PUBLICATION
P A P E R S news V O L U M E
I I
I S S U E
1 3
2 0 1 8
A P R I L
Dosen Kekinian : Digital dan Produktifitas Menghadapi revolusi industri 4.0, peran dosen dalam perguruan tinggi sangat penting dan strategis. Di era digitalisasi, seorang dosen harus mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi. untuk menghasilkan lulusan yang memiliki daya saing tinggi dan siap berkompetisi dibutuhkan dosen yang memiliki kompetensi inti keilmuan (core competence) yang kuat, mempunyai soft skill, critical thinking, kreatif, komunikatif dan mampu berkolaborasi dengan baik dengan mahasiswa. Dosen dituntut untuk berinovasi agar bisa meningkatkan produktifitasnya sebagai pengajar dan pendidik. Dosen harus bisa menyesuaikan diri dengan menghadirkan berbagai pembelajaran berbasis teknologi. Dosen bisa menghadirkam pembelajaran berbasis aplikasi, game atau visual lainnya. Tidak hanya tulisan tetapi juga dialihkan ke konten digital. Pola pembelajaran harus mampu mengikuti perkembangan teknologi sehingga mampu menghasilkan lulusan berdaya saing tinggi. Dosen juga berperan menebar passion dan menginspirasi mahasiswa serta menjadi teman bagi mahasiswa, teladan dan berkarakter. Tend Mahasiswa jaman now cenderung menyukai pembelajaran visual yang menarik dan menyenangkan. Dosen dapat menggunakan pembelajaran dengan video dalam penyampaian materi yang berat, agar mahasiswa semakin tertarik dan antusias untuk mengikuti proses belajar. Dosen juga dituntut mengikuti program kompetensi inti yang sesuai dengan kebutuhan revolusi industri 4.0. Salah satu kuncinya adalah inovasi. Kompetensi Digital dan Produktivitas Kampus di Era digital adalah salah satu kajian menarik kekinian. Bagaimana sebuah kompetensi digital ditumbuhkan dalam lingkungan akademik perguruan tinggi sehingga menjadi sebuah strategi dan langkah-langkah strategis guna peningkatan proses pendidikan yang dilakukan. Apa permasalahan dalam pemanfaatan teknologi digital mahasiswa, dosen,
dan tenaga kependidikan dalam proses mendapatkan informasi, mengevaluasi informasi, menciptakan dan meyebarkan knowledge baru memberikan gambaran kompetensi yang dibutuhkan guna keluar dari permasalahan yang ada.
Pemanfaatan, penggunaan dan kompetensi digital mejadi solusi dan strategi dalam mengatasi berbagai permasalahan yang ada pada perguruan tinggi khususnya dalam menghadapi era pendidikan modern. Kompetensi Knowledge Assembly, Etika Komputer, Internet Searching, Content Evaluation, Knowledge Assembly, Manajement Data, Security Computer, Backup Data, Hypertextual Navigation, dan Maintenance Computer merupakan sebuah keharusan yang menjadi penting terhadap operasinal pendidikan. Mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan diharapakkan mencapai dan memiliki kompetensi digital untuk keluar dari permasalahan yang ada, lebih lanjut akan memberikan kontribusi besar terhadap tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Impelemntasi kompetensi digital membutuhkan langkah-langkah strategis dan perencanaan yang baik sehinga dapat terwujud dan memberikan kontribus maksimal terhadap pening-
katan pendidikan di era modern. Model, strategi, dan pendekatan pembelajaran salah satu bentuk strategi impelemtasi kompetensi digital pada mahasiswa. Sedangkan untuk dosen dan tenaga kependidikan, langkah strategis implementasi kompetensi digital dapat dilakukan melalui seminar, pelatihan, Focus Group Discussion (FGD), dan berbgai kegiatan knowledge sharing. Fasilitas e-learning yang berkembang sekarang ini dapat dimanfaatkan oleh dosen maupun mahasiswa. Dosen dapat mengirim bahan perkuliahan, melaksanakan kuis, menyampaikan informasi seputar perkuliahan hingga membuat forum diskusi yang membahas suatu hal. Begitu pula halnya dengan mahasiswa, mereka dapat mengunduh bahan perkuliahan yang diberikan dosen, mencari tahu informasi perkuliahan, ikut aktif dalam forum diskusi dan sebagainya. Teknologi digital membuat dunia pendidikan tinggi menjadi semakin produktif. Saat ini teknologi digital sudah mencakup semua sisi kehidupan. Digital dengn segala perangkat teknologinya dapat membantu dalam komunikasi dan pembelajaran. Era digital menjadi saluran ekspresi manusia yang tak terbatas dan menyentuh banyak sisi, hal ini tentunya dapat menjadi suatu hal yang positif (sekaligus benih kejahatan yang mengerikan).