaran api kembali muncul. Hal itu kembali membuat warga panic, lalu berusaha memadamkan api bersama petugas Dinas Kebakaran. Akibat kejadian itu, tak satu pun barang di dalam

ruko bisa diselamatkan. Kebetulan saat itu pintu ruko terkunci, dan penghuninya sedang mudik. “Motor saja kondisinya seperti itu (tinggal rangka), bagaimana barang lainnya? Penghuninya sudah ditelepon Pak Agung (pemilik ruko) dan diberi tahu ata kejadian itu,” tegas warga lainnya. Baca Lima... di Hal. 15 Genta Interaktif Topik: Lima Ruko dan Motor ludes terbakar. Silakan berkomentar di telepon (0361) 2782445 mulai pukul 09.00

Pembobol ATM Kantongi 300 PIN Nasabah Dangin Puri, DenPost Empat anggota komplotan spesialis pembobol ATM BCA, Kamis (23/8) kemarin digiring ke Pengadilan Negeri (PN) Denpasar. Mereka adalah terdakwa Firdaus Theody alias Irda Firdaus alias Wahyudi, Zaenal Abidin, I Putu Suniya Antara, dan Teguh T. Khasan. Dalam persidangan yang dipimpin hakim ketua, IGAB Komang Wijaya Adhi, terkuak bahwa komplotan pembobol ATM ini tidak hanya melibatkan empat terdakwa, namun muncul dua nama yang kini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Mereka adalah Mukhamad Risqa Faus dan Rusli. Keduanya malah dinilai paling berperan dalam kasus pembobolan ATM ini.

Yang mengejutkan dalam persidangan dengan agenda pemeriksaan empat terdakwa ini terkuak bahwa Theody yang berperan mengaktifkan dan mempelajari skimmer itu ternyata mengantongi 300 PIN nasabah bank. Bahkan dengan terang-terangan dia sudah menguras sekitar Rp 80 juta uang nasabah. Mudahnya terdakwa mencuri data kartu kredit maupun ATM lantaran dia bekerja

sama dengan seorang kasir, terdakwa I Putu Suniya Antara. Suniya Antara sebagai kasir di perusahaan Black Canyon Coffee. Dengan data yang direkam melalui skimmer, komplotan ini begitu mudah mengeruk uang nasabah bank. Ketika hakim Wijaya Adhi mempertanyakan cara membobol ATM tersebut, terdakwa Theody dengan gamblang mengfaku belajar secara oto-

didak. Dia belajar sejak tahun 2010. Setelah mahir, Theody lalu membeli alat skimmer di sebuah tempat di Jakarta. Dia kemudian belajar melalui internet, hingga akhirnya mampu mengoperasikan skimmer. Setelah alat dikuasi, terdakwa kemudian merekrut kasir-kasir yang tersebar di mall-mall dengan iming-iming hadiah yang banyak. Sedangkan untuk mentransfer dana nasabah, digunakanlah nomor tabungan milik Teguh T. Khasan. Pascakerja sama antara skimmer dengan kasir, sejumlah nasabah bank, khususnya BCA, merasa kehilangan uang, sehingga melaporkan kasus tersebut ke pihak BCA. Saat dilakukan penyelidikan dengan mengandalkan CCTV, akhirnya disimpulkan bahwa penarikan uang nasabah itu melalui ATM dan dengan nomor PIN yang benar. Tapi yang menarik uang lewat ATM itu bukanlah pemilik rekening yang asli, tapi orang lain yang kebanyakan transaksi di Black Canyon Coffee di Denpasar. Baca Pembobol... di Hal. 15

DenPost/adhi wijaya

PEMBOBOL ATM - Terdakwa pembobol ATM BCA, Firdaus Theody alias Irda Firdaus alias Wahyudi, I Putu Suniya Antara, Zaenal Abidin, dan Teguh T. Khasan, saat disidangkan di Pengadilan Negeri Denpasar, Kamis (23/8) kemarin. Selain mereka, muncul nama Mukhamad Risqa Faus dan Rusli. Keduanya masuk DPO.

Saksi Polisi Sakit, Sidang Pembunuhan Sekeluarga Ditunda

Gadaikan Mobil Sewaan, Ditangkap Polisi

AAN Puspayoga

Cok Ace

Puspayoga-Cok Ace Berkibar Mangupura, DenPost Kader-kader Partai Golkar Badung ternyata juga memiliki calon pemimpin yang dianggap mampu membawa Bali ke arah yang lebih baik. ‘’Banteng” tangguh Puri Satria, AAN Puspayoga, menjadi pilihan sejumlah kader beringin di Badung. Meski beda warna dengan Golkar, ketokohan dan pengalaman Puspayoga selama menjabat Wakil Gubernur Bali atau dua periode menduduki kursi Walikota Denpasar, dinilai akan mampu mengarahkan pembangunan Bali ke depan. “Kami tidak melihat warna, tapi kemampuan untuk memimpin dan mensejahterakan masyarakat Bali,” ujar I Made Oka Suadnyana, pengurus DPD Golkar Badung, yang juga Ketua Fraksi Golkar DPRD Badung, Kamis (23/8) kemarin. Untuk mendampingi Puspayoga, Oka yang menyatakan aspirasi ini banyak ditangkap di kalangan akar rumput menyebut nama Tjokorda Oka Artha Sukawati alias Cok Ace.

Kutsel, DenPost Berdalih dililit utang, mantan karyawan dealer, tersangka Neneng Susiyati (33), menggadaikan empat mobil sewaan. Akibat perbuatannya, Neneng ditangkap petugas Reskrim Polsek Kutsel di rumahnya di Jimbaran, Kutsel, Kamis (16/8) lalu. Mobil tersebut digadaikan berkisar Rp 30 juta. Menurut Kapolsek Kutsel Kompol Gede Ganefo, Kamis (23/8) kemarin, penangkapan tersangka Neneng berawal dari laporan Komang Ayu Citra Sari dan Ni Made Mariati, sama-sama beralamat di Taman Griya, Jimbaran. Kedua korban mengaku bahwa mobil mereka digelapkan oleh tersangka Neneng. “Para korban masing-masing punya dua mobil yang digadaikan tersangka. Setelah menerima laporan itu, kami melakukan penyelidikan,” tambah Kapolsek asal Singaraja ini. Baca Gadaikan... di Hal. 15

Dangin Puri, DenPost Dua terdakwa pembunuh satu keluarga, Mohammad Kodir alias Abdul Kodir (35), dan Safa’at alias Herman alias Paat (31), Kamis (23/8) kemarin kembali digiring petugas Buser Polresta Denpasar. Mereka menjalani sidang lanjutan atas pembunuhan keluarga Made Purnabawa di Kampial, Kuta Selatan (Kutsel). Sesampainya di PN Denpasar, kedua terdakwa langsung dijebloskan ke sel. Sedangkan keluarga korban terlihat mondar-mandir di areal pengadilan, termasuk kakak dan adik korban. Baca Saksi... di Hal. 15

DenPost/kertanegara

DIGIRING - Tersangka Neneng Susiyati digiring petugas Polsek Kutsel menuju ruang pemeriksaan. Dia terus menutupi mukanya karena malu.

TAK JADI DISIDANGKAN - Terdakwa Mohammad Kodir, dan Safa’at, yang tidak jadi disidangkan Kamis (23/8) kemarin.

Jelang Galungan dan Kuningan

Harga Bunga di Pasar Mahal, Para Petani Malah Merugi

Baca Berkibar... di Hal. 15

MENJELANG hari raya Galungan dan Kuningan, berbagai sarana upacara mengalami kenaikan harga di antaranya daging dan sembako. Sebaliknya di tengah kenaikan harga-harga tersebut, harga bunga di tangan petani malah anjlok. Tak ayal beberapa hari ke depan ini, mereka harus menelan kekecewaan. Untuk di Petang, Badung, misalnya, harga bunga gumitir jauh di bawah harapan yakni seharga Rp 4 ribu per kg. Padahal pada hari raya Galungan dan Kuningan lalu, harganya bisa tembus Rp 25 per kg.

DenPost/wiadnyana

C. 1042

DenPost/dok

PETANI BUNGA - Pak Jaman, petani asal Belok Sidan, Petang, memetik bunga di kebunnya. Walau harganya anjlok, para petani tetap memetik bunga untuk menutupi kerugian biaya bibit dan perawatan.

”Harga bunga sekarang anjlok. Akibatnya saya tidak bisa menutup biaya pupuk dan bibit, padahal harapan saya saat ini bisa mendapat untung yang lebih banyak,” kata Pak Jaman (44), petani bunga asal Belok Sidan, Petang. Lebih lanjut dijelaskannya, penurunan harga tersebut dikarenakan banyaknya petani yang dulu menanam padi memilih menanam bunga. Ditambah lagi ‘’serbuan’’ bunga dari daerah lainnya yakni

dari Klungkung, Karangasem, Tabanan, dan Kintamani. “Dulu petani yang menanam bunga sedikit, tidak seperti sekarang” tegas Jaman. Selain petani bunga gumitir di Petang, hal yang sama dikeluhkan petani bunga pacah di Tabanan. Harga bunga pacah malah jauh lebih murah daripada bunga gumitir yakni Rp 2 ribu per kg. Akibatnya para petani enggan memetik bunga. Baca Jelang... di Hal. 15


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.