Prinsip-Prinsip Perkuliahan di Perguruan Tinggi
YUSRIN AHMAD TOSEPU
SERI KAJIAN : THE FUTURE OF GLOBAL HIGHER EDUCATION)
Dalam Peraturan pemerintah No. 30 Tahun 1990 tentang tujuan perguruan tinggi adalah menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan kesenian serta menyumbangkan untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kehidupan nasional. Dengan tujuan tersebut, perguruan tinggi merupakan wadah atau penampung bagi parasiswa yang ingin melanjutkan studinya ke tingkat yang lebih tinggi, harus dapat melahirkan mahasiswa yang mampu bersaing disegala bidang keilmuan, karena mahasiswalah tolak ukur majunya pendidikan di Indonesia. Sistem perkuliahan di perguruan tinggi dilihat dari perspektif pembelajaran dapat diidentifikasi dari berbagai bentuk desain dan rancangan perkuliahan yang dianut dan digunakan oleh setiap dosen di perguruan tinggi yang bersangkutan. Sistem perkuliahan di dalam rancangan yang digunakan mengikuti prinsip-prinsip pembelajaran berbasis kompetensi. Aplikasinya di dalam sistem perkuliahan adalah kompetensi yang dijadikan sebagai dasar dan tujuan sekaligus proses yang menjiwai seluruh kegiatan pembelajaran tersebut. Pembelajaran yang selenggarakan menuntut pada penguasaan kompetensi yaitu berupa kemampuan-kemampuan untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Konsep kompetensi di sini menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran diorganisasikan dengan melibatkan pihak pengguna (user) jasa pendidikan. Karena itu kompetensi menunjukkan bahwa dalam kegiatan pembelajaran menuntut kemampuan kemampuan untuk merumuskan kompetensi-kompetensi di setiap mata kuliah, dan bagaimana proses pembelajaran yang dikembangkan untuk mendapatkan kompetensi tersebut. Sistem pembelajaran di perguruan tinggi kekinian dihubungkan kepada visi pendidikan dunia sebagaimana yang dikampanyekan dan digulirkan oleh badan dunia yang bergerak di bidang pendidikan. Dalam pandangan UNESCO perlu ada lima pilar untuk mendukung dunia pendidikan memasuki abad 21. Kelima pilar dimaksud adalah learning how to be self (belajar untuk menjadi diri sendiri), learning how to think (belajar untuk berpikir), learning how to learn