GengSI 2008 Vol 2 Edisi 2

Page 9

Jangan Terima Dunia Apa Adanya, Karena Masih Banyak Hal yang Belum Kita Ketahui

Kalimat itulah yang selalu membuat Farikhah Fakhani selalu termotivasi untuk terus meraih prestasi. Semenjak duduk di bangku sekolah menengah pertama di SLTPN 03 Gresik, Fa’i, demikian ia biasa disapa, memang telah menorehkan sejumlah prestasi. Terlebih lagi ketika duduk di bangku sekolah menengah atas di SMA Unggulan BPPT Al-Fattah Lamongan. Beberapa prestasi sanggup ia torehkan. Mulai dari lomba Olimpiade Kimia Farmasi se Jawa-Bali, sampai lomba bertaraf nasional yang diadakan LIPI, pernah ia menangkan. Hobinya menjuarai lomba-lomba, ternyata tidak terhenti sampai di situ. Ketika melanjutkan kuliah di JSi ITS, ia kembali menjajal kebolehannya di tempat ini. Terbukti, karya tulis berjudul Mesin Pemotong Daun Pandan Secara Otomatis dengan menggunakan Metode Printer, berhasil mengantarkannya mendapatkan Juara 1 pada Lomba Karya Tulis Mahasiswa (LKTM) tingkat fakultas pada tahun 2007. Karya tulis itulah yang akhirnya membawa dia menjadi salah satu finalis Kompetisi Karya Tulis Mahasiswa (KKTM) 2007 tingkat institut. Walaupun pada kesempatan tersebut ia tidak berhasil meraih gelar juara, ia optimis, pada kesempatan berikutnya, lewat Pemikiran Kritis Mahasiswa bidang Teknologi (PKTM) yang akan ia ikuti bersama teman-temannya tak lama lagi, akan meraih gelar juara. Ide pembuatan karya tulisnya itu berawal dari keprihatinannya melihat para pengrajin tikar dari daun pandan di daerah Lamongan. Menurutnya, menjadi pengrajin tikar itulah yang menjadi satu-satunya mata pencaharian para pengrajin tersebut. Padahal, untuk mengolah daun pandan itu tidaklah mudah dan membutuhkan waktu yang relatif lama. Seringkali, para pengrajin tersebut terluka tangannya ketika harus membuat daun pandan tersebut menjadi beberapa potonganpotongan yang siap untuk diolah menjadi barang kerajinan. Alat pemotong daun pandan dengan metode printer buatannya tersebut terdiri dari dua pasang silinder, dua buah katrol, sebuah dinamo sepeda serta beberapa senar gitar. Pertama-tama, daun pandan dimasukkan ke alat tersebut. Selanjutnya, tenaga yang dihasilkan oleh dinamo sepeda

tersebut akan membuat katrol yang berada di sisi kiri dan kanan alat tersebut bekerja. Selanjutnya, katrol-katrol tersebut menggerakkan silinder pertama, yang akhirnya menarik daun pandan tersebut ke arah alat pemotong yang terdiri dari susunan senar gitar yang jaraknya telah diukur, untuk menghasilkan ukuran potongan daun pandan seperti yang diinginkan. Lalu, daun pandan yang telah selesai dipotong-potong tadi akan ditarik keluar oleh silinder kedua. Menurut Fa’i, dari segi hasil maupun kecepatan pemotongan, alat buatannya tersebut memiliki perbandingan 3:1 jika dibandingkan dengan hasil pemotongan secara manual. Sehingga, ia berharap hasil temuannya ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh siapapun yang berkepentingan, terutama para pengrajin daun pandan, untuk mendapatkan hasil yang optimal. Fa’i mengaku tidak mendapat kesulitan yang berarti selama pembuatan karya tulisnya ini. Hanya saja menurutnya, daun pandan jenis samak tidak mudah ditemukan di Surabaya. Sehingga, untuk mendapatkan daun pandan yang jenisnya sering digunakan untuk membuat barang kerajinan tersebut, ia harus mencarinya di daerah asal daun pandan itu, yaitu Lamongan. Selain itu, Fa’i juga harus cermat melakukan perhitungan pemasangan katrol-katrol penggerak silinder. Menurutnya, gerak silinder yang dihasilkan tidak boleh terlalu lambat atau terlalu cepat, karena hal itu akan berpengaruh terhadap kesuksesan hasil pemotongan daun pandan tersebut. Ke depannya, pada lomba Pemikiran Kritis Mahasiswa (PKTM) yang akan ia ikuti nanti, ia berencana mengganti dinamo sepeda yang digunakan pada alat sebelumnya, dengan dinamo air. Penggantian dinamo yang ia lakukan tersebut bertujuan untuk mempermudah kerja alat pemotongnya. “Kalau pakai dinamo sepeda kan mesti dikayuh, kalau pakai dinamo air kan tinggal nyalain saklar, alatnya bisa langsung bekerja,” jelas Fa’i. Semoga sukses di lomba selanjutnya ya, Fa’i!

09


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.