3 minute read

A. IDENTIFIKASI ISU

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI

A. IDENTIFIKASI ISU Instalasi rawat inap rehabilitasi merupakan ruang perawatan bagi para pecandu NAPZA di RS Ketergantungan Obat Jakarta, yang didalamnya masih terdapat beberapa kekurangan dalam hal standard perawatan pasien dengan gangguan kejiwaan, baik bersifat gangguan jiwa murni maupun karena akibat penyalahgunaan NAPZA. Untuk itu didapatkan beberapa isu yang perlu dilakukan pemecahan masalah. Dalam penetapan isu yang berkualitas dan actual sebaiknya dilakukan pengukuran dengan menggunakan alat bantu penetapan kriteria isu yakni dengan metode AKPL (Aktual, Kekhalayakan, Problematik, dan Kelayakan).

Advertisement

Berikut dibawah ini merupakan hasil penetapan isu dengan metode AKPL, yaitu : Table 3.1 Penapisan Isu dengan Metode AKPL

NO ISU KRITERIA ISU TERPILIH/TIDAK A K P L

1. Belum optimalnya penerapan edukasi kepada keluarga pasien tentang rehabilitasi NAPZA oleh perawat di ruang rawat inap Rehabilitasi RS

Ketergantungan Obat

Jakarta 2. Kurang efektifnya pelaksanaan pengendalian manajemen stress pada pasien akibat regulasi larangan merokok di ruang rawat inap Rehabilitasi

RSKO Jakarta 3. Kurang efektifnya penerapan personal

hygine pada pasien special program di rawat inap Rehabilitasi RSKO Jakarta

Setelah dilakukannya penetapan isu yang berkualitas berdasarkan pada pengukuran AKPL diatas, maka diperoleh 3 isu yang selanjutnya akan di identifikasi berdasarkan data dan fakta yang ada di unit tersebut. Berikut dibawah ini merupakan hasil pengkajian identifikasi isu di ruang rawat inap Rehabilitasi RS Ketergantungan Obat Jakarta, yaitu : Table 3.2 Identifikasi Fakta dan Data Isu

NO. DATA ISU

1. Hasil Observasi : a. Pada saat family dialog, perawat hanya mendampingi dokter dalam menjelaskan keadaan pasien. b. Terbatasnya jumlah jam kunjung keluarga, terutama disaat pandemic Covid-19, yaitu 2 kali dalam sebulan dan hanya di batasi 1 jam tiap jam kunjung. c. Masih kurang tersedianya media informasi tentang edukasi keluarga. d. Belum tetapnya jadwal khusus untuk edukasi keluarga. e. Terbatasnya waktu dan biaya dari keluarga pasien yang berada di luar kota.

Hasil Wawancara :

Perawat mengatakan bahwa adanya kesulitan mengatur waktu untuk memberikan edukasi kepada keluarga karena terbatasnya jam kunjung. 2. Hasil observasi : a. Ditemukannya penyelundupan rokok disaat jam kunjung keluarga Belum optimalnya penerapan edukasi keluarga oleh perawat di ruang rawat inap Rehabilitasi RS Ketergantungan Obat Jakarta

Kurang efektifnya pelaksanaan pengendalian

Ditemukannya kasus perkelahian beberapa pasien karena memperebutkan rokok yang didapat dari penyelundupan tersebut.

Hasil Wawancara : a. Pasien mengatakan mengeluh semakin bosan dan jenuh karena adanya larangan merokok. b. Perawat mengatakan masih belum adanya program yang efektif sebagai pengganti dari rokok karena terbatasnya fasilitas. 3. Hasil Observasi : a. Terdapat 1 pasien dari special program yang tampak penampilannya lusuh dan berantakan. b. Tampak perawat masih kurang dalam memberikan edukasi mengenai personal hygine. c. Belum efektifnya SOP Personal Hygine.

Hasil Wawancara :

Perawat mengatakan bahwa sudah mengetahui edukasi Personal Hygine, namun belum menerapkan dengan optimal. manajemen stress pada pasien akibat regulasi larangan merokok di ruang rawat inap Rehabilitasi RSKO Jakarta

Kurang efektifnya penerapan personal hygine pada pasien special program di rawat inap Rehabilitasi RSKO Jakarta

Setelah dilakukannya identifikasi isu yang berdasarkan pada data dan fakta, maka isu tersebut harus diprioritaskan kembali. Dalam memprioritaskan isu ini akan digunakan metode USG (Urgency, Seriousness & Growth). Berikut dibawah ini merupakan hasil identifikasi isu menggunakan metode USG yaitu : Table 3.3 Prioritas Penetapan Isu NO. ISU KONTEMPORER U S G TOTAL 1. Belum optimalnya penerapan edukasi kepada keluarga pasien tentang rehabilitasi NAPZA oleh perawat di ruang rawat inap Rehabilitasi RS

Ketergantungan Obat Jakarta 5 5 5 15 2. Kurang efektifnya pelaksanaan pengendalian manajemen stress pada pasien akibat regulasi larangan merokok di ruang rawat inap Rehabilitasi RSKO

Jakarta 4 4 4 12 3. Kurang efektifnya penerapan personal hygine pada pasien special program di rawat inap Rehabilitasi RSKO Jakarta 4 4 3 11

Keterangan : 1. U (Urgency) : Seberapa besar mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti. 2. S (Seriousness) : Seberapa serius suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti. 3. G (Growth) : Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera. Rentang Nilai : 1. Tidak sangat penting : Skor 1 2. Kurang penting : Skor 2 3. Cukup penting : Skor 3 4. Penting : Skor 4 5. Sangat penting : Skor 5

This article is from: