Iman yang Avant-garde

Kudus dan Apostolik

12 DESEMBER 2020 www.katolik.itb.ac.id ISBN 13316085

“Majalah” ini hadir untuk memenuhi Ujian Akhir Semester KU 2063 Agama dan Etika Katolik, dengan judul “Iman yang Avant-garde.”

Pengajar Mata Kuliah: R.P. Onesius Otenieli Daeli, OSC, Ph.D. Asisten Mata Kuliah: Kevin Chandra N Deri Andika Bangun Leo Widyatma Penyusun: Petrus Canisius Astuto Santosa (Teknik Fisika – 13316085)

©2020

Suatu hari, di sebuah grup WA bapak2 pada umumnya‌..

Grup Ora Et Labora Yudas is typing ‌.

Siapakah Yesus menurut Anda?

Petrus Guru?

13:33

Andreas Mesias?

13:35

Astrid Sahabat saya!

13:36

Apa yang Anda tahu mengenai kata Avant-garde?

Yohanes Revolusioner?

13:40

13:41

Apakah ada koneksi antara Yesus, Avant-garde, dan Teknik Fisika?

Sekilas tidak, tapi jika ditinjau lebih jauh, sepertinya juga tidak.

Atau memang ada?

Sebuah pertanyaan muncul!

Yakobus Garis depan?

3

Hmmm Avant-garde teh naon?

Avant-garde. Advanced. Vanguard.

Kata yang berasal dari Prancis ini digunakan pada orang atau karya yang bersifat eksperimental, radikal, dan tidak lazim. Karya-karya seni

avant-garde

umumnya

bertujuan

untuk melawan batas-batas norma dalam

suatu

membuka

kebudayaan

cakrawala

yang

dan tidak

terbayangkan sebelumnya.

Kata avant-garde ini bisa digunakan secara meluas sebagai kata benda (dan

sifat)

dengan

arti

suatu

kecerdasan untuk mengembangkan konsep baru nan eksperimental, atau dengan kata lain mengarah pada sifat progresif.

4

Terus Teknik Fisika?

Teknik Fisika seringkali (setidaknya dalam lingkungan engineering) dianggap sebagai ilmu all in one engineering yang mengusung avant-garde. Mengapa begitu?

5

Teknik Fisika merupakan cabang ilmu yang berkembang dari Ilmu Fisika. Seiring dengan waktu, kebutuhan akan ilmu fisika terapan diperlukan, sehingga keilmuan ini muncul

untuk mendorong penerapan fisika teoritis dapat dilangsungkan secara lebih cepat.

Sebagai terapan dari fisika teori, tentu keilmuan Teknik Fisika perlu kuat dalam teori pengetahuan

dasar

(science)

sebelum

mengaplikasikan dalam rekayasa teknologi terapan yang spesifik.

Nah, Teknik Fisika diamanatkan untuk menjadi pembeda dan pemikir yang non-konvensional dalam

menyelesaikan

kerekayasaan

secara

Komprehensif

karena

permasalahan komprehensif.

Teknik

Fisika

berkecimpung dalam dunia rekayasa yang luas, mulai dari instrumentasi dan kontrol, instrumentasi

optik

dan

medik,

fisika

bangunan, material fungsional maju, hingga manajemen energi.

6

Di samping itu, melihat perkembangan zaman yang cukup berorientasi pada pekerjaan-pekerjaan berbasis teknologi baru, Teknik Fisika diproyeksikan menjadi keilmuan yang

avant-garde. Industrial Internet of Things (IIoT) atau industri 4.0.? Sebagai ilmu yang futuris teknik fisika harus mampu beradaptasi dan bereaksi cepat terhadap segala perkembangan

dunia

sains

dan

kerekayasaan

dan

membawa kebaharuan dalam industri. Seperti tugas yang berat memang, terlebih mengingat bagian hilir dari teknik fisika ini berbeda satu sama lain (seperti material fungsional

maju

dan

manajemen

energi,

tentu

perbedaannya dapat dibayangkan bukan?).

7

Hal ini akan membawa kita pada satu konsep lain dari keilmuan Teknik Fisika, yakni ilmu yang generalis yang spesialis. Para teknik fisikawan selalu menganalogikan dengan segitiga terbalik. Dasar teori fundamental yang kuat, yang kemudian menjurus pada salah satu spesialisasi spesifik, seperti segitiga yang mengerucut. Hal ini mirip dengan klasifikasi T-shaped skills.

Logo Himpunan Mahasiswa Teknik Fisika (HMFT) ITB yang merujuk kepada konsep segitiga terbalik

Ini semua merupakan kerangka besar Teknik Fisika sebagai ilmu yang avant-garde, di mana dengan berpikir radikal dan melihat segala peluang kerekayasaan secara lebih holistik dan tak terbatas, diharapkan ide-ide liar yang eksperimental akan muncul. Memang terlihat muluk-

muluk, namun yang saya tangkap, ini adalah asa yang diharapkan sebagai jembatan antara ilmu kerekayasaan.

8

Ternyata hal tersebut juga menjadi karakter dari Yesus!

Terlalu mengada-ada? Mungkin, tapi saya melihat adanya benang merah! (Semoga setelah ini Anda juga begitu)

Sebelumnya, kita perlu menengok kembali situasi dari masa hidup Yesus. Yesus hadir ketika daerah Palestina diokupasi oleh Imperium Romawi. Setelah kematian Herodes (4 SM), Kerajaan Herodian sebagai sub-ordinat imperium, terpecah menjadi 4 bagian, dengan salah satu bagian

paling

krusial

akhirnya menjadi Provinsi Yudea di bawah imperium langsung.

Maka

dapat

dibayangkan bahwa pada masa

ini,

Imperium

kekuasaan

Romawi

jauh

merasuk dalam kehidupan orang Yahudi.

9

Situasi

ini

menyebabkan

orang

Yahudi teringat kembali dengan janji datangnya Mesias, seorang penyelamat Yahudi YHWH,

yang

sekali

yang diutus lagi

akan

menyelamatkan kaum terpilih dari penjajahan (mereka sudah melalui

kekuasaan Firaun, Babilonia, hingga Persia). Dengan pola pikir seperti ini, tentu karakter dari Mesias yang ada pada pikiran orang-orang zaman tersebut adalah sosok panglima gagah, yang dengan bantuan Allah akan membantu mengusir penjajah Meme Yesus ikut demo mahasiswa

dan membebaskan orang Yahudi dari kekuasaan asing. Dan dengan

keinginan ini lah muncul orangorang Zelot.

10

Dari keimanan yang kita percayai, di sinilah letak

perbedaan pandangan yang kurang tepat dari orangorang Yahudi saat itu. Bagi kita, Yesus datang sebagai Mesias, tapi bukan menjadi pembebas fisik, melainkan menjadi pembebas dalam artian rohani. Maka dari itu, sangat tepat bahwa gereja membedakan alkitab antara Perjanjian Lama dengan Perjanjian Baru, menandakan bahwa janji baru yang dipaparkan Yesus adalah suatu hal yang baru.

Dokumentasi: Paroki Gamping

Gaya baru, seragam baru bro

11

Ada suatu momen menarik yang dikisahkan pada Injil, yakni saat sengsara Yesus. Pada hari penyaliban, Ponsius Pilatus merasa gamang dan bingung, dengan pilihan-pilihan yang ada. Kekacauan merupakan hal terakhir yang diinginkannya, terlebih peringatan dari Kaisar Tiberius yang asyik berendam di Pulau Capri tapi matanya mengawasi seluruh imperium sudah pernah dikeluarkan untuk dirinya. Lalu dikeluarkannya dua manusia, dan seperti pertunjukan, dua orang terantai ini seolah diperlihatkan untuk diundi agar bebas. Yang satu merupakan nabi dan pengajar kebenaran yang membawa ajaran cinta kasih, untuk membebaskan dunia dari kisah Romawi dan dunia kuno yang penuh darah. Yang satunya lagi bercita-cita hal yang mirip: kebebasan dari kekuasaan Romawi secara mutlak. Caranya? Pemberontak garis keras yang

menyamun

dan

membunuh

untuk

menganggu

ketentraman. Ada permainan perang psikologis yang sedang dilakukan oleh kaum Zelot ini untuk mengenyahkan Romawi.

Jadi, dua orang ini dengan cara berbeda ‘memberontak’ untuk bebas dari kekuasaan otoriter romawi, namun tujuannya sama.

12

Siapa dua orang ini? Ya, dia adalah Yesus dan Barabas.

Meskipun perdebatan akan sosok Barabas adalah benar termasuk pemberontak Zelot atau bukan, namun kisah ini tanpa disadari memberikan wawasan terkait pola pikir pilihan orang Israel zaman tersebut yang masih terjebak dalam dunia kuno yang memiliki lika-liku kekerasan, pemahaman menjadi kuat adalah arti dari perdamaian, dan eksklusifitas dari suatu kaum terpilih. “Tetapi mereka berteriak bersama-sama: "Enyahkanlah Dia, lepaskanlah Barabas bagi kami! Barabas ini dimasukkan ke dalam penjara berhubung dengan suatu pemberontakan yang

telah terjadi di dalam kota dan karena pembunuhan.� Luk 23:18-19

13

Pembebas baru dalam artian rohani?

Ini tentu adalah gagasan dan gerakan revolusioner, dan sama seperti avant-garde, merupakan sesuatu yang tidak akan langsung dipahami oleh orang-orang Yahudi, dan tentu

susah

untuk

menghindari

suatu

benturan.

Nampaknya memang seperti pertentangan antara kaum konservatif dengan progresif. Tapi, sejarah dunia lebih berpihak pada kaum progresif. Tanpa kaum progresif, manusia akan jalan di tempat atau

justru diam saja.

Jelas bahwa Yesus adalah seorang avantgarde. Dia datang sebagai perwujudan Allah dalam

menyebarkan

perdamaian

bagi

seluruh umat manusia tanpa kecuali. Dia datang dengan konsep kehidupan yang jauh melampaui zamannya, karena konsep ini tak akan lekang oleh waktu.

14

Avant-garde iman yang dibawa oleh Yesus, sama seperti Teknik Fisika, adalah generalis yang universal: bahasa kasih.

Bahasa kasih ini tidak akan kalah oleh berbagai sistem, ideologi, dan menembus berbagai lapisan umat manusia.

“Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.

Dan

hukum

yang

kedua,

yang

sama

dengan

itu,

ialah:

Kasihilah manusia

sesamamu seperti

dirimu sendiri.� Mat. 22:37-39.

15

"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang

untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi.

Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.� Mat 5:17.

Sejatinya, konsep yang diusung Yesus bukanlah hal yang baru, sama seperti semua gagasan akan IoT yang saling terkoneksi dari plant hingga ke human dalam instrumentasi kontrol bukanlah ide baru. Namun, implementasi dari pengejawentahan ide tersebut, merupakan cara baru yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya. Begitu pula dengan isi Kotbah di Bukit, yang bisa dijadikan pijakan inti dari ajaran Yesus. Berbagai koreksi akan tafsir dijelaskan dengan gamblang pada bagian tersebut, seperti contoh berikut.

16

“Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah.

Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.� Mat.

5:27-28. “Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.

Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu

dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.

Karena dengan demikianlah kamu menjadi anakanak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik

dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.� Mat. 5: 43-45.

17

Dua bagian tersebut sangat jelas. Ajaran Taurat yang sudah ada turun temurun tidak salah, sama seperti ide IoT selalu bersemayam sedari dulu. Tafsirnya lah yang berbeda. Yesus memperbarui (baca: menggenapi) tafsir tersebut, dan membawa manusia untuk selangkah lebih dekat kepada Bapa.

“Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna." Mat. 5: 48.

18

Lalu, apa kesimpulan dari hubungan antara Yesus, Teknik Fisika, dan avant-garde?

Futurisme. Teknik Fisika sebagai ilmu yang avant-garde harus selalu berkembang memenuhi tuntutan zaman, tanpa melupakan bahwa kerekayasaan ini ada untuk kemanusiaan. Segala perkembangan revolusi industri 4.0. tidak boleh alpa dengan meminggirkan secara tidak humanis para buruh yang kehilangan sumber kehidupan dengan adanya otomasi yang terkoneksi dengan jaringan awan.

Perkembangan

kecerdasan buatan

(artificial intelligence) bukanlah hal yang buruk, justru hal yang harus didorong demi kemajuan umat manusia.

Namun, sekali lagi patut diperhatikan bahwa hal itu harus dalam kerangka menjaga humanisme kita.

19

Begitu pula dengan iman kita. Seringkali berbagai perumpamaan Yesus harus kita translate ke dalam bahasa modern agar dapat kita pahami. Beberapa konsep yang ditawarkan Yesus yang mendobrak tatanan orang Yahudi mungkin seolah-olah tidak relevan dengan situasi saat ini. Namun, inti dari ajaran Yesus tidak akan lekang oleh zaman. Tatanan yang didobrak pastilah

berbeda, karena tantangan iman sebagai orang Kristen akan selalu menempuh tembok yang berbeda. Dengan iman kristen yang selalu beradaptasi dan avant-garde, maka kita tidak akan pernah kehilangan iman.

Salam, Ad mairoem Dei gloriam

20