PDRI dan Daerah Militer Istimewa Sumatera Selatan [Klik Ampera 26 Februari 2018]

Page 1

Artikel dimuat di Klik Ampera Online 26 Februari 2018 Link : https://www.klikampera.com/pdri-dan-daerah-militer-istimewa-sumatera-selatan/

PDRI dan Daerah Militer Istimewa Sumatera Selatan Oleh : Arafah Pramasto,S.Pd.* & Noftarecha Putra,S.Pd.** 1. Lahirnya PDRI di Sumatera Berdasarkan Keppres No. 28 Tahun 2006 yang dikeluarkan oleh Presiden RI Ke-6, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, tanggal 19 Desember diperingati sebagai “Hari Bela Negara.” Keputusan itu dibuat sebagai pengingat momentum sejarah deklarasi Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) oleh Mr. Sjafruddin Prawiranegara di Bukittinggi, Sumatera Barat di tanggal yang sama pada tahun 1948. Deklarasi itu dilakukan menyusul terjadinya Agresi Militer II yang dilancarkan Belanda tepat pada tanggal 19 Desember 1948 pukul 06.00 pagi. Dengan pasukan lintas udara, serangan langsung ditujukan ke ibukota Republik Indonesia yang saat itu berada di Yogyakarta. Bandara Maguwo bisa dikuasai oleh Belanda, begitupun selanjutnya seluruh wilayah ibukota. Sidang kabinet dilangsungkan pada hari itu juga dan telah mengambil keputusan untuk memberikan mandat melalui radiogram kepada Menteri Kemakmuran Mr. Sjafruddin Prawiranegara yang kebetulan sedang berada di Sumatera agar membentuk PDRI. Jika Mr. Sjafruddin tidak berhasil melaksanakan itu, kepada Mr.A.A. Maramis yang menjabat sebagai Menteri Keuangan, L.N. Palar, dan Dr. Sudarsono yang sedang berada di India diberi kuasa membentuk PDRI di sana.[1] Presiden Sukarno dan Wakil Presiden Moh. Hatta memilih tetap di dalam kota dan kemudian mengalami penawanan oleh pihak Belanda. Perintah yang berupa mandat itu untungnya berhasil disampaikan melalui pemancar radio republik yang disembunyikan di Delanggu (dekat Surakarta) kepada Mr. Sjafruddin yang sedang bertugas ke Bukittinggi. Harapan rakyat Indonesia saat itu bertumpu pada Mr. Sjafruddin, meski dengan segala keterbatasan beliau berhasil membentuk struktur kepemimpinan PDRI. Mr. Teuku Moh.Hassan * **

Penulis Buku Kesejarahan “Makna Sejarah Bumi Emas” dan History Blogger Mahasiswa Program Pascasarjana Uniersitas Negeri Yogyakarta


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.