BAHAN MASUKAN UNTUK DISKUSI WEBINAR “REVITALISASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT HUKUM ADAT PESISIR DAN PULAU KECIL DI INDONESIA”, KAMIS 9 JULI 2020
Urgensi penguatan masyarakat hukum adat memiliki dasar hukum yang jelas dalam peraturan perundang-undangan Indonesia, sebagai berikut: 1) Pasal 18 UUD NRI 1945 yang berbunyi, “Negara mengakui dan menghormati kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip NKRI yang diatur dalam UU”. 2) UU No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan. Pengelolaan perikanan harus mempertimbangkan hukum adat dan/atau kearifan lokal. 3) UU N0. 26/2007 tentang Penataan Ruang. 4) UU No. 27/2007 Jo. UU. No. 1/2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan PulauPulau Kecil (WP3K). 5) UU No. 32 Tahun 2014 tentang Kelautan. Pelestarian nilai budaya dan wawasan bahari serta revitalisasi hukum adat dan kearifan lokal di bidang kelautan. 6) Permendagri No. 52/2014 tentang Pedoman Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Hukum Adat. 7) Permen KKP No. 08/2009 tentang Peran Serta dan Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menginisiasi rencana aksi pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (WP3K) sejak 2016, yakni sebagai berikut: 1) Tahun 2016, melakukan identifikasi dan pemetaan masyarakat adat/lokal di PPK. 2) Tahun 2017, melakukan revitalisasi kelembagaan masyarakat adat/lokal di PPK. 3) Tahun 2018, melakukan penguatan dan pengembangan kelembagaan masyarakat adat/lokal di PPK. 4) Tahun 2019, melakukan aktualisasi kelembagaan masyarakat adat/lokal di PPK dalam mendukung sistem sosial budaya, serta sistem ekonomi masyarakat adat/lokal.
Berdasarkan Permen KKP No. 08/2009, yang dimaksud dengan Pengelolaan WP3K adalah suatu proses perencanaan, pemanfaatan, pengawasan, dan pengendalian sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil antarsektor, antara pemerintah dan pemerintah daerah, antara ekosistem darat dan laut, serta antara ilmu pengetahuan dan manajemen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Masyarakat Hukum Adat adalah sekelompok orang yang secara turun-temurun bermukim di wilayah geografis tertentu di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) karena adanya 1