Katalog Abstrak Penelitian Dosen Universitas Lampung 2012

Page 1

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG 2012

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


TIM PENYUSUN Pelindung Prof. Dr. Ir. H. Sugeng P. Harianto, M.S. (Rektor Universitas Lampung) Penasehat Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.S. (Pembantu Rektor I) Dr. Dwi Haryono, M.S. (Pembantu Rektor II) Prof. Dr. Sunarto DM, S.H., M.H. (Pembantu Rektor III) Koordinator Dr. Eng. Admi Syarif (Ketua Lembaga Penelitian Unila) Pelaksana Harian Drs, Mardi Syahperi, MM Tim Redaksi Hermansyah, SE Maulana Mukhlis, S.Sos, M.IP Agus Effendi Djoni, SE Desain Cover dan Tata Letak Maulana Mukhlis, S.Sos, M.IP Penerbit Lembaga Penelitian Universitas Lampung Alamat Redaksi LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG Jalan Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro, No. 1 Gedong Meneng Bandar Lampung, 35143 Telp (0721) 705173, 701609 ext. 138 Fax. (0721) 773798 e-mail: lemlit@unila.ac.id


SAMBUTAN REKTOR UNIVERSITAS LAMPUNG

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabaraakatuh Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, atas keberhasilan Lembaga Penelitian Universitas Lampung menerbitkan “Katalog Abstrak Penelitian Dosen Universitas Lampung 2012” ini. Melalui penerbitan ini, diharapkan dapat menjadi informasi dan membuka jalan interaksi yang lebih intens antara Universitas Lampung dengan stakeholders di luar kampus dalam rangka perbaikan, pembaharuan, dan pemanfaatan hasil-hasil penelitian tersebut dalam meningkatkan kontribusi Universitas Lampung terhadap bangsa, negara, kemanusiaan, dan peradaban. Sebagaimana diketahui, tahun 2012, Universitas Lampung dipercaya sebagai koordinator Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Wilayah Sumatera sebagai apresiasi Kemendikbud atas prestasi Universitas Lampung menjadi perguruan tinggi terbaik di luar Pulau Jawa di bidang penelitian dan karya ilmiah pada 2010. Berbagai langkah telah Universitas Lampung lakukan dalam memainkan peran tersebut. Untuk itu, selain harus unggul di bidang pendidikan dan pengajaran sesuai dengan Visi Universitas Lampung, penelitian di Universitas Lampung juga akan dijadikan driving force untuk mengangkat kualitas dan kredibilitas Unila di mata publik nasional maupun internasional. Atas nama civitas akademika Universitas Lampung, saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Lembaga Penelitian Universitas Lampung, para peneliti di lingkungan Universitas Lampung, dan seluruh pihak yang telah berkontribusi dan bekerja keras sehingga Katalog Abstrak Hasil Penelitian Universitas Lampung Tahun 2012 ini dapat diterbitkan. Semoga Allah SWT; Tuhan Yang Maha kuasa senantiasa memberikan kemudahan dan petunjuk-Nya untuk kita semua.

Wallahul Muwaffiq ila Aqwaamith Tharieq Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Bandar Lampung, 1 Desember 2012 Rektor Universitas Lampung

Prof. Dr. Ir. H. Sugeng P. Harianto, M.S NIP 19580923 198211 1001


KATA PENGANTAR KETUA LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT; Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas kehendak-Nya, kami bisa menyelesaikan “Katalog Abstrak Penelitian Dosen Universitas Lampung 2012� ini. Katalog ini merupakan kumpulan hasil penelitian yang dilakukan oleh dosen Universitas Lampung dalam selama Tahun 2012. Jumlah penelitian tahun 2012 terbagi ke dalam beberapa sumber pembiayaan yaitu Hibah Stategis Unggulan Nasional (2 judul), Hibah MP3EI (9 judul), Hibah Kompetensi (7 Judul), Hibah Strategis Nasional (20 Judul), Publikasi dan Kerjasama Internasional (1 judul), Hibah Unggulan Perguruan Tinggi (10), Hibah Bersaing (17 judul), Hibah Fundamental (5 judul), Hibah Riset Dasar Kemenristek (1 judul), DIPA Senior (50 judu), dan DIPA Yunior (75 judul). Dengan berbagai hasil penelitian tersebut, dengan rasa bahagia kami patut menyampaikan bahwa Unila, berdasarkan hasil evaluasi Dirjen Dikti melalui Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DP2M), pada tahun ini Unila menjadi salah satu dari 22 perguruan tinggi di Indonesia yang masuk kelompok Perguruan Tinggi Utama di bidang penelitian. Evaluasi dilakukan terhadap lebih dari 3.000 perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia. Tentu saja masih terdapat beberapa kelemahan di dalam katalog ini, oleh sebab itu upaya perbaikan demi penyempurnaan akan selalu kami lakukan dalam penerbitan-penerbitan tahun mendatang. Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada Rektor Universitas Lampung yang selalu memberikan dukungan terhadap inisiatif yang Lembaga Penelitian lakukan. Terima kasih juga kami sampaikan kepada seluruh peneliti Unila dan para pihak yang teleh berkontribusi dalam penerbitan Katalog ini. Harapan kami semoga upaya keras tersebut menjadi amal dan berguna bagi kemajuan penelitian di universitas Lampung tercinta ini.

Bandar Lampung, 1 Desember 2012 Ketua Lembaga Penelitian Unila

Dr. Eng. Admi Syarif NIP 19670103 199203 1003


LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


DAFTAR ISI Hibah Stategis Unggulan Nasional MODEL PEMBERDAYAAN DESA MANDIRI ENERGI DALAM RANGKA MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT MELALUI PENGUATAN LEMBAGA KOPERASI DESA Dr. Ir. Dwi Haryono, M.S., dkk ..... .................................................................................. 12 PERAKITAN PUPUK ALTERNATIF ORGANOMINERAL NP (ORGANONITROFOS) BERBASIS SUMBERDAYA LOKAL DAN PENGALIHAN TEKNOLOGI PRODUKSI KE SWASTA DAN KELOMPOK TANI Prof. Dr. Sutopo Ghani Nugroho, M.S., dkk .................................................................. 13

EKOEFISIENSI AGROINDUSTRI BERBASIS KARET DALAM MENINGKATKAN NILAI TAMBAH Dr. Erdi Suroso, S.T.P., M.T.A., dkk .................................................................................. 15 MODEL PENGEMBANGAN KLASTER AGROINDUSTRI KELAPA SAWIT UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING DI WILAYAH SUMATERA BAGIAN SELATAN Dr. Ir. M. Irfan Affandi, M.Si., dkk .................................................................................. 16 PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAN BASISDATA PENELITI DI WILAYAH KORIDOR EKONOMI SUMATERA Dr. Eng. Lukmanul Hakim, dkk .................................................................................. 18 IDENTIFIKASI DAN EVALUASI PRODUK HUKUM DALAM RANGKA PERCEPATAN PEMBANGUNAN EKONOMI KAWASAN STRATEGIS NASIONAL SELAT SUNDA Dr. Muhammad Akib, S.H., M.Hum., dkk ..................................................................... 19 PERENCANAAN TRANSPORTASI BERBASIS POTENSI WILAYAH UNTUK MENDUKUNG PEMBANGUNAN JEMBATAN SELAT SUNDA Dr. Rahayu Sulistyorini, ST., MT., dkk ..................................................................... 20 STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI MIKRO KECIL DAN MENENGAH BERBASIS KOMODITAS KELAPA SAWIT PADA KORIDOR EKONOMI SUMATERA MP3EI 2011-2025 Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si ..................................................................... 21

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

i

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Hibah MP3EI


SINKRONISASI KAJIAN MP3EI KORIDOR SUMATERA (SENTRA PRODUKSI DAN PENGOLAHAN HASIL BUMI DAN LUMBUNG ENERGI NASIONAL) Prof. Dr. John Hendri, dkk ............................................................................................ 22 INOVASI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KELAPA SAWIT DALAM RANGKA OPTIMASI NILAI TAMBAH Dr. Ir. Agus Haryanto, M.P, dkk ............................................................................... 23

Hibah Kompetensi MONITORING DINAMIKA FLUIDA PADA RESERVOIR PANASBUMI DENGAN MENGGUNAKAN METODE 4D MICROGRAVITY (Studi Kasus Lapangan Panasbumi Ulubelu Lampung) Dr. Muh Sarkowi, M.Si., dkk ............................................................................................ 25

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

PENGEMBANGAN BAHAN KERAMIK SUHU TINGGI (CORDIERITE, BOROSILIKAT, MULLITE) BERBASIS SILIKA SEKAM PADI MENUJU REALISASI PENINGKATAN NILAI TAMBAH DARI SEKAM PADI Dr. Simon Sembiring, M.Sc. ............................................................................................ 26 APLIKASI PELAPIS BUAH KITOSAN-HORMONAL UNTUK MEMPERPANJANG MASA SIMPAN BUAH PISANG ‘CAVENDISH’, JAMBU BIJI ‘CRYSTAL’ DAN ‘MUTIARA’ BERMUTU TINGGI Prof. Dr. Ir. Soesiladi E. Widodo, M.Sc., dkk .................................................................. 27 ANALISIS PROSPEK PANAS BUMI DAN PENGEMBANGAN PROYEK PANAS BUMI DI INDONESIA Prof. Suharno, M.S., Ph.D., dkk ............................................................................... 29 PEMBUATAN DAN APLIKASI SENYAWA KALIKS[4]ARENA WATER SOLUBLE SEBAGAI INHIBITOR PEMBENTUKAN KERAK KALSIUM KARBONAT (CaCO3) Prof. Suharso, Ph.D., dkk ............................................................................................ 30 SISTEM PENGINDERAAN JARAK JAUH SECARA REAL TIME DAN ON LINE MENGGUNAKAN GELOMBANG RADIO DAN INTERNET : PROSPEKTIF UNTUK SISTEM PERINGATAN DINI BANJIR Dr. Warsito, S.Si., D.E.A., dkk ............................................................................... 31 PENINGKATAN KESTABILAN Α-AMILASE DARI BAKTERI LOKAL BACILLUS SUBTILIS ITBCCB148 DENGAN MODIFIKASI KIMIA UNTUK PRODUKSI SIRUP GLUKOSA DARI PAT Dr. Ir. Yandri AS, M.S. ............................................................................................ 32

ii

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


Hibah Strategis Nasional PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK MENUMBUHKAN DISASTER LITERACY DAN DISASTER AWARENESS BAGI SISWA SEKOLAH DASAR DI WILAYAH RAWAN BENCANA Dr. Abdurrahman, M.Si., dkk ............................................................................... 34 STUDI FAKTOR PENYEBAB KEMISKINAN DAN MEKANISME PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI INDONESIA TAHUN 2000-2011 (POVERTY IN DEVELOPING COUNTRY: EVIDENCE FROM INDONESIA) Ahmad Rifa’i, S.Sos, M.Si., dkk ............................................................................... 35

PENGEMBANGAN METODE PRAKIRAAN BANJIR DAN SISTEM PERINGATAN DINI MELALUI DISTRIBUTED HYDROLOGY MODEL BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Dr. Dyah Indriana Kusumastuti, M.Sc., dkk .................................................................. 37 PEMETAAN KEMISKINAN MASYARAKAT PESISIR DENGAN COASTAL LIVELIHOOD SYSTEM ANALYSIS (STUDI DI DUA WILAYAH MISKIN PESISIR LAMPUNG) Dr. Erna Rochana, M.Si., dkk ............................................................................... 38 HARMONISASI HUKUM PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DASAR LAUT DAN LANDASAN KONTINEN DALAM PERSFEKTIF OTONOMI DAERAH Dr. Heryandi, S.H.,M.S., dkk ............................................................................... 39 KESIAPAN IMPLEMENTASI TIK (E-READINESS) INSTITUSI PENDIDIKAN SLTA DI KOTA BANDAR LAMPUNG Dra. Ida Nurhaida, M.Si., dkk ............................................................................... 40 RANCANG BANGUN TURBIN AIR ULTRA LOW HEAD UNTUK SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) GUNA MENDUKUNG PROGRAM DESA MANDIRI ENERGI DI PROVINSI LAMPUNG Jorfri B. Sinaga, ST, M.T., dkk ............................................................................... 41 INOVASI TEKNOLOGI PENINGKATAN PRODUKSI BIOETANOL DARI HIDROLISAT LIMBAH PADAT INDUSTRI TAPIOKA (Cassa solid waste) MENGGUNAKAN MIKROBA ENDOFITIK KAYU RARU (Tarrietia rubiginosa) TOLERAN TERHADAP ETANOL KONSENTRASI TINGGI Wasinton Simanjuntak, Ph.D., dkk ............................................................................... 42

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

iii

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

STRENGTHENING MODEL OF SUSTAINABLE COMMUNITY PARTICIPATION IN THE IMPLEMENTATION OF POVERTY REDUCTION PROGRAM Dewie Brima Atika, S.Sos, M.Si, dkk ............................................................................... 36


MODEL ZONING REGULATION SEBAGAI INSTRUMEN PENATAAN RUANG WILAYAH BERBASIS MITIGASI BENCANA DI KOTA BANDAR LAMPUNG Ir. Fahri, M.Sc., dkk ......................................................................................................... 43 PERAKITAN VARIETAS UNGGUL KEDELAI YANG TAHAN TERHADAP SOYBEAN STUNT VIRUS DAN SOYBEAN MOSAIC VIRUS Dr. Ir. Maimun Barmawi, M.S., dkk ............................................................................... 45 OPTIMALISASI PEMANFAATAN LIMBAH AGROINDUSTRI MELALUI SUPLEMENTASI ASAM AMINO PEMBATAS DAN MINERAL ORGANIK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PRODUKSI TERNAK RUMINANSIA Prof. Dr. Ir. Muhtarudin, M.S., dkk ............................................................................... 46

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

MODEL ALTERNATIF MONITORING DAN EVALUASI DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH PADA DAERAH OTONOM BARU (STUDI DI KABUPATEN PESAWARAN DAN KABUPATEN PRINGSEWU PROVINSI LAMPUNG) Rahayu Sulistiowati, S.Sos., M.Si., dkk .................................................................. 48 PENGGUNAAN JAGUNG TERFERMENTASI DAN TEMPE KEDELAI UNTUK MENINGKATKAN MUTU DAN NILAI GIZI MPASI DALAM UPAYA PERBAIKAN GIZI DAN KESEHATAN BADUTA Ir. Sri Setyani M.S., dkk ............................................................................................ 49 KAJIAN MODEL PENGEMBANGAN BALAI PENYULUHAN PERTANIAN SEBAGAI CENTER OF EXCELLENCE (CoE) UNTUK PENINGKATAN KUALITAS SUMBERDAYAMANUSIA PERTANIAN DI PROVINSI LAMPUNG Dr. Ir. Sumaryo Gs. M.S., dkk ............................................................................... 51 MODEL PEMBARUAN TATA KELOLA LAYANAN PUBLIK UNTUK MEWUJUDKAN GOOD LOCAL GOVERNANCE DI DAERAH (STUDI KASUS DI KOTA BANDAR LAMPUNG) Syamsul Ma’arif, S.IP, M.Si ............................................................................................ 52 PENINGKATKAN KUALITAS BIOGAS DARI AIR LIMBAH INDUSTRI TAPIOKA RAKYAT DENGAN MENGGUNAKAN BIOFILTER Udin Hasanudin, dkk ......................................................................................................... 54 MERANCANG STRATEGI PENYULUHAN UNTUK MENINGKATAN PARTISIPASI SUAMI BER-KB DALAM UPAYA PENGENTASAN KEMISKINAN Drs. Yana Ekana P.S., M.Si., dkk ............................................................................... 55 OPTIMASI PROSES PEMBUATAN BIOPLASTIK DARI SORGUM DAN KITOSAN DENGAN PLASTICIZER GLISEROL Yuli Darni, S.T., M.T., dkk ............................................................................................ 56

iv

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


MODEL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR DENGAN PENGIMPLEMENTASIAN KONSEP KESETARAAN GENDER SEBAGAI KEARIFAN SOLUSI PENGENTASAN KEMISKINAN DAN BANGKIT MENUJU KEMANDIRIAN Yulia Neta, S.H., M.H., dkk .............................................................................................. 57

Publikasi dan Kerjasama Internasional UTILIZATION OF CASSAVA BAGASSE AS RAW MATERIAL OF BIOPLASTIC Dr. Eng. Suripto Dwi Yuwono, dkk ................................................................................. 60

Hibah Unggulan Perguruan Tinggi

PENGEMBANGAN PUPUK FOSFAT SUPER ALTERNATIF DARI BATUAN FOSFAT LOKAL YANG DIASIDULASI DENGAN LIMBAH CAIR AGROINDUSTRI Prof. Dr. Ir. Ainin Niswati, M.S., M.Agr.Sc., dkk ...................................................... 63 PEMANFAATAN MEDIA KOMIK FABEL DAN BUKU CERGAM UNTUK KAMPANYE PELESTARIAN KEANEKARAGAAM HAYATI DI KAWASAN PENYANGGA TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS PROPINSI LAMPUNG Dhanik Sulistyarini, S.Sos.,MComn&MediaSt., dkk ...................................................... 64 POLA KONSUMSI PAKAN DAN PENINGKATAN PRODUKSI KAMBING SABURAI DI SENTRA PRODUKSI KABUPATEN PESAWARAN Dr. Ir. Erwanto, M.S., dkk .............................................................................................. 65 OPTIMALISASI DAYA ADSORB ZEOLIT LAMPUNG DALAM MEREDUKSI EMISI GAS BUANG MOTOR BAKAR UNTUK APLIKASI MESIN SKALA BESAR DAN INDUSTRI Ir. Herry Wardono, M.Sc., dkk ................................................................................. 66 OPTIMALISASI PRODUKSI PRODUK ETANOLISIS KASAR DARI CAMPURAN CPO DAN PKO DENGAN REAKSI ETANOLISIS BERTAHAP Dr. Ir. Murhadi, M.Si., dkk .............................................................................................. 68 POTENSI DAN PENDAYAGUNAAN ENTOMOPATHOGEN FUNGI DAN PREDATOR LOKAL UNTUK MENGENDALIKAN HAMA KUTU DAUN (Aphis Sp.) PADA TANAMAN KEDELAI Prof. Dr. Ir. Rosma Hasibuan, M.Sc., dkk .................................................................... 70

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

v

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN SAINS MELALUI MEDIA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI Dr. Agus Suyatna, M.Si., dkk .............................................................................................. 62


TEKNIK PENGOLAHAN LIMBAH AGROINDUSTRI MENJADI BIOETANOL SEBAGAI PENGGANTI BAHAN BAKAR MINYAK Ir. Sutikno, M.Sc., Ph.D., dkk ............................................................................................ 71 KAJIAN KINERJA DAN PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI KARET REMAH BERDASARKAN INDIKATOR OVERALL EQUPMENT EFFECTIVENESS UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING. Dr. Ir. Tanto Pratondo Utomo, M.Si, dkk ................................................................. 72 MUTAGENESIS IN VITRO UNTUK MENGHASILKAN KLON TEBU (SACCHARUM OFFICINARUM L.) UNGGUL YANG BERPRODUKSI TINGGI Dr. Dwi Hapsoro, M.S., dkk ............................................................................................ 73

Hibah Bersaing

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

OPTIMASI PRODUKSI PULP NON KAYU SECARA ORGANOSOLVE DENGAN KATALISATOR ASAM Ir. Ahmad Sapta Zuidar, M.P., dkk ............................................................................... 75 REALISASI INSTRUMEN PENGUKUR KADARKARBON MONOOKSIDA (CO), OKSIDA NITROGEN (NOX), DAN PARTICULATE MATTER (PM) PADA PENCEMARAN UDARA DARI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR DAN INDUSTRI DI BANDAR LAMPUNG Drs. Amir Supriyanto, M.Si., dkk ............................................................................... 76 SINTESIS DAN PEMURNIAN TERPINEOL PRODUK TURUNAN DARI TERPENTIN (PINUS MERKUSII) SECARA BATCH SEBAGAI NATURAL DESINCFECTANT Herti Utami, ST, M.T., dkk ............................................................................................ 77 EKSPLORASI POTENSI MIKROBA AMILOLITIK ISOLAT LOKAL UNTUK PRODUKSI EKSIPIEN FARMASI Muliyono, Ph.D., dkk ......................................................................................................... 78 EFEKTIFITAS PENGGUNAAN EKSTRAK STEROID TERIPANG DALAM SEX REVERSAL MENUJU PRODUKSI MASSAL LOBSTER AIR TAWAR (CHERAX QUADRICARINATUS) Dr. G. Nugroho Susanto, M.Sc., dkk ............................................................................... 79 PEMBUATAN DAN APLIKASI FORMULASI KERING TIGA JENIS AGENSIA HAYATI UNTUK MENGENDALIKAN HAMA PENCUCUK BUAH DAN PENYAKIT BUSUK BUAH KAKAO Prof. Dr. Ir. Purnomo, M.S., dkk ............................................................................... 80 NANO KATALIS NiFe2-xCoxO3 UNTUK PEMBUATAN ALKOHOL DARI H2 + CO2 Dr. Rudi Situmeang, M.Sc., dkk ................................................................................ 81

vi

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


POLA SIMBIOTIK NON-STARCH POLYSACCHARIDES LIMBAH AGROINDUSTRI DAN CAMPURAN BAKTERI SELULOLITIK ASAM LAKTAT INDOGENOUS PADA PERTUMBUHAN ITIK Dr. Ir. Rudy Sutrisna, M.S., dkk ................................................................................ 83 PERAKITAN VARIETAS / KLON UNGGUL UBIKAYU: HIBRIDISASI, SELEKSI KLON-KLON YANG BERASAL DARI BENIH BOTANI, DAN UJI DAYA HASIL KLON-KLON UNGGUL Prof. Dr. Ir. Setyo Dwi Utomo, M.S ................................................................................ 84 OPTIMASI PROSEDUR PERBANYAKAN TANAMAN ANGGREK DENDROBIUM MELALUI PEMANFAATAN BAHAN ORGANIK ADDENDA DALAM MEDIA PENGECAMBAHAN BIJI, PEMBESARAN PLANLET DAN KLONING IN VITRO Ir. Sri Rama Diana, M.Si., dkk ................................................................................ 85

PEMANFAATAN GALUR MURNI TERSEGREGASI TRANSGRESIF DI DALAM PERAKITAN PADI NON-HIBRIDA DAN HIBRIDA YANG TAHAN TANAH ASAM PODSOLIK MERAH KUNING Syaiful Hikam, Ph.D., dkk ............................................................................................. 87 RANCANG BANGUN GASIFIER UNTUK GASIFIKASI MINYAK JARAK DAN MINYAK JELANTAH UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PADA KOMPOR RUMAH TANGGA Dr. Ir. Tamrin, M.S., dkk ............................................................................................. 88 AKTIVITAS BEAUVERIA BASSIANA SEBAGAI PENGENDALI ALAMI PENGGEREK BUAH KOPI (PBKO) HYPOTHENEMUS HAMPEI (COLEOPTERA: SCOLYTIDAE) PADA SISTEM AGROFORESTRI KOPI DI LAMPUNG Dr. I G. Swibawa, M.S., dkk ............................................................................................. 90 PERBAIKAN RANCANGAN KOMPRESOR SEBAGAI SUMBER O2 DAN N2 ALAMI UNTUK MENGATASI KENDALA KONTINYUASI PASOK O2 DAN N2 FABRIKASI PADA SISTEM CAS/MAS Rofandi Hartanto, dkk ............................................................................................. 91

Hibah Fundamental PENINGKATAN KETAHANAN KOROSI BAJA AISI 4130 PADA TEMPERATUR 850 째C DENGAN HOT-DIP ALUMINUM COATING M. Badarudin, Ph.D .......................................................................................................... 93

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

vii

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

OPTIMASI PROSES PRODUKSI MINUMAN SINBIOTIK ANTIOKSIDAN DARI ESTRAK CINCAU HIJAU (Premna oblongifolia Merr) Dr. Ir. Suharyono A.S., M.S., dkk ................................................................................ 86


MARGINALISASI TRADISI NGUMO : STUDI TENTANG KONEKTIVITAS PENGETAHUAN LOKAL DAN PENGETAHUAN GLOBAL PADA MASYARAKAT ADAT LAMPUNG PEPADUN DALAM MEMELIHARA LINGKUNGAN ALAM Dr. Bartoven Vivit Nurdin, S.Sos, M.Si ................................................................. 94 RESEPSI MASYARAKAT TERHADAP KARYA HABIBURRAHMAN EL-SHIRAZY Dr. Muhammad Fuad, M.Hum., dkk ................................................................. 96 UJI EFEKTIVITAS TEMPE SEBAGAI ANTI PENUAAN DENGAN MENGGUNAKAN TIKUS JANTAN USIA TUA SEBAGAI HEWAN MODEL Dr. Ir. Susi Astuti, M.Si., dkk .............................................................................. 97 STUDI KARAKTERISTIK TRANSDUSER ULTRASONIK SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN ALAT UKUR MODULUS ELASTISITAS DAN VISKOSITAS BAHAN BIOLOGI Dr. Sri Waluyo, M.Si., dkk ........................................................................................... 98

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Hibah Riset Dasar Kemenristek PENINGKATAN KETAHANAN KOROSI TEMPERATUR TINGGI BAJA KARBON RENDAH (AISI 1020) DENGAN PELAPISAN CELUP PANAS ALUMINIUM UNTUK APLIKASI PADA PIPA GAS PANAS BUMI Mohammad Badaruddin, Ph.D., dkk ................................................................. 100

DIPA Senior EVALUASI IMPLEMENTASI PENERAPAN E-GOVERNMENT (STUDI PADA E-GOVERMENT PEMERINTAH KOTA BANDAR LAMPUNG DAN KABUPATEN PESAWARAN) Dr. Dedy Hermawan, S. Sos, M.Si., dkk ................................................................. 103 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPS TERPADU SEMESTER I KELAS VIII SMP Dra. Nani Suwarni, M.Si. ........................................................................................... 104 PEMANFAATAN FLY ASH BATUBARA DAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI SUMBER SILIKA-ALUMINA PADA SINTESIS KATALIS ZEOLIT ZSM-5 Simparmin br Ginting, S.T., M.T. .............................................................................. 105 KUALITAS SPERMA BEKU SAPI LIMOUSIN PADA BERBAGAI WAKTU EKUILIBRASI Sri Suharyati, S.Pt.,M.P. ........................................................................................... 106 KAJIAN AKTIFITAS ANTIMIKROBA DARI AMPAS KOPI BUBUK SEBAGAI

viii

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


ANTIBACTERIAL AGENT UNTUK PENGAWETR PANGAN NON PANGAN Drs. Azhari Rangga, M.App.Sc., dkk ................................................................. 108 POTENSI ANTIBAKTERI EKSTRAK BUAH MANGROVE Rhizophora sp. TERHADAP Vibrio spp. Esti Harpeni, dkk ........................................................................................................ 109 PEMBUATAN MODELKEBIJAKAN KEKAYAAN INTELEKTUAL BERDASARKAN ILMU PEMODELAN DAN SIMULASI Kasus: simulasi kerja sama Sentra Hak Kekayaan Intelektual dengan Fakultas Teknik Raden Arum Setia Priadi, S.Si., M.T. ................................................................. 110 KAJIAN DESENTRALISASI DAN PELAYANAN PUBLIK Dr. Bambang Utoyo S., M.Si .............................................................................. 111

ANALISIS KUALITATIF DAN KUANTITATIF KANDUNGAN FORMALIN PADA PRODUK IKAN ASIN DI LAMPUNG Suparmono, dkk ........................................................................................................ 113 E-GOVERNANCE IN LOCAL GOVERNMENT Simon S. Hutagalung, S.A.N, M.P.A ................................................................. 114 ANALISIS PERATURAN BERSAMA GUBERNUR SEBAGAI PRODUK HUKUM DAERAH DI PROVINSI LAMPUNG Sri Sulastuti, SH, M.H ........................................................................................... 115 PEMBUATAN SOFTWARE PERKUATAN LENTUR BALOK BETON BERTULANG DENGAN FIBER REINFORCED POLYMER MEMAKAI PROGRAM BORLAND DELPHI Fikri Alami, S.T, M.Sc. ........................................................................................... 116 PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PIRAMID PADA KEBIJAKAN DIVIDEN Ernie Hendrawaty, SE., MSi ........................................................................................... 117 EVALUASI IMPLEMENTASI PROGRAM CSR/PKBL DI PROVINSI LAMPUNG Arif Sugiono, S.Sos, M.Si ............................................................................................ 118

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

ix

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK CAIR DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI SEGAR SAYURAN DAUN KANGKUNG, SAWI, BAYAM Darwin H Pangaribuan, dkk .............................................................................. 112


URGENSI PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA DALAM UPAYA PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN DALAM TRANSAKSI PEMBELIAN KENDARAAN BERMOTOR SECARA KREDIT Ahmad Zazili, dkk ......................................................................................................... 119 ANALISIS INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN PUBLIK (Studi Perbandingan Disdukcapil dan Samsat Kota Bandar Lampung) Robi Cahyadi Kurniawan.S.IP, M.A ............................................................................... 120 MODEL PELAKSANAAN PEMOLISIAN MASYARAKAT (POLMAS) OLEH FORUM KOMUNIKASI POLISI DAN MASYARAKAT (FKPM) DALAM MENCIPTAKAN KEAMANAN DAN KETERTIBAN MASYARAKAT DI KOTA BANDAR LAMPUNG Eddy Rifai, dkk ......................................................................................................... 121

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

UJI EFEKTIFITAS BAHAN AKTIF SENYAWA BIOFUNGISIDA FRAKSI EKSTRAK DAUN MENGKUDU HASIL SELEKSI TERHADAP PERKEMBANGAN PENYAKIT ANTRAKNOSA PADA BUAH CABE Ir. Efri, M.S., dkk ......................................................................................................... 122 PERLINDUNGAN HUKUM KORBAN TINDAK PIDANA PEMERKOSAAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA DI INDONESIA (Suatu Kajian Kebijakan Hukum Pidana Dalam Menanggulangi Tindak Kekerasan Terhadap Perempuan) Diah Gustiniati Maulani, S.H., M.Hum., dkk ............................................................ 123 PENGEMBANGAN MEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN GEOGRAFI DI SMA Drs. Zulkarnain, M.Si. ............................................................................................ 125 MEKANISME KONSULTASI PUBLIK DALAM PERUMUSAN KEBIJAKAN DAN PERATURAN DAERAH Armen Yasir, S.H. M.Hum ............................................................................................ 126 IDENTIFIKASI PEREMPUAN KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA SEBAGAI SALAH SATU FAKTOR PENYEBAB PERCERAIAN DI BANDAR LAMPUNG Nilla Nargis, S.H., M.Hum ............................................................................................ 127 PENGARUH SUHU KALSINASI NANOTITANIA TERHADAP KATALIS PENGURAI ZAT WARNA METILEN BIRU DAN ORANGE Posman Manurung ......................................................................................................... 128 DINAMIKA TUMBUHAN DI REPONG DAMAR KRUI LAMPUNG BARAT Prof. Dr. Ir. Sugeng P. Harianto, M.Si., dkk ................................................................. 129

x

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


PEMETAAN DAN MENDOKUMENTASIKAN TATA BUSANA TARI TRADISIONAL DAERAH LAMPUNG Drs. Iqbal Hilal, M.Pd., dkk ........................................................................................... 130 INVENTARISASI RUANG TERBUKA HIJAU KOTA BANDAR LAMPUNG Dr. Ir. Slamet Budi Yuwono, M.S., dkk ................................................................. 131 PERAN PARTAI POLITIK DALAM PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA Drs. Budi Harjo, M.IP ........................................................................................... 132 KINERJA SATUAN KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG UNTUK MENDUKUNG DESENTRALISASI FISKAL Drs. Yana Ekana PS, M.Si ........................................................................................... 133

PENGENDALIAN COLLETOTRICHUM CAPSICI PENYEBAB ANTRAKNOSA PADA CABAI MENGGUNAKAN TEPUNG DAUN CENGKEH (KAJIAN IN VITRO DAN IN VIVO) Tri Maryono, M.Si. ........................................................................................................ 136 MODEL PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PENDIDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BERBASIS MULTIKULTUR DALAM RANGKA MENANAMKAN NILAI-NILAI HAM DAN DEMOKRASI DI SMA KOTA BANDAR LAMPUNG Hermi Yanzi, S.Pd, M.Pd, dkk .............................................................................. 137 STABILISASI IMUNOGENISITAS VAKSIN INAKTIF WHOLE CELL Aeromonas salmonicida PADA IKAN MAS (Cyprinus carpio) DALAM PENYIMPANAN MENGGUNAKAN GLISEROL Agus Setyawan ........................................................................................................ 138 HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSAM PROVINSI LAMPUNG TA Larasati, dkk ........................................................................................................ 139 OPTIMASI PEMBUATAN BIODIESEL MURAH DARI PRODUK SAMPING PABRIK MINYAK GORENG UNTUK MENGATASI KELANGKAAN BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) Heru Rustamaji, S.T. M.Eng ........................................................................................... 140 ANALISIS TINGKAT SAPROBITAS PERAIRAN PESISIR PESAWARAN LAMPUNG (Sistem Penilaian Kesesuaian Perairan untuk Lokasi Budidaya Perikanan) Berta Putri, S.Si, M.Si ........................................................................................... 141

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

xi

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

DIPA Yunior


DUKUNGAN KEUANGAN KOTA BANDAR LAMPUNG DALAM OTONOMI DAERAH Asih Murwiati, S.E., M.E., dkk .............................................................................. 142 STRATEGI PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM MENINGKATKAN KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PASAR PERUSAHAAN Damayanti, S.AN.,M.AB. ........................................................................................... 143 PENGARUH ROLE DISPOSITION TERHADAP KOMUNIKASI PEMBAURAN (Studi Kasus Diantara Anggota Legislatif DPRD Fraksi PKS Provinsi Lampung) Agung Wibawa, S.Sos.I, M.Si .............................................................................. 144 PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN DALAM TRANSAKSI E-COMMERCE Dianne Eka Rusmawati, SH,M.Hum ................................................................. 145

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

KINERJA KEUANGAN PERBANKAN LAMPUNG Mediya Destalia, S.A.B., M.A.B., dkk ................................................................. 146 ANALISIS PERSEPSI DAN ASPIRASI STAKEHOLDERS TERHADAP RASIONALITAS ISU KEBIJAKAN DALAM PEMBANGUNAN KOTA BARU LAMPUNG Maulana Mukhlis , S.Sos, M.IP .............................................................................. 147 PERLINDUNGAN HAK-HAK MASYARAKAT ADAT MENURUT HUKUM INTERNASIONAL DAN IMPLEMENTASINYA DI INDONESIA Ahmad Syofyan, S.H.,M.H. ........................................................................................... 148 PENGUKURAN PERBEDAAN SIKAP MAHASISWA SEKOLAH BISNIS DALAM MERESPONS ISU PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL PERUSAHAAN (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) Jeni Wulandari, SAB., MSi., dkk .............................................................................. 149 PENYEBAB FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA (PERSPEKTIF PORTOFOLIO DAN MONETER) Nurbetty Herlina Sitorus, S.E. M.Si., dkk ................................................................. 150 PERLINDUNGAN PEMERINTAH DAERAH TERHADAP PENYANDANG DISABILITAS Zulkarnain Ridlwan, S.H.,M.H. .............................................................................. 151 OPTIMASI PEMOTONGAN PLAT DENGAN METODE COMPUTER VISION Achmad Yahya T.P., S.T., MT.,dkk .............................................................................. 152

xii

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


LITERASI KAUM IBU YANG MEMILIKI ANAK USIA DINI TERHADAP INFORMASI PRODUK MAKANAN KEMASAN Hestin Oktiani,S.Sos.,M.Si, dkk .............................................................................. 153 EKSISTENSI KOMISI INFORMASI PUBLIK DI PROVINSI LAMPUNG Dr. Budiono, S.H, M.H., dkk ........................................................................................... 154 MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI KELAS XI IPS 3 DI SMA NEGERI 3 METRO TAHUN PELAJARAN 20112012 Sugeng Widodo, S.Pd., M.Pd., dkk .............................................................................. 155

MODEL PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBENTUKAN PERATURAN PEKON (Studi Kasus Pembentukan Peraturan Pemekonan Nomor 1 Tahun 2010 Tentang Rencana Kegiatan Pembangunan Pekon Tahun Anggaran 2010 di Pekon Pujodadi Kecamatan Pardasuka Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung) Muhtadi, S.H, M.H ........................................................................................................ 157 PERLINDUNGAN HUKUM KONSUMEN LISTRIK DI BANDAR LAMPUNG Kasmawati, SH.,M.Hum ........................................................................................... 158 OPTIMALISASI KARBON TERSIMPAN DAN DOMINASI JENIS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS KAKAO PADA SISTEM AGROFORESTRI Rudi Hilmanto, S.Hut, M.Si. ........................................................................................... 159 ANALISIS FAKTOR PENDUKUNG PEMEKARAN KECAMATAN DI KOTA BANDAR LAMPUNG (STUDI FAKTOR FISIK DAN SOSIAL) Dwi Wahyu Handayani, S,IP, M.Si .............................................................................. 160 KORELASI ASIAN MONSOON, EL NINO SOUTH OSCILATION DAN INDIAN OCEAN DIPOLE TERHADAP VARIABILITAS CURAH HUJAN DI PROPINSI LAMPUNG Eko Efendi, S.T, M.Si ........................................................................................................ 161 KARAKTERISTIK IKAN BAUNG (Mystus numerus) ASAP LAMPUNG Mahrus Ali, S.Pi. M.P ........................................................................................... 162 STUDI KASUS INBREEDING KAMBING SABURAI DI WILAYAH PENGEMBANGAN KECAMATAN GISTING KABUPATEN TANGGAMUS drh. Purnama Edy Santosa, M.Si., dkk ................................................................. 163 IMPLEMENTASI RENCANA AKSI NASIONAL PENCEGAHAN TRAFFICKING BERBASIS PENGOLAHAN DATA PADA KOORDINASI GUGUS TUGAS Intan Fitri Meutia, S.A.N, M.A., dkk ............................................................................... 164

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

xiii

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

ANALISIS TINDAK PIDANA KEPABEANAN BERDASARKAN UNDANGUNDANG NO. 10 TH 1995 TENTANG KEPABEANAN Rinaldy Amrullah, S.H., M.H. .............................................................................. 156


PEMANFAATAN LIMBAH KULIT KULIT KAKAO (Theobroma Cacao) SEBAGAI PENGKAYA MEDIA BUDIDAYA Daphnia sp Henni Wijayanti M, S.Pi., M.Si., dkk ............................................................................... 165 PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME DENGAN STRATEGI INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM MEMBANGUN PEMAHAMAN SEJARAH Suparman Arif, S.Pd. M.Pd ............................................................................................ 166 PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 1 SUKADANA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR Muhammad Basri, S.Pd., M.Pd ............................................................................... 167

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

PENGGUNAAN METODE RESITASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA MUHAMMADIYAH MARTAPURA OKU TIMUR Dedy Miswar, S.Si.,M.Pd. ............................................................................................ 168 STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN ( Pendekatan Analisis Spasial ) Heru Wahyudi, S.E., M.S., dkk ............................................................................... 169 MODEL PEMBERDAYAAN POLITIK MASYARAKAT PESISIR KOTA BANDAR LAMPUNG (STUDI PENANGKALAN PEMBODOHAN POLITIK KAUM HAWA) Himawan Indrajat, S.IP, M.Si. ............................................................................... 170 ISOLASI BACILLUS THURINGENSIS DARI BEBERAPA TANAH POHON NAUNGAN DI UNIVERSITAS LAMPUNG SEBAGAI PENGENDALI HAYATI NYAMUK AEDES AEGYPTI Kusuma Handayani, S.Si, M.Si., dkk ............................................................................... 171 PERAN DINAS TATA KOTA DALAM PEMANFAATAN RUANG WILAYAH KOTA BANDAR LAMPUNG Ati Yuniati ...................................................................................................................... 172 URGENSI LEMBAGA OMBUDSMAN DAERAH DALAM MEWUJUDKAN PEMERINTAHAN YANG BAIK Agus Triono ...................................................................................................................... 173 EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BIDANG INFRASTRUKTUR PEMERINTAH DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG Drs. Denden Kurnia Drajat, M.Si. ............................................................................... 174

xiv

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Profil Lembaga Penelitian Universitas Lampung 2012

Lembaga Penelitian Universitas Lampung

Gedung Rektorat Lt. V Jalan Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro, No. 1 Gedong Meneng Bandar Lampung, 35143 Telp (0721) 705173, 701609 ext. 138 Fax. (0721) 773798 e-mail: lemlit@unila.ac.id http://lemlit.unila.ac.id

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

1


2

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG


VISI DAN MISI UNIVERSITAS LAMPUNG TAHUN 2025 Visi Unila merupakan cita-cita, aspirasi, sumber inspirasi dan motivasi, peta jalan (road map), karakter, wawasan dan identitas sivitas akademika, karyawan dan pemangku kepentingan (stakeholders) agar Unila bergerak ke arah yang lebih maju dan lebih baik secara komparatif dan kompetitif. Visi ini merupakan gambaran bentuk paripurna Unila yang akan dicapai pada tahun 2025, dengan rumusan sebagai berikut:

Perguruan tinggi sepuluh terbaik di Indonesia adalah kelompok sepuluh perguruan tinggi yang memiliki segenap keunggulan dari berbagai indikator kinerja akademik dan non akademik. Unila sebagai salah satu dari perguruan tinggi sepuluh terbaik di Indonesia harus mempunyai pencapaian prestasi yang memperhatikan dinamika kemajuan dari aspek lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Unila tidak berkembang sendiri, dalam pengertian perguruan tinggi lain juga melakukan upaya pembangunan yang berlomba menjadi lebih baik. Keberhasilan Unila untuk menjadi salah satu perguruan tinggi terbaik sangat ditentukan oleh tatakelola univeritas yang baik (good university governance), sarana dan prasarana serta proses belajar mengajar, penelitian, dan pengabdian yang handal dengan standar kualitas nasional dan internasional, serta daya tarik bagi pemangku kepentingan. Untuk mengetahui tingkat capaian Unila pada tahun 2025 tersebut, akan dapat diukur dengan tingkat (1) partisipasi masyarakat, dunia usaha, dan pemerintah untuk mendukung pelaksanaan tridarma perguruan tinggi, (2) daya saing nasional dan internasional, (3) produk hak atas kekayaan intelektual, (4) publikasi terakreditasi nasional dan internasional, (5) indeksitasi publikasi, (6) program unggulan/program unik, (7) program internasional, (8) dosen dan alumni yang berprestasi di tingkat nasional dan internasional, (9) aksesibilitas dan ekuitas, (10) tatakelola, dan (11) kualitas staf akademik dan nonakademik. Dalam mewujudkan visi tersebut, misi Unila dirumuskan melalui 6 (enam) penjabaran sebagai berikut: 1. Mewujudkan penyelenggaraan tridharma perguruan tinggi yang berkualitas 2. Mewujudkan budaya akademik yang kondusif, dinamis, dan bermoral 3. Mewujudkan tata kelola organisasi Unila yang baik (good university governance) 4. Mewujudkan aksesibillitas dan ekuitas pendidikan tinggi 5. Menjadi agen perubahan dan menjaga kebenaran dan keadilan bagi kepentingan masyarakat 6. Mewujudkan kerjasama dengan berbagai pihak antara lain pemerintah, masyarakat, dunia usaha, lembaga nonpemerintah, dalam dan luar negeri, yang saling memberikan manfaat secara berkelanjutan

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

3

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

“Pada Tahun 2025 Unila Menjadi Perguruan Tinggi Sepuluh Terbaik di Indonesia�


VISI DAN MISI LEMBAGA PENELITIAN UNILA Sejalan dengan visi dan misi Unila tersebut di atas, maka visi Lembaga Penelitian Unila adalah :

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

“Menjadikan Lembaga Penelitian yang Terkenal di Tingkat Nasional dan Internasional sebagai Pusat Pengembangan dan Informasi Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (Ipteks)� Untuk menjalankan visi tersebut, telah ditetapkan 5 (lima) misi Lembaga Penelitian Unila yaitu : (1) Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan dan mengevaluasi penelitian untuk meningkatkan mutu penelitian. (2) Mengembangkan sistem manajemen mutu penelitian dan publikasi ilmiah secara berkelanjutan. (3) Mengembangkan jalinan kerja sama kelembagaan baik lokal, nasional maupun internasional yang menguntungkan. (4) Mengembangkan dan memperbaiki sistem informasi dan manajemen penelitian yang efisien dan profesional. (5) Membangun suasana dan budaya penelitian yang kondusif dan bermoral TUGAS DAN FUNGSI LEMBAGA PENELITIAN UNILA

Lemlit Unila memunyai tugas untuk mengoordinasi, mengawasi, dan menilai pelaksanaan kegiatan penelitian yang dilakukan oleh pusat penelitian, fakultas dan jurusan/bagian, kelompok peneliti, dan peneliti perseorangan serta menjalankan administrasi sumber daya yang diperlukan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Lemlit Unila berfungsi untuk: a. Mengoordinasi, mengawasi, dan menilai kegiatan penelitian yang dilaksanakan oleh pusat penelitian, fakultas dan jurusan/bagian, kelompok peneliti, dan peneliti perorangan; b. Merencanakan, melaksanakan, dan mengembangkan penelitian; c. Mengusahakan dan mengendalikan sumber daya yang diperlukan; d. Mengadakan kerja sama penelitian dengan PT, lembaga/badan/instansi lain dalam dan luar negeri; e. Mengadakan pembinaan dosen peneliti; dan f. Melaksanakan urusan tata usaha penelitian. Lemlit Unila dipimpin oleh Ketua dan Sekretaris serta didukung oleh tenaga administrasi yakni Kepala Bagian Tata Usaha, Kepala Sub-bagian Umum, dan Kepala Sub-bagian Program, Data, serta Informasi.

4

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


Ketua Sekretaris

Kasubbag Umum & Perlengkapan

Kasubbag Program, Data & Informasi

Staff

Puslit Lingkungan

Sentra HKI

Puslit Kebijakan Publik

Staff

Puslit Budaya

Puslit Pesisir & kelautan HKI

PENELITI UNIVERSITAS LAMPUNG

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

5

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Kepala Bagian Tata Usaha


JUMLAH KERJASAMA PENELITIAN TAHUN 2008 s.d. 2012

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

No.

Program

Tahun

2008

2009

2010

2011

2012

1

Pengembangan Kerjasama dengan Lembaga Dalam Negeri

- Instansi Pemerintah Pusat - Instansi Pemerintah Daerah

193 2

100 3

- Perguruan Tinggi

-

-

-

-

-

- Lembaga Riset

7

5

-

-

1

- Swasta/Dunia Usaha

5

5

2

3

2

- BUMN

-

-

-

-

7

Jumlah Dalam Negeri

123

205

105

74

100

2

Pengembangan Kejasama dengan Lembaga di Luar Negeri

- Lembaga Riset - Perguruan Tinggi

12 5

2 1

1 -

- Foundation

17

3

1

-

2

Jumlah Luar Negeri

12

12

2

2

-

Jumlah Luar Negeri

145

209

106

4

2

63 8

105 6

1 1

75 15

-

JUMLAH KARYA ILMIAH DOSEN UNILA YANG DIPUBLIKASIKAN TAHUN 2012

No

Fakultas

Jurnal Tidak Terakreditasi

Jurnal Terakreditasi

Unila

Luar Unila

Unila

Luar Unila

Jurnal Internasional

Proseding Nas

Int

1

FEB

5

2

0

1

2

1

2

2

Hukum

14

6

0

4

0

10

0

3

KIP

10

4

0

2

0

17

2

4

Pertanian

11

14

0

15

1

42

2

5

Teknik

14

7

0

1

6

19

2

6

ISIP

3

6

0

1

0

1

0

7

MIPA

2

5

0

0

8

18

0

59

44

0

24

17

108

8

6

Jumlah

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


No. No 1 1 2 2 3 4 3 5 46 7 8 5 6 7

Fakultas

FakultasJurusan

2008 S1 S2 Ekonomi & Manajemen 42 Bisnis & Bisnis Ekonomi Ilmu Ekonomi Pemb. 31 Jumlah FE 11 81 Akuntansi 31 Jumlah Dosen FE Hukum 104 Hukum Perdata 33 Jumlah FH 20 Pidana 23 81 HTN 13 KIP HAN 17 Hukum Internasional Jumlah FKIP 21 15 151 Ilmu Hukum Pertanian Jumlah Dosen FH 100 Jumlah KIP FP Pend. Matematika dan IPA 40 72 149 Pend. IPS 51 Teknik Pend. Bahasa dan Seni 51 Jumlah FT Ilmu Pendidikan 23 53 140 Jumlah Dosen FKIP 227 ISIP Pertanian Agroekoteknologi 100 Sosek/Agrobisnis Jumlah FISIP 46 28 55 Teknik hasil Pertanian 21 MIPA Produksi Ternak 23 Teknik Pertanian 15 Jumlah FMIPA 27 63 Manajemen Hutan 48 Budidaya Perairan 30 Fak. Kedokteran Jumlah Dosen FP 255 Jml Fak. Kedokteran 49 41 9 Teknik Teknik Sipil Teknik Mesin 32 Total Unila 237 729 Teknik Elektro 68 Teknik Kimia 17 Geofisika Jumlah Dosen FT 158 ISIP Ilmu Pemerintahan 23 Ilmu Komunikasi 21 Ilmu Administrasi Negara 19 Ilmu Administrasi Bisnis 18 Sosiologi 17 Jumlah Dosen FISIP 98 MIPA Matematika 35 Kimia 31

2009 S3 43 34 20 35 112 32 21 6 12 19 1450 7 105 7171 54 52 6111 238 100 28 6 21 23 16 33 48 30 261 41 2 34 199 67 18 166 24 22 21 20 20 107 36 32

2012 2010 SP 44 31 0 38 113 32 0 20 12 15 13 0 13 105 0 71 52 55 59 0 237 97 31 0 23 22 17 0 45 29 264 1 45 34 1 67 19 168 24 21 22 19 19 105 37 32

2011 2012 % S2+S3 43 41 32 34 90.18 36 37 111 112 32 33 86.61 20 22 11 19 16 17 12 90.5416 13 104 107 72 84.6247 53 52 49 51 54 86.7872 228 222 97 93 31 57.0143 23 29 22 31 18 22 78.05 44 23 30 19 265 260 44 18.0367 34 34 80 70 42 19 19 10 12 99 174 23 24 23 21 21 20 19 19 19 23 105 107 36 34 32 31

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

7

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

JUMLAH DOSEN TETAP (PENELITI) UNILA TAHUN 2012


8

PSPD

Fisika Biologi Ilmu Komputer Jumlah Dosen FMIPA PS Kedokteran Jumlah Dosen Kedokteran Jumlah Dosen Unila

34 28 128 36 36 1,112

39 30 137 47 47 1,173

36 30 3 138 52 52 1,182

23 20 16 127 53 53 1,092

29 19 10 123 61 61 1,166

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

JUMLAH GURU BESAR AKTIF UNILA SAMPAI DENGAN JUNI 2012 No.

Nama

1 2 3 4 5

Prof. S. Sahala Panjaitan, S.E., M.Sc., Ph.D. Prof. Dr. Satria bngsawan, S.E., M.Si. Prof. Dr. Sunarto, M.H. Prof. Dr. I Gede bagus Wiranata, S.H., M.H. Prof. Dr. Sudjarwo, M.S.

7

Prof. Dr. Drs. Patuan Raja, M.Pd.

6 8

9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

22

23

24 25

8

Prof. Dr. A.G. Bambang Setiyadi, M.A. Prof. Dr. Cucu Sutarsyah, M.A.

Prof. Dr. Dra. Ida Farida Rivai Prof. Drs. Jhon Hendri, M.S., Ph.D. Prof. Suharso, S.Si., M.Si. Prof. Dr. Tati Suhartati, M.S. Prof. Sutopo Hadi, S.Si., M.Si., Ph.D. Prof. Dr. Yulianto, M.S. Prof. Dr. dr. Efrida Warganegara, M.Kes. Prof. Dr. Ir. Muhajir Utomo, M.Sc. Prof. Dr. Ir. Sutopo Ghani Nugroho, M.Sc Prof. Dr. Ir. Tirza Hanum, M.S. Prof. Dr. Ali Kabul Mahi, M.S. Prof. Dr. Ali Ibrahim Hasyim, M.Agr Prof. Dr. Ir. Abdul Kadir Salam, M.Sc. Prof. Dr. Ir. Sugeng Prayitno Hariyanto, M.S.

Prof. Dr. Karden Edi Sontang Manik, M.S. Prof. Dr. Ir. Jamalam Lumbanraja, M.Sc. Prof. Dr. Ir. Bustanul Arifin, M.S.

Bidang Ilmu Teori Ekonomi Manajemen Pemasaran Hukum Pidana Hukum Perdata Ilmu Sosial Teaching english as a foreign language Writing

Teaching english as a foreign language

Teksikologi Kimia Fisika Kimia Anorganik Kimia Organik Kimia Anorganik Ilmu Administrasi Negara Kedokteran umum Ilmu Pengolahan Tanah Ilmu Biologi Tanah Teknik Hasil Pertanian Ilmu Tanah Sosial Ekonomi Pertanian Ilmu Tanah Konservasi Sumberdaya Hutan Ilmu Pengelolaan Sumber Alam dan Lingkungan Ilmu Kimia Tanah Ekonomi Pertanian

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

Fakultas F. Ekonomi F. Ekonomi F. Hukum F. Hukum F. KIP F. KIP F. KIP F. KIP

F. MIPA F. MIPA F. MIPA F. MIPA F. MIPA F. ISIP F. Kedokteran F. Pertanian F. Pertanian F. Pertanian F. Pertanian F. Pertanian F. Pertanian F. Pertanian

F. Pertanian

F. Pertanian F. Pertanian


26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39

40

41 42 43 44

Nama

Bidang Ilmu

Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.S. Prof. Dr. Ir. Rosma Hasibuan, M.Sc. Prof. Dr. Ir. Irwan Efendi, M.S. Prof. Dr. Ir. R.A. Bustomi Rosadi, M.S. Prof. Dr. Ir. Dermiyati, M.Sc. Prof. Dr. Ir. Kukuh Setiawan, M.Sc. Prof. Dr. Ir. Soesiladi Esti Widodo Prof. Dr. Ir. Setyo Dwi Utomo, M.Sc. Prof. Drs. Ir. Muktaruddin, M.S. Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banua, M.Si. Prof. Dr. Cipta Ginting, M.Sc. Prof. Dr. Ir. Ainin Niswati, M.S., M.Agr.Sc. Prof. Dr. Ir. Purnomo Prof. Dr. Ir. Wan Abbas Zakaria, M.S. Prof. Dr. Ir. Nanik Sriyani, M.Sc.

Prof. Dr. Ir. Sri Yusnaini, M.Si. Prof. Dr. F.X. Susilo, M.Sc. Prof. Dr. Muhammad Kamal, M.Sc. Prof. Dr. Suharno, M.Sc., Ph.D. Jumlah

Ilmu Penyakit Tumbuhan Ilmu Hama Tumbuhan Ilmu Evaluasi Penyuluhan Ilmu Pengelolaan Air Ilmu Biologi Tanah Ilmu Pemuliaan Tanaman Ilmu Fisiologi Tanaman Ilmu Pemuliaan Tanaman Ilmu Nutrisi Ruminansia Konservasi Tanah dan Air Ilmu Penyakit Tumbuhan Biologi Tanah Ilmu Hama Tanaman Ekonomi Pertanian Pengelolaan Gulma dan Herbisida Biologi Tanah Entomologi Fisiologi Tanaman Geologi 44 Orang

Fakultas F. Pertanian F. Pertanian F. Pertanian F. Pertanian F. Pertanian F. Pertanian F. Pertanian F. Pertanian F. Pertanian F. Pertanian F. Pertanian F. Pertanian F. Pertanian F. Pertanian

F. Pertanian

F. Pertanian F. Pertanian F. Pertanian F. Teknik

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

No.

9


LABORATORIUM DI UNILA Dalam pelaksanaan kerja, Lembaga Penelitian (LP) Universitas Lampung didukung oleh berbagai fasilitas pendukung, antara lain rung kantor/kerja, ruang rapat/seminar/diskusi, dan peralatan kantor. Sedangkan untuk kepentingan analisis laboratorium, tersedia berbagai laboratorium yang berada di Lingkungan Universitas Lampung. Berikut ini daftar nama laboratorium yan ada di lingkungan Universitas Lampung:

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52

10

Laboratorium/Studio/Bengkel

Akutansi Ekonomitrika Ilmu Hukum (Peradilan Semu) Pendidikan Geografi Pendidikan Bahasa Pendidikan MIPA Terpadu Produksi Tanaman Benih Tanaman Kultur Jaringan Gulma Agrometeorologi Holtikultura Pemuliaan Tanaman Analisis Agribisnis Penyuluhan Pertanian Gizi Masyarakat & Sumberdaya Keluarga (GMSK) Geologi,Geomorfologi, Genesis & Klasifikasi Tanah Evaluasi Lahan & Pengemb. Wilayah Kimia dan Kesuburan Tanah Biologi dan Biokimia Tanah Fisika dan Konservasi Tanah Hama Artropoda Hama Vertebrata Bakteriologi Tumbuhan Nematologi Tumbuhan Pengolahan Hasil Pertanian Mikrobiologi Hasil Pertanian Kimia & Biokimia Hasil Pertanian Pengawasan Mutu Hasil Pertanian Produksi Ternak Makanan Ternak Fisiologi Reproduksi Ternak Silvi dan Perlindungan Hutan Inventarisasi dan Penataan Hutan Mekanisasi Pertanian, Alat dan Mesin Pertanian, dan Teknik Tanah dan Air

No 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

Laboratorium/Studio/Bengkel

Bioteknologi Pertanian Mekanika Tanah Analisis Struktur Ilmu Ukur Tanah Jalan Raya Gambar Baja Kayu Hidrolika Teknik Elektro Teknik Mesin Teknik Kimia Ilmu Sosial (Sosiologi) Analisis dan Strategi Kebijakan Ilmu Multimedia Komunikasi Kimia Dasar Kimia Anorganik/Analitik/Fisik Kimia Organik Biokimia Instrumentasi Fisika Dasar Fisika Inti Geofisika Ekologi Botani Zoologi Mikrobiologi Genetika Biologi Molekuler Komputasi Elektronika Pusat Sumber Belajar Bahasa Lingkungan Analisis Bahan Pusat Informasi Kebumian


HIBAH STRATEGIS UNGGULAN NASIONAL


MODEL PEMBERDAYAAN DESA MANDIRI ENERGI DALAM RANGKA MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT MELALUI PENGUATAN LEMBAGA KOPERASI DESA Oleh : Dr. Ir. Dwi Haryono, M.S. Prof. Dr. Ir. Sugeng P. Harianto, M.S. Ir. Fauzan Murdapa, MT. Yuliarto Raharjo, S.T, M.T. Drs. R. Sigit Krisbintoro, M.IP. Ir. Rosidi ABSTRAK

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Desa Pesawaran Indah merupakan salah satu desa di Kabupaten Pesawaran yang lokasinya terpencil, tidak mendapat suplai listrik dari PLN, dan berbatasan langsung dengan hutan lindung Reg.19 Wan Abdurahman. Potensi desa ini sangat besar, berupa SDA yang melimpah dan modal sosial yang cukup besar. Apabila potensi ini dimanfaatkan, maka kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan. Oleh karena itu, sejak tahun 2010, Universitas Lampung telah menjadikan desa ini sebagai desa binaan untuk dijadikan lokasi penelitian model desa mandiri energi. Beberapa kegiatan penelitian telah dilaksanakan, dengan dana baik yang bersumber dari Unila, Dikti, BUMN, maupun dari pihak lain. Pada saat ini jumlah PLTMH telah berkembang menjadi enam unit dari awalnya hanya dua (tahun 2010), sedangkan jumlah reaktor biogas ada 10 unit dari awalnya empat unit (2011). Dari beberapa kajian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan pendapatan masyarakat, yaitu: 1). Beralihnya penggunaan bahan bakar lampu penerang oleh masyarakat dari minyak tanah ke PLTMH, mampu menghemat pengeluaran sebesar Rp224.000,00 per bulan atau Rp2.688.000 per tahun per rumah tangga, atau untuk seluruh masyarakat pengguna PLTMH (150 KK) terjadi penghematan sebesar Rp403.200.000 per tahun; 2). Pemanfaatan rumah pengering bagi petani kakao, mampu meningkatkan harga jual kakao sebesar Rp2.500,00 per kg atau meningkatkan pendapatan masyarakat sebesar Rp100.000.000,00 per tahun; 3). Pemanfaatan biogas untuk memasak, mampu menghemat pengeluaran sebesar Rp105.000,00 per bulan atau Rp1.260.000,00 per tahun per rumah tangga, atau untuk duapuluh rumah tangga sebesar Rp25.200.000,00 per tahun; dan 4). Kenaikan pendapatan dari penjualan pupuk organik (sisa biogas) sebesar Rp840.000,00 per tahun per unit atau Rp8.400.000,00 per tahun untuk 10 unit. 5). Dari hasil uji laboratorium, Nilai Global Warming Potential (GWP) sebuah reaktor adalah sebesar 7314,3 kg CO2 ekuivalen/tahun, dengan produksi biogas sebanyak 563209,72 liter (per tahun). Penggunaan ampas kotoran biogas sebagai pengganti pupuk organik setara dengan 90,8 kg N, 71,3 kg P dan 51,9 kg K with GWP about 2112 kg CO2. NPK Beberapa tema penelitian yang akan dilakukan pada tahun 2013 adalah: 1). Moda Produksi Perkebunan: Model Resolusi Konflik Antara Pengusaha dan Petani Melalui Transformasi Modal Sosial di Desa Pesawaran Indah, Kecamatan Padang Cermin, 2). Rekayasa Penguatan Kelembagaan dan Pengembangan Jaringan Kerja Koperasi Sinar Banyu Mandiri, 3). Sosialisasi Model Pemberdayaan Desa Mandiri Energi kepada Pemerintah Kabupaten dengan melibatkan BUMN/BUMD/ Perusahaan Swasta dan Lembaga Swadaya Masyarakat, 4). Optimasi kontrol tegangan, 5). Optimasi rumah pengering. Kata kunci: Desa mandiri energi, PLTMH, Reaktor biogas, rumah pengering, pupuk organik, pendapatan masyarakat, koperasi 12

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


PERAKITAN PUPUK ALTERNATIF ORGANOMINERAL NP (ORGANONITROFOS) BERBASIS SUMBERDAYA LOKAL DAN PENGALIHAN TEKNOLOGI PRODUKSI KE SWASTA DAN KELOMPOK TANI Oleh : Prof. Dr. Sutopo Ghani Nugroho, M.S. Prof. Dr. Ir. Dermiyati, M.Agr.Sc., Prof. Dr. Ir. Jamalam Lumbanraja. M.S. Dr. Ir. Sugeng Triyono, M.Sc. Dr. Ir. Hanung Ismono, M.S. Agus Priyo Jatmiko, S.Pt.

Penelitian multiyears (2011-2013) ini pada Tahun Kedua (2012) merupakan tindak lanjut hasil penelitian pada Tahun Pertama (2011) meliputi: (1) mempublikasikan hasil penelitian utama yang diperoleh dari serangkaian percobaan dalam rangka formulasi prototipe pupuk Organomineral NP pada Journal of Tropical Soils yang terakreditasi nasional, formula pupuk ini sedang didaftarkan HKInya dengan naman pupuk Organonitrofos, mengurus paten merek dagang/logo, dan izin edarnya; (2) mengembangkan dua kelompok mikroba bermanfaat, yaitu N2-Fixer dan P-Solubilizer, sebagai inokulan yang potensial untuk meningkatkan kualitas pupuk Organitrofos; (3) menguji respons tanaman pangan dan hortikultura dalam percobaan pot (pot experiment) dan percobaan plot (plot experiment) terhadap aplikasi pupuk Organonitrofos; (4) memproduksi pupuk Organonitrofos pada: (a) skala industri bekerja sama dengan itra swasta CV Organik Super Agro, dan (b) skala usaha kelompok tani bekerjasama dengan beberapa kelompok tani. Dari uji respons tanaman pangan dan hortikultura (padi, jagung, singkong, cabe, dan tomat) terhadap aplikasi pupuk pada percobaan pot dan percobaan plot, dapat disimpulkan sebagai sebagai berikut: (a) Padi sawah: Substitusi sebanyak 150-200 kg/ha pupuk Organonitrofos menghasilkan produksi gabah kering lebih tinggi daripada dengan pupuk kimia anjuran; (b) Jagung: Subtitusi sebanyak 500 kg/Ha pupuk Organonitrofos menghasilkan produksi jagung pipilan kering lebih tinggi daripada dengan pupuk kimia anjuran; (c) Tomat: Substitusi sebanyak 2000 kg/ha pupuk Organonitrofos menghasilkan buah tomat segar lebih tinggi daripada dengan pupuk kimia anjuran; (d) Cabe rawit: Substitusi sebanyak 2000 kg/ha pupuk Organonitrofos menghasilkan buah cabe rawit segar setiap kali panen lebih tinggi daripada dengan pupuk kimia anjuran; (e) Singkong: Substitusi sebanyak 2000 kg/ha pupuk Organonitrofos menghasilkan umbi singkong berisi lebih banyak daripada dengan pupuk kimia anjuran. Pupuk Organonitrofos bentuk granul diproduksi sebanyak 100 ton dengan teknik produksi skala industri. Pupuk Organonitrofos bentuk non-granul diproduksi masing-masing sebanyak 15 ton oleh tiga kelompok tani/gapoktan dengan teknik produksi skala usaha tani. Kata kunci: Pupuk Organonitrofos, pupuk Organonitrofos bentuk granul, pupuk Organonitrofos non-granul, uji respons tanaman aplikasi pupuk Organonitrofos, pengembangan kewirausahaan kelompok tani/gapoktan

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

13

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

ABSTRAK


HIBAH MP3EI


EKOEFISIENSI AGROINDUSTRI BERBASIS KARET DALAM MENINGKATKAN NILAI TAMBAH Oleh : Dr. Erdi Suroso, S.T.P., M.T.A. Dr. Ir. Tanto P. Utomo, M.S. ABSTRAK

Tujuan penelitian ini untuk melakukan kajian tentang kondisi aktual agroindustri karet di beberapa daerah di Pulau Sumatera terutama proses pengolahan karet yang dilakukan dan melakukan kajian perbaikan agroindustri karet berdasarkan pendekatan ekoefisiensi yaitu aspek keuntungan ekonomis, keseimbangan ekologis, dan lingkungan sosial. Penelitian ini dilakukan dengan pengumpulan data primer dan sekunder, melakukan survey lapang tentang kondisi terkini agroindustri karet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi aktual agroindustri karet menunjukkan bahwa petani karet menghasilkan koagulum karet dalam bentuk slab tebal yang selanjutnya hanya dapat diolah menjadi karet remah jenis mutu rendah (low grade) yaitu SIR 20. Hasil analisis strukturisasi sistem menggunakan ISM pada penelitian tahun pertama menunjukkan bahwa tujuan perbaikan agroindustri karet berbasis ekoefisiensi dalam upaya meningkatkan nilai tambah adalah menghasilkan bokar bersih dan memenuhi persyaratan seperti dijabarkan dalam Peraturan Menteri Pertanian no. 38/Permentan/OT/8/2008 dan SNI Bokar; kendala perbaikan agroindustri karet berbasis eko-efisiensi adalah akses petani karet yang sangat terbatas tehadap teknologi anjuran dan lembaga pendampingan petani yang belum memadai; dan pra-kondisi yang harus tercipta pada perbaikan agroindustri karet berbasis eko-efisiensi adalah dimengerti dan diterimanya konsep eko-efisiensi pada pihak-pihak yang terlibat dalam industri karet remah berbahan baku bokar. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mewujudkan agroindustri karet yang memenuhi kaidah eko-efisiensi melalui tahapan 1) sosialisasi kepada pekebun karet, kelompok pekebun, gabungan kelompok pekebun karet mengenai penerapan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 38/Permentan/OT.140/8/2008 Tentang Pedoman Pengolahan Dan Pemasaran Bahan Olah Karet (BOKAR); 2) pemberdayaan pekebun karet dalam meningkatkan mutu bahan olah karet (BOKAR) melalui pelatihan/pembinaan, dan membentuk kelompok kelembagaan/ organisasi; 3) FGD yang melibatkan para pakar di bidang teknologi karet untuk menghasilkan rekomendasi pemanfaatan hasil samping dan limbah agroindustri pengolahan karet dalam rangka peningkatan nilai tambah dan meminimalkan dampak lingkungan ; 4) FGD yang melibatkan para pakar di bidang kelembagaan karet untuk menghasilkan rekomendasi kelembagaan petani karet yang lebih tepat; dan 5) Pembentukan kerjasama kemitraan antara pekebun karet yang menyediakan bahan baku dengan agroindustri karet.

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

15

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Karet memberikan kontribusi cukup besar dalarn perolehan devisa, karena merupakan komoditas utama-andalan ekspor non migas. Permasalahan yang terjadi pada agroindustri karet salah satunya adalah rendahnya efisiensi proses produksi karet alam Indonesia terutama yang menggunakan bahan baku berupa bahan olah karet (bokar) yang dihasilkan petani karet. Rendahnya kemampuan SDM yang ada dalam memproduksi karet mengakibatkan rendahnya kualitas karet yang dihasilkan sehingga kalah bersaing dengan negara lain.


MODEL PENGEMBANGAN KLASTER AGROINDUSTRI KELAPA SAWIT UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING DI WILAYAH SUMATERA BAGIAN SELATAN Oleh : Dr. Ir. M. Irfan Affandi, M.Si. Dr. I Wayan Suparta, S.E., M.Si. Dr. Ir. Susi Astuti, M.Si. RINGKASAN

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Dalam MP3EI 2011-2025, kegiatan ekonomi kelapa sawit di Sumatera memegang peranan penting bagi suplai kelapa sawit nasional dan internasional. Kelapa sawit merupakan sumber nabati terbesar yang dibutuhkan oleh banyak industri di dunia. Selain itu, permintaan kelapa sawit terus mengalami pertumbuhan sebesar 5 % pertahun. Pemenuhan permintaan kelapa sawit dunia didominasi oleh produksi minyak sawit mentah (CPO) dari Indonesia. Indonesia memproduksi sekitar 43 % dari total produksi minyak sawit mentah (CPO) di dunia. Di Sumatera, kegiatan ekonomi utama dari proses produksi kelapa sawit memberikan kontribusi ekonomi yang besar. Sekitar 70 % lahan penghasil kelapa sawit di Indonesia berada di Pulau Sumatera dan membuka lapangan pekerjaan yang luas. Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) yang meliputi Provinsi Lampung, Sumatera Selatan, Bengkulu dan Jambi merupakan kawasan potensial bagi pengembangan kelapa sawit di Sumatera, di samping Riau dan Sumatera Utara. Kawasan Sumbagsel menyumbang 31 % luas areal perkebunan kelapa sawit dan produksi CPO di Pulau Sumatera atau Koridor Ekonomi Sumatera. Kontribusi tersebut lebih besar dari kontribusi luas areal perkebunan kelapa sawit dan produksi CPO di Riau yang masing-masing mencapai 23 % dan 27 %. Penelitian bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi klaster (lokasi dan persebaran) pada agroindustri kelapa sawit, (2) menganalisis kinerja agroindustri klaster kelapa sawit terhadap perekonomian wilayah, (3) menganalisis pola klaster agroindustri kelapa sawit yang terkait dengan struktur industri dan formasi orientasi pasar, (4) menyusun kebijakan pengembangan klaster agroindustri kelapa sawit guna meningkatkan daya saing, dan (5) memperkuat kelembagaan klaster agroindustri guna meningkatkan daya saing. Pada penelitian tahun pertama menganalisis tujuan 1 dan 2. Hasil penelitian menunjukkan dari aspek mikro kawasan Sumatera bagian Selatan merupakan kawasan yang berpotensi dalam pengembangan perkebunan dan industri kelapa sawit. Provinsi Sumatera Selatan, Lampung dan Jambi merupakan lokasi klaster pengembangan agroindustri hilir kelapa sawit. Analisis PAM menunjukkan bahwa pengusahaan perkebunan kelapa sawit petani plasma dan perusahaan inti memiliki keunggulan kompetitif dan keunggulan komparatif (tingkat efisiensi) yang cukup baik. Nanun demikian, keunggulan kompetitif dan tingkat efisiensi pengusahaan perkebunan kelapa sawit petani plasma masih lebih rendah daripada pengusahaan perkebunan kelapa sawit perusahaan inti. Kebijakan pemerintah telah memberikan proteksi terhadap pengusahaan perkebunan kelapa sawit petani plasma dan perusahaan inti, terutama pada input tradable. Sedangkan pada pabrik kelapa sawit, kebijakan pemerintah secara keseluruhan (dari sisi input dan output) bersifat disinsentif pada produsen pabrik kelapa sawit. Kebijakan pemerintah telah mengakibatkan produsen membayar biaya produksi yang lebih tinggi

16

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


dan rnenerima harga output CPO dan kernel yang lebih rendah dari opportunity cost. Dari Aspek Ekonomi Regional perkebunan kelapa sawit mempunyai kontribusi yang besar terhadap pengganda output bruto, keterkaitan ke belakang dan nilai tambah, dan penyerapan tenaga kerja. Perkebunan kelapa sawit rakyat dapat memberikan kontribusi terhadap perekonomian wilayah melebihi kontribusi perkebunan kelapa sawit perusahaan besar. Dari aspek pengganda faktor produksi, seluruh sektor/subsektor memiliki koefisien pengganda tenaga kerja lebih besar daripada koefisien pengganda kapital. Dari keseluruhan sektor produksi, subsektor perkebunan kelapa sawit rakyat dan perkebunan kelapa sawit perusahaan besar di Kabupaten Lampung Tengah menduduki peringkat teratas dalam memberikau kontribusi terhadap pendapatan seluruh golongan rumahtangga di wilayah tersebut.

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Saran penelitian adalah pengembangan perkebunan kelapa sawit disarankan untuk lebih memprioritaskan perkebunan kelapa sawit rakyat daripada pengembangan perkebunan kelapa sawit perkebunan besar. Dalam pengembangan industri memprioritaskan pengembangan industri kelapa sawit dari pengembangan industri lainnya dalam klaster. Hal ini karena subsektor industri pengolahan kelapa sawit memiliki koefisien pengganda keterkaitan ke belakang terbesar. Di samping itu dampak pengembangan industri pengolahan kelapa sawit paling tinggi terjadi pada industri kelapa sawit diikuti oleh industri pengolahan lainnya. Kebijakan bersifat kontraktif baik terhadap input ataupun output dapat berdampak negatif pada industri pengolahan kelapa sawit

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

17


PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAN BASISDATA PENELITI DI WILAYAH KORIDOR EKONOMI SUMATERA Oleh : Dr. Eng. Lukmanul Hakim, Dr. Eng. Admi Syarif, Drs. I Komang Winatha, M.Si., Muhamad Komarudin, S.T., M.T.

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan membangun suatu sistem informasi geografis yang mengintegrasikan peta potensi sumber daya alam di wilayah Koridor Sumatera dengan sistem basisdata peneliti. Secara khusus, sistem yang dibangun ini dapat menjawab kebutuhan pemangku kepentingan dan perumus kebijakan akan informasi dan data yang terkait dengan potensi sumber daya alam yang patut dikembangkan di masingmasing wilayah. Basisdata peneliti yang dibangun ini pun dapat membantu pencarian peneliti yang bergiat di bidang penelitian tertentu. Ini akan mempermudah koordinasi dan peningkatan kerjasama penelitian antar perguruan tinggi serta pemerintah daerah di wilayah Koridor Ekonomi Sumatera dan pada akhirnya akan meningkatkan kualitas dan manfaat dari hasil penelitian. Sistem ini akan memanfaatkan teknologi Internet sebagai media diseminasi sehingga informasi yang ada dapat diakses setiap saat secara leluasa. Penggunaan perangkat lunak open source menjadi isu kritis dalam pengembangan ini untuk mengimbangi perangkat lunak sistem informasi geografis yang komersial. Untuk perangkat keras dan koneksi jaringan dan Internet, fasilitas yang sudah dimiliki oleh UPT Puskom Unila dapat dimanfaatkan seluasnya. Pengumpulan data akan dilaksanakan melalui jejaring peneliti di wilayah Koridor Ekonomi Sumatera serta penggunaan sumber data sekunder resmi dari pemerintah.

18

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


IDENTIFIKASI DAN EVALUASI PRODUK HUKUM DALAM RANGKA PERCEPATAN PEMBANGUNAN EKONOMI KAWASAN STRATEGIS NASIONAL SELAT SUNDA Oleh: Dr. Muhammad Akib, S.H., M.Hum. Dr. HS.Tisnanta, S.H., M.H. Dr. Bambang Utoyo, S.I.P., M.Si. Rudy, S.H., LL.M., LL.D.

Percepatan dan pembangunan ekonomi Indonesia dilakukan melalui delapan program utama yang salah satu diantaranya adalah pengembangan kawasan strategis. Khususnya di Sumatera, Kawasan Strategis Nasional (KSN) Selat Sunda mempunyai peran yang sangat penting dalam percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi. Secara holistik dan khusus, institusi hukum berupa peraturan perundang-undangan mempunyai kaitan dengan percepatan pembangunan dan kegiatan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan kebutuhan peraturan perundang-undangan yang diperlukan untuk menunjang kawasan strategis selat sunda serta merumuskan payung hukum bagi pengelolaan Kawasan Strategis Nasional (KSN) Selat Sunda. Kawasan Strategis Nasional Selat Sunda (KSNSS) yang merupakan kegiatan ekonomi utama merupakan kebijakan spasial yang diinisiasi oleh pemerintah pusat. Problematika hukum yang muncul dalam pelaksanaannya adalah bahwa kebijakan tersebut masih bersifat elitis dan belum direspon oleh Pemda. Dokumen-dokumen perencanaan, baik tingkat nasional maupun daerah, yang bersifat sektoral dan spasial belum terintegrasi. Dibutuhkan produk hukum daerah yang dapat menjadi jembatan untuk mensinkronkan kebijakan tersebut untuk meningkatkan nilai competiveness daerah. Penguatan legislasi daerah mengarah pada dua aspek utama dalam pengelolaan KSNSS di daerah yaitu: Pertama, Keterpaduan yang bersifat lintas sektoral dan lintas wilayah dalam konteks pengelolaan KSNSS sehingga tercipta konsistensi pengelolaan pembangunan sektor dan wilayah. Kedua, Kerjasama antar wilayah dalam pengelolaan KSNSS sehingga tercipta sinergi pembangunan kawasan khusus dengan memperhatikan inisiatif, potensi dan keunggulan lokal, sekaligus reduksi potensi konflik lintas wilayah. Key Words: Hukum, Pembangunan Ekonomi, KSN Selat Sunda.

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

19

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

ABSTRAK


PERENCANAAN TRANSPORTASI BERBASIS POTENSI WILAYAH UNTUK MENDUKUNG PEMBANGUNAN JEMBATAN SELAT SUNDA Oleh Dr. Rahayu Sulistyorini, ST., MT. Ir. Dwi Herianto, MT. Alexander Purba, ST., MT. ABSTRAK

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Salah satu program MP3EI adalah Kawasan Strategis Nasional Selat Sunda, dimana pembangunan Jembatan Selat Sunda direncanakan akan interkoneksi dengan Rencana jaringan Jalan Tol Sumatera-Jawa (Trans Asian Highway) dan jaringan kereta api Sumatera-Jawa (Trans Asian Railway). Beberapa hal penting yang harus diperhatikan adalah mengantisipasi pengaruh pola pemanfaatan ruang kegiatan Propinsi Lampung. Sementara permasalahan transportasi yang ada saat ini adalah volume kendaraan yang terus meningkat dari Jawa ke Sumatera maupun sebaliknya. Selain itu, permasalahan lainnya adalah kerusakan jalan akibat beban berlebih. Diperlukan suatu perencanaan transportasi terkait rencana pembangunan infrastruktur baru maupun rencana pengembangan dari jaringan pelayanan yang sudah ada. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan pola pergerakan berbasis potensi wilayah yang ada akibat adanya rencana pembangunan jembatan selat sunda dengan jaringan infrastruktur pendukung di sekitar KSN Selat Sunda serta Koridor Ekonomi Sumatera di Provinsi Lampung. Metode yang dilakukan adalah pengembangan model dari penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya sesuai karakteristik zona dan jaringan di Propinsi Lampung serta potensi unggulan daerah yang ada. Dari penelitian ini diharapkan dapat dihasilkan suatu model perencanaan transportasi berbasis potensi daerah dan data base jaringan dan zona untuk berbagai skenario pengembangan infrastruktur; Pola kerja sama dengan Bappeda dan instansi terkait lainnya seperti Naskah Akademik Peningkatan Potensi Ekonomi Daerah Melalui Pengembangan Kawasan Strategis Selat Sunda serta implementasi kegiatan berupa Blue Print Rancangan Kebijakan Sistem Transportasi Kawasan Mengantisipasi Perkembangan Infrastruktur dan Wilayah yang ada dan dipublikasikan dalam suatu seminar internasional; Penerapan dari hasil keluaran dua tahun sebelumnya yaitu model perencanaan transportasi, draft master plan serta blue print peningkatan potensi daerah melalui pengembangan kawasan strategis selat sunda dan rancangan kebijakan sistem transportasi kawasan serta publikasi di jurnal internasional. Keywords : model transportasi, potensi wilayah, koridor ekonomi sumatera, kawasan strategis selat sunda.

20

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI MIKRO KECIL DAN MENENGAH BERBASIS KOMODITAS KELAPA SAWIT PADA KORIDOR EKONOMI SUMATERA MP3EI 2011-2025 Oleh : Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si ABSTRAK

Hasil analisis lingkungan internal dan eksternal menunjukkan beberapa alternatif strategi pengembangan IMKM berbasis kelapa sawit sebagai berikut; 1) pengembangan usaha pada sektor hulu membutuhkan dukungan akses modal dan teknologi, 2) pengembangan usaha sektor hilir membutuhkan dukungan pengadaan teknologi produksi CPO berbiaya rendah dan akses pasar, 3) perlunya pengembangan pelatihan dan penyuluhan wirausaha kepada petani dan 4) perlunya regulasi yang mendukung pengembangan IMKM di bidang kelapa sawit. Hasil survey menemukan bahwa para petani tidak mengetahui cara mengembangkan usaha, mereka tidak memiliki ketrampilan dan sebagian besar belum memiliki niat untuk berwirausaha. Kata Kunci: Strategi Bisnis Berbasis Kelapa Sawit, Industri Mikro Kecil Dan Menengah

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

21

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Tujuan jangka pendek penelitian ini adalah peningkatan produktifitas hulu produksi komoditas kelapa sawit melalui pengembangan Industri Mikro, Kecil dan Menengah (IMKM). Sedangkan tujuan jangka panjang penelitian ini adalah peningkatan produktifitas hilir produksi komoditas kelapa sawit melalui pengembangan IMKM. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif untuk pengembangan strategi, dan metode penelitian kuantitatif untuk survey niat berwirausahan petani.


SINKRONISASI KAJIAN MP3EI KORIDOR SUMATERA (SENTRA PRODUKSI DAN PENGOLAHAN HASIL BUMI DAN LUMBUNG ENERGI NASIONAL) Oleh : Prof. Dr. John Hendri *), Prof. Dr. Sugeng P. Harianto, M.S., *), Prof. Dr. Ir. Abu Bakar Tawali **), Dr. Eng. Admi Syarif *)

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

ABSTRAK Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) merupakan salah satu untuk mencapai tujuan pembangunan nasional tahun 2005-2025 dengan visi mewujudkan Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur. Untuk mewujudkan visi tersebut telah disusun Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang mengedepankan pendekatan not business as usual, melibatkan seluruh pemangku kepentingan dan terfokus pada prioritas yang konkrit dan terukur. Pelaksanaan MP3EI dilakukan untuk mempercepat dan memperluas pembangunan ekonomi melalui pengembangan 6 (delapan) program utama yang terdiri dari 22 (dua puluh dua) kegiatan ekonomi utama. Strategi pelaksanaan MP3EI dilakukan dengan mengintegrasikan 3 (tiga) elemen utama yaitu: (1) mengembangkan potensi ekonomi wilayah di 6 (enam) Koridor Ekonomi Indonesia, yaitu: Koridor Ekonomi Sumatera, Koridor Ekonomi Jawa, Koridor Ekonomi Kalimantan, Koridor Ekonomi Sulawesi, Koridor Ekonomi Bali–Nusa Tenggara, dan Koridor Ekonomi Papua–Kepulauan Maluku; (2) memperkuat konektivitas nasional yang terintegrasi secara lokal dan terhubung secara global (locally integrated, globally connected); (3) memperkuat kemampuan SDM dan IPTEK nasional untuk mendukung pengembangan program utama di setiap koridor ekonomi. Dengan mempertimbangkan berbagai potensi dan keunggulan yang dimiliki, serta tantangan pembangunan yang harus dihadapi, koordinator koridor Sumatera (Universitas Lampung) menetapkan 5 (delapan) topik penelitian yang dirangkum dengan judul “Pemetaan sentra produksi dan pengolahan hasil bumi, energi, dan KSN Selat Sunda” yang telah dilaksanakan pada tahun anggran 2011. Untuk pelaksanaan kegiatan tahun anggaran 2012 koridor Sumatera memandang perlu untuk melakukan Sinkronisasi Kajian MP3EI koridor Sumatera sehingga hasil penelitian penelitian MP3EI koridor dapat terintegrasi sesuai dengan harapannya. Keyword : MP3EI, Sikronisasi, Koridor Sumatera, roodmap

*) Universitas Lampung, Jl. Prof. Sumatri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung **) Universitas Hasanudin, Jl. Perintis Kemerdeaan, Tamalanrea, Makassar

22

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


INOVASI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KELAPA SAWIT DALAM RANGKA OPTIMASI NILAI TAMBAH Oleh : Dr. Ir. Agus Haryanto, M.P Dr. Ir. Udin Hasanudin, M.T Ir. Ribut Sugiharto, M.Sc. ABSTRAK

Tujuan program ini adalah untuk: (1) Mengkaji efisiensi agro industri kelapa sawit dalam pemanfaatan sumber daya alam (biomass), (2) Mengidentifikasi peluang serta strategi untuk memanfaatkan hasil samping dan limbah pengolahan kelapa sawit dalam rangka peningkatan nilai tambah dan meminimalkan dampak lingkungan termasuk mengurangi emisi GRK, (3) Mengidentifikasi peluang serta strategi pengembangan produk hilir berbasis kelapa sawit, (4) Membuat model zero waste pada produksi kelapa sawit, (5) Melakukan simulasi untuk memperoleh pola produksi kelapa sawit yang optimum, (6) Melakukan verifikasi lapangan pola produksi kelapa sawit yang optimum dengan skala pilot. Metode penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini meliputi studi literatur, dan survey lapangan. Pengumpulan data dilakukan dari sumber-sumber publikasi legal yang bisa dipertanggungjawabkan serta kunjungan lapang dan diskusi dengan praktisi dan ahli di bidang kelapa sawit. Penyusunan strategi pengembangan dilakukan melalui focus groups discussion dengan para pemangku kepentingan. Pada tahun kedua difokuskan untuk menghitung manfaat aplikasi teknologi zero emission pada industri kelapa sawit, baik manfaat ekonomi, manfaat sosial, dan manfaat lingkungan. Pada tahun ketiga direncanakan ada kerjasama dengan industri kelapa sawit untuk menerapkan metode zero emission skala pilot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari model zero emission pada produksi kelapa sawit, dapat diidentifikasi peluang serta strategi memanfaatkan hasil samping dan limbah kelapa sawit. Observasi lapangan membuktikan bahwa limbah padat kelapa sawit, selain digunakan sebagai sumber bahan bakar untuk pembangkit listrik guna keperluan pengolahan sawit, juga dapat diolah menjadi kompos yang dikembalikan ke lahan sebagai sumber hara. Air limbah kelapa sawit (POME) yang selama ini digunakan untuk land application, ternyata dapat diproses untuk menghasilkan biogas terlebih dahulu. Biogas yang dihasilkan dapat digunakan sebagai sumber bahan bakar. Sedangkan effluent dapat digunakan untuk land application. Jika dilakukan, praktek ini akan dapat mengurangi emisi GRK secara signifikan sebagai akibat dari penangkapan gas metan dan pengurangan konsumsi pupuk kimia. Selain itu, limbah cair kelapa sawit ternyata dapat digunakan untuk budidaya algae dengan nilai tambah ekonomi yang sangat prospektif.

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

23

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Pemetaaan tentang potensi agroindustri kelapa sawit dilihat dari sisi efisiensi pemanfaatan sumber daya alam (biomas), penguasaan teknologi dari hulu sampai hilir, dan sebaran sumber daya manusia ahli di bidang tersebut sangat diperlukan dalam rangka merumuskan kebijakan secara komprehensif untuk mencari terobosan baru/ inovasi dalam pengembangan agroindustri kelapa sawit di Sumatera. Diharapkan langkah strategis ini dapat meningkatkan nilai tambah yang dapat dihasilkan oleh petani dan agroindustri kelapa sawit.


HIBAH KOMPETENSI


MONITORING DINAMIKA FLUIDA PADA RESERVOIR PANASBUMI DENGAN MENGGUNAKAN METODE 4D MICROGRAVITY (Studi Kasus Lapangan Panasbumi Ulubelu Lampung) Oleh : Dr. Muh Sarkowi, M.Si. Prof. Dr. Wawan Gunawan A Kadir, M.S. ABSTRAK

Pemanfaatan energi panas bumi untuk energi listrik dilakukan dengan melakukan pengeboran sumur produksi untuk mendapatkan uap. Uap yang keluar dari sumur bor digunakan untuk menggerakkan turbin dan generator listrik. Dinamika fluida (uap dan air) pada reservoir panasbumi harus dimonitor agar kandungan uap dan air pada reservoir terus stabil meskipun uap diproduksi dari sumursumur produksi, sehingga usia lapangan panasbumi dapat bertahan lama. Apabila jumlah fluida pada reservoir panasbumi berkurang harus dilakukan injeksi pada daerah yang mengalami defisit fluida dan sebaliknya pada daerah yang mengalami penambahan fluida disarankan untuk diproduksikan. Untuk pemantauan dinamika fluida di reservoir panas bumi pada penelitian ini akan digunakan 4D micrgravity. Metode ini didasarkan pada pengukuran perubahan nilai gaya berat di permukaan akibat perubahan densitas bawah permukaan, ketinggian titik amat. Kegiatan penelitian yang telah dilakukan sampai periode Agustus 2012, meliputi: Studi pustaka mengenai prospek panasbumi Ulubelu – Rindingan, pengambilan data microgravity, pengolahan data, pembuatan peta anomaly 4D microgravity, pemodelan inversi dan interpretasi anomal 4D microgravity untuk data pengukuran tahun 2010 dan 2012. Kegiatan selanjutnya yang akan dilakukan sampai akhir tahun 2012 ini adalah analisa sifat dan karakteristik sifat dari reservoir panasbumi, dan efektifitas dari proses produksi uap dan injeksi air pada reservoir panasbumi Ulubelu berdasarkan data tahun 2012. Tujuan penelitian ini adalah: untuk mengetahui dinamika fluida yang pada reservoir akibat proses produksi uap dan injeksi air, mengetahu struktur detail dan karakteristik reservoir panasbumi Ulubelu, dan memberikan rekomendasi mengenai usahausaha yang harus dilakukan dalam upaya menjaga keberlangsungan produksi uap pada lapangan panasbumi Ulubelu (manajemen reservoir). Sedangkan tujuan jangka panjangnya adalah dapat diterimanya metode 4D microgravity untuk pemantauan reservoir panasbumi oleh perusahaan panasbumi. Keywords : 4D microgravity, Monitoring, Geothermal, Ulubelu LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

25

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Energi panasbumi merupakan energi alternatif yang ramah lingkungan dan bersifat dapat diperbaharui. Potensi sumber energi panasbumi di Indonesia sebesar 28.170 Mwe yang harus terus dieksplorasi dan dieksploitasi mengingat sumber energi lain (minyak bumi) yang semakin mahal dan terbatas. Pemanfaatan energi panasbumi untuk listrik pada tahun 2010 telah mencapai 1.189 Mwe dan diharapkan terus meningkat. Provinsi Lampung yang terletak diujung selatan pulau Sumatera memiliki potensi panasbumi di 7 lokasi, yaitu: Rajabasa, Way Ratai, Ulubelu, Way Panas, Suoh, Sekincau, dan Ranau. Daerah panasbumi Ulubelu telah dikembangkan oleh Pertamina Geothermal Energi sejak tahun 1990 dan telah beroperasi mulai Agustus 2012 dengan kapasitas 55 Mwe dan sekarang terus dikembangkan menjadi 330 Mwe pada tahun 2014.


PENGEMBANGAN BAHAN KERAMIK SUHU TINGGI (CORDIERITE, BOROSILIKAT, MULLITE) BERBASIS SILIKA SEKAM PADI MENUJU REALISASI PENINGKATAN NILAI TAMBAH DARI SEKAM PADI Oleh Dr. Simon Sembiring, M.Sc.

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

ABSTRAK Telah dilakukan penelitian lanjutan Tahun ke - III (tiga), berkaitan dengan bahan keramik Mullite. Dalam penelitian ini, keramik mullite disintesis dengan metode sol-gel menggunakan campuran silika dari sekam padi dan aluminum nitrat hidrat [(Al(NO3)3.9H2O]. Untuk mendapatkan silika sol dari sekam padi dilakukan dengan metode alkalis menggunakan KOH 5%, dan aluminium sol diperoleh dengan menghidrolisis aluminum nitrat hidrat dengan akuabidest. Kedua bahan tersebut dicampur hingga membentuk gel. Untuk mendapatkan sampel dalam bentuk serbuk, gel yang diperoleh dikalsinasi pada suhu 110 oC selama 4 jam. Selanjutnya, sampel dalam bentuk serbuk digerus dengan ukuran butiran 125 Âľm, dan disintering pada suhu sintering 500, 800, 900, 1000, 1100, 1150, 1200, 1250, 1300 dan 1350 oC. Selanjutnya, sampel yang telah disintering dikarakterisasi dengan menggunakan FTIR, XRD, SEM, DTA. Hasil analisis FTIR menunjukkan kehadiran gugus fungsi Si-O-Si, Al-O-Al, dan Si-O-Al dan analisis XRD dan DTA mengindikasikan terbentuknya mullite, alumina, dan kristobalit. Pembentukan mulite mulai terbentuk pada suhu sintering 900 oC, dan meningkat secara drastis mulai dari suhu 1150-1350 oC, dengan peningkatan persen berat dari 62.62 to 92.29%. Analisis mikrostruktur dengan SEM menunjukkan bahwa ukuran butiran semakin homogen. Keywords: rice husk, Rietveld phase analysis, mullite ceramics, sintering

26

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


APLIKASI PELAPIS BUAH KITOSAN−HORMONAL UNTUK MEMPERPANJANG MASA SIMPAN BUAH PISANG ‘CAVENDISH’, JAMBU BIJI ‘CRYSTAL’ DAN ‘MUTIARA’ BERMUTU TINGGI Oleh : Prof. Dr. Ir. Soesiladi E. Widodo, M.Sc. Ir. Zulferiyenni, M.T.A.

Proses pemasakan buah, sebagaimana pertumbuhan pada umumnya, dipengaruhi oleh hormon. Selain etilen yang banyak digunakan untuk pemacu pemasakan, hormon auksin dan kinetin justru banyak dipelajari untuk menghambat pemasakan buah. Hasil-hasilnya sangat beragam, bergantung pada lamanya masa inviltrasi hormon ke dalam jaringan buah. Di saat lain, penelitian kitosan sebagai pelapis buah pisang ‘Cavendish’ dan jambu biji ‘Mutiara’ menunjukkan bahwa konsentrasi kitosan 2,5% menjanjikan perubahan teknologi pelapisan buah dengan pelapis plastik yang tidak ramah lingkungan. Dengan memasukkan hormon ke dalam kitosan diharapkan dapat mengatasi keberagaman lamanya masa inviltrasi hormon ke dalam jaringan buah karena hormon akan berinviltrasi selama kitosan berfungsi sebagai pelapis buah, sehingga masa simpan buah akan meningkat dan menghasilkan buah bermutu tinggi saat dikonsumsi. Penelitian yang direncanakan berlangsung selama 3 tahun ini bertujuan untuk mempelajari (1) efek aplikasi kitosan-hormonal (IAA, IBA, BA) terhadap masa simpan dan mutu buah pisang ‘Cavendish’, jambu biji ‘Crystal’ dan ‘Mutiara’ stadium hijau pada suhu kamar dan ruang pendingin, dan (2) memperoleh aplikasi kitosan-hormonal terbaik terhadap masa simpan dan mutu buah pisang ‘Cavendish’, jambu biji ‘Crystal’ dan jambu biji ‘Mutiara’ siap konsumsi. Penelitian pada tahun I ini telah selesai dilakukan di Lab. Hortikultura (Lab. Panen dan Pascapanen), Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi kitosan yang berisi hormon (IAA, IBA, BA) pada buah pisang ‘Cavendish’ dan jambu biji ‘Crystal’ dan‘Mutiara’ pada suhu ruang. Perlakuan terdiri atas dua faktor, yaitu kitosan (ada 2 taraf, tanpa dan dengan kitosan) dan hormon (tiga hormon, masing-masing dengan 4 taraf, tanpa dan dengan hormon), sebagaimana terinci berikut ini. Artinya, masing-masing buah secara terpisah akan diperlakukan dengan perlakuan yang terdiri atas: kontrol (K0 = tanpa kitosan dan hormon), kitosan 2,5% (K1), hormon IAA: 5 µM (A5), 10 µM (A10), dan 15 µM (A15), IBA: 5 µM (B5), 10 µM (B10), dan 15 µM (B15), dan BA: 10 ppm (S10), 25 ppm (S25) dan 50 ppm (S50), dan campuran kitosan + hormon (KA5, KA10, KA15, KB5, KB10, KB15, KS10, KS25, dan KS50). Masing-masing unit perlakuan diulang 3 kali, masing-masing terdiri atas 1 cluster pisang dan 1 buah jambu biji. Buah yang telah diperlakukan tersebut kemudian disimpan di dalam suhu ruang. Penelitian tahun pertama ini telah menghasilkan 9 artikel, enam di antaranya dilaksanakan oleh 6 mahasiswa S-1, tiga di antaranya telah lulus dan diwisuda sebagai sarjana S-1 (Sarjana Pertanian), sedangkan tiga mahasiswa sisanya sedang menyelesaikan draft akhir skripsi mereka. Dua mahasiswa di antaranya telah lulus ujian komprehensif/ujian akhir skripsi. Judul artikel tersebut beserta 6 peneliti mahasiswanya adalah: (1) Pengaruh Penambahan Indole Acetic Acid (IAA) pada Pelapis Kitosan Terhadap Mutu dan Masa Simpan Buah Pisang ‘Cavendish’ (Akhmad Komaruddin, S.P.) (2) Pengaruh Penambahan Indole Butyric Acid (IBA) pada Pelapis Kitosan Terhadap Mutu dan Masa Simpan Buah Pisang ‘Cavendish’ (Enggalih Melratri, S.P.) LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

27

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

RINGKASAN


KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

(3) Pengaruh Penambahan Benzile Adenine (BA) pada Pelapis Kitosan Terhadap Mutu dan Masa Simpan Buah Pisang ‘Cavendish’ (Ayu Septika, S.P.) (4) Pengaruh Penambahan Indole Acetic Acid (IAA) pada Pelapis Kitosan Terhadap Mutu dan Masa Simpan Buah Jambu Biji ‘Crystal’ (Icha Maretha, NPM. 0714012044) (5) Pengaruh Penambahan Indole Butyric Acid (IBA) pada Pelapis Kitosan Terhadap Mutu dan Masa Simpan Buah Jambu Biji ‘Crystal’ (Nadia Agustina, NPM. 0814013182) (6) Pengaruh Penambahan Benzile Adenine (BA) pada Pelapis Kitosan Terhadap Mutu dan Masa Simpan Buah Jambu Biji ‘Crystal’ (Dian Wahyu Kusuma, NPM. 0714012006) (7) Pengaruh Penambahan Indole Acetic Acid (IAA) pada Pelapis Kitosan Terhadap Mutu dan Masa Simpan Buah Jambu Biji ‘Mutiara’ (8) Pengaruh Penambahan Indole Butyric Acid (IBA) pada Pelapis Kitosan Terhadap Mutu dan Masa Simpan Buah Jambu Biji ‘Mutiara’ (9) Pengaruh Penambahan Benzile Adenine (BA) pada Pelapis Kitosan Terhadap Mutu dan Masa Simpan Buah Jambu Biji ‘Mutiara’ Tiga artikel pertama dikirim ke jurnal penelitian pada tahun pertama ini, sedangkan sisanya dijadwalkan akan diterbitkan pada awal tahun kedua (2013). Satu artikel lainnya, dengan judul “Coating Effects of Chitosan and Plastic Wrapping on The Storage-Life and Qualities of ‘Mutiara’ and ‘Crystal’ Guavas” telah dikirim ke Journal of The International Society for South Asian Agricultural Sciences, ISSAAS 2012. Artikel ini telah melewati penelaahan pertama dengan kesalahan minor, dan segera terbit, insyaAllah. Selain itu, pada tahun pertama ini alhamdulillah telah terbit (telah ber-ISBN) sebuah buku dengan judul “Memahami Panen dan Pascapanen Buah: It’s A Long, Never Ending Journey” dengan Penerbit Lembaga Penelitian Universitas Lampung. Draft buku ini sekarang sedang dalam proses cetak oleh penerbit. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) kitosan mampu memperpanjang masa simpan dan mempertahankan mutu buah pisang ‘Cavendish’, jambu biji ‘Crystal’ dan ‘Mutiara’ secara nyata, (2) penambahan hormon IAA, IBA, BA pada pelapis kitosan 2,5% belum mampu memperpanjang masa simpan secara nyata, tetapi mampu mempertahankan mutu buah pisang ‘Cavendish’, jambu biji ‘Crystal’ dan ‘Mutiara’, (3) penggunaan asam asetat 0,5% sebagai pelarut kitosan 2,5% tidak ada efek buruknya, tetapi perendaman dengan asam asetat 0,5% berpengaruh buruk terhadap mutu dan masa simpan buah pisang ‘Cavendish’, jambu biji ‘Crystal’ dan ‘Mutiara’. Untuk penelitan pisang ‘Cavendish’ dan jambu biji ‘Crystal’ serta ‘Mutiara’, pada penelitian tahun ke II yang akan datang, penelitian akan mengerucut kepada usaha untuk menemukan konsentrasi senyawa anti-etilen yang paling ideal untuk menghambat pelunakan daging buah pisang ‘Cavendish’, jambu biji ‘Crystal’ dan ‘Mutiara’. Judul penelitian yang diusulkan adalah “Pengaruh Aplikasi 1-MCP ke Dalam Pelapisan Kitosan Terhadap Masa Simpan dan Mutu Buah Pisang ‘Cavendish’ dan Buah Jambu Biji ‘Mutiara’ dan ‘Crystal’. Pada tahun II penelitian akan dilakukan di PT Nusantara Tropical Fruits (PT NTF), Way Jepara, Lampung Timur. Pada akhir penelitian tahun II, luaran yang diharapkan adalah artikel untuk jurnal internasional/nasional terakreditasi, buku ajar/buku referensi, dan teknologi tepat guna. Keywords: fruit_coating; chitosan; hormone; banana; guava

28

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


ANALISIS PROSPEK PANAS BUMI DAN PENGEMBANGAN PROYEK PANAS BUMI DI INDONESIA Oleh : Prof. Suharno, M.S., Ph.D. Dr. Hardoko Insan Qudus RINGKASAN

Pada penelitian ini menginfentarisir semua pengetahuan yang telah dipelajari dan dipublikasikan oleh peneliti di dalam maupun di luar negeri sejak tahun 1998, dan mempelajari perkembangan ilmu panas bumi sejak dikembangkannya ilmu tersebut sampai perkembangannya terkini. Lebih dari itu, peneliti mengumpulkan data impiris, data pelaksanaan eksplorasi, data metode penghitungan besarnya sumber daya, cadangan dan potensi energi listrik, pada beberapa proyek panas bumi di Indonesia dan Luar Negeri. Selanjutnya penelitian ini mempelajari, mengolah dan menganalisis data yang telah dikumpulkan tersebut. Selanjutnya, penelitian ini menyiapkan dan menyusun metode eksplorasi panas bumi yang efektif dan efisien dari survey pendahuluan sampai siap untuk diproduksi; menyusun metode analitik dan numeric yangvmudah dan tepat untuk menghitung besarnya sumber daya, cadangan dan potensi energi listrik; menyusun metode analitik dan numerik yang mudah dan praktis untuk menentuan besarnya daya listrik pada suatu prospek panas bumi. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk menyiapkan masa depan energi panas bumi dan dasar-dasar pengembangn energi panas bumi di Indonesia dengan target awal (selesainya penelitian ini): (1) tersusunnya buku yang membahas system panas bumi, bagaimana sistem panas bumi bisa terbentuk dan menghasilkan energi, (2) tersedianya buku pedoman metode eksplorasi prospek panas bumi yang tepat dan sesuai dengan lapangan panas bumi di Indonesia, (3) terciptanya buku panduan metode-metode untuk menghitung besarnya sumber daya, cadangan dan potensi energi listrik pada suatu lapangan panas bumi, (4) tersusunnya rumusan matematik secara analitik dan numerik yang sederhana dan mudah (berdasarkan data empiric) untuk menentuan besarnya daya listrik dari suatu prospek panas bumi, (5) tersusunnya buku pedoman pengembangan proyek panas bumi, (6) tersusunnya buku pedoman pengembangan lapangan uap dan pusat listrik tenaga panas bumi (PLTP). Akhir tujuan penelitian ini adalah terbitnya buku pengembangan panas bumi di Indonesia yang berisi tentang sistem panasbumi, eksplorasi yang tepat untuk lapangan panas bumi di Indonesia, eksplorasi lengkap untuk suatu prospek panas bumi, perhitungan daya listrik suatu prospek panas bumi, pengembangan proyek panas bumi, pengembangan lapangan uap dan pembangkit listrik teaga panas bumi (PLTP) dan analisis masa depan energi panas bumi dan dasardasar pengembangn energi panas bumi di Indonesia. Kata kunci: analisis, pengembangan, panasbumi, proyek, buku

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

29

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Penelitian ini dilakukan dalam rangka menganalisis berbagai prospek panas bumi dan mengembangkan proyek panas bumi di Indonesia. Penelitian akan melakukan pengumpulan data berkaitan dengan panas bumi di Indonesia dan Luar negeri untuk menyusun buku pengembangan proyek panas bumi di Indonesia.


PEMBUATAN DAN APLIKASI SENYAWA KALIKS[4]ARENA WATER SOLUBLE SEBAGAI INHIBITOR PEMBENTUKAN KERAK KALSIUM KARBONAT (CaCO3) Oleh : Prof. Suharso, Ph.D. Dr. Buhani, M.Si. RINGKASAN

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Permasalahan serius yang sering dijumpai pada sebagaian besar peralatan industri yang melibatkan air garam adalah terjadinya penumpukan kerak kalsium karbonat (CaCO3) pada dinding-dinding peralatan industri. Terakumulasinya endapan tersebut akan mengakibatkan terbentuknya kerak, dan hal ini umum terjadi pada industri yang melibatkan air, seperti proses desalinasi dan ketel, industri minyak dan gas, serta industri kimia. Akibat penumpukan kerak tersebut umur sumur pipa milik PT. Pertamina pada industri panas bumi pembangkit tenaga listrik (PLTP) hanya berumur 10 tahun, kemudian harus dibuat baru dengan biaya 67 juta dolar per sumur. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya inefesiensi pada industri dari sisi waktu, energi, dan biaya. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengatasi masalah penumpukan kerak tersebut. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah penambahan zat inhibitor ke dalam aliran fluida yang merupakan suatu metode yang paling murah dan efektif. Inhibitor yang digunakan adalah turunan dari senyawa kaliks[4]arena yang larut dalam air yaitu senyawa tetrakis{(dimetilamino)metil}C metil kaliks[4] resorsinarena atau 5,11,17,23 tetra(dimetilamino)metil 4,6,10,12,16,18,22,24 oktahidroksi 2,8,14,20 tetrametilkaliks[4]arena (TDMACMKR) dan tetrakis{(dietilamino)metil}C metil kaliks[4]resorsinarena atau 5,11,17,23 tetra(dietilamino) metil 4,6,10,12,16,18,22,24 oktahidroksi 2,8,14,20 tetrametilkaliks[4]arena (TDEACMKR) yang diyakini sebagai inhibitor yang kuat terhadap pembentukan kerak CaCO3 karena memiliki struktur cincin aromatis berongga dengan geometri seperti jambangan bunga dan memiliki empat gugus amino yang dapat berperan dalam menjebak kation Ca2- dalam larutan. Penelitian ini dibagi ke dalam tiga tahapan (tiga tahun). Tahap pertama difokuskan pada sintesis dan karakterisasi senyawa TDMACMKR menggunakan alat IR dan 1H NMR dilanjutkan dengan aplikasinya alam menghambat pembentukan kerak CaCO3 dengan metode penambahan bibit kristal (seeded experiment). Pada penelitian tahun pertama (2012) telah dihasilkan; (1) artikel untuk publikasi internasional dan telah disubmit ke Journal of Crystal Growth (Penerbit Elsevier) dengan status under review, (2) draf paten, dan (3) draf buku. Sedangkan tahap kedua penelitian (2013) difokuskan terhadap sintesis dan karakterisasi senyawa TDEACMKR. Karakterisasi senyawa TDEACMKR dilakukan menggunakan alat UV Vis, IR, GC MS, dan 1H NMR, selanjutnya senyawa ini diaplikasikan sebagai inhibitor pembentukan kerak CaCO3 dengan metode penambahan bibit kristal (seeded experiment). Pada tahun 3 penelitian ini (2014), ke dua inhibitor akan digunakan untuk menghambat laju pembentukan inti kristal CaCO3 dengan metode unseeded experiment. Pengamatan terhadap laju pembentukan endapan CaCO3 dilakukan melalui serangkaian percobaan dengan menggunakan metode bottle-roller bath. Endapan yang terbentuk ditimbang dan dianalisis morfologinya dengan SEM. Perubahan distribusi ukuran partikel dari kelimpahan endapan diamati dengan Malvern Instrument Matersizer MS20. Dari morfologi kristal dan distribusi ukuran partikel akan tergambar keefektifan aditif dalam menghambat laju pertumbuhan dan laju pembentukan inti kristal CaCO3. Percobaan ini dilakukan pada suhu 80 °C dengan variasi konsentrasi larutan pertumbuhan dari 0,1–0,6 M dan variasi konsentrasi inhibitor dari 0−400 ppm dengan penambahan bibit kristal sebanyak 100 mg dalam 50 mL larutan pertumbuhan dan tanpa penambahan bibit kristal. 30

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


SISTEM PENGINDERAAN JARAK JAUH SECARA REAL TIME DAN ON LINE MENGGUNAKAN GELOMBANG RADIO DAN INTERNET : PROSPEKTIF UNTUK SISTEM PERINGATAN DINI BANJIR Oleh : Dr. Warsito, S.Si., D.E.A. Dr. Ing. Abdurrouf, M.Si., Prof. Dr. Stephane Flament RINGKASAN

Tujuan keseluruhan penelitian ini adalah merealisasi suatu paket teknologi yang sangat diperlukan untuk menunjang pembangunan yang berbentuk sistem peringatan dini bencana (sebagai bahasan dalam proposal ini adalah bencana bannjir) menggunakan telemetri gelombang radio dan internet secara menyatu sehingga informasi dapat diakses secara langsung (real time) dan dari mana saja (on line). Tercapainya tujuan ini melalui tiga tahapan kerja, pertama adalah sistem pengindera tinggi muka air sungai dengan menggunakan multi sensor potensiometer dan transduser ultra sonik, sistem catu daya dengan sel surya sehingga dapat diimplementasikan di daerah yang terpencil. Berbagai jenis sensor dapat ditambahkan, tetapi pada penelitian ini diprioritaskan pada satu parameter yaitu sensor tinggi muka air sungai. Karena dengan informasi tersebut, kemungkinan terjadinya banjir sudah dapat diprediksi. Pada tahun pertama ini telah dicapai beberapa hal sesuai dengan target, yaitu perancangan sensor tinggi muka air menggunakan model gabungan dari sistem apungan dan rangkaian berbasis potensiometer. Range jangkauan yang mampu dicapai sistem sensor adalah perubahan ketinggian muka air hingga ±2.7 m dengan resolusi ~0.02m. sistem sensor terdiri dari dua model, pertama menggunakan transduser ultrasonik dan kedua menggunakan multi turn potentiometer, kedua sensor tersebut memberikan respon yang sangat baik. Sistem transmisi data menggunakan model wireless juga sudah direalisasi dan mampu mengirim data sejauh 40m. Sistem transmisi data ini berperan mengirimkan data dari sistem sensor ke komputer server. Sistem catu daya menggunakan sel surya 2x100 WP, juga sudah direalisasi dan dikarakterisasi. Tahapan pada tahun ketiga adalah mengintegrasiskan sistem hardware dan sistem jaringan komputer server – client dengan diawali oleh sistem interfacing dengan memanfaatkan port serial DB9 antara komputer sebagai server dengan rangkaian sistem pesawat penerima gelombang radio. Tahapan ini akan diakhiri oleh terealisasinya sistem komputer-komputer lain yang terhubung dengan komputer server dan berperan sebagai client yang dapat diakses dari mana saja dan kapan saja. Hasil penelusuran awal di USA Patent Office, bahwa paket teknologi yang dihasilkan yaitu « gabungan antara telemetri menggunakan sistem internet » belum banyak dilakukan. Oleh karena itu, paket teknologi ini sangat berpeluang untuk dipatenkan.

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

31

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Penginderaan jarak jauh merupakan metode yang efektif dan efisien untuk mengetahui besaran fisis yang menjadi tujuan penginderaan. Penginderaan jauh dapat dilakukan dilakukan dengan menggunakan kabel maupun nirkabel. Penggunaan nirkabel secara sederhana dan jarak dekat dapat menggunkan media gelombang infra red (0 – 100m), untuk jarak menengah dapat menggunakan gelombang radio (1- 20Km) tergantung pada power gelombang FM, jarak jauh menggunakan sistem radar. Metode transmisi data yang lain adalah menggunakan sistem jaringan internet yang pemanfaatannya dapat dilakukan secara intergral.


PENINGKATAN KESTABILAN Α-AMILASE DARI BAKTERI LOKAL BACILLUS SUBTILIS ITBCCB148 DENGAN MODIFIKASI KIMIA UNTUK PRODUKSI SIRUP GLUKOSA DARI PATI Oleh : Dr. Ir. Yandri AS, M.S. RINGKASAN

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan stabilitas enzim α-amilase dari bakteri lokal Bacillus subtilis ITBCCB148 dengan modifikasi menggunakan sitrakonat anhidrida. Untuk mencapai tujuan tersebut, pertama-tama dilakukan produksi, isolasi dan pemurnian enzim (fraksinasi dengan ammonium sulfat, dialisis, kromatografi kolom penukar kation CMselulosa; dan kromatografi kolom penyaringan molekul Sephadex G-100. Enzim hasil pemurnian dimodifikasi menggunakan sitrakonat anhidrida. Jumlah residu lisin yang termodifikasi ditunjukkan oleh derajat modifikasi yang ditentukan menggunakan asam trinitro benzena sulfonat (TNBS). Keberhasilan modifikasi kimia ditunjukkan dengan membandingkan stabilitas termal dan stabilitas terhadap pH enzim alpha-amilase sebelum dan sesudah modifikasi. Pengujian aktivitas α-amilase dilakukan dengan metode Fuwa dan metode Mandels, sedangkan pengujian kadar protein dilakukan dengan metode Lowry. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas spesifik enzim α-amilase hasil pemurnian 10.984 U/mg, meningkat 26 kali dibandingkan dengan ekstrak kasar enzim yang mempunyai aktivitas spesifik 426 U/mg. Enzim hasil pemurnian ini mempunyai pH optimum 6,0; suhu optimum 60oC; KM = 4,2 mg/mL substrat; Vmaks = 200 μmol/mL.menit; ki = 0,041 menit-1; t1/2 = 17 menit dan ΔGi = 102,08 kJ/mol. Enzim hasil modifikasi menggunakan sitrakonat anhidrida dengan derajat modifikasi 45, 73, 82, 83, dan 88% mempunyai pH optimum 5,5; suhu optimum 60oC; KM berturut-turut sebagai berikut: 3,7 mg/mL; 4,3 mg/mL; 3,57 mg/ mL; 5 mg/mL; dan 4,25 mg/mL; Vmaks berturut-turut sebagai berikut: 142,85 μmol/mL.menit; 166,67 μmol/mL.menit; 142,85 μmol/mL.menit; 250 μmol/mL.menit dan 200 μmol/mL.menit; ki berturut-turut sebagai berikut: 0,030; 0,026; 0,024; 0,021 dan 0,018 menit-1; waktu paruh berturut-turut sebagai berikut: 23, 27, 29, 33 dan 39 menit; ΔGi berturut-turut sebagai berikut: 102,91 kJ/mol; 103,31 kJ/mol; 103,53 kJ/mol; 103,9 kJ/mol dan 104,33 kJ/mol. Modifikasi kimia enzim α-amilase dari Bacillus subtilis ITBCCB148 menggunakan sitrakonat anhidrida dapat meningkatkan stabilitas termal yang dilihat melalui penurunan nilai ki, peningkatan waktu paruh dan ΔGi. Peningkatan stabilitas termal enzim hasil modifikasi antara 2 - 3 kali dibandingkan enzim hasil pemurnian sebelum modifikasi. Walaupun suhu optimum dan pH optimum enzim hasil modifiksi tidak mengalami perubahan, namun kestabilan enzim hasil modifikasi pada suhu yang lebih tinggi dan pH asam maupun basa lebik baik dibandingkan enzim hasil pemurnian. Modifikasi kimia enzim α-amilase dari Bacillus subtilis ITBCCB148 menggunakan sitrakonat anhidrida dapat meningkatkan stabilitas enzim terhadap pH dan suhu serta meningkatkan stabilitas termal enzim, sehingga dapat digunakan dalam proses industri yang membutuhkan lingkungan ekstrim. Hasil penelitian tahun pertama telah dipublikasikan dalam jurnal ilmiah bereputasi internasional yaitu: Biosciences, Biotecnology Research Asia (sudah terbit). Hasil penelitian tahun kedua telah dipublikasikan dalam jurnal ilmiah bereputasi internasional yaitu: Oriental Journal of Chemistry (sudah terbit). Penulisan buku referensi tentang Peningkatan Kestabilan Enzim dan artikel Seminar Nasional Satek. Hasil penelitian tahun ketiga akan dipublikasikan (artikel sudah dikirim) dalam jurnal ilmiah bereputasi internasional yaitu: Oriental Journal of Chemistry dengan judul: The Chemical Modification of α-Amylase from Locale Bacteria of Bacillus subtilis ITBCCB148 Using Citraconic Anhydride. Menyelesaikan penulisan buku referensi tentang Peningkatan Kestabilan Enzim.

32

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


HIBAH KOMPETENSI


PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK MENUMBUHKAN DISASTER LITERACY DAN DISASTER AWARENESS BAGI SISWA SEKOLAH DASAR DI WILAYAH RAWAN BENCANA Oleh : Dr. Abdurrahman, M.Si. Dr. Wini Tarmini, M.Hum. Budi Kadaryanto, S.Pd, M.A

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan menghasilkan model pembelajaran tematik berbasis pendidikan karakter dengan pendekatan adaptif dan komprehensif, meliputi domain kognitif, afektif, dan perilaku, yang terintegrasi dalam pembelajaran semua bidang studi di kelas rendah Sekolah Dasar di wilayah rawan bencana alam sebagai upaya untuk menumbuhkan literasi bencana (disaster literacy) dan kesiapsiagaan menghadapi bencana (disaster awareness) sejak dini, dan disertai pengembangan kultur sekolah yang responsif terhadap potensi lokal. Penelitian ini merupakan penelitian payung dalam bentuk penelitian pengembangan (Research and Development), dengan tahapan: I. Kajian teori berdasarkan literatur dan hasil-hasil penelitian serta kajian empirik II. Pembuatan desain model pembelajaran dan perangkat pendukungnya, III. Ujicoba terbatas, IV. Pilot project implementasi model pembelajaran yang didukung oleh penataan kultur sekolah, dan V. Diseminasi. Pada tahun pertama ini telah berhasil dikembangkan Model Pembelajaran Tematik “EXCLUSIVE� berbasis teori konstruktivisme yang berorientasi pada 3 (tiga) pilar awareness dan literacy terhadap bencana alam yaitu dari Paham, Sadar, dan Siaga (P2S). Model pembelajaran ini memiliki sintaks utama meliputi Exploring, Clustering, Simulating, Valuing, and Evaluating (EXCLUSIVE). Untuk menopang keberhasilan implementasi model pembelajaran ini, telah dihasilkan bahan ajar yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan telah divalidasi secara komprehensif meliputi (1) buku siswa berbentuk komik tematik dan (2) modul pegangan siswa dan guru. Kata Kunci : Model pembelajaran, Tematik, Bencana Alam, Bahan Ajar

34

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


STUDI FAKTOR PENYEBAB KEMISKINAN DAN MEKANISME PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI INDONESIA TAHUN 2000-2011 (POVERTY IN DEVELOPING COUNTRY: EVIDENCE FROM INDONESIA) Oleh : Ahmad Rifa’i, S.Sos, M.Si. Dr. Suripto, S.Sos., M.AB

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor penyebab kemiskinan di Indonesia dan mekanisme penanggulangan kemiskinan di Indonesia tahun 2000-2011. Data yang digunakan adalah data sekunder dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Teknik analisis data menggunakan regresi linear berganda. Hasil penelitain menunjukkan rasio ketergantungan penduduk yang tinggi berpengaruh signifikan terhadap faktor penyebab munculnya kemiskinan di Indonesia. Sedangkan tingkat pendidikan yang ditamatkan penduduk, pendapatan perkapita, pertumbuhan ekonomi, jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian, dan jumlah penduduk yang bekerja di sektor industri tidak berpengaruh terhadap faktor penyebab munculnya kemiskinan di Indonesia. Mekanisme penangulangan kemiskinan dapat dilakukan denga cara (1) menurunkan rasio ketergantungan penduduk baik rasio ketergantungan anak maupun rasio ketergantungan lanjut usia untuk memperoleh ‘bonus demografi’; (2) meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat dan pemerataan pendapatan; (3) meningkatkan pertumbuhan ekonomi, (4) meningkatkan persentase tenaga kerja di sektor pertanian dengan cara intensifikasi sektor pertanian, ekstensifikasi sektor pertanian, perbaikan nilai tukar petani, dan melibatkan petani dalam kegiatan agro industry; dan (5) meningkatkan persentase tenaga kerja di sektor industri dengan cara intensifikasi balai latihan kerja, intensifikasi sekolah-sekolah kejuruan, dan pendidikan vokasi.

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

35

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

ABSTRAK


STRENGTHENING MODEL OF SUSTAINABLE COMMUNITY PARTICIPATION IN THE IMPLEMENTATION OF POVERTY REDUCTION PROGRAM Written By: Dewie Brima Atika, S.Sos, M.Si Simon S. Hutagalung, S.AB, M.AB (Faculty of Social and Political Science University of Lampung) dw_atika@yahoo.com and soemandjaja@gmail.com ABSTRACT

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

This study used a qualitative approach that seeks to develop a model (modeling)-based participatory process unique communities. The research was conducted in the form of a longitudinal study that seeks to analyze the focus on the study site within a specific time period. The results identify the problems of socio-economic and socio-cultural contained in the relationship between the community and the village government and influence in the implementation of poverty alleviation programs based on participation. Problems related to the socio-cultural cultural identity held by groups in the community and generate self personification of the group that manages the village government. While the socio-economic problems due to the configuration of socio-economic status of the people that make up a category that has not been driven up in organizing the program. Continued participation models can be generated to overcome the problem of participation by combining several key development elements of the model, namely: (a). additional approach to socio-economic and socio-cultural, (b). the social contract approach to socio-economic and socio-cultural, (c). evaluation system that rewards and reward for the implementation of the program, (d). variables include socio-economic aspects of performance and socio cultural aspects in the assessment of the implementation of the program. Keywords: Participation, Poverty Alleviation, Community Empowerment.

36

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


PENGEMBANGAN METODE PRAKIRAAN BANJIR DAN SISTEM PERINGATAN DINI MELALUI DISTRIBUTED HYDROLOGY MODEL BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Oleh : Dr. Dyah Indriana Kusumastuti, M.Sc. Dwi Jokowinarno, S.T., M.Eng. Citra Dewi, S.T., M.Eng.

Banjir merupakan suatu respon Daerah Aliran Sungai (DAS) terhadap hujan dimana karakteristik DAS sangat mempengaruhi keluaran debit dari DAS tersebut. Untuk mendapatkan gambaran yang detil tentang respon DAS tersebut, maka pemodelan yang dilakukan harus mencakup skala spasial dimana DAS harus dibagi menjadi beberapa Sub DAS kecil; semakin kecil spatial scale yang diambil, semakin teliti hasil yang diperoleh. Metodologi penelitian pada tahun pertama meliputi: (1) pengembangan hidrograf satuan terukur (HST) untuk beberapa DAS di Kota Bandar Lampung yang mewakili, seperti misalnya cascade hydrograph (HST pada masing-masing sub DAS hulu, tengah dan hilir pada satu sistem DAS) maupun neighbouring hydrograph (HST pada beberapa DAS yang berdekatan), (2) deliniasi DAS dan Sungai di Bandar Lampung, (3) pembuatan hidrograf satuan sintetis (HSS) untuk masing-masing sub DAS di Bandar Lampung dengan menggunakan metode HSS Gamma 1 dan HSS Nakayasu. Deliniasi DAS dan Sungai yang disajikan dalam bentuk Sistem Informasi Geografis (SIG) menunjukkan Kota Bandar Lampung memiliki 14 DAS. Dimana dalam penelitian tahun pertama dikhususkan hanya untuk prakiraan banjir pada dua DAS terbesar, yaitu: DAS Way Kuala Garuntang (memiliki 11 Sub DAS) dan DAS Way Kuripan (memiliki 4 Sub DAS). Baik HST maupun HSS diturunkan untuk cascade hydrograph dan neighbouring hydrograph. Dengan Hidrograf Satuan tersebut akan terlihat karakteristik banjir seperti debit puncak, waktu puncak dan waktu dasar. Hasil pengembangan HSS Gamma 1 dan Nakayasu yang berbasis SIG menunjukkan pola untuk DAS yang memiliki luasan yang lebih besar lebih cocok digunakan HSS Gamma 1 sedangkan untuk DAS dengan luasan lebih kecil, lebih cocok digunakan metode HSS Nakayasu. Untuk penelitian Tahun berikutnya (Tahun Kedua) Pemodelan hidrologi berbasis Distributed Hydrology Model akan dilakukan untuk menentukan karakteristik banjir dengan memperhatikan tata guna lahan (land use) menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk kondisi eksisting dan kondisi di masa depan ketika terjadi perubahan land use. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memberikan solusi terhadap problema banjir dengan memberikan metode prakiraan dan sistem peringatan dini. Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan kontribusi terhadap manajemen DAS dan pengendalian banjir. Keywords : banjir, DAS, hidrograf satuan terukur, hidrograf satuan sintetis, Sistem Informasi Geografis, cascade hydrograph, neighbouring hydrograph

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

37

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

ABSTRAK


PEMETAAN KEMISKINAN MASYARAKAT PESISIR DENGAN COASTAL LIVELIHOOD SYSTEM ANALYSIS (STUDI DI DUA WILAYAH MISKIN PESISIR LAMPUNG) Oleh : Dr. Erna Rochana, M.Si. Drs. Susetyo, M.Si. Rara Diantari, S.Pi, M.Sc. ABSTRAK

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemetaan kemiskinan secara terpadu dari Coastal Livelihood System dengan menemukenali masalah dan potensi penting dalam masyarakat sasaran sebagai dasar pembangunan model pengentasan kemiskinan sistematis, terpadu dan berkelanjutan yang lebih baik dari program-program sebelumnya yang hanya didasari oleh pemahaman yang bersifat parsial dan pendekatan sektoral sesaat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah coastal livelihood system analysis. Dinamika aset masyarakat seluruhnya (natural, human, social, financial, phisic/man made) dinilai dan dicermati masalah dan potensinya, selanjutnya dilakukan pembobotan dan dianalisis. Lokasi penelitian adalah 2 wilayah pesisir yang masyarakatnya miskin dengan karakter yang berbeda, yaitu wilayah pesisir perkotaan di Kelurahan Kangkung Bandar Lampung dan di wilayah pesisir pedesaan di Desa Pematang Pasir Kabupaten Lampung Selatan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh aset capital menghadapi masalah dengan skor maksimal 2,5 atau baru 50% dari potensi yang dapat dikembangkan. Potensi dapat dikembangkan hingga mencapai skor maksimal (5), skor rata-rata aset capital di perkotaan lebih tinggi dari di pedesaan. Realitas aset capital dalam Coastal Livelihood System di pedesaan lokasi penelitian berdasarkan ranking adalah (a) human (2,0), (b) financial (2,2), (c) man-made/phisic (2,2), (d) social (2,5), (e) natural (2,8) sedangkan di perkotaan lokasi penelitian berdasarkan ranking adalah (a) natural (2,0), (b) human (2,2), (c) financial (2,4), (d) social (2,5), (e) man-made/phisic (2,5). Hasil penelitian Aset capital yang berpotensi untuk dikembangkan berbanding lurus dengan masalahnya.

38

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


HARMONISASI HUKUM PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DASAR LAUT DAN LANDASAN KONTINEN DALAM PERSFEKTIF OTONOMI DAERAH Oleh : Dr. Heryandi, S.H.,M.S. Dr. Febrian, S.H.,M.S. Dr. Khaidir Anwar, S.H., M.H. Ahmad Syofyan, S.H.,M.H. ABSTRAK

Disharmoni suatu peraturan perundang-undangan dalam suatu sistem hukum tentunya akan menjadi penghambat pelaksanaan peraturan tersebut yang berarti bahwa tujuan peraturan perundang-undangan tersebut, yaitu keadilan, kemanfaatan dan kepastian tidak terwujud dan tentunya tujuan pengelolaan SDA Indonesia untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran Rakyat Indonesia semakin jauh dari harapan, apalagi di era otonomi daerah, dimana tuntutan daerah untuk memiliki kewenangan pengelolaan SDA semakin tinggi dalam rangka pembiayaan pemerintahan dan pembangunan. Dalam rangka mewujudkan tujuan hukum (peraturan perundang-undangan), diperlukan upaya harmonisasi hukum. Upaya harmonisasi hukum ini dilakukan dengan menggunakan metode pendekatan penelitian hukum doktrinal, dengan fokus kajian bahan-bahan hukum dan analisis menggunakan analisis isi, interpretasi dan konstruksi. Hasil penelitian ini merancang dan membangun konsep ideal pengaturan terhadap pengelolaan SDA dasar laut dan landas kontinen yang harmonis di masa yang akan datang, sehingga konflik hukum yang menimbulkan konflik kewenangan antara pusat dan daerah dapat diminimalisir dan tujuan pengelolaan SDA dasar laut dan landas kontinen Indonesia sebagaimana diatur dalam Pasal 33 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 dapat terwujud.

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

39

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Sumber daya alam (SDA) kelautan yang berada di dasar laut dan landas kontinen, merupakan anugrah Tuham YME, dalam pemanfaatannya harus memperhatikan keberlanjutannya untuk dicadangkan bagi generasi yang akan datang. Oleh sebab itu, berbagai perangkat hukum, baik internasional maupun nasional yang telah dirumuskan dan diberlakukan dapat diimplementasikan dengan baik jika berbagai perangkat hukum tersebut satu sama lain harmonis, dalam arti tidak terdapat inkonsistensi, inkoherensi dan inkorespondensi.


KESIAPAN IMPLEMENTASI TIK (E-READINESS) INSTITUSI PENDIDIKAN SLTA DI KOTA BANDAR LAMPUNG Oleh : Dra. Ida Nurhaida, M.Si, Ageng R Sadnowo, S.Si. M.Si. Dr. Riswantini Rini, M.Si Dr. Ir. Kurnia Muludi, M.Sc.

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan kesiapan sekolah dalam mengimplementasikan TIK baik dalam kegiatan belajar mengajar (KGM) maupun manajemen. Metode yang digunakan adalah sensus terhadap 102 sekolah SLTA yang ada di Kota Bandar Lampung terdiri atas 17 SMA negeri, 34 SMA swasta, 2 Madrasah Aliyah (MA) Negeri dan 9 Madrasah Aliyah swasta, 7 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri dan 33 SMK swasta. Indikator yang digunakan oleh Unesco Institut for Information Techology in Education (IITE, 2005) yaitu koneksitas ke internet (WAN/ LAN, bandwith, OS, server dan web content), ketersediaan laboratorium komputer (ratio komputer: siswa), kebijakan sekolah berkaitan dengan TIK, Sumber Daya Manusia (SDM). Sumber-sumber pendanaannya (financial resources). Berdasarkan tingkat penetrasi TIK yaitu berdasarkan kepemilikan komputer dan konesitas ke internet dipilih 15 sampel sekolah yang senjang secara digital (digital divide) agar dapat dipetakan berbagai indikator e-readiness meliputi e-leadership, ICT literacy guru sekolah, best practices¸dan implementasi TIK dalam Kegiatan mengajar maupun dalam manajemen. Hasil penelitian menunjukkan 29% sekolah telah memiliki komputer ≥ 40 unit, sedang 28% sekolah memiliki komputer ≤ 10 unit. Sekolah yang telah memiliki akses ke internet 42%, akses tersebut yang paling rendah adalah sekolah swasta. Sedang akses kelas ke internet umumnya hanya pada sekolah-sekolah yang mempunyai program RSBI dan sekolah percontohan implementasi TIK di SMK. Sekolah yang aktif mempunyai web site baru mencapai 47%, tapi hanya 30% yang aktif dan 12% web contennya baik. 94% OS menggunakan windows, 21% menggunakan linux. e-Leadership kepala sekolah disidik kepada 444 guru dari 15 sekolah sampel. Profil e-Leadership kepala sekolah 67% telah mampu mengupayakan sarana dan prasarana TIK, memanfaatkan TIIK untuk manajemen tetapi kurang mampu dalam memberdayakan tim teknologi, mengupayakan pelatikan TIK, kurangnya kompetensi komunikasi interpesonal ditunjukkan kurangnya menunjukkan kepedulian dan pembimbingan dalam pemafaatan TIK. Key words: TIK, Digital Divide, e-readiness

40

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


RANCANG BANGUN TURBIN AIR ULTRA LOW HEAD UNTUK SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) GUNA MENDUKUNG PROGRAM DESA MANDIRI ENERGI DI PROVINSI LAMPUNG Oleh: Jorfri B. Sinaga, ST, M.T. M. Badaruddin, Ph.D Novri Tanti, S.T, M.T ABSTRAK

Pemanfaatan potensi energi selain sumber energi fosil ini dirasa amat perlu mengingat tingginya kebutuhan listrik, dimana saat ini terjadi defisit energi listrik. Defisit ini terjadi karena tingkat pertumbuhan permintaan tenaga listrik yang cukup tinggi dimana di Provinsi Lampung sebesar 12 % per tahun dibanding kemampuan pemerintah menyediakan pasokan listrik. Dari 2114 desa yang ada di Provinsi Lampung, 765 di antaranya termasuk kategori desa tertinggal bahkan 380 di antaranya belum masuk aliran listrik. Turbin air yang umum digunakan untuk sistem Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) adalah yang menggunakan sumber energi aliran air yang harus memiliki tinggi jatuh. Sementara banyak potensi energi aliran air di desa-desa yang hanya memiliki tinggi jatuh rendah (ultra low head) atau hanya memiliki energi aliran bebas (tidak memiliki tinggi jatuh) yang belum dimanfaatkan. Berdasarkan hal tersbut maka dilakukan penelitian mengenai turbin air yang dapat digunakan untuk sistem PLTMH dengan memanfaatkan energi aliran yang memiliki tinggi jatuh rendah (ultra low head) atau hanya memiliki energi aliran bebas (tidak memiliki tinggi jatuh) tersebut sehingga dapat membantu memenuhi kebutuhan energi di desa-desa tertinggal di Provinsi Lampung. Pada laporan ini diberikan metode perancangan turbin helik (helical turbine) yang dapat digunakan untuk memanfaatkan energi aliran yang memiliki tinggi jatuh sangat rendah atau hanya energi kinetik saja. Perancangan turbin ini dengan meninjau parameterparameter yang mempengaruhi unjuk kerja turbin helik seperti bentuk sudu, jumlah sudu, perbandingan antara tinggi dan diameter, dan kemiringan sudu. Berdasarkan kajian literatur maka digunakan bentuk sudu turbin menggunakan airfoil NACA 0030. Dengan menggunakan diameter turbin 10 cm, dan tinggi turbin 20 cm atau rasio panjang dan jari-jari turbin L/R=4 diperoleh sudut kemiringan sudu δ=73o. Hasil pengujian yang dilakukan di Laboratorium Mekanika Fluida, Jurusan Teknik Mesin, UNILA, menunjukkan unjuk kerja turbin helik maksimum bila menggunakan tiga buah sudu dimana dengan menggunakan tiga buah sudu dihasilkan 9,46 W dan efisiensi 28,03 % dan unjuk kerja ini lebih baik bila dibandingkan dengan menggunakan dua atau empat sudu. Peningkatan unjuk kerja model turbin juga dilakukan dengan metode penyimpanan energi, dalam hal ini menggunakan roda gila (flywheel). Hasil pengujian penggunaan roda gila ini menunjukkan peningkatan unjuk kerja turbin helik, dimana daya dan efisiensi pengoperasian turbin menjadi 11,4 W dan 32,69 % atau terjadi peningkatan efisiensi sebesar 4,66 %. Kata kunci: rancang bangun, turbin, ultra low head, mikro hidro, energi. LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

41

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Provinsi Lampung dengan luas 3.528.835 ha memiliki potensi sumber daya energi terbarukan yang cukup banyak sebagai pengganti energi fosil. Salah satu sumber energi yang terbarukan yang ramah terhadap lingkungan tersebut adalah tenaga air dan diperkirakan potensinya di Provinsi Lampung mencapai 2.697,4 MW. Saat ini potensi tersebut termanfaatkan sebagian besar merupakan pembangkit listrik tenaga air skala besar (PLTA). Alternatif pemanfaatan tenaga air yang sudah populer di Indonesia dan berpotensi untuk dikembangkan di daerah ini adalah pembangkit listrik tenaga air skala kecil atau yang lebih dikenal dengan pembangkit listrik tenaga mikrohidro.


INOVASI TEKNOLOGI PENINGKATAN PRODUKSI BIOETANOL DARI HIDROLISAT LIMBAH PADAT INDUSTRI TAPIOKA (Cassa solid waste) MENGGUNAKAN MIKROBA ENDOFITIK KAYU RARU (Tarrietia rubiginosa) TOLERAN TERHADAP ETANOL KONSENTRASI TINGGI Oleh : Wasinton Simanjuntak, Ph.D. Heri Satria, M.Si., Dra. Nurul Utami ABSTRAK

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Gagasan utama penelitian ini adalah upaya pengembangan teknologi produksi bioetanol dari limbah padat industri tapioka (onggok), dengan memadukan perlakuan ultrasonikasi sebagai perlakuan prahidrolisis dan penggunaan kulit tanaman raru (Tarrietia rubiginosa) sebagai pengganti Sacharomyces cereviseae. Ultrasonifikasi diketahui dapat memberikan pengaruh mekanikal, termal dan oksidatif terhadap suatu bahan, sehingga akan mengubah karakteristik selulosa onggok sehingga menjadi lebih mudah mengalami hidrolisis untuk menghasilkan gula reduksi dengan rendemen yang lebih tinggi (Simanjuntak dkk., 2011). Uji fermentasi air nira menjadi minuman tradisional (tuak) dalam masyarakat Batak, Sumatera Utara menggunakan kulit tanaman raru juga mampu menghasilkan etanol, yang mengindikasikan potensinya sebagai penganti Sacharomyces cereviseae. Dari penelitian sebelumnya diketahui bahwa mikroba endofitik yang terdapat dalam kulit kayu tanaman raru mampu bertahan hingga konsentrasi etanol mencapai 25% v/v (Trisnawati dan Irwan, 2007). Perpaduan ketiga aspek di atas yakni pemanfaatan limbah pertanian yang mengandung selulosa seperti limbah padat industri tapioka (onggok), perlakuan ultrasonikasi terhadap onggok sebelum dihidrolisis dan pemanfaatan mikroba endofitik kulit kayu raru sebagai penganti Sacharomyces cereviseae, memiliki potensi yang layak untuk ditindaklanjuti. Penelitian ini akan difokuskan pada kaji lanjut ketiga aspek di atas untuk mendapatkan informasi ilmiah yang lebih komprehensif, dan direncanakan akan dilakukan dalam dua tahun penelitian. Penelitian tahun pertama akan difokuskan pada dua aspek yakni kajian peningkatan gula reduksi dari onggok melalui praperlakuan ultrasonikasi dan isolasi mikroba endofitik yang terdapat dalam kayu raru untuk mendapatkan isolat yang aktif untuk fermentasi etanol. Untuk perlakuan prahidrolisis, kajian akan difokuskan pada perlakuan ultrasonikasi dalam upaya peningkatan kemudahan onggok untuk dihidrolisis sebagai upaya peningkatan gul reduksi untuk difermentasi. Kajian tentang potensi kulit kayu raru akan difokuskan pada isolasi mikroba endofitik yang terkadung dalam kulit kayu raru yang aktif untuk fermentasi etanol. Berbagai isolat yang didapatkan selanjutnya akan diujicobakan untuk fermenasi etanol untuk mendapatkan isolate yang potensil untuk dikembangkan. Dalam tahun kedua, penelitian akan difokuskan pada perluasan aplikasi isolat mikroba endofitik untuk fermentasi hirolisat onggok untuk mengevaluasi potensi aplikasinya hingga ke tataran praktis.

42

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


MODEL ZONING REGULATION SEBAGAI INSTRUMEN PENATAAN RUANG WILAYAH BERBASIS MITIGASI BENCANA DI KOTA BANDAR LAMPUNG Oleh : Ir. Fahri, M.Sc. Dr. Ir. M. Irfan Affandi, M.Si. Novi Rosanti, S.P., M.E.P. RINGKASAN

Oleh karena itu, penyelenggaraan penataan ruang secara keseluru­han harus merupakan upaya intervensi terhadap kerentanan wilayah dan kota sehingga meningkatkan kondisi ketahanan ruang wilayah terhadap adanya bahaya yang mungkin terjadi. Bahaya yang terjadi di suatu kawasan yang penataan ruangnya berbasis mitigasi bencana seha­ rusnya tidak menimbulkan korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, atau trauma psikologis yang signifikan, karena bahaya tersebut tidak bertransfor­masi menjadi bencana. Sebagai bagian yang tidak terpisahkan, munculnya UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana seharusnya menjadi penguat fungsi penataan ruang sebagai alat mitigasi non-struktural yang penting dalam manajemen penang­ gulangan bencana di Indonesia (Ramadhini, 2007). Kota Bandar Lampung sebagai kota pusat kegiatan nasional (PKN) berdasarkan RTRWN, merupakan kota yang rencana menerima resiko kebencanaan, terutama banjir, longsor, tsunami, gempa bumi dan lainnya. Kota tersebut juga belum mempunyai peraturan zonasi yang berfungsi sebagai peringatan dini adanya kebencanaan. Peraturan zonasi (Zoning Regulation) atas rencana tata ruang wilayah merupakan pertimbangan mitigasi bencana dan menjadi prosedur penting yang diamanatkan oleh UU No. 24 Tahun 2007. Penelitian Tahun I bertujuan untuk menyusun model rencana tata ruang kawasan berbasis mitigasi bencana sebagai upaya peningkatan sistem informasi kebencanaan, dan merumuskan kebijakan dan strategi penataan ruang kawasan berbasis mitigasi bencana. Hasil penelitian menunjukkan bahawa (1) rencana tata ruang wilayah berbasis mitigasi bencana merupakan rencana struktur dan pola ruang yang memperhatikan jalur evakulasi dan kawasan rawan bencana; (2) kawasan rawan bencana alam Kota Bandar Lampung meliputi rawan bencana tanah longsor, rawan bencana gelombang pasang tsunami, rawan bencana banjir, dan rawan bencana gempa; (3) kebijakan dan arahan

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

43

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang membuat terobosan yang san­gat mendasar dengan menyatakan dalam konsideran “menimbang” bahwa penataan ruang seharusnya berbasis mitigasi bencana. Hal tersebut terkait dengan upaya mengan­ tisipasi risiko yang mungkin timbul akibat pemanfaatan ruang yang terpaksa dilakukan di kawasan yang rawan bencana. Dalam hal ini, terpaksa dilakukan dimaksudkan sebagai suatu kondisi di mana tidak ada lagi kawasan yang dapat secara aman digunakan sebagai kawasan permukiman dan/atau ka­wasan aktivitas manusia sehari-hari di suatu wilayah dan/atau daerah, atau kawasan terbangun yang su­dah terlanjur dibangun di kawasan rawan bencana.


dan arahan penataan ruang berbasis mitigasi bencana meliputi pengurangan dampak bencana melalui penentuan lokasi dan jalur evakuasi dari permukiman penduduk dan pusat-pusat kegiatan perkotaan; penyediaan ruang evakuasi bencana; pembatasan pengembangan prasarana dan sarana umum di kawasan rawan bencana longsor, dan tsunami; penerapan bangunan berbasis mitigasi bencana, dan struktur bangunan tahan gempa; menyesuaikan bangunan gedung publik sesuai peraturan keandalan bangunan gedung; membangun tanggul pemecah ombak; normalisasi dan revitalisasi kawasan sempadan sungai dan pantai; dan melakukan upaya adaptasi bencana dengan memperhatikan kearifan lokal; pelarangan penggerusan dan eksploitasi bukit dan gunung yang rawan bencana.

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Disarankan agar (1) perlindungan terhadap kawasan rawan bencana alam dilakukan untuk melindungi manusia dan kegiatannya dari bencana yang disebabkan oleh alam maupun secara langsung tidak langsung oleh perbuatan manusia, dan (2) perlunya dilanjutkan dengan penyusunan tata ruang wilayah berbasis mitigasi bencana yang lebih detil atau pada tingkat zonasi kawasan, serta penyusunan Zoning Regulation.

44

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


PERAKITAN VARIETAS UNGGUL KEDELAI YANG TAHAN TERHADAP SOYBEAN STUNT VIRUS DAN SOYBEAN MOSAIC VIRUS Oleh: Dr. Ir. Maimun Barmawi, M.S. Prof. Dr.Ir. Hasriadi Mat Akin, M.S. Dr. Ir. Nyimas Sa’diyah, M.P. Abstrak

Penelitian untuk mendapatkan galur unggul yang tahan terhadap penyakit virus telah dimulai pada tahun 2002. Para peneliti telah mempunyai plasma nutfah berupa genotipe-genotipe kedelai yang tahan terhadap beberapa patogen virus. Genotipe yang telah diidentifikasi yang tahan terhadap SMV adalah vairetas Taichung, dan yang tahan terhadap SSV galur B3570. Namun demikian galur kedelai tersebut mempunyai daya hasil dan kualitas yang rendah. Oleh sebab itu, perlu dirakit varietas kedelai yang tahan terhadap SMV dan SSV. Dari penelitian Tahun I, telah diperoleh heritabilitas arti sempit untuk tingkat keparahan penyakit akibat terinfeksi soybean mosaic virus (SMV) dan soybean stunt virus (SSV), berturut-turut adalah 83 % dan 57 %. Gen pengatur ketahanan terhadap SMV diatur oleh dua gen, sedangkan ketahanan terhadap SSV diatur oleh gen tunggal. Berarti karakter tingkat keparahan penyakit termasuk ke dalam sifat kualitatif dan diwariskan secara sederhana. Dengan sifat ketahanan diwariskan secara sederhana dan heritabilitasnya tinggi, berarti seleksi untuk sifat ketahanan terhadap SMV dan SSV dapat dilakukan pada genetasi awal. Tahun ke II sudah dapat dilakukan seleksi dengan metode single pod descent, kemudian dilanjutkan penanaman untuk meningkatkan homosigositas dari tanaman terpilih dan akan didapat famili-familih terpilih.. Kata kunci: soybean mosaic virus (SMV), soybean stunt virus (SSV), kedelai, varietas unggul.

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

45

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Kendala penting dalam peningkatan produksi kedelai adalah kehilangan hasil akibat serangan patogen virus, soybean mosaic virus (SMV) dan soybean stant virus (SSV). Serangan virus-virus tersebut mengakibatkan penurunan hasil kedelai yang tinggi, yaitu SSV 22-52%, dan SMV 40-55% (Fitriani, 2002; Fertani, 2001; Istiqomah, 2002). Sampai saat ini belum ditemukan pestisida yang dapat digunakan untuk mengendalikan virus. Penggunaan insektisida yang ditujukan untuk mengendalikan serangga vektor ternyata selain tidak efektif juga menimbulkan pencemaran lingkungan dan residu pestisida dalam hasil panen. Berdasarkan alasan tersebut penanaman varietas tahan merupakan cara pengendalian yang ekonomis dan ramah lingkungan.


OPTIMALISASI PEMANFAATAN LIMBAH AGROINDUSTRI MELALUI SUPLEMENTASI ASAM AMINO PEMBATAS DAN MINERAL ORGANIK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PRODUKSI TERNAK RUMINANSIA Oleh : Prof. Dr. Ir. Muhtarudin, M.S. Ir. Yusuf Widodo, M.P. ABSTRAK

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Tujuan jangka panjang penelitian mengoptimalkan pemanfaatan limbah agroindustri melalui suplementasi asam amino pembatas dan mineral organik dalam ransum sebagai upaya meningkatkan produksi ternak ruminansia.Target khusus jangka panjang adalah mendapatkan Ransum Ternak Ruminansia Berbasis Limbah Agroindustri yang Optimal. Tujuan khusus tahun pertama menentukan tingkat penggunaan mineral mikro-organik dan suplementasi sumber asam amino pembatas yang terbaik. Tahun kedua dan ketiga mengoptimalkan pemanfaatan limbah agroindustri melalui suplementasi (selain suplementasi asam amino pembatas hasil penelitian tahun pertama) mineral makro organik (Ca, Mg organik) pada tingkat yang terbaik untuk meningkatkan penyerapan mineral dan metabolisme zat-zat makanan serta pertumbuhan ternak ruminansia (sapi). Pada tahun pertama dilakukan dua penelitian untuk mengevaluasi penentuan tingkat penggunaan mineral mikro-orgganik/Zn, Cu, Se, dan Cr organik pada terak sapi dan pengaruh penambahan berbagai sumber asam amino pembatas ke dalam ransum berbasis limbah pertanian terhadap produktivitas ternak ruminansia. Penelitian pertama menggunakan 4 ekor sapi PO Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan bujur sangkar latin 4 x 4, 4 perlakuan dan 4 ulangan sebagai kelompok. Susunan perlakuannya adalah sebagai berikut: R0 = Ransum basal (20% hijauan + 80% konsentrat), R1 = Ransum basal + Mineral mikro-organik 20 ppm Zn, 5 ppm Cu, 0,05 ppm Se, dan 0,15 Cr organik, R2 = Ransum basal + Mineral mikro-organik 40 ppm Zn, 10 ppm Cu, 0,10 ppm Se, dan 0,30 Cr organik, R3 = Ransum basal + Mineral mikro-organik 60 ppm Zn, 15 ppm Cu, 0,15 ppm Se, dan 0,45 Cr organik. Penelitian tahap kedua menggunakan 4 ekor sapi PO Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan bujur sangkar latin 4 x 4, 4 perlakuan dan 4 ulangan sebagai kelompok. Susunan perlakuannya adalah sebagai berikut:R0 : Basal (limbah agroindustri*), R1 : R0 + 5% daun singkong* ( sumber BCAA), R2 : R0 + 3% tepung bulu ayam* ( sumber asam amino bersulfur dan lysin), R3 : R0 + 5% hidrolisat kepala udang* ( sumber asam amino bersulfur dan BCAA), Percobaan in vivo tahun kedua dilakukan menggunakan 4 ekor sapi daging/sapi PO. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan bujur sangkar latin kelompok 4 x 4, 4 perlakuan dan 4 ulangan sebagai kelompok. Perlakuan yang dicobakan tahun kedua adalah: R0 = Ransum basal (hasil ransum terbaik tahun pertama), R1 = Ransum basal + Mineral makro-organik 0,5 % Ca-organik dan 0,08% Mg-organik, R2 = Ransum basal + mineral makro-organik 1,0 % Ca-organik dan 0,16% Mg-organik, R3 = Ransum basal + mineral makro-organik 1,5 % Ca-organik dan 0,22% Mg-organik.

46

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


Pada tahun ketiga menggunakan 12 ekor sapi daging/PO, untuk melihat pengaruh perlakuan terhadap produksi. pengaruh perlakuan terhadap produksi. Rancangan yang digunakan adalah rancangan kelompok 4x3, 4 perlakuan dan 3 ulangan Perlakuan yang dicobakan tahun ketiga adalah: R0 = Ransum basal (yang diperkaya dengan asam amino pembatas/hasil ransum terbaik tahun pertama), R1 = Ransum basal + Mineral Makroorganik 0,5 % Ca-organik dan 0,08% Mg-organik serta Mineral Mikro-organik 20 ppm Zn, 5 ppm Cu, 0,05 ppm Se, dan 0,15 Cr organik, R2 = Ransum basal + Mineral Makroorganik 1,0% Ca-organik dan mikro-organik 0,15% Mg-organik serta Mikro-organik 40 ppm Zn, 10 ppm Cu, 0,10 ppm Se, dan 0,30ppm Cr organik, R3 = Ransum basal + Mineral Makro-organik 1,5 % Ca-organik dan 0,23% Mg-organik dan Mikro-organik serta 60 ppm Zn, 15 ppm Cu, 0,20 ppm Se, dan 0,45ppm Cr organik.

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Hasil penelitian penentuan tingkat penggunaan mineral organik di dapat nilai kecernaan zat-zat makanan (bahan kering, bahan organik, protein, dan serat kasar) dari empat perlakuan tidak berbeda nyata. Namun secara rata-rata nilai kecernaan perlakuan R2/mineral mikro-organik 40 ppm Zn, 10 ppm Cu, 0,10 ppm Se, dan 0,30 Cr organic menghasilkan kecernaan yang paling tinggi. Nilai rata-rata pertambahan bobot badan masing-masing 0.68 kg/ekor/hari untuk perlakun basal, 0.78, 0,8, 1,2 kg/ekor/ hari untuk perlakun mineral mikro-organik yang semakin meningkat. Nilai efisiensi ransum masing-masing 0.22, 0.23, 0.25, serta 0,35, nilai ini meningkat sejalan dengan meningkatnya tingkat penggunaan mineral miko-organik. Kata Kunci : Limbah agroindustri, asam amino pembatas, mineral organik

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

47


MODEL ALTERNATIF MONITORING DAN EVALUASI DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH PADA DAERAH OTONOM BARU (STUDI DI KABUPATEN PESAWARAN DAN KABUPATEN PRINGSEWU PROVINSI LAMPUNG) Oleh : Rahayu Sulistiowati, S.Sos., M.Si. Kasmawati, SH, M.H

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

ABSTRAK Spektrum frekuensi merupakan gelombang elektromagnetik yang merambat di udara serta ruang angkasa dan tidak dapat dibuat atau didaur ulang oleh manusia. Frekuensi merupakan sumber daya potensial dalam industri telekomunikasi, ekonomi dan perdagangan. Negara-negara di dunia dan ITU (International Telecommunication Union) memberikan rekomendasi pengelolaan spektrum yang dapat mendorong efisiensi dengan menetapkan Radio Regulations (RR) sebagai aturan teknis bersama yang harus dipatuhi oleh semua negara agar tidak terjadi interferensi. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah mengenai kewenangan ITU dalam pengaturan hukum mengenai spektrum frekuensi radio untuk mengurangi kesenjangan antara Negara maju dan Negara berkembang di bidang ekonomi dan perdagangan dan implikasi RR terhadap pengaturan telekomunikasi khususnya spektrum frekuensi radio dan penyelenggaraan telekomunikasi di Indonesia. Metode dan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriftif analitis dan pendekatan yuridis normatif. Metode penelitian normatif merupakan penelitian doktrinal yang menganalisis hukum dari peraturan perundang-undangan (Konvensi internasional, norma-norma hukum dan dokumen hukum penyelenggaraan telekomunikasi di Indonesia), hukum yang tertulis di dalam buku dan orientasi masa depan. Rencana penelitian ini adalah menganalisa ITU sebagai specialized agency dari PBB di bidang telekomunikasi yang menghasilkan Radio Regulations (RR). RRdisusun dalam rangka mensistematiskan jenis, sifat, dan fungsi dari frekuensi yang ada, sehingga dalam pemanfaatannya di negara-negara tidak terjadi interferensi dan kesenjangan diantara anggota-angotanya. Dalam dunia perdagangan internasional, spektrum frekuensi merupakan komoditi yang dapat diperjualbelikan. Mengetahui kewenangan ITU dalam pengaturan teknis dari penjatahan frekuensi kepada setiap negara dan perdagangan jasa telekomunikasi yang menggunakan prinsip-prinsip WTO (World Trade Organization). Diketahuinya apakah permintaan dunia yang tinggi akan frekuensi menciptakan sistem pengelolaan frekuensi yang baru, yaitu dari sistem manajemen tradisional (penjatahan) hingga sistem distribusi pasar, yang semula bilateral menjadi multirateral, pasar jasa yang tertutup menjadi terbuka dan penuh persaingan. Sehingga akan diketahuinya Implikasi dari ketentuan-ketentuanITU, terhadappenyelenggaraan usaha telekomunikasi di Indonesia yang pada saat ini bersifat terbuka �pasar kompetisi� atau monopoli pasar. Kata Kunci : Kewenangan ITU, Spektrum Frekuensi Radio dan Penyelenggaraan Usaha Telekomunikasi

48

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


PENGGUNAAN JAGUNG TERFERMENTASI DAN TEMPE KEDELAI UNTUK MENINGKATKAN MUTU DAN NILAI GIZI MPASI DALAM UPAYA PERBAIKAN GIZI DAN KESEHATAN BADUTA Oleh : Ir. Sri Setyani M.S. Dr. Ir. Neti Yuliana, M. Si. Ir. Rabiatul Adawiyah, M.Si. RINGKASAN

Tujuan utama penelitian tahun pertama ini : 1).Mengetahui karakterisasi kimia dan fisik tepung jagung terfermentasi dan tepung tempe kedelai. 2). Menyusun beberapa formula untuk produk MPASI dengan programming 3).Mengetahui pengaruh beberapa formula terhadap karakterisasi sifat fisiko kimia dan nilai gizi produk MPASI secara in-vitro dan in-vivo 4). Menentukan formula MPASI terbaik. Perlakuan terdiri dari formula MPASI yang dibuat dari jagung yangsid difermentasi selama 24, 48 dan 72 jam dengan menggunakan ragi 1,2 dan 3%. Hasil olahan jagung ini masing-masing dicampur dengan tempe kedelai dengan sejumlah tertentu, serta bahan tambahan lain. Penentuan formula MPASI melalui programming dengan metode Exell, dengan faktor pembatas kadar proksimat sesuai SNI 01-7111.1-2005, dilanjutkan dengan analisa oligosakarida, kadar pati, karoten, asam amino, mutu protein secara in-vivo, uji sensorik, sifat prebiotik, dan sifat fungsional. Percobaan disusun dalam rancangan acak kelompiok dengan 3 kali ulangan, dengan uji bedanyata terkecil (BNT) pada tingkat kepercayaan 5%dan 1%. Hasil penelitian dapat disimpulkan: 1. Jagung terfermentasi pada 24jam, 48 jam, dan 72jam dengan ragi 1%, 2%, dan 3% dapat menurunkan kadar oligosakarida, tetapi meningkatkan protein dan asam amino. Kenampakan tesktur dan hifa kapang jagung terfermentasi ini menyerupai kenampakan tempe kedelai, tetapi kadar proksimatnya, mineral, vitamin, dan asam aminonya lebih rendah. . 2. Berdasarkan komposisi proksimat dari perlakuan jagung dengan lama fermentasi 48 jam dan 72 jam serta penggunaan ragi 2% dan 3%, dan proksimat tepung tempe kedelai, maka diperoleh 28 formulasi MPASI yang berasal dari 7 formula dari 4 kombinasi perlakuan tersebut. Dari 28 formula MPASI dipersempit menjadi 8 formula akhirnya dipillih 4 formula MPASI dengan jumlah komposisi jagung dan tempe kedelai masing-masing sama, tetapi jagung terfermentasi dipersiapkan

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

49

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Sampai saat ini masih dijumpai masalah kekurangan gizi di Indonesia. Pemberian asupan pangan dari campuran tepung jagung terfermentasi dan tepung tempe kedelai merupakan upaya untuk mencegah kekurangan gizi terutama untuk anak dibawah dua tahun (Baduta). Biji jagung pipilan memiliki nilai ekonomi tinggi, sebagai sumber karbohidrat, tetapi rendah protein, rendah asam amino lisin, sebaliknya tempe kedelai kaya protein dan asam amino lisin. Upaya untuk meningkatkan protein dan asam amino jagung yaitu dengan proses fermentasi melalui ragi tempe. Oleh karena itu jagung terfermentasi dan pengayakan dengan tepung tempe jagung berpotensi dalam memproduksi formula untuk makanan pendamping air susu ibu (MPASI).


KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

berbeda. 3. Keempat formula MP ASI ini berpengaruh terhadap komponen gizi, mutu protein secara in-vivo, uji sensorik, sifat prebiotik, dan sifat fisikokimia. 4. 4. Formula MPASI pada campuran tepung jagung terfermentasi sebanyak 60%(disiapkan dari ragi 3% dan 72jam fermentasi ), dan 35% tepung tempe kedelai. Ini memiliki komposisi proksimat yang sesuai dengan SNI, penurunan oligosakaridanya 53,7 %, daya fermentabilitas 53% daya fermentabilitas 42% kadar pati 39,25%, karoten of 167.177 ppm, daya cerna (DC) in- vivo 86% , protein efisiensi ratio (PER) 2,13, sifat fungsional: densitas kamba 0,58g/ml, daya serap air 1,6 g/g, kelarutan 31,3 %, dan viskositas mask. 7BU, viskositas setelah 5 menit pada suhu 93o C adalah 2,33BU, viskositas suhu 50o C adalah 8BU, produk disukai.

50

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


KAJIAN MODEL PENGEMBANGAN BALAI PENYULUHAN PERTANIAN SEBAGAI CENTER OF EXCELLENCE (CoE) UNTUK PENINGKATAN KUALITAS SUMBERDAYAMANUSIA PERTANIAN DI PROVINSI LAMPUNG Oleh : Dr. Ir. Sumaryo Gs. M.S. Dr. Erwanto, M.S. Helvi Yanfika, S.P, M.P.

Pemerintah daerah memiliki lembaga khusus yang berpotensi untuk direvitalisasi dan dikembangkan menjadi lembaga yang mampu mengeksekusi dan mengawal program pembangunan pertanian, perikanan, dan kehutanan secara tuntas dan berkelanjutan. Lembaga tersebut adalah Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP3K). Untuk mampu menjadi entry point program sekaligus mengawal program, BP3K harus dikuatkan/ditingkatkan kapasitasnya menjadi Centers of Excellent (CoE). Penelitian ini dilakukan dengan menilai satu BP3K yang mewakili setiap kabupaten/kota pada 12 kabupaten/kota di Provinsi Lampung. Berdasarkan hasil penilaian ditetapkan 6 (enam) BP3K yang dapat menjadi BP3K Model Center of Excellence (CoE) Provinsi Lampung, yaitu: (1) BP3K Batanghari Kabupaten Lampung Timur untuk mewakili wilayah agroklimat dataran rendah dengan komoditas utama sub sektor pertanian tanaman pangan. (2) BP3K Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah untuk mewakili wilayah agroklimat dataran rendah dengan komoditas utama sub sektor tanaman pangan dan peternakan. (3) BP3K Metro Barat Kota Metro untuk mewakili wilayah agroklimat dataran tinggi dengan komoditas utama sub sektor tanaman pangan dan hortikultura. (4) BP3K Menggala Kabupaten Tulang Bawang untuk mewakili wilayah agroklimat dataran rendah dengan komoditas utama sub sektor perkebunan. (5) BP3K Padang Cermin Kabupaten Pesawaran untuk mewakili wilayah agroklimat pesisir dan dataran tinggi dengan komoditas utama perikanan dan tanaman perkebunan. (6) BP3K Talang Padang Kabupaten Tanggamus mewakili wilayah agroklimat dataran rendah dengan komoditas utama sub sektor tanaman tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan. Kata kunci: BP3K, Center of Excellence, kualitas SDM *) Staf Pengajar pada Fakultas Pertanian Universitas Lampung

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

51

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

ABSTRAK


MODEL PEMBARUAN TATA KELOLA LAYANAN PUBLIK UNTUK MEWUJUDKAN GOOD LOCAL GOVERNANCE DI DAERAH (STUDI KASUS DI KOTA BANDAR LAMPUNG) Oleh : Syamsul Ma’arif, S.IP, M.Si RINGKASAN

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Penyelenggaraan pelayanan publik di daerah menurut Komisi Pemberantasan Korupsi (KP) masih diwarnai berbagai praktik yang bermuara pada terjadinya high cost economy. Dalam kasus di Kota Bandar Lampung, hasil survei Komisi Pemberantasan Korupsi tahun 2010 menunjukkan bahwa Bandar Lampung berada di posisi terburuk kedua setelah Medan dari 22 kota yang disurvei. Berdasarkan hasil riset KPK tersebut, Lampung khususnya Kota Bandar Lampung, masuk dalam sembilan wilayah yang mutu pelayanan publiknya perlu segera diperbaiki. Sembilan daerah dengan pelayanan publik yang menjadi prioritas untuk dilakukan perbaikan itu adalah Sumatra Selatan, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Lampung, Jawa Timur, dan Kalimantan Timur. Perbaikan kualitas pelayanan publik itu dilakukan secara terpadu oleh pemerintah daerah setempat dengan pengawasan penuh dari KPK dan Ombudsman. Menanggapi penilaian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tahun 2010, Pemerintah Kota Bandar Lampung langsung berbenah. Berbagai sektor pelayanan telah diperbaiki dan menunjukkan perubahan. Pemerintah Kota Bandar Lampung menyadari bahwa upaya mewujudkan visi dan misi kota tersebut perlu didukung mesin organisasi yang efektif dan efisien. Penataan organisasi perangkat daerah berbasis merit system telah dilakukan yang diikuti percepatan rentang kendali melalui pemekaran wilayah kecamatan dan kelurahan. Pemerintah Kota Bandar Lampung juga menyadari bahwa upaya mewujudkan visi dan misi kota tersebut perlu didukung mobilisasi sumber daya fiskal yang amat besar. Meski ketergantungan terhadap dana perimbangan masih tinggi, namun Pendapatan Asli Daerah (PAD) cenderung bertambah besar dari tahun ke tahun. Namun kecepatan kerja yang dilakukan kepala daerah setempat kurang mampu diimbangi satuan kerjanya. Itulah sebabnya masih banyak keluhan yang terdengar dari masyarakat, meski banyak terobosan telah dilakukan. Penelitian yang telah peneliti lakukan di tahun pertama menghasilkan beberapa temuan: 1. Sektor pendidikan masih menghadapi masalah yaitu masih banyak siswa maupun anak usia sekolah yang belum dapat melanjutkan studi ke jenjang SMP/SMA/SMU dan masih banyak lulusan SMA yang tidak melanjutkan studi ke perguruan tinggi, meski Pemerintah Kota telah mengupayakan perluasan akses anak usia sekolah untuk melanjutkan studi. Pelayanan publik di sektor pendidikan masih diwarnai komersialisasi, sekalipun Pemerintah Kota telah mencoba menggratiskan biaya pendidikan bagi kalangan tidak mampu. 2. Peningkatan sarana dan prasarana kesehatan, seperti Puskesmas, Pos Yandu, rumah sakit, dan petugas medis, terus menerus telah dilakukan. Namun setelah satu dekade pelaksanaan otonomi daerah, Kota Bandar Lampung masih dihadapkan pada beberapa permasalahan antara lain: masih cukup tingginya angka kematian

52

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


4.

5.

6.

7.

Terhadap berbagai masalah yang masih banyak dihadapi, peneliti memberikan rekomendasi agar terobosan-terobosan yang telah ditempuh perlu terus dilanjutkan sambil diimbangi dengan revitalisasi mesin birokrasi dan pembaruan tata kelola layanan publik agar Pemerintah Kota cepat tanggap demi mewujudkan Good Local Governance. Revitalisasi mesin birokrasi dan pembaruan tata kelola layanan publik bermanfaat untuk mengatasi masalah pelayanan publik dengan mengelola sisi kekuatan maupun kelemahan yang dimiliki oleh daerah itu. Oleh karena itu, temuan-temuan pada penelitian tahun pertama perlu ditindaklanjuti dengan penelitian di tahun kedua.

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

53

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

3.

ibu melahirkan; masih cukup tingginya angka kematian bayi dan balita; masih cukup tingginya pravalensi gizi kurang dan gizi buruk; masih tingginya kejadian penyakit menular berbasis lingkungan; masih rendahnya kondisi kesehatan lingkungan; belum optimalnya mutu pelayanan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan; masih kurangnya jumlah SDM kesehatan yang profesional; masih cukup tingginya angka pertumbuhan penduduk; masih cukup tingginya angka keluarga pra sejahtera. Di sektor ekonomi, Pemerintah Kota Bandar Lampung memiliki obsesi untuk mengembangkan Kota Bandar Lampung sebagai pusat jasa dan perdagangan berbasis ekonomi kerakyatan (ekor) melalui peningkatan peran kelembagaan dan permodalan UMKM. Namun perkembangan UMKM, khususnya koperasi, cenderung mengalami stagnasi. Begitu pula pasar-pasar tradisional terancam tergerus akibat hadirnya supermarket besar yang terus bertambah di Kota Bandar Lampung. Di sektor lingkungan hidup, Pemerintah Kota memang harus bekerja ekstra keras mengingat Kota Bandar Lampung menghadapi persoalan serius terkait makin meningkatnya kawasan kumuh, banyaknya timbunan sampah yang belum tertangani, masih kurangnya ruang terbuka hijau, tingginya tingkat kerusakan bukit-bukit, dan tingginya alih fungsi lahan sawah menjadi pemukiman. Kualitas air yang mengaliri sungai-sungai di kota diketahui telah tercemar limbah domestik dan limbah perusahaan pada tingkat yang sudah melebihi ambang batas. Hal ini terjadi karena jaringan drainase selain berfungsi menerima dan mengalirkan limpahan air permukaan, juga berfungsi sebagai tempat pembuangan limbah domestik, industri, maupun aktivitas perkotaan lainnya. Di sektor infrastruktur, Pemerintah Kota telah melakukan perbaikan jaringan pipa air minum, pelebaran dan perbaikan banyak ruas jalan, pembangunan jembatan, perbaikan drainase, dan pembangunan tiga fly over. Namun Pemerintah Kota masih menghadapi sejumlah masalah. Pelanggan yang telah terlayani distribusi air bersih hingga tahun 2011 baru mencapai 26% dari jumlah penduduk sebanyak 979.651 jiwa yang berarti masih terdapat 42.000 rumah yang belum terpasang jaringan pipa. Hingga akhir 2011 hanya terdapat 12,02 persen ruas jalan milik Pemerintah Kota yang berada dalam kondisi baik, sedangkan sisanya 88,98 berada dala kondisi rusak. Di sektor Penegakan Hukum, Pemerintah Kota Bandar Lampung menghadapi masalah berupa angka kriminalitas yang selalu meningkat dari tahun ke tahun. Tindak kriminalitas paling banyak terjadi dalam kasus pencurian kendaraan bermotor. Sedangkan kejahatan yang diprediksi meningkat salah satunya adalah aksi kriminal jalanan, seperti pencurian dengan kekerasan, perampasan, modus pecah kaca, pencurian rumah kosong dan perampokan. Berkaitan dengan upaya perlindungan sosial, Pemerintah Kota Bandar Lampung telah berupaya melakukan penanganan atas para penyandang masalah kesejahteraan sosial. Secara umum Pemerintah Kota Bandar Lampung berhasil menurunkan jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial. Namun Pemerintah Kota Bandar Lampung belum mampu mengatasi masalah fakir miskin, bekas narapidana, dan korban narkoba.


PENINGKATKAN KUALITAS BIOGAS DARI AIR LIMBAH INDUSTRI TAPIOKA RAKYAT DENGAN MENGGUNAKAN BIOFILTER Oleh : Udin Hasanudin1*, Agus Haryanto2, Sugeng Triyono2, Sri Waluyo2 1)

Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung 2) Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung

Jl. Sumantri Brojonegoro No. 1. Bandar Lampung Telp./Fax. 0721-700682 Email: udinha@unila.ac.id; udinhasan@yahoo.com

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

ABSTRAK Pemanfaatan air limbah tapioka menjadi biogas telah dilakukan pada skala laboratorium (50 liter), skala pilot (5 m3), skala industri kecil, hingga skala industri besar. Namun di beberapa industri tapioka, biogas yang dihasilkan belum dimanfaatkan secara optimal karena masih mengandung sejumlah zat pengotor seperti uap air dan H2S. Adanya H2S menyebabkan kemurnian biogas lebih rendah, menimbulkan pencemaran lingkungan, dan bersifat korosif bagi peralatan. Biofilter kompos yang mengandung konsorsium mikroba merupakan salah satu teknologi pemurnian biogas yang sederhana, relatif murah, namun handal dalam mereduksi kandungan H2S dalam biogas. Penelitian ini bertujuan untuk mencari metode yang sederhana namun handal yang dapat mengurangi kandungan uap air dan H2S dalam biogas sehingga biogas yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk bahan bakar atau untuk pengeringan tanpa penimbulkan masalah korosi maupun bau. Pada tahun pertama, penelitian difokuskan untuk mengetahui pengaruh laju pembebanan (loading rate) terhadap reduksi H2S dalam biogas sehingga dapat diketahui kinetika laju reaksinya. Reduksi H2S dalam biogas dilakukan menggunakan 3 (tiga) buah kolom biofilter kompos dengan panjang 30 cm dan diameter 9,8 em. Kolom tersebut masing-masing diisi dengan kompos debanyak 1 (satu) kg. Peningkatan laju pembebanan (loading rate) dilakukan dengan memvariasikan laju alir biogas yang melewati kolom tersebut. Hasil yang diperoleh menunjukkan pada masing-masing laju pembebanan (loading rate) yang diberikan yakni 0,13 ; 0,26 ; 0,5 ; 0,8 ; 1,0; 2,0; 3,0; 4,0; 5,0; 6,0; 7,0 dan 8,0 ml H2S/kg kompos-menit, kandungan H2S dalam biogas dapat direduksi hingga kurang dari 20 ppm. Hasil ini mengindikasikan mikroba di dalam biofilter kompos bekerja efektif dalam mereduksi kadar H2S biogas melalui proses desulfurisasi. Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa biofilter kompos merupakan teknologi yang baik diterapkan untuk mereduksi kadar H2S biogas air limbah industri tapioka. Kata kunci: pemurnian biogas, H2S, tapioka, air limbah, dan biofilter kompos

54

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


MERANCANG STRATEGI PENYULUHAN UNTUK MENINGKATAN PARTISIPASI SUAMI BER-KB DALAM UPAYA PENGENTASAN KEMISKINAN Oleh : Drs. Yana Ekana P.S., M.Si, dr. Dwi Indria Anggraeni, M.Sc. Dra. Ida Nurhaida, M.Si. Dr. Nina Yudha Ariyanti, M.Si.

Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah untuk mengentaskan kemiskinan melalui pengendalian kelahiran yang berkeadilan gender melalui promosi kinerja partisipasi suami ber-KB. Pada tahun pertama akan dilakukan pengembangan model peluang biner (log linear) tentang partisipasi suami ber-KB dari desa-desa miskin dilanjutkan dengan iden tifikasi karakterisik keluarga dengan suami potensial sebagai adopter KB. Survai di 5 desa miskin di 5 kecamatan di Lingkup Propinsi Lampung yang angka partisipasinya rendah pada latar belakang lingkungan etnis Jawa, Sunda, Bali, dan Lampung. Karakteristik demografi, aksesibilitas ke layanan KB, kinerja pendidikan keluarga, kinerja penyuluhan maupun kinerja sosial kapital digunakan sebagai penduga peluang adopi KB oleh pihak suami sekaligus sebagai dasar untuk merancang strategi penyuluhannya. Pada tahun ke dua akan dilakukan: uji kehandalan model prediktor tersebut di level lapangan sekaligus untuk memilih beberapa strategi penyuluhan yang tepat. Untuk itu pada tahun ke dua akan dilakukan percobaan beberapa metode penyuluhan didahului dengan pelatihan para agen penyuluhan setempat, pembuatan media penyuluhan (book let, poster, kalender tentang KB-pria) dan akan dilakukan pengamatan perubahan sikap dan perilaku adopter pria dari keluarga potensial yang telah diprediksi dengan log linier tahun pertama. Kesimpulan yang didapat dalam tahu pertama: Jika subvariabel lain tidak berubah maka, (a) Untuk suami yang berasal dari Etnis Bali, Sunda dan Lampung tidak berbeda nyata, tetapi ketiga etnis ini lebih besar peluang adopsinya dari pada Etnis Jawa sampai 6.37 kali atau lebih; (b) Jika umur suami bertambah satu tahun, maka peluang suami yang akan menjadi adopter berkurang secara nyata menjadi 0.87 kali semula; (c) Terungkap ada bukti nyata fenomena bias gender terhadap anak, yaitu jika suatu keluarga telah mempunyai anak laki-laki maka peluang suami untuk memutuskan menjadi adopter akan meningkat menjadi 2.37 kali semula; (d) Jika suami seorang petani maka peluang menjadi adopter berbeda nyata yaitu 2.63 kali jika suami bukan petani; (e) Peluang adopsi tersebut menurun menjadi 0.54 kali semula tiap bertambah 1 km jauhnya jarak dari puskesmas; (f) Pada desa yang telah ada layanan listrik, maka peluang adopsi meningkat menjadi 10.52 kali semula; (g) Bias gender dalam urusan per-KB-an juga terbukti sangat nyata yaitu, pelibatan istri dalam penyuluhan akan meningkatkan peluang adopsi tersebut sampai 4.67 kali dibandingkan tanpa melibatkan istri; (h) Tiap peningkatan satu derajat partisipasi suami dalam acara keagamaan maupun dalam rapat kelompok tani (dari tidak pernah ke sering, ke kadang-kadang, dan selanjutnya ke selalu) dapat meningkatkan peluang adopsi KB oleh suami secara nyata masing-masing 1.59 dan 2.9 kali semula; (i) Bahkan untuk peningkatan derajat partisipasi istri dalam acara keagamaan dapat meningkatkan secara nyata peluang adopsi tersebut sampai 3.38 kali semula; (j) Tiap peningkatan derajat partisipasi istri ataupun suami dalam arisan malah dapat menurunkan peluang tersebut masing-masing menjadi 0.52 dan 0.33 kali semula. Begitu juga untuk suami rapat RT dapat murunkan peluang adopsi tersebut 0.37 kali semula. Kata kunci : model log linier, KB pria, kemiskinan, etnis, dan strategi penyuluhan LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

55

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

ABSTRAK


OPTIMASI PROSES PEMBUATAN BIOPLASTIK DARI SORGUM DAN KITOSAN DENGAN PLASTICIZER GLISEROL Oleh : Yuli Darni, S.T., M.T. M. Hanif, S.T., M.T.

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimasi proses pembuatan bioplastik berbasis pati sorgum. Kajian difokuskan pada penelitian kondisi optimum kecepatan pengadukan dan konsentrasi plasticizer dan formulasi pati-kitosan, sehingga diperoleh bioplastik yang memiliki sifat mekanik dan sifat fisik yang menyerupai plastik komersial HDPE (High Density Polyethylene). Pada penelitian ini, bioplastik dibuat dengan mencampurkan pati sorgum yang ditepungkan, kitosan sebagai biopolimer untuk meningkatkan kekuatan mekanik dan memperbaiki ketahanan air dari bioplastik dan gliserol untuk menambah sifat plastis dari produk yang dihasilkan. Formulasi pati-kitosan yang digunakan adalah 65:35, 75:25, 85:15, 95:5 dan 100:0 (gr/gr), ukuran pati dan kitosan lolos ayakan 63 mikron dan waktu pengadukan 35 menit. Pada penelitian ini dilakukan variasi konsentrasi plasticizer 10%, 15%, 23%, 27%, 33%, dan 35% dan kecepatan pengadukan 252 rpm, 313 rpm, dan 375 rpm. Untuk mengetahui karakteristik bioplastik dilakukan beberapa analisis yaitu uji mekanik (kuat tarik, persen perpanjangan dan modulus young), ketahanan air, densitas, SEM, FTIR dan XRD. Hasil terbaik pada penelitian ini diperoleh pada kecepatan pengadukan 375 rpm dan konsentrasi gliserol 10% serta formulasi 65:35 gr/gr dengan hasil uji kuat tarik 20,9364 MPa, persen perpanjangan 29,35%, modulus young 71,61 MPa, penyerapan air 34,494 % dan kristalinitas dari uji XRD sebesar 28,83%. Hasil uji FTIR menunjukkan bahwa bioplastik yang dihasilkan memiliki gugus N-H, O-H, C-H, C=O, C-C dan C-O. Analisis SEM menunjukkan bahwa morfologi bioplastik menyerupai plastik HDPE namun bioplastik memiliki pori yang lebih besar. Kuat tarik dan persen perpanjangan telah dapat menyamai karakteristik plastik komersial HDPE. Kata kunci : bioplastik, gliserol, kitosan, sorgum.

56

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


MODEL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR DENGAN PENGIMPLEMENTASIAN KONSEP KESETARAAN GENDER SEBAGAI KEARIFAN SOLUSI PENGENTASAN KEMISKINAN DAN BANGKIT MENUJU KEMANDIRIAN Oleh : Yulia Neta, S.H., M.H. Suprihatin Ali, S.Sos., M.Si. Dra. Yuni Ratnasari, M.Si. ABSTRAK

Hasil penelitian di tahun pertama adalah bahwa (i)proses pemberdayaan yang dilakukan di Pulau Pahawang harus memiliki tema sentral/value added yang layak jual. Dalam arti kegiatan pemberdayaan yang dilakukan harus sungguh-sungguh menggali dan mengembangkan potensi andalan Pulau Pahawang sekaligus memberikan solusi dalam pemasaran produk yang dihasilkan. (ii) pembinaan kepada masyarakat khususnya dalam pelestarian lingkungan, belum berjalan secara berkelanjutan (continued). Olehkarena keterbatasan sumber daya manusia (SDM) yang handal mengenai pengelolaan lingkungan (iii) belum adanya pendampingan yang berkelanjutan mengingat terbatasnya kualitas sumber daya masyarakat pesisir Pulau Pahawang , dan belum sepenuhnya mendapat perhatian dan dukungan dari pemerintah, (iv)terbatasnya anggaran bagi kegiatan pendampingan dalam rangka pemberdayaan masyarakat pesisir (v) minimnya perhatian kalangan stakeholder khususnya investor dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat pesisir pulau Pahawang. Rekomendasi yang penting untuk dilakukan sehubungan dengan hasil penelitian ni adalah : (i) Proses pemberdayaan melalui penciptaan usaha alternatif di desa Pulau Pahawang antara lain melalui penciptaan peluang usaha ibu-ibu melalui pengolahan hasil buah mangrove sebagai alternatif pendapatan keluarga. Kegiatan ini mendorong peningkatan ekonomi keluarga dengan memanfaatkan buah-buah mangrove untuk diolah menjadi makanan atau produk lainnya seperti sirop mangrove, kue mangrove, kripik mangrove, pewarna pakaian berbahan dasar mangrove dan batik mangrove. (ii)Pelatihan manajemen kelompok usaha dan pemasaran hasil merupakan upaya peningkatan sumberdaya manusia dalam pengelolaan usaha yang dilakukan dengan kesadaran dan perlindungan SDA yang mendukung keberlanjutan usaha masyarakat. Output dari kegiatan pelatihan tersebut adalah terbangunnya kesadaran bersama dalam membangun usaha dan pemasaran secara kolektif serta perlindungan lingkungan Pulau Pahawang. Dengan adanya pelatihan pemanfaatan mangrove, akan membantu masyarakat mengenal potensi mangrove yang dapat mendatangkan keuntungan ekonomi, dengan demikian kesejahteraan masyarakat diharapkan dapat meningkat. (iii) Penguatan kapasitas kelembagaan termasuk kelembagaan desa sangatlah penting. Hal ini antara lain dapat dilakukan dengan mendorong kelembagaan desa untuk memahami tugas dan fungsinya dan memperkuat kelembagaan desa yang terbuka/transparan.

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

57

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah menghasilkan model pengentasan kemiskinan dengan pengimplementasian konsep kesetaraan gender melalui penguatan fungsi kelembagan desa dan kelembagaan pemberdayaan perempuan yang saling bersinergi dalam melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat pesisir Pulau Pahawang.


Berdasarkan hasil penelitian tahun pertama, aktifitas penelitian tahun ke dua di tahun anggaran 2013 adalah penguatan kelembagaan sosial dan ekonomi masyarakat pesisir, membangun kemitraan dengan instansi dan lembaga terkait serta para stakeholders, serta melakukan evaluasi keseluruhan hasil kegiatan melalui konsultasi publik dan lokakarya tentang kebijakan pemberdayaan masyarakat pesisir. Target yang akan dicapai adalah legal draft model pengentasan kemiskinan masyarakat pesisir melalui pengembangan peran ekonomi perempuan pesisir dan penguatan fungsi kelembagaan pemberdayaan wanita Pulau Pahawang. Dengan demikian diharapkan akan memberikan benefit pada masyarakat setempat, meningkatnya taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat lokal sebagai kearifan solusi mengentaskan kemiskinan dan bangkit menuju kemandirian. Hasil penelitian ini akan diserahkan kepada Pemerintah Provinsi Lampung sebagai legal draft model pemberdayaan masyarakat kawasan pesisir di Provinsi Lampung. Hasil penelitian ini akan dipublikasikan pada Jurnal Ilmiah Terakreditasi Nasional/ Internasional.

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Kata kunci: Model; pemberdayaan; masyarakat; pesisir; pengentasan kemiskinan

58

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


PUBLIKASI DAN KERJASAMA INTERNASIONAL


UTILIZATION OF CASSAVA BAGASSE AS RAW MATERIAL OF BIOPLASTIC By : Dr. Eng. Suripto Dwi Yuwono Dr. Mulyono, M.Si. Sony Widiarto, M.Sc.

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

ABSTRAK In the first year of this research have been successful got the lactic acid concentration with high yield and high purity. From those results were published in the journal of chemistry oriental and also have been presented at national and international seminars. In the second years (March 2011 – December 2011) we will to study separation of lactic acid from fermentation broth using resin ion and membrane, In the third years (March 2012 – December 2012) The polymerization process used to synthesize PLA was direct polycondensation (DP) under vacuum without catalysts, solvents and initiators. The aim of this study are to evaluate utilization of cassava bagasse as a raw material of bioplastic. It will also determine the optimum operating condition to obtain the optimal lactic acid production, purification and separation, and polymerization. Polylactic acid (PLA) was synthesized by direct polycondensation without catalyst (NC-DP) method using the lactic acid (HLa) solution which was refined by concentration, esterification and hydrolysis of fermented broth from cassava bagasse. Higher polymerization rates and earlier thermal degradation were observed, comparing with those from a pure lactic acid solution. It was due to residual impurities in refining process, such as butanol (BuOH) and butyl lactate (BuLa), which acted as an external catalyst. Additionally, it was found that thermal degradation of PLA containing these impurities occurred via random scission with vinyl end groups, in regard to specific scission for PLA from a pure HLa solution.

60

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


HIBAH UNGGULAN PERGURUAN TINGGI


PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN SAINS MELALUI MEDIA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI Oleh: Dr. Agus Suyatna, M.Si. Drs. Eko Suyanto, M.Pd. Viyanti, S.Pd., M.Pd.

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

ABSTRAK Tujuan jangka panjang penelitian ini yaitu untuk meningkatkan kualitas pem­belajaran sains di SMP. Tujuan khusus yang ingin dicapai yaitu sebagai berikut: (1) menentukan model media TIK yang efektif untuk meningkatkan keteram­pilan proses sains dan hasil belajar mata pelajaran IPA di SMP dan MTs., (2) mengembangkan perangkat pembelajaran IPA yang dapat mengoptimalkan pemanfaatan media berbasis TIK, dapat meningkatkan keterampilan proses sains, dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPA, serta mampu membangun karakter pada diri siswa, (3) menentukan model-model pemanfaatan TIK yang efektif untuk meningkat­kan keterampilan proses sains, meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPA, serta efektif untuk membangun karakter pada diri siswa, (4) mengembangkan model diseminasi penggunaan perangkat dan model pemanfaatan TIK hasil pengem­bangan. Metode yang dipakai dalam pencapaian tujuan yaitu Research and Depelop­ment. Tahapan penelitian mencakup studi literatur, merencanakan, mengembang­kan bentuk produk awal, validasi oleh ahli pendidikan sains dan guru IPA SMP. Hasil validasi ini kemudian direvisi dan diperoleh draf awal. Draf awal ini kemudian diujicobakan pada siswa SMP, kemudian dilakukan revisi ulang dan uji coba ulang sehingga menghasilkan prototipe yang baik sebagai hasil pengem­bangan. Hasil yang sudah diperoleh pada tahun pertama penelitian yaitu: (1) deskripsi pemanfaatan media TIK pada pembelajaran IPA di SMP di Provinsi Lampung, (2) model media TIK yang efektif untuk pembelajaran IPA di SMP, (3) perangkat pembelajaran IPA untuk mengoptimalkan pemanfaatan media berbasis TIK.

62

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


PENGEMBANGAN PUPUK FOSFAT SUPER ALTERNATIF DARI BATUAN FOSFAT LOKAL YANG DIASIDULASI DENGAN LIMBAH CAIR AGROINDUSTRI Oleh : Prof. Dr. Ir. Ainin Niswati, M.S., M.Agr.Sc., Ir. Sarno, M.S. Prof. Dr. Ir. Sri Yusnaini, M.Si. ABSTRAK

Penelitian tahun pertama bertujuan untuk mendapatkan kelarutan P terbaik dari dua sumber batuan fosfat berbeda dan jenis limbah agroindustri terbaik dalam melarutkan fosfat, serta memperoleh waktu perendaman terbaik di laboratorium. Penelitian dirancang dalam rancangan faktorial dalam rancangan acak kelompok (RAK). Faktor pertama adalah jenis pelarut, yang terdiri dari 7 macam yaitu 3 pelarut konvensional: asam klorida (HCl), asam sulfat (H2SO4), dan asam asetat (CH3COOH) dan 4 pelarut limbah cair industri: tapioka, kelapa sawit, nanas, dan tahu. Faktor kedua adalah batuan fosfat yaitu: batuan fosfat asal Sukabumi, Jawabarat dan batuan fosfat asal Selagai Lingga, Lampung tengah. inkubasi (perendaman) dilakukan 0, 1, 2, dan 3 bulan. Perlakuan diulang 3 kali dan data dianalisis dengan sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji BNT 5%. Hasil penelitian menujukkan bahwa batuan fosfat asal Selagai Lingga Lampung Tengah memiliki P-larut dan P total lebih baik dibandingkan dengan batuan fosfat asal Sukabumi. Limbah cair yang berpotensi sebagai pelarut batuan fosfat adalah limbah tahu. Potensi batuan fosfat Selagai Lingga dapat dijadikan sebagai sumber pupuk P super. Batuan fosfat Selagai Lingga dengan pelarut H2SO4 pada inkubasi hari ke 30 menghasilkan nilai P larut tertinggi yaitu 14,70 %P2O5, batuan fosfat Selagai Lingga dengan pelarut limbah cair tahu menghasilkan pelarut tertinggi sebesar 11,75 % P2O5. Baik pada pelarut asam konvensional maupun limbah cair tahu yang berinteraksi dengan batuan fosfat Selagai Lingga, nilai P-larut tertingginya belum memenuhi kriteria SNI untuk pupuk Fosfat Mutu I (SNI) karena belum mencapai kelarutan 80% dari P2O5 totalnya, tetapi sudah memenuhi syarat sebagai pupuk fosfat alam baik mutu A, B, dan C (SNI). Kata Kunci: Asidulasi, batuan fosfat, limbah cair agroindustri, pupuk P.

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

63

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Kebutuhan akan pupuk fosfat yang murah dan tesedia dari sumber lokal terus ditingkatkan. Untuk itu telah dilakukan penelitian yang berjudul “Pengembangan pupuk fosfat super alternatif dari batuan fosfat lokal yang diasidulasi dengan limbah cair agroindustri� Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan Pupuk Fosfat Super dari sumber batuan fosfat lokal yang diasidulasi oleh limbah cair agroindustri tapioka, nanas, dan kelapa sawit serta limbah cair industri tahu yang murah. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian ini dibagi menjadi 3 tahap dalam waktu 3 tahun.


PEMANFAATAN MEDIA KOMIK FABEL DAN BUKU CERGAM UNTUK KAMPANYE PELESTARIAN KEANEKARAGAAM HAYATI DI KAWASAN PENYANGGA TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS PROPINSI LAMPUNG Oleh : Dhanik Sulistyarini, S.Sos.,MComn&MediaSt. Dr. Agus Setiawan, M.Si, Dra. Nyoman Ni Wetty, M.Pd Dra. Ida Nurhaida, M.Si

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

ABSTRAK Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah untuk menanamkan ideologi lingkungan khususnya dalam melestarikan keanekaragaman hayati pada masyarakat yang berdomisili di kawasan penyangga Taman Nasional Way Kambas (TNWK). Penelitian dilakukan pada empat desa dengan dominan Etnis Lampung, Jawa, Sunda, dan Bali. Penelitian pendahuluan telah dilakukan oleh Nurhaida dkk (2007b dan 2008a) dengan cara pada tiap desa tersebut dilakukan in depth study dan FGD (focus group discussion) untuk menjaring berbagai kearifan lokal yang ada yang berkaitan dengan pelestarian alam. Selain itu juga telah dilakukan uji literasi pada masyarakat dengan menggunakan media cergam dari Nurhaida (2001) yang diterjemahkan ke dalam 4 bahasa daerah tersebut. Basis data kearifan lokal yang disertai dengan data biofisik-sosial-ekonomibudaya ini merupakan landasan utama bagi program penyuluhan yang bersifat bottom up (Nurhaida dkk, 2007b). Pada Tahun Anggaran 2012 akan dirancang media hiburan komik fabel dan buku cergam atas dasar basis data tersebut. Isi pesan utama adalah untuk mendifusikan kearifan dalam praktek wanatani di Lampung Barat (temuan Nurhaida dkk, 2006) utamanya kepada etnis pendatang (Jawa, Sunda, dan Bali) yang tidak punya kearifan lokal dalam berbudidaya di sekitar kawasan hutan konservasi (TNWK) sekaligus untuk mengoreksi mitos-mitos yang salah tentang khasiat berbagai anggota badan satwa liar yang dilindungi peraturan-perundangan. Ujicoba keefektivan media dilakukan untuk mengukur variabel: keterbacaan (readability), keterlibatan diri (self involvement), penerimaan (acceptability), daya tarik (attraction), dan pemahaman (comprehension). Perbaikan media dilakukan agar dicapai keterbacaan minimal 25 kata per menit dan agar dicapai skor lebih besar dari 75% untuk empat variabel keefektivan lainnya. Ujicoba keefektifan media dilakukan 2 kali. Pada tahun ke dua (TA 2013) akan dilakukan diseminasi buku komik fabel dan cergam masing-masing 100 eksemplar dengan cara: kepada informal leader, formal leader, langsung secara acak ke masyarakat, dan ke sekolah dasar tiap desa tersebut. Setelah kurun 3 dan 6 bulan akan disurvai untuk mengetahui jalur-jalur difusi dan untuk mengukur peningkatan pengetahuan khalayak. Selain itu pada tahun ke dua ini juga akan dilakukan pembentukan opini publik dengan menyisipkan suplemen dan menulis beberapa kali artikel atau feature ke dalam surat kabar lokal serta talk show di TVRI Lampung, sebagai bentuk kampanye pelestarian keragaman hayati sekaligus untuk membentuk public concern. Lebih lanjut juga dilakukan pembuatan naskah akademik (legal draft) untuk mendesakkan penganggaran dalam APBD tentang penggunaan media komik fabel dan buku cergam tentang pelestarian keanekaragaman hayati sebagai suplemen pendidikan di setiap sekolah dasar di Kabupaten Lampung Tengah dan Lampung Timur. Untuk itu perlu dilakukan lokakarya yang melibatkan kalangan DPRD, Dinas Pendidikan, LSM, dan pemerhati lingkungan. Atas nama Universitas Lampung, hasil penelitian ini akan diserahkan kepada DPRD dan Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah dan Lampung Timur. Penggunaan media ini sebagai suplemen bahan pendidikan pada sekolah-sekolah dasar dimaksudkan sebagai rekayasa sosial dalam menanamkan ideologi lingkungan. Kata kunci: Kampanye keanekaragaman hayati, fabel, cergam, penyuluhan bottom up, suplemen pendidikan dasar, naskah akademik 64

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


POLA KONSUMSI PAKAN DAN PENINGKATAN PRODUKSI KAMBING SABURAI DI SENTRA PRODUKSI KABUPATEN PESAWARAN Oleh Dr. Ir. Erwanto, M.S Ir. Yusuf Widodo, M.P Yayu Suhaesti

Two consecutive experiments were conducted to improve the productivity of Boerawa cross breed goat. The objective of first experiment is to observe the feed pattern offered by small scale farmer to their goats. The first experiment was conducted though a survey using a questionnaire. The objective of second experiment was to study the effects of using concentrate and ammoniated zeolite on average daily gain of male Boerawa goat. The second experiment was conducted in a completely randomized blocks experiment, using 3 ration treatments with 5 replications for each treatment. The first treatment (R1) was ration usually offered by the farmer; the second treatment (R2) was 30% of R1 + 70% concentrate; and the last treatment (R3) was 95% R2 + 5% ammoniated zeolite. Results of the first experiment showed that about 84% of the small scale farmer was using only forages to feed their goats. In addition, only about 16% of the small farmer using leguminous as a part of forages feed to their goats. Result of the second experiment showed that the addition of concentrate could improve the average daily gain of the Boerawa cross breed goat (32.9 vs 52.9 g/day). Further supplementation with ammoniated zeolite could improve the average daily gain of the Boerawa cross breed goat (52.9 vs 63.6 g/day). It was concluded that to improve the productivity of Boerawa cross bread goat, the addition of concentrate and ammoniated zeolite to the ration formula could be used as a good alternatives solution. Keywords : Boerawa cross breed goat, concentrate, ammoniated zeolite.

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

65

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

ABSTRAK


OPTIMALISASI DAYA ADSORB ZEOLIT LAMPUNG DALAM MEREDUKSI EMISI GAS BUANG MOTOR BAKAR UNTUK APLIKASI MESIN SKALA BESAR DAN INDUSTRI Oleh Ir. Herry Wardono, M.Sc. Simparmin Br Ginting, S.T, M.T. Harnowo Supriadi, S.T, M.T.

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

RINGKASAN Propinsi Lampung merupakan salah satu produsen zeolit terbaik dan terbesar di Indonesia. Pemanfaatan zeolit sebagai adsorben udara untuk menghasilkan udara konsentrasi oksigen yang tinggi telah lama dan banyak dilakukan, karena kemampuannya menangkap gas nitrogen dan H2O. Herry Wardono telah memanfaatkan keunikan sifat zeolit pada aplikasi motor bakar. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan Herry Wardono, dkk (2007, 2009, dan 2010) diperoleh zeolit granular dan zeolit pelet mampu mereduksi emisi gas buang cukup signifikan dan mampu menghemat konsumsi bahan bakar cukup signifikan. Zeolit pelet aktivasi NaOH-fisik (hemat 24,26%; reduksi CO 55,51%; reduksi HC 83,19%) memberikan hasil yang lebih baik dibanding zeolit pelet aktivasi fisik (hemat 18,1%; reduksi CO 31,03%; reduksi HC 60,31%), sedangkan zeolit granular yang terendah (hemat 17,18%; reduksi CO 49,28%; reduksi HC 57,76%). Namun, belum ditemui data pengujian mengenai aktivasi kimia optimal terhadap zeolit pelet untuk penyaringan udara pembakaran (mengadsorb nitrogen dan uap air). Data yang ada hanya aktivasi zeolit alam untuk dehumidifikasi, pertukaran kation, menyerap logam-logam berat, jadi tidak terfokus untuk menyerap nitrogen dan uap air. Penelitian yang pernah dilakukan Herry Wardono hanya menggunakan activator NaOH 0,5N dan H2SO4 0,2N (belum pernah diujikan menggunakan NaOH dan H2SO4 dengan konsentrasi kelarutan lainnya). Penelitian ini difokuskan untuk menguji kemampuan zeolit pelet tekan maupun perekat yang diaktivasi kimia-fisik, menggunakan basa dan asam sebagai activatornya. Basa yang digunakan adalah NaOH dan KOH yang memiliki normalitas 0,25N; 0,50N; 0,75N; dan 1,0N. Sedangkan activator asam yang digunakan adalah H2SO4 dan HCl dengan normalitas 0,1N; 0,2N; 0,3N; dan 0,5N. Pengujian dibagi kepada 3 kelompok besar, yaitu 1). Uji prestasi mesin stasioner menggunakan motor diesel 4-langkah di Laboratorium Motor Bakar jurusan Teknik Mesin Universitas Lampung; 2). Uji konsumsi bahan bakar di jalan raya menggunakan sepeda motor bensin 4-langkah; dan 3). Uji emisi gas buang menggunakan sepeda motor bensin 4-langkah di Bengkel Mitsubishi Teluk Betung Bandar Lampung. Aktivasi fisik dilakukan pada 150 oC selama 1 dan 2 jam, juga pada 200 oC selama 1 jam. Dari hasil pengujian diperoleh zeolit pelet perekat aktivasi H2SO4 -fisik dan HCl-fisik dengan normalitas tertinggi (0,5N) mampu menghemat konsumsi solar tertinggi, yaitu 7,414% dan 8,161% , dan sebesar 10,049% dan 9,644% untuk zeolit pelet tekan aktivasi NaOH-fisik dan KOH-fisik. Sedangkan pada uji berjalan menggunakan sepeda motor, penghematan yang diperoleh jauh lebih tinggi, yaitu di atas 30% untuk zeolit pelet tekan basa-fisik, dan di atas 10% untuk zeolit pelet perekat asam-fisik. Pada uji stasioner menggunakan sepeda motor, activator basa perekat NaOH 0,25N dan KOH 0,25N; dan

66

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


asam-fisik perekat, juga activetor asam-fisik H2SO4 0,3N dan HCl 0,3N memberikan hasil terbaik, yaitu mampu menghemat bahan bakar sebesar 26,55% dan 20,24% untuk activator basa, dan sebesar 14,63% dan 19,22% untuk activator asam. Sementara itu, pada uji emisi gas buang, zeolit dengan aktivator H2SO4 0,3N mampu mereduksi CO di atas 40% dan gas HC di atas 55%, dan hasil ini lebih tinggi dibanding hasil terbaik aktivator HCl (0,3N). Pada penggunaan aktivator KOH reduksi CO paling tinggi diperoleh di atas 60% dan gas HC sebesar di atas 55% terjadi pada konsentrasi 0,75N, sedangkan untuk aktivator NaOH terjadi pada konsentrasi 1,0N yaitu mampu mereduksi CO paling tinggi, di atas 25% dan gas HC terjadi pada 0,75N di atas 45%.

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Keywords: Oxygen-rich combustion, chemical activators, adsorption by zeolites, combustion air treatment.

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

67


OPTIMALISASI PRODUKSI PRODUK ETANOLISIS KASAR DARI CAMPURAN CPO DAN PKO DENGAN REAKSI ETANOLISIS BERTAHAP Oleh : Dr. Ir. Murhadi, M.Si. Dr. Ir. Suharyono AS, M.S. ABSTRAK

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah dihasilkannya unit-unit reaktor etanolisis secara bertahap (batch atau kontinyu) skala 20 Liter untuk memproduksi produk difungsional mono-digliserida dari campuran CPO dan PKO yang dapat berfungsi ganda baik sebagai bahan pengemulsi sekaligus sebagai pengawet produk pangan emulsi. Target khusus penelitian ini (Tahun ke-1, 2012) adalah optimasi produksi produk kasar mono-digliserida dari campuran CPO dan PKO melalui reaksi etanolisis tiga tahap. Metode etanolisis campuran CPO dan PKO pada reaksi etanolisis tahap I menggunakan NaOH 1% (b/b minyak) dan nisbah etanol 95%-NaOH 1% terhadap 160 g campuran CPO dan PKO (0,8; b/b) adalah 1,6 (v/b) atau setara 256 mL etanol-NaOH 1%, direaksikan pada 40oC, selama 8 menit, dengan pengadukan 1000 rpm. Etanolisis tahap II dengan parameter sama, kecuali menggunakan perlakuan konsentrasi NaOH (0,75; 1,00; dan 1,25%, b/b minyak) dan nisbah etanol-NaOH terhadap berat minyak (0,8; 1,2; 1,6; dan 2,0, v/b). Etanolisis tahap III menggunakan perlakuan konsentrasi NaOH (0,75; 1,00; dan 1,25%, b/b minyak) dan nisbah etanol-NaOH terhadap berat minyak (1,2; 1,6; dan 2,0, v/b). Pengamatan meliputi: rendemen, daya antimikroba (Gariga et al., 1983; Murhadi, 2010b) dan daya stabilitas emulsi (Malik et al., 1987; Mappiratu, 1999 dengan modifikasi; Murhadi dan Suhayono, 2008) produk etanolisis dari campuran CPO dan PKO. Pada reaksi etanolisis tahap II, pengamatan antimikroba menggunakan 4 bakteri (Staphylococcus aureus ATCC 25923, Bacillus cereus ATCC 11778, Escherichia coli ATCC 25922, Salmonella typhymurium ATCC 14028), 1 kamir (Sacharomyces cerevisiae), dan 1 kultur mikroba campuran alami, serta uji daya stabilitas emulsi pada santan kelapa segar pada penambahan produk etanolisis sebesar 2, 4, 6, dan 8% (v/v). Pada reaksi etanolisis tahap III, pengamatan antimikroba menggunakan 2 bakteri (Bacillus cereus ATCC 11778 dan Salmonella typhymurium ATCC 14028) dan 1 kamir (Sacharomyces cerevisiae), serta uji daya stabilitas emulsi pada santan kelapa segar pada penambahan produk etanolisis sebesar 6% (v/v). Rendemen rata-rata seluruh perlakuan produk etanolisis kasar tahap II dari campuran CPO dan PKO adalah 23,83 % (± 1,85%), lalu meningkat lagi pada produk etanolisis tahap III yaitu dengan rendemen rata-rata mencapai 43,60% (± 4,03%). Selanjutnya dari rata-rata pengujian daya antimikroba produk etanolisis kasar tahap I, tahap II, dan tahap III dari campuran CPO dan PKO, diketahui bahwa rata-rata zona hambatnya relatf semakin menurun, dengan nilai d berturut-turut : (1) 17,86 mm ± 1,84 mm, (2) 13,09 mm ± 1,26 mm, dan (3) 8,75 mm ± 0,90 mm. Secara umum peningkatan jumlah produk etanolisis kasar dari campuran CPO dan PKO (penambahan 2, 4, 6, dan 8%; v/v) baik yang dihasilkan melalui reaksi etanolisis tahap I maupun pada tahap II, kedua-duanya menunjukkan pola (trend) yang sama-sama meningkatkan daya stabilitas emulsi santan

68

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


kelapa segar dengan nilai derajat kemiringan (slope +) keduanya relatif sama. Namun, penambahan produk etanolisis kasar tahap I atau tahap II dari campuran CPO dan PKO sebanyak 2 dan 4% (v/v) ke dalam santan kelapa segar belum mampu meningkatkan daya stabilitas emulsi santan kelapa segar. Selanjutnya, pada penambahan produk etanolisis tahap I atau tahap II, masing-masing sebesar 6% (v/v) dapat meningkatkan daya stabilitas emulsi santan kelapa segar dari 8,62% ± 1,18% (produk tahap I) hingga mencapai nilai rata-rata 13,18% ± 1,26% (produk tahap II).

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Berdasarkan hasil pemeringkatan (hasil skor dikali bobot) pada dua parameter utama yaitu nilai rendemen dan nilai daya stabilitas emulsi santan kelapa serta parameter daya antimikroba yang terdiri dari enam sub parameter mikroba penguji pada produk etanolisis tahap II dari campuran PKO dan CPO, diketahui bahwa produksi optimal dilakukan pada perlakuan konsentrasi NaOH = 0,75 (b/b minyak) dan nisbah etanolNaOH terhadap berat campuran CPO dan PKO = 1,2 (v/b) dengan nilai rendemen = 12,36% (± 0,67%), aktivitas antimikroba rata-rata = 17,37 mm (± 1,24 mm), dan daya stabilitas emulsi pada penambahan 6% (v/v) = 16,04% (± 1,21%). Selanjutnya untuk produk etanolisis tahap III dari campuran CPO dan PKO, produksi optimal dilakukan pada perlakuan dengan konsentrasi NaOH = 1,25 (b/b minyak) dan nisbah etanol-NaOH terhadap berat campuran CPO dan PKO = 1,6 (v/b) dengan nilai rendemen = 68,83% (± 9,55%), aktivitas antimikroba rata-rara = 13,92 mm (± 0,72 mm), dan daya stabilitas emulsi pada penambahan 6% (v/v) = 6,37% (± 0,19%).

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

69


POTENSI DAN PENDAYAGUNAAN ENTOMOPATHOGEN FUNGI DAN PREDATOR LOKAL UNTUK MENGENDALIKAN HAMA KUTU DAUN (Aphis Sp.) PADA TANAMAN KEDELAI Oleh : Prof. Dr. Ir. Rosma Hasibuan, M.Sc. Prof. Dr. Ir. Jamalam Lumbanraja, M.Sc

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

ABSTRAK Secara umum, penelitian ini dirancang untuk menemukan teknik pengendalian yang efektif dan ramah lingkungan terhadap hama Aphis sp. (Hemiptera: Aphididae) di pertanaman kedelai dan akan dilakukan dalam 3 tahun. Penelitian ini merupakan kegiatan tahun kedua yang bertujuan untuk menemukan agen biokontrol yang berpotensi untuk mengendalikan hama kutu Aphis. Kegiatan percobaan tahun pertama menunjukkan bahwa yang berpotensi mengendalikan hama kutu aphis di pertanaman kedelai adalah kumbang kubah Cheilomenes (= Menochillus) sexmaculata (Fabr.) (Coleoptera: Coccinellidae) dan 2 jenis cendawan entomopatogen: Beauveria bassiana dan Metharizum anisopliae. Pada tahun kedua penelitian akan difokuskan di lapangan untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi dinamika populasi kutu Aphis dan musuh alaminya Aspek penelitian tahun kedua meliputi: (1) mengevaluasi potensi agen musush alami yang teah ditemukan pada tahun pertama yaitu predator C. sexmaculata dan 2 jenis cedawan entomopatogen: B. bassiana dan M. anisopliae (2) pengaruh sistem tanam terhadap populasi kutu daun dan musuh alaminya di pertanaman kedelai, dan (3) pengaruh aplikasi insektisida terhadap populasi kutu daun dan musuh alaminya di pertanaman kedelai.

70

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


teknik PENGOLAHAN LIMBAH AGROINDUSTRi MEnjadi BIOETANOL sebagai pengganti bahan bakar minyak Oleh : Ir. Sutikno, M.Sc., Ph.D. Ir. Otik Nawansih, M.P. Ir. Marniza, M.S. ABSTRAK

Untuk mencapai tujuan tersebut, limbah agroindustri (ampas tebu dan tandan kososng kelapa sawit) diberi perlakuan awal secara fisik (pengecilan ukuran, panas, atau tekanan), kimia (NaOH), dan biologi (enzim) untuk mengubah holoseluloosa (selulosa, dan hemiselulosa) menjadi gula reduksi (hexosa dan pentosa). Pengeringan dan pengecilan ukuran sampel (TKKS dan ampas tebu) sampai 40 mesh yang dilanjutkan dengan perendamam 20% sampel ke dalam larutan 1,0M NaOH pada suhu 121oC selama 15 menit merupakan perlakuan terbaik untuk mendegradasi lignin sampel. Hidrolisis sampel yang mampu menghasilkan larutan gula reduksi pada konsentrasi lebih dari 75mg/ml yaitu hidrolisis 20% sampel yang telah diberi perlakuan NaOH dengan 30 FPU enzim selulase yang diinkubasi pada goyangan 200 rpm, suhu 50oC, dan pH 4,5 selama 48 jam atau lebih. Larutan gula tersebut telah siap difermentasi dengan penambahan starter (Saccharomyces serevisiae) dan ini akan dilakukan pada tahun ke dua (tahun 2013). Pada tahun 2013, Gula reduksi hasil penelitian pada tahun 2012 akan difermentasi dengan menggunakan ragi Saccharomyces cerevisae untuk menghasilkan bioetanol. Teknik fermentasi yang digunakan adalah separated hidrolysis and fermentation (SHF) san simultaneous saccharification and fermentation (SSF) untuk menemukan kondisi fermentasi yang efektif dan efisien. Teknik perlakuan awal, teknik fermentasi, dan teknik pemisahan dan pemurnian ethanol yang paling efektif dan efisien digunakan untuk merangkai teknologi tepat guna pengolahan limbah agroindustri menjadi bioetanol. Teknologi ini diharapkan dapat diimplementasikan pada pabrik pengolahan limbah agaroindustri skala kecil, sedang, dan besar di pedesaan maupun di sentra produksi pertanian.

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

71

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Tujuan jangka panjang dari penelitian ini adalah untuk menemukan teknik pengolahan limbah agroindustri, yang sampai saat sekarang masih menjadi masalah lingkungan, menjadi bioetanol yang dapat digunakan sebagai pengganti bahan bakar minyak (BBM). Pengolahan limbah agroindustri menjadi bioetanol akan dilakukan dalam pabrik skala kecil, menengah, dan besar. Tujuan khususnya adalah untuk menemukan teknologi tepat guna yang efektif (mudah dan cepat) dan efisien (murah) dalam mengolah limbah agaroindustri menjadi bioetanol agar masalah lingkungan akibat dari limbah agroindustri yang sampai sekarang masih berlimpah dapat diatasi. Disaamping itu, bioetanol yang dihasilkan dapat digunakan sebagai pengganti BBM sehingga masalah krisis energi dapat juga dikurangi.


KAJIAN KINERJA DAN PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI KARET REMAH BERDASARKAN INDIKATOR OVERALL EQUPMENT EFFECTIVENESS UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING. Oleh : Dr. Ir. Tanto Pratondo Utomo, M.Si. Dr. Erdi Suroso, STP., MTA. ABSTRAK

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja dan produktivitas industri karet Indonesia yang saat ini merupakan produsen karet terbesar di dunia adalah overall equipment effectiveness (OEE). OEE merupakan praktek cara terbaik untuk memonitor dan meningkatkan produktivitas berdasarkan faktor-faktor kinerja dari suatu industri yang meliputi ketersediaan waktu kerja mesin (availability), kinerja mesin (performance), dan kualitas produk yang dihasilkan (quality). Dengan menggunakan indikator OEE maka diharapkan dapat menjadi dasar untuk menentukan sumbersumber kehilangan produktivitas industri karet remah Indonesia sekaligus mengetahui posisinya dalam pengkelasan industri di dunia. Tujuan penelitian tahun pertama ini adalah untuk mendapatkan mendapatkan nilai overall equipment effectiveness (OEE) dari pabrik karet remah high grade jenis mutu SIR 3 dan pabrik karet remah low grade jenis mutu SIR 20 di Provinsi Lampung; dan mendapatkan faktor enam kerugian besar (six big losses) yang memiliki kontribusi terbesar terhadap produktivitas serta menghasilkan langkah-langkah perbaikannya. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah menganalisis data-data mengenai jumlah produksi perusahaan; waktu yang tersedia (loading time); waktu operasi (operation time); waktu tidak beroperasi mesin (downtime); dan Jumlah scrap untuk menghasilkan OEE dan menganalisisnya menggunakan fish-bone diagram untuk menenetukan six big losses. Nilai rata-rata overal equipment effectiveness (OEE) dari proses pengolahan karet remah SIR 20 sebesar 62,91 persen yang tersusun dari nilai rata-rata availability 91,80 persen, performance 69,56 persen, dan quality 98,56 persen; sedangkan nilai rata-rata overal equipment effectiveness (OEE) dari proses pengolahan karet remah SIR 3 sebesar 75 persen yang tersusun dari nilai rata-rata availability 92 persen, performance 83 persen, dan quality 98 persen Nilai rata-rata performance dan quality masih berada di bawah nilai standar dunia, yaitu minimal 95 persen untuk performance dan 99 persen untuk quality. Faktor reduced speed losses merupakan faktor yang terbesar dari enam faktor kerugian besar pada proses pengolahan karet SIR 3. Kata kunci: proses produksi, karet remah, kinerja, produktivitas, OEE,

72

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


MUTAGENESIS IN VITRO UNTUK MENGHASILKAN KLON TEBU (SACCHARUM OFFICINARUM L.) UNGGUL YANG BERPRODUKSI TINGGI Oleh: Dr. Dwi Hapsoro , M.S Dr. Yusnita, M.P

Lampung merupakan salah satu lumbung gula nasional, yang menyumbangkan 3035% produksi gula nasional. Pengalaman budidaya tebu dalam skala luas menunjukkan bahwa penurunan produktivitas tanaman tebu terjadi setiap 4-5 tahun. Oleh karena itu pemuliaan tanaman tebu harus dilakukan secara terus menerus untuk menjamin ketersediaan klon unggul tebu berproduksi tinggi. Penelitian yang direncanakan berlangsung selama 2 tahun ini bertujuan untuk menghasilkan calon klon tebu yang berdaya hasil tinggi dan berrendemen tinggi. Pada penelitian ini pemuliaan akan dilakukan dengan meningkatkan keragaman genetik melalui mutagenesis in vitro dengan menggunakan mutagen fisik dengan iradiasi sinar gamma dan mutagen kimiawi dengan EMS (ethyl methanesulphonate), lalu dilakukan seleksi, perbanyakan klon, dan uji lapang. Mutasi dan perbanyakan klon akan dilakukan in vitro, oleh karenanya sistem regenerasi in vitro tanaman tebu harus sudah dikuasai. Dari penelitian Tahun I sudah ditemukan teknik regenerasi tanaman tebu in vitro dan dosis sinar gamma yang digunakan untuk mutagenesis (yaitu 25 Gy dan 30 Gy). Dosis tersebut sudah digunakan, dan sudah dihasilkan tunas-tunas tebu hasil iradiasi. Tunas-tunas tersebut sedang diakarkan untuk kemudian diaklimatisasi menggunakan metode aklimatisasi yang sedang dicari melalui percobaan. Percobaan untuk mendapatkan metode aklimatisasi sedang berlangsung. Pada akhir tahun 2012 diharapkan sudah dihasilkan planlet hasil iradiasi dan siap untuk diaklimatisasi.

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

73

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

ABSTRAK


HIBAH BERSAING


OPTIMASI PRODUKSI PULP NON KAYU SECARA ORGANOSOLVE DENGAN KATALISATOR ASAM Oleh : Ir. Ahmad Sapta Zuidar, M.P.* Dr. Sri Hidayati, M.P* Dra. Susi Sugesty, M.S.* ABSTRAK

Pada penelitian ini digunakan ampas tebu dan bambu sebagai bahan baku untuk pembuatan pulp, selanjutnya dilakukan analisis bahan baku terhadap kandungan kimia yang meliputi selulosa, hemiselulosa, lignin dan kadar abu. Hasil analisis ini digunakan untuk mengetahui potensi serat yan terkandung didalam bahan. Pada Tahun Pertama dilakukan optimasi proses pembuatan pulp (rasio larutan pemasak, rasio ampas tebu:bambu, jenis katalisator asam, konsentrasi katalisator dan lama pemasakan) dengan bahan baku ampas tebu:bambu serta uji sifat kimia dan fisik pulp yang dihasilkan, sedangkan pada Tahun Kedua diamati pengaruh suhu, lama pemasakan dan konsentrasi asam perasetat pada proses pemutihan menggunakan bahan dari hasil terbaik dari optimasi tahun pertama. Parameter yang diamati untuk mengetahui mutu pulp yang dihasilkan adalah rendemen, kadar selulosa, hemiselulosa, lignin dan kadar abu. Untuk mengetahui spesifikasi kertas yang dihasilkan dengan standar SNI, parameter yan diamati sebelum dan setelah proses pemutihan adalah derajat putih, opasitas, indeks tarik, indeks jebol, indeks sobek, daya regang, indeks retak dan ketahanan lipat. * **

Dosen Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Unila Staf pengajar pada Balai Besar Selulosa, Bandung

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

75

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Pembuatan pulp dan kertas di Indonesia pada umumnya menggunakan kayu hutan seperti pinus. Eksploitasi hutan yang terus menerus menimbulkan banyak masalah terutama penggundulan hutan, pemanasan global dan semakin menipisnya cadangan kayu dan luas hutan di Indonesia. Maka pemerintah perlu mencari alternatif bahan baku lain yang dapat dimanfaatkan menjadi bahan baku pulp dan kertas seperti ampas tebu dan bambu.


REALISASI INSTRUMEN PENGUKUR KADARKARBON MONOOKSIDA (CO), OKSIDA NITROGEN (NOX), DAN PARTICULATE MATTER (PM) PADA PENCEMARAN UDARA DARI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR DAN INDUSTRI DI BANDAR LAMPUNG Oleh : Drs. Amir Supriyanto, M.Si. Sri Wahyu Suciati, S.Si, M.Si. Bayu Nugroho, S.Kom. RINGKASAN

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Secara visual selalu terlihat asap dari knalpot kendaraan bermotor dengan bahan bakar solar, yang umumnya tidak terlihat pada kendaraan bermotor dengan bahan bakar bensin. Bahan pencemar yang terutama terdapat didalam gas buang buang kendaraan bermotor adalah karbon monoksida (CO), berbagai senyawa hindrokarbon, berbagai oksida nitrogen (NOx) dan sulfur (SOx), dan partikulat debu termasuk timbal (Pb). Semua gas dan partikel tersebut mengganggu kesehatan, terutama penyakit yang berhubungan dengan pernafasan. Tujuan penelitian adalah Merealisasi sistem pendeteksi pencemaran udara untuk gas CO dan NO dengan sensor TGS 2201 serta Particulate Matter (PM) dengan kertas GFA. Selanjutnya instrumen diuji untuk memperoleh data pencemaran udara untuk beberapa kendaraan bermotor (berdasarkan tahun, jenis/merek, dan bahan bakarnya) secara langsung. Metode penelitian meliputi perancangan alat, pengujian alat, pengukuran data lapangan, dan analasis. Pengujian instrumen dilakukan dengan membandingkan alat standar yaitu IMR 2800A. Pengujian lapangan menggunakan sampel mobil berbahan bakar premium dan berbahan bakar solar. Sedangkan motor yang digunakan sampel adalah jenis motor 2 tak (menggunakan oli samping) dan motor 4 tak. Peningkatan konsentrasi gas CO dan NOx berbanding lurus dengan lama waktu pengukuran untuk semua jenis kendaraan. Besarnya isi silinder (cc) kendaraan juga bendandinng lurus dengan peningkatan konsentrasi gas CO dan NOx yang dikeluarkan. Secara umum mobil berbahan bakar premium mengeluarkan emisi gas CO lebih besar, sedangkan mobil berbahanbakar solar mengeluarkan emisi gas NO lebih besar. Untuk motor 2 tak kadar PM yang dihasilkan lebih tinggi dibandingkan motor 4 tak. Sedangkan untuk mobil berbahan bakar solar kadar emisi PM-nya lebih rendah dibandingkan mobil berbahan bakar premium.

76

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


SINTESIS DAN PEMURNIAN TERPINEOL PRODUK TURUNAN DARI TERPENTIN (PINUS MERKUSII) SECARA BATCH SEBAGAI NATURAL DESINCFECTANT Oleh : Herti Utami, ST, M.T Heri Rustamaji, S.T, M.Eng. ABSTRAK

Pada penelitian ini bertujuan untuk memperoleh kondisi optimum pada sintesis terpineol dari terpentin secara batch. Dalam sintesis terpineol untuk pemurnian produknya digunakan kolom distilasi. Data-data kesetimbangan multikomponen merupakan suatu hal yang mutlak diperlukan dalam dalam perancangan menara distilasi. Data-data kesetimbangan fasa pada sistem sintesis terpineol belum ada sehingga perlu dilakukan eksperimen untuk mendapatkan data-data kesetimbangan tersebut. Beberapa model koefisien aktivitas dicoba diterapkan untuk memperkirakan kesetimbangan fasa. Model-model tersebut diverifikasi dengan data eksperimen sehingga diperoleh model yang paling sesuai untuk kesetimbangan fasa. Diharapkan dari penelitian ini diperoleh data-data kesetimbangan cair-cair dan data-data kesetimbangan uap-cair pada sistem tersebut. Pada penelitian ini juga akan dilakukan eksperimen pemurnian terpineol dengan kolom distilasi dan melakukan uji karakterisasi yang meliputi sifat fisisnya dan produk ini dapat digunakan sebagai natural desincfectant. Kata kunci : terpineol, α-pinene, terpentin, batch, kesetimbangan

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

77

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Terpentin merupakan salah satu minyak yang diperoleh dari pohon pinus dan banyak digunakan sebagai solvent dalam industri farmasi dan dalam industri pengolahan resin, dan cat/vernis. Bagian pohon pinus disadap secara teratur untuk menghasilkan gum, rosin dan terpentin. Sebagian besar pohon pinus di Indonesia adalah jenis Pinus Merkusii, yang menghasilkan terpentin yang komponennya terdiri dari 65-85 % α-pinene, 1% camphene, 1-3% β-pinene, 10-18 % 3-carene dan limonene 1-3%. Untuk mendapatkan nilai tambah dan daya guna α-pinene dalam terpentin dapat dihidrasi dalam larutan asam untuk menghasilkan terpineol. Terpineol ini dapat digunakan di industri parfum, pembasmi serangga, antijamur dan desinkfektan.


EKSPLORASI POTENSI MIKROBA AMILOLITIK ISOLAT LOKAL UNTUK PRODUKSI EKSIPIEN FARMASI Oleh : Muliyono, Ph.D. Dian Hera Sari, M.Si. RINGKASAN

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Produksi singkong di Provinsi Lampung adalah terbesar di Indonesia. Dengan goal untuk memproduksi siklodekstrin (CDs) dari komoditas lokal pati singkong di Provinsi Lampung, yang diharapkan dapat digunakan sebagai bahan tambahan obat menggunakan CGTase dari isolat lokat, dipandang sangat strategis. Pengembangan ini diharapkan akan memperkuat struktur industri farmasi nasional sehingga secara bertahap dan berkesinambungan, mandiri dan mengurangi ketergantungan impor bahan tambahan obat CDs ini. Menggunakan metode selektif Horikoshi II untuk isolasi mikroba penghasil CGTase, pada kegiatan penelitian tahun I (2011), telah diperoleh 1 isolat yaitu Strain LTi-3-A2 yang berkemampuan paling baik dalam menghasilkan enzim ini dengan substrat pati singkong. Uji morfologi isolat menunjukkan bahwa isolat ini berbentuk batang, termasuk Gram Positif, motil dan mempunyai ukuran antara 4 – 6 m. Kegiatan pada tahap kedua (tahun 2012) meliputi: penyelidikan mengenai kondisi kultur terbaik untuk produksi CGTase dari isolate terpilih, pemurnian dan karakterisasi enzim CGTase, dan analisis produk katalisisnya, serta penyelidikan pengaruh jenis pati terhadap jenis CDs yang dihasilkan pada level enzim. Penyelidikan tentang kondisi kultur dilakukan terhadap pengaruh pH, sumber C, sumber N, dan jenis mineral. Dari serangkaian kegiatan optimasi medium kultur, diperoleh bahwa kondisi optimum untuk produksi enzim CGTase, dengan komposisi medium : sumber C pati singkong, sumber N NH4Cl, sumber ion logam MgSO4, dan pada pH 7. Pemurnian enzim menggunakan Amsulfat menunjukkan bahwa aktivitas enzim CGT-ase menurun secara drastis. Oleh karena itu tahapan pemurnian dengan Am-sulfat tidak dilakukan. diperoleh bahwa aktivitas enzim pada fraksi 80-100% Am-sulfat memiliki nilai yang lebih besar dari pada ekstrak kasar enzim. Pemurnian enzim CGT-ase dari Bacillus sp. strain LTi-3-A.24 dilakukan dengan ultrafiltrasi menggunakan Amicon R Ultra (Ultracell 30K, Millipore) dan kromatografi menggunakan kolom Shadex G-100 (Sigma G10050). Pada tahapan tersebut mampu diperoleh 8 kali kemurnian enzim dengan perolehan sekitar 17% dari ekstrak kasar enzim. Karakter enzim hasil pemurnian meliputi: bekerja optimum pada suhu 60oC, kenaikan suhu dari 70oC ke 80oC menurunkan aktivitas enzim secara signifikan, memiliki puncak aktifitas pada pH 7.0, mampu mempertahankan kestabilannya aktivitasnya hingga 60% pada pH hingga 9.0, dan aktivitas enzim menurun secara signifikan pada buffer yang mengandung Ag+, Fe2+, dan Co2+. Pengamatan jenis siklodekstrin belum dapat dilakukan karena ketersediaan kolom HPLC yang tidak dapat digunakan.

78

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


EFEKTIFITAS PENGGUNAAN EKSTRAK STEROID TERIPANG DALAM SEX REVERSAL MENUJU PRODUKSI MASSAL LOBSTER AIR TAWAR (CHERAX QUADRICARINATUS) Oleh : Dr. G. Nugroho Susanto, M.Sc. Supono, S.Pi, M.Si ABSTRAK

Sebagai upaya peningkatan produksi lobster air tawar maka sistem budidaya monoseks merupakan salah satu penerapan teknologi yang tepat, karena individu jantan mempunyai ukuran dan berat yang lebih besar bila dibanding betina. Selain itu pemberian hormon steroid teripang dapat mempercepat aktivitas metabolismenya. Pemberian hormon ini dapat berpengaruh terhadap aktivitas metabolisme, sehingga agresifitas makan meningkat dan mempercepat pertumbuhannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan perendaman juvenil lobster air tawar dengan konsentrasi ekstrak steroid teripang pasir (1, 2, 3, dan 4 ppm) memberikan pengaruh nyata pada peningkatan tingkat maskulinisasi juvenil, namun tidak memberikan pengaruh yang nyata diantara konsentrasi ekstrak steroid. Perlakuan perendaman ekstrak steroid teripang juga berpengaruh nyata pada penurunan tingkat kelulushidupan populasi lobster dimana pengukuran pada perlakuan konsentrasi 4 ppm (35%) berbeda nyata dengan perlakuan 1 ppm (14%), tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Perendaman dengan konsentrasi yang berbeda juga meningkatkan laju pertumbuhan spesifik dengan rerata Âą 0,03 gram/hari untuk berat total, Âą 0,003 cm/hari untuk panjang total, dan Âą 0,012 cm/hari untuk panjang cephalothoraks. Pemberian ekstrak steroid teripang dengan lama perendaman yang berbeda memberikan pengaruh yang nyata terhadap pembentukan individu jantan (maskulinisasi) juvenil lobster air tawar. Lama perendaman yang terbaik untuk menghasilkan persentase pembentukan individu jantan tertinggi yaitu pada perlakuan 12 jam perendaman sebesar 97,5%. Sebagian dari hasil penelitian ini telah dipresentasikan dalam Seminar Nasional Sains, Matematika, Informatika dan Aplikasinya (SN-SMAIP) III di Bandar Lampung, 28-29 Juni 2012 dan dipublikasikan dalam bentuk Prosiding yang terdapat dalam lampiran laporan ini. Key words : ekstrak steroid teripang, sex reversal, lobster air tawar

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

79

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Pada lobster air tawar diketahui pertumbuhan jantan lebih cepat dibanding dengan betina. Teknik pembalikan kelamin (sex reversal) pada ikan dan anggota Crustacea termasuk lobster menuju jantan (maskulinisasi) dapat dilakukan dengan pemberian hormon alami terapi ekstrak steroid teripang. Dari penelitian pendahuluan diketahui pertumbuhan larva lobster sangat lambat jika hanya mengandalkan pemberian jenis pakan, pengaturan frekuensi pakan dan padat penebarannya.


PEMBUATAN DAN APLIKASI FORMULASI KERING TIGA JENIS AGENSIA HAYATI UNTUK MENGENDALIKAN HAMA PENCUCUK BUAH DAN PENYAKIT BUSUK BUAH KAKAO Oleh : Prof. Dr. Ir. Purnomo, M.S. Ir. Titik Nur Ainy, M.Sc. Yuyun Fitriana, S.P. M.P. RINGKASAN

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Tanaman kakao merupakan tanaman penting di Indonesia, banyak sekali petani Indonesia yang menggantungkan kehidupannya dari tanaman perkebunan ini. Namun, produktivitas tanaman kakao sangat terkendala oleh serangan hama dan penyakit. Helopeltis sp. adalah salah satu hama penting pada tanaman kakao. Serangan hama itu dapat secara signifikan menurunkan kualitas dan kuantitas buah kakao. Ada pun penyakit busuk buah kakao yang disebabkan oleh Phyophthora palmivora adalah penyakit terpenting pada tanaman kakao. Cara-cara pengendalian hama dan penyakit untuk mengatasi serangan Helopeltis sp. dan P. palmivora terus dicari dan dikembangkan, termasuk penggunaan musuh alaminya (agensia pengendali hayati) dari kelompok jamur. Jamur Beauveria bassiana, Metarhizium anisopilae dan Trichoderma spp. merupakan salah satu jenis agensia yang dilaporkan efektif untuk mengendalikan berbagai jenis hama dan penyakit tanaman. Saat ini beberapa produk biopestisida berbahan aktif agensia hayati telah tersedia di pasaran Indonesia. Sayangnya seringkali produk yang ada di pasaran tersebut sudah tidak efektif lagi. Teknik pembuatan, bentuk formulasi serta teknik penyimpanan yang kurang terkontrol diduga menjadi salah satu factor penyebabnya. Berdasarkan pemikiran tersebut, dirasakan sangatlah perlu untuk membuat formulasi kering agensia pengendali hayati yang mempunyai kualitas terkontrol dan dapat dipertanggungjawabkan keefektifannya untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman kakao di tingkat petani. Untuk tujuan diperolehnya formulasi kering agensia pengendali hayati dengan kualitas terkontrol dan dapat dipertanggungjawabkan diperlukan serangkaian penelitian yang terdiri dari tiga tahap, yaitu: (1) skrining dan uji virulensi beberapa isolat jamur B. bassiana, Metarhizium spp. Dan Trichoderma spp. secara in vitro, (2) pembuatan dan pengujian virulensi formulasi kering B. bassiana, Metarhizium spp. dan Trichoderma spp., dan (3) pengujian lapang formulasi kering jamur B. bassiana, Metarhizium spp. dan Trichoderma spp. Tahap I dan II dilaksanakan pada tahun pertama dan kedua pelaksanaan penelitian Hibah Bersaing, demikian seterusnya. Pada penelitian Tahap I telah ditemukan isolat-isolat terbaik tiga jenis agensia hayati itu. Pada Tahap II, melalui penelitian di laboratorium, telah dilaksanakan pencarian formulasi kering yang paling baik kualitasnya. Pada tahap ini juga telah diuji virulensi formulasi-formulasi kering tersebut. Hasilnya, Tricoderma harzianum yang diformulasikan dengan bahan pembawa berupa tepung kaolin ternyata merupakan formulasi yang dapat diandalkan untuk mengatasi busuk buah kakao. Adapun formulasi kering untuk B. bassiana dan M. anisopliae juga memerlukan kaolin dan zeolit. Pada formulasi kering ini, virulensi M. anisopliae terhadap hama Helopeltis spp. ternyata jauh lebih tinggi dibandingkan B. bassiana. Telah ditemukannya formulasi kering yang baik pada tahun kedua penelitian perlu ditindaklanjuti dengan pengujian formulasi tersebut di lapangan. Pengujian di lapangan akan dilaksanakan pada tahun ketiga di daerah perkebunan kakao milik petani yang tingkat serangan hama dan penyakitnya tinggi. 80

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


NANO KATALIS NiFe2-xCoxO3±δ UNTUK PEMBUATAN ALKOHOL DARI H2 + CO2 Oleh : Dr. Rudi Situmeang, M.Sc. Drs. R. Suproyanto, M.Si. RINGKASAN

Hasil analisis fasa kristalin menggunakan difraksi sinar-X (XRD) menunjukan bahwa dalam katalis terdapat fasa kristalin NiFe2O4 dan CoFe2O4 dimana kedua puncak utama kedua fasa tersebut saling bertumpangsuh (overlap) yang mengindikasikan bahwa katalis yang terbentuk adalah NiCoFe2O4. Hasil analisis keasaman menggunakan metode Gravimetri menunjukan katalis Ni0.2Co0.2Fe0.6 memiliki nilai keasaman tertinggi yaitu 19,87 mmol piridin/g katalis jika dibandingkan dengan katalis Ni0.2Co0.3Fe0.5 dan Ni0.2Co0.1Fe0.7. Hasil analisis keasaman katalis NiyCoxFe(1-x-y)O4 menggunakan Spektrofotometri Infra Merah (FTIR) menunjukan situs asam Lewis lebih dominan dibandingkan dengan situs Bronsted-Lowry. Selanjutnya, hasil analisis morfologi permukaan katalis NiyCoxFe(1-x-y)O4 yang dipreparasi dapat dikatakn belum homogen, karena ukuran partikel katalis NiyCoxFe(1-x-y)O4 bervariasi dan belum memiliki keseragaman di setiap sudut. Ukuran partikel yang telah mencapai nano adalah ukuran partikel katalis Ni0.2Co0.2Fe0.6 dengan rentang ukuran partikel 85 140 nm. Hasil uji katalitik katalis yang dipreparasi, NiyCoxFe(1-x-y)O4 (y = 0,2; x =0,1 – 0,3) menujukkan bahwa katalis aktif untuk reaksi konversi CO2 dan H2 menjadi senyawa alkohol pada setiap temperatur reaksi yang dilakukan (200 – 500oC). Hasil cukup baik didapatkan sebesar 4400 pm pada 400oC dan 4800 ppm pada 500oC untuk katalis Ni0,2Fe1,5Co0,3O4. NiyCoxFe(1-x-y)O4 Nanoatalysts (with x = 0,2 dan y = 0,1 – 0,3) have been made using a simultaneous method of sol – gel and ultrasonofication. Materials are used nitrate salts of iron, nickel and cobalt which is dissolved in white egg solution, respectively before mixing process. After calcining and grinding, the nanocatalysts are characterized involving in x-ray diffraction (XRD) analysis, gravimetry and infra red spectroscopy (IR), and Scanning Electron Microscope (SEM). X-ray diffraction analysis proved that the prepared nanocatalysts consist of some crystalline phases such as CoFe2O4 which is superimpossed to NiFe2O4 as a major phase, Fe2O3, NiO, and Co3O4 as minor phases. Therefore, it is concluded that crystalline phase of NiCoFe2O4 is formed. Furthermore,

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

81

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Preparasi dan karakterisasi nanokatalis NiyCoxFe(1-x-y)O4 (y = 0,2 dan x = 0,1 – 0,3) dengan menggunakan metode sol-gel dari bahan Fe, Ni dan Co nitrat dan putih telur dalam medium aquades telah dilakukan. Pembuatan nanokatalis NiyCoxFe(1-x-y)O4 dibuat terhadap perbandingan rasio Co/Fe (b/b). Proses karakterisasi katalis meliputi analisis fasa kristal menggunakan difraksi sinar-X (XRD), jumlah situs asam menggunakan metode Gravimetri dan jenis situs asam menggunakan Spektrofotometri Infra Merah (FTIR), serta analisis morfologi permukaan menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM). Selanjutnya analisis hasil uji katalitik dilakukan dengan menggunakan kromatografi gas dengan detektor TCD.


KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

acid analysis using gravimetry method indicated that Ni0.2Co0.2Fe0.6O4 nanocatalyst has the highest acid properties with a quantity of 19,87 mmole pyridine/g.cat compared to other nanocatalysts of both Ni0.2Co0.3Fe0.5 and Ni0.2Co0.1Fe0.7. FTIR Analysis proved that Lewis acid sites is more dominant than BrØnsted – Lowry acid sites to all prepared nanocatalysts. Finally, surface marphology analysis showed that NiyCoxFe(1-x-y)O4 nanocatalysts prepared have not homogeneous form yet. Size of particles is varied and ∼ 85 nm for Ni0.2Co0.2Fe0.6 catalyst. However, the particle size of other catalysts is still between 85 and 140 nm. Catalyst’s activity test performed that ethanol is produced on a range of temperature reaction with a higest result of about 5000 ppm.

82

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


POLA SIMBIOTIK NON-STARCH POLYSACCHARIDES LIMBAH AGROINDUSTRI DAN CAMPURAN BAKTERI SELULOLITIK ASAM LAKTAT INDOGENOUS PADA PERTUMBUHAN ITIK Oleh : Dr. Ir. Rudy Sutrisna, M.S. Liman, S.Pt., M.Si. Dra. Nugroho Ekowati, M.Si. RINGKASAN

Hasil penelitian tahun I diantaranya didapatkan 13 isolat bakteri asam laktat (BAL) yang sebagian memiliki daya hambat terhadap bakteri Gram positif dan negatif. Isolat bakteri usus itik mampu menghambat pertumbuhan bakteri Gram positif Bacillus subtilis dan Staphylococcus aureus. Besarnya diameter daya hambat isolat bakteri usus itik berbeda-beda, berdasarkan hasil analisis histogram dengan standar error bahwa isolat yang menghasilkan diameter terbesar pada B. subtilis adalah B4 dan pada S. autreus adalah B9. Pertumbuhan isolat bakteri usus itik B4 menunjukkan fase lag selama 2 jam dan fase logaritmik selama 17 jam, sedangkan isolat B9 menunjukkan fase lag selama 3 jam dan fase logaritmik selama 10 jam. Isolat bakteri asam laktat yang diperoleh dari usus itik adalah Lactobacillus. Tidak semua isolat bakteri asam laktat yang diperoleh dari usus itik mampu menghasilkan zat antibakteri yang dapat menghambat E. coli dan Salmonella pullorum. Isolat yang tidak mampu menghambat adalah isolat dengan kode B7, B9, B12, dan B13 terhadap E. coli, sedangkan B5, B6, B11, B12 dan B13 terhadap S. pullorum. Isolat dengan kode B1 dan B2 adalah isolat yang dapat dijadikan sebagai kandidat probiotik, karena B1 memiliki kemampuan menghambat terbesar terhadap E. coli yaitu 2,4 cm dan B2 yang terbesar terhadap S. pullorum yaitu 1,2 cm. Didapatkan pula 16 isolat bakteri selulolitik yang menunjukkan kemampuan aktivitas selulolitik dan terbentuknya zona jernih oleh isolat bakteri yang ditumbuhkan dalam media bersubstrat CMC. Simpulan penelitian ini adalah dari dalam saluran pencernaan itik dapat diisolasi bakteri selulolitik memiliki aktivitas selulolisis dan BAL yang memiliki penghambatan terhadap E. Coli, S. pullorum, B. subtilis dan S. aureus yang sering meninfeksi pada itik khususnya dan unggas.

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

83

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Penelitian Tahun I bertujuan untuk mendapatkan informasi pola pertumbuhan bakteri selulolitik dan bakteri asam laktat (BAL) sebagai probiotik hasil isolasi dari dalam sistem pencernaan fermentatif itik, populasi bakteri saluran pencernaan, aktivitas enzim dan karakterisasinya sebagai probiotik.


PERAKITAN VARIETAS / KLON UNGGUL UBIKAYU: HIBRIDISASI, SELEKSI KLON-KLON YANG BERASAL DARI BENIH BOTANI, DAN UJI DAYA HASIL KLON-KLON UNGGUL Oleh : Prof. Dr. Ir. Setyo Dwi Utomo, M.S

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

ABSTRAK Tujuan jangka panjang penelitian: mendapatkan varietas/klon unggul ubi kayu yang berdaya hasil tinggi yang diperoleh melalui seleksi dan uji daya hasil dari klon-klon koleksi/introduksi dan klon yang berasal dari benih botani. Benih botani diperoleh dari hibridisasi buatan dan dari polong yang terbentuk secara alamiah (tanpa hibridisasi buatan). Tujuan khusus: mendapatkan klon unggul yang siap diikutkan dalam uji multilokasi sebelum dilepas sebagai varietas unggul baru. Tujuan akan dicapai melalui 3 aktivitas. Aktivitas I berupa uji daya hasil klon-klon dari bahan tanam stek hasil koleksi/introduksi. Aktivitas II meliputi seleksi klon unggul yang berasal dari benih/ biji botani yang dipanen dari klon tanpa hibridisasi buatan. Pada Tahun I, kegiatan Aktivitas II berupa evaluasi karakter agronomi klon yang berasal dari benih botani yang telah ditumbuhkan pada Tahun 2011, melanjutkan pemanenan benih, dan penanaman benih untuk mendapatkan bahan tanam stek. Aktivitas III: seleksi klon unggul dari populasi hasil hibridisasi (persilangan) dialel sebagian. Pada Tahun I, kegiatan Aktivitas III:, persilangan dialel sebagian (10 tetua), dan pemanenan benih; benih tersebut akan ditanam pada Tahun II untuk mendapatkan bahan tanam berupa stek; stek akan digunakan dalam studi daya gabung dan seleksi pada Tahun III. Penanaman klon-klon dari bahan tanam stek sudah dilakukan di Kebun Percobaan Universitas Lampung, Dusun Muji Mulyo, Desa Muara Putih, Kec. Natar, Kab. Lampung Selatan. Sebagian stek klon-klon tidak tumbuh karena disimpan dalam periode kemarau panjang, walaupun stek ditaruh di tempat lembab ternaungi. Penanaman dilakukan pada tanggal 10 Februari 2012. Benih botani klon-klon ubi kayu ditanam di lahan petani di Kelurahan Gunung Terang, Kec. Tanjung Karang Barat, Kota Bandar Lampung pada pertengahan Tahun 2011. Pada bulan Maret - April 2012, 70 klon (satu klonsatu tanaman) tersebut dipanen, dan stek ditanam di Kebun Percobaan Universitas Lampung, Dusun Muji Mulyo, Desa Muara Putih, Kec. Natar, Kab. Lampung Selatan. Sebanyak 5000 benih botani yang dipanen dari tetua betina klon UJ 3 disemaikan pada bulan Juni 2012. Rata-rata daya tumbuh sebesar 20% . Sebanyak 118 tanaman (klon)) hasil persemaian benih botani pada akhir tahun 2011 dipindahkan ke lahan pada awal Juni 2012. Klon-klon yang akan disilangkan ditanam di tiga tempat yaitu 1) Kebun Percobaan Universitas Lampung, Dusun Muji Mulyo, Desa Muara Putih, Kec. Natar, Kab. Lampung Selatan; 2) Kebun Balai Benih Induk Hortikultura Prov. Lampung di Sekincau, Lampung Barat (ketinggian 1900 m); dan 3) Lahan petani di Kec. Liwa, Lampung Barat (1500 m). Keragaman yang luas ditunjukkan oleh banyak variabel yang diamati; muncul tipe rekombinan. Semua (sebanyak 48 klon) ubikayu yang ditanam di dataran Tinggi Sekincau berhasil berbunga dan menghasilkan polong. Klon yang menghasilkan polong per tanaman dalam jumlah banyak a.l. Bl1, Bl2, UJ 3 (Thailand), dan CMM-25-27 -. Dua manuskrip sudah diserahkan kepada editor Jurnal Agrotropika dan Jurnal Agrotek. Bab Pendahuluan sebuah buku Tentang pemuliaan Ubikayu juga sudah diselesaikan. Kata kunci: benih botani, (Manihot esculenta Crantz), klon, uji daya gabung, uji daya hasil 84

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


OPTIMASI PROSEDUR PERBANYAKAN TANAMAN ANGGREK DENDROBIUM MELALUI PEMANFAATAN BAHAN ORGANIK ADDENDA DALAM MEDIA PENGECAMBAHAN BIJI, PEMBESARAN PLANLET DAN KLONING IN VITRO Oleh : Ir. Sri Rama Diana, M.Si. Dr. Ir. Dwi Hapsoro, M.Sc. Dr. Ir. Yusnita, M.Sc.

Anggrek Dendrobium merupakan salah satu tanaman hias terpenting di Indonesia, baik sebagai bunga pot maupun sebagai bunga potong. Anggrek jenis ini paling banyak diminati oleh hobiis ataupun pebisnis anggrek karena mudah dalam perawatan dan kerajinannya berbunga. Akan tetapi ada kecenderungan lima tahun terakhir, Indonesia tergantung dengan suplai anggrek impor dari Thailand dan Taiwan, baik berupa tanaman berbunga ataupun bibit anggrek. Penganggrek di Indonesia masih terkendala dengan kurangnya ketersediaan bibit hasil penyilang Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pasar. Masalah utama penyebab Indonesia selalu mengimpor anggrek dari luar negeri adalah akibat kurang terprogramnya pemuliaan anggrek di Indonesia. Padahal Indonesia mempunyai potensi besar untuk menghasilkan bibit-bibit hibrida baru unggul karena Indonesia memiliki keragaman anggrek terbesar di dunia. Banyak penyilang dari Indonesia yang langsung menjual bibit hasil silangan sebagai bibit botolan karena tidak mau terlalu susah melakukan pemeliharaan bibit sampai berbunga. Hal ini disebabkan ada rentang waktu pemeliharaan yang cukup lama sekitar 2-3 tahun dari bibit botolan sampai menjadi tanaman siap berbunga. Selanjutnya dari ratusan sampai ribuan penganggrek di Indonesia hanya beberapa industri nurseri yang dilengkapi dengan laboratorium dan mampu memproduksi bibit botolan yang berasal dari pengecambahan biji ataupun melakukan kloning in vitro Sebagian besar teknik untuk menjalani tahapan pemuliaan anggrek seperti teknik hibridisasi, pengecambahan biji in vitro dan pembesaran protocorm menjadi seedling, aklimatisasi dan pemeliharaan tanaman anggrek hingga siap berbunga telah kami kuasai, namun belum semua tahapan ini teroptimasi. Berdasarkan penelitian yang sudah kami lakukan sebelumnya, tahapan pengecambahan biji in vitro, pembesaran protocorm menjadi seedling dan pembesaran bibit anggrek hingga siap aklimatisasi serta kloning invitro perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan prosedur yang optimal dan efisien. Penelitian akan dilaksanakan selama 3 tahun. Pada tahun pertama dilakukan percobaan optimalisasi persilangan, pengecambahan biji, dan pembesaran protocorm menjadi seedling in vitro dengan tujuan (1) mendapatkan populasi hasil silangan sebagai bahan seleksi (2) mendapatkan prosedur optimal pengecambahan biji dan pembesaran protocorm menjadi seedling in vitro. Pada tahun kedua dilakukan percobaan optimalisasi pembesaran bibit anggrek sampai siap diaklimatisasi dengan tujuan (1) mendapatkan prosedur optimal pembesaran bibit anggrek in vitro sampai siap diaklimatisasi. Tahun ketiga aklimatisasi dan kloning in vitro dengan tujuan (1) mendapatkan prosedur optimal aklimatisasi bibit anggrek dari botol ke lingkungan eksternal dan (2) mendapatkan prosedur kloning in vitro untuk menghasilkan bibit anggrek yang true-to-type. Pada akhir penelitian didapatkan optimalisasi penguasaan teknik untuk melakukan pemuliaan anggrek Dendrobium, yaitu teknik pengecambahan biji, pembesaran protocorm menjadi seedling, pembesaran seedling ,aklimatisasi planlet, dan kloning in vitro. Penguasaan teknik untuk pemuliaan anggrek Dendrobium tersebut akan menjadi kandungan utama toolbox untuk menghasilkan bibit-bibit hibrida Dendrobium unggul baru di masa mendatang dalam jumlah massal dan bermutu.

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

85

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

RINGKASAN


OPTIMASI PROSES PRODUKSI MINUMAN SINBIOTIK ANTIOKSIDAN DARI ESTRAK CINCAU HIJAU (Premna oblongifolia Merr) Oleh : Dr. Ir. Suharyono A.S., M.S. Dr. Ir. Susi Astuti, M.Si. Ir. Samsurijal, M.Si. Ir. Fibra Nurainy, M.T.A.

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

RINGKASAN Kajian tentang potensinya sebagai sumber serat pangan menunjukkan bahwa ekstrak cincau hijau dapat menunjang pertumbuhan BAL dan memiliki aktivitas antioksidan. Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa komponen pembentuk gel (KPG) ekstrak cincau hijau bersifat prebiotik. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan cincau hijau sebagai serat pangan melalui pengembangannya sebagai minuman sinbiotik antioksidan yang dapat diterima konsumen serta bermanfaat untuk memperbaiki kualitas saluran pencernaan dan meningkatkan status antioksidan. Penelitian tahun pertama secara khusus bertujuan untuk: (1) menentukan komposisi substrat optimal bagi jenis bakteri terpilih melalui penambahan substrat tambahan (gula dan susu skim), dan lama fermentasi optimal, (2) mempalajari karakteristik minuman sinbiotik antioksidan selama fermentasi, dan (3) melakuan optimasi penambahan sumber antioksidan untuk menghasilkan minuman sinbiotik dengan karakteristik terbaik (termasuk organoleptik) dan aktivitas antioksidan tertinggi. Peubah yang diamati meliputi total BAL, total asam, pH, aktivitas antioksidan, dan kualitas organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan substrat terbaik untuk pembuatan minuman sinbiotik cincau hijau yang bersifat antioksidan adalah dengan penambahan glukosa 2% dan susu skim 2% dengan lama fermentasi yang digunakan adalah 48 jam. Selama proses fermentasi/inkubasi terjadi peningkatan total bakteri asam laktat sampai lama fermentasi 16 jam namun setelah 16 jam hingga 48 jam terjadi sedikit penuruan total BAL. Selama fermentasi juga terjadi peningkatan total asam dan penurunan pH produk. Penambahan sari buah dapat memperbaiki penerimaan panelis terhadap organoleptik minuman sinbiotik cincau hijau yang meliputi warna, rasa, aroma, penampakan, dan penerimaan keselurusan. Minuman sinbiotik cincau hijau yang diproduksi tanpa penambahan sari buah maupun yang diberi penambahan sari buah nanas, jeruk, dan jambu biji memiliki aktivitas antioksidan (persen peredaman radikal bebas) yang cukup tinggi. Aktivitas antioksidan minuman sinbiotik cicau hijau belum menunjukkan hasil yang baik, dikarenakan metode yang digunakan masih sangat sederhana. Oleh karena itu direkomendasikan untuk pengujian ulang aktivitas antioksidan produk menggunakan metode yang lebih akurat pada tahun kedua sebelum dilakukan pengujian stabilitas produk dan pengujian secara in vivo terhadap tikus percobaan.

86

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


PEMANFAATAN GALUR MURNI TERSEGREGASI TRANSGRESIF DI DALAM PERAKITAN PADI NON-HIBRIDA DAN HIBRIDA YANG TAHAN TANAH ASAM PODSOLIK MERAH KUNING Oleh : Syaiful Hikam, Ph.D Ir. Paul Benyamin Timotowu, M.S, Ph.D Ir. Deni Sudrajat, M.P ABSTRAK

Penelitian ini menggali peluang pemanfaatan fenotipe segregasi transgresif yang terekspresi pada fase vegetatif dan reproduksi sehingga menghasilkan: (1) koleksi plasma nutfah lima varietas tetua padi yang menampilkan segregasi transgresif; (2) pengujian potensi genetik tetua yang diseleksi berdasarkan segregasi transgresif; dan (3) perakitan tiga kultivar harapan yang bersifat spesifik lokasi, terutama tahan terhadap tanah asam PMK (Podsolik Merah-Kuning) Lampung. Koleksi plasma nutfah dan zuriat non-hibrid dan hibridnya dapat digunakan sebagai materi genetik pada penelitian pemetaan QTL. Pada Tahun II penelitian dilaksanakan di tanah PMK asam Lampung menggunakan Quasi Rancangan Kelompok-Lengkap Teracak dengan tiga ulangan. Penelitian Tahun II menguji kinerja varietas, QTL, dan interaksi varietasXQTL pada lingkungan sawah (lingkungan 3). Plasma nutfah tetua dan QTL yang dikoleksi dari Lingkungan 1 dan 2 pada Tahun 1 juga diuji pada Lingkungan 3 berupa sawah baru yang terkendala oleh ketersediaan air dan kebocoran air akibat perkolasi. Hasil pengujian menunjukkan: (1) seleksi berdasarkan QTL lebih stabil untuk multilingkungan dibandingkan seleksi berdasarkan varietas atau interaksi varietasXQTL; (2) ragam genetik, heritabilitas broad-sense, dan koefisien keragaman genetik bermakna untuk varietas dan QTL (> 2X galat baku) tetapi tidak untuk interaksi varietasXQTL; (3) daya gabung khusus lebih bermakna untuk peubah tinggi tanaman, jumlah anakan/ rumpun, bobot kering malai/rumpun, jumlah gabah isi/rumpun, bobot gabah isi/ rumpun, dan bobot 100 gabah; tetapi daya gabung umum lebih bermakna untuk peubah produktivitas; (4) heterosis mid-parent secara konsisten lebih bermakna daripada heterosis high-parent; dan ekspresi heterosis lebih konsisten pada varietas dan interaksi varietasXQTL dibandingkan pada QTL; (5) terseleksi lima varietas terbaik: PB Bogor (10.4 t/ha), Mutiara (8.3 t/ha), Ciherang (8.1 t/ha), Tewe (7.9 t/ha), dan Kesit (7.7 t/ha); dan enam kultivar harapan spesifik lokasi tanah PMK Lampung: PB Bogor-Jumlah Bulir (13.2 t/ha), Mutiara-Sudut Anakan (10.6 t/ha), PB Bogor-Sudut Anakan (9.9 t/ha), TeweJumlah Bulir (9.3 t/ha), Ciherang-Sudut Anakan (9.3 t/ha), dan Gendut-Jumlah Bulir (9.0 t/ha).

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

87

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Pengembangan padi selama ini dilakukan berdasarkan pemuliaan padi non-hibrida dan hibrida. Pemuliaan padi non-hibrida terkendala oleh keaditifan kerja gen terkait, sedangkan pemuliaan padi hibrida terkendala oleh kemunculan heterosis yang tidak konsisten. Segregasi transgresif yang telah terbukti merupakan ekspresi QTL (quantitativetrait loci), dengan demikian, berpeluang untuk dijadikan alternatif pada pengembangan padi. Keuntungan segregasi transgresif adalah ekspresinya muncul pada generasi self lanjut, yaitu pada saat tanaman padi telah mencapai ‘nyaris’ galur murni (near pureline).


RANCANG BANGUN GASIFIER UNTUK GASIFIKASI MINYAK JARAK DAN MINYAK JELANTAH UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PADA KOMPOR RUMAH TANGGA Oleh : Dr. Ir. Tamrin, M.S. Ir. Budiyanto Lanya, M.P

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

RINGKASAN Minyak jelantah dan minyak jarak merupakan bahan bakar nabati yang potensi untuk dimanfaatkan untuk bahan bakar di dapur, karena ketersediaan bahan bakar tersebut menyebar di sekitar masyarakat, sehingga tidak masalah dalam mendistribusinya. Disamping itu minyak jelantah merupakan limbah minyak goreng yang telah dipakai berkali-kali dan tidak baik untuk kesehatan. Sedangkan minyak jarak dapat diproduksi oleh masyarakat. Pemanfaatkan teknologi gasifikasi untuk merubah minyak jelantah dan minyak jarak untuk meningkatkan tingkat kebersjhan pembakaram. Gasifikasi pada bahan bakar cair adalah untuk merubah wujud bahan bakar dalam bentuk cair menjadi gas. Gas yang dihasilkan akan mudah terbakar Disamping itu pemanfatan minyak jelantah dan minyak jarak sebagai deversifikasi penggunaan bajan bakar. Tujuan Penelitian Tahun Pertama (II) yaitu a) Merancang gasifier minyak jarak dan minyak jelantah dengan menggunakan tekanan, b) Mempelajari laju aliran minyak dan lama gas minyak jarak dan minyak jelantah yang dihasilkan dapat dibakar serta efisiensi kompor tersebut, c) Merancang, membuat dan menguji kompor sumbu yang cocok untuk minyak jarak dan minyak jelantah dan Menentukan efisiensi pembakaran minyak jelantah yang disiram dengan air. Penelitian tahun kedua dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu; a) penggunaan gasifier kompor mawar untuk mengubah wajud minyak dalam kondisi cair menjadi gas, b) menentukan laju aliran minyak jarak dan minyak jelantah dari tangki ke dapur kompor mawar, c) pengukuran lamanya gas muncul dan dapat dibakar d) Rancangan kompor sumbu yang cocok dengan minyak jarak dan minyak jelantah dan e) Pengembangan kompor mawar untuk digunakan khusus untuk menyak nabati yang mempunyan kekentalan tinggi. Gasifikasi minyak jarak dengan minyak jelantah dengan menggunakan rangcangan kompor Belonio dapat dilakukan, tetapi gas yang dihasilkan sedikit dan tidak efektif. Gasifikasi dapat dilakukan dengan menggunakan kompor mawar dengan prinsip kerja yaitu pipa logam dapur kompor mawar dipanaskan dengan menggunakan api dengan bahan minyak tanah sebagai pemicu pembakaran yang lebih cepat. Setelah pipa dapur kompor mawar cukup panas sekitar 250 oC, maka minyak jarak dan minyak jelantah dialirkan pelan-pelan. Minyak didalam pipa panas akan merubah menjadi gas, gas keluar melalui mulut kompor dengan tekanan atau semburan yang menimbulkan bunyi. Gas yang keluar langsung terbakar. Gassifikasi minyak jarak dan minyak jelantah dilakukan dengan kompor mawar dan dibandingkan dengan bahan bakar minyak tanah sebagai kontrol. Kendala ditemukan pada pipa pengalir minyak dari tangki ke dapur kompor mawar dengan diameter lobang yang kecil 1,5 mm. Laju kecepatanan minyak tanah lebih cepat 4-9 kali daibandingkan

88

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


Pengembangan kompor sumbu untuk bahan bakar minyak jarak dan minyak jelantah menghadap kendala yaitu tinggi rambatan minyak yang rendah (Âą 3 cm) dan bahan bakar minyak jarak dan minyak jarak relative lebih sukar dibakar. Kendala yand ada ini memerlukan kontrusi khusus untuk kompor sumbu dengan bahan bakar minyak jarak dan minyak jelantah. Pengembangan kompor ini dibutuhkan 6 kali modifikasi kompor untuk mendapatkan kompor dapat menyala dengan menggunakan sarangan. Tinggi sarangan juga berpengaruh terdapa besar nyala api. Tinggi sarangan kompor lebih kurang 3 cm cukup untuk api dapat menyala lebih baik. Sedangkan besar lobangan sarangan dengan bahan bakar minyak jarak dan minyak jelantah le-bih besar dibandingkan dengan besar lobang sarangan dengan menggunakan bahan bakar minyak tanah. Komopor sumbu dengan bahan bakar minyak jarak dan minyak jelantah api dapat me-nyala dengan tanpa sarangan, tetapi pembakarannya tidak sempurna dibuktikan dengan banyak jelaga yang dihasilkan dan warna api yang merah. Efisiensi kompor sumbu dengan bahan bakar minyak jarak dan minyak jelantah cukup rendah yaitu 18-21%, sedangan menggunakan bahan bakar minyak tanah dengan kompor yang sama yaitu 24-25%. Pengukuran efisiensi kompor dengan cara dipercikan air tidak dilaksanakan, karena kualitas api yang dihasilkan setelah dipercikan dengan air tidak baik. Api cendrung mati apabila memercikan api agak berlebihan. Diperkirakan aplikasinya juga akan sulit, karena mengatur pemberian air dalam pemercikan api. Pengembangan kompor mawar yang cocok untuk bahan bakar nabati dengan kekentalan tinggi diperlukan, agar aplikasi pemakaian kompor untuk bahan bakar nabati dengan kekentalan tinggi dapat dimanfaatkan. Percobaan untuk mengembangan kompor mawar ini telah dilakukan, dengan 4 kali modifikasi. Percobaan dimulai dengan mengalirkan bahan bakar dengan mengu-nakan selang yang ditinggikan. Hasilnya tidak memuaskan, karena api akhirnya mati. Selanjut-nya dikembangkan dengan alat pengatur alir satu arah, hasilnya juga tidak memuaskan. Kemu-dian dikembangkan dengan prisnp system jet, dengan dua kali perbaikan didapat hasil yang me-muaskan yaitu api pada dapur kompor mawar dapat menyala. Pengembangan juga dilakukan dengan cara memasukan bahan bakar didalam ban motor, kemudian dari pemtil ban disalurkan dengan pipa ke dapur kompor mawar. Hasil percobaan cukup memuaskan, api pada dapur kom-por dapat menyala dengan baik. Berdasarkan percobaan ini akan dikembangkan kompor mawar khusus untuk bahan bakar nabati dengan kekentalan tinggi dengan menggunakan system penga-liran dari tangki bahan bakar ke dapur kompor mawar dengan sistem jet

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

89

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

dengan mengalirkan minyak jarakk dan minyak jelantah pada pipa dan tekanan yang sama. Hasil menunjukkan bahwa untuk merubah wujud bahan bakar minyak jarak dan minyak jelantah untuk menjadi gas, diperlukan suhu dapur kompor mawar yang lebih tinggi (200 oC) dibandingkan dengan penggunaan bahan bakar minyak tanah (150 oC). Efisiensi penggunaan bahan bakar minyak jarak dan minyak jelantah dengan menggunakan kompor mawar adalah 26-29%, sedangkan efisiensi dengan menggunakan bahan bakar minyak tanah 34-35%.


AKTIVITAS BEAUVERIA BASSIANA SEBAGAI PENGENDALI ALAMI PENGGEREK BUAH KOPI (PBKO) HYPOTHENEMUS HAMPEI (COLEOPTERA: SCOLYTIDAE) PADA SISTEM AGROFORESTRI KOPI DI LAMPUNG By : Dr. I G. Swibawa, M.S Dr. Ir. Hamim Sudarsono, M.S.

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

ABSTRACT Lampung Province is a one of leading robusta coffee production regions in Indonesia. Majority of coffee fields in Lampung are owned and operated by local farmers who have to deal with various coffee planting problems in order to make profit out of their farms. One of the most important problems on coffee production is coffee berry borer pest (Hypothenemus hampei), a small insect which live and feed inside coffee beans. Entomopathogenic fungi such as Beauveria bassiana can be used as complementary of integrated coffee berry borer pest management. Based on the reason, the research was conducted to study B. bassiana activity and pathogenicity to coffee borer Hypothenemus hampei in agroforestry coffee system in Lampung. Field surveys of B. bassiana infected coffee berry borer in agroforestry coffee system were done in two districts in Lampung Province i.e. West Lampung and Tanggamus from July to October 2011. Laboratory study was conducted from April to July 2012 in Laboratory of Plant Pest and Diseases University of Lampung to describe the pathogenicity of B. bassiana collected from the coffee fields. The results show that the infection rate of entomopathogenic fungi B. bassiana on coffee berry borer in agroforestry coffee system in Lampung was low, around ≤ 30% whereas complex agroforestry system had higher infection rate than the simple agroforestry system. Under Laboratory condition, mortality rate of coffee berry borer treated with 107 spore per ml of B. bassiana from West Lampung for was 35%, while mortality rate of rice weevil treated with 107 spore per ml of B. bassiana from Tanggamus was 56,8%. Overall, the quality of B. bassiana collected from coffee fields in West Lampung and Tanggamus was low. The exploration to find higher quality of B. bassiana is, therefore, still needed to develop sustainable and effective technique to control coffee berry borer. Application of B. bassiana for controlling coffee berry borer has a good prospect environmentally and economically, especially when global certification is now mandatory for international coffee market and industry. Key word: Beauveria bassiana, Hypothenemus hampei, agroforestry system

90

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


PERBAIKAN RANCANGAN KOMPRESOR SEBAGAI SUMBER O2 DAN N2 ALAMI UNTUK MENGATASI KENDALA KONTINYUASI PASOK O2 DAN N2 FABRIKASI PADA SISTEM CAS/MAS Oleh Rofandi Hartanto dan Dwi Dian Novita2) 2)

ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk meracang suatu box container untuk menyimpan/ mengangkut buah-buahan dan sayur-sayuran sayuran segar dalam sistem CAS/MAS. Pada box container dilengkapi dengan kompresor sebagai sumber oksigen dan nitrogen, dan tabung karbon dioksida sebagai sumber karbon dioksida, masing-masing dengan flow controller untuk mengatur pemasukan udara dan karbon dioksida.

Ketika pengisian dihentikan, satu jam kemudian terjadi penurunan konsentrasi karbon dioksida masing-masing sama besar yaitu sekitar 50 persen dari target. Pada dua jam setelah penghentian pengisian komposisi udara dalam kompresor sama dengan komposisi udara luar. Pengisian kembali gas-gas dengan kompresor dan tabung karbon dioksida sebaiknya dilakukan satu jam setelah penghentian pengisian, atau pengisian gas-gas dalam semua komposisi sebaiknya dilakukan secara kontinyu. Kata kunci: kompresor, sistem CAS/MAS, tabung CO2. 1)

Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Lampung

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

91

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Telah berhasil dibuat box container dengan dimensi P x L x T adalah 2.150 mm x 1.680 mm x 1.450 mm. Pengisian box container dengan udara melalui kompresor dan karbon dioksida melalui tabung karbon dioksida pada komposisi O2:CO2:N2 masingmasing sebesar 5:5:90, 5:10:85, 10:5:85 dan 10:10:85 dapat terisi penuh setelah satu jam pengisian.


HIBAH FUNDAMENTAL


PENINGKATAN KETAHANAN KOROSI BAJA AISI 4130 PADA TEMPERATUR 850 °C DENGAN HOT-DIP ALUMINUM COATING Oleh : M. Badarudin, Ph.D RINGKASAN

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Baja AISI 4130 diperoleh secara komersial dilapisi dengan pencelupan panas ke dalam alumnium cair pada temperatur 700 °C dengan variasi waktu pencelupan 3−16 detik. Karakteristik oksidasi bare steel dan baja Al-coated dipelajari melalui thermal gravimetric analysis (TGA). Produk-produk hasil oksidasi dianalisis menggunakan X-ray diffractometer, scanning electron microscope (SEM), dan energy dispersive spectroscopy (EDS). Scanning-electron microscopy (SEM) menunjukan bahwa lapisan aluminida menampilkan lapisan yang padat, homogen dan bebas cacat dengan ikatan yang kuat pada susbtratnya. Energy dispersive spectroscopy (EDS) analisis mengindikasikn bahwa lapisan intermetalik mengandung lapisan utama FeAl3 dan Fe2Al5. Pengujian oksidasi pada temperatur 850 °C selama 49 h dalam lingkungan udara dilakukan. Hasil oksidasi menunjukan bahwa lapisan aluminida yang tebentuk pada susbtrat baja sangat signifikan meningkatkan ketahanan oksidasi baja AISI 4130 melalui pembentukan lapisan protektif α-Al2O3. Kata-kata kunci: baja AISI 4130; pelapisan celup panas Al; oksidasi temperature tinggi; lapisan α-Al2O3

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

93


MARGINALISASI TRADISI NGUMO : STUDI TENTANG KONEKTIVITAS PENGETAHUAN LOKAL DAN PENGETAHUAN GLOBAL PADA MASYARAKAT ADAT LAMPUNG PEPADUN DALAM MEMELIHARA LINGKUNGAN ALAM Oleh : Dr. Bartoven Vivit Nurdin, S.Sos, M.Si ABSTRAK

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji Marginalisasi pada Tradisi Ngumo : Studi tentang Konektivitas Pengetahuan lokal dan pengetahuan Global Pada Masyarakat Adat Lampung Pepadun dalam memelihara lingkungan alam. Tradisi ngumo merupakan tradisi berladang etnik Lampung Pepadun, yang telah ada sejak nenek moyang mereka dan diwarisi terus menerus. Sebenarnya hampir semua penduduk asli di sebelah selatan Sumatera, memiliki tradisi berladang semacam ini, namun berbeda-beda coraknya. Pada hasil penelitian tahun pertama ditemukan bahwa tradisi ngumo sudah banyak ditinggal oleh etnik Lampung Pepadun, meskipun ada namun jumlahnya sudah sangat sedikit. Ini salah satunya dikarenakan pengaruh perubahan sosial budaya yang ada dalam masyarakat. Etnik Lampung yang memiliki banyak tanah, dan biasanya dipergunakan untuk kepentingan subsistensi, yakni untuk Ngumo. Ngumo merupakan cara berladang dengan ritual-ritual adat dan agama khusus, yang ditanaman adalah padi, sebagai bahan makanan pokok. Jenis padi yang ditanam berbeda dengan jenis padi yang ada masa kini. Jenis padi ini adalah jenis padi yang tahan lama dan mampu bertahan hingga tahunan, sehingga untuk sekali panen bisa untuk makan sampai tiga tahun tidak habis dalam satu keluarga besar etnik Lampung. Namun jenis padi itu sekarang hampir punah dan cara-cara ngumo juga sudah mulai ditinggalkan. Sejak masuknya perekonomian global dan komersialisasi yang semakin mendunia, maka etnik Lampung banyak menjual tanah-tanahnya dan beralih ke pekerjaan lain, sebagian besar meninggalkan perladangan. Apalagi sejak masuknya transmigrasi ke Lampung, tanah-tanah harganya semakin meningkat, maka praktik jual beli tanah tidak terhindarkan, ada juga etnik Lampung yang menjual habis tanah-tanahnya untuk keperluan-keperluan yang sifatnya konsumptif. Biasannya tanah di jual kepada perusahaan perkebunan yang masuk ke Lampung, sehingga perkebunan yang ada sekarang sebagian besar milik perusahaan perkebunan. Disamping itu dari pandangan pemerintah, sistem ngumo yang membakar area lahan dan tidak menetap maka sistem pertanian lokal ini seringkali dituding sebagai salah satu penyebab rusaknya hutan dan lingkungan alam. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh termarginalisasinya tradisi Ngumo dalam etnik Lampung, padahal hasil peneltian tahun pertama menunjukkan bahwa tradisi ngumo masih dilakukan namun semakin berkurang jauh, terutama sejak Lampung menjadi kawasan transmigrasi dan perkebunan milik perusahaan maupun pemerintah. Perubahan sosial budaya adalah suatu hal yang tidak bisa dihindari dalam perkembangan masyarakat, termasuk globalisasi ikut merubah sistem perladangan tradisional masyarakat. Namun, menurut temuan penelitian kami sebelumnya pengetahuan global tidaklah harus dihindari melainkan mencari konektivitas dengan pengetahuan lokal. Ini dikarenakan jika hanya menggunakan pengetahuan lokal maka model yang bisa diterapkan akan sulit

94

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


karena pengetahuan lokal yang telah termarginalkan, dan kita tidak bisa memungkiri kenyataan lapangan bahwa telah banyak terjadi perubahan sehingga tidak bisa terbuai dengan kearifan lokal saja. Oleh karena itu dalam penelitian ini mencoba membuat model pemeliharaan lingkungan alam dengan menggunakan konektivitas antara pengetahuan lokal dan pengetahuan global. Penelitian ini dipengaruhi oleh beberapa pendekatan antropologi ekologi, dari Julian Steward (1955), pendekatan sistem dari Geertz (1963), Pendekatan Prosessual dari Orlove (1980), Pendekatan kearifan lokal dari Dove (19852006) dan Pendekatan konektivitas dan pengetahuan global dari Dror dan Dascal (1997) (Ezra, 2002).

Metode penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi, yakni menggunakan teknik pengamatan dan wawancara mendalam, khususnya mengenai perubahan dalam tradisi ngumo, marginalisasi tradisi ngumo dan perubahan fungsi tanah untuk perkebunan swasta dan pemerintah. Langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan penelitian lapangan, mengumpulkan berbagai informasi dari informan dengan metode pengamatan dan wawancara mendalam. Setelah data terkumpul langkah selanjutnya adalah melakukan analisis dengan berbagai referensi yang relevan, dan terakhir membuat bangunan teori (Building Theory) yang baru dari teori-teori antropologi ekologi yang sudah ada dan membangun model konektivitas pengetahuan lokal dan global.

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

95

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Penelitian ini telah dilakukan keseluruhan yakni pada tahap membangun teori dan model. Membangun teori berdasarkan pandangan marginalisasi dari tradisi Ngumo sebagai pengetahuan lokal masyarakat Lampung Pepadun. Tahapan membangun sebuah model dilakukan dengan menganalisis konektivitas pengetahuan lokal dan pengetahuan global, untuk pemeliharaan lingkungan alam. Namun sebagai out put penelitian, hasil penelitian ini sedang diproses pengiriman artikel untuk terbit di Jurnal International Procedia Social and Behavioral Science, dan Jurnal Administratio FISIP UNILA.


RESEPSI MASYARAKAT TERHADAP KARYA HABIBURRAHMAN EL-SHIRAZY Oleh : Dr. Muhammad Fuad, M.Hum., Prof. Dr. Abd. Syukur Ibrahim, dan Dr. Munaris, M.Pd. RINGKASAN

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan resepsi masyarakat pembaca terha­dap novel karya Habiburrahman El Shirazy. Tujuan utama penelitian ini dapat dirinci menjadi tiga, yaitu (1) mendeskripsikan resepsi masyarakat terhadap fakta cerita karya Habiburrahman El Shirazy, (2) mendeskripsikan resepsi masyarakat terhadap sarana cerita karya Habiburrahman El Shirazy, dan (3) mendeskripsikan kecenderungan resepsi masyarakat terhadap karya Habibur-rahman El Shirazy. Penelitian ini menganut prinsip penelitian kualitatif, dengan menggunakan an­cangan her-meneutika. Artinya, basis utama penelitian ini adalah kerja penafsiran. Oleh karena itu, data pe­nelitian ini berupa penggalan-penggalan teks (unit) yang relevan dengan fokus dan tujuan penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi. Pe­ne­liti merupakan instrumen kunci, yaitu peneliti yang menjalankan seluruh prosedur penelitian. Dalam melakukan perannya sebagai instrumen, peneliti dilengkapi dengan kisi pengembangan instrumen, panduan pengumpulan data untuk masalah pertama, panduan pengumpulan data untuk masalah kedua, dan panduan pe­ngumpulan data untuk masalah ketiga. Analisis data dilakukan dengan model alir dan interaktif dengan basis kerja hermeneutika, yaitu bertolak dari pemahaman (verstehen) ke penjelasan (erklaren). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa resepsi masyarakat pembaca terhadap novel karya Habiburrahman El-Shirazy cukup bervariasi atau beragam. Secara keseluruhan, jangkauan resepsi masyarakat pembaca terhadap unsur-unsur tekstual (pembangun) novel dapat dikatakan komprehensif, dalam arti, meliputi fakta cerita (tokoh, alur, latar), sarana cerita (judul, sudut pandang, gaya, dan nada), dan tema (topik-topik) cerita. Dari unsur-unsur tekstual tersebut, ternyata ada kecenderungan fokus resepsi pembaca tertuju pada tokoh cerita, kemudian mengarah ke nada, alur, latar, topik cinta, gaya, topik pluralisme, topik poligami, judul, topik toleransi, dan sudut pandang.

96

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


UJI EFEKTIVITAS TEMPE SEBAGAI ANTI PENUAAN DENGAN MENGGUNAKAN TIKUS JANTAN USIA TUA SEBAGAI HEWAN MODEL Oleh : Dr. Ir. Susi Astuti, M.Si Dr. Sutyarso, M.Biomed RINGKASAN Penuaan merupakan proses akumulasi perubahan-perubahan merugikan di dalam sel dan jaringan dengan bertambahnya usia seseorang sehingga meningkatkan resiko terjadinya penyakit dan kematian. Proses penuaan dapat dihambat apabila makanan yang dikonsumsi sehari-hari mengandung senyawa antioksidan dalam jumlah yang cukup untuk memobilisasi aktivitas antioksidan endogen intrasel. Tempe merupakan pangan fungsional asli Indonesia penghasil antioksidan alami. Isoflavon adalah senyawa bioaktif yang terdapat pada tempe.

Uji in vivo menggunakan tikus putih jantan usia tua umur 12 bulan strain Sprague Dawley dengan ransum yang disusun secara isonitrogen dan isokalori dengan kadar protein ransum sebesar 10%. Tikus dibagi dalam 3 kelompok yaitu (1) diet standar kasein sebagai kontrol, (2) diet dengan substitusi tempe 50%, dan (3) diet dengan substitusi tempe 100%. Masing-masing kelompok terdiri dari 7 ekor. Perlakuan diberikan selama dua bulan. Setelah 2 bulan perlakuan, tikus dikorbankan dengan cara dislocasio cervicalis, organ hati dan ginjal dikoleksi, selanjutnya dilakukan pengukuran kadar peroksidasi lipid (malonaldehida/MDA) dan aktivitas enzim SOD hati dan ginjal, serta evaluasi morfologi jaringan hati dan ginjal secara histopatologi. Data diolah dengan sidik ragam menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap parameter yang diuji. Untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan, data yang menunjukkan pengaruh nyata selanjutnya diuji dengan Beda Nyata Terkecil. Hasil analisis kuantitatif senyawa isoflavon tepung tempe dengan HPLC menunjukkan kadar total isoflavon (daidzein, genistein, glisitein dan faktor-2) sebesar 77.98 mg/100g(bk). Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi tepung tempe 100 % mampu menurunkan kadar peroksidasi lipid / MDA hati tikus jantan usia tua (5.84 ± 0.11 nmol/g pada perlakuan kontrol menjadi 4.05 ± 0.12 nmol/g) dan ginjal (3.69 ± 0.03 nmol/g pada perlakuan kontrol menjadi 2.05 ± 0.05 nmol/g), serta meningkatkan aktivitas enzim SOD hati (960.12 ± 47.27 nmol/g pada perlakuan kontrol menjadi1344.06 ± 45.36 nmol/g) dan ginjal (753.45 ± 50.10 nmol/g pada perlakuan kontrol menjadi 1155.23 ±77.81 nmol/g). Suplementasi tepung tempe 100 % cenderung menurunkan degenerasi hidropis dan nekrosa pada pengamatan lesio hepatosit jaringan hati, maupun pada pengamatan lesio tubulus jaringan ginjal tikus jantan usia tua. Kata kunci

: tepung tempe, peroksidasi lipid, aktivitas enzim SOD, histopatologi hati dan ginjal, tikus jantan usia tua

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

97

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Penelitian bertujuan untuk : (1) mengevaluasi status pertahanan antioksidan (kadar peroksidasi lipid/MDA dan aktivitas enzim Superoksida Dismutase/SOD) organ hati dan ginjal tikus jantan usia tua; (2) mengevaluasi morfologi jaringan hati dan ginjal tikus jantan usia tua sebagai organ detoksifikasi.


STUDI KARAKTERISTIK TRANSDUSER ULTRASONIK SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN ALAT UKUR MODULUS ELASTISITAS DAN VISKOSITAS BAHAN BIOLOGI Oleh : Dr. Sri Waluyo, M.Si Dr. Warsito, DEA

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

ABSTRAK Transduser ultrasonik bekerja dengan merubah energi listrik menjadi energi mekanik atau pun sebaliknya. Energi getaran yang dipencarkan oleh transduser transmitter dan disensor oleh transduser receiver diusulkan digunakan untuk mode pengukuran parameter-parameter mekanik bahan biologi. Pendekatan model digunakan untuk menentukan dinamika transmisi gelombang ultrasonik melalui medium viskoelastik. Di dalam sistem pengukuran transmisi gelombang ultrasonik, sinyal luaran dipengaruhi oleh spektrum sinyal masukan, karakteristik medium dan transduser. Dalam penelitian ini, sebuah pendekatan fungsi transformasi dari sistem pengukuran transmisi gelombang ultrasonik digunakan untuk mengetahui efek transduser pada data pengukuran. Signal dengan bentang frekuensi yang lebar (Pseudo-random binary sequence, PRBS) dirancang dan digunakan sebagai gelombang usikan, selain gelombang sinusoidal. Hasil pengukuran diperoleh bahwa perbedaan jarak dua transduser berpengaruh pada atenuasi dan tidak berpengaruh pada spektrum sinyal yang diteruskan. Dengan menggunakan dua buah sinyal yang berbeda (sinusoidal dan PRB) menampakkan hasil bahwa respon spektrum yang terukur serupa dengan spektrum transduser dari pabrikan. Hasil-hasil ini memberikan harapan bahwa metode yang diusulkan memiliki potensi untuk digunakan sebagai cara mengeluarkan pengaruh transduser ultrasonik dalam pengukuran. Keywords: transduser ultrasonik, viskoelastik, gelombang transmisi

98

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


HIBAH RISET DASAR KEMENRISTEK


PENINGKATAN KETAHANAN KOROSI TEMPERATUR TINGGI BAJA KARBON RENDAH (AISI 1020) DENGAN PELAPISAN CELUP PANAS ALUMINIUM UNTUK APLIKASI PADA PIPA GAS PANAS BUMI Oleh : Mohammad Badaruddin, Ph.D Prof. Suharno, Ph.D

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

RINGKASAN Proses pelapisan baja AISI 1020 dengan metode celup panas aluminium telah dilakukan. Untuk mengetahui parameter celup panas yang tepat pada proses pelapisan ini, teknik optimisasi dengan mengadopsi response surface methodelogy (RSM) telah dilakukan untuk temperatur 700−800 °C dengan waktu pencelupan 9−25 detik. Pengujian oksidasi untuk mempelajari ketahanan oksidasi baja AISI 1020 yang dilapisi/tidak dilapisi dilakukan pada temperatur 700 °C selama periode waktu 49 jam. Hasil proses pelapisan celup panas Al menunjukan bahwa ketebalan lapisan Al dan intermetalik tergantung dari temperatur bak aluminium cair dan waktu pencelupan. Lapisan yang terbentuk setelah proses pembuatan baja lapis aluminium celup panas adalah: Al dengan sedikit elemen Fe, FeAl3, dan Fe2Al5. Struktur morfologi FeAl3 dan Fe2Al5 adalah datar (platelet) dan kolumnar seperti lidah yang menjulur, masing-masing. Hasil optimisasi pada proses pembuatan baja lapis Al untuk kisaran temperatur bak aluminium cari 700−800 °C dengan variasi waktu pencelupan berkisar 9−25 detik diperoleh nilai temperatur optimal aluminium cair adalah sekitar 745 °C dengan lama waktu pencelupan sekitar 15 detik. Penurunan laju oksidasi (kp) baja yang dilapisi Al sekitar 2 order lebih rendah dibanding baja AISI yang tidak dilapisi. Struktur oksida besi yang terbentuk pada permukaan baja AISI 1020 adalah: hematit (Fe2O3), magnetit Fe3O4 dan wustit (FeO). Pembentukan lapisan intermetalik Fe-Al yang terbentuk selama oksidasi untuk waktu oksidasi yang singkat lebih didominasi oleh difusi ke dalam atom-atom Al. Namun bila waktu oksidasi diperlama sampai 49 jam, pembentukan lapisan intermetalik dikontrol oleh laju difusi ke dalam atom-atom Al dan difusi keluar atom-atom Fe. Lapisan intermetalik yang terbentuk selama oksidasi adalah FeAl2, Fe2Al5 dan FeAl. Aluminium mempunyai dua peranan penting selama oksidasi berlangsung; pertama sebagai suplai untuk pembentukan lapisan protektif Al2O3 dan kedua difusi ke dalam untuk pembentukan lapisan intermetali Fe2Al5 dan FeAl2. Sedangkan pembentukan FeAl dikontrol oleh difusi ke dalam atom-atom Fe ke lapisan inetermetalik Fe2Al5. Lapisan protektif Al2O3 yang tipis, kompak dan padat memberikan perlindungan yang besar pada baja AISI 1020 setelah dioksidasi pada temperatur 700 °C selama 49 jam, yang dapat dilihat dari penuruan penambahan berat (weight gain) sekitar 38 kali lebih rendah dari baja AISI 1020 yang tidak dilapisi. Baja AISI 1020 yang dioksidasi pada temperatur 700 °C mengalami serangan korosi yang lebih parah dari baja yang dioksidasi dalam lingkungan udara biasa. Besarnya peningkatan laju korosi baja dengan deposit NaCl atau Na2SO4 lebih tinggi satu tingkat daripada baja tanpa deposit NaCl atau Na2SO4 yang dioksidasi dalam lingkungan yang sama. Keberadaan klorida dan sulfur yang berasal dari deposit NaCl dan Na2SO4, meningkatkan laju korosi sampai satu tingkat lebih tinggi. Pelapisan Al-celup panas

100

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


Transformasi fasa yang terjadi pada baja Al-celup panas selama proses oksidasi berlangsung masuk ke dalam pembentukan pori dan retak pada lapisan intermetalik Fe−Al, akan menjadi fasilitas bagi spesies gas oksidan (oksigen, klorin (Cl2) dan sulfur (SO2 atau SO3)) masuk kedalam oksida logam ataupun substrat baja. Cacat-cacat kekosongan yang dihasilkan oleh aluminium berdifusi membentuk lapisan Al2O3, akan menjadi shortcircuit channel ion-ion besi dan ion-ion molekul gas untuk berdifusi ke dalam. Mekanisme kerusakan parah dengan keberadaan deposit NaCl pada permukaan bare steel atau baja Al-celup panas, dipelajari melalui reaksi oksikloridasi, meskipun temperatur pengujian dilakukan di bawah titik leleh NaCl. Ketahanan terhadap serangan klorida lapisan FeAl yang terbentuk diatas substrat baja, menunjukan stabilitas lapisan ini lebih tinggi dibanding lapisan Fe2Al5 dan FeAl2. Sedangkan, keberadaan deposit Na2SO4 pada permukaan bare steel atau baja Al-celup panas mempercepat proses oksidasi dan korosi melalui pembentukan metal-sufida pada lapisan oksida besi maupun lapisan kerak alumina (Al2O3). Pertumbuhan kerak Fe2O3 di bagian luar dan dalam lapisan protektif Al2O3 pada permukaan baja Al-coated yang dioksidasi dalam lingkungan Na2SO4, dapat memicu spalasi sebagian pada permukaan baja. Pembentukan metal sufida, FeS dan Al2S3 masing-masing menghasilkan peningkatan ketebalan lapisan oksida pada kerak oksida besi dan pada kerak alumina, yang memberikan kontribusi besar dalam penambahan berat (weight gain). Kata kunci: baja AISI 1020, Al-celup panas, response surface methodelogy, oksidasi, lapisan inetermetalik, NaCl, Na2SO4, oksikloridasi, Al2O3, metal sulfida.

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

101

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

pada baja AISI 1020 memberikan manfaat yang besar dalam melindungi baja dari serangan korosi di lingkungan atmosfer yang mengandung klor ataupun sulfur, melalui penurunan laju korosi sampai satu tingkat lebih rendah.


HIBAH DIPA SERIOR


EVALUASI IMPLEMENTASI PENERAPAN E-GOVERNMENT (STUDI PADA E-GOVERMENT PEMERINTAH KOTA BANDAR LAMPUNG DAN KABUPATEN PESAWARAN) Oleh Dr. Dedy Hermawan, S. Sos, M.Si Wheny Khristianto, S.Sos, MAB ABSTRAK

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Penelitian kualitatif sebagai suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif, yaitu kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang diamati. Penelitian kualitatif memandang obyek yang diteliti secara holistik. Hasil penelitian ini memperlihatkan dua hal: pertama, bahwa penggunaan website Pemkot Bandar Lampung baru sebatas pelayanan informasi kepada masyarakat, membangun tradisi atau kebiasaan para pegawai pemerintah kota untuk memanfaatkan teknologi informasi, dan keberadaan teknologi informasi belum digunakan untuk secara formal untuk menyelenggarakan tugas-tugas pemerintah agar lebih efektif, efisien, transparan, akuntabel, dan partisipatif. Kedua, penggunaan website Pemerintah Daerah Pesawaran selain sebagai media informasi kepada publik, implementasi eGovernment dikembangkan sebagai media pelayanan pengadaan barang dan jasa secara elektronik (e-procurenment). Kedua, kendala-kendala yang dihadapi oleh Pemerintah Kota Bandar Lampung dan Pemerintah Kabupaten Pesawaran adalah persoalan komitmen kepala daerah, minimnya anggaran, rendahnya kualitas SDM, dan keterbatasan infrastruktur pengembangan teknologi informasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah untuk implementasi e-Government di Pemerintah Kota Bandar Lampung baru sebatas menjadi media informasi kepada publik. Sedangkan implementasi e-Government di Pemerintah Kabupaten Pesawaran telah selangkah lebih maju, yaitu menjadi media informasi kepada publik dan transaksi pengadaan barang dan jasa untuk kegiatan-kegiatan poryek di Pemerintah Kabupaten Pesawaran. Kendala pokok pengembangan teknologi informasi yang dihadapi oleh kedua pemerintah tersebut adalah rendahnya komitmen para pimpinan pemerintah daerah. Penelitian ini merekomendasikan hal-hal sebagai berikut: Pertama, penyusunan payung hukum dalam bentuk peraturan daerah atau peraturan walikota/bupati beserta petunjuk pelaksanaan teknisnya untuk pengembangan teknologi informasi. Kedua, pemerintah daerah perlu menyediakan anggaran operasional dananggaran pemeliharaan yang memadai. Ketiga, berkaitan hambatan SDM maka perlu dilakukan pendidikan dan pelatihan SDM di bidang teknologi informasi dan komunikasi yang terintegarsi. Keempat, dibentuk kerjasama pemerintah dengan pihak swasta, khususnya provider ITC, untuk pengembangan IT. LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

103

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Esensi utama dari pelaksanaan e-Government adalah bagaimana masyarakat dan pelaku bisnis menjadi lebih dekat dengan pemerintah. Namun, sejauh ini pengembangan e-Government umumnya masih berorientasi pada penyediaan website dan penyediaan informasi kepada publik. Ada dua tujuan penelitian ini dilakukan, yaitu: pertama, mengetahui dan mendeskrisikan implementasi Pengembangan e-Government di Pemerintah Kota Bandar Lampung dan Pemerintah Kabuapten Pesawaran. Kedua, mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang menjadi kendala Pemerintah Kota Bandar Lampung dan Pemerintah Kabuapten Pesawaran dalam implementasi e-Government.


PEMBUATAN MODELKEBIJAKAN KEKAYAAN INTELEKTUAL BERDASARKAN ILMU PEMODELAN DAN SIMULASI Kasus: simulasi kerja sama Sentra Hak Kekayaan Intelektual dengan Fakultas Teknik Oleh: Raden Arum Setia Priadi, S.Si., M.T. HP 081279048058 Email rasp@unila.ac.id RINGKASAN

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Penelitian dilakukan untuk mengungkapkan suatu gejala yaitu peluang kerja sama Sentra Hak Kekayaan Intelektual (SHKI) atau Lembaga Penelitian (LP) dengan Fakultas Teknik (FT). Akan diungkap konsep atau dugaan yang bisa diterapkan untuk tujuan sesuai renstra Unila yaitu tujuan strategis ke-4 yaitu Meningkatkan produk intelektual yang didukung dengan perolehan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). Ada program pengembangan yang digariskan dalam renstra yaitu program ketujuh sebagai berikut: 1) Peningkatan Jumlah dan Mutu Publikasi Ilmiah dan HAKI; 2) Peningkatan jumlah dan mutu penelitian; 3) Peningkatan jumlah dan mutu publikasi ilmiah; 3) Peningkatan jumlah HAKI; 4) Pengembangan centre of exellence (CoE) dan teknopark. Suatu pendekatan agar perolehan paten meningkat, perlu dibuat sistem yang berisi kerja sama SHKI dengan FT. Sistem ini perlu mempunyai banyak ukuran kinerja yang diseleksi dari variabel sistem endogen (dari dalam sistem LP dan FT). Konsep yang penting yaitu perguruan tinggi dan lembaga litbang perlu menangani, merancang, dan mengembangkan kebijakan-kebijakan kekayaan intelektual. Hal ini akan memungkinkan mereka untuk mengenal dan mengelola secara tepat kekayaannya itu yang timbul dari penelitian dan karya akademis lainnya yang dihasilkan oleh peneliti /pegawai. Penelitian ini berusaha mendokumentasi komponen sistem informasi yang akan dibangun, termasuk objek-objeknya. Kerja sama SHKI dan FT perlu mengidentifikasi potensi HKI yang ada pada pusat riset di tingkat fakultas, mau pun di tingkat universitas, yang meliputi potensi pemenuhan persyaratan perlindungan HKI sesuai peraturan perundangan yang berlaku, potensi komersial, dan potensi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kerja sama itu dalam rangka mengalihkan penguasaan HKI dari sivitas akademik kepada Unila bersam unit-unit kerjanya. SHKI perlu bekerja sama dengan FT untuk melakukan kegiatan pemanfaatan HKI meliputi penjajagan dan pencarian mitra kerja sama, pemegang lisensi prospektif, penyiapan perjanjian lisensi, perjanjian riset, dan pengembangan. Kerja sama kedua instansi dalam rangka melakukan sosialisasi dan pengembangan kepedulian sivitas akademik terhadap sistem HKI, melibatkan juga pusatpusat studi. Hal ini dalam rangka melakukan fungsi SHKI untuk pelayanan konsultasi, sosialisasi, atau pendaftaran HKI oleh masyarakat umum. Diharapkan nantinya bisa terlaksana pelayanan SHKI untuk penilaian kekayaan intelektual, penentuan strategi perlindungan HKI, sampai dengan penyusunan dokumen dan pengajuan pendaftaran permohonan HKI. Kata kunci: model, kebijakan kekayaan intelektual, SHKI, FT

104

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPS TERPADU SEMESTER I KELAS VIII SMP Oleh : Dra. Nani Suwarni, M.Si. ABSTRAK

Tahap pembuatan dan pengembangan bahan ajar IPS terpadu dengan metode sintesis yaitu dengan cara memadukan bahan ajar dari tiga penerbit yaitu Tiga Serangkai, Yudhistira, dan Erlangga. Pengembangan bahan ajar IPS terpadu semester 1 kelas VIII SMP yang benar dengan menggunakan metode sintesis dan pengembangan bahan ajar seperti ini dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Kata Kunci: Bahan Ajar IPS Terpadu, Metode Sintesis, SMP.

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

105

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan bahan ajar IPS terpadu dengan pendekatan sintesis dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah reset and development. Tempat dan waktu penelitian pada SMP Negeri 8 Bandar Lampung semester ganjil 2012-2013. Populasinya adalah buku paket IPS terpadu SMP yang berasal dari penerbit Tiga Serangkai, Erlangga, Exis, Gramedia, Ganesa dan Yudhistira. Sedangkan populasi siswanya adalah kelas VIII berjumlah 7 kelas sebanyak 285 siswa. Sampel diambil secara purposive yaitu buku paket dari tiga penerbit adalah Tiga Serangkai, Erlangga, dan Yudhistira dan siswa kelas VIIIb sebanyak 37 orang. Teknik pengumpulan data berupa tes dan angket, sedangkan analisis data secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif.


PEMANFAATAN FLY ASH BATUBARA DAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI SUMBER SILIKA-ALUMINA PADA SINTESIS KATALIS ZEOLIT ZSM-5 Oleh: Simparmin br Ginting, S.T., M.T. Email: simparmin@unila.ac.id

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian tentang sintesis ZSM-5 dengan memanfaatkan limbah fly ash batu bara sebagai sumber silika dan alumina, dengan abu sekam padi sebagai sumber silika penambah untuk menaikkan rasio mol/mol SiO2 / Al2O3 yang masih rendah fly ash batu bara. Penelitian ini bertujuan untuk mendapat kondisi sintesis terbaik berupa rasio mol/mol SiO2 / Al2O3 yang divariasikan yaitu: 20, 30, 40, 50, dan 60 mol/mol, serta waktu reaksi yaitu: 24, 30, 36, 42, dan 48 jam pada proses sintesis katalis ZSM-5 dari fly ash batu bara sebagai sumber silika dan alumina, dengan abu sekam padi sebagai sumber silika penambah menggunakan template Tetra Propyl Ammonium Bromide (TPABr). Keberhasilan proses sintesis ini dapat dilihat dari persen kritalinitas relatif tertinggi produk ZSM-5 yang diperoleh berdasarkan perhitungan metoda ASTM No. D3906-85A. Sintesis ZSM-5 dilakukan pada beragam rasio mol/mol SiO2/Al2O3 yaitu: 20, 30, 40, 50, dan 60 mol/mol dengan sumber silika penambah berasal dari silika ekstrak dan abu silika yang dilakukan di dalam reaktor batch/autoklaf tanpa diaduk dengan suhu reaksi 1800C dan tekanan autogenous, rasio mol/mol TPABr/SiO2 yaitu sebesar 0,05 mol/mol, rasio mol/mol H2O/ SiO2 = 30 mol/mol, rasio mol/mol Na+/SiO2 = 0,2 mol/mol dan waktu kristalisasi yaitu 24 jam yang dijaga tetap. Kemudian dari hasil karakterisasi menggunakan alat XRD pada sintesis ZSM-5 yang diperoleh dengan memvariasikan rasio mol/mol SiO2/Al2O3 akan dilihat pada rasio mol/mol SiO2/Al2O3 berapa yang menghasilkan persen kristalinitas relatif tertinggi, maka nilai tersebut yang dikatakan sebagai nilai rasio mol/mol SiO2/ Al2O3 terbaik. Selanjutnya untuk mendapatkan waktu reaksi terbaik pada proses sintesis katalis ZSM-5 ini maka dilakukan sintesis pada nilai waktu reaksi yang bervariasi yaitu: 24, 30, 36, 42,dan 48 jam, dengan rasio mol/mol SiO2/Al2O3 diambil dari nilai terbaik pada proses sintesis sebelumnya. Sedangkan tahapan-tahapan serta kondisi operasi dilakukan sama dengan yang sebelumnya. Setelah dilakukan karakterisasi dengan alat XRD, dan dapat diketahui struktur produk reaksi yang terbentuk dan dapat dihitung nilai persen kristalinitas relatif ZSM-5 maka diambil tiga (3) hasil terbaik untuk dilakukan proses pertukaran kation dengan larutan NH4Cl 2 M untuk mengubah Na-ZSM-5 menjadi H-ZSM-5 selanjutnya dilakukan analisis menggunakan alat SEM untuk melihat morfologi kristal, dan BET untuk mengetahui luas permukaan luar dan dalam kristal, distribusi ukuran pori, dan total volume pori, serta analisis total keasaman dari ZSM-5 dengan metoda gravimetri. Dari serangkaian penelitian yang telah dilakukan pada beragam rasio mol/mol SiO2/Al2O3 = 20; 30; 40; 50; dan 60 telah dihasilkan ZSM-5 dengan persen kristalinitas relatif ZSM-5 adalah 87,34%; 90,96%; 74,81%; 77,81%; dan 74,87% secara berturut-turut. Namun masih ada ditemukan kristal produk lain yaitu Nu-5 dan analsim yang terbentuk pada run 1 dan run 2, sedangkan pada run 3 - 5 hanya terbentuk Nu-5, dimana produk intermediat ini terbentuk pada fase metastabil, walaupun produk intermediate yang terbentuk ini hanya sedikit (memiliki intensitas yang sangat rendah

106

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


Keywords: fly ash, abu sekam padi, sintesis ZSM-5, template TPABr.

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

107

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

bila dibandingkan dengan intensitas standardnya pada dua theta yang sama). Dari hasil analisis BET untuk run 2 (rasio mol/mol SiO2/Al2O3= 30) diketahui Surface Area (BET: 245,63 m2/g), (BJH: 5,75 m2/g), Total Pore Volume (BET: 0,15 cc/g), (BJH: 0,02 cc/g), Average Pori (BET: 24,41 Å), (BJH: 34,47 Å). Untuk run 3 (rasio mol/mol SiO2/Al2O3= 40) diketahui Surface Area (BET: 306,28 m2/g), (BJH: 9,47 m2/g), Total Pore Volume (BET: 0,18 cc/g), (BJH: 0,03 cc/g), Average Pori (BET: 23,88 Å), (BJH: 30,85Å). Untuk run 5 (rasio mol/mol SiO2/Al2O3= 60) diketahui Surface Area (BET: 281,13 m2/g), (BJH: 13,76 m2/g), Total Pore Volume (BET: 0,17 cc/g), (BJH: 0,03 cc/g), Average Pori (BET: 24,23 Å), (BJH: 30,89Å). Total keasaman untuk run 2, 3, dan 5 (rasio mol/mol SiO2/Al2O3= 30; 40; dan 60 ) adalah 2,29; 5,882; dan 5 mmol NH3/g secara berturut-turut. Dari percobaan pada beragam rasio mol/mol SiO2/Al2O3 = 20; 30; 40; 50; dan 60 didapatkan rasio terbaik pada niali rasio mol/mol SiO2/Al2O3=40, dengan persen kristalinitas relatif tertinggi sebesar 90,96%, luas permukaan 306,28 m2/g, total volume pori 0,18 cc/g, dan diameter pori ratarata 23,88 Å, serta jumlah total keasaman adalah 5,882 mmol NH3/g katalis. Sedangkan dari percobaan yang dilakukan pada beragam waktu sintesis yaitu: 24, 30, 36, 42, dan 48 jam telah menghasilkan produk utama yaitu ZSM-5 dengan persen kristalinitas relatif ZSM-5 dengan metoda ASTM No. D3906-85A adalah 50,73%; 53,83%; 114,69%; 117,60%; dan 117,41% secara berturut-turut. Hasil sintesis yang diperoleh pada penelitian ini tidak murni ZSM-5 sebagai produk utama, namun masih ada ditemukan produk antara (intermediate product) berupa Nu-5, ZSM-8 dan analsim yang terbentuk pada semua run percobaan, dimana produk intermediat ini terbentuk pada fase metastabil. Meskipun produk intermediate terbentuk pada run 1-5 namun puncak-puncak yang terbentuk memiliki intensitas yang sangat rendah dan hanya beberapa puncak saja sehingga bisa dianggap tidak signifikan. Hasil terbaik diperoleh pada kondisi sintesis waktu 36 jam.


KUALITAS SPERMA BEKU SAPI LIMOUSIN PADA BERBAGAI WAKTU EKUILIBRASI Oleh : Sri Suharyati, S.Pt.,M.P. RINGKASAN Sapi Limousin merupakan salah satu komoditas ternak yang sudah dikembangkan di Propinsi Lampung untuk memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat. Bentuk tubuh sapi jenis ini adalah besar, panjang, padat dan kompak. Keunggulan dari sapi jenis ini yaitu pertumbuhan badannya yang sangat cepat.

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Inseminasi Buatan (IB) merupakan salah satu teknologi dalam reproduksi ternak yang memiliki manfaat untuk mempercepat peningkatan mutu genetik ternak dan populasi ternak. Pembekuan sperma merupakan hal yang penting dilakukan agar sperma dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama dan dapat didistribusikan ke berbagai wilayah lain. Kualitas sperma beku merupakan salah satu faktor penunjang keberhasilan program IB pada ternak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu ekuilibrasi yang paling baik terhadap kualitas sperma sapi Limousin pasca ekuilibrasi dan pasca dibekukan. Rancangan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan lima ulangan (P1: waktu ekuilibrasi 2 jam; P2: waktu ekuilibrasi 3 jam; P3: waktu ekuilibrasi 4 jam; P4: waktu ekuilibrasi 5 jam; P5: waktu ekuilibrasi 6 jam). Data yang diperoleh pada penelitian ini akan dianalisis ragam secara statistik pada taraf nyata 5 atau 1 %, jika nyata maka akan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu ekuilibrasi 2; 3; 4; 5; dan 6 jam menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (P<0,05) terhadap motilitas spermatozoa dan persentase spermatozoa hidup pasca ekuilibrasi dan pasca pembekuan, tetapi berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap persentase spermatozoa abnormal pasca ekuilibrasi dan pasca pembekuan. Waktu ekuilibrasi 2 jam menunjukkan hasil terbaik terhadap motilitas dan persentase spermatozoa hidup pasca ekuilibrasi dan pasca pembekuan.

108

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


KAJIAN AKTIFITAS ANTIMIKROBA DARI AMPAS KOPI BUBUK SEBAGAI ANTIBACTERIAL AGENT UNTUK PENGAWETR PANGAN NON PANGAN Oleh : Drs. Azhari Rangga, M.App.Sc. Dr. Ir. Murhadi, M.Si. ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan secara bertahap menggunakan percobaan faktor tunggal dengan tiga ulangan dan dianalisis secara deskriptif. Persiapan bahan diawali dengan tahap pembuatan kopi (Coffea robusta) bubuk sangrai yang terdiri dari proses penyangraian, penggilingan biji kopi sangrai, dan penyaringan kopi bubuk sangrai, lalu dilakukan perebusan terhadap kopi bubuk sangrai menggunakan air destilata untuk menghasilkan ampas kopi bubuk, lalu di-oven hingga kering. Ekstraksi terhadap ampas kopi bubuk dengan metode refluks 70-75oC menggunakan: (1) pelarut etanol, selama 3x2 jam, menghasilkan ekstrak Et-1; (2) pelarut etanol : air = 2:1, v/v, selama 3x2 jam, menghasilkan Ekstrak Et-2; dan (3) pelarut etanol : air = 1:1, v/v, selama 3x2 jam, menghasilkan Ekstrak Et-3. Pengamatan meliputi: sifat fisik visual ekstrak, rendemen ekstrak (%, b/b), dan pengujian aktivitas antibakteri dengan metode difusi agar (Gariga et al., 1983; Murhadi, 2010) menggunakan 4 kultur bakteri murni (Bacillus cereus ATCC 11778, Staphylococcus aureus ATCC 25923, Escherichia coli ATCC 25922, dan Salmonella typhymurium ATCC 14028). Warna cairan ekstrak ampas kopi bubuk menggunakan pelarut etanol 95%, campuran etanol-akuades (2:1, v/v), dan campuran etanol-akuades (1:1, v/v), berturut-turut adalah hitam pekat, coklat pekat, dan coklat pekat. Sifat fisik visual ekstrak ampas kopi bubuk dengan etanol adalah berupa padatan kehitaman, sedikit oily dan lengket, sedangkan untuk kedua pelarut lainnya berupa padatan coklat tua dan lengket. Rendemen tertinggi diperoleh pada ekstrak ampas kopi bubuk yang diekstrak dengan campuran etanol dan akuades (2:1; v/v) yaitu mencapai 8,56% (± 0,71%), sedangkan rendemen ekstrak ampas kopi bubuk yang dihasilkan dari pelarut etanol dan pelarut campuran etanol:akuades (1:1; v/v), keduanya relatif sama yaitu dengan rendemen 6,18% (± 1,18%) dan 6,51% (± 0,91%). Aktivitas antibakteri rata-rata pada ekstrak ampas kopi bubuk tertinggi adalah dari ekstraksi menggunakan etanol 95%, (nilai d rata-rata = 17,67 mm), diikuti menggunakan campuran etanol dan akuades (2:2; v/v; nilai d = 7,25 mm) dan campuran etanol dan akuades (1:1; v/v; nilai d = 3,90 mm). Aktivitas antibakteri rata-rata dari ekstrak ampas kopi bubuk menggunakan pelarut etanol 95% relatif sama nilainya terhadap E. coli (nilai d = 20,49 ± 4,57 mm), S. aureus (nilai d = 19,72 ± 5,90 mm), dan B. cereus (nilai d = 16,87 ± 6,55 mm), sedangkan terhadap S. typhymurium, nilai d-nya relatif lebih rendah (13,61 ± 2,26 mm).

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

109

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Tujuan penelitian secara umum adalah untuk mendapatkan ekstrak organik dari ampas kopi bubuk Robusta asal Lampung yang memiliki rendemen ekstrak dan daya antibakteri yang tinggi sebagai bahan antibakteri. Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengetahui rendemen ekstrak dan aktivitas antibakteri dari beberapa ekstrak pelarut etanol dan campuran etanol-air dari ampas kopi bubuk sangrai.


POTENSI ANTIBAKTERI EKSTRAK BUAH MANGROVE Rhizophora sp. TERHADAP Vibrio spp. Oleh : Esti Harpeni*) dan Agus Setyawan Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung Jl. Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung 35145

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

ABSTRACT Rhizophora sp. is one of natural products which were potential as a source of drugs and component of antibacteria. This research was aimed to know potential antibacterial in fruits extract of Rhizophora sp. against four species of Vibrio spp. (V. alginolyticus, V. vulnivicus, V. parahaemolyticus, and V. ordalii). Fruits of Rhizopora sp. were extracted by 3 sets of solvents based on the level of their polarity, which were methanol (polar), ethyl acetate (semi polar), and hexane (non-polar). Their antibacterial activities against four species of Vibrio spp. were tested. The tests were sensitivity, inhibitory, MIC, MBC, toxicity and inhibition time course test. The results showed that extract of Rhizophora sp. fruits dissolved by ethyl acetate was the most potential in inhibiting the growth of bacteria V. alginolyticus with the value of the MIC was 300 ppm and MBC was 400 ppm. Rhizophora sp. extracted with ethyl acetate was toxic with LC50 was 859 mg/l. The test inhibition time course showed that in 6 hours extract of Rhizopora sp. fruits began to inhibit V. alginolyticus. Key words : antibacterial activity, extract, mangrove fruits, Rhizophora sp., Vibrio spp. ABSTRAK Rhizophora sp. merupakan salah satu bahan alami yang berpotensi sebagai sumber obatobatan dan senyawa antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi antibakteri ekstrak buah Rhizophora sp. terhadap empat spesies Vibrio spp. (V. alginolyticus, V.vulnivicus, V. parahaemolyticus, dan V. ordalii). Buah Rhizopora sp. di ekstrak dengan 3 jenis pelarut berdasarkan sifat kepolaran yaitu metanol (polar), etil asetat (semi polar), dan heksana (non polar). Aktifitas antibakterinya terhadap empat spesies Vibrio spp. diuji sensitifitas, zona hambat, MIC, MBC, toksisitas dan inhibition time course. Hasilnya menunjukan bahwa ekstrak buah mangrove Rhizophora sp. yang diekstrak dengan bahan pelarut etil asetat, memiliki potensi paling besar dalam menghambat pertumbuhan bakteri V. alginolyticus dengan nilai MIC 300 ppm dan nilai MBC sebesar 400 ppm. Ekstrak etil asetat buah mangrove Rhizophora sp. bersifat toksik terhadap A. salina salina dengan nilai LC50 sebesar 859 mg/l. Uji Inhibition Time Course menunjukkan bahwa pada jam ke-6 ekstrak buah Rhizopora sp. mulai dapat menghambat bakteri V. alginolyticus. Kata kunci : aktivitas antibakteri, buah mangrove , ekstrak, Rhizophora sp., Vibrio spp.

110

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


KAJIAN DESENTRALISASI DAN PELAYANAN PUBLIK Oleh: Dr. Bambang Utoyo S., M.Si ABSTRAK

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menganalisis: (1) perkembangan kebijakan penyelenggaraan otonomi daerah yang dilaksanakan oleh pemerintah; dan (2) aspek pelayanan publik dalam kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif melalui teknik dokumentasi serta focus group discussion (FGD). Analisis data dilakukan secara kualitatif dengan menggunakan model analisis interaktif dari Miles & Huberman. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa kebijakan desentralisasi di Indonesia tidak terjadi dalam ruang yang vakum, tetapi harus dilihat dalam sebuah konteks historik, budaya, politik, dan kelembagaan tertentu. Terutama sangat erat kaitannya dengan situasi politik nasional yang terjadi saat kebijakan desentralisasi di terapkan. Kesimpulan dan implikasi kebijakan dari temuan dalam penelitian ini antara lain merekomendasikan, bahwa dalam perspektif gerakan pembaharuan administrasi publik, desentralisasi telah menjadi satu nilai penting dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang efisien, efektif, responsif, dan akuntabel. Oleh karena itu dibutuhkan pengembangan sistem manajemen pelayanan publik yang handal untuk meningkatkan kesejahteraan warganya. Kata Kunci: Desentralisasi; Pemerintah Daerah; Pelayanan Publik

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

111

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Desentralisasi selalu dikaitkan pembentukan daerah otonom atau pemerintahan daerah dan penyerahan urusan pemerintahan. Hasil akhir dari pemerintahan daerah adalah tersedianya “goods and services� yang dibutuhkan masyarakat, yaitu menyediakan public goods dan pelayanan yang bersifat pengaturan publik (public regulations). Pelayanan publik perlu dilihat sebagai usaha pemenuhan kebutuhan dan hak-hak dasar masyarakat, baik sebagai customer maupun sebagai citizen.


EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK CAIR DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI SEGAR SAYURAN DAUN KANGKUNG, SAWI, BAYAM Oleh: Darwin H Pangaribuan Bidang Budidaya Pertanian, Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian Unila Jl Sumantri Brojonegoro 1 Bandar Lampung, 35145 Email: bungdarwin@yahoo.com

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

ABSTRACT This experiment was conducted from January to May to November 2012 in farmer field located in Bandar Lampung. The purpose of research is to study the effectiveness of liquid organic fertilizer to the growth of kangkung, bayam (spinach) and caisim plants . The experiment design using Completely Randomized Design (CRD) comprised of seven treatments with three replications. Treatments consisted of P0 no fertilizer added (Control), P1 100% chemical or standard NPK fertilizer (500 kg NPK/ha), P2 50% chemical or standard fertilizer (250 kg/NPK/ha); P3 50% standard + Liquid Organic fertilizer (POC) “SN” , P4 50% standard + POC “MT” , P5 50% standard + POC “BT”, P6 50% standard + POC “BT”. The results showed that the effect of chemical (standard) fertilizer or a combination of 50% chemical fertilizer and liquid organic fertilizer on the growth , yield parameters and relative agronomic efficiency value were significantly higher than control. Generally, liquid organic fertilizer showed the effectiveness if it was combined with 50% recomended fertilizer. Kata kunci: pupuk organik cair, kangkung, bayam,caisim, bobot segar

112

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


ANALISIS KUALITATIF DAN KUANTITATIF KANDUNGAN FORMALIN PADA PRODUK IKAN ASIN DI LAMPUNG Oleh : Suparmono Mahrus Ali, Siti Hudaidah (Jurusan Budidaya Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung) ABSTRAK

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan formalin pada ikan asin yang beredar di provinsi Lampung . Penelitian ini menggunakan metode survei (purposive sampling). Metode identifikasi formalin dilakukan secara kualitatif dengan menggunakan teskit merk antilin dan metode kuantitatif menggunakan spektrofotometer. Pengujian parameter kualitas ikan asin meliputi proksimat, dan uji hedonik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk ikan asin yang terdapat di Lampung sangat beragam baik ditinjau jenis ikan, karakteristik maupun bentuk olahan. Ikan asin yang mengandung formalin sebanyak 25,92% dari sampel yang diteliti, sebagian kadar formalin berada pada level yang membahayakan, terutama sampel ikan layur dari Lampung Timur, ikan sebelah dari Bandar Lampung dan sampel ikan nila Lampung Selatan. Kata kunci: ikan asin, formalin, Lampung

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

113


E-GOVERNANCE IN LOCAL GOVERNMENT Written By: Simon S. Hutagalung, S.A.N, M.P.A Faculty of Social and Political Sciences, University of Lampung Abstract This qualitative study was conducted using data collection techniques such as online and offline documentation studies and interviews related to the informant. Purposively selected four districts are supposed to represent the distribution of districts in Lampung province.

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

The results of this study concluded that of 4 Government of the District, there are three District Government within the category of e-citizen and e-service. East Lampung regency government is in a category of e-society. Nevertheless, it can be concluded that the application of the respective District Government has not implemented optimally. Constraints in the implementation of e governance contained in components: (1). Infrastructure Data System, which is the issue of data availability and data processing, (2). Institutional infrastructure, which in this case special attention and commitment in local government institutions to handle e-governance, (3). Human Infrastructure, the availability and quality of human resources that specifically address the management information system pad amaisng respective district government and (4). Leadership and strategic thinking, namely in terms of the existence and consistency of government leadership in creating and utilizing Information Technology for Local Government activities. Keyword: E-Governance, Local Government.

114

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


ANALISIS PERATURAN BERSAMA GUBERNUR SEBAGAI PRODUK HUKUM DAERAH DI PROVINSI LAMPUNG Oleh : Sri Sulastuti, SH, M.H ABSTRAK

Hasil penelitian menunjukan bahwa kewenangan gubernur memprakarsai kerjasama daerah merupakan wewenang delegasi dengan sifat wewenang bebas, sedangkan wewenang gubernur dalam menerbitkan peraturan bersama merupakan wewenang atas dasar sub-delegasi dan/atau atas dasar inisiatif sendiri. Wewenang tersebut sudah ditentukan dalam UU No 32 Tahun 2004, PP No 50 Tahun 2007 dan Permendagri No 16 Tahun 2006 baik dari segi materi, wilayah dan waktu. Hal yang mempengaruhi wewenang bebas gubernur memprakarsai kerjasama daerah ialah sumber dari materi muatan peraturan bersama gubernur yaitu urusan-urusan yang menjadi obyek kerjasama daerah dalam lingkup desentralisasi, dekonsentrasi ataupun tugas pembantuan. Prosedur pembentukan peraturan bersama secara normatif diatur dalam Permendagri No 16 Tahun 2006 tentang Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah dan dalam Peraturan Gubernur Lampung No 31 Tahun 2008 tentang Prosedur Penyusunan dan Penerbitan Produk Hukum Daerah di Lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung. Atas keperbedaan isi/substansi otonomi di setiap daerah untuk dapat dilakukan kerjasama daerah tergantung dari dua hal yaitu, adanya kepentingan yang sama akibat dari suatu pembangunan dalam rangka penyelengaraan urusan pemerintahan di daerah dan akibat dari suatu pembangunan yang kadang kala dipikul juga oleh daerah lain, sedangkan substansi yang termuat dalam peraturan bersama ialah substansi yang bersumber dari urusan-urusan penyelengaraan pemerintahan di daerah yaitu desentralisasi, dekonsentrasi, dan tugas pembantuan.

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

115

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah kewenangan Gubernur dalam penerbitan peraturan bersama sebagai produk hukum daerah, prosedur pembentukan peraturan bersama Gubernur dan bagaimanakah substansi yang termuat dalam peraturan bersama Gubernur di Provinsi Lampung. Tujuan penelitian ini yaitu mengkaji kewenangan Gubernur dalam penerbitan peraturan bersama sebagai produk hukum daerah di Provinsi Lampung, mengkaji prosedur pembentukan peraturan bersama Gubernur dan mengkaji substansi yang termuat dalam peraturan bersama Gubernur di Provinsi Lampung. Penelitian ini menggunakan pendekatan normatif, sumber data yang digunakan adalah data sekunder, dengan teknik pengumpulan data melalui studi kepustakaan, sedangkan analisis data yang dipergunakan adalah analisis deskripsi kualitatif.


PEMBUATAN SOFTWARE PERKUATAN LENTUR BALOK BETON BERTULANG DENGAN FIBER REINFORCED POLYMER MEMAKAI PROGRAM BORLAND DELPHI Oleh : Fikri Alami, S.T, M.Sc. ABSTRAK Bahasa pemrogaman komputer Borland Delphi adalah bahasa pemrogram struktur yang sangat terkenal di dunia. Bahasa pemrogaman ini dikembangkan berdasarkan bahasa pemrograman terstruktur Pascal yang berbasis OOP (Object Oriented Programming) sehingga memudahkan pengguna dalam merancang input maupun output dari program yang akan di buat. Dengan software ini banyak aplikasi teknik sipil dapat dibuat.

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Pembuatan software perkuatan lentur balok beton bertulang yang diperkuat dengan Fiber Reinforced Polymer dengan program Borland Delphi dapat mempercepat proses iterasi perhitungan sehingga didapatkan hasil yang optimal dan akurat. Program yang dibuat ini dapat menampilkan menu yang interaktif bagi pengguna. Hasil dari program ini pun cukup akurat dengan hanya perbedaan 1,9% sampai dengan 5,9% dibandingan dengan menggunakan program yang dihasilkan oleh program Excell. Kata Kunci: Borland Delphi, Fiber Reinforced Polymer

116

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PIRAMID PADA KEBIJAKAN DIVIDEN Oleh : Ernie Hendrawaty, SE., MSi

Paper seminal milik Jensen dan Meckling (1976), selanjutnya banyak dipublikasikan tulisan yang memandang operasi perusahaan dari segi konflik keagenen. Masalah keagenan klasik (tipe 1) difokuskan pada perusahaan-perusahaan yang kepemilikan perusahaannya menyebar, sehingga perhatian paper pada saat itu mengarah pada aspek konflik keagenan antara pemilik dan manajer dari perusahaan-perusahaan yang kepemilikannya menyebar. Pada perusahaan dengan kepemilikan tersebar, pemegang saham secara individual tidak dapat mengendalikan manajemen agar bertindak selaras dengan kepentingan pemegang saham. Masalah keagenan modern (tipe 2) bersumber dari adanya pemegang saham yang dapat mengendalikan manajemen atau bahkan bagian dari manajemen itu sendiri. Masalah keagenan yang terjadi adalah masalah keagenan antara pemegang saham pengendali dan pemegang saham minoritas. Masalah keagenan ini muncul karena adanya potensi pemegang saham pengendali untuk mendapat manfaat privat atas kontrol yang dimilikinya. Manfaat privat atas kontrol tersebut tidak dimiliki oleh pemegang saham minoritas. Perusahaan-perusahaan di Indonesia pada umumnya memiliki pemegang saham pengendali yang bersumber dari adanya konsentrasi kepemilikan. Dengan demikian, Dalam penelitian ini akan diinvestigasi masalah keagenan yang bersumber dari konsentrasi kepemilikan dan implikasinya terhadap pembayaran dividen perusahaan. Riset ini bermaksud untuk memverifikasi fenomena peningkatan hak kontrol berbasis ekuitas namun juga berbasis hutang dan implikasi dari peningkatan hak kontrol tersebut terhadap terjadinya ekspropriasi kepada pemegang saham minoritas. Hasil penelitian membuktikan bahwa peningkatan hak kontrol berbasis ekuitas dan berbasis hutang menimbulkan terjadinya ekspropriasi kepada pemegang saham minoritas karena dividen menurun ketika terdapat peningkatan hak kontrol.

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

117

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

RINGKASAN


EVALUASI IMPLEMENTASI PROGRAM CSR/PKBL DI PROVINSI LAMPUNG Oleh: Arif Sugiono, S.Sos, M.Si ABSTRAK

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Sejak Isu CSR diakomodir dalam UU Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2012. CSR/PKBL menjadi wacana penting bagi semua daerah, tanpa terkecuali Provinsi Lampung. Sebagai bentuk respon dari amanah UU tersebut adalah dikeluarkannya sebuah peraturan gubernur yang mengatur tentang pelaksanaan CSR/PKBL di Provinsi Lampung. Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui bagaimana praktek dan Evaluasi CSR/PKBL di Provinsi Lampung. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan metode pengambilan data indepth interview, observasi da studi pustaka. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan CSR/PKBL di Provinsi Lampung didominasi oleh program-program yang bersifat community development. Sedangkan agar supaya pelaksanaan CSR/PKBL di Provinsi Lampung berjalan dengan baik, ada 3 agenda bersama yang harus diperhatikan oleh stake holder diantaranya, penguatan standarisasi,external dan internal drivers dan penguatan etika bisnis. Kata Kunci : Praktek dan Implementasi CSR

118

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


URGENSI PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA DALAM UPAYA PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN DALAM TRANSAKSI PEMBELIAN KENDARAAN BERMOTOR SECARA KREDIT Oleh : Ahmad Zazili, Dewi Septiana. (Pengajar Bagian Keperdataan Fakultas Hukum Universitas Lampung ABSTRAK

Hasil penelitian menunjukan bahwa peraturan perundang-undangan yang secara khusus mengatur tentang kewajiban pendaftran jaminan fidusia, yaitu Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia, Peraturan Pemerintah No 86 Tahun 2000 Tentang Tata Cara pendaftaran Fidusia , Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 130/PMK.010/2012. Manfaat pendaftaran jaminan fidusia bagi konsumen adalah menimbulkan kepastian hukum karena pendaftaran melahirkan asas publisitas, serta dengan pendaftaran maka perusahaan pembiayaan tidak bisa langsung menyita obyek fidusia, melainkan harus memenuhi ketentuan peraturan perundangundangan dalam hal akan melakukan penarikan kendaraan. Terkait dengan penelitian ini, maka disarankan agar pemerintah secara aktif mensosialisasikan peraturan perundang-undangan yang mewajibkan dilakukan pendaftaran terhadap jaminan fidusia. Kata kunci: Jaminan fidusia, pendaftaran jaminan fidusia

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

119

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Seiring dengan meningkatnya kegiatan pembangunan, meningkat pula kebutuhan terhadap pendanaan, yang sebagian besar dana yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut diperoleh melalui kegiatan pinjam-meminjam. Kegiatan pinjammeminjam dewasa ini telah berkembang dengan berbagai bentuk, salah satunya adalah pembiayaan konsumen, kegiatan utama usaha ini adalah pembayaran secara kredit yang menggunakan jaminan fidusia. Menurut peraturan perundang-undangan bahwa jaminan fidusia harus didaftarkan oleh penerima fidusia. Penelitian ini membahas tentang pengaturan tentang pendaftaran jaminan fidusia dan manfaat pendaftaran jaminan fidusia bagi konsumen yang melakukan pembayaran secara kredit dalam jualbeli kendaraan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian normatif-empiris, yang menggunakan data primer dan data sekunder yang dianalisis secara kualitatif.


ANALISIS INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN PUBLIK ( Studi Perbandingan Disdukcapil dan Samsat Kota Bandar Lampung ) Oleh: Robi Cahyadi Kurniawan.S.IP, M.A ABSTRAK Penelitian ini merupakan analisa terhadap pelayanan yang diberikan oleh dua instansi, yakni Samsat Rajabasa dan Disdukcapil Kota Bandar Lampung. Responden berjumlah 400 orang, 200 orang responden Samsat dan 200 orang responden Disdukcapil dengan memakai metode sampel purposive sampling, yakni memilih masyarakat yang hadir di kedua instansi tersebut. Waktu penelitian dan pengolahan data ; Juli sd September 2012.

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Hasil penelitian, pelayanan publik perlu diperbaiki pada indikator waktu pelayanan (kecepatan waktu pelayanan) yang masih lama , kedisiplinan petugas dalam melayani, tanggung jawab petugas dalam bekerja dan sarana serta prasarana kantor yang perlu ditingkatkan. Penilaian yang diberikan masyarakat terhadap pelayanan publik yang dilakukan oleh Samsat Rajabasa dan Disdukcapil Kota Bandar Lampung rata-rata dinilai baik dan sesuai dengan aturan yang telah digariskan. Pelayanan yang diberikan Samsat lebih baik dibandingkan pelayanan yang diberikan oleh Disdukcapil, secara keseluruhan. Kata Kunci : pelayanan publik, analisa, Samsat, Disdukcapil

120

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


MODEL PELAKSANAAN PEMOLISIAN MASYARAKAT (POLMAS) OLEH FORUM KOMUNIKASI POLISI DAN MASYARAKAT (FKPM) DALAM MENCIPTAKAN KEAMANAN DAN KETERTIBAN MASYARAKAT DI KOTA BANDAR LAMPUNG Oleh : Eddy Rifai dan Diah Gustniati Maulani (Pengajar Bagian Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Lampung)

Penelitian mengkaji tentang pelaksanaan pemolisian masyarakat (Polmas) oleh Forum Komunikasi Polisi dan Masyarakat (FKPM) dalam menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat di Kota Bandar Lampung. Tujuan penelitian mengevaluasi pelaksanaan pemolisian masyarakat oleh FKPM apakah telah berjalan efektif dan efisien dalam menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat yang kondusif, mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi penghambat pelaksanaan pemolisian masyarakat oleh FKPM dalam menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat dan menganalisis model pelaksanaan pemolisian masyarakat oleh FKPM dalam menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat yang kondusif di Kota Bandar Lampung. Masalah penelitian adalah bagaimana model pelaksanaan pemolisian masyarakat yang dilaksanakan oleh FKPM dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat di Kota Bandar Lampung? dan Apakah faktor penghambat pelaksanaan pemolisian masyarakat yang dilaksanakan oleh FKPM dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat di Kota Bandar Lampung?. Penelitian menggunakan pendekatan yuridis normatif dan yuridis empiris. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Model pelaksanaan pemolisian masyarakat oleh Forum Komunikasi Polisi dan Masyarakat (FKPM) dalam menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat di kota Bandar Lampung dilaksanakan oleh masyarakat bersama-sama dengan anggota kepolisian, yaitu sejumlah anggota masyarakat dan satu orang polisi di tingkat kelurahan membentuk suatu organisasi FKPM yang mempunyai tugas untuk menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat pada lingkungan kelurahan bersangkutan. FKPM berwenang untuk melakukan tindakan preventif menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat juga dapat melakukan tindakan represif terhadap adanya tindak-tindak pidana ringan yang terjadi di kalangan masyarakat yang dapat didamaikan sehingga perkaranya tidak perlu dilanjutkan sampai pengadilan. Faktor penghambat pemolisian masyarakat oleh Forum Komunikasi Polisi dan Masyarakat (FKPM) dalam menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat di kota Bandar Lampung adalah kurangnya sumber daya manusia baik dari aparat penegak hukum dan masyarakat, terbatasanya sarana dan prasarana dan kendala dari substansi hukum. Kata kunci: Pelaksanaan, pemolisian masyarakat, keamanan dan ketertiban

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

121

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

ABSTRAK


UJI EFEKTIFITAS BAHAN AKTIF SENYAWA BIOFUNGISIDA FRAKSI EKSTRAK DAUN MENGKUDU HASIL SELEKSI TERHADAP PERKEMBANGAN PENYAKIT ANTRAKNOSA PADA BUAH CABE Oleh Ir. Efri, M.S. Ir. Muhammad Syamsoel Hadi, M.Sc.*

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

ABSTRAK Peneltian tentang efektifitas bahan aktif senyawa biofungisida fraksi ektrak daun mengkudu (Morinda citrifolia syn. M. lucida) untuk menekan perkembangan penyakit antraknosa (Colletotrichum capsici ) pada buah cabe telah dilakukan di Laboratorium Hama dan Penyakit Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada bulan JuniNopember 2012. Bahan aktif biofungisida didapat dari hasil fraksinasi ekstrak daun mengkudu secara bertingkat pada pelarut alkohol. Fraksi yang digunakan adalah ekstraksi pada tingkat pelarut alkohol 40%, 80 % dan 90 %. Selain itu dalam percobaan ini digunakan juga fungisida Antracol sebagai pembanding. Dari hasil penelitian sementara dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun mengkudu hasil fraksinasi dalam larutan alkohol 80 % efektif menekan keterjadian penyakit antraknosa pada buah cabe di penyimpanan. Efektifitas ekstrak mengkudu fraksi 80% sama dengan efektifitas fungisida sintetis Antracol. ___________________ Kata kunci: ekstrak daun mengkudu (Morinda citrifolia syn. M. lucida), Colletotrichum capsici, antraknosa tanaman cabe *staf pengajar di Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Lampung

122

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


PERLINDUNGAN HUKUM KORBAN TINDAK PIDANA PEMERKOSAAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA DI INDONESIA (Suatu Kajian Kebijakan Hukum Pidana Dalam Menanggulangi Tindak Kekerasan Terhadap Perempuan) Oleh: Diah Gustiniati Maulani, S.H., M.Hum. Maya Shafira, S.H., M.H.

Perlindungan hukum terhadap korban tindak pidana perkosaan yang didominasi oleh kaum perempuan (hawa) sebagai korban tentunya memerlukan upaya perlindungan yang serius dalam rangka pemulihaan hak-hak mereka selaku korban tindak pidana. Tindak pidana perkosaan merupakan salah satu tindak pidana di bidang kesusilaan yang tentunya berkaitan dengan seksualitas yang memerlukan upaya atau tindakan khusus terhadap korbannya. Baik berupa upaya kompensasi, restitusi dan rehabilitasi. Perlindungan secara khusus terhadap korban tindak pidana pemerkosaan memang belum ada pengaturan yang besifat khusus tetapi terdapat dalam beberapa undangundang yang berorientasi pada perlindungan korban tindak pidana secara umum. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menganalisis upaya-upaya perlindungan hukum terhadap korban tindak pidana perkosaan dalam perspektif hukum pidana di Indonesia sebagai suatu kajian terhadap kebijakan hukum pidana dalam menanggulangi tindak kekerasan terhadap perempuan dan faktor-faktor penghambatnya. Pendekatan masalah dilakukan dengan pendekatan utama yuridis normatif yang bersumber pada data sekunder yang meliputi bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tertier serta analisis data secara kualitatif dan diambil kesimpulan secara deduktif. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa: Upaya-upaya perlindungan hukum terhadap perempuan sebagai korban tindak pidana perkosaan walaupun tidak secara khusus diatur dalam peraturan tersendiri namun secara umum bentuk perlindungan tersebut dapat berupa kompensasi, restitusi dan rehabilitasi terhadap korban tindak pidana sebagaimana tercermin dan tersurat dalam setiap pasalpasal yang ada dalam undang-undang yang berorientasi kepada perlindungan korban khususnya terhadap perempuan sebagaimana dapat dilihat dalam ketentuan Undang -Undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang Ratifikasi Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Perempuan, Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban dan Undang-Undang Nomor Republik Indonesia 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang. Faktor-faktor penghambat pemberian perlindungan terhadap korban tindak pidana perkosaan biasanya secara intern terdapat pada diri korban sendiri bahkan keluarganya, dan secara ektern dapat berasal dari masyarakat dan negara yang dalam hal ini terkait dengan tidak adanya secara khusus peraturan/undang-undang yang mengatur tentang perlindungan terhadap perempuan sebagai korban tindak pidana pemerkosaan. Yang selama ini secara umum

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

123

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

ABSTRAK


diatur dalam undang-undang yang berorientasi pada perlindungan korban tindak pidana sebagaimana yang diuraikan di atas.

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Adapun saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah: terhadap upaya-upaya perlindungan korban khususnya perempuan sebagai korban tidak pidana pemerkosaan walaupun tidak secara tegas dan khusus ada peraturan atau undang-undang yang mengaturnya, maka diharapkan para aparat penegak hukum, pemerintah, masyarakat serta korban sendiri bisa mengaplikasikan berbagai bentuk upaya-upaya perlindungan yang sudah tersirat dan tersurat dalam beberapa ketentuan undang-undang yang sudah mengatur tentang perlindungan korban secara umum.

124

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


PENGEMBANGAN MEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN GEOGRAFI DI SMA Oleh : Drs. Zulkarnain, M.Si. ABSTRAK Pemanfaatan media pembelajaran geografi oleh guru hanya menggunakan peta, globe, atlas dan gambar. Pada kenyataannya pembelajaran geografi lebih menarik jika menggunakan media pembelajaran interaktif berbasis komputer, dalam hal ini guru menggunakan media animasi dengan program macromedia flash pada proses belajar mengajar di dalam kelas.

Metode penelitian ini menggunakan rancangan penelitian pengembangan (Developmental research). Analisis data yang digunakan dalam kegiatan ini dilakukan melalui analisis data kualitatif berdasarkan persentase kriteria penilaian dan analisis kuantitatif nilai siswa. Hasil penelitian ini berupa produk CD pembelajaran media animasi untuk materi geografi SMA kelas X pokok bahasan sejarah pembentukan bumi dan post test melalui penggunaan media animasi. Setelah melakukan penelitian diketahui bahwa metode pembelajaran melalui media animasi dapat memberikan kontribusi positif pada post test yang dilakukan. Terlihat adanya peningkatan hasil post test siswa yang tuntas belajar. sebesar 67% pada post test pertama, meningkat menjadi 71% pada post test kedua, dan kembali meningkat menjadi 80% pada post test ketiga. Keefektifan media juga dapat diukur dengan evaluasi (post test) pada kelas yang menggunakan media animasi. Post test pertama menunjukkan media animasi cukup efektif (64,2), post test kedua menunjukkan media cukup efektif (69,9) dan pada post test ketiga media sangat efektif (73,5). Berdasarkan data yang telah diperoleh dapat disimpulkan bahwa: media animasi merupakan media yang valid/baik untuk pembelajaran geografi terlihat pada angket tanggapan siswa sebesar 80%. Media animasi mampu membantu pelaksanaan pembelajaran geografi pokok bahasan sejarah pembentukan bumi kelas X semester 1 melalui pembelajaran berbasis audio-visual dengan program macro mediaflash. Kata kunci: pengembangan, media animasi, geografi.

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

125

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Permasalahannya adalah bagaimana peran media animasi sebagai sarana pembelajaran geografi dalam menunjang proses pembelajaran di sekolah. Kegiatan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk pengembangan media animasi sebagai media pembelajaran yang efektif dan dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.


MEKANISME KONSULTASI PUBLIK DALAM PERUMUSAN KEBIJAKAN DAN PERATURAN DAERAH Oleh : Armen Yasir, S.H. M.Hum Intisari

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi urgensi pengaturan tentang mekanisme konsultasi publik dalam perumusan kebijakan dan peraturan di daerah kemudian mengelaborasi pertimbangan filosofis, sosiologis dan yuridis sebagai landasan pembuatannya serta merumuskan bentuk pengaturannya dalam produk hukum daerah. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif yang bersifat deskriptif eksploratif, dengan menekankan pada aspek keberlakuan hukum. Penelitian ini menyimpulkan bahwa keberadaan mekanisme konsultasi publik dalam suatu daerah sangat penting untuk membangun partisipasi publik, sekaligus meningkatkan kesadaran publik akan peran dan tanggungjawabnya dalam ikut menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan perwujudan tata pemerintahan yang baik. Bentuk mekanisme konsultasi publik dapat berlaku efektif dengan diatur dalam suatu peraturan daerah. Oleh karena itu bagi daerah perlu mengatur mekanisme konsultasi publik dalam peraturan daerah. Kata Kunci: Mekanisme Konsultasi Publik, Peraturan Daerah Abstract The purpose of this study is to identify the urgency of the mechanisms of regulation of public consultation in the formulation of policies and regulations in the area then elaborate consideration of philosophical, sociological and juridical as the foundation of manufacture and formulate legal form of regulation in the product area. This research is a descriptive normative exploratory, with emphasis on the legal enforceability. This study concluded that the presence of public consultation mechanisms in a region vital to building public participation, and to increase public awareness of the role and responsibilities in determining the success of the governance and the realization of good governance. Forms of public consultation mechanisms to be effective with a rule set in the area. Therefore it is needed to set up a mechanism for local public consultation in local legislation. Keywords: Public Consultation Mechanism, Local Regulation

126

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


IDENTIFIKASI PEREMPUAN KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA SEBAGAI SALAH SATU FAKTOR PENYEBAB PERCERAIAN DI BANDAR LAMPUNG Oleh : Nilla Nargis, S.H., M.Hum ABSTRAK

Jenis penelitian ini termasuk jenis hukum penelitian normatif terapan. Tipe penelitian hukum yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif. Pendekatan masalah yang digunakan adalah pendekatan normatif yuridis. Pengumpulan data terdiri dari data primer, data sekunder dan data tersier, analisis data yang digunakan adalah analisis data secara kualitatif. Perolehan data tersebut dilakukan dengan studi pada Pengadilan Agama Kelas IA Tanjung Karang. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan Untuk kasus KDRT, Pengadilan Agama Kelas IA Tanjung Karang mencatat ada 84 perkara yang masuk dalam tahun 2006 sampai dengan Tahun 2010. Di Bandar Lampung kasus KdRT masih tergolong sedikit dibandingkan dengan penyebab perceraian yang disebabkan dari faktor ekonomi. Jumlah perkara tertinggi ada pada tahun 2009 yaitu 29 perkara. Faktor-faktor penyebab kekerasan dalam rumah tangga adalah kurangnya pemahaman terhadap hakekat perkawinan , kurangnya komunikasi antara kedua belah pihak karena perkawinan dilakukan karena perjodohan, masalah ekonomi, sifat dan perangai tergugat yaitu suka berjudi, suka minum-minuman keras dan berselingkuh. Bentuk-bentuk kekerasan dalam rumah tangga di kota Bandar Lampung adalah kekerasaan fisik, kekerasan psikis, kekerasan seksual dan penelantaran rumah tangga. Perlindungan Perempuan korban kekerasansan dalam rumah tangga di kota Bandar Lampung belumlah maksimal karena masih banyak ditemui kasus-kasus yang tidak dilaporkan kepada pihak yang berwajib sehingga tidak dapat diproses melalui jalur hukum. Kata kunci : Kekerasan Dalam Rumah Tangga, Perceraian

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

127

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Keutuhan dan kerukunan dalam rumah tangga dapat terganggu jika kualitas iman dan pengendalian diri tidak terkontrol dengan baik, yang pada akhirnya dapat terjadi kekeraan dalam rumah tangga. Untuk mencegah terjadinya kekerasan dalama rumah tangga, melindungi korban kekerasan dan memberlakukan sanksi bagi pelaku kekerasan dalam rumah tangga adalah kewajiban Negara dan masyarakat untuk melakukan pencegahan, perlindungan dan penindakan pelaku sesuai dengan falsafah pancasila dan UUD 1945. Negara berpandangan bahwa segala bentuk kekerasan dalam rumah tangga adalah pelanggaran terhadap martabat kemanusiaan serta bentuk diskriminasi.


PENGARUH SUHU KALSINASI NANOTITANIA TERHADAP KATALIS PENGURAI ZAT WARNA METILEN BIRU DAN ORANGE Oleh: Posman Manurung ABSTRAK Telah dilakukan penelitian pengaruh temperatur kalsinasi terhadap uji katalis bahan fotokatalis nanoskala titanium dioksida pada zat warna metilen biru dan orange. Bahan fotokatalis dibuat dari bahan awal titanium butoksida dengan katalis HCl dan dalam pelarut botanol. Rute percobaan dilakukan dengan cara reaksi kimia basah atau solgel. Kalsinasi dilakukan pada temperatur 350, 400, 450 dan 500 째C pada udara.

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Hasil pengujian uji katalis menunjukkan bahwa bahan yang dikalsinasi pada temperatur 500 째C lebih baik daripada bahan yang dikalsinasi pada temperatur 350, 400, 450째C. Hal ini sebagai akibat kurang stabilnya bahan bila dikalsinasi pada temperatur rendah. Hal kedua yang diperoleh dari penelitian ini adalah penguraian warna metilen biru lebih cepat daripada penguraian pada metilen jingga. Artinya bahan fotokatalis titanium dioksida lebih selektif pada bahan metilen biru.

128

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


DINAMIKA TUMBUHAN DI REPONG DAMAR KRUI LAMPUNG BARAT Oleh : Prof. Dr. Ir. Sugeng P. Harianto, M.Si dan Wahyu Hidayat, S.Hut., M.Sc.

Repong damar krui merupakan salah satu ciri khas Kabupaten Lampung Barat dan Provinsi Lampung pada umumnya. Oleh karena itu keberadaan repong damar krui perlu memperoleh perhatian berbagai pihak baik pemerintah, LSM, termasuk juga perguruan tinggi. Penelitian mengenai repong damar Krui telah banyak dilakukan oleh lembaga penelitian maupun perguruan tinggi baik dari dalam dan luar negeri. Kajian yang mengulas tentang aspek ekologis dan botanis mulai dilakukan oleh Michon dan de Foresta sejak tahun 1993 hingga tahun 2003. Sejak tahun 2005, tim peneliti Universitas Lampung yang diketuai Prof. Sugeng P. Harianto melakukan penelitian dengan membuat plotplot permanen untuk mengamati dinamika tumbuhan di repong damar Krui. Dinamika yang diamati meliputi perubahan jumlah jenis, kerapatan, frekuensi, luas bidang dasar, indeks nilai penting (INP), dan indeks keragaman. Lokasi penelitian terletak di Pekon Pahmungan dan Gunung Kemala, Krui Lampung Barat. Petak penelitian merupakan petak permanen, berukuran masing-masing 1 hektar. Penelitian telah dilakukan selama 8 periode (tahun 2005-2012) dari rencana penelitian selama 10 periode hingga tahun 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis tanaman di repong damar cukup bervariasi. Pada tahun 2012, jumlah jenis di petak Pahmungan adalah 37 jenis dan pada petak Gn. Kemala terdapat 56 jenis. Jumlah jenis, kerapatan, frekuensi dan luas bidang dasar mengalami perubahan tiap periode pengamatan. Perubahan ini disebabkan beberapa hal yaitu peran manusia, pertumbuhan alami, dan bencana alam. Indeks keanekaragaman di Pahmungan sedang (H’= 2,16) dan di Gn. Kemala tinggi (H’= 3,09). Kata kunci : dinamika, spesies, kerapatan, frekuensi, bidang dasar.

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

129

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

ABSTRAK


PEMETAAN DAN MENDOKUMENTASIKAN TATA BUSANA TARI TRADISIONAL DAERAH LAMPUNG Oleh Drs. Iqbal Hilal, M.Pd. Dr. I Wayan Mustika, M.Hum. ABSTRAK

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Tata Busana Tari tradisional Lampung merupakan salah satu penunjang untuk pementasan sebuah tarian yang sangat penting dalam sebuah pertunjukan. Busana Tari tradisional Lampung adalah busana yang memiliki ciri khas tersendiri yang berangkat dari adat atau tradisi Lampung yang sudah ada sejak masa lampau. Busana tari tradisional Lampung sudah menjadi ikon yang sangat dikagumi oleh masyarakat luas dan kaya akan warna, motif, maupun bentuknya. Untuk pementasan sebuah tarian tentu dibutuhkan seperangkat busana yang lengkap sesuai dengan aslinya. Busana tari tradisional Lampung tentu sangat unggul dari sisi kualitas, karena sebagian besar busana tersebut dibuat dari benang pilihan dan pembuatannya membutuhkan waktu yang cukup lama yang dikenal dengan tapis Lampung. Bagaimana caranya, agar tata busana tari tradisional Lampung tetap bertahan dan menjadi pakem atau bentuk busana yang asli sesuai dengan bentuk tariannya. Dalam penelitain ini menggunakan metode dokumentasi dan pelacakan ke daerah yang tersebebar dibeberapa kabupaten yang ada di Lampung. langkah ini merupakan studi lapangan yang dengan teliti mengamati dan pemetaan tata busana tari tradisional Lampung. Adapun hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah ada beberapa jenis seperangkat busana tari tradisional Lampung yang lengkap seperti, siger, bebe, kano, kalung, selendang, tanggai, dan tapis. Busana tersebut berbeda-beda sesuai dengan tarian yang ada disetiap daerah di Lampung. Misalnya, tari sigeh, bedana, melinting, dan tari setiar tulang bawang. Busana ini juga mencirikan dua adat besar yaitu masyarakat Lampung pepadun maupun saibatin. Pemetaan dan pendokumentasian tata busana tari tradisional Lampung ini berguna untuk kepentingan masyarakat Lampung khususnya pengkajian seni tari. Begitu pula studi budaya di Universitas Lampung sangat dipandang perlu akan kepedulian terhadap tata busana tari-tari daerah Lampung sebagai studi baik yang mendalami dibidang seni pertunjukan, mahasiswa Asing, dan pelestarian busana tradisional Lampung. Oleh karena itu, kiranya pemetaan dan pendokumentasian melalui penelitian ini sangat layak, agar tata busata tari daerah Lampung tidak kehilangan sejarah dan juga bentuknya, sehingga menjadi warisan budaya daerah dan bangsa. Kata kunci : busana, tradisional, lampung, dan tari

130

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


INVENTARISASI RUANG TERBUKA HIJAU KOTA BANDAR LAMPUNG Oleh: Dr. Ir. Slamet Budi Yuwono, M.S., Dr. Ir. Sumaryo Gitosaputro, M.Si., Wahyu Hidayat, S.Hut., M.Sc., dan Duryat, S,Hut., M.Sc.

Ruang Terbuka Hijau (RTH) perkotaan adalah bagian dari ruang-ruang terbuka (open spaces) suatu wilayah perkotaan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman dan vegetasi (endemik maupun introduksi) guna mendukung manfaat ekologis, sosial-budaya dan arsitektural yang dapat memberikan manfaat ekonomi (kesejahteraan) bagi masyarakatnya. Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi ruang terbuka hijau di Kota Bandar Lampung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa luas Ruang Terbuka Hijau di Kota Bandar Lampung adalah 2.185,59 ha, sekitar 11,08% dari luas wilayah Kota Bandar Lampung dengan luasan 19.722,00 ha. Perencanaan, penyediaan, pemanfaatan dan pengendalian Ruang Terbuka Hijau memerlukan peran serta dari berbagai stakeholders, meliputi pemerintah, masyarakat, individu, swasta, dan lembaga swadaya masyarakat. Penghargaan dan kompensasi perlu diberikan kepada stakeholders sebagai penghargaan dalam penyediaan, pembangunan pemeliharaan maupun peningkatan kesadaran masyarakat terhadap Ruang Terbuka Hijau.

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

131

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

ABSTRAK


ANALISIS PERBANDINGAN PERSEPSI KUALITAS PRODUK (STUDI PADA PRODUK ELEKTRONIK ASAL KOREA DAN JEPANG Oleh : Aida Sari, S.E., M.Si., dan Roslina, S.E., M.Si. ABSTRAK

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Globalisasi membawa dampak yang besar pada kehidupan masyarakat Indonesia terutama dari segi ekonomi. Masuknya berbagai barang ke Indonesia memberikan alternatif bagi konsumen untuk memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan, keinginan serta selera mereka, salah satunya produk elektronik. Produk elektronik Korea dan Jepang dipersepsikan oleh konsumen memiliki kualitas yang baik. Persepsi ini dapat timbul karena adanya pengalaman yang menyenangkan ketika menggunakan produk, selain itu produk elektronik Jepang dan Korea sudah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia. Makin banyaknya alternatif pilihan produk elektronik yang berasal dari Jepang dan Korea membuat perusahaan harus dapat bersaing untuk dapat merebut hati konsumen serta memenangkan persaingan. Salah satu cara yang digunakan untuk memenangkan persaingan yaitu dengan pertarungan persepsi. Produk yang dipersepsikan oleh konsumen memiliki kualitas yang lebih baik akan memenangkan persaingan tersebut. Berdasarkan hal tersebut maka permasalahan yang dirumuskan pada penelitian ini adalah : Apakah terdapat perbedaan persepsi kualitas antara produk elektronik asal Korea dan Jepang? Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan persepsi konsumen terhadap produk elektronik asal Korea dan Jepang. Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah: Ada perbedaan persepsi Kualitas produk AC Korea dan Jepang. Populasi pada penelitian ini adalah pengguna produk AC asal Korea dan Jepang di Bandar Lampung. Sampel pada penelitian ini sebanyak 200 orang responden dengan metode non probability sampling dengan teknik purposive sampling. Kuesioner disebarkan kepada 100 orang respenden pengguna AC Korea dan 100 orang pengguna AC Jepang. Analisis ini dilakukan secara kualitatif dan secara kuantitatif. Analisis data secara kuantitatif dilakukan dengan menggunakan uji beda (uji t) untuk melihat perbedaan persepsi konsumen terhadap AC Korea dan AC Jepang, analisis secara kualitatif menggunakan distribusi frekuensi. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat perbedaan persepsi kualitas produk AC AC Korea dan AC Jepang. Hal ini terlihat dari delapan variabel kualitas produk, terdapat tujuh variabel kualitas produk yang dipersepsikan berbeda oleh reponden, yaitu kinerja, kesesuaian, kehandalan, daya tahan, pelayanan, estetika serta kualitas produk yang dirasakan oleh konsumen. Pengalaman yang menyenangkan ketika menggunakan produk AC Jepang membuat konsumen mempersepsikan produk AC Jepang memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan produk lainnya.

132

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


PERAN PARTAI POLITIK DALAM PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA Oleh : Drs. Budi Harjo, M.IP ABSTRAK Penelitian ini mengambil judul Peran Partai Politik dalam Pembangunan Karakter Bangsa; dilatarbelakangi oleh rendahnya kepedulian warga Negara Indonesia terhadap lingkungan sekitar, berkurangnya nilai-nilai karakter bangsa dan masuknya peran asing dalam budaya lokal. Di sisi lain partai politik seperti mati suri dalam hal memperjuangkan nilai dan karakter khas bangsa Indonesia.

Hasil penelitian, Partai politik berperan cukup signifikan dalam mengembangkan karakter bangsa. Degradasi moral dan juga permasalahan bangsa yang ada selama ini dapat diatasi dengan peran serta partai politik dalam pembangunan. Cara yang dapat dilakukan oleh partai politik adalah sebagai berikut :Problem-based learning (pembelajaran berbasis masalah):integrasi berbagai konsep & keterampilan dari berbagai disiplin ilmu. Pendekatan dalam mengumpulkan & menyatukan informasi & mempresentasikan penemuan. Cara lain melalui cooperative learning (pembelajaran kooperatif): mengorganisir pembelajaran melalui kelompok belajar kecil. Project-based learning (pembelajaran berbasis proyek: memusatkan pada prinsip & konsep utama disiplin, melibatkan kader partai dalam memecahkan masalah & tugas penuh makna, mendorong kader partai untuk bekerja mandiri membangun pembelajaran untuk mengjhasilkan karya nyata berdasarkan suatu penyelidikan. Service learning (pembelajaran pelayanan): menyediakan aplikasi praktis suatu pengembangan pengetahuan & keterampilan baru untuk kebutuhan di masyarakat melalui pelayanan & aktivitas. Work-based learning (pembelajaran berbasis kerja): pendekatan di mana tempat kerja atau seperti tempat kerja, Kata Kunci : partai politik, pembangunan karakter bangsa

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

133

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan cara menggunakan data primer berupa wawancara dan data sekunder dengan pengkajian pustaka dan bahan dan informasi yang berkaitan dengan penelitian yang bersangkutan.


KINERJA SATUAN KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG UNTUK MENDUKUNG DESENTRALISASI FISKAL Oleh : Drs. Yana Ekana PS, M.Si ABSTRAK Penelitian ini berjudul Kinerja Satuan Kerja Pemerintah Daerah Kota Bandar Lampung Untuk Mendukung Desentralisasi Fiskal, dilatarbelakangi oleh rendahnya kinerja instansi terkait terhadap kebijakan keuangan khususnya fiscal di Kota Bandar Lampung.

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif yang bertujuan menggambarkan (deskriptif) dengan menggunakan pendekatan model kinerja mikro dengan analisis kualitatif dan kuantitatif, yaitu berusaha memaparkan alternative pengukuran kinerja satuan kerja pemerintah daerah untuk mendukung desentralisasi fiskal yang sejalan dengan regulasi dan berorientasi pada pembaruan sektor publik. Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan data adalah dokumentasi, dan wawancara dengan instrumen kuesioner. Dokumentasi diperlukan untuk memperoleh data tentang input rencana (anggaran), input realisasian (realisasi anggaran/belanja aktual), output rencana (target kinerja), dan output realisasian Hasil penelitian menunjukkan Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kota Bandar Lampung dilihat dari indikator ekonomi, efesiensi dan efektivitas adalah sebesar 88,23. Secara umum sasaran yang ingin dicapai oleh Pemerintah Kota Bandar Lampung telah tercapai sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Dari 21 kebijaksanaan yang telah ditetapkan Pemerintah Daerah secara keseluruhan telah mencapai keberhasilan sebagaimana yang diharapkan, walaupun demikian masih ditemui beberapa program/ kegiatan yang perlu mendapatkan dukungan / prioritas untuk ditingkatkan pengelolaannya di masa mendatang. Dari hasil penghitungan terhadap kuesioner yang telah diisi oleh para responden, diketahui bahwa sebanyak 26,67 persen responden mengatakan aspek-aspek itu Sangat Penting (SP); kemudian sejumlah 23,33 persen responden menjawab Penting (P); kategori Kurang Penting (KP) dijawab oleh 20 persen responden; selanjutnya responden yang memberikan jawaban Tidak Penting (TP) berjumlah 13,33 persen; sedangkan untuk responden yang menilai aspek-aspek tersebut Sangat Tidak Penting (STP) sebanyak 16,67 persen. Kata kunci ; kinerja, desentralisasi, fiskal

134

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


HIBAH DIPA YUNIOR


PENGENDALIAN COLLETOTRICHUM CAPSICI PENYEBAB ANTRAKNOSA PADA CABAI MENGGUNAKAN TEPUNG DAUN CENGKEH (KAJIAN IN VITRO DAN IN VIVO) Oleh : Tri Maryono, M.Si.

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

ABSTRAK

Penyakit antraknosa pada cabai merupakan salah satu penyakit terpenting dalam budidaya cabai baik di daerah tropis maupun subtropis dan merupakan salah satu kendala utama meningkatkan produksi. Kehilangan hasil akibat penyakit antraknosa dapat mencapai 50% setiap musimnya. Pengendalian penyakit antraknosa pada cabai terutama dilakukan dengan aplikasi fungsida sintetik yang bersifat sistemik. Penggunaan fungisida sistemik yang intensif dilaporkan telah menimbulkan resistensi pada C. capsici. Penelitian bertujuan mengkaji potensi pestisida nabati tepung daun cengkeh dalam mengendalikan C. capsici penyebab antraknosa pada cabai secara in vitro. Pengujian in vitro dilakukan dalam rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan terdiri atas konsentrasi tepung daun cengkeh yang digunakan yaitu 0,5 g/L (K1), 1,5 g/L (K2), 2,5 g/L (K3), tanpa tepung daun cengkeh sebagai kontrol (K0), dan fungisida sebagai pembanding sesuai dosis anjuran (K4).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi tepung daun cengkeh yang digunakan, semakin efektif mengendalikan pertumbuhan C. capsici dan juga lebih efektif dibanding menggunakan fungisida sintetik. Hasil lain dari penelitian ini diduga C. capsici yang digunakan pada penelitian ini juga telah mengalami resistensi terhadap fungisida (carbendazim) karena pada dosis anjuran, patogen masih tumbuh dengan baik dan diameter koloninya tidak berbeda nyata dengan diameter perlakuan kontrol (tanpa fungisida).

136

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


MODEL PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PENDIDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BERBASIS MULTIKULTUR DALAM RANGKA MENANAMKAN NILAI-NILAI HAM DAN DEMOKRASI DI SMA KOTA BANDAR LAMPUNG Oleh: Hermi Yanzi, S.Pd, M.Pd M. Mona Adha, S.Pd, M.Pd. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan model pembelajaran yang tepat guna, untuk mengembangkan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan berbasis multikultur dalam rangka menanamkan nilai-nilai HAM dan Demokrasi kepada siswa. Metode yang dipergunakan dalam model pengembangan pembelajaran adalah model ADDIE yang meliputi: Analyze (menganalisis) berupa kebutuhan, peserta didik dan seterusnya. Design (mendisain) berupa rumusan kompetensi, strategi. Develop (mengembangkan) berupa materi ajar, asesmen dan seterusnya. Implement (melaksanakan) berupa tatap muka, asesmen dan seterusnya. Evaluate (menilai) terhadap program pembelajaran, perbaikan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah beberapa SMA di Bandar Lampung.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan berbasis multikultur dalam rangka menanamkan nilai-nilai Demokrasi dan HAM dapat di didesain menggunakan model ADDIE, tanggapan guru terhadap rancangan sistem pembelajaran sangat positif, dan tanggapan siswa terhadap pembelajaran dengan model yang diterapkan merasa senang dan memiliki motivasi tinggi. Dengan demikian dapat disarankan kepada guru di sekolah agar selalu merencanakan pembelajaran dengan baik salah satunya dapat menggunakan desain pembelajaran model ADDIE.

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

137

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

ABSTRAK


STABILISASI IMUNOGENISITAS VAKSIN INAKTIF WHOLE CELL Aeromonas salmonicida PADA IKAN MAS (Cyprinus carpio) DALAM PENYIMPANAN MENGGUNAKAN GLISEROL Agus Setyawan Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung Jl. Sumantri Brojonegoro No.1, Bandar Lampung Email: agusu.san@gmail.com

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

ABSTRAK

Vaksin inaktif whole cell A. salmonicida memiliki tingkat imunogenesitas yang cukup tinggi pada ikan mas (Cyprinus carpio L). Untuk menjaga stabilitas imunogenesitas vaksin tersebut, perlu dilakukan penyimpanan yang baik. Gliserol diketahui mampu menjaga keutuhan sel dalam penyimpanan dingin. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui dosis gliserol terbaik dalam penyimpanan vaksin whole cell A. salmonicida. Vaksin diinaktifasi dengan formalin 1% dan diinkubasikan selama 24 jam pada suhu ruang. Kepadatan vaksin dihitung lalu ditambahkan gliserol dengan dosis 0,25%, 0,5%, 0,75% dan 2 perlakuan lain sebagai kontrol positif (vaksin tanpa gliserol) dan negatif (tanpa vaksin, berisi PBS). Vaksin diujikan pada 10 ekor ikan mas per perlakuan dengan cara penyuntikan intraperitoneal (107 sel/ikan). Seminggu berikutnya dilakukan booster dengan metode dan dosis yang sama. Vaksinasi dan booster dilakukan pada penyimpanan vaksin 0 hari dan 30 hari dengan menggunakan ikan mas yang berbeda. Titer antibodi diamati sebelum vaksinasi, seminggu setelah vaksinasi, dan seminggu setelah booster, baik pada penyimpanan 0 hari maupun 30 hari. Parameter pendukung kualitas air akuarium diamati setiap hari meliputi DO, pH dan suhu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan 0,5% gliserol ke dalam vaksin inaktif A. salmonicida mampu meningkatkan titer antibodi secara konsisten lebih dari 200 kali pengenceran baik pada penhimpanan vaksin 0 hari maupun 30 hari. Sedangkan penambahan gliserol dengan dosis 0,25 dan 0,75% menunjukkan hasil titer antibodi yang kurang konsisten pada penyimpanan 0 dan 30 hari. Hasil pengukuran kualitas air, secara umum masih berada dalam kisaran normal untuk kelangsungan hidup ikan mas. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu dosis gliserol terbaik dalam mempertahankan tingkat imunogenesitas vaksin A. salmonicida adalah vaksin dengan penambahan gliserol 0,5%. Kata kunci : Aeromonas salmonicida, gliserol, titer antibodi, vaksin inaktif

138

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSAM PROVINSI LAMPUNG Oleh : TA Larasati* Fauziah Putri AT** ABSTRAK

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien Diabetes Melitus tipe 2 yang rawat jalan di RSAM Provinsi Lampung, dengan sampel sebanyak 89 orang yang diambil dengan teknik accidental sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan instrumen kuesioner mengenai demografi, dukungan keluarga dan kualitas hidup. Kualitas hidup responden diukur dengan kuesioner SF-36. Untuk mengetahui hubungan antar variabel digunakan Uji Chi Square dengan derajat kemaknaan Îą = 0,05. Dari uji statistik, didapatkan hasil bahwa tidak ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien Diabetes Melitus tipe 2 di RSAM Propinsi Lampung. Penelitian ini menunjukkan perlunya penelitian lanjutan tentang dukungan keluaraga dan kualitas hidup dengan pengukuran kualitas hidup yang lebih spesifik Kata kunci : dukungan keluarga, kualitas hidup, diabetes melitus tipe 2 * : bag Kedokteran Komunitas FK Unila ** : Mhsw FK Unila

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

139

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Diabetes Melitus merupakan penyakit degenerative yang akan diderita seumur hidup. Penyakit ini tidak hanya berpengaruh secara individu, tetapi sistem kesehatan suatu negara. Tujuan dari pengelolaan Diabetes Melitus secara umum adalah meningkatkan kualitas hidup pasien, sehingga meskipun menderita DM, pasien tetap dapat merasakan hidup berkualitas. Keluarga berperan penting dalam kehidupan seseorang. Karena itu penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien Diabetes Melitus tipe 2 di RSAM Provinsi Lampung.


OPTIMASI PEMBUATAN BIODIESEL MURAH DARI PRODUK SAMPING PABRIK MINYAK GORENG UNTUK MENGATASI KELANGKAAN BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) Oleh : Heru Rustamaji, S.T. M.Eng INTISARI

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Palm Fatty Acid Distillate (PFAD) merupakan produk samping pengolahan pabrik minyak sawit. PFAD sangat potensial untuk dikembangkan sebagai sumber energi alternatif pengganti bahan bakar yang berasal dari fosil. PFAD dapat diproses menjadi biodiesel dengan distilasi reaktif dengan metanol menggunakan katalisator asam sulfat. Distilasi reaktif merupakan gabungan alat reaksi dan pemisahan. Poses distilasi reaktif minyak PFAD dilkukan dalam kolom reaktif distilasi yang dilengkapi dengan pemanas, termokopel, termostat, pengaduk, dan kran pengambil sampel. Bagian reboiler diisi dengan minyak PFAD, metanol dan katalisator dan selanjutnya reaksi dijalankan selama 120 menit. Ester yang diperoleh dianalisis dengan titrasi iodometri. Variabel yang dipelajari meliputi perbandingan pereaksi antara metanol terhadap PFAD, suhu reaksi, rasio refluks dan waktu reaksi.

Semakin tinggi suhu reaksi dan rasio peraksi koneri reaksi semain tinggi.. Sementara semakin besar perbandingan pereaksi metanol terhadap minyak dan suhu reaksi diperoleh konversi reaksi semakin tinggi. Konversi maksimum diperoleh pada suhu 180oC, rasio pereaski 10:1, rasio refluks 0,5 dan waktu reaksi 120 menit dengan konversi 98,89%. Kata kunci: PFAD, distilasi reaktif, asam sulfat, biodiesel

140

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


ANALISIS TINGKAT SAPROBITAS PERAIRAN PESISIR PESAWARAN LAMPUNG [Sistem Penilaian Kesesuaian Perairan untuk Lokasi Budidaya Perikanan] Oleh : Berta Putri, S.Si, M.Si Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji bagaimana kondisi lingkungan perairan pesisir pesawaran khususnya Teluk Hurun . Pengamatan dilakukan berdasarkan analisis SI (Saprobik Indeks) dan TSI (Tropik Saprobik Indeks) untuk mengetahui kesuburan perairan dan kesesuaian lokasi budidaya. Materi yang yang digunakan dalam penelitian ini adalah fitoplankton yang berada pada perairan Teluk Hurun serta parameter fisika dan kimia perairan. Berdasarkan hasil penelitian pada perairan Pesisir Pesawaran khususnya Teluk Hurun didapatkan bahwa kelimpahan fitoplankton pada perairan tersebut dijumpai sebanyak 55 genus fitoplankton yang terdiri atas 34 kelompok Diatom, 15 kelompok Dinophyceae 2 Chlorophyceae, 3 kelompok Cyanophyceae dan 1 kelompok Chrycophyceae. Kelimpahan Fitoplankton di semua wilayah pengambilan sampel dengan kelimpahan mencapai 41.648 ind/Lt dengan komposisi sebesar di stasiun wilayah Selatan. Sementara itu, di stasiun 2 kelimpahan fitoplankton mencapai 49.122 ind/lt dan di stasiun 3 kelimpahannya mencapai 58.824 ind/lt. Tingkat saprobitas perairan pesisir Pesawaran khususnya Teluk Hurun (Nilai SI dan TSI adalah 1,5 dan 1,8) dalam kelompok Oligosaprobik yaitu pencemaran ringan/ belum tercemar. Keywords : Kelimpahan, fitoplankton, Saprobitas

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

141

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

ABSTRAK


DUKUNGAN KEUANGAN KOTA BANDAR LAMPUNG DALAM OTONOMI DAERAH Oleh : Asih Murwiati, S.E., M.E., Imam Awaluddin, S.E., M.E. ABSTRAK

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Konsekuensi dari adanya kewenangan urusan pemerintah yang begitu luas yang diberikan kepada daerah dalam rangka otonomi daerah, di satu sisi dapat merupakan berkah bagi daerah, namun pada sisi lain bertambahnya kewenangan daerah tersebut sekaligus juga merupakan beban yang menuntut kesiapan daerah untuk melaksanakannya, karena semakin bertambahnya urusan pemerintah yang menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Untuk itu ada beberapa aspek yang harus dipersiapkan yaitu aspek sumber daya manusia, sumber daya keuangan, sarana dan prasarana. Pada kenyataannya permasalahan yang dihadapi daerah sekarang adalah kondisi ekonomi yang berbeda antar daerah. Daerah yang kurang potensi ekonominya akan menghadapi kesulitan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Perbedaan ini akhirnya menimbulkan harapan yang besar terhadap subsidi dari pemerintah pusat sebagai salah satu sumber pembiayaan di daerah.

Kota Bandar Lampung sebagai bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia mengalami hal yang sama dengan kabupaten dan kota yang lain. Berdasarkan data Departemen Keuangan RI, selama lima tahun terakhir rata-rata sumbangan pemerintah pusat terhadap penerimaan daerah Kota Bandar Lampung mencapai 67% dari total penerimaan. Bahkan dari tahun ke tahun jumlah Dana Alokasi Umum (DAU) yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada Kota Bandar Lampung cenderung semakin meningkat. Salah satu penyebab rendahnya penerimaan Kota Bandar Lampung ini adalah rendahnya kemampuan penerimaan PAD, meskipun potensi untuk memacu peningkatannya masih cukup luas. Pada prinsipnya, semakin besar sumbangan PAD kepada APBD akan menunjukkan semakin kecilnya tingkat ketergantungan daerah kepada pemerintah pusat. Untuk membahas permasalahan dalam penelitian ini, maka dilakukan analisis rasio keuangan daerah seperti: Mengukur tingkat pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah, Mengukur Derajat otonomi Fiskal (DOF) Kota Bandar Lampung, Mengukur besarnya Rasio Dana Alokasi Umum (RDAU) terhadap APBD Kota Bandar Lampung. Menghitung Rasio Ketergantungan keuangan daerah terhadap dana dari pusat dalam membiayai belanja daerah Kata Kunci: otonomi daerah, derajat otonomi fiskal, kemandirian fiskal

142

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


STRATEGI PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM MENINGKATKAN KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PASAR PERUSAHAAN Oleh : Damayanti, S.AN.,M.AB.

Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Lampung ABSTRAK

Dengan menggunakan regresi linier berganda, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh CSR terhadap kinerja perusahaan dan kinerja pasar pada perusahaan-perusahaan yang masuk ke dalam Indeks Kompas 100 Bursa Efek Indonesia tahun 2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CSR mampu mempengaruhi secara positif signifikant terhadap kinerja perusahaan dan kinerja pasar perusahaan.

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

143

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Saat ini semakin banyak perusahaan yang menyadari pentingnya menerapkan program corporate social responsibility (CSR) sebagai bagian dari strategi bisnisnya. Strategi perusahaan, khususnya CSR dapat menciptakan image yang positif bagi perusahaan dari pihak eksternalnya. Beberapa citra dan reputasi perusahaan terkait dengan ketersediaan melaksanakan tanggung jawab sosial (CSR) ternyata memiliki kemanfaatan dalam mendukung eksistensi perusahaan di mata stakeholder.


PENGARUH ROLE DISPOSITION TERHADAP KOMUNIKASI PEMBAURAN (Studi Kasus Diantara Anggota Legislatif DPRD Fraksi PKS Provinsi Lampung) Oleh Agung Wibawa, S.Sos.I, M.Si ABSTRAK

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh suatu pemikiran bahwa proses pembauran antara anggota fraksi PKS di DPRD Provinsi Lampung dengan anggota DPRD lainnya masih mengalami banyak kendala. Adanya kendala dalam hubungan antara anggota legislatif cenderung mengarah pada situasi konflik yang ditandai oleh perkembangan dalam lembaga legislatif tersebut yang bersifat negatif, penuh prasangka dan perilaku administratif yang ditujukan kepada kader PKS di DPRD.

Penelitian ini mengacu untuk mencari jawaban atas faktor-­f aktor internal apa saja yang dapat mempengaruhi komunikasi pem­b auran. Penelitian ini dikhususkan pada faktor-faktor yang ada dalam diri anggota legislatif fraksi PKS periode 2009 – 2014 di Provinsi Lampung. Dalam perspektif ilmu komunikasi, salah satu faktor internal yang dapat mempengaruhi individu dalam berinteraksi dan berkomu­nikasi disebut Role Disposition. Perilaku individu dalam perilaku antarpersonal diarahkan salah satunya role disposition artinya setiap orang melalui berbagai kesempatan berperilaku dengan pengaruh bawaan yang menentukan serta pengalaman pribadi dan memperkuat perbedaan abadi dalam merespon orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari Role Disposition anggota legislatif fraksi PKS periode 2009 – 2014 di Provinsi Lampung terhadap Komunikasi Pembauran dengan menggunakan metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode deskriptif dengan penelitian explanatory serta metode analisis yang digunakan ini adalah analisis jalur (Path Analysis),. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Role Disposition anggota legislatif fraksi PKS di Provinsi Lampung berpengaruh terha­dap Komunikasi Pembauran. Namun Role Disposition tersebut juga ditentukan oleh faktor lain, yaitu faktor Persepsi. Artinya, Komunikasi Pembauran anggota legislatif fraksi PKS Provinsi Lampung tersebut dipenga­ruhi oleh kecenderungan seseorang dalam memberikan reaksi dengan cara yang khas, stabil dan konsisten terhadap orang lain. Di samping itu, hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa persepsi seseorang memberikan pengaruh dalam pembentukan Role Disposition. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa, persepsi anggota legislatif fraksi PKS tersebut atau sebaliknya juga dapat membantu membentuk Role Disposition seseorang dan berpengaruh terhadap komunikasi pembauran. Hasil penelitian ini akan memberikan justifikasi terhadap teori yang dinyatakan oleh Krech (1962), Thibaut dan Kelly (1962) tentang perilaku dalam komunikasi antarpersonal yang diarahkan oleh role disposition-nya yang cenderung memberikan re­spons terhadap orang lain dengan cara yang khas, stabil dan konsis­ten.

144

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN DALAM TRANSAKSI E-COMMERCE Oleh : Dianne Eka Rusmawati, SH,M.Hum Abstrak

Berdasarkan hasil penelitian, pihak yang terlibat dalam transaksi E-Commerce dapat dilihat berdasarkan proses transaksinya, yaitu Proses transaksi menggunakan media on-line secara keseluruhan atau proses transaksinya saja yang menggunakan media on-line tapi pembayarannya dilakukan secara manual. Bentuk Perlindungan hukum bagi konsumen dalam transaksi e-commerce diatur dalam ketentuan Pasal 4 huruf b dan c UUPK dan Ps 2 serta Pasal 9 UUITE. Kata Kunci: perlindungan hukum, konsumen, e-commerce

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

145

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Penelitian ini bertujuan mengetahui dan memahami mengenai perlindungan hokum bagi konsumen dalam transaksi E-Commerce. Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum normative, dengan tipe penelitian deskriptif analisis, yaitu bersifat pemaparan dan bertujuan untuk memperoleh gambaran dan memaparkan secara sistematis factual dan akurat terhadap suatu hal tertentu. Melalui penelitian ini, akan digambarkan dan dipaparkan secara jelas dan rinci mengenaiperlindungan hokum bagi konsumen dalam transaksi e-commerce. Analisis data secara kualitatif, artinya dengan cara menyajikan dan menguraikan data dalam bentuk kalimat secara rinci dan sistematis.


KINERJA KEUANGAN PERBANKAN LAMPUNG Oleh : Mediya Destalia, S.A.B., M.A.B., Damayanti., S.A.N., M.A.B,. dan Sigit Prasetyo, S.A.B ABSTRAK

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting di dalam perekonomian suatu negara sebagai lembaga perantara keuangan. Perbankan daerah Lampung saat ini memiliki kondisi keuangan yang cukup baik. Salah satu indikasinya adalah semakin besarnya aset yang dimiliki oleh perbankan di daerah Lampung. Namun secara kinerja keuangan, perbankan daerah Lampung memiliki perbedaan – perbedaan yang patut untuk dicermati dalam penelitian ini.

Tujuan penelitian ini adalah (1) menghitung besarnya hubungan antara rasio-rasio keuangan (LDR, NPL, KPPM, dan ROA) perbankan di Lampung; (2) menghitung dan membandingkan perbedaan kinerja keuangan perbankan daerah Lampung. Penelitian ini dilakukan untuk menguji hipotesis serta menganalisis dan menjelaskan hubungan kausalitas (causality relationship) antar variabel penelitian, maka penelitian ini bersifat ekspalanatif/ eksplanatory research. Berdasarkan kriteria pemilihan sampel, diperoleh jumlah sampel sebanyak 3 bank yaitu BPR Eka Bumi Artha, BPR Pasar, dan Bank Lampung. Alat analisi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis statistik dengan menggunakan korelasi product moment dan t-test sample. Hasil dari penelitian ini adalah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) memilliki rasio keuangan perbankan yang lebih baik jika dibandingkan dengan Bank Umum Konvensional di Propinsi Lampung. Rasio NPL perbankan Lampung memiliki hubungan sangat kuat dan berbanding negatif dengan KPPM, LDR, dan ROA. Berdasarkan uji t-test sample diperoleh hasil bahwa perbankan lampung memiliki perbedaan kinerja rasio keuangan pada tingkat NPL dan LDR. Sedangkan rasio KPPM dan ROA pada umumnya tidak memiliki perbedaan kinerja. Kata kunci : kinerja, rasio keuangan, perbankan Lampung

146

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


ANALISIS PERSEPSI DAN ASPIRASI STAKEHOLDERS TERHADAP RASIONALITAS ISU KEBIJAKAN DALAM PEMBANGUNAN KOTA BARU LAMPUNG Oleh :

Maulana Mukhlis , S.Sos, M.IP 1) ABSTRAK

Persoalannya, apakah kebutuhan (masalah) tersebut adalah kebutuhan atau masalah yang rasional dalam persepsi publik atau stakeholders? Oleh karena itu, Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana persepsi stakeholders terhadap isu kebijakan yang oleh pemerintah telah dijadikan sebagai agenda setting untuk pembangunan Kota Baru Lampung? (2) Bagaimana tingkat rasionalitas dan analisis layak tidaknya isu kebijakan tersebut sebagai agenda setting dalam pembangunan Kota Baru Lampung? dan (3) Bagaimana aspirasi masyarakat yang memiliki relevansi dengan pembangunan Kota Baru Lampung? Pendekatan penelitian yang dipakai adalah penelitian secara kualitatif dengan tipe evaluasi deskripsi (evaluation and description research) dan bersifat studi kasus. Menurut Danim (1997:29) penelitian evaluasi ini menekankan kepada upaya membuat pertimbangan terhadap kemanfaatan program-program dengan melakukan penjelasan (deskriptif) rasional atas evaluasi tersebut.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan uraian terhadap adanya isu dan masalah publik yang dihadapi oleh Kota Bandar Lampung, maka secara umum isu-isu yang dijadikan agenda setting dalam pembangunan Kota Baru Lampung dapat dikelompokkan ke dalam empat isu utama yaitu isu keruangan, sosial, lingkungan dan kewilayahan. Untuk memperoleh respon dari pembuat kebijakan, atau strategis tidaknya isu itu, maka perlu dilakukan pemeringkatan yang diarahkan secara berurutan ke dalam empat kategori besar, yaitu isu utama, isu sekunder, isu fungsional, dan isu minor. Berdasarkan pemeringkatan empat isu tersebut di atas dengan menggunakan kriteria (a) Luas sempinta cakupan, (b) panjang pendeknya jangka waktu, (c) luas sempitnya keterkaitan, dan (d) besar kecilnya resiko dan kemungkinan keuntungan yang didapatkan, maka dapat dinyatakan bahwa isuisu atau masalah perkotaan yang dihadapi oleh Kota Bandar Lampung memiliki relevansi untuk dijadikan sebagai latar belakang isu kebijakan pembangunan Kota Baru Lampung. Selanjutnya oleh pengambil kebijakan, isu strategis tersebut pantas dijadikan sebagai agenda setting. Dalam perspektif ini, maka keluarnya kebijakan dengan rencana pembangunan Kota Baru Lampung di Jati Agung sebagai alternatif pilihan untuk menjawab permasalahan yang dihadapi oleh Kota Bandar Lampung saat ini merupakan kebijakan yang berdasar dan rasional. Kata Kunci : Persepsi, Stakeholders, Kota Baru Lampung

1) Dosen Jurusan Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Lampung

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

147

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Kebijakan pembangunan Kota Baru Lampung merupakan salah satu kebutuhan dan aspek penataan ruang dan pengembangan wilayah perkotaan di Provinsi Lampung. Kebutuhan pengembangan kawasan perkotaan ini sejalan dengan perkembangan kawasan perkotaan Bandar Lampung yang cukup dinamis, sehingga tekanan terhadap kawasan perkotaan Bandar Lampung cukup berat, sehingga perlu ada upaya untuk pendistribusian kegiatan perkotaan ke kawasan-kawasan yang ada di sekitar Bandar Lampung, selain sebagai upaya mengurangi kesenjangan tingkat perkembangan. Faktor yang paling mendasari dalam perencanaan itu adalah munculnya masalah publik yaitu telah terlalu ’sumpek’ dan ’crowded’ nya Bandar Lampung sebagai ibukota Provinsi Lampung sehingga Bandar Lampung kurang mampu secara maksimal menjalankan peran dan fungsinya sebagai sebuah kota secara ideal yakni sebagai pusat pelayanan yang berkelanjutan, nyaman dan berbudaya.


PERLINDUNGAN HAK-HAK MASYARAKAT ADAT MENURUT HUKUM INTERNASIONAL DAN IMPLEMENTASINYA DI INDONESIA Oleh: Ahmad Syofyan, S.H.,M.H. ABSTRAK

Hak masyarakat adat telah diatur dalam beberapa perjanjian internasional. Masyarakat adat dalam hukum internasional merupakan bagian dari hak asasi manusia baik itu secara individu maupun kelompok (kolektif). Prinsip dasar hukum internasional dan hukum hak asasi manusia telah diterima masuk kedalam hukum nasional dan pada tataran implementatif peraturan hukum nasional untuk memperhatikan perlindungan hak-hak masyarakat adat dapat terjamin sesuai dengan semangat konstitusi dan hak asasi manusia di Indonesia.

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan yuridis normatif dengan spesifikasi penelitian deskriptif analitis. Pencarian data berupa bahan hukum primer dan sekunder serta tersier, data-data yang dikumpulkan bersumberkan pada bahan pustaka, kemudian dianalisis dengan menggunakan metode yuridis kualitatif.

Penelitian ini menitik beratkan pada kajian teori hak asasi manusia baik secara individu maupun kolektif sebagai bentuk perlindungan hak asasi manusia sesuai dengan kaidah hukum internasional dan hukum nasional. Dalam pengaturan hukum internasional dan nasional, khususnya hukum nasional yang berhubungan dengan perlindungan hak-hak masyarakat adat. Dalam hal penelitian ini juga membahas bentuk-bentuk perlindungan terhadap hak-hak masyarakat adat baik menurut ketentuan-ketentuan hukum internasional dan peraturan perundang-undangan di Indonesia.

148

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


PENGUKURAN PERBEDAAN SIKAP MAHASISWA SEKOLAH BISNIS DALAM MERESPONS ISU PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL PERUSAHAAN (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) Oleh: Jeni Wulandari, SAB., MSi., Devi Yulianti, S.A.N., M.A., dan Suprihatin Ali, S.Sos., M.Sc. ABSTRAK

Pendidikan bisnis yang selama ini berperan dalam mendidik dan menghasilkan caloncalon pebisnis, juga harus meningkatkan kesadaran penerapan CSR ini. Literatur yang ada menunjukkan bahwa pendidikan bisnis telah berupaya merangsang mahasiswa untuk berbisnis dengan memperhatikan permasalahan sosial di lingkungannya dan membawa manfaat kepada mahasiswa untuk mendefinisikan dan mengevaluasi isu-isu sosial.

Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan pendekatan survei melalui kuesioner. Metode pengumpulan data dilakukan melalui survei dengan menggunakan kuesioner. Penelitian ini menggunakan 100 responden dari Mahasiswa Bisnis di Bandar Lampung. Teknik analisis data yang dilakukan terlebih dahulu uji validitas dan realibilitas terhadap instrumen penelitian. Uji validitas dilakukan untuk menampilkan dimensi-dimensi dari skala pengukuran komponen-komponen utama, dilakukan dengan teknik analisis faktor yang diikuti dengan pengujian rotasi variamax.

Sedangkan Pengukuran Reliabilitas dilakukan dengan teknik analisis yang menggunakan koefisien alpha Cronbach. Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen pengukuran, kemudian tahap berikutnya dalah pengujian hipotesis. Dengan cara uji korelasi dan uji beda dengan menggunakan alat SPSS. Sehingga penelitian ini berupaya untuk menguji kembali skala dan instrumen tersebut, dengan setting mahasiswa di Bandar Lampung. Kata Kunci : Corporate Social Responsibility(CSR), Sikap

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

149

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Penerapan CSR secara konsisten merupakan bagian dari upaya memaksimalkan nilai perusahaan. CSR sendiri merupakan komitmen perusahaan untuk berperilaku etis dan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi berkelanjutan dengan tetap mengedepankan peningkatan kualitas hidup karyawan beserta keluarganya, komunitas lokal, maupun masyarakat luas. Kesuksesan penerapan tanggungjawab sosial perusahaan untuk lingkungan sekitar juga tergantung dari sikap dan kemauan individu yang berada di dalam perusahaan yang beroperasi pada suatu komunitas tersebut, terutama pimpinan perusahaan, atau pebisnis secara umum.


PENYEBAB FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA (PERSPEKTIF PORTOFOLIO DAN MONETER) Oleh : Nurbetty Herlina Sitorus, S.E. M.Si. Heru Wahyudi, S.E. M.Si. ABSTRAK

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Indonesia mulai menerapkan sistem nilai tukar mengambang bebas sejak Agustus 1997. Sejak diterapkannya sistem nilai tukar mengambang bebas, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika terus berfluktuasi. Hal ini telah mendorong penelitian tentang ketidakstabilan nilai tukar rupiah dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan variabel-variabel yang mempengaruhi nilai tukar rupiah dengan menggunakan pendekatan nilai tukar yaitu pendekatan moneter dan pendekatan keseimbangan portofolio. Pendekatan moneter dipilih untuk melihat perubahan nilai tukar dari segi proses keseimbangan antara penawaran dan permintaan uang. Sedangkan pendekatan keseimbangan portofolio adalah perluasan dari teori moneter dengan memasukkan kombinasi aset lain selain uang domestik.

Hasil penelitian menunjukkan dengan menggunakan pendekatan moneter didapat bahwa variabel yang mempengaruhi nilai tukar adalah jumlah uang beredar (narrow money) Amerika, GDP Indonesia dan GDP Amerika. Nilai kecepatan penyesuaian terhadap keseimbangan adalah sebesar 46,67%. Sedangkan dengan pendekatan keseimbangan portofolio didapat bahwa variabel yang mempengaruhi nilai tukar adalah jumlah uang beredar (broad money) Indonesia, net foreign assets Indonesia dan net foreign assets Amerika. Ditemukan juga bahwa kecepatan penyesuaian pendekatan keseimbangan portofolio adalah 60,56%, lebih besar dibandingkan dengan pendekatan moneter. Kata kunci: nilai tukar, pendekatan moneter, pendekatan keseimbangan portofolio

150

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


PERLINDUNGAN PEMERINTAH DAERAH TERHADAP PENYANDANG DISABILITAS Oleh :

Zulkarnain Ridlwan, S.H.,M.H. INTISARI

Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi urgensi perlindungan pemerintah daerah terhadap penyandang disabilitas kemudian mengelaborasi pertimbangan filosofis, sosiologis dan yuridis sebagai landasan pengaturannya dalam peraturan daerah serta merumuskan bentuk norma hukum ditingkat daerah untuk mengatur perlindungan penyandang disabilitas. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif yang bersifat deskriptif eksploratif, dengan menekankan pada aspek keberlakuan hukum. Penelitian ini menyimpulkan bahwa perlindungan penyandang disabilitas sangat penting dan secara filosofis, sosiologis, dan yuridis merupakan wewenang pemerintah daerah untuk melaksanakannya. Bentuk perlindungan tersebut dapat berlaku efektif dengan diatur dalam suatu peraturan daerah. Oleh karena itu bagi daerah perlu mengatur penyelenggaraan perlindungan penyandang disabilitas dalam peraturan daerah.

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Kata Kunci: Pemerintah Daerah, Perlindungan Penyandang Disabilitas

151


OPTIMASI PEMOTONGAN PLAT DENGAN METODE COMPUTER VISION Oleh: Achmad Yahya T.P., S.T., MT., dan Heri Rustamaji, S.T. M.Eng

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

RINGKASAN

Paper ini mendiskusikan tentang reduksi jumlah scrap pada proses pemotongan plat secara otomatis. Topik ini menjadi menarik, karena proses pemotongan plat merupakan proses yang banyak digunakan dalam industri manufaktur, dan jumlah scrap yang terjadi masih menjadi pembicaraan di antara para peneliti, terutama mengenai reduksi scrap menggunakan artificial intelligence. Pada paper ini, optimasi dilakukan menggunakan pengolahan citra (image processing) dengan melakukan analisa terhadap pixel pada gambar. Beberapa pola sederhana dibuat dan disusun pada plat yang berlaku sebagai bahan mentah (raw material). Luasan yang tidak terpakai dihitung melalui analisa pixel, sementara proses optimasi dilakukan dengan mengisi luasan scrap yang masih bisa dipakai dengan pola yang memungkinkan, menggunakan struktur data dari pola yang telah dibuat sebelumnya. Algoritma yang telah disusun diujicoba dengan piranti lunak, dan terbukti mampu melakukan optimasi dengan mereduksi jumlah scrap yang ada. Penelitian ini merupakan bagian awal dari pengembangan sistem optimasi pemotongan plat yang lebih terintegrasi.

Keywords : Pemotongan plat, optimasi, scrap, image processing

152

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


LITERASI KAUM IBU YANG MEMILIKI ANAK USIA DINI TERHADAP INFORMASI PRODUK MAKANAN KEMASAN Oleh : Hestin Oktiani,S.Sos.,M.Si Dhanik Sulistyarini,S.Sos.,MComn&MediaSt Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan pengetahuan kaum ibu mengenai beberapa informasi tentang produk makanan kemasan yang harus mereka cermati sebelum membeli. Selain itu juga untuk mengetahui dan mendeskripsikan mengenai apakah kaum ibu mengetahui makna dari informasi yang mereka temukan pada produk yang akan mereka beli. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif atau penggambaran dari suatu fenomena. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jumlah responden sebanyak 50 orang dari populasi ibu-ibu di Perumnas Way Kandis, Bandarlampung yang memiliki anak usia 3-6 tahun. Sumber data diperoleh dari data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang berhubungan dengan variabel penelitian yang diperoleh melalui kuesioner dari responden. Sedangkan data sekunder adalah data pendukung yang diperoleh dari observasi, hasil wawancara, dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi terhadap informasi produk makanan kemasan di kalangan ibu di perkotaan cukup baik pada hal-hal yang terkait dengan kondisi kemasan, label halal, dan tanggal kadaluarsa. Namun pada sebagian besar aspek informasi produk lainnya masih rendah. Sebagian besar kaum ibu di perkotaan memiliki pengetahuan yang minim mengenai berbagai keterangan yang tertera pada kemasan makanan, terutama yang terkait dengan istilah daftar bahan yang digunakan/dikandung oleh makanan kemasan. Masih terdapat kaum ibu yang melakukan tindakan yang tidak tepat dengan tetap membeli produk-produk makanan kemasan yang mereka tidak ketahui dengan pasti kandungan bahannya dan kejelasan produsen serta tempat produksi. Kata kunci : literasi, literasi informasi, produk makanan kemasan

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

153

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

ABSTRAK


EKSISTENSI KOMISI INFORMASI PUBLIK DI PROVINSI LAMPUNG Oleh: Dr. Budiono, S.H, M.H, dan M. Iwan Satriawan, S.H, M.H

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Abstrak

Penelitian ini bertujuan mengetahui eksisensi komisi informasi publik di Provinsi Lampung berdasarkan UU No 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Karena sejak amandemen UUD 1945 yang salah satu amandemen terpentingnya adalah diakomodasinya muatan HAM dalam pasal 28 A-J. Dari sekian banyak hak-hak asasi manusia yang harus dilindungi oleh negara salah satunya adalah hak untuk mendapatkan informasi. Peringatan Hak Atas Keterbukaan Informasi (Right to Know) pada tanggal 28 September menjadi jawaban untuk mewujudkan bentuk pemerintahan yang bersih dan baik (clean and good government). Hasil dari penelitian adalah sejak resmi berdirinya komisi informasi di Provinsi Lampung pada tahun 2009, sudah ada 18 kasus permohonan keterbukaan informasi kepada badan publik. Baik yang dilakukan oleh lembaga swadaya masyarakat (LSM) maupun yang dilakukan oleh individu sebagai legal standingnya. Dari 18 permohonan informasi yang dilakukan, 75 % menyangkut mengenai transparansi anggaran, sedangkan sisanya hanya merupakan salinan berita acara dan informasi yang tidak berhubungan dengan keuangan. Kata Kunci: Right to Know, Clean and Good Government

154

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI KELAS XI IPS 3 DI SMA NEGERI 3 METRO TAHUN PELAJARAN 2011-2012 Oleh Sugeng Widodo, S.Pd., M.Pd., Dra. Paulina Suhartinah, dan Dewi Sri Wahyuningsih

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar geografi kelas XI IPS 3 SMA Negeri 3 Metro. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam 3 siklus. Pembelajaran kooperatif tipe TGT terdiri dari 5 tahapan yaitu penyajian kelas, belajar dalam kelompok, permainan, turnamen, dan penghargaan kelompok. Penelitian ini berlokasi di SMA Negeri 3 Metro dengan subjek penelitian adalah 34 peserta didik yang terdiri dari 20 putra dan 14 putri, peneliti, dan seorang guru geografi. Data yang diambil berupa hasil tes, hasil kuesioner, dan hasil observasi.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menerapkan kooperatif tipe TGT dengan jenis permainan teka-teki silang dan Scrabble rata-rata aktivitas belajar geografi peserta didik yang sesuai dengan aspek yang diamati pada saat pembelajaran pada siklus I yaitu sebesar 59% dan pada siklus II meningkat sebesar 13,7% sehingga menjadi 72,7%, dan meningkat kembali pada siklus III sebesar 12,6% menjadi 85,3%.

Sedangkan persentase ketuntasan prestasi belajar geografi peserta didik berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dengan menerapkan turnamen akademik yaitu pada siklus I 57,6% menjadi 62,1% pada siklus II dengan peningkatan sebesar 4,5% dan meningkat lagi pada siklus III dengan peningkatan sebesar 29,1% sehingga menjadi 91.2% Berkenaan hasil penelitian diperoleh simpulan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar geografi kelas XI IPS 3 SMA Negeri 3 Kata Kunci: Kooperatif TGT, Aktivitas, Prestasi.

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

155

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

ABSTRAK


ANALISIS TINDAK PIDANA KEPABEANAN BERDASARKAN UNDANGUNDANG NO. 10 TH 1995 TENTANG KEPABEANAN Oleh Rinaldy Amrullah, S.H., M.H. ABSTRAK

Direktorat jenderal Bea dan cukai sebagai instansi resmi yang bertanggung jawab terhadap pengawasan barang ekspor dari indonesia maupun ke indonesia. Lembaga ini juga memiliki beban yang berat karena pengawasannya harus luas dan menyeluruh terhadap wilayah indonesia yang secara geografis sangat besar kemungkinan untuk melakukan ekspor maupun impor secara gelap.

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Aparat bea dan cukai membutuhkan fasilitas pendukung yang memadai, dan membutuhkan dasar acuan bekerja yang mantap berupa peraturan perundangundangan yang menjadi panduan serta untuk ditegakkan dalam melakukan pengawasan.

Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah mengkategorikan tindak pidana apa saja yang termasuk kedalam tindak pidana kepabeanan beserta hambatan-hambatan apa saja bagi instansi bea dan cukai dalam penegakkan undangundang kepabeanan. Tujuan penelitian ini adalah memberikan contoh penyelesaian terhadap permasalahan tindak pidana kepabeanan serta membandingkan tindak pidana kepabeanan dan tindak pidana penyelundupan khususnya ruang lingkupnya masing-masing.

Pendekatan dalam penelitian ini adalah secara yuridis normatif dan yuridis empiris agar mempermudah pemahaman terhadap pengumpulan data yang kemudian akan dilakukan analisa lebih lanjut.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tindak pidana yang termasuk ke dalam tindak pidana kepabeanan adalah yang terdapat dalam pasal 102 undang-undang kepabeanan yaitu tentang penyelundupan dan juga termasuk didalamnya adalah seperti yang diatur dalam pasal 103, pasal 104, pasal 105, pasal 106, pasal 107, pasal 108, pasal 109 dan pasal 110 undangundang kepabeanan.

156

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


MODEL PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBENTUKAN PERATURAN PEKON (Studi Kasus Pembentukan Peraturan Pemekonan Nomor 1 Tahun 2010 Tentang Rencana Kegiatan Pembangunan Pekon Tahun Anggaran 2010 di Pekon Pujodadi Kecamatan Pardasuka Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung) Oleh : Muhtadi, S.H, M.H Bagian Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Lampung

Memadukan metode penelitian normatif dan empiris, penelitian ini bertujuan untuk menemukan model partisipasi masyarakat dalam pembentukan Peraturan Pemekonan Nomor 1 Tahun 2010 di Pekon Pujodadi, Kecamatan Pardasuka, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung, dan kesesuaian antara partisipasi masyarakat dalam pembentukan Peraturan Pemekonan Nomor 1 Tahun 2010 dengan peraturan perundang-undangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model partisipasi masyarakat dalam pembentukan Peraturan Pemekonan Nomor 1 Tahun 2010 di Pekon Pujodadi, Kecamatan Pardasuka, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung adalah dilaksanakan mengikuti pola konsultasi terbuka (permusyawaratan) sebagai bagian dari proses demokrasi berdasarkan Pancasila, yang secara teoretis adalah serupa dengan model The Possible Ideal for South Africa yang menggabungkan those who are organized and strong, those who are organized but weak, and those who are weak and unorganized. Sedangkan pelaksanaan partisipasi masyarakat dalam pembentukan Peraturan Pemekonan Nomor 1 Tahun 2010 di Pekon Pujodadi Kecamatan Pardasuka, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung adalah sebagaimana diatur Pasal 53 Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundangundangan, sedangkan dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 sebagai pengganti undang-undang tersebut diatur dalam Pasal 96 yang memberikan legitimasi masyarakat untuk terlibat baik dalam pembuatan peraturan perundang-undangan baik secara lisan dan/atau tertulis yang dilakukan melalui a). rapat dengar pendapat umum; b). kunjungan kerja; c). sosialisasi; dan/atau d). seminar, lokakarya, dan/atau diskusi. Kata kunci : pembentukan peraturan pemekonan, dan partisipasi masyarakat.

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

157

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

ABSTRAK


PERLINDUNGAN HUKUM KONSUMEN LISTRIK DI BANDAR LAMPUNG Oleh : Kasmawati, SH.,M.Hum ABSTRAK

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Pembangunan sektor ketenagalistrikan bertujuan untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa guna mewujudkan tujuan pembangunan nasional, yaitu menciptakan masyrakat adil dan makmur yang merata materiil dan spiritual berdasrkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Tenaga listrik sebagai salah satu hasil pemanfaatn kekayaan alam, mempunyai peranan penting bagi Negara dalam mewujudkan pencapaian tujuan pembangunan nasional. Permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana perlindungan hukum konsumen listrik di Bandar Lampung dan Upaya hukum apa saja yang dapat dilakukan konsumen sehubungan dengan tegangan listrik tinggi Di Bandar Lampung. Jenis penelitian ini termasuk jenis hukum penelitian normatif empiris. Tipe penelitian hukum yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif. Pendekatan masalah yang digunakan adalah pendekatan normatif empiris. Pengumpulan data terdiri dari data primer, data sekunder dan data tersier, analisis data yang digunakan adalah analisis data secara kualitatif. Perolehan data tersebut dilakukan dengan studi di Bandar Lampung.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan Perlindungan hukum konsumen listrik akibat teganggan tinggi yang ada di Bandar lampung telah sesuai dengan UUPK dimana PT PLN selaku pelaku usaha bersedia menganti kerugian yang dialami warga di tanjung Karang.Upaya hukum yang dapat dilakukan konsumen listrik akibat teganggan tinggi yang ada di Bandar lampung yaitu dengan meminta bantuan pihak YLKI. Ada tiga hal yang telah disepakati bersama antara pihak PT PLN, YLKI dan warga yaitu Pihak PT PLN Cabang Tanjung Karang bersedia memperbaiki seluruh barang-barang elektronik warga, terutama warga yang tercantum dalam daftar pengaduan, mengganti semua lampu bohlam yang pecah dengan lampu yang baru dan akan ditanam grounded di rumah-rumah warga untuk mengantisipasi tegangan listrik tinggi. Kata kunci : Perlindungan Konsumen, Listrik

158

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


OPTIMALISASI KARBON TERSIMPAN DAN DOMINASI JENIS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS KAKAO PADA SISTEM AGROFORESTRI Oleh Rudi Hilmanto, S.Hut, M.Si. Peningkatan produksi tanaman kakao melalui pengaturan komposisi tanaman, jenis tanaman, dan cadangan karbon tersimpan pada sistem agroforestri perlu dilakukan pengkajian. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan pengaruh deskripsi tanaman dan estimasi karbon tersimpan pada produksi kakao pada sistem agroforestri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah: pengukuran deskripsi komunitas dan estimasi karbon tersimpan kemudian di analisis melalui regresi linear. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh langsung antara deskripsi tanaman dan karbon tersimpan pada produksi tanaman kakao sehingga dalam pengelolaan sistem agroforestri berbasis kakao petani dan/atau manajer lahan bisa mempertimbangkan faktor lainnya seperti: pengelolaan lahan, biaya produksi, harga komoditi, dan lain sebagainya untuk memperoleh hasil yang optimal secara ekonomi. Kata kunci: kakao, karbon, produksi, estimasi

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

159

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

ABSTRAK


ANALISIS FAKTOR PENDUKUNG PEMEKARAN KECAMATAN DI KOTA BANDAR LAMPUNG (STUDI FAKTOR FISIK DAN SOSIAL) Oleh : Dwi Wahyu Handayani, S,IP, M.Si ABSTRAK

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Penelitian ini merupakan Analisa terhadap Faktor Pendukung Pemekaran Kecamatan di kota Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, populasinya adalah masyarakat Kota Bandar Lampung dengan analisa study pustaka dan data sekunder. Karena studi ini ingin menjelaskan analisa faktor pendukung pemekaran kecamatan, maka populasi meliputi analisis masyarakat di wilayah tersebut dengan cara mencari informasi sebanyak mungkin. Hasil penelitian menunjukkan; pemekaran kecamatan yang ada di Bandar Lampung dari 13 kecamatan menjadi 20 kecamatan dapat dilakukan dan layak dimekarkan. Sisi yang dirasa tidak tepat adalah dari aspek fisik geografis, karena luas wilayah kota Bandar Lampung tidak terlalu besar. Pemekaran jika ditinjau dari aspek wilayah maka kurang tepat untuk dimekarkan karena luas wilayahnya yang sempit serta jangkauannya yang tidak terlalu besar dan dapat ditempuh dengan cepat. Ditinjau dari aspek sosial, seperti jumlah penduduk, sosial budaya, sosial politik, kondisi sarana dan prasarana Kota Bandar Lampung berdasarkan data sudah layak untuk dimekarkan menjadi 20 kecamatan. Jumlah penduduk yang padat khususnya di beberapa kecamatan sehingga pelayanan pemerintah dari sisi Kecamatan dan kelurahan tidak maksimal, sehingga menjadi alasan untuk diadakannya pemekaran. Pelayanan kesehatan, pendidikan yang kurang maksimal dapat dikoordinasikan dengan lebih baik jika pemekaran dapat dilakukan.

Berdasarkan penelitian ini, maka pemekaran kecamatan dan kelurahan yang ada di Bandar Lampung, tahun 2012 lbih besar disebabkan oleh aspek sosial dibandingkan pengaruh dari aspek fisik. Aspek sosial, pendidikan, kesehatan, penduduk, politik dan sarana serta prasarana publik menjadi titik berat utama pemekaran yang terjadi di Kota Bandar Lampung. . Kata Kunci : pemekaran, kecamatan, kota bandar Lampung

160

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


KORELASI ASIAN MONSOON, EL NINO SOUTH OSCILATION DAN INDIAN OCEAN DIPOLE TERHADAP VARIABILITAS CURAH HUJAN DI PROPINSI LAMPUNG Oleh: Eko Efendi, S.T, M.Si Perairan Asia Tenggara dan sekitarnya memiliki variabilitas laut-atmosfer yang besar akibat dari fluktuasi parameter oseanografi yang berasal dari perairan Samudera Pasifik dan Samudera Hindia pada arah zonal dan pada arah meridional berasal dari Laut Cina Selatan, perairan utara dan selatan Jawa dan perairan barat Australia. Variabilitas ini juga berinteraksi dengan fluktuasi parameter iklim di atas daratan dan lautan yang akan menentukan kondisi atmosfer di wilayah Indonesia. Pergerakan simpul Sirkulasi Walker dan Hadley ke arah zonal maupun meridional mengikuti pula fluktuasi kandungan bahang yang terkumpul di atas wilayah Indonesia akibat dari variabilitas laut yang besar, dimana perubahan kekuatan dari Sirkulasi Walker dan Hadley ini kembali lagi mempengaruhi dinamika di perairan Asia Tenggara dan sekitarnya. Fenomena yang dominan mempengaruhi variabilitas laut-atmosfer di wilayah Asia Tenggara dan sekitarnya adalah Muson, Dipole Mode (DM) dan El Nino Southern Oscillation (ENSO) dengan siklus waktu dari musiman sampai antar tahunan. Fenomena Muson, DM dan ENSO baik secara langsung maupun tidak langsung sangat mempengaruhi aktifitas manusia di wilayah Indonesia.Interaksi fenomena Muson, DM dan ENSO di perairan Asia Tenggara dan sekitarnya sangat penting untuk dikaji secara mendalam berkaitan dengan dampak lokal, regional dan global yang ditimbulkannya. Minimnya kajian interaksi Muson, DM dan ENSO secara khusus di perairan Asia Tenggara dan sekitarnya telah mereduksi kemungkinan bahwa pemicu terjadinya DM dan ENSO berada di perairan Indonesia dan sekitarnya. Penelitian sebelumnya yang dilakukan lebih banyak mengkaji Muson, DM dan ENSO secara individu dari fenomenanya itu sendiri, tidak secara komprehensif mengarah kepada kemungkinan adanya interaksi satu sama lain. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji variabilitas laut-atmosfer dan proses dinamika interaksi antara Muson, DM dan ENSO secara simultan terhadap curah hujan di Propinsi Lampung. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini dengan pendekatan metode yang dapat mendekomposisi sinyal tersebut baik pada skala ruang maupun waktu dari hasil interaksi antara Muson, DM dan ENSO. Analisis yang digunakan meliputi transformasi wavelet kontinyu dan korelasi silang transformasi wavelet. Dari analisis transformasi wavelet kontinu, koherensi maupun transformasi silang diperoleh kesimpulan bahwa pola curah hujan di wilayah lampung sangat dipengaruhi oleh pengaruh musiman atau adanya pengaruh WNPMI dibandingkan dengan pengaruh DMI dan SOI, akan tetapi arah fase yang berlawanan menunjukkan adanya pola pergantian pengaruh yang terjadi. DMI berpengaruh pada periode 6 bulanan, sedangakan SOI berpengaruh pada fase 12 bulanan. Kata Kunci: Asian Monsoon, Indian Dipole Mode, El Nino South Oscilation Indices, curah hujan.

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

161

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

ABSTRAK


KARAKTERISTIK IKAN BAUNG (Mystus numerus) ASAP LAMPUNG Oleh: Mahrus Ali, S.Pi. M.P (Jurusan Budidaya Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung)

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

ABSTRAK

Ikan baung merupakan ikan asli Indonesia yang banyak ditemukan di Pulau Sumatera dan Kalimantan, memiliki rasa daging yang lezat dengan tekstur lembut sehingga digemari. Ikan baung asap termasuk produk tradisional kuliner perikanan khas Indonesia yang harus dilindungi. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh gambaran mengenai pengolahan ikan baung asap yang dilakukan oleh masyarakat Lampung. Penelitian ini menggunakan metode purposif sampling dengan sampel ikan asap dari beberapa unit pengolahan. Pengamatan karakteristik ikan asap meliputi metode pengasapan, sifat organoleptik, proksimat dan kandungan senyawa hidrokarbon aromatik (PAH) yang dikandungnya. Ikan baung di Lampung banyak ditemui di daerah Tulang Bawang, Menggala, Way Kanan dan Lampung Timur serta Mesuji. Produk ikan baung asap di Lampung masih dikelola oleh UKM dengan teknologi yang sederhana menggunakan peralatan dan metode pengasapan tradisional, namun pemasarannya hingga menjangkau Jakarta dan Jambi. Karakteristik protein sebesar 41,65%, kadar air sebesar 11,12% dan kadar lemak sebesar 10,21% serta kadar abu sebesar 21,20%. Produk ikan baung asap juga diketahui mengandung senyawa senyawa PAH dari golongan fluorene, anthracene, pyrene, benzoanthracene, chrysene, dibenzopyrene, benzofluoranthene, 5–methyl-chrysene, dan dibenzopyrene. Kata kunci: karakteristik, ikan baung, asap

162

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


STUDI KASUS INBREEDING KAMBING SABURAI DI WILAYAH PENGEMBANGAN KECAMATAN GISTING KABUPATEN TANGGAMUS Oleh: drh. Purnama Edy Santosa, M.Si., dan Kusuma Adhianto, S.Pt., M.P. RINGKASAN

Penelitian dilakukan selama 6 bulan mulai sejak bulai Mei - Nopember 2012 di lokasi pengembangan kambing Saburai yakni Kecamatan Gisting, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survei dengan studi kasus di Kecamatan Gisting, Tanggamus, Lampung. Dari hasil penelitian di dapat peternak kambing Saburai melakukan perkawinan dengan menggunakan IB (87,14%) dan alami (12,86%). Pola distribusi straw (mani beku) kambing boer yang digunakan dalam IB di kecamatan Gisting sebagian besar adalah straw 210412 (55,71%), dan 210410 (15,71%). Berdasarkan fakta menurunnya bobot lahir dan bobot sapih kambing Saburai, pola distribusi straw, dan tatalaksana perkawinan yang dilakukan di kecamatan Gisting, Tanggamus kejadian inbreeding sangat mungkin terjadi.

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

163

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Dalam usaha meningkatkan produktifitas ternak kambing maka dilakukan beberapa upaya antara lain dengan mempersilangkan kambing lokal, atau yang sudah ada di masyarakat, dengan kambing yang memiliki produktifitas yang lebih baik. Akan tetapi saat ini performa kambing Saburai mengalami penurunan. Permasalahan “Benarkah penurunan produktifitas ternak kambing saburai di wilayah kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus dikarenakan adanya Inbreeding dalam sistem perkawinan kambing saburai?�


IMPLEMENTASI RENCANA AKSI NASIONAL PENCEGAHAN TRAFFICKING BERBASIS PENGOLAHAN DATA PADA KOORDINASI GUGUS TUGAS Oleh: Intan Fitri Meutia, S.A.N, M.A. dan Dewi Brima Atika, S.I.P, M.SiM.Si ABSTRAK

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Penelitian kebijakan (policy research) dengan pendekatan metode kualitatif ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis implementasi Rencana Aksi Nasional Pencegahan Trafficking Berbasis Pengolahan Data Pada Koordinasi Gugus Tugas serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Peneliti mendapatkan data melalui dokumentasi dan wawancara mendalam. Pemilihan informan dilakukan bertujuan berdasarkan fokus, yaitu Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Biro Pemberdayaan Perempuan Pemerintah Provinsi Lampung, dan Lembaga Swadaya Masyarakat..

Penelitian ini diarahkan untuk mencapai beberapa tujuan/target penelitian adalah; (1) Menganalisis dan mendeskripsikan pelaksanaan Rencana Aksi Nasional (RAN) Pencegahan Trafficking Berbasis Pengolahan Data Pada Koordinasi Gugus Tugas, (2) Mengindentifikasi bentuk Sistem Informasi Manajemen dalam Koordinasi Gugus Tugas Pencegahan Trafficking, (3) Menganalisa dan mendeskripsikan faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi (affected) proses pelaksanaan rencana strategis Pencegahan Trafficking Berbasis Pengolahan Data Pada Koordinasi Gugus Tugas, (4) Diusulkannya idea atau gagasan baru mengenai cara kerja sistem informasi dalam kebijakan pencegahan trafficking.

Maanfaat atas penelitian ini nantinya akan menjadi rekomendasi dan usulan untuk perbaikan rencana strategis atas Rencana Aksi Nasional pencegahan trafficking di tahuntahun selanjutnya. Dimana bentuk sistem informasi yang sinergis dan berkelanjutan diharapkan telah terbentuk untuk mewujudkan dalam upaya pencegahan atas trafficking yang lebih baik sesuai UU RI Nomor 21 tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang dan Peraturan Gubernur Lampung No. 24 tahun 2009 tentang Rencana Aksi Daerah P2T Tahun 2009-2013, dengan melakukan inovasi atas pemanfaatan ICT pada koordinasi gugus tugas pencegahan dan penanganan tindak pidana orang melalui halaman website http://www.gugustugastrafficking.org/. Kata kunci: implementasi rencana strategis, rencana aksi nasional, trafficking

164

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


PEMANFAATAN LIMBAH KULIT KULIT KAKAO (Theobroma Cacao) SEBAGAI PENGKAYA MEDIA BUDIDAYA Daphnia sp Oleh : Henni Wijayanti M, S.Pi., M.Si., dan Ir. Siti Hudaidah, M.Sc ABSTRAK Daphnia sp.adalah salah satu pakan alami yang sering diberikan sebagai pakan awal larva ikan air tawar. Penyediaan pakan alami pada kegiatan pembenihan ikan air tawar masih sangat kurang karena kebutuhan pakan alami tersebut sebagian besar masih dipenuhi dari menangkap di alam. Tanaman kakao dikenal sebagai tanaman cokelat yang memiliki

banyak manfaat yaitu bijinya yang dapat diproses menjadi cokelat dan  kulit dari buah kakao yang selama ini menjadi limbah mempunyai nilai jual yang tinggi dan

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pemanfaatan limbah kulit kakao sebagai pengkaya dalam media budidaya Daphnia sp terhadap pertumbuhan populasi Daphnia sp.. Penelitian ini disusun dalam rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dengan 3 ulangan dengan konsentrasi 3 gr, 6 gr, 9gr dan 12 gr kulit kakao yang sudah di komposkan. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan analisis ragam dengan selang kepercayaan 95%, dan dilanjutkan dengan uji lanjut beda nyata terkecil (BNT). Sebagai data pendukung, dilakukan pengamatan kualitas air.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa media kultur Daphnia sp. yang berbeda memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan populasi Daphnia sp. Media kultur Daphnia sp. berupa kulit kakao sebanyak 6 gr/l memberikan hasil paling baikterhadap pertumbuhan populasi Daphnia sp. dengan jumlah populasi tertinggi terjadi pada hari ke-9 sebanyak 5790 ekor Daphnia sp. Kata kunci : kulit kakao, media kultur, pertumbuhanpopulasi,Daphniasp

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

165

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

kaya akan bahan organik.


PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME DENGAN STRATEGI INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM MEMBANGUN PEMAHAMAN SEJARAH Oleh Suparman Arif, S.Pd. M.Pd ABSTRAK

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Penerapan strategi inkuiri terhadap kemampuan membangun pemahaman sejarah intelektual merupakan penelitian eksperimen di Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan strategi inkuiri dan konvensional terhadap kemampuan mahasiswa membangun pemahaman sejarah intelektual.

Penelitian dilaksanakan pada mahasiswa semester II Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Lampung yang terdiri dari kelas perlakuan dan kelas kontrol. Design penelitian eksperimen yang digunakan adalah design True design experiment, dengan design eksperimen yang digunakan dengan model One-shot Case Study. Kemampuan membangun pemahaman sejarah intelektual diukur dengan menggunakan tes objektif pada akhir eksperimen. Uji validitas instrumen hasil belajar menggunakan Point Biserial, dan reliabilitasnya menggunakan KR-20. menggunakan Analisis Varians (ANAVA) satu faktor, dengan membandingkan angka F hitung dengan F tabel pada setiap faktor perlakuan (A dan B) kemudian dilanjutkan dengan uji Tuckey dengan taraf signifikansi Îą = 0,05. Uji normalitas menggunakan rumus Liliefors dan uji homogenitas dengan uji Bartlett. Hasil pegujian membuktikan bahwa populasi penelitian berdistribusi normal dan data kemampuan membangun pemahaman Sejarah Intelektual dilihat dari penerapan strategi yang digunakan, mempunyai variansi populasi yang homogen. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara mahasiswa yang mengikuti pembelajaran dengan penerapan strategi inkuiri dan konvensional.

166

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 1 SUKADANA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR Oleh Muhammad Basri, S.Pd., M.Pd. ABSTRAK

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I, nilai rata-rata aktivitas belajar sejarah siswa 56% dan persentase ketuntasan hasil belajar sejarah siswa 60,5 %. Pada siklus II, nilai rata-rata aktivitas belajar sejarah siswa meningkat menjadi 78% dan persentase ketuntasan hasil belajar sejarah siswa meningkat menjadi 81,5%.

Dengan demikian diperoleh kesimpulan bahwa melalui penggunaan metode pembelajaran Mind Mapping dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar sejarah siswa sejarah siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Sukadana tahun pelajaran 2012/2013. Oleh karena itu disarankan untuk pembelajaran selanjutnya agar menggunakan metode pembelajaran Mind Mapping agar aktivitas dan hasil belajar sejarah siswa meningkat.

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

167

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan metode Mind Mapping dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar sejarah siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Sukadana. Metode yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam 2 siklus selama 4 kali pertemuan, satu siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Subjek dalam penelitian ini adalah 38 siswa dari kelas XI IPS 2, peneliti, dan seorang guru sejarah Data yang diambil berupa hasil tes akhir siklus dan hasil observasi aktivitas belajar.


PENGGUNAAN METODE RESITASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA MUHAMMADIYAH MARTAPURA OKU TIMUR Oleh : Dedy Miswar, S.Si.,M.Pd. ABSTRAK

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan metode resitasi untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar geografi siswa kelas XI IPS SMA Muhammadiyah Martapura. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam 3 siklus. Tiap siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, serta analisis dan refleksi. Penelitian ini berlokasi di SMA Muhammadiyah Martapura dengan subjek penelitian adalah 41 siswa yang terdiri dari 19 putra dan 22 putri, peneliti (guru), dan seorang guru geografi (observer). Data berupa hasil tes akhir siklus, hasil kuesioner, dan hasil observasi dengan indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah apabila dalam kelas 65% atau lebih kelompok memperoleh kriteria sangat aktif dan siswa yang memperoleh nilai 65 atau lebih sebanyak 85% atau lebih.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh aktivitas siswa siklus I, 3 kelompok memperoleh kriteria aktif dan 4 kelompok lainnya sangat aktif sedangkan pada siklus II menunjukkan bahwa seluruh kelompok memperoleh kriteria sangat aktif. Hasil yang diperoleh pada siklus I adalah 80,5% siswa memperoleh nilai 65 atau lebih dan pada siklus II 85,4% siswa memperoleh nilai 65 atau lebih. Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa melalui penggunaan metode resitasi dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar geografi siswa kelas kelas XI IPS SMA Muhammadiyah Martapura. Oleh karena itu disarankan untuk pembelajaran selanjutnya agar menggunakan metode resitasi agar aktivitas dan prestasi belajar geografi siswa meningkat Kata Kunci: Metode resitasi, aktivitas belajar, prestasi belajar.

168

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN ( Pendekatan Analisis Spasial ) Oleh: Heru Wahyudi, S.E., M.S., dan Asih Murwiati,S.E,M.E Abstrak

Beberapa peneliti mulai mendefinisikan tentang kemiskinan sebagai konsep multidimensional, tidak hanya terbatas pada pendapatan dan konsumsi per kapita saja. Penelitian ini akan diarahkan untuk melakukan kombinasi analisis tentang indikator kemiskinan dan dimensi spasial kemiskinan. Tujuan dari penggabungan analisis ini adalah untuk menemukan pendekatan yang tepat dalam merumuskan stragtegi penanggulangan kemiskinan di Indonesia. Perumusan strategi penanggulangan kemiskinan menjadi sesuatu yang penting bagi keberlanjutan pertumbuhan berkeadilan, seperti yang dirancang dalam RPJM 20102014. Salah satu tantangan berat bagi pemerintah untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas adalah bagaimana mengatasi persoalan kemiskinan yang sangat kompleks. Salah satu pendekatan yang akan dipakai dalam analisis ini adalah pendekatan dimensi spasial, yaitu pendekatan untuk mencapai target simultan melalui analisis dimensi-dimensi kemiskinan berdasarkan bidang kajian ilmu yaitu ekonomi dan sosial.

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

169

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Penelitian tentang kemiskinan yang telah dilakukan menghasilkan kesimpulan yang berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh penggunaan konsep garis kemiskinan (poverty line) yang berbeda-beda. Universitas, Bank Dunia, Lembaga Swadaya Masyarakat menggunakan konsep yang berbeda untuk mengukur kemiskinan. Perkiraan garis kemiskinan yang diajukan oleh badan Pusat Statistik mendapat keunggulan sebagai indikator yang resmi dipakai oleh pemerintah.


MODEL PEMBERDAYAAN POLITIK MASYARAKAT PESISIR KOTA BANDAR LAMPUNG (STUDI PENANGKALAN PEMBODOHAN POLITIK KAUM HAWA) Oleh : Himawan Indrajat, S.IP, M.Si. ABSTRAK

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Penelitian ini merupakan analisa terhadap Model Pemberdayaan Politik Kota Bandar Lampung, yang dilatarbelakangi oleh masalah kurangnya pemberdayaan khususnya dibidang politik pada masyarakat Kota Bandar Lampung. Metodologi penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik/metode survey kepada masyarakat untuk memberikan gambaran latar belakang, perkembangan, gambaran kondisi dan profil masyarakat. Data dukungan (data sekunder) dalam penelitian ini diakses dengan teknik/metode dokumentasi terhadap informasi yang diterbitkan oleh instansi yang terkait dengan program ini. Hasil penelitian, Program pemberdayaan masyarakat yang paling bermanfaat bagi masyarakat Kota Bandar Lampung adalah pemberdayaan di bidang ekonomi dan politik (52,9%); Bidang PPM yang paling banyak diterima oleh masyarakat adalah bantuan di bidang ekonomi dan politik (43,5%);

Implementasi PPM di bidang sosial politik dapat diidentifikasi sebagai berikut: Masyarakat yang mengetahui tentang adanya program bantuan tinggi (60,0%). Terdapat 36,0% responden yang mengetahui bahwa pengelolaan dan penggunaan dana bantuan di bidang politik dilakukan oleh organisasi warga. 54,0% responden menyatakan setuju bahwa pembangunan di Kota Bandar Lampung yang dilakukan selama ini merupakan kesepakatan masyarakat.; Keterlibatan masyarakat dalam membantu pembiayaan pembangunan di bidang politik melalui swadaya masyarakat tinggi (40,0%). Bantuan sosial politik yang diberikan dalam PPM memang merupakan kesepakatan masyarakat (66,7%). Jumlah bantuan sosial yang diterima oleh masyarakat telah sesuai dengan yang diajukan (33,3%).;Masyarakat menganggap bahwa bantuan yang diberikan sudah cukup adil dan merata (31,6%).;Dana bantuan yang diberikan sudah dipergunakan sebagaimana mestinya (38,6%).; Dana yang diberikan telah membantu kelancaran kegiatan di bidang sosial politik (63,2%).. Kata Kunci : politik , pemberdayaan.

170

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


ISOLASI BACILLUS THURINGENSIS DARI BEBERAPA TANAH POHON NAUNGAN DI UNIVERSITAS LAMPUNG SEBAGAI PENGENDALI HAYATI NYAMUK AEDES AEGYPTI Oleh : Kusuma Handayani, S.Si, M.Si., Dr. Sumardi, M.Si, dan Dra. Christina Nugroho Ekowati, M.Si Aedes aegypti merupakan jenis nyamuk yang dapat membawa virus dengue penyebab penyakit demam berdarah. Selain dengue, A. aegypti juga merupakan pembawa virus demam kuning (yellow fever) dan chikungunya. Penyebaran jenis ini sangat luas, meliputi hampir semua daerah tropis di seluruh dunia. Sampai saat ini pengendalian nyamuk vektor demam berdarah dengue (DBD) masih menggunakan insektisida kimiawi karena dianggap paling efektif dan murah. Adanya kemungkinan resistensi terhadap insektisida kimia dan polusi lingkungan, perlu dipertimbangkan cara pengendalian alternatif yang lebih ramah lingkungan. Bacillus thuringiensis israelensis (Bti) mempunyai patogenitas tinggi terhadap jentik nyamuk sehingga berpotensi sebagai bahan pengendali alami. Larva nyamuk di daerah endemik diperkirakan sudah terpapar dengan Bti di alam. Isolasi Bacillus thuringiensis di beberapa pohon naungan yang mempunyai alelokimia berbeda-beda diharapkan akan dapat menunjukkan perbedaan karakteristik Bt dari setiap pohon naungan yang berbeda. Pada penelitian ini diperoleh 3 isolat kandidat bakteri Bacillus thuringiensis Bt1, Bt2, Bt3 yang berbeda berdasarkan perbedaan morfologi koloni, morfologi sel, dan sifat aerobnya. Keyword : Bacillus thuringiensis, alelopati, Aedes aegypti

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

171

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

ABSTRAK


PERAN DINAS TATA KOTA DALAM PEMANFAATAN RUANG WILAYAH KOTA BANDAR LAMPUNG Oleh : Ati Yuniati ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Dinas Tata Kota dalam pemanfaatan ruang wilayah Kota Bandar Lampung.

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif. Penelitian hukum normatif empiris yang dilakukan untuk memperoleh data pustaka melalui penelitian kepustakaan dan penelitian lapang. Analisis data dilakukan secara kualitatif dan disajikan secara deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ini bahwa peran dinas tata kota dalam pemanfaatan ruang wilayah kota Bandar Lampung yaitu memberikan arahan dan pertimbangan teknis pemanfaatan ruang kota bagi penerbitan Izin Keterangan Rencana Kota (KRK), izin reklame, izin tempat usaha dan perizinan lain yang berkaitan pemanfaatan ruang kota. Selain itu, Dinas Tata Kota berperan dalam melaksanakan pemasangan patok-patok dan tanda pada Daerah Milik Jalan (Damija), Daerah Manfaat Jalan (Damaja), Garis Sempadan Bangunan (GSB), Garis Sempadan Sungai (GSS), Garis Sempadan Pantai (GSP), jalur hijau, fasilitas umum dan fasilitas sosial.

Berdasarkan pada hasil penelitian ini maka disarankan Diadakan lebih banyak pelatihan terhadap para pegawai Dinas Tata Kota sesuai dengan tugas dan fungsinya dalam melaksanakan penataan ruang di Kota Bandar Lampung dan penyediaan sarana prasarana penunjang yang memadai serta mendukung dalam melaksanakan peran Dinas Tata Kota Bandar Lampung, serta diadakan revisi atas Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 4 Tahun 2004 karena masih mengacu pada Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang yang seharusnya telah mengacu pada Undang-undang 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Mengoptimalkan kerjasama dengan pihak lain, seperti Lembaga Swadaya Masyarakat dan Perguruan Tinggi dalam melakukan pemanfaatan ruang wilayah di Kota Bandar Lampung.

172

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG


URGENSI LEMBAGA OMBUDSMAN DAERAH DALAM MEWUJUDKAN PEMERINTAHAN YANG BAIK Oleh Agus Triono INTI SARI

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaturan tentang lembaga ombudsman daerah dan urgensi pembentukannya di daerah dalam mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaturan mengenai lembaga ombudsman daerah masih belum jelas. Hal ini dikarenakan dasar hukumnya yang mengatur mengenai ombudsman di Indonesia yakni UU No.37 Tahun 2008 tentang ORI dan UU No. 25 Tahun 2008 tentang Pelayanan Publik. justru tidak membenarkan adanya lembaga lain selain ORI menggunakan nama atau istilah “ombudsman�. Sehingga menimbulkan keraguan dalam pembentukan lembaga ombudsman di daerah. Akan tetapi, di era otonomi daerah saat ini lembaga ombudsman daerah dengan segala fungsinya memiliki peran yang sangat penting dan relevan dengan upaya untuk mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance) oleh karena pengawasan yang dilakukannya dapat memenuhi ruang kosong dalam sistem pengawasan yang selama ini dirasakan tidak berjalan dengan baik dan merupakan bentuk pengawasan yang lebih efektif dan efisien.

Berdasarkan pada hasil penelitian ini maka disarankan untuk dilakukan sinkronisasi pengaturan tentang ombudsman di Indonesia sehingga dapat memberikan kepastian hukum bagi keberadaan lembaga ombudsman daerah. Selain itu dikarenakan urgensi lembaga ombudsman daerah dalam upaya mewujudkan pemerintahan yang baik di daerah, maka pembentukannya pun perlu didukung oleh berbagai pihak. Kata kunci: Lembaga Ombudsman Daerah, Pemerintahan yang Baik

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

173

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif. Penelitian hukum normatif dilakukan untuk memperoleh data pustaka melalui penelitian kepustakaan. Analisis data dilakukan secara kualitatif dan disajikan secara deskriptif.


EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BIDANG INFRASTRUKTUR PEMERINTAH DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG Oleh : Drs. Denden Kurnia Drajat, M.Si. ABSTRAK

KATALOG ABSTRAK PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS LAMPUNG

Penelitian ini memfokuskan pada kajian tentang Evaluasi Program Pemberdayaan masyarakat bidang Infrastruktur Pemerintah Daerah Kota Bandar Lampung. Dilatarbelakangi oleh carut marutnya program pemberdayaan masyarakat khususnya bidang infra struktur karena beragam hal.

Metode penelitian dengan menggunakan teknik/metode survey kepada pihak penerima program pemberdayaan masyarakat bidang infrastruktur.. Data dukungan (data sekunder) dalam penelitian ini diakses dengan teknik/metode dokumentasi terhadap informasi yang diterbitkan oleh instansi yang terkait dengan program ini. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini didasarkan pada data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari penelitian lapangan, termasuk wawancara, observasi dan kuesioner secara langsung Hasil penelitian menunjukkan ; masalah pemberdayaan di bidang infrastruktur antara lain :Ketidakmerataan pembangunan infrastruktur; Tidak diperhitungkan biaya pengangkutan dalam bidang infrastruktur; Swadaya masyarakat rendah. Meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana di daerah pinggiran. ;

Upaya penanggulangan masalah menurut penelitian ini adalah dengan ; prinsip kehatihatian, Pemerintah Daerah harus lebih cermat dalam menghitung kebutuhan di luar biaya pokok pembangunan infrastuktur seperti misalnya biaya pengangkutan; Meningkatkan peran serta aktif masyarakat khususnya dalam pembiayaan pembangunan bidang infrastruktur sehingga pembiayaan tidak selalu bergantung pada bantuan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah. Perlu juga dilakukan pelatihan dan pendampingan Kelompok Masyarakat dalam penyusunan proposal baik yang berkaitan dengan bidang infrastruktur maupun usulan kredit ekonomi kerakyatan; Kata Kunci : evaluasi, pemberdayaan, infrastruktur

174

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG




Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.