AW Indonesian 2013-1002

Page 1

War ta Ge re j a Mas ehi Adve nt Har i Ke t ujuh

0 2 - 2013

A J E R E H G A U B E S N U G N A B MEM diAmerika 12

Iman Kekal

23

Ketika Kita Melihat

Keindahan

27

Kemenangan Mengatasi

Pencobaan


02 - 2 013

The International Paper for Seventh-day Adventists

C E R I TA

16

Fe b r u a r y 2 013

sam p u l

Membangun Sebuah Gereja di Amerika

Oleh Julie Z. Lee

America

in 12

Faith

Everlasting

23

When We SeeBeauty

27

Victory Over

Temptation

Amerika Serikat adalah negara makmur. Tetapi itu tidak membuat jemaat kecil mudah beribadah dalam bangunan mereka sendiri.

14 1, 10, 50 %

K E P E R C AYA A N

D A S A R

Oleh Gerald A. Klingbeil

Tidak ada batasan kepada uluran kasih Allah bagi yang hilang

20 Jurnal Indonesia T A M P I L A N

K H U S U S

Oleh Mark A. Finley

Peristiwa-peristiwa dan kesan-kesan dari salah satu ladang misi besar dunia

Ragu: Tuhan Kendalikan, 8 Jangan Bagian 2 23 Ketika Kita Melihat Keindahan P A N O R A M A

S E D U N I A

S E K I L A S

Oleh Ted N. C. Wilson

Keberhasilan kita adalah pasti.

F O T O

Sekilas tentang Allah dari alam ini.

24 Menyadari Realitas Surgawi R O H

N U B U A T

12 Iman Kekal

R E N U N G A N

Oleh Jorge Iuorno

Jika iman itu adalah satu perjalanan, apakah kita memiliki cukup banyak iman untuk tiba pada tuju an kita?

Oleh Alberto R. Timm

Bagaimana Ellen White menjelaskan pekerjaan pemerintahan Allah yang tak terlihat.

D E PA R T E M E N TA L 3 L A P O R A N

SEDUNIA

3 Sekilas Berita 6 Fitur Berita

P E R TA N YA A N 26 JAWABAN

28

DAN

P E R T U K A R A N

I D E

ALKITAB

Nubuatan Digenapi

32-48 D A R I I N D O N E S I A Warta Gereja Advent

(WGA) 11 K E S E H A T A N S E D U N I A 27 P E L A J A R A N A L K I T A B Trombosis Vena Bagian Kemenangan Mengatasi . Pencobaan Dalam

www.adventistworld.org

Tersedia dalam 13 bahasa secara online

Pada Sampul: Sukarelawan di situs proyek DecaturHartselle yang sedang mendiskusikan kelistrikan untuk bangunan gereja baru. Lebih dari 50 sukarelawan Maranatha telah menolong proyek tersebut, bersama dengan sekian banyak anggota gereja. F OTO

2

Adventist World | 02 - 2013

O L E H

L eo n el

M a c i a s


Mengapa Kita Membangun

LAPORAN SEDUNIA

Pergantian Pemimpin

Pusat Studi Advent

A d v e n t i s t

M i s s i o n

■■ Kantor Misi gereja Advent mengumumkan beberapa direktur baru sebagai bagian dari perombakan ulang dan peluncuran kembali pusat belajar bagi berbagai kelompok budaya. Gerson Santos kini melayani sebagai Direktur Urban Ministry Study Center yang baru, berbasis di New York City. Santos juga adalah sekretaris eksekutif Konferens Greater New York. Pusat layanan kota (Urban Ministry) itu dibentuk menanggapi inisiatif gereja sedunia untuk penginjilan perkotaan yang luas. Pusat itu didirikan untuk membantu para pemimpin pelayanan di seluruh dunia sementara mereka membuat rencana untuk jangkauan luar di kota-kota besar di wilayah mereka masing-masing. Tahun depan gePUSAT STUDI: Gerson reja Advent akan memulai upaya itu, mulai dengan dorongan jangkauan luar utama di New Santos adalah direktur York City sebagai bagian dari inisiatif NY13 gereUrban Ministry Study ja. Center yang baru milik Enam pusat belajar Misi Global kini melayani Advent. gereja untuk memperlengkapi para pemimpin dan anggota untuk membangun jembatan pemahaman kepada mereka yang berasal dari agama dan tradisi non-Kristen. Direktur pusat-pusat belajar, Rick McEdward berkata, tujuan dari pusat-pusat itu adalah untuk menciptakan model pelayanan, materi, dan mengajar orang Advent mengabarkan Kristus dalam satu cara yang holistis dan diterima dari sudut kebudayaan. “Orang Advent biasanya sangat bagus dalam membagikan iman mereka kepada orang Kristen lain, tetapi kita harus memberikan satu kesaksian yang ramah bagi mereka yang belum mengenal Kristus,” kata McEdward. McEdward berkata World Jewish-Adventist Friendship Center telah pindah dari Yerusalem ke Paris. Perancis memiliki populasi ketiga terbesar setelah Israel dan Amerika Serikat, menurut World Jewish Population Study. Richard Elofer, mantan ketua Ladang Israel, akan terus melayani sebagai direktur. Pengumuman itu tiba minggu ini selama pertemuan para direktur pusat belajar di Kamboja. Kelompok itu bertemu dua kali setahun untuk merencanakan bagaimana gereja Advent dapat membangun jembatan kepada budaya dan keadaan di luar dari pelayanan tradisional. Juga, Hindu Study Center, yang sebelumnya berbasis di India, baru-baru ini mulai kembali di negara Karibia Trinidad, rumah bagi populasi besar penyebarluasan bangsa India. Cliffmond Shameerudeen, seorang warga Guyana keturunan India, menjabat sebagai koordinator. Gregory Whitsett kini memimpin Center for East Asian Religions and Traditions, yang sebelumnya Buddhist Study Center. Ia memulai tempat c o u r te s y

zinkan saya mengakuinya: Saya suka keagungan, agak gelap merenung di katedral, di mana semua manusia tampak kecil dan terdiam. Tetapi saya tidak ingin gereja saya membangun sebuah katedral. Sebagai turis, saya telah mengunjungi puluhan katedral besar di dunia. Roma Katolik, Anglikan, Episkopal, Lutheran—bahkan Kristal—bangunan ini menampilkan keluasan secara skala yang mengesankan maupun menyulitkan saya. Bahkan saat saya mengagumi “penopang yang seolah terbang” dan langit-langit berkubah, hati kependetaan saya mulai menghitung biaya dari semua yang mata saya lihat. Untuk bangunan gereja katedral—atau proyek gereja yang sama besar—adalah sebuah pernyataan teologi dan misi serta arsitektur. Sejarawan gereja mengingatkan kita bahwa zaman bangunan katedral bertepatan dengan era aktivitas misionaris yang sedikit dalam sejarah Kristen. Bangunan—besar, secara visual mengesankan—seharusnya menarik mereka yang tersesat dan hilang, tidak untuk mencari mereka. Dan setelah mengenakan pajak pada jutaan kaum awam untuk membangun gereja itu, hanya ada sedikit uang berharga yang tersisa untuk penginjilan, dan sedikit yang bersedia untuk melakukannya. Sebagai salah satu agama Kristen yang paling cepat bertumbuh di planet ini, Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh membangun gereja-gereja— banyak sekali—setiap tahun. Melalui program jenius “One-Day Church” milik Maranatha International, dan tenaga kerja relawan berdedikasi, ratusan bangunan gereja baru berdiri setiap tahun. Gereja-gereja tersebut memberikan kita naungan di musim panas dari panasnya matahari di Sahara yang tak henti-hentinya. Gereja-gereja tersebut memberi kita naungan dan kehangatan dari angin dingin yang menusuk dari Alberta atau Ukrain. Gereja-gereja tersebut menaungi kita dari hujan di daerah beriklim tropis yang lebat, dan menawarkan tempat untuk menyembah Tuhan bersama-sama ketika salju tertumpuk banyak di pintu. Tapi gereja-gereja adalah tempat utama di mana orang percaya berkumpul untuk membicarakan iman, untuk menanggung beban satu sama lain, untuk menuangkan pujian tulus kepada Yesus, dan belajar bagaimana lebih efektif membawa kabar baik—sehingga gereja-gereja lainnya akan dibangun di tempat lain, sampai Ia datang. Ini semua adalah tentang ibadah dan misi. Saat Anda membaca cerita sampul bulan ini, berdoalah agar mata Anda dapat melihat bangunan gereja Anda sebagai Tuhan melihatnya—gudang dari pada iman, melalui iman, dengan iman, dan bahkan lebih banyak iman.

P hoto

I

Bersambung ke halaman berikutnya

02 - 2013 | Adventist World

3


■■ Ketua Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia, Ted N.C. Wilson menemui para pemimpin pemerintahan, komunitas, dan gereja di Afrika Barat selama kunjungan bulan November 2012 ke wilayah tersebut. Di Ivory Coast, Wilson mengajak diadakannya perdamaian setelah kerusuhan sipil tahun lalu seusai pemilihan umum yang dipertikaikan. Wilson, yang berperan sebagai eksekutif daerah bagi gereja Advent di Ivory Coast sejak tahun 1981 sampai 1990, berkata, “Selama periode rekonsiliasi di Ivory Coast ini, kita harus memiliki semangat orang Samaria yang baik hati; tugas dari orang Kristen adalah mewakili Kristus.” Ia menyampaikan pidatonya dalam bahasa Perancis selama pidato intinya di Palace of Culture di Abidjan. Wilson juga menambahkan, “Kita harus memperlakukan para wanita kita dengan sikap hormat. Kita harus memiliki perilaku yang penuh hormat dan hangat kepada para istri kita, suami kita, dan anak-anak kita. Rekonsiliasi harus

4

Adventist World | 02 - 2013

pertama-tama dimulai di dalam rumah tangga, lingkungan sekitar, gereja, dan menyebar luas ke seluruh negeri.” Ediemou Jacob, ketua Religious National Forum of Ivory Coast, berkata Wilson adalah pemimpin keagamaan dunia yang pertama mengunjungi Ivory Coast dengan satu pekabaran perdamaian. Wilson juga bertemu dengan Presi­ den Ivory Coast, Alassane Ouattara pada tanggal 7 November. Ada sekitar 13.000 anggota gereja Advent di Ivory Coast, yang adalah kantor pusat bagi Divisi Afrika Barat-Tengah. Wilson juga mengunjungi beberapa negara di divisi tersebut. Di Kota Kumasi selama kunjungan lima hari ke Ghana, Wilson bertemu dengan Otumfuo Osei Tutu II, yang adalah Asantehene, satu peran kepemimpinan upacara kaum Ashanti. Ayah Wilson, Neal Wilson, yang melayani sebagai ketua gereja Advent dari tahun 1979 sampai 1990, mengunjungi raja sebelumnya 24 tahun yang lalu. Ted Wilson memberitahu raja dan para pegawainya tentang hadiah yang diterima oleh ayahnya—ukir-ukiran berbentuk tangan yang sedang memegang sebuah telur. “Penjelasannya adalah bahwa bilamana Anda terlalu keras kepada bangsa Anda, maka Anda akan menghancurkan mereka. Jika Anda terlalu san-

O heme n g Ta w i a h

Di Ivory Coast Wilson Mendesak Rekonsiliasi

TIBA DI ABIDJAN: Ketua Gereja Advent, Ted N.C. Wilson disambut kedatangannya di Abidjan, Ivory Coast. Wilson, yang menghabiskan waktu sembilan tahun di negara tersebut sebagai ketua daerah gereja Advent, bertemu dengan para pemimpin di beberapa negara Afrika Barat.

O heme n g

barunya pada bulan September. Pusat itu ditempatkan di Thailand sejak pembentukannya pada tahun 1992. Whitsett dan keluarganya telah menghabiskan lebih dari 10 tahun di Asia Tenggara sebagai misionaris. Ia menggantikan Scott Griswold, yang melayani sebagai direktur selama 10 tahun. Dua pusat belajar lain adalah Center for Secular and Postmodern Studies, yang berbasis di São Paulo, Brazil, dan Global Center for Adventist-Muslim Relations, yang memiliki cabang di Berrien Springs, Michigan, Amerika Serikat: Nairobi, Kenya; dan London, Inggris. Untuk informasi lebih lanjut tentang pusat-pusat belajar, kunjungi www.AdventistMission.org. —dilaporkan oleh Adventist News Network.

Ta w i a h

LAPORAN SEDUNIA tai dan masa bodoh dan Anda melonggarkan tangan Anda, maka telur itu jatuh,” Wilson memberitahu delegasi tersebut di Manhyia Palace. Tutu memuji gereja Advent di Ghana atas sumbangsihnya dalam bidang pendidikan dan layanan kesehatan. “Saya telah menyadari ada banyak disiplin diri di dalam gereja Advent, dan mereka yang ada di gereja percaya pada nilai-nilai dan prinsip-prinsipnya,” ia berkata melalui seorang penerjemah. Wilson juga meresmikan sebuah pusat aneka budaya di dekatnya, yang disponsori oleh kantor-kantor pusat gereja Advent dan South Central Ghana Confe­ rence. Pusat itu akan memberikan pelatihan keterampilan bagi anggota gereja dan masyarakat dalam teknologi informasi, makanan, dan menjahit. Juga akan memberikan pelatihan bagi penginjilan dan jangkauan luar. Pada tanggal 10 November 2012,

HADIAH PRESIDEN: Wilson dihadiahi bangku emas oleh perwakilan dari raja kaum Ashanti di Ghana. Hadiah itu, yang menggambarkan tiang dan fondasi kuat, diberikan selama layanan ibadah Sabat di Stadion Baba Yara di Kumasi.


Mexico: Alkitab Ditulis Tangan dengan Rekor Waktu, di Universitas Advent ■■ Penunjuk waktu berhenti pada angka 59 menit, 52 detik, dan pecahan dari satu detik. Itu adalah satu rekor yang dicapai setelah lebih dari 2.150 individu bangkit dari tempat duduk mereka dengan satu seruan setelah menulis tangan seluruh Alkitab. Aktivitas itu terjadi di

Universitas Montemorelos—lembaga yang dikelola gereja Advent di Montemorelos, Nuevo Leon, Mexico—pada tanggal 24 November 2012. Peristiwa bersejarah tersebut merupakan bagian dari peringatan ketujuh puluh tahun lembaga tersebut memberikan pendidikan Kristen Advent. Dengan mengenakan kaus peringatan dengan angka 70 dicetak di atasnya, para siswa, staf pengajar, alumni, dan anggota komunitas dan para pengunjung masing-masing menyalin 20 sampai 25 ayat di gelanggang itu, satu peristiwa yang diharapkan akan tercatat secara resmi dalam Guinness World Record, kata para pengurus. “Tujuan acara itu adalah menekankan nilai dari Alkitab sebagai fondasi dari sistem pendidikan Advent,” kata Juan Jose Andrade, Direktur Ellen White Research Center di Mexico dan pengurus acara itu. Alejandro Zepeda, seorang notaris, mengesahkan waktunya dan melakukan dokumentasi sah untuk mendaftarkan waktu yang memecahkan rekor tersebut. Walikota Montemorelos Gerardo Ala­nis dan istrinya, Minerva, hadir selama acara bersejarah itu. “Saya merasa Allah ada di sini,” kata Walikota Alanis. Israel Leito, ketua gereja di InterAmerika, mengucap selamat kepada universitas via telepon untuk inisiatif yang fokus pada Alkitab tersebut. Para pendeta Advent dari seluruh

G a ll a r d o

REKOR RESMI: Alejandro Zepeda, notaris Montemorelos, Nuevo Leon, Mexico memperlihatkan total waktu 59:52 menit yang diperlukan untuk menulis tangan Alkitab, oleh ratusan pemimpin Advent, mahasiswa, dan staf pengajar di Universitas Montemorelos, di Mexico, pada tanggal 24 November 2012. Acara bersejarah itu diharapkan dicatat dalam Guinness World Record, dan merupakan salah satu dari banyak aktivitas peringatan ke-70 keberadaan universitas tersebut.

D a n i el

Wilson bergabung bersama sekitar 30.000 peribadat di Stadion Baba Yara di Kumasi untuk layanan ibadah Sabat khusus menghormati kunjungannya. Hari berikutnya Wilson berbicara pada upacara penamatan di Universitas Valley View yang dikelola gereja. Ia menantang lebih dari 500 anggota kelas tamatan untuk memiliki sudut pandang Alkitabiah tentang kesuksesan. “Dalam pekerjaan apapun Allah menuntun kalian, maka kalian harus menyadari bahwa kesuksesan tergantung pada hubungan Anda dengan Kristus, yang menghasilkan pelayanan yang rendah hati kepada Dia dan orang lain,” katanya. Wilson juga bertemu dengan Alfred Oko Vanderpuije, walikota Advent pertama di Accra, Ibukota Ghana. Terdapat sekitar 375.000 anggota di Ghana Union Conference. Istri Wilson, Nancy, dan para pejabat divisi menyertai beliau pada perjalanan itu. Sebelumnya, pada pertemuan akhir tahun divisi itu, komite eksekutif memutuskan untuk menganugerahkan status konferens mandiri kepada 14 unit administratif di Nigeria dan satu unit di Liberia. Langkah tersebut menyoroti perkembangan gereja di wilayah-wilayah tersebut dalam hal keuangan dan kepemimpinannya —dilaporkan oleh Gilbert Weeh, Solace Asafo Hlordzi, dengan staf ANN.

Mexico juga berpartisipasi dalam menyalin Alkitab tersebut. Inisiatif itu disarankan oleh seorang siswa dan kemudian menyibukkan lebih dari 20 koordinator selama tiga bulan dan sekitar 85 asisten untuk menuntun para penyalin, kata para pengurus. Stacy Olmedo, seorang mahasiswa komunikasi berumur 20 tahun, menyalin Kejadian 23 dan empat ayat pertama pasal 24. “Saya senang sekali menjadi bagian dari ini,” katanya. “Diperlukan banyak konsentrasi, dan saya sangat menyukainya, meskipun hanya 24 ayat yang harus saya catat.” “Secara pribadi, ini membantu kehidupan rohani saya dan menjadikan saya lebih sadar tentang pentingnya Firman Allah,” kata Jency Cordova, seorang mahasiswa kedokteran. “Sungguh suatu keistimewaan,” kata Jaime Blanco, direktur layanan sekolah. “Kami semua yang berpartisipasi bisa menikmati sebagian dari Firman Allah.” Jorge Manrique, direktur Faculty of Engineering and Technology, istrinya, dan dua putera senang bersama-sama menyalin ayat-ayat. “Sebagai satu keluarga, itu adalah satu pengalaman menggembirakan yang menguatkan kembali komitmen kami dalam bersekutu dengan Allah dan membaca Alkitab,” kata Manrique. “Kami merasa begitu senang menjadi bagian dari proyek ini dan bisa

Bersambung ke halaman berikutnya

02 - 2013 | Adventist World

5


LAPORAN SEDUNIA

mengidentifikasi para penulis kuno.” Ia menambahkan, “Itu mendorong kami dan mengingatkan kami lagi bahwa Alkitab adalah satu-satunya sumber sejati, Firman Allah.” Begitu salinan telah selesai dan penunjuk waktu berhenti, semua halaman salinan dikumpulkan dan disusun di perpustakaan dan dibawa ke gereja universitas selama program dua jam untuk menutup Sabat. Penyalinan tersebut, yang disebut Alkitab Peringatan Ketujuh puluh, akan dipamerkan di Ellen G. White Research Center di kampus. “Apa yang penting dari aktivitas ini bukan fakta bahwa kami telah menyalin Alkitab,” kata Ismael Castillo, rektor Universitas Montemorelos, “tetapi momen berharga yang kami miliki bersama dengan Allah Yang Maha Tinggi.” “Keinginan terbesar kami adalah agar Firman Allah menjadi fondasi dari kehidupan perenungan kita setiap hari.” —dilaporkan oleh Benjamin Garcia/staf IAD

6

Adventist World | 02 - 2013

O l i v e r / ANN A n s el

BUKU-BUKU EKSPOR: João Vicente Pereyra adalah wakil ketua bagian pemasaran dan penjualan di Casa Publicadora Brasileira (Percetakan Advent Brazil) di Tatui, São Paulo State, Brazil. Perusahaan percetakan milik Advent tersebut akan mengekspor bahan bacaan berbahasa Portugis ke berbagai negara di Afrika.

J o s eph Sp c . b y photo A r m y U . S .

■■ Casa Publicadora Brasileira (CPB), percetakan Advent di Tatuí, São Paulo State, Brazil, akan segera membagi-bagikan produknya di Afrika, kata para eksekutif. João Vicente Pereyra, wakil ketua penjualan dan pemasaran, berkata: “CPB dirancang untuk menyediakan bahan bacaan dalam bahasa Portugis kepada berbagai negara, seperti Afrika Selatan, Angola, São Tomé dan Principe, dan Mozambique.” Akan tetapi, ada daftar perjalanan waktu yang tepat saat buku-buku, majalah, dan bahan lain tersedia kepada populasi yang tinggal di wilayah-wilayah ini. Kesepakatan pertama sedang disimpulkan dengan para pemimpin yang mengatur kantor-kantor pusat administratif gereja Advent di negara-negara yang berharap memasarkan produknya. Untuk tahun 2013, para penerbit juga berharap memperluas pengoperasiannya ke dalam format digital. Gagasannya adalah bahwa puluhan judul online mungkin tersedia dalam sistem mobile operating seperti iOS dan Android. CPB menduduki peringkat pertama dalam volume produksi dan penjualan di antara 63 percetakan milik Advent di dunia. Mulai tahun 2013 penerbitan tradisional seperti Nosso Amiguinho (Our Friend untuk anak-anak berusia 5 sampai 9 tahun), Vida e Saúde (Life and Health), dan Revista Adventista (Adventist Review) juga akan memiliki akses Internet. Satu sistem inti dibentuk untuk menyediakan semua isi ini, mendukung versi cetakan yang sudah ada. —dilaporkan oleh Felipe Lemos, staf ASN

J oy n t

Brazil: Penerbit Advent Memproduksi bagi Pasar Afrika KEBERANIAN DIHARGAI: Kolonel Jeremy Martin dari militer AS, kiri, memandang seorang veteran militer dan mantan spesialis medis Charles Shyab yang telah menerima Medali Bintang Perunggu karena keberaniannya oleh Senator AS Barbara A. Mikulski pada saat sebuah upacara formal 9 Nov. 2012. Sekitar 250 anggota keluarga, tokoh masyarakat, staf Informasi Pertahanan Sekolah dan mahasiswa menghadiri upacara tersebut. Shayb, seorang Advent Hari Ketujuh, adalah seorang dokter nonkombatan dalam Perang Vietnam.

K

adangkala pahlawan yang paling penting dalam masa perang adalah mereka yang tidak mempertahankan diri mereka. Bagi beberapa orang, pengakuan penuh atas kepahlawanannya mungkin memerlukan waktu yang lebih lama daripada yang lain. Banyak orang Advent kenal baik dengan cerita Desmond T. Doss (http://bit.ly/UpZrLu), seorang conscientious objector (tanpa senjata) yang dianugerahi Congressional Medal of Honor atas keberaniannya dalam menyelamatkan jiwa selama Perang Dunia II. Doss, seorang Advent, tidak pernah memanggul senjata, dan dicemooh oleh rekanrekan sebayanya. Namun setelah perbuatan yang gagah berani, keberanian Doss dengan segera diakui dengan dianugerahkannya sebuah medali oleh Harry S. Truman yang saat itu menjabat Presiden A.S., berbulan-bulan setelah tanggal 5 Mei 1945, peperangan di mana Doss mendapat kehormatan. Prinsip nonkombatan adalah budaya lama Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Beberapa anggota gereja di Amerika Serikat, se-


Seorang Nonkombatan Advent

ihormati D karena Pelayanan Tanpa Senjata

lamatkan diri saya sendiri. Saya tidak akan bertahan melalui ini kecuali Engkau melindungi saya, Tuhan. Jika ini sesuai dengan kehendak-Mu, saya akan menyerahkan hidup saya kepada-Mu dan menjadi seorang guru.” Shyab terluka di kedua lengan dan kaki, dievakuasi dari zona pertempuran, dan akhirnya dibawa ke rumah sakit di Jepang.

Bekas dokter militer AS Charles Shyab menerima Bintang Perunggu Oleh Taashi Rowe, Pengunjung Uni Kolombia, dan Staf Adventist World

ringkali melayani sebagai tenaga medis dan personil yang tidak berperang pada saat wajib militer, seringkali, seperti Doss, membedakan diri mereka dalam situasi sulit. Charles Shyab seorang Advent dari Silver Spring, Maryland, menunggu sedikit lebih lama lagi untuk penghargaannya. Datangnya pada tanggal 9 November 2012, lebih dari 44 tahun setelah peperangan hebat dimana ia diakui telah menyelamatkan puluhan jiwa. Shayb menerima bintang perunggu yang telah lama dinanti-nanti dari senator Amerika Serikat Barbara A. Mikulski di Maryland, pada sebuah upacara di Defense Information School di Fort Meade. Menurut sumber-sumber referensi online, Medali Bintang Perunggu tersebut diberikan oleh semua cabang angkatan bersenjata Amerika Serikat, “karena tindakan kepahlawanan, tindakan pahlawan, atau layanan berjasa dalam zona tempur.... Medali ini kadang-kadang disebut sebagai Bronze Star dan merupakan penghargaan keempat tertinggi dalam lambang pertempuran dan kesembilan tertinggi penghargaan militer AS di urutan prioritas.“ Karnik Doukmetzian, penasihat umum untuk gereja Advent sedunia dan seorang sahabat Shayb berkata, “Penghargaan terhadap kepahlawanannya sebagai seorang medis itu penting, terutama sebagai pengingat di zaman dan masa seka-

rang ini ketika peperangan diagungagungkan dan kaum muda mendaftar untuk bertempur bukan memilih status conscientious objector. Selama bertahun-tahun Charlie terus melayani sesamanya dan siswa tak terhitung jumlahnya, sejak masa bakti militernya, dengan komitmen yang sama yang ia perlihatkan selama pelayanannya kepada negaranya.” Shyab, 68 tahun, berkata dia dulu adalah salah seorang dari tiga kelompok yang diperintahkan untuk naik ke Gunung Chu Moor, di mana Vietnam, Laos, dan Kamboja bertemu. Mereka menghadapi satu batalyon tentara musuh. “Kami berada di halaman belakang [musuh],” katanya mengenai perjuangan bulan April pada tahun 1968. “Setelah mereka menemukan kami berada di sana,... saat itulah saya terluka.“ Bintang Perunggu Shyab untuk keberanian disahkan pada tahun 1968 setelah ia menyelamatkan banyak nyawa tentara Amerika dan terluka di Gunung Chu Moor di Vietnam dekat Ho Chi Minh Trail. Tiga puluh orang tewas dalam aksi penembakan itu, kata Shyab, dan 70 orang lainnya terluka dan 15 orang dievakuasi menjauh dari gunung itu. “Sekitar satu jam sebelum saya ditembak, saya membaca Alkitab, dan telah melakukan semacam perenungan,” kenang Shyab, yang berperan sebagai seorang medis. “Kemudian saya berdoa kepada Tuhan. Saya berkata, “Saya tidak bisa menye-

Ketika ia keluar, ia memiliki kurang dari satu tahun untuk melayani, dan bekerja di ruang gawat darurat di sebuah rumah sakit militer di Fort Belvoir di Virginia, Amerika Serikat. Setelah menyelesaikan gelarnya dalam bidang pendidikan di tempat yang dulu bernama Columbia Union College (sekarang Washington Adventist University) di Takoma Park, Maryland, Shyab mewujudkan janjinya kepada Tuhan yang dulu ia buat di lubang perlindungan dan pada tahun 1970 ia memulai karier mengajarnya. Ia mengajar di Tennessee, Pennsylvania, Georgia, dan Virginia. “Berada di Vietnam membantu saya disiplin di ruangan kelas dan mengajarkan saya empati,” katanya. “Saya juga menjadi seorang saksi. Saya masih memiliki Alkitab yang dulu saya punya di Vietnam dengan noda darah saya di atasnya dan sepotong pecahan peluru. Saya membawanya ke ruangan kelas dan berbicara tentang kasih dan perlindungan Allah.” “Setiap hari bagi saya adalah hadiah dan [kesempatan] untuk melakukan kehendak Tuhan dan menjadi saksi,” katanya. Alan DeSilva, pendeta gereja Advent Takoma Park, berkata adalah kehormatan bagi dia hadir pada upacara itu. “Saya telah mengenal Charlie selama 16 tahun. Dia adalah seorang Kristen yang luar biasa,” katanya. “Saya terkesan dengan pidato yang diberikannya dan bagaimana ia bersaksi tentang Tuhan. Dia adalah contoh utama penggembalaan semua orang percaya.” —dengan staf Adventist World

02 - 2013 | Adventist World

7


P A N O R A M A

S E D U N I A

Artikel berikut ini diadaptasi dari sebuah khotbah yang disampaikan selama Dewan Tahunan pada hari Sabat tanggal 13 Oktober 2012, dan menyampaikan sebagian dari pekabaran itu. Artikel pertama muncul pada Adventist World bulan Januari 2013. Gaya bicara secara lisan dipertahankan—Editor.

K

embali kepada pengalaman Yesus yang dicatat dalam Matius 14, izinkan saya membagikan kepada Anda beban besar kedua yang saya rasakan bagi gereja kita pada masa ini: Agar kita bersatu di dalam Kristus sementara menyelesaikan pekerjaan-Nya di bumi. Matius 14:15 mengatakan bahwa se-

Jangan

Yesus hanya berkata, “Bawalah ke mari kepada-Ku.” Jangan pernah lupakan apa yang dapat Allah lakukan dengan yang sangat sedikit jika kita berserah kepada rencana-rencana-Nya, bukan kepada kemauan kita sendiri. Ia mengambil bekal makan siang yang sedikit itu, memandang ke surga untuk memperli-

Oleh Ted N. C. Wilson

agu: R Tuhan Kendalikan Bagian 2

mentara ribuan orang diberi makan oleh Yesus secara rohani, mereka lupa dengan makanan jasmani. Petang pun tiba dan murid-murid mendesak Yesus untuk menyuruh orang-orang pergi membeli makanan. Tetapi Yesus memiliki beberapa pelajaran penting untuk diberikan kepada murid-murid, dan kita sekarang ini. Ia berkata, “kamu harus memberi mereka makan” (ayat 16)—menantang muridmurid untuk menyadari ketergantungan mereka yang terus-menerus kepada Allah dan bukan kepada diri mereka sendiri. Sayangnya, mereka tidak memahami maksud itu. Mereka memiliki agendaagenda pribadi yang berpusat pada diri sendiri yang mencegah mereka menyadari sepenuhnya kekuatan Allah dalam hidup mereka. Mereka menjawab bahwa yang ada hanyalah lima ketul roti dan dua ekor ikan.

8

Adventist World | 02 - 2013

hatkan dari mana semua berkat datangnya, memberkati makanan itu, dan memulai mukjizat membuat banyak yang luar biasa—memberi makan sekitar 20.000 orang. Allah adalah Allah dari hal yang tak mungkin! Ia dapat memperoleh segala sesuatu tanpa apa pun jika kita memiliki iman di dalam Dia untuk melakukannya. Rencana-rencana yang Dipatahkan

Setelah mukjizat ini, suatu gerakan berkembang di tengah orang banyak itu, termasuk murid-murid, bahwa inilah saatnya memahkotai Yesus sebagai raja—Ia dapat menyediakan segala sesuatu dan menaklukkan bangsa Roma yang dibenci itu! Tetapi Yesus menyadari apa yang tengah terjadi, dan Ia menyuruh muridmurid untuk pergi ke perahu dan pergi ke sisi lain danau (lihat ayat 22). Ia me-

nyadari bahwa kalau Ia diangkat menjadi raja di bumi, maka misi keselamatanNya dan penyerahan yang bersahaja di salib tidak akan tercapai. Murid-murid tidak dapat mempercayainya. Kristus menggagalkan rencanarencana mereka! Ia mengubah sudut pandang mereka tentang kekuasaan dan menghilangkan kesempatan mereka mendapatkan kemajuan dan status. Rasa benci dan perpecahan mulai tumbuh di dalam hati mereka. Mereka mulai meragukan kalau Yesus itu Anak Allah. Mereka diliputi oleh rasa marah dan curiga. Murid-murid yang mementingkan diri ini harus dibawa kepada titik ketergantungan total, kerendahan hati, dan penyerahan kepada Kristus. Baru setelah itu mereka benar-benar bisa menjadi murid-murid yang berdaya guna bagi Dia dan mengalami kesatuan kerohanian. Penuh dengan pemikiran bergejolak dan ragu, murid-murid akhirnya masuk ke dalam perahu. Sementara mereka melaju ke Laut Galilea, perselisihan, perpecahan, dan keinginan-keinginan diri menyelubungi hati mereka. Pekerjaan suci memenangkan jiwa yang diperlukan pada gereja Kristen mula-mula tidak akan pernah sukses dengan roh mementingkan diri semacam itu. Anda dan saya juga menjadi mangsa pencobaan semacam itu, berpikir bahwa rencana-rencana kita sendiri lebih baik daripada rencana Kristus. Hanya kasih Tuhan, kebenaran yang membenarkan, dan kuasa menyucikan yang dapat membawa kita kepada persatuan dan menggenapi doa Kristus dalam Yohanes 17. Kuasa Doa

“Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ” (Mat. 14:23). Yesus mengetahui kekuatan-Nya yang sejati tidak berasal dari orang-orang banyak yang menjadikan Dia raja, melainkan dengan waktu tenang yang digunakan dalam doa bersama Bapa surgawiNya. Dari situ pula kekuatan kita akan datang—waktu teduh bersama Tuhan dalam belajar Alkitab, membaca Roh Nubuat, dan dalam doa pribadi. Dari puncak gunung, Kristus dapat


memandang murid-murid-Nya dan Laut Galilea. Pikiran murid-murid dipenuhi dengan kegelapan rohani. Sinisme, skeptisme, pertentangan, dan sikap mengandalkan diri itu meracuni. Jika tidak disadari, akan membawa orangorang kepada pemikiran palsu dan penipuan diri. Itu terjadi kepada murid-murid, dan itu bisa terjadi pada kita. Kristus dalam belas kasih-Nya menyiapkan badai khusus untuk mengalihkan pikiran murid-murid dari diri mereka sendiri dan menempatkan mereka dalam suasana merendahkan hati di mana Yesus bisa kembali berbicara kepada mereka dengan jelas. Seringkali Allah melakukan ini bagi kita saat kita melaju ke arah yang salah. Badai Belas Kasih

Di tengah badai dahsyat Galilea, murid-murid mencoba segala sesuatu untuk menyelamatkan diri mereka sendiri, tetapi badai itu begitu hebat sehingga mereka mengira akan mati. Ketika pada akhirnya mereka pasrah, menyadari kalau mereka tidak dapat menyelamatkan diri sendiri, Yesus bisa menyertai mereka. Jangan pernah berpikir kita bisa menyelamatkan diri kita sendiri dengan upaya kita sendiri; kita harus secara terus-mene­ rus bergantung kepada Kristus dan kebenaran-Nya untuk keselamatan dan pengajaran kita. Pekerjaan kita kelak dalam misi pergerakan Advent yang berharga ini dilandaskan pada kerendahan hati dan kesadaran bahwa kita harus bekerja bersama dan tidak bertindak sepihak atau sendiri-sendiri, seperti muridmurid coba lakukan. Supaya bisa mempersatukan mereka, Tuhan harus membawa murid-murid kembali kepada kenyataan tentang peran-Nya sebagai Juruselamat. “Datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air. Ketika murid-muridNya melihat Dia berjalan di atas air, mereka terkejut dan berseru: ‘Itu hantu!’, lalu berteriak-teriak karena takut” (ayat 25, 26). Dapatkah Anda membayangkan keterkejutan mereka mendengar kata-kata, “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!” (ayat 27)? Petrus menjawab: “Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepadaMu berjalan di atas air” (ayat 28). Dapat-

kah Anda membayangkan kagetnya Petrus ketika mendengar perkataan dari Kristus, “Datanglah!”? Saya rasa Petrus berpikir kalau dia juga memang akan mati, jadi mengapa tidak mencobanya? Saya bisa membayangkan dia memandang lautan, bergelayut di salah satu sisi perahu, dan menaruh satu kaki keluar. Tidak tenggelam. Ia menaruh kaki lain keluar dan melepaskan perahu. Ia sedang berdiri di atas air—sesuatu yang tidak dilakukan manusia! Ia memandang Kristus dan mulai berjalan di atas air. Tidak mungkin! Menakjubkan! Dalam kepuasan diri Petrus berpaling ke belakang melihat kepada teman-temannya. Ia melepaskan pandangan dari Yesus dan mulai tenggelam. Seberapa sering kita mengandalkan keyakinan diri kita sendiri bukannya dengan rendah hati tetap memandang Kristus? Sementara tenggelam, Petrus berteriak, “Tuhan, tolonglah aku!” Yesus bisa saja berkata, “Petrus, ada banyak hal yang harus kau pelajari. Rasanya Aku akan membiarkan engkau jatuh beberapa kali sebelum menolong.” Tetapi tidak, Alkitab berkata bahwa “Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia” (ayat 31). Kita melayani Juruselamat yang tidak pernah tertidur sementara bekerja, tidak pernah jauh dari kita, dan selalu siap mengulurkan tangan kepada kita segera. Yesus mengeluarkan Petrus dari keadaan sulit yang dibuatnya sendiri, dan bersama-sama mereka berjalan kembali menuju perahu. Setelah mereka masuk perahu, angin pun berhenti. Allah Pencipta yang memerintahkan angin, lautan, dan alam semesta berada dalam kendali. Murid-murid yang merendahkan hati, yang baru meragukan Keilahian Kristus, tunduk dalam penyerahan yang seutuhnya dengan berkata, “Sesungguhnya Engkau Anak Allah” (ayat 33). Allah Ada Dalam Kendali

Jikalau demikian Allah alam semesta ada dalam kendali, dan Dia mengendalikan gereja-Nya sekarang ini. Apakah Ia berada dalam kendali hati Anda, dan saya? Ellen White menulis, “Hanya dengan

menyadari kelemahan-kelemahan kita sendiri dan memandang dengan setia kepada Yesus maka kita dapat berjalan dengan aman” (The Desire of Ages, hlm. 382). Anda dan saya harus menjadi bagian dari pergerakan Advent yang penuh kemenangan yang bekerja selaras dengan perintah-perintah-Nya, sebagaimana yang dilakukan oleh mereka yang adalah a r t

b y

J a me s

T i s s ot

orang-orang Kristen mula-mula. “Perintah yang dipertahankan di gereja Kristen mula-mula memungkinkan mereka untuk maju dengan teguh sebagai laskar yang berdisplin baik, dengan senjata dari Allah. Kumpulan orang percaya, meskipun terpencar di wilayah yang luas, semua merupakan anggota dari satu tubuh; semua berjalan bersama dan dalam keselarasan satu sama lain... Ia meminta pengaturan dan sistem dipelihara dalam melaksanakan urusan gereja sekarang ini tidak kurang dari masa dahulu” (The Acts of the Apostles, hlm. 95, 96). Sementara kita mengusahakan persatuan dalam gereja, kita diberikan nasihat yang indah: “Perkataan dari Allah yang

02 - 2013 | Adventist World

9


P A N O R A M A

S E D U N I A

hidup itulah yang harus mengatasi semua pertikaian. Saat manusia mencampurbaurkan kecerdasan manusia mereka sendiri dengan kebenaran perkataan Allah dalam memberikan serangan sengit kepada mereka yang bertentangan dengannya, sehingga mereka memperlihatkan bahwa mereka tidak memiliki sikap hormat yang suci bagi perkataan Allah yang diilhamkan” (The Ellen G. White 1888 Materials, hlm. 45). Kadang-kadang kita mungkin bertindak sendiri dan sepihak, tergoda untuk

Allah dapat menyelesaikan segala sesuatu tanpa apa pun jika kita memiliki iman di dalam Dia untuk melakukannya. mempertahankan cara kita sendiri gantinya bekerja bersama. Kristus memanggil kita untuk datang bersama-sama dan fokus pada misi gereja, sekalipun bila kita tidak setuju dengan segala sesuatu yang gereja putuskan. Gereja Allah lebih besar daripada pendapat-pendapat kita sendiri. Instruksi untuk Persatuan

Dalam Testimonies to Minister dan Gospel Workers ada satu bagian indah tentang persatuan dan misi gereja yang dihasilkan. Dengarkan nasihat ini yang berbicara kepada kita semua sebagai umat Allah. “Biarlah tidak seorang pun memelihara pemikiran bahwa kita bisa berjalan tanpa organisasi... dalam nama Tuhan saya menyatakan kepada Anda bahwa itu harus ada, diperkuat, ditegakkan, dan dipertahankan.... Mereka yang diurapi dari atas sana dengan segenap tenaga akan mengusahakan pengaturannya, disiplin,

10

Adventist World | 02 - 2013

dan kesatuan pelaksanaan, kemudian para malaikat Allah dapat bekerja sama dengan mereka. Tetapi jangan pernah... para utusan surga ini menyetujui terjadinya kekacauan dan ketidakteraturan. Semua kejahatan ini adalah akibat dari usaha Setan untuk memperlemah kekuatan kita, menghancurkan keberanian kita, dan mencegah keberhasilan tindakan.... Dia memang berencana menjauhkan sedapat mungkin orang yang mengaku Kristen dari pengaturan surga; oleh sebab itu ia menipu mereka yang mengaku umat Allah dan membuat mereka percaya bahwa keteraturan dan disiplin adalah musuh dari kerohanian... saya diperlihatkan bahwa Setan khusus bekerja menuntun orang yang merasa bahwa sudah menjadi perintah Allah agar mereka berbuat sendiri dan memilih jalan sendiri, terlepas dari saudara-saudaranya.... Jika hati dapat diajar, maka tidak akan ada perpisahan di antara kita” (hlm. 27-30). Tantangan-tantangan ke Depan

Pergerakan Advent memiliki banyak tantangan di depan, jauh lebih besar daripada apa pun yang kita telah hadapi. Berbicara dari sudut manusia, sepertinya tidak mungkin meramalkan kemenangan bagi gereja Allah. Tetapi untungnya kita tidak tergantung kepada kekuatan manusia. Yesus Kristus akan menaklukkan kejahatan dan dengan penuh kemenangan akan membawa umat-Nya melewati pencobaan dan tantangan yang tak pernah terbayangkan oleh mereka dalam namaNya dan kemuliaan-Nya! Roh Allah dengan penuh kuasa menggerakkan gereja ini ke arah seruan nyaring akhir kepada dunia sebagai satu pergerakan Advent yang unik. Kesaksiankesaksian pribadi para anggota gereja tentang bagaimana Allah menuntun dalam kehidupan mereka dan bagaimana mereka bisa menyampaikan pekabaran kepada orang lain adalah luar biasa! Orang-orang senang, dan gereja maju— bukan dengan usaha manusia, tetapi melalui kekuatan Roh Kudus! Bersatu, Bersatu, Bersatu

Saya memohon kepada masing-masing kita untuk bersatu mengangkat Ye-

sus dan dalam menyatakan kebenaran oleh iman; bersatu dalam mengarahkan orang kepada Firman Allah yang agung sebagaimana terbaca; bersatu dalam keyakinan Alkitabiah kita; bersatu dalam membaca Roh Nubuat; bersatu dalam doa yang bersungguh-sungguh; bersatu dalam menyampaikan pekabaran tentang bait suci; bersatu dalam menyampaikan pekabaran tiga malaikat; bersatu dalam kebangunan dan reformasi melalui kekuatan Allah; bersatu dalam memohon adanya hujan akhir; bersatu dalam membagikan buku Kemenangan Akhir; bersatu dalam Misi ke Kota-kota; bersatu dalam menerima pekabaran surga tentang layanan kesehatan yang luas dan reformasi kesehatan; bersatu dalam bekerja sama setelah sama-sama sepakat untuk melakukannya di bawah tuntunan Allah; bersatu dalam penyerahan, kerendahan hati, dan hormat di hadapan Tuhan dan satu sama lain; bersatu dengan setiap hari melakukan pelayanan praktis Yesus dalam pelayanan kasih kepada orang lain; bersatu dalam mempercayai kalau orangorang Advent adalah gereja umat sisa Allah; bersatu dalam pekabaran nubuatan surgawi yang diberikan dalam Alkitab dan Roh Nubuat; bersatu dalam kasih dan kasih karunia Kristus; bersatu dalam misi besar yang dipercayakan kepada orang Advent untuk “menceritakan kepada dunia” bahwa masa akhir sejarah dunia sedang terhampar di hadapan kita; dan bersatu secara giat dalam mengabarkan kedatangan Tuhan dan Juruselamat kita yang kedua kali, Yesus Kristus—Ia datang segera! Terlibatlah dalam misi Allah yang bersatu dalam kasih-Nya, Firman-Nya, kebenaran-Nya, dan damai sejahteraNya. n

Ted N. C. Wilson adalah Ketua GMAHK General Conference dengan kantor di Silver Spring, Maryland, AS.


Trombosis

K E S E H ATA N S E D U N I A

Vena Dalam Bagian

Oleh Allan R. Handysides dan Peter N. Landless

Dalam tugas pekerjaan, saya banyak melakukan perjalanan terbang, dan beberapa bulan yang lalu saya merasakan sakit pada kaki. Dokter saya mendiagnosa trombosis vena dalam. Selama ini saya mengkonsumsi obat pengencer darah, dan melakukan pemeriksaan darah dua kali seminggu. Apakah ini akan menjadi masalah yang berkelanjutan? Saya sudah berumur 42 tahun. atau dua menit. arah kita memiliki banyak fungsi. Pembekuan darah kemungkinan terjaSalah satunya adalah memastikan di ketika aliran darah lambat atau mamintegritas sirkulasinya agar dapat pet. Ini artinya penyempitan aliran dan temelakukan beberapa dari fungsi lainnya: kanan kepada vena. Pasien-pasien yang Mengangkut oksigen dan karbondioksida, membawa bahan gizi dan produk metabo- lama terbaring, tidak aktif, lebih berisiko mengalami darah beku. lismenya ke seluruh tubuh, dan memastiAda penyebab lain aliran darah lamkan hormon-hormon dapat dibawa ke ban dalam vena. Kehamilan, dengan ratempat-tempat kerja mereka. him besar, dapat membendung aliran daDarah juga memperbaiki pembuluh darah yang rusak dan mencegah perdarah- rah, demikian pula tumor panggul. Pil-pil KB dan kanker juga dapat meningkatkan an, sementara pada saat yang bersamaan kemampuan darah menggumpal. Wanita tidak terlalu “menggumpal� dan menutup pembuluh-pembuluh darah besar. Ini bisa yang mengkonsumsi hormon menambah risiko juga. mengakibatkan trombosis koroner, atau Cidera-cidera olahraga yang lama yang gumpalan di dalam pembuluh darah janmeninggalkan kerusakan pada vena, perjatung. Stroke juga bisa terjadi akibat sumlanan penerbangan yang lama di mana sebatan. seorang tidak banyak menggerakkan kaSatu sumbatan umumnya terbentuk dalam vena-vena besar kaki bagian bawah. ki—semua ini harus dipertimbangkan. BeBila ini terjadi, para pasien biasanya mera- gitu pula yang baru melahirkan anak atau sa sakit, kadang-kadang di betis juga beng- pembedahan. Karena Anda baru berumur 42 tahun, kak pada kaki dan pembesaran vena. Tungkai juga bisa terasa lebih hangat dari- Anda mungkin masih akan mengalami banyak hal. Orang dengan trombosis yang pada bagian lain. berulang, riwayat keluarga trombosis, atau Peristiwa semacam itu bermasalah, tabekuan-bekuan darah di tempat-tempat pi membawa serta masalah yang lebih beyang tidak biasa seperti hati, atau jalur sar lagi. Kalau sumbatannya atau potongpembuka, vena, mungkin ada faktor genean kecil sumbatannya terlepas, maka akan tikanya. Anda bisa diperiksa untuk adanya terbawa dalam darah menuju jantung, kemudian dipompa ke dalam arteri paru-pa- kondisi-kondisi warisan ini yang mungkin bisa membuat bekuan darah Anda lebih ru. Ini menghambat suplai darah kepada mudah terjadi. bagian-bagian paru dan mengurangi efisiUltrasound terbukti sangat berguna ensi pernapasan. Satu sumbatan besar bisa dalam mendiagnosis masalah vena besar, menghambat seluruh paru-paru dan vena-vena yang lebih kecil tidak semudah membunuh pasien itu dalam waktu satu

D

itu diperiksa dengan ultrasound. Pemeriksaan akhir bagi bekuan darah adalah venogram, dimana zat celup (dye) disuntikkan dan gambar diambil untuk memperlihatkan arsitektur vena. Mengkonsumsi antikoagulan, yang biasanya disebut “pengencer darah,� adalah pengobatan yang biasa dilakukan. Ini menghambat sebagian dari mekanisme pembekuan, yang harus diperiksa dengan hati-hati untuk memastikan darah seseorang dapat berlanjut dengan beberapa kemampuan pembekuannya. Itulah sebabnya mengapa Anda melakukan pemeriksaan darah itu: untuk memastikan Anda mendapatkan cukup, tidak terlalu banyak, dari satu efek. Setelah kira-kira enam bulan dokter Anda mungkin akan mulai mengurangi anti menggumpalnya. Pada titik itu, beberapa dokter akan meresepkan aspirin setiap hari untuk menurunkan kekentalan platelet. Anda harus minum banyak air untuk mencegah darah Anda agar tidak terlalu kental. Aktivitas itu penting, karena otot meremas vena dan membantu mendorong darah. Jika Anda harus banyak bepergian, mintalah tempat duduk di lorong dan seringlah bangun untuk berjalan dan melakukan peregangan. Kami sarankan Anda mendiskusikan beberapa permasalahan yang baru kita singgung tadi, dengan dokter Anda, karena ruang yang tersedia di sini hanya membahas hal yang menonjol saja. n

Allan R. Handysides, seorang ahli ginekologi, Direktur Departemen Kesehatan General Conference.

Peter N. Landless, seorang ahli cardiologi nuklir,

adalah Asociate Direktur Departemen Pelayanan Kesehatan General Conference.

02 - 2013 | Adventist World

11


R E N U N G A N

I man

Oleh Jorge Iuorno

Kekal

Bagaimana bertahan di masa-masa penuh tekanan

K

isah Naomi penuh dengan situasi penuh tekanan yang juga dihadapi oleh banyak keluarga modern. Seperti kebanyakan kita, Naomi harus menangkap satu visi yang lebih jelas dari Allah yang penuh belas kasih, yang amat mengasihi kita dan peduli kepada kita dalam masa-masa sulit.

Kehidupan Penuh Tekanan

Berikut sejumlah situasi penuh tekanan yang dialami Naomi dari Betlehem. Anda bisa mengalami beberapa— tetapi saya harap—tidak semuanya. 1. Kelaparan (Rut 1:1): Banyak keluarga hidup dengan kebutuhan-kebutuhan dasar yang tak terpenuhi. Sekarang ini lebih dari 800 juta orang menderita kelaparan,1 dan 1 persen orang terkaya dari populasi dunia hidup dengan sumber daya yang sama dengan 57 persen bagian bawah.2 Jelas, sedikit orang memiliki banyak, dan banyak orang memiliki terlalu sedikit. Paradoks bagi keluarga Naomi adalah bahwa mereka harus meninggalkan Betlehem, yang artinya “rumah roti,” untuk mencari roti di tempat lain. 2. Pindah (Rut 1:1): Diperkirakan bahwa sekitar 214 juta orang pindah ke negara lain pada tahun 2010, yang artinya bahwa satu dari setiap 33 penduduk di planet pada tahun 2010 harus pindah.3 Anggota gereja Advent tidak terkecuali dari kecenderungan ini. Banyak orang meninggalkan rumah mereka mencari kesempatan-kesempatan yang lebih baik. Keluarga Naomi mewakili semua orang-

12

Adventist World | 02 - 2013

orang yang harus menyesuaikan diri mereka sendiri pada budaya yang berbeda dan konteks agama tanpa jaringan pendukung. Jika mereka harus menghadapi kesulitan, maka mereka harus menghadapinya sendiri. 3. Masa janda (Rut 1:3): Penelitian menunjukkan bahwa kehilangan pasangan adalah salah satu faktor stres terbesar dalam hidup. Naomi merasakan kesendirian dalam masa janda di tengah masyarakat yang didominasi kaum pria, dimana para suami yang mengurus keamanan dalam rumah tangga. Setelah kematian suaminya, ia harus mendidik anakanak mereka, memainkan peran sebagai ibu dan ayah. Yang menyedihkan, inilah kenyataan umum di masa kita yang membutuhkan perhatian kita. Sebagaimana banyak keluarga sekarang ini, keluarga Naomi harus berfungsi sebisanya, bukan sesuai keinginan mereka. 4. Mengalami sindroma “sarang kosong” (Rut 1:4): Sudah menjadi aturan hidup bahwa anak-anak kita datang dan pergi seolah satu malam saja. Inilah yang kita harapkan: Itu bagian dari bertumbuh. Akan tetapi, itu tidak berarti bahwa kita tidak lagi menderita dalam ketidakhadiran mereka. Sebuah kamar tidur yang dengan rapih dibersihkan dapat membawa kenangan-kenangan kegaduhan dan ketidakteraturan yang diakibatkan oleh kehadiran anak-anak. Situasi ini seringkali sumber depresi, terutama bagi para orangtua yang telah menyerahkan segala yang mereka miliki kepada anak-

anak yang sudah tidak ada lagi. 5. Kehilangan anak-anak (Rut 1:5): Kehilangan kedua putranya tentu menyebabkan banyak tekanan bagi Naomi. Jika seseorang kehilangan orangtua mereka, maka mereka menjadi yatim piatu: Jika seorang wanita kehilangan suami, maka ia menjadi janda—namun kehilangan seorang anak tidak ada namanya. Naomi mengalami kepedihan tanpa nama ini. Kita mengharapkan anak-anak menguburkan orangtua mereka, bukan sebaliknya. Namun kehidupan tidaklah selalu sesuai logika. 6. Kekhawatiran, kesendirian, dan usia lanjut (Rut 1:12): Naomi pastilah penuh dengan tanda tanya. Ia harus mengha­ dapi pengalaman sulit dalam hidup dengan sikap diam Allah. Lebih jauh lagi, Naomi kini sudah tua, dan pilihan-pilihan hidupnya terbatas. Tidaklah sama menghadapi kesulitan hidup bilamana seseorang memiliki kekuatan masa muda daripada ketika seseorang telah letih dengan berbagai tekanan yang sudah bertahun-tahun. Pada titik ini dalam cerita tersebut, Naomi memutuskan untuk kembali ke Betlehem—satu perjalanan berbahaya bagi seorang wanita. Bayangkan kedatangannya di kota kelahirannya saat ia mengulangi kisah sedihnya kepada keluarga dan teman-teman. Sungguh berbeda antara apa yang ia harapkan dan apa yang telah terjadi! Naomi pergi bersama satu keluarga dan kembali sendirian. Ia meninggalkan Betlehem mengharapkan satu kehidupan


DI tengah rasa kehilangan dan tragedi Anda, bayangkanlah sejenak Naomi yang mengayun Obed di pangkuannya.

yang lebih baik bagi keluarganya dan kembali dengan satu kisah tragis. Ia pergi sebagai Naomi (dalam bahasa Ibrani artinya “manis”) dan kembali sebagai Mara (yang artinya “pahit” [Rut 1:20, 21]). Pancaran Pengharapan

Rut, sang menantu perempuan mengalami kehilangan yang sama: Ia berduka atas kematian suaminya dan merasa tidak yakin dengan masa depannya. Namun ia memutuskan untuk tidak meninggalkan mertuanya, mengatakan dalam perkataan penuh iman yang menakjubkan bahwa, “bangsamulah bangsaku, Allahmulah Allahku” (ayat 16). Entah bagaimana Rut dan Naomi mencirikan mereka yang, dengan pertolongan Allah, mengatasi kesulitan dan cobaan hidup dengan cara terbaik. Gantinya menjadi sinis dan sedih, mereka terus hidup, mengasihi, dan menemukan kepuasan dan sukacita dalam pelayanan mereka kepada orang lain. Mereka memperlihatkan bahwa iman adalah kunci untuk meneguhkan kekuatan emosi dan rohani, Sementara Rut mengurus Naomi, dengan memungut di ladang, ia bertemu Boas, yang terkesan oleh perilaku janda muda tersebut. Boas menyediakan air dan perlindungan kepada Rut; ia membagikan makanannya, mendukung dia, menyelamatkan dia dari rasa tidak nyaman, dan memberikannya kesempatan untuk membantu dirinya sendiri (Rut 2:9-17). Ill u s t r a t i o n

b y

B r ett

M el i t i

Pada malam harinya ketika Rut menceritakan berkat-berkatnya kepada mertuanya, Naomi menyebut Boas sebagai seorang goel (ayat 20). Istilah Ibrani berarti “penebus.” Kisah Naomi dan Rut mengingatkan kita bahwa Allah memahami kebutuhan keluarga-keluarga kita. Dalam pemeliharaan-Nya, Allah menyediakan seorang goel untuk Rut dan Naomi. Dan Ia juga akan menyediakan goel bagi keluarga kita yang terluka. Boas, sebagai goel, menjadi semacam Kristus, sebagaimana diutarakan oleh Ellen White: “Pekerjaan menebus kita dan para keturunan kita, yang sesat oleh dosa, jatuh ke atas Dia yang adalah ‘kerabat dekat’ kita. Untuk menebus kitalah maka Ia menjadi sanak keluarga kita. Lebih dekat dari ayah, ibu, saudara, teman, atau kekasih adalah Tuhan Juruselamat kita.”4 Akhirnya Rut meminta Boas memenuhi tanggung jawabnya sebagai seorang goel dan menebus dia. Boas menanggapi dengan senang hati dan mengambil Rut sebagai istrinya. Akhir yang Menyenangkan

Berikutnya kita mendapati Naomi yang mengurus Obed, putra Rut.5 Diputarbalikkan dengan hebat, yang telah kehilangan begitu banyak diberikan seorang anak untuk diurus, wajahnya dipenuhi dengan keriput, matanya terbiasa tercucur air mata, kini bersinar dengan pengharapan. Di pangkuan Naomi ada

benih Penebus masa depan, Tuhan Yesus kita. Obed akan menjadi kakek dari Daud, dan dari garis keturunan Daud akan muncul Juruselamat dari seluruh umat manusia. Di tengah kehilangan dan tragedi Anda, bayangkan sejenak Naomi yang sedang mengayun Obed di pangkuannya, yakin bahwa masa depannya dijamin, syukurlah ada seorang goel. Disini kita melihat bahwa iman itu dapat bertahan menghadapi cobaan dan kepedihan. Yesus memahami penderitaan kita, karena Ia juga “biasa menderita kesakitan” (Yes. 53:3). Ia bersedia dan sanggup menjadi goel kita. Ia ingin memulihkan hati kita, menyembuhkan luka-luka kita, dan membawa damai dan pengharapan kepada hati yang terluka. n 1 Bandingkan laporan PBB di http:www.un.org/apps/news/ story.asp?NewsID=43235&Cr=food+security&CrI 2 Lihat “From Left Business Observer,” di http://www.iom.int/ cms/en/sites/iom/home/about-migration/facts--figures-1.html 3 World Migration Report 2010 (International Organization for Migration): dikutip di http://www.iom.int/cms/en/sites/iom/ home/about-migration/facts-figures-1.html 4 Ellen G. White, The Desire of Ages (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1898), hlm. 327. 5 Perhatikan bahwa meskipun para tetangga dalam Rut 4:17 menyatakan Obed anak Naomi, sejujurnya ia bahkan bukan cucu dari Naomi.

Jorge Iuorno, D.Min.,

is professor of theology at River Plate Adventist University in Argentina.

02 - 2013 | Adventist World

13


K E P E R C A Y A A N

D A S A R

S

aya selalu kagum dengan kehebatan cerita-cerita. Kita amat menghargai para guru dan profesor yang tidak hanya mengetahui permasalahan mereka, tetapi juga mampu berkomunikasi secara efektif. Dalam hal ini saya ingat mereka yang adalah para jurucerita yang hebat. Mungkin saya melupakan sebagian besar waktunya, formula, atau teori-teo­ rinya, tetapi kisah-kisah mereka tetap melekat. Yesus mengetahui hebatnya cerita, sehingga sering menggunakan perumpamaan untuk menjelaskan maksudnya. Lagipula, Ia tidaklah sungguh-sungguh tertarik dalam teknik-teknik menabur yang inovatif atau metode-metode terbaik urusan memanen. Yesus ingin menyampaikan kebenaran-kebenaran rohani yang seringkali mengandung konsep yang membingungkan dan mengejutkan. Jadi Ia berbicara dalam gambaran-gambaran lisan. Sebagaimana dijelaskan Ellen White: “Yang tidak diketahui diilustrasikan oleh yang diketahui; kebenaran-kebenaran Ilahi oleh hal-hal duniawi yang paling dikenal orang banyak.”*

Konteks

Tiga dari perumpamaan Yesus yang paling dikenal baik, ditemukan dalam Lukas 15. Dalam Lukas 14:25-35 kita mendapati Yesus dikelilingi oleh orang banyak. Tuhan berbicara tentang nilai pemuridan dengan menggunakan gambaran-gambaran yang berbeda. Keluarga, bahkan orang-orang tua, harus menempati tempat kedua (ayat 26, 27); seorang tukang bangunan harus membuat rencana keuangan jangka panjang (ayat 28); seorang raja harus menimbang kekuatan perang (ayat 31-33); garam harus tetap asin (ayat 34, 35). Di akhir gambarangambaran berantai ini Yesus berseru: “Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!” (ayat 35). Adegan berikutnya penting: Lukas memberitahu bahwa para pemungut pajak dan orang-orang berdosa berdesak-

14

Adventist World | 02 - 2013

PASAL 10

1,10, 50

Ketika Allah Bekerja Oleh Gerald A. Klingbeil

desakan di sekeliling Yesus untuk mendengarkan Dia. Mereka memahami ajakan itu, sementara orang-orang Farisi dan para guru ahli taurat bersungut-sungut (Lukas 15:1, 2). Mengetahui semua ini, Yesus menceritakan satu kisah—sebenarnya tiga cerita, semua dengan topik yang sama. Semua cerita itu mengikuti pola yang serupa: Seseorang kehilangan sesuatu, mencarinya dengan putus asa, menemukannya, dan merayakannya—akhir dari cerita. Tentang Domba, Dirham, dan Anak yang Hilang

Pertama, ada seorang gembala yang memperhatikan bahwa seekor dombanya tersesat pada siang hari terik, lalu meninggalkan ke-99 domba untuk mencari yang hilang itu. Pernahkah Anda mempertimbangkan kebijakan keputusan sang gembala yang tampaknya mengabaikan ke-99 dan fokus pada domba

yang hilang? Teman-teman yang memiliki pemahaman bisnis mengatakan kepada saya bahwa kehilangan 1 persen dalam produksi sebenarnya mewakili ratarata taruhan yang besar. Mengapa gembala itu mau meninggalkan 99 domba untuk menemukan satu yang hilang? Penjelasan Yesus dalam ayat 7 menyediakan satu petunjuk: Surga bersukacita atas setiap orang berdosa yang bertobat, sementara yang 99 lainnya mungkin tidak merasa perlu kembali. Dapatkah Anda membayangkan wajah-wajah orang Farisi saat itu? Dirham yang hilang memberikan satu poin yang berbeda. Kali ini Yesus mengangkat faktor kehilangan kepada 10 persen. Setelah menghitung dirhamnya—kemungkinan besar bagian dari mas kawinnya—seorang wanita mendapati bahwa satu dirham hilang. Ini untuk musim hujan—sebanding dengan 10 upah bagi seorang pekerja harian. Wanita tersebut masih memiliki 90 persen, te-


tapi mulai mencari dengan kalang kabut. Di tengah hari yang terik ia menyalakan lampu untuk melihat setiap sudut rumahnya. Ketika pada akhirnya ia menemukan dirham tersebut, ia memanggil teman-teman dan tetangga untuk membagikan kabar baik tersebut (ayat 9). Sang wanita mengeluarkan biaya amat besar (ingat, tanpa lampu listrik, minyak sangat mahal!) untuk mencari harta bendanya; kemudian ia membagikan sukacitanya kepada komunitasnya. Sekali lagi Yesus mengingatkan para pendengarnya bahwa seorang pendosa yang bertobat menimbulkan sukacita di istana surgawi. Cerita terakhir bahkan lebih mengejutkan. Kali ini para pendengar pastilah ternganga ketika mereka memahami bahwa anak termuda dari dua orang (bukan sulung) menuntut warisan kepada ayahnya. Itu adalah sesuatu yang tidak boleh dilakukan. Itu menunjukkan kurangnya rasa hormat dan memalukan. Anda mengetahui kisahnya. Sang anak muda pergi dari rumah, menjalani hidup boros dan berfoya-foya, dan akhirnya mendapati dirinya bangkrut dan diper-

malukan, menjaga babi dan menginginkan makanannya. Pada akhirnya ia memutuskan untuk kembali ke rumah— bukan sebagai seorang putra, tetapi sebagai seorang hamba. Sementara itu, sang ayah selama ini menunggu setiap hari. Suatu hari ia melihat satu sosok berpeluh perlahan berjalan menuju rumahnya. Sosok itu tampak amat dikenal—ya, itu adalah putranya. Pemandangan berikut menggeser segala sesuatunya. Sang ayah mulai berlari ke arah putranya yang bau dan kotor. Rangkulan ayahnya serasa bertahan selamanya—akhirnya yang hilang telah kembali ke rumah. Sebuah pesta dengan segera diatur, dan seluruh isi rumah merayakannya—hampir seisi rumah. Abangnya, marah dan sedih, tidak mau bergabung dalam perayaan itu. Yesus memberikan delapan ayat untuk memberitahu kita tentang dialog antara sang ayah dan putra sulungnya. Ayat 31 dan 32 menyediakan intinya: “Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu. Kita patut bersukacita dan bergembira karena

Pengalaman Keselamatan Dalam kasih dan kemurahan kekal, Allah membuat Kristus, yang tidak mengenal dosa, menjadi berdosa bagi kita, agar di dalam Dia kita bisa dibenarkan di hadapan Allah. Dituntun oleh Roh Kudus, kita merasakan kebutuhan kita, menyadari keberdosaan kita, bertobat dari pelanggaran kita, dan melatih iman di dalam Yesus sebagai Tuhan dan Kristus, sebagai Pengganti dan Teladan. Iman yang menerima keselamatan ini ada melalui kuasa Firman ilahi dan merupakan pemberian kasih karunia Allah. Melalui Kristus kita dibenarkan, diangkat sebagai putra dan putri Allah, dan dilepaskan dari perbudakan dosa. Melalui Roh kita dilahirkan kembali dan disucikan; Roh memperbarui pikiran kita, menuliskan hukum kasih Allah di dalam hati kita, dan kita diberikan kuasa untuk menjalani kehidupan suci. Begitu kita tinggal di dalam Dia, maka kita turut ambil bagian dalam sifat ilahi dan memiliki jaminan keselamatan sekarang dan pada penghakiman (2 Kor. 5:17-21; Yoh. 3:16; Gal. 1:4; 4:4-7; Titus 3:3-7; Yoh. 16:8; Gal. 33, 14; 1 Ptr. 2:21, 22; Rm. 10:17; Luk. 17:5; Mrk. 9:23, 24; Ef. 2: 5-10 ; Rm. 3:21-26; Kol. 1:13,14; Rm. 8:14-17; Gal. 3:26; Yoh. 3:3-8; 1 Ptr. 1:23; Rm. 12:2; Ibr. 8:7-12; Yeh. 36:25-27; 2 Ptr. 1:3,4; Rm. 8:1-4; 5:6-10).

adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali.” Paradoks Keselamatan

Banyak pelajaran bisa dipetik dari ketiga cerita ini. Ketiganya mengingatkan kita secara grafis bahwa keselamatan memerlukan bantuan dari luar. Entah itu seorang gembala, seorang wanita yang dengan cermat mencari sebuah dirham, atau seorang ayah menantikan putranya: Ketika kita hilang, Allahlah yang mengambil inisiatif untuk menyelamatkan kita (Yoh. 6:44). Begitu kita menyadari ketidakberdayaan kita, maka kita harus membuat keputusan untuk “pulang ke rumah” dan membiarkan Roh Allah mengubah kita menjadi satu ciptaan baru (2 Kor. 5:17). Pada hitungan matematika Allah, 1 persen+10 persen+50 persen=1—yang hilang. Kasih karunia Allah yang menyelamatkan melampaui angka dan kemungkinan bagi individu. Seluruh alam semesta menyaksikan pergumulan besar bagi nasib manusia. Setiap orang yang ditemukan menimbulkan gebyar perayaan lain di istana surgawi. Setiap keputusan melawan Kristus menyebabkan air mata dan kepedihan bagi keluarga surgawi. Sementara Yesus memandang kepada kerumunan orang banyak yang mendengarkan cerita-cerita penting tentang kerajaan ini, Ia melihat mereka yang mau mendengar—dan menerima kasih karunia Allah yang menyelamatkan dan mengubahkan. Ia masih mencarinya hingga kini. n * Ellen G. White, Christ’s Object Lessons (Washington, D.C.: Review and Herald Pub. Assn., 1900), hlm. 17.

Gerald A. Klingbeil ada-

lah Associate Editor Adventist World yang senang bekerja di lengan Yesus.

02 - 2013 | Adventist World

15


C E R I TA S A M P U L

G

ereja Advent jemaat Decatur-Hartselle berbahasa Spanyol di Alabama akan segera rubuh. Atapnya membusuk. Dinding belakang bangunan itu akan rubuh, di­ tambal dengan lempengan-lempengan logam. Di ruang ganti, salah langkah akan membuat kaki terperosok menembus salah satu lubang lantai. Dan di ruang utama tempat ibadah itu, sebuah kabel kawat terentang dari atas salah satu dinding ke dinding lain untuk mencegah bangunan itu runtuh. Struktur gereja itu tadinya berada dalam bentuk yang bagus, tetapi kini menjadi berbahaya. Beberapa musim dingin yang lalu sebuah bangunan serba guna di balik gereja utama telah ambruk selama badai salju. Nasib yang serupa kemungkin-

Misi ke Amerika Serikat

Beberapa tahun yang lalu Maranatha Volunteers International menyadari adanya masalah. Meskipun mereka mengetahui bagaimana merespons kepada permintaan-permintaan internasional terhadap gereja-gereja—mereka memiliki sebuah sistem yang dijalankan selama empat dasawarsa—mereka memiliki beberapa solusi bagi sebuah jemaat kecil tanpa gereja di Amerika Utara. Organisasi tersebut secara teratur menggerakkan para relawan untuk proyek-proyek renovasi di Amerika Serikat, tetapi mereka jarang membangun keseluruhan gereja dari awal. Dan tidak seperti proyek-proyek di luar negeri, di mana Maranatha menyediakan sebuah rencana bangunan standar, pola serupa tidak ada di Amerika Utara. “Jemaat-jemaat di Amerika Utara datang meminta bantuan, tetapi kalau mereka belum memiliki rencana, kami tidak bisa membantu mereka. Ini terutama untuk jemaat-jemaat kecil dengan anggaran terbatas,” kata Kyle Fiess, wakil ketua bagian pemasaran dan proyek di Maranatha.

16

Adventist World | 02 - 2013

L eo n el b y P hoto s

an menantikan tempat ibadah itu. Jadi jemaat yang terdiri dari 75 anggota mulai berdoa dan menabung untuk sebuah gereja baru. Selama beberapa bulan para anggota menyisihkan satu minggu upah mereka untuk proyek tersebut setiap bulannya. Tetapi meskipun begitu sebagian besar mereka bekerja sebagai buruh, bahkan pengorbanan memberi upah besar sebanyak satu minggu itu tetap kecil dibandingkan dengan biaya konstruksi. Namun kelompok itu terus menabung. Mereka terus berkumpul. Dan yang paling penting, mereka terus berdoa. “Kami berdoa setiap pagi, memohon kepada Tuhan, ‘Buatlah satu mukjizat. Buatlah satu mukjizat bagi kami,’” kenang Hortensia Aguilar, seorang anggota jemaat Decatur-Hartselle. Ternyata Allah telah merancang jawaban doa mereka.

M a c i a s

MEMBANGUN SEBUAH GEREJA di

Atas, kiri: Setelah kurang dari satu minggu, gereja baru-Decatur Hartselle mulai terbentuk. Gereja tersebut seluas sekitar 6.000 meter persegi dan termasuk ruang persekutuan, ruang kelas, dan ruang ibadah yang bisa duduk di mana saja sekitar 130-150 orang. Atas, kanan: Misael dan Hortensia Aguilar berdiri dengan bangga di depan gereja baru mereka. Misael adalah salah satu anggota asli dari kelompok-Decatur Hartselle. Bawah, kiri: Mel Eisele (kiri), Ketua Konferens Gulf States, dan Roger Hatch, anggota dewan Maranatha dan pemimpin proyek, pergi ke gereja rencana bangunan untuk Decatur-Hartselle. Sisipan: Pastor David Huaringa berdiri dalam apa yang akan menjadi ruangan ibadah yang baru. Dia telah bekerja setiap hari bersama para relawan, yang katanya adalah “sebuah contoh mulia [karena] mereka memiliki keinginan kuat untuk terus melayani.”


P hoto

b y

L eo n el

M a c i a s

merupakan 16,7 persen populasi Amerika Serikat, kelompok etnis terbesar di negara tersebut. Kecenderungan nasional ini dicerminkan dalam pertumbuhan gereja Advent Divisi Amerika Utara. Ernest Castillo, seorang Wakil Ketua Divisi Amerika Utara, berkata kaum Hispa­ nik membentuk 17 persen total keanggotaan di NAD sekarang ini. “[Keanggotaan] bertumbuh hingga 8 sampai 10 persen per tahun. Pekerjaan kaum Hispanik menjamur di seputar NAD,” kata Castillo. Ia berkata pada tahun 2012 saja, ada 15.000 baptisan. Castillo menghubungkan pertumbuhan pesat itu dengan pelayanan kelompok-kelompok kecil. Ia berkata seringkali anggota-anggota gereja individual mengajak para tetangga untuk melihat pertemuan penginjilan atau mengadakan pelajaran Al-

Amerika Oleh Julie Z. Lee

Lebih jauh lagi, jemaat-jemaat kecil memiliki kecenderungan menjalani proses bangunan baru dan terperosok dalam keadaan tanpa keuangan. Proyek-proyek dimulai, dirancang oleh biaya arsitek yang besar. Kelompok-kelompok dibiarkan membuat rancangan gereja yang rumit di atas kertas dan sebuah bidang kosong dalam kehidupan nyata. “Kami telah melihatnya berulang kali: gereja-gereja membentuk komite-komite, pengumpulan dana, dan pada akhirnya menghabiskan segenap waktu dan uang mereka pada seorang arsitek yang merancang sebuah gereja yang tidak efisien dan terlalu mahal untuk dibangun,” kata Fiess. “Itulah kenyataan yang memotivasi gagasan sebuah rencana standar bagi gerejagereja kecil di Amerika Utara. Kami menyadari kalau kami bisa mengisi ceruk itu dan menyediakan sebuah pelayanan bagi mereka yang sedikit atau tidak sama sekali memiliki keahlian tentang bangunan.” Jadi para anggota dewan Maranatha, Ken Casper dan Roger Hatch, keduanya kontraktor pensiunan, mulai mengembangkan cetak biru bagi sebuah gereja standar. Rancangannya sederhana, yang bisa dengan mudah dilaksanakan oleh para relawan, namun tidak mengurangi fungsi. Dan yang paling penting, harus terjangkau. Sementara itu, kebutuhan lain tengah bergejolak di gereja Amerika Utara. Keanggotaan kaum Hispanik berkembang pesat, dan populasi itu memerlukan tempat-tempat untuk ibadah. Situasinya cocok sekali dengan gagasan tentang gereja-gereja Maranatha yang terjangkau—bukti dari penentuan waktu Allah yang sempurna. Kepedihan yang Bertambah

Satu peralihan kependudukan terjadi di Amerika Serikat. Populasi kaum Hispanik telah berkembang dengan pesat; Sensus AS tahun 2010 melaporkan kelompok itu bertumbuh pada laju 43 persen antara tahun 2000 dan 2010. Kaum Hispanik

Kisah mengenai perubahan, konstruksi, & iman

kitab. Ada juga komponen budaya yang memudahkan proses itu. “Jumlah kumpulan kaum Hispanik kami pada dasarnya mempromosikan penginjilan,” kata Castillo. Inisiatif-inisiatif jangkauan luar berskala besar umum terjadi di Amerika Tengah dan Selatan, dan para pendeta serta anggota awam memiliki semangat bagi penginjilan. Pengharapan ini dibawa serta ke dalam gereja-gereja Hispanik di Amerika Utara. Akan tetapi, pertumbuhan itu bukan tanpa masalah. Peningkatan yang tiba-tiba, telah menciptakan kekurangan bangunan gereja. Dan dengan budaya penginjilan Hispanik, terdapat banyak kekecewaan karena tidak adanya tempat menetap untuk membagikan Injil. Dilema ini terutama diungkapkan di Southern Union Conference, satu wilayah yang mencakup delapan negara bagian. Menurut Jorge Mayer, direktur pelayanan Hispanik untuk Southern Union Conference, ada lebih dari 200 gereja Hispanik di wilayah tersebut, tetapi tidak lebih dari 20 persen memiliki bangunan mereka sendiri. “Salah satu permintaan paling konstan yang datang ke kantor saya adalah ‘Bagaimanakah kita bisa membangun sebuah gereja? Bagaimanakah kita bisa mengumpulkan dana? Kita memerlukan sebuah tempat ibadah. Kita menginginkan lebih banyak aktivitas. Kita ingin melayani komunitas,” ujar Mayer. “Jemaat tersebut tidak memiliki tempat untuk menyimpan makanan dan barang-barang, dan mereka tidak memiliki ruang untuk mengadakan seminar-seminar dan pelatihan secara teratur.” Tentunya solusi yang tersedia adalah agar jemaat-jemaat mengumpulkan dana untuk proyek sebuah bangunan. Masalahnya adalah tidak ada uang dalam jemaat-jemaat ini. Meskipun tantangan keuangan umum terjadi di gereja-gereja seluruh Amerika Utara, situasi ini unik karena keanggotaan Hispanik

02 - 2013 | Adventist World

17


P hoto

b y

T i moth y

Wolfe r

Kanan: Ratusan menghadiri penahbisan gereja jemaat Albany New, Alabama, Spanyol pada bulan Agustus hanya beberapa minggu kemudian, gereja mengadakan pertemuan penginjilan, di mana 16 orang dibaptis. Bawah: Gereja Albany Spanish yang baru adalah yang pertama di Amerika Utara yang menjadi standar, gereja kecil yang telah dibangun Maranatha. P hoto

b y

T i moth y

Wolfe r

Tuhan, berikan kami sebuah

gereja. Berikan kami gereja yang layak .

bagi-Mu yang tengah berkembang ini sebagian besar adalah kaum imigran, banyak dari antara mereka bekerja dengan upah rendah dalam pekerjaan kasar. Namun kemiskinan tidak menghentikan mereka dari memberi secara murah hati kepada gereja. Hanya saja dalam banyak hal, itu tidak cukup. Merencanakan Sebuah Strategi

Pada tahun 2010, dewan Maranatha memperhatikan pertumbuhan keanggotaan kaum Hispanik di Amerika Serikat dan memutuskan untuk menciptakan sebuah rencana untuk mendorong keikutsertaan pada perjalanan-perjalanan misi. Maranatha berhubungan dengan Jorge Mayer dan berakhir dengan kongres koordinator Hispanik di Southern Union Conference. “Kami duduk mengelilingi meja, berbincang tentang misi Maranatha, dan mengapa kami tertarik bekerja di tengah populasi Hispanik. Kami membicarakan tentang pengaturan sebuah konvensi Hispanik ketika seseorang bertanya, ‘Apakah kalian membantu jemaat-jemaat membangun gereja di Amerika Serikat?’” kata Fiess. “Kami tidak menyangka akan ada pertanyaan demikian. Dan kami berkata, ‘Tentu saja. Apakah kebutuhankebutuhan kalian?’” Respons Maranatha membawa percakapan itu ke bidang lain. Para koordinator Hispanik mulai berbincang dengan semangat tentang kebutuhan akan gereja-gereja. Para koordinator menandai semua kelompok dalam konferens mereka yang bisa segera menggunakan sebuah gereja. “Sementara kami berbincang, kami menyadari kalau ini semua adalah jemaat-jemaat yang memerlukan bangunan-ba­ ngunan dasar yang kecil. Banyak yang berlokasi di bagian-bagian terpencil negara ini di mana Anda tidak memerlukan apa pun yang mewah atau rumit,” kata Fiess. “Itu memfokuskan kita kembali kepada keseluruhan konsep gereja yang terjangkau dan standar.”

18

Adventist World | 02 - 2013

Roger Hatch, seorang anggota lama dewan Maranatha, kemudian mengebaskan debu dari naskah pertama pola yang telah digambarkan dan disisihkan. Ia siap menjalankan proyek tersebut dengan tujuan yang baru dan lebih mendesak. “Kami mencoba melihat apa yang bisa kami lakukan di dunia bagi gereja kecil dan merampingkan harganya,” kata Hatch, pada pertemuan koordinator Hispanik. “Jadi pertama-tama kami mengusahakan ruangan yang bisa menampung 250 sampai 300 orang, dan muncul nilai 400.000 sampai 500.000 dolar AS. Segera kami berkata kalau ini terlalu banyak; mereka tidak sanggup. Jadi kami mulai sibuk dan mulai memperbaiki rencana kami.” Tujuannya, berdasarkan masukan dari para pemimpin Hispanik, adalah membangun sebuah gereja untuk sekitar 125 sampai 150 orang dan menjaga biaya di bawah harga 200.000 dolar AS. Hatch terus mencari gereja-gereja kecil lain yang dibangun dengan baik dan terjangkau. Akhirnya ia bersama komite konstruksi tiba pada satu solusi, diperkirakan bernilai 215.000 dolar dengan penggunaan tenaga relawan. Mereka juga memiliki sebuah jemaat yang siap mengujinya. Jemaat New Albany Spanish di Mississippi telah menjadi satu kelompok pengembara, pindah dari satu lokasi sewaan menuju lokasi berikutnya. Tetapi mereka akhirnya menabung cukup uang untuk membangun, dan para pemimpin uni konfrens segera menghubungkan mereka dengan Maranatha. Pada bulan Juni 2012, para relawan tiba untuk mulai mendirikan gereja “terjangkau” Maranatha yang pertama. Tetapi sementara proyek New Albany sedang berlangsung, gereja lain sedang berdoa. Di Alabama, 150 mil jauhnya, sekitar 70 anggota dari kelompok Decatur-Hartselle Spanish masih mendoakan gereja mereka yang rusak. Musim dingin akan segera tiba, dan dengan atap yang membusuk dan dinding-din­ ding yang menipis, mereka khawatir dan merasa tidak aman di


dalam bangunan itu. “Dalam setiap kelompok doa, kami menuntut kepada Allah, dengan berkata, ‘Tuhan, berikan kami sebuah gereja. Berikan kami gereja yang layak bagi-Mu.’” Kata Aguilar. Ketika mereka mendengar tentang proyek New Albany, para anggota pergi membantu gereja kerabat mereka. Berada di New Albany menawarkan sesuatu yang lain: memberikan mereka pengharapan. “Nah, kami berkata, ‘Jika mereka ingin membangun gereja itu untuk New Albany, bukankah mereka bisa membantu gereja kami juga?’” kata Aguilar. Ternyata pendetanya, David Huaringa, memiliki gagasan serupa. Huaringa adalah pendeta kedua gereja—Decatur-Hartselle dan New Albany—dan sementara berada di lokasi kerja New Albany, ia menarik Hatch meminta bantuannya. “Pendeta bertanya kepada saya, ‘Roger, bisakah Anda membuat gereja lain tahun ini?’” kenang Hatch. “Ketika saya melihat gereja itu, cukup menjelaskan mengapa mereka memerlukan sebuah gereja baru. Itulah awal dari proyek di Hartselle.” Suara Konstruksi

Pada suatu hari di bulan Oktober yang indah di pinggir kota Alabama langitnya biru, rumputnya hijau, dan burungburung menyenandungkan satu musik kepada pemandangan pedusunan ini. Satu-satunya detil yang asing adalah pukulan palu yang tak hentinya dan derungan mesin besar. Inilah lokasi kerja Maranatha di Hartselle, di mana lebih dari 50 relawan berkumpul untuk membangun sebuah gereja baru bagi jemaat Decatur-Hartselle Spanish. Sudah kurang dari seminggu, tetapi kerangka kerjanya sudah selesai dan tim mulai menyusun atap. Setelah satu minggu kerja berikut, gereja itu akan selesai. Cepatnya bangunan itu dilaksanakan berkaitan dengan jumlah tangan yang bekerja bukan rancangannya. Gereja “terjangkau” Maranatha mungkin sederhana, tetapi memiliki segala sesuatu yang dibutuhkan sebuah jemaat: Sebuah tempat ibadah, serambi, kantor pendeta, ruang ganti pakaian, ruangan kelas Sekolah Sabat, sebuah dapur, dan ruangan persekutuan. Semua ini dengan handalnya dirancang ke dalam luas lahan 6.000 kaki persegi. Berita tentang proyek itu tersebar luas, Maranatha menerima lebih banyak permintaan bantuan. Bahkan sebelum penyelesaikan proyek Decatur-Hartselle, para pemimpin di Southern Union Conference telah meminta gereja ketiga untuk jemaat Spanyol lainnya. Situasinya terutama mendesak di Gulf States Conference, satu wilayah yang mencakup Alabama, Mississippi, dan wilayah Florida. Kedua gereja Decatur-Hartselle dan New Albany berada di Gulf States Conference, di mana 50 persen baptisan tahunan ada di tengah kaum Hispanik. Mel Eisele, ketua konferens, telah menyaksikan keanggotaan Hispanik melejit—dari 15 sampai 2.000—selama 15 tahun terakhir, dan ia ingin menyediakan dukungan yang memadai. Eisele merasa bahwa proyekproyek konstruksi gereja, yang memerlukan dukungan keuangan dari konferens, sedang dijalankan untuk memperlihatkan sokongan. “Kami ingin sungguh-sungguh menganggap serius nasihat

Kitab Suci tentang bagaimana memperlakukan orang-orang yang pindah ke negara Anda,” kata Eisele. “Proyek ini adalah penguatan dari dukungan kami—ini bukti kalau itu bukan sekadar janji.” Pernyataan Eisele mungkin dianggap berani di tengah iklim nasional di mana imigrasi merupakan topik yang sedang menghangat. Namun ia telah menyaksikan negara dan gereja Advent berkembang menjadi sebuah keluarga dengan berbagai bahasa dan corak.” “Kini, bahkan di selatan ini—the Deep South—sangat sedikit sekali gereja yang semuanya berkulit putih. Mungkin ada, dari 100 gereja, satu atau dua di seluruh konferens yang semuanya berkulit putih. Kita memiliki orang Asia, Amerika-Afrika, orang kepulauan, dan kaum Hispanik. Ada banyak campuran dan perpaduan besar. Begitulah Amerika berubah,” kata Eisele. “Selama kita memiliki populasi imigran yang berarti, kita harus fokus menjangkau populasi tersebut.” Untuk mewujudkan kata-katanya, Eisele mengambil satu hari libur dari kantor konferens untuk bekerja di Hartselle. Ia tiba di lokasi mengenakan jeans dan topi keras. “Kita di sini untuk menjangkau orang, dan bagi saya, membangun sebuah fasilitas bagi mereka untuk datang dan membawa orang masuk dan melakukan penginjilan—itu sama-sama melakukan bagian dalam pelayanan sebagaimana yang lain.... Bukan membangun bangunannya. Melainkan menjangkau orang-orang,” katanya. Filosofi ini tentunya telah memberi dampak kuat bagi para anggota New Albany dan Decatur-Hartselle. Terbersit harapan setelah mengetahui bahwa mereka memiliki sebuah rumah gereja dan sebuah konferens yang mendukung mereka. Ada juga satu motivasi baru untuk membalasnya dalam pelayanan kepada Allah. “Pengalaman ini telah mendorong kita untuk lebih baik dalam membagikan Injil kepada orang lain, melayani lebih baik dalam gereja, dan mendorong anak-anak kita untuk lebih baik bagi Tuhan, memberikan segala sesuatu, memberikan segalanya bagi Dia,” kata Aguilar. Bagi Aguilar dan suaminya, Misael, melihat bangunan baru berdiri di atas tanah merupakan satu mimpi—mimpi seorang Amerika—sejak Misael tiba di Amerika Serikat dan memulai kelompok gereja lebih dari 10 tahun silam. Ia mengorbankan berminggu-minggu hari kerja dengan bekerja bersama para relawan. “Kadang-kadang suami bersama saya berbincang tentang bagaimana kelak kami tua, kami akan mengenang segala sesuatu tentang kelompok ini—pengalaman membangun gereja, tentang semua orang, tentang Maranatha,” kata Aguilar, berbicara dengan gembira sekali dalam bahasa Inggris yang baru dipelajari. Di belakangnya, gereja baru tengah dibangun, lebih cepat daripada yang pernah dibayangkannya. “Ini adalah mukjizat.” n

Julie Z. Lee seorang membawahi komunikasi untuk Maranatha Volunteers International. 02 - 2013 | Adventist World

19


TA M P I L A N K H U S U S

Suku di pulau terpencil belajar t

Jurn

Penginjil kawakan, Mark A. Finley; Direktur Departemen Sekolah Sabat dan Pelayanan Perorangan General Conference Jonathan Kuntaraf; Associate Direktur Departemen Pelayanan Kesehatan Kathleen Kuntaraf, istri dari Jonathan; penyanyi Charles Haugabrooks; dan anggota tim lainnya mengadakan satu serial penginjilan di Manado Indonesia pada tanggal 31 Agustus-7 September 2012. Ini menghasilkan pertobatan yang luar biasa, termasuk seorang kepala suku dari pulau terpencil Indonesia. Hope Channel merekam pertemuan itu setiap malam dan menyiarkan ke seluruh Indonesia dengan jaringan 24 jam yang telah terbentuk di sana. Berikut tiga laporan yang ditulis Finley tentang peristiwa itu selagi di Manado. Gaya percakapan sehari-hari dari laporan itu dipertahankan.—Editor

20

Adventist World | 02 - 2013

Do n a l d

Wo w o r I s k a n d a r

Salam terhangat dari Manado, Indonesia! Kami memulai pertemuan penginjilan kami kepada ribuan pendengar yang memadati Manado Convention Center. Manado adalah Ibukota dari Provinsi Sulawesi Utara, salah satu dari ratusan pulau di Indonesia. Lebih dari 73.000 orang Advent beribadah di sekitar 450 gereja di provinsi ini. Pergerakan Advent dimulai pada tahun 1921 ketika Samuel Rantung, yang tinggal di daerah ini, mengunjungi Jakarta. Selama masa tinggalnya yang lama di Jakarta, ia berkenalan dengan pekabaran Advent, menerima pelajaran Alkitab, dan dibaptiskan ke dalam gereja Advent. Ketika ia kembali kepada komunitas desanya di Sulawesi Utara, seluruh desa ingin mengetahui tentang “binatang besi,” yakni kereta api di Jakarta. Tidak ada kereta api di wilayah Indonesia ini, dan tidak seorang pun pernah melihatnya. Jadi Rantung mengajak penduduk kota ke pertemuan khusus untuk mendengar tentang petualangannya, dimana selama itu ia menceritakan binatang jenis lainnya—binatang nubuatan dalam Daniel 7 dan 8. Para penduduk mendengar dengan penuh minat ketika mendengarkan ten-

Wele y

2 September

P e g g y

Laporan 1

Oleh Mark A. Finley

Atas: BERSERAH KEPADA YESUS: Mark Finley dan Jonathan Kuntaraf membaptiskan dua dari ratusan orang yang menerima Yesus sebagai Juruselamat mereka di Manado. Bawah: ORANG BANYAK YANG MEMADATI: Sekitar 15.000 orang memadati setiap ruangan sampai ke luar ruangan Manado Convention Center pada hari Sabat selama serial penginjilan.


tentang Yesus.

P e g g y

I s k a n d a r

Wo w o r

nal

tang nubuatan itu dan tentang kedatangan Yesus. Rantung melanjutkan diskusi teratur bersama mereka tentang nubuatan Alkitab, dan pada akhir tahun itu, 21 orang dibaptiskan dan keyakinan Advent dimulai di daerah Manado. Gereja-gereja kita kini berkembang pesat di sini, dan keanggotaannya bertumbuh. Di Manado kini ada sebuah kantor uni Advent, sebuah kantor konferens, dan pusat medis berdaya tampung 90 tempat tidur. Ada juga sebuah universitas sekular yang tengah berkembang. Pada hari Sabat saya berkhotbah di gereja universitas itu, kepada 4.000 siswa, tentang Kristus yang bisa memenuhi setiap kebutuhan kita. Pagi itu senang sekali melihat ratusan siswa berjalan menuju Sekolah Sabat sambil membawa Alkitab di tangan mereka. Sebelum serial itu dimulai, saya mengadakan sesi pelatihan selama dua hari untuk sekitar 120 pendeta. Pada sesi itu saya mendengar sebuah kisah tentang seorang ayah dari salah seorang pendeta yang 30 tahun silam bertemu dengan seorang kepala suku, yang bersama-sama dengan kaumnya tinggal di daerah terpencil Pulau Tanimbar Indonesia. Meskipun kita memiliki 230.000 orang Advent di Indonesia, ribuan kepulauan di Indonesia sama sekali tidak memiliki keberadaan orang Advent; Tanimbar adalah salah satunya. Sang kepala suku dan ayah sang pendeta mengembangkan hubungan pertemanan dan belajar Alkitab bersama-sama selama beberapa tahun. Meskipun sang kepala suku sudah mempercayai pekabaran Advent, posisi kepemimpinan mencegah dia untuk sepenuhnya menerima dan dibaptiskan. Ia enggan merusak status quo dalam sukunya. Namun, putranya menerima pekabaran Advent pada tahun 1995, dan kini

MEMBAGIKAN PEKABARAN: Dengan bantuan penerjemahnya, Jonathan Kuntaraf (kanan), penginjil Mark Finley membagikan pekabaran injil di Manado, Indonesia.

menjadi seorang profesor universitas di Manado. Sang kepala suku itu kini berusia 77 tahun dan telah kembali sibuk mempelajari Alkitab selama empat tahun belakangan bersama putra pendeta tersebut yang telah belajar bersama Dia beberapa tahun yang lalu. Ia bersama keluarganya mengadakan perjalanan selama satu minggu dengan perahu untuk datang ke Manado menghadiri pertemuan penginjilan itu, dan mereka meminta diri dibaptis. Tolong doakan kepala suku itu, keluarganya, dan kaumnya. Jonathan dan Kathleen Kuntaraf, Charles Haughbrooks, dan saya merasakan kuasa Allah bekerja dalam pertemuan-pertemuan kami setiap malam. Jonathan berperan sebagai penerjemah; Charles menyajikan musik; dan Kathleen yang menyampaikan pembicaraan tentang kesehatan. Orang-orang Indonesia memperlakukan kami dengan keramahtamahan yang menakjubkan. Gereja-gerejanya menggunakan waktu berjam-jam setiap hari menyiapkan makan sore kami. Sungguh sukacita menjadi bagian dari keluarga Advent sedunia!

Laporan 2

5 September

Saya baru saja kembali dari pertemuan malam ini, dan para pendengar kami mungkin yang paling terbanyak malam ini. Ribuan orang memadati setiap ruangan yang tersedia di pusat konvensi itu sampai ke serambi dan lorong-lorong. Kami telah memperlengkapi orang banyak itu dengan menempatkan layar di seluruh tempat yang padat. Senang sekali melihat orang-orang begitu antusias dengan Yesus dan pekabaran ini sehingga mereka membawa teman-teman mereka ke pertemuan-pertemuan itu. Ketua Konferens Uni Indonesia Timur, Noldy Sakul, duduk di barisan depan pertemuan itu setiap malam dan menyediakan tempat duduk bagi para tamunya. Malam yang lalu delapan dari orang yang dia ajak, menghadiri pertemuan itu. Anggota kita di sini semangatnya menyala bagi Allah. Sorotan kita hari itu adalah baptis-

02 - 2013 | Adventist World

21


P e g g y

r I s k a n d a

Wo w o r

PERISTIWA PENTING: Hampir 2.000 orang dibaptiskan sebagai hasil dari pertemuan penginjilan di Manado.

an dari kepala suku di pulau itu. Sepanjang pertemuan kami, keyakinan kepala suku itu diperkuat. Ia memberikan komitmennya kepada Yesus, dan kini ia, istrinya, dua dari anaknya, dan dua dari cucunya dibaptiskan. Itu adalah pelayanan di alam yang penuh kemenangan. Kepala suku itu mengirimkan surat kepada seluruh penduduk desanya menjelaskan bahwa ia kini seorang Advent Hari Ketujuh dan mengajak mereka mempertimbangkan kebenaran yang ia telah terima. Sementara merekam baptisannya, sang kepala suku memandang ke kamera dan berjanji untuk menuntun kaumnya memahami pekabaran kebenaran Allah untuk masa akhir ini, dan mendorong gereja Advent untuk mengirimkan para misionari untuk membantu dia. Ratusan orang yang telah menghadiri pertemuan Manado itu telah membuat keputusan untuk mengikuti Yesus dalam baptisan dan menjadi bagian dari gereja umat sisa-Nya. Mereka menyiapkan baptisan untuk Sabat ini. Selama masa pra kerja yang menuntun

22

Adventist World | 02 - 2013

kepada serial ini, ratusan orang lagi telah dibaptiskan hasil dari pelayanan belajar Alkitab kelompok kecil. Roh Kudus sedang melakukan sesuatu yang istimewa di Manado ini, dan merupakan satu sukacita menjadi bagian darinya—tetapi ini hanya merupakan citarasa dari apa yang Allah rindu lakukan, dan akan lakukan, melalui umat-Nya tepat sebelum Ia kembali.

Laporan 3

8 September

Pagi ini kami mengucapkan salam perpisahan kepada Manado dan pergi untuk memulai perjalanan pulang selama 48 jam. Pertemuan penginjilan kami di Manado Convention Center berakhir kemarin. Lima puluh ribu orang memadati ruangan yang tersedia sampai keluar ruangan, di mana kami telah menambahkan kursi-kursi untuk menampung orang banyak. Mobil-mobil mulai memenuhi tempat parkir pada pukul 6:15 pagi. Pada pukul 8:00 aula sudah penuh. Ketika walikota Manado tiba pa-

da pukul 10:00, terjadi kemacetan besar. Ribuan orang membawa bekal makan siang mereka dan tinggal sepanjang hari sampai kami menutup sesi itu pada pukul 6:00 petang. Kami mengangkut para calon baptisan dalam dua kali perjalanan dengan 15 bus ke lokasi baptisan kita. Kami memuji Allah untuk masing-masing orang yang telah menerima Yesus sebagai Juruselamat mereka dan telah dibaptiskan! Setelah layanan baptisan, kami kembali ke gedung konvensi untuk mengadakan konser petang untuk khotbah. Lebih dari 30 kelompok musik dan sekitar 1.000 orang berpartisipasi dalam pertunjukan musik yang besar yang diadakan tiap petang pertemuan. Selain pertemuan penginjilan petang kita, tim kami mengadakan lokakarya penginjilan/gereja bagi para pendeta, yang berpartisipasi dalam dua dedikasi gereja, berbicara kepada para siswa sekolah menengah atas dan universitas, mengadakan sejumlah kunjungan pribadi, dan bertemu dengan para pejabat pemerintah kota. Walikota Manado adalah teman dari seorang Advent. Ia hadir dan berbicara pada kedua penahbisan gereja dan untuk menutup pertemuan Sabat pagi, sambil mengungkapkan penghargaannya yang dalam terhadap orang Advent. Saya berdoa dengan sungguh-sungguh agar Roh Kudus dicurahkan dalam kepenuhannya agar pekerjaan Allah di bumi dapat segera selesai dan Yesus bisa datang. Sampai pada akhir inilah kita terus membagikan pekabaran kasih dan kebenaran-Nya. n

Mark A. Finley sela-

ma ini menjadi seorang pendeta, administrator, dan penginjil bagi gereja Advent selama 40 tahun. Baru-baru ini ia menjadi asisten bagi Ketua General Conference


S E K I L A S

F O T O

Tanpa menyadari di mana Anda diri Anda

menemukan

Kasih

Allah cukup besar... Sangat,

dekat, dan personal

Untuk memberi Anda P H O T O S

BY

Ge r a l d

A .

Kl i n g b e i l

sayap.


R O H

N U B U A T

S

alah satu tema Kitab Suci paling bermakna adalah tentang bait suci. Dari sudut pandang sejarah, mulai dari mezbah zaman para bapa melalui bait suci yang didirikan Musa dan bait suci Yerusalem, mencapai puncaknya pada pengorbanan Kristus di salib dan pelayanan keimamatan-Nya di bait suci surgawi. Dari sudut pandang teologi, bait suci itu adalah tempat kediaman Allah (Kel. 25:8; Yes. 6:1; Why. 11:9), tempat penyimpanan hukum-Nya (Kel. 25:16; 31:18; Why. 11:9), dan tempat di mana keselamatan tersedia kepada semua umat manusia (Ibr. 4:14-16; 1 Yoh. 2:1, 2). Tidak heran orang Advent mula-mula melihat bait suci sebagai faktor integrasi utama dari sistem doktrin mereka. Ellen White berbicara tentang bait suci dunia dan upacaraupacaranya sebagai “nubuatan injil yang dipadatkan,” dan bait suci sorgawi serta pelayanannya sebagai “pusat dari pekerjaan Kristus atas nama manusia” “dan dasar dari iman kita.” Tetapi Setan membenci kebenarankebenaran agung ini, dan “mencip-

rupa dimensi rohani dan tidak bersifat jasmani sebagaimana digambarkan oleh para ahli filosofi Yunani. Sebaliknya, Alkitab berbicara tentang surga yang sesungguhnya, dengan kota nyata di mana bait suci kemenangan Allah berada. Buku Ibrani menyebut kepada bangunan nyata itu sebagai “kemah sejati, yang didirikan oleh Tuhan” (Ibr. 8:2) dan “kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, artinya, tidak termasuk dari ciptaan” (Ibr. 9:11). Ellen White menjelaskan bahwa Allah tidak hanya menghadirkan kepada Musa “satu penglihatan tentang bait suci surgawi,“ tetapi juga memberikan kepadanya satu “rencana,” satu penyajian miniatur tentang kemah suci surgawi” sebagai satu model bagi bait suci surgawi (Kel. 25:9, 40). “Musa membuat bait suci surgawi mengikuti pola yang diperlihatkan kepadanya. Paulus mengajarkan bahwa pola itu adalah bait suci sejati yang ada di surga. Dan Yohanes memberi kesaksian bahwa ia melihatnya di surga.” Dengan satu pemahaman yang jelas tentang bait suci surgawi sebagai “yang asli, di mana bait suci yang dibangun Musa

Oleh Alberto R. Timm

Menyadari

Realitas urgawi S

Pandangan Ellen White menge takan rencana-rencana kotor untuk mengisi pikiran kita, sehingga tidak terisi dengan hal-hal terbaik sebagaimana seharusnya.” Jadi tidak satu pun yang mestinya mengalihkan pandangan kita dari Kristus sebagai “yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan” (Ibr. 12:2), dan pelayanan keimamatan-Nya yang penuh kemenangan atas nama kita. Sifat Dasar Bait Suci Itu

Banyak orang Kristen kesulitan menerima gagasan tentang keberadaan bait suci surgawi. Bagi mereka, surga itu hanya be-

24

Adventist World | 02 - 2013

adalah tiruannya,” White bisa secara tetap mengatakan bahwa “sebagaimana bait suci di bumi memiliki dua tempat, yang kudus dan yang mahakudus, maka ada dua bagian di bait suci di surga.” Pelayanan Bait suci

Buku Ibrani menegaskan bahwa Kristus memulai tugas-Nya sebagai Imam dengan memberikan diri-Nya sendiri sebagai korban penebusan di salib Kalvari bagi dosa-dosa dunia (Ibr. 8:1-5; 9:11-28). Setelah menyelesaikan tugas menjadi korban yang sempurna, Ia naik ke surga menjadi Imam Besar” (Ibr.


8:1; bandingkan Zak. 6:13). Sebagai Perantara dan Penasihat, Ia mengantarai atas nama kita oleh kemurahan darah-Nya sendiri. Begitu bermakna pelayanan-Nya sebagai Imam, sehingga dalam kata-kata Ellen White, “Pengantaraan Kristus atas nama manusia di bait suci surgawi penting dalam rencana keselamatan sebagaimana kematian-Nya di atas salib.” Namun dengan akhir dari hari/tahun simbol 2300 dalam Daniel 8:14 pada tahun 1844, Kristus memulai penyelidikan penghakiman pra-Advent (lihat Dan. 7:914; 8:9-14) mengumumkan dalam Wahyu 14:7 sebagai “telah tiba saat penghakiman-Nya.” Menggambarkan tibanya penghakiman itu, Daniel 7 menyebutkan bahwa “takhta-takhta diletakkan” (ayat 9); tahkta Allah yang dapat dipindah-pindahkan memiliki roda seperti “api yang berkobar-kobar” (ayat 9); dan Anak Manusia [Kristus] pergi kepada Yang Lanjut Usianya [Allah Bapa] (ayat 13). Ellen White menggambarkan peristiwa itu sebagai berikut: “Aku melihat Bapa bangkit dari takhta, dan dalam kereta menyala-nyala masuk ke bilik yang mahakudus di dalam selubung, dan duduk. Kemudian Yesus bangkit dari takhta, dan sebagian besar dari mereka yang sujud menyembah bangkit bersama dengan Dia.... Kemudian sebuah kereta berawan, dengan roda-roda seperti api yang berkobar-kobar, dikelilingi oleh para malaikat, datang di tempat Yesus berada. Ia melangkah masuk ke dalam kereta itu dan dibawa ke tempat mahakudus, di mana Bapa duduk.” Daniel 7:21-27 menjelaskan bahwa penghakiman itu pada saat yang sama menentang “tanduk” yang menganiaya orang kudus dan “milik Yang Mahatinggi.” Makna Bait Suci

Beberapa orang Kristen memisah-misahkan sejarah kudus ke dalam beberapa pengecualian, masing-masing dengan satu pekabaran yang berbeda dari yang lain. Tetapi gantinya menyebutkan Injil yang berbeda, Alkitab berbicara tentang satu “Injil kekal” (Why. 14:6) dan memberi peringatan tentang penerimaan “Injil lain” (Gal. 1:6-9). Injil kekal mengalir melalui tema bait suci, memadukan rencana keselamatan ke dalam satu keselu-

nai bait suci surgawi ruhan yang utuh. Ellen White menjelaskan bahwa “di seputar bait suci dan pelayanannya yang khidmat secara gaib berkumpul kebenarankebenaran agung yang akan dikembangkan melalui generasigenerasi berikutnya.” Jadi dalam pengalaman Advent setelah tahun 1844, penelitian tentang bait suci “memaparkan kepada pandangan satu sistem utuh kebenaran, yang terkait dan selaras.” Satu pandangan jelas tentang bait suci surgawi membantu kita untuk mengerti lebih baik pekerjaan Kristus bagi keselamatan kita. Menyatakan tidak hanya bahwa di masa lalu, Ia ma-

Sebuah pandangan jernih akan bait suci surgawi menolong kita untuk lebih mengerti pekerjaan Kristus bagi keselamatan kita. ti bagi dosa-dosa kita dan di masa depan Ia akan datang kembali untuk membebaskan kita dari dunia berdosa ini; tetapi juga bahwa sekarang ini Ia sedang membantu kita mengalahkan dosa. Untuk alasan ini, Ibrani 4:16 berseru kepada kita: “Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.” Pemazmur menambahkan, “Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya” (Mzm. 27:4). Kita semua harus tinggal dalam iman di dalam bait suci surgawi Allah sampai hari penuh kemenangan di mana kita akan menyembah Dia “di bait suci-Nya” (Why. 7:15). n 1 Lihat Alberto R. Timm, The Sanctuary and the Three Angels’ Messages: Integrating Factors in the Development of Seventh-day Adventist Doctrines (Berrien Springs, Mich.: Adventist Theological Society Publications, 1995). 2 Ellen G. White, The Acts of the Apostles (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1911), hlm. 14. 3 Ellen G. White, The Great Controversy (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1911), hlm. 488. 4 Ellen G. White, Evangelism (Washington, D.C.: Review and Herald Pub. Assn., 1946), hlm. 221. 5 Ellen G. White, The Great Controversy, hlm. 488. 6 Ellen G. White, Patriarchs and Prophets (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1890), hlm. 343. 7 Ellen G. White, The Great Controversy, hlm. 415. 8 Ellen G. White, The Spirit of Prophecy (Oakland, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1884), jld. 4, hlm. 260. 9 Ellen G. White, The Great Controversy, hlm. 489. 10 Ellen G. White, Early Writings (Washington, D.C.: Review and Herald Pub. Assn., 1882), hlm. 55. 11 Ellen G. White, The Faith I Live By (Washington, D.C.: Review and Herald Pub. Assn., 1958), hlm. 194. 12 Ellen G. White, The Great Controversy, hlm. 423.

Alberto R. Timm adalah Associate Direktur Ellen G. White Estate di Silver Spring, Maryland, AS.

02 - 2013 | Adventist World

25


P E R TA N YA A N

DAN

JAWABAN

ALKITAB

Nubuatan Digenapi

Mengapa nubuatan yang diawali dalam Daniel 8:14 dan berakhir pada tahun 1844 itu penting bagi semua Kristen?

Ini adalah satu pertanyaan yang kadangkadang ditanyakan oleh orang Kristen lain pada kita. Di zaman dimana rasionalisme dan metodologi ilmiah, memang dianggap tidak masuk akal mengatakan bahwa seorang penulis Alkitab bisa meramalkan peristiwa-peristiwa yang akan terjadi ribuan tahun setelah ramalan itu. Namun Alkitab menyediakan berlimpah contoh tentang nubuatan jangka panjang dan pendek yang digenapi dalam sejarah. 1. Allah dari Masa Depan: Penentuan waktu 1844 mestinya mengingatkan orang-orang Kristen bahwa Allah dari Kitab Suci masih ikut serta dalam sejarah mereka. Pendekatan kritis dalam sejarah kepada penafsiran Alkitab meniadakan campur tangan Ilahi dari urusan manusia, meninggalkan kita di tangan manusia dan sebab akibat alami. Daniel 8:14 dan kegenapannya pada tahun 1844 mengajak umat Kristen untuk kembali kepada Alkitab dan nubuatan wahyunya untuk menegaskan kembali bahwa Allah masih aktif dalam menggenapi sabda nubuatan-Nya dalam sejarah manusia. Nubuatan ini menyediakan uraian umum tentang pengalaman umat Allah selama era Kristen untuk membantu mereka menempatkan diri mereka sendiri dalam jalannya sejarah dan memanggil mereka menempatkan diri mereka sendiri dengan rencana Ilahi-Nya. Allah tidak berakhir berbicara pada akhir abad pertama, dan kita dapat mendengar suara-Nya kepada kita dalam pemenuhan nubuat apokaliptik-Nya. Pemenuhan Daniel 8:14 pada tahun 1844 adalah teriakan Ilahi bagi umat manusia memberitahu kita bahwa pekerjaan Kristus di bait kudus surgawi secara langsung berkaitan dengan pekerjaan-Nya di dalam sejarah kita. 2. Pekerjaan Pengantaraan Kristus: Tahun 1844, sebagai tahun di mana nubuatan digenapi, memanggil dunia Kristen kembali kepada ajaran Alkitabiah tentang pekerjaan pengantaraan Kristus di bait suci surgawi. Kebenaran Alkitabiah ini telah diabaikan oleh orang Kristen pada umumnya. Dalam tradisi Roma Katolik, gereja menjadi bait suci surgawi dan keimamatan manusia dibentuk untuk membagi-bagikan kasih

26

Adventist World | 02 - 2013

karunia Kristus. Konsekuensinya pekerjaan dari satu-satunya Pengantara antara Allah dan manusia dikaburkan (1 Tim. 2:5). Kaum Protestan begitu menekankan pada salib sehingga sedikit hal yang bisa mereka katakan tentang pengantaraan Kristus di hadapan Bapa. Cukup sering pengantaraan-Nya dibatasi kepada kematian-Nya di salib. Pentingnya tipologi dari layanan bait suci Israel, sebagian sudah diabaikan. Tetapi pengantaraan Kristus di surga sama pentingnya bagi kita sebagaimana salib; bukan dalam pengertian bahwa itu mengimbangi salib, tetapi bahwa itu mengungkap kuasanya yang menyelamatkan. 3. Pekerjaan Penghakiman Kristus: Kegenapan nubuatan pada tahun 1844 menceritakan kepada dunia Kristen bahwa makna tipologi dari hari Penebusan (Im. 16)—pekerjaan penghakiman gereja-Nya—digenapi dalam pengantaraan Kristus di bait suci surgawi. Penghakiman ini—sedang berlangsung—akan menghasilkan pemulihan nama baik Allah dan umat-Nya dan dalam pembersihan alam semesta dari racun dosa (Why. 20:11-15). Penghakiman ini bukan untuk memberitahu Allah, tetapi menyatakan kepada segenap ciptaan cerdas bahwa Ia itu dengan adil dan penuh kasih menanggulangi masalah dosa kosmik (Flp. 2:9-11; Why. 16:5-7; 19:1, 2). Meskipun penghakiman ini terjadi di surga, gereja giat di bumi. 4. Mendesaknya Pekabaran ini: Kegenapan nubuatan pada tahun 1844 mengajak dunia Kristen untuk bangun dari tidur rohaninya untuk mengabarkan satu pekabaran yang akan menyiapkan dunia bagi kedatangan Kristus. Injil kekal ini harus dinyatakan dalam konteks masa penghakiman Allah dan tentang penipuan Iblis yang akan secara nyata meningkat ke arah akhir konflik kosmik (Why. 14:6-12; 13:13, 14). Gereja Kristen harus segera mengabarkan Juruselamat yang telah disalibkan dan dibangkitkan yang berada dalam bait suci surgawi guna mengantarai kita di hadapan Bapa dan secara langsung terlibat di bumi, melalui Roh, menentang serangan Iblis melawan Allah dan kerajaan-Nya. Tahun 1844 memunculkan satu sistem kebenaran Alkitabiah yang tanpa gentar menentang penipuan musuh, sehingga menjadi alat Ilahi dalam menyiapkan dunia bagi kedatangan Yesus. n

Angel Manuel Rodríguez adalah Direktur Bible Research Institute di General Conference sebelum beliau pensiun.


PELAJARAN

ALKITAB

Oleh Mark A. Finley

emenangan KMengatasi Pencobaan P

enulis Amerika terkenal Mark Twain dilaporkan pernah berkata, “Saya berurusan dengan godaan dengan menyerah kepadanya.” Pernyataan ini tampak wajar bagi banyak orang Kristen. Mereka telah menerima Yesus, mereka percaya Ia telah menyelamatkan mereka, tetapi masih bergumul dengan dosa yang mengepung dan secara teratur dikalahkan oleh godaan Setan. Apakah kehidupan Kristen itu adalah kehidupan yang kalah terus-menerus? Apakah kemenangan atas godaan itu mungkin terjadi? Jika memang demikian, bagaimanakah kita mencapainya? Dalam pelajaran ini kita akan menemukan jawaban kepada pertanyaan-pertanyaan ini.

1

Baca Wahyu 2:7, 11, 17, 26; 3:5, 12, 21. Apakah tema utama dalam ayat-ayat Alkitab ini? Apa persamaannya? Apakah yang dikatakan mengenai mengalahkan? Buku Wahyu ditujukan kepada tujuh jemaat tertentu di Asia Kecil, satu daerah yang terdiri dari Turki modern. Gereja-gereja ini, di Efesus, Smirna, Pergamus, Tiatira, Sardis, Filadelpia, dan Laodikia, menghadapi cobaan dan tantangan yang berat. Lima dari tujuh jemaat itu menerima teguran langsung dari Allah. Mereka mengalami penyakit rohani yang mematikan. Namun begitu, Tuhan kita yang penuh kasih dan kuasa menjanjikan kemenangan dan kemampuan untuk mengalahkan tipu muslihat Iblis kepada masing-masing anggota jemaat Kristen mula-mula ini.

2 Baca 2 Korintus 5:17; Efesus 2:19-22; 3:19, 20; Yudas 24, 25. Janji-janji apakah yang Alkitab berikan kepada kita sementara kita menyerahkan hidup kepada Yesus? Masing-masing ayat ini amat memberi semangat. Bilamana kita menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadi kita, maka Roh Kudus masuk ke dalam hidup kita. Kita memiliki kuasa gaib untuk mengalahkan godaan Setan. Kita tidak dibiarkan sendirian untuk berjuang dalam kekalahan yang mengecewakan.

3 Dapatkah kita mengalahkan Setan dengan kekuatan sendiri? Baca Ayub 14:4 dan Yeremia 13:23. Apakah mungkin mengalahkan musuh tanpa dibantu kuasa Yesus? 4 Baca Yohanes 3:1-8. Bagaimanakah Yesus menggambarkan perubahan yang terjadi pada pertobatan dari Nikodemus yang terhormat dan takut akan Allah? P hoto

b y

A d r i a n

va n

L ee n

5

Baca Galatia 2:20. Bagaimanakah perubahan penuh keajaiban ini terjadi dalam kehidupan kita? Bilamana kita menyerahkan hidup kita sepenuhnya kepada Yesus, Roh Kudus mengambil alih hidup kita. Hasilnya adalah persekutuan misterius dan tak dapat dijelaskan bersama Kristus. Kita menjadi “ciptaan baru” di dalam Kristus. Kita adalah milikNya, di bawah pengaturan baru, dan Ia memberikan kepada kita satu sifat baru (Rm. 6:6-11). Dengan menerima Kristus, maka kita menjadi putera dan puteri Allah (Ef. 3:15). Sementara kita bersekutu dengan Kristus melalui doa dan belajar Firman-Nya, Ia menuliskan prinsip-prinsip hukum-Nya dalam hati dan pikiran kita (Ibr. 8:10).

6 Baca Efesus 2:8-10. Apakah hasil praktis kasih karunia menyelamatkan dari Kristus yang menakjubkan dalam hidup kita? Apakah yang terjadi kepada orang-orang percaya yang diselamatkan oleh kasih karunia? Keselamatan oleh kasih karunia memiliki konsekuensi praktis dalam hidup kita. Meskipun kita datang kepada Yesus sebagaimana adanya, kita tidak tetap seperti dahulu, setelah datang kepada Yesus. Kasih karunia-Nya mengubahkan kita, kita menjadi “pengikut-Nya.” Dengan kata lain, Kristus melakukan perubahan ilahi dalam hidup kita agar hari demi hari kita menjadi seperti Dia. Pekerjaan kasih karunia ini, atau penyucian ini, dalam hidup kita tidak terjadi instan. Sementara kita tinggal di dalam Kristus, maka kita perlahan-lahan diubahkan ke dalam gambarNya (Yoh. 15:1-8; 1 Yoh. 3:1-3).

7 Baca Galatia 5:16-25 dan jelaskan bagaimana kehidupan kita berbeda melalui kuasa Roh Kudus setelah kita ditobatkan. Bedakan perbuatan “daging” dan pekerjaan “Roh.” Pertobatan itu sulit dipahami, dan bahkan lebih sulit dijelaskan. Agar dimengerti, itu harus dialami. Ada satu kuasa ajaib yang mengubah hidup dalam injil Yesus. Ada kuasa mengubahkan dalam kasih karunia-Nya yang menakjubkan. Di dalam Dia kita tidak lagi sama. Mengapa tidak membuka hati Anda sepenuhnya kepada kasih karunia-Nya yang mengubahkan? Jika Anda sudah menyerahkan hidup Anda kepada-Nya, mengapa tidak melakukannya lagi hari ini, dan mintalah Dia untuk terus melakukan perubah­ an dalam kehidupan Anda agar setiap hari Anda bisa menjadi seperti Dia? n

02 - 2013 | Adventist World

27


PERTUKARAN IDE

D i v i s i o n

Jangan tolak pe

Pa c i f i c

rang penatua gereja Advent di penjara ini selama dua tahun. Saya siap bekerja bagi Dia dalam pelayanan mana pun dalam gereja-Nya.

So u th

Boxten T. Kudziwe Malawi

Surat Dijadikan Baru

Saya bersyukur untuk kisah Tammy Zyderveldt yang menginspirasi “Penghuni Penjara Australia Menginjil dengan Menggunakan Materi Pelajaran Advent” (November 2011) tentang narapidana Matthew J. Baronet. Perkataannya “Saya memang berpikir bahwa penjara adalah tempat pelatihan Allah, dan ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan di balik dinding-dinding kawat tajam ini” memiliki satu pekabaran kuat kepada semua orang, terutama mereka yang mengabaikan pelayanan penjara. Saya pernah di penjara di Malawi selama lebih dari tujuh tahun, dan saya setuju dengan Baronet: penjara adalah tempat pelatihan Allah. Saya bukan sedang mendoakan atau membicarakan orang lain, tetapi saya telah menjadi seo-

Ilmu Pengetahuan dan Penciptaan

Mengenai “Keajaiban Penciptaan” (Agustus 2009): Ilmu pengetahuan dapat mengamati dan menjelaskan prosesproses alam, tetapi bukan yang gaib. Jika kita berasumsi bahwa penciptaan adalah campur tangan gaib dari Allah dalam sejarah—satu mukjizat—maka ilmu pengetahuan tidak dapat menjelaskannya. Sama halnya, penjelmaan Kristus dan kedatangan-Nya kembali ke dunia ini tidak dapat dijelaskan secara ilmiah. Siasia mencoba menguatkan keyakinan ini dengan metode ilmiah. Dengan pertimbangan yang sama, tidak perlu menentang teori ilmiah orang lain—teori evolusi, misalnya. Kita percaya kepada Allah yang melakukan mukjizat sehingga kita tidak bisa menjelaskannya (Mzm. 98:1, dll). Sejauh ini mengenai ilmu pengetahuan, penciptaan enam hari itu adalah mitos,sebagaimana juga dengan perwujudan Kristus dan kedatangan-Nya ke-

dua kali. Ilmu pengetahuan percaya pada teori “big bang” yang terjadi milyaran tahun yang lalu, dan untuk alasan itu dunia akan terus ada selama 6 milyar tahun ke depan, sampai matahari dingin dan kehidupan di planet ini menjadi padam. Orang Advent tidak dapat mempercayai teori ilmiah evolusi dan pada kedatangan Kristus yang segera, kita juga percaya dalam penciptaan enam hari.

Jörge Kral Zürich, Switzerland Pertukaran

Saya suka Adventist World. Banyak topiknya yang memajukan saya. Saya bekerja di ADRA Burkina. Adventist World membawa saya melalui banyak hal.

Alexis Musabimana Burkina Faso Menghargai

Seorang klien Balai Buku Advent di Quebec Conference di Kanada datang ke toko setiap bulan dan bertanya apakah majalah Adventist World telah tiba. Ia sangat suka sehingga ia membawa lima salinan

Doa

PUJI SYUKUR Kami ingin melayani Pencipta kami di tempat yang menyenangkan, tetapi kemiskinan menghalangi. Tolong minta Tuhan untuk mengirimkan kami cara menyelesaikan konstruksi gereja kami. Metellus, Haiti Tolong doakan orang muda dalam gereja, untuk keluarga saya, untuk gereja saya, dan untuk saya yang bekerja bagi Allah. Tesfag, Etiopia

28

Adventist World | 02 - 2013

Bulan lalu saya mengalami dua kekecewaan dalam hidup. Perintah kerja saya untuk bekerja di Saudi Arabia dibatalkan. Belakangan ini saya menyadari bahwa orang yang saya sukai bingung dengan apa yang ia rasakan kepada saya. Tolong doakan agar Allah memperlihatkan kepada saya rencana ajaib-Nya, dan bahwa Ia akan memberikan saya kekuatan untuk mengalahkan saat sulit dalam hidup saya ini. Marhla, via email

Tolong doakan keluarga saya agar Allah memberikan kesehatan dan kesabaran; agar air mata kami digantikan dengan senyuman Allah; dan agar mereka yang menindas kami diampuni oleh Allah. Angeline, Indonesia Tolong doakan putri dan putra saya. Sonia, Puerto Rico Ibu saya mempunyai masalah dengan tekanan darah tinggi. Ia jatuh dan dilarikan ke rumah sakit. Semoga Tuhan memberikan kesembuhan kepadanya. Egly, Malawi


Tetap kerjaan Tuhan.

—Boxten T. Kudziwe, Malawi

Bergerak

untuknya sendiri dan teman-temannya. Dan dia sendiri bukan Advent.

Sergena Obas Longueuil, Quebec, Kanada Saya kebetulan melihat buku Adventist World di sebuah klinik di kota kelahiran saya, dan terkesan oleh artikel dan berita tentang misi dan komitmen Adventist World. Saya ingin menerima majalah ini kalau bisa.

Stevenson Khongsngi Meghalaya, India Nasihat kami kepada pembaca ini dan yang lain dengan persoalan serupa adalah menghubungi kantor uni konferens atau divisi Advent di wilayah Anda. Kami senang majalah ini memenuhi kebutuhan. —Editor. Tata Cara Kolom Surat: Silakan kirim surat Anda ke editor Adventist World: letters@adventistworld.org. Isi surat itu harus jelas dan langsung pada maksudnya, maksimum 100 kata. Pastikan untuk menuliskan nama artikel yang dimaksud, tanggal diterbitkan dan halaman artikel tersebut. Juga informasikan nama Anda, kota, provinsi dan negara dari mana Anda mengirim surat tersebut. Surat tersebut akan diedit dan disesuaikan dengan kolom yang masih tersedia. Perlu diketahui bahwa tidak semua surat yang masuk akan terbitkan.

Jangan biarkan resolusi Tahun Baru Anda untuk lebih banyak berolahraga jadi terhenti. Cobalah ini untuk tetap konsisten:

Ambil waktu keluar. Jangan berolahraga setiap hari. Ingatlah hari Sabat dan ambil setidaknya satu hari libur seminggu. Cobalah hal baru. Para atlit menyebutnya cross-training. Berjalan/berlari satu hari, berenang/bersepeda hari berikutnya, berkebun/latihan beban hari berikutnya. Tetap coba yang baru.

Mulai Kembali. Mudah sekali keluar dari rutinitas karena perjalanan, penyakit, atau jadwal berubah. Jangan tunggu sampai bulan Januari berikutnya untuk mulai kembali. Mulailah sekarang.

Di Belahan

Bumi Manakah Ini?

Saya mengalami gangguan bicara dan pendengaran sehingga menghindarkan saya mengucapkan kata dengan benar. Kelainan ini amat mempengaruhi hidup saya. Tolong doakan. Saya ingin bisa berkomunikasi secara efektif. Dwight, Jamaika JAWABAN: Jawaban: Foto ini, yang dikirim oleh Rodrigo Assi, Direktur Bethel Adventist School, diambil di Bissau pada tanggal 24 September, Hari Kemerdekaan Guinea-Bissau. Lebih dari 100 pathfinder menggunakan hari itu untuk membagikan Injil di ibukota mereka. Seragamnya disumbangkan oleh pathfinder di Brazil.

Doa & Pujian: Kirimkan permohonan doa rasa syukur saudara ke: prayer@adventistworld.org. Kirimlah kepada kami permohon­an doa dan rasa syukur saudara (berterima kasih atas jawaban doa). Tuliskan secara singkat dan padat, maksimum 50 kata. Permohonan doa saudara akan diedit untuk maksud yang jelas. Tidak semua yang masuk akan dicetak. Sertakan nama saudara dan negara di mana saudara tinggal. Saudara juga dapat mengirimkan melalui fax: 1-301-680-6638; atau mengirim surat ke Adventist World, 12501 Old Columbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600 U.S.A.

02 - 2013 | Adventist World

29


PERTUKARAN IDE

top

Pencarian Terhadap Kesempurnaan

Negara-negara dengan prosedur pembedahan plastik terbesar per kapita (2010):

Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah, tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah

1. Korea Selatan 2. Yunani 3. Italia 4. Brazil 5. Amerika Serikat Sumber: National Geographic

(1 Petrus 3:3, 4).

231 Tahun Lalu P

engkhotbah Baptis, William Miller dilahirkan pada tanggal 15 Februari 1782, di Pittsfield, Masschusetts, Amerika Serikat. Seorang yang mengaku skeptis, ia berbakti dalam peperangan tahun 1812, antara Amerika Serikat dan Inggris. Setelah peperangan, ia tinggal di Low Hampton, New York, di mana ia bekerja dalam berbagai kesempatan sebagai wakil kepala polisi daerah dan peradilan. Miller menjadi seorang Kristen pada tahun 1816 dan mulai mempelajari Alkitab dengan mulai di Kejadian dan tidak melanjutkan sampai ia bisa mengerti apa yang ia sedang baca. Pada tahun 1818, setelah membaca Daniel 8:14, “Sampai lewat dua ribu tiga ratus petang dan pagi, lalu tempat kudus itu akan dipulihkan dalam keadaan yang wajar”, ia memutuskan bahwa “dalam waktu dua puluh lima tahun [1843],... semua urusan keberadaan kita akan diselesaikan” (James White, Sketches of the Christian Life and Public Labors of William Miller, hlm. 57) Sejak bulan Agustus 1831 dia adalah salah satu pembicara Kristen paling terkenal yang meramalkan Yesus akan kembali pada tahun 1843 atau 1844. Akibatnya adalah kebangunan rohani besar-besaran di Amerika Utara dan Eropa. Ia meninggal dunia pada bulan Desember 1849 dalam pengharapan terhadap kedatangan Yesus harfiah dan dekat. Im a g e

30

c o u r te s y

of

Ce n te r

fo r

Adventist World | 02 - 2013

A d v e n t i s t

Re s e a r c h

Kesehatan

Tersembunyi Setengah cangkir kacang miju matang hanya memiliki 115 kalori, tetapi memiliki delapan gram serat. Ditambahkan bonus: Miju-miju kaya dalam zat besi, fosfor, dan mangan. Sumber: Men’s Health


“Lihatlah, Aku Datang Segera”

5O 5O

KATA ATAU KURANG

Janji Alkitab

Favorit Saya...

Janji Alkitab kesukaan saya adalah Yesaya 65:24. Saya yakin bahwa Allah dalam hikmat kekal-Nya mengetahui kebutuhan saya sebelum saya memanggil Dia. Oleh sebab itu, bila berdoa, saya menghabiskan lebih banyak waktu mengucap syukur dan memuji Allah atas kuasa ajaib-Nya, kebaikan-Nya yang penuh kasih, dan belas kasih-Nya.

n

—Marlow, Huntsville, Alabama, Amerika Serikat

Hepatitis telah menguras kekuatan saya. Kemudian saya membaca Yesaya 40:31. Setelah menyadari bahwa “setiap janji dalam Buku itu adalah milik saya,” saya meminta janji itu. Bertindak dengan keyakinan itu, saya mulai menaiki tangga rumah saya sebanyak 40 anak tangga. Tenaga saya kembali dalam waktu sebulan; kemudian saya harus meminta kembali janji itu. Tenaga saya kembali secara permanen.

n

—Heather, Dhaka, Bangladesh

Saya suka Filipi 4:4: “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!” Saya bersyukur kepada Allah karena Paulus menuliskan ini. Itu adalah pengingat pribadi saya ketika saya mengalami fase tergelap dalam hidup.

n

—Christy, Jakarta, Indonesia

Janji Alkitab kesukaan saya adalah 1 Petrus 5:7: “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.” Selama bertahun-tahun saya belajar meninggalkan segala kekuatiran saya di kaki salib, berjalan terus dengan jaminan bahwa kehendakNya yang sedang berlaku.

n

—Tessa, Brooklyn, New York, Amerika Serikat Lain kali, ceritakan kepada kami dalam 50 kata atau kurang tentang lagu pujian kesukaan Anda. Kirimkan respons Anda ke: letters@ AdventistWorld.org. Tulis dalam baris judul “50 Words or Less.” Pastikan menyertakan kota dan negara dari mana Anda menulis.

Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus, mempersatukan umat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di mana saja dalam iman, misi, kehidupan, dan pengharapan.

Penerbit Adventist World adalah majalah periodik internasional milik Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia. Divisi Asia-Pasifik Utara adalah penerbitnya. Penerbit Eksekutif dan Pemimpin Redaksi Bill Knott Wakil Penerbit Claude Richli Manajer Percetakan Internasional Chun, Pyung Duk Dewan Penerbit Ted N. C. Wilson, ketua; Benjamin D. Schoun, wakil ketua; Bill Knott, sekretaris; Lisa Beardsley; Daniel R. Jackson; Robert Lemon; Geoffrey Mbwana; G. T. Ng; Daisy Orion; Juan Prestol; Michael Ryan; Ella Simmons; Mark Thomas; Karnik Doukmetzian, penasihat hukum Komite Koordinasi Adventist World Lee, Jairyong, ketua; Akeri Suzuki; Kenneth Osborn; Guimo Sung; Chun, Pyung Duk; Han, Suk Hee Redaksi Bertempat di Silver Spring, Maryland Lael Caesar, Gerald A. Klingbeil (associate editors), Sandra Blackmer, Stephen Chavez, Wilona Karimabadi, Mark A. Kellner, Kimberly Luste Maran Redaksi Bertempat di Seoul, Korea Chun, Pyung Duk; Chun, Jung Kwon; Park, Jae Man Editor Online Carlos Medley Koordinator Teknik dan Pelayanan Pembaca Merle Poirier Editor-at-large Mark A. Finley Senior Advisor E. Edward Zinke Manajer Finansial Rachel J. Child Asisten Redaksi Marvene Thorpe-Baptiste Asisten Editor Gina Wahlen Dewan Manajemen Jairyong Lee, ketua; Bill Knott, sekretaris; P. D. Chun, Karnik Doukmetzian, Suk Hee Han, Kenneth Osborn, Juan Prestol, Claude Richli, Akeri Suzuki, Ex-officio: Robert Lemon, G. T. Ng, Ted N. C. Wilson Pengarah Seni dan Desain Jeff Dever, Brett Meliti Para Penasihat Ted N. C. Wilson, Robert E. Lemon, G. T. Ng, Guillermo E. Biaggi, Lowell C. Cooper, Daniel R. Jackson, Geoffrey Mbwana, Armando Miranda, Pardon K. Mwansa, Michael L. Ryan, Blasious M. Ruguri, Benjamin D. Schoun, Ella S. Simmons, Alberto C. Gulfan, Jr., Erton Köhler, Jairyong Lee, Israel Leito, John Rathinaraj, Paul S. Ratsara, Barry Oliver, Bruno Vertallier, Gilbert Wari, Bertil A. Wiklander Kepada para Penulis: Silakan mengirimkan naskah yang siap diterbitkan, melalui alamat redaksi 12501Old Columbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600, U.S.A. Atau melalui fax: +1 (301) 680-6638 E-mail: Internet: worldeditor@gc.adventist.org Situs Web: www.adventistworld.org Kecuali diberitahu, semua kutipan ayat Alkitab diambil dari ALkitab Terjemahan Baru. © 1974 Lembaga Alkitab Indonesia (LAI). Digunakan dengan izin. Adventist World diterbitkan setiap bulan dan dicetak secara berkala di Korea, Brasil, Indonesia, Australia, Jerman, Austria, dan Amerika Serikat. Vol. 9, No. 2

02 - 2013 | Adventist World

31


DARI INDONESIA

Ibadah Tahun Baru 2013 Bersama masyarakat dan berbagai denominasi gereja lain

S

atu Januari 2013, telah diadakan kebaktian bersama dalam rangka ucapan syukur atas berkat Tuhan sehingga boleh tiba pada tahun 2013, diadakan di GMAHK Jemaat Saradan, dengan mengundang masyarakat sekitar serta beberapa gereja Kristen di wilayah Kabupaten Madiun.

Hadir tokoh-tokoh masyarakat dan para pendeta serta umat Kristen baik dari Bethani, GSPII, Katolik, GPDI dan lainnya. Acara kebaktian yang dimulai pada pukul 10.00 pagi tersebut berjalan dengan baik, khotbah dibawakan oleh Pdtm. Dale Sompotan mengangkat tema Berjalan Bersama Yesus di Tahun 2013. Dalam acara tersebut juga dimeriahkan dengan puji pujian dari Vokal Grup PA Saradan dan dari Kel. Girman Siagian dari Jakarta. Kemudian dilanjutkan dengan acara penyerahan bingkisan kepada anak-anak kecil yang hadir serta tukar menukar kado dibawakan oleh Ibu Ida, dan acara menarik yang melibatkan semua yang hadir dibawakan oleh ketua jemaat, Bpk. Sunaryo. Semua bersukacita dan menikmati berkat Tuhan dalam kebaktian tahun baru 2013. Di akhir acara Bpk. Saidi selaku ketua panitia menyampaikan terima kasih atas kehadiran semuanya. n —Dilaporkan oleh Debby Fransisca Muntu, Jemaat Saradan, Konferens Jawa Kawasan Timur.

Empat Jiwa dalam Rangkaian KKR PAG Distrik Madiun dan Sekitarnya

P

ada hari Sabat gabungan tanggal 1 Desember 2012 di Hotel Merdeka, Madiun dengan pembicara Pdt. Leonard Mamentu, Direktur PA KJKT telah dibaptiskan setelah acara, 4 jiwa hasil KKR PAG Distrik Madiun yang dilaksanakan di jemaat masing-masing dari tanggal 2530 Desember 2012. Keempat jiwa yang dibaptis pada hari Sabat itu datang dari Jemaat Kalasan Madiun dan Jemaat Ngawi. Puji Tuhan atas terlaksananya dengan baik KKR PAG ini, “Anak-anak muda dilibatkan dengan baik untuk memajukan pekerjaan Tuhan di Distrik Madiun.” Demikian ujar ketua panitia KKR Pdtm. Dale Sompotan. n

—Dilaporkan oleh Pdtm. Dale Sompotan, Ketua Panitia KKR Distrik Madiun, Konferens Jawa Kawasan Timur (KJKT)

32

Adventist World | 02 - 2013


Catatanku: Perkemahan Pemuda Advent se-Sumatera Bukit Pahoda, Balige, Sumatera Utara

S

“

emua kegiatan mengatasnamakan Tuhan pastilah acara itu berhasil sebab Tuhan sendiri turut campur tangan.� Demikian kata-kata yang dapat saya simpulkan dari kegiatan PERPASU (Perkemahan Pemuda Advent se-Sumatera) yang telah berlangsung dari tanggal 15-18 November 2012 di Bukit Pahoda, Balige yang di mana saya dan keluarga turut hadir. Saya telah menyaksikan kembali campur tangan Tuhan ketika manusia angkat tangan maka Tuhan turun tangan. Acara ini sendiri diragukan oleh banyak orang bahkan ironisnya kurang mendapat dukungan dari berbagai pihak namun terlepas dari hal tersebut kembali Tuhan tampil sebagai pemimpin dalam menjalankan dan menyelesaikan acara-Nya sendiri. Acara ini berlangsung dengan luar biasa dimana acara demi acara berlangsung dengan baik, Acara di hari pertama adalah aksi social yaitu Penanaman Pohon dan Charity Clinic yang merupakan kerja sama dari Rumah Sakit Advent, Medan dengan Tim Dr. Tony Bahri kemudian ada acara meditasi dan belajar Firman Tuhan setiap paginya yang dibawakan oleh Tim Missionaris, ada acara games outbond yang dibawakan oleh para penasihat yaitu Bung Henri dan Bung Loran dan spesial acara malam minggu yaitu pentas seni dan talent yang menampilkan berbagai kemampuan dan talenta dari anak anak Tuhan, disuguhkan juga Opera Van Batak yang dibawakan oleh PA dari Sidang Padang Bulan yang cukup mengocok perut para peserta

dengan lawakan, lagu dan gerakan yang sangat lucu serta aksi dari PA Sumbul Tanah Karo dengan Dance Gangnam Stylenya. Tuhan juga memberikan cuaca yang bersahabat dan hanya 1 kali saja turun hujan pada malam sabat yang merupakan ujian berat dan konsekuensi bila melakukan kegiatan di alam terbuka namun tidak mengurangi semangat dari seluruh peserta terbukti pada ibadah Sabat pagi seluruh peserta dapat menghadirinya dengan wajah ceria walau tetap terlihat lelah karena kurang tidur. Turut juga hadir anggota-anggota gereja dari berbagai gereja yang ada di Balige bahkan dari Siantar. Terpujilah Engkau Tuhan sekali lagi Engkau mempertontonkan pada kami bahwa bersama Tuhan dan bekerja sama maka apa pun kegiatannya pasti terlaksana dengan hasil luar biasa. Terima kasih banyak untuk seluruh panitia yang dengan mata kepala saya sendiri melihat kerja keras tak kenal panas terik matahari untuk mensukseskan acara Tuhan ini. Tetaplah kobarkan semangat pelayanan untuk Tuhan kita. Demikian catatan pribadi dari saya terkait mengikuti Acara Perkemahan PA se-Sumatera yang menurut saya berlangsung dengan luar biasa! n —Dilaporkan oleh Loran Napitupulu, Penasehat BAKORPASM.

02 - 2013 | Adventist World

33


DARI INDONESIA

Perkemahan Klub Petualang Konferens Manado-Maluku Utara

U

ntuk melatih anak-anak agar dapat beradaptasi dan bersentuhan langsung dengan alam serta mengembangkan kemampuan mereka bertahan hidup di luar rumah demi mempersiapkan diri bagi masa kesukaran akhir zaman yang akan datang menjelang hari kedatangan Tuhan, maka Departemen PA Konferens Manado-Maluku Utara dan Distrik Bitung-Kabupaten Minahasa Utara bekerjasama dalam suatu kegiatan Perkemahan Klub Petualang dengan tema “The Spirit of One” yang diadakan di Bumi Perkemahan Desa Wasian Kecamatan Dimembe Minahasa Utara dari 14-17 November 2012. Kegiatan ini dimulai dengan upacara pembukaan yang dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Minahasa Utara Bapak Maximelian Tapada, M.Si didampingi oleh Pemimpin PA UKIKT MG. Pdt. Stephen Salainti, Pemimpin PA Konferens Manado-Maluku Utara, MG. Pdt. Ritus Keni, dan Pemimpin PA Distrik Bitung-Minahasa Utara, MG. Pdt. Rudy Frans beserta para peserta perkemahan yang hadir tepat pada upacara pembukaan dimulai. Selesai upacara pembukaan para tamu-tamu, panitia, dan para peserta mengadakan foto bersama sebelum para peserta kembali ke tenda masing-masing untuk beristirahat.

Hari Kamis

Kegiatan inti pada hari Kamis di mana para peserta wajib mengikuti kelas-kelas kepahaman yang telah dipersiapkan panitia beserta dengan para instruktur di tiap-tiap kelas. Kegiatan kelas-kelas kepahamanan pada hari tersebut dibagi dalam 2 grup besar dan dilaksanakan di dua tempat berbeda yaitu di ­area bumi perkemahan dan di Kebun Binatang Tandurusa Kota Bitung. Di mana kedua grup besar ini bergantian tempat un-

34

Adventist World | 02 - 2013

tuk mendapatkan materi-materi tanda kepahaman Petualang oleh para kakak-kakak instruktur yang telah ditempatkan di dua tempat tersebut. Hari Jumat

Jiwa petualang para peserta perkemahan diuji dengan mengadakan lintas alam di luar area perkemahan dengan mengitari perkebunan warga setempat. Selesai mengadakan lintas alam. Para peserta diberi waktu untuk istirahat makan dan langsung disambung dengan kegiatan kelas-kelas kepahaman dari para kakak-kakak instruktur. Di samping itu para panitia dibidang kesehatan sementara sibuk mempersiapkan kegiatan sosial berupa pemeriksaan kesehatan gratis yang dibantu para MG dari tim Rumah Sakit Advent Manado. Hari Sabtu

Pada hari Sabat merupakan acara puncak perkemahan ini di mana ada sekitar 200 peserta disematkan kancing dari kelas-kelas klub petualang bagi mereka yang sudah menyelesaikan tuntutan selama setahun penuh. MG. Pdt. Stephen Salainti, MG. Pdt. Ritus Keni, MG. Pdt. Rudy Frans, dan MG. Pdt. Herry Sutomo selaku Ketua Daerah Distrik Bitung-Minahasa Utara yang bertindak dalam acara puncak tersebut menyematkan kancing kepada para peserta perkemahan. Pada sore hari diadakan penyematan tanda kepada para peserta perkemahan yang telah selesai mengikuti segala kelas tanda kepahaman selama perkemahan berlangsung. Pada malam selesai ibadah penutupan Sabat diisi dengan kegiatan malam budaya di mana para adikadik dari beberapa klub yang diutus menunjukkan kebolehan mereka dalam segala kreativitas. Kiranya dalam kegiatan perkemahan ini, “The Spirit of One” bisa dapat menjadi bagian dari para anggota-anggota yang terlibat dalam kegiatan ini terlebih para anak-anak peserta perkemahan. n —Dilaporkan oleh Pdt. Ritus Keni, Direktur Komunikasi Konferens Manado-Maluku Utara.


Sabat hari Ibu Di Jemaat Ambia, Talaud

B

akti Wanita Advent (BWA) Jemaat Ambia mengadakan acara peringatan hari ibu yang diadakan di Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Jemaat Ambia pada hari Sabat Malam, 22 Desember 2012. Acara ini dimulai jam 19.30 WITA dan dihadiri oleh ibu-ibu Jemaat Ambia bersama dengan keluarga mereka, anggota jemaat, dan para undangan baik dari BWA Jemaat Batumbalango dan masyarakat Desa Ambia. Acara peringatan ini di awali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Menghening kan Cipta yang dipimpin oleh Ibu Patrisye DadamudaLaluas, dan dilanjutkan dengan pembacaan beberapa puisi. Di dalam acara peringatan hari ibu ini juga, semua ibu yang hadir disematkan bunga oleh suami atau anak-anaknya. Terlihat senyuman dan airmata terharu di setiap wajah ibu-ibu yang mendapatkan sematan bunga. Acara dilanjutkan dengan pemberian sembako kepada para lansia yang ada di Desa Ambia Induk dan Desa Ambia Utara. “Saya sangat terkesan dengan acara hari ibu ini!” kata Ibu

Yulce Aiba, seorang anggota majelis Jemaat GERMITA (Gereja Masehi Injili Talaud) Jemaat Palungan Ambia yang diundang untuk memberikan kata sambutan. “Acara ini perlu dilakukan secara rutin untuk mengingat jasa-jasa besar yang telah dilakukan oleh ibu-ibu baik di dalam keluarga, dalam jemaat, dan bahkan di masyarakat” kata Aiba menjelaskan. Ibu Meike Soriton-Bulangbae ditunjuk untuk membawa nasihat Firman Tuhan pada acara peringatan itu. Dalam khotbahnya yang berjudul “Ibu yang Absen” Soriton menjelaskan tentang karakter ibu yang baik dari teladan hidup Hana, ibu Nabi Samuel. “Hana absen di sebagian besar kehidupan anaknya Samuel, tetapi Samuel menjadi seorang nabi yang luar biasa, karena Hana telah mendidiknya dengan baik selama masa 3 tahun pertama dalam hidup Samuel dengan penuh doa dan penyerahan kepada Allah” kata istri dari Pdt. Brussi Soriton itu menjelaskan. Di akhir acara ditampilkan sebuah drama komedi singkat yang di bawakan oleh ibu-ibu BWA. Dalam drama itu ditampilkan kisah dua orang ibu yang memperebutkan seorang anak di masa pemerintahan Raja Salamo. Drama itu diatur dengan baik dan penuh dengan humor sehingga semua yang hadir tersenyum dan tertawa melihat gerak dan tingkah laku para pelakon drama. Acara kemudian ditutup dengan ucapan terima kasih yang dibawakan oleh Ibu Juwita Aiba Laliboso. Acara hari ibu seperti ini adalah kegiatan rutin setiap tahun yang disponsori oleh BWA Jemaat Ambia, bertujuan untuk menghargai tugas dan tanggung jawab seorang ibu bagi keluarganya dan juga untuk lebih mempererat ikatan persaudaraan di antara anggota BWA. Kita doakan agar pekerjaan Tuhan di wilayah Kabupaten Kepulauan Talaud akan selalu maju. n —Dilaporkan oleh Pdt. Brussi Soriton, pendeta wilayah Essang Selatan, Kabupaten Kepulauan Talaud.

02 - 2013 | Adventist World

35


DARI INDONESIA

TIM KKR Korea di Desa Pampalu Daerah Misi Nusa Utara

E

llis Hyon Kim, seorang profesor dari Universitas Samhyook bersama dengan 13 pemuda Advent dari Jemaat Seoul English Institute di Korea Selatan, bersama dengan pendeta mereka, Pdt. Dongwook Yang, mengadakan seri Kebaktian Kebangunan Rohani di Desa Pampalu, Kabupaten Kepulauan Talaud, 26-29 Desember 2012. KKR yang bertemakan "The Best Is Yet To Come" mengundang perhatian dari seluruh masyarakat Desa Pampalu, Rusoh, dan Tarun serta seluruh anggota jemaat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di Kabupaten Kepulauan Talaud untuk datang menghadirinya. Pdt. Oh Joon Hee, Direktur 1000 Missionary Movement dari SLA Kawangkoan dan beberapa misionaris turut hadir dan membantu dalam pelayanan KKR ini. Pada malam pertama, Hee memperkenalkan pembicara dan seluruh anggota tim Korea yang telah datang. "KKR ini adalah hasil kerja sama yang baik antara 1000 Misionaris Movements dengan tim dari Korea. Mereka semua sangat senang untuk datang melayani di Indonesia," Jelas Hee lagi. Setiap Malam dengan semangat Profesor Kim menjelaskan kebenaran Firman Tuhan yang diterjemahkan dengan baik oleh Gerry Rompas, seorang anggota senior 1000 Missionary Movements. Lebih dari 700 orang hadir di setiap malam dan kebanyakan adalah bukan Advent. Dengan menggunakan layar projektor, Kim membawakan khotbahnya. KKR ini dimeriahkan dengan lagu-lagu pujian yang dibawakan oleh para penyanyi dari jemaat-jemaat Advent di Pulau Karakelang dan juga dari Jemaat-jemaat GERMITA (Gereja Masehi Injili Talaud) dari Desa Pampalu, Tarun, dan Rusoh, serta lagu Pujian dari Tim Korea. Selama KKR seluruh panitia KKR dan tim Korea tinggal di rumah-rumah penduduk di Desa Pampalu dan kebanyakan rumah-rumah itu milik dari masyarakat bukan Advent tapi mereka dengan sukacita menyediakan rumah mereka untuk ditempati. Setiap pagi mereka mengadakan perlawatan dari rumah ke rumah dan sorenya diadakan acara pelayanan anakanak, balloon art dan charity clinic. Acara KKR ini di buka oleh Bapak Alfius Ambuliling, Asisten Satu Tata Pemerintahan Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Talaud. Dalam sambutannya mewakili Bupati Kepulauan Talaud untuk membuka acara KKR ini, Ambuliling mengatakan bahwa ini adalah kesempatan yang jarang terjadi di

36

Adventist World | 02 - 2013

mana penginjil dari luar negeri mau datang untuk mengadakan KKR di pulau Talaud apalagi dari Korea Selatan. “Itulah sebabnya torang musti hadir terus kong perhatikan itu apa yang disampaikan karena semua itu pasti bersumber dari Alkitab” kata Ambuliling dengan menggunakan bahasa Manado yang juga merupakan salah seorang anggota jemaat GMAHK Jemaat Me­ longuane dan Ketua Panitia untuk KKR itu. Pdt. Edison Takasanakeng, Ketua Daerah Misi Nusa Utara yang juga hadir dalam acara pembukaan KKR ini diberikan kesempatan untuk memberikan kata sambutan mewakili gereja. "Memang baru kali ini di wilayah Daerah Misi Nusa Utara di mana acara KKR diadakan di antara peringatan hari Natal dan Tahun Baru di mana di saat seperti ini banyak yang berpesta pora dan mabuk-mabukan, apalagi di daerah Sangihe dan Talaud, tapi kita percaya acara KKR ini akan berjalan dengan baik dan akan memberikan kekuatan iman kepada anggota jemaat dan masyarakat Desa Pampalu,” katanya. Pada hari Sabat semua jemaat yang ada di Pulau Karakelang, Talaud, berkumpul di bangsal KKR. Dalam khotbahnya pada Sabat itu Profesor Kim menjelaskan tentang tanda-tanda dekatnya kedatangan Yesus yang kedua kali. Pada akhir khotbahnya Profesor dari Samhyook University ini mengadakan panggilan baptisan. Diakhir panggilannya ada 6 orang yang datang ke depan menyambut panggilannya dan salah satu di antara mereka itu adalah seorang gembala Jemaat Pantekosta di Desa Rusoh. Acara baptisan diadakan di Pantai Desa Pampalu setelah acara khotbah selesai. Pengambilan sumpah baptisan dipimpin oleh Pdt. Wikson Tahulending, pendeta wilayah Talaud Utara. Pdt. Dongwook Yang di percayakan untuk membaptiskan keenam jiwa itu. Dongwook Dengan menggunakan bahasa Korea memimpin acara baptisan tersebut. Memang anggota jemaat agak susah untuk berkomunikasi dengan mereka karena sebagian dari Tim Korea menggunakan bahasa Inggris dan juga bahasa Korea. Pemimpin Tim Korea, Hong Jin Hee, ketika ditanya bagaimana pendapatnya tentang acara KKR ini dia menjawab dengan bahasa Inggris, “Orang Indonesia itu ramah-ramah dan mereka semua suka untuk memuji Tuhan. Kami sangat senang mendapat kesempatan untuk melayani di Indonesia.” Ketika ditanya tentang makanan, Dia berkata, “Indonesian food is very


very ana!” (‘ana’ adalah sebutannya untuk kata enak). Seluruh anggota tim Korea dan para misionaris dari 1000 Missionary Movements meninggalkan Kepulauan Talaud pada hari Sabat sore dengan menggunakan kapal laut. Tim Korea berencana akan singgah sebentar di Kota Manado dan kemudian akan melanjutkan perjalanan pulang kembali ke negara mereka, di Korea Selatan. n —Dilaporkan oleh Pdt. Brussi Soriton, pendeta wilayah Essang Selatan, Talaud, Daerah Misi Nusa Utara.

Selamat Tahun Baru 2013 GMAHK Jemaat Batam Mas

S

halom, tidak terasa satu tahun sudah kita lewati dan patut kita syukuri atas berkat dan perlindungan Tuhan di tahun 2012. Detik-detik pergantian Tahun yang kita semua rayakan masing-masing di setiap jemaat di mana pun berada kita semua merasa senang dan gembira, 31 Desember 2012 bersama Jemaat Batam Mas dan juga tamu-tamu sudah berkumpul semua di gereja pukul 18.00 WIB untuk mengikuti acara kebaktian yang dibawakan oleh Pdt. U. Sinambela dan beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan selama acara Buka dan Tutup Tahun. Puji Tuhan acara demi acara yang kami laksanakan berjalan dengan baik dan meriah, juga tidak lupa untuk membagikan beberapa bingkisan atau parsel kepada semua saudara-saudara dan tamu-tamu yang sangat membutuhkan yang sudah diatur. Setelah selesai pembagian bingkisan dan parsel, sebelum acara makan bersama dimulai, Pendeta Sinambela langsung memimpin acara untuk serah terima jabatan sebagai Ketua Jemaat yang

baru untuk 2013/2014 dan selanjutnya semua anggota dan tamu-tamu langsung makan bersama yang sudah diatur dan disediakan oleh para ibu Jemaat Batam Mas. Setelah acara makan bersama selesai, langsung dilanjutkan dengan acara tari-tarian dan karaoke keluarga serta tukar menukar kado yang semuanya berjalan dengan meriah. Semoga dengan acara ini juga biarlah kita semua khususnya Jemaat Batam Mas semakin hari semakin lebih bersatu lagi di dalam pelayanan untuk Tuhan dan biarlah kita saling memaafkan satu dengan yang lain dan janganlah kita mengingat-ingat lagi kesalahan dari pada saudara-saudara kita di dalam Tuhan. ”Yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” (2 Korintus 5:17). n —Dilaporkan oleh Bpk. Simson Siallagan, Dept. Komunikasi Jemaat Batam Mas.

02 - 2013 | Adventist World

37


DARI INDONESIA

Ketika Tangan-tangan itu Terangkat Jemaat Yosodipuro, Solo

M

emasuki tahun 2013 tentu saja segalanya tidak berarti bertambah mudah, maka dari itu umat Tuhan dipanggil untuk semakin rajin melayani Tuhan. Dari sekitar 200 anggota Jemaat Yosodipuro yang tercatat, ada 23 wanita yang dipilih untuk melayani sebagai diakones. Begitu juga dengan bertambahnya jumlah keanggotaan, dan berkembangnya SS cabang di Sumber Lawang, Colomadu dan Nusukan, maka diangkatlah 3 orang PS untuk melayani sebagai ketua jemaat di ketiga cabang SS tersebut. Dengan terpilihnya ketua, diakon dan diakones untuk tahun 2013 itu, maka pada Sabat tanggal 12 Januari 2013 diadakan pengurapan untuk 3 orang ketua, yaitu Pdtm. Henry Sulistrianto yang melayani SS cabang Sumber Lawang, Pdtm. Jonly Turangan yang melayani SS cabang Colomadu, Bpk. Greydi Malingkas yang melayani SS cabang Nusukan. Begitu juga dengan 3 diakon yang baru beserta 23 diakones 2013. Pengurapan ketua, diakon dan diakones itu dipimpin oleh Pdt. Suciyanto, didampingi oleh gembala jemaat Pdt. Samuel Mangunsong dan ketua jemaat Bpk. Gusdhianto. Mereka melayangkan doa khusus untuk para pelayan Tuhan tersebut. Dan

ketika tangan para hamba Tuhan itu terangkat untuk mengurapi mereka, biarlah para pelayan Tuhan ini dapat bekerja melayani dengan sepenuh hati untuk membantu pekerjaan Tuhan.

n —Dilaporkan oleh Eunike Sabatina, Dept. Komunikasi GMAHK Yosodipuro, Solo.

Pembukaan Kelas Kemajuan Distrik Bandar Lampung Barat

S

esuai petunjuk yang ada bahwa semua kegiatan kelas kemajuan akan dimulai di awal tahun, dan setelah diadakan pelantikan tiga bulan lalu, satu kegiatan penting kembali dilaksanakan oleh jemaat-jemaat yang tergabung didalam Distrik Bandar Lampung Barat (Jemaat Kemi­ ling, Jemaat Singosari dan Jemaat Wayhui) yaitu dimulainya kembali kelas-kelas kemajuan tahun pelajaran 2013. Acara pembukaan kelas ini dilaksanakan pada hari Sabat, 12 Januari 2013 di GMAHK Jemaat Singosari yang dipimpin oleh gembala gistrik Pdt. O. Runturambi. Pembukaan diawali dengan khotbah komitmen dan peragaan penyalaan lilin kesetiaan oleh gembala, dan dilanjutkan oleh masing-masing klub menyalakan lilin sebagai lambang kesetiaan untuk tetap setia dan rajin mengikuti kelaskelas kemajuan serta mengucapkan janji dan ikrar kesetiaan yang dipimpin oleh pembina

38

Adventist World | 02 - 2013

masing-masing, sementara janji dan ikrar kesetiaan untuk para pembina dipimpin oleh gembala distrik. Dalam khotbah komitmennya Pdt. O. Runturambi mengajak kepada semua siswa dan pembina kelas kemajuan di Distrik


Bandar Lampung Barat agar setia dan semangat dalam mengikuti kelas-kelas kemajuan yang diadakan setiap hari Sabat sore di jemaat masing-masing bahkan pada saat kegiatan secara bersama dalam satu distrik setiap bulan. Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Pathfinder Jemaat Kemiling, MG Agustinuswuryanto Tjakrapawira, kelas kemajuan di distrik ini diharapkan lebih maju agar kita tidak ketinggalan dengan jemaat atau distrik yang lain, khususnya dalam persiapan kegiatan kampore

daerah tahun ini di Palembang. Demikianlah diharapkan sepanjang tahun ini akan berjalan dengan baik semua rencana kegiatan dan dapat menyelesaikan setiap kulrikulum di setiap klub dan mempersiapkan satu generasi pemuda yang siap memajukan pelayanan di jemaat masing-masing. Bersatu dalam tugas mulia ini. —Dilaporkan oleh MG Andreas Jumani, Komunikasi Distrik Bandar Lampung Barat.

Pawai Kelompok Sekolah Sabat Jemaat Ambia, Talaud

K

elompok-kelompok Sekolah Sabat di Wilayah Essang Selatan dan Talaud Tengah mengikuti kegiatan Pawai Kelompok Sekolah Sabat yang diadakan oleh Departemen Sekolah Sabat Jemaat Ambia pada tanggal 1 Januari 2013. Dengan penuh semangat setiap kelompok Sekolah Sabat (SS) mulai dari kelas anak-anak sampai kelas dewasa mengikuti kegiatan pawai ini. Pawai ini dimulaikan dengan ibadah singkat di Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Ambia tepat pada pukul 14.00 WITA. Renungan dibawakan oleh Reki Rumegang, Ketua Jemaat Ambia. Ibadah ini dipimpin oleh Lili Sahoa, pemimpin SS Jemaat Ambia. “Biarlah melalui acara pawai di hari pertama di tahun baru ini akan memberikan semangat bagi kita semua untuk bekerja lebih giat dalam pelayanan kepada Tuhan selama tahun 2013,” kata Rumegang dalam renungannya. Pdt. Jensen Rompas, pendeta Wilayah Talaud Tengah, melepas pawai kelompok SS ini di depan Gereja MAHK Ambia. Setiap kelompok dengan menggunakan seragam mereka masing-masing sambil menyanyi memuji Tuhan dan meneriakkan yel-yel rohani mereka berjalan dari Desa Ambia sampai Desa Batumbalango kemudian kembali ke Desa Ambia dan selesai di

GMAHK Ambia (7 km). Acara penutupan pawai diadakan di GMAHK Ambia. Setelah khotbah singkat yang dibawakan oleh Pdt. Brussi Soriton, para pengurus Departemen SS Jemaat Ambia memberikan hasil penilaian mereka. Setelah berembuk bersama maka tim penilai memberikan hasilnya: Kelompok SS “Ketekunan” menjadi pemenang pertama, Kelompok SS “Primary” menjadi pemenang kedua, dan kelompok SS “Damai” menjadi pemenang ketiga. Diakhir acara penutupan kegiatan pawai itu pemimpin departemen SS menyerahkan sebuah bingkisan kepada keluarga Pdt. Brussi Soriton. “Bingkisan ini diberikan sebagai ucapan terima kasih karena telah mendukung pelayanan dan agenda kerja departemen SS sepanjang tahun 2012 dan juga sebagai kenang-kenangan karena pendeta sekeluarga akan pindah tugas ke wilayah yang baru, yaitu di wilayah Taguladang Utara,” kata Lili Sahoa, sambil menyerahkan bingkisan itu. Seluruh rangkaian kegiatan pada hari itu ditutup dengan doa oleh Pdt. Wikson Tahulending, pendeta Wilayah Talaud Utara. Pawai Kelompok Sekolah Sabat ini adalah suatu kegiatan untuk mendorong semangat para pegawai jemaat yang baru terpilih di tahun 2013 ini untuk bekerja lebih giat dalam pelayanan kepada Tuhan. Kelompok-kelompok Sekolah Sabat di wilayah Essang Selatan secara rutin bertemu di setiap minggu, di luar acara Sekolah Sabat pada hari Sabat, untuk bersekutu, belajar Alkitab, dan berdoa bersama. n —Dilaporkan oleh Pdt. Brussi Soriton, pendeta wilayah Essang Selatan, Talaud, Daerah Misi Nusa Utara.

02 - 2013 | Adventist World

39


DARI INDONESIA

Sekilas Kegiatan Akhir Tahun Distrik Luwu Tana Toraja (LUTAT) Rapat Akhir Tahun GMAHK Distrik LUTAT

Pada tanggal 21 Desember 2012, bertempat di Toraja Sahid Hotel telah dilaksanakan Rapat Akhir Tahun GMAHK Distrik LUTAT dengan tema “Revival and the Christian Life.” Hadir bersama officers Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur (Pdt. N. Sakul, Pdt. ATAS: Suasana rapat akhir tahun 2012. BAWAH: Pelapasan balon ke udara oleh Kepala Y. Bindosano dan Bimas Kristen Tana Toraja. KANAN: Penyalaan obor uleh Ketua UKIKT, Pdt. N. Sakul. Bpk. H. Sumanti), serta Sekretaris Asosiasi Kependetaan UKIKT, Pdt. N. Kaumpungan. Setelah Ibadah Raya Syukuran dan Perayaan 63 tahun Ketua Distrik Luwu Tana Toraja, Pdt. M.L. Saluy membaPekabaran Advent Masuk Luwu Toraja wakan laporannya untuk semua bidang pelayanan di DisSetelah Rapat Akhir Tahun, Jumat sore bertempat di Kamtrik Luwu Tana Toraja sepanjang tahun 2012, Pdt. N. pus SLA Mebali, para pendeta, guru-guru, penginjil literaSakul sebagai Ketua GMAHK UKIKT memberikan apresitur, anggota komite eksekutif dan seluruh anggota jemaat asi yang tinggi kepada para pimpinan, anggota komite eksampai kepada anak-anak LUTAT, hadir bersama officer sekutif dan anggota gereja atas pencapaian tersebut. Dalam uni dan Kepala Bimas Kristen Tana Toraja untuk mengikesempatan ini pula beliau berkomitmen akan selalu kuti acara pembukaan syukuran dan perayaan 63 Tahun memberikan perhatian dan dukungan dari uni khusus ke- Pekabaran Advent Masuk Luwu Toraja yang bertemakan pada daerah ini dalam setiap bidang pada tahun depan. “Dengan Semangat Pionir Kita Sukseskan Penginjilan Terintegritas Menyongsong Hari Maranatha.” Acara ini ditandai dengan pelepasan balon ke udara oleh Kepala Bimas Kristen dan penyalaan obor oleh ketua uni serta tari-tarian Toraja. Besoknya pada hari Sabat, 22 Desember 2012 diadakan Ibadah Raya Syukuran dan Perayaan 63 Tahun Pekabaran Advent masuk Luwu Tana Toraja. Pdt. N. Sakul dalam khotbahnya mengajak segenap anggota jemaat se-Luwu Tana Toraja yang hadir untuk mengikuti teladan dan semangat para pionir yang telah merintis pekerjaan Tuhan di wilayah Luwu dan Tana Toraja. Menurut sejarah, pekabaran Advent di Luwu Toraja dirintis oleh Pdt. Frans Mandolang pada tahun 1949 dan dilanjutkan oleh Pdt. R.M.P. Kountur.

40

Adventist World | 02 - 2013


Para pemimpin dan staf LUTAT memberikan penghargaan kepada beberapa pionir yang hadir serta anak/cucu dari para pionir yang sudah meninggal. Dengan adanya perkembangan yang begitu pesat di Luwu Tana Toraja maka pada tanggal 19 Agustus 2011, UKIKT memutuskan Luwu Tana Toraja dimekarkan menjadi satu Distrik baru yang terpisah dari Konferens Sulawesi Selatan Barat dan Tenggara. Sampai bulan Desember 2012 Distrik Luwu Tana Toraja terdiri dari 29 jemaat, 22 cabang Sekolah Sabat dengan 2372 anggota jemaat dan 2835 anggota Sekolah Sabat dilayani 9 pendeta urapan, 4 pendeta muda 5 pengerja sukarela dengan jumlah 18 pelayan. n —Dilaporkan oleh Imanuel Lisupadang, Distrik Luwu Tana Toraja.

Jiwa di Penghujung Tahun 2012 Jemaat Ngawi Jawa Timur

P

ada penghujung tahun 2012, Tuhan kembali mengirimkan jiwa yang bergabung dengan Jemaat Ngawi, hari Sabat tanggal 15 Desember 2012 setelah kebaktian Sabat, di-

adakan baptisan yang kudus untuk Sdri. Qorianti Juminah. Baptisan dilaksanakan di I-Club Madiun oleh Pdt. Kurnaedi, Gembala Jemaat Dr. Sutomo, Madiun. Menurut Sekretaris Jemaat Sdr. Daniel Dwi Sambodo baptisan ini adalah jiwa yang kesebelas sepanjang tahun 2012 dan ini merupakan baptisan penutupan untuk tahun ini. Puji Tuhan GMAHK Jemaat Ngawi dan Cabang Sekolah Sabat Kedunggalar serta wilayah baru Cepoko yang sementara dirintis memiliki prospek yang bagus untuk dikembangkan. “Mudah-mudahan dengan pertolongan Tuhan banyak jiwa yang akan dimenangkan untuk Tuhan ditahun-tahun yang akan datang.” Demikian ujar gembala Jemaat Ngawi Pdtm. Dale Sompotan. n —Dilaporkan oleh Debby Fransisca Muntu, Jemaat Saradan, Konferens Jawa Kawasan Timur.

02 - 2013 | Adventist World

41


DARI INDONESIA

Seminar AMR di Jawa Timur Konferens Jawa Kawasan Timur (KJKT)

S

eminar Adventist Muslim Relationship (AMR) di kampus Healing Way SLA Purwodadi, Jawa Timur pada tanggal 3-5 Desember 2012 dengan pembicara Pdt. Bryan Gallant, Direktur AMR UIKB dan InterFAITH STUDY Center yang dihadiri lebih dari 35 peserta di antaranya 15 orang para pendeta Advent se-Konferens Jawa Kawasan Timur. Bryan Gallant memberikan pencerahan bagaimana kita selaku orang Advent dapat mengasihi orang yang bukan Advent secara khusus kaum mayoritas dengan tujuh prinsip, antara lain: 1. Kasih harus dihidupkan. 2. Kasih sejati tidak memaksa. 3. Tidak ada kebetulan bagi Allah, ada rencana Allah bagi kita di mana pun kita berada. 4. Allah melihat dan menghakimi hati manusia. 5. Angkat tinggi kebenaran. 6. Cari hal-hal yang dapat kita sepakati bersama. Tidak perlu berdebat. 7. Bagikan kebenaran kepada mereka tahap demi tahap untuk menolong mereka bertumbuh.

Semoga dengan seminar ini dapat memperluas wawasan dan kasih kita untuk mendekati dan memenangkan jiwa-jiwa bagi Kristus. n —Dilaporkan oleh Pdt. Ranap Situmeang, Departemen Komunikasi Konferens Jawa Kawasan Timur.

Tiga Pendeta Menerima Pengurapan Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya

H

ari Sabat 15 Desember 2012 adalah Sabat yang istimewa bukan saja bagi Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya, tetapi juga bagi ketiga hamba Tuhan, Pdtm. Roys Panjaitan, Pdtm. Solaiman Lumbangaol dan Pdtm. Roy Pitoy, oleh karena pada Sabat tersebut, ketiga hamba Tuhan ini menerima pengurapan menjadi pendeta penuh. Acara pengurapan yang dipimpin oleh officer Konferens DKI Jakarta ini mengambil tempat di GPA Jl. M.T. Haryono, Jakarta Selatan, tempat di mana Jemaat MT Haryono I selalu mengadakan kebaktian pada setiap Sabat. Dalam khotbah pengurapan, Ketua UIKB, Pdt. Dr. J.S. Peranginangin, mengingatkan kepada ketiga hamba Tuhan ini, bahwa tugas penggembalaan itu bukan hanya sekadar satu profesi tetapi adalah satu panggilan yang mulia yang harus disadari sepenuhnya oleh para hamba Tuhan yang akan menerima pengurapan. Dalam kesempatan ini juga, beliau mengingatkan agar para hamba Tuhan tetap me-

42

Adventist World | 02 - 2013

nunjukkan pelayanannya yang terbaik, di mana salah satu yang sering digunakan menjadi indikator adalah baptisan. Hal ini disampaikan oleh karena sepanjang tahun 2012 yang lalu, di seluruh Uni Indonesia Kawasan Barat, hasil baptisan yang dicapai, sedikit mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Tidak heran da-


kan sumpah pengurapan mereka untuk tetap setia dalam pelayanan pekerjaan Tuhan di organisasi gereja Tuhan di mana mereka siap untuk melayani di mana saja Tuhan memanggil mereka. Setelah seluruh gembala dan jemaat memberikan ucapan selamat kepada ketiga hamba Tuhan ini, mereka kemudian menjamu semua anggota jemaat yang hadir baik dari jemaat di mana ketiga hamba Tuhan ini melayani, maupun jemaat-jemaat lain yang juga hadir dan mendengarkan Seminar Roh Nubuat yang dibawakan oleh Pdt. Dr. J. Kuntaraf dan Pdt. Dr. H.I. Missah sebelum acara pengurapan pendeta ini dilaksanakan. Kita doakan, semoga dengan bertambahnya pendeta yang diurapi di Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya yang hampir mencapai 100 pendeta, akan lelam kesempatan ini ketua uni menyampaikan hal ini agar bih memajukan pelayanan pekerjaan Tuhan di konferens boleh diperhatikan dengan baik, tidak hanya oleh para ini sambil mempersiapkan jemaat bagi kedatangan Tuhan hamba Tuhan yang menerima pengurapan, tetapi juga bagi yang sudah tidak lama lagi. n para gembala yang telah menerima pengurapan dan semua anggota jemaat yang hadir dalam acara ini. —Dilaporkan oleh Pdt. A. Daymbani, Komunikasi Konferens Seperti pada pengurapan pendeta pada tahun-tahun seDKI Jakarta dan Sekitarnya. belumnya, ketiga hamba Tuhan ini terlebih dulu menyata-

KIRI: Pdt. Dr. J.S. Peranginangin, menyampaikan khotbah pengurapan ATAS: Pdt. Hutauruk dan Ibu N. Limbong menyambut para pendeta yang baru diurapi. KANAN: Ketiga pendeta menerima pengurapan yang kudus.

02 - 2013 | Adventist World

43


DARI INDONESIA

Pelepasan Purnatugas dan Sosialisasi Rencana Kerja Konferens Jawa Kawasan Timur (KJKT)

P

uji syukur kepada Tuhan acara pertemuan dan sosialisasi rencana kerja Konferens Jawa Kawasan Timur (KJKT) untuk tahun 2013 dan pelepasan purnatugas salah seorang pendeta telah berjalan dengan baik dan bermakna. Acara pertemuan ini dilaksanakan pada hari Minggu, 20 Januari 2013 di SLA Purwodadi, Jawa Timur yang dihadiri oleh seluruh pendeta dan pengurus jemaat se-KJKT dengan narasumber officers, departemental dan staf KJKT. Dalam khotbah pembukaan acara pertemuan dan sosialisasi rencana kerja tersebut oleh Pdt. Albert Saroinsong, Sekretaris Eksekutif KJKT menguraikan sisi kepemimpinan gereja, yakni pemimpin berani menghadapi tantangan, punya tujuan istimewa yaitu menyukakan hati Tuhan, punya integritas, peduli kepada semua orang, dan benar di pandangan Tuhan diambil dari 1 Tesalonika 2. Semoga acara tersebut dapat membawa berkat kemajuan dalam pekerjaan Tuhan di seluruh jemaat Konferens Jawa Kawasan Timur apalagi pada pertemuan tersebut dibagi-bagikan secara gratis buku Kemenangan Akhir untuk dibagikan anggota kepada yang bukan Advent . Acara tersebut dilanjutkan dengan pelepasan purnatugas kepada Pdt. Mulyorejo Ngatino yang sudah melayani 41 tahun dalam pekerjaan Tuhan diberbagai tempat. Ada pun riwayat pelayanan Pdt. Mulyorejo Ngatino, sebagai berikut:

44

Adventist World | 02 - 2013

Lawang (Intern) 1971; Prigen dan Sumberwekas (Intern) 1972-1973; Slapur 1973-1975; Simosidomulyo 19751977; Solo 1977-1984; Anjasmoro 1984; Pasuruan, Probo­ linggo, Lumajang 1985-1990; Malang 1990-1997; Departemental KJKT 1997-2003; Tanjung Perak 2003-2007; Lawang 2007-2008; Departemental KJKT 2009-2012 dan pensiun tahun 2013. n —Dilaporkan oleh Pdt. Ranap Situmeang, Sekretaris Ass. Kependetaan KJKT.


Ibadah Gabungan Tiga Jemaat Pelayanan Bendahara KJKT di Caruban

S

abat 22 Desember 2012 merupakan Sabat Perjamuan bagi dua jemaat yang ada di Kabupaten Madiun dan satu jemaat Kabupaten Ngawi, ibadah Sabat gabungan kali ini dilaksanakan di GMAHK Caruban Jalan Sumatra No. 40. Terasa lebih istimewa karena gabungan kali ini kedatangan tamu dari Surabaya yaitu Bpk. Peter Nabut selaku Bendahara KJKT dan didampingi oleh Pdt. Simon Salama yang bertugas sebagai APDS Surabaya. Umat Tuhan dari Jemaat Saradan dan Jemaat Ngawi datang berkumpul di Jemaat Caruban untuk ibadah Sabat itu, diskusi SS dan Perjamuan Kudus dipimpin oleh Pdt. Simon Salama sedangkan khotbah dilayani oleh Bpk. Peter Nabut. Hal menarik sebelum memulaikan khotbahnya yang diberi tema Kristen Sejati, Bpk. Nabut memberikan sedikit penjelasan lewat layar projektor bagaimana kontribusi persepuluhan dan persembahan dari ketiga jemaat yang hadir pada Sabat itu. Dan Puji Tuhan dalam laporan yang disampaikan, Jemaat Caruban memiliki persentasi yang hampir sama antara persepuluhan dan persembahan terpadu untuk tahun 2012, itu arti persembahan terpadu jemaat hampir sama dengan persepuluhan, tentunya ini semua berkat Tuhan yang diberikan kepada Jemaat Caruban yang

anggotanya memiliki kesadaran memberikan yang terbaik untuk Tuhan terlebih dalam persembahan terpadu. Setelah Perjamuan Kudus semua yang hadir termasuk para tamu diundang ke ruang belakang untuk menikmati hidangan yang sudah disiapkan dalam sukacita yang Tuhan telah sediakan pada hari itu. n —Dilaporkan oleh Pdtm. Dale Sompotan, Konferens Jawa Kawasan Timur (KJKT).

Doa 10 Hari Konferens Jawa Kawasan Timur (KJKT)

D

engan pertolongan Tuhan, program Doa 10 Hari tanggal 9-19 Januari 2013 di Kantor KJKT dan jemaatjemaat dapat berjalan dengan baik. Pada hari kesembilan tepatnya hari Jumat, 18 Januari 2013 seluruh pegawai Kantor KJKT dan gembala jemaat dan keluarga se-Distrik Surabaya telah mengadakan Perjamuan Kudus bersama. Sungguh program Doa 10 Hari tersebut sangat mengangkat rohani dan semangat hubungan dengan sesama. Pada hari Sabat, 19 Januari 2013 banyak jemaat mengadakan perayaan dengan doa dan puasa, mengadakan acara kesaksian-kesaksian dan bahkan bersamaan dengan itu diadakan perayaan hari ulang tahun gereja yakni Jemaat Dharma Husada Indah Surabaya dan Jemaat Sidoarjo. Sungguh program Doa 10 Hari sangat membawa berkat

kepada umat Tuhan. n —Dilaporkan oleh Pdt. Ranap Situmeang, Sekretaris Asosiasi Kependetaan KJKT. 02 - 2013 | Adventist World

45


DARI INDONESIA

Pelantikan dan Inisiasi Kelas Kemajuan di IPH GMAHK Jemaat Cimindi Indonesia Publishing House (IPH)

T

anggal 19 januari 2013 merupakan Sabat istimewa bagi Jemaat Cimindi IPH dan khususnya bagi adik-adik di kelas kemajuan yang ada di berbagai klub, mulai klub Eager Beaver, Adventure, Pathfinder dan calon Master Guide. Dengan tema “Bersukacita di Dalam Allah” yang juga merupakan judul dari berakhirnya program sedunia yaitu Doa 10 Hari (Ten Days of Prayer). Departemen Pemuda Advent Jemaat Cimindi IPH tahun pelayanan 2013 dan staf PA tahun 2012 bekerja sama sehingga dapat terlaksana acara pelantikan dan inisiasi kelas-kelas kemajuan. Dan merupakan satu kehormatan bagi seluruh jemaat dan khususnya departemen Pemuda Advent dimana Pdt. David Panjaitan sebagai Direktur Pemuda Uni Indonesia Kawasan Barat (UIKB), dapat hadir untuk memberikan amanat dalam pada acara khotbah dan juga sekaligus melantik adik-adik yang telah menamatkan di kelas kemajuan maupun di kelas kepahaman. Pada acara pelantikan itu telah dilantik sebanyak 22 anak dari klub Adventurer yang terdiri dari: Kelas

Lebah Rajin 5 orang, Sinar Matahari 5 orang, Pembangun 6 orang dan Tangan Menolong 6 orang. Dan dari klub Pathfinder sebanyak 18 remaja terdiri dari kelas Sahabat 2 orang, Teman 2 orang, Penyelidik 4 orang, Perintis 4 orang, Penjelajah 4 orang dan Pemimpin 2 orang. Dan untuk Master Guide ada 3 orang. Pada kesempatan baik itu Pdt. David Panjaitan menyampaikan satu hal yang memotivasi khususnya bagi para orangtua, dengan mengatakan, “jangan suruh anakmu pergi ke acara PA tapi temani anakmu di acara PA.” Sungguh suatu hal yang sangat luar biasa ketika acara inisiasi pada sore harinya, ada 10 orang calon Master Guide dan 7 di antaranya adalah para orangtua. Ada satu kelas yang dibentuk dalam kesempatan ini dan sekaligus adalah sepertinya yang pertama kali diadakan di jemaat ini yaitu kelas Little Lamb. Ternyata ada tiga anak kecil yang siap—tentunya harus didukung penuh oleh orangtuanya— untuk mengikuti kelas Little Lamb. Kita berharap,

Kami berterima kasih kepada para penulis setia, dari setiap konferens/ daerah/wilayah di seluruh tanah air Indonesia. Kami ingin agar proses redaksi majalah Adventist World Indonesia (AWI) yang setiap bulan diterbitkan, yang mana membutuhkan waktu yang sangat ketat dalam prosesnya, dapat dilaksanakan dengan lancar. Untuk itu kami berharap untuk edisi berikutnya, setiap teKS naskah berita yang kami terima diketik rapi (sesuai misi majalah ini) dalam format ­Microsoft Word/Word Perfect, tanpa ada gambar/foto/image­ di dalam file dokumen tersebut (Karena perlu waktu untuk proses pengeluaran gambar/foto/image dari dalam file teks dokumen tersebut). Gambar/foto/image untuk naskah berita tersebut kami harapkan terpisah dari dalam file dokumen teks naskah berita. Lebih disukai dalam format jpeg tetapi jelas, terang dan jernih serta bere­solusi minimal 640x428 (lebih besar lebih baik). Jika ada keterangan gambar/foto/image yang penulis ingin sertakan, ketiklah keterangannya menjadi file name gambar tersebut (dengan cara rename file name gambar tersebut) atau informasikan keterangan gambar tersebut di dalam teks naskah berita tersebut. Maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan dimuat bilamana dilengkapi dengan nama dan alamat pengirim yang jelas. Naskah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk memasukkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada kemungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan dipublikasikan. Kirimkan ke: adventistworld_indonesia@yahoo.co.id paling lambat tanggal 15 setiap bulan untuk dimasukkan ke edisi bulan berikutnya. Terima kasih, Tuhan memberkati kita pada waktu kita menyiapkan berita baik yang menguatkan umat Tuhan khususnya di Indonesia.

46

Adventist World | 02 - 2013

Info Penting! bagi Para Penulis Setia Adventist World Indonesia


WARTA

GEREJA ADVENT “Lihatlah, Aku Datang Segera…”

Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus, mempersatukan umat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di mana saja dalam iman, misi, kehidupan, dan pengharapan. Penerbit Indonesia Publishing House (anggota IKAPI Jawa Barat) Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184 Ketua Pengarah J. S. Peranginangin Ketua Bidang Usaha A. Ricky Bendahara S. Manueke Pemasaran S.P. Rakmeni Produksi S. M. Simbolon Pemimpin Redaksi Roy M. Hutasoit

ATAS: Pdt. David Panjaitan, Direktur PA UIKB sedang menyampaikan amanat kepada para peserta dan anggota jemaat yang hadir. BAWAH: Foto bersama setelah acara pelantikan dan inisiasi kelas kemajuan pada tanggal 19 Januari 2013.

kelas yang baru ini, atas pertolongan Tuhan akan terus berlanjut untuk menanamkan benih kebenaran, aktivitas dan kreativitas baik yang telah dimulai dari awal, di tengah dunia yang penuh dengan tawaran dalam kegiatan sekular lainnya. Tetap semangat adik-adik yang akan melanjutkan di kelas-kelas berikutnya dan juga khususnya kelas CMG. Semoga dari sekian jumlah yang mengikuti inisiasi akan terus dan bertahan sampai saatnya ditamatkan, tentunya atas komitmen para pembina, para orangtua dan yang mengikuti kelas terlebih oleh karena kekuatan Roh Kudus yang menggerakkan kita bersama. n —Dilaporkan oleh Eko Djarot Susanto, Direktur Pemuda Advent Jemaat Cimindi IPH tahun 2013.

Redaksi Pelaksana dan Desain Isi J. Pardede Tim Redaksi R.C.A. Raranta, F. Parhusip, J. Wauran Komunikasi Uni S. Simorangkir, Uni Indonesia Kawasan Barat S. Salainti, Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur Komunikasi Konferens/Daerah/Wilayah D. Lingga, Sumatera Kawasan Utara H. Sihaloho, Sumatera Kawasan Tengah V. J. Sinaga, Sumatera Kawasan Selatan A. Sagala, DKI Jakarta dan Sekitarnya N. Serang, Jawa Barat W. Siringoringo, Jawa Tengah R. Situmeang, Jawa Kawasan Timur D. Juniarto, Kalimantan Kawasan Timur J. Sihotang, Kalimantan Barat D. Kana Djo, Nusa Tenggara R. Keni, Minahasa Utara Dj. Muntu, Minahasa F. Kasenda, Bolaang Mangondow-Gorontalo Ch. Muaya, Sulawesi Tengah M. Tandilangi, Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara A. J. Uniana, Maluku H. Sandil, Nusa Utara H. Wambrauw, Papua I. Lisupadang, Luwu Toraja Izin

Departemen Penerangan RI No. 1167/SK Ditjen PPG/STT/1987

Alamat Redaksi Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184 Telp. (022) 6030392; Fax. (022) 6027784 Email: adventistworld_indonesia@yahoo.co.id Alamat Pemasaran Tlp/Fax: 022-86062842 Email: sirkulasi_iph@yahoo.com (Sirkulasi) www.iphbdg.org

Redaksi menerima naskah berita dan foto sesuai dengan misi majalah ini, maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan dimuat bilamana dilengkapi dengan nama dan alamat pengirim yang jelas. Naskah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk memasukkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada kemungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan dipublikasikan.

02 - 2013 | Adventist World

47


MISI

-

Laporan Misi yang Luar Biasa Kesaksian yang Menginspirasikan Seminar Misi Acara Budaya Penampilan Musikal Konser Golden Angels Arena Pameran mengenai Misi

Tanggal : 28-31 Agustus 2013 Tempat: Jeju International Convention Center, Jeju, Korea Narasumber:

Terinspirasi untuk berkomitmen kembali demi Misi!

Ted N. C. Wilson

G. T. Ng

Jairyong Lee Derek J. Morris Cheryl D. Doss

IMC website (GOIMC.ORG)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.