CERPENBUNG
5 Hari Untuk Selamanya (BAG 2) Polisi, pemadam kebakaran, tetangga, pak haji hingga pak lurah semua berdatangan ke bengkel kerja ayah Gilang. Mereka semua berkerumun bak lalat yang ada di atas tumpukan sampah. Ada yang berdoa, ada yang mencibir, ada yang terpaku, dan yang terpenting ada yang menolong ayah Gilang. 30 menit berlalu, akhirnya ayah Gilang dapat dikeluarkan dari tumpukan kaleng besi rongsokan mobil yang telah menimpanya. Semua berawal dari cita-cita Gilang yang bertentangan dengan keinginan keluarganya. Gilang yang ingin menjadi penari balet kelas dunia, mendapat tentangan keras dari keluarganya yang menginginkan dia menjadi tukang bengkel handal nomer wahid. Ayahnya terutama, yang senekad itu hingga melakukan percobaan bunuh diri karena Gilang hendak menolak tuntutan keluarganya. Gilang merasa gundah, bingung dan tidak tahu harus berbuat apa. Gilang berfikir keras, bagaimana caranya agar keluarganya dapat mengizinkan dirinya menjadi penari balet kelas dunia. Hari itu matahari bersinar sangat terang. Hari ini ayah Gilang masih harus beristirahat di tempat tidur. Kali ini giliran Gilang yang harus
halaman 14
menjaga bengkel karena kakak Gilang sedang pergi mengikuti les Bahasa Inggris. Sudah lewat tengah hari tapi belum juga ada mobil yang datang ke bengkel, Gilang yang merasa bosan, mencoba-coba gerakan balet yang baru dia pelajari dari Youtube tadi malam. “Brrrrruumm�. Seketika ada mobil caravan yang parkir di bengkel tersebut. Mobilnya besar, berpintu enam, catnya berwarna terang, didominasi oleh warna putih dan pink muda. Dengan sigap Gilang menatap tulisan yang terpampang di bagian samping mobil caravan tersebut. “Jadi-lah Pebalet #1 Dunia. Ikuti Kontes Pemilihan Penari Balet Pertama di Indonesia!� Mendadak semua kegundahan Gilang sirna. Gilang berfikir, apakah ini jawaban yang telah Tuhan kirimkan khusus kepadanya? Apakah ini pertanda Gilang harus mengikuti kontes tersebut? ~bersambung~
Jadi-lah Pebalet #1 Dunia. Ikuti Kontes Pemilihan Penari Balet Pertama di Indonesia!