25 minute read

A. PENJELASAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

BAB IV PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. PENJELASAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

Advertisement

Pelaksanaan aktualisasi dilakukan pada tanggal 3 Juni 2021 sampai 03 Juli 2021 di ruang rawat inap Rehabilitasi RS Ketergantungan Obat Jakarta. Kegiatan aktualisasi disesuaikan dengan rancangan kegiatan pada BAB III serta ada beberapa kegiatan dan tahap kegiatan yang disesuaikan. Kegiatan yang sudah dilaksanakan adalah sebagai berikut : Table 4.1 Penjelasan Pelaksanaan Aktualisasi

NO. KEGIATAN TANGGAL PELAKSANAAN

1. Melakukan koordinasi dengan Kepala

Ruangan dan Ketua Tim mengenai pentingnya Edukasi kepada keluarga pasien tentang rehabilitasi NAPZA 2. Menentukan kebutuhan edukasi tentang rehabilitasi NAPZA yang dibutuhkan oleh keluarga di ruang rehabilitasi. 3. Penyampaian gagasan rancangan brosur/leaflet tentang Edukasi rehabilitasi

NAPZA berdasarkan hasil survey kepada kepala ruangan dan ketua tim serta perawat pelakasana. 4. Pembuatan konsep brosur/ leaflet edukasi tentang rehabilitasi NAPZA. 5. Sosialisasi penggunaan brosur/ leaflet dalam persiapan edukasi keluarga pasien tentang rehabilitasi NAPZA ke perawat rehabilitasi. 6. Penerapan penggunaan brosur/leaflet

Edukasi kepada keluarga pasien tentang rehabilitasi NAPZA. 4 Juni 2021

7 Juni 2021 - 9 Juni 2021

10 Juni 2021 - 12 Juni 2021

14 Juni 2021- 16 Juni 2021

17 Juni 2021 – 19 Juni 2021

21 Juni 2021 – 26 Juni 2021

Table 4.2 Pelaksanaan Aktualisasi Di Ruang Rawat Inap Rehabilitasi RS Ketergantungan Obat Jakarta

Kegiatan 1 : Melakukan koordinasi dengan Kepala Ruangan dan Ketua Tim mengenai pentingnya edukasi kepada keluarga pasien tentang rehabilitasi NAPZA. Tanggal Kegiatan 4 Juni 2021 Tahapan Kegiatan 1. Mengajukan izin kepada Kepala Instalasi, Kepala Ruangan dan Ketua Tim untuk membahas mengenai pentingnya edukasi kepada keluarga pasien tentang

Rehabilitasi NAPZA.

Gambar 4.1 Pengajuan Izin Kepada Kepala Instalasi, Kepala Ruangan Dan Ketua Tim

Dokumentasi diambil pada tanggal 04 Juni 2021 pukul 09:00-11:00 WIB di Ruang Rawat Inap Rehabilitasi, pada tahap kegiatan ini adalah mengajukan izin

kepada Kepala Instalasi dengan dr. Carlamia H. Lusikooy, SH, Sp. KJ (K), Kepala Ruangan dengan Ibu Sofia Baradja, S.Kep., Ners dan Ketua Tim dengan Nurwahidah Hasan, S.Kep., Ners, dari hasil kegiatannya adalah mendapatkan izin dari Kepala Instalasi, kepala ruangan dan ketua tim untuk mengadakan edukasi kepada keluarga pasien tentang Rehabilitasi NAPZA di ruang Rehabilitasi.

2. Mendiskusikan mengenai pentingnya edukasi kepada keluarga pasien tentang rehabilitasi NAPZA.

Gambar 4.2 Diskusi Edukasi Keluarga Tentang Rehabilitasi NAPZA

Dokumentasi diambil pada tanggal 04 Juni 2021, pukul 10:15 di Ruang Rawat

Inap Rehabilitasi, berdasarkan hasil diskusi dengan Ibu Sofia Baradja, S.Kep.,

Ners dan Nurwahida Hasan, S.Kep., Ners bahwa edukasi kepada keluarga sangat penting sekali karena jika keluarga mempunyai informasi-informasi mengenai

NAPZA keluarga akan memiliki keterampilan dalam merawat pasien. Disamping itu juga edukasi keluarga sebelumnya belum rutin dilaksanakan dan belum memiliki panduan dalam memberikan edukasi. Hasil Kegiatan 1. Didapatkannya izin dari Kepala Instalasi, Kepala Ruangan dan Ketua Tim untuk membahas mengenai pentingnya edukasi kepada keluarga pasien tentang Rehabilitasi NAPZA.

2. Diperolehnya pendapat dan saran terkait pentingnya edukasi kepada keluarga pasien tentang rehabilitasi NAPZA. Daftar Lampiran Dokumentasi kegiatan diskusi dengan Kepala Ruangan dan Ketua Tim Aktualisasi Nilai-nilai ANEKA Sebelum memulai diskusi pertama-tama mengajukan izin terlebih dahulu kepada Kepala Instalasi, Kepala Ruangan dan Ketua Tim dengan sopan dan santun (Etika Publik). Melakukan koordinsi dan menyampaikan gagasan dengan sungguh-sungguh (Akuntabilitas). Memberikan ide dan gagasan dengan kepedulian, tanggung jawab dan kerja keras (Anti Korupsi). Kemudian mendengarkan dan menghargai pendapat dari Kepala Instalasi, Kepala Ruangan dan Ketua Tim (Nasionalisme). Adanya antusias dalam berdiskusi untuk membuat perubahan dan meningkatkan mutu pelayanan di ruang rawat inap Rehabilitasi. (Komitmen Mutu). Melakukan dokumentasi saat melakukan kegiatan diskusi (Anti Korupsi). Analisa Dampak Kegiatan penyampaian gagasan ide ini diterapkan melalui nilai-nilai ANEKA dalam pelaksanaannya. Dengan adanya penerapan tersebut diharapkan dapat terjadi keselarasan pandangan terhadap isu dan gagasan pemecahan yang akan dilaksanakan sehingga dapat mencapai tujuan bersama yaitu mengoptimalkan pemberian edukasi kepada keluarga pasien tentang Rehabilitasi NAPZA. Apabila nilai-nilai ANEKA dan pemahaman peran dan kedudukan ASN tidak diterapkan dalam kegiatan penyampaian rancangan aktualisasi ini maka akan menyebabkan gagasan tidak tersampaikan dengan baik dan koordinasi dengan atasan menjadi kurang

baik. Jika hal ini terjadi maka akan berdampak pada kegiatan yang telah dirancang tidak berjalan dengan baik.

Kegiatan 2 : Menentukan kebutuhan edukasi tentang rehabilitasi NAPZA yang dibutuhkan oleh keluarga di ruang rehabilitasi. Tanggal Kegiatan 7 Juni 2021 - 12 Juni 2021 Tahapan Kegiatan 1. Membuat lembar kuesioner yang berisi survey mengenai edukasi yang dibutuhkan keluarga pasien.

Gambar 4.3 Pembuatan Lembar Survey Tingkat Kebutuhan Edukasi Keluarga

Dokumentasi diambil pada tanggal 7 Juni 2021, pukul 19:00 WIB. Pembuatan lembar survey berdasarkan dari judul-judul materi edukasi yang akan diberikan

kepada keluarga, dari lembar survey akan dilihat materi-materi apa saja yang akan dibutuhkan oleh keluarga pasien.

2. Mengkonsultasikan isi lembar kuesioner dengan Kepala Ruangan, Ketua Tim dan

Mentor.

Dokumentasi diambil pada tanggal 08 Juni 2021 pukul 11:00 WIB di Ruang Rawat Inap Rehabilitasi dengan Kepala Ruangan dan Ketua Tim, serta pukul 13:00 WIB di Ruang Bidang Medik dan Keperawatan dengan Mentor Pak Okta Mustikallah, S.Kep., Ners. Berdasarkan dari hasil konsultasi dengan Kepala Ruangan dan Ketua Tim adalah penyusunan urutan pertanyaan pada lembar survey dan pembendaharaan kata yang mudah dipahami oleh keluarga pasien agar keluarga tidak kesulitan dalam mengisi lembar survey. Berdasarkan dari hasil konsultasi dengan Mentor adalah perlunya penambahan kata pembuka sebelum pertanyaan dan penambahan pertanyaan mengenai materi edukasi yang dibutuhkan oleh keluarga, karena bisa saja materi yang diberikan penting namun tidak dibutuhkan oleh keluarga pasien.

3. Memberikan lembar kuesioner kepada keluarga pasien disaat jam kunjung pasien. Gambar 4.5 Memberikan Lembar Kuesioner Kepada Keluarga Pasien

Dokumentasi diambil pada tanggal 09-10 Juni 2021 pukul 09:00 WIB di Ruang Rawat Inap Rehabilitasi saat jam kunjung pasien. Sebelum membagikan kuesioner dilakukan penjelasan mengenai maksud dan tujuan diadakannya pengisian lembar survey edukasi keluarga. Kemudian keluarga mengisi lembar survey yang tersedia dan mengumpulkan kembali lembar survey tersebut kepada perawat di Ruang Rehabilitsi. Keluarga yang mengisi lembar survey adalah sebanyak 11 orang.

4. Mengumpulkan survey terbanyak edukasi yang dibutuhkan oleh keluarga pasien. Gambar 4.6 Mengumpulkan Data Hasil Survey Keluarga Tentang Edukasi

Diagram 4.1 Survey Tingkat Kebutuhan Edukasi Keluarga

SURVEY TINGKAT KEBUTUHAN EDUKASI KELUARGA

12

10

8

6

4

2

0

11 100 %

8 72,… 11 10…

9 81,8%

11 100%

8 72,… 11 10…

8 72,7%

11 100%

7 63,6%

11 100%

8 72,7%

0

3 27,… 2 18,… 0 0

3 27,…

0

3 27,3%

0

4 36,…

Pengertian, Penyebab, serta Tanda dan Gejala Ketergantungan & Penyalahgunaan NAPZA

Tanda dan Gejala Kekambuhan Penggunaan NAPZA pada Pasien Rehab

Perawatan Pasien Setelah Menjalani Rehabilitasi Cara Mengatasi Kekambuhan pada Pasien Penyalahgunaan NAPZA

Dukungan Keluarga dalam Perawatan Pasien

Penting Tidak Penting Butuh Tidak Butuh

3 27,3%

0

Manajemen Stress

Dokumentasi diambil pada tanggal 11-12 Juni 2021 pukul 10:00 WIB. Berdasarkan dari hasil survey tingkat kebutuhan edukasi keluarga didapatkan data 11 (100%) dari 11 keluarga pasien menganggap semua materi edukasi (penyuluhan) sangat penting karena dapat memberikan pengetahuan, antisipasi

dan dapat mengurangi kecemasan serta kekhawatiran dari keluarga pasien dalam mengadapi anggota keluarga (pasien) yang terjerumus kedalam ketergantungan dan penyalahgunaan NAPZA. Sebanyak 8 (72,7%) dari 11 keluarga pasien sangat membutuhkan edukasi mengenai pengertian, penyebab, serta tanda dan gejala ketergantungan dan penyalahgunaan NAPZA, perawatan pasien setelah menjalani rehabilitasi, cara mengatasi kekambuhan pada pasien penyalahgunaan NAPZA dan manajemen stress. Terdapat 9 (81,8%) dari 11 keluarga pasien membutuhkan edukasi mengenai tanda dan gejala kekambuhan penggunaan NAPZA pada pasien rehabilitasi dan terdapat 7 (63,6%) dari 11 keluarga pasien membutuhkan edukasi mengenai dukungan keluarga dalam perawatan pasien. Hasil Kegiatan 1. Adanya lembar kuesioner yang berisi survey mengenai edukasi yang dibutuhkan oleh keluarga pasien. 2. Adanya kesepakatan mengenai isi lembar kuesioner dengan Kepala Ruangan, Ketua Tim dan Mentor. 3. Keluarga pasien mengisi lembar kuesioner yang berisi survey mengenai edukasi yang dibutuhkan. 4. Didapatkan survey terbanyak edukasi yang dibutuhkan oleh keluarga pasien. Daftar Lampiran 1. Lembar survey yang telah disepakati oleh Kepala Ruangan, Ketua Tim dan Mentor. 2. Dokumentasi saat konsultasi dengan Kepala Ruangan, Ketua Tim dan Mentor. 3. Dokumentasi Keluarga saat mengisi lembar kuesioner. 4. Dokumentasi hasil lembar kuesioner yang telah diisi oleh keluarga pasien. Aktualisasi Nilai-nilai ANEKA Mengkonsultasikan lembar kuesioner yang berisi survey mengenai edukasi yang dibutuhkan oleh keluarga pasien dengan Kepala Ruangan, Ketua Tim dan Mentor sebagai sikap profesionalisme

(Akuntabilitas). Mendengarkan dan menghargai pendapat dari Kepala Ruangan, Ketua Tim dan Mentor untuk mencapai kesepakatan bersama (Nasionalisme). Berkoordinasi dengan keluarga pasien untuk menyampaikan kuesioner dengan sopan, santun dan ramah (Etika Publik). Adanya kepedulian, tanggung jawab dan transparansi dalam memberikan lembar survey serta didapatkannya data yang real (Anti Korupsi). Dimana nilai efektivitas yang didapat yaitu penyampaian survey mengenai pentingnya edukasi yang dibutuhkan keluarga pasien (Komitmen Mutu). Analisa Dampak Penentuan kebutuhan edukasi tentang Rehabilitasi NAPZA yang dibutuhkan oleh keluarga melalui sebuah survey bertujuan untuk mengetahui seberapa penting dan butuhnya edukasi tersebut oleh keluarga pasien. Dalam pelaksanaan kegiatan ini tentu harus memperhatikan penerapan nilai-nilai ANEKA serta pemahaman peran dan kedudukan ASN agar kegiatan ini dapat berjalan secara optimal. Apabila nilai-nilai ANEKA dan pemahaman peran dan kedudukan ASN tidak diterapkan dalam kegiatan penentuan kebutuhan edukasi keuarga melalui survey ini maka akan menyebabkan koordinasi antara penulis dan keluarga pasien menjadi kurang berjalan dengan baik dan pemberian edukasi menjadi kurang bermanfaat. Hal ini akan berdampak pada kegiatan yang telah dirancang tidak berjalan dengan baik.

Kegiatan 3 : Penyampaian perubahan gagasan rancangan brosur/leaflet tentang edukasi rehabilitasi NAPZA menjadi buku saku berdasarkan hasil survey kepada Kepala Ruangan, Ketua Tim dan perawat pelakasana, serta mentor. Tanggal Kegiatan 13 Juni 2021 - 17 Juni 2021 Tahapan Kegiatan 1. Menyampaikan perubahan gagasan kepada Kepala Ruangan dan Ketua Tim serta mentor mengenai rancangan brosur/leaflet edukasi Rehabilitasi NAPZA menjadi buku saku berdasarkan hasil survey. Gambar 4.7 Diskusi Perubahan Rancangan Brosur/Leaflet Menjadi Buku Saku

Dokumentasi diambil pada tanggal 13 juni 2021 pukul 11:00 WIB dengan Kepala Ruangan dan Ketua Tim di Ruang Rawat Inap Rehabilitasi, serta pukul 14:00 WIB di Ruang Bidang Medik dan Keperawatan dengan mentor. Bedasarkan hasil diskusi didapatkan persetujuan dari Kepala Ruangan, Ketua Tim dan Mentor mengenai perubahan media edukasi berupa brosur/ leaflet menjadi buku saku. Perubahan dilakukan karena berdasarkan dari hasil survey didapatkan data bahwa semua keluarga menganggap penting dan sebagian besar keluarga membutuhkan materi edukasi tersebut.

2. Menyusun draft rancangan buku saku dengan mengkolaborasikan beberapa referensi terkait. Gambar 4.8 Penyusunan Draft Rancangan Buku Saku

Dokumentasi diambil pada tanggal 14-16 Juni 2021 pukul 13:00 WIB di Ruang Rawat Inap Rehabilitasi. Penyusunan draft rancangan buku saku diambil dari berbagai sumber buku dan jurnal terkait.

3. Mendiskusikan draft rancangan buku saku dengan Kepala Ruangan dan Ketua Tim serta perawat pelaksana. Gambar 4.9 Diskusi Draft Rancangan Buku Saku

Dokumentasi diambil pada tanggal 17 Juni 2021 pukul 15:00 di Ruang Rawat

Inap Rehabilitasi. Diskusi dilakukan bersama-sama dengan Kepala Ruangan,

Ketua Tim serta Perawat Pelaksana, hasil diskusi didapatkan beberapa masukan mengenai penambahan beberapa materi seperti tahap-tahap dari latihan relaksasi pada manajemen stress dan jadwal kegiatan pasien di Ruang

Rehabilitasi, serta adanya perbaikan pembendaharaan kata yang mudah dipahami oleh keluarga pasien. Hasil Kegiatan 1. Tersampaikannya perubahan gagasan tentang rancangan brosur/leaflet menjadi buku saku kepada Kepala Ruangan dan Ketua Tim serta mentor. 2. Tersusunnya draft rancangan buku saku edukasi keluarga. 3. Diperolehnya pendapat dan masukan terkait draft rancangan buku saku. Daftar Lampiran 1. Dokumentasi kegiatan diskusi mengenai perubahan rancangan brosur/leaflet dengan Kepala Ruangan, Ketua Tim serta mentor. 2. Dokumentasi penyusunan draft buku saku edukasi keluarga.

3. Dokumentasi diskusi draft rancangan buku saku dengan Kepala Ruangan dan Ketua Tim serta perawat pelaksana. Aktualisasi Nilai-nilai ANEKA Penyampaian gagasan dengan sopan santun, serta mendengarkan dan menghargai pendapat pimpinan dan profesi sejawat untuk musyawarah mufakat dan kemudian menerima saran perbaikan dari kepala ruangan, ketua tim serta perawat pelaksana ruang Rehabilitasi (Etika Publik, Nasionalisme dan Akuntabilitas). Membuat draft rancangan buku saku berdasarkan data hasil survey kebutuhan edukasi yang dibutuhkan oleh keluarga pasien (Anti Korupsi). Perancangan buku saku ini merupakan hasil berfikir kreatif guna mengoptimalkan penerapan edukasi kepada keluarga pasien tentang rehabilitasi NAPZA sesuai dengan (Komitmen Mutu). Analisa Dampak Adanya perubahan dalam gagasan rancangan dengan brosur/ leaflet menjadi brosur telah disesuaikan dengan hasil survey yang telah dilaksanakan yaitu berdasarkan kebutuhan edukasi dari keluarga pasien. Dengan adanya perubahan (revisi) rancangan ini dikoordinasikan kepada Kepala Ruangan, Ketua Tim dan perawat pelaksana ruangan bertujuan untuk mendapatkan kesepakatan bersama. Kemudian pembuatan draft buku saku didasarkan pada buku dan jurnal-jurnal terkait yang kemudian didiskusikan secara bersama agar perawat memahami isi dari buku saku tersebut. Apabila nilai-nilai ANEKA dan pemahaman peran dan kedudukan ASN tidak diterapkan dalam pelaksanaan kegaiatan ini, maka akan menyebabkan kegiatan yang telah dirancang tidak berjalan dengan baik. Jika hal ini terjadi maka edukasi keluarga yang dihasilkan pun

kurang mendapatkan feed back yang baik dari keluarga pasien tersebut dan akan mempengaruhi standar mutu dalam pemberian pelayanan.

Kegiatan 4 : Pengadaan buku saku edukasi keluarga tentang Rehabilitasi NAPZA di ruang rehabilitasi. Tanggal Kegiatan 17 Juni 2021- 26 Juli 2021 Tahapan Kegiatan 1. Membuat desain buku saku edukasi tentang rehabilitasi NAPZA. Gambar 4.10 Pembuatan Desain Buku Saku Edukasi Keluarga

Dokumentasi diambil pada tanggal 17 Juni 2021 pukul 20:00 WIB. Pembuatan desain buku berdasarkan dari draft rancangan buku saku yang telah dibuat dengan judul buku “Dukungan Keluarga Dalam Perawatan Pasien Penyalahgunaan NAPZA”.

2. Mengkonsultasikan desain buku saku kepada bagian hukormas RS. Gambar 4.11 Konsultasi Desain Buku Saku Kepada Bagian Hukormas RS

Dokumentasi diambil pada tanggal 20 Juni 2021 pukul 19:00 WIB melalui Zoom Meeting. Konsultasi dilakukan dengan bagian Hukormas Bapak Firdaus, hasil

konsultasi adalah masukan mengenai desain cover, font tulisan, dan isi dari buku saku untuk lebih dipersingkat dan diambil intinya seperti pembuatan power point. 3. Mengkonsultasikan desain buku saku kepada kepala ruangan. Gambar 4.12 Konsultasi Desain Buku Saku Dengan Kepala Ruangan/ Ketua Tim

Dokumentasi diambil pada tanggal 26 Juni 2021 pukul 09:00 WIB melalui Zoom Meeting. Hasil konsultasi dengan Ketua Tim adalah untuk isi dari buku saku jangan dipersingkat dan harus jelas tujuan agar keluarga pasien yang membaca tidak bingung dan mudah memahami informasi-informasi dari isi materi yang ada dalam buku saku tersebut. Untuk desain covernya sudah sangat bagus dan font tulisan bisa dibaca.

4. Mencetak buku saku edukasi yang telah disepakati. Gambar 4.13. Mencetak Buku Saku Edukasi

Dokumentasi diambil pada tanggal 26 Juli 2021 pukul 10:00 WIB di Saudara Digital Copier Bekasi. Pencetakan buku saku dilakukan secara mandiri dan dilakukan setelah masa isoman. Pencetakan buku saku dibuat sebanyak 3 buku.

Hasil Kegiatan 1. Terbentuknya desain buku saku edukasi tentang rehabilitasi NAPZA. 2. Menerima masukan dan pendapat mengenai desain buku saku dari kepala ruangan. 3. Menerima pendapat mengenai desain buku saku dari bagian humas RS.

4. Tercetaknya buku saku edukasi yang telah disepakati. Daftar Lampiran 1. Dokumentasi kegiatan diskusi mengenai konsep buku saku dengan Kepala Ruangan dan Ketua Tim dan mentor. 2. Draft rancangan buku saku edukasi keluarga tentang Rehabilitasi NAPZA. Aktualisasi Nilai-nilai ANEKA Melakukan konsultasi dengan kepala ruangan dan kepada bagian Hukormas RS dengan sopan santun dan ramah, serta mendengarkan dan menghargai pendapat dan kemudian menerima saran perbaikan dari kepala ruangan serta bagian hukormas RS sesuai dengan nilai Etika Publik, Nasionalisme dan Akuntabilitas. Diperlukannya nilai-nilai anti korupsi yakni kerja keras dan tanggung jawab dalam proses pengadaan buku saku dalam memaksimalkan penerapan edukasi kepada keluarga pasien (Anti Korupsi dan Komitmen Mutu). Analisis Dampak Pengadaan buku saku edukasi keluarga tentang Rehabilitasi NAPZA di ruang rehabilitasi. Dalam kegiatan pengadaan buku saku edukasi keluarga tentang Rehabilitasi NAPZA dikoordinasikan kepada pihak terkait yaitu pada bagian Hukormas. Dengan adanya keterkaitan dengan bidang pelayanan lain merupakan sebagai bentuk kerjasama dalam upaya penyempurnaan buku saku yang telah dirancang. Dalam pelaksanaan kegiatan ini jika tidak menerapkan nilai-nilai ANEKA, pemahaman peran dan kedudukan ASN maka proses pengadaan buku saku tidak berjalan secara optimal.

Kegiatan 5 : Sosialisasi penggunaan buku saku dalam persiapan edukasi keluarga pasien tentang rehabilitasi NAPZA ke perawat rehabilitasi. Tanggal Kegiatan 18 Juni 2021 – 2 Juli 2021 Tahapan Kegiatan 1. Meminta izin kepada Kepala Instalasi untuk melakukan sosialisasi penggunaan buku saku edukasi keluarga tentang Rehabilitasi NAPZA ke perawat RSKO Jakarta. Gambar 4.14 Meminta Izin Kepada Kepala Instalasi Untuk Melakukan Sosialisasi Buku Saku

Dokumentasi diambil pada tanggal 18 Juni 2021 Pukul 09:00 WIB di Ruang Rawat Inap Rehabilitasi. Hasil kegiatan adalah mendapatkan izin dari dr. Carlamia H. Lusikooy, SH, SpKJ (K) untuk melakukan sosialisasi mengenai edukasi kepada keluarga pasien tentang Rehabilitasi NAPZA ke perawat RSKO Jakarta.

2. Melakukan sosialisasi penggunaan buku saku edukasi keluarga tentang

Rehabilitasi NAPZA ke perawat RS Ketergantungan Obat Jakarta melalui forum

Kegiatan Kajian Ilmiah Keperawatan (Jum’at Barokah).

Gambar 4.15 Sosialisasi Penggunaan Buku Saku Edukasi Keluarga Tentang Rehabilitasi NAPZA ke Perawat RSKO Jakarta

Dokumentasi diambil pada tanggal 18 Juni 2021 pukul 13:00 WIB di Ruang Konferensi RSKO Jakarta dengan Zoom Meeting pada kegiatan Kajian Ilmiah Keperawatan (Jum’at Barokah). Zoom meeting dihadari sebanyak 36 orang dan sebanyak 9 orang yang hadir dalam ruang konferense. Semua peserta sangat antusias dengan memberikan beberapa pertanyaan dan memberi masukan terkait edukasi keluarga. Semua peserta sangat mendukung dengan adanya edukasi keluarga sehingga kegiatan sosialisasi ini dapat berjalan dengan lancar dan tepat waktu.

3. Melakukan sosialisasi penggunaan buku saku dalam persiapan edukasi keluarga pasien tentang rehabilitasi NAPZA ke perawat rehabilitasi.

Gambar 4.16 Sosialisasi Penggunaan Buku Saku Dalam Persiapan Edukasi Keluarga Ke Perawat Rehabilitasi

Dokumentasi diambil pada tanggal 27 Juni 2021 Pukul 08:00 WIB dengan Zoom Meeting. Sosialisasi dilakukan secara daring dikarenakan saya sedang menjalani isoman. Kegiatan sosialisasi diadakan pada saat operan shift pagi dikarenakan jumalah perawat pelaksana lebih banyak. Hasil kegiatan sosialisasi adalah perawat telah memahami isi materi edukasi dari buku saku.

4. Mendiskusikan penerapan buku saku edukasi yang akan diberikan kepada keluarga pasien. Gambar 4.17 Diskusi Penerapan Buku Saku Edukasi Yang Akan Diberikan Kepada Keluarga Pasien

Dokumentasi diambil pada tanggal 27 Juni 2021 Pukul 08:00 WIB dengan Zoom

Meeting. Hasil kegiatan diskusi adalah edukasi keluarga akan diberikan secara daring dikarenakan peniadaan jam kunjung di masa pandemi Covid -19. Hasil Kegiatan 1. Mendapatkan izin dari Kepala Instalasi untuk melakukan sosialisasi penggunaan buku saku edukasi keluarga tentang Rehabilitasi NAPZA ke perawat RSKO Jakarta. 2. Dilaksanakannya sosialisasi penggunaan buku saku edukasi keluarga tentang Rehabilitasi NAPZA ke

perawat RS Ketergantungan Obat Jakarta melalui forum Kegiatan Kajian Ilmiah Keperawatan (Jum’at Barokah). 3. Dilaksanakannya sosialisasi penggunaan buku saku dalam persiapan edukasi tentang rehabilitasi NAPZA ke perawat rehabilitasi di ruang Rehabilitasi. 4. Kesepakatan mengenai penerapan buku saku edukasi yang akan diberikan kepada keluarga pasien. Daftar Lampiran 1. Dokumentasi dengan Kepala Instalasi. 2. Dokumentasi kegiatan sosialisasi ke perawat RS Ketergantungan Obat Jakarta melalui forum Kegiatan Kajian Ilmiah Keperawatan (Jum’at Barokah). 3. Dokumentasi kegiatan sosialisasi ke perawat rehabilitasi di ruang Rehabilirasi. Aktualisasi Nilai-nilai ANEKA Kegiatan sosialisasi merupakan salah satu bentuk akuntabel saya sebagai seorang ASN (Perawat) yang melakukan layanan dengan tanggung jawab (Akuntabilitas). Dimana tujuannya untuk membangun semangat gotong royong untuk mendapatkan kesepakatan bersama yaitu penggunaan buku saku dalam memberikan edukasi kepada keluarga pasien (Nasionalisme). Sebelum memulai sosialisasi pertama-tama meminta izin dari Kepala Instalasi dengan penuh sopan santun (Etika Publik). Setelah itu mensosialisasikan penggunaan buku saku yang berkualitas dan bermutu (Komitmen Mutu) serta menerima pendapat dan usulan dari profesi sejawat (Etika Publik). Kemudian dengan memiliki tanggung jawab dalam memaksimalkan pemberian edukasi dalam bentuk buku saku (Anti Korupsi).

Analisa Dampak Kegiatan Kajian Ilmiah Keperawatan (Jum’at Barokah) merupakan kegiatan rutin yang dijalankan sebulan sekali pada minggu ketiga di hari jum’at yang diagendakan oleh bagian komite medik. Pelaksanaan sosialisasi edukasi keluarga dengan buku saku memperkenalkan konsep media buku saku dalam pemberian edukasi keluarga kepada seluruh teman sejawat di RSKO Jakarta. Dalam pelaksanaan sosialisasi ini, diperlukan koordinasi dan kerja sama yang baik, jika penulis tidak menerapkan nilai-nilai ANEKA pada proses ini maka sosialisasi yang diharapkan tidak berjalan optimal dalam meningkatkan pengetauan perawat dalam pemberian asuhan kepada keluarga pasien dan juga mengakibatkan pelayanan prima yang ingin dicapai belum terlaksana.

Kegiatan 6 : Penerapan penggunaan buku saku edukasi kepada keluarga pasien tentang rehabilitasi NAPZA langsung dengan keluarga pasien. Tanggal Kegiatan 3 Juli 2021 – 9 Juli 2021 Tahapan Kegiatan 1. Membuat kontrak waktu dengan keluarga pasien mengenai kegiatan sosialisasi edukasi dengan penggunaan buku saku NAPZA. Gambar 4.18 Membuat Satuan Acara Penyuluhan Edukasi Keluarga

Dokumentasi diambil pada tanggal 03 Juli 2021 pukul 07:00 WIB, tujuan dibuatnya SAP ini adalah untuk mempermudah perencanaan dan pelaksanaan kegiatan edukasi yang akan dilakukan.

2. Menerapkan edukasi kepada keluarga tentang Rehabilitasi NAPZA dengan buku saku.

Gambar 4.19 Membuat Kontrak Waktu Dengan Keluarga Pasien Tentang Kegiatan Sosialisasi Edukasi

Dokumentasi ini diambil pada tanggal 03 Juli 2021 pukul 17:24 WIB via WhatsApp, tujuan dilakukan kontrak waktu adalah untuk membuat perjanjian dan kesepakatan waktu serta menjelaskan maksud dan tujuan untuk dilakukannya edukasi kepada keluarga pasien.

3. Evaluasi penerapan buku saku edukasi kepada keluarga pasien tentang rehabilitasi NAPZA.

Gambar 4.20 Penerapan Edukasi Kepada Keluarga Pasien

Dokumentasi diambil pada tanggal 04 Juli 2021 pukul 16:20 WIB via zoom meeting. Kegiatan edukasi sangat berjalan dengan lancar dan keluarga pasien sangat kooperatif serta antusias dalam mendengarkan dan bertanya kepada perawat.

4. Membuat laporan hasil evaluasi penerapan buku saku edukasi kepada keluarga pasien tentang rehabilitasi NAPZA.

Gambar 4.21 Laporan Evaluasi Penerapan Edukasi Kepada Keluarga Pasien

5. Evaluasi perawat dalam pelaksanaan edukasi kepada keluarga pasien tentang

Rehabilitasi NAPZA dengan buku saku.

Gambar 4.22 Evaluasi Perawat Dalam Pelaksanaan Edukasi Keluarga Dengan Buku Saku

Dokumentasi diambil pada tanggal 05-08 Juli 2021 di waktu shift parawat Rehabilitasi. Kuesioner diisi oleh perawat Rehabilitasi pada saat shift jaga, dengan jumlah 14 perawat. Kuesioner ini dibuat untuk mengevaluasi perawat Rehabilitasi mengenai pelaksanaan edukasi kepada keluarga pasien tentang Rehabilitasi NAPZA dengan adanya media buku saku.

6. Membuat laporan hasil evaluasi penerapan edukasi kepada keluarga pasien tentang rehabilitasi NAPZA. Diagram 4.2 Pemahaman Perawat Dalam Pelaksanaan Edukasi Keluarga

16 14 12 10 8 6 4 2 0

PEMAHAMAN PERAWAT DALAM PELAKSANAAN EDUKASI KELUARGA

14 10… 14 10… 13 92,…

14 100%

12 85,7%

0 0

1 7,1% 0

2 14,…

Pentingnya Edukasi Kepada Keluarga Pasien Pengadaan Buku Saku Cakupan Isi Buku Saku

YA TIDAK

Kesulitan Penggunaan Buku Saku Dalam Edukasi

Keefektifan Pemberian Edukasi selama 30 menit

Berdasarkan dari data hasil kuesioner didapatkan bahwa 14 (100%) dari 14 perawat ruang Rehabilitasi menyatakan edukasi sangat penting diberikan kepada keluarga pasien karena jika keluarga lebih paham tentang NAPZA, efek samping dan cara merawatnya maka keluarga akan memiliki keterampilan dalam merawat pasien, 14 (100%) dari 14 perawat menyatakan dengan adanya pengadaan buku saku “Dukungan Keluarga Dalam Perawatan Pasien Penyalahgunaan NAPZA” dapat membantu dalam memberikan edukasi kepada keluarga pasien sehingga edukasi lebih terarah dan tepat sasaran, 13 (92,9%) dari 14 perawat mengatakan isi dari buku saku tersebut sudah mencakup semua informasi yang dibutuhkan oleh keluarga pasien, 14 (100%) dari 14 perawat mengatakan tidak menemukan kesulitan dalam memberikan edukasi kepada keluarga dengan menggunakan buku saku dan 12 (85,7%) dari 14 perawat mengatakan waktu pemberian edukasi kepada keluarga pasien selama 30 menit cukup efektif.

7. Membuat video testimoni. Gambar 4.22 Pembuatan Video Testimoni

Dokumentasi ini diambil pada tanggal 26 Juli 2021 pukul 13:00 WIB di ruang

Rehabilitasi, video ini merupakan testimoni yang diberikan oleh Kepala Ruangan (Ibu Ns. Sofia Baradja, SKep.), Katim (Ns. Nurwahida, SKep.), dan Perawat pelaksana (Ns. Frida S, SKep.). Hasil Kegiatan 1. Tersusunnya kontrak waktu (jadwal) edukasi dengan penggunaan buku saku edukasi rehabilitasi NAPZA kepada keluarga. 2. Terlaksananya penerapan edukasi kepada keluarga tentang rehabilitasi NAPZA dengan buku saku. 3. Terevaluasinya penerapan edukasi kepada keluarga pasien tentang rehabilitasi NAPZA oleh perawat rehabilitasi. 4. Tersusunnya laporan hasil evaluasi penerapan edukasi kepada keluarga pasien tentang rehabilitasi NAPZA. 5. Terevaluasinya perawat dalam pelaksanaan edukasi kepada keluarga pasien tentang Rehabilitasi NAPZA dengan buku saku. 6. Adanya laporan hasil evaluasi penerapan edukasi kepada keluarga pasien tentang rehabilitasi NAPZA. 7. Adanya video testimoni dari Kepala Ruangan, Ketua Tim dan perawat pelaksana. Daftar Lampiran 1. Foto Dokumentasi 2. Laporan Satuan Acara Penyuluhan (SAP) 3. Kuesioner perawat dan diagram hasil

4. Video Testimoni Aktualisasi Nilai-nilai ANEKA Menerapkan edukasi kepada keluarga pasien merupakan salah satu bentuk akuntabel saya sebagai seorang ASN (Perawat) yang melakukan layanan dengan tanggung jawab (Akuntabilitas). Dimana pada sila ke 2 (dua) Pancasila terkandung nilai peduli, diharapkan informasi dalam buku saku dapat meningkatkan kepedulian kepada keluarga pasien dalam optimalisasi pemberian informasi sehingga terwujudnya nilai Nasionalisme. Memberikan edukasi dengan buku saku kepada keluarga pasien yang berkualitas dan bermutu (Komitmen Mutu) serta melaksanakan kegiatan dengan penuh sopan, santun dan ramah sesuai dengan nilai Etika Publik. Kemudian dengan tersusunnya laporan hasil evaluasi kegiatan dan dibuatnya video testimoni dapat mewujudkan nilai dari Anti Korupsi. Analisa Dampak Dengan melakukan kegiatan evaluasi ini, maka akan diketahui sejauh mana dampak dan implementasi yang telah dilakukan. Hasil tersebut tentu akan menjadi masukan dan rencana tindak lanjut untuk perbakan di masa yang akan dating. Dalam pelaksanaan kegiatan evaluasi ini, diperlukan penerapan nilai-nilai ANEKA agar evaluasi yang dilakukan dapat berjalan secara optimal sehingga hasil yang didapatkan diharapkan bisa menjadi gambaran untuk meningkatkan kualitas dalam pemberian asuhan keperawatan.

This article is from: