Telah lama publik di Indonesia menyaksikan pemberitaan internasional tentang perseteruan sengit antara Amerika Serikat, Negara Adidaya, melawan negeri para mullah yang kesohor dengan proyek pengembangan nuklirnya, Iran. Adu narasi dari kedua negara ataupun opini-opini yang mendukung masing-masing pihak ialah hal lumrah sejak beberapa dekade.Berakhirnya tahun 2019 lalu telah menandai bahwa telah lewat empat dasawarsa / 40 tahun ketegangan antara Amerika Serikat “Sang Adidaya” dengan Iran “Sang Penantang.” Apakah kematian Soleimani akan menjadi penanda baru bagi pertikaian kedua negara dengan pola yang lebih terang-terangan dengan kontak senjata langsung, yang kemudian melibatkan sejumlah negara sekutu masing-masing dan menjerumuskan dunia pada jilid ketiga perang dunia (seperti yang dikhawatirkan) ?