Komunikasi Antarbudaya (Definisi, Teori & Aplikasi Penelitian
1 KOMUNIKASI ANTARBUDAYA Schramm Menjelaskan kondisi yang harus dipenuhi jika kita menginginkan agar suatu pesan membangkitkan tanggapan yang kita kehendaki. Kondisi tersebut dapat dirumuskan Sebagai berikut: 1. Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa sehingga dapat menarik perhatian komunikan. 2. Pesan harus menggunakan lambang-lambang tertuju kepada pengalaman yang sama antara komunikator dan komunikan sehingga sama-sama mengerti. 3. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi dan menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut. 4. Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan tadi yang layak bagi situasi kelompok di mana komunikan berada pada saat ia digerakkan untuk memberikan yang dikehendaki. (Effendy. 2003: 41-42) Perilaku dapat terjadi baik secara sadar maupun tidak sadar. Perilaku tidak sadar terutama pada non verbal. Seringkali prilaku juga terjadi tanpa ada maksud tertentu dari pelakunya, tetapi dipersepsikan dan diberikan makna oleh orang lain. Dengan pengertian lain makna komunikasi dapat dirumuskan secara umum sebagai : sesuatu yang terjadi bilamana makna dilekatkan pada perilaku atau pada hasil/ akibat dari prilaku tersebut. Ini berarti bahwa setiap saat seseorang memperhatikan prilaku atau akibat dari prilaku kita serta memberikan makna padanya, maka komunikasi telah terjadi, tanpa harus dibatasi apakah prilaku itu dilakukan dengan sengaja atau tidak sengaja, dengan maksud atau tanpa maksud. Jika hal ini kita renungkan lebih dalam lagi, maka nampaknya tidak mungkin bagi kita untuk bertingkah laku. Dan jika tingkah laku memiliki kemampuan komunikasi, tentunya tidak mungkin pula bagi kita untuk berkomunikasi (“We can not communicate�).
D. Manfaat mempelajari komunikasi Antarbudaya Alasan untuk mempelajari Komunikasi Lintas Budaya sebagai berikut:
16
Tina Kartika