Dunia Roh

Page 5

Sebelum saya membahas tentang kedudukan kita sebagai orang percaya di alam roh lebih dalam, ada baiknya saya memperkenalkan diri saya terlebih dahulu. Nah Saudara, saya ini orang blasteran. Ayah saya seorang Cina, sedangkan ibu saya seorang Jawa-Cina. Jadi secara matematis saya terdiri dari unsur 75% Cina dan 25% Jawa. Kalau seorang Cina totok (asli) matanya ngeriyip (sipit) saya tidak begitu. Meskipun kulit saya putih tapi mata saya bulat (dan mempesona). Mengapa saya menceritakan hal ini? Supaya Anda dapat lebih jelas memahami betapa ajaibnya kasih Tuhan Yesus yang tidak memandang suku, latar belakang agama, ras, warna kulit, dan hal-hal yang kelihatannya lainnya. Sebab latar belakang keluarga saya menganut okultisme, sebenarnya tidak memberikan satu celah perluang pun bagi saya untuk bisa diselamatkan. Tapi kasih karuniaNya melampaui keterbatasan saya. Sungguh suatu anugerah yang luar biasa. Mari kita telusuri silsilah keluarga saya sebentar. Dari keluarga ibu saya. Nenek saya dari pihak ibu. Lalu nenek dari nenek saya (entah bagaimana Anda menyebutnya) mempunyai saudara. Saudara dari ibunya lagi inilah, yang menjadi kakek-nenek guru okultisme saya. Mereka terkenal di tahun 70an. Ibu saya adalah buyut, sedangkan saya sendiri adalah cucut buyut, atau disebut cicit. Kakek saya terkenal tahun 70-an, dengan ilmunya yang disebut saipi angin. Apa itu? Begini, misalnya ia berada di Jakarta dan ingin ke Surabaya. Apa yang dilakukannya? Membaca mantera! Satu detik kemudian langsung berada di Surabaya. Bebas ongkos. Bebas bensin. Lumayan sekali mengingat harga tiket dan bensin yang naik terus. Aman dan nyaman. Tapi bukan promosi. Hanya berusaha menggambarkan keadaan sebenarnya. Okultisme bukan sesuatu yang pantas dipromosikan. Yesus yang layak dimuliakan. Tapi, tentu saja kemampuannya buka cuma bergerak ke sana ke mari seperti itu. Dia juga menguasai aji pangremekan. Jika sebuah gembok diremas, langsung remuk! Otot kawat dan tulang besi Gatot Kaca saja tidak ada artinya untuk orang yang menguasai ilmu itu, apalagi tulang manusia yang sering rapuh kekurangan kalsium. Saudara tidak perlu heran. Di jaman kerajaan dahulu kala, Empu-empu yang menguasai ilmu tersebut membuat keris bukan dengan cara biasa, ditempa ala tukang besi, tapi dengan dengan tangan! Hanya dengan menjepitkan telapak tangannya, membengkok-bengkokkannya sambil membaca mantera, jadilah keris dalam sekejap mata. Tidak perlu kepanasan. Tidak perlu keringatan. Orang yang berkecimpung di bidang bisnis, pasti menduga-duga berapa keuntungan yang didapat menjual ratusan keris ‘langsung jadi’ seperti itu. Tetapi ,setahu saya Empu-empu tidak memiliki bakat berdagang. Ilmu ketiga yang membuat terkenal adalah ilmu kebal yang disebut aji lembu sekilan. Saya rasa ini adalah ilmu favorit para pencuri atau perampok yang ngeri dikeroyok massa. Jangankan dipukul, ditembak juga tidak mempan. Apa lagi? Ilmu yang banyak dikuasai pawang hujan, mendatangkan atau menghentikan hujan. Ada seorang mantan paranormal yang sudah terlebih dahulu menjadi pendeta dan gembala sidang sejak lama mewarisi ilmu mendatangkan hujan sebelum bertobat. Entah untuk apa, karena saya belum pernah mendengar hamba Tuhan ini dulunya pernah menjadi pawang hujan. Biasanya pertunjukanpertunjukan di udara terbuka menggunakan jasa pawang hujan. Tapi memang orang yang menganut


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.