Bahan Penelaahan Alkitab Wanita tahun 2024

Page 1

Bahan Penelaahan Alkitab Wanita

DEPARTEMEN PELAYANAN WANITA KANTOR PUSAT TERITORIAL Jalan Jawa no. 20 BANDUNG Terbitan Tahun 2024 1


KATA PENGANTAR Yang saya kasihi dan banggakan, Kaum Wanita Bala Keselamatan Teritori Indonesia Salam Sejahtera dalam Kasih Kristus! Dalam mendukung Visi Teritori 2021-2025 ‘Dikuduskan untuk Misi Lintas Batas’ maka Departemen Pelayanan Wanita mengeluarkan materi ‘Pendalaman Alkitab’ untuk semua Opsir Wanita, OS Wanita dan seluruh kaum Wanita Bala Keselamatan di Indonesia. Materi Pendalaman Alkitab ini dipersiapkan oleh beberapa Opsir (Team Dept Wanita KPT Bandung dan Pemimpin Pelayanan Wanita Divisi dan Regional). Kami berharap bahwa semua kaum Wanita dapat menggunakan materi ini untuk pendalaman Alkitab pribadi dan juga Keluarga. Topik-topik yang disiapkan adalah seputar kehidupan wanita dan keluarga, dan disusun sesederhana mungkin. Kami berharap materi ini akan memperkaya kehidupan rohani kita sebagai wanita dalam menghadapi tantangan yang tidak mudah di zaman ini. Mengapa kita perlu mendalami Firman Tuhan? Dalam perenungan saya beberapa waktu ini, ternyata untuk mengetahui isi hati dan maksud Allah tidaklah cukup hanya ‘belajar’ untuk sekedar mengetahui isi Alkitab, tetapi yang paling PENTING adalah mengenal Dia lebih dalam dan maksud-Nya. Mempraktikkan Firman Tuhan dalam kehidupan nyata setiap hari adalah tujuannya. Apa yang Allah perkatakan melalui Firman-Nya lebih penting daripada apa yang kita pikirkan atau rasakan artinya. Ketika kita mengaplikasikan Firman Tuhan melalui iman, kita mengalami kehidupan yang dilimpahi dengan rahmat dan kemurahan Allah. Tujuan Pendalaman Alkitab Tujuan Pendalaman Alkitab adalah mengambil waktu bersama Tuhan dan di hadirat-Nya kita belajar dan mendengar suara-Nya. Kita belajar lebih dalam tentang Tuhan dan maksud-Nya dalam hidup kita dan membuat Dia lebih dikenal oleh kita dan orang lain. Bagaimana kita melakukannya? Ketika anda memulai pendalaman Alkitab, maka: ✓ Berdoalah dengan penuh penyerahan kepada Allah dan kebenaran-Nya di dalam iman. ✓ Putuskan bahwa goal/tujuan Anda berkaitan dengan Allah dan mengijinkan Dia berbicara kepada Anda. ✓ Fokuslah pada kehadiran Allah dan mintalah pertolongan-Nya agar Anda diberi kekuatan dan kemampuan mengerti maksud-Nya dan dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. 2


✓ Terima Firman Tuhan dengan hati yang terbuka untuk apapun yang Allah sedang sampaikan kepada Anda. Berdoalah supaya Tuhan melembutkan hati kita. Belajar Alkitab dan mendalaminya adalah proses seumur hidup. Selama kita diberikan kesempatan untuk hidup, selama itu pula kita terus belajar mengerti maksud Tuhan dalam hidup kita. Ketika kita bertumbuh mengenal Tuhan, kita bertumbuh mengasihi, percaya, dan taat. Ketika kita mempraktikkan Firman Tuhan, kita semakin mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama kita. Selamat bertumbuh dalam kasih karunia dan pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya (2 Petrus 3:18).

Tuhan memberkati.

Salam dan doaku,

widi Komisioner Widiawati Tampai Pemimpin Pelayanan Wanita Teritori

3


Tema “Yokhebed – Pengorbanan seorang Ibu” Referensi Alkitab: Keluaran 2: 1 – 10; Keluaran 6 : 20; Bilangan 26 : 59 Penulis Mayor Sriyanti Sipi PENDAHULUAN Yokhebed adalah salah satu tokoh wanita yang ada dalam Alkitab. Ia adalah putri Lewi, yang menikah dengan keponakannya, Amram. Dialah yang melahirkan Miryam, Harun dan Musa (Kel.6:19). Ketika Yokhebed melahirkan Musa, keadaan di negerinya sedang tidak aman. Para laki-laki dan wanita bekerja keras sebagai budak orang Mesir, dan ketika Firaun memerintahkan membunuh semua anak laki-laki Ibrani, ketakutan mencengkeram hati “keibuan” Yokhebed, tetapi kita diberitahu dalam Ibrani 11:23, bahwa Yokebed tidak menyerah kepada ketakutan tersebut. Imannya kepada Allah dan nilai anaknya bagi dirinya membuat dia tidak takut di hukum atas ketidaktaatannya terhadap perintah Firaun. Tiga bulan, untuk seorang ibu yang gelisah, adalah waktu yang lama untuk menyembunyikan seorang bayi, tetapi Yokhebed punya keinginan dan tekad kuat untuk menyelamatkan anaknya…Nama Yokhebed hanya di sebut sebanyak dua kali dalam Alkitab (Kel.6:19, Bil.26:59), hanya sepenggal kecil dari Alkitab dari kisah yang begitu besar. Namun keberadaannya tetap Tuhan pakai untuk menggenapi janjiNya terhadap bangsa Israel. APA YANG KITA PELAJARI DARI YOKHEBED? Membaca kisah Yokhebed membuat saya terpukau dengan imannya. Ada beberapa hal yang dapat kita pelajari sebagai ibu/orang tua dari iman Yokhebed : 1. BERPERAN DALAM RANCANGAN TERBAIK TUHAN (Kel.2:3) Jika Yokhebed memilih menyerah, berdiam menunggu nasib, atau mengasihani diri sendiri, mungkin kisah Musa akan memiliki akhir yang berbeda.

4


Ada kata-kata iman yang mengatakan “Lakukan yang terbaik dan serahkan sisanya kepada Tuhan” Yokhebed tidak hanya lakukan yang terbaik saja, tapi dia juga menyertakan imannya, meskipun didalam sebuah keranjang. Iman Yokhebed membuat rencana Tuhan untuk anaknya terwujud, marilah kita sebagai orang tua berpartisipasi mewujudkan rancangan terbaik Tuhan untuk anakanak kita. 2. BERSERAH, DAN BIARKAN TUHAN BEKERJA( Kel.2:3-9) Setelah mengerahkan berbagai usaha, tibalah Yokhebed di satu titik di mana dia harus melepaskan anaknya. Kendati berat dan banyak ketakutan yang harus dia alami, Yokhebed tetap menaruh bayinya di dalam sebuah keranjang di sungai. Dilepaskan putranya dan membiarkan Tuhan yang bekerja. Ketika Yokhebed menaruh pengharapan dan pertolongan dariNya, Tuhan menyediakan rencana terbaik bagi putranya. Dan, ketika Tuhan punya rencana, tak ada yang dapat menghalangi! Apa yang tampaknya seperti cobaan tanpa jalan keluar ternyata menjadi awal kisah yang penuh kemenangan, semua karena Yokhebed berani mengambil langkah iman. Sebagai orang tua, sudahkah kita memiliki iman dalam keadaan sukar, yang tampaknya mustahil untuk anak-anak kita? Apakah kita berjuang semampunya untuk memastikan putra-putri kita hidup dalam Firman? Berjuang mengenalkan Tuhan yang kita sembah kepada anak-anak kita? Ambilah satu langkah iman, seperti Yokhebed, dan kita akan takjub melihat bagaimana Tuhan punya rencana untuk anak-anak kita. 3. WANITA YANG RELA BERKORBAN(Kel.2:9-10) Setiap orang yang rela berkorban pasti mempunyai suatu alas an untuk melakukannya. Seorang Ayah/ibu, saat melihat penderitaan anaknya yang sakit seringkali berkata, “biar aku saja yang sakit, asal anakku sembuh”. Tentu ini bukan tindakan basa-basi semata. Mereka mau melakukannya tentu dengan suatu alas an yaitu kasih kepada anakanaknya. Dari awal hingga akhir cerita, tidak tersirat bahwa Yokhebed itu adalah wanita yang egois dan mau menang sendiri, melainkan sebaliknya, dia menunjukkan karakter yang selalu rela berkorban. Dia sanggup mengorbankan apapun yang berkaitan dengan dirinya demi orang yang dikasihinya, membayar harga yang mahal hanya supaya anak yang dikasihinya dapat memiliki kesempatan untuk tetap hidup. 5


Dibutuhkan sebuah pengorbanan yang dasari oleh kasih untuk membawa anggota keluarga kita kepada jalan Tuhan. SHARING: 1. Apa yang dimaksud dengan kasih yang rela berkorban? 2. Pengalaman pribadi yang bagaimana, yang ibu-ibu alami dalam mengenalkan Tuhan kepada anak-anak kita? 3. Teladan iman yang tangguh yang dimiliki Yokhebed : Bisakah kita shering dengan pengalaman pribadi ibu-ibu? 4. Porsi karakter yang bagaimana yang sanggup kita ajarkan kepada anak cucu kita? (Tidak bisa dipungkiri ada banyak anak Opsir yang hidupnya tidak menjadi berkat bagi orang lain) Dari Yokhebed, kita mengerti dan memahami bahwa iman bukanlah sesuatu yang disepelekan melainkan dinyatakan. Jika kita mengaku sebagai orang yang takut akan Tuhan, iman itu akan terlihat dalam perbuatan kita karena itulah panggilan Yesus bagi setiap kita. Yokhebed mendapat balasan yang luar biasa untuk iman dan apa yang dianggapnya kebutuhan-kebutuhan di masa mendatang. Dalam kelanjutan kisah ini, putranya dikembalikan kepadanya, dan dia mendapat kehormatan dan hak-hak istimewa untuk mengajar dan mendidiknya dalam jalan-jalan Allah selama bertahuntahun. Tahun-tahun awal seorang anak itu sangat penting. Pengaruh seorang ibu terhadap hidup seorang anak sangat menentukan. Betapa jelas terlihat bahwa Yokhebed telah melakukan tugasnya dengan rajin dan tekun. Ketiga anaknya menjadi pemimpin-pemimpin besar di Israel. Bahkan, putranya, Musa yang mewarisi iman dan keberanian ibunya, menjadi seorang pemimpin yang terbesar sepanjang masa. Kita juga harus memiliki kerinduan besar untuk karunia iman yang sama ini bisa diberikan kepada semua anak jasmani dan rohani kita. Kita harus memiliki kerinduan untuk menjadi seorang ibu dari bangsa Israel rohani yang akan merawat dan membimbing anak-anak yang Tuhan percayakan kepada kita. kiranya iman setiap kita bersinar semakin terang dan menunjukkan kepada siapa kita menaruh kepercayaan kita secara utuh. TUHAN MEMBERKATI…..AMIN

6


Tema “Miryam - Nabiah dan Pemimpin penyanyi dan musik saat Israel menyeberang laut Tiberau” Referensi Alkitab: Keluaran 15 : 19 - 21

Penulis Mayor Olrahtda Silinawa

Pendahuluan Salah satu peristiwa besar yang dialami bangsa Israel ketika mereka dibawa keluar dari tanah Mesir yaitu mereka harus menyeberangi Laut Teberau, Kel 14:15-16 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Mengapakah engkau berseru-seru demikian kepadaKu? Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka berangkat. Dan engkau, angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering. Peristiwa ini membuka mata jasmani dan mata rohani orang Israel bahwa Allah itu berdaulat dan berkuasa atas ciptaannya dan sungguh-sungguh untuk membebaskan mereka dari perbudakan ditanah Mesir. Air yang dipisah/dibelah oleh kuat-kuasa Allah lewat tangan Musa memberi jalan hidup kepada orang-orang Israel, namun menjadi jalan kematian bagi musuh-musuh Israel. Hal ini membawa umat Israel meresponinya dengan mengucap syukur kepada Allah yang sudah menolong mereka. Apa bukti dari respon umat Israel terhadap kebebasan yang Allah berikan kepada mereka.? Dari Keluaran 15:19-21 kita dapat melihat bukti-bukti ucapan syukur umat Israel Isi atau Penjelasan 1. Mereka bersyukur Kepada Allah dengan memainkan rebana dan tarian (ayat 20) Lalu Miryam, nabiah itu, saudara perempuan Harun, mengambil rebana di tangannya, dan tampillah semua perempuan mengikutinya memukul rebana serta menari-nari Rebana adalah salah satu jenis alat musik dari banyak alat musik yang ada di Alkitab yang digunakan untuk memuji Tuhan dan dimainkan ketika memuji dan menyembah Tuhan. Rebana bentuknya bundar dan memiliki selaput di salah satu sisinya, selaput itu bisa berupa kulit binatang. Rebana menandakan adanya suasana 7


sukacita, kebahagiaan dan kemenangan. Rebana digunakan untuk memuji dan menyembah Tuhan, untuk menyatakan kebesaran-Nya. Para perempuan Israel memainkan rebana dan tarian yang mengagungkan nama Allah sebab oleh kedasyatan kuasa Allah yang sudah mereka alami. Dalam permainan musik ini Miryam yang juga seorang nabiah putri dari Amram dan Yokhebed, serta kakak perempuan Musa dan Harun menjadi pemimpin dalam permainan rebana dan tarian kemenangan itu. Miryam dicatat pertama kali dalam Kitab Keluaran 15:20. Ia hidup pada zaman Israel diperbudak di Mesir dan ikut dalam perjalanan ke tanah Kanaan, meskipun mati sebelum masuk ke tanah Kanaan (Bilangan 20:1). Dalam Kitab Mikha, Miryam juga disebut sebagai pemimpin ia dianggap sama pentingnya dengan saudara-saudara laki-lakinya: “Sebab Aku telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir dan telah membebaskan engkau dari rumah perbudakan dan telah mengutus Musa dan Harun dan Miryam sebagai penganjurmu.” (Mikha 6:4). Miryam memainkan rebana dan tarian diikuti semua perempuan Israel (ayat 20) sebagai rasa syukur mereka kepada Allah. Sebab Allah adalah penunjuk arah bagi orang Israel, Allah tidak mengingkari janji-janji-Nya kepada umatNya Ia menepati apa yang dikatakanNya kepada leluhur orang Israel Dia memelihara mereka dengan kuasa-Nya. 2. Mereka Bersyukur kepada Allah dengan menyanyikan Pujian (ayat 21) Dan menyanyilah Miryam memimpin mereka: "Menyanyilah bagi TUHAN, sebab Ia tinggi luhur; kuda dan penunggangnya dilemparkan-Nya ke dalam laut." Orang Israel ketika sampai diseberang Laut Teberau selain mereka memainkan rebana dan tarian mereka juga bernyanyi dengan mengatakan Sebab Ia tinggi luhur; dalam bahasa ibrani disebut gaw-aw atau dalam bahasa Inggris to rise up yang artinya kepada yang Maha Tinggi Mulia yaitu Allah. Dalam kitab Wahyu di katakan Ya Tuhan Allah yang Maha Kuasa Wahyu 15:3 dan mereka menyayikan nyayian Musa, hamba Allah dan Nyanyian Anak Domba, bunyinya besar dan ajaib segala pekerjaanMu, ya Tuhan, Allah yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu ya Raja segala bangsa Pujian ini dinyanyikan oleh Musa (ayat 1), Miryam (ayat 21) dan seluruh orang Israel yang telah mendapatkan kemenangan karena Allah ada dipihak mereka. Dan sebagai wujud syukur mereka kepada Allah yang sudah menolong hidup mereka. Bernyanyi memuji Tuhan telah menjadi bahagian hidup rohani orang percaya, sebagaimana kita menjumpai ada banyak nyanyian-nyanyian untuk memuji Tuhan dalam Alkitab. Ada banyak nyanyian dalam Alkitab yang dinyanyikan oleh tokohtokoh Alkitab, bahkan Tuhan Yesus juga bernyanyi (Sesudah menyanyikan nyanyian pujian, pergilah Yesus dan murid-murid-Nya ke Bukit Zaitun. Matius 26:30). Bernyanyi merupakan wujud syukur kita kepada Allah yang sudah menolong, memberkati, memelihara, dan yang sudah menyatakan mujizatNya bagi kita. 8


Refleksi, diskusi dan aplikasi dalam kehidupan masa kini ( Pertanyaan ) Refleksi : Ucapan syukur adalah suatu bukti bagaimana kita merespon pertolongan Tuhan dalam perjalanan hidup kita sebagai orang percaya. Diskusi : 1. Menurut anda seberapa penting ucapan syukur dalam hidup orang percaya.? 2. Menurut anda bagaimana cara mengucap syukur yang berkenan dihadapan Tuhan.? Kesimpulan Miryam dan seluruh perempuan Isarel memainkan rebana, tarian dan bernyayi sebagai ucapan syukur kepada Allah yang sudah melakukan perkara dahsyat dengan membelah Laut Teberau sehingga mereka bisa berjalan dan sampai diseberang laut itu dengan selamat. Sebagai orang percaya kita pun harus mengucap syukur karena perbuatan Allah yang dahsyat dalam hidup kita. Tantangan Mampukah anda tetap mengucap syukur dalam segala hal yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup anda.?

9


Tema “Debora dan Otoritasnya” Referensi Alkitab: Hakim – Hakim 4 : 5 Penulis Mayor Rai J Tetenaung

Di masa sekarang, perempuan tidak lagi menjadi kaum terbelakang dengan stereotipstereotip lama yang mengekang. Di jaman dulu, perempuan identik dengan tiga hal yaitu: dapur, sumur, dan kasur. Dari tahun ke tahun kesenjangan peran antara perempuan dan laki-laki perlahan ditinggalkan. Kita bersyukur karena Bala Keselamatan menerapkan kesetaraan antara pria dan wanita. Sehingga wanita diberikan kepercayaan dan kesempatan yang seluas-luasnya untuk berkarya, sekaligus memimpin di bahkan posisi-posisi strategis. Hal ini mengingatkan kita kepada sosok Debora. Siapa itu Debora? Debora yang digambarkan dalam KItab Hakim-Hakim adalah sosok perempuan yang tegas, berani, berhikmat sehingga orang-orang Israel (baik perempuan maupun laki-laki) suka datang kepadanya membawa masalah mereka agar mendapatkan arahan dan nasihat. Saya ingat ketika bulan Februari 2023 yang lalu dalam Pelatihan Trauma Counseling, Sister Elen meminta kita menyebutkan sebuah nama yang kita rasa memiliki kesamaan dengan karakter dan gambaran diri yang kita lihat pada tokoh-tokoh Alkitab. Maka nama DEBORA muncul dari sekian banyak nama, sebagai seorang yang dikagumi, yang ingin ditiru. Wajar jika kita mengagumi wanita yang hebat, cerdas, dan pemberani. Karena kalau bicara tentang keberanian, biasanya laki-laki yang sangat dominan dalam hal ini. Namun Debora sangat istimewa dalam hal keberaniannya juga hikmatnya. Pada jaman dimana laki-laki lebih dipercaya dalam memimpin, kala itu Debora dicatat sebagai seorang NABIAH yang memerintah sebagai HAKIM atas orang Isarel (Hakim-Hakim 4:4). Apa itu Nabiah? Nabiah memiliki tugas yang sama seperti seorang nabi yang berfungsi untuk menyampaikan pesan Tuhan. Mereka menjadi media yang dipakai Tuhan untuk menyampaikan firmanNya kepada bangsa Israel pada zamannya. 10


Apa itu Hakim? Tugas hakim dalam Perjanjian Lama (PL) lebih dari sekedar mengadili atau menghakimi, panggilan seorang hakim adalah untuk menyelamatkan/menjaga orang Israel dari musuh-musuhnya dan melayani kebutuhan dalam negerinya . Bukankah tugas Debora sebagai Nabiah dan Hakim jelas menggambarkan siapa Debora yang sesunguhnya? Ia benar-benar wanita Tuhan yang tangguh, yang bijaksana , yang dipakai oleh Tuhan untuk memimpin umat Israel agar berjalan di jalan Tuhan, dan memimpin umat Israel untuk hidup dalam pimpinan Tuhan. Bangsa Israel sebagaimana yang kita kenal adalah bangsa yang tegar tengkuk dan seringkali memberontak kepada Allah, mereka seringkali melakukan apa yang jahat di mata Tuhan. Maka karena itulah Tuhan membangkitkan musuh dari bangsa lain untuk menekan mereka, dengan harapan mereka akan berbalik kepada Tuhan dan bertobat. Pada waktu itu, Tuhan menyerahkan bangsa Israel kepada bangsa Kanaan yang dipimpin oleh Raja Yabin. Ia memiliki seorang panglima tentara yang bernama Sisera. Ia seorang yang perkasa dan sepak terjangnya dalam menindas dan menekan bangsa Israel sangat menggentarkan bangsa Israel. Berita perbuatan Sisera dan pasukannya telah didengar oleh Debora dan ia sangat prihatin dengan kondisi ini. Kemudian ia menyuruh memanggil Barak bin Abinoam dari Kedesh di daerah Naftali. Lalu Debora menyampaikan kepada Barak sebuah pesan Tuhan. “Bukankah Tuhan Allah Israel memerintahkan demikian : Majulah, bergeraklah menuju gunung Tabor dengan membawa sepuluh ribu orang bani Naftali dan bani Zebulon bersama-sama dengan engkau, dan Aku akan menggerakkan Sisera, panglima tentara Yabin, dengan kereta-keretanya dan pasukan-pasukannya menuju engkau ke sungai Kisondan Aku akan menyerahkan dia ke dalam tanganmu”. Tuhan melihat kesusahan umat-Nya dan bertindak. Tuhan mau Barak bin Abinoam bangkit dan memimpin pasukan Israel dari suku Naftali dan Zebulon untuk melawan Sisera. Sekalipun Sisera terkenal garang dan ganas dalam peperangan, Tuhan memerintahkan Barak untuk melawannya. Dan luar biasanya adalah Tuhan bukan hanya memberikan perintah untuk melawan musuh, tetapi Tuhan memberikan janjiNya bahwa Tuhan akan menyerahkan musuhnya, Sisera ke dalam tangan Barak. Jika manusia yang berjanji, bisa saja kita enggan untuk percaya. Bisa saja kita ragu apakah akan ditepati. Tetapi ketika Tuhan yang berjanji, Ia adalah setia dan pasti menepati janjinya. Seperti yang ditulis dalam Ibrani 10:23 “Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia. Hendaklah kita berpegang teguh pada harapan yang kita akui, sebab Allah bisa dipercayai dan Ia akan menepati janji-Nya.”

11


Sayang sekali nyali dan iman Barak sangat kecil. Barak gentar menghadapi Sisera, sehingga ia mengabaikan janji Tuhan kepadanya. Ia berkata kepada Debora, “ JIka engkau turut maju aku pun maju, tetapi jika engkau tidak turut maju aku pun tidak maju”. Disini kita melihat bagaimana Barak percaya kepada kemampuan Debora namun tidak percaya kepada kemampuan Tuhan menepati janji-Nya. Kadang-kadang kita pun bisa berlaku hal yang sama. Dalam menghadapi keadaan yang sulit, kita cenderung melihat kepada manusia, kita mencari pertolongan manusia dan bergantung kepadanya. Sehingga kita mengecilkan janji penyertaan Tuhan atas hidup kita. Firman Tuhan dalam Kitab Yeremia 17:5-8 TB berkata : Beginilah firman TUHAN: ”Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! Semoga kita bukanlah wanita-wanita yang suka mengandalkan manusia entahkah itu suami, orang tua, anak-anak dan teman kita. Namun selalu belajar mengimani janji Tuhan dalam hidup kita. Inilah sesungguhnya kekuatan wanita Tuhan yang patut diteladani. Ketika Sisera meragukan janji Tuhan, tidak demikian dengan Debora. Ia berkata, “Baik, aku turut! Hanya, engkau tidak akan mendapat kehormatan dalam perjalanan yang engkau lakukan ini, sebab Tuhan akan menyerahkan Sisera ke dalam tangan seorang perempuan”. Lalu Debora bangun berdiri dan pergi bersama-sama dengan Barak ke kedesh. Dan ayat-ayat selanjutnya mencatat peristiwa dalam pertempuran. Sisera mengerahkan segala keretanya 900 kereta besi, seluruh rakyat dari Haroset Hagoyim sampai ke sungai Kison, yang jumlahnya tak terhitung. Perhatikan kata-kata Debora kepada Barak, “Bersiaplah, sebab inilah harinya Tuhan menyerahkan Sisera kedalam tanganmu. Bukankah Tuhan telah maju di depan engkau?” Tidak sedikit pun tersirat kegentaran pada Debora. Ia tidak perduli dengan kemasyuran dan kehebatan nama Sisera, ia tidak perduli dengan peralatan canggih dan hebat yang Sisera miliki, ia juga tidak mau pusing dengan jumlah rakyat yang membantu Sisera dalam peperangan. Yang Debora pegang adalah JANJI TUHAN. Sebab inilah harinya Tuhan menyerahkan Sisera ke dalam tanganmu. Tuhan telah maju di depan engkau.

Diskusi 1 Masalah –masalah atau hal-hal besar apa saja yang pernah membuat ibu-ibu merasa takut dan gentar ? Dan bagaimana Ibu-ibu mengatasinya? 12


Melanjutkan kisah yang terjadi di medan perang, kata-kata Debora bagaikan pembakar semangat bagi Barak. Ia kemudian turun dari gunung Tabor dengan mengajak 10 ribu orang mengikutinya. Dan begitu Barak bergerak, maka Tuhan bertindak. Disini kita melihat ketaatan kepada suara Tuhan membuat Tuhan bertindak. Tuhan mengacaukan Sisera serta segala keretanya dan seluruh tentaranya dengan mata pedang di depan mata Barak. Ajaib apa yang Tuhan buat. Sisera tidak melakukan apaapa tetapi seluruh musuhnya menjadi kacau balau, dan Barak hanya menonton. Semua yang Tuhan buat itu terjadi di depan matanya. Dan hasilnya adalah Sisera turun dari keretanya (mungkin karena keretanya sudah tidak bisa lagi bergerak), ia melarikan diri dengan berjalan kaki. Tetapi apakah Sisera bisa melarikan diri dari kematian yang sudah Tuhan tentukan baginya karena kejahatannya? Tentu tidak! Sisera berusaha menyelamatkan dirinya dengan bersembunyi di tenda orang yang dianggapnya teman, yang ia yakini dapat menolong dan menyelamatkannya. Tetapi ternyata di tenda itu lah ia akhirnya meregang nyawa. Yael adalah seorang perempuan yang namanya disebutkan sebagai pahlawan wanita yang membunuh musuh Israel. Saya yakin keberanian Debora telah menginspirasinya, bahwa wanita juga, jika ia mau, ia bisa dipakai untuk menaklukan musuh. Dengan kecerdikannya, Yael memberikan susu kepada Sisera, dan menyelimutinya dengan selimut, dan karena kelelahan ditambah dengan minum susu yang bisa melemaskan otot-otot, maka Sisera tertidur pulas. Pada saat itulah Yael memukulkan patok tenda dengan palu di kepala Sisera hingga masuk dalam pelipisnya sampai tembus ke tanah. Tampaknya sadis ya, tetapi seperti itulah kekuatan wanita yang jika dalam situasi tertentu mampu melakukan perkara yang tidak masuk diakal untuk menaklukkan musuh. Diskusi 2 Pelajaran apa yang bisa kita dapatkan dari kisah tentang Debora didalam menyelesaikan masalah ketika Barak bergantung kepadanya? Kerapkali kita diperhadapkan dengan sebuah masalah dimana kita menjadi orang yang diharapkan dan diandalkan untuk menyelesaikan masalah, entahkah itu dalam rumah tangga, masalah anak-anak misalnya, atau masalah dalam pelayanan, sikap apa yang kita akan ambil ??

13


Kesimpulan : 1. Seorang wanita yang hidup bergaul dengan Tuhan, bukanlah wanita lemah; melainkan ia adalah seorang wanita yang bisa menangkap isi hati Tuhan sehingga ia bertindak berdasarkan hikmat Tuhan. 2. Janji Tuhan adalah ya dan amin. Diberikan kepada semua manusia, apalagi kepada kita sebagai umat-Nya, sebagai hamba-hamba-Nya. Masalahnya adalah apakah kita memiliki iman yang teguh untuk percaya kepada janji-Nya atau tidak. Atau ketakutan kita lebih besar sehingga janji Tuhan sepertinya mustahil digenapi atas hidup kita. Wanita Tuhan yang tangguh adalah wanita yang selalu percaya akan janji Tuhan dan selalu menanti-nantikan penggenapan janji itu. 3. Keberanian seorang wanita Tuhan yang beriman, pasti akan menular kepada yang lainnya. Sehingga secara tidak langsung akan menjadi teladan bagi orang yang menyaksikan imannya. 4. Ketaatan kepada Tuhan menyebabkan Tuhan bertindak. Tidak perduli seberapa kuat musuh kita, jika Tuhan dipihak kita, siapa yang dapat melawan. 5. Marilah kita memiliki keberanian dan keteguhan iman seperti Debora. Sehingga dunia ini serta segala godaan dan tantangannya tidak akan mengalahkan kita, melainkan kita lah yang menang atasnya. 6. Debora tidak berkata kepada Barak bahwa, “hari ini Tuhan menyerahkan Sisera kedalam tanganku karena nyalimu ciut”. Tidak! Tetapi ia hadir dalam peperangan memberikan semangat, meneguhkan iman Barak sehingga Barak yang tadinya kurang percaya akan penyertaan Tuhan mendapat kesempatan untuk melihat kedasyatan Tuhan dengan mata kepalanya sendiri bahwa Tuhan berperang bagi Israel, musuh dikalahkan dan Israel menang. Wanita-wanita Tuhan yang tangguh, mari kita menjadi wanita-wanita yang karena iman dan percaya kita kepada Tuhan dapat membawa orang lain mengalami perjumpaan dengan Tuhan dan bahkan mengalami mujizat Tuhan. Amin.

14


Tema “Ester - keberanian dan kegigihannya” Referensi Alkitab: Ester 1 - 4 Penulis Mayor Yeni Tengke

PENDAHULUAN : Selain kitab kidung agung, Kitab Ester adalah satu dari dua kitab dalam Alkitab yang tidak mencantumkan kata Tuhan atau Allah. Walaupun kata Tuhan atau Allah tidak tercantum dalam kitab ini, tetapi kehadiran Allah dalam peristiwa yang dialami baik oleh Mordekhai maupun Ester sangat nyata. Tujuan dari Kitab Ester mempunyai maksud ganda yaitu : Untuk menunjukkan bagaimana orang Yahudi dilindungi dan diselamatkan dari ancaman pemusnahan oleh campur tangan Allah melalui Ratus Ester. Kitab ini juga ditulis untuk memberikan catatan dan latar belakang sejarah Hari Raya Purim orang Yahudi ( 3 : 6-7; 9 : 26-28) Kitab Ester menyajikan suatu penelitian watak dari lima tokoh yang terlibat dalam kitab ini yaitu : Ahasyweros, Raja Persia ; Haman, Perdana Menterinya; Wasti, Ratu sebelum Ester; Ester, Gadis Yahudi yang cantik yang menjadi ratu; Mordekhai, saudara sepupu Ester yang benar dan telah mengadopsi dan membesarkan Ester sebagai putrinya sendiri. (diambil dari Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan). Kitab ini juga mengisahkan tentang keberanian seorang wanita, yang dipakai Allah untuk membebaskan bangsanya dari hukuman. Hal ini mempertegas kepada kita bahwa Allah dapat memakai setiap orang untuk menjalankan misinya ditengah dunia.

15


BEBERAPA KEBENARAN PENTING DALAM KITAB ESTER, YAITU : A. Ancaman Tidak Melunturkan Kepercayaan Kepada Tuhan. ( Ester 3 : 1-15) Dalam pasal ini kita melihat bagaimana ancaman yang dibuat Haman, agar Mordekhai berlutut di hadapannya tidak membuat dia takut dan taat untuk menjalankan perintah itu, hal ini disebabkan karena Mordehai setia kepada Allah. Hal ini mengajarkan kepada kita bahwa Jika kita setia beriman kepada Tuhan maka apapun ancaman manusia terhadap kita, maka Allah dapat menjadikannya sebagai sarana dimana Kuasa dan pertolonganNya dinyatakan. Mordekhai adalah seorang Yahudi yang tau benar bahwa ia hanya akan menyembah Allah yang benar, sehingga walaupun ia harus berhadapan dengan kematian, ia tetap menyembah Allah yang benar. Keberanian Mordekhai diikuti dengan langkah selanjutnya dengan memakai ester untuk menolong bangsanya dari ancaman Haman, dan dalam keadaan yang terjepit, seolah-oleh tidak ada pertolongan Mordekhai menyampaikan sebuah statment tentang Imannya Ester 4 : 14 “ sekalipun engkau pada saat ini berdiam diri saja, bagi orang Yahudi akan timbul juga pertolongan dan kelepasan dari pihak lain” B. Ester Berani Mengambil Resiko Demi Keselamatan Bangsanya Sikap yang ditunjukkan Ester ketika Mordekhai meminta bantuan kepadanya untuk menolong bangsanya adalah : • Berpuasa ( Pasal 4 : 16) Hal ini menunjukkan bahwa Ester tidak bergantung pada kekuasaan yang ia miliki, tetapi sebaliknya ia percaya pada kuasa pertolongan Tuhan, hal ini terlihat jelas dari permohonon Ester melalui pesan yang ia sampaikan kepada Mordekhai agar seluruh orang Yahudi Berpuasa selama tiga hari. Ester sadar bahwa hanya Allah yang dapat menolong mereka dalam situasi yang sangat sulit ini, dan dengan dukungan dari kaumnya maka mereka akan diluputkan dari ancaman Haman. Banyak contoh dalam Alkitab, yang menunjukkan bahwa tindakan berpuasa adalah sikap merendahkan diri dengan total kepada Allah. Dan meminta pertolonganNya dikala seseorang sedang diperhadapkan dengan masalah yang secara manusia, diluar dari kemampuannya untuk menghadapi. Dan puasa yang dijalani dan dimotifasi dengan iman yang sungguh tertuju kepada Allah itu, selalu mendatangkan jawaban yang tepat pada waktunya dari Allah. • Perlu dukungan dari orang percaya lainnya dalam menghadapi masa yang sulit (Pasal 4 : 14 – 17 Ester sadar bahwa menghadapi kesulitan besar ini, ia tidak bisa memikulnya sendiri perlu dukungan dari orang lain itu sebabnya Ester 16


menyampaikan pesan kepada Mordekhai agar bangsanya merendahkan diri dihadapan Tuhan, maka pertolongan itu akan dinyatakan tepat pada waktunya, itu sebabnya kalau kita baca pada ayat 17 dari pasal 14, merupakan sebuah komitmen dari Mordekhai dan juga kaum Yahudi untuk mendukung Ester. Dukungan saudara seiman itu perlu dibangun dan ditumbuhkan. Sebab semakin banyak orang yang mau sehati dalam doa dan puasa akan membuat kuasa Allah juga semakin nyata dalam hidup orang yang percaya. Tentu praktek mendukung sesama, tidak selalu dilakukan dengan hanya doa puasa. Tetapi dukungan moril dan dana juga dapat dilakukan. Gal 6:2 mengatakan “Bertolong-tolonganlah kamu dalam menanggung bebanmu, demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus” C. Allah Dapat Memakai Siapa Saja Untuk Menjalankan Misinya. (Ester 4) Kehadiran Ester di Istana bukan tanpa maksud, tetapi justru sebaliknya Allah telah mempersiapkan Ester untuk menjadi perpanjangan tanganNya untuk menolong kaumnya. Ester tentunya tidak pernah merencanakan bahwa kehadirannya merupakan jalan untuk menyelamatkan bangsanya. Dari hal ini kita belajar bahwa, Allah dapat memakai siapa saja, tanpa melihat status bangsanya atau keluarganya untuk menyatakan pertolongannya bagi mereka yang percaya. Refleksi, diskusi dan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari

a. Pernahkan kita punya pengalaman, bagaimana Allah meluputkan kita dari rencana jahat manusia ?

b. Bagaimana sikap kita menghadapi orang yang merencanakan hal yang jahat kepada kita ? • Tetap mengasihi dan mengampuni mereka • Mendoakan mereka

c. Pernahkah kita punya pengalaman bagaimana Tuhan memakai kita untuk menyelamatkan kehidupan orang lain?

17


Tema “Yael - Wanita biasa berhati pemberani” Referensi Alkitab: Hakim-Hakim 4:11-24 Penulis Mayor Naolin Suprayitno Kaum wanita yang di berkati Tuhan, Nah hari ini kita belajar dari seorang tokoh Perempuan biasa yang dicatat dalam Alkitab,yaitu seorang yang bernama Yael,saudara tahu siapakah Yael itu,dan berasal dari suku manakah Ia? Yael adalah istri Heber orang Keni, dan dikisahkan bahwa Suku Keni memiliki hubungan yang baik dengan bangsa Israel selama bertahun-tahun. Namun kita melihat dari pembacaan tadi, bahwa keluarga Heber ini, telah memilih untuk memisahkan diri dari suku Keni, dan mau menjalin hubungan baik dengan musuh-musuh Israel. Dan kita melihat bahwa Yael ini bukan wanita biasa saja, tapi dia adalah seorang wanita yang luar biasa, karena ia dipilih dan dipakai oleh Tuhan untuk rencana yang besar bagi Bangsa Israel. Kita semua tahu dari kisah Bangsa Israel ini, dikatakan bahwa Bangsa ini berulangulang kali menyimpang dari jalan Tuhan, ditambah lagi dengan Pemimpin-Pemimpin yang tidak taat dengan Tuhan, tetapi kita melihat bahwa Tuhan tidak membiarkan bangsa Israel, bahkan Tuhan senantiasa menunjukan KasihNya kepada bangsa Israel sampai pada akhirnya mereka mau berbalik kembali kepada Tuhan. Nah disitu kita melihat bahwa Pasukan Kanaan yang dipimpin oleh Sisera,berhasil dikalahkan oleh Pasukan Israel. Saat pasukan Kanaan telah tewas semuanya oleh pedang pasukan Israel,bahkan tidak seorangpun yang tertinggal ,kecuali Pemimpin pasukannya yaitu Sisera, itu sebabnya Sisera dalam pelariannya untuk menyelamatkan diri dari kejaran pasukan Barak . 18


Dalam pelariannya Sisera untuk mencari persembunyian,Sisera bertemu dengan seorang perempuan yang yang baik dan sangat ramah,dan mempersilahkan Sisera, ”Singgahlah tuanku, mari masuk dan jangan takut, maka singgahlah Sisera ke kemah Yael, dan Yael menutupinya dengan selimut, kemudian berkatalah Sisera kepada Yael, aku haus berilah aku sedikit air, dan Yael tidak hanya memberinya air, tapi Yael membuka kirbat susu dan memberinya minum dan diselimutinya Sisera. Lalu Sisera berkata pula kepada Yael berdirilah dipintu kemah, apabila ada orang yang bertanya ada orang kah disini bilang saja tidak ada. Pertanyaannya tapi kenapa harus kerumah Yael, ya karena keluarga Heber suami Yael adalah sahabat sedang menjalin hubungan baik dengan musuh-musuh Israel. Jadi Sisera berpikir, jikalau ia bersembunyi di kemah Yael adalah tempat yang tepat dan aman baginya, namun apa yang terjadi dengan nasib Sisera,Yael melihat Sisera telah tertidur pules karena kelelahan, diam-diam Yael mengambil sebuah patok kemah dan Palu dan ditancapkannya ke pelipis Sisera bahkan sampai tembus ketanah dan Sisera mati. Saya berpikir sebagai seorang perempuan, Yael ini memiliki kemampuan dan keberanian diatas rata-rata luar biasa, membunuh seorang Pemimpin perang. Kita melihat tindakan Yael ini memiliki Resiko yang sangat tinggi , baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya. Namun dengan keberaniannya, Ia dipakai oleh Tuhan untuk melaksanakan Misi Tuhan, Keberanian yang patut dijadikan Teladan. Pertanyaannya membunuh koq jadi teladan, membunuh sampai menghilangkan nyawa orang adalah suatu perbuatan jahat dan tentu tidak ada toleransi yg namanya membunuh, tapi berbeda dengan perkara Yael, karena apa yang dilakukan oleh Yael ini adalah atas perkenan Tuhan, untuk menyelamatkan bangsa Israel. Karena keberaniannya inilah telah melindungi Bangsa Israel dari serangan bangsa Kanaan, Yael dikategorikan sebagai seorang Pahlawan Wanita. Hakim-hakim 5 : 24 Diberkatilah Yael,istri Heber orang Keni itu,melebihi perempuan-perempuan lain,diberkatilah ia,melebihi perempuan-perempuan yang didalam Kemah. Karena selama masih ada Sisera dan Raja Yabin,Israel akan selalu hidup dalam tekanan,Ancaman,dijajah diperangi dan dirusak. Dan setelah Sisera dan raja Yabin mati terbunuh,maka amanlah Negeri itu empat puluh tahun lamanya. 19


Jadi dalam kitab Hakim-hakim ini ,kita belajar bagaimana sikap Israel mengalami penganiayaan,Penindasan,Penjajahan,tekanan oleh Bangsa Asing. Mengapa Israel mengalami begitu banyak tantangan yang diperhadapkan,karena Bangsa Israel gagal membersihkan segala kejahatan-kejahatan di Kanaan,dan akibat inilah menciptakan tentang ketidak taatan serta kemorosotan moral Bangsa Israel. Karena ketika Yosua dan Samuel mati tidak ada nabi dan tidak ada Pemimpin,maka tampillah Hakim-hakim untuk menggembalakan Bangsa Israel.

Kesimpulannya: Keberanian yang patut dijadikan Teladan. Sebab apa yang tidak mungkin dan apa yang mustahil,jika memang sudah kehendak Tuhan,pasti mungkin dan tidak ada kata mustahil. Tuhan Yesus memberkati kita.

20


Tema “Naomi - Nasehat dan keibuannya” Referensi Alkitab: Ruth 1- 3 Keluaran 15:21

Penulis Lt. Col. Debi Kape

Kitab Rut secara historis menguraikan kisah tentang kehidupan satu keluarga Israel pada zaman para Hakim – Hakim (Rut 1:1; sekitar 1375-1050 SM). Secara geografis, latar belakang 18 ayat pertama kitab ini adalah di tanah Moab (di sebelah timur Laut Mati). Sisa kitab ini terjadi dekat atau di Betlehem di Yehuda. Kitab Rut adalah salah satu dari dua kitab dalam Alkitab Ibrani yang menggunakan nama seorang perempuan (kitab lainnya adalah Ester). Rut menggambarkan perjuangan Naomi dan Rut untuk bertahan hidup di lingkungan yang patriarkal (Patriarkal adalah stuktur sosial yang secara umum menempatkan laki-laki sebagai pemegang kekuasaan utama dan mendominasi peran kepemimpinan dalam segala hal). Meskipun ceritanya mengambil nama dari perempuan yang lebih muda, tetapi perempuan yang lebih tua adalah tokoh yang dominan. Kisah hidup Naomi membentuk satu alur cerita yang membawa pada penyelesaian masalah yang dihadapi. Naomi adalah salah satu tokoh wanita dalam kitab Rut. Naomi menikah dengan seorang pria Efrata dari Betlehem bernama Elimelekh. Naomi memiliki dua putra, Mahlon dan Kilyon. Keputusan Elimelekh suaminya, untuk meninggalkan Bethlehem dan pergi ke Moab bukan membawa kehidupan mereka lebih baik tetapi justru kepahitanlah yang mereka alami. Peristiwa ini berakhir dengan kematian dari Elimelekh dan kedua putaranya Mahklon dan Kilyon. Situasi ini membuat Naomi merasa hidupnya sudah berakhir . Tidak ada lagi harapan. Namun di tengah situasi yang begitu sulit, Naomi tetap menjadi seorang ibu Mertua yang luar biasa bagi Rut dan Orpa Fakta membuktikan bahwa seringkali hubungan Mertua dan anak mantu kurang harmonis disebabkan oleh perbedaan pendapat, cemburu, komunikasi yang kurang baik, merasa tersaingi, mau menang sendiri dan lain sebagainya. 21


Tidak demikian dengan Naomi. Apa yang membuat Naomi menjadi sosok Ibu Mertua yang dicintai dan di hargai oleh kedua menantunya. Pasal 1 dari kitab Rut menjelaskan bahwa menantunya yang berbeda bangsa, budaya dan agama sangat mencintai Naomi. Hal ini membuktikan bahwa perbedaan bukanlah menjadi satu penyebab ketidakcocokan mereka, Alkitab mencatat telah sepuluh tahun mereka tinggal bersama bahkan setelah suami mereka meninggal Rut dan Orpa tetap tinggal bersama dengan Naomi. Dari bagian Firman Tuhan ini beberapa hal yang dapat kita pelajari dari Naomi: 1. Sebagai seorang Ibu Naomi penuh dengan kasih dan pengertian kepada kedua menantunya. Rut dan Orpa bukan hanya menantu tetapi sebagai anaknya sendiri dan sebagai Ibu Naomi harus memikirkan tentang masa depan mereka (Rut 1 : 18 – 23) 2. Sebagai seorang Ibu, ketika berbicara Naomi menyampaikan pendapat penuh dengan pertimbangan, tidak sembarang berbicara. Naomi selalu ingin yang terbaik bagi kedua menantunya. Perkataannya selalu penuh dengan berkat. Naomi adalah seorang Ibu yang bijaksanan, tidak hanya memikirkan diri sendiri tetapi memberi kesempatan kepada Rut dan Orpa untuk menentukan pilihan mereka. Bukankah seorang anak selalu menantikan berkat dan nasehat dari seorang Ibu. 3.

Sebagai seorang Ibu Naomi telah menunjukkan sikap hidup yang dapat menjadi teladan bagi kedua menantunya. Teladan hidup Naomi sebaik perkataan yang dia ucapkan. Teladan hidup Naomi telah memberi dampak yang luar biasa kepada kedua menantunya dan memperkenalkan Allah Israel lewat cara hidupnya. Orang akan meneladani hidup kita bukan dari cara kita berbicara tetapi dari sikap dan tindakan hidup kita kita.

Bahan Diskusi: 1. Sebagai seorang Ibu naomi memiliki sikap keibuan yang perlu di teladani. Tolong sebutkan. Bolehkah 2 atau 3 orang membagikan pengalaman tentang hubungan anak mantu dan Ibu mertua. 2. Mengapa Ruth mau mengikuti Naomi pulang ke Bethlehem. Padahal suaminya telah meninggal dan tidak ada ikatan lagi. 3. Mengapa Rut berani mengatakan Allahmu, Allahku, bangsamulah bangsaku padahal dia bukan orang Israel. 4. Sebagai seorang Ibu, adakah sikap Naomi pada diri kita.

22


Naomi adalah gambaran hidup seorang Wanita sebagai Isteri, sebagai Ibu bagi anak serta anak mantunya dan seorang pemimpin dalam keluarga setelah suami dan kedua anaknya meninggal. Tidak mudah untuk menentukan sikap dan mengambil keputusan tetapi Naomi telah menunjukkan sikap yang luar biasa sekalipun kepahitan demi kepahitan yang ia alami. Kasih dan perhatian kepada kedua menantunya tidak berubah. Naomi tidak banyak menuntut tetapi sebaliknya memberikan nasehat kepada kedua menantunya, dia selalu menginginkan yang terbaik bagi keduanya.

23


Tema “Ruth - Kepatuhan dan Dedikasinya” Referensi Alkitab: Ruth 1 - 4 Penulis Mayor Herdawati Djaruma

Semua orang pasti ingin memiliki kehidupan yang layak. Namun meraih kehidupan yang layak, tak semudah membalik telapak tangan bahkan pada era milenial dan kemajuan teknologi seperti sekarang ini, sikap individualis menjadi meningkat dratis. Orang tidak mau dicampuri oleh orang lain, lebih suka menyendiri dan bersikap independent. Sikap seperti ini membuat orang menjadi tidak setia dan tidak mau berkorban buat orang lain , Namun sebagai orang percaya kita tetap harus memiliki sikap setia dan mau berkorban. Kali ini kita akan belajar dari keteladanan kehidupan iman Rut yang dinyatakan dalam sikap kepatuhan dan Dedikasi. Rut adalah tokoh dalam perjanjian lama yang ditulis dalam kitab Rut artinya Persahabatan. Rut merupakan perempuan keturunan Moab dan merupakan menantu dari Elimelek dan Naomi , pasangan suami istri ini berasal dari bangsa Israel dari daerah Efrata Betlehem yang kemudian tinggal di daerah Moab karena terjadi kelaparan di daerah Betlehem. Kelaparan di mulai dari zaman hakim-hakim . Mengapa dapat terjadi kelaparan? Bukankah Kanaan sebagai suatu daerah yang dijanjikan oleh Tuhan “tanah yang berlimpah susu dan madu (Ke 3:8) dan kata Betlehem berarti rumah roti adalah tempat yang subur? Alkitab memberi jawaban yaitu karena dosa (Ulangan 11:13-17 & Imamat 26 :3-5, 1416) dan Tuhan punya rencana (Matius 1:5-16). Dengan berjalan waktu mengalami kelaparan yang cukup lama membuat 2 anak lakilaki Naomi dan suaminya meninggal. Lalu mengapa Tuhan membiarkan Naomi mengalami kelaparan bahkan suami meninggal dan anak-anak meninggal tanpa cucu bahkan pulang tanpa harta? Sikap Naomi menyingkap semua itu karena Naomi tidak berdoa sebelum memutuskan untuk pindah, Sikap Naomi yang tidak berdoa lebih dahulu untuk pergi ke Moab karena Naomi tidak tahan dengan penderitaan ( Rut 1:19) bahkan selama kesusahan Naomi dua kali telah mengatakan bahwa situasi yang dihadapi karena 24


tangan Tuhan teracung kepadanya (Rut 1:13b) dan yang Maha Kuasa telah melakukan banyak yang pahit kepadaku ( Rut 1:20-21). Sikap ini berbeda dengan Sikap Daud ketika Saul mengejar dan mengepungnya, Daud bertanya kepada Tuhan. Pada waktu mengalami kesusahan Naomi tidak berdoa dan tidak minta pimpinan Tuhan bahkan tidak instropeksi diri dan berusaha menyelesaikan kesusahan dengan hikmat dan caranya sendiri. Beda dengan Rut yang merupakan istri dari Mahlon lalu mengikuti Naomi dan memutuskan untuk kembali ke bangsa Israel. Iman Rut dinyatakan dalam sikap yang nyata, yaitu kepatuhan dan dedikasi . A. Kepatuhan Rut 1 : 16 ”Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab kemana engkau pergi ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku; Iman itu membuat Rut bersikeras untuk mengikuti Naomi dan kembali ke daerah asal Naomi yaitu Betlehem Efrata. Meskipun Rut adalah seorang perempuan Moab, namun Rut tetap menunjukan kepatuhan untuk menyembah Allah Israel meskipun suaminya sudah meninggal. Alasan Rut tetap mengikuti mertua perempuannya bukan semata-mata karena kebaikan Naomi, namun iman Rut kepada Allah Naomi itulah yang membuat Rut mantap untuk mengikuti Naomi kembali ke daerah Israel seperti perkataannya kepada Naomi “ Allahmulah Allahku.” Rut tahu bahwa jika mengikuti Naomi maka ia pasti hidup miskin karena Naomi tidak memiliki harta. Kata “Miskin” selalu memiliki arti menderita karena tidak ada miskin yang menyenangkan serta menghasilkan. Iman Rut bertumbuh ketika dia menjadi menantu Naomi, Rut belajar mengenal Tuhan dan akhirnya percaya kepada Tuhan sehingga Rut patuh dan memiliki sikap optimis di masa sulit. Kepatuhan seseorang biasanya diuji oleh situasi dan kondisi bahkan tidak jarang kepatuhan seseorang berubah seiring dengan berubahnya situasi dan kondisi, apalagi keadaannya menjadi buruk atau negative.

25


B. Dedikasi Rut 2:7 Tadi ia berkata “ Izinkanlah kiranya aku memungut dan mengumpulkan jelai dari antara berkas-berkas jelai ini di belakang penyabit-penyabit. Sikap Dedikasi yang nyata dari Rut dinyatakan saat harus bekerja dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidup. Hal ini dilakukan karena Naomi tidak punya harta benda atau ladang yang bisa diusahakan ketika tiba di Betlehem Efrata. Itu sebabnya Rut mengambil keputusan untuk bekerja memungut jelai di ladang milik Boas bahkan Rut rela bekerja dari pagi tanpa berhenti. Rut bekerja tanpa mengenal lelah untuk memenuhi kebutuhan dia dan mertua perempuannya yaitu Naomi yang sudah tua. Dari kisah Rut memberi teladan bagi kehidupan iman kita. Rut benar-benar mewujudkan imannya dalam aksi nyata dalam hidupnya dengan bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya bersama Naomi. Teladan Sikap Kepatuhan dan Dedikasi Rut yang dapat kita ambil maknanya : 1. Membuat Rut mengalami Kasih karunia dan kemurahan Tuhan yang besar, dimana Rut akhirnya menikah dengan Boas dan memperoleh anak laki-laki bernama Obed. 2. Dari Rut inilah garis keturunan Daud seorang raja besar di Israel bahkan dari keturunan Daud inilah Tuhan Yesus dilahirkan ke dunia. 3. Masuk dalam rencana Tuhan yang indah dalam hidupnya. Rut 4 : 14 -17 “sebab itu perempuan-perempuan berkata kepada Naomi : “Terpujilah Tuhan, yang telah rela menolong engkau pada hari ini dengan seorang penebus. Pertanyaan : 1. Bagaiman dengan iman kita, apakah Kepatuhan membuat kita tetap setia dalam Kasih Tuhan? 2. Dedikasi apa yang di tunjukan saat mengalami kesulitan dan tantangan? Kesimpulan : Ketika saudara menghadapi kesulitan dan tantangan hidup dengan cara-cara sendiri tanpa melibatkan Tuhan, akan terlihat hasilnya hanya sesaat, tinggal menunggu bencana yang lebih dasyat. Oleh sebab itu sikap yang perlu kita ambil adalah : 1. Instropeksi diri 2. Berdoa minta pimpinan Tuhan 3. Selalu melihat rencana Tuhan dibalik semua yang terjadi, sehingga kita dapat tetap optimis seperti Rut. 26


I Korintus 10 : 13 “ Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaanpencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya. Tuhan Yesus memberkati kita sekalian. Amin!

27


Tema “Abigail - Bijaksana, cantik dan anggun” Referensi Alkitab: 1 Samuel 25:2-44 Penulis Lt. Col. Herlina Widyanoadi

Pendahuluan Seorang pernah bertanya “Mengapa Pelangi itu indah?” Pelangi itu indah karena banyak warnanya. Benar! Dalam kehidupan berkeluarga dan berumah tangga juga demikian! Tidak ada keluarga/rumah tangga yang tidak mengalami tantangan dan pergumulan. Namun! Yang penting bagaimana rumahtangga/keluarga itu mengamini janji Firman Tuhan bahwa : “Tuhan membuat segala sesuatu indah pada waktunya”. Banyak tokoh dalam Alkitab yang berperan penting dalam keluarga mereka, tokoh keluarga itu sudah dimulai sejak manusia pertama ada, sejak keluarga pertama dibentuk ditaman Eden. Alkitab mencatat kebaikan, keberhasilan mereka dalam memimpin keluarga. Namun, Alkitab juga mentatat kegagalan dan keburukan mereka. Tentu! Agar kita dapat belajar dari kehidupan mereka. Karena PA ini dikhususkan untuk Wanita maka Wanita perlu semakin bijaksana dalam menjalani kehidupan berkeluarga maupun bermasyarakat. Hal ini perlu agar segala Tindakan yang dilakukan merupakan hasil pemikiran yang matang sehingga tidak merugikan diri sendiri maupun keluarga. Pdt. Dr. Paul Gunadi pembicara Siaran Radio Telaga (Tegur Sapa Gembala Keluarga) dalam buku tulisanya mengajukan pertanyaan yang bisa menjadi diskusi kita. Pertanyaannya sekarang, bagaimana cara menjadi seorang Wanita dan istri yang bijaksana? Bagaimana caranya menjadi Wanita yang bisa mengimbangi suami dalam mengarungi bahtera rumah tangga, mengatur ekonomi dan menghadapi pergumulan? Apakah Anda rindu menjadi Wanita yang bijaksana yang sesuai dengan refleksi dari salah satu tokoh Alkitab? Tokoh yang dimaksud adalah Abigail. Siapakah Abigail? Ia adalah istri Nabal, dari banyak sisi buruk suaminya yang paling menonjol adalah amatlah kikir. Dalam kasus ini, Abigail menjalankan peran sebagai Wanita bijak. Ia berani mengakui kekurangan suami, namun ia melakukannya tanpa menjelek-jelekannya. 28


Tiga Tindakan Abigail yang mencerminkan Wanita biajksana, yang secara jelas ditulis dalam 1 Samuel 25, yaitu berpikir sebelum bertindaj, menjadi seorang yang objektif dan dapat mengarahkan orang lain kepada Tuhan. Isi/penjelasan Bagi orang Kristen, Abigail adalah nama yang sangat familiar. Nama ini sendiri diilhami dari sosok seorang perempuan yang tertulis di dalam Alkitab Perjanjian Lama dan hubungannya yang sangat dekat dengan Raja Daud. Abigail sendiri adalah istri dari seorang pengusaha kaya namun kikir bernama Nabal. Sayangnya, suaminya adalah orang yang sangat keras, kasar, tidak sopan dan berkepala panas. Berbeda dengan istrinya yang bijaksana. Abigail menjadi dikenal atas tindakannya yang sangat cerdik untuk meminta pengampunan atas kesalahan suaminya kepada Raja Daud. Saat itu Nabal tidak menggubris pembayaran upah yang diminta Daud setelah menjaga domba-dombanya di Gunung Paran. Akibatnya, Daud menjadi marah. Abigail pun menyadari kalau kemarahan Daud akan berdampak buruk bagi suaminya. Sehingga dia berpikir untuk segera bertindak. Kisah pertemuan Abigail dan Daud dituliskan dalam 1 Samuel 25: 23-31. Saat menyadari kesalahan suaminya, Abigail mencari cara untuk mendapatkan pengampunan dari Daud. Dia mengenal Daud sebagai hamba Tuhan. Karena itu Abigail mengirim sebuah hadiah kepada Daud dan merendahkan dirinya di hadapan Daud. Dengan cerdiknya, dia juga membawakan makanan untuk pasukan Daud dan akhirnya Daud bersimpati kepadanya. Bahkan setelah kematiaan Suaminya Nabal Daud mengambil Abigail menjadi istrinya. Abigail menjadi Wanita yang sangat berpengaruh dan memberi dampak baik dalam kepemimpinan Daud sebagai Raja Israel. Dalam sebuah tulisan rohani dijelaskan : Ada 5 tindakan bijaksana yang dilakukan Abigail saat itu untuk mendapatkan pengampunan atas suaminya Nabal. Tindakan ini dapat menjadi teladan bagi Wanita masa kini dalam menghadapi kemelut rumah tangga : 1.

2.

Abigail mengenal Daud sebagai orang yang saleh dan dia mengakui kuasa Allah yang dia sembah. Karena itulah dia memilih untuk bertindak benar. "Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian." (Amsal 9: 10) Dia memilih menghindari konflik. “Orang bijak berhati-hati dan menjauhi kejahatan, tetapi orang bebal melampiaskan nafsunya dan merasa aman.” (Amsal 14: 16)

29


3.

4.

5.

Dia menyelesaikan masalah dengan cara yang tenang. “Orang bebal melampiaskan seluruh amarahnya, tetapi orang bijak akhirnya meredakannya.” (Amsal 29: 11) Dia mengambil hati Daud dengan memberinya hadiah. “Siapa mengumpulkan pada musim panas, ia berakal budi; siapa tidur pada waktu panen membuat malu.” (Amsal 10: 5) Dia menabur kebaikan yang dilakukannya kepada Daud. “Orang yang bijak akan mewarisi kehormatan, tetapi orang yang bebal akan menerima cemooh.” (Amsal 3: 35)

A. Refleksi, diskusi dan aplikasi • Apakah situasi sulit seperti perkawainan Abigail sering terjadi pada perkawinan masa kini? • Bagaimana kita menghadapi keburukan pasangan kita tampa menjelekjelekkannya? • Dengan cara apa saja kita dapat meniru iman Abigail? • Menurut anda apakah Anda sudah mengenal pasangan Anda dengan benar? Kalau belum apa yang anda lakukan.

B. Kesimpulan dan tantangan Tidak ada pasangan suami istri dan keluarga yang benar-benar sempurna, yang ada adalah masing-masing mau belajar menerima kelebihan dan kekurangan pasangan kita. Keluarga dibentuk dan dirancang Allah bawalah kepada SANG PERANCANG KELUARGA SAUDARA DALAM SUKA MAUPUN DUKA. Amin.

30


Tema “Febe - Pelayan yang murah hati” Referensi Alkitab: Roma 16:1-2 Penulis Mayor Sri Widajati Goni PENDAHULUAN Febe merupakan rekan sekerja Rasul Paulus dalam menyebarkan Injil Kerajaan Allah. Nama Febe itu sendiri artinya BERSINAR. Dia memang memberikan sinar yang sangat luar biasa bagi orang-orang yang ada di sekitarnya,dan ia seorang yang gemar melayani. Febe seorang pelayan wanita yang melayani jemaat di Kengkrea sebuah desa di pelabuhan Timur Kota Korintus. Sebagai wanita yang melayani di rumah Tuhan,sudah pasti tugas utamanya adalah melayani jemaat.Ia memiliki Visi memenangkan jiwa untuk Kristus. Ia memberikan seluruh hidupnya untuk melayani Tuhan dan sesama.Kita ketahui bersama bahwa perjalanan dari Kengkrea ke Roma itu memerlukan waktu yang panjang dan memerlukan investasi uang dan waktu yang besar.Ia rela menggunakan sumber daya yang dimiliknya untuk mengabarkan Injil Kristus.Febe bersedia memberi dengan murah hati apa yang dimiliki dan tidak menimbun hartanya hanya untuk kepentingan diri sendiri. ISI/PENJELASAN Terjun dalam dunia pelayanan tidaklah mudah,ada berbagai macam tantangan dan kesulitan yang menghadang. Demikian juga dengan pelayanan Febe,tugas rangkap yang harus dijalani sebagai pemimpin umat di Kengkrea dan sebagai rekan sekerja Paulus tidak mudah juga untuk dijalani. Dari kisah Febe ada beberapa hal penting yang dapat dipelajari : 1.

Febe melayani dengan segenap hati. Febe memberikan dirinya,waktunya,tenaganya, hartanya untuk dipakai Tuhan menjadi saluran berkat bagi orang lain. Ia rela melayani jiwa-jiwa dan bagi Febe sendiri, Yesus adalah kekuatan hidupnya,dan Yesus tidak dapat dibandingkan 31


dengan yang lainnya. Febe sadar benar bahwa kehidupannya dipulihkan hanya karena anugerah Tuhan semata. (1 Petrus 2:2) 2.

Febe memiliki hati hamba Febe menyediakan hidupnya untuk melayani orang lain. Kita tahu bersama bahwa kebanyakan orang itu lebih suka dilayani daripada melayani. Febe menyadari bahwa Yesus telah memberikan teladan bahkan Ia memberi Nyawanya bagi kita orang berdosa. Itulah yang mendorong Febe untuk terus peduli orang lain.Dia pedulikan jemaat di Kengkrea dan juga pedulikan pelayanan Paulus.

3.

Febe Taat dan Setia Kesetiaan selalu menuntut pengorbanan. Dan Febe bersedia memikul tanggung jawab hingga surat penting Paulus tiba di Roma dengan selamat.Tidak sembarang orang yang diberikan tugas untuk mengantar surat Paulus tersebut.Dan Febelah orang yang terpilih untuk melaksanakan tugas tersebut. Pilihan Paulus tidak salah,dan Febelah orang taat dan setia dalam melaksanakan tugas pelayanannya. (kolose 3:23-24)

DISKUSI 1. Mengapa Febe orangnya murah hati? 2. Mengapa banyak orang sulit untuk bermurah hati? KESIMPULAN Kita dipanggil Allah untuk rela menyebarkan InjilNya bahkan berkorban dengan apa yang kita milliki.Oleh karenanya biarlah kita memberikan seluruh hidup kita untuk melayani Tuhan dan sesama. Memberikan sinar dan menjadi duta Kristus dimanapun kita melayani. Tuhan memberkati.

32


Tema “Maria Magdalena Wanita dengan cinta yang besar”

Penulis Kapten Nansi Mundung

Referensi Alkitab: Matius 27: 55 - 56 Markus 14: 40 - 41 Matius 28: 1- 9, Yohanes 20: 18

Maria Magdalena adalah seorang perempuan Yahudi pengikut Yesus yang ikut serta dalam pewartaan-pewartaan Yesus, yang menjadi saksi mata peristiwa penyaliban, penguburan, dan kebangkitan Yesus. Maria Magdalena mengandung arti Maria yang berasal dari Magdala, kota nelayan ditepi barat Danau Galilea. "Maria" adalah nama yang paling sering diberikan kepada anak-anak perempuan Yahudi pada abad pertama tarikh Masehi, sehingga para penulis injil merasa perlu menambahkan sebutan "Magdalena" guna membedakannya dari perempuan-perempuan pengikut Yesus lainnya yang juga bernama Maria (Wikipedia). Dalam pelayanan Tuhan Yesus di dunia kaum Wanita memainkan peranan yang sedemikian penting . Peran pentingnya adalah sebagai orang pertama yang bertemu Yesus setelah bangkit dari kematian, dan orang pertama yang mengabarkan tentang "Yesus yang bangkit" kepada murid-murid yang lain. bahkan dikatakan lagi bahwa maria Magdalena bersama perempuan – perempuan yang mengikuti Tuhan Yesus melayani dengan kekayaan mereka dan nama Maria Magdalena selalu didahulukan bilamana disebut bersama nama-nama sekelompok perempuan lainnya. Di masa lalunya, ia disembuhkan oleh Yesus dari penyakitnya, yaitu yang dicatat : • "Dari padanya Yesus pernah mengusir tujuh setan." (Markus 16 : 9) • "Dan juga beberapa orang perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai penyakit, yaitu Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat" (Lukas 8 : 2) Setelah Yesus memulihkannya dari kerasukan roh jahat, Maria Magdalena menjadi pribadi yang benar – benar mengasihi Tuhan. Orang yang sudah mengalami pengalaman perjumpaan dengan Yesus pasti mengalami perubahan hidup. Perubahan hidup yang dialami oleh Maria Magdalena adalah ia memiliki cinta yang besar, cinta yang tulus kepada Tuhan Yesus. Maria Magdalena adalah Wanita pertama 33


yang sangat mengasihi Yesus selain Maria ibu Yesus yang ia nyatakan melalui kesetiaanya meskipun para murid telah pergi meninggalkan makam Yesus, tetapi Maria tetap hadir dan tinggal berdiri dekat kubur dan menangis sambil menantikan dia melihat Yesus yang sudah bangkit. Dalam peristiwa ini tampaknya Maria Magdalena ingin memberi pelayanannya yang terakhir kepada Yesus. Ekspresi bukti kasih dan cintanya terhadap Yesus terungkap dari pernyataannya, “tuan, jikalau tuan mengambil Dia, katakanlah kepadaku, dimana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil Nya (Yoh. 20:15. ) Maria Magdalena punya cinta yang besar kepada Yesus . cinta kepada Tuhannya yang telah menyelamatkan dia, Cinta bukanlah apa yang kita katakan, tetapi yang kita lakukan. Cinta adalah aksi, bukan emosi. Kalimat-kalimat sederhana ini memiliki makna mendalam tentang arti mencintai yang sesungguhnya. Semua orang bisa mengakui bahwa ia mengasihi dan mencintai, namun tidak semuanya siap dan mau menunjukkan bukti bahwa ia benarbenar mengasihi. Belajar dari kehidupan Maria Magdalena, mari kita menjadi orang yang setia mencintai Tuhan,apapun keadaan kita, ditengah kondisi sulit bahkan orang tidak peduli dengan kita. Jangan pernah berkurang cinta kita kepada Tuhan yang telah lebih dahulu mencintai kita.

PENDALAMAN ALKITAB 1. Perubahan hidup apa yang dialami oleh Maria Magdalena setelah berjumpa dengan Yesus? 2. Seberapa besar cinta kita kepada Tuhan ? 3. Sudahkah cara hidup kita membuktikan bahwa kita mencintai Tuhan? Bisakah Anda menyebutkannya? 4. Adakah cara hidup kita yang tidak menunjukkan bahwa kita mencintai Tuhan? Tuhan Yesus memberkati.

34


Tema “Maria dan Elisabeth Wanita pilihan Allah” Referensi Alkitab: Lukas 1: 5 - 66

Penulis Lt. Col. Syastiel Lempid

Elisabet dan Maria dipilih Allah menjadi bagian dalam karya penebusan merupakan hak prerogative Allah sendiri atau hak istimewa Allah.Tapi tentu Allah memilih mereka berdua dengan alasan atau penilaian sesuai standard dan kehendak Allah Pilhan dapat diartikan yang dipilih dan hasil memilih dan pilihan pasti penilaiannya terbaik dari yang baik. Sebagai Wanita sering kita diperhadapkan untuk menentukan pilihan,Apa yang perlu kita perhatikan dan pertimbangkan sebagai Wanita bila kita ada pada sebuah pilihan, misalnya dalam memilih sepatu, tas, baju,t empat tinggal. Misalnya kita membeli sepatu yang perhatikan adalah: Kwalitas kenyamanan, kekuatannya, model, warna, merek) dan yang menentukan yang menjadi pertimbangan serius kaum Wanita adalah “harganya”dan tempat dimana sepatu akan kita gunakan. ELIZABET adalah Wanita benar dihadapan Allah dan hidup menurut perintah dan segala ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat ( Lukas 1 :6). MARIA Wanita yang penuh penyerahan dan taat kepada Tuhan (Luk 1 : 38) sederhana dan menjaga kesucian hidupnya ,selalu memuliakan Tuhan ,bersukacita ,sederhana dan rendah hati (Luk 1 : 46 - 48) Elizabet dan Maria adalah Wanita yang dipilih oleh karena standard Allah akan kehidupan Rohani mereka yang baik dan telah menjaga kekudusan hidup dihadapan Tuhan sehingga mereka punya sikap dan sifat yang patut diteladani.Alkitab juga menulis Wanita yang dipilih Allah untuk sebuah rencana Allah,namun ia merupakan Wanita yang dianggap sampah oleh Masyarakat (Pelacur ) tatapi Allah melibatkannya untuk pelayanan sebagai penolong orang lain dan misi pekabaran Injil didunia,.(contohnya Rahap ia Wanita pelacur tetapi memiliki hati penolong yang tulus dengan berani mengambil resiko ,Namanya tertulis ada pada silsilah kelahiran Kristus,Wanita Samaria yang bertemu Yesus disumur Yakub berani bersaksi hal 35


kebenaran tentang Kristus yang mampu menjawab semua persolan hidunya yang dan menyebabkan berita keselamatan tersebar dikota Samaria.) 1. Tuhan Yesus mengangkat derajat Wanita keposisi yang lebih tinggi dan melibatkan Wanita dalam karya penebusan dosa dan misi pekabaran Injil didunia ini.sebagai Wanita yang memiliki panggilan untuk melayani Tuhan ,dan tanggung jawab sebagai ibu dalam keluarga dan ibu Rohani dalam pelayanan,Apa yang kita telah kita lakukan untuk menjaga keseimbangan kehidupan Rohani dan Kesehatan fisik kita agar peran kita sebagai istri,ibu,opsir dapat berjalan baik dan kita merasakan dampaknya. 2. Catherine Booth adalah yang Wanita yang dipakai Allah ‘Memenangkan jiwa bagi Kristus”membangun mereka yang telah diselamatkan untuk bertumbuh dalam Kebenaran Firman Allah dan mempraktekkan hidup yang dapat dicontoh dalam kekudusan hidup.Apa yang kita ketahui tentang Catherina Booth? 3. Wanita adalah pribadi yang kuat itu sebabnya kita diciptakan sebagai penolong untuk pria, sekalipun fisik kita lemah dari pria,tapi bagaimana tanggapan kita dengan begitu banyak Wanita yang diperdaya oleh Pria?apa sebabnya? Kesimpulan : Wanita piilihan Allah adalah Wanita yang penuh penyerahan,sangat menghormati Tuhan,memiliki hati penolong dan akan memberi dampak yang benar dan baik.

36


Tema “Euodia dan Sinthike - rekan sepelayanan (Pejuang pekabaran Injil)” Penulis Mayor Santi White

Referensi Alkitab: Filipi 4: 2 - 4

Salah satu Cartoon favorit keluarga kami adalah Bananas in Pyjamas. Tokoh utama Cartoon ini adalah B one dan B two, keduanya selalu sehati sepikir, dan mereka secara berkala memeriksa : “Apakah mereka masih berpikir kearah yang sama’. Kalimat favorit mereka adalah : “ Are you thinking what I’m thinking ?” dan salah satu Banana in Pyjamas akan menjawab : “ I think, I’m…”. Semua orang mendambakan team yang sehati sepikir seperti B one dan B two, tapi apa hendak di kata selalu saja ada orang yang berpikir bersebrangan dengan kita. Tokoh kepemimpinan John Maxwel berprinsip : “ Seorang pemimpin tak mungkin disenangi oleh semua orang.”Pastilah ada saja orang yang tidak berpikir kearah yang sama.” Dalam KBBI, kata sehati berarti bersatu hati, seia sekata. Dalam pengertian hati, yang salah satunya tempat segala perasaan batin dan tempat menyimpan pengertianpengertian (perasaan-perasaan, dsb.), maka sehati sepikir di sini muncul atau keluar dari kedalaman batin yang paling dalam, bersumber dari inti bahkan dari pusat perasaan manusia. Sementara, sepikiran berarti sama pikiran; satu pendapat. Ini menyangkut akal budi dan pertimbangan hati manusia. Euodia (Yunani: Εὐοδία) and Sintikhe (Συντύχη) adalah dua tokoh yang disebutkan dalam Perjanjian Baru. Keduanya adalah anggota Team dari Rasul Paulus, mereka adalah anggota perempuan dari gereja di Filipi, dan menurut teks Filipi 4: 2-3, mereka terlibat dalam sebuah percekcokan. Kepada mereka dan kita juga Rasul Paulus memberi arahan supaya mereka menaruh Pikiran dan perasaan yang terdapat dalam Kristus. Filipi 2 : 5. Kata kerja “berpikir” di sini berarti set your mind on something – menetapkan pikiran; memfokuskan pikiran; memusatkan pikiran pada sesuatu. Artinya Paulus sedang menyatakan bahwa “sehati

37


sepikir” berarti memusatkan pikiran; memfokuskan pikiran; menetapkan pikiran pada pikiran Kristus atau sikap Kristus. Ketika seseorang dapat memusatkan pikiran kepada Krsitus, maka akan berdampak baik baginya : Orang tersebut akan membuang beberapa hal: 1. Personal agenda yang memimpin kepada personal goal; 2. Membuang segala keangkuhan dan kesombongan karena kesombongan membuat orang mengejar personal glory. 3. Mereka akan menganggap orang lain lebih utama dari diri sendiri atau mereka mengembangkan sikap respect for one another. Pertanyaan Diskusi : 1. Berikan contoh team dalam Alkitab yang dapat dijadikan model sebagai orangorang yang sehati sepikir ? 2. Menurut anda apakah unsur-unsur yang harus ada dalam Team sehati sepikir ? 3. Paulus memberi solusi bagi Eudia dan Sintikhe untuk dapat menyelesaikan perselisihan mereka, apakah Anda pernah mendamaikan anggota team atau jemaat yang sedang bertikai ? Bagaimana Anda melakukannya? 4. Sebutkan beberapa manfaat dari pelajaran sehati sepikir yang Paulus ajarkan kali ini, dapatkah kita pakai dalam pelayanan wanita di pelayanan kita ? Tuhan Yesus memberkati.

38


DEPARTEMEN PELAYANAN WANITA KANTOR PUSAT TERITORIAL Jalan Jawa no. 20 BANDUNG Terbitan Tahun 2024

39


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.