Portofolio TA_09020321034_galuh somya maharani

Page 1


MODERN FLEXIBLE
KHAS
MUDAH DIAKSES
TUGASAKHIR2025
PERANCANGANCULTURALCOMMUNITYCENTER(CCC)Kampung
MelayuKotaSemarangLamaDenganPendekatan Neo-Vernakular
GALUH SOMYA MAHARANI_09020321034
Dr. Rita Ernawati, M.T Noverma, M.Eng
SCAN ME!!

PEMROGRAMAN DESAIN

LATAR BELAKANG

terdapat beberapa urusan budaya yang belum tercapai yaitu penyelenggaraan festival seni budaya, event apreasiasi budaya lokal, dan apresiasi kesenian lokal

-RPJMD tahun 2021-2026

kurangnya fasilitas untuk meawdahi kegiatan kesenian, dan kebuadyaan tempat memfasilitasi kegiatan budaya, seni, dan pelatihannya serta pengembangan wisata

Potensi dekat area pengembangan wisata air, plaza masjid menara, public space dan foodcourt

terdapat beberapa urusan budaya yang belum tercapai yaitu penyelenggaraan festival seni budaya, event apreasiasi budaya lokal, dan apresiasi kesenian lokal

-RPJMD tahun 2021-2026

kurangnya partisipasi aktif warga terkait kegiatan seni budaya serta apreasiasi budaya lokal

ISU DESAIN

keunikan apa yang membuat bangunan ini berbada dari yang lain

keterlibatan komunitas atau masyarakat sekitar

mencerminkan bangunan modern

TUJUAN

mewadahi kegiatan seni budaya dan apresiasi budaya lokal

Bangunan yang menarik untuk dikunjungi semua kalangan usia

Berikut versi yang lebih sederhana dan tetap mempertahankan makna:

Nilai keislaman di Cultural Community Center diterapkan berdasarkan QS. Al-Hujurat ayat 13, yang menekankan pentingnya saling mengenal antar manusia dari berbagai latar belakang. Hal ini diwujudkan melalui ruang-ruang yang mendorong interaksi dan kebersamaan antar budaya dan komunitas.

ketentuan fisik lahan, yaitu;

KDB maksimal 80% dengan total 2.340,8 m2;

KLB maksimal 3.2 poin dengan maksimal 8.963, 8 m2;

KDH minimal 10% dengan maksimal 280,1 m2;

RTH minimal 30% dengan minimal 840,3 m2 ;

GSB minimal bagian barat 2,5m; timur 2m; utara 0m; Selatan 2m Tinggi bangunan maksimal 4 lantai (25 meter).

identitas visual menyatu dengan rumah kuno kampung melayu

Kampung Melayu merupakan kawasan beragam etnis yang potensial dikembangkan dalam bidang budaya untuk mendukung program pemerintah di sektor kebudayaan dan kesenian tradisional. Di kawasan ini terdapat tiga situs cagar budaya terkenal: Masjid Layur, Kelenteng Kam Hok Bio, dan Studio Foto Gerak Cepat. Lahan terpilih berada dekat rencana wisata air dan ruang publik, serta pasar wisata kuliner yang dapat diakses melalui Jembatan Merah. Luas lahan 2.801 m² dengan ketinggian 1–3 meter dari permukaan laut, dikelilingi jalan lingkungan dan area pengembangan pasar wisata. Lokasi berada di antara Jl. Layur dan Jl. Kp. Plimbungan, serta dekat dengan bangunan cagar budaya yang sering dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara. Berdasarkan pemetaan risiko rob oleh MAPID, tapak memiliki tingkat kerentanan berbeda: bagian barat masuk zona risiko rendah (+0,50 m) karena elevasi lebih tinggi, sedangkan bagian timur masuk kategori risiko sedang (+0,5–1,5 m) karena lebih rawan rob, terutama saat pasang maksimum atau hujan lebat. Maka, elevasi lantai dasar dirancang lebih tinggi untuk mengantisipasi hal ini.

INTEGRASI NILAI KEISLAMAN
Gambaran Umum Site

Tujuan Utama

Tujuan Tambahan Kriteria

Desain

memfasilitasi kegiatan event seni budaya

identitas baru yang selaras

PERANCANGAN TAPAK

Pendekatan

Bangunan dengan desain mencerminkan ciri khas kampung melayu dan lokalitas

Bangunan dengan kompleksitas fungsi aktivitas yang beragam

mudah diakses modern flexible

NEO- VERNAKULAR ARCHITECTURE

Hubungan Langsung

Hubungan Abstrak

Adaptasi langsung dari elemen lokal

Hubungan Kontemporer

Hubungan Lanskap

Hubungan Masa Depan

Interpretasi simbolik terhadap bentuk, pola, dan makna budaya.

Respons terhadap kondisi alam, iklim, dan lingkungan fisik tapak.

Penggunaan teknologi dan material modern yang menyatu dengan nilai lokal

Antisipasi terhadap perubahan lingkungan dan perkembangan kawasan.

-Material fasad menyerupai rumah Melayu (kisikisi kayu, ornamen tradisional).

- Viewing area ke arah situs budaya.

- Tata letak massa bangunan menyerupai rumah Melayu (ruang depan–tengah–belakang).

- RTH sebagai zona hijau aktif.

CULTURAL

FUNGSI DAN AKTIVITAS

Cultural Nexus Kirab Budaya

Festival Kuliner

Pertunjukkan Seni Musik

- Atap limas potong seperti rumah panggung.

- Orientasi bangunan terhadap angin.

- Tapak dinaikkan untuk mengantisipasi rob.

- Struktur baja & beton komposit.

- Anyaman lokal sebagai elemen interior.

- Aksesibilitas universal (lift & ramp).

- Fondasi dan elevasi tahan rob.

- Orientasi menghadap area pengembangan wisata.

- Fungsi ruang fleksibel untuk event masa depan.

COMMUNITY CENTER

Cultural Community Center adalah pusat komunitas yang memfasilitasikegiataneventdan pembelajaran seni budaya. Commmunity Center ini memberi pelayanan dalam lingkungan atau kota.

Angklung dab Rebana Workshop Pengenalan Budaya dan Dongeng Anak

Educational Hub pelatihan tari, seni musik

Angklung dan rebana, senam, dan pelatihan tour guide

Walking Tour

Perpustakaan

Economic Recreacional Oasis

Restoran

Pameran dan Event

rooftop garden

Foodcourt

Cultural Commmunity Center melestarikan hubungan kegiatan antar budaya juga menekankan pentingnya fasilitas pembelajaran budayadaneventbudaya

edukasi pelatihan seni budaya fleksible

pengguna berbagai usia

GALUH

IMPLEMENTASI PENDEKATAN DESAIN

Ruang belakang

Ruang Tengah

Korridor Penghubung

Ruang Depan

Organisasi Ruang

RUANG DEPAN

Ruang menerima tamu terbuka-semi terbuka ruang transisi luar ke dalam melambangkan keterbukaan terhadap tamu mudah diakses

RUANG TENGAH

Ruang kumpul keluarga, musyawarah, istirahat terbuka-semi terbuka ruang transisi luar ke dalam melambangkan keterbukaan terhadap tamu mudah diakses

RUANG BELAKANG ruang kerja domestik mencerminkan kekeluargaan tertutup

KORIDOR

sirkulasi menghubungkan antar ruang memberi akses ke ruang tengah sirkulasi dan pencahayaan alami

Ruang Depan

area penyambutan dan interaksi awal pengunjung interpretasi ruang tamu,danberanda

-plazaterbuka -pusatinformasi -Foodcourt -openpublicspace -amphitheater

AKSESIBILITAS

Ruang Tengah

pusat aktivitas kreativitas dan komunitas interpretasi ruang keluarga dan ruang tidur

-studiomusikangklung danrebana -sanggartari -studiopameranfoto -studioteori -perpustakaan -restoran -gallery dan exhibition gallery -multipurposehall -co-workingspace

: Sirkulasi pejalan kaki : Sirkulasi kendaraan mobil : Sirkulasi kendaraan motor : Entrance : Drop

Ruang Belakang

area terbatas untuk operasionaldanservis interpretasi sapur, ruang makan, dan kamarmandi

-parkir -tanggadarurat -kantorpengelola

Korridor

jalur penghubung antarzona interpretasi selasar tengah rumah melayu kampungmelayu

-areatransisiplaza -sirkulasi indoor dan ourdoor -tangga -lift : Pohon : Perdu : Rumput

organisasi ruang pada Cultural Community Center mengimplementasikan tata ruang pada rumah kuno kampung melayu yang terdiri dari tiga bagian utama: ruang depan, ruang tengah, dan ruang belakang, serta koridor penghubung sebagai sirkulasi utama.

Main Entrance kawasan terletakdibaratsitedengan

area pedestrian terbuka untuk kesan

Area pedestrian ramah pejalankakiuntukmenunggu kendaraan maupun beristirahat.

Rita Ernawati, M.T Noverma, M.Eng

PERANCANGAN STRUKTUR

atap genteng tanah liat

Rangka baja ringan

Plat Lantai Bondek tebal 12 cm

Kuda-kuda atap beton baja IWF 200x400mm dan 100x200mm

Atap

Balok beton baja komposite

Balok Utama 30x50cm

Balok Anak 30x40cm

Kolom beton baja komposite

Balok Utama 50x50cm

Balok Anak 25x25cm

Atap Pelana digunakan untuk mengatasi suhu cenderung tinggi dikota semarang serta menyelaraskan fasad

POTONGAN

Konstruksi Beton Baja Komposite

kontruksi menggunakan beton baja komposite digunakan untuk meminimalkan dimensi kolom nemun tahan korosi angin laut. Konstruksi beton baja komposite dengan bentang utama 8 meter pada

kolom, balok dan kuda-kuda atap dengan menggunakan kolom utama 50x50cm dan kolom 25x25cm, untuk menghindari adanya puntir diberi penambahan kolom praktis dibeberapa bentang. Balok utama digunakan 30x50cm dan balok anak 30x40cm dengan plat lantai bondek setebal 12cm.

PERANCANGAN UTILITAS

Utilitas Listrik

Sistem kelistrikan kawasan ini menggunakan satu Main Panel yang terhubung dengan genset dan ATS (Automatic Transfer Switch) untuk memastikan suplai listrik tetap berjalan saat listrik PLN padam. Terdapat enam sub-panel yang ditempatkan di zona utama seperti foodcourt, studio, galeri, dan ruang komersial agar distribusi listrik lebih terarah dan efisien.

Utilitas Air Bersih dan Kotor

Sistem air bersih dan limbah dirancang dengan satu ground water tank (GWT) di tengah tapak dan tandon atas, agar tekanan air merata ke seluruh bangunan. Air limbah domestik dialirkan ke dua septic tank di zona utara dan selatan, dengan perpipaan tertanam yang terpisah dari kabel listrik dan saluran drainase.

Utilitas Proteksi Kebakaran

Sistem proteksi kebakaran dirancang agar jangkauan pemadamannya efektif. Tiga titik fire hydrant ditempatkan di area amphitheater, foodcourt, dan studio, masing-masing dengan jangkauan sekitar 30 meter. Sistem ini terhubung ke jaringan pipa kebakaran dan tangki air cadangan untuk memastikan pasokan air saat darurat.

Pengelolaan sampah dibagi dua: tempat pembuangan awal dan titik pengumpulan akhir. Enam tempat sampah diletakkan di area ramai seperti area makan dan ruang publik. Dua titik pengumpulan utama ada di barat dan tenggara tapak untuk memudahkan pengangkutan. Ke depannya, sistem pemilahan sampah organik dan anorganik bisa diterapkan untuk mendukung keberlanjutan. Utilitas Sampah

TUGAS AKHIR 2025
CULTURAL COMMUNITY CENTER (CCC) Kampung Melayu
Semarang Lama Dengan Pendekatan Neo-Vernakular
STUDIO MUSIK ANGKLUNG
GALUH SOMYA
Dr. Rita Ernawati, M.T Noverma, M.Eng
HALL
FOYER UTAMA RESTORAN
PLAZA AMPHITHEATER

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.