Katalog Jakarta Biennale 2015: "Maju Kena, Mundur Kena: Bertindak Sekarang"

Page 30

CURATORS LAB

Beberapa bulan yang lalu saya melihat sebuah gambar sepatu tentara yang pangkalnya berbentuk moncong senjata karya Idrus bin Harun. Di bawah gambar itu terdapat tulisan “Perkakas Pungli�. Bagi saya, karya itu tidak hanya sekadar hiburan mata yang didapat sepintas lalu. Gambar itu tidak hanya sekadar estetika tetapi memantik kembali memori saya yang hampir padam tentang pungutan liar yang saya lihat hampir setiap kali saya berangkat atau pulang sekolah tiga belas tahun yang lalu. Waktu itu, pungutan liar tersebut dilakukan oleh aparat militer yang notabene adalah aparat Negara. Melalui gambar itu, hari ini saya dapat melihat kembali apa yang terjadi pada masa lampau dengan cara pandang yang lebih luas. Ada cerita di sana. Ada pola hubungan antara yang kuat dan yang lemah, antara penindas dan yang ditindas. Ada ironi. Seni bisa memainkan peran sebagai lorong untuk melihat apa yang terjadi pada masa lampau, untuk menyelam ke dalam sejarah. Bertemu dan berdiskusi dengan kurator senior, kurator muda, seniman, peneliti, dan para ahli telah mengantarkan saya pada sebuah kesadaran baru. Kesadaran tentang betapa seni itu tidak hanya sekadar apa yang terlihat seolah sebagai mainan. Seni bahkan bisa melampaui teks-teks sejarah maupun jurnal ilmiah. Seni tak hanya bisa berdialektika dalam kerangka pikiran logis tetapi juga mampu menembus emosi, salah satu daya hidup terbesar yang menggerakkan kita.

28

Maju Kena Mundur Kena: Bertindak Sekarang

transported me back to that time with widened perspective. There is a story in there; a relationship pattern between David and Goliath, between the oppressor and the oppressed. There is an irony. Art can play a role as a time tunnel, to dive into history. Getting to meet and discuss with senior and young curators, artists, researchers and experts brought me to a new realm of awareness. It is the understanding that art is not like what it seems, a mere toy. Art can go beyond historical texts or scientific journals. Not only can it be dialectical within a logical framework of the mind, it can also penetrate emotions, one of the biggest life powers that move us.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.