Leaflet Mei 2016

Page 1

LEAFLET

Edisi 03/V/2016

MAHKAMAH Jalan Socio Justicia No.1 Bulaksumur, Sleman

www.mahkamahnews.org |

@mahkamahnews |

BPPM Mahkamah |

@EGS7125U

MENCARI KEBENARAN DALAM PEMBENARAN PERS “Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.� (Pasal 28 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945)

K

ebebasan penulisan atau penyiaran pers terhadap segala kejahatan dan/atau pelanggaran yang terjadi di negeri ini merupakan salah satu perwujudan pasal tersebut, meski tidak disebutkan secara gamblang. Menurut Pasal 6 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers (UU Pers), salah satu peran pers adalah memperjuangkan keadilan dan kebenaran.

bas, adil, dan tidak memihak. Pemberitaan seperti itu biasa dikenal sebagai Trial by the Press atau Peradilan oleh Pers. Trial by the Press inilah yang menjadi topik diskusi Mahkamah (15/4) di ruang sekretariat sederhana kami.

Saat ini, tidak jarang pers memberikan informasi yang cenderung memojokkan atau menghakimi. Hal ini dapat membentuk opini publik, bahkan hingga memengaruhi proses penegakan hukum yang be-

dengan menghormati norma-norma agama dan rasa kesusilaan masyarakat serta asas praduga tak bersalah (Pasal 3 Kode Etik Jurnalistik). Informasi media yang menghakimi seseorang berpotensi untuk mencip-

Terdapat konsep dilarang main hakim sendiri atau eigenrichting di negara hukum. Begitu pula dengan pers, yang berkewajiban memberikan peristiwa dan opini


takan opini masyarakat yang dapat berpengaruh pada putusan hakim. Perlu diketahui bahwa keterangan

seperti itulah yang memicu penafsiran yang berbeda-beda dan membentuk persepsi tersendiri dari ma-

yang diberikan di luar pengadilan, walaupun mengungkapan faktafakta, tidak dapat menjadi bukti. Sebenarnya, besarnya pengaruh dari opini rakyat ini dapat dilihat dari pertimbangan dan putusan hakim atas kasus terkait.

syarakat.

Opini publik yang sudah terlanjur terbentuk sebelum adanya putusan pengadilan bukanlah kesalahan dari media saja. Masyarakat pun menjadi faktor pendukung utama dari permasalahan ini. Sebuah judul yang unik memang menarik pembaca, tetapi menjadi malapetaka apabila masyarakat hanya membaca sekilas tanpa melanjutkan pada substansi berita. Penulisan status seseorang dalam judul penting dilakukan agar tidak menimbulkan kerancuan. Contohnya, suatu berita berjudul “Pembunuh Paijo Dibebaskan�, padahal yang dimaksud dalam tubuh berita yaitu “tersangka/tertuduh pembunuh Paijo dibebaskan karena tidak terbukti�. Fenomena 2

Mahkamah

Ketika melaksanakan kebebasannya, pers harus tetap dalam jalur yang objektif. Media tidak boleh menghakimi suatu perkara. Pers, dalam menyampaikan pemberitaan, harus jelas sehingga masyarakat tidak salah persepsi. Berkaitan dengan masyarakat yang awam mengenai istilah hukum, media pers selayaknya dapat memberikan penjelasan agar tidak menimbulkan pemikiran yang berbeda-beda. Mengingat memang pada dasarnya salah satu fungsi pers adalah edukasi bagi masyarakat. Penyampaian informasi oleh pers kepada masyarakat harus mematuhi aturan yang berlaku. Seperti hanya mencantumkan inisial untuk memberitakan orang yang masih dalam status tersangka. Pemberian inisial nama ini dikhususkan untuk korban-korban tindak asusila dan pelaku kejahatan yang pelakunya merupakan anak-anak. Jika terdapat


hal-hal yang tidak sesuai antara berita dan fakta, hendaknya pers bertanggung jawab. Sebagaimana tertulis dalam Pasal 10 Kode Etik Jurnalistik, “Wartawan Indonesia segera mencabut, meralat, dan memperbaiki berita yang keliru dan tidak akurat disertai dengan permintaan maaf kepada pembaca, pendengar, dan atau pemirsa.� Segala sesuatu pastinya mempunyai kekurangan dan kelebihan. Media pers banyak membantu masyarakat dalam meraih informasi, tetapi kerap pula memengaruhi dan dipengaruhi berbagai pihak. Solusi yang dapat dilakukan adalah dengan memperbaiki sistem hukum dan memberikan ramburambu mengenai pers, penyiaran, dan kode etik jusnalistik secara jelas. Masyarakat pun harus berperan aktif dalam memantau dan melaporkan analisis mengenai pelanggaran hukum, juga kekeliruan teknis pemberitaan yang dilakukan oleh pers. Hal-hal tersebut termaktub dalam Pasal 17 UU Pers, yang mengandung harapan untuk dapat mewujudkan fungsi pers nasional sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, dan kontrol sosial. (Hamida Amri Safarina, Rully Faradhila)

OPINI : PPSMB UGM 2016

PROBLEMATIKA KETERLIBATAN MAHASISWA

Rektorat Universitas Gadjah Mada mengeluarkan surat pemberitahuan yang ditujukan kepada Dekan Fakultas dan juga Direktur Sekolah Vokasi UGM pada Rabu (30/3) lalu. urat tersebut pada dasarnya libat dalam kepanitiaan PPSMB. merupakan permohonan un- Dilihat dari persyaratan yang tuk pimpinan Fakultas/SV wajib dipenuhi mahasiswa untuk untuk membantu persiapan PPSMB dapat berpartisipasi dalam kepadan menjelaskan syarat-syarat yang nitiaan PPSMB, tentu Universitas wajib dipenuhi mahasiswa yang ter- menginginkan agar mahasiswa yang

S

Mahkamah

3


menjadi panitia dapat menjadi kakak yang dapat dicontoh oleh adikadiknya. Namun, jika dilihat dari

ajaran 2015/2016 dan Semester I tahun ajaran 2016/2017. Tidak ada yang salah dengan syarat tersebut.

syarat-syarat itu, seolah pihak Uni- Yang menjadi masalah adalah tiversitas tidak pernah mengadakan dak dijelaskannya waktu pendaftsurvei, riset, aran (open Syarat kepanitiaan atau apapun recruitnamanya ment) paniPPSMB antara lain: terhadap tia tersebut, a. Mahasiswa angkatan 2013-2015 untuk mahasiswa sehingga program Sarjana dan mahasiswa angyang terkekatan 2014-2015 untuk SV, dan dalam memunculstatus terdaftar aktif di Semester II kan kesan na dampak2015/2016 dan Semester I 2016/2017; nya dalam siapa yang b. Indeks Prestasi Kumulatif > 2,75; menentukan lebih cepat c. Telah lulus PPSMB atau DBK; persyaratan d. Diutamakan memiliki pengalaman or- m e m b a y a r ganisasi/kepanitiaan; tersebut dan Uang Kue. Diutamakan mempunyai prestasi yang hanya berliah Tungmengangkat reputasi institusi maupun dasar atas gal (UKT), daerah/nasional; f. Menyetujui semua ketentuan yang maka dialah kemauan ditetapkan Universitas dengan menan- yang sendiri. berdatangani pakta integritas; g. Sanggup menjadi role model mahasiswa UGM yang berprestasi.

P e r syaratan yang cukup pantas untuk dikritisi adalah persyaratan huruf a, b, e, dan g. Mari kita lihat pada persyaratan huruf a. Dijelaskan bahwa mahasiswa yang dilibatkan adalah mahasiswa yang berstatus aktif di Semester II tahun 4

Mahkamah

hak menjadi panitia. Karena apabila dilihat dari jangka waktu pembayaran UKT, waktunya bersamaan dengan Hari Raya Idul Fitri. Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, perayaan Hari Raya Idul Fitri cukup menghabiskan banyak biaya. Tentu ini tidak adil mengingat


tidak semua orang tua mahasiswa selalu mempunyai uang. Apalagi persiapan pelaksanaan PPSMB menyita

ini tidak adil, karena panitia yang lain sifatnya bekerja di balik layar, sehingga tidak ada urgensinya den-

waktu liburan. Seolah mahasiswa selain diminta untuk mengorbankan waktu liburan, masih diminta untuk adu cepat membayar UKT.

gan IPK, prestasi, dan kesanggupan menjadi role model. Gampangnya, mereka yang tergabung dalam beberapa divisi kepanitiaan seperti perlengkapan, keamanan, dan lainlain nyaris tidak berinteraksi dengan mahasiswa baru.

Saatnya beralih ke huruf b, e dan g karena ketiganya berhubungan erat. Terdapat syarat IPK harus di atas 2,75, diutamakan mempunyai prestasi yang mengangkat reputasi institusi maupun daerah/nasional, dan harus sanggup menjadi role model mahasiswa UGM yang berprestasi. Namun, di dalam surat tidak dijelaskan untuk pendaftaran divisi tertentu atau untuk semua divisi yang terlibat dalam kepanitiaan PPSMB. Penulis setuju jika syarat tersebut dibebankan kepada mahasiswa yang ingin menjadi co-fasilitator atau pemandu bagi mahasiswa baru, karena mereka akan sering berinteraksi dengan mahasiswa baru sehingga harus sanggup menjadi role model. Namun, jika syarat tersebut dipukul rata untuk semua divisi, hal

Melihat dari beberapa hal yang penulis paparkan di atas, tidak bisa dibilang bahwa syarat tersebut tidak bagus, karena cukup bagus untuk diterapkan kepada mahasiswa yang berminat menjadi co-fasilitator atau pemandu bagi mahasiswa baru. Namun, satu hal yang dilupakan adalah tidak adanya persyaratan bersedia berkomitmen dalam menyukseskan kegiatan PPSMB, karena semua persyaratan tersebut, walau dipenuhi, akan percuma apabila yang bersangkutan tidak berkomitmen. Lagipula, IPK dan prestasi tidak bisa dijadikan tolak ukur komitmen seseorang terhadap suatu tanggungjawab. Tidak sedikit mahasiswa yang memiliki IPK dan prestasi Mahkamah

5


minim yang justru mempunyai komitmen yang lebih tinggi daripada mahasiswa yang mempunyai IPK tinggi dan prestasi berlimpah. Saran dari penulis, lebih baik untuk beberapa divisi kepanitiaan lebih mengutamakan mereka yang berkomitmen, bukan justru menganakemaskan mereka yang mempunyai IPK tinggi dan prestasi melimpah, karena dengan persyaratan tersebut mahasiswa yang mempunyai IPK dan prestasi minim cukup merasa didiskriminasi, padahal sama-sama harus membayar UKT di tiap semesternya seperti yamg dikeluhkan oleh beberapa teman penulis yang pada tahun lalu menjadi panitia PPSMB, baik di tingkat fakultas maupun universitas. (Mahendra Wirasakti)

RESENSI

Burung-Burung Manyar; antara Politik, Romansa, dan Pencarian Jati Diri Kehidupan Setadewa (Teto) ternyata tidaklah semanis masa kecilnya sebagai anak kolong – kesehariannya menikmati kebebasan bermain di pinggiran kali bersama anak kampung

M

eski ia adalah putra tunggal dari seorang perwira KNIL lulusan Akademi Breda di Belanda, Letnan Brajabasuki, dan seorang wanita keturunan Belanda bernama Marice. Teto turut mengalami

masyarakat pasca kemerdekaan. Hal itu membawa dampak yang sangat besar bagi kehidupan transisi kedewasaan Teto. Burung-Burung Manyar tidak hanya bercerita tentang romansa Teto

situasi carut-marut pada masa penjajahan serta perpecahan yang terjadi di

dengan teman masa kecilnya, Larasati (Atik), tetapi juga berpusat pada kon-

6

Mahkamah


flik batin yang dihadapi Teto akibat

irkan novel berpusat pada pilihan Teto

ketidakstabilan dan kekacauan situasi politik pada masa itu.

untuk bergabung dengan NICA sebagai sarana pembalasan dendamnya

Novel karya Bapak Arsitektur

kepada Jepang. Ia memilih untuk tidak

Modern Indonesia ini membagi cerita secara efektif berdasarkan latar waktunya menjadi tiga bagian. Pertama,

memihak Indonesia – seperti yang dilakukan oleh Atik yang menjadi sekretaris seorang tokoh nasionalis ternama ketika Hindia Belanda masih dikuasi Sutan Syahrir. Teto berpegang teguh Belanda hingga jatuh ke tangan Je- pada kepercayaannya bahwa Indonepang. Kedua, awal sia. yang selama ini kemerdekaan Indotunduk patuh ternesia yang meliputi hadap dikte-dikte konflik Agresi Bepihak Jepang, belanda I & II. Teralum siap dan pantas khir, masa Indoneuntuk merdeka dan sia di bawah Orde berdiri sendiri. Baru. “OrangKonflik orang Indonesia Judul buku: Burung-Burung Manyar batin yang dialami belum matang unPenulis: Yusuf Biliarta Mangunwijaya Teto memuncak ketuk merdeka. Aku Peresensi: Kirana Anjani tika ia mengetahui tahu tidak pernah Penerbit: Djambatan bahwa orangtuanya Tahun terbit: Cetakan XI, 2001 manusia matang telah ditemukan Halaman: 261 halaman untuk menangani dan diculik oleh pihidupnya sendiri hak Jepang. Penemuan itu membawan- pun. Tetapi suatu saat kita harus meya pada pencarian yang berujung pada milih pihak. Dan aku memilih Belanda informasi atasannya di NICA, Mayor karena aku yakin ketika itu, bahwa tiVerbruggen, bahwa ayahnya telah ter- dak sebandinglah korban akibat ketibunuh, sedang ibunya menderita pe- dak dewasaan dengan keuntungan nyakit mental akibat trauma ketika yang akan dicapai.� dipaksa menjadi seorang jugun ianfu. Namun, di dalam lubuk hatinPeperangan batin yang dihad- ya Teto pun enggan dianggap sebagai Mahkamah

7


seorang pengkhianat bangsa akibat pil-

mereka tumpangi jatuh dalam perjala-

ihannya bergabung dengan NICA. “Maaf, Anda keliru alamat

nan mereka munuju tanah suci. Teto yang tetap mencintai Atik akhirnya

menamakanku aku budak Belanda.

memilih untuk mengasuh ketiga anak

Bagiku Nica hanya sarana seperti Republik bagi mereka sarana juga.” Setelah kegagalan NICA mere-

pasangan Jana yang sekarang telah menjadi yatim piatu. Burung-Burung Manyar dianggap sebagai karya dan sumbangsih terbesar Y.B Mangunwijaya terhadap dunia kesusastraan Indonesia. Tak hanya dapat mempelajari sebagian sejarah kemerderkaan Indonesia dari sudut pandang yang berbeda, pembaca juga akan menikmati lika-liku kisah cinta Teto dan Atik. Dua sejoli itu dipisahkan oleh pilihan masing-masing serta harus menerima kenyataan bahwa perasaan yang dipendam keduanya tak serta-merta dapat membawa mereka untuk hidup bersama. Selain itu, pelajaran berharga yang dapat diambil dari seorang Teto juga berkenaan dengan pencarian jati diri yang ditunjukkan pada setiap perjuangan Teto dalam peperangan batinnya. “…jati diri kita sebenarnya mendambakan arti, makna, mengapa, dan demi apa kita saling bergandengan, namun juga berkreasi aktif dalam sendratari agung yang disebut kehidupan.”

but kembali kemerdekaan, Teto memutuskan untuk pergi melanjutkan studinya ke Amerika Serikat mengambil gelar doktoral dalam ilmu komputer. Hubungan Teto dan Atik yang sempat terhenti kemudian terjalin kembali saat kepulangan Teto dari Amerika ketika mendengar kabar bahwa ibunya telah meninggal dunia. Atik yang telah menjadi istri laki-laki lain bernama Jana, ternyata masih menyimpan rasa terhadap Teto. Namun, keduanya cukup dewasa untuk melanjutkan hidup masingmasing dan tetap bersahabat baik. Teto pun telah diterima Jana sebagai sesosok abang bagi Atik. Di sisi lain, novel yang sarat akan rasa nasionalisme ini juga tetap menghadirkan konflik bernuansa kenegaraan. Misalnya, ketika Teto memilih untuk membongkar kasus korupsi yang dilakukan pemerintah dan perusahannya, Pacific Oil Wells Company. Sayang, hidup pasangan Jana harus berakhir ketika pesawat yang

(Kirana Anjani)

8


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.