Edisi 1/XXXIII/2019
“GENERASI NUNDUK”
B E R ITA MA HK A MAH D A L A M GENGGAMA N
www.mahkamahnews.org
Kata Sambutan
“Akhirnya!”
PELINDUNG: Tuhan Yang Maha Esa PENASIHAT: Dr. Zainal Arifin Mochtar, S.H., LL.M. Jeremias Lemek, S.H. DIVISI UMUM Pemimpin Umum: Parasurama Ardi Tri Pamungkas Sekeretaris Umum: Btari Kinayungan Bendhara Umum: Arifah Nur Pratiwi DIVISI REDAKSI Pemimpin Redaksi: Arifiana Triesedyawati Puspita Wardhani Tim Kreatif Booklet : Faiz Al-Haq M Raya, Muhammad Rizal Tim Kreatif Web : Fariz Muhammad Fajri Tim Kreatif Majalah : Septiani Pratiwi, Angelina Audrey Ardanentya Staf Redaksi : Afifah Hasna Lishayora, Audrey Kartisha Mokobombang, Beby Putri Adriansa Pane, Meilya Avelin Yohana, Roshinta Nabella, Trisna Ferani Putri, Etheldreda d’ely Eunice Luzchenny Tenda Wongkar, Ichsan Nur Muhammad Salim, Fatia Zahra Izzati, Nafisah Abdur Rohman, Alfina Puspita Prayogo, Wong Nga Liem, Rifaldy Rahman Alfarish, Tariq Hidayat Pangestu, Muhammad Mahdi Yahya DIVISI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Kepala Divisi Penelitian dan Pengembangan: Evasolina Lubis Ketua Sub Divisi PSDM: Audra Shri Ranatika Sutista Ketua Sub Divisi Diskusi dan Riset: Ajhi Fibrianto Staf Divisi Penelitian dan Pengembangan: RM Abi Satria Bhaskara, Aldeenea Cristabel, Raynal Arrung Bua, Amanda Megawati Soestika, Farrah Erifa Roni, Btari Kinayungan, Fatih Alrosyid, Anindita Irvan Wiryawan, Nita Kusuma, Afnan Karenina Gandhi, Savero Aristia Wienanto, Siti Shalima Safitri, Puteri Titian Damai, Fakhri Muhsin, Reggy Dio Fanny, Fahmi Akbar DIVISI FOTOGRAFI DAN ARTISTIK Kepala Divisi Fotografi dan Artistik: Ade Wulan Fitriana Ketua Sub-divisi Fotografi dan Videografi: Farhan Fauzi Ketua Sub-divisi Layout dan Desain: Naura Nur Fadila Ketua Sub-divisi Illustrasi: Aisyah Rizky Aulia Danti Staf Divisi Fotografi dan Artistik: Abimanyu Farras, Ardin Naufal Ganimeda, Arjun Subarkah, Afriyanda Setyaning Budi, Desta Pinashika Jananuraga, Selma Maulia Devani DIVISI JARINGAN DAN PEMASARAN Kepala Divisi Jaringan dan Perusahaan: William Bahari Siregar Ketua Sub-divisi Jaringan: Nesya Salsabila Ashari Ketua Sub-divisi Pemasaran: Muhammad Hafizh Akram Staf Divisi Jaringan dan Pemasaran: Berliana Dwi Arthanti ISSN: 0854-2160
S
ebuah kata yang cukup menggambarkan terbitnya produk kami yang satu ini. Berawal dari impian yang telah lama tertimbun dan diceritakan dari generasi ke generasi, kini bisa direalisasikan menjadi sebuah produk yang mewadahi kreativitas awak BPPM Mahkamah dengan nama yang sederhana, MARKAS, “Mari Kita Berkarya Sama-sama”. Mengangkat tema “Generasi Nunduk”, kami membawakan bagaimana penggambaran kami tentang fenomena masyarakat saat ini yang bergantung dengan adanya gadget. Saking ketergantungannya dengan gadget, mereka seakan lupa akan lingkungan sekitarnya karena membungkuk, menatap layar smartphone ataupun tablet mereka hingga munculah ide untuk mengangkat tema “Generasi Nunduk”. Sungguh, karya yang kami sajikan di sini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kritik, saran, serta masukan sangat berarti bagi kami dan MARKAS yang bisa dikatakan masih ‘bayi merah’ ini. Semoga karya kami dapat menghibur dan menambah pengetahuan pembaca semua. Kepala Divisi Foto dan Artistik
EDISI 1/XXXIII/2019 |
3
DAFTAR ISI // SENARAI
“MENDEKATKAN YANG JAUH, MENJAUHKAN YANG DEKAT” Hal. 10
INFOGRAFIS INTERNET DAN REMAJA INDONESIA Hal. 6 PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL PADA MASA REMAJA Hal. 8
CERPEN
APOKALIPS Hal. 12 4 | “MARKAS” MAHKAMAH
PUISI RUNAWAY Hal. 16 TEKNOLOGI Hal. 17
MAHKOMIK
ILUSTRASI
OTEWE
Hal. 20
TERPAKSA NUNDUK DEMI PAPER Hal. 18
SOMBONG Hal. 21
iNi jUgA bUat kAmU nAk! Hal. 19
PERCAYA
TERNYATA Hal. 22 Hal. 23
ILUSTRASI SAMPUL Ilustrasi oleh Ade Wulan Fitriana Markomar terheran-heran dengan perilaku orang-orang di sekitarnya. Mereka terlalu asyik memainkan gawai mereka sehingga lupa memperhatikan sekitar. Akan tetapi, apakah dampak teknologi seburuk yang dilihat oleh Markomar?
EDISI 1/XXXIII/2019 |
5
INFOGRAFIS
INTERNET DAN REMAJA INDONESIA 80% remaja yang menjadi responden telah mengenal internet dan mengaksesnya minimal sehari sekali. Remaja menggunakan Internet untuk apa?
Perangkat yang digunakan remaja untuk mengakses internet?
A = Mencari data dan informasi B = Bertemu teman di media sosial C = Mendengarkan musik D = Menonton video
Komputer (69%)
Laptop (34%)
Gawai Pintar (54%)
Hampir semua responden di DKI Jakarta dan DI Yogyakarta, telah mengakses internet, tetapi jumlahnya remaja yang dapat mengakses internet menurun dengan responden yang tinggal di Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua. Alasan tidak dapat mengakses internet - Tidak memiliki perangkat yang dapat mengakses internet - Tinggal di daerah yang belum memiliki jaringan internte - Keterbatasan dana untuk mengkases internet
6 | “MARKAS� MAHKAMAH
INFOGRAFIS Siapa yang dijumpai remaja di internet? • Teman sebaya (86%) • Keluarga (56%) • Guru (35%) • Orang Tidak Dikenal (24%)
Bahaya di internet bagi remaja • 13% persen responden pernah terkena Perudungan Daring dan 42% responden menyadari akan fenomena tersebut. • 25% responden pernah memberikan alamat dan nomor telepon pada orang yang mereka tidak kenal.
Studi ini dilaksanakan oleh UNICEF bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika pada tahun 2014, terhadap kelompok usia 10 sampai 19 tahun dengan responden meliputi 400 remaja yang tinggal di 11 provinsi di Indonesia.
Sumber: UNICEF Indonesia, “Studi Terakhir: Kebanyakan Anak Indonesia Sudah Online, Namun Masih Banyak yang Tidak Menyadari Potensi Resikonya”, UNICEF, https://www.unicef.org/ indonesia/ id/media_22169.html, diakses 2 Januari 2019. Infografis: Raynal Payuk
INFOGRAFIS
Infografis: Abimanyu Farras.
8 | “MARKAS” MAHKAMAH
SENARAI
“Mendekatkan yang jauh, Menjauhkan yang Dekat”
T
idak adanya pembatasan penggunaan gawai baik dari umur, ras, gender, agama maupun faktor fundamental lainnya yang berperan mengategorikan manusia pada umumnya. Layaknya, kita membuat dunia sendiri yang didalam dunia tersebut kita dianggap seperti “Tuhan” yang mudah untuk menyebarkan kebaikan maupun keburukan dan juga menilai orang lain sesuai dengan preferensi “Tuhan” masing-masing.Terlalu peduli dengan yang jauh terabaikan yang didepan mata kepala sendiri, nikmatilah hidupmu wahai “Tuhan-tuhan” dunia maya, berinteraksilah! Sesungguhnya, ada pengalaman unik dan bernilai yang bisa engkau dapatkan dalam interaksi.
10 | “MARKAS” MAHKAMAH
Foto dan narasi: Audra dan Fahmi.
SENARAI
EDISI 1/XXXIII/2019 | 11
CERPEN
Apokalips Oleh ST. Wang
L
aptop Dyon berdering tanda panggilan video masuk. Inilah saat yang telah dinantinya sejak setengah jam yang lalu. Di apartemennya yang sempit, Dyon berpakaian rapi untuk wawancara kerjanya yang dilakukan via daring. Dyon merapikan atasan blusnya sebelum memencet tombol ‘terima’. Dua wajah ramah muncul beberapa detik kemudian. “Halo, selamat pagi,” ucap perempuan berambut cokelat itu sambil tersenyum. Dyon balas menyapa keduanya. “Sudah siap untuk wawancara hari ini?” tanya laki-laki di sebelahnya. “Tentu,” jawab Dyon mantap.
umurku dua puluh tiga tahun. Aku baru saja lulus dari pendidikan masterku di bidang hukum bisnis. Aku menempuh studi strata satuku di bidang manajemen. Indeks Prestasi Kumulatifku sempurna, 4.0,” kata Dyon. “Ya, menakjubkan. Kami sudah melihat curriulum vitae-mu. Tanpa cacat,” kata Simona menanggapi sambil tersenyum. Semasa kuliah, Dyon merupakan figur dambaan siapapun. Dyon tak sekadar paras menawan, tetapi juga otak yang cemerlang. Dyon menghabiskan waktu senggangnya untuk tenggelam dalam tumpukan buku di perpustakaan kampusnya. Hampir tidak ada waktu untuk bersosialisasi (yang ia luangkan di hari Sabtu). Sekadar membuat instastory pun Dyon enggan melakukannya.
“Oke, langsung mulai saja. Perkenalkan, aku Hayna dan ini rekanku sesama divisi rekrutmen, Simona. Kini giliranmu memperkenalkan diri,”
Dyon berhasil menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan Hayna dan Simona dengan mulus.
Dyon menarik napas singkat. “Namaku Dyona,
“Dyon,kami benar-benar terkesan oleh rekam
12 | “MARKAS” MAHKAMAH
CERPEN Sebenarnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan olehnya sebab media sosialnya tak berisi apapun kecuali unggahan petisi-petisi dan ucapan selamat ulang tahun untuk teman-temannya. Dyon pun setuju dengan prosedur yang akan merampas sedikit privasinya tersebut.
jejak dan penampilanmu pada sesi wawancara kita kali ini. Namun, kami harus melakukan pengecekkan untukmemastikan bahwa kau layak menjadi bagian dari perusahaan kami,” kata Simona di akhir sesi wawancara. “Baik, tidak masalah. Pengecekkan seperti apa yang Anda maksud?” tanya Dyon keheranan. Dyon tidak pernah mendengar ada mekanisme seperti ini sebelumnya. “Kami akan mengecek akun media sosial Anda dan menilai kepribadian Anda dari konten-konten yang Anda sukai dan bagikan kepada teman-teman Anda di sana,” jelas Hayna. Ia menangkap pandangan keheranan Dyon, lalu ia buru-buru melanjutkan, “Ini sudah menjadi salah satu prosedur rekrutmen perusahaan kami. Kami harap Anda mengerti.”
“Baik, kita mulai dengan akun Facebook Anda,” ucap Hayna seraya menampilkan halaman Facebook Dyon di layar belakang. Mereka mengamati setiap unggahan dalam akun tersebut. “Hmm, Anda tidak banyak mempost sesuatu di sini,” komentar Hayna. “Oh, kecuali kau senang menandatangani petisi-petisi tentang hak-hak hewan dan isu lingkungan,” lanjutnya. bisa
“Ya, benar. Saya sudah lama tidak aktif di Facebook. Mengenai petisi-petisi itu, saya memang tertarik isu-isu pelestarian lingkungan,” kata Dyon menjelaskan.
Ilustrasi : Wulan.
EDISI 1/XXXIII/2019 | 13
CERPEN Layar di belakang Hayna dan Simona kini menampilkan postingan Dyon pada tanggal 16 Desember . Postingan itu berbunyi, ‘Selamat ulang tahun, Erina! Terima kasih telah menjadi sahabatku sejak SMA. Love you <3 <3 @Erina Wang’. “Oh, kau sangat manis,” kata Hayna.
dan Simona yang mengernyit keheranan. Kedua orang itu tengah sibuk mengscroll-down dan mengscroll-up akun Instagramnya. Mereka melakukan itu dengan tatapan tak percaya. Dyon pun mulai gelisah sebab ia menangkap sinyal-sinyal tak mengenakkan.
“Ya, Erina adalah sahabatku. Aku selalu mengucapkan selamat di beranda Facebooknya,” ujar Dyon.
“Ehem,” Simona-lah yang pertama kali memecah keheningan yang membikin canggung tersebut.
Selama kurang lebih setengah jam Hayna dan Simona menjelajahi akun Facebook Dyon. Komentar mereka kurang lebih sama. Sebab, tak ada variasi unggahan lainnya selain petisi dan ucapan selamat ulang tahun yang rutin dilakukan oleh Dyon kepada teman-temannya.
“Apakah semuanya baik-baik saja?” tanya Dyon
Mereka pun berpindah ke media sosial Dyon yang lain, yaitu Instagram. Instagram Dyon sama menyedihkannya dengan akun Facebooknya. Tidak ada unggahan-unggahan menarik selain foto kebun belakang rumahnya serta Lucky, ikan mas piaraannya. Tidak ada instatory mengenai apapun, bahkan mengenai kehidupan menyedihkan Dyon di perpustakaan selama ia berkuliah. Dyon benar-benar tak ada waktu untuk itu. Dyon memperhatikan ekspresi Hayna
14 | “MARKAS” MAHKAMAH
gelisah.
“Kami khawatir bahwa kau bukanlah orang yang kami cari, Dyon,” kata Simona. “Tapi, apa masalahnya?” “Kami meragukan keaslian curriculum vitae-mu. Ya, itu mengagumkan tapi kami sama sekali tak mendapat buktinya di media sosialmu,” jelas Hayna. Simona menambahi, “Ya, kau tidak pernah mengunggah aktivitasmu di media sosial yang mana itu membuat kami ragu apakah kau benar-benar melakukan hal-hal mengagumkan di CV-mu itu.” “Kalau itu masalahnya, aku memang tidak
CERPEN memiliki waktu untuk melakukannya. Aku sangat sibuk dengan buku-buku dan tugas kuliah...,” Dyon menghentikan pembelaannya, tahu bahwa yang dilakukannya sia-sia. Dua orang di layar laptopnya ini susah dibuat percaya dan jelas mereka meragukan kemampuannya. Dyon masih tak percaya bahwa penyebabnya adalah isi media sosialnya yang kosong melompong!
mendapatkan lulusan terbaik sepertiku. Oleh karena itu, aku memutuskan untuk mundur dan mencari perusahaan yang lebih layak dan benar-benar menghargai keahlian dan pengalamanku.”
“Dengar, Anda pasti paham bahwa kami tidak bisa menilai dan membuktikan apa yang Anda tuliskan di CV dari foto ikan mas piaraanmu itu, kan?” tanya Hayna. Dyon tak perlu repot-repot menjawab pertanyaan itu.
Hayna dan Simona saling berpandangan. Mereka jelas cukup terkejut dengan perkataan Dyon. “Oh, dear, sayangnya perusahaan lain pun sudah mulai menerapkan prosedur rekrutmen yang sama. Jadi, nasihatku, mulailah memposting sesuatu di media sosialmu. Sesuatu yang benar-benar bermutu. Kuyakin perusahaan lain pun tak ingin melihat foto binatang piaraanmu yang payah itu,” kata Hayna.
Kesabaran Dyon sudah habis. Dia menarik napas panjang sebelum akhirnya berbicara, “Benar. Kurasa aku memang tidak layak menjadi bagian dari perusahaan kalian. Dan perusahaan kalian pun tak layak
Simona hendak menambahkan sesuatu namun koneksi sudah terputus. Dyon memutuskan panggilan video tersebut, menutup laptopnya, dan pergi keluar apartemennya.
EDISI 1/XXXIII/2019 | 15
PUISI
Runaway oleh Aisyah A. Danti
Yesterday you saw a bestfriend posted a picture of her with her family,
So, come, runaway with me!
On a vacation, looking happy in faraway country
Let’s create our own constellations-
You started to feel numb, reminiscing your parents
A real one this time
Who’d been long divorced, you barely have a thing to call ‘home’-
No barriers, no hesitance
So that night you fell asleep alone, feeling empty and lonely. Growing flowers while watching sunsets The next morning you wake up and suddenly your mama calls:
Dancing along with the flowers in the forest
“have you eaten, how have you been?” she asks tenderly
Seeking for home in foreign languages and small parades-
Unknown heaviness arises within your chest, so you ended the call abruptly-
Below the stars we will sing, and scream, and cry!
And that night you weep again, only guilt keeps you company.
Tell me, child, since when did it become so difficult For you to breathe, To accept sincerity?
It’s only a small world full of lies and misunderstandings, Where we frauds choose to hide and fake our realities, Slowly losing sanity and our abilities to hear, feel, and seeAs our gaze stays fixated onto these endless screens
16 | “MARKAS” MAHKAMAH
Ilustrasi : Aisyah
PUISI
Teknologi oleh Afnan Karenina Gandhi Katanya ia mendekatkan yang jauh Menghubungkan yang disini dan disana Yang memendam rindu untuk dilepaskan Tanpa perlu bertatap muka
Nyatanya ia juga menjauhkan yang dekat
Memberi jarak pada pertemanan
Yang meronta ingin disapa
Apa daya kepala pun tidak mendongak
Katanya ia memudahkan semuanya Membantu yang muda sampai yang tua Yang punya hasrat untuk belajar Membuka jendela dunia dalam genggaman
Nyatanya ia juga menyesatkan
Membuat semua jadi pemujanya
Yang tak tahan bila harus dipisahkan
Apa daya kepala pun menunduk menyembahnya
Ilustrasi : Wulan.
Ya sudah Mau dikata apalagi Jika nyatanya kita dikendalikan teknologi
EDISI 1/XXXIII/2019 | 17
ILUSTRASI
Terpaksa Nunduk Demi Paper
T
idak hanya Bandung Bondowoso yang terkenal sakti mandraguna, mahasiswa juga tak kalah saktinya. Jika, Bandung bisa membangun 100 candi, mahasiswa juga bisa membuat paper berpuluh-puluh halaman dalam rentang waktu yang sama. Semalaman. Ilustrasi oleh Desta Jananuraga
18 | â&#x20AC;&#x153;MARKASâ&#x20AC;? MAHKAMAH
ILUSTRASI
iNi jUgA bUat kAmU nAk!
S
eorang pria mengejar puncak bisnis hingga tidak peduli anaknya sendiri.
Berdalih ini demi kebaikan sang anak. Ia lupa bahwa kasih dan perhatian tidak hanya sebatas materi. Ilustrasi oleh Faiz dan Desta
EDISI 1/XXXIII/2019 | 19
MAHKOMIK
20 | “MARKAS” MAHKAMAH
MAHKOMIK
EDISI 1/XXXIII/2019 | 21
MAHKOMIK
22 | “MARKAS” MAHKAMAH
MAHKOMIK
EDISI 1/XXXIII/2019 | 23
MA H K A MA H
J a l a n So c i o J u st i ci a N o . 1 B u l ak su m u r, S l em an Š B P P M Mah k am ah 2 0 1 8 A l l R i g h t s R eser v ed