Memperkokoh Nasionalisme dan Soliditas Kebangsaan

Page 1

Memperkokoh Nasionalisme dan Soliditas Kebangsaan Oleh: Dr. H. Jazilul Fawaid, S.Q., M.A. / Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Periode 2019-2024 Pemikiran visioner dari sekumpulan pelajar Indonesia yang tergabung di dalam School Tot Opleiding Van Inlands Artsen (STOVIA) dengan membentuk organisasi bernama Budi Utomo pada 20 Mei 1908 silam telah menjadi tonggak sejarah penting bagi Indonesia sebagai sebuah negara-bangsa (nation-state). Pembentukan Budi Utomo merupakan pemantik bagi munculnya nasionalisme Indonesia sehingga lahirlah sekuensi penting lainnya dalam sejarah bangsa seperti Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, hingga berdiri tegaknya Indonesia hari ini sebagai sebuah negara-bangsa yang merdeka dan berdaulat. Begitu pentingnya kelahiran Budi Utomo ini sehingga Presiden Soekarno pada 20 Mei 1948 di Istana Kepresidenan Yogyakarta menetapkan hari lahir Budi Utomo sebagai Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas). Hari ini, segenap bangsa Indonesia memperingati kembali 113 tahun lahirnya organisasi tersebut. Tema yang diusung oleh pemerintah adalah “Bangkit! Kita Bangsa Yang Tangguh!”. Pemilihan tema tersebut tentu saja berkorelasi erat dengan sirkumstansi yang dihadapi Indonesia saat ini yang sangat dinamis dan penuh tantangan. Pandemi COVID-19 yang sudah berlangsung selama lebih dari satu setengah tahun belum berakhir dan masih membutuhkan penanganan yang komprehensif di segala lini kehidupan. Bencana alam datang silih berganti sejak awal tahun hingga kini, termasuk beberapa kecelakaan alat transportasi sipil dan militer yang menelan banyak korban jiwa. Aksi-aksi terorisme dan separatisme yang dimotori oleh oknum-oknum yang hendak merusak persatuan dan kesatuan bangsa belum sepenuhnya bisa ditumpas. Oleh sebab itu, peringatan hari kebangkitan nasional tahun ini menjadi sarat makna. Spirit nasionalisme yang muncul 113 tahun silam melalui kelahiran Budi Utomo perlu dihidupkan kembali untuk mengatasi beragam permasalahan bangsa tersebut. Napak tilas Ada tiga hal penting mengapa segenap bangsa Indonesia perlu menapaktilasi kembali spirit nasionalisme yang hidup pada rentang kelahiran Budi Utomo tersebut. Pertama, terlepas dari kritik bahwa Budi Utomo merupakan organisasi yang masih bersifat primordial, namun organisasi ini telah membuka khazanah baru perjuangan bangsa bahwa kemerdekaan tidak bisa diraih dengan hanya mengandalkan kekuatan fisik saja. Perjuangan kemerdekaan secara fisik dan sporadis cenderung mudah ditumpas oleh penjajah. Oleh sebab itu, dibutuhkan perjuangan terorganisir dengan mengandalkan kekuatan ide dan pikiran yang mampu memompa persatuan dan kesatuan. Kedua, perjuangan kemerdekaan melalui wadah organisasi lebih mampu menyatukan fragmentasi kebangsaan. Melalui organisasi, beragam perbedaan seperti strategi dan cara pandang, bisa dijembatani sehingga segenap anggota benar-benar fokus dalam memperjuangkan kemerdekaan. Ketiga, kelahiran Budi Utomo merupakan pemantik utama lahirnya organisasi-organisasi pergerakan lainnya seperti Perhimpunan Indonesia, Sarekat Islam, dan Indische Partij sehingga perjuangan kemerdekaan memiliki daya dobrak yang lebih besar. Selain ketiga hal tersebut, hal lainnya yang tidak bisa dinegasikan adalah kejelian para pendiri Budi Utomo untuk memposisikan perjuangan mereka pada gerakan


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.