
1 minute read
Waspada Oknum LSM Gentayangan
SEORANG guru senior di salah satu sekolahan mengatakan, “Saat ini banyak banget oknum LSM gentayangan, harus waspada semuanya modus” . Mendengar kalimat ini Saya tergelitik, tertarik untuk menuliskannya.
Kata gentayangan dalam
KBBI artinya berkeliaran, sempoyongan dan pergi kemanamana. Pantas saja seorang guru senior mengatakan okum LSM gentanyang. Oknum LSM kemana-mana, berkeliaran, sempoyongan ke sejumlah sekolahan.
Waspada para kepala seko- lah, menghadapi onkum sempoyongan harus benarbenar baik. Mereka narasi dan alasannya “sempoyongan” kadang ngelantur dan stigmatik, intimidatif.
Kata seorang guru senior kembali menggelitik, Ia mengatakan, “Emang siapa eloh, dari daerah mana, ujugujug kirim surat dan intimidatif” . Oknum LSM mengakungaku diri sebagai bagian dari upaya “kontrol sosial” Kembali Sang Guru Senior berkata, “Kontrol sosial dari mana, apakah anda penduduk sekitar yang menjadi penggu- na layanan pendidikan?” . Keanehan yang “sempoyongan” pergi kemana-mana ini
PENGUMUMAN PENYUSUNAN ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (AMDAL)
RENCANA KEGIATAN JASA TARIK WISATA BUATAN, ALAM DAN BUDAYA (EKOWISATA) DI DESA SUKAGALIH KECAMATAN MEGAMENDUNG KABUPATEN BOGOR OLEH PT EIGERINDO MULTI PRODUK INDUTRI memang selalu terjadi. Hal yang belum ada adalah surat dari kelompok LSM negeri Belanda ke sekolah-sekolah. Kalau LSM dari daerah jauh yang tidak ada hubungan sosial dan sekolah masih saja ada. Padahal di sekolahan ada Komite Sekolah yang merupakan perwakilan masyarakat.
Dunia memang terbalik.
Ronggowarsito dulu mengatakan “Zaman Edan” . Sangat aneh bila ada oknum LSM dari “negeri jauh” berdebat dengan pihak Komite Sekolah, atas nama UU keterbukaan publik dan kontrol sosial.
Bukankah keterbukaan terkait manajerial sekolah sudah resmi terbuka jelas dalam rapat orangtua? Plus dengan pemantauan hirakri birokratik terkait, sesuai aturan yang berlaku? Bukankah kontrol sosial peranannya ada di Komite Sekolah?
Mari para kepala sekolah satukan tekad sukseskan layanan pendidikan di internal sekolahan. Tingkatkan prestasi, eskplorasi potensi internal, kolaborasi dan adaptasi terhadap tuntutan perubahan. Hadapi oknum LSM dengan senyum dan kopi manis.