Inspirasi Bisnis dan Pribadi Bertumbuh
JUMAT PAHING, 18 NOVEMBER 2016 17 SAPAR 1950 JE
Toleransi Seminggu bagi Penghuni Gumuk Pasir BANTUL, BERNAS – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) sudah melayangkan Surat Peringatan (SP) 3 untuk pengosongan lokasi zona inti gumuk pasir di Dusun Mancingan, Parangtritis. Harusnya akhir pekan ini dilakukan penertiban bagi mereka yang masih bertahan di lokasi. Namun, Satpol PP memberi toleransi waku satu minggu lagi. Penertiban kawasan zona inti gumuk pasir ini atas permintaan Gubernur DIY Sultan HB X untuk menjaga kelestarian gumuk pasir agar tidak rusak. Juga sebagai upaya pelestarian kawasan konservasi gumuk pasir yang merupakan satusatunya warisan dunia tersebut. Keberadaan gumuk pasir sudah ditetapkan sebagai Parangtritis Geomaritime Science Park pada 2015. Berdasar catatan Pemkab Bantul ada 64 bangunan, baik rumah, tempat usaha, tempat
parkir ataupun tambak milik 86 warga yang terkena proses penertiban tersebut karena lokasinya berada di zona inti. “Mereka sudah kita berikan SP 3, namun demikian minggu ini belum kita lakukan penertiban,” kata Hermawan Setiaji, Kepala Satpol PP Bantul, kepada Bernas di kantornya, Kamis (17/11). Satpol PP akan terus berkomunikasi dengan warga yang masih bertahan di lokasi, sekaligus memberi toleransi waktu seminggu. Diharapkan di kurun waktu tersebut warga bisa berkemas dan pindah sendiri sehingga tidak perlu ada upaya paksa dari petugas. Bupati Bantul, Drs H Suharsono, berpesan agar dilakukan dialog kepada warga yang ada di zona inti yang belum bersedia pindah. Sehingga proses penertiban paksa bisa dihindari. Wakil Ketua DPP Benteng Kedaulatan (BK), Sigit Priyono alias Grenjeng, mengimbau ke hal 7
Bernas Hari Ini - Karyawan Gelapkan Setoran BPJS
Hal 3
- Budaya Lokal Perlu Publikasi
Hal 10
- Delapan Desa Wisata Mati Suri
Hal 11
- Gunungf Kidul Kelebihan GTT
Hal 14
NO 004 TH KE-71 TERBIT 16 HAL Rp 3.000
Penataan Pesisir Selatan Terlambat JOGJA, BERNAS -- Pemda DIY terlambat menata kawasan di sempadan pesisir pantai selatan. Akibatnya banyak ditemukan kawasan pesisir yang telah digunakan oleh pihak-pihak swasta yang tidak sesuai peruntukan.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DIY, Tavip Agus Rayanto, mengakui adanya beberapa titik kawasan di pesisir selatan DIY beralih fungsi secara masif. Seperti di kawasan pantai Indrayanti Gunungkidul, seharus-
nya bukan untuk didirikan bangunan di selatan jalan. Idealnya di sebelah selatan jalan sebagai zonasi keamanan dari ombak dan abrasi, bukan bangunan. “Seharusnya tetap ada space sehingga orang atau
wisatawan yang melintasi jalan tidak terganggu pemandangannya oleh bangunanbangunan. Tapi kan sudah terlanjur, jika ingin dibongkar atau menata sulit karena swasta sudah datang lebih dahulu,” kata Tavip, Kamis (17/11). Tavip mengakui, keterlambatan Pemda melakukan penataan berakibat pada tumbuhnya penguasaan lahan oleh
menginginkan adanya semacam ketidaknyamanan dalam masyarakat. “Kita sudah lakukan langkah-langkah penegakan hukumnya dan langkah preventif bersama masyarakat. Mari kita tingkatkan keamanan lingkungan masing-masing sehingga segala hal yang buruk terjadi bisa cepat diatasi,” ujarnya. Juhanda diketahui bekerja sebagai buruh dan tinggal di sebuah masjid tanpa nama yang terletak di Jalan Cipto Mangunkusumo RT 4 Kelurahan Sengkotek Kecamatan Samarinda Seberang. Pelaku pernah menjalani hukuman penjara selama tiga tahun enam bulan sejak Mei 2011 atas kasus teror bom Puspitek, Serpong, Tangsel, Banten. Kemudian Juhanda dinyatakan bebas bersyarat setelah mendapatkan remisi Idul Fitri pada 28 juli 2014. “Kemudian pelaku pindah ke Samarinda dan bekerja sebagai buruh di sana,” kata Boy. Tak hanya terlibat kasus teror bom di Serpong, Juhanda alias Joh juga diduga terkait dengan kasus bom buku di Jakarta pada
Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan HB X (kanan) bersama Wakil Gubernur Yogyakarta Paku Alam X (kedua kanan) menghadiri sidang uji materi Undang-undang tentang Keistimewaan DIY di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis (17/11). Sidang uji materi terhadap syarat calon Gubernur DIY dalam Pasal 18 ayat 1 huruf m Undang-Undang Keistimewaan DIY itu menghadirkan Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan HB X dan Wakil Gubernur Yogyakarta Paku Alam X.
HAFIDZ MUBARAK A./ANTARA
JAKARTA, BERNAS Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan masyarakat Indonesia jangan sampai terpancing oleh hasutan dan ide yang membahayakan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Ini membuat kita lebih waspada. Jadi kita tidak boleh terpancing untuk hal-hal yang bisa membahayakan keutuhan persatuan nasional,” kata Prabowo dalam perbincangan beranda bersama Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka di Jakarta, Kamis (17/11). Hal itu disampaikan Prabowo terkait banyaknya tokoh serta literatur yang menggambarkan banyaknya ancaman yang ingin memecah belah dan merebut Indonesia yang kaya akan sumber daya alam. Dia mengatakan seluruh tokoh dan pemimpin bangsa patut memelihara persatuan dan kesatuan NKRI sesuai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. “Apapun perbedaan, apapun ada selisih, marilah kita selesaikan dengan suasana yang sejuk, damai dan kekeluargaan,” kata Prabowo. Dia juga menyampaikan bahwa perbedaan pandangan
dalam politik jangan menjadi isu besar yang dapat memecah belah persatuan Indonesia. Prabowo mengatakan Presiden Joko Widodo dan dirinya memiliki pandangan yang sama, yaitu mengutamakan persatuan dan kesatuan Indonesia sesuai Pancasila dan UUD 1945. “Masalah perbedaan politik, itu hal yang biasa. Tidak boleh menjadi masalah perpecahan yang berkelanjutan. Kita bertekad begitu. Jadi saya siap untuk memberi masukan setiap saat. Beliau sangat terbuka, jadi itu suasana yang sangat baik yang kita capai,” tegas Prabowo. Prabowo tiba di Istana Merdeka pada sekitar pukul 13:45 WIB dan melakukan pertemuan dengan Presiden Jokowi selama satu jam. Keduanya sebelumnya makan siang bersama dan melakukan perbincangan beranda yang dilakukan menghadap ke halaman di sisi utara Istana Merdeka. Sementara itu, Presiden Jokowi mengatakan perbincangannya dengan Prabowo seputar kebangsaan dan persatuan NKRI sesuai Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika.
ke hal 7
Butuh Kritik Prabowo Subianto juga mengatakan bahwa di dalam sistem demokrasi, pemerintah membutuhkan kritik yang membangun dari seluruh pihak. “Demokrasi membutuhkan kritik. Pak Jokowi tidak pernah meminta Gerindra tidak kritik dan saya tidak bisa, saya dari dulu komitmen sama beliau adalah beliau di eksekutif dan kami di legislatif. Kalau ada kebijakan yang kurang berkenan, maka kami akan kritisi,” katanya. Menurut Prabowo, pihaknya akan terus memberikan dukungan kepada pemerintah melalui kritik yang santun dan membangun. Dia juga menilai seluruh masyarakat harus saling menjaga kesejukan kebangsaan dan persatuan Indonesia untuk sama-sama membangun bangsa. Prabowo yang berdiskusi dengan Presiden selama satu jam memuji Kepala Negara yang tidak takut akan kritik dan mempertimbangkan masukanmasukan dari luar pemerintahan. Terkait penentangan masyarakat Jakarta terhadap salah satu calon gubernur DKI Jakarta, Prabowo menilai setiap tokoh
ke hal 7
Ngayogjazz 2016, Menyenangkan Hati Sesama JOGJA, BERNAS – Perhelatan Ngayogjazz telah memasuki penyelenggaraan ke-10. Tahun ini, Ngayogjazz akan digelar, Sabtu (19/11) besok, di Pedukuhan Kwagon, Desa Sidorejo Kecamatan Godean Sleman. Sebanyak tujuh buah panggung dan 35 musisi atau grup band akan menghibur para pengunjung yang dipastikan memadati Dusun Kwagon. Djaduk Ferianto, pencetus Ngayogjazz, kepada Bernas menyebutkan, tema Hamemangun Karyenak Jazzing Sasama dapat diartikan musik jazz untuk menyenangkan sesama manusia. “Ini seperti ujian apakah kita bisa memberi sesuatu pada khalayak atau kepada masyarakat sebagai pendukung produk seni. Sejak awal, Ngayogjazz menyiapkan masyarakat pendukung produk seni. Kalau senimannya kreatif tapi tidak didukung masyarakat kan percuma,” ujarnya, Kamis (17/11).
Sebab itu, sejak awal Ngayogjazz memang dikonsep gratis. Masyarakat dan pecinta musik bisa datang dari mana pun untuk menikmati sajian jazz dan musik lainnya di Ngayogjazz. “Kita tidak ngomong aspek musiknya. Musik hanya sebagai medium saja, dan Ngayogjazz karakternya gratis agar ma-
ke hal 7
UJI MATERI
Polisi Tetapkan Lima Prabowo : Jangan Terpancing Hasutan Tersangka Bom Samarinda JAKARTA, BERNAS Kadivhumas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan pihaknya telah menetapkan lima tersangka dalam kasus peledakan bom di halaman Gereja Oikumene, Kota Samarinda, Kalimantan Timur. “Hari ini, di Samarinda sudah lima yang positif jadi tersangka termasuk Juhanda (tersangka pelaku pelemparan bom yang telah diamankan). Yang diamankan itu jumlahnya kemarin ada 21 orang, informasi terakhir lima termasuk Juhanda itu sudah positif tersangka,” kata Boy di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (17/11). Sementara itu, terkait 15 orang yang tengah diperiksa, Boy mengatakan mereka belum ditetapkan sebagai tersangka. “Jadi yang lain-lainnya belum. Karena ada waktu 7x24 jam kami tunggu. Kemudian yang di Singkawang juga dilakukan pengejaran, tim satgas khusus yang dibuat Polda dan di ‘back up’Mabes Polri mengejar pelakunya,” tuturnya. Menurut Boy, ada orangorang atau pihak tertentu yang
pihak-pihak swasta. “Nah tapi begitu sudah tumbuh, arep ngopo ra isoh (mau menata tidak bisa), swasta sudah beli (lahan) dan lainnya,” katanya. Menurutnya sampai saat ini Pemda belum punya regulasi untuk penataan. Langkah yang bisa dilakukan dalah mengantisipasi agar alih fungsi ruang tidak terjadi secara masif. Antisipasinya
syarakat bisa mengapresiasi,” tutur Djaduk. Dengan berbagi kebahagiaan di Ngayogjazz, Djaduk menambahkan, secara tidak langsung eksistensi Ngayogjazz itu terus tumbuh dan bahkan selalu dirindukan. Berkaca dari itu, tema Hamemangun Karyenak Jazzing Sasama dapat diartikan
membangun karya jazz yang indah untuk membahagiakan sesama manusia. “Yang terpenting bisa menghibur masyarakat. Kalau mau hitung-hitungan bisnis sudah kaya sejak lama saya,” kata adik seniman Butet Kertaredjasa itu. Agung “Leak” Kurniawan menyebutkan, Ngayogjazz dapat
ROSIHAN ANWAR/HARIAN BERNAS
NGAYOGJAZZ – Panitia siap menggelar kembali Ngayogjazz 2016 yang merupakan edisi ke-10, Sabtu (19/11), di Dukuh Kwagon. Puluhan musisi siap tampil di tujuh panggung yang disediakan.
menjadi oase bagi masyarakat perkotaan Jogja yang tak punya lagi ruang publik. Pecinta musik bisa membawa keluarga, tidak hanya sebatas menikmati jazz, tetapi juga mengenalkan nilainilai sosial budaya luhur yang mulai luntur di perkotaan. “Ngayogjazz mampu menciptakan ruang publik baru bagi masyarakat di tengah hilangnya ruang publik di Kota Jogja. Coba Anda perhatikan saat keluarga kepanasan dan ingin berteduh, mereka lari ke mall. Kenapa? Karena tak ada lagi ruang publik di Jogja,” tutur seniman yang menggarap proyek ArtJog dan sejumlah event seni lainnya. Kirab Pembuka Sesuai lokasi digelarnya Ngayogjazz tahun ini yang merupakan sentra industri kerajinan genteng dan batu bata, semua panggung pagelaran Ngayogjazz 2016 diberi nama jenis-jenis genteng. Seperti panggung genteng Kodok, ke hal 7
Ma araman
H
Rayuan Gagal
ari pertama Operasi Zebra Progo 2016 yang dilakukan pihak kepolisian membuahkan sebuah kisah lucu dan unik. Seperti perbincangan antara polisi dan warga yang terkena tilang di Ring Road ini. Seorang pengendara mencoba merayu polisi agar tidak menilangnya. Wanita berpakaian hitam yang mengendarai motor matic tersebut mencoba membujuk dan merayu polisi yang menilangnya. “Pak, ayo lah pak, jangan tilang saya, ya pak,” ucap wanita ini sembari memberi senyum manis ke petugas polisi. Rupanya, polisi itu tak mempan dirayu. Polisi itu justru menjawab rayuan itu dengan kalimat-kalimat yang tak kalah lucu, yang membuat para pengedara motor yang sedang diperiksa surat-suratnya, ikut tertawa. “Aduh dik, kamu ini pakek merayu aku pula. Tanda tangan dulu di surat tilangnya ini,” kata polisi itu sembari menyodorkan surat tilang. Beberapa pengendara motor yang sedang menunggu diperiksa kelengkapan surat-suratnya tak kuasa menahan tawa. Wanita berbaju hitam itu tak mau menyerah. Ia terus merayu polisi agar tidak menilangnya. “Udah ya mbak, jangan ngerayu gitu lah. Liat itu masmas yang ngeliat itu wartawan loh. Kamu direkam ngerayu-ngerayu saya,” ucap petugas itu kembali. Tak ada pilihan lain bagi wanita bebaju hitam itu kecuali menandatangani surat tilang. Kali ini wajahnya berubah jadi cemberut.(jay)