5 minute read

Stop Bullying

Next Article
AZAM dan MARYAM

AZAM dan MARYAM

Karya: Kumara Arta Samudra (IXH)

Advertisement

Hai! Namaku Ariska Putri Pertiwi. Biasa dipanggil Ariska atau Ika. Aku cukup tinggi, rambutku bergelombang, kulitku putih, dan banyak yang bilang aku mirip dengan pemenang Miss Indonesia, haha. Aku lumayan terkenal, hampir satu sekolah, alumni, dan bahkan guru-guru juga mengenalku dan terkadang aku menjadi bahan omongan dari para guru. Aku bersekolah di SMP Sepuluh Nopember Sidoarjo. Kini aku duduk dibangku kelas 3 SMP. Sebelum aku menjadi terkenal banyak masa-masa buruk yang telah aku lalui. Mau tahu kisahku? Mau. Ya sudah kalau kalian memaksa:) Inilah kisahku.

Pada saat aku baru saja melanjutkan jenjang pendidikan di SMP Sepuluh Nopember ini. Aku mempunyai tujuan yaitu bagaimana caranya aku bisa menjadi seseorang yang terkenal disekolah ini. Lucu memang tapi ini benar-benar nyata dan itulah aku. Tetapi sebelum aku menjadi seseorang yang terkenal, banyak masamasa buruk yang telah aku lalui. Banyak juga tantangan yang telah aku hadapi dan tanpa aku sadari aku pernah merasakan apa yang namanya “ BULLYNG”. Banyak yang menghina dan mencaci makiku, disaat itu aku berusaha tegar. Hingga pada suatu hari aku merenungkan itu dan aku menangis. Aku berkata “ mengapa ini terjadi padaku? Mengapa aku tidak bisa tegar layaknya batu karang. Namun beruntungnya aku dipertemukan dengan seorang guru yang meyakinkanku dan berkata” Bullyng membuatmu maju dan menambah derajat juga martabatmu nak”. Setelah mendengarkan perkataan itu seketika aku berhenti menangis. Sebut saja nama guru itu Bu Annisa. Keesokan harinya, aku berangkat sekolah. Setelah sampai aku bertemu dengan temanku panggil saja Iko. Saat aku bertemu Iko, aku menceritakan apa yang terjadi kemarin hingga aku menangis. Dia pun meyakinkanku dengan penuh keyakinan

dan berkata “ Yang mereka tahu kamu adalah pecundang, namun mereka tidak tahu bahwa kamu orang yang besar dan kamu harus patahkan omongan mereka. Suatu saat ejekan yang mereka tujukan untukmu akan menjadi tepuk tangan”. Setelah mendengar perkataan itu aku menjadi terinspirasi dan mencoba tegar. Dua bulan berlalu, tanpa aku sadari mulai banyak orang yang menyapaku namun aku tidak tahu mereka. Hingga aku menjadi terkenal di sekolah. Satu tahun berlalu, disaat aku duduk dibangku kelas 2 SMP aku mengikuti organisasi OSIS disekolahku. Pada saat kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan sekolah (MPLS), aku bertemu adek kelas yang sudah lama aku dambakan. Dia humoris,romantis,setia,putih,tinggi,tidak sombong. Namun satu yang aku sangat tidak suka dari dia,sifatnya yang relatif dingin. Aku berpikir mungkin sifat dinginnya itu bawaan dari lahir, haha!. Sebut saja namanya Syam. Memang aku belum terlalu dekat dengan dia jadi masih sedikit canggung. Setelah tiga bulan dekat dengan dia, aku mulai merasakan perasaaan yang berbeda. Aku mulai merasakan getaran-getaran yang tidak biasanya,apa itu yang dinamkan cinta?. Namun ada hal yang membuatku sakit hati ketika aku bertanya “ Apa kamu mau pacaran?”. Itu hanya sebuah pertanyaan saja, bukan berarti aku menembak dia. Tetapi jawabannya bukan seperti apa yang aku harapkan “ Aku tidak mau pacaran terlebih dahulu, aku ingin fokus belajar”. Aku sangat menghargai jawaban dia tapi kekecewaan itu tetap ada. Dua bulan berlalu, tidak aku sangka, aku dengar dia berpacaran dengan kakak kelas. Sebut saja namanya Karina. Dan lebih parahnya aku tau berita itu dari teman kelasnya. Kalian bisa bayangkan bagaimana sakit hatinya diriku. Bagaikan tergores pisau tajam tapi lukanya tidak terlihat. Seketika aku menangis, aku langsung masuk kamar,menutup dan mengunci kamar, dan semakin menjidalah tangisanku disana. Hingga matahari terbenam,aku mulai melihat ke arah langit dari luar jendela kamar. Aku mulai melihat bintang dan bulan, dan saat itu juga aku mulai memahami arti kata cinta, yaitu seperti siang hari yang selalu terang kerena adanya matahari dan malam yang selalu indah karena adanya bintang. Hari mulai larut malam, aku pun tertidur. Hingga saat matahari terbit akupun terbangun, lalu aku segera bersiap untuk pergi kesekolah. Setelah sampai disekolah,aku bertemu dengan sahabatku Iko dan menceritakan apa yang terjadi kemarin. Iko pun berkata “ Jangan kamu mencintai pasanganmu seratus persen karena apabila kamu dikecewakan kamu akan susah untuk melupakan. Dan kamu harus merelakan semuanya agar dapat melihat pasanganmu bahagia, itulah makna cinta sesungguhnya”. Dengan perkataan itu aku menjadi lebih semangat dan percaya, bahwa cowok bukan hanya dia, banyak cowok diluar sana yang menantiku. Setelah satu tahun berlalu, Syam memutuskan hubungan dengan Karina, karena dia tidak ingin menjalin hubungan jarak jauh. Dan juga karena Karina ingin melanjutkan ke SMA pilihannya, sedangkan Syam masih SMP kelas 2. Setelah putus dia mulai memberi notifnotif lagi. Namun disisi lain aku mempunyai prinsip seperti apa yang dikatakan oleh sahabatku tadi. Setelah satu bulan berlalu, dia menembakku dan memintaku untuk menjadi pacarnya. Namun aku tidak ingin mejalin hubungan dengan dia, karena aku ingin kita hanya menjalin hubungan layaknya kakak adik. Dan aku berpikir pacaran itu bukan hanya sekedar status melainkan menyangkut segala hal. Kulemparkan pandanganku keluar jendela, aku lihat matahari mulai terbenam dan di langit bulan mulai menampakkan sinarnya beserta bintang-bintang yang menghias di angkasa. Satu tahun berlalu, aku bertemu dengan seorang cowok yang sifatnya hamper sama seperti Syam. Sebut saja namanya Bagas, tak lama kemudian dia bilang kalau dia suka denganku dan aku mengiyakan tawaran dia. Dan akhirnya kita berpacaran sampai sekarang.

“ Saya mengerti rasanya dibuang, sampai akhirnya saya menjadi terlalu pemilih untuk siapa yang akan diajak untuk berjuang ”

Dia…

Karya: Ardena (VIIF)

Kau tahu seberapa besar cintaku? Ku tak ingin jauh darimu Kukira kita saling suka Namun ternyata itu salah

Kau mendekatiku hanya karena dia Dihari aku tahu itu Aku membenci hari itu Ku tahu cintaku tak layak untukmu Bintang… Bintang… Kau lah penerang malam Di langit yang gelap kau menghiasnya Cahayaku terpancar begitu indah

Aku selalu menunggu kau hanya hadir Di kegelapan malam Saat malam ku selalu memandangmu Menikmati indahnya cahayaku Mencintai mu… Disaat ku melihatmu Aku tak sadar akan perasaanku Ku mulai mengetahui hal itu Aku jatuh cinta padamu

Di hari itu.... Ada apa dengan ku Aku merasa takut kehilanganmu Namun kau tak tau akan hal itu

Senja… Senja… Kedatanganmu membuatku tahu Bahwa sesuatu yang indah Sepertinya hanya sesaat

Senja… Cahayamu indah Namun aku tahu satu hal Setelah keindahanmu itu Pasti akan datang kegelapan malam

> Pintu Ampunan <

Karya: Bilkis Pandora (VIIIF)

Tersenyum walau hatimu luka Tertawa meski jiwamu lara Usiamu kini merambat senja Namun jiwamu masih berlumuran dosa Ketika maut ada di dadamu Tertutup pintu ampunan Bagimu yang nista

Sadarlah kini engkau sadarlah Sebelum ajal menjemput tiba Ingatlah Allah,ingatlah dosa Yang engkau punya Hidup di dunia tuk sementara Jangan terlena nanti kau celaka

Tak ada kata - kata terlambat Untuk bertaubat Kini saatnya waktu yang tepat Biar selamat dunia akhirat

This article is from: