4 minute read

Duduk Manis Mengais Rupiah

Next Article
Athan Sang Penulis

Athan Sang Penulis

Zaman gini siapa sih yang tidak kenal dengan kata E-Sports?. Percaya tidak percaya Cabang olahraga ini pun sempat disebut dalam debat Capres dan Cawapres tahun 2019, wah keren bukan?. Kata E-Sports itu sendiri berasal dari kata Electronic Sport syang berarti Olahraga Elekronik. Alasan kenapa cabang olahraga ini disebut Electronik adalah karena olahraga ini dimainkan melalui Komputer bahkan dengan Telepon genggam berbasis Android maupun iOS. Lalu mengapa disebut dengan Sports (Olahraga) walaupun kita dapat memainkannya di Gadget kita masing-masing? Hal ini dikarenakan untuk melakukan hal ini membutuhkan Level Konsentrasi yang cukup tinggi, sehingga para pemain dituntut untuk memiliki kondisi tubuh yang “Fit” untuk memainkannya. E-Sports dapat melatih Reflex tubuh, kejelian mata, Hand-Eye Coordination, Bahkan kemampuan Split-Second Decision.

Eits... Sebelum kita menggali lebih dalam tentang pekembangan E-Sports di Indonesia sekarang ini, kita harus terlebih dahulu mengetahui sejarah dibalik E-Sports itu sendiri dan perlahan lahan berjalan ke masa sekarang ini.

Advertisement

Sekilas Sejarah E-Sports

Sedikit kilas balik perkembangan E-sports sampai sejauh ini. Tepat nya pada tahun 1972, pada masa yang mungkin ketika itu computer masih jarang ditemui, tak ada jaringan internet dan belum banyak judul video game, sebuah kompetisi game diadakan di Universitas Stanford. Para murid diundang kedalam sebuah kompetisi yang diberi nama sebagai Intergalactic Spacewar Olympic, sebuah kompetisi untuk game yang berjudul Spacewar dan hanya berhadiah satu tahun langganan majalah Rolling Stone yang tengah hits pada zamannya. Setelahnya, satu per satu kompetisi game yang sejenis pun bermunculan. Sekitar tahun 1980-an, Atari menggelar kompetisi Space Invader dengan sekitar 10.000 peserta, terbesar pada masanya. Bahkan ketika itu, kompetisi game ini terbilang menjadi fenomenal dan diangkat oleh majalah ternama Amerika Serikat, Life and Time. Singkat cerita, di era 90-an, saat teknologi internet mulai merebak di Amerika Serikat, kompetisi game ini pun ikut berkembang. Perkembangannya menjadi kompetisi online game. Beserta dengan munculnya organisasi yang mempunyai visi untuk menjadikan kompetisi game ini menjadi sebuah industry baru, yaitu industri E-sports. Ketika itu, game yang dipertandingkan mulai beragam, seperti game ber-Genre FPS (First Person Shooting) game tersebut diantaranya ada Quake, dan yang paling terkenal adalah Counter Strike.Tak berselang lama sebelum game ber-Genre MMORPG (Massively Multiplayer Online Role-Playing Game) Seperti Warcraft. Memasuki tahun 2000-an, perkembangan E-Sports menjadi semakin pesat. Korea Selatan menjadi salah satu negara yang terbilang sangat menerima budaya ini. Para pemainnya disanjung dandi puja-puja. Sampai akhirnya esports menjadi berkembang seperti saatini di masyarakat.

Lalu tak lama kemudian munculah Genre MOBA(Multi Player Online Battle Arena) Namun, di luar negeri MOBA biasa disebut dengan ARTS(Action Real-Time Strategy). Genre ini dipelopori oleh Aeon of Strife (AoS) dalam custom game dalam permainan Starcraft dimana empat pemain masing-masing mengendalikan satu unit dan dibantu oleh unit-unit yang dikendalikan computer untuk melawan komputer yang lebih kuat. Custom game Defense of the Ancients (DotA) dalam permainan Warcraft III: The Frozen Thronekemudian menjadi permainan bergenre MOBA pertama yang dikenal secara luas dan juga menjadi ajang turnamen. Kemudian dikeluarkanlah permainan League of Legends dan Heroes of Newerth yang terinspirasi dari DotA, dan kemudian sekuel DotA di luar Warcraft III yang disebut Dota 2, serta permainan-permainan lain seperti Heroes of the Storm dan Smite. Namun, game game tersebut hanya dapat dimainkan melalui PC. Sehingga tidak dapat meraih Player di kalangan bawah yang mungin tidak memiliki PC. Akhirnya pada tahun 2014 di release lah game MOBA pertama untuk Perangkat Seluler yang bernama Vainglory, game ini pertama di release bagi pengguna iOS, tetapi pengguna Android tak perlu khawatir karena di tahun 2015 game ini pun akhirnya di release bagi pengguna Android, dan menjadi pionir di dunia Game E-Sports di perangkat seluler, lalu munculah berbagai macam game seperti Mobile Legends, Free

Fire, PES, dan juga PUBG. Cabangcabang E-Sports. Bagi perangkat seluler ini pun makin digemari mulai dari orang dewasa sampai ke anak-anak, karena dapat dimaikan melalui handphone game-game ini pun dapat menjangkau lapisan masyarakat yang lebih luas ketimbang game-game yang ber-Genre serupa namun hanya dapat dimainkan di PC. Melihat kesuksesan E-Sports di handphone maka mulailah diadakan ajang-ajang Tournament di seluruh Indonesia mulai dari Tournament kecil di Café-Café hingga ke Tournament Nasional seperti “Mobile Legends: MPL Tournament”, acara ini pun sangat bergengsi dan dapat meningkatkan derajat para pemain dan peserta acara tersebut dimata public dan para penggemar. Meskipun E-Sports di handphone mulai terkenal, bukan berarti E-Sports di PC mulai meredup, buktinya banyak TournametTournament bergengsi bagi mereka pemainpemain profesional, Seperti ajang “DOTA2: The International” yang di ikuti oleh para pemain DOTA2 dari seluruh dunia…, yah… namanya saja sudah “The International”. Hadiah dari tournament ini pun bukan main, di Tahun 2011 hadiah untuk Tim Juara adalah $1,000,000 (Rp.1,418,750,000) Sedangkan untuk Tahun 2018 hadiahnya mencapai $11,190,158 (Rp.158,760,366,000) #USD To IDR 24 April 2019 Bisnis di dunia E-Sports memang cukup menguntungkan tak hanya di Indonesia, namun sampai ke Level International. Di Indonesia sendiri juga sering diadakan Event E-Sports yang cukup ber-gengsi seperti MPL (Mobile Legends Profesional League) yang sempat diadakan di Jakarta dan Surabaya. Maka dari itu kita harus dapat mengikuti alur perkembangan Budaya dan Zaman di era Globalisasi dan Revolusi Industri 4.0 ini, sehingga kita dapat bersaing di bidangbidang yang tergolong baru seperti E-Sports itu sendiri, dan ada banyak sekali peluang di dunia E-Sports karena di Dunia E-Sports Siapapun dapat menjadi Apapun. Nah, Kawan-Kawanku semua melihat hal hal di atas marilah kita berharap bahwa kedepannya sekolah kita ini bisa memiliki Extrakurikuler E-Sports. Wah… Tentunya Pasti keren, kece , dan gaul bukan?. (Ihsan VIIF)

#BeCreative #BelievePossibilities #SeeOpportunities #ProudToBeYoung

SPIRIT 10 Edisi III - Juni 2019 21

This article is from: