Santhet: Jurnal Sejarah, Pendidikan Dan Humaniora Vol. 3, No. 1, April 2019, pp. 36-45 Available online at https://ejournal.unibabwi.ac.id/index.php/santhet Research Article
DOI: e-ISSN: 2541-6130 p-ISSN: 2541-2523
ANALYSIS OF TAN MALAKA'S "NORTHERN INDONESIA" IDEA ON PHILIPPINE NATION HISTORY ANALISIS GAGASAN “INDONESIA UTARA” TAN MALAKA ATAS SEJARAH BANGSA FILIPINA Arafah Pramasto Tenaga Kesejahteraan Sosial Bersertifikat Kota Palembang dan Penulis Kesejarahan arafahanakmadura@gmail.com (*) Corresponding Author +62 823-3119-3233 How to Cite: Pramosto (2019). Title of article. Santhet, 3(1), 36- 45 Abstract Received : 2 Januari 2019 Tan Malaka was one of the most Revised : 28 Januari 2019 in history whose thoughts were Accepted: 19 April 2019 Keywords:
North Indonesia; Tan Malaka; Philippines;
doi:
influential West Sumatran figures adopted by some of Indonesian founding fathers. His activities in politics resulted in an exile and was forced by the Dutch to move from places to places. Philippines was one of the countries he stayed from 1925 to 1927. As an intellectual, Tan Malaka wrote numerous works. One of Tan Malaka‟s unique idea was that he called Philippines as the “North Indonesia.” His idea was based on three main aspects. Firstly, from linguistic point of view; Tagalog language has similarities with several Indonesian languages since they have been classified in one language family i.e. Austronesian (Malay-Polynesian) languages. Secondly, people from Philippines and Indonesians as Malayid sub-race have similar physical features, especially in Malayosphere regions. Thirdly, inter-cultural influences in clothing and traditional arms suggest historical relationshipsto have been existed between Indonesia and Philippines particularly during the expansion of Majapahit‟s hegemony.
PENDAHULUAN Tan Malaka adalah pahlawan kemerdekaan, ideolog, pemikir, dan aktivis Kiri yang lahir pada tahun 1897 di Suliki, Sumatera Barat. Buku 100 Tokoh yang Mengubah Indonesia: Biografi Singkat Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah Indonesia di Abad 20 yang ditulis dan diterbitkan oleh Penerbit Narasi, mengutipkan pendapat dari Rudolf Mrazek bahwa sosok yang bernama asli Ibrahim Datuk Tan Malaka itu adalah “Bapak Republik sekelas George Washington, Bapak Bangsa Amerika Serikat.” Selanjutnya, buku itu menukil pendapat Harry A. Poeze, penulis Pergulatan Menuju
Republik, Tan Malaka, 1925-1945 yang menyebut Malaka sebagai tokoh kontroversial dan paling misterius dalam sejarah Indonesia modern. Tentang kelahirannya, ada yang menyebut ia lahir tahun 1894, 1896, atau 1897. Namun Poeze cenderung memilih 1897 sebagai tahun kelahiran Tan Malaka, berdasarkan asumsi bahwa ia sudah masuk sekolah rendah pada 1903, yang diperkirakan menerima murid baru pada usia enam tahun. Salah satu karya Tan Malaka yang berjudul Naar de Republiek Indonesia (Menuju Republik Indonesia) telah menghadirkan pemikirannya tentang program politik, ekonomi, sosial, dan militer yang diperlukan dalam perjuangan kemerdekaan. Gagasannya ini kemudian
36