Strategi Pengembangan UMKM Desa Sumurarum

STRATEGI PENGEMBANGAN

USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH (UMKM) DESA SUMURARUM, KABUPATEN MAGELANG

KKN TIM I TAHUN 2023/2024 UNIVERSITAS DIPONEGORO

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH (UMKM) DESA SUMURARUM, KABUPATEN MAGELANG

KKN TIM I TAHUN 2023/2024 UNIVERSITAS DIPONEGORO

Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan booklet ini dengan baik.

Booklet ini disusun dalam rangka melaksanakan Program Kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim I Universitas Diponegoro tahun 2023/2024 di Desa Sumurarum, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang.

Dalam booklet ini, kami membahas tentang strategi pengembangan UMKM Desa Sumurarum. Strategi pengembangan UMKM ini disusun berdasarkan hasil analisis terhadap potensi dan permasalahan UMKM di Desa Sumurarum. Kami berharap booklet ini dapat menjadi referensi bagi pemerintah desa, pelaku UMKM, dan pemangku kepentingan lainnya dalam mengembangkan UMKM di Desa Sumurarum.

Kami menyadari bahwa booklet ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk perbaikan booklet ini di masa yang akan datang.

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan booklet ini. Semoga booklet ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Tim I KKN Universitas Diponegoro Desa Sumurarum, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang Tahun 2023/2024

iii

iv

Daftar Isi Profil Desa Sumurarum Potensi UMKM Desa Sumurarum Profil UMKM Desa Sumurarum Peningkatan Kualitas Singkong Peningkatan Branding sebagai Produk Unggulan Desa Perluasan Pasar Produk Slondok Digitalisasi Keuangan UMKM Pencantuman Komposisi Produk Pencantuman Nilai Gizi Produk (Nutrition Facts) Penerapan Konsep Produksi Zero Waste Pemanfaatan Limbah Kulit Singkong menjadi Briket Pemanfaatan Limbah Minyak Jelantah menjadi Lilin Aromatherapy

v

7 8 10 15 17 19 21 23 25 31 33 37

6

Profil Desa Sumurarum Desa Sumurarum merupakan salah satu desa di Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang. Desa ini terdiri dari tiga belas dusun dengan area seluas 427,12 ha.

Per 30 Desember 2023, terdapat penduduk sebanyak 5.407 jiwa yang tercatat oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dengan jumlah keluarga sebanyak 1.751 KK. Sebagai desa yang terletak pada ketinggian sekitar 1.200 m di atas permukaan laut, mata pencaharian di Desa Sumurarum didominasi oleh sektor wiraswasta, rumah tangga, serta pelajar dan mahasiswa.

7

Potensi UMKM Desa Sumurarum Desa Sumurarum, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang memiliki potensi besar dalam pengembangan UMKM produk slondok. Potensi ini didukung oleh ketersediaan sumber daya alam, sumber daya manusia, dan permintaan pasar yang terus meningkat.

Potensi UMKM ini penting untuk dikembangkan dan diberdayakan karena dapat memberikan manfaat bagi masyarakat setempat, perekonomian daerah, dan lingkungan.

Manfaat bagi masyarakat setempat adalah peningkatan kesejahteraan melalui pembukaan lapangan kerja baru dan peningkatan pendapatan. Manfaat bagi perekonomian daerah adalah peningkatan daya saing produk lokal dan meminimalkan dampak lingkungan.

8

9

Profil UMKM Desa Sumurarum UMKM dan produk unggulan desa berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan desa, karena dapat menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat, melestarikan budaya, dan meningkatkan ketahanan ekonomi desa.

Sebagai produk unggulan Desa Sumurarum, produksi slondok oleh pelaku UMKM mampu mencapai 1 ton perharinya dengan lama proses produksi sekitar satu pekan. Sebagian besar pelaku UMKM slondok ini mengekspor produknya dalam bentuk mentah, karena terkendala pada tenaga kerja penggoreng slondok. Akibat hal tersebut, pendapatan masyarakat masih belum optimal karena adanya perbedaan harga antara slondok mentah dan matang.

Dalam produksinya, ekspor produk slondok telah sampai pada Kota Salatiga, Kota Semarang, Kota Jambi, bahkan hingga Pulau Kalimantan. Di balik tingginya produksi slondok ini, terdapat kendala dalam mendapatkan bahan baku slondok, yaitu singkong, yang mengharuskan pelaku UMKM impor dari Kota Lampung dan Kabupaten Banjarnegara. Selain itu, kualitas singkong yang didapatkan juga tidak menentu, hingga mempengaruhi kualitas slondok yang dihasilkan.

Walaupun telah menjadi produk unggulan desa, produk slondok belum mendapat bantuan atau insentif dari Pemerintah Desa, Pemerintah Kecamatan, maupun Pemerintah Kabupaten.

Ketidakhadiran Kelompok UMKM, baik pada tingkat dusun maupun tingkat desa, turut menjadi kendala pengembangan UMKM di Desa Sumurarum.

10

11

12

Strategi Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

Desa Sumurarum 13

14

Peningkatan Kualitas Singkong Kualitas singkong sebagai bahan baku utama produk slondok dapat mempengaruhi kualitas produk. Singkong yang berkualitas baik memiliki tekstur yang sesuai.

Peningkatan kualitas slondok dalam sektor pertanian dapat dilakukan melalui berbagai upaya, untuk menghasilkan slondok yang berkualitas baik dan memiliki daya saing yang tinggi.

Peningkatan kualitas singkong untuk slondok dapat dilakukan melalui langkah sebagai berikut.

Pemilihan varietas dan bibit unggul Penerapan teknologi dalam budidaya singkong Pengadaan kerja sama dengan Balai Penyuluh Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BPPPK) Grabag

15

16

Peningkatan Branding sebagai Produk Unggulan Desa Sumurarum Peningkatan branding slondok sebagai produk unggulan desa memiliki dampak positif dalam meningkatkan daya saing dan nilai tambah produk yang kemudian turut menyokong kesejahteraan masyarakat desa. Oleh karena itu, branding produk slondok sebagai produk unggulan desa merupakan hal yang penting untuk dilakukan.

Hal yang dapat dilakukan dalam peningkatan branding slondok sebagai produk unggulan yaitu sebagai berikut.

Pengembangan citra dan identitas produk Pengenalan produk kepada masyarakat melalui promosi Pengadaan komunitas atau kelompok UMKM skala dusun maupun desa

17

18

Perluasan Pasar Produk Slondok Perluasan pasar merupakan strategi yang penting bagi pelaku usaha untuk meningkatkan penjualan dan keuntungan.

Dengan memperluas pasar, pelaku usaha dapat menjangkau konsumen yang lebih luas, meningkatkan pangsa pasar, meningkatkan efisiensi produksi, meningkatkan daya saing UMKM, serta meningkatkan pendapatan pelaku UMKM. Hal yang dapat dilakukan dalam perluasan pasar penjualan dan distribusi slondok sebagai produk unggulan yaitu sebagai berikut.

Peningkatan kualitas dan inovasi produk slondok Perluasan jaringan distribusi melalui promosi Penyediaan transaksi digital Pengadaan kerja sama antara pemerintah masyarakat, dan swasta Pengadaan kerja sama dengan sektor perbelanjaan atau komersial dan sektor pariwisata 19

20

Digitalisasi Pelaporan Keuangan UMKM Digitalisasi pencatatan keuangan memberikan manfaat seperti peningkatan efisiensi operasional, akurasi data yang lebih tinggi, dan kemampuan untuk membuat keputusan bisnis yang lebih baik berdasarkan informasi yang tepat waktu.

Salah satu aplikasi yang dapat digunakan oleh para pelaku UMKM untuk melakukan digitalisasi pencatatan keuangan adalah aplikasi Kledo. Kledo menawarkan banyak fitur yang bisa digunakan untuk melakukan berbagai aktivitas pencatatan keuangan dan pada aplikasi ini masih menawarkan fitur gratis untuk pencatatan keuangan sederhana sehingga akan memudahkan para pelaku UMKM. Berikut adalah beberapa manfaat dari aplikasi Kledo: Mudah diakses Pelaporan real-time Mudah dipahami Pengelolaan transaksi Fitur lengkap Hemat uang dan waktu Keamanan yang baik Free training dan onboarding

21

22

Pencantuman Komposisi Produk Pelabelan pada produk merupakan bentuk komunikasi secara tidak langsung antara konsumen dan produsen serta perlindungan terhadap konsumen. Dengan melihat komposisi, konsumen bisa menentukan apakah produk tersebut bagus atau tidak untuk dibeli dan juga berkaitan dengan kesehatan konsumen. Ada kalanya konsumen alergi terhadap bahan tertentu yang digunakan dalam suatu produk, dengan pemberian informasi kandungan produk konsumen bisa lebih selektif dalam membeli produk.

Pencantuman daftar bahan yang digunakan harus didahului dengan tulisan: “Daftar bahan” “Bahan-bahan” “Bahan yang digunakan” “Komposisi” Nama bahan yang dicantumkan dalam daftar bahan harus memenuhi ketentuan: Merupakan nama lazim yang lengkap dan tidak berupa singkatan Disusun secara berurutan dimulai dari bahan yang digunakan paling banyak Dikecualikan dari vitamin, mineral, dan/atau BTP

23

24

Pencantuman Nilai Gizi Produk (Nutrition Facts) Informasi Nilai Gizi (ING) adalah daftar kandungan zat gizi pangan. Pencantuman ING bertujuan agar masyarakat dapat memilih pangan olahan sesuai dengan kebutuhan gizi yang dicari. Manfaat mencantumkan ING pada produk yaitu dapat menambah kepercayaan konsumen dan memperluas jaringan pasar.

Tabel ING berisi informasi: Takaran saji Jumlah sajian per kemasan Jenis dan jumlah kandungan zat gizi Jenis dan jumlah kandungan zat nongizi Persentase AKG Catatan kaki Jenis zat gizi yang harus dicantumkan: Energi total Karbohidrat total Lemak total Gula Lemak jenuh Garam (sodium) Protein

Informasi Nilai Gizi (ING) diatur dalam Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 31 Tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan, serta Peraturan Badan Pengawas Obat Dan Makanan Nomor 26 Tahun 2021 tentang Informasi Nilai Gizi Pada Label Pangan Olahan.

25

26

27

28

Konsep Zero Waste dalam Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

Desa Sumurarum 29

30

Penerapan Konsep Produksi Zero Waste Zero waste merupakan cara kita meminimalisir sampah yang akan kita buang agar tidak berakhir di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Kunci dari zero waste adalah mengkonsumsi secara bijak dan kemudian memaksimalkan sumber daya yang ada, zero waste mengutamakan pencegahan, bagaimana kita kritis dalam mengkonsumsi sebelum akhirnya berakhir pada recycle atau daur ulang.

Manfaat dari gaya hidup zero waste adalah sebagai berikut.

Lingkungan yang lebih bersih dan sehat serta mengurangi timbunan sampah yang dapat mencemari lingkungan Ekonomi atau finansial melalui kesadaran dan bijak dalam membeli suatu produk, serta menghindari impulsive buying Kesehatan dengan meminimalisasi makanan berkemasan berupa makanan instan atau yang mengandung pengawet dan bahan-bahan kimia

31

32

Pemanfaatan Limbah Kulit Singkong menjadi Briket Singkong digunakan sebagai bahan baku produk slondok, yang dalam satu minggu dapat memproses singkong dalam kuantitas kwintal hingga ton. Limbah kulit singkong biasanya oleh para pelaku usaha dijual begitu saja ke peternak sapi atau dijadikan pupuk pertanian. Padahal, limbah kulit singkong ini memiliki potensi lain yang dapat dimanfaatkan menjadi sebuah bentuk produk briket yang dapat digunakan untuk kebutuhan rumah tangga.

Penggunaan briket dari limbah kulit singkong memiliki beberapa manfaat, sebagai berikut.

Mengurangi pencemaran lingkungan dengan meminimalisir limbah kulit singkong Sumber energi alternatif sebagai pengganti bahan bakar fosil Potensi ide bisnis dalam menciptakan nilai tambah Penciptaan lapangan pekerjaan melalui pengembangan potensi bisnis

33

34

Cara Pembuatan Briket Kulit Singkong Alat dan bahan: 1. Kulit Singkong 2. Tepung Tapioka 3. Saringan

4. Cetakan 5. Tong Pembakaran 6. Tumbukan

Cara pembuatan: 1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.

2. Keringkan kulit singkong selama 2-3 hari.

3. Masukkan kulit singkong pada tong pembakaran, bakar tong pembakaran sampai kulit singkong berwarna hitam (gosong) merata.

4. Tumbuk dan haluskan kulit singkong hasil pembakaran sampai halus dan menjadi serbuk.

5. Saring dan ayak kulit singkong menggunakan saringan.

6. Rebus air hingga mendidih lalu masukan tepung tapioka dengan perbandingan 10:1 dengan kulit singkong.

7. Aduk hingga kondisi campuran tepung dan air dalam keadaan encer, tidak kental, dan padat.

8. Masukkan campuran tepung dan air ke serbuk kulit singkong, lalu aduk hingga tekstur serbuk lengket dan merekat satu sama lain. Pastikan adonan tidak lembek sehingga saat dicetak tidak hancur.

9. Masukkan adonan serbuk dengan tepung dalam cetakan.

10. Setelah itu keluarkan adonan dari cetakan.

11. Keringkan dan jemur briket selama 2-3 hari dan briket siap digunakan.

35

36

Pemanfaatan Limbah Minyak Jelantah menjadi Lilin Aromatherapy Dalam proses produksi slondok, terdapat tahap penggorengan menggunakan minyak goreng, dimana minyak hanya digunakan untuk sekali menggoreng, setelah itu minyak yang sudah digunakan untuk menggoreng tidak terpakai lagi.

Padahal, minyak jelantah dapat dimanfaatkan dan digunakan kembali menjadi produk lain. Contoh produk yang dapat dibuat dari bahan minyak jelantah yaitu lilin. Lilin aromaterapi terbuat dari minyak esensial yang dapat memberikan manfaat bagi kesehatan mental seperti meredakan stres dan kecemasan.

Penggunaan minyak jelantah sebagai bahan lilin aromaterapi memiliki beberapa manfaat adalah sebagai berikut.

Mengurangi limbah minyak jelantah Menjadi ide bisnis Mengurangi pencemaran lingkungan Meningkatkan kreativitas dan kemampuan pengusaha 37

Cara Pembuatan Lilin Aromatherapy Alat dan bahan: 1. Minyak jelantah 2. Arang kayu 3. Parafin 4. Crayon (Pewarna) 5. Essential Oil (Pewangi) 6. Panci

7. Kompor 8. Sendok 9. Cetakan Lilin 10. Sumbu Lilin 11. Penyangga Sumbu Lilin

Cara pembuatan: 1. Rendam minyak jelantah bersama arang kayu dan diamkan 24 jam (1 hari).

2. Masukan minyak yang telah direndam sebelumnya ke dalam panci dan parafin dengan perbandingan 1:2.

3. Taruh panci di atas kompor dan panaskan sembari diaduk sehingga menjadi lilin cair.

4. Setelah tercampur rata matikan kompor lalu tuang lilin cair ke dalam cetakan lilin.

5. Hancurkan crayon lalu masukan bersamaan dengan essential oil ke dalam cetakan lilin yang berisi lilin cair.

6. Lalu aduk hingga crayon dan essential oil tercampur rata dengan lilin cair.

7. Setelah tercampur rata, masukan sumbu lilin tepat ditengah dengan bantuan penyangga sumbu.

8. Diamkan delapan jam hingga lilin mengeras dan siap digunakan.

38

39 32

40

41

42

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH (UMKM) DESA SUMURARUM, KABUPATEN MAGELANG

KKN TIM I TAHUN 2023/2024

UNIVERSITAS DIPONEGORO