
30 minute read
B. SARAN
keluarga pasien. Sehingga diharapkan dengan adanya media buku saku ini dapat memudahkan perawat rehabilitasi dalam memberikan edukasi, selain itu juga dengan adanya buku saku tersebut perawat dalam pemberian edukasi kepada keluarga menjadi lebih terarah dan tepat sasaran.
B. SARAN
Advertisement
Berdasarkan proses pembelajaran pada Pelatihan Dasar CPNS Kemenkes Golongan
III Angkatan 2 di Bapelkes Cikarang hingga selesainya laporan kegiatan aktualisasi ini, terdapat beberapa saran diantaranya : 1. Bagi Rekan Sejawat Di RS Ketergantungan Obat Jakarta Dengan adanya media buku saku Dukungan Keluarga Dalam Perawatan Pasien Penyalahgunaan NAPZA diharapakan dapat terus digunakan sebagai pedoman dan acuan perawat dalam memberikan edukasi kepada keluarga pasien. Diharapkan pula buku saku tersebut dapat terus berkembang mengikuti perkembangan informasi dan era globalisasi yang semakin maju melalui ASN yang memiliki jiwa pembaharuan dan berintegritas tinggi. 2. Bagi Instansi RS Ketergantungan Obat Jakarta Semua ASN di lingkungan RS Ketergantungan Obat Jakarta dapat bekerja dengan menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Sehingga dapat melahirkan ASN yang memiliki integritas tinggi , inovatif, jujur, disiplin dan penuh tanggung jawab. 3. Bagi Penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS Perlu adanya format baku dalam pembuatan laporan kegiatan aktualisasi sehingga peserta dapat memiliki acuan dan mengerti serta memahami konsep evaluasi yang diharapkan oleh penyelenggara.
DAFTAR PUSTAKA
Budi. A. K, Giur. H., Tim Manajemen Stress 2017. (2018). Modul: Manajemen Stress.
Edisi Revisi 2018. Program Magister Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
Indonesia. Departemen Kesehatan RI. (2002). Pedoman Umum Pengenalan Masalah Psikosoial Bagi
Petugas Kesehatan/ Puskesmas. Jakarta: Departemen Kesehatan. Direktorat Jendral Bina Pelayanan Medik, Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Jiwa,
Departemen Kesehatan RI. (2006). Pedoman penyuluhan masalah narkotika, psikotropika dan sat adiktif lainnya (NAPZA) bagi petugas Kesehatan: Jakarta. G. Alan Marlatt and Dennis M. Donovan. (2005). Relapse Prevention: Maintenance
Strategies In The Treatment Of Addictive Behaviors. Second Edition. The Guildford
Press. Humas BNN. (2013). Artikel : Kambuh (Relapse). Diakses dari https://bnn.go.id/kambuh-relapse/ pada tanggal 15 Juni 2021. Jihan N.A. (2016). Pengaruh Terapi Guided Imagery Terhadap Tingkat Stres Pada
Mahasiswa Tingkat Akhir Dalam Menyelesaikan Skripsi. Fakultas Keperawatan
Universitas Airlangga Surabaya. Diakses dari http://repository.unair.ac.id/50614/13/50614.pdf pada tanggal 15 Juni 2021. Smeltzer, S.C. (2010). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth.
Volume 1 & 2, Edisi 8. Jakarta: EGC. Sri Utami. (2015). Efektifitas Relaksasi Napas Dalam Dan Distraksi Dengan Latihan 5 Jari
Terhadap Nyeri Post Laparatomi. Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau. Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2019. Analisis Isu Kontemporer. Modul Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Latsar Golongan II dan Golongan III. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia . Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2019. Akuntabilitas. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Latsar Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia . Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2019. Nasionalisme. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Latsar Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia .
Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2015. Etika Publik. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Latsar Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia . Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2015. Komitmen Mutu. Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Latsar Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia . Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2015. Anti Korupsi. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Latsar Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia . Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2015. Manajemen Aparatur Sipil Negara. Modul
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Latsar Golongan II dan Golongan III.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia . Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2017. Whole of Government. . Modul Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Latsar Golongan II dan Golongan III. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia . Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2017. Pelayanan Publik. . Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Latsar Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia .
LAMPIRAN
A. LEMBAR SURVEY TINGKAT KEBUTUHAN EDUKASI KELUARGA








B. POWER POINT SOSIALISASI





















C. BUKU SAKU

























































D. KUISIONER PERAWAT





E. FORM PENGENDALIAN COACH FORMULIR PENGENDALIAN OLEH COACH
Nama : Ns. Rafi Triani, S.Kep NIP : 198706172020122004 Unit Kerja : Ruang Rawat Inap Rehabilitasi Instansi : RS Ketergantungan Obat Jakarta Isu : Belum Optimalnya Penerapan Edukasi Kepada Keluarga Pasien Tentang Rehabilitasi NAPZA Oleh Perawat Di Ruang Rawat Inap Rehabilitasi RS Ketergantungan Obat Jakarta. Coach : Dr. drg. Siti Nur Anisah, MPH
Pertemuan 1:
Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach Waktu dan Media Paraf
• Tahapan Kegiatan • Output kegiatan terhadap pemecahan isu • Keterkaitan substansi mata pelatihan • Penguatan nilai organisasi • Perbaiki judul laporan rancangan • Perbaiki kembali matriks, setiap tahap kegiatan harus sesuai dengan kegiatannya. • Untuk diagram fishbone tidak perlu pakai warna-warna, garis tulangnya harus lebih tebal dari cabang tulangnya. 21 Mei 2021 Zoom Meeting

Pertemuan 2:
Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach Waktu dan Media Paraf
• Tahapan Kegiatan • Output kegiatan terhadap pemecahan isu • Keterkaitan substansi mata pelatihan • Penguatan nilai organisasi Perbaiki PPT harus dimaksimalkan ditiap lembarnya, power point jangan terlalu banyak, agar waktu saat presentasi lebih efisien. 27 Mei 2021 Zoom Meeting

Pertemuan 3:
Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach Waktu dan Media Paraf
• Tahapan Kegiatan • Output kegiatan terhadap pemecahan isu • Keterkaitan substansi mata pelatihan • Penguatan nilai organisasi • Very Good. • Dirancangan akualisasi pada keterkaitan mata pelatihan, tolong agenda 3 dihapus, hanya memuat nilainilai ANEKA saja.
14 Juni 2021 Website Kolabjar


Pertemuan 4:
Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach Waktu dan Media Paraf
• Tahapan Kegiatan • Output kegiatan terhadap pemecahan isu • Keterkaitan substansi mata pelatihan • Penguatan nilai organisasi • Untuk setiap dokumentasi harus dinarasikan, tambahkan tanggal, waktu, siapa saja 29 Juli 2021 Zoom Meeting
yang terlibat dalam foto, dan hasilnya.


Pertemuan 5:
Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach Waktu dan Media Paraf
• Tahapan Kegiatan • Output kegiatan terhadap pemecahan isu • Tambahkan diagram AKPL pada PPT 4 Agustus 2021 Zoom Meeting
• Keterkaitan substansi mata pelatihan • Penguatan nilai organisasi • Untuk dokumentasi sudah bagus karena sudah jelas pendeskrisiannya pada tiap foto. • Tabel hambatan dan solusi sudah jelas.


F. FORM PENGENDALIAN MENTOR









VISI
MISI PROFIL RS KETERGANTUNGAN OBAT JAKARTA
“Menjadi Pusat Rujukan Nasional Dalam Bidang Ketergantungan Obat Dan Adiksi Lainnya Tahun 2024 Dalam Rangka Mendukung Pembangunan Sumber Daya Manusia”
1. Menyelenggarakan upaya preventif, promotive, kuratif dan rehabilitatif 2. Menyelenggarakan Pendidikan, pelatihan dan sertifikasi 3. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan
TUGAS DAN FUNGSI JABATAN

1. Pengkajian keperawatan lanjutan 2. Merumuskan diagnosa keperawatan 3. Deteksi dini kasus
4. Support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan 5. Melakukan Pendidikan Kesehatan pada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat 6. Tatakelola keperawatan perlindungan pasien dari resiko trauma 7. Komunikasi terapeutik 8. Menfasilitasi lingkungan tenang dan aman 9. Evaluasi tindakan keperawatan 10. Dokumentasi asuhan keperawatan

ANALISIS ISU
METODE AKPL
N O ISU KRITERIA ISU
A K P L TERPILIH/ TIDAK
1. ISU1 + + + + TERPILIH
METODE USG
N O ISU U S G TOTAL
1. ISU 1 5 5 5 15
Belum optimalnya penerapan edukasi kepada keluarga pasien tentang rehabilitasi NAPZA oleh perawat
Kurang efektifnya penerapan personal hygine pada pasien special program
ISU 1
2. ISU 2 + - + + TERPILIH
3. ISU 3 + - - + TERPILIH 2. ISU 2 4 4 4 12
3. ISU 3 4 4 3 11
Kurang efektifnya pelaksanaan pengendalian manajemen stress pada pasien akibat regulasi larangan merokok
ISU 2

ISU 3

GAGASAN ISU
1. Melakukan koordinasi dengan kepala ruangan mengenai pentingnya edukasi kepada keluarga pasien 2. Menentukan kebutuhan edukasi yang dibutuhkan keluarga 3. Penyampaian gagasan rancangan brosur/ leaflet dengan kepala ruangan, ketua tim, dan perawat pelaksana 4. Pengadaan brosur/ leaflet 5. Sosialisasi penggunaan brosur/ leaflet dalam persiapan edukasi 6. Evaluasi penggunaan brosur/ leaflet kepada keluarga pasien



DAMPAK
DESKRIPSI CORE ISU
DATA & FAKTA 1. Hasil observasi 2. Hasil wawancara
Minimnya komunikasi perawat dengan keluarga
Perawat ruangan belum rutin menerapkan edukasi keluarga Kurangnya motivasi perawat dalam penerapan edukasi keluarga
Intervensi keperawatan keluarga belum terstandar
Masih kurang tersedianya media informasi tentang edukasi keluarga
Belum efektifnya jadwal kegiatan case disscuse/ conffrence di ruangan
CORE ISU
BELUM OPTIMALNYA PENERAPAN EDUKASI
KEPADA KELUARGA PASIEN TENTANG
REHABILITASI NAPZA OLEH PERAWAT DI RUANG
RAWAT INAP REHABILITASI RSKO JAKARTA 1. Kurangnya responsive perawat dalam pelayanan 2. Kurangnya informasi yang didapatkan keluarga 3. Adanya kemungkinan relaps pada pasien
Perawat hanya berorientasi pada terapis medis
Masih belum tetapnya jadwal khusus edukasi untuk keluarga Belum optimalnya edukasi rehabilitasi NAPZA keluarga pasien oleh perawat di ruang rawat inap Rehabilitasi RS Ketergantungan Obat Jakarta
3
KEGIATAN 1 :
Melakukan koordinasi dengan Ka. Instalasi, Ka. Ruangan dan Ka. Tim mengenai pentingnya edukasi kepada keluarga pasien tentang Rehabilitasi NAPZA.
1. Mengajukan izin kepada Ka. Instalasi, Ka. Ruangan, dan Katim
Dokumentasi diambil pada tanggal 04 Juni 2021 pukul 09:00 – 11:00 WIB di ruang Ranap Rehabilitasi, hasil dari kegiatan ini adalah didapatkannya izin kepada Ka. Instalasi (dr. Carlamia H. Lusikooy, SH. Sp.KJ (K), Ka. Ruangan (Ns. Sofia Baradja, S.Kep), dan Ka. Tim (Ns. Nurwahidah Hasan, S.Kep) untuk mengadakan edukasi kepada keluarga pasien tentang Rehabilitasi NAPZA di ruang Rehabilitasi 2. Mendiskusikan mengenai pentingnya edukasi kepada keluarga pasien





Dokumentasi diambil pada tanggal 04 Juni 2021, pukul 10:15 di Ruang Ranap Rehabilitasi, berdasarkan hasil diskusi dengan Ibu Sofia Baradja dan Nurwahida, bahwa edukasi kepada keluarga sangat penting sekali karena jika keluarga mempunyai informasi-informasi mengenai NAPZA keluarga akan memiliki keterampilan dalam merawat pasien. Disamping itu juga edukasi keluarga sebelumnya belum rutin dilaksanakan dan belum memiliki panduan dalam memberikan edukasi

4
KEGIATAN 2 :

1. Membuat lembar kuesioner yang berisi survey mengenai edukasi yang dibutuhkan keluarga pasien.
Dokumentasi diambil pada tanggal 07 Juni 2021, pukul 19:00 WIB, pembuatan lembar survey berdasarkan dari judul-judul materi edukasi yang akan diberikan kepada keluarga, dari lembar survey akan dilihat materi-materi apa saja yang akan dibutuhkan oleh keluarga pasien. 2. Mengkonsultasikan isi lembar kuesioner dengan Ka. Ruangan, Ka. Tim dan Mentor
Dokumentasi diambil pada tanggal 08 Juni 2021 pukul 11:00 di Ranap Rehab dengan Karu dan Katim, serta pukul 13:00 di ruang Bidang Medik & Keperawatan dengan Pak Okta Mustikallah, S.Kep., Ners. Berdasarkan hasil konsultasi dengan Karu & Katim adalah penyusunan urutan pertanyaan pada lembar survey dan pembendaharaan kata. Hasil konsultasi dengan mentor adalah perlunya penambahan kata pembuka sebelum pertanyaan dan penambahan pertanyaan mengenai materi edukasi yang dibutuhkan





5

KEGIATAN 2 :
3. Memberikan lembar kuesioner kepada keluarga pasien disaat jam kunjung pasien.

Dokumentasi diambil pada tanggal 09-10 Juni 2021 pukul 09:00 WIB di Ruang Ranap Rehab saat jam kunjung pasien. Sebelum membagikan kuesioner dilakukan penjelasan mengenai maksud dan tujuan diadakannya pengisian lembar survey. Kemudian keluarga mengisi lembar survey yang tersedia. Keluarga pasien yang telah mengisi lembar survey adalah sebanyak 11 orang.. 4. Mengumpulkan survey terbanyak edukasi yang dibutuhkan oleh keluarga pasien.








12 10 8 6 4 2 0
SURVEY TINGKAT KEBUTUHAN EDUKASI KELUARGA
11 100%
8 72,7%
11 100%
9 81,8%
11 100%
8 72,7%
11 100%
8 72,7%
11 100%
7 63,6%
11 100%
8 72,7%
3 27,3%
2 18,2%
3 27,3%
3 27,3%
4 36,4%
0 0 0 0 0 0
3 27,3%
Penting Tidak Penting Butuh Tidak Butuh 6
KEGIATAN 3 :
PENYAMPAIAN PERUBAHAN GAGASAN RANCANGAN BROSUR/ LEAFLET TENTANG EDUKASI REHABILITASI NAPZA MENJADI BUKU SAKU KEPADA KEPALA RUANGAN DAN KETUA TIM SERTA PERAWAT PELAKSANA, SERTA MENTOR.
1. Menyampaikan perubahan gagasan kepada Karu dan Katim serta Mentor mengenai rancangan brosur/ leaflet edukasi Rehabilitasi NAPZA menjadi buku berdasarkan hasil survey.
Dokumentasi diambil pada tanggal 13 Juni 2021 pukul 11:00 WIB dengan Karu dan Katim di ruang ranap Rehab, serta pukul 14:00 WIB di ruang Bidang Medik dan Keperawatan dengan mentor. Berdasarkan hasil diskusi didapatkan persetujuan dari Karu, Katim dan Mentor mengenai perubahan media edukasi berupa brosur/ leaflet menjadi buku saku. 2. Menyusun draft rancangan buku saku dengan mengkolaborasikan beberapa referensi terkait yang telah dikonsulkan.
Dokumentasi diambil pada tanggal 14-16 Juni 2021 pukul 13:00 WIB di ruang Ranap Rehab. Penyusunan draft rancangan buku saku diambil dari berbagai sumber buku dan jurnal terkait.
3. Mendiskusikan rancangan buku saku dengan Karu dan Katim serta perawat pelaksana.
Dokumentasi ini diambil pada tanggal 17 Juni 2021 pukul 15:00 di ruang Ranap Rehab. Diskusi dilakukan bersama-sama dengan Karu , Katim dan Perawat pelaksana, hasil diskusi didapatkan beberapa masukan mengenai penambahan beberapa materi seperti tahap-tahap dari latihan relaksasi pada manajemen stress dan jadwal kegiatan pasien di ruang Rehab, serta adanya perbaikan pembendaharaan kata yg mudah dipahami oleh keluarga pasien. 7






KEGIATAN 4 :


PENGADAAN BUKU SAKU EDUKASI KELUARGA TENTANG REHABILITASI NAPZA DI RUANG REHABILITASI 4. Mencetak buku saku edukasi yang telah disepakati. Dokumentasi diambil pada tanggal 26 Juli 2021 pukul 10:00 WIB di Saudara Digital Copier Bekasi. Pencetakan buku saku dilakukan secara mandiri dan dilakukan setelah masa isoman. Pencetakan buku saku dibuat sebanyak 3 buku.
1. Membuat desain buku saku edukasi tentang Rehabilitasi
NAPZA.
Dokumentasi diambil pada tanggal 17 Juni 2021 pukul 20 :00 WIB. Pembuatan desain buku berdasarkan dari draft rancangan buku saku yang telah dibuat dengan judul buku “Dukungan Keluarga Dalam Perawatan Pasien Penyalahgunaan NAPZA”


2. Mengkonsultasikan desain buku saku kepada bagian hukormas RS.
Dokumentsai diambil pada tanggal 20 Juni 2021 pukul 19:00 WIB melalui Zoom Meeting. Konsultasi dilakukan dengan bagian Hukormas Bapak Firdaus, hasil konsultasi adalah masukan mengenai desain cover, font tulisan, dan isi dari buku saku untuk lebih dipersingkat dan diambil intinya seperti pembuatan power point. 3. Mengkonsultasikan desain buku saku kepada Karu/ Katim.


Dokumentasi diambil pada tanggal 26 Juni 2021 pukul 09:00 WIB melalui Zoom Meeting. Hasil konsultasi dengan Katim adalah untuk isi buku jangan dipersingkat dan harus jelas tujuan agar keluarga pasien yang membaca tidak bingung dan mudah memahami informasi-informasi dari isi materi yang ada dalam buku saku tersebut. Untuk desain cover sudah
sangat bagus dan font tulisan bisa dibaca. 8

KEGIATAN 5 :
1. Meminta izin kepada Ka. Instal untuk melakukan sosialisasi
penggunaan buku saku edukasi keluarga tentang Rehabilitasi NAPZA ke perawat RSKO Jakarta.
Dokumentasi diambil pada tanggal 18 Juni 2021 pukul 09:00 di Ruang Ranap Rehab. Hasil kegiatan adalah mendapatkan izin dari dr. Carlamia H. Lusikooy, SH. SpKJ (K) untuk melakukan sosialisasi mengenai edukasi kepada keluarga pasien tentang Rehabilitasi NAPZA ke perawat RSKO Jakarta. 2. Melakukan sosialisasi penggunaan buku saku edukasi keluarga tentang Rehabilitasi NAPZA ke perawat RSKO Jakarta.






Dokumentasi diambil pada tanggal 18 Juni 2021 pukul 13:00 WIB di Ruang Konferensi RSKO Jakarta dengan Zoom Meeting pada kegiatan Kajian Ilmiah Keperawatan (Jum’at Barokah). Zoom meeting dihadari sebanyak 36 orang dan sebanyak 9 orang yang hadir dalam ruang konferense. Semua peserta sangat antusias dengan memberikan beberapa pertanyaan dan memberi masukan terkait edukasi keluarga. Semua peserta sangat mendukung dengan adanya edukasi keluarga sehingga kegiatan sosialisasi ini dapat berjalan dengan lancar dan tepat waktu 9
KEGIATAN 5 :
3. Melakukan sosialisasi
penggunaan buku saku dalam persiapan edukasi keluarga pasien tentang Rehabilitasi NAPZA ke perawat Rehab.


Dokumentasi diambil pada tanggal 27 Juni 2021 Pukul 08:00 WIB dengan Zoom Meeting. Sosialisasi dilakukan secara daring dikarenakan saya sedang menjalani isoman. Kegiatan sosialisasi diadakan pada saat operan shift pagi dikarenakan jumlah perawat pelaksana lebih banyak. Hasil kegiatan sosialisasi adalah perawat telah memahami isi materi edukasi dari buku saku. 4, Mendiskusikan penerapan buku saku edukasi yang akan diberikan kepada keluarga pasien.




Dokumentasi diambil pada tanggal 27 Juni 2021 Pukul 08:00 WIB dengan Zoom Meeting. Hasil kegiatan diskusi adalah edukasi keluarga akan diberikan secara daring dikarenakan peniadaan jam kunjung di masa pandemi Covid -19. 10
KEGIATAN 6 :
1. Membuat Satuan Acara
Penyuluhan (SAP) untuk pelaksanaan edukasi.
Dokumentasi dambil pada tanggal 03 Juli 2021 pukul 07:00 WIB. Tujuan dibuatnya SAP ini adalah untuk mempermudah perencanaan dan pelaksanaan kegiatan edukasi yang akan dilakukan. 2. Membuat kontrak waktu dengan keluarga pasien

Dokumentasi diambil pada tanggal 03 Juli 2021 pukul 17:24 WIB via WhatsApp, tujuan dilakukan kontrak waktu adalah untuk membuat perjanjian dan kesepakatan waktu serta menjelaskan maksud dan tujuan untuk dilakukannya edukasi kepada keluarga pasien.
3. Menerapkan edukasi kepada keluarga tentang Rehabilitasi NAPZA dengan buku saku.
Dokumentasi diambil pada tanggal 04 Juli 2021 pukul 16:20 WIB via zoom meeting. Kegiatan edukasi sangat berjalan dengan lancar dan keluarga pasien sangat kooperatif serta antusias dalam mendengarkan dan bertanya kepada perawat. 11




KEGIATAN 6 :
4. Evaluasi penerapan edukasi kepada keluarga pasien tentang rehabilitasi
NAPZA.

Dokumentasi diambil pada tanggal 04 Juli 2021 pukul 19:00 WIB. Evaluasi didapatkan dari antusias dari keluarga pasien dalam memberikan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dari perawat. Hasil evaluasi terlampir dalam laporan SAP. 5. Evaluasi perawat dalam pelaksanaan edukasi kepada keluarga pasien tentang Rehabilitasi NAPZA.







Dokumentasi diambil pada tanggal 05-08 Juli 2021 di waktu shift parawat Rehabilitasi. Kuesioner diisi oleh perawat Rehabilitasi pada saat shift jaga, dengan jumlah 14 perawat. Kuesioner ini dibuat untuk mengevaluasi perawat Rehabilitasi mengenai pelaksanaan edukasi kepada keluarga pasien tentang Rehabilitasi NAPZA dengan adanya media buku saku. 12
KEGIATAN 6 :
6. Membuat laporan hasil evaluasi penerapan edukasi kepada keluarga pasien tentang Rehabilitasi NAPZA.

16 14 12 10 8 6 4 2 0

14… 14…
13… 14…
12…
0
Pentingnya Edukasi
Kepada Keluarga Pasien
0
1…
0
Pengadaan Buku Saku Cakupan Isi Buku Saku Kesulitan Penggunaan Buku Saku Dalam YA TIDAK Edukasi
2…
Keefektifan Pemberian Edukasi selama 30 menit
Berdasarkan dari data hasil kuesioner didapatkan bahwa 14 (100%) dari 14 perawat ruang Rehabilitasi menyatakan edukasi sangat penting diberikan kepada keluarga pasien karena jika keluarga lebih paham tentang NAPZA, efek samping dan cara merawatnya maka keluarga akan memiliki keterampilan dalam merawat pasien, 14 (100%) dari 14 perawat menyatakan dengan adanya pengadaan buku saku “Dukungan Keluarga Dalam Perawatan Pasien Penyalahgunaan NAPZA” dapat membantu dalam memberikan edukasi kepada keluarga pasien sehingga edukasi lebih terarah dan tepat sasaran, 13 (92,9%) dari 14 perawat mengatakan isi dari buku saku tersebut sudah mencakup semua informasi yang dibutuhkan oleh keluarga pasien, 14 (100%) dari 14 perawat mengatakan tidak menemukan kesulitan dalam memberikan edukasi kepada keluarga dengan menggunakan buku saku dan 12 (85,7%) dari 14 perawat mengatakan waktu pemberian edukasi kepada keluarga pasien selama 30 menit cukup efektif. 13

KEGIATAN 6 :


7. Membuat video testimoni.
Dokumentasi ini diambil pada tanggal 26 Juli 2021 pukul 13:00 WIB di ruang Rehabilitasi, video ini merupakan testimoni yang diberikan oleh Kepala Ruangan (Ibu Ns. Sofia Baradja, SKep.), Katim (Ns. Nurwahida, SKep.), dan Perawat pelaksana (Ns. Frida S, SKep.).

14

HAMBATAN DAN SOLUSI
NO. HAMBATAN
1. Rekan sejawat belum tersosialisasi mengenai kegiatan edukasi kepada keluarga pasien.
2. Rancangan media edukasi keluarga dengan metode brosur/ leaflet tidak terlaksana karena tidak mencakup kebutuhan edukasi keluarga pasien 3. Pengadaan buku saku yang diajukan kepada PKRS untuk sekarang masih dalam proses pengajuan anggaran. 4. Waktu konsultasi, diskusi dan penerapan edukasi keluarga pasien kurang maksimal karena keadaan dan kondisi saya sebagai peserta latsar dan beberapa rekan sejawat termasuk kepala ruangan yang sedang terkonfirmasi positif covid-19. 5. Pencetakan buku saku mengalami perpanjangan waktu dikarenakan saya sedang menjalankan isolasi mandiri.


SOLUSI
Melakukan kegiatan sosialisasi mengenai edukasi keluarga kepada rekan sejawat melalui kegiatan kajian ilmiah (Jum’at Barokah) Mengganti media edukasi dengan buku saku karena dapat mencakup semua informasi yang dibutuhkan oleh keluarga pasien. Pengadaan buku saku sementara dilakukan secara mandiri dan menggunakan biaya pribadi.
Mengadakan konsultasi, diskusi dan penerapan edukasi kepada keluarga pasien dilakukan secara daring melalui zoom meeting.
Pencetakan dilakukan setelah selesai masa isoman.
15
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. Pada perumusan kegiatan aktualisasi telah teridentifikasi core issue berdasarkan data dan fakta yang ada yakni belum optimalnya penerapan edukasi kepada keluarga pasien tentang Rehabilitasi NAPZA. 2. Tersusunnya rancangan aktualisasi yaitu melakukan koordinasi dengan Kepala Ruangan dan Ketua Tim mengenai pentingnya edukasi Rehabilitasi NAPZA kepada keluarga pasien, rancangan kegiatan aktualisasi ini terdiri dari 6 kegiatan. 3. Kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan di Instalasi Rawat Inap Rehabilitasi RSKO Jakarta merupakan bentuk kegiatan yang bersifat inovatif seperti pengadaan buku saku “Dukungan Keluarga Dalam Perawatan Pasien Penyalahgunaan NAPZA” sebagai acuan dalam memberikan edukasi kepada keluarga pasien. Pada kegiatan aktualisasi tersebut terdapat beberapa perubahan dari rancangan aktualisasi yang telah disusun yakni adanya perubahan media informasi dari brosur/ leaflet menjadi buku saku.

B. SARAN
1. Bagi Rekan Sejawat Di RSKO Jakarta Dengan adanya media buku saku diharapkan dapat terus digunakan sebagai pedoman dan acuan perawat dalam memberikan edukasi kepada keluarga. Diharapkan pula buku saku tersebut dapat terus berkembang mengikuti perkembangan informasi dan era globalisasi yang semakin maju melalui ASN yang memiliki jiwa pembaharuan dan beintegritas tinggi

2. Bagi Instansi RS Ketergantungan Obat Jakarta Semua ASN di lingkungan RSKO Jakarta dapat bekerja dengan menerapkan nilai-nilai ANEKA sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Sehingga dapat melahirkan ASN yang memiliki integritas tinggi, inovatif, jujur, disiplin dan penuh tanggung jawab.
3. Bagi Penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS Perlu adanya format baku dalam pembuatan laporan kegiatan aktualisasi sehingga peserta dapat memiliki acuan dan mengerti serta memahami konsep evaluasi yang diharapkan oleh penyelenggara. 16

REFERENSI
Budi. A. K, Giur. H., Tim Manajemen Stress 2017. (2018). Modul: Manajemen Stress. Edisi Revisi 2018. Program Magister Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Departemen Kesehatan RI. (2002). Pedoman Umum Pengenalan Masalah Psikosoial Bagi
Petugas Kesehatan/ Puskesmas. Jakarta: Departemen Kesehatan. Direktorat Jendral Bina Pelayanan Medik, Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Jiwa,
Departemen Kesehatan RI. (2006). Pedoman penyuluhan masalah narkotika, psikotropika dan sat adiktif lainnya (NAPZA) bagi petugas
Kesehatan: Jakarta. G. Alan Marlatt and Dennis M. Donovan. (2005). Relapse Prevention: Maintenance Strategies In
The Treatment Of Addictive Behaviors. Second Edition. The Guildford Press. Humas BNN. (2013). Artikel : Kambuh (Relapse). Diakses dari https://bnn.go.id/kambuhrelapse/pada tanggal 15 Juni 2021. Jihan N.A. (2016). Pengaruh Terapi Guided Imagery Terhadap Tingkat Stres Pada Mahasiswa
Tingkat Akhir Dalam Menyelesaikan Skripsi. Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga
Surabaya. Diakses dari http://repository.unair.ac.id/50614/13/50614.pdf pada tanggal 15 Juni 2021. Smeltzer, S.C. (2010). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Volume 1 & 2, Edisi 8. Jakarta: EGC. Sri Utami. (2015). Efektifitas Relaksasi Napas Dalam Dan Distraksi Dengan Latihan 5 Jari
Terhadap Nyeri Post Laparatomi. Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Riau. Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2019. Analisis Isu Kontemporer. Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Latsar Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia . Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2019. Akuntabilitas. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Latsar Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2019. Analisis Isu Kontemporer. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Latsar Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia . Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2019. Akuntabilitas. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Latsar Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia . Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2019. Nasionalisme. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Latsar Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia . Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2015. Etika Publik. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Latsar Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia . Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2015. Komitmen Mutu. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Latsar Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia . Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2015. Anti Korupsi. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Latsar Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia . Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2015. Manajemen Aparatur Sipil Negara. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Latsar Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia . Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2017. Whole of Government. . Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Latsar Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia . Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2017. Pelayanan Publik. . Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Latsar Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia .
17





18