Modul Elektronik

Page 1


E-MODUL TOPIK

PERUBAHAN LINGKUNGAN

BERBASIS SOCIO SCIENTIFIC ISSUES

Perubahan Lingkungan

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadiran Allah Subhanahu wa Ta’ala atas

segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan EModul Biologi Berbasis Socio Scientific Issues pada Topik Perubahan Lingkungan untuk peserta didik Fase E SMA/MA oleh penyusun telah dapat diselesaikan.

E-Modul ini disusun dengan tujuan untuk memperkenalkan kepada peserta didik tentang materi biologi yang dapat dipadukan dengan isu sosiosaintifik yang dapat digunakan sebagai bahan ajar mandiri, khususnya materi Perubahan Lingkungan. E-Modul ini dirancang untuk meningkatkan

Bernalar Kritis dan Literasi Lingkungan peserta didik melalui aktivitas belajar menggunakan modul berbasis isuisu yang berhubungan dengan sains yang terdapat di lingkungan sekitar.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada dosen pembimbing Dr. Agung Wijaya

Subiantoro M.Pd serta semua pihak yang ikut serta membantu dalam penyusunan E-Modul ini.

Semoga apa yang telah disumbangkan oleh penulis dapat menunjang kegiatan belajar dan dapat bermanfaat bagi orang banyak. Selain itu, pada kesempatan ini Penulis mengharapkan kritik dan saran yang sangat berguna bagi penyusun dan penyempurnaan E-Modul selanjutnya.

Penyusun

Al Manunal Akhnah

INFORMASI MODUL

Informasi Umum

Kelas/Fase Topik

Alokasi Waktu Model Pembelajaran : : : : X/E

Perubahan Lingkungan 6JP Socio Scientific Issues

Capaian Pembelajaran

Peserta didik memiliki kemamuan menciptakan solusi atas permasalahanpermasalahan berdasarkan isu lokal, nasional atau global terkait pemahaman keanekaragaman makhuk hidup dan peranannya, virus dan peranannya, inovasi teknologi biologi, komponen ekosistem dan interaksi antar komponen sertaperubahanlingkungan.

PETUNJUK PENGGUNAAN

MODUL ELEKTRONIK

Bacalah petunjuk berikut agar memudahkan dalam memahami dan menguasai modul ini dengan baik. Langkahlangkah yang perlu dilakukan yaitu sebagai berikut:

Bacalah Bismillah terlebih dahulu.

Bacalah dan pahami kompetensi dasar dan indikator ketercapaian yang harus dicapai.

Bacalah bagan konsep sebagai gambaran materi yang telah dipelajari.

Bacalah uraian materi pada setiap kegiatan pembelajaran secara urut dan sistematis

Pahami materi yang diuraiakan pada modul Kerjakan tugas dan kegiatan yang ada di modul.

Bacalah glosarium untuk mengetahui istilah-istilah asing yang ada pada modul elektronik.

Jika ada kesulitan, diskusikan dengan teman. JIka belum terpecahkan maka tanyakan kepada guru atau instruktur yang ada.

Kegiatan Belajar I

DAFTAR ISI

Perubahan Lingkungan

Pencemaran Lingkungan

Pencemaran Udara

Pencemaran Tanah

Pencemaran Air

Faktor Penyebab Pencemaran Air

Industri Tenun Troso

Pencemaran Air Akibat Pewarnaan Tenun Troso

Proses Pewarnaan Tenun Troso

Dampak Pencemaran Pewarnaan Tenun Troso

Kegiatan Belajar II

Upaya

BAGAN KONSEP

KEGIATAN BELAJAR I

PERUBAHAN DAN PENCEMARAN LINGKUNGAN

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Menganalisis penyebab dan dampak terjadinya perubahan lingkungan

Mengidentifikasi perubahan lingkungan berdasarkan isu yang disajikan

3.

2. Melalui kegiatan diskusi peserta didik dapat memberikan gagasan penyelesaian masalah lingkungan.

Pada tahap ini perhatikan dan pahami gambar dan bacaan dari isu lingkungan berikut.

KOLOM ISU LINGKUNGAN I

Sungai di Jepara Berubah Jadi Pink, Kok Bisa?

Oleh : Rio Audhitama Sihombing (16 November 2019)

Warna merah muda di Sungai Desa Troso, Kecamatan Pecangaan, Jepara, Jawa Tengah, bukan karena fenomena alam. Tapi akibat ulah para pengrajin tenun desa setempat yang membuang limbah pewarna. Bukan hanya merah muda, warna sungai yang berada di tengah desa tersebut akan berubah sesuai limbah pewarna tekstil yang dibuang.

Bau tak sedap juga merebak. Pencemaran yang sudah berlangsung lama tersebut ikut pula mencemari sumur warga. Setidaknya ada empat sumur yang terpaksa ditutup karena airnya sama sekali tak bisa dipakai. Hampir semua selokan dan sungai kecil di Desa Troso pun ikut tercemar. Desa Troso selama ini dikenal sebagai sentra kerajinan tenun ikat. Namun, belum ada instalasi pengolahan air limbah yang memadai hingga para pengrajin membuang limbah begitu saja ke selokan atau sungai.

Air sumur tercemar tak bisa dipakai untuk memasak. Warga pun hanya bisa memanfaatkannya untuk mencuci dan mandi. Itupun mengeluarkan aroma tak sedap.

Saat ini Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jepara tengah memeriksa kadar pencemaran di sungai tersebut. Diduga kuat pencemarannya sudah melebihi baku mutu air.

Sumber:https://enamplus.liputan6.com/global/read/4112310/sungai-dijepara-berubah-jadi-pink-kok-bisa)

Berdasarkan bacaan pada isu lingkungan I, jawablah pertanyaan berikut sesuai pemahaman anda

1.

Dari bacaan diatas, isu lingkungan apa yang anda temukan? Jelaskan! Jawaban:

........................................................................................................................................

2. Jelaskan dampak yang diakibatkan dari isu lingkungan tersebut! Jawaban:

Dari konsep yang telah kamu kemukakan sebelumnya terkait isu di atas, selanjutnya klarifikasi melalui berbagai sumber yang tersedia.

Klik dan simaklah informasi yang terdapat pada video berikut untuk menjadi bahan referensi kamu!

Selanjutnya, mari menganalisis isu lanjutan dengan melakukan diskusi bersama teman kelompokmu melalui LKPD dibawah ini:

PERUBAHAN LINGKUNGAN

Keseimbangan lingkungan dapat terganggu jika terjadi perubahan lingkungan berupa pengurangan fungsi dari komponen atau hilangnya sebagian komponen yang dapat menyebabkan putusnya mata rantai dalam ekosistem. Faktor Penyebab perubahan lingkungan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu faktor alam dan faktor manusia.

FAKTOR ALAM

Faktor alam merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya perubahan dalam ekosistem secara alami tanpa bisa dikendalikan manusia. Beberapa faktor alam yang mempengaruhi lingkungan yaitu sebagai berikut:

FAKTOR MANUSIA

Faktor manusia merupakan aktivitas atau kegiatan manusia tertentu yang menyebabkan perubahan ekosistem. Beberapa faktor manusia yang mempengaruhi lingkungan yaitu sebagai berikut:

Tsunami Gunung meletus Banjir Tanah Longsor

PENCEMARAN LINGKUNGAN

Pencemaran adalah masuknya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan tujuannya. Bahan penyebab pencemaran disebut polutan. Syarat-syarat suatu zat dapat disebut polutan adalah jika keberadannya dapat merugikan makhluk hidup karena jumlahnya melebihi batas normal saat berada pada waktu dan tempat yang tidak tepat. Jenis-jenis pencemaran lingkungan yaitu pencemaran udara, pencemaran tanah dan pencemaran air.

Pencemaran Udara Tabel Komposisi Udara kering pada permukaan bumi

Udara dikatakan murni jika komposinya seperti yang tercantum dalam tabel disamping. Sebaliknya, udara dikatakan tercemar jika tercampuri zat-zat pencemar atau polutan dalam kosentrasi tinggi sehingga menimbulkan gangguan bagi makhluk hidup yang mengisapnya. Pencemaran udara lebih sulit dideteksi sehingga pencemaran udara lebih berbahaya. Pencemaran udara dapat menyebabkan gangguan kesehatan serius, seperti sesak napas dan kanker.

Polusi Udara oleh industri

Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah adalah dampak pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh limbah rumah tangga, industri, dan penggunaan pestisida pada tanah yang berlebihan. Pencemaran tanah dapat terjadi karena adanya sampah-sampah organik atau sampahsampah non organik, tertuangnya pestisida dalam dosis yang berlebihan, tumpukan minyak, dan merembesnya zat-zat kimia berbahaya dari tempat penampungan limbah industri maupun rumah tangga ke lapisan permukaan tanah.

Tanah tercemar

Dalam kehidupan sehari-hari, makhluk hidup selalu membutuhkan air, terutama manusia. Kita sangat membutuhkan air bersih untuk berbagai kegiatan, antara lain minum, mandi, mencuci, memasak, dan sebagainya. Salah satu ciri air bersih adalah air yang tidak tercemar.

Pencemaran air merupakan peristiwa masuknya makhluk hidup, zat kimia, energi, atau komponen lain ke dalam air, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan fungsinya. Air dikatakan tercemar apabila air sudah berubah warna, bau, derajat keasamannya (pH), maupun rasanya. Pencemaran air dapat terjadi pada sumber mata air, sumur, sungai, rawa-rawa, danau, dan laut.

Pencemaran Air

Faktor Penyebab Pencemaran Air

Air yang tercemar akan mengakibatkan rusak atau matinya makhluk hidup di air. Ciri-ciri air yang tercemar biasanya tidak akan ditemukan ikan atau binatang air lain di air tersebut. Penyebab pencemaran air dapat berasal dari limbah industri, limbah rumah tangga, limbah pertanian, dan limbah dari pewarnaan kain tenun. Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga), yang kehadirannya pada waktu dan tempat yang tidak dikehendaki lingkungan. Berikut adalah beberapa gambar air yang terkena pencemaran air limbah:

Limbah Domestik
Limbah Pertanian
Limbah Industri

INDUSTRI

TENUN IKAT TROSO

Industri tenun di Desa Troso, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten

Jepara merupakan industri yang produktif. Industri tenun di desa Troso, kecamatan Pecangaan, kabupaten Jepara merupakan industri yang produktif dan menghasilkan produk setiap hari. Menurut

Disperindag kabupaten Jepara tahun 2017, tenaga kerja dalam industri tenun ikat berjumlah 11.332 pekerja dan volume produksi yang dihasilkan sebesar 37.322.128 meter. Dari banyaknya produksi yang dihasilkan maka air limbah yang dihasilkan juga tinggi, tetapi banyak pengrajin yang belum mengolah dan masih membuang limbahnya ke sungai dan selokan. Air limbah yang dihasilkan merupakan hasil dari proses pewarnaan. Zat warna yang dipakai adalah zat warna sintetik yang memiliki senyawa kompleks dan sulit terurai di lingkungan.

Penenunan kain tenun Troso

PencemaranAir AkibatLimbahPewarnaanTenun

Pencemaran dari pembuangan limbah pewarnaan kain tenun Troso dapat terlihat dari berubahanya warna air sungai sesuai dengan warna limbah buangan pewarnaan tenun Troso yang di produksi.

Video!

Untuk mengetahui

Proses pewarnaan tenun

Pembuangan limbah pewarnan tenun Troso dialirkan khususnya pada daerah pertemuan antara saluran pembuangan dengan saluran air sungai. Hal ini menyebabkan air sungai berubah-ubah warnanya sesuai dengan warna dan waktu pembuangan limbah cair. Selain perubahan warna air sungai mengalami kekeruhan dan menimbulkan bau yang menyengat. Akibat pencemaran yang terjadi dua saluran irigasi maupun selokan, air limbah tersebut mengalir sampai pada area persawahan.

Proses Pewarnaan Tenun Troso
Klik
Pencemaran air Sungai Desa Troso

Proses pewarnaan Kain Tenun

Secara garis besar proses pembuatan kain tenun Troso ada empat tahapan, proses tersebut dapat dilihat pada diagram berikut:

Proses menyusun benang

Pembuatan motif

Proses pewarnaan

Proses menenun benang menjadi kain

Timbulnya limbah cair

Proses pembuatan kain tenun

Sumber: Sa’adah (2020)

Proses pewarnaan memiliki teknik yang berbeda-beda tergantung dengan jenis zat pewarnaanya. Pada industri tenun ikat Troso, zat pewarna yang sering digunakakan adalah zat warna napthol. Tahapan pewarnaan dengan zat warna napthol adalah sebagai berikut:

Langkah pertama membuat larutan TRO (Turkish Red Oil) sebagai zat pelarut + Naphtol dan kaustik (NaOH) dalam air panas.

Benang yang sudah dibasahi dengan larutan (tepol)/sabun, masukkan ke dalam larutan (TRO+Naphtol+NaOH) tadi, lalu direndam beberapa menit, kemudian diperas.

Membuat larutan Garam Diazo/ pembangkit warna naphtol dengan air dingin

Masukkan lagi benang ke dalam larutan (Garam diazo), maka warna akan segera muncul.

Dampak Pencemaran Pewarnaan tenun

Air limbah dari pewarnaan tenun yang tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan dampak yang tidak menguntungkan dari aspek sosial, kesehatan dan lingkungan.

Dampak Kesehatan

Air limbah dari pewarnaan tenun yang tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan penyakit. Tidak menutup kemungkinan di dalam air limbah tersebut mengandung virus dan bakteri yang menyebabkan penyakit. Air limbah juga bisa digunakan sebagai sarang nyamuk dan lalat yang dapat membawa (vektor) penyakit tertentu. Berikut adalah beberapa penyakit yang disebabkan oleh pencemaran air:

Dampak Terhadap Lingkungan

a. Dampak terhadap kehidupan biota air

Banyaknya zat pencemar pada limbah akan menyebabkan menurunya oksigen terlarut dalam air tersebut. Sehingga mengakibatkan kehidupan dalam air membutuhkan oksigen terganggu serta mengurangi perkembangannya. Akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses penjernihan air secara alamiah yang seharusnya terjadi pada air limbah juga terhambat.

Dampak Terhadap Lingkungan

b. Dampak terhadap estetika

Dengan semakin banyaknya zat organik yang dibuang ke lingkungan perairan, maka perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau yang menyengat disamping tumpukan yang dapat mengurangi estetika lingkungan

Air sungai yang tercemar limbah pewarnaan tenun

Dampak Terhadap Sosial

a. Dampak Positif

Dampak positif dari pembuatan kain tenun Troso yaitu peningkatan dari segi ekonomi membuka peluang kerja untuk menggurangi penggangguran sehingga mampu meningkatkan taraf hidup dan pendapatan ekonomi untuk warga Desa Troso.

b. Dampak Negatif

Dampak negtaif dari pembuatan kain tenun Troso yaitu perubahan kondisi air sungai yang mengalami penurunan kualitas air, air sungai berubah warna, berbuih, dan mengeluarkan bau yang tidak sedap sehingga berimbas ke kebutuhan sehari-hari.

KEGIATAN BELAJAR II

UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN

TUJUAN PEMBELAJARAN

2.

Menganlisis upaya untuk mengatasi perubahan lingkungan dengan prinsip keberlanjutan

1. Merancang dan membuat media terkait dengan kampanye tentang ajakan pentingnya upaya menjaga pelestarian lingkungan

Pada tahap ini perhatikan dan pahami gambar dan bacaan dari isu lingkungan berikut.

KOLOM ISU LINGKUNGAN II

Air Sungai Berwarna di Jepara Dipastikan

Tercemar Limbah Tekstil, IPAL Dibutuhkan

Jepara – Pencemaran di Sungai Nglendoh Bagus di Desa Troso, Kecamatan Pecangaan, Jepara yang membuat air sungai berubahubah warna dipastikan melebihi baku mutu yang diperkenankan. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jepara sudah memastikan hal itu setelah melakukan uji laboratorium. Kepala DLH Jepara, Farika Elida menyatakan, cemaran yang terjadi disebabkan karena limbah pewarna pakaian dari industri tenun Troso. Di kawasan Troso, usaha tenun memang menjadi sumber kehidupan masyarakat setempat.

Pihaknya mengaku sudah melaporkan hal ini ke Plt Bupati Jepara Dian Kristiandi. Laporan ini kemudian mendapatkan respon dengan dilakukannya peninjauan ke lokasi oleh sejumlah pejabat Pemkab Jepara, termasuk Plt Bupati Jepara. “Hasil uji labnya memang seperti itu. Cemarannya sudah melampaui baku mutu yang disyaratkan,” ujar

Farika Elida. Selanjutnya DLH Jepara akan melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak. Solusi untuk mengatasi hal ini memang harus dibangun IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah). Persoalannya menurut dia, adalah siapa yang akan membiayainya. Baca: Air Berubahubah Warna, Sungai Nglendoh Jepara Diduga Tercemar Pewarna Tekstil

Jika harus dibiayai APBD Jepara, maka prosesnya menunggu pembahasan dari pihak berwenang. Namun jika para pengusaha dan perajin tenun Troso bisa berswadana,maka solusi yang diperlukan bisa segera diwujudkan. “DLH Jepara yang jelas sudah melaporkan ke bupati Jepara. Nanti bagaimana langkah selanjutnya kami menunggu arahan dari beliau. Persoalan ini tentu bukan menjadi urusan DLH saja. Tapi sudah menyangkut ke pihak lain yang terkait,” ujarnya. Sumber:https://info-muria.murianews.com/budi-santoso/176750/airsungai-berwarna-di-jepara-dipastikan-tercemar-limbah-tekstil-ipaldibutuhkan Berdasarkan bacaan pada isu lingkungan I, jawablah pertanyaan berikut sesuai pemahaman anda

1.

Sebutkan upaya untuk mengatasi pencemaran limbah tenun Troso berdasarkan bacaan di atas! Jelaskan! Jawaban:

Dari bacaan isu lingkungan 2, bagaimana mekanisme Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) sebagai upata mengatasi pencemaran limbah tenun Troso? Jelaskan!

Jawaban:

Dari konsep yang telah kamu kemukakan sebelumnya terkait isu di atas, selanjutnya klarifikasi melalui berbagai sumber yang tersedia. Klik dan simaklah informasi yang terdapat pada video berikut untuk menjadi bahan referensi kamu!

Selanjutnya, mari menganalisis isu lanjutan dengan melakukan diskusi bersama teman kelompok kamu melalui LKPD dibawah ini:

UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN

Pada dasarnya, ada tiga cara yang dapat dilakukan manusia untuk mencegah dan menanggulangi pencemaran serta untuk melestarikan lingkungan yaitu secara administratif, secara teknologis, dan secara edukatif/pendidikan.

Selama ini, aktivitas manusia telah menimbulkan banyak kerusakan dan pencemaran lingkungan. Bahkan para ahli ekologi memperkirakan bahwa kita makin banyak membuat kerusakan dan pencemaran lingkungan yang tidak dapat diperbaiki. Meskipun begitu, kita tidak dapat menghentikan dalam sekejap semua aktivitas yang menimbulkan kerusakan dan pencemaran lingkungan.

Secara Administratif

Upaya ini umunya dilakukan oleh pemerintah dengan cara mengeluarkan kebiakan-kebihakan dalam bentuk Undang-undang dan peraturan-peraturan untuk mencegah pencemaran lingkungan serta eksploitasi Sumber Daya Alam secara berlebihan. Sebagai contohnya: setiap pabrik diwajibkan mengolah limbahnya hingga menjadi bentuk yang tidak membahyakan sebelum mengeluarkanya ke lingkumgan, dan setiap pembangunan suatu pabrik atau proyek harus didahului dengan melakukan Analisis Dampak Lingkungan atau Amdal.

Apakah Amdal Itu?

Amdal atau analisis mengenai dampak lingkungan (Environmental impact assement) merupakan perangkat analisis untuk menilai suatu kegiatan (proposal kegiatan), misalnya pendirian pabrik, rumah sakit, atau jalan tol. Amdal bertujuan agar kegiatan itu tidak berdampak merugikan lingkungan seperti pada kesehatan, flora, fauna, tata guna lahan, ekonomi, budaya, dan sosial, serta mendukung pembangunan yang berkelanjutan.

Amdal juga merupakan sebuah proses perencanaan yang digunakan untuk menghitung, memprediksi, dan menganalisis dampak nyata dari sebuah proposal atau rencana pembangunan terhadap lingkungan. Di samping itu, Amdal juga bermanfaat untuk menyediakan informasi yang dapat digunakan dalam proses keputusan apakah proposal tersebut akan disetujui atau tidak.

Proses Amdal terdiri atas penyaringan, pemeriksaan/pengamatan, pengkajian, pengurangan, pelaporan, peninjauan, pengambilan keputusan, pengawasan, manajemen, dan partisipasi publik.

Sumber: www.tlitb.org/plo/manajemen.html

Secara Teknologis

Pencegahan pencemaran secara teknologis dapat dikatakan, mislanya dengan megadakan unit pengolahan limbah untuk mengolah limbah, terutama limbah cair industri, sebelum dibuang ke lingkungan (sungai). Hal itu dilakukan agar limbah tersebut tidak mencemari lingkungan, Khususnya lingkungan perairan. Tujuan pengolahan limbah modern adalah mengubah air kaya akan bahan-bahan organik dan ion-ion ammonium menjadi air yang bersih.

Secara Edukatif/Pendidikan

Penanggulangan pencemaran secara edukatif/pendidikan dilakukan melalui berbagai kegiatan penyuluhan masyarakat dan kampanye menganai pentingnyalingkungan yang bersih, indah, sehat, dan lestari. Pendidikan mengenai kesadaran lingkungan juga dapat diberikan di sekolah-sekolah yang terintegrasi dalam ilmu-ilmu lainnya. Pendidikan mengenai pencegahan pencemaran dan pelestarian lingkungan juga dapat dimulai dari lingkungan keluarga, terutama anak, untuk tidak membuang sampah ke aliran sungai, menjaga kelestarian lingkungan, tidak menggunakan botol/ plastik satu kali pakai.

Perhatikan Video dibawah ini !

Upaya Penanggulangan Limbah Tenun

Dalam Pewarnaan kain tenun Troso menggunakan zat kimia seperti pewarnaan azo. Pewarna azo adalah salah satu pewarna sintesis yang paling penting dan dominan (sekitar 80%) digunakan dalam industri tekstil. Pewarna azo dapat menyebabkan masalah lingkungan dan kesehatan yang parah (Tara et al, 2019). Hal ini mengakibatkan aliran desa Troso dapat menjadi bencana ekologis bagi manusia. Sehingga perlunya regulasi dalam penggunaan zat kimia untuk untuk kebutuhan produksi dan treatment limbah cair dari pewarnaan kain tenun Troso disertai implementasi dalam realitanya. Beberapa cara untuk mengurangi pencemaran air akibat limbah cair dari pewarnaan kain tenun Troso diantaranya :

Pembuatan Kolam Stabilisasi

Dalam kolam stabilisasi, air limbah diolah secara alamiah untuk menetralisasi zat-zat pencemar sebelum air limbah dialirkan ke sungai. Kolam stabilisasi yang umum digunakan adalah kolam, kolam (pengolahan air limbah yang tercemar bahan organik pekat), dan kolam (pemusnahan mikroorganisme patogen). Kolam ini dapat digunakan oleh semua kalangan karena mudah memilikinnya dan murah harganya.

Kolam stabilisasi

Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)

Pengolahan air limbah ini menggunakan alat-alat khusus. Pengolahan ini dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu Primery Treatment (Pengolahan pertama), Secondary Treatment (Pengolahan kedua), dan Tertiary Treatment (Pengolahan lanjutan). Primery Treatment merupakan pengolahan pertama yang bertujuan untuk memisahkan zat padat dan zat cair dengan menggunakan filter (saringan) dan bak sedimentasi. Secondary Treatment merupakan pengolahan kedua yang bertujuan untuk mengoagulasikan, menghilangkan koloid, dan menstabilasikan zat organik dalam limbah. Tertiary Treatment merupakan lanjutan dari pengolahan kedua, yaitu penghilangan nutrisi atau unsur hara, khususnya nitrat dan fosfat, serta penambagan klor untuk memusnahkan mikroorganisme patogen.

Ilustrasi Instalasi Pengolahan air limbah

Bioremidiasi

Bioremidasi adalah proses pembersihan pencemaran air dengan menggunakan mikroorganisme (jamur dan bakteri). Bioremidiasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun.

Penggunaan pewarna alami merupakan alternatif pewarna yang tidak toksik, dapat diperbaharui, mudah terdegradasi dan ramah lingkungan.

Beberapa tumbuhan yang sering dipakai untuk mendapatkan pewarnaan alami yaitu: Daun/ranting tanaman indiago, tarum, nilo, pucuk daun teh tua, kulit batang mahoni, daun jati, tanaman mengkudu, kunyit, kayu, daun pohon mangga, dll.

Penggunaan Pewarnaan Alami
Penggunaan Pewarna alami pada benang tenun
Bioremidiasi pada air sungai

Apa yang Anda pahami setelah mempelajari materi Perubahan

Lingkungan dengan menggunakan modul elektronik berbasis Socio Scientific Issues?

Pengalaman apakah yang Anda dapatkan setelah mempelajari materi Perubahan Lingkungan dengan menggunakan modul elektronik berbasis Socio Scientific Issues?

Apakah manfaat yang Anda peroleh setelah mempelajari materi

Perubahan Lingkungan dengan menggunakan modul elektronik berbasis Socio Scientific Issues?

RANGKUMAN

Lingkungan hidup merupakan lingkungan fisik yang mendukung kehidupan serta proses yang terlibat dalam siklus energi dan siklus materi

Kesimbangan lingkungan dapat terganggu jika terjadi perubahan berupa pengurangan atau hilanya fungsi dari komponen yang menyebabkan putusnya rantai makanan dalam ekosistem

Perubahan lingkungan dapat mengarah pada keseimbangan lingkungan atau kerusakan lingkungan.

Perubahan lingkungan terjadi karena faktro alam seperti banjir, gunung meletus dan kebakaran hutan serta oleh aktivitas manusia seperti pencemaran akibat pewarnaan limbah tenun

Pencemaran adalah masuknya zat energi, makhluk hidup dan atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam.

Pencemaran lingkungan dapat dibedakan menjadi 3 yaitu pencemaran air, pencemaran tanah, dan pencemaran udara.

Secara umum ada tiga cara manusia melestarikan lingkungan yaitu secara administratif, secara teknologi, dan secara edukasi

Pemanfatan limbah daur ulang atau tanpa daur ulang merupakan upaya manusia untuk menanggulangi pencemaran lingkungan.

Manusia merupakan komponen biotik yang memiliki pengaruh ekologi di bumi sehingga agar tidak terjadi bencana alam maka perlu diterapkan etika lingkungan dalam mengelola sumber daya alam.

Anorganik

Boremidiasi

GLOSARIUM

Menganai atau terdiri atas benda selain manusia, tumbuhan, dan hewan, menganai benda tidak hidup

Penggunaan mikroorganisme untuk mengurangi polutan di lingkungan

Eutrofikasi

Fitoremidiasi

Mikroorganisme

Pencemaran air yang disebabkan oleh munculnya nutrien berlebih ke dalam ekosistem Perairan

Organik

Konservasi

Upaya penggunaan tanaman dan bagianbagiannya untuk dekontaminasi limbah dan masalah-masalah pencemaran lingkungan

Makhluk hidup sederhan yang terbentuk dari satu atau beberapa sel yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop

Berkaitan dengan zat yang berasal dari makhluk hidup (hewan atau tumbuhan)

Usaha untuk melindungi, mengatur, dan memperbaruhi sumber daya alam

Lingkungan

DAFTAR PUSTAKA

Atima, W. (2015). BOD dan COD Sebagai Parameter

Pencemaran Air dan Baku Mutu Air Limbah. Biosel (Biology Science and Education): Jurnal Penelitian Science dan Pendidikan 4(1), 83-93.

Enrico, (2019). Dampak Limbah Cair Industri Tekstil

Terhadap Lingkungan dan aplikasi Teknik Eco Printing Sebagai Usaha Mengurangi Limbah: MODA 1(1), 5-13.

Irnaningtyas, (2022). Biologi untuk SMA/MA Fase E.

Jakarta: Erlangga

Khusniati M, Heiyanti P.A, Aryani P.N, Fariz R.T, & Harjunowibowo D. (2023). Indigenous science constructs based on Troso woven fabric local wisdom: a study in ethnoscience and ethnoecology:Journal of Turkish Science Education. 20(3), 549-566.

Mahyudin, R.P. (2017). Kajian Permasalahan

Pengolahan Sampah dan Dampak Lingkungan di TPA (Tempat Pemrosesan Akhir). Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan), 3(1).

Nugraini B, Syahra A.W,& Suprapto S.N (2022). Magic

Moringa Seed Powder Sebagai Upaya Penjernihan Air Limbah Sungai Troso Jepara Dengan Metode

Perendaman Serbuk Biji Kelomagic Moringa Seed Powder Sebagai Upaya Penjernihan Air Limbah

Sungai Troso Jepara Dengan Metode Perendaman

Serbuk Biji Kelor: Kumpulan Karya Tulis Tingkat

Nasional Institut Teknologi Telkom Surabaya, 311320.

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.