BAB 2 MORFUS DAUN POHON
yang dimilikinya. Penjiwaan dalam mempelajari morfus daun diperlukan karena tanpa penjiwaan akan muncul perasaan jemu atau bosan, sehingga tidak bisa menikmati nilai seni dalam mempelajarinya. B. BAGIAN-BAGIAN DAUN TUMBUHAN Apabila melihat dan mengamati sebuah daun yang lengkap dari suatu jenis tumbuhan, maka akan diketahui bagian-bagian daun yang meliputi: helaian daun (lamina), tangkai daun (petiolus), dan pelepah daun (vagina). Tumbuhan yang berdaun lengkap seperti dimaksudkan tersebut di atas tidak banyak jumlah jenisnya karena tumbuhan pada umumnya mempunyai daun yang tidak selalu terdiri atas tiga bagian seperti tersebut. Oleh karena itu, daun yang tidak memiliki ketiga bagian daun seperti disebutkan di atas dinamakan daun tidak lengkap (Tjitrosoepomo, 2001). Jenis-jenis tumbuhan yang berdaun lengkap misalnya: pinang sirih (Areca catechu) dan bambu (Bambusa spp., Gigantochloa spp., Dendrocalamus spp., Schizostachyum spp.). Jenis-jenis tumbuhan yang berdaun tidak lengkap misalnya: nangka (Artocarpus heterophylla), mangga (Mangifera indica), kemang (Mangifera caesia), bungur lilin (Lagerstroemia speciosa), rambutan (Nephelium lappaceum), sawo manila (Manilkara zapota), sawo kecik (Manilkara kauki), duku (Lansium domesticum), tanjung (Mimusops elengi), damar kaca (Shorea javanica), dan lain sebagainya yang daunnya hanya terdiri atas helaian daun dan tangkai daun saja. Daun yang tergolong tidak lengkap pada tumbuhan terdiri atas banyak jenis sesuai dengan kondisi aslinya atau karena proses pertumbuhannya. Beberapa jenis daun tidak lengkap diuraikan satu per satu sebagai berikut (Samingan, 1982; Harlow, 1996; Tjitrosoepomo, 2001). 1. Daun bertangkai. Daun bertangkai yaitu daun yang terdiri atas helaian daun dan tangkai daun saja. Daun bertangkai merupakan golongan daun yang dimiliki oleh banyak tumbuhan. Jenis-jenis pohon yang memiliki daun bertangkai misalnya: nangka (Artocarpus heterophylla), mangga (Mangifera indica), jabon (Anthocephalus chinensis), kelampayan (Anthocephalus cadamba), jati (Tectona grandis), gondang (Ficus variegata), mundu (Garcinia dulcis), salam (Eugenis polyantha), wareng (Gmelina arborea), dan lain sebagainya. 2. Filodia. Filodia atau daun semua (daun palsu) yaitu daun yang terbentuk dari pertumbuhan dan perkembangan tangkai daun. Filodia terbentuk pada saat fase semai (seedling) yang dimulai dengan gugurnya daun sejati namun tangkai daun sejati tidak ikut gugur, kemudian tangkai daun ini tumbuh dan berkembang memipih dan melebar membentuk
Ir. Indriyanto, M.P.
14