Kristen, PKS
memiliki
total
10 anggota
legislatif. 18
Kabupaten-kabupaten
tersebut
keseluruhannya ada di Papua dengan jumlah alegnya sebagai berikut: 1) Kab. Yahukimo - 1 aleg PKS 2) Kab. Pegunungan Bintang - 1 aleg PKS 3) Kab. Yalimo - 2 aleg PKS 4) Kab. Lanny Jaya - 2 aleg PKS 5) Kab. Nduga -1 aleg PKS 6) Kab. Jayawijaya - 1 aleg PKS 7) Kab. Pania - 1 aleg PKS 8) Kab. Intan Jaya - 2 aleg PKS
Kondisi tersebut bermula dari fakta di lapangan karena banyak orang-orang Kristen di kabupaten-kabupaten Kristen yang menuntut diizinkan membentuk DPC PKS dan ingin memperjuangkan nasib rakyat di daerahnya melalui PKS sementara AD/ART PKS mencantumkan anggota PKS adalah WNI yang beragama Islam, maka dengan berbagai pembahasan di Dewan Syariah Pusat dan Majelis Syuro maka pada tahun 2005 terjadi amandemen AD/ART PKS di pasal 6 ayat 1 yang terkait syarat keanggotaan PKS. Sehingga kini, anggota PKS adalah setiap Warga Negara RI dapat menjadi anggota PKS. Perubahan AD/ART yang kemudian berdampak pada perubahan kebijakan pendirian struktur organisasi PKS di daerah-daerah Kristen di Papua yang dengan sendirinya diisi oleh orang-orang Kristen dan juga mengajukan caleg-caleg Kristen di tingkat kabupaten ternyata meningkatkan perolehan suara dan kursi PKS di Papua, sehingga di daerah-daerah Kristen pun PKS memiliki wakil-wakilnya yang juga beragama Kristen namun menjalankan kebijakan partai terkait dengan peraturan tidak boleh korupsi dan berjuang menyejahterakan rakyat. Dari semua uraian di atas nampak bahwa selain mempengaruhi kader untuk bergerak, aplikasi ideologi Pos-Islamis yang tercermin pada perilaku kadernya yang lebih terbuka dan inklusif serta kebijakan partai yang juga lebih akomodatif terhadap perbedaan seperti ditunjukkan dalam kasus di Papua yang ditunjukkan antara lain dengan adanya indikatorindikator kuantitatif berupa peningkatan perolehan kursi di daerah-daerah yang secara ideologis 18
Wawancara dengan Aidil, Wakil Ketua Wilda Intim, DPP PKS, Jakarta. Selasa 20 Juni 2012. Universitas Indonesia
Pemenangan pemilu..., Sitaresmi S.Soekanto, FISIP UI, 2012.
235