Kaleidoskop Biro Sosmas HMFT ITB 2019/2020

2019

2020

t Berkelana ke bara mencari jamu

Sosmas adalah jalan ninjamu?

HMFT Peduli

Ka.lei.dos.kop: Aneka peristiwa yang disajikan secara singkat Kaleidoskop berasal dari bahasa Yunani: kalos-eidos-skopeĹ?: indah-bentuk-melihat.

Walaupun Kaleidoskop Jejak Sosmasantay ini tidak singkat, namun kami akan coba sajikan dengan santay (loh ga ada hubungannya).

Prolog Biro Sosial Masyarakat HMFT ITB tahun ini mengambil tajuk “sosmasantay�, sama seperti kultur bangsa kita dimana menjalani kehidupan dengan santuy, cihuy, dan uhuy (eh itu spontan ding).

Biro Sosial Masyarakat dibagi menjadi dua divisi: Implementasi Masyarakat (IM) dan Social Movement (SM). IM memiliki fokus pada keberlanjutan community development yang dilakukan di desa mitra HMFT ITB sejak tahun 2017. Sedangkan SM lebih berfokus pada community service dengan kegiatan-kegiatan yang mewadahi kepedulian sosial yang bisa dilakukan oleh mahasiswa FT. Di samping itu, Biro Sosial Masyarakat juga menjadi supporting system untuk ITB Insight, khususnya dalam rangkaian acara Insight Movement dan Inspirates.

Penjelajah

a

K

Jih a ua Elix ir Ket

be

Se k

v Kadi Acara

iv Perizin a

ir

n

y

d Ka

n

Elix

Kabir o

m

a ti e nt

tion - Imp a le uc

Yu

20 0 2

Se l

a vi

Oc

a

n

sta

ba

Kadiv Dok u

ent m ve

K U

i x ir El

m as s o

Ed

ir Elix

hi

m

S

mplementa I ro

PJ Desa

Ind Insight M v i d o

PJ Ulin Ka C

Ulin ka PJ C

PJ E

PJ El

Akomtra v i n ad

ras e ih

syaraka t

Prasojo

Ab

s

a iM

lio

xir E li

Za id

ah

Wi ld an

nn

ras e ih

M

a itr

Tech

an

shal Ra Fai ďŹ

Gl e

Raih

an

ho

s

xir E li

ir lix

Wak a bi

M Fa rid

M

r ixi

xir Eli

4

ek

F

An

a Aly

nd

b

bt La

f

PJ Tec h

f

o ee n T r

ur

Sa

M

PJ Dondar

Wa k

Me

ah ar

ir

een T r

in ila

a gg Kadiv Da n

M

a idy ik

Elix 4

ga

A n

jar a g o

PJ Dondar

PJ Tec h

Fe r

iv MS DM Kad

Ardelli a

lixir E f

iv Log ist Kad

K

PJ Mari M e

in a

W

t iastam aD a isn

es rat i p ar

isan

ir iv Kad Kreat i

m en e v h afiz .H

L za

a Elix o Social M r i o ab

As t

al Ramli isy

Fa

In s

a n t os a

i on

Kadiv

oS ut

Wakil Ketu

Sosmasantay Kr

bt La ek

ir ffa

Elix s u

N

Da

bid Ka

Daftar Jejak Prolog Penjelajah

HMFT

Daftar Jejak

Ulin ka

Serangkai Kata Desa Mitra

Ciheras Elixir 2020

2

Tech for Teen

Dondar 4 Labtek

12

24

36

54

62

B

B

C

D

A

F E D A B C

Mari

HMFT

Insight

Mengajar

Peduli

Movement

Hak Inspirates

Ekacita

Ulin Sosmas

Berkelana ke barat mencari jamu

C

Sosmas adalah jalan ninjamu?

HMFT Peduli

70

71

72

A

A

B

A

88

D

Cipta

98

104

A

F

Serangkai Kata Mahasiswa katanya bagian dari masyarakat, lantas apa kita sudah sedekat itu dengan masyarakat disekitar kita? Salah satu tridharma perguruan tinggi adalah pengabdian kepada masyarakat, lantas apa benar yang kita lakukan telah banyak memberi kebermanfaatan kepada lingkungan?

Suatu perjalanan yang sangat panjang. Perjalanan yang penuh dengan pembelajaran

Arya

dalam keceriaan. Tidak hanya dalam setahun ini, tetapi semuanya yang telah dibangun oleh pendahulu-pendahulu sebelumnya.

Kahim HMFT

Pastinya masih ada beberapa hal yang perlu dikalibrasi kembali sehingga dapat

2019/2020

dipetakan dengan baik input yang sesuai untuk menghasilkan output yang diinginkan.

Mahasiswa adalah bagian dari masyarakat maka seharusnya aneh jika kita tidak dekat dengan masyarakat. Mahasiswa adalah masyarakat yang beruntung merasakan pendidikan hingga tingkat tinggi, maka seharusnya ia perlu kembali untuk memberi kebermanfaatan kepada lingkunganya. Namun, jikalau mahasiswa merasa lebih hebat daripada masyarakat lainnya, lebih baik pendidikan dihilangkan yang menimbulkan kesombongan tanpa dampak. Karena, sejatinya saat terjun kepada masyarakat akan lebih banyak pembelajaran yang kita dapatkan dari masyarakat daripada aplikasi ilmu yang secara langsung berdampak untuk kehidupan mereka.

Jangan pernah berpuas dalam memberi kebermanfaatan.

Jangan pernah merasa cukup dan berhenti untuk berinovasi.

Jangan lupakan bahwa pengabdian tidak berhenti melayani saja, namun bersama membangun suatu komunitas.

Terima kasih, semoga banyak pembelajaran awal dan kisah kami yang dapat memantik teman teman untuk bergerak bersama dan untuk masyarakat.

Untuk kamu yang sekarang menjadi penerus perjuangan ini, selamat dan terima kasih sudah mau berkembang bersama di sini. Percaya deh, pengabdian masyarakat ini bukan cuma soal berbagi apa yang kita punya, tapi ada banyak hal yang bisa kamu pelajari juga yang beberapa tidak dipelajari pada buku teks.

Buatku, ada di sini adalah kesempatan besar untuk mengenal diri sendiri dan orang lain. Aku juga jadi belajar kalau memang terlalu banyak berekspektasi hanya membuat diri kecewa. Terlalu banyak menaruh ekspektasi tinggi membuat kita lupa mendarat dan kaget saat jatuh. Aku belajar kalau setiap hal yang kita lakukan pasti ada manfaatnya, dan belajar menghargai setiap perubahan kecil yang kita lakukan. Ada di sini membuatku belajar bertanggung jawab, belajar sabar dan ikhlas, belajar untuk meluruskan niat dan tidak berharap diapresiasi.

Selama aku belajar di sini, banyak banget pelajaran yang bisa aku ambil.

Perjalanan kita panjang, dan tentunya bakal terasa berat kalau terus-terusan dipikirin, tapi percaya deh, kalau dijalani dengan bahagia, perjalanan ini sungguh sangat menyenangkan, dan satu-satunya penyesalan yang (mungkin) kamu rasakan adalah kenapa aku baru belajar di sosmas ini sekarang?

Selamat dan semangat! :)

Hai guys! Ayo berpikir jernih. Nyatanya hidup ga kaya drama korea. Kisah pedulinya, ga seunyu yang kamu tonton. Ngarep langsung peduli sampai bikin hati kamu meleleh? Daripada baper sendiri, mending mikir jernih bareng sosmas, yang nyatanya (berusaha) peduli dengan hati yang tulus. Sosmas, nyatanya nyegerin. No bokis.

Lanjutannya bisa dibaca pada link ini: bit.ly/wasiatsosmas Jangan ragu untuk melakukan pengabdian, kita bagian dari masyarakat dan akan mengabdi kepada masyarakat. Dari aku yang awal nya tak kenal namun lama-lama menjadi candu dan suka. Banyak pengalaman dan sukacita yang didapat karena bisa melihat sudut pandang mereka secara langsung. Semoga pembaca bisa menikmati perjalanan panjang sosmas yang dibawa oleh kami, anak-anak, kak Tuto dan tersadarkan bahwa salah satu tri dharma perguruan tinggi ini hal fundamental yang harus kita ketahui. Selamat membaca :)) “Menjadi orang yang dapat bermanfaat bagi orang lain� merupakan kalimat yang sangat dapat dirasakan ketika kita bersosmas. Apalagi ketika momen kita merasakan sedikit bagaimana orang lain menjalani kehidupannya, di momen ketika masyarakat mengapresiasi kita hanya karena secuil bantuan dari kita, dan ketika melihat senyum dan ikut bermain bersama anak-anak disana.

Implementasi Masyarakat

Desa Mitra Desa

mitra HMFT terletak di Kp. Bojongmulyasari (a.k.a Bojongwaru), RW 04,

Pangalengan. Desa mitra ini terletak di tengah-tengah perkebunan teh Kertamanah.

Datang ke desa mitra ini akan memberikan suasana penyegaran dengan kenyamanan visual dari hamparan rona hijau yang luas. Selain visual, kesegaran udara (atau dingin2 nan segar bagi wargi cekungan) juga membuat diri untuk betah berlama12

lama di desa ini. Meski udaranya dingin, namun warganya akan menyambut dengan hangat. Begitulah, di desa ini kita bisa sejenak menemukan kata pulang.

Eits, kok jadi kesannya kaya liburan dan mudik ya? Tapi, memang kesan ini adalah potongan mozaik dari gambaran besar betapa nyamannya kami dengan desa mitra ini. Silaturahmi HMFT dengan desa mitra ini sudah memasuki tahun ketiga. Ibaratnya kalau sedang masa pacaran, mirip dengan tahap ketika sudah jadian, yaitu mencoba melihat masa depan apa yang harus disiapkan bersama antara elemen masyarakat dan mahasiswa.

13

14

Mari kita kilas balik sejenak masa PDKT HMFT dengan desa. Desa ini “ditemukan� oleh salah satu kolega dari Pak Rahmat Romadhon (RR). Pak RR adalah salah satu dosen dari Lab Termal dan Kondisi Lingkungan, yang sering bergerak dalam dunia penerapan teknologi ke masyarakat. Pemilihan desa ini dulu didasarkan pada potensi limbah kotoran sapi yang sangat berlimpah. Sebagian besar masyarakat memang bermata-pencaharian petani dan peternak, dengan susu sapi sebagai komoditas utama. Setiap hari para peternak akan memerah sapi dan menyetorkan sapi tersebut ke koperasi pada jam enam pagi dan tiga sore, untuk selanjutnya diolah dan didistribusikan ke Bandung Raya.

Apa yang dilakukan dengan limbah tersebut? Jawaban yang teringat pertama pastilah untuk membuat pupuk. Meskipun beberapa warga sudah memanfaatkan limbah sebagai pupuk, namun sebagian besar masih membuang begitu saja limbah tersebut. Potensi limbah yang besar inilah yang ingin diberdayakan oleh Pak RR dengan mengajak HMFT untuk implementasi biogas. Biogas yang dipasang berukuran 20 m3

untuk

penggunaan komunal.

15

Selain biogas, rangkaian acara dalam divisi Insight Movement 2017 yang diketuai Ismail (TF 14) juga melakukan beberapa kegiatan lainnya yang berdasar pada hasil FGD bersama warga. Kegiatan tersebut dibagi menjadi tiga bidang yaitu: Teknologi, Kesehatan - Lingkungan, dan Pendidikan. Bidang teknologi sudah dipaparkan sebelumnya yaitu biogas. Pada bidang kesehatan dan lingkungan dilakukan pembuatan tempat sampah beserta bank sampah, merapikan posyandu, dan membuat lapangan. Situasi ketiadaan tempat sampah ini merupakan masalah yang sangat terlihat, misalnya saat anak-anak yang membeli jajanan akan membuang sampahnya secara sembarangan.

Permasalahan sampah oleh warga dianggap selesai dengan membakar sampah 16

(terutama plastik).

Posyandu di RW 04 baru berusia satu tahun. Agar membuat posyandu lebih nyaman, mahasiswa TF membantu dalam merapikan penataan posyandu dan pengecatan posyandu. Posyandu sudah, nah agar wargi tetap sehat maka diperlukan sebuah lapangan sebagai media untuk menjaga kesehatan dengan berolahraga. Akhirnya ditemukan lahan kosong yang tidak terpakai untuk kemudian diratakan dan dibuat lapangan (tentu sudah izin pada wargi ehe).

17

Yang terakhir dari salah satu bidang acara Insight ITB 2017 yang diketuai Dina (TF 14)

18

ini adalah bidang pendidikan. Kegiatan pada bidang ini adalah pengadaan taman baca, science show untuk anak-anak SD dan TK, dan seminar pelatihan metode mengajar untuk para guru.

19

Program Pengmas kepengurusan tahun 2017/2018 dengan Kabiro Tridi dan Kahim Malik ditutup dengan Elixir 2018. Acara tersebut dilaksanakan oleh angkatan yang baru saja masuk: FT 2016. Tujuan utama dari program ini adalah mengenalkan desa mitra kepada angkatan baru dengan kegiatan live-in dan kegiatan bersama lain bersama warga, yaitu: nonton bareng layar tancap, pengobatan gratis bekerja sama dengan IDI Kabupaten Bandung, dan foto studio gratis tiap keluarga.

20

21

22

Kemitraan desa ini dilanjut pada kepengurusan selanjutnya oleh Abil dengan berfokus pada bank sampah. Bank sampah ini dikelola oleh karang taruna. Setiap sebulan sekali, setiap divisi akan berkunjung ke desa mitra dan mencoba berbagi beberapa soft skill yang sekiranya akan bisa berguna dalam kepengurusan, baik karang taruna secara umum maupun untuk pengelolaan bank sampah secara khusus. Dan pada kepengurusan kali ini, kemitraan ini berlanjut dalam Insight Movement dan Elixir.

23 Tentu dalam masa PDKT ini kami menjadi mengenal warga dan dinamika desa yang ada.

Siapa saja tokoh yang berpengaruh, permasalahan apa yang ada, hingga apa keinginan warga untuk memajukan desa mereka. Seperti membuka Matryoshka kami perlahan-lahan mulai memahami desa ini, yang ternyata tak kalah kompleks dengan dinamika urban meskipun dalam wajah yang berbeda. Kami berharap suatu saat nanti kami bisa “berpisah� dengan desa ini (meminjam tajuk dari opini Budiman Sudjatmiko) dalam keadaan berdana, bertata, dan berdaya. Karena seperti yang diungkapkan dengan gamblang oleh Bung Hatta, “Indonesia tidak akan besar karena obor di Jakarta, tapi Indonesia akan bercahaya karena lilin-lilin di desa�.

Elixir 2020 Elixir adalah kegiatan live-in untuk anggota baru himpunan di desa mitra HMFT (angkatan 2018 - Pravala). Selain sebagai media pengenalan anggota baru dengan kegiatan sosial masyarakat, diharapkan acara ini juga bisa meningkatkan kedekatan angkatan baru juga. Oh ya, acara ini juga bisa untuk mengukur parameter dari 24

antusiasme massa dan warga nih, ditambah lagi untuk melanjutkan keberjalanan desa mitra (+ Insight Movement). Wah paket lengkap deh pokoknya, kaya nasi padang.

Sebelum ngomongin kegiatannya, apa sih arti dari Elixir? Elixir memiliki arti obat yang menyembuhkan (semua) penyakit. Nama ini mengacu pada Elixir #1. Waktu itu Elixir adalah kegiatan dari BP nya bang Juno dengan kadiv pengmasnya kak Mutia. Kegiatan ini dilakukan oleh angkatan 2010 yang diketuai kak Bowo dengan acara pengobatan gratis untuk warga di Parongpong. Memang pengobatan ini tidak akan bisa menyembuhkan (semua) penyakit, namun diharapkan kita bisa berbagi sedikit rasa sembuh dan harapan kepada masyarakat. Walau bentuk kegiatan mungkin berubah, namun spirit dari kegiatan ini akan tetap diturunkan (selain namanya yang enak diucapkan juga hehe).

25

Elixir dilaksanakan pada bulan Februari tanggal 14 sampai 16. Untung saja ada slot libur untuk susulan praktikum Lab TF I (terima kasih koordas dkk!) sehingga kami dapat melakukan kegiatan selama 3 hari pada weekend. Tentu saja, sebelum 26

melakukan kegiatan live-in panitia yang terdiri dari magangers biro sosial masyarakat sudah berkunjung 3 kali untuk melakukan survei. Survei diperlukan agar panitia Elixir bisa observasi dan merumuskan acara dengan matang.

27

Keberangkatan dijadwalkan jam sembilan pagi dengan angkot dan motor pribadi.

Bukan orang Indonesia namanya kalau ga ada jam karet. Akhirnya setelah menunggu hampir satu jam, perjalanan pun dimulai. Dari ITB kami bertolak ke selatan hingga daerah Banjaran, lalu mulai meninggalkan cekungan Bandung dan memasuki daerah pegunungan. Setelah menghitung jumlah kelokan yang seperti tidak habis-habis, rombongan tiba di Bojongwaru hampir jam dua belas. Dan Elixir pun resmi dimulai!

28

Hari pertama di Bojongwaru memiliki dua agenda utama yaitu belajar bersama karang taruna untuk hidroponik pada sore hari dan menjalin kedekatan dengan pemilik rumah yang akan kami tumpangi pada malam hari. Untuk menambah keakraban, setelah perkenalan dengan pemilik rumah kami berinisiatif untuk turut membantu pemilik rumah dalam kegiatan di sisa hari (menyiapkan makan malam).

Hari kedua kami mengikuti kegiatan para wargi yang mayoritas peternak dan petani. Beberapa kelompok alhamdulilah bisa bangun pagi (kalau di Bandung mah pasti masih pada selimutan) untuk mengikuti tuan rumah yang akan memeras susu dari sapi. Bagi beberapa anggota Pravala, kegiatan memeras susu dari sapi secara langsung merupakan pengalaman pertama kali seumur hidup.

29

Namanya juga pertama, yang keluar sedikit-sedikit. Memang memeras susu sapi ini punya teknik tersendiri lho, harus pake perasaan dari tiap perasan (tuh kan perasan dan perasaan mirip). Kegiatan memeras susu sapi ini sendiri dilakukan dua kali dalam sehari: pukul enam pagi dan tiga sore. Susu ini kemudian akan disetorkan kepada koperasi (KBPS). Lalu susu ini akan diolah perusahaan mitra, misalnya saja F*isian F*ag.

30

Ketika matahari akan beranjak siang, kami mengikuti para wargi yang akan ke kebun.

Aneka ragam komoditas sayuran yang dikelola wargi. Kami ikut merawat, mencangkul dan juga memetik beberapa hasil sayuran yang sudah siap panen. Untung saja udara pangalengan yang segar membuat terik matahari tidak membuat kami lelah.

Selain ikut ke kebun, beberapa kelompok lain juga ada yang mengikuti bersih-bersih sekolah (SD) yang ada di ujung kampung. Tiap kelompok mempunyai kegiatan masing-masing yang berbeda, mengikuti dari kegiatan tuan rumah (ada juga sih yang gabut karena tuan rumah sudah tidak bekerja)

31

Pada malam hari, kami mengadakan kegiatan layar tancap. Bersama para wargi, sesudah Isya kami berkumpul di ruangan kelas sebelah masjid dan menonton video kegiatan live-in selama 32

dua hari dan dilanjutkan dengan ďŹ lm keluarga. Ruangan hampir terisi penuh, dengan didominasi anak kecil. Yang biasanya bermalam-minggu ria dengan nonton bersama pacar/gebetan/guling, kali ini berganti dengan para wargi dan anak-anak. Selama dua jam kami menikmati layar tancap, saking nikmatnya hingga beberapa tertidur (hehe disponsori juga oleh perpaduan udara dingin dan rasa lelah seharian berkegiatan).

Tak terasa hari terakhir pun tiba. Pravala dibagi menjadi tiga kelompok: sebagian besar akan mengadakan treasure hunting bersama anak-anak, sebagian lainnya memperbaiki Liter of Light karena terdapat 4 buah lampu yang rusak, dan juga ada yang ikut membantu para ibu-ibu melengkapi data administrasi pada posyandu (karena minggu berikutnya akan ada kunjungan dari Bupati).

33

34 Ketika jam menunjukkan pukul 10, maka acara pun selesai. Acara ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan dari Pravala berupa tensimeter kepada Posyandu, yang diserahkan oleh Selvia sebagai ketua Elixir 2020. Setelah itu, kami kembali ke rumah masing-masing untuk berkemas dan pamit kepada tuan rumah. Walaupun hanya tiga hari, namun kami merasa sudah diterima dengan sangat baik oleh para wargi. Semua kesan baik ini yang membuat kami merasa sudah terikat dengan Kampung Bojongwaru.

Suatu saat kami akan kembali lagi, karena seperti kata pepatah: kehangatan warga Bojongwaru mengalahkan dinginnya udara Pangalengan, dimana kami bisa sejenak berkata: pulang ke rumah.

Link Video: https://bit.ly/elixir2020

35

HMFT Ulin ka Ciheras? Dimana tuh?? Ada apaan disana???

Ciheras sebenarnya sudah menjadi nama desa yang sering bersliweran di mahasiswa ITB, terlebih untuk yang bergelut di dunia pengabdian 36

masyarakat ataupun di jurusan yang berkaitan dengan energi terbarukan.

Beberapa mahasiswa sudah memuaskan rasa penasaran mereka dengan melakukan kunjungan atau bahkan juga mengikuti program kerja praktek di tempat tersebut.

Membicarakan Ciheras tentu tak lengkap tanpa membicarakan

Ciheras

seorang engineer yang “terdampar� di desa tersebut. Sosok tersebut adalah bang Ricky Elson. Ricky Elson adalah putra daerah Minang yang berkesempatan meneruskan pendidikan ke Jepang. Selepas menyelesaikan pendidikannya, bung bekerja di salah satu perusahaan ternama Jepang yang bergerak di bidang turbin. Namun, Ricky Elson kemudian merasa bahwa ilmu elektronika ini tentu akan lebih baik lagi jika dibagikan juga kepada anak bangsa lainnya.

37

Alhasil, pulanglah bang Ricky ke Indonesia, dan kemudian bekerja sama dengan Dahlan Iskan (semasa menjabat menjadi Menteri ESDM) untuk proyek mobil listrik dan PLTB skala mikro. Selepas proyek mobil listrik, beliau memiliki rencana untuk mencari daerah terpencil dan membuat tempat riset untuk PLTB. Jika saja tidak ada “wangsit� di bawah pohon kelapa, niscaya Ricky Elson tidak akan berjodoh dengan site Ciheras yang dahulu adalah bekas daerah tambang ini.

Penasaran kan gimana? Datang saja langsung, karena Ciheras ini terbuka kok ^^

Nah, apa sih yang sebenarnya Bung Ricky lakukan di Ciheras ini? Pada awalnya, site ini adalah tempat berdirinya Lentera Angin Nusantara untuk menjadi tempat riset pengembangan Energi Terbarukan pada tahun 2013. Kemudian berkembang menjadi Lentera Bumi Nusantara (LBN). LBN ini membawahi 4 divisi yaitu Lentera Angin Nusantara, Lentera Agri Nusantara, Lentera Nano Nusantara, dan Lentera Electric Vehicle Nusantara. Dua divisi pertama adalah core dari site Ciheras yang kami datangi ini.

38

Terus kenapa sih harus jauh-jauh di Ciheras? Kan jauh dari ‘peradaban besar’, dari Bandung saja kita harus melewati jalan pegunungan Priangan yang berkelak-kelok hingga membuat mabuk selama ± 5 jam. Jawabannya sederhana dan memang masuk akal: agar pemuda/i menghabiskan waktu di Ciheras sekurang-kurangnya merasakan menginap selama satu malam setelah perjalanan yang melelahkan. Jadi Ciheras bukan menjadi tempat yang akan menjadi tempat persinggahan sejenak, namun menjadi tempat yang benar-benar menjadi rumah untuk menimba ilmu.

39

Malah, awalnya Ricky Elson ingin tempat yang dia pilih ada di suatu pulau kecil yang lebih jauh lagi (clue: pulau kecil di dekat pulau besar yang baru-baru saja dibangun PLTB terbesar di Indonesia). Dan memang benar, waktu pertama kali datang ke Ciheras saja kesan pertama yang langsung muncul adalah penyesalan besar hanya bisa “ulin” di sini selama 2 hari. Yah mau bagaimana lagi, berhubung jadwal ujian, acara himpunan dan liburan saling bersikutan (yang membawa pada penyesalan kedua dimana bung Ricky sedang tidak ada di Ciheras karena mengikuti seminar).

Nah, perasaan mabuk selama 5 jam terbayarkan ketika kami menginjakkan kaki di Ciheras. Kesan pertama: tempatnya asik! Buat anak pegunungan (baca: cekungan pegunungan), melihat pasir pantai dan mendengar deburan ombak adalah kemewahan yang menjadi makanan sehari-hari di Ciheras. Membayangkan betapa enjoynya mengerjakan riset berasa liburan yang dilakukan tiap hari bisa meningkatkan produktiďŹ tas (atau justru menurun kalau terlena untuk berleha-leha).

40

Kondisi geograďŹ s ini ditunjang dengan kondisi keseharian di site. Kami sampai di site pukul enam, yang masih termasuk jam bebas hingga pukul delapan. Jam bebas pagi hari ini termasuk dengan sarapan. Oh ya, Ricky Elson membuka site ini dan menampung kaum muda tanpa menarik biaya. Cukup pengeluaran pribadi (seperti konsumsi) menggunakan uang sendiri dan iuran seikhlasnya untuk air.

41

Jam menunjukkan pukul delapan. Saatnya untuk salah satu kegiatan rutin site: brieďŹ ng pagi hari dan evaluasi di malam hari setiap pukul delapan. Sebenarnya brieďŹ ng ini bukan kata yang tepat, karena LBN tidak membrief para penghuni, namun memberi kebebasan penuh untuk berkegiatan. Tentu bebasnya bertanggung jawab, karena bebas untuk gabut juga merupakan suatu hal yang diperbolehkan, namun tentu hal tersebut akan sedikit melenceng dari tujuan awal datang ke site. Dengan kebebasan diharapkan tiap kelompok dapat mengerti kemampuan pribadi dan memberi target yang terukur dengan niat yang besar. Tiap kelompok ini memberi presentasi singkat kegiatan harian yang ingin dicapai pada pagi hari dan pada malam hari akan 42

memaparkan pencapaian harian mereka, dan juga apa yang belum tercapai.

Pihak LBN hanya menjadi semacam fasilitator yang akan membimbing dan mengarahkan. Suasana kerja santai yang dibangun ini memang mirip dengan lingkungan perusahaan start-up.

Sebagai divisi pertama yang muncul, tentu Lentera Angin Nusantara menjadi divisi yang paling dikenal dan menjadi tujuan utama anak muda yang berkunjung untuk riset. Waktu kami berkunjung ada belasan mahasiswa dengan riset berbeda-beda yang berasal dari berbagai tempat: Bandung, Jakarta, Yogyakarta, hingga Surabaya. Secara garis besar terdapat 4 topik yang dapat dipelajari: 1.

Generator

2. Bilah 3. Controller 4. Datalogger 43

9

2

1 3 4 6

44

7

5 8

8

Dari tiap presentasi pagi itu kami mendapat pengetahuan mengenai hasil sementara riset yang dilakukan tiap kelompok. Mendekati pukul sepuluh, acara brieďŹ ng ini ditutup dengan quote. Tiap kelompok berpencar untuk melanjutkan riset mereka. Sedangkan kami, seperti yang sudah direncanakan, memulai dengan menjelajahi site.

Site Ciheras sendiri terdiri dari beberapa tempat, yaitu: 1. Pondok Basecamp, tempat pertama yang berdiri pada site ini.

2. O ce, tempat berlangsungnya operasional untuk site dan toko untuk hasil bumi dari site ini.

3. Perpustakaan + learning room, yang tidak pernah kosong dari orang belajar.

4. Workshop, terletak di sebelah utara o ce, sebagai bengkel otak-atik komponen PLTB. 5. Bangunan baterai dan kontrol, terletak di selatan o ce, sebagai tempat monitoring dan penyimpanan baterai dari pembangkit listrik hybrid (tenaga bayu dan surya).

6. Ruang kumpul (jujur lupa nama yang ini). Tempat yang baru saja didirikan ini menjadi tempat kumpul dan belajar baru yang luas. Hal ini karena kepopuleran dari Ciheras semakin naik dilihat dari kuantitas kaum muda yang jauh-jauh datang ke site ini.

7. Hotel Kalifornia yang legendaris, sebagai tempat kita menginap (laki-laki). Terdiri dari satu bangunan yang disekat menjadi 10 kamar berukuran 3 x 3 meter.

8. Tempat bersantai: saung2 kecil, dan tempat bersantai favorit tentu saja: rumah pohon yang langsung menghadap laut!

9. Kandang. Yeups, tak jauh di utara hotel terdapat kandang domba, kambing, dan sapi.

45

Bangunan pada site ini memang memberikan kesan membumi dan tidak memperlihatkan kecanggihan teknologi.

Namun, jangan salah sangka ilmu yang dipelajari di site ini setara dengan ilmu pada bangku kuliah di pusat peradaban.

Setelah puas menjelajahi site, kami kemudian berteduh pada teras bangunan baterai dan kontrol. Kemudian bang Shady menjelaskan kepada kami mekanisme dari PLTB dan PLTS yang bekerja secara hybrid dengan listrik PLN. Memang, 46

target dari site ini adalah riset untuk potensi penggunaan energi terbarukan tersebut, sehingga penggunaan untuk site tidak seluruhnya dari energi terbarukan.

47

Sebelum senja asik dipandang dengan cara indie, kegiatan yang menjadi rutinitas adalah bermain voli di samping rumah pohon. Dan biasanya anak-anak kampung akan berdatangan pada waktu setelah ashar. Setelah puas bermain voli, maka sore ditutup dengan menikmati debur ombak dengan menunggu matahari menutup kelambunya.

Hari kedua kami lanjutkan dengan mengulik divisi kedua dari LBN: Lentera Agriculture Nusantara. Divisi ini bermula dari observasi bahwa madu hutan yang diambil warga sekitar dijual jauh lebih murah dari pasaran. Lalu tercetuslah inisiatif untuk membuat kemasan yang bisa dipasarkan sehingga harga dari madu bisa mengikuti pasar.

Kelebihan dari madu hutan tentu saja rasa yang ditawarkan berbeda dengan madu dari peternakan lebah. Madu hutan ini diambil dari sarang lebah liar, yang terkadang ukurannya bisa sebesar anak kecil. Selain madu, divisi agri ini juga turut bersama masyarakat mengembangkan penyulingan cengkeh dan pembuatan teh kelor.

Setelah penjelasan tersebut, kami jadi tergoda untuk membeli hasil bumi dari Ciheras 48

ini. Dan untung saja stok dari toko masih lumayan banyak. Hehe bisa jadi oleh-oleh sebelum mudik.

Sebelum kami beranjak pulang, kami mengunjungi kandang dari Lentera Farm Nusantara (hari pertama hanya lewat). Terdapat belasan domba, kambing, dan sapi. Hewan ini dipelihara untuk acara Hari Raya Kurban yang dirayakan bersama masyarakat.

Banyak penjelasan mengenai perawatan dan cerita-cerita lainnya mengenai peternakan ini yang dipaparkan kepada kami oleh bang Yogi.

49

Jadi yah, disana 2 hari 1 malam. Kurang jika ingin pengetahuan teknis tapi setidaknya bisa melihat keseharian mereka. Rapat rutin setiap jam 8 pagi dan 8 malam dimana semua orang menceritakan rencana mereka hari itu dan apa hasilnya. Itu budaya yang‌ menarik semenjak tidak ada paksaan melakukan apapun, tapi apapun itu harus dilakukan dengan niat yang jelas dan nantinya harus diceritakan (boleh tiduran seharian, asal lapor saja. aku rasa peer pressure akan dengan sendirinya mendorong orang agar lebih produktif). Dan ini sejalan dengan quotes-nya Ricky Elson aku rasa...

50

51

^ mereka ada budaya yang lucu untuk menutup setiap pertemuan dengan quotes, tapi dari semuanya aku merasa quote yang terpampang di dinding ini yang paling berkesan.

Bicara soal budaya, aku juga merasa insight terpenting dari tempat ini adalah keseimbangan budaya santainya dengan budaya untuk terus berkembang, untuk “pulang dari ini menjadi orang yang lebih baik.� Untuk sepanjang hari belajar, riset, membuat turbin angin, tapi ketika anak2 sekitar datang untuk main voli tetap ikut main. Semua tanpa pengawasan selain dari laporan di pagi dan malam. Dalam dunia self-help ini yg disebut mindfulness dan work-life balance aku rasa. - KD

Memang benar, rasanya dua hari dan satu malam tidaklah cukup bagi kami untuk meneguk semua ilmu dan cerita yang ada di Ciheras ini. Rasa tidak terpuaskan ini yang mungkin akan membawa kami, suatu saat nanti kembali untuk menyerap semangat juang dari bang Ricky beserta Ciheras.

52

Social Movement

Technology for Teen S

emua ini bermula dari ITB Insight 2017. Pada November

tahun itu, yayasan Asih Putera berkunjung pada acara festival ITB Insight dan mendapat ide untuk bekerja sama dengan ITB dalam melangsungkan program mereka. Dari ITB kemudian diteruskan kepada FTI, dan diteruskan lagi 54

kepada FT melalui Pak Rahmat Romadhon (RR) sebagai dosen yang menjalankan Program Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat dan Inovasi (P3MI) untuk Laboratorium Termal dan Kondisi Lingkungan. Mengapa spesiďŹ k lab tersebut? Hal ini disebabkan ide besar dari yayasan Asih Putera yang ingin mewujudkan MA Asih Putera sebagai sekolah percontohan dalam bidang energi terbarukan yang berwawasan lingkungan. Diharapkan visi ini bisa membawa sekolah memenuhi standar dari green building untuk fasilitas dan kebiasaan dari para siswa-siswi nya.

Nah, peran mahasiswa FT ini diharapkan berfokus pengembangan kebiasaan. Pengembangan kebiasaan ini dimasukkan dalam mata pelajaran Prakarya. Dosen dan guru mengisi materi-materi yang berkaitan dengan lingkungan dan energi, sedangkan mahasiswa menjadi mentor dalam keberjalanan pengerjaan tugas besar mata pelajaran tersebut.

55 Pada semester genap tahun 2019 mata pelajaran dimulai dengan topik semester tersebut adalah energi surya. Meskipun eďŹ siensi dari panel surya ada di kisaran 16%, namun kami menilai bahwa energi terbarukan yang paling tepat sebagai pengenalan adalah energi surya. Pengisian materi oleh dosen dilakukan selama 5 kali pertemuan, kemudian dilanjutkan dengan pengerjaan tugas besar selama 3 pertemuan.

Pada bulan April 2019, 13 mentor mulai membimbing 104 siswa-siswi dari kelas 10 dan 11. 104 siswa ini dibagi dalam 17 kelompok: sepuluh kelompok untuk kelas 10 dan tujuh kelompok untuk kelas 11.

Karena keterbatasan SDM akhirnya kami membagi tiap dua mentor untuk tiga sampai empat kelompok. Untuk kelas 10 tugas yang dirancang adalah membuat 56

model dari kereta listrik dan kelas 11 membuat model dari lampu jalan.

Tentu yang dirancang adalah model yang mendapatkan energi dari cahaya matahari beserta penyimpan energinya. Mungkin bagi kita pembuatan ini tidak terlalu sulit, namun untuk anak MA, ini adalah hal baru. Beberapa siswa-siswi baru pertama kali memegang panel surya, melihat wujud sebenarnya dari sensor, dan menggunakan solder.

Merupakan hal yang menyenangkan berbagi hal yang baru seperti ini kepada mereka.

57

Hasil akhirnya cukup memuaskan. Seluruh model kelas 11 berhasil dijalankan sedangkan untuk model kelas 10 berhasil dibuat namun tidak berjalan sempurna karena terkendala dengan gear yang sesuai. Kami berharap dengan siswa-siswi ini mendapatkan pembelajaran elektronika dan dengan menyusun langsung pemanfaatan dari panel surya kesadaran mereka akan masa depan dari renewable energy ini dapat terbangun.

58

Berkaca dari berbagai kekurangan pada semester itu (yang memang menjadi semacam uji coba), maka Pak Rahmat menggagas pertemuan antara pihak dosen FT, Yayasan Asih Putera, guru MA Asih Putera dan mahasiswa FT. Pertemuan ini dimaksudkan untuk menyelaraskan tujuan antara yayasan-sekolah dengan dosen dan mahasiswa untuk kemudian menyepakati kurikulum yang disusun oleh dosen.

Dan, voila, kurikulum bisa disetujui bersama pada tanggal 25 September 2019 di Ruang Seminar Labtek VI.

59

Kurikulum ini diharapkan bisa menjadi panduan bagi MA Asih Putera selanjutnya, dengan mahasiswa sebagai pembimbing tugas besar pemanfaatan sel surya untuk 60

kelas 10 dan pemanfaatan biogas untuk kelas 11. Yah, semoga nantinya akan benarbenar terbangun kepedulian murid akan lingkungan, dan menyebarkan juga kepedulian ini ke orang-orang di sekitar mereka.

61 Dan kita tak pernah mendengar soal kelanjutan kegiatan ini lagi~ ga deng, saat maret 2020 tiba-tiba baru dapat kabar lagi, terus mendadak perlu belajar bikin biogas. Tapi sebenarnya masalah terbesarnya itu adalah jadwal sih. Untuk bolakbalik 1 hari seminggu selama berapa jam di sore hari (terutama di weekday) itu berat di jadwal mahasiswa. Itu alasan kenapa mentor juga banyak yg akhirnya tidak bisa. Aku suka mengajar terutama jika itu praktik, tapi yah‌ aku tidak merasa memberi pelayanan optimal kemarin. Dan pengajaran yang buruk kadang malah berefek terbalik (jadi tidak suka ngoprek, merasa materi susah lalu tidak mau lanjut, lalala) -KD

Donor Darah Donor Darah 4 Labtek adalah acara tiap semester yang diselenggarakan oleh himpunan yang berada di Labtek V, VI, VII, dan VII dibantu dengan UKM KSR. Loh, tapi kan himpunan kita ada di Lembah TVST? Kalau dilihat dari prodi yang 62

terletak di 4 Labtek tersebut, harusnya Kelautan ikut dong??

Jadi, konsolidasi himpunan yang terletak di bagian tengah kampus ini memang untuk himpunan dengan sekre yang terletak di 4 Labtek tengah. Labtek V terdapat sekre HMIF. Di basement Labtek VII-VIII, terdapat sekre HME dan HMF. HMFT termasuk karena dahulu sekre HMFT terletak di Labtek VII (sekarang Kantor Pos) hingga dipindah pada 2012.

4 Labtek Pada tahun 2019, Donor Darah 4 Labtek ini dilakukan dua kali: April dan November.

Pada bulan April, donor darah dilaksanakan selama tiga hari yaitu 23-25 April 2019 dengan target awal 300 kantong darah.

Pada kenyataannya, dengan iming-iming esdis niat kepedulian kepada sesama manusia, selama tiga hari PMI berhasil mengumpulkan 350 kantong darah. Hari pertama dan kedua dilaksanakan bekerja sama dengan PMI Banjar, sedangkan hari terakhir dilaksanakan bersama PMI Cianjur.

Mungkin ada yang bertanya-tanya, lho segitu banyaknya apakah nanti kantong darah kita terpakai? Tentu saja, ternyata PMI selalu membutuhkan pasokan kantong darah secara terus menerus karena permintaan akan darah selalu ada.

63

64

Alur

Persiapan tempat oleh panitia

Calon pendonor antri

dan PMI

dengan tertib

Pendonor menulis tanggal donor di kartu. Lalu mengambil bingkisan.

Calon pendonor menuliskan

Calon pendonor

daftar hadir dan identitas

resmi jadi pendonor apabila

Tes darah pada pendonor, lalu menunggu giliran donor

tekanan darah mencukupi

65

Pada bulan November donor darah hanya dilaksanakan dua hari, yaitu 20 dan 21 November 2019. Donor darah ini dilakukan bekerja sama dengan PMI Banjar (lagi) dan berhasil mengumpulkan 200 kantong darah. Ini adalah target yang diberitahukan kepada PMI, sehingga dengan terpaksa saat hari kedua kegiatan harus diselesaikan lebih awal karena kantong yang dibawa sudah habis. “Kegiatan ini membuat ku memberanikan diri untuk mengalahkan rasa takut terhadap hal kecil yaitu jarum. Ntahlah‌

mungkin karena niat untuk memberi lebih kuat

dibandingkan rasa takut pada saat itu,

dan aku tersadar bahwa rasa takut itu

hanya mindset yang muncul saat kamu tidak mau mencoba untuk merubah keadaan 66

tersebut toh, setelah itu aku merasa biasa saja wkwkw..� -KD Lho tapi apa sih sebenarnya manfaat dari berbagi darah ini? Jadi, manfaat dari donor darah itu banyak yang intinya membuat tubuh kita tetap sehat, seperti menjaga kadar zat besi lebih stabil, menurunkan resiko kanker, dan mencegah obesitas. Nah, katanya abis “disedot� kita akan lemas, kan? Atau hal ini mitos? Lemas ini biasanya tergantung masing-masing kondisi tubuh, maka sebelum dilakukan donor darah akan dilakukan pemeriksaan tekanan darah sebagai parameter kesiapan tubuh mendonorkan darah.

Selain itu, calon pendonor harus berusia minimal 17 tahun, memiliki berat badan minimal 45 kg, suhu tubuh normal, dan jarak antar kegiatan donor yang minimal tiga bulan.

Jika tubuh kita prima, maka pasca donor kita bukannya lemas, namun tubuh akan merasa segar seperti habis di-restart (mulai dari 0 ya, eh ga 0 juga sih).

67

Sponsor utama setiap kegiatan Donor Darah 4 Labtek (dan juga kegiatan dondar lain) adalah Yayasan Kesetiakawanan dan Kepedulian yang merupakan penyedia ashdisk bagi para pendonor. Nah, Bapak Setiawan, yang menjadi penghubung yayasan dengan panitia, sebenarnya punya mimpi, bahwa di almamater beliau ini bisa diadakan donor darah dengan skala besar untuk satu institut, tidak terkekang batasan blok-blok kampus yang selama ini ada. Awalnya diharapkan di ulang tahun ke-seratus ITB hal tersebut bisa dilaksanakan, tapi apa daya mimpi ini masih tetaplah mimpi yang semoga bisa diwujudkan kedepannya.

68

Nah, kalau kamu kemarin-kemarin belum donor, datang ya di donor selanjutnya!

Jadikan berbagi darah itu sebagai jalan ninjamu, karena berbagi itu indah!

Nb: Jamur eh jarum nya ga bikin sakit kok, cuma kaya digigit semut :)

69

Mari Mengajar Mari Mengajar (Mamen) untuk saat ini adalah mencoba membuat kurikulum, dengan mengevaluasi availability

program ini bisa diterapkan di semester

selanjutnya. Dahulu Mari Mengajar ini dilakukan di Kampung 200 selama 7 tahun. Namun, terdapat beberapa faktor, sehingga Ababil (Kabiro 2018/2019) memilih untuk memindahkan tempat Mari Mengajar, dan menjadi tugas magang 70

anggota baru pengabdian masyarakat untuk mencari tempat baru.

Jika melihat persentase partisipasi dari Inspirates, diperoleh hasil bahwa sebenarnya banyak anggota himpunan memiliki ketertarikan untuk berbagi ilmu, cerita, dan bermain bersama anak-anak. Tentu dari data ini dapat menjadi landasan bahwa program Mari Mengajar ini dari sisi kehadiran akan menjadi usulan untuk diluncurkan kembali pada kepengurusan selanjutnya, dengan kurikulum yang telah disusun.

Panti Asuhan Muhammadiyah ini terdiri dari anak-anak dari rentang SD hingga SMP. Kurikulum yang disusun akan dipraktekan untuk dua bagian, anak-anak rentang SD kelas 1-4, dan anak-anak rentang SD kelas 5-6 dan SMP. Kedua usia ini dipisahkan mengingat bahwa detail materi yang akan disampaikan tentu berbeda sesuai dengan ilmu yang telah disampaikan di sekolah.

HMFT Peduli HMFT Peduli adalah kegiatan mengumpulkan donasi dari wargi himpunan kepada yang membutuhkan solidaritas kita sebagai sesama buruh manusia. Bentuk pengumpulan donasi dengan mengedarkan amplop di tiap kelas dua kali dalam sebulan. Selama setahun ini HMFT Peduli sudah didonasikan 8 kali untuk yang mengalami musibah secara individu dan kepada daerah yang terkena bencana. Terima kasih semua atas kepedulian kalian!

71

Kelas Berbagi Kelas berbagi mempunyai tujuan sebagai media untuk berbagi cerita dari anggota himpunan yang pernah melakukan kegiatan sosial masyarakat kepada skullers. Diharapkan dengan sharing ini, ‘penularan’ rasa antusiasme kegiatan sosmas akan lebih mengena dengan berbagi keseruan yang pernah dialami.

Namun kegiatan ini hanya bisa terlaksana satu 72

kali, yaitu berbagi cerita mengenai kegiatan Ekspedisi Diseminasi Khusus. Kelas berbagi ini diisi oleh Kak Syauqi, Kak Imam, Kak Tuti ( D K # 4 ) , Tu t o , d a n Fa r h a n ( D K # 5 ) .

Jadwal kelas berbagi lain yang tidak terlaksana adalah berbagi cerita mengenai kegiatan Ekspedisi Maritim dan Pesisir Indonesia, Bilik Sekolah Pengmas, HMFT Ulin ka Ciheras, dan Kuliah Kerja Nyata Tematik ITB.

Pojok Insight

ITB INSIGHT adalah sebuah gerakan yang dilakukan oleh mahasiswa S1 Teknik Fisika ITB yang mengusung semangat dalam revolusi pendidikan semi menuju masyarakat Indonesia yang mampu berdikari dalam bidang sains dan teknologi. Sesuai dengan blueprint, seluruh gerakan ITB INSIGHT harus didasari oleh nilai Interaktif, Kreatif, Simpel, Teknologi dan Seni.

Gerakan ITB INSIGHT pertama kali dilakukan pada tahun 2015, yang memiliki tujuan akhir menciptakan masyarakat Indonesia yang mandiri dalam sains dan teknologi.

Tentunya tujuan akhir itu tidak dapat terwujud dalam waktu yang singkat, sehingga 74

gerakan ini terus dilakukan hingga suatu saat nanti tujuan ini tercapai. Hingga saat ini, gerakan ITB INSIGHT telah dilakukan sebanyak 4 kali, yaitu pada tahun 2013, 2015, 2017, dan 2019. Setiap gerakan ini memiliki visi yang sama dan membawa nilai -nilai sesuai blueprint.

Sementara itu, ITB INSIGHT 2019 yang diketuai Arlin (TF 2016) sendiri berfokus untuk mengenalkan keilmuan teknik ďŹ sika kepada setiap golongan masyarakat, mengaplikasikan ilmu-ilmu yang telah dipelajari selama perkuliahan agar dapat bermanfaat bagi masyarakat, dan memasyarakatkan teknologi. Spirit yang dibawa pada ITB INSIGHT 2019 adalah keinginan untuk mengajak masyarakat agar terlibat dalam perkembangan teknologi. Bahwa teknologi bukan milik segelintir orang saja, teknologi bukanlah sesuatu yang eksklusif dan sudah seharusnya teknologi dapat dinikmati oleh setiap manusia.

75

Untuk mencapai tujuan tersebut, dibuat beberapa gerakan yang terbagi menjadi dua bidang, yaitu Technology of Education and Implementation dan INSIGHT Festival.

INSIGHT Festival bertujuan untuk mengenalkan dan menggabungkan teknologi dan seni dengan bentuk festival, sekaligus menjadi penutup gerakan ITB INSIGHT 2019.

Sementara itu, Technology of Education and Implementation mencakup beberapa gerakan pada sektor pendidikan dan pengabdian masyarakat, diantaranya adalah 76

INSIGHT Seminar yang bertujuan untuk mengedukasi pelajar dan mahasiswa dengan cara seminar tentang teknologi-teknologi terkini, INSIGHT Challenge yang merupakan acara perlombaan inovasi dalam bidang sustainable technology, INSIGHT Movement yang bertujuan untuk mengajak masyarakat untuk bersama mengembangkan teknologi yang sederhana namun bermanfaat, dan INSPIRATES yang bertujuan untuk mengenalkan sains dan teknologi untuk pelajar SMP dengan cara roadshow eksperimen sains sederhana dan membuat buku INSPIRATES yang berisi pengetahuan umum tentang sains dan teknologi yang dikemas dengan menarik.

77

Insight Movement Insight Movement tahun 2019 masih melanjutkan kemitraan dengan Bojongwaru.

Seperti yang sudah dilakukan di event Insight sebelumnya, Insight Movement menjadi salah satu pre-event festival ITB Insight bersama Inspirates dan Insight Challenge. Kali ini, Insight Movement dilakukan untuk mengajak masyarakat untuk bersama mengembangkan teknologi yang sederhana namun bermanfaat. Insight Movement sendiri mendapat rentang acara selama 7 bulan, dari bulan April hingga 78

Oktober. Namun seiring waktu timeline tersebut juga bergeser mengikuti kondisi.

Pada awalnya banyak rancangan yang disusun dalam rapat. Mulai dari mendorong inovasi olahan susu sampai batako dari kotoran sapi. Usulan-usulan untuk rancangan kegiatan tersebut kemudian dikaji lebih mendalam satu per satu dan dibuat analisis SWOT. Kemudian diputuskanlah untuk membuat batapi (batako dari kotoran sapi) dengan bersumber dari kating yang pernah melakukan implementasi dalam batapi ini. Dengan berbekal resep ramuan untuk batako pada bulan April kami berangkat menuju Bojongwaru untuk uji coba bersama karang taruna.

79

Ujicoba ini ternyata masih kurang berhasil. Beberapa kali percobaan masih saja dirasa sulit menemukan komposisi yang pas untuk membuat batapi. Kegagalan memang tidak mengenakkan, tetapi positifnya kami mendapatkan pengalaman belajar bersama karang taruna.

80

81

Pada masa liburan, Insight Movement berfokus dengan mencari alternatif kegiatan yang bisa dilakukan dengan warga. Kami juga turut memeriahkan kegiatan wargi untuk menambah eratnya ikatan dengan wargi seperti turut memotong kurban Idul Adha dan memeriahkan persiapan untuk pawai 17 Agustus di lapangan desa. Kedua kegiatan yang berkesan karena kami bisa merasakan 82

kegembiraan kolektif para wargi.

Suasana 17 Agustus di desa Margamulya selalu sangat meriah. Setiap hari kemerdekaan ini selalu ada pawai antar dusun/ kampung yang dilombakan. Setiap kampung berusaha yang terbaik dengan tema masing-masing, ada yang kendaraan militer Jepang, ada yang kesenian tradisional Sunda, dan untuk kampung Bojongwaru sendiri mempunyai tema kesehatan. Pada kesempatan ini kami juga berbagi metode pada karang taruna untuk dana usaha sebagai cara untuk menambah kas karang taruna.

83

Selain kegiatan pawai di desa, karang taruna kampung Bojongwaru juga mengadakankegiatan populer di Indonesia: 84

perlombaan 17-an. Lomba-lomba tersebut memiliki beberapa kategori, mulai dari anak-anak, remaja, hingga ibu-ibu.

Kampung larut dalam kemeriahan peringatan kemerdekaan dengan terkadang ada pekik anak-anak: Merdeka!

85 Kemudian pada akhir liburan tercetuslah salah satu ide: Liter of Light. Ide untuk memberikan penerangan ini muncul dari observasi dimana masih banyak ruas gang antar rumah yang gelap sehingga jamak dijumpai saat para wargi ingin ke masjid mereka selalu berbekal baterai (baca: senter). Liter of Light menjadi salah satu alternatif jawaban karena pembuatan yang relatif mudah dan daya yang dikeluarkan juga tidak besar. Alasan terakhir ini menjadi fundamental karena dari pengamatan kami, beberapa rumah tidak menerangi lingkungan sekitar rumah karena takut tagihan listrik yang membengkak jika terdapat lampu yang menyala sepanjang malam.

Ide itu kemudian didiskusikan dengan warga dan karang taruna.

Dimulailah masa uji coba dan belajar bersama karang taruna untuk pemasangan instalasi tersebut. Kegiatan kemudian diakhiri pada November 2019 dengan 86

berhasil dipasangnya instalasi sepanjang 200 meter dengan 15 lampu. Kami berharap instalasi ini bisa membuat kampung semakin nyaman dan instalasi tersebut tetap bisa berjalan dengan baik.

87

Inspirates Oleh: Karina Ardellia INSPIRATES, merupakan salah satu acara ITB INSIGHT yang bergerak dibidang pengabdian masyarakat untuk anak-anak SMP di kota Bandung dengan membawakan eksperimen sederhana sebagai tujuan untuk mengenalkan teknologi dan pengetahuan sains. INSPIRATES melakukan roadshow ke enam SMP di Kota Bandung yaitu SMP 1, 3, 14, 22, 40, 44, satu Rumah Perlindungan Sosial Asuhan Anak (RPSAA) di Ciumbuleuit, 88

dan satu Pondok Pesantren Al-Umanaa di Sukabumi. Selain itu INSPIRATES juga menerbitkan sebuah buku berjudul INSPIRATES 2019 yang dibagikan saat roadshow pula. Buku tersebut berisi artikel, eksperimen, QnA, tes kepribadian, pembahasan ďŹ lm menarik, pojok prestasi, TTS, fun fact, pengenalan ITB INSIGHT, dan yang tak kalah menariknya, didalam buku ini juga ada komik loh..

89

Roadshow cimbel, adalah roadshow pertama kali yang kami lakukan. Keos diawal karena salah satu sta yang aku amanahi lupa untuk membawa alat-alat eksperimen wkwkw dan buru-buru untuk mengambilnya di himpunan sebelum acara dimulai. Namun semua berjalan dengan lancar dan memberikan kesan awal yang luar biasa untuk sebuah permulaan. Banyak hal yang bisa aku evaluasi dan ku perbaiki dari awal roadshow ini, mulai dari pengondisian adik-adiknya, alur eksperimen pos to posnya serta teknis di lapangan.

90

91

92

Roadshow di Sukabumi, salah satu sekolah favorit dan kenangan tak terlupakan yang aku dapatkan. Gak ngerti lagi sama anak-anak disana yang beda banget sama sekolah-sekolah lainnya, saking bedanya mereka ngebawain yel-yel pesantren mereka di setiap pos tanpa rasa capek dan lelah di raut wajah mereka. Padahal hari itu panas banget ga boong wkwkw dan mereka masih antusias dan penasaran dengan eksperimen yang dibawakan sampai akhir.

93

Kami di sambut dengan baik oleh pihak pesantren disana mulai dari disediakan penginapan, diajak berjalan-jalan mengelilingi pesantren al-umanaa (ada peternakan juga lho) hingga diberikan makanan gratis huhu. Pokoknya seru banget dah roadshow ini sekalian jalan-jalan jauh juga..

94

Berbagi keceriaan dalam bermain sambil belajar dengan remaja ini membawa nostalgia akan awal ketertarikan kami terhadap sains dan teknologi sehingga masuk jurusan Teknik Fisika. Keseruan mulai dari percobaan pemanasan balon berisi air yang pernah gagal, antuasiasme ketika memegang uida non-Newtonian, hingga terpesona dengan dasar dari hologram yang sebenarnya tidak terlalu rumit, kami harap dapat menyadarkan mereka bahwa sains dan teknologi bukanlah ilmu keramat yang wajib hukumnya untuk dihindari.

95

Link Booklet: bit.ly/BukuInspirates

96

Suplemen

Ekacita

98

99

Ekacita ini adalah pameran sosial masyarakat yang diinisiasi oleh KM ITB. Tujuan dari pameran ini untuk mengenalkan semua kegiatan sosial masyarakat lembaga yang bernaung pada KM ITB.

Selain mengisi stand dengan informasi mengenai beberapa kegiatan yang sudah dilakukan, hal yang menjadi sorot per100

hatian adalah game yang dibuat Yulio. Game itu bernama boom-shoot, dimana dengan pistol kayu yang dibikin dari kumpulan kayu tusuk sate, pemain harus menembakkan karet untuk mengenai target boom di antara target-target lain yang merupakan permasalahan yang ada di masyarakat Indonesia saat ini.

101

Pameran ini menarik karena bisa menjadi ajang mengenal kegiatan pengabdian masyarakat di ITB secara lebih detail, dan membuka kemungkinan-kemungkinan untuk berkolaborasi. Yah, kolaborasi memang kata yang sangat ‘kita’ banget, yoi ga?

102

103

Ulin Sosmas

104

Lelah kuliah? Lihat yang hijau-hijau (alam) adalah jawaban. Agenda main-main ini sebenernya pengen dilakukan sering-sering, tapi susah untuk merealisasikannya :(

105

Tujuan ulin ini pada awalnya adalah Curug Ciangin, yang terletak tidak jauh (tidak jauhnya tuh 4 kilo) dari Pemandian Air Panas Ciater yang populer di kalangan mahasiswa.

Akan tetapi, di tengah perjalanan kami mengubah tujuan menjadi Curug Cibarebeuy, setelah warga lokal lebih merekomendasikan curug tersebut. Percakapan dengan warlok pada warung ini terjadi ketika kejadian paling jamak dijumpai s a a t m e m o t o ra n : s a l a h s a t u b a n m o t o r b o c o r.

106

Sesampai di tempat parkir, kami melihat peta yang terpasang. Seperti yang dikatakan warlok tadi, curug tersebut memang tersembunyi dan masih harus berjalan sejauh Âą2 km dari tempat parkir. Curug bisa dicapai dengan melewat hutan dan bukit, atau melewati pematang sawah.

Kami memutuskan untuk berangkat lewat hutan, kemudian pulang menyusuri sawah.

Segala pengorbanan melewati bukit dan hutan ini (juga pengorbanan salah satu manusia yang harusnya les bahasa korea tapi kegiatannya memasak) terbayar dengan munculnya kumpulan saung yang nampak seperti kampong di tengah hutan. Kampong Cinta Laksana ini dikelola oleh sepasang suami istri yang sudah tua. Dengan ramah mereka menyambut dan mempersilahkan untuk ishoma di kumpulan saung mereka.

107

Suasana asri yang mengalahkan sensasi mendengarkan nature sounds di Spotify (ya iyalah), dilengkapi juga dengan air yang begitu segar saat membersihkan kaki dan tangan (dan sekalian buat wudhu juga). Air ini memang bersumber dari curug, namun ternyata bukan berasal dari Curug CIbarebeuy, melainkan dari Curug Pandawa yang terletak juga di daerah tersebut. Ternyata, saung ini merupakan pos dengan persimpangan antara menuju Curug Cibarebeuy atau Curug Pandawa.

108

109

Selepas puas beristirahat, perjalanan dilanjutkan menuju tujuan utama: curug!

Oh, tapi ternyata masih harus melewati tanjakan kenikmatan dan kampong senyum (yah, dilarang masuk kalo ga senyum). Konsep dari kampong senyum ini tidak beda jauh dengan kampong pertama tadi (sinergi saung dengan sekitar)..

Ketinggian curug ini adalah 40 meter.

Dan karena masih musim kemarau air yang mengalir, eh jatuh, sangat jernih.

Curug ini merupakan salah satu curug yang masih tersembunyi, sehingga selain rombongan sosmas hanya ada dua pelancong lain. Mungkin memang perjalanan yang begitu jauh dari tempat parkir menjadi kendala sebagian besar 110

orang, sehingga orang akan lebih memilih curug ciangin.

111

Pada perjalanan pulang kami melalui jalur yang berbeda, yaitu area persawahan yang terletak di lembah bukit-bukit. Padi menguning dengan saung dan orang-orangan sawah bergantian kami lewati. Sesekali kami bertemu dengan wargi yang sudah selesai mengurus lahan mereka. Tidak terasa, perjalanan pulang ini dirasakan lebih ringan daripada jalan di hutan, sehingga tiba-tiba kami sudah mendekati desa.

112

Ah kenapa malah jadi seperti reviewer blog-vlog ya? Yauda biar gak mirip penutupnya beda dari reviewer tempat ngebolang deh. Jadi, dari ulin sosmas ini kami bisa mengobservasi bagaimana warga mengelola (dan membangun dari 0 juga) potensi desa menjadi tempat wisata yang bisa menggerakkan ekonomi warga. Dari awal kami datang hingga pulang, ada beberapa ribu yang kami keluarkan dan menjadi sumber penghasilan warga.

Namun, hal itu juga dibayar dengan pengalaman kami untuk me-refresh rohani dari kegiatan-kegiatan urban dan sejenak kembali ke pelukan ibu pertiwi.

113

Hak Cipta Dokumentasi Abil: Desa Mitra (BP 2019/2020) Al: Desa Mitra (Insight Movement 2017) Arlin: Desa Mitra (Elixir 2018) Arsip Inspirates: Inspirates 2019 Astuto: Ulin ka Ciheras, Tech for Teen, Dondar 4 Labtek, Insight Movement, Inspirates, Ekacita, Ulin Sosmas BonďŹ lio: Pojok Insight (Insight 2019) Devina: Pojok Insight (Insight 2019) Damar: Desa Mitra (Elixir 2018) Elvina: Insight Movement Faishal: Ulin Sosmas Harits: HMFT Ulin ka Ciheras Luki: Desa Mitra (Insight Movement 2017) Mikha, Ubay, dkk: Desa Mitra, Elixir 2020 Raihan: Insight Movement Zaqi: Desa Mitra (Insight Movement 2017)