Nusantara
WASPADA Senin 29 Desember 2014
Daftar Nama Penumpang Pesawat AirAsia QZ 8501 JAKARTA (Waspada): Kementerian Perhubungan Republik Indonesia lewat laman resminya merilis data manifest penumpang AirAsia QZ 8501 yang hilang kontak pada Minggu (29/12) pagi. Total penumpang yang check-in adalah 154 orang dan 1 bayi sehingga total 155 orang. Sebanyak 154 penumpang itu terdiri dari 70 pria dewasa, 68 perempuan dewasa,16 anak-anak. Berikut adalah nama-nama penumpang yang tercantum dalam manifest pesawat: - Zoe Man Suen Choi - Chi Man Choi - Soetikno Sia - Jou Christine Yuanita - Jou Yongki - Kyung Hwa Lee - Feilensia Sularmo Go - Elisabeth Youvita - Brian Youvita - Joe Jeng Fei - Monica Anggraini - Seongbeom Park (membawa bayi Yuna Park) - Siauw Oktavianus Alain - Ong Angelina - Edward Febriantus - Sukiatna Haripin - Andrian Noventus - Denny Oktavianus - Kevin Alexander Soetjipto - Rudy Soetjipto - Cindy Clarissa Soetjipto - Lindawati Anggara - Viona Florensa Abraham - Natalina Wuntarjo - William Wijaya - Alfred Wijaya - Marilyn Wijaya - Eko Wijaya - Susandhini Liman - Jo Indri - Christanto Leoma Hutama - Indri Yani - Fandi Santoso - Martinus Djomi - Ria Ratna Sari - Kaylee C Djomi - Indar Prasetyo Wijaya Kwee - Bob Hartanto Wijaya - Ruth Natalia M Puspitasari - Florentina Maria Widodo - Jie Stevie Gunawan - Jie Charly Gunawan - Kayla Audrey Gunawan - Kenneth Matthew Gunawan - Juliana Ho - David Gunawan - The Meiji Thejakusuma - Ratri Sri Andriani - Nico Giovanni - Samuel Joyo Sentoso - The Darmaji
- Kartika Dewi Sukianto - Wahyuni Monita Jauw - Yonatan Sebastian - Abdullah Muttaqin - Bhima Aly Wicaksana - Jessica - Vera Chandra Kho - Susiyah - Yuni Astutik - Indah Yuni - Susilo Gani - Hanny Suryaatmadja - Djarot Biantoro - Angeline Esther Emmanuel - Adrian Fernando - Lia Sari - Mulyahadikusuma Ranuwidjojo - Ernawati - Kevin Biantoro - Albertus Eka Surya Yulianto - Stephanie Yulianto - Vincencia Sri Andrijany - Indra Yulianto - Fransisca Lanny Winata Liem - Jimmy Sentosa Winata Oei - Prawira Harja Subagio - Gani Chandra - Boby Hartanto Winata - Nanang Priyo Widodo - Ingrid Jessica Winata - Reggy Ardhi - Hendra Gunawan Syawal - David Hartono - Jayden Cruz Ardhi - Marianne Claudia Ardhi - Michelle Clemency Ardhi - Caroline Harwon Lioe - Gusti Made Bobi Sidartha - Donna Indah Nurwatie - Gusti Ayu Putriyan Permata - Gusti Ayu Made Keish Putri - Djoko Satryo Tanoe Widjaja - Chung Huei Sii - Eny Wahyuni - Andreas Widjaja - Grayson Herbert Linaksita - Kathleen Fulvia Linaksita - Megawati - Tony Linaksita - Kristiyono - Sulastri
- Sesha Aldi Krisputra - Felicia Sabrina Krisputri - Jie Steven Gunawan - Ekawati Ligo - Djoko Suseno - Hayati Lutfiah Hamid - Soemamik Saeran Rai - Naura Kanita Rosada Suseno - Bundi Su - Steven Michael Ang - Wirantono Kusumo - Nelson Kusuma - Anna Widyawati - Jie Stephanie Gunawan - Yenni Soewono - Sharon Michelle Ang - Andri Wijaya Poo - Merry - Herumanto Tanus - Indahju Liangsih - Justin Giovanni - Juanita Limantara - Yan Koen Lim - Hindarto Lim - Sri Linggarwati - Karina Santoso - Shiane Josal - Ferny Yufina Pornomo - Christien Aulia Pornomo - Lanny Octavani - Inda Diani - Nikolas Theo Santoso - Hendra Theodoros - Raynaldi Theodoros - Winoya Theororos - Thirza Aurelia - Ang Mie Jong - Lina Soetanto - Musaba Evientri Wahab - Siti Romlah - Jasmine Rose Ann Santiago - Soesilo Utomo - Suriani Usin - Elbert Soesilo - Marwin Sholeh - Finna Handayani - Rony Handoyo - Kosuma Chandra Kho - Sherlly Ong - Aris Soetanto - Linda Anggreni - Oktaria Wen
Di pesawat itu sedianya total ada 177 penumpang, tapi 23 orang tidak datang dan masuk ke pesawat. Berikut adalah 23 orang yang tidak jadi menumpang pesawat tersebut: - Gideon Satriorenoult Christianawati (dan bayi Samuelrenoult Soedibyo) - Felix Xavia Incha Prasetya - Dian Arlisa Tandjung - Nadine Vala Incha Prasetya - Martinus Regky Lodijanto - Christopher Incha Prasetya - Russell Reinhart Lodijanto - Chandra Susanto - Anggi Mahesti - Inger Goreti Ferdiningsih - Mudjilah Kasimin - Ari Putrocahyono (dan bayi Putri Sekararum) - Daniel Candrawinotorenoult - Rahardian Putrowicaksono - Hadiprawiro Tanjung - Alfa Wahjuono - Evelyn Kusumadewi (dan bayi Dominique - Trisnowati - Clarissa Lodijanto) - Honggo Widjaja - Matheus Dani Tandjung - Muljani Surjadi - Joedhey Ribawantodwi Pesawat AirAsia yang hilang kontak itu adalah Airbus A320-PK-AXC dengan rute Surabaya— Singapura. Menurut Kementerian Perhubungan, pesawat terbang pada pukul 05:20 WIB dan dijadwalkan tiba di Singapura pada pukul 08:30 waktu setempat. (adji k/Antara)
CEO Air Asia Ajak Mayarakat Tetap Kuat JAKARTA (Antara): CEO Air Asia Tony Fernandes mengajak seluruh masyarakat tetap kuat atas peristiwa hilangnya pesawatnya bernomor penerbangan QZ8501 rute penerbangan Surabaya, Jawa Timur, menuju Singapura. “Kami akan segera memberikan pernyataan lain. Terima kasih atas semua pemikiran dan doa, kita harus harus tetap kuat,” tulisnya melalui akun resminya di Twitter pukul 11:54
WIB, Minggu. Sebelumnya, Fernandes me-retweet akun resmi Air Asia yang menuliskan, “AirAsia Indonesia dengan menyesal mengkonfirmasi bahwa QZ8501 dari Surabaya ke Singapura telah kehilangan kontak pada pukul 07: 24 pagi ini.” Dalam akun Facebook Air Asia yang di retweet oleh Fernandes, menyebutkan bahwa saat ini pihak AirAsia belum dapat memberikan informasi
Belajar Dari Spiritualitas sekira 19 tahun, hampir setiap tahun sosok bupati ini pergi umrah dan haji. Ada tiga kali melaksanakan haji selebihnya umrah dan hanya sekira tiga kali saja absen, tidak pergi. Dengan jangka waktu yang demikian, dipastikan Taufan Gama memahami denyut nadi dua tanah haram yang sangat dimuliakan umat Islam itu dari tahun ke tahun. Bahkan, mungkin sedikit pula yang tahu betapa kecintaan Bupati Asahan itu terhadap Makkah dan Madinah, menggerakkannya untuk setiap tahun pula memberangkatkan dan membiayai masyarakatnya pergi umrah dan haji. Tahun ini saja, menurut informasi, Taufan Gama memberangkatkan 10 jemaah umrah melalui biaya pribadinya. “Itu dilakukan pak bupati setiap tahun,” ujar Asisten I Pemkab Asahan Taufik Zainal Abidin, yang ikut bersama istri dan anak menunaikan umrah. Proses pemberangkatan umrah dan haji masyarakatnya juga berlangsung unik. Bupati Asahan itu, sering turun bertemu dengan masyarakatnya di berbagai tempat. Biasanya dalam pertemuan itu, Taufan Gama, selalu memperhatikan warga yang ada. Biasanya, diakhir pertemuan bupati mendatangi seseorang, kemudian menawarkannya untuk berangkat umrah atau haji. “Beliau selalu mengajak umrah dan haji, setelah menilai warganya itu layak untuk diberangkatkan. Jadi beliau menilai kelayakan dengan hatinya,” tambah Taufik. Salah satu di antara tujuan Taufan Gama melaksanakan umrah dan haji, adalah menziarahi makam orang tuanya Almarhum H. Abdul Manan Simatupang yang juga mantan bupati Asahan, 1966-1979. Ayahanda tercinta beliau yang juga dikenal sebagai pendiri Pesantren Modern Darul Ulum, Kisaran, meninggal di Makkah dan dimakamkan di Ma’la. Dan sebelum meninggal, alm Manan sempat mewasiatkan pengelolaan pesantren kepada Taufan, anak bungsunya. Sedangkan tujuan utama Taufan, adalah proses spiritualitas untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. “Kalau sudah berada di tanah haram, hati dan perasaan menjadi tenang. Itu yang menggerakkan saya terus datang ke sini,” ujarnya, saat berbincang menjelang kepulangan ke tanah air. Dalam perbincangan lain, Taufan Gama, mengungkapkan seringnya beliau menunaikan ibadah umrah dan haji ketika punya hajat besar dan berharap Allah Swt mengabulkan hajatnya itu. Kepada Pemred Waspada H. Prabudi Said, Taufan bercerita pernah bermohon di depan Ka’bah saat masih lajang agar diberikan jodoh istri yang sesuai keinginannya. Dia memberikan tiga syarat, calon istrinya harus anak yatim piatu, berkulit putih dan mempunyai
Wapres: Kerahkan Segala Kemampuan Cari AirAsia JAKARTA (Antara): Wakil Presiden M. Jusuf Kalla mengatakan, pemerintah mengerahkan segala kemampuan dan sumber daya yang ada untuk mencari pesawat Air Asia QZ 8501 rute Surabaya ke Singapura yang dinyatakan hilang Minggu (28/12). “Pemerintah sudah memerintahkan kepada Badan SAR Nasional dan Angkatan Laut untuk secara optimal mengerahkan kemampuan yang ada dan peralatan yang dimiliki men-
cari pesawat itu di darat dan laut,” kata Wapres Kalla kepada pers di Kantor Badan SAR Nasional (Basarnas) Jakarta, Minggu (28/12). Wapres mengatakan, sudah mendapat laporan dan penjelasan dari Basarnas dan TNI AL mengenai operasi pencarian yang sudah dilakukan, dan setelah 10 jam dinyatakan hilang belum juga ditemukan. Menurut Wapres, operasi pencarian akan terus ditingkatkan pada Senin (29/12) dengan terus memantau kemungkinan
Antara/Eric Ireng/Rei
PENCARIAN PESAWAT AIRASIA: Dua kru udara Tactical Commanding Operator (TACCO) pesawat CN235 Skuadron Udara 800 Wing Udara 1 Puspenerbal, mengoperasikan mission system untuk melakukan penentuan titik lokasi pencarian pesawat AirAsia Airbus 320 QZ8501 rute Surabaya-Singapura yang hilang kontak saat penerbangan di atas Laut Jawa, Minggu (28/12). Pusat Penerbangan TNI AL (Puspenerbal) mengerahkan dua pesawat patroli maritim (patmar) CN245 dan heli Basarnas jenis Dolphin, untuk melakukan pencarian pesawat AirAsia yang hilang kontak itu di utara Kepulauan Karimun Jawa.
TNI Kerahkan 5 Pesawat Dan 3 KRI Cari Air Asia JAKARTA (Waspada): Tentara Nasional Indonesia (TNI),Minggu (28/12) siang mengerahkan 5 pesawat dan 3 KRI ke lokasi yang diperkirakan sebagai wilayah lost contact Pesawat Air Asia QZ8501 dari Surabaya ke Singapura, berpenumpang 155 orang. Kelima pesawat TNI tersebut yaitu tiga dari TNI AU: satu pesawat Boeing 737 Surveilance yang diberangkatkan dari Lanud Halim PK, satu pesawat diberangkatkan dari Makassar dan satu pesawat Helly dari Pontianak, sedangkan dua pesawat lainnya yaitu pesawat patroli dari TNI AL. Disamping itu, TNI juga mengerahkan tiga kapal perang (KRI) menuju lokasi dan bersama-sama dengan komponen yang lain untuk mencari pesawat yang sempat terpantau radar milik TNI AU yang berada di Korhanudnas HAS Hanandjoeddin. Kapuspen TNI, Mayjen TNI M. Fuad Basya dalam rilis yang diterima Waspada biro Jakarta, Minggu (28/12),TNI belum dapat memastikan apakah pesawat itu hilang di perairan. TNI telah mengirimkan tim pencari untuk membantu melacak keberadaan pesawat Airbus 320 milik maskapai penerbangan Air Asia tersebut. TNI juga melakukan upaya penyisiran perairan laut untuk menemukan pesawat Air Asia. Kapuspen menginformasikan, Pos TNI AL Manggar yang berada di Desa Baru, Kecamatan Manggar, dijadikan sebagai posko dalam proses penyisiran dan pencarian korban.(aya)
Terbang Ke Surabaya
Tony Fernandes lebih lanjut mengenai status para penumpang dan kru yang berada di dalam pesawat. Namun, Air Asia akan tetap memberikan informasi kepada semua pihak apabila sudah tersedia informasi yang cukup.
JAKARTA(Antara): CEO Air Asia, Tony Fernandes, dalam perjalanan menuju Kota Surabaya, Jawa Timur, Indonesia, pada hari yang sama ketika salah satu pesawat Air Asia rute Surabaya ke Singapura dinyatakan hilang. “On my way to Surabaya where most of the passangers are from as with my Indonesian management. Providing information as we get it. (Dalam perjalanan ke Surabaya, tempat mayoritas penumpang dan manajemen Indonesia saya berasal. Akan segera menyediakan informasi bila sudah tersedia — Red.),” tulis Tony Fernandes di akun Twitternya @TonyFernandes, Minggu. Kicauan itu diunggah pada pukul 14.58, dan pada saat berita ini diturunkan sudah di-retweet sebanyak 1.560 kali. Air Asia bernomor penerbangan QZ 8501 terbang dari Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, pukul 05.30 pagi dan dijadwalkan tiba di Singapura pada pukul 08.00 pagi waktu Singapura, yang lebih cepat sejam dibanding Surabaya.
tinggi badan lebih rendah dari dirinya. Doanya makbul dan mendapatkan istri sesuai dengan tiga kriteria itu. Istrinya bernama Winda Fitrika Suwandi Husein, dipanggil masyarakat dengan sebutan “ummi”. Hal lain yang jadi pengalaman spiritualitasnya saat berada di Masjidil Haram, adalah ketika bermunajat agar diberikan anak laki-laki, karena sebelumnya hanya mendapatkan empat anak perempuan dari buah pernikahannya. Munajat itu pun dikabulkan Ilahi Rabbi. Dalam waktu tiga bulan istrinya hamil dan melahirkan seorang anak laki-laki, bernama Imam Akbar. Sangkin gembiranya, Taufan sekeluarga membawa bayi Imam berusia tiga bulan ke tanah haram untuk menyampaikan rasa syukurnya kepada Allah. “Saya membawanya tawaf di Masjidil Haram,” terang dia seraya menambahkan, anaknya tumbuh sehat, tiada pengaruh akibat naik pesawat pada masa bayi. Tak hanya itu, banyak nilai-nilai spiritualitas yang pernah dialami Taufan. Sepertinya Allah selalu memberikannya jalan keluar saat diterpa kesulitan, bahkan terkadang melalui pengalaman yang hampir tak masuk akal. Misalnya, ketika mengikuti Pilkada Kabupaten Asahan perode lalu. Saat itu, sang calon bupati, mengalami kesulitan pendanaan, mengingat posisinya sebelum maju hanya memegang jabatan wakil bupati. Dia sampaikan keinginannya dan kesulitannya di depan Ka’bah. Kemakbulan doanya mulai memperlihatkan titik terang ketika saat berada di Jakarta, dia dihubungi saudaranya yang bersedia memberikannya uang Rp.25 miliar untuk keperluan pilkada. Taufan gembira bukan kepalang, namun hanya berlangsung sesaat karena saudaranya itu tiba-tiba masuk rumah sakit akibat suatu penyakit yang tidak memungkinkan lagi untuk ditagih janjinya. Berkat ketabahannya, tidak lama kemudian, datang mukjizat melalui seorang perempuan mengaku warga Asahan. Penampilan wanita itu tidak meyakinkan secara fisik sebagai orang berharta. Anehnya, wanita itu bersama suaminya memberikannya sejumlah uang kontan di dalam kotak besar. “Pesannya cuma satu, bangunlah Asahan, aku yakin kau menang.” “Wanita itu tidak meminta uangnya dikembalikan dan juga tidak menuntut kompensasi proyek apa pun di kemudian hari,” lanjut Taufan sebagaimana diceritakan kembali oleh Pemred Waspada H. Prabudi Said kepada penulis. “Jarang sekali ada orang mau memberikan uang dalam jumlah besar tanpa embelembel,” ujar Prabudi seraya menambahkan, dana itulah, ditambah dari sumba-ngan-sumbangan beberapa ketua partai pendukung dan masya-rakat, dia membiayai dirinya dan timnya memenangkan Pilkada.
pesawat berada dalam posisi terakhir. Wapres mengatakan, bantuan dari negara asing juga datang, seperti dari Singapura, Malaysia, dan Australia.”Bantuan dari pemerintah asing sudah biasa. Waktu pesawat Malaysia, MAS, hilang, Indonesia juga memberikan bantuan pencarian,” kata Wapres. Dari laporan yang diterima, Wapres Kalla mengatakan, sam-
pai sekarang belum ada indikasi pesawat Air Asia berkode PKAXC itu ditemukan. “Besok operasi pencarian akan dilakukan lagi,” kata Wapres. Kepala Basarnas FHB Soelistyo mengatakan, pihaknya telah mengerahkan semua potensi yang ada dibantu dengan kekuatan dari TNI AL hingga nelayan. Menurut dia, bantuan dari negara asing besok direncanakan akan tiba, yaitu Malaysia
akan mengerahkan tiga kapal laut dan tiga pesawat udara, dan Singapura akan mengirimkan satu pesawat terbang. “Kita tentu akan mencoba semua kekuatan yang kita dimiliki agar lekas menemukan pesawat yang hilang tersebut,” katanya. Ditambahkannya, proses pencarian akan dilakukan selama satu minggu dan bisa diperpanjang dengan melakukan evaluasi.
Proyek Jalan Tol Medan-Binjai Tergeser Ke Daerah Lain JAKARTA (Waspada): Penurunan Daftar Isian Penggunaan Anggaran (DIPA) bagi Provinsi Sumatera Utara (Provsu) dari APBN Tahun Anggaran 2015, menyedihkan. Dari sebesar Rp 48,713 triliun pada tahun 2014, hanya Rp46,45 triliun untuk tahun 2015. Apalagi penurunan itu terjadi ditengah meningkatnya APBN 2015 dari Rp1.800 triliun menjadi Rp2.000 triliun. Jika APBN meningkat, seyogiannya penerimaan dana dari pemerintah pusat harus meningkat mengingat Sumber Daya Alam Sumut yang berlimpah. “Anomali Sumut menyedihkan diakhir tahun 2014 ini,” ujar Wakil Ketua Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (F Gerindra) Gus Irawan Pasaribu (foto) menjawab Waspada, melalui SMS Jumat (28/12), menanggapi DIPA Sumut tahun anggaran 2015 mengalami penurunan mencapai Rp2,3 triliun. Akibat penurunan DIPA yang cukup besar ini, menurut Gus Irawan, sangat fatal bagi perkembangan pembangunan di Sumut. Ketua DPD Gerindra Sumut ini makin prihatin, dimana proyek-proyek vital, seperti
pembangunan jalan tol turut bergeser ke daerah. Artinya, dana yang semula untuk pembangunan jalan tol Medan-Binjai bergeser ke daerah lain. “Bukan hanya DIPA yang turun, proyek vital yang tadinya masuk proyek prioritas seperti Tol Medan Binjai, turut tergeser ke daerah lain,”tukasnya. Proyek lain, yakni proyek Sei Mangkei yang sudah berjalan pun dikhabarkan tidak lagi jadi proyek prioritas. “Hal ini sangat disayangkan dan harus menjadi pembelajaran,” ujar Gus Irawan. Wakil rakyat dari Dapil Sumut II ini menyarankan agar ke depan gubernur lebih mengasah kemampuan melobby Pusat dan harus me-miliki kemauan dan melakukan terobosan demi membangun Sumut. Gubsu, lanjutnya, harus menghimpun seluruh kekuatan yang dimiliki Sumut, bupati/ wali kota, para anggota DPRD se Sumut, DPR RI dan DPD RI, serta menjalin komunikasi yang baik dan konstruktif dengan tokoh-tokoh Sumut yang ada di Pusat untuk bersama-sama berjuang.”Mari all out di Pusat untuk bersama-sama berjuang
guna mendapatkan alokasi yang lebih besar pada APBN mendatang,” ajak Gus Irawan. Sebagaimana dipublikasikan, DIPA Tahun Anggaran 2015 untuk Sumut sebesar Rp46,45 triliun, yang terdiri dari dana sektoral Rp14,5 triliun, dana dekosentrasi sebesar Rp383,17 miliar, dana tugas pembantuan Rp311,04 miliar, dana urusan bersama Rp19,54 miliar, Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp2,14 triliun, Dana Alokasi Umum (DAU) Rp20,66 triliun, dana desa Rp384,04 miliar, Dana Bagi Hasil (DBH) pajak sebesar Rp1,63 triliun, Dana Bagi Hasil (DBH) Sumber Daya Alam (SDA) sebesar Rp254,09 miliar, dana transfer lainnya Rp6,14 triliun. (aya)
Anggota DPR RI Marwan Dasopang:
Aspirasi Masyarakat Sumut Akan Dibahas Di Parlemen MEDAN (Waspada): Masa Reses anggota Komisi X DPRRI dari Fraksi Partai PKB Drs. H.Marwan Dasopang yang dimanfaatkan untuk mengunjungi berbagai daerah di Sumatera Utara (Sumut), khususnya Daerah Pemilihan Sumut 2, telah menerima berbagai aspirasi dan keluhan masyarakat setempat dan berjanji akan membahas pada rapat peleno DPR-RI di Jakarta nanti. Hal itu diungkapkan Marwan Dasopang dalam temu pers dengan para wartawan Minggu (28/12) di Medan setelah melakukan kunjungan selama beberapa hari (18-21) pada delapan daerah kabupaten/kota di Sumut: antara lain Labuhanbatu, Labuhanbatu Utara (labura), Labuhan Batu Selatan (Labusel) dan lima Kab/Kota di Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel). Menurut Marwan Dasopang, pada kunjungan ke delapan kabupaten dan kota yang juga sebagai daerah tempat pemilihannya, umumnya mengeluhkan pelayanan kesehatan dan infrastruktur jalan desa.
Jauh sebelum itu, Taufan pernah mengalami kejadian aneh ketika berada di tanah suci. Saat berbelanja di salah satu market untuk membeli tasbih asmaul-husna dari gading gajah, tibatiba disampingnya datang seorang pria Arab meminta segera dilayani. Saat itu Taufan merasa jengkel dan menilai pria itu sombong. Bagaimana tidak, ketika membayar belanjaan hanya 45 riyal, si pria Arab itu mengeluarkan kartu kredit emas yang unik dan belum pernah dilihatnya selama ini. Timbullah sikap ingin tahunya. Dia meminta pria itu untuk memperlihatkan kartu kredit emas itu. Sang pria dengan serta merta menunjukkannya. Bahkan, bukan hanya itu, dia ikhlas memberikan kartu kredit itu kepada Taufan untuk dipakai semaunya. Taufan menolak, karena menduga sang pria Arab itu hanya main-main walaupun dia menunjukkan 10 kartu jenis yang sama di dompetnya. Jawaban penolakan Taufan justru membuat si pria Arab itu agak berang, lalu menyuruh pelayan toko untuk mengecek pagu kartu di mesin gesek untuk meyakinkan Taufan. Bukan main, ternyata pagu kredit yang akan diberikan kepada Taufan Gama itu jumlahnya melebihi 10,3 juta dolar AS. “Sepuluh jutaan dollar, pak, ambil aja, pak,” ujar pelayan toko yang bisa berbahasa Indonesia. Setelah tahu nilainya sebesar itu, pria Arab itu kembali menyuruh Taufan menguras isi kartunya tanpa syarat apapun juga. Sang buya lalu berkonsultasi dengan istrinya, namun sang istri menggelengkan kepala tanda menolak, dengan alasan niat awal hanya mau tahu, bukan memiliki. Akhirnya Taufan menolaknya dan si pria Arab itu pun tersenyum, sambil mengelus dada Taufan dengan ucapan dalam bahasa Arab, lalu pergi meninggalkan toko. Ketika Taufan akan membayar belanjaannya dan isterinya melebihi angka 4000 riyal (kini lebih Rp.14juta), sang pelayan toko menyatakan“sudah dibayar, pak, sama pria Arab tadi.” Spontan Taufan mengejar pria tersebut untuk mengucapkan terima kasih, namun pria Arab berjubah itu sudah menghilang di keramaian. “Bayangkan bang, saya gak punya uang untuk pilkada, ada orang menawarkan jutaan dollar, tapi saya tolak,” cerita Taufan kepada wartawan Waspada. Ada lagi beberapa doa Taufan di tanah suci yang segera makbul, antara lain keinginannya mencium hajarul aswad ketika sedang tawaf. Tidak lama, dia seperti melihat anak-anak santrinya membuat pagar betis mengosongkan jalan menuju hajarul aswad. Antara percaya dan tidak, dia melenggang ke hajarul aswad di sudut Ka’bah tanpa rintangan. Setelah selesai berdoa, dia pun merasakan tubuhnya terbang tercampak di tengah lautan manusia, sedangkan
Marwan Dasopang dari anggota Komisi X yang membidangi tenaga kerja dan kesehatan mengaku telah menerima delegasi para dokter yang bertugas di puskesmas se-Kabupaten Labuhanbatu dan RSUD Rantau Prapat dengan pimpinan delegasi Plt Kepala Dinas Kesehatan Labuhanbatu dr Renfil Capa dan Sekretaris Rocky Markiano SKM, MM. Dalam pertemuan yang digelar di puskesmas Kec. Rauntau Utara, para dokter menyebutkan, Labuhanbatu adalah penyangga pelayanan kesehatan dari sejumlah daerah, mulai dari Labura, Labusel dan sebagian daerah Riau. Sayangnya, kata Dasopang, tempat tidur untuk rawat inap di RSU Rantau Prapat tak mampu menampung pasien. Apalagi ada keluhan, tempat tidur pasien sudah ada yang membooking berhari-hari sambil mempertanyakan, apakah sakit itu bisa dibooking. “Kondisi seperti itu bukan hanya menegcewakan masyarakat, tapi juga meresahkan para
dokter. Karena dokter tidak boleh menolak pasien karena bisa berujung tindak pidana sesuai dengan Undang-undang kesehatan, sementara fasilitas untuk rawat inap tak lagi mencukupi,” ungkap Ketua DPP PKB ini menceritakan keluhan para dokter. Karena itu, kata Marwan, para dokter meminta pemerintah membangun rumah sakit yang refresentatif guna menjawab posisi daerah itu sebagai penyangga pelayanan kesehatan. “Untuk membangun rumah sakit representatif, Labuhan Batu butuh sekira Rp40 miliar,” tambah anggota DPR dua periode itu. Untuk mencegah berbagai penyakit, katanya, bisa bekerjasama dengan pihak perkebunan yang tersebar di Labuhanbatu dan kabupaten pemekarannya. “Saya siap berkeliling ke kebunkebun agar mereka mengucurkan CSR-nya untuk membantu pelayanan kesehatan di daerah tersebut,” kata mantan Ketua DPW PKB Sumut ini. (m22)
anak-anak santrinya tidak kelihatan lagi. Apa gerangan rahasia buya sehingga doa bisa cepat makbul? tanya Waspada. Taufan menjawab tidak tahu, namun selama berada di Masjid Nabawi dia memperbanyak baca salawat dan selama berada di Masjidil Haram dia memperbanyak baca pujian kepada Allah. Merakyat Selama berinteraksi dengan Taufan Gama, terlihat jelas karakternya sebagai pemimpin merakyat. Dia selalu peduli pada masalah jamaah dan memecahkan masalah itu. Selalu memperhatikan keadaan jamaah, meski sebenarnya ada kepala rombongan dari PT Siar Haramain Internasional. Dia juga senang bersedekah dan menolong siapa saja. Dia tidak segan-segan mengangkat barang-barang bawaan orang lain dengan senang hati, bahkan mendorong kereta sorong jamaah. Dia juga rela menuruti permintaan jamaah yang sedang sakit untuk dibelikan obat, padahal jamaah tersebut termasuk orang berada dan punya kawan sekamar yang bisa disuruhnya ke apotek. Demikian pula dengan kebiasaannya mentraktir jamaah untuk makan makanan ringan bersama, bukan saja pada jamaah rombongan PT Siar tapi juga jamaah dari biro perjalanan lainnya yang membawa jamaah Asahan. Di saat tertentu, dia bisa pula memberi nasehat bernas kepada jamaah. Salah satunya dialami wartawan Waspada sendiri saat membicarakan ustadz yang mematok tarif honor ketika hendak berdakwah. Baik Waspada maupun Taufan tidak setuju dengan perbuatan mematok tarif tersebut. Namun Taufan tidak sependapat jika ada ustadz menolak amplop honor yang diberikan tanpa patokan sebagaimana diceritakan kepadanya ada ustadz di Tebingtinggi yang menolak amplop honor dari kenaziran masjid. Justru Taufan menilai penolakan itu sebagai menunjukkan sikap sombong terhadap rezeki Allah. Lalu dia memberi nasehat, tidak boleh menolak amplop honor secara langsung, tapi lakukan dengan cara baik, misalnya dengan memasukkannya ke dalam kotak infak. “Itu lebih santun dan terhindar dari sikap sombong,” ucapnya. Menurut Taufan lagi, bagi orang yang memberi, terasa lebih ‘sakit’ jika pemberiannya ditolak, daripada orang yang meminta uang tapi permintaannya ditolak.” Memang, sembilan hari bersama buya Taufan, banyak ibrah yang bisa diambil dari sosok satu ini. Sense of humor nya juga membuat orang tertawa. Ingin rasanya keberasamaan itu tak segera berakhir, namun hidup memang harus berlangsung dengan panggung dan peran masing-masing. Terima kasih Buya, semoga dalam suasana lain kita bisa bersama kembali. Abdul Khalik.