Guide Book Kesehatan Mental

GUIDE BOOK KESEHATAN MENTAL

by Kelompok OKK RK-161 Universitas Padjadjaran

01 Mengapa kesehatan mental penting bagi setiap orang?

02 Manfaat setiap pihak (murid, guru, orangtua) saling memperhatikan kesehatan mental 03 Faktor yang mempengaruhi kesehatan mental murid, guru dan orangtua 04 Dampak menjaga kesehatan mental murid bagi masa depan bangsa 05 Memahami lebih dalam kondisi kesehatan mental siswa/i dan lingkungan sekitarnya dengan melakukan riset untuk mengetahui faktor apa saja yang berdampak pada proses adaptasi perkuliahan 06 Memahami lebih dalam kondisi kesehatan mental siswa/i dan lingkungan sekitarnya dengan melakukan riset untuk mengetahui faktor apa saja yang berdampak pada proses adaptasi perkuliahan

TABLE OF CONTENTS

07 Rekomendasi Aktivitas bagi Murid 08 Rekomendasi Aktivitas bagi Guru 09 Rekomendasi Aktivitas Bagi Orang Tua 10 Manfaat dari Generasi Muda Mampu Mengelola Kesehatan Mental Diri 11 Faktor yang memengaruhi pengelolaan kesehatan mental (internal) 12 Faktor yang memengaruhi pengelolaan kesehatan mental (eksternal) 13 Tips mengelola kesehatan mental 14 Dampak dari kesehatan mental yang buruk

TABLE OF CONTENTS

MANFAAT SETIAP PIHAK SALING MEMPERHATIKAN KESEHATAN MENTAL (MURID, GURU, DAN ORANG TUA)

Dapat kita ketahui bahwa kesehatan mental dapat berpengaruh dalam segala aspek. Ketika dalam suatu lingkungan kita dapat berusaha untuk memperhatikan kesehatan mental dari berbagai pihak, akan banyak hal buruk yang dapat kita cegah dan hal baik yang dapat kita tangkap. Selain itu, kita dapat memahami sudut pandang suatu pihak karena kita berempati terhadap objek-objek pihak tersebut yang akan dibantu.

Manfaat yang akan didapat ketika setiap pihak saling memperhatikan kesehatan mental, yaitu : 1. Dapat membantu menemukan cara penyelesaian masalah yang tepat dalam menyelesaikan kesehatan mental 2. Memotivasi satu sama lain 3. Membantu diri remaja dalam berkembang, membantu remaja agar terhindar dari gangguan / gejala kesehatan mental 4. Meningkatkan pemahaman tentang peran yang baik bagi guru ataupun orang tua dalam menjaga kesehatan mental.

pn

1 ORANG TUA 1. Pekerjaan

Faktor pekerjaan adalah hal paling umum yang dapat menyebabkan masalah pada kesehatan mental orang dewasa, termasuk orang tua. Kesibukan orang tua pada pekerjaannya masing-masing dapat mengurangi komunikasi antar orang tua dengan anak. Akibatnya, anak akan kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Terlebih lagi, orang tua harus melakukan adaptasi Work From Home (WFH) yang tidak mudah. WFH dapat menyebabkan kelelahan mental yang berlebih, seperti mudah marah, stres, dan tidak bahagia

2. Parental Stress

Parental stress sering diasosiasikan dengan kurangnya kemampuan orang tua dalam mengelola emosinya. Bentuk parental stress antara lain kurangnya dukungan sosial, masalah keuangan, dan juga dapat tumbuh dari masalah pernikahan. Tidak jarang, parental stress berdampak pada hubungan dengan anak. Misalnya, perilaku kurang baik yang dilakukan oleh orang tua dapat membuat lingkungan rumah yang tidak kondusif, sehingga akhirnya memengaruhi kondisi dan tumbuh kembang anak.

pn

FAKTOR YANG MEMENGARUHI KESEHATAN MENTAL MURID, GURU, DAN ORANGTUA

2 Guru Pandemi dan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) menjadi salah satu faktor yang berperan besar dalam kondisi kesehatan mental guru. Guru yang dituntut untuk beradaptasi dengan cepat melatarbelakangi penurunan kualitas kesehatan mental guru.

Dampak yang dirasakan antara lain adalah stres dan mudah kehilangan fokus. Selain itu, faktor lingkungan juga dapat memengaruhi kondisi kesehatan mental guru. Hal ini dapat berupa masalah sosial maupun keluarga. Hal ini tentunya akan secara tidak langsung berdampak pada anak muridnya.

3 Murid 1. Pertemanan

Lingkungan pertemanan berdampak cukup besar bagi kesehatan mental siswa.

Lingkungan yang baik tentu akan menunjang kesehatan mental siswa yang baik. Namun, lingkungan yang buruk dapat membuat kondisi kesehatan mental siswa menurun. Bullying atau perundungan merupakan hal yang sering terjadi pada siswa. Pengaruh perundungan terhadap korban antara lain sulit berkonsentrasi dan turunnya performa akademik.

Hubungan sosial dan emosional korban juga diuji karena korban cenderung menarik diri dan sulit mempertahankan pertemanan. Selain perundungan, ketidakadaan teman yang dipercaya sebagai tempat untuk bercerita juga dapat memengaruhi kondisi kesehatan mental murid karena perasaannya akan dipendam sendiri.

2. Keluarga

Kondisi keluarga atau rumah yang kurang harmonis juga dapat berpengaruh pada kondisi kesehatan mental siswa. Hubungan antara anak dan orang tua yang kurang dekat dapat menghambat anak untuk bercerita kepada orang tuanya.

pn

FAKTORYANG MEMENGARUHI KESEHATAN MENTAL MURID, GURU, DAN ORANGTUA

3. Tuntutan akademik

Sebagai siswa, anak pasti menghadapi tuntutan akademik yang tinggi baik dari sekolah maupun dari orang tua. Tanpa disadari, tuntutan itu kadang bisa terasa berlebihan yang berakibat pada anak yang mengalami stres.

4. Kesulitan beradaptasi dan membagi waktu

Tidak hanya bagi guru, pandemi COVID-19 menuntut siswa untuk dapat beradaptasi dengan cepat. Namun, nyatanya, kesulitan beradaptasi tidak hanya dialami siswa pada saat pandemi ini. Siswa harus beradaptasi tiap mereka naik kelas dan berganti jenjang pendidikan. Seringkali, mereka kesulitan untuk beradaptasi dengan tempo pembelajaran, materi, bahkan lingkungan. Hal ini dapat membuat mereka kesulitan untuk keep up dengan perubahan tersebut.

Jika dibiarkan, ini dapat berujung pada stres berlebih. Kesibukan siswa juga dapat menjadi alasan menurunnya kondisi kesehatan mental siswa. Siswa dapat merasa overwhelmed dengan beban akademik, organisasi, dan mungkin kegiatan di luar sekolah yang menjadi tanggung jawabnya.

DAMPAK MENJAGA KESEHATAN MENTAL MURID BAGI MASA DEPAN BANGSA. Sumber daya manusia adalah aset terbesar suatu bangsa. Dan murid merupakan generasi penerus bangsa. Untuk menciptakan kemajuan dan perubahan yang baik, dibutuhkan murid yang hebat dan berkarakter baik. Tentu saja, kesehatan mental memiliki peranan yang sangat penting bagi murid. Kesehatan mental sendiri masih menjadi hal yang tabu di Indonesia, padahal seharusnya kita bisa memahami urgensi ini dengan baik. Minimnya pengetahuan tentang kesehatan mental membuat masyarakat abai dan sepele akan urgensi ini, bahkan memberi penilaian negatif terhadap pengidapnya.

Kesehatan mental berhubungan erat dengan emosional, fisik, sosial, intelektual, dan spiritual. Terlalu banyak dampak buruk yang dihasilkan dari tidak seimbangnya kesehatan mental murid. Beberapa diantaranya adalah sulit dalam bersosialisasi dan komunikasi, rentan memiliki masalah dengan kesehatan dan pendidikan yang akan datang, sulit dalam mengatur emosi, dan lain - lain. Tentu saja hal - hal tersebut akan menghambat potensi yang seharusnya berkembang dalam diri murid dan produktivitas yang akan menurun. Bagaimana bisa murid menghadapi tantangan di masa depan yang akan datang dalam kondisi seperti itu.

Hal-hal negatif itu akan sangat mengganggu hubungan antara penyesuaian diri dengan perkembangan bangsa ini. Karena murid sebagai remaja harus mempunyai karakter yang kuat untuk membangun bangsa dan negaranya, semangat nasionalisme, dan mampu memahami pengetahuan dan teknologi guna bersaing secara global.

Apabila generasi muda tidak dapat mengelola emosinya dengan baik, maka Indonesia tidak akan memiliki generasi yang cerdas dan inovatif di masa yang akan mendatang.

pn

REKOMENDASI AKTIVITAS BAGI MURID

01.

04. MEMBACA

PERGI WISATA KE ALAM

BUKU

Manfaat :

Kekaguman pada alam berdampak positif pada diri. Dengan berwisata alam, kita dapat menghirup udara segar yang lebih sehat ke tubuh yang mungkin hampir tiap hari menghirup polusi.

Menjadi isi ulang semangat & energi dan membantu kondisi emosional yang sulit. Misal, pergi bermain ke air terjun, gunung, atau pantai.

Yang perlu dilakukan :

Menyiapkan perlengkapan (makanan, baju ganti) Menyiapkan fisik

02. BEROLAHRAGA Manfaat :

Membuat tubuh lebih segar dan bugar.

Menjadi pelampiasan energi sehingga bisa teralihkan sejenak dari beban pikiran.

Yang perlu dilakukan :

Olahraga aerobik (jogging, berenang, bersepeda, berjalan, dan menari) Melakukan pemanasan Pakai perlengkapan yang tepat Nutrisi yang cukup untuk aktivitas olahraga

03.

BERMAIN ALAT MUSIK

Manfaat :

Membuat korteks otak menipis jadi emosi lebih terkendali sehingga anak tidak mudah cemas/depresi (tim psikiatri anak University of Vermont College of Medicine) Membuat kita dapat mengekspresikan kesedihan, sukacita, atau ketegangan sebagai sebuah karya.

Yang harus dilakukan :

Menyiapkan nada-nada instrumen yang akan dimainkan

Manfaat :

Membaca buku yang bagus dapat menenangkan pikiran dan membuat badan relax (World Literacy Foundation).

Membaca buku atau kisah fiksi juga dapat meningkatkan empati dan menguatkan social skills.

Yang perlu dilakukan :

Cari tempat dan suasana yang nyaman Membaca sambil mendengar instrumen lagu

05. MEMBUAT KARYA

Manfaat :

Dapat menuangkan perasaan anak dalam bentuk gerakan, gambar, tulisan, warna, garis, dan imajinasi sehingga anak bisa relaksasi dan membuat perasaannya tidak dipendam.

Yang harus dilakukan :

Mencari ide-ide baru Menyiapkan alat dan bahan

06.

MENJALIN HUBUNGAN BAIK DENGAN ORANG LAIN

Manfaat :

Lebih mampu mengatasi stres dan memelihara kesehatan fisik maupun mental.

Memelihara hubungan dengan orang-orang terdekat dengan ikut berbagai kegiatan baru agar berkesempatan bertemu orang baru.

Yang harus dilakukan :

Quality time dengan keluarga (memasak, berkebun bersama) Mengikuti aktivitas relawan Mengikuti organisasi di lingkungan rumah atau sekolah

REKOMENDASI AKTIVITAS BAGI GURU 01. MELAKUKAN HOBI Manfaat:

Meningkatkan kepuasan dan rasa senang sehingga meredakan stres Menjernihkan pikiran sejenak dari segala urusan pekerjaan sehari-hari Melakukan hobi menyenangkan dapat mengasah soft skill yang dimiliki

Yang perlu dilakukan:

Menghabiskan waktu untuk melakukan aktivitas yang disukai, misalnya membaca buku, melukis, atau fotografi Mendengarkan lagu kesukaan sehingga membuat hati lebih tenang Berkebun, menanam atau merapikan tanaman supaya pemandangan lebih hijau dan sehat

02.

Manfaat:

MELUANGKAN WAKTU UNTUK LIBURAN SEJENAK

Mengurangi stres dengan melupakan sejenak aktivitas dan lingkungan yang memicu stres dan kecemasan Membuat lebih banyak tersenyum dan tertawa yang merangsang otak untuk melepaskan ketegangan sehingga lebih bahagia

Yang perlu dilakukan:

Quality time bersama keluarga/orang tersayang Berkumpul dengan teman sesama guru, bisa dengan makan siang atau rekreasi bersama Bermain bersama hewan peliharaan

03. ME TIME Manfaat:

Beristirahat dapat mengurangi stress dan merelaksasi diri Membuat rileks & membatasi ruang lingkup jika memberikan efek negatif terhadap mental diri

Yang perlu dilakukan:

Pijat atau berendam di air hangat Tidur siang secukupnya Mewarnai adult coloring book atau melakukan kegiatan yang ringan

04. GAYA HIDUP SEHAT

Manfaat:

Meningkatkan suasana hati karena terjadinya stimulasi pembentukan zat kimia pada otak, seperti serotonin dan endorfin sehingga dapat mengatasi stres Bermanfaat untuk kesehatan tubuh Membuat guru bisa aktif bekerja sampai siang hari

Yang perlu dilakukan:

Menerapkan kebiasaan pola hidup sehat seperti berolahraga atau sekedar jalan pagi Makan makanan yang bergizi dan teratur, serta mengurangi konsumsi kafein Meluangkan waktu untuk mendapatkan sinar matahari pagi

05. KEGIATAN ROHANI Manfaat:

Membuat jiwa menjadi lebih tenang dan semua masalah yang sedang dihadapi dapat direfleksikan dengan menyerahkan segala hal kepada-Nya Dengan mendoakan siswa, hubungan antara guru dengan siswa akan semakin mendalam, adanya kesantunan Menumbuhkan kedamaian hati dan ketenteraman jiwa bagi guru

Yang perlu dilakukan:

Menjalin hubungan spiritual antara umat dengan Sang Maha Pencipta, dengan guru melakukan kegiatan mendoakan siswa dan orang lain Meluangkan waktu dari sibuknya aktivitas sehari-hari untuk beribadah kepada Tuhan

REKOMENDASI AKTIVITAS BAGI GURU DEKAT 06. DENGAN SISWA Manfaat:

Terselenggaranya proses pembelajaran yang baik Apabila guru tahu kondisi siswa akan membuat guru lebih tenang dalam mengajar dan tidak was was terhadap keadaan siswa Membangun hubungan emosional yang baik untuk mengurangi dampak negatif terhadap pandangan kepada guru

Yang perlu dilakukan:

Mendekatkan diri secara personal maupun emosional, cth. pergi rekreasi bersama Saling terbuka, : guru menjadi orang tua, teman berpikir, dan sahabat bagi siswa, apabila timbul masalah dapat saling berkomunikasi dengan baik Membangun komunikasi mutualisme dengan cara melakukan dialogis-dialogis yang sehat dan informatif yang berhubungan dengan kemajuan pembelajaran siswa, cita-cita, atau rencana ke depan yang dirancang bersama guru dan siswa

07. SELF-CARE ROUTINE Manfaat:

Membantu menghilangkan stress serta beberapa efek yang ditimbulkan stress terhadap tubuh Membuat pikiran dan hati lebih tenang, sehingga aktivitas sehari-hari menjadi lebih tertata Yang perlu dilakukan: Melakukan beberapa aktivitas yang menenangkan, cth. meditasi & journaling Membuat tatanan jadwal kegiatan yang harus dilakukan sehingga membawa diri menjadi lebih produktif

POLA PEMBELAJARAN 08. MENERAPKAN BARU YANG LEBIH KREATIF Manfaat:

Sebuah ide kreatif dari seorang guru dapat mengubah situasi pembelajaran menjadi menarik dan efektif Membawa pengaruh yang baik untuk kesehatan mental guru Meningkatkan motivasi dan sikap belajar positif oleh siswa sehingga kegiatan belajar mengajar di kelas menjadi lebih bermanfaat

Yang perlu dilakukan:

Pentingnya proses pembelajaran ini dimaksimalkan dengan aktivitas belajar siswa yang merata dan bersinergi, serta menunjukkan keterlibatan guru dalam segala tahapan pembelajaran Menggunakan metode dan model pembelajaran aktif pada siswa berupa penugasan membaca dan menulis secara mandiri, melakukan kegiatan penemuan dan investigasi, memberikan penugasan individu dan kelompok, dan membiasakan penggunaan TIK Hal terpenting dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa adalah membangun pembelajaran yang kolaboratif, misalnya menggunakan pertanyaan, dialog, diskusi

REKOMENDASI AKTIVITAS BAGI 05. MENULIS JURNAL Manfaat : ORANG TUA Menuangkan isi pikiran dan suasana hati ke 01. BERKEBUN Manfaat :

Menurunkan tingkat stres dan depresi Mengajarkan orang tua agar dapat memelihara segala sesuatu dan mendekatkan hubungan yang lebih intim antar individu

Yang perlu dilakukan :

Melakukan aktivitas terapi lingkungan atau plant therapy Menjalin relasi yang lebih dekat dengan alam

02. BEROLAHRAGA Manfaat :

Mengurangi tingkat kecemasan dan depresi Mengembangkan strategi untuk mengelola emosi

Yang perlu dilakukan :

Melakukan aktivitas fisik sebelum memulai kegiatan seperti senam dan yoga.

03.

Manfaat :

MENGHIRUP AROMA TERAPI

Membantu orang tua menenangkan pikirannya Memperbaiki suasana hati serta mengurangi kadar stress

Yang perlu dilakukan :

Membeli aroma terapi dengan wangi yang digemari Menyalakan aroma terapi saat menjelang tidur atau saat sedang beraktivitas.

04. MEDITASI Manfaat :

Membuat pikiran menjadi rileks.

Membantu orang tua untuk memperbaiki suasana hati mereka.

Yang perlu dilakukan :

Memfokuskan pikiran Memposisikan tubuh dengan keadaan yang rileks dan nyaman Mengatur pernapasan

dalam bentuk tulisan.

Mengelola dan mengidentifikasi emosi.

Media untuk meredakan kecemasan Sarana untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan mental mereka.

Yang harus dilakukan :

Menyiapkan alat-alat untuk melakukan journaling Menuangkan keluh kesah ke dalam tulisan

06.MEMBACA BUKU Manfaat :

Membantu meningkatkan daya ingat Meningkatkan konsentrasi dan menurunkan tingkat stres.

Yang perlu dilakukan :

Menyiapkan buku favorite Usahakan membaca buku di tempat yang tenang dan nyaman.

07. TIDUR CUKUP Manfaat :

Membantu meningkatkan tingkat produktivitas orang tua Memiliki suasana hati yang cenderung stabil.

Yang perlu dilakukan :

Membersihkan diri sebelum tidur.

Mematikan lampu kamar dan menyalakan lilin aroma terapi supaya tidur lebih nyenyak.

Mematikan perangkat elektronik seperti handphone dan laptop.

08.

MAKAN MAKANAN BERGIZI

Manfaat :

Mengurangi kadar kelelahan Membantu seseorang menjadi lebih fokus.

Yang perlu dilakukan :

Menyiapkan menu yang memiliki unsur empat sehat lima sempurna.

Menghindari makanan yang tidak sehat seperti junk food dan makanan cepat saji Mengatur pola makan.

MANFAAT DARI GENERASI MUDA MAMPU MENGELOLA KESEHATAN MENTAL DIRI 1. Menjadi seorang individu yang memiliki kemudahan untuk menggapai cita-cita.

2. Dapat mengoptimalkan potensi diri yang dimiliki.

3. Memiliki tingkat motivasi yang tinggi yang dapat memicu untuk mengembangkan potensi diri.

4. Akan memiliki kehidupan yang lebih terarah.

5. Lebih mudah melakukan adaptasi dengan lingkungan.

6. Individu tersebut akan bertumbuh dengan mengetahui cara untuk mengontrol diri yang baik dan tahu bagaimana cara yang benar untuk meluapkan emosinya.

7. Memiliki kecenderungan untuk menyelesaikan masalah dengan rasional.

8. Memiliki kecenderungan yang baik dalam komunikasi.

9. Terwujudnya keseimbangan di antara kehidupan pekerjaan dengan kehidupan sehari-hari.

1

Genetika Sifat yang diturunkan dari orang tua kepada anak

2

3

Pengelolaan Stress

Perjalanan Selama Hidup

Banyaknya tekanan yang tidak dapat dikelola dengan baik

Hal-hal buruk yang pernah dialami terkadang membuat anak trauma dan tak jarang jika pengalaman tersebut akan terus teringat hingga dewasa.

4

Kemampuan Beradaptasi Adaptasi terhadap kondisi yang terjadi terutama ketika berada di luar kendali

1

Media Sosial Asupan yang berasal dari media sosial di mana hal tersebut diserap sehari-hari biasanya terjadi pada anakanak yang berada di luar pengawasan orang tuanya.

2

Hubungan Pertemanan

3

Pendidikan

Hubungan tersebut dapat berupa pergaulan dan pertemanan yang toxic maupun bullying yang dialami anak.

Sulit menerima ilmu baik dikarenakan tidak bisa bersekolah atau pun memang tidak mau menerima.

4

5

Lingkungan Sekitar

Pola Asuh Orang Tua

Terdapat orang-orang yang berpengaruh dalam pengelolaan kesehatan mental anak, baik dari keluarga, tetangga, serta saudara ketika seorang anak sedang mencari jati dirinya.

Orang tua yang terlalu sibuk bekerja, emosional, suka membandingkan, ataupun kurang perhatian kepada anak dapat menjadi salah satu faktor pengelolaan kesehatan mental anak.

TIPS MENGELOLA KESEHATAN MENTAL 01.

Beribadah menurut kepercayaan masingmasing, terutama saat merasa beban hidup yang dipikul terlalu berat, berdoa dan meminta petunjuk dari Tuhan Yang Maha Esa.

02.

Mencari teman untuk berbagi keluh kesah.

Dapat dimulai dari keluarga, atau sahabat, bahkan lebih baik lagi dengan orang yang benar-benar paham atau tenaga ahli, seperti psikolog.

03.

Fokus melakukan hal-hal yang menyenangkan dan memberi dampak positif, seperti melakukan hobi mulai dari menulis, melukis, olahraga dan masih banyak lagi. Juga coba menyibukan diri dengan pekerjaan agar tidak terlarut dengan kesedihan yang dirasakan, berada di bawah kesibukan dapat memberikan sedikit distraksi pada pikiran agar tidak terus berfokus pada hal tersebut.

04.

Membentuk kesadaran dari dalam diri dan pemahaman bahwa tidak semua hal yang terjadi di dunia ini akan berjalan sesuai rencana atau keinginan. Belajar untuk ikhlas dan sabar dalam menghadapi masalah.

05.

Mengatur ritme pernafasan ketika marah, lalu mengalihkan pikiran dari hal yang dapat memicu emosi dan yang terpenting adalah mengenali jenis emosi yang dominan dalam diri.

06.

Menyadari diri sendiri bahwa kita memiliki rasa tanggung jawab, perkuat motivasi yang kita miliki untuk menjalani kehidupan, dan berikan pikiran kita afirmasi yang positif.

07.

Tidak bersembunyi dari masalah. Hadapi dan kelola, jangan ragu untuk meminta bantuan ketika tidak bisa menyelesaikan masalah sendiri.

08.

Menjaga keseimbangan antara belajar, berteman, dan bersenang-senang merupakan hal penting, dengan terwujudnya keseimbangan dari tiga hal tersebut, siswa akan terhindar dari kondisi kesehatan mental yang buruk.

09.

Mempererat hubungan dengan pihak eksternal yang dapat memberikan pengaruh positif pada kesehatan mental, dan juga menyelesaikan apabila terdapat kesalahpahaman yang terjadi.

TIPS MENGELOLA KESEHATAN MENTAL 01.

Ketika memiliki kesehatan mental yang buruk, kasus depresi hingga bunuh diri akan semakin meningkat dan hal ini tidak akan membantu masa depan bangsa.

02.

Terjadinya penurunan moral dari generasi sebelumnya, terutama pada orang-orang yang masih belum memahami betapa pentingnya kesehatan mental.

03.

Kemajuan bangsa dan negara sangat bergantung terhadap SDM yang dimiliki. Jika penerus bangsa memiliki kesehatan mental yang buruk, maka kemajuan bangsa Indonesia pun akan ikut terganggu karena terciptanya generasi penerus bangsa yang kurang optimal.

04.

Jika tidak dapat melakukan pengelolaan kesehatan mental dengan baik, bangsa Indonesia tidak akan memiliki generasi yang cerdas dan inovatif di masa mendatang.

05.

Terdapat kemungkinan jika generasi penerus akan menjadi sebuah generasi yang mudah menyerah dan hal ini menjadi alasan mengapa bangsa kita akan mudah terpengaruh oleh dampak globalisasi dan memiliki kemungkinan untuk dijajah.

06.

Terciptanya generasi bangsa yang sulit bertumbuh dan berkembang.

07.

Ketika keadaan mental seseorang berada di tahap yang tidak baik-baik saja, otomatis orang tersebut akan merasa kesulitan untuk mendapat motivasi untuk melakukan hal yang produktif.

08.

Terdapat kemungkinan jika generasi penerus tersebut akan lebih mementingkan kepentingan pribadi di atas kepentingan bersama hingga melepas tanggung jawabnya.

DAFTAR PUSTAKA Abdillah, A., & Ambarini, T. (2018). GAMBARAN PENGALAMAN BULLY PADA REMAJA DENGAN STATUS MENTAL. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental.

Anggraini, Dian Vivi. (2018) Faktor penyebab stres akademik pada siswa (studi deskriptif pada siswa kelas 4 dan 5 SD Bentara Wacana Muntilan). Skripsi thesis, Sanata Dharma University.

Indahri, Y. (2020). PERMASALAHAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH DI ERA PANDEMI. Jurnal Bidang Kesejahteraan Sosial, 12(2).

Kairupan, B. H. R., Munayang, H., Tirajoh, C. V. (2021).

Dampak pembelajaran jarak jauh terhadap kecemasan orang tua murid di masa pandemic covid-19. Jurnal Biomedik, 13(1), 49-57.

Neece, C. L., Green, S. A., & Baker, B. L. (2012).

Parenting stress and child behavior problems: a transactional relationship across time.

American journal on intellectual and developmental disabilities, 117(1), 48– 66. https://doi.org/10.1352/1944-7558-117.1.48

DAFTAR PUSTAKA

MEET THE TEAM

HERI HERMAWAN, S.PSI., CPC., AWP MENTOR

ADRIANA AMALIA, M.PSI., PSIKOLOG MENTOR

Thifa

Windy

Mauriska

Naila

Amanda

Dewina

Elfira

Sekar

Lasca

Ananda

Dini

Bima

Mutiara

Alya

Sulthan

MEDIA PARTNER