Harga Eceran Rp 3.000
Demi Kebenaran Dan Keadilan
WASPADA Harian Umum Nasional Terbit Sejak 11 Januari 1947. Pendiri: H. Mohd. Said (1905 - 1995), Hj. Ani Idrus (1918 - 1999) ISSN: 0215-3017
SENIN, Pahing, 29 Desember 2014/6 Rabiul Awal 1436 H
No: 24801 Tahun Ke-68
Terbit 24 Halaman Antara/Suryanto
Antara/Suryanto
KELUARGA penumpang pesawat Air Asia penerbangan QZ 8501 melihat daftar nama penumpang di Crisis Center Air Asia di Terminal 2 Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (28/12).
KELUARGA penumpang pesawat Air Asia penerbangan QZ 8501 menunggu kepastian nasib keluarganya di Crisis Center Air Asia di Terminal 2 Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (28/12).
10 Penumpang Batal Terbang Karena Telat
Kronologi Hilangnya Air Asia
JAKARTA (Waspada): 10 Penumpang pesawat AirAsia nomor penerbangan QZ 8501 tujuan Surabaya - Singapura asal Kota Kediri, batal terbang karena datang terlambat di Bandara Juanda Surabaya. Ari Putra Cahyana, salah satu penumpang yang selamat, sesuai jadwal keberangkatan adalah pukul 07:00.Namun karena jadwal dimajukan, ia tak mengindahkan, justru menjadi sebab ia bersama 10 keluarganya selamat. Kesepuluh keluarga tersebut adalah: Ari Putra Cahyan, Anggi, Radian, Putri Sekar Arum, Jodi, Cristianawati (keenamnya calon penumpang dewasa), Daniel, Gideon, Samuel (calon penumpang anak-anak) dan seorang ibu, Ibu Sudibyo. Ari asli warga Perum Mojoroto Indah F.12, yang dihubungi via selular Minggu(28/ 12), menceritakan kronologis gagal berangkat. Sesuai jadwal keberangkatan dari tiket yang ia pesan sebenarnya ia berangkat pada pukul 07:00. Namun ia tidak jika keberangkatan pesawat dimajukan pada pukul 5:20. “Kami tiba di Bandara pukul 5:30, ternyata pesawat sudah berangkat.Saya sempat marah-marah kepada petugas AirAsia yang tidak memberi tahu kami sebelumnya. Namun, setelah dijelaskan kami menyadari, saya yang salah. Sebab pihak AirAsia telah menghubungi dari Jakarta dua hari sebelumnya melalui nomor telepon Jakarta (021) dan juga
JAKARTA (Antara): Kementerian Perhubungan (Kemenhub) merilis kronologi dan status pesawat Air Asia dengan nomor penerbangan QZ 8501. Kepala Pusat Komunikasi Publik (Kapuskompublik) Kemenhub, JA Barata, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (28/ 12), menyatakan kronologi hilangnya pesawat Air Asia QZ 8501 diawali dengan pesawat berangkat dari Surabaya pada pukul 05.36 WIB. “Pesawat terbang dengan ketinggian 32.000 kaki dan pesawat mengikuti jalur penerbangan M-635,” katanya. Selanjutnya pesawat kontak ATC Jakarta pukul 06.12 WIB pada ketinggian FL.320 pada frekuensi 125.7 MHz. Pada saat kontak, ATC Radar Jakarta mengidentifikasi pesawat pada layar radar dan pada saat kontak, pesawat menyatakan menghindari awan ke arah kiri dari M-635 dan meminta naik ke ketinggian 38.000 kaki (FL.380). “Pukul 06.16 WIB pesawat masih terlihat di layar radar dan pukul 06.17 WIB pesawat hanya tampak signal ADS-B, pada saat ini sekaligus hilang kontak dengan ATC,” katanya. Kemudian pada pukul 06.18 WIB target hilang dari radar, hanya tampak “flight plan track” saja. “Tindakan yang dilakukan ATC, menyatakan INCERFA atau tahap awal pesawat hilang kontak pada pukul 07.08 WIB, menyatakan ALERFA atau tahap lanjut pesawat pada pukul 07.28 WIB, dan pernyataan DETRESPA atau pernyataan pesawat hilang pada pukul 07.55 WIB,” katanya.
Lanjut ke hal A2 kol.1
Dokumen foto jalur penerbangan AirAsia QZ 8501 kode PK-AXC berdasarkan pemantauan di laman Flight Radar 24 website. (www.flightradar24.com)
AIRASIA QZ 8501 HILANG JAKARTA (Waspada): Pesawat Air Asia dengan nomor penerbangan QZ 8501 yang membawa 155 penumpang dari Bandara Juanda Surabaya tujuan Singapura, hilang kontak sekitar Pukul 0.6:17 Minggu(28/12) pagi.
Diperkirakan pesawat Air Asia jenis Airbus 300 itu hilang kontak di sekitar Tanjung Pandan, Kalimantan. “Saat ini, tim SAR (Search and Rescue) sudah beroperasi
dan Air Asia telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Bagi para keluarga dan kerabat dapat menghubungi nomer call Emergency Call Centre AirAsia di +622129270811,”
kata Malinda Yasmin, Communications AirAsia Indonesia, Minggu (28/12). Pesawat registrasi dengan nomor penerbangan QZ 8501 itu berangkat dari Surabaya
pukul 05.20, dan diperkirakan tiba di Singapura pukul 08.30 waktu setempat. Pesawat tersebut berpenumpang 155 orang, dengan rincian 138 penumpang de-
wasa, 16 anak-anak dan 11 bayi. Kru yang sedang bertugas saat itu ada 7 orang, dengan pilot Kapten Iriyanto dan Copilot Remi Emmanuele. Informasi Basarnas dari
petugas ATC Bandara Soekarno Hatta Jakarta, koordinat terakhir kontak pesawat pada 03 09 15 S 111 28 21 E. Pesawat
Lanjut ke hal A2 kol. 1
Pilot Sempat Melayat Adiknya Di Yogyakarta
SEJUMLAH jamaah umrah saat melewati X-Ray Bea Cukai yang tanpa petugas, Minggu Subuh kemarin.
SLEMAN (Antara): Keluarga pilot pesawat Air Asia QZ 8510, Kapten Iriyanto, menyebutkan Senin pekan lalu ia sempat pulang ke rumah keluarga di Sleman, Yogyakarta, untuk melayat adiknya yang meninggal dunia. Kemenakan Kapten Pilot Iriyanto, Ayik Folia Atmaja, di Sleman, Minggu (28/12)siang, mengatakan, “Saat ini isteri dari Kapten Iriyanto bersama dengan beberapa kerabat sedang menuju Sidoarjo.” “Perwakilan keluarga saat ini sedang berangkat ke Sidoarjo untuk memastikan kabar tersebut,” kata Ayik. Keluarga Kapten Pilot Iriyanto mengaku kaget dan tidak percaya akan berita hilangnya pesawat Air Asia jurusan Surabaya—Singapura dengan nomor penerbangan QZ 8501. Menurut dia, saat ini seluruh keluarga besar masih berharap ada mukjizat di balik hilangnya pesawat Air Asia itu. Ayik mengatakan, dari pihak Air Asia sendiri belum memberikan kabar resmi, “Kami belum ada persiapan Lanjut ke hal A2 kol. 5
Petugas BC Tidak Di Tempat Jamaah Umrah Tertahan 3 Jam
TNI Kerahkan 5 Pesawat Dan 3 KRI
Waspada/Ist
KUALANAMU, Deliserdang (Waspada): Seratusan jamaah umrah asal Kota Medan dan kabupaten lainnya di Sumatera Utara yang tiba di Kualanamu International Airport (KNIA), Minggu (28/ 12) pukul 04.00, terpaksa tertahan sekira 3 jam di counter pemeriksaan Bea Cukai, atau di kedatangan internasional karena petugas BC tidak berada di tempat. Pantauan Waspada di terminal, tidak satu pun petugas BC Subuh kemarin berada di tempat pengecekan barang
bawaan jamaah umrah yang baru tiba dari Arab Saudi. Para jamaah umrah ini mulai protes sejak pukul 04.30,karena setiap penumpang yang keluar dari terminal kedatangan internasional wajib melalui proses pemeriksaan dari petugas Bea cukai. Namun, setelah ditunggu sekira 3 jam, petugas BC tidak kunjung tiba di sana. Namun aksi protes itu, mengendur saat petugas Airport Duty Manager PT Angkasa Pura II meminta kesabaran para jamaah umrah hingga pe-
Al Bayan
Suhaib ar-Rumi r.a
tugas BC datang dan melakukan tugasnya memeriksa barang bawaan pengguna jasa. Salah satu jamaah umrah, Ny. Rosalina menggerutu sembari menyatakan, “Katanya internasional, seharusnya petugas BC sebagai garda terdepan menunjukkan kinerja yang profesional guna mencegah penyelundupan.Ini malah meninggalkan lokasi tugasnya.” Sementara kepada Waspada via selular kemarin siang, Pelaksana Tugas (Plt) Otorita
Lanjut ke hal A2 kol. 1
JAKARTA (Waspada): Tentara Nasional Indonesia (TNI),Minggu (28/12) siang mengerahkan 5 pesawat dan 3 KRI ke lokasi yang diperkirakan sebagai wilayah lost contact Pesawat Air Asia QZ-8501 dari Surabaya ke Singapura, berpenumpang 155 orang. Kelima pesawat TNI tersebut yaitu tiga dari TNI AU: satu pesawat Boeing 737 Surveilance yang diberangkatkan dari Lanud Halim PK, satu pesawat diberangkatkan dari Makassar dan satu pesawat Helly dari Pontianak, sedangkan dua pesawat lainnya yaitu pesawat patroli dari TNI AL. Disamping itu, TNI juga mengerahkan tiga kapal perang (KRI) menuju lokasi dan bersama-sama dengan komponen yang lain untuk mencari pesawat yang sempat terpantau radar milik TNI AU yang berada di Korhanudnas
Lanjut ke hal A2 kol. 5
SUHAIB ar-Rumi ra. adalah salah seorang di antara sahabat senior Rasulullah SAW yang mungkin tidak dikenal oleh banyak kaum Muslimin. Ia merupakan assabiquna-l awwalun (orang-orang yang pertama memeluk Islam). Saat jumlah kaum Muslimin masih sekitar 30-an orang, Suhaib telah menyatakan keislamannya di hadapan Rasulullah SAW dalam keadaan takut akan ancaman kafir Quraisy Makkah. Suhaib bukanlah penduduk asli Makkah, ia adalah perantau yang datang ke kota suci tersebut dari kampung halamannya di Bashrah. Nama belakangnya ar-Rumi. Suhaib adalah anak dari salah seorang hakim di wilayah dekat Bashrah. Saat orang-orang Romawi menyerang daerah tersebut, Suhaib pun menjadi seorang budak Romawi. Kisah harunya sebagai budak membawanya
Lanjut ke hal A2 kol. 2 Waspada/Abdul Khalik
Waspada Daily
@Harian_Waspada
TNI AL Tangkap 4 Orang Terlibat Kejahatan Di Kapal Asing BATAM(Antara): Tim Satuan Tugas Komando Armada RI Wilayah Barat (Koarmabar) TNI AL menangkap empat orang diduga pelaku kejahatan di atas kapal asing yang selama ini sering beraksi di Selat Singapura dan Selat Philip. Keempatnya, kini ditahan di Pangkalan TNI AL Batam. “Kami menerima laporan, mereka mencoba melakukan pencurian pada tiga kapal asing yang tengah melintas di
Selat Malaka. Laporan kami tindaklanjuti dengan mengumpulkan informasi serta pengejaran,” kata Panglima Koarmabar, Laksamana Muda Widodo di Lanal Batam, Sabtu (27/12)malam. “Awalnya informasi masuk pada 24 Desember. Setelah diketahui pasti berdasarkan laporan Intelejen, selanjutnya 25 Desember kami lakukan pengejaran di Pulau Terong Batam. Pada pelaku kami juga
Belajar Dari Spiritualitas Umrah Seorang Buya Bupati
Oleh Dirja Hasibuan
waspadamedan.com
Antara/Joko Sulistyo
PEMUSNAHAN KAPAL NELAYAN ASING: Kapal asing pencuri ikan MV Kour Son 77 diledakkan di wilayah Laut Natuna, Kepulauan Anambas, Kepri, Minggu (28/12). Kapal yang diawaki sembilan nelayan itu tertangkap KRI Sultan Hasanuddin-366 saat mencuri ikan di wilayah Tarempa, 23 Desember lalu dan ditenggelamkan Kopaska TNI AL setelah mendapat persetujuan dari PN Ranai.
BUPATI Asahan H. Taufan Gama Simatupang (di ujung meja) mengobrol bersama beberapa jamaah umroh usai shalat Isya di Masjidil Haram dan makan malam di restoran Sate Priangan di Menara Zamzam, Makkah.
KESAN pertama biasa saja, selanjutnya baru terasa istimewa. Itulah yang Waspada alami saat bertemu dengan Bupati Kabupaten Asahan Drs. H. Taufan Gama Simatupang, MAP, 51, ketika berangkat melaksanakan ibadah umrah pada 16-24 Desember lalu. Pemred Waspada H. Prabudi Said dan istri beserta dua wartawan dan satu karyawan bersama puluhan jamaah dari PT Siar Haramain Internasional, Medan, berada dalam satu rombongan dengan orang nomor I Pemkab Asahan itu dan istrinya. Saat bertemu di Bandara KNIA sebelum keberangkatan, hanya terjadi salam dan sapa untuk berkenalan satu dengan lainnya. Selama di dalam pesawat suasana juga berlangsung adem. Baru ketika berada di Madinah, suasana keakraban antara jamaah mulai terjalin. Lalu sering pula terdengar masyarakat Asahan yang bertemu Taufan di tanah haram memanggil dia dengan sebutan “buya”, bukan pak bupati, sebagaimana Waspada menyapanya, disambut oleh Taufan dengan senyum dan obrolan akrab. Tampak disitu kedekatan antara masyarakat dengan pemimpinnya dan sebaliknya. Agaknya tak banyak yang tahu, keberangkatan “Buya” Taufan melaksanakan umrah kali ini, adalah yang kesekian kali, dimulai sejak 1995 hingga kini. Dalam rentang waktu
Lanjut ke hal A7 kol. 1
temukan narkoba,” kata dia. Narkoba yang diamankan diantaranya lebih dari 100 bungkus ganja siap edar, dan setengah kilo yang belum dijadikan paket-paket kecil, serta satu bungkus sabu. “Salah satu dari mereka ternyata positif pemakai dan sebagai bandar. Kami menduga karena mereka membutuhkan uang untuk mencukupi
Lanjut ke hal A2 kol.3
Ada-ada Saja 3 Hari Kumpulkan Rp1,2 M BAGI sebagian orang, tunawisma atau gelandangan identik dengan mereka yang kurang mampu. Bahkan kondisi gelandangan seperti di Indonesia, sering dijadikan profesi yang menguntungkan
Lanjut ke hal A2 kol. 2
Serampang Semoga mereka selamat