Guidebook Aenigma

GUIDE BOOK KESEHATAN MENTAL

Kolaborasi antara Asa Berdaya dan Mahasiswa RK161 Universitas Padjadjaran

01 Mengapa Kesehatan Mental Penting bagi Setiap Orang?

02 Memberikan Dukungan untuk Kesehatan Mental 03 Faktor yang Memengaruhi Kesehatan Mental Siswa, Guru, dan Orang Tua 04 Manfaat Menjaga Kesehatan Mental Siswa bagi Masa Depan Bangsa 05 Memahami Lebih Dalam Kondisi Kesehatan Mental Siswa dan Lingkungan Sekitarnya 06 Rekomendasi Aktivitas bagi Siswa

TABLE OF CONTENTS

07 Rekomendasi Aktivitas bagi Guru 08 Rekomendasi Aktivitas bagi Orang Tua 09 Manfaat dari Generasi Muda yang Mampu Mengelola Kesehatan Mental Diri 10 Faktor yang Memengaruhi Pengelolaan Kesehatan Mental (Internal) 11 Faktor yang Memengaruhi Pengelolaan Kesehatan Mental (Eksternal) 12 Tips Mengelola Kesehatan Mental 13 Dampak dari Kesehatan Mental yang Buruk

TABLE OF CONTENTS

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya, kami, kelompok OKK RK161 Universitas Padjadjaran dapat menyelesaikan guidebook kesehatan mental ini. Guidebook ini kami susun dalam bimbingan profesional sebagai upaya kami untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kesehatan mental.

Guidebook ini berisi pengetahuan dasar mengenai kesehatan mental, rekomendasi bagi orang tua, guru, dan siswa untuk menjaga kondisi kesehatan mental, dan juga tips-tips yang menarik untuk menjaga dan meningkatkan kondisi kesehatan mental. Kami menginisiasi guidebook dan webinar ini karena masih perlunya peningkatan perhatian dan kepedulian masyarakat secara kolaboratif, terutama dalam konteks sekolah, untuk bersama mengatasi isu kesehatan mental.

Kami harap isi dari guidebook ini bermanfaat dan dapat berguna bagi kita semua.

Selamat membaca dan salam kesehatan mental!

Sehat Berdaya, Daya Bagi Indonesia

MENGAPA KESEHATAN MENTAL PENTING? Menurut World Health Organization (WHO), kesehatan mental adalah keadaan sejahtera di mana setiap orang bisa mewujudkan potensi mereka sendiri. Artinya, mereka dapat mengatasi tekanan kehidupan yang normal, dapat berfungsi secara produktif dan bermanfaat, serta mampu memberikan kontribusi kepada komunitas dan masyarakat secara luas. Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik, dimana kondisi mental yang didukung dengan kesehatan fisik yang prima akan membantu seseorang mencapai fungsi hidupnya dengan optimal. Kesehatan mental juga menyangkut kesejahteraan jiwa seseorang yang mana hal tersebut menjadi aspek penting seseorang untuk bertahan hidup.

Berdasarkan data UNICEF, 1 dari 7 remaja berusia 10-19 tahun di dunia yang hidup dengan diagnosis gangguan mental. Kesadaran akan kesehatan mental sejak dini dapat memungkinkan seseorang tumbuh menjadi orang dewasa yang sehat dan utuh, serta dapat menjadi pegangan untuk setiap orang jika bertemu dengan situasi yang berpotensi menjadi tantangan dan membawa pengaruh buruk pada kesehatan mental mereka.

Kesehatan mental merupakan aspek penting dalam mewujudkan kesehatan yang menyeluruh.

Namun, di kebanyakan negara berkembang, masalah kesehatan mental belum diprioritaskan apabila dibandingkan dengan penyakit menular. Regulasi, kebijakan kesehatan mental, dan implementasinya di Indonesia masih diikuti oleh kesenjangan yang luas terkait dengan masalah cakupan dan akses pada pelayanannya.

Kesehatan mental mencakup kesejahteraan emosional, psikologis, dan sosial kita. Hal tersebut memengaruhi cara berpikir, merasakan, dan bertindak. Kesehatan mental penting di setiap tahap kehidupan, dari masa kanak-kanak, remaja, hingga dewasa. Kesehatan mental yang baik memungkinkan setiap orang, terutama dalam konteks ini adalah anak-anak dan remaja, untuk menyadari diri mereka memiliki potensi untuk melakukan banyak hal positif.

Beberapa stigma buruk mengenai kesehatan mental yang muncul di kalangan masyarakat terjadi karena di Indonesia hampir tidak ada pendidikan kesehatan mental sejak dini, isu kesehatan mental dianggap tabu untuk dibahas, dan penanganan kesehatan mental tidak seterbuka kesehatan fisik. Hal ini mengakibatkan masyarakat yang membutuhkan menjadi tidak terbiasa untuk membahas, mengelola, dan menemui tenaga profesional yang sebenarnya penting untuk diri masing-masing.

Orang tua dan guru dapat membantu membangun kecakapan hidup anak-anak dan remaja untuk membantu mereka mengatasi tantangan sehari-hari di rumah maupun di sekolah. Masa transisi atau pubertas yang dapat menjadi tantangan terutama bagi remaja. Selain itu, situasi keluarga yang kurang optimal juga dapat menjadi faktor stres dan depresi bagi setiap orang.

Orang tua yang tidak mengerti kondisi anaknya juga bisa menambah stres bagi remaja.

Tekanan dan tuntutan kehidupan dari akademik dan pekerjaan tidak bisa dihindari dan berdampak buruk bagi kesehatan mental setiap orang. Permasalahan dalam pertemanan dan menjalin hubungan sosial serta kurangnya kemampuan untuk mengatur masalah emosional dapat menyebabkan depresi. Terkadang, banyak orang yang mengutarakan bahwa mereka kesulitan untuk bercerita karena tidak memiliki tempat aman, dukungan sosial yang handal dalam memahami isu kesehatan mental, serta dukungan sosial yang mereka percaya.

1

Sehat Berdaya, Daya Bagi Indonesia

MEMBERIKAN DUKUNGAN UNTUK KESEHATAN MENTAL (SISWA, GURU, DAN ORANG TUA)

Kesehatan mental dapat berpengaruh dalam berbagai aspek kehidupan. Kesehatan mental merupakan wujud keharmonisan yang intens antara fungsi-fungsi jiwa, serta mempunyai kesanggupan untuk menghadapi problematika kehidupan sehari-hari hingga problema luar biasa yang sedang terjadi, merasakan secara positif kebahagiaan dan kemampuan dirinya dalam mengatasi tantangan hidup tersebut.

Manfaat yang akan didapat ketika setiap pihak saling memperhatikan dan memberikan dukungan kesehatan mental yaitu: 1. Dapat membantu menemukan solusi yang tepat dalam menyelesaikan masalah kesehatan mental.

2. Memotivasi satu sama lain.

3. Membantu diri remaja dalam perkembangan, serta membantu remaja agar terhindar dari gangguan kesehatan mental.

4. Meningkatkan pemahaman tentang peran yang baik bagi guru ataupun orang tua dalam menjaga kesehatan mental.

5. Tidak larut menderita dan berjuang tanpa bantuan yang memadai dalam hal kesehatan mental (Fatimah, 2019).

Fungsi-fungsi jiwa yang dimaksud diatas ialah seperti pikiran, perasaan, sikap jiwa, pandangan, dan keyakinan hidup; harus dapat membantu satu sama lain sehingga dapat menjauhkan orang lain dari perasaan ragu dan bimbang (Fatimah, 2019).

2

Sehat Berdaya, Daya Bagi Indonesia

1

ORANG TUA 1. Pekerjaan Faktor pekerjaan adalah hal paling umum yang dapat menyebabkan masalah pada kesehatan mental orang dewasa, termasuk orang tua. Kesibukan orang tua pada pekerjaannya masing-masing dapat mengurangi komunikasi antar orang tua dengan anak. Akibatnya, anak akan merasa kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari kedua orang tuanya.

Terlebih lagi pada masa pandemi, orang tua juga melakukan adaptasi Work From Home (WFH) yang tidak mudah. WFH dapat menyebabkan kelelahan mental yang berlebih, seperti mudah marah, stres, dan tidak bahagia.

2. Parental Stress

Parental stress sering diasosiasikan dengan kurangnya kemampuan orang tua dalam mengelola emosinya. Penyebab parental stress antara lain kurangnya dukungan sosial, masalah keuangan, dan masalah pernikahan. Tidak jarang, parental stress berdampak pada hubungan dengan anak.

Misalnya, perilaku kurang baik yang dilakukan oleh orang tua dapat membuat lingkungan rumah yang tidak kondusif sehingga akhirnya memengaruhi kondisi dan tumbuh kembang anak.

3

FAKTOR YANG MEMENGARUHI KESEHATAN MENTAL SISWA, GURU, DAN ORANG TUA 2

GURU Pandemi dan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) menjadi salah satu faktor yang berperan besar dalam kondisi kesehatan mental guru. Guru yang dituntut untuk beradaptasi dengan cepat, masif, dan adaptif dapat melatarbelakangi penurunan kualitas kesehatan mental guru. Dampak yang dirasakan antara lain adalah stres, kelelahan yang besar dalam proses PJJ, burnout, merasa lebih tidak sabar, dan mudah kehilangan fokus. Selain itu, faktor lingkungan keluarga atau sekolah juga dapat memengaruhi kondisi kesehatan mental guru. Hal ini tentunya secara tidak langsung akan berdampak pada siswa dan rekan sesama guru.

Sehat Berdaya, Daya Bagi Indonesia

3

SISWA 1. Pertemanan Lingkungan pertemanan berdampak cukup besar bagi kesehatan mental siswa.

Lingkungan yang baik tentu akan menunjang kesehatan mental siswa yang baik.

Sesuai dengan tahap perkembangan siswa yang mengutamakan pertemanan dan interaksi sosial dengan teman sebaya. Di sisi lain, jika lingkungan perteman kurang ideal, maka dapat membuat kondisi kesehatan mental siswa menurun. Bullying atau perundungan merupakan hal yang sering terjadi pada siswa. Perundungan ini juga dapat memengaruhi kesehatan mental siswa. Dampaknya ialah siswa cenderung menarik diri dan sulit mempertahankan pertemanan yang sehat. Perundungan juga dapat memengaruhi korban sehingga sulit berkonsentrasi dan performa akademiknya menurun. Selain perundungan, kesulitan berteman, tidak adanya teman yang dipercaya sebagai tempat untuk bercerita juga dapat memengaruhi kondisi kesehatan mental siswa.

2. Keluarga

Kondisi keluarga atau rumah yang kurang harmonis juga dapat berpengaruh pada kondisi kesehatan mental siswa.

Hubungan antara anak dan orang tua yang kurang dekat dapat menghambat anak untuk bercerita dan berelasi dengan orang tuanya.

4

FAKTOR YANG MEMENGARUHI KESEHATAN MENTAL SISWA, GURU, DAN ORANG TUA 3. Tuntutan akademik

Sebagai siswa pasti menghadapi tuntutan akademik yang tinggi, baik dari sekolah maupun dari orang tua. Tanpa disadari, tuntutan itu kadang bisa terasa berlebihan yang berakibat pada anak yang mengalami stres.

4. Kesulitan beradaptasi dan membagi waktu Siswa harus beradaptasi setiap mereka naik kelas dan berganti jenjang pendidikan.

Seringkali, mereka kesulitan untuk beradaptasi dengan tempo pembelajaran, materi, bahkan lingkungan. Hal ini dapat membuat mereka kesulitan untuk beradaptasi dengan perubahan tersebut.

Jika dibiarkan, ini dapat berujung pada stres yang berlebih. Kesibukan siswa juga dapat menjadi alasan menurunnya kondisi kesehatan mental siswa. Siswa dapat merasa kewalahan dengan beban akademik, organisasi, dan mungkin kegiatan di luar sekolah yang menjadi tanggung jawabnya.

Sehat Berdaya, Daya Bagi Indonesia

MANFAAT MENJAGA KESEHATAN MENTAL SISWA BAGI MASA DEPAN BANGSA Sumber daya manusia adalah aset terbesar suatu bangsa dan siswa merupakan generasi penerus bangsa. Untuk menciptakan kemajuan dan perubahan yang baik, dibutuhkan murid yang berdaya, unggul, dan berkarakter baik. Selama siswa mengenyam pendidikan, siswa kerapkali menerima motivasi untuk mencapai prestasi, namun tidak diajarkan bagaimana siswa dapat mencapai prestasi yang juga dapat meregulasi emosi dan menjaga kesehatan mental dengan baik. Jika siswa dapat merawat kesehatan mental dengan baik, maka ia tidak hanya menjadi individu penerus bangsa yang cerdas dan berbakat, namun juga lihai dalam menghadapi aneka tantangan.

Kesehatan mental sendiri masih menjadi hal yang tabu di Indonesia, padahal seharusnya kita bisa memahami urgensi atau hal penting yang membutuhkan perhatian ini dengan baik. Minimnya pengetahuan tentang kesehatan mental membuat masyarakat bersikap abai dan menyepelekan, bahkan memberi penilaian negatif terhadap orang-orang yang mengalami gangguan kesehatan mental.

Kesehatan mental berhubungan erat dengan emosional, fisik, sosial, intelektual, dan spiritual. Terlalu banyak dampak buruk yang akan dihasilkan jika kita terus-menerus abai terhadap kesehatan mental. Beberapa diantaranya adalah sulit dalam bersosialisasi dan berkomunikasi, rentan memiliki masalah kesehatan dan pendidikan di masa yang akan datang, sulit dalam mengatur emosi, dan lain-lain. Tentu saja hal tersebut akan menghambat potensi yang seharusnya berkembang dalam diri siswa dan produktivitas yang akan menurun.

Dampak-dampak tersebut akan mengganggu hubungan antara penyesuaian diri siswa dengan kesiapan mereka dalam menghadapi perkembangan bangsa. Karena siswa sebagai generasi penerus bangsa harus mempunyai karakter yang kuat untuk membangun negaranya, semangat nasionalisme, dan mampu memahami pengetahuan dan teknologi guna bersaing secara global.

Apabila kesehatan mental dari generasi muda tidak seimbang atau terganggu, maka Indonesia tidak akan memiliki generasi yang cerdas dan inovatif di masa mendatang.

5

Sehat Berdaya, Daya Bagi Indonesia

REKOMENDASI AKTIVITAS BAGI SISWA 01.

PERGI KE WISATA ALAM

04. MEMBACA

Manfaat :

Kekaguman pada alam berdampak positif terhadap diri seorang siswa. Dengan berwisata alam, kita dapat menghirup udara segar, melihat suasana alam yang membantu diri lebih tenang dan beristirahat sejenak dari kesibukan sekolah.

Mengisi ulang semangat dan energi kesehatan mental, serta membantu kondisi emosional yang sulit. Misalnya, pergi bermain ke air terjun, gunung, atau pantai.

Yang perlu dilakukan :

Menyiapkan perlengkapan (makanan, baju ganti) Tidak melakukan aktivitas lain yang berkaitan dengan tugas sekolah saat berwisata.

02. BEROLAHRAGA

Manfaat :

Membuat tubuh lebih segar dan bugar.

Pergerakan tubuh membantu kesehatan mental lebih prima.

Olahraga membantu mengurangi tingkat kecemasan, stres dan depresi. Olahraga minimal dilakukan selama 150 menit per minggu

Yang perlu dilakukan :

Olahraga aerobik (jogging, berenang, bersepeda, berjalan, dan menari) Melakukan pemanasan Menggunakan perlengkapan yang tepat Nutrisi yang cukup untuk aktivitas olahraga

03.

BERMAIN ALAT MUSIK

Manfaat :

Membuat emosi lebih terkendali sehingga tidak mudah cemas atau depresi.

Dapat membuat anak mengekspresikan kesedihan, sukacita, atau ketegangan menjadi sebuah karya.

Yang harus dilakukan :

Menyiapkan nada-nada instrumen yang akan dimainkan.

Memainkan alat musik dengan kondisi rileks dan tanpa target tertentu.

6

BUKU Manfaat :

Membaca buku yang bagus dapat menenangkan pikiran dan membuat badan rileks.

Membaca buku atau kisah fiksi juga dapat meningkatkan empati dan menguatkan social skills.

Yang perlu dilakukan :

Cari tempat dan suasana yang nyaman Membaca sambil mendengar instrumen lagu

05.

MEMBUAT KARYA

Manfaat :

Dapat menuangkan perasaan siswa dalam bentuk gerakan, gambar, tulisan, warna, garis, dan imajinasi sehingga anak bisa relaksasi dan membuat perasaannya tidak dipendam.

Yang harus dilakukan :

Mencari ide-ide baru Menyiapkan alat dan bahan

06.

MENJALIN HUBUNGAN BAIK DENGAN ORANG LAIN

Manfaat :

Lebih mampu mengatasi stres dan memelihara kesehatan fisik maupun mental dengan berelasi dan saling memberi dukungan.

Memelihara hubungan dengan orang-orang terdekat dengan ikut berbagai kegiatan baru agar berkesempatan bertemu orang baru.

Yang harus dilakukan :

Quality time dengan keluarga (memasak, berkebun bersama, cerita bersama) Mengikuti aktivitas relawan Mengikuti organisasi di lingkungan rumah atau sekolah

Sehat Berdaya, Daya Bagi Indonesia

REKOMENDASI AKTIVITAS BAGI GURU MELAKUKAN HOBI 01.

Manfaat:

Meningkatkan kepuasan dan rasa senang sehingga dapat meredakan stres yang dialami guru.

Menjernihkan pikiran sejenak dari segala urusan dan kesibukan mengajar di sekolah sehari-hari.

Mengasah soft skill yang para guru miliki.

Yang perlu dilakukan:

Menghabiskan waktu untuk melakukan berbagai aktivitas yang disukai, contohnya membaca buku, menulis, atau melukis.

Mendengarkan lagu kesukaan juga baik bagi guru karena membuat hati menjadi lebih tenang.

Dalam hal ini, guru tidak perlu merasa bersalah apabila meluangkan waktu demi kebaikan diri sendiri.

02. MELUANGKAN WAKTU

UNTUK LIBURAN SEJENAK

Manfaat:

Mengurangi stres dengan cara membuat guru sejenak melupakan aktivitas dan lingkungan di tempat kerja yang menjadi pemicu stres dan kecemasan.

Membuat guru lebih banyak tersenyum dan tertawa yang dapat merangsang otak untuk melepaskan ketegangan sehingga guru bisa lebih bahagia.

04. GAYA HIDUP SEHAT Manfaat:

Meningkatkan suasana hati guru karena terjadinya stimulasi pembentukan zat kimia pada otak, seperti serotonin dan endorfin sehingga dapat mengatasi stres.

Mengurangi tekanan darah tinggi dan risiko penyakit kardiovaskular, serta meningkatkan energi dan stamina sehingga kualitas pengajaran guru meningkat dan membuat guru dapat aktif bekerja sampai siang hari.

Yang perlu dilakukan:

Guru dapat mencoba menerapkan kebiasaan pola hidup sehat seperti berolahraga atau sekadar jalan pagi.

Makan makanan yang bergizi dan teratur, serta mengurangi konsumsi kafein Meluangkan waktu untuk mendapatkan sinar matahari pagi.

Yang perlu dilakukan:

Guru dapat meluangkan waktu untuk quality time bersama keluarga dan orang-orang tersayang.

Berkumpul dengan teman kerja sesama guru, bisa berupa makan siang, jalan-jalan, atau rekreasi bersama.

Bermain bersama hewan peliharaan.

03.ME TIME

Manfaat:

Beristirahat yang cukup dapat mengurangi stres yang dirasakan guru dan menenangkan diri.

Membuat rileks dengan membatasi ruang lingkup pekerjaan dan keseharian guru apabila memberikan efek negatif terhadap mental diri.

Yang perlu dilakukan:

Guru bisa memanfaatkan waktu luang dengan melakukan pijat, berendam di air hangat, dan tidur siang secukupnya.

Menonton video motivasi hidup dan bekerja, mewarnai di adult coloring book, atau melakukan kegiatan ringan lainnya.

7

05. KEGIATAN ROHANI

Manfaat:

Mendekatkan diri kepada Sang Pencipta dapat membuat jiwa guru menjadi lebih tenang dan semua masalah yang sedang dihadapi dapat direfleksikan dengan menyerahkan segala hal kepada-Nya. Menumbuhkan kedamaian hati dan ketenteraman jiwa bagi guru sehingga akan berdampak pada kegiatan pembelajaran yang lebih ringan dan tenang.

Yang perlu dilakukan:

Menjalin hubungan spiritual antara umat dengan Sang Maha Pencipta, dengan guru melakukan kegiatan mendoakan siswa dan orang lain.

Meluangkan waktu dari sibuknya aktivitas sehari-hari untuk beribadah kepada Tuhan.

Sehat Berdaya, Daya Bagi Indonesia

REKOMENDASI AKTIVITAS BAGI GURU 06. DEKAT DENGAN SISWA Manfaat:

Hubungan guru dan siswa sangat penting untuk SELF-CARE ROUTINE dibangun sehingga terselenggaranya proses pembelajaran yang baik.

Manfaat: Guru dapat memahami dunia siswa dan berinteraksi Membantu menghilangkan stres serta dengan siswa di luar topik pembahasan tugas sekolah, beberapa efek yang ditimbulkan stres misalnya mengenai perkembangan diri siswa dan tren terhadap tubuh. di kalangan siswa.

Bagi guru dapat membuat pikiran dan hati Membangun hubungan emosional yang baik supaya lebih tenang sehingga aktivitas sehari-hari mengurangi dampak negatif terhadap pandangan menjadi lebih sejahtera. siswa ke guru.

Yang perlu dilakukan: Yang perlu dilakukan: Melakukan beberapa aktivitas yang Mendekatkan diri secara personal maupun emosional menenangkan, contohnya meditasi dan antara guru dengan siswanya bisa dilakukan salah journaling. satunya dengan pergi rekreasi bersama, sesi bermain, Guru juga dapat merencanakan dan dan bercerita secara daring. mempersiapkan materi pelajaran sehariSaling terbuka sehingga guru dapat menjadi orang hari, mengontrol, dan mengevaluasi tua, teman berpikir, dan sahabat bagi siswanya. kegiatan siswa sehingga dapat memprediksi Apabila nanti timbul sebuah masalah, guru dan siswa situasi yang berpotensi menimbulkan stres. dapat saling berkomunikasi dengan baik.

Membuat tatanan jadwal pekerjaan yang Membangun komunikasi mutualisme oleh guru dengan harus dilakukan dan jadwal merawat siswanya dengan melakukan dialog-dialog sehat dan kesehatan mental guru secara rutin. informatif yang berhubungan dengan kemajuan pembelajaran siswa, cita-cita, atau rencana ke depan yang dirancang bersama guru dan siswa.

07.

08. MENERAPKAN POLA PEMBELAJARAN BARU YANG LEBIH KREATIF

Manfaat:

Sebuah ide kreatif dari guru dapat mengubah situasi pembelajaran menjadi lebih menarik dan efektif.

Dengan seorang guru menguasai dan mengembangkan materi pelajaran, maka dapat membawa pengaruh yang baik untuk kesehatan mental guru.

Meningkatkan motivasi dan sikap belajar positif oleh siswa sehingga kegiatan belajar mengajar di kelas menjadi lebih bermanfaat.

Yang perlu dilakukan:

Pentingnya proses pembelajaran ini dimaksimalkan dengan aktivitas belajar siswa yang merata dan bersinergi, serta menunjukkan keterlibatan guru dalam segala tahapan pembelajaran.

Guru bisa mencoba menggunakan metode dan model pembelajaran aktif pada siswa berupa penugasan membaca dan menulis secara mandiri, melakukan kegiatan penemuan dan investigasi, memberikan penugasan individu dan kelompok, dan membiasakan penggunaan TIK. Hal yang paling penting dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa adalah membangun pembelajaran yang kolaboratif, misalnya menggunakan pertanyaan, dialog, dan diskusi.

8

Sehat Berdaya, Daya Bagi Indonesia

REKOMENDASI AKTIVITAS BAGI ORANG TUA 01. TEKNIK MINDFULNESS Manfaat :

Pada konteks orang tua, teknik mindfulness diyakini dapat mengurangi efek negatif pada orang dewasa yang telah menginjak usia paruh baya. Dapat melatih orang tua untuk mengobservasi, serta menyadari tekanan sebelum tekanan berkembang menjadi hal negatif yang melekat pada diri orang tua.

Terbukti dapat mengurangi stres psikologis bagi orang tua karena terapi ini sejalan dengan konsep meditasi dan relaksasi. Teknik mindfulness berfokus pada apa yang sedang dialami dan mencoba untuk menikmati proses yang sedang dialami, alih-alih mengalihkan pikiran pada hal lain. (Coatsworth, Duncan, Greenberg, & Nix, 2010) Yang perlu dilakukan : Posisi duduk, pikiran dan perasaan yang tenang, lalu lakukan teknik pernafasan yang merupakan salah satu teknik mindfulness.

Pilih ragam teknik pernafasan yang disukai, misalnya meditasi objek, meditasi jalan, melatih pikiran tenang tanpa menilai sesuatu.

03. MENERAPKAN SOLUTION-

02.MENCARI DUKUNGAN SOSIAL

Manfaat :

FOCUSED COPING

Manfaat :

Supaya setiap orang tua dapat menjalani kehidupan selanjutnya dengan semestinya meskipun memiliki masalah serta mampu mempertahankan kestabilan emosi.

Mempertahankan gambaran diri yang positif serta mengurangi tekanan dari lingkungan atau menyesuaikan diri terhadap kajian negatif dan tetap melanjutkan hubungan yang memuaskan dengan orang lain. (Firdaus, 2004)

Yang perlu dilakukan :

Exercised Caution (Cautiousness) Orang tua dapat memikirkan dan mempertimbangkan beberapa opsi pemecahan masalah yang telah ada dan meminta saran dari orang lain serta berhatihati dalam memutuskan masalah serta mengevaluasi kembali strategi yang pernah dilakukan sebelumnya.

Dukungan sosial dapat memengaruhi orang tua dalam mengambil keputusan dalam menentukan strategi pengelolaan stres yang tepat untuk mencegah dan menurunkan tingkat stres mereka. Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Collins (Bishop, 1994) suatu strategi mengambil tindakan langsung akan efektif apabila terdapat alasan bahwa situasi dapat diubah.

Instrumental Action Suatu tindakan yang dapat diambil oleh orang tua yang diarahkan pada penyelesaian masalah secara langsung serta menyusun langkah dan strategi yang akan diambil berikutnya.

Orang tua mencoba mendekatkan dan membuka diri serta bercerita mengenai keluh kesah mereka terhadap orang terdekat yang mereka percaya sebagai pendengar yang baik serta pemberi solusi yang cakap Membangun relasi pertemanan agar dapat berbagi strategi pengasuhan sebagai orang tua.

Negosiasi Sebuah usaha yang dapat dilakukan oleh orang tua yang ditujukan kepada anggota keluarga yang terlibat atau yang menjadi sumber masalah untuk berpartisipasi dalam penyelesaian masalah

Yang perlu dilakukan :

9

Sehat Berdaya, Daya Bagi Indonesia

REKOMENDASI AKTIVITAS BAGI ORANG TUA 04.

05. BERKOMUNIKASI MENERAPKAN EMOTIONFOCUSED COPING

Manfaat :

Dengan memilih strategi pengelolaan yang berpusat pada perasaan, orang tua diharapkan dapat lebih bisa menerima masalah yang ada dan tidak menyalahkan diri sendiri.

Yang perlu dilakukan :

Memberi Penilaian Positif Orang tua dapat memberikan penilaian positif dengan mengusahakan untuk berprasangka baik dengan situasi yang sedang dihadapi, berupaya mengambil hikmah atas peristiwa yang telah terjadi serta tidak menyalahkan dirinya sendiri dan orang lain atas masalah yang telah menimpa mereka.

Penekanan Tanggung Jawab pada Perasaan Orang tua menyadari akan peran dan tanggung jawabnya sebagai orang tua dan individu dewasa, dimana perasaan orang tua menjadi tanggung jawab orang tua, bukan anak.

Mengendalikan Diri Dengan mampu mengendalikan diri, orang tua dapat mengontrol tindakan dan perasaannya dengan baik sehingga orang tua akan selalu berpikir terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan.

10

DENGAN PASANGAN Manfaat :

Memiliki komunikasi yang baik dengan pasangan dapat menciptakan dan membentuk ekosistem dan relasi yang harmonis dalam lingkup keluarga.

Yang perlu dilakukan :

Orang tua saling meluangkan waktu untuk berkomunikasi dengan pasangannya Menjadi pendengar yang baik bagi pasangannya Saling menerima kelebihan dan kekurangan pasangan

06. MELAKUKAN KONSELING KELUARGA

Manfaat :

Dengan mengikuti konseling keluarga, orang tua dapat mendekatkan diri dengan anakanak serta orang tua dapat membicarakan serta menyelesaikan masalah yang belum tuntas dalam lingkup keluarga.

Orang tua mendapatkan perspektif lain dari pihak netral dan profesional untuk membantu menguraikan masalah dalam keluarga.

Yang perlu dilakukan :

Orang tua mau menerima diri dan memercayakan konselor dan psikolog sebagai seseorang yang dapat menyelesaikan masalah serta orang tua mampu meluangkan waktu untuk pergi ke konselor ataupun psikolog.

Sehat Berdaya, Daya Bagi Indonesia

MANFAAT DARI GENERASI MUDA YANG MAMPU MENGELOLA KESEHATAN MENTAL DIRI 1. Menjadi sosok generasi muda yang lebih optimis dalam menggapai cita-cita.

2. Mampu

mengoptimalkan

potensi

diri

yang

dimiliki.

3. Memiliki tingkat motivasi yang tinggi sehingga mampu mengembangkan potensi diri.

4. Mampu mencapai tujuan hidup dengan lebih bahagia.

5. Lebih mudah beradaptasi dengan tantangan.

6. Memahami cara mengontrol diri yang baik dan mengetahui cara yang tepat untuk meluapkan perasaan dengan lebih sehat.

7. Memiliki kecenderungan menyelesaikan masalah dengan

mengedepankan

objektivitas

dan

rasionalitas.

8. Terwujudnya keseimbangan antara kehidupan pekerjaan dengan kehidupan sehari-hari.

11

Sehat Berdaya, Daya Bagi Indonesia

1

GENETIKA Sifat-sifat yang diturunkan dari orang tua kepada anak menjadi faktor utama karena biasanya sifat bawaan genetik sulit untuk diubah.

2

3

PENGELOLAAN DIRI

PERJALANAN SELAMA HIDUP

Pengelolaan terhadap emosi, kebiasaan dalam aktivitas sehari-hari, maupun kebiasaan pola tidur yang dapat memengaruhi kesehatan jasmani.

Hal-hal buruk yang pernah dialami terkadang membuat anak trauma dan tak jarang jika pengalaman tersebut akan terus teringat hingga dewasa.

4

KEMAMPUAN BERADAPTASI Kemampuan adaptasi terhadap kondisi yang terjadi, terutama ketika sesuatu yang terjadi berada di luar kendali.

12

Sehat Berdaya, Daya Bagi Indonesia

1

MEDIA SOSIAL Asupan konten yang dilihat atau segala hal tentang kehidupan temannya di media sosial dapat memengaruhi pola pikir dan mental pada anak.

13

2

3

HUBUNGAN PERTEMANAN

PENDIDIKAN

Hubungan tersebut dapat berupa pergaulan dan pertemanan yang toxic maupun bullying yang dialami anak.

Sulit mendapatkan ilmu karena ketidakmampuan keluarga dalam membayar biaya pendidikan ataupun anak bersekolah namun tidak mau menerima ilmu yang didapatkannya.

4

5

LINGKUNGAN SEKITAR

POLA ASUH ORANG TUA

Lingkungan tempat tinggal, keluarga tempat anak bertumbuh, guru, dan sekolah tempat anak belajar yang mungkin memberikan dampak negatif kepada anak saat ia sedang mencari jati dirinya.

Orang tua yang terlalu sibuk bekerja, emosional, suka membandingkan, ataupun kurang perhatian kepada anak dapat menjadi salah satu faktor pengelolaan kesehatan mental anak.

Sehat Berdaya, Daya Bagi Indonesia

TIPS MENGELOLA KESEHATAN MENTAL 01.

06.

Beribadah menurut kepercayaan masingmasing, terutama saat merasa beban hidup yang dipikul terlalu berat, berdoa dan meminta petunjuk dari Tuhan Yang Maha Esa jika sesuai dengan nilai spiritualitas pribadi.

Menyadari diri sendiri bahwa kita memiliki rasa tanggung jawab, perkuat motivasi yang kita miliki untuk menjalani kehidupan, dan berikan pikiran kita afirmasi yang positif.

02.

07.

Mencari teman untuk berbagi keluh kesah.

Dapat dimulai dari keluarga, atau sahabat, bahkan lebih baik lagi dengan orang yang benar-benar paham atau tenaga ahli, seperti psikolog.

Tidak bersembunyi dari masalah. Hadapi dan kelola, jangan ragu untuk meminta bantuan ketika tidak bisa menyelesaikan masalah sendiri.

03.

08.

Fokus melakukan hal-hal yang menyenangkan dan memberi dampak positif, seperti melakukan hobi mulai dari menulis, melukis, olahraga, dan masih banyak lagi. Selain itu, kita dapat mencoba aktivitas baru yang berbeda dari rutinitas biasanya agar tidak larut dalam kesedihan yang dirasakan dan merasakan nuansa berbeda.

Menjaga keseimbangan antara belajar, berteman, dan bersenang-senang merupakan hal penting, sebab dengan terwujudnya keseimbangan dari tiga hal tersebut, siswa akan terhindar dari kondisi kesehatan mental yang buruk.

04.

Membentuk kesadaran dari dalam diri dan pemahaman bahwa tidak semua hal yang terjadi di dunia ini akan berjalan sesuai rencana atau keinginan. Belajar untuk ikhlas dan sabar dalam menghadapi masalah dapat membantu seseorang menumbuhkan kedewasaan.

09.

Mempererat hubungan dengan pihak eksternal yang dapat memberikan pengaruh positif pada kesehatan mental dan juga menyelesaikan kesalahpahaman yang terjadi.

05.

Mengatur ritme pernafasan ketika marah, lalu mengalihkan pikiran dari hal yang dapat memicu emosi, dan yang terpenting adalah mengenali jenis emosi yang dominan dalam diri.

14

Sehat Berdaya, Daya Bagi Indonesia

DAMPAK DARI BURUKNYA PENGELOLAAN KESEHATAN MENTAL 01.

Meningkatnya kasus gangguan kesehatan mental yang berat seperti kondisi stres berkepanjangan, depresi, hingga keinginan bunuh diri.

05.

Terciptanya generasi yang mudah menyerah, tidak lihai dalam mengelola tantangan, namun perkembangan variasi hidup dan teknologi semakin meningkat.

02.

Terciptanya generasi yang masih belum memahami betapa pentingnya kesehatan mental, sehingga berpengaruh terhadap tingkat kebahagiaan seseorang dan produktivitas.

06.

Terciptanya level kebahagiaan yang rendah dan tidak optimal, perasaan tidak puas terhadap hidup, sulit bahagia, dan mengalami kondisi psikologis yang berat.

03.

07.

Terciptanya generasi penerus bangsa yang kurang optimal. Kemajuan bangsa dan negara sangat bergantung terhadap kapasitas dan keunggulan SDM yang dimiliki.

Menjadi sulit untuk lebih produktif. Ketika keadaan mental seseorang berada di tahap yang tidak baik-baik saja, otomatis orang tersebut akan merasa kesulitan mendapatkan motivasi untuk melakukan hal yang produktif.

04.

08.

Perkembangan dunia membutuhkan individu yang adaptif dan memiliki daya lenting (resiliensi). Ketidakmampuan pengelolaan kesehatan mental akan berdampak pada ketahanan mental generasi muda.

Jika generasi muda mengalami tantangan kesehatan mental yang besar, maka mereka akan berfokus pada pemulihan diri dengan alokasi waktu yang lebih intensif, sehingga berpotensi kesulitan memenuhi tugas dan tanggung jawabnya dalam dunia pekerjaan.

15

Sehat Berdaya, Daya Bagi Indonesia

DAFTAR PUSTAKA Abdillah, A., & Ambarini, T. (2018). GAMBARAN PENGALAMAN BULLY PADA REMAJA DENGAN STATUS MENTAL. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental.

Ramadhani, Kurnia Rahmatika., & M. Noor Rochman Hadjam. (2017). Intervensi Berbasis Mindfulness Untuk Menurunkan Stres Pada Orang Tua. Gadjah Mada Journal of Professional Psychology, 3(1), 26.

Anggraini, Dian Vivi. (2018) Faktor penyebab stres akademik pada siswa (studi deskriptif pada siswa kelas 4 dan 5 SD Bentara Wacana Muntilan). Skripsi thesis, Sanata Dharma University.

Indahri, Y. (2020). PERMASALAHAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH DI ERA PANDEMI. Jurnal Bidang Kesejahteraan Sosial, 12(2).

Kairupan, B. H. R., Munayang, H., Tirajoh, C. V. (2021).

Dampak pembelajaran jarak jauh terhadap kecemasan orang tua murid di masa pandemic covid19. Jurnal Biomedik, 13(1), 49-57.

DAFTAR PUSTAKA Sehat Berdaya, Daya Bagi Indonesia

DAFTAR PUSTAKA Neece, C. L., Green, S. A., & Baker, B. L. (2012).

Parenting stress and child behavior problems: a transactional relationship across time. American journal on intellectual and developmental disabilities, 117(1), 48–66. https://doi.org/10.1352/1944-7558117.1.48 Rustiana, Eunike R., & Widya Hary Cahyati. (2012).

Stress Kerja Dengan Pemilihan Strategi Coping.

Jurnal Kesehatan Masyarakat, 7(2), 154.

Wardani, Desi Sulistyo. (2009). Strategi Coping Orang Tua Menghadapi Anak Autis. Indigeneous, Jurnal Ilmia Berkala Psikologi, 11(1), 29-30.

Maryam, Siti. (2017). Strategi Coping: Teori dan Sumberdayanya. Jurnal Konseling Adi Matappa, 1(2), 123-124.

DAFTAR PUSTAKA Sehat Berdaya, Daya Bagi Indonesia

UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih kepada seluruh pihak yang sudah membantu dan mendukung peluncuran guidebook ini, baik dari penulis konten, editor, dan penguji keterbacaan.

Terima kasih juga atas antusiasme para pembaca yang telah menaruh perhatian pada isu kesehatan mental. Dimana pun Anda dan apapun peran Anda, semoga inisiasi dan karya nyata ekosistem sehat mental dapat tercapai di lingkup sekolah masing-masing. Semoga guidebook ini dapat membawa manfaat dan dapat dijadikan sebagai salah satu referensi untuk lebih peduli terhadap kesehatan mental.

Akhir kata, kami meminta maaf apabila terdapat hal-hal di dalam guidebook ini yang kurang berkenan.

Terima kasih dan salam kesehatan mental!

Sehat Berdaya, Daya Bagi Indonesia

MEET THE TEAM

HERI HERMAWAN, S.PSI., CPC., AWP MENTOR

ADRIANA AMALIA, M.PSI., PSIKOLOG MENTOR

Thifa

Windy

Mauriska

Naila

Amanda

Dewina

Elfira

Sekar

Lasca

Ananda

Dini

Bima

Mutiara

Alya

Sulthan