B
egitu bertemu dengan kak Veronica Colondam (panggilan akrabnya Vera), obrolan langsung dibuka dengan nostalgia masa-masa seru dan berkesan seorang Vera di SMPK 1 PENABUR – Pintu Air. “Saya lebih suka pelajaran hitungan, sekolah itu penting lho, dsb”, ujar kak Vera dengan antusias. Betul, menurut kak Vera, di sekolah kita bisa belajar banyak hal positif yang nanti berguna dalam kehidupan kita. “Pas di SMP saya aktif di OSIS, sebagai bendahara, terus kalau ada acara-acara sekolah saya ikutan tim pencari dana, cari iklan juga sponsor. Eh pas di dunia kerja, saya juga nggak jauh-jauh dari itu”, lanjut Kak Vera sambil hidup kita tersenyum. Dia juga meng-amini bahwa adalah hal-hal berorganisasi ibadah. yang dilakukannya Jadi, lakusejak remaja bisa kanlah yang diaplikasikan dalam dunia kerjanya.
benar dan berkenan kepada Tuhan.
Btw, Kak Vera adalah owner-nya Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB). Yayasan yang berdiri pada Agustus 1999 ini diakui sebagai produk spiritual perjalanan hidup dan juga panggilan hidupnya dalam memaknai hal ‘Perumpamaan Tentang Talenta’ yang tertuang di Matius 25:14-30. Menurutnya, selain kita harus mengetahui talenta, kita harus melakukan sesuatu dengan talenta pemberian Tuhan tersebut. Ada statement inspiratif yang terlontar dari Kak Vera, yaitu “What ever you do in your life is a part of worship!” singkatnya, hidup kita adalah ibadah. Jadi, lakukanlah yang benar dan berkenan kepada Tuhan. Di awal berdirinya YCAB, memfokuskan diri pada masalah kesehatan dan pendidikan dan selanjutnya mengarah kee hal kesejahteraan. Sehubungan dengan masalah-masalah tersebut, Kak Vera menuturkan bahwa masih h banyak anak Indonesia yang berusia sekolah namun tidak bersekolah. Dan menurutnya ini lebih h karena mereka tidak bisa..
sedang mengerjakan tugas sekolah untuk mengetahui aplikasi dari microfinance ce yang dirancang oleh bank kepada keluarga ga dengan ekonomi lemah di perkampungan dekat eka kat sekolahnya, dirinya mendapat pengalaman alaman yang mendalam dan inspirasi yang berharga. “Saya lihat sendiri bagaimana seorang ng ibu dengan pendapatan hanya Rp30.000 0 sehari, suaminya hanya tukang ojek, harus saling bahu-membahu menghidupi anak-anak dan keluarga”. a”. “Kita harus terjun ke lapangan, merasakan asakan n sendiri, bila ingin tahu tentang suatu u hal, hal al al, nggak cukup cuma menyaksikan lewat wat TV atau membaca buku”, tegas Kak Vera. a. Hal ini mengilhami Kak Vera untuk mencetuskan uskan program microfinance di YCAB pada tahun 2009.
BIODATA
dam Menurutnya faktor kemiskinan : Veronica Colon 72 19 ri adalah satu penyebab anak tidak : 12 Februa bersekolah. Meski sekolahnya gratis, anak tersebut tetap butuh : BUR ongkos untuk ke sekolah. Melalui NA PE • SMAK 1 , US in Mass Comm program microfinance YCAB ts Ar r lo he • Bac ience, UK Sc memberikan modal usaha awalnya • Master of Science in Social kepada ibu-ibu orang tua dari : anak-anak yang datang ke Rumah 1) ciety Award (200 (2006) So Belajar YCAB. Dimana salah satu l ivi C na - Vien Economic Forum ld or W e th of s er ad Le syarat pemberian modal, anak-anak - Young Global 7) g Leaders (200 Society’s 21 Youn mereka harus bersekolah! - Fellow of Asia
Kak Vera berpendapat meskipun hal-hal yang dilakukannya di YCAB adalah pekerjaan sosial, dirinya dan kawan-kawan selalu memberikan yang terbaik. Dimana ada nilai-nilai yang diusungnya, yaitu I-Reap: I-integrity,
Tanpa diduga, saat Kak Vera menemani Adel, anak keduanya yang
20
No. 18 THN. III Edisi Desember 2013 - Januari 2014
8) Innovators (200 sia (2007) - Global Social omen in Indone W l fu er w Po t Mos - Globe Asia’s Maker (2009) e ng ha C e Year (2011) NA C trepreneur of th En al ci So Y E& - Winner of r of 2012 al Entreprenue - Schwab Soci
R-resilient (diri harus tahan banting dalam pekerjaan sosial), E-excellent (harus dikerjakan dengan benar & berikan terbaik), A-adaptive (solusi yang diberikan harus bisa beradaptasi dengan lingkungan), P-Passionate (bekerja dengan segenap hati). Wah banyak juga ya, hal positif yang dibagikan Kak Vera kepada BEST Lovers. Jadi, kita harus menghargai dan mengembangkan talenta pemberian Tuhan untuk kebaikan umat manusia. Pewawancara : Yunita Penulis : Eka Natanael