Realita itu adalah hal yang nyata, yang benar-benar ada. Atau disebut sebagai Kenyataan sejati. Keberadaan yang dimaksudkan di sini tentu tidak terbatas hanya pada segala sesuatu yang dapat ditangkap oleh panca indera kita belaka, tetapi juga meliputi segala sesuatu yang tidak terindera tanpa bantuan peralatan maupun menggunakan peralatan dan sebagainya yang keberadaannya telah dapat diverifikasi oleh para ilmuwan dalam bidangnya masing-masing.
Sebaliknya, fakta atau “kenyataan” anggapan kadang tidak dapat membuktikan keberadaan dari segala sesuatu yang dianggapnya sebagai kenyataan itu baik secara empiris dengan panca indera telanjang maupun dengan peralatan sains canggih.
Kenapa demikian? Karena Fakta atau “Kenyataan” anggapan itu merupakan “kenyataan” yang kadang dibentuk dari asumsi, persepsi, pernyataan yang subjektif dan atau dapat ditemukan pada masa lalu