Download pdf Fiqih islam 5 nurul ihsan full chapter pdf

Page 1


Fiqih Islam 5 Nurul Ihsan

Visit to download the full and correct content document: https://ebookstep.com/product/fiqih-islam-5-nurul-ihsan/

More products digital (pdf, epub, mobi) instant download maybe you interests ...

Fiqih Islam 11 Nurul Ihsan

https://ebookstep.com/product/fiqih-islam-11-nurul-ihsan/

Fiqih Islam 9 Nurul Ihsan

https://ebookstep.com/product/fiqih-islam-9-nurul-ihsan/

Fiqih Islam 12 Nurul Ihsan

https://ebookstep.com/product/fiqih-islam-12-nurul-ihsan/

Fiqih Islam 6 Nurul Ihsan

https://ebookstep.com/product/fiqih-islam-6-nurul-ihsan/

Fiqih Islam 2 Nurul Ihsan

https://ebookstep.com/product/fiqih-islam-2-nurul-ihsan/

Fiqih Islam 4 Nurul Ihsan

https://ebookstep.com/product/fiqih-islam-4-nurul-ihsan/

Fiqih Islam 1 Nurul Ihsan

https://ebookstep.com/product/fiqih-islam-1-nurul-ihsan/

Fiqih Islam 3 Nurul Ihsan

https://ebookstep.com/product/fiqih-islam-3-nurul-ihsan/

Fiqih Islam 7 Nurul Ihsan

https://ebookstep.com/product/fiqih-islam-7-nurul-ihsan/

FIQIH ISLAM

CARA MUDAH MEMAHAMKAN FIQIH KEPADA ANAK

Penyusun : Nurul Ihsan

Narasumber ahli : DR. KH. Bakrun Syafi’i Lc. MA.

Editor : Arif Anggoro, S.S.

Ilustrator : Uci Ahmad Sanusi & Wawan

Penata letak : Yuyus Rusamsi

Desain cover : Muchlis Umar

ISBN : 978-602-268-455-8 (jil.5)

Penerbit : PT Luxima Metro Media

PT. Luxima Metro Media

Kantor Operasional :

Jl. Kalisari III No. 28a, Pasar Rebo, Jakarta Timur – 13790

Telp. / Faks. : 021-29378394

www.penerbitluxima.co.id

email : luxima_media@yahoo.co.id

Cetakan Pertama : Februari 2019

Berikut ini kutipan ketentuan sanksi pidana atas pelanggaran Hak Cipta dalam Undang-Undang RI no. 19 tahun 2002.

Ayat (1)

Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masingmasing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

Ayat (2)

Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

PENGANTAR PENULIS

Bismillaahir rahmaanir rahiim

Segala puji dan syukur kami panjatkan hanya ke hadirat Allah Azza wa Jalla. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw.

Alhamdulillah, hanya dengan izin-Nya, penulis, Penerbit Luxima Metro Media, tim kreatif di studio jasa penerbitan buku anak www.cbmagency.com, bersama tim lainnya berhasil mewujudkan salah satu mimpi besar kami, yaitu menerbitkan salah satu karya fenomenal kami di tahun ini, seri buku Fiqih Islam: Cara Mudah Memahamkan Fiqih kepada Anak.

Buku ini adalah seri fiqih anak terlengkap pertama yang diterbitkan di Indonesia. Di dalam 24 buku seri ini, setiap pembahasannya dilengkapi dengan gambar yang dapat memudahkan anak untuk memahami panduan-panduan fiqih.

Fiqih adalah salah satu bidang ilmu dalam syariat Islam yang secara khusus membahas persoalan hukum di berbagai aspek kehidupan manusia, baik kehidupan pribadi, bermasyarakat, maupun kehidupan manusia dengan Tuhannya.

Buku fiqih Islam bergambar ini mengambil sumber utama dari kitab Fiqih Sunnah karya Sayyid Sabiq yang kemudian kami olah dan proses sedemikian rupa menjadi rangkaian buku berkonsep picture book dengan tampilan full color, full gambar, dan minor teks.

Dengan berbagai keunggulannya, kami berharap buku ini dapat bermanfaat dan berkontribusi lebih maksimal untuk menambah khazanah literasi anak bertema fiqih yang bersumber dari Al-Qur’an dan As-Sunnah. Kami juga berharap buku ini bisa menjadi salah satu panduan utama yang komprehensif bagi keluarga muslim di Indonesia untuk memahami fiqih Islam dengan cara yang lebih mudah dicerna, ringan, ringkas, dan praktis.

Karya ini merupakan sekian langkah kecil sekaligus upaya pengabdian fil ilmi kami. Semoga Allah swt. mencatatnya sebagai bagian amal saleh yang ikhlas. Hanya kepada Allah kami bergantung dan Dialah sebaik-baik Zat untuk dimintai pertolongan.

Bandung, 28 Oktober 2018

Nurul Ihsan

Penyusun

Pengantar Penyusun .....................................................................................................................

Daftar Isi ............................................................................................................................................

Syarat Sah Shalat ............................................................................................................................

Cara Pelaksanaan Shalat ..............................................................................................................

Fardhu dan Rukun Shalat ............................................................................................................

Seputar Masjid ................................................................................................................................

Adab Seputar Masjid ....................................................................................................................

Merawat Masjid .............................................................................................................................

Anjuran dan Larangan di Masjid ..............................................................................................

Profil

Kreatif .............................................................................................................................

SYARAT SAH SHALAT

PERTAMA, MENGETAHUI MASUKNYA WAKTU SHALAT

Jangan asal shalat, sebelum kita tahu masuknya waktu shalat. Kita baru diperbolehkan melaksanakan shalat fardhu atau shalat wajib lima waktu setelah mendengar azan yang dikumandangkan oleh muazin yang tepercaya. Zuhur, ashar, maghrib, isya, dan subuh termasuk shalat wajib.

Cara mengetahui masuknya waktu shalat bisa juga dari orang yang

tepercaya atau hal lain yang memberi informasi masuknya waktu shalat.

KEDUA, SUCI DARI HADATS KECIL

DAN BESAR

Sebelum shalat kita harus berwudhu dulu, ya! Allah tidak akan menerima shalat kita jika kita tidak bersuci terlebih dulu. Bersuci yaitu berwudhu dengan sempurna sesuai syarat, rukun, dan sunnahnya. Sebelum shalat, kita harus suci dari hadats besar dan suci dari hadats kecil. Cara menghilangkan hadats kecil adalah dengan berwudhu, sedangkan cara menghilangkan hadats besar adalah dengan mandi besar atau mandi wajib.

SYARAT SAH SHALAT

KETIGA, SUCI BADAN, PAKAIAN, DAN TEMPAT SHALAT DARI NAJIS

Suci badan, pakaian, dan tempat shalat dari najis menjadi syarat sahnya shalat. Najis tersebut misalnya kencing, kotoran manusia, darah, nanah, dan sebagainya.

MENYUCIKAN BADAN, PAKAIAN, DAN TEMPAT SHALAT ITU KEWAJIBAN, LHO!

Menyucikan badan, pakaian, dan tempat shalat merupakan kewajiban. Jadi jika kita sengaja mengerjakan shalat dengan badan, pakaian, dan tempat shalat yang ada najisnya, berarti kita telah meninggalkan suatu kewajiban, tetapi shalat kita tidak batal.

KEEMPAT, TUTUPILAH AURATMU KETIKA SHALAT

Pakaian yang indah adalah pakaian yang menutupi aurat. Tutupilah aurat ketika kita shalat.

Salamah bin Akwa bertanya kepada Rasulullah saw, ”Ya Rasulullah, bolehkah aku shalat dalam keadaan memakai kemeja?” Rasulullah saw. menjawab, ”Boleh dan kancingkanlah walaupun dengan duri.” (HR Bukhari dan lainnya)

INILAH BAGIAN AURAT LAKI-LAKI

YANG WAJIB DITUTUPI

Aurat laki-laki adalah anggota tubuh antara pusar dan lutut. Kubul atau kemaluan laki-laki bagian depan dan dubur atau kemaluan laki-laki bagian belakang adalah aurat yang wajib ditutupi saat shalat.

SYARAT SAH SHALAT

PAHA, PUSAR, DAN

LUTUT TERMASUK

AURAT

Muhammad bin Jahsi meriwayatkan bahwa pada suatu hari, Rasulullah saw. lewat di hadapan Ma’mar. Pada saat itu, kedua paha Ma’mar terbuka. Rasulullah saw. kemudian bersabda, ”Wahai, Ma’mar, tutuplah pahamu karena paha itu adalah aurat.” (HR Ibnu Hajar dan Ahmad)

APA SAJA AURAT WANITA ITU?

Semua bagian tubuh wanita adalah aurat yang wajib ditutupi. Hanya wajah dan kedua telapak tangan wanita yang tidak termasuk aurat.

“...dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat....” (QS. an-Nur [24]: 31)

SYARAT SAH SHALAT

PAKAIAN YANG WAJIB DIPAKAI

WANITA

Pakaian yang wajib dipakai wanita adalah pakaian yang menutupi seluruh anggota tubuhnya, kecuali wajah dan telapak tangan.

Saat shalat, wanita tidak boleh berpakaian tipis yang memperlihatkan dengan jelas warna kulitnya. Pakaian wanita ketika shalat dapat berupa gamis dan dapat berupa pakaian bagian atas dan pakaian bagian bawah.

SYARAT SAH SHALAT

BERPAKAIAN TERBAIK KETIKA SHALAT

Hasan bin Ali r.a. suka memakai pakaian terbaik ketika hendak shalat. “Sesungguhnya Allah itu Mahaindah, Dia mencintai keindahan. Karena itu, aku memakai pakaian yang terindah untuk menghadap Tuhanku yang telah berfirman, ’Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid....’” (QS. al-A’raf [7]: 31)

BOLEHKAH SHALAT TANPA PENUTUP

KEPALA?

Tidak ada dalil yang menjelaskan bahwa menutup kepala pada saat shalat adalah lebih utama.

Ibnu ‘Asakir meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Nabi saw. terkadang membuka peci atau sejenisnya ketika shalat.

Lalu penutup kepala tersebut diletakkan di hadapan beliau sebagai pembatas tempat shalat atau sutrah.

SYARAT SAH SHALAT

KELIMA, MENGHADAP ARAH KIBLAT

Orang yang dapat melihat Ka’bah ketika shalat, diwajibkan menghadap Ka’bah saat shalatnya. Orang yang tidak dapat melihat Ka’bah ketika shalat, hanya diwajibkan menghadap ke arah Ka’bah atau kiblat.

13 ARAH KIBLAT SAAT SHALAT

SHALAT MENGHADAP KIBLAT

“... maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja engkau berada, arahkanlah wajahmu ke arah itu....” (QS. al-Baqarah [2]: 144)

Para ulama telah sepakat bahwa kita wajib menghadap ke arah Masjidil Haram ketika shalat.

Al-Barra’ shalat bersama Nabi saw. selama enam belas atau tujuh belas bulan dengan menghadap ke arah Baitul Maqdis di Palestina kemudian Nabi saw. menyuruh kami untuk shalat menghadap ke arah Ka’bah.

BAGAIMANA CARA MENGETAHUI ARAH KIBLAT?

Setiap negara memiliki petunjuk tersendiri untuk mengetahui arah kiblat. Di setiap masjid, dibangun mihrab atau ruang kecil tempat imam shalat sebagai petunjuk arah kiblat.

KIBLAT SAAT SHALAT

HUKUM BAGI ORANG YANG TIDAK TAHU ARAH KIBLAT

Jika kita sedang berada di suatu tempat yang jauh dari masjid, sementara kita tidak tahu arah kiblat, kita dianjurkan untuk bertanya kepada orang lain yang mengetahui arah kiblat. Namun jika tidak ada orang yang bisa ditanyai, kita boleh shalat dengan menghadap ke arah kiblat yang kita yakini sendiri.

BERGANTI ARAH KIBLAT SAAT SHALAT

Ibnu Umar r.a. berkata, ”Ketika kaum muslimin di Quba sedang shalat subuh berjamaah, datang seorang sahabat dan berkata, ’Sesungguhnya telah diturunkan ayat AlQur’an bahwa Rasul saw. diperintahkan menghadap Ka’bah ketika shalat. Menghadaplah kalian ke arah Ka’bah. Pada saat itu, kaum muslimin sedang shalat menghadap ke arah Suriah. Mereka lalu berputar menghadap ke arah Ka’bah.”

17 ARAH KIBLAT SAAT SHALAT

DI KONDISI APA SAJA KITA TIDAK

WAJIB MENGHADAP KIBLAT?

Orang yang sedang berkendaraan diperbolehkan mengerjakan shalat sunnah di atas kendaraannya dengan membungkukkan tubuhnya. Ia harus membungkukkan tubuhnya lebih rendah pada saat sujud. Shalatnya menghadap kendaraan yang dinaikinya yang bisa jadi bukan arah kiblat.

ORANG SAKIT BOLEH SHALAT

TIDAK MENGHADAP KE ARAH

KIBLAT

Orang yang sedang sakit, orang yang sedang dalam peperangan, atau orang yang dipaksa boleh mengerjakan shalat dengan tidak menghadap ke arah kiblat.

“Jika kamu takut (ada bahaya), shalatlah sambil berjalan kaki atau berkendaraan....” (QS. al-Baqarah [2]: 239)

19 CARA PELAKSANAAN SHALAT

CARA PELAKSANAAN SHALAT

BERDASARKAN PERKATAAN NABI

SAW.

Pelaksanaan shalat memiliki tata cara sesuai dengan perbuatan dan perkataan Rasulullah saw. Suatu hari, Abu Hurairah r.a. melihat ada seorang laki-laki masuk ke dalam masjid. Lalu, laki-laki itu mengerjakan shalat. Setelah mengerjakan shalat, kemudian ia menghadap Nabi saw. sambil mengucapkan salam.

Nabi saw. menjawab salamnya kemudian berkata, ”Kembalilah dan ulangi shalatmu. Sesungguhnya, engkau belum mengerjakan shalat!”

CARA PELAKSANAAN SHALAT

PESAN RASUL SAW KEPADA LAKILAKI YANG KELIRU SHALATNYA

Laki-laki itu kemudian mengulangi shalatnya sampai tiga kali.

Rasul saw. pun bersabda kepadanya, “Jika engkau berdiri hendak shalat, ucapkanlah takbir. Setelah itu, bacalah ayat-ayat Al-Qur’an yang mudah bagimu. Setelah itu, rukuklah dengan tuma’ninah. Setelah itu, bangkitlah dari rukuk hingga berdiri tegak. Setelah itu, sujudlah dengan tuma’ninah. Kerjakanlah seperti itu pada rakaat seterusnya.” (HR Bukhari, Muslim, dan Abu Dawud)

21 FARDHU DAN RUKUN SHALAT

BOLEHKAH KITA MENINGGALKAN SALAH SATU RUKUN SHALAT?

Shalat memiliki beberapa rukun atau fardhu yang menjadi rangkaian utama shalat. Hakikat shalat itu terdiri atas fardhu atau rukun-rukun tersebut. Shalat kita tidak sah jika ada salah satu fardhu atau rukun yang tidak kita kerjakan. Fardhu dan rukun shalat tersebut adalah niat, takbiratul ihram, berdiri bagi yang mampu, membaca surah al-Fatihah, rukuk, i’tidal, sujud, duduk tahiyat akhir, dan salam.

FARDHU DAN RUKUN SHALAT

PERTAMA, NIAT

Pahala itu tergantung pada niat. Setiap amal pasti disertai niat. Setiap orang mendapat pahala sesuai dengan niatnya.

Siapa yang berhijrah dengan niat menuju keridhaan Allah dan menaati perintah Rasul-Nya, maka ia benar-benar telah berhijrah menuju Allah dan rasul-Nya.

Jika ia berhijrah dengan niat mencari keuntungan duniawi, maka ia telah berhijrah mencari yang ditujunya itu. (HR Bukhari)

23 FARDHU DAN RUKUN SHALAT

APAKAH NIAT PADA SAAT AKAN

MENGERJAKAN SHALAT PERLU

DIBACA?

Niat adalah bermaksud melakukan sesuatu. Tempat niat itu ada di hati. Niat itu tidak berkaitan dengan lisan. Nabi saw. dan para sahabat Nabi pun tidak meriwayatkan lafallafal untuk niat tersebut, baik lafal niat untuk dibaca pada pembukaan bersuci maupun pada saat akan shalat.

KEDUA, TAKBIRATUL IHRAM

Kapan kita mengucapkan takbiratul ihram? Ketika Nabi saw. akan shalat, beliau berdiri tegak, lalu mengangkat kedua belah tangan beliau sambil berkata, ”Allahu akbar.” Lafal takbiratul ihram adalah “Allahu akbar”.

“Bersuci merupakan kunci dalam shalat. Takbiratul ihram merupakan pengharaman dalam shalat. Salam merupakan penghalalan dalam shalat.” (HR Abu Dawud, Tirmidzi, Ahmad, dan Darimi)

25 FARDHU DAN RUKUN SHALAT

KETIGA, BERDIRI BAGI YANG

MAMPU

Shalat harus dilakukan dengan berdiri. Berdiri ketika shalat merupakan satu kewajiban bagi orang yang mampu berdiri. Hal tersebut sesuai dengan keterangan Al-Qur’an, Sunnah, dan ijma.

Para ulama sepakat bahwa merenggangkan kedua telapak kaki pada saat berdiri ketika shalat merupakan perbuatan sunnah.

JIKA SHALAT TIDAK MAMPU

BERDIRI, BOLEHKAH DENGAN

CARA LAIN?

Salah seorang sahabat Nabi saw. bernama Imran bin Hashin menderita wasir atau ambeien. Ia kemudian bertanya kepada Nabi saw. tentang cara mengerjakan shalat bagi orang yang sakit seperti dirinya.

Nabi saw. bersabda, ”Kerjakanlah shalat dengan berdiri.

Jika engkau tidak mampu (mengerjakannya dengan berdiri), kerjakanlah shalat dengan duduk. Jika engkau tidak mampu (mengerjakannya dengan duduk), kerjakanlah shalat dengan berbaring.” (HR Bukhari)

27 FARDHU DAN RUKUN SHALAT

BOLEHKAH SHALAT SUNNAH

DENGAN DUDUK?

Meski mampu berdiri, kita boleh melaksanakan shalat sunnah sambil duduk. Namun, jika kita mampu berdiri, sebaiknya kita melaksanakan shalat sunnah dengan berdiri. Orang yang melaksanakan shalat dengan duduk mendapatkan setengah dari pahala orang yang melaksanakan shalat dengan berdiri. (HR Bukhari dan Muslim)

FARDHU DAN RUKUN SHALAT

SHALAT FARDHU DENGAN DUDUK

Apakah shalat fardhu dengan duduk pada saat sakit akan mengurangi pahala? Allah swt. tidak pernah memberikan beban kepada kita di luar kemampuan. Begitu juga dengan pelaksanaan shalat fardhu ketika kita sakit.

Jika kita benar-benar sakit dan tidak mampu berdiri ketika shalat fardhu, kita boleh shalat dengan cara yang dapat dilakukan sesuai kemampuan. Allah swt. tetap akan memberikan pahala yang sempurna, tanpa dikurangi.

29 FARDHU DAN RUKUN SHALAT

KEEMPAT, MEMBACA SURAH

AL-FATIHAH

Bagaimana hukum membaca surah al-Fatihah pada saat shalat? Membaca surah al-Fatihah pada setiap rakaat shalat itu hukumnya fardhu. Tidak sah shalat seseorang yang tidak membaca surah al-Fatihah.

Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda, ”Barang siapa mengerjakan shalat, tetapi tidak membaca ummul Qur’an (riwayat lain, dengan fatihatul kitab), maka shalatnya berkurang.” (HR Muslim, Abu Dawud, atTirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.